+ All Categories
Home > Documents > Lapisan Hidrosfer meliputi

Lapisan Hidrosfer meliputi

Date post: 21-Jul-2015
Category:
Upload: beny-itnaiva
View: 387 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
9
Lapisan Hidrosfer meliputi : - Perairan Darat : Sungai Sentrifugal Radial Sentripetal Trellis Annular Rektangular Dendritik Danau Danau Tektonik Danau Vulkanik Danau Tekeonik-Vulkanik Rawa Hutan Rawa Air Tawar Hutan Rawa Gambut Rawa tanpa hutan - Perairan Laut Relief Dasar Laut Zona Dasar Laut Zona pasang surut Heritik Abysal PENGERTIAN SUNGAI Pengertian Sungai dan Jenis Sungai. Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju Samuder Danau atau laut, atau ke sungai yang lain. Sungaisering kita jumpai disekitar kita. Keberadaan sungai memiliki banyak manfaat bagi kehidupan alam disekitar kita. Air sungai mengalir dari hulu sampai hilir, aliran sungaibiasanya berbatasan dengan dasar dan tebing disebelah kiri dan kanan. Awal sungai berada di pegunungan sebagai hulu dan berpenghujung di laut sebagai muara sungai . POLA-POLA ALIRAN SUNGAI Dengan berjalannya waktu, suatu sistem jaringan sungai akan membentuk pola pengaliran antara saluran utama dengan cabang-cabangnya dan pembentukan pola pengaliran ini sang oleh faktor geologinya. Pola pengaliran sungai dapat diklasifikasikan atas dasar bent Bentuk atau pola berkembangdalam merespon terhadap topografi dan struktur geologi bawah permukaannya. Saluran-saluran sungai berkembang ketika air permukaan (surface runoff) batuan dasarnya kurang resisten terhadap erosi. Sistem fluviatil dapat menggambarkan perbedaan pola geometri dari jaringan pengaliran pola pengaliran sungai antara alur sungai utama dengan cabang-cabangnya di wilayah lainnya sangat bervariasi. Adanya perbedaan pola pengaliran sungai di satu wi wilayah lainnya sangat ditentukan oleh perbedaan kemiringan topografi, struktur dan l dasarnya. Pola pengaliran yang umum dikenal adalah sebagai berikut :
Transcript

Lapisan Hidrosfer meliputi : - Perairan Darat : Sungai Sentrifugal Radial Sentripetal Trellis Annular Rektangular Dendritik Danau Danau Tektonik Danau Vulkanik Danau Tekeonik-Vulkanik Rawa Hutan Rawa Air Tawar Hutan Rawa Gambut Rawa tanpa hutan - Perairan Laut Relief Dasar Laut Zona Dasar Laut Zona pasang surut Heritik Abysal PENGERTIAN SUNGAI Pengertian Sungai dan Jenis Sungai. Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain. Sungai sering kita jumpai disekitar kita. Keberadaan sungai memiliki banyak manfaat bagi kehidupan alam disekitar kita. Air sungai mengalir dari hulu sampai hilir, aliran sungai biasanya berbatasan dengan dasar dan tebing disebelah kiri dan kanan. Awal sungai berada di pegunungan sebagai hulu dan berpenghujung di laut sebagai muara sungai. POLA-POLA ALIRAN SUNGAI Dengan berjalannya waktu, suatu sistem jaringan sungai akan membentuk pola pengaliran tertentu di antara saluran utama dengan cabang-cabangnya dan pembentukan pola pengaliran ini sangat ditentukan oleh faktor geologinya. Pola pengaliran sungai dapat diklasifikasikan atas dasar bentuk dan teksturnya. Bentuk atau pola berkembang dalam merespon terhadap topografi dan struktur geologi bawah permukaannya. Saluran-saluran sungai berkembang ketika air permukaan (surface runoff) meningkat dan batuan dasarnya kurang resisten terhadap erosi. Sistem fluviatil dapat menggambarkan perbedaan pola geometri dari jaringan pengaliran sungai. Jenis pola pengaliran sungai antara alur sungai utama dengan cabang-cabangnya di satu wilayah dengan wilayah lainnya sangat bervariasi. Adanya perbedaan pola pengaliran sungai di satu wilayah dengan wilayah lainnya sangat ditentukan oleh perbedaan kemiringan topografi, struktur dan litologi batuan dasarnya. Pola pengaliran yang umum dikenal adalah sebagai berikut :

1. Pola Aliran Dendritik Pola aliran dendritik adalah pola aliran yang cabang-cabang sungainya menyerupai struktur pohon. Pada umumnya pola aliran sungai dendritik dikontrol oleh litologi batuan yang homogen. Pola aliran dendritik dapat memiliki tekstur/kerapatan sungai yang dikontrol oleh jenis batuannya. Sebagai contoh sungai yang mengalir diatas batuan yang tidak/kurang resisten terhadap erosi akan membentuk tekstur sungai yang halus (rapat) sedangkan pada batuan yang resisten (seperti granit) akan membentuk tekstur kasar (renggang). Tekstur sungai didefinisikan sebagai panjang sungai per satuan luas. Mengapa demikian ? Hal ini dapat dijelaskan bahwa resistensi batuan terhadap erosi sangat berpengaruh pada proses pembentukan alur-alur sungai, batuan yang tidak resisten cenderung akan lebih mudah dierosi membentuk alur-alur sungai. Jadi suatu sistem pengaliran sungai yang mengalir pada batuan yang tidak resisten akan membentuk pola jaringan sungai yang rapat (tekstur halus), sedangkan sebaliknya pada batuan yang resisten akan membentuk tekstur kasar.

2. Pola Aliran Rectangular Pola rectangular umumnya berkembang pada batuan yang resistensi terhadap erosinya mendekati seragam, namun dikontrol oleh kekar yang mempunyai dua arah dengan sudut saling tegak lurus. Kekar pada umumnya kurang resisten terhadap erosi sehingga memungkinkan air mengalir dan berkembang melalui kekar-kekar membentuk suatu pola pengaliran dengan saluran salurannya lurus-lurus mengikuti sistem kekar. Pola aliran rectangular dijumpai di daerah yang wilayahnya terpatahkan. Sungai-sungainya mengikuti jalur yang kurang resisten dan terkonsentrasi di tempat tempat dimana singkapan batuannya lunak. Cabang-cabang sungainya membentuk sudut tumpul dengan sungai utamanya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pola aliran rectangular adalah pola aliran sungai yang dikendalikan oleh struktur geologi, seperti struktur kekar (rekahan) dan sesar (patahan). Sungai rectangular dicirikan oleh saluran-saluran air yang mengikuti pola dari struktur kekar dan patahan.

Pola Aliran Rectangular

3. Pola Aliran Trellis Geometri dari pola aliran trellis adalah pola aliran yang menyerupai bentuk pagar yang umum dijumpai di perkebunan anggur. Pola aliran trellis dicirikan oleh sungai yang mengalir lurus di sepanjang lembah dengan cabang-cabangnya berasal dari lereng yang curam dari kedua sisinya. Sungai utama dengan cabang-cabangnya membentuk sudut tegak lurus sehingga menyerupai bentuk pagar. Pola aliran trellis adalah pola aliran sungai yang berbentuk pagar (trellis) dan dikontrol oleh struktur geologi berupa perlipatan sinklin dan antilin. Sungai trellis dicirikan oleh saluran-saluran air yang berpola sejajar, mengalir searah kemiringan lereng dan tegak lurus dengan saluran utamanya. Saluran utama berarah searah dengan sumbu lipatan.

4. Pola Aliran Sentripetal Pola aliran sentripetal merupakan ola aliran yang berlawanan dengan pola radial, di mana aliran sungainya mengalir ke satu tempat yang berupa cekungan (depresi). Pola aliran sentripetal merupakan pola aliran yang umum dijumpai di bagian barat dan barat laut Amerika, mengingat sungai-sungai yang ada mengalir ke suatu cekungan, di mana pada musim basah cekungan menjadi danau dan mengering ketika musin kering. Dataran garam terbentuk ketika air danau mengering.

5. Pola Aliran Annular Pola aliran annular adalah pola aliran sungai yang arah alirannya menyebar secara radial dari suatu titik ketinggian tertentu dan ke arah hilir aliran kembali bersatu. Pola aliran annular biasanya dijumpai pada morfologi kubah atau intrusi loccolith.

6. Pola Aliran Sentrigugal Sistem pengaliran paralel adalah suatu sistem aliran yang terbentuk oleh lereng yang curam/terjal. Dikarenakan morfologi lereng yang terjal maka bentuk aliran-aliran sungainya akan berbentuk luruslurus mengikuti arah lereng dengan cabang-cabang sungainya yang sangat sedikit. Pola aliran paralel terbentuk pada morfologi lereng dengan kemiringan lereng yang seragam. Pola aliran paralel kadangkala mengindikasikan adanya suatu patahan besar yang memotong daerah yang batuan dasarnya terlipat dan kemiringan yang curam. Semua bentuk dari transisi dapat terjadi antara pola aliran trellis, dendritik, dan paralel.

RAWA Rawa merupakan sebutan untuk semua daerah yang tergenang air, yang penggenangannya daat bersifat musiman ataupun permanen dan ditumbuhi oleh tumbuhan (vegetasi). Hutan rawa memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya. Jenis-jenis floranya antara lain: durian burung (Durio carinatus), ramin (Gonystylus sp), terentang (Camnosperma sp.), kayu putih (Melaleuca sp), sagu (Metroxylon sp), rotan, pandan, palem-paleman dan berbagai jenis liana. Faunanya antara lain : harimau (Panthera tigris), Orang utan (Pongo pygmaeus), rusa (Cervus unicolor), buaya (Crocodylus porosus), babi hutan (Sus scrofa), badak, gajah, musang air dan berbagai jenis ikan.

Jenis-jenis rawa : 1. Hutan rawa air tawar, memiliki permukaan tanah yang kaya akan mineral. Biasanya ditumbuhi hutan lebat; 2. Hutan rawa gambut, terbentuk dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang proses penguraiannya sangat lambat sehingga tanah gambut memiliki kandungan bahan organik yang sangat tinggi; 3. Rawa tanpa hutan, merupakan bagian dari ekosistem rawa hutan. Namun hanya ditumbuhi tumbuhan kecil seperti semak dan rumput liar. Indonesia memiliki lebih dari 23 juta ha rawa

DANAU Danau merupakan sifat rupa bumi (atau sifat fisik) yang berbentuk badan air pedalaman yang bukan sebagai lautan, yang lebih besar dan dalam dibandingkan kolam, airnya mengalir perlahan namun tidak selalu, ditempatkan di bawah Cekungan (satu lagi fitur-fitur rupa bumi) dan disalurkan oleh sungai. Arti danau adalah suatu cekungan pada permukaan bumi yang berisi air. Danau dapat memiliki manfaat serta fungsi seperti untuk irigasi pengairan sawah, ternak serta kebun, sebagai objek pariwisata, sebagai PLTA atau pembangkit listrik tenaga air, sebagai tempat usaha perikanan darat, sebagai sumber penyediaan air bagi makhluk hidup sekitar dan juga sebagai pengendali banjir dan erosi. Janis-Jenis / Macam-Macam Danau yang ada di Indonesia : 1. Danau Buatan / Waduk Danau buatan adalah danau yang secara sengaja dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan air pertanian, perikanan darat, air minum, dan lain sebagainya. Contoh : Waduk Jatiluhur di Jawa Barat. 2. Danau Karst Danau karts adalah danau yang berada di daerah berkapur di mana yang berukuran kecil disebut doline dan yang besar dinamakan uvala. 3. Danau Tektonik Danau tektonik adalah danau yang terjadi akibat adanya aktivitas / peristiwa tektonik yang mengakibatkan permukaan tanah pada lapisan kulit bumi turun ke bawah membentuk cekung dan akhirnya terisi air. Contoh yakni : Danau Toba di Sumatera Utara. 4. Danau Vulkanik / Danau Kawah Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk pada bekas kawah gunung berapi. Contoh yaitu : Danau Batur di Bali.

PERAIRAN LAUT A. Relief Dasar Laut Relief dasar laut Muka bumi berbentuk bermacam-macam, tidak hanya yang meliputi daratan namun juga termasuk dasar laut. Baik daratan maupun dasar laut permukaannya tidak rata seperti apa yang kita duga, namun berbeda-beda antara tinggi dan rendahnya. Ada pula yang perlu kita ketahui bahwa bentuk muka bumi ini tidak tetap akan tetapi selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Perubahan ini disebabakan oleh energi atau tenaga yang dihasilkan/berasal dari dalam bumi dan tenaga yang berasal dari luar bumi.

Endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi sedangkan untuk tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen. Akibat dari kedua tenaga tersebut bumi selalu mengalami perubahan dan bentuk permukaan bumi. Ada yang berupa gunung dalam laut, perbedaan tinggi rendah permukaan bumi disebut relief. Relief tidak hanya terdapat di daratan tetapi juga di dasar laut. Pada umumnya relief dasar laut terbentang dari utara ke selatan. Relief dasar laut dapat dibedakan atas: a. Shelf, yaitu kdasar samudera yang dangkal sepanjang pantai yang dalamnya -200 m. Shelf masih termasuk bagian sebuah benua. Di kawasan shelf banyak terdapat ikan. b. Plat (dangkalan), yaitu dasar samudera yang dangkal. Plat merupakan dasar laut yang luas dan dalamnya kurang lebih 20 m. Plat masih termasuk bagian sebuah benua. Seperti hanya shelf, di daerah plat banyak terdapat ikan. Kita mengenal 3 macam dangkalan, yaitu: - Dangkalan Sunda, yaitu dasar laut antara Sumatera, Jawav, dan Kalimantan dengan kedalaman rata-rata 40-45 m. Daerah ini termasuk Benua Asia. - Dangkalan Sahul, yaitu dasar laut antara Irian dan Australia dengan kedalaman rata-rata 45-60 m. Daerah ini termasuk Benua Australia. - Dangkalan Laut Utara, yaitu laut di sekitar Kepulauan Inggris. Dangkalan ini termasuk Benua Eropa. c. Palung laut atau trog, yaitu ingresi di laut yang bentuknya memanjang. Contohnya Pulau Mindanao (1.005 m), Palung Sunda (7.450 m), Palung Kai (7.440 m), Palung Tongga (9.184 m), Palung Mariana (11.040 m, terdalam di dunia), Palung Laut Jepang (9.433 m). d. Lubuk laut atau basin, yaitu laut ingresi bentuk bulat. Contohnya, lubuk Sulu, lubuk Sulawesi, lubuk Banda, lubuk Karibia. e. Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya mulai dari dasar laut. Contohnya, Gunung Mauna Lao di Hawai, Gunung Krakatau, dan Gunung Laut di Eslandia. f. Pegunungan laut, yaitu bukit di dasar laut. Contohnya, punggung Laut Siboga, punggung Laut Maskarenen, dan punggung Laut Walvis. g. Ambang laut atau drempel, yaitu bukit di dasar laut yang terletak di antara dua laut yang dalam. Contohnya, ambang Laut Gibraltar, ambang Laut Sulu, ambang Laut Sulawesi. Selain itu, relief dasar laut dibagi menjadi empat bagian utama, yaitu: 1. Landas Benua (Continental Shelf), yaitu dasar laut yang berbatasan dengan benua. Lembah beberapa sungai yang terdapat di continental shelf merupakan bukit bahwa suatu ketika coninental shelf ini merupakan bagian daratan yang kemudian tenggelam.

2. Lereng Benua (Continental Slope), terdapat di pinggir continental shelf. Sudut kemiringan biasanya tidak lebih dari 50. Zona ini mencapai kedalaman sampai 1500 m. 3. Dataran Laut Dalam (Deep Sea Plain), meliputi dua per tiga dari seluruh dasar laut dan terletak pada kedalaman lebih dari 1500 m. Relief di zona ini bervariasi, dari yang rata sampai pada puncak vulkanik yang menyembul di atas permukaan laut sebagai pulau yang terisolasi. 4. Dasar Laut (The Deeps), yaitu dasar lautan dengan ciri adanya trog dan mencapai kedalaman yang besar. Di Samudera Pasifik mencapai kedalaman 75.000 m. Zona ini meliputi sebagian kecil dari dasar lautan. B. Zona Pembagian Laut zona pasang surut : daerah bagian pantai yg terletak antara batas surut terendah dan pasang tertinggi

Zona Neritik Zona neritik yaitu daerah perairan yang masih ada cahaya, tetapi remang- remang 200 2000 m. Zona BathyalZona Batial, adalah wilayah perairan laut yang memiliki kedalaman antara 200 meter 1.800 meter.

Zona Abysal Zona abisal yaitu daerah perairan yang tidak lagi dapat ditembus oleh cahaya, daerah ini mencapai kedalaman lebih dari 2000 meter.


Recommended