+ All Categories
Home > Documents > MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

Date post: 22-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 9 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
24
Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411 - 0393 Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012 416 MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK PADA PENGARUH KEPRIBADIAN MEREK TERHADAP LOYALITAS Siti Zuhroh [email protected] STIE PGRI Dewantara Jombang ABSTRACT Consumer purchasing decisions are based not only on product attributes such as price, design, and product function but also on the feeling or emotion when using the product so that it will be closed between the brand and consumers who will be able to maintain long-term relationships. This research aims to develop a relationship between the brand personality, as well as putting customer value and brand trust be mediating variables. The population in this study were students Blackberry smartphone users in Malang City. The total sample of 307. The data were collected by accidental sampling techniques and processed using GSCA analysis. The results showed that the effect of Brand Personality is not positive significant on Brand Loyalty but positive significant effect on Brand Loyalty mediated by Customer Value and Brand Trust. The implications of this study is giving information for the Marketing Manager to develop a marketing strategy to build brand loyalty based on the Psychological aspects. Key words: brand personality, customer value, brand trust and brand loyalty ABSTRAK Dalam mengambil keputusan pembelian konsumen tidak hanya didasarkan pada atribut produk seperti harga, desain, dan fungsi produk namun juga pada perasaan atau emosi yang ditimbulkan ketika menggunakan produk tersebut, sehingga akan lebih menjadi satu ikatan emosional antara merek dan konsumen yang akan mampu menjaga hubungan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan hubungan antara kepribadian merek, serta menempatkan nilai pelanggan dan kepercayaan merek menjadi variabel mediasi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa pengguna smartphone Blackberry di Malang Kota. Jumlah sampel sebanyak 307. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik acidental sampling dan diolah dengan menggunakan analisis GSCA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepribadian Merek berpengaruh tidak signifikan terhadap Loyaitas Merek namun berpengaruh signifikan positif terhadap loyalitas merek yang dimediasi oleh Nilai Pelanggan dan Kepercayaan Merek. Implikasi penelitian ini adalah memberikan informasi bagi Manajer Pemasaran untuk membangun strategi pemasaran dalam membangun Loyalitas Merek yang didasarkan pada aspek Psikologis. Kata kunci: kepribadian merek, nilai pelanggan, kepercayaan merek dan loyalitas merek PENDAHULUAN Konsumen ketika mengambil keputus- an pembelian smartphone seringkali di- hadapkan pada berbagai pertimbangan seperti kualitas produk, preferensi merek, kemudahan dalam penggunaan, daya tahan produk, harga, fitur produk, merek, (Yee, et al., 2013; Malviya, 2013). Namun perilaku konsumsi saat ini telah banyak berubah, misalnya konsumen terkadang membeli produk yang sama dengan temannya yang memiliki karakteristik kepribadian yang sama, kepribadian menjadi identitas merek artinya sifat kerpibadian manusia menjadi atribut suatu merek (Venkateswaran, 2011). Hal tersebut selaras yang dikemukakan oleh Neal, et al. (2002) bahwa beberapa ke- putusan konsumen fokus tidak hanya pada atribut (harga, gaya, fungsi produk) namun pada perasaan yang timbul atau emosi
Transcript
Page 1: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411 - 0393Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012

416

MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREKPADA PENGARUH KEPRIBADIAN MEREK TERHADAP LOYALITAS

Siti [email protected]

STIE PGRI Dewantara Jombang

ABSTRACT

Consumer purchasing decisions are based not only on product attributes such as price, design, and productfunction but also on the feeling or emotion when using the product so that it will be closed between the brandand consumers who will be able to maintain long-term relationships. This research aims to develop a relationshipbetween the brand personality, as well as putting customer value and brand trust be mediating variables. Thepopulation in this study were students Blackberry smartphone users in Malang City. The total sample of 307.The data were collected by accidental sampling techniques and processed using GSCA analysis. The resultsshowed that the effect of Brand Personality is not positive significant on Brand Loyalty but positive significanteffect on Brand Loyalty mediated by Customer Value and Brand Trust. The implications of this study is givinginformation for the Marketing Manager to develop a marketing strategy to build brand loyalty based on thePsychological aspects.

Key words: brand personality, customer value, brand trust and brand loyalty

ABSTRAK

Dalam mengambil keputusan pembelian konsumen tidak hanya didasarkan pada atribut produkseperti harga, desain, dan fungsi produk namun juga pada perasaan atau emosi yang ditimbulkanketika menggunakan produk tersebut, sehingga akan lebih menjadi satu ikatan emosional antaramerek dan konsumen yang akan mampu menjaga hubungan jangka panjang. Penelitian ini bertujuanuntuk mengembangkan hubungan antara kepribadian merek, serta menempatkan nilai pelanggandan kepercayaan merek menjadi variabel mediasi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswapengguna smartphone Blackberry di Malang Kota. Jumlah sampel sebanyak 307. Pengumpulan datadilakukan dengan menggunakan teknik acidental sampling dan diolah dengan menggunakan analisisGSCA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepribadian Merek berpengaruh tidak signifikanterhadap Loyaitas Merek namun berpengaruh signifikan positif terhadap loyalitas merek yangdimediasi oleh Nilai Pelanggan dan Kepercayaan Merek. Implikasi penelitian ini adalah memberikaninformasi bagi Manajer Pemasaran untuk membangun strategi pemasaran dalam membangunLoyalitas Merek yang didasarkan pada aspek Psikologis.

Kata kunci: kepribadian merek, nilai pelanggan, kepercayaan merek dan loyalitas merek

PENDAHULUANKonsumen ketika mengambil keputus-

an pembelian smartphone seringkali di-hadapkan pada berbagai pertimbanganseperti kualitas produk, preferensi merek,kemudahan dalam penggunaan, daya tahanproduk, harga, fitur produk, merek, (Yee, etal., 2013; Malviya, 2013). Namun perilakukonsumsi saat ini telah banyak berubah,misalnya konsumen terkadang membeli

produk yang sama dengan temannya yangmemiliki karakteristik kepribadian yangsama, kepribadian menjadi identitas merekartinya sifat kerpibadian manusia menjadiatribut suatu merek (Venkateswaran, 2011).Hal tersebut selaras yang dikemukakan olehNeal, et al. (2002) bahwa beberapa ke-putusan konsumen fokus tidak hanya padaatribut (harga, gaya, fungsi produk) namunpada perasaan yang timbul atau emosi

Page 2: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

Mediasi Nilai Pelanggan Dan Kepercayaan Merek ... – Zuhroh 417

ketika menggunakan merek, atau karenadipengaruhi lingkungan, misalnya meng-gunakan merek tersebut karena “temansaya akan menyukainya”.

Southgate dalam Rangkuty (2009) men-jelaskan bahwa merek yang baik tidakhanya yang dapat menampilkan nilaifungsionalnya, melainkan juga yang dapatmemberikan nilai tertentu dalam benakkonsumen. Selanjutnya juga dikemukakanbahwa diferensiasi antar merek berdasarkanatribut fungsi menjadi sulit dilakukan,karena hampir disebagian besar perusahaanmelakukan kegiatan yang sama. Untukmembedakan produk yang dihasilkan dariproduk pesaing, perusahaan melakukantambahan nilai-nilai kepribadian padamasing-masing merek. Pada tahap inikepribadian yang dimiliki oleh pelanggandan merek semakin didekatkan sehingganilai yang dimiliki oleh merek tersebutmenjadi cerminan diri pelanggan, misalnyaHarley-Davidson memiliki kepribadianpemberontak disetiap bagiannya, wujud-nya, image, suara motornya, logo danaksesorisnya. (Tai and Chew, 2012.),sedangkan Rekom (2006) mengemukakanbahwa mengembangkan atribut produkyang baru sulit dilakukan tetapi mudahditiru oleh karena itu untuk membedakandengan produk lain diperlukan citra merekmelalui kepribadian merek.

Kepribadian merek telah banyak dikaji,sebagian besar banyak mengadopsi ke-pribadian merek dari Aaker. Namun me-nurut Geuens (2009) terdapat ketidakkonsistenan dalam menerapkan pemaha-man tentang kepribadian merek. DefinisiAaker tentang kepribadian berlawanandengan konsep lima faktor besar ke-pribadian manusia yang dikemukakan olehpsikolog seperti McCray dan Costa.Karakteristik Aaker (1997) yang berawaldari sifat-sifat kepribadian Big Five HumanPersonality memasukkan sifat kepribadiannon karakteristik manusia seperti karakte-ristik sosial demografi (misalnya feminin,kelas atas dan muda), padahal peneliti BigFive personality (McCray dan Costa, 1997)

telah meniadakan gender, dan kelas sosial.Implementasi yang tidak konsisten daridefinisi yang dikemukakan Aaker, diper-tegas kembali oleh Huang (2012) definisiAaker akan bekerja dengan baik jika di-dalamnya hanya terdapat sifat kepribadianmanusia mengacu pada ilmu psikologi danbukan yang lain.

Ketika kepribadian merek dipersepsi-kan kuat oleh konsumen, akan sangat sulituntuk ditiru. (Kim, 2010). Diferensiasimerek melalui kepribadian merek yang kuatberdasarkan persepsi konsumen diharapkanakan mampu membangun loyalitas. Neal, etal. (2002) menyatakan bahwa loyalitasmerek merupakan implikasi dari komitmenpsikologi pada merek, yang memerlukanketerlibatan tinggi, membeli berulang padamerek yang sama (meskipun harga lebihtinggi, dan lain sebagainya).

Meskipun tidak mudah dilakukan, ke-berhasilan membangun kepribadian merekyang kuat merupakan kunci bagi loyalitasmerek (Solomon, 2009). Venkanteswaran(2011) mengatakan kemampuan men-definisikan dengan tepat kepribadian merekdan mudah dikenali adalah kunci suksessuatu merek. Dalam penelusuran hasilpenelitian sebelumnya, Kim (2010) melaku-kan penelitian pada restauran fast food,hasilnya menunjukkan ada pengaruh positifkepribadian merek terhadap sikap loyalitasmerek. Kajian yang dilakukan Venkantes-waran (2011) pada merek Raymond yangsinonim dengan merek yang mengutama-kan kepercayaan, sebagai warisan pusaka,dan ekselen menawarkan pakaian formalpremium ditemukan hasil kajian yangsedikit berbeda, diantara dimensi kepribadi-an merek; sincerity, excitemen, competency,ruggedness, dan sophistication, hanya dimensiruggedness yang memiliki arti keras dankasar, outdoor dan sering mencuci, tidakberpengaruh signifikan terhadap loyalitaskarena dalam konteks merek Raymondharapan konsumen adalah merek Raymondmemiliki kenyamanan, gaya, kualitas, di-rasakan berbeda, fashionable, reliabilitas,

Page 3: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

418 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 416 – 439

berkelas dan mempertinggi kepribadianpengguna.

Yi Lin (2010), melakukan kajian tentangkepribadian merek pada pembeli videogames. Kajiannya memberikan hasil tidakkeseluruhan dimensi kepribadian merekberpengaruh positif pada loyalitas merek.Hasil kajian menunjukkan hanya terdapatpengaruh positif signifikan antara dimensikompetensi dan sincerity kepribadian merekpada affective brand loyalty dan pengaruhnegative signifikan dimensi excitement, peace-full dan sophisticasion kepribadian merekpada brand loyalty. Dijelaskan bahwa hasilsignifikan negative karena kemungkinanselama ini dalam membangun kepribadianmerek lebih menekankan pada kompetensidan sophisticasion konsumen sehinggaexcitement, peacefull dan sophisticasion kurangbisa dirasakan oleh konsumen sehinggakurang memberikan dukungan pada loyali-tas konsumen.

Merek yang kuat adalah merek yangmemberikan nilai yang unggul bagi pelang-gan, hal tersebut sesuai dengan yangdikemukakan oleh Kotler and Keller et al.(2009) bahwa dalam ekonomi yang sangatkompetitif, dengan semakin banyak pem-beli rasional yang dihadapkan pada se-gudang pilihan, perusahaan hanya dapatmeraih kemenangan dengan penghantarannilai yang bagus serta memilih, menyedia-kan dan mengkomunikasikan nilai yangunggul. Selanjutnya juga dikatakan bahwamemaksimalkan nilai pelanggan berarti me-ngembangkan hubungan pelanggan untukjangka panjang. Misalnya sebuah mereksmartphone membangun kepribadian me-rek yang kuat, itu berarti merek telah me-lakukan penghantaran nilai kepada pelang-gan, sehingga diharapkan akan mampumembangun hubungan jangka panjang.

Sebagaimana dikemukakan oleh Dun-can dan Moriarty dalam Farhat (2011)membangun nilai pelanggan yang diper-sepsikan pelanggan adalah sangat penting.Merek akan mampu bertahan jika per-usahaan mampu menawarkan sesuatu yangberbeda salah satunya adalah dengan mem-

berikan muatan psikologis melalui ke-pribadian merek.

Nilai unggul yang ditawarkan kepadakonsumen akan membangun sikap positifkonsumen selanjutnya akan membangunkepercayaan. Hal tersebut sesuai yangdikemukakan oleh Engel (2002) bahwasikap yang dipegang dengan penuh ke-percayaan biasanya akan membimbingpada perilaku. Dalam penelitian ini nilaipelanggan dan kepercayaan merek di-posisikan sebagai mediasi pengaruh ke-pribadian merek terhadap loyalitas merek.

Hasil penelitian sebelumnya belumbanyak ditemukan hubungan antar variabelyang menggunakan variabel kepercayaanmerek dan nilai pelanggan sebagai mediasipengaruh kepribadian merek terhadaployalitas merek. Penelitian yang dilakukanoleh Brodie, et al. (2009) yang dilakukanpada jasa penerbangan ditemukan bahwapersepsi layanan jasa penerbangan tidakberpengaruh langsung terhadap loyalitasmerek, namun berpengaruh tidak langsungdimediasi oleh nilai pelanggan.

Dalam penelitian sebelumnya yangrelevan ditemukan bahwa secara parsialterdapat pengaruh antara kepribadian me-rek terhadap loyalitas merek, pengaruhantara nilai terhadap loyalitas merek,pengaruh kepercayaan terhadap loyalitasmerek. Novelti dalam penelitian ini adalahmembangun model hubungan antara ke-pribadian merek terhadap loyalitas merekyang dimediasi oleh kepercayaan merekdan nilai pelanggan.

Rerangka penelitian ini bertujuan untukmenjelaskan mengapa konsumen loyalterhadap merek yang difokuskan pada nilaipsikologis yaitu menjelaskan apakah ke-pribadian merek berpengaruh terhadaployalas merek, dan apakah nilai pelanggandan kepercayaan merek menjadi mediasihubungan antara kepribadian merek ter-hadap loyalitas merek.

Berdasarkan uraian di atas rumusanmasalahan dalam penelitian ini adalahapakah terdapat pengaruh kepribadianmerek terhadap loyalitas merek yang di-

Page 4: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

Mediasi Nilai Pelanggan Dan Kepercayaan Merek ... – Zuhroh 419

mediasi oleh nilai pelanggan dan keper-cayaan merek, sedangkan tujuan penelitianini adalah: 1) Menguji dan menjelaskan pe-ngaruh kepribadian merek terhadap loyal-itas merek; 2) Menguji dan menjelaskanmediasi nilai pelanggan dan pengaruh ke-pribadian merek terhadap loyalitas merek.3) Menguji dan menjelaskan mediasi ke-percayaan merek dan pengaruh kepribadianmerek terhadap loyalitas merek.

TINJAUAN TEORETISLoyalitas Merek

Loyalitas merek telah dikonsepsikanoleh beberapa peneliti dan penulis, Jacobymemiliki peran mendasar dalam men-definisikan loyalitas pada masa awal.Dialah yang membangun fondasi tentangloyalitas. Jacoby dan Chestnut (1978), men-definisikan loyalitas merek sebagai responbias perilaku konsumen, mengambil ke-putusan yang berhubungan dengan satuatau lebih berbagai alternatif pilihan merek.Mowen and Minor (1998) mendefinisikankesetiaan merek sebagai hubungan emosi-onal/psikologis/perasaan dalam golonganproduk. Secara menyeluruh, komitmen me-rek paling sering terjadi dalam produk de-ngan keterlibatan tinggi yang melambang-kan konsep diri, nilai dan kebutuhan konsu-men. Loyalitas merek mencerminkan ke-

biasaan yang termotivasi yang sulit diubahkarena berakar di dalam keterlibatan tinggi,sedangkan inersia mencerminkan kebiasaanpembelian dengan keterlibatan sedikit atautanpa keterlibatan karena produk tampakserupa dan ia tidak mempunyai insentifkhusus untuk berganti merek, namun akanmelakukannya bila harga diturunkan atauia melihat sesuatu dengan label “baru”.(Engel et al., 2002). Fournier dan Yao (1997)stategi pemasaran memusatkan pada pe-ngembangan dan menjaga kesetiaan konsu-men pada merek.

Dari beberapa konsep loyalitas merekyang telah uraikan di atas, pada dasarnyamemiliki kemiripan, namun dalam pe-nelitian ini menggunakan konsep loyalitasmerek yang dikemukakan oleh Mowen andMinor (1998) yang dianggap paling relevandalam konsteks penelitian ini.

Dimensi Kepribadian MerekAaker J. merupakan orang yang per-

tama kali mengkaji tentang kepribadianmerek (Rakocevic, 2011). Kepribadian me-rek menurut Aaker (1997) sebagai se-kumpulan karakteristik manusia yang di-asosiasikan pada merek. Aaker menjelaskankonsep kepribadian merek yang terukuryang meliputi lima dimensi kepribadianmerek sebagai berikut:

Sumber : Aaker J. (1997).

Gambar 1A Brand Personality Framework

Responsibility- Down to eart- Stable- Resposible

BrandPersonality

Activity- Active- Dynamic- Innovative

Aggressiveness- Aggresive- Bold

Simplicity- Ordinary- Simple

Emotionality- Romantic- Sentimental

Page 5: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

420 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 416 – 439

Sumber: Geuens (2009)Gambar 2

Kepribadian Merek Geuens

Pengukuran kepribadian merek olehGeuens, Wejters, de Wulf (2009). Terdiridari 12 Indikator dan lima faktor (Activity,Responsibility, Aggresisveness, Simplicity, danEmotional) (lihat Tabel 2). Hasil studi jugamembuktikan bahwa dimensi kepribadianmerek reliabel dan valid selanjutnya jugadibuktikan bahwa Aaker Big Five modeldapat di gunakan untuk merek tingkatindividual.

Nilai PelangganNilai mencerminkan sejumlah manfaat,

baik yang berwujud maupun tidak ber-wujud dan biaya yang dipersepsikan pe-langgan. Nilai adalah kombinasi kualitas,pelayanan dan harga (‘qsp”), yang disebutjuga tiga elemen nilai pelanggan (Kotler danKeller, 2009).

Sementara itu Robinette dan Brangdalam Hurriyati (2005), membagi nilaipelanggan menjadi dua jenis yaitu rationalvalue dan emotional value. Rational Valuediidentifikasikan pelanggan bahwa nilaiadalah harga rendah. Hal ini diterjemahkanoleh perusahaan dengan melakukan ber-bagai potongan harga pada setiap pe-nawaran. Secara umum, komoditi memilikisedikit diferensiasi kecuali harga. Walaupunharga rendah dapat mempengaruhi ke-putusan pembelian, tetapi hal ini tidakmenciptakan loyalitas pelanggan dalam

jangka panjang. Memahami hati pelangganberarti memahami perasaan dan emosimereka dan akhirnya perusahaan dapatmemberikan nilai yang sifatnya lebih emosi-onal (emotional value) dibanding hanyarational value, nilai bagi pelanggan.

Heskett et al. (1994) menyatakan se-bagai perbandingan antara bobot untuk‘mendapatkan’ atribut dan ‘menerima’ atri-but. Kotler dan Keller (2009) mengemukakan bahwa nilai yang dipersepsikan pelang-gan (CPV) adalah selisih antara penilaianpelanggan prospektif atas semua manfaatdan biaya dari suatu penawaran terhadapalternatifnya. Total manfaat pelanggan ada-lah nilai moneter kumpulan manfaatekonomi, fungsional, dan psikologis yangdiharapkan dari pelanggannya dari suatupenawaran pasar yang disebabkan olehproduk, jasa, personel dan citra yang ter-libat. Total biaya pelanggan adalah kumpul-an biaya yang dipersepsikan yang diharap-kan pelanggan untuk dikeluarkan dalammengevaluasi, mendapatkan, mengguna-kan, dan menyingkirkan suatu penawaranpasar, termasuk biaya moneter, waktu,energi dan psikologis.

Dari beberapa pendapat tentang nilaisebagaimana dikemukakan di atas, terdapatkonsep nilai yang dikonsepsikan secara jelassebagai suatu konstruk yang meliputi

Brand Personality

Sincerity Excitement Competence Sophistication Ruggedness

Down to earthHonestWholesomeCheerful

DaringSpiritedImaginativeUp to date

ReliableIntelligentSuccessful

Upper classCharming

OutdoorsyTough

Page 6: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

Mediasi Nilai Pelanggan Dan Kepercayaan Merek ... – Zuhroh 421

beberapa dimensi, demikian pula sebaik-nya. Dalam penelitian ini menggunakankonsep nilai yang dikemukakan oleh Peterdan Olson (1999) karena meliputi ke-seluruhan komponen nilai yang dikehenda-ki oleh peneliti.

Kepercayaan MerekPeter dan Olson (2013) menyatakan

bahwa melalui pengalaman beragam,konsumen memproleh banyak kepercayaanmengenai produk, merek, dan obyek laindisekitarnya. Secara prinsip konsumendapat memiliki kepercayaan menonjolmengenai segala jenis dan tingkatan artiyang memiliki asosiasi dengan produktertentu. Kepercayaan menonjol diaktifkansesuai konsteks dan waktu tertentu. Haltersebut sesuai yang dikemukakan olehKerin et.al. (2011) menyatakan kepercayaanmerupakan persepsi subyektif tentangperbedaan kinerja produk atau merek dariberbagai atribut yang ditawarkan. Ke-percayaan didasarkan pada pengalamanindividu, periklanan dan hasil dari diskusidengan orang lain.

Kepercayaan adalah sejumlah keyakin-an spesifik terhadap integritas (kejujuranpihak yang dipercaya dan kemampuanmenepati janji), benevolence (perhatian danmotivasi yang dipercaya untuk bertindaksesuai dengan kepentingan yang memper-cayai mereka), competency (kemampuanpihak yang dipercaya untuk melaksanakankebutuhan yang mempercayai) dan predicta-biliry (Luarn dan Lin, 2003). Gurvies danKorchia (2003) kepercayaan (trust) memiliki3 dimensi yaitu kepercayaan pada merekyang berhubungan dengan kredibilitas,integritas, dan perbuatan baik yang adapada merek.

Delgado (2003) mengemukakan keper-cayaan adalah suatu perasaan aman konsu-men ketika berinteraksi dengan merek,tercermin dari keyakinannya terhadap relia-bility dan brand intention yang dikemukakanoleh Brand reliability atau kehandalan merekyang bersumber pada keyakinan konsumenbahwa produk tersebut mampu memenuhi

nilai yang dijanjikan atau dengan kata lainpersepsi bahwa merek tersebut mampumemenuhi kebutuhan dan memberikankepuasan. Brand Reliability merupakan halyang esensial bagi terciptanya kepercayaanterhadap merek karena kemampuan merekmemenuhi nilai yang dijanjikannya akanmembuat konsumen menaruh rasa yakinakan kepuasan yang sama dimasa depan.Sedangkan brand intention didasarkan padakeyakinan konsumen bahwa merek tersebutmampu mengutamakan kepentingan kon-sumen ketika masalah dalam konsumsiproduk muncul secara tidak terduga.

Dari sudut pandang konsumen ke-percayaan merek merupakan variabelpsikologis yang mencerminkan sejumlahakumulasi asumsi awal yang melibatkankredibilitas, integritas, benevolence, yangdilekatkan pada merek tertentu (Gurviezand Korchia, 2003).

Dari penelusuran literatur tentangkonsep kepercayaan merek pada prinsipnyasemua berpendapat tidak berbeda bahwakepercayaan merupakan proses evaluasiyang dilakukan atas produk atau jasaberdasarkan pengalaman yang dirasakan.Dalam penelitian ini menggunakan konsepyang dikemukakan oleh Gurviez andKorchia, 2003; dan Degaldo (2003) bahwakepercayaan merupakan variabel psikologisyang mencerminkan sejumlah akumulasiasumsi awal yang melibatkan kredibilitas,integritas, benevolence, dan reliabilitas yangdilekatkan pada merek tertentu.

Penelitian Sebelumnya Yang RelevanHubungan antara sifat kepribadian,kepribadian merek dan loyalitas merek

Penelitian yang memasukkan variabelkepribadian juga dilakukan Yi Lin (2010)pada pembeli video game di Taiwanbertujuan mengetahui hubungan antarasifat kepribadian, kepribadian merek danloyalitas merek. Hipotesis di uji denganmenggunakan analisis regresi. Hasil pe-nelitian menunjukkan terdapat hubunganpositif signifikan antara sifat kepribadianextraversion dan excitement pada kepribadian;

Page 7: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

422 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 416 – 439

terdapat hubungan positif signifikan antarasifat kepribadian merek agreeableness, excite-ment terhadap kepribadian merek, sincerity, dancompetence brand personality; competence,peacefullness dan sophistication mempunyaipengaruh positif signifikan pada action loyalty,agreeableness, dan opennes mempunyaihubungan positif signifikan terhadap actionloyalty.

Persepsi konsumen pada kepribadianmerek di restauran

Kim et al., (2010) menggunakan sampel336 orang dewasa, penelitian bertujuanmengetahui hubungan kepribadian merek,preferensi merek, sikap loyal dan perilakupositif (W-O-M) di Olive Garden dan Chili’sretauran. Hasil temuan menunjukkan bah-wa persepsi kepibadian merek berpengaruhpositif terhadap sikap pada preferensi dansikap loyal. Brand personality memilikisikap (W-O-M) positif.

Dimensi kepribadian merek terhadaployalitas merek Raymond Brand

Penelitian Venkateswaran (2011) di-lakukan dengan menyebarkan kuesionersebesar 400 dan diterima kembali sejumlah367 dan yang tidak memadai 11 kuesionersehingga jumlah keseluruhan sebesaran 356kuesioner. Data diolah dengan mengguna-kan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkanbahwa diantara lima dimensi kepribadianmerek sincerity, ruggedness, excitement,competence, dan sophistication hanya rugged-ness yang tidak menunjukkan pengaruhterhadap loyalitas.

Kepribadian merek dampaknya terhadapkepercayaan dan preferensi Konsumen:studi komparatif di Jerman dan Swedia

Penelitian yang dilakukan oleh Gil,Anja Gandara and Hellgre Daniel (2011)bertujuan untuk mengetahui apakah ke-pribadian merek berpengaruh terhadapkepercayaan dan preferesi konsumen me-lalui merek. Selanjutnya apakah kepribadi-an merek berpengaruh secara tidak lang-sung terhadap kepercayaan dan preferensi

melalui indentifikasi merek. Penelitian inidilakukan dengan membandingkan duanegara Jerman dan Swedia bagaimanabudaya yang berbeda memberikan sudutpandang kepribadian merek dan pengaruh-nya terhadap kepercayaan dan preferensikonsumen.

Pengaruh nilai terhadap kepercayaan danloyalitas merek: kepribadian mereksebagai variabel moderasi

Penelitian oleh Suliyanto (2012) ber-tujuan untuk mengetahui pengaruh per-sepsi nilai terhadap kepercayaan dan loya-litas merek dimoderasi oleh kepribadian.Responden penelitian adalah penggunajejaring sosial facebook. Sampel dalampenelitian sejumlah 138 pengguna facebookdi Universitas Jenderal Sudirman. Ke-seluruhan model dianalisis dengan meng-gunakan SEM (structural equation model).Hasil penelitian menunjukkan bahwa per-sepsi nilai berpengaruh positif terhadaployalitas merek dan tidak dimoderasi olehkepribadian.

Pengaruh kepercayaan merek dan persepsinilai dalam membangun loyalitas merek

Mohammad (2012) bertujuan menge-tahui peran persepsi nilai dan kepercayaanmerek sebagai alat pemasaran untuk mem-bangun loyalitas konsumen, survey dilaku-kan pada konsumen wanita pemakaishampoo di Amman. Skala pengukurandilakukan dengan mengadopsi dari be-berapa peneliti sebelumnya. Intrumen diujimelalui uji validitas dan reliabilitas. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa kepercaya-an merk adalah faktor kunci dalammembangun loyalitas merk. Hasil penelitianjuga menunjukkan bahwa persepsi nilaimeningkatkan loyalitas merk. Sampel pe-nelitian ini sejumlah 317 responden. 190responden disurvey melalui online, 127responden mengisi kuesioner. 181 respon-den dari Jerman dan 136 responden dariSwedia. Menggunakan dua non probabilitysampling: snowball dan convinience. Meng-gunakan empat merek Nike, Apple, Ikea,

Page 8: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

Mediasi Nilai Pelanggan Dan Kepercayaan Merek ... – Zuhroh 423

Mercedes Benz. Kepribadian merek ber-pengaruh terhadap tingkat kepercayaanterhadap merek terutama korelasi antaradimensi competence dan sincerity terhadapkepercayaan dan excitemen terhadappreferensi. Identifikasi merek memilikikorelasi yang lemah sebagai moderasiantara kepribadian merek dengan keper-cayaan dan preferensi. Dengan kuesioneryang sama responden Jerman memiliki skorkepribadian merek lebih tinggi dibandingSwedia. Namun secara keseluruhan tidakada beda diatara kedua negara tersebut.

Kepercayaan konsumen terhadap merekdan hubungannya dengan loyalitas

Tujuan penelitian yang dilakukan olehLau, Geok Theng (1999) adalah untuk me-ngetahui bahwa kepercayaan adalah faktorkunci untuk membangun loyaitas merek.Faktor yang diusulkan dalam hipotesisuntuk membangun merek adalah karakter-istik merek, karateristik perusahaan dankarakteristik konsumen. Kuesioner se-

jumlah 280 telah dikumpulkan dari pe-ngunjung mall di Singapura.

Hasil penelitian menunjukkan bahwakarateristik merek relatif lebih pentingdalam membangun loyalitas. Hasil lain jugamenunjukkan bahwa kepercayaan ber-hubungan positif terhadap loyalitas merek.

Pengaruh pengalaman merek, kepercayan,kepuasan dan loyalitas pada merek global

Penelitian yang dilakukan oleh Sahin(2011) tentang pengaruh pengalaman me-rek, kepercayaan dan kepuasan dalammembangun loyalitas merek, penelitian inidi lakukan pada merek mobil yang meng-global dengan responden terdapat di kotaIstambul Turki, hasil penelitian menunjuk-kan terdapat pengaruh positif pengalamanmerek, kepercayaan dan kepuasan terhadaployalitas merek.

Rerangka KonseptualBerdasarkan landasan teori dan pe-

nelitian sebelumnya dibangun rerangkakonseptual sebagai berikut:

Sumber: Teori dan Penelitian SebelumnyaGambar 3

Rerangka Konseptual

H6

H3

H1Kepribadian Merek(X1)

Nilai Pelanggan(Y1)

(X1)

KepercayaanMerek (Y2)

Loyalitas Merek(Y3)

H2

H5

H8

Page 9: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

424 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 416 – 439

Hipotesis PenelitianKepribadian merek berpengaruh terhadaployalitas merek yang dimediasi oleh NilaiPelanggan

Dunia bisnis saat ini, setiap perusahaanberusaha mendapat perhatian dari konsu-men dengan menciptakan citra produk yangunggul dan berbeda melalui kepribadianmerek (Farhat, 2011). Kepribadian merekyang kuat akan lebih sulit untuk ditirudaripada atribut produk (Ang dan Lim,2006). Dengan demikian kepribadian merekyang kuat akan menjadi merek yang ber-beda dan unik sehingga akan mampumembangun loyalitas konsumen. Sebagai-mana dikemukakan Solomon (2009) bahwakeberhasilan memadukan kepribadian me-rek seringkali menjadi kunci dalam mem-bangun loyalitas pelanggan, walaupun haltersebut tidak mudah dilakukan.

Hipotesis ini juga dibangun berdasar-kan hasil temuan Ki Lee et al. (2009) hasilpenelitian menunjukkan terdapat pengaruhtidak langsung kepribadian merek terhadaployalitas merek dimediasi oleh kepuasankonsumen. Siddiqui (2012), Kepribadainberpengaruh terhadap Kepuasan Konsu-men., Yi Lin, (2010), terdapat pengaruhpositif kepribadian merek terhadap loyalitasmerek Kim et al. (2010) kepribadian merekyang atraktif berpengaruh positif terhadapword of mouth tetapi tidak berpengaruhpositif terhadap loyalitas merek, sedangkanVenkatewaran, (2011) dari kelima dimensikepribadian merek sincerity, excitrment,competency, ruggedness, dan sophistication,terdapat hanya satu dimensi ruggednessyang tidak memiliki hubungan positif ter-hadap kepribadian merek terhadap loyalitasmerek.

Berdasarkan kajian pustaka Southgatedalam Rangkuty (2009) mengemukakanbahwa merek yang baik tidak hanya yangdapat menampilkan nilai fungsionalnya,melainkan juga yang dapat memberikannilai tertentu dalam benak konsumen.Selanjutnya juga dikemukakan diferensiasiantar merek berdasarkan atribut fungsi

menjadi sulit dilakukan, karena hampirdisebagian besar perusahaan melakukankegiatan yang sama. Untuk membedakanproduk yang dihasilkan dari produk pe-saing, perusahaan melakukan tambahannilai-nilai kepribadian pada masing-masingmerek. Pada tahap ini kepribadian yangdimiliki oleh pelanggan dan merek semakindidekatkan sehingga nilai yang dimilikioleh merek tersebut menjadi cerminan diripelanggan.

Berdasarkan uraian di atas hipotesisyang diajukan dalam penelitian ini adalah:H1 : Kepribadian merek berpengaruh positif

terhadap loyalitas merekH2 : Kepribadian merek berpengaruh posi-

tif terhadap nilai pelangganH3 : Nilai Pelanggan berpengaruh positif ter-

hadap loyalitas merekH4 : Kepribadian Merek berpengaruh positif

terhadap loyalitas merek yang dimediasi oleh Nilai Pelanggan

Kepribadian Merek berpengaruh LoyalitasMerek yang dimediasi oleh kepercayaanmerek

Penelitian sebelumnya tentang pe-ngaruh kepribadian merek terhadap ke-percayaan telah dilakukan oleh Sung et al,(2010), Louis et al. (2010) hasil keduanyamenunjukkan bahwa terdapat pengaruhsignifikan antara kepribadian merek dengankepercayaan merek. Kotler and Keller (2009)mengemukakan kepercayaan yang tinggioleh pelanggan terjadi salah satunya ketikaproduk dan jasa terbaik memenuhi harapankonsumen. Harapan konsumen akan di-wujudkan ketika perusahaan mampu me-milih proposisi nilai. Zhoja et al. (2006),hasil penelitiannya ditemukankan bahwauntuk membangun niat membeli kembalidari pelanggan maka pelanggan harusmerasakan kepuasan terhadap merek se-hingga terbangun kepercayaan merek.

Mowen and Minor (1998) mengemuka-kan bahwa kepercayaan merek dan perilakudibentuk melalui dua cara berbeda yaitumelalui pembelajaran kognitif dan pengala-man konsumen.

Page 10: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

Mediasi Nilai Pelanggan Dan Kepercayaan Merek ... – Zuhroh 425

Formasi kepercayaan melalui pem-belajaran kognitif ketika konsumen me-lakukan aktivitas pemrosesan informasi(misalnya dari iklan) tentang manfaat pro-duk, kemudian mengembangkan sikap per-caya, akhirnya membelinya, sedangkan for-masi pengalaman terjadi ketika konsumenmelakukan aktivitas membeli produk,mengkonsumsi, kemudian membentuk ke-percayaan terhadap produk tersebut.

Berdasarkan uraian di atas hipotesisyang diajukan dalam penelitian ini adalah:H5 : Kepribadian merek berpengaruh po-

sitif terhadap kepercayaan merekH6 : Kepercayaan merek berpengaruh po-

sitif terhadap loyalitas merekH7 : Kepribadian merek berpengaruh po-

sitif terhadap loyalitas merek yangdimediasi oleh kepercayaan merek

Nilai Pelanggan Berpengaruh Positifterhadap Kepercayaan Merek.

Almoatazbillah (2012) menyatakan bah-wa Perusahaan harus memiliki strategi dantaktik untuk memberikan penghantarannilai terbaik kepada konsumen. Perusahaanharus mampu menciptakan proposisi nilaiyang tepat sehingga selaras dengan persepsikonsumen. Zang dan He (2013) hasil pe-nelitiannya menemukan bahwa penciptaannilai kepada berbagai stakeholder yang di-lakukan perusahaan merupakan cara yangbaik yang akan mampu meningkatkan nilaiproduk yang dipersepsikan oleh konsumen.

Perusahaan seharusnya melihat bahwaakan terjadi perubahan sikap konsumensetelah melakukan pembelian. Sikap yangdipegang dengan kepercayaan yang kuatakan membimbing pada perilaku (Engel,2002). Berdasarkan uraian di atas hipotesisyang diajukan dalam penelitian ini adalah:H8 : Nilai Pelanggan berpengaruh positif

terhadap Kepercayaan Merek.

METODE PENELITIANPenelitian ini merupakan penelitian

eksplanatori yang bertujuan untuk mengujidan menjelaskan hubungan kausalitas anta-ra variabel prediktor yang meliputi ke-

pribadian merek terhadap loyalitas merekyang dimediasi oleh nilai dan kepercayaan.Penelitian ini menggunakan metode survey.Populasi dalam penelitian ini bersifatinfinit, unit sampel dalam penelitian iniadalah individu, sehingga populasi dalampenelitian ini adalah pengguna smartphoneBlackBerry yang berstatus sebagai maha-siswa di Kota Malang. Sifat populasi adalahinfinite karena jumlahnya secara pasti tidakbisa ditentukan. Anggota sasaran populasipenelitian ini adalah mahasiswa penggunasmartphone BlackBerry. Alasan menggunakanmahasiswa sebagai responden adalah ka-rena kecenderungan mahasiswa mengguna-kan smarthphone secara optimal sesuaidengan aktivitasnya sehingga mahasiswaakan mampu menjawab angket yang di-berikan.

Untuk pertimbangan efisiensi danefektifitas maka penelitian ini mengguna-kan sampel yang dapat mewakili populasi-nya. Sampel mahasiswa yang dimaksudadalah mahasiswa yang memiliki kriteriasebagai berikut: (1) Berstatus sebagai maha-siswa di wilayah kota Malang karena KotaMalang terdapat banyak Perguruan Tinggi,yaitu sebanyak 68 Perguruan Tinggi baiknegeri maupun swasta. (2) Telah meng-gunakan smartphone BlackBerry minimalselama satu bulan karena dengan waktusatu bulan diyakini mahasiswa telah mam-pu menggunakan smartphone merek Black-Berry dengan berbagai fasilitas dan aplikasiyang disediakan sehingga mahasiswa se-bagai responden akan mampu mengisiangket yang diberikan.

Mengacu pada Roscoe (1975) dalamUma Sekaran yang menyatakan bahwauntuk penelitian multivariate (termasukanalisis regresi berganda) ukuran sampelsebaiknya beberapa kali (5-10 kali ataulebih) dari jumlah variabel yang akan di-analisis. Dalam penelitian ini jumlah sampelsebesar 54 x 6 = 324 responden. Penelitimemberikan angket kepada penggunasmartphone BlackBerry yang ditemui yangmemiliki kriteria sampel sesuai yang di-tetapkan. Jumlah angket yang disebar 324

Page 11: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

426 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 416 – 439

angket yang layak dianalisis sebesar 307responden dan digunakan keseluruhan.

Definisi Operasional dan PengukuranVariabel

Dalam penelitian ini terdapat satuvariabel laten eksogen yang berpengaruhterhadap variabel endogen, yaitu variabelkepribadian merek (X) sedangkan variabelendogen ada 3 yaitu nilai pelanggan (Y1),kepercayaan merek (Y2) dan LoyalitasMerek (Y3). Variabel-variabel tersebut lebihlanjut didefinisikan sebagai berikut:

Kepribadian Merek (X)Definisi operasional kepribadian merek

dalam penelitian ini adalah persepsikonsumen tentang sifat-sifat kepribadianmanusia yang diasosiasikan pada mereksmartphone BlackBerry yang diukur de-ngan menggunakan indicator Aktivitas,Pertanggung jawaban, Keberanian, Ke-sederhanaan dan Sifat Emosional dariGeuens (2009) dengan penjelasan sebagaiberikut: (1) Indikator Aktivitas meng-gambarkan pribadi yang aktif, dinamis daninovatif, (2) Indikator keberanian meng-gambarkan sifat berani, dan percaya diri, (3)Indikator Kesederhanaan menggambarkansifat mudah dikenal dan tidak rumit, (4)Indikator sifat emosional menggambakansifat menyenangkan dan perasa/emosi.

Pengukuran kepribadian merek meng-gunakan pengukuran yang dikembangkanoleh Geuens, Wejters, de Wulf (2009). Varia-bel kepribadian diukur dengan meng-gunakan 5 indikator Aktivitas, Pertanggungjawaban, Keberanian, Kesederhanaan dan sifatemosional melalui 12 butir pernyataan de-ngan menggunakan skala likert 1-5, mulaidari angka 1 = sangat tidak setuju sampaiangka 5 = sangat setuju.

Nilai Pelanggan (Y1)Nilai Pelanggan didefinisikan sebagai

persepsi pengguna smartphone Blackberrytentang keseluruhan manfaat yang diterimadan biaya yang dikeluarkan dibandingkandengan berbagai alternatif produk lain yang

diukur dengan menggunakan indikator dariPeter and Olson (1999) meliputi indikatornilai fungsional, nilai emosional, value formoney dan harga, dan nilai simbolik.

Nilai pelanggan di ukur denganmenggunakan PERVALS (Perceived ValueScale). Pengukuran persepsi pelangganmenggunakan 19 item yang dikembangkanoleh peneliti yang mengadaptasi dari(Sweeney and Soutar, 2001 dalam Tjiptono,2003). Selanjutnya responden diminta mem-beri penilaian pada pernyataan tentangloyalitas merek dengan menggunakan skalalikert 1 – 5, mulai dari angka dari 1 = sangattidak setuju sampai angka 5 = sangat setuju.

Kepercayaan Merek (Y2)Kepercayaan merek dalam penelitian

ini didefinisikan sebagai hasil evaluasikonsumen secara keseluruhan setelahmenggunakan smarthphone Blackberry se-hingga menimbulkan sikap tertentu danmenumbuhkan tingkat kepercayaan padamerek.

Blackberry terhadap merek smart-phone BlackBerry tentang kepercayaanmerek yang diukur dengan menggunakanindikator yang dikembangkan Gurviez andKorchia, (2003) dan Delgado (2003) terdiridari indikator reliabilitas, credibility danbenevolence.

Kepercayaan merek diukur denganmenggabungkan pengukuran kepercayaanyang telah dikembangkan oleh Delgado(2003) dan Gurvies dan Korchia (2003).Selanjutnya responden diminta memberipenilaian pada pernyataan tentang loyalitasmerek dengan menggunakan skala likert 1 –5, mulai dari angka 1 = sangat tidak setujusampai angka 5 = sangat setuju.

Loyalitas Merek (Y3)Berdasarkan konsep loyalitas merek

dari Oliver (1999) loyalitas merek dalampenelitian ini didefinisikan sebagai persepsikonsumen tentang komitmennya untukloyal terhadap smarthphone merek Black-Berry yang diukur dengan menggunakanindikator: (1) komitmen pelanggan akan

Page 12: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

Mediasi Nilai Pelanggan Dan Kepercayaan Merek ... – Zuhroh 427

selalu menjadikan smartphone merek Black-Berry sebagai pilihan pertama, (2) tetapmembeli smartphone merek BlackBerrymeskipun harga merek lain lebih mura, (3)akan membela jika orang lain memberipenilaian negatif tentang smartphone merekBlackBerry, dan (4) merekomendasikan ke-pada teman yang akan membeli smarthphonemerek BlackBerry.

Pengukuran loyalitas merek di ukurdengan menggunakan pengukuran yangdikembangkan peneliti mengacu padakonsep teori dan beberapa ukuran yangtelah dikembangkan dari penelitian se-belumnya. Selanjutnya responden dimintamemberi penilaian pada pernyataan tentangloyalitas merek dengan menggunakan skalalikert 1 – 5 mulai dari angka 1 = sangat tidaksetuju sampai angka 5 = sangat setuju.

Analisis penelitian tentang hubunganmultiatribut antar beberapa variabel inde-penden dan variabel dependen dilakukandengan menggunakan alat analisis Genera-lized Structure Component Analysis (GSCA),sebagaimana disampaikan Solimun (2012),sedangkan untuk analisis variabel mediasidalam penelitian ini menggunakan pen-dekatan perbedaan koefisien. Solimun(2012) menyatakan pendekatan perbedaankoefisien yaitu menggunakan metodepemeriksaan dengan melakukan analisisdengan dan tanpa melibatkan variabelmediasi. Metode pemeriksaan variabelmediasi dengan pendekatan perbedaankoefisien dilakukan sebagai berikut: (a)memeriksa pengaruh langsung Variabel

Independen terhadap Variabel Dependenpada model dengan melibatkan variabaelmediasi, (b) memerksa pengaruh VariabelIndependen terhadap Variabel Dependenpada model tanpa melibatkan VariabelMediasi, (c) memeriksa pengaruh VariabelIndependen terhadap Variabel Independenterhadap Variabel Mediasi, dan (d) me-meriksa pengaruh Variabel Mediasi ter-hadap Variabel Dependen.

Berikut ini disajikan karakteristikresponden dan deskripsi variabel yangmemberikan informasi secara aktual yangdiharapkan mampu mendukung dalammenjelaskan hasil temuan penelitian. Hasilanalisis data dan pembahasan juga disajikandisini yang akan memaparkan hasil temuanpenelitian yang akan memberikan kontri-busi bagi pengembangan ilmu khususnyailmu perilaku konsumen.

Karakterisik RespondenBila dicermati Gambar 4 tampak bahwa

jumlah pengguna smarthphone merek BlackBerry yang laki-laki dan perempuan se-imbang. Hal tersebut sangat dimungkinkankarena responden dalam penelitian ini ada-lah mahasiswa yang secara umum memilikikarakteristik beraktivitas penuh dan se-mangat sebagai pribadi maupun sebagaimahasiswa baik mahasiswa laki-laki mau-pun perempuan. Pemanfaatan handphoneuntuk menunjang aktivitas mereka tanpamembedakan jenis kelamin apakah laki-lakiatau perempuan.

Laki-Laki=152

Perempuan=155

Sumber: Data Karakteristik Responden, diolahGambar 4

Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Page 13: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

428 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 416 – 439

Deskripsi tentang seberapa lama res-ponden telah memiliki smartphone Black-berry tampak pada Gambar 5. Lama masakepemilikan Blackberry menggambarkanpengetahuan dan kemampuan respondendalam memanfaatkan aplikasi yang tersediasehingga akan mampu memberikan infor-masi secara baik.

Semester dan Usia mahasiswa tampakpada Gambar 6 dan Gambar 7 bahwa se-bagian besar mahasiswa berdasarkan

semester pengguna BlackBerry merupakanmahasiswa aktif diperguruan tinggi.

Artinya bahwa responden pada usiadan semester tersebut memiliki aktivitastinggi baik dalam aktivitas pribadi maupunaktivitas sebagai mahasiswa yang diyakiniterkait dalam menggunakan smarthphoneBlackBerry sebagai sarana untuk menunjangaktivitasnya. Juga pada usia dan semestertersebut cukup matang untuk mampu me-nilai dan merasakan kinerja smarthphobeBlackBerry.

1bln-1 thn=90

1 thn-2thn=93

2 thn=124

Sumber: Data Karakteristik Responden, diolah

Gambar 5Karakteristik Responden berdasarkan Lama Penggunaan

2-8=206 >8 = 40

Sumber: Data Karakteristik Responden, diolah

Gambar 6Karakteristik Responden berdasarkan Semester

18th-20th=191

21th-23th=108

24th-26th=8

Sumber: Data Karakteristik Responden, diolahGambar 7

Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Page 14: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

Mediasi Nilai Pelanggan Dan Kepercayaan Merek ... – Zuhroh 429

Berdasarkan pengeluaran pulsa untukBlackBerry pada Gambar 8 dapat menjadigambaran bahwa responden merupakanpengguna aktif BlackBerry dengan berbagai

variasi pengeluaran pulsa yang sebagianbesar berkisar antara Rp. 50.000 – Rp.100.000,- per bulan.

Krg Rp. 50.000=125

Rp.50.000-Rp.100.000=168

Lbh dr Rp. 100.000=14

Sumber: Data Karakteristik Responden, diolahGambar 8

Karakteristik Responden berdasarkan Pengeluaran Pulsa BB per Bulan

Hasil Analisis dan Evaluasi Model GSCAEvaluasi terhadap model GSCA dalam

penelitian ini melalui tahap awal denganmelakukan pengujian Linieritas, berikutnyamengevaluasi measure of fit pada modelpengukuran dengan tujuan memeriksakembali apakah instrument penelitian validatau reliabel dalam merefleksikan variabellaten. Langkah berikutnya dilakukanmeasure of fit model struktural dan measure ofoverall model.

Hasil Pengujian LinieritasPengujian asumsi linieritas dilakukan

dengan metode Curve Fit, dihitung denganbantuan software SPSS. Rujukan yang di-gunakan adalah prinsip parsimony, yaitu

bilamana seluruh model yang digunakansebagai dasar pengujian signifikan atau nonsignifikan berarti model dikatakan linier.Hasil pengujian linieritas hubungan antarvariabel disajikan pada Tabel 1 adalahmerupakan hasil tabulasi dari hasil ujiasumsi linier.

Tabel 1 menunjukkan hasil keseluruhanmodel yang digunakan signifikan sehinggadapat disimpulkan bahwa semua hubunganantar variabel yang terdapat dalam modelstruktural adalah linier artinya asumsilinieritas pada analisis GSCA terpenuhi.Dengan demikian membuktikan bahwadata yang digunakan memenuhi persyarat-an linieritas dan dapat dilakukan analisislebih lanjut.

Tabel 1Hasil Pengujian Asumsi Linieritas

Hubungan Antar Variabel Eksogendan Endogen

Uji LinieritasR2 F Signifikan Hasil

KepribadianMerek (X) Nilai Pelanggan (Y1) 0.459 258.9 ρ < α Model

Linier Linier

KepribadianMerek (X)

Kepercayaan Merek(Y2)

0.302 132.1 ρ < αModelLinier Linier

KepribadianMerek (X) Loyalitas Merek (Y3) 0.237 94.56 ρ < α

ModelLinier Linier

Nilai Pelanggan(Y1)

Kepercayaan.Merek (Y2)

0.576 414.9 ρ < αModelLinier Linier

Nilai Pelanggan(Y1)

Loyalitas Merek (Y3) 0,400 203.3 ρ < α ModelLinier Linier

KepercayaanMerek(Y2)

Loyalitas Merek (Y3) 0,502 308,0 ρ < α ModelLinier Linier

Page 15: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

430 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 416 – 439

Hasil analisis SPSS

Evaluasi Model Pengukuran (Measurementof Fit).

Evaluasi model pengukuran dilakukanuntuk memeriksa apakah instrumen pe-nelitian valid atau reliabel dalam menjelas-kan atau merefleksikan variabel laten.Pengujian terhadap setiap indikator yangmerefleksikan variabel laten dapat dijelas-kan sebagai berikut:

Variabel Kepribadian MerekKepribadian merek diukur dengan

menggunakan indikator: KM1. Aktivitas,KM.2. Pertanggungjawaban, KM3. Ke-beranian, KM4. Kesederhanaan dan KM5.Sifat Emosional. Berdasarkan Tabel 2 Nilaiestimate loading factor indikator KM1.Aktivitas tertinggi dicapai oleh nilai aitemKM.1.1. Aktif yang menggambarkan ke-

pribadian konsumen yang memiliki ke-pribadian giat dalam beraktifitas. Padaindikator KM2. Pertanggungjawaban me-miliki nilai loading estimate tertinggi padaaitem KM.2.3. Tanggungjawab yang men-cerminkan kepribadian konsumen yangberani mengambil segala konsekuensi daritindakannya, sedangkan untuk IndikatorKM3. Keberanian dan KM.4. Kesederhanaanmasing-masing memiliki loading etimatetertinggi pada aitem KM. 3.1. Berani Majudan aitem KM. 4.1. Mudah dikenal.Keduanya mencerminkan tidak mau kalahdengan lainnya dan mudah bergaul denganorang lain. Selanjutnya indikator KM5. Sifatemosional yang memiliki loading estimatetertinggi pada aitem KM. 5.1. Sifat me-nyenangkan.

Tabel 2Evaluasi Model Pengukuran Kepribadian Merek

Indikator Loading MeanEstimate CRAVE = 0.627 (ѴAVE = 0.818), ALPHA = 0.690

KM.1. AKTIVITASKM.1.1. Aktif 0.840 36.61* 3.87KM.1.2. Dinamis 0.819 30.29* 4.16KM.1.3. Inovatif 0.711 20.26* 3.12

AVE = 0.559 (ѴAVE = 0.747), ALPHA = 0.597KM.2. PERTANGGUNGJAWABAN

KM.2.1 MemahamiKebutuhan 0.628 10.22* 3.88

KM.2.2. Daya Tahan 0.747 20.1* 3.02KM,2.3. Tanggungjawab 0.852 54.46* 3.20

AVE = 0.735 (ѴAVE = 0.857), ALPHA = 0.640KM.3. KEBERANIAN

KM.3.1. Berani Maju 0.862 45.86* 3.64KM.3.2. Percaya Diri 0.853 42.02* 3.34

AVE = 0.744 (ѴAVE = 0.862), ALPHA = 0.654KM.4. KESEDERHANAAN

KM.4.1. Mudah dikenal 0.874 46.27* 4.29KM.4.2. Tidak Rumit 0.851 31.71* 3.97

AVE = 0.696 (ѴAVE = 0.834), ALPHA = 0.556KM.5. SIFAT EMOSIONAL

KM.5.1.SifatMenyenangkan 0.867 52.83* 3.77

KM.5.2. Sifat Perasa/Emosi 0.800 24.23* 3.19Sumber : Hasil analisis GSCA

Page 16: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

Mediasi Nilai Pelanggan Dan Kepercayaan Merek ... – Zuhroh 431

Dari keseluruhan indikator yang harusdiperhatikan adalah indikator pertanggungjawaban dan berani maju karena keduaindikator tersebut memiliki loading estimatetertinggi tetapi kondiisi aktual belum baikdengan rerata (mean) masing-masing tang-gungjawab 3,20 dan berani maju 3.64.

Hasil pengujian nilai akar AVE indi-kator kepribadian merek secara keseluruhanmasing-masing lebih besar dari 0,50 dapatdikatakan konstruk memiliki discriminantvalidity yang baik dan nilai alpha = 0,6diantara nilai 0,6 sampai 0,7 dikatakanmemiliki nilai moderat. Kesimpulan yangdapat diambil berdasarkan evaluasi modelpengukuran indikator kepribadian mereklayak untuk digunakan karena memilikikesesuaian dan keandalan yang cukup baik.

Variabel Nilai PelangganEmpat indikator yang digunakan se-

bagai pengukuran nilai pelanggan meliputi;yaitu NP1. Nilai fungsional, NP2. NilaiEmosional, NP3. value for money and hargaserta NP4. dan nilai simbolik. BerdasarkanTabel 3, bila dicermati loading estimate darimasing-masing indikator maka Indikatornilai emotional merupakan indikator yangpaling penting karena memiliki nilai loadingestimate sebesar tertinggi 0,790 namun ber-dasarkan kondisi aktual masih nilai emosi-onal belum baik.

Berdasarkan titik kritis yang diperoleh,indikator nilai emotional mendeskripsikanvariabel nilai pelanggan secara nyata karenanilai titik kritis yang diperoleh yaitu sebesar

28,17* signifikan pada tingkat kepercayaan95%. Hasil pengujian variabel nilai pelang-gan dengan nilai akar 0,710 lebih besar dari0,5 artinya konstruk memiliki validitasdiskriminan yang baik. Sedangkan untuknilai alpha sebesar 0,710 dengan kriteria 0,5sampai dengan 0,7 dikatakan memiliki nilaiyang baik karena memilki nilai di atas 0,7.

Variabel Kepercayaan merekBerdasarkan Tabel 4 bila dicermati

tampak bahwa loading estimate tertinggi ter-dapat pada indikator T1. Reliability sebesar0,881 artinya merupakan indikator palingpenting bagi konsumen namun bila melihatkondisi aktual indikator T1. Reliabilitymasih rendah dengan nilai loading estimate3,25, artinya perusahaan belum optimaldalam menjaga konsistensi menjaga kuali-tas. Berdasarkan pada titik kritis yangdiperoleh, indikator T1. Reliability men-deskripsikan variabel kepercayaan mereksecara nyata karena nilai titik kritis yangdiperoleh yaitu sebesar 61,28* signifikanpada tingkat kepercayaan 95%.

Berdasarkan hasil pengujian diperolehakar nilai AVE variabel tingkat kepercayaanmerek sebesar 0,856 di atas 0,5 dapat di-katakan konstruk memiliki validitas dis-kriminan yang baik, dengan alpha sebesar0,791 artinya variabel kepercayaan merekmemiliki nilai komposit yang baik karena diatas 0,7.

Berdasarkan hasil pengujian diperolehakar nilai AVE variabel tingkat kepercayaanmerek sebesar 0,856 di atas 0,5 dapat dikata-

Tabel 3Evaluasi Model Pengukuran Variabel Nilai Pelanggan

Indikator Loading MeanEstimate CRAVE = 0,538; (ѴAVE = 0,733) ; Alpha = 0,710NP1. Nilai fungsional 0.774 24.17* 3.55NP2. Nilai Emosional 0.790 28.17* 3.45NP3. Value for money and harga 0.699 17.94* 3.33NP4. Simbolik 0.666 15.0* 3.19Sumber: Hasil analisis GSCA

Page 17: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

432 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 416 – 439

Tabel 4Evaluasi Model Pengukuran Variabel Kepercayaan Merek

Indikator Loading MeanEstimate CRAVE = 0,704; (ѴAVE = 0,856) ; Alpha = 0,791T1. Reliability 0.881 61.28* 3.25T2. Credibility 0.783 29.54* 3.21T3. Benevolence 0.850 49.67* 3.44

Sumber: Hasil analisis GSCA

kan konstruk memiliki validitas dis-kriminan yang baik, dengan alpha sebesar0,791 artinya variabel kepercayaan merekmemiliki nilai komposit yang baik karena diatas 0,7.

Loyalitas MerekLoyalitas Merek dicerminkan dari

sikap pelanggan smartphone merek Black-berry yang menyatakan bahwa Blackberrymenjadi pilihan pertama (L1), Tidak mem-beli merek lain (L2), Membela Merek (L3),dan Merekomendasikan pada orang lain(L4).

Berdasarkan Tabel 5 Secara umumloyalitas merek pelanggan Blackberry rendahdengan nilai 2,99. Nilai terendah terdapatpada aitem tidak membeli merek lain, haltersebut akan berkonsekuensi pada tingkatretensi pelanggan Blackberry yang rentanuntuk berpindah merek.

Jika berdasarkan titik kritis yangdiperoleh, item merekomendasikan padaorang lain mendeskripsikan variabel loyal-itas merek secara nyata karena nilai titikkritis yang diperoleh yaitu sebesar 38,86*

signifikan pada tingkat kepercayaan 95%.Secara umum loyalitas merek memiliki nilairerata (mean) sebesar 2,99 berada di bawah3. Artinya secara umum aktual loyalitasmerek terhadap smartphone BlackBerryrendah.

Nilai akar AVE variabel loyalitas mereksebesar 0,925 lebih besar dari 0,50 dapatdikatakan konstruk validitas diskriminanbaik. Nilai diskriminan yang baik dapatmenunjukkan bahwa instrument tersebutdapat digunakan untuk mengukur variabelloyalitas merek. Nilai alpha sebesar 0,813artinya variabel loyalitas merek memilikireliabilitas komposit yang baik karena lebihbesar dari 0,70.

Tabel 5Evaluasi Model Pengukuran Variabel Loyalitas Merek

Indikator/Item Loading MeanEstimate CRAVE = 0,642; (ѴAVE = 0,925) ; Alpha = 0,813L1. Menjadi Pilihan Pertama 0.775 21.86* 3.12L2. Tidak membeli Merek lain 0.802 33.49* 2.82L3. Membela Merek 0.804 32.19* 2.88L4. Merekomendasikan pada orang lain 0.823 38.86* 3.16Rerata (Mean) Loyalitas Merek 2.99

Sumber: Hasil analisis GSCA

Nilai akar AVE variabel loyalitas mereksebesar 0,925 lebih besar dari 0,50 dapatdikatakan konstruk validitas diskriminan

baik. Nilai diskriminan yang baik dapatmenunjukkan bahwa instrument tersebutdapat digunakan untuk mengukur variabel

Page 18: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

Mediasi Nilai Pelanggan Dan Kepercayaan Merek ... – Zuhroh 433

loyalitas merek. Nilai alpha sebesar 0,813artinya variabel loyalitas merek memilikireiabilitas komposit yang baik karena lebihbesar dari 0,70.

Evaluasi Goodness of Fit Model Strukturaldan Overall Model

GSCA memberikan ukuran goodness offit model structural yang terdiri dari fitmodel structural dan overall model yangdapat dilihat dari nilai FIT, AFIT, GFI(Unweighted least-squares) dan SRMR(Standardized root mean square residual). Hasilmodel fit disajikan pada tabel 6 berikut:

Tabel 6Goodness of Fit dan Overall Model

Model FitFIT 0.592

AFIT 0.589GFI 0.976

SRMR 0.097NPAR 62

Sumber: Hasil analisis GSCA

FIT menunjukkan varian total darisemua variabel yang dapat dijelaskan olehmodel tertentu. Nilai FIT berkisar dari 0sampai 1. Dalam penelitian ini meng-gunakan FIT karena hanya terdapat satumodel dalam penelitian ini. BerdasarkanTabel 6, bila dicermati FIT sebesar 0,59 arti-nya yang dapat dijelaskan oleh modelsebesar 59 % sisanya 41 % dijelaskan varia-bel lainnya dengan pengertian lain keraga-man kepribadian merek, nilai pelanggandan kepercayaan merek yang dapat di-jelaskan oleh model sebesar 59 % sisanyasebesar 41% dapat dijelaskan oleh variabellain.

GFI dan SRMR adalah ukuran untukmengukur overall model yang melibatkanmodel struktural dan model pengukuransecara terintegrasi GFI dalam penelitian inisebesar 0,976 ≥ cutt-off sebesar 0,90 makamodel yang terbentuk dapat dikatakan baik,sedangkan nilai SRMR sebesar 0,097 antara

0,05 -0,08 dapat dikatakan good fit (modelsesuai). Berdasarkan goodness of fit modelstruktural dan model keseluruhan denganuji FIT, AFIT, GFI dan SRMS dapat di-simpulkan bahwa model fit yang baik.

Pengujian Model Struktural dan Hipotesispenelitian

Berdasarkan kerangka konseptual,pengujian model hubungan dan hipotesisdalam penelitian ini dilakukan melalui: (1)pengujian koefisien jalur pengaruh lang-sung, dan (2) pengujian koefisen jalur pe-ngaruh tidak langsung melalui variabelmediasi, sebagai berikut:

Pengujian Hipotesis dan Koefisien JalurPengaruh Langsung

Pengujian hipotesis dan koefisien jalurdan titik kritis (CR*) yang signifikan pada α= 0,05 untuk pengaruh langsung antarabrand personality congruity (BPC), nilai,kepercayaan merek dan loyalitas merekdisajikan dalam Tabel 7.

Berdasarkan Tabel 7 dari enam pe-ngaruh langsung yang diuji terdapat limayang berpengaruh signifikan, yaitu: (1)Kepribadian merek berpengaruh signifikanterhadap nilai pelanggan, (2) kepribadianmerek berpengaruh signifikan terhadapkepercayaan merek, (3) Nilai berpengaruhsignifikan terhadap loyalitas merek, (4)Nilai pelanggan berpengaruh signifikanterhadap kepercayaan, (5) Kepercayaanmerek berpengaruh signifikan terhadaployalitas merek.

Sementara satu lainnya; kepribadianmerek tidak berpengaruh signifikan ter-hadap loyalitas merek. Pada Tabel 7 dapatdilihat hasil pengujian pengaruh Kepri-badian Merek terhadap Loyalitas Merekdibuktikan dengan nilai estimate koefisienjalur 0,114 dengan titik kritis (CR*) = 1,99artinya bahwa Keperibadian Merek me-miliki pengaruh yang lemah terhadapLoyalitas Merek sehingga Hipotesis yangdibangun tidak didukung oleh realitas yangterjadi pada obyek penelitian ini.

Page 19: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

434 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 416 – 439

Tabel 7Koefisien Pengaruh Langsung

Path Coefficients Estimate SE CR KesimpulanKepribadian Merek->Loyalitas Merek 0.114 0.057 1.99 Tidak SignifikanKepribadian Merek>Nilai Pelanggan 0.661 0.061 10.86* SignifikanNilai Pelanggan->Loyalitas Merek 0.145 0.057 2.53* SignifikanNilai Pelanggan->Kepercayaan Merek 0.594 0.048 12.44* SignifikanKeprib.Merek->Kepercayaan Merek 0.158 0.051 3.09** SignifikanKepercayaan Merek >Loyalitas Merek 0.521 0.053 9.92* SignifikanCR* = significant pada α = 0,05Sumber: Hasil analisis GSCA

Hasil pengujian hipotesis pengaruhKepribadian Merek terhadap nilai pelang-gan menghasilkan nilai estimate koefisienjalur 0.661. Koefisien bertanda positif me-miliki arti hubungan Kepribadian Merekdan nilai pelanggan adalah searah. Kemudi-an nilai titik kritis (CR*) = 10,86* dengantaraf signifikan α = 0,05.

Hasil pengujian hipotesis yang diaju-kan terbukti bahwa Kepribadian Merekberpengaruh signifikan positif terhadapnilai pelanggan. Dengan demikian hipotesisyang diajukan dalam penelitian didukungoleh realitas yang terjadi pada obyek pe-nelitian ini. Analisis pengaruh nilai pelang-gan terhadap loyalitas merek diperoleh nilaiestimate koefisien jalur 0,145 dengan nilaititik kritis (CR*) = 2,53* dan taraf signifikanα = 0,05. Dengan hasil analisis tersebut ma-ka nilai pelanggan berpengaruh signifikanpositif terhadap loyalitas merek, sedangkanhasil pengujian hipotesis pengaruh Ke-pribadian Merek terhadap KepercayaanMerek terbukti. Hal tersebut ditunjukkandari nilai estimate koefisien jalur 0,158.Dengan titik kritis (CR*) sebesar 3,09,dengan taraf signidikansi α = 0,05, sehinggadapat disimpulkan bahwa hasil hipotesisyang diajukan tersebut terbukti bahwaKepribadian Merek berpengaruh positifterhadap Kepercayaan Merek.

Hasil pengujian hipotesis pengaruhKepercayaan Merek terhadap LoyalitasMerek menghasilkan nilai estimate koefisi-en jalur 0,521. nilai titik kritis (CR*) = 9,92*dengan taraf signifikan α = 0,05. Pengujian

hipotesis yang diajukan terbukti bahwaKepercayaan Merek berpengaruh signifikanpositif terhadap Loyalitas Merek, dengandemikian hipotesis yang diajukan dalampenelitian didukung oleh realitas yangterjadi pada obyek penelitian ini. Hasilpengujian hipotesis pengaruh Nilai Pelang-gan terhadap Kepercayaan Merek terbukti.Hal tersebut berdasarkan nilai estimatekoefisien jalur 0,594 nilai titik kritis (CR*) =12,44* dengan taraf signifikan α = 0,05,sehingga dapat disimpulkan bahwa NilaiPelanggan berpengaruh positif terhadapKepercayaan Merek.

Pengujian Hipotesis, Pengaruh DanKoefisien Jalur Melalui Mediasi

Pengujian pengaruh mediasi bertujuanmendeteksi kedudukan variabel interveningdalam model. Pengujian mediasi dilakukanuntuk menentukan sifat hubungan antaravariabel apakah variabel tersebut merupa-kan variabel mediasi sempurna (completemediaton), mediasi sebagian (partial media-tion), dan bukan variabel mediasi. AnalisisGSCA digunakan dalam penelitian iniuntuk pemeriksaan variabel mediasi yaitudengan menggunakan pendekatan per-bedaan koefisien. Pendekatan perbedaankoefisien melakukan pemeriksaan denganmelakukan analisis dengan dan tanpavariabel mediasi.

Hipotesis 4 : Kepribadian Merek ber-pengaruh positif terhadap Loyalitas Merekyang dimediasi oleh Nilai Pelanggan

Page 20: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

Mediasi Nilai Pelanggan Dan Kepercayaan Merek ... – Zuhroh 435

Hasil pengujian pengaruh variabel Ke-pribadian Merek terhadap Loyalitas Merekdengan melibatkan varibel mediasi NilaiPelanggan (Tabel 7) menunjukkan bahwavariabel Kepribadian Merek tidak berpe-ngaruh signifikan terhadap Loyalitas Merek(H1), kemudian Kepribadian Merek berpe-ngaruh signifikan positif terhadap NilaiPelanggan (H2), sedangkan Nilai Pelangganberpengaruh signfikan positif terhadapLoyalitas Merek (H3). Untuk menyimpul-kan dugaan atas variabel mediasi danmengetahui sifat/jenis variabel mediasi di-sajikan pada diagram jalur pada padagambar 9.

Berdasarkan Gambar 9, dapat dilihatbahwa nilai koefisien dan signifikansihubungan (b), (c) signifikan sedangkanhubungan (a) tidak signifikan, sehinggadapat disimpulkan sifat mediasi pengaruhKepribadian Merek terhadap LoyalitasMerek yang dimediasi oleh Nilai Pelangganadalah mediasi sempurna (Complete Media-tion).

H7 : Kepribadian Merek berpengaruhpositif terhadap Loyalitas Merek yangdimediasi oleh Kepercayaan Merek.

Hasil pengujian pengaruh variabelKepribadian Merek terhadap LoyalitasMerek dengan melibatkan varibel mediasiKepercayaan Merek (Tabel 7) menunjukkanbahwa variabel Kepribadian Merek tidakberpengaruh signifikan terhadap LoyalitasMerek (H1), kemudian Kepribadian Merek

berpengaruh signifikan positif terhadapKepercayaan Merek (H5), sedangkan Ke-percayaan Merek berpengaruh signfikanpositif terhadap Loyalitas Merek (H6).Untuk menyimpulkan dugaan atas variabelmediasi dan juga mengetahui sifat/jenisvariabel mediasi disajikan pada diagramjalur pada pada gambar 10.

Berdasarkan Gambar 10, dapat dilihatbahwa nilai koefisien dan signifikansihubungan (b), (c) signifikan sedangkanhubungan (a) tidak signifikan, sehinggadapat disimpulkan sifat mediasi pengaruhKepribadian Merek terhadap LoyalitasMerek yang dimediasi oleh KepercayaanMerek adalah mediasi sempurna (CompleteMediation).

ANALISIS DAN PEMBAHASANKepribadian Merek Smrtphone Black-

berry berdasarkan hasil analisis deskriptifsecara umum belum cukup kuat. Duaindikator yang lebih kuat dibandingkanindikator lainnya adalah indikator Per-tanggungjawaban dan Keberanian. FaktorKepribadian Merek yang paling menjadiperhatian pengguna Blackberry adalah faktormudah dikenal, disusul faktor me-nyenangkan dan faktor berani maju. Na-mun ketiga faktor tersebut secara aktualhanya faktor mudah dikenal yang me-nunjukkan kondisinya baik sedangkan dualainnya masih belum mampu memenuhiharapan pengguna Blackberry.

Gambar 9Pengaruh Kepribadian Merek terhadap Loyalitas Merek yang dimediasi Nilai Pelanggan

KepribadianMerek

LoyalitasMerek

NilaiPelanggan

(a) 0,014

(c) 0,145b (0,661)

Page 21: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

436 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 416 – 439

Gambar 10Pengaruh Kepribadian Merek terhadap Loyalitas Merek yang dimediasi Kepercayaan

Merek

Loyalitas Merek berdasarkan persepsipengguna memiliki loyalitas rendah. Peng-guna Blackberry menjadikan faktor Emosi-onal sebagai faktor yang paling pentingpada aspek Nilai Pelanggan namun secaraaktual merek Blackberry belum mampumemenuhi harapan pengguna, dibanding-kan dengan faktor lainnya seperti Nilaifungsional, Value for Money dan Hargaserta faktor simbolik. Selanjutnya padaaspek kepercayaan merek faktor Benevo-lence merupakan faktor penting yang men-jadi pertimbangan pengguna Blackberrynamun secara aktual merek Blackbery belummampu memenuhi harapan pengguna.

Hasil pengujian juga ditemukan NilaiPelanggan menjadi mediasi sempurna(complete mediation) pengaruh kepribadianmerek terhadap loyalitas merek. Hasil ter-sebut mencerminkan bahwa perilaku loyalterhadap smartphone merek blackberry tidakditentukan oleh kepribadian merek black-berry secara langsung namun untuk me-numbuhkan loyalitas harus melalui nilaipelanggan yang unggul baru kemudianmamapu menimbulkan perilaku loyal. Hasilpenelitian ini berbeda dengan penelitiansebelumnya yang dilakukan oleh Yi Lin(2010) bahwa kepribadian merek ber-pengaruh positif terhadap kepribadianmerek, namun memiliki hasil penelitianyang sama dengan Kim et al. (2010) bahwakepribadian merek yang atraktif berpe-ngaruh positif terhadap word mouth tetapi

tidak berepengaruh terhadap loyalitasmerek.

Dari variabel Kepercayaan penggunasmartphone Blackberry secara umum me-nunjukkan kepercayaan terhadap Blackberryrendah, hal tersebut didasarkan pada hasilanalisis deskriptif. Berdasarkan hasil peng-ujian menunjukkan bahwa keperibadianmerek berpengaruh signifikan terhadapkepercayaan merek. Hasil penelitian inimendukung penelitian sebelumnya tentangpengaruh kepribadian merek terhadapkepercayaan telah dilakukan oleh Sung etal, (2010), Gandara, Anja et al, (2011) hasilkeduanya menunjukkan bahwa terdapatpengaruh signifikan antara kepribadianmerek dengan kepercayaan merek.

Hasil pengujian Kepercayaan Mereksebagai mediasi pengaruh kepribadianmerek terhadap loyalitas merek membukti-kan bahwa kepercayaan merek menjadimediasi sempurna (complete medition) se-hingga dengan hasil tersebut maka untukmenumbuhkan loyalitas merek perlu di-bangun kepercayaan merek yang kuat se-hingga akan diikuti perilaku loyal terhadapmerek.

Penelitian ini mendukung hasil pe-nelitian sebelumnya yang dilakukan olehSung et al. (2010), hasil keduanya menunjuk-kan bahwa terdapat pengaruh signifikanantara kepribadian merek dengan ke-percayaan merek. Penelitian ini juga men-dukung hasil penelitian dari Muhammad(2012) dan Suliyanto (2012) membuktikan

KepribadianMerek

LoyalitasMerek

KepercayaanMerek

(b) 0, 158

(a) 0,014

(c) 0,051

Page 22: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

Mediasi Nilai Pelanggan Dan Kepercayaan Merek ... – Zuhroh 437

bahwa kepercayaan merek berpengaruhterhadap loyalitas merek.

Pengguna Blackberry menjadikan faktorEmosional sebagai faktor yang palingpenting pada aspek Nilai Pelanggan namunsecara aktual belum mampu memenuhiharapan pengguna Blackberry, dibanding-kan dengan faktor lainnya seperti Nilaifungsional, Value for Money dan Hargaserta faktor simbolik. Selanjutnya padaaspek kepercayaan merek faktor Benevo-lence merupakan faktor penting yangmnjadi pertimbangan pengguna Blackberrynamun belum secara aktual belum mampumemenuhi harapan pengguna Blackberry.

SIMPULAN DAN SARANSimpulan:

Berdasarkan pembahasan di atas,penelitian ini ditemukan adanya persoalanpenting dari semua aspek, baik dari ke-pribadian merek, nilai pelanggan, keper-cayaan merek dan loyalitas merek. Ke-pribadian merek tidak bisa menumbuhkanloyalitas secara langsung namun loyalitasmerek akan terbangun ketika nilai pelang-gan dan kepercayaan merek terbangundengan baik terlebih dahulu. Pada askpekkepribadian merek masih perlu diper-hatikan adalah faktor yang secara aktualmasih belum mampu memenuhi harapanpengguna Blackberry seperti faktor me-nyenangkan dan faktor berani maju. Faktorpembentuk kepribadian merek yang palingmenjadi perhatian pengguna Blackberryadalah faktor mudah dikenal, disusul faktormenyenangkan dan faktor berani maju.Namun ketiga faktor tersebut secara aktualhanya faktor mudah dikenal yang me-nunjukan kondisinya baik sedangkan dualainnya masih belum mampu memenuhiharapan pengguna Blackberry.

Pengguna Blackberry menjadikan faktorEmosional sebagai faktor yang palingpenting pada aspek Nilai Pelanggan namunsecara aktual belum mampu memenuhiharapan pengguna Blackberry, dibanding-kan dengan faktor lainnya seperti Nilaifungsional, Value for Money dan Harga

serta faktor simbolik. Selanjutnya padaaspek kepercayaan merek faktor Benevo-lence merupakan faktor penting yangmenjadi pertimbangan pengguna Blackberrynamun secara aktual belum mampu me-menuhi harapan pengguna Blackberry.

Saran:Berdasarkan hasil temuan maka Merek

Blackberry harus segera memberikan per-hatian pada berbagai elemen baik yangterdapat pada Kepribadian, LoyalitasMerek, Nilai Pelanggan, dan KepercayaanMerek yang masih terdapat kelemahanpada smartphone Blackberry. Secara umumKepribadian Merek, Loyalitas Merek, Nilaiyang dipersepsikan Pelanggan, serta Ke-percayaan Merek masih rendah sehinggaperlu segera Merek Blackberry melakukanperbaikan agar Loyalitas Merek dapatdibangun kembali.

DAFTAR PUSTAKAAaker, J. L. 1997. Dimension of Brand

Personality. Journal of MarketingResearch 34(3): 347-357.

Ang, S. H. dan E. A. C. Lim. 2006. TheInfluence of Metaphors and ProductType on Brand Personality Perceptionsand Attitude. Journal of advertising 35(2):39-53.

Atmoatazbillah, H. 2012. The Value Propo-sition Concept in Marketing. HowCustomers Perceivethe Value Deli-veredby Firm. A Study of CustomerPerspectives on Supermarkets inSouthampton in The United Kingdom.www.ccsnet.org/ijms. International Journalof Marketing Studies.

Brodie, R. J. R., Whottime, J. R. M. and J. G.Brush. 2009. Investigating the servicebrand: A customer value perspective.Journal Business Research 62(3): 289-398.

Delgado, B. E., A. Munuera., M. J. G. Yagüe.2003. Development and validation of abrand trust scale. International. Journalof Market Research 45(1): 35-53.

Engel, F. James. 2002. Perilaku Konsumen,Penerbit: Binarupa Aksara, Tangerang.

Page 23: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

438 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 416 – 439

Fournier, S. and J. L. Yao. 1997. Revivingbrand loyalty: a reconceptualisationwithin the framework of consumer-brand relationship. International Journalof Marketing 14: 451-473.

Farhat, R. and K. B. Mustafa. 2011. Impor-tance of Brand Personality to CustomerLoyalty: Conceptual Study

Flavian, C., and V. Zabkar. 2004, The RolePlayed by Perceived Usability, Satis-faction and Consumer Trust on WebsiteLoyalty. Journal Information and Manage-ment (43 92006): 1-14.

Geuens. M. W., B, De Wulf, K. 2009. A NewMeasure of Brand Personality. International Journal of Research in Marketing26(2): 97-107.

Ghozali, I. 2008. Generalized StructuredComponent Analysis (GSCA). BadanPenerbit Universitas Dipanegoro

Gill, A. J. dan D. Hellgren. 2011, BrandPersonality: Impact on Brand Trust andConsumer Preferences A comparativestudy of Germany and Sweden,(English): Independent thesis Advancedlevel (degree of Master).

Griffin, J. 2005. Customer Loyalty Me-numbuhkan dan Mempertahankan Ke-setiaan Pelanggan. Penerbit: Erlangga

Huang, H. H., Wayne Mitchell, V. and R. R.Elliot. 2012. Are Consumers and BrandPesonality The Same?. Psychology andMarketing 29(5): 334-349.

Heskett, J. L. Thomas O. J, Gary, W.,Loverman, E.W. Sasser, and A. S.Leonard. 1994. “Putting The Service-Profit Chain to Work” Harvard BusinessReview 72(2): 164-174.

Jacoby J, Chesnut RW. 1978. In: Webster FE,editor. Brand Loyalty: Measurementand Management. New York: Wiley,.

Kerin, R. A., Hartley, S. W. and W.Rudelius. 2011. Marketing, McGraw-Hill Irwin.

Ki Lee, Y., J. Back, Ki and J. Y. Kim. 2009.Family Reataurant Brand Personalityand Its Impack on Customer Emotion,Satisfaction, and Brand Loyalty. Journal

of Hospitality and Tourism Research 33(3):305-328.

Kim, D., V. P. Magniny and M. Singal. 2010.The Effect of Customers’ Percepetionsof Brand personaliy in The CasualTheme Restuarans. International JurnalHospitality of Science Direct.

Kotler, P. and K. L. Lane. 2009. ManajemenPemasaran, Edisi 13, Penerbit: Erlang-ga.

Luarn, P. and Hs. H. Lin. 2003. A CustomerLoyalty Model For e-Service Context.Journal of Electronic Commerce 4(4): 156-168.

Lau, G.T. and S. H. Lee. 1999. Consumer’sTrust and the Link to Brand Loyalty.Journal of Market – Focus Management;ABI/INFORM Complete.

Louis, D., dan C. Lombart. 2010. Impact ofBrand Personality on Three MajorRelational Consequeuces to The Brand.Journal of Product and Brand Management19(2): 114-130. Emerald Group Publi-shing Limited [ISSN 1061-0421] [DOI10.1108/10610421011033467].

Mc.Crae and Costa. 1997. Personality traitand structure as a Human Universal.Journal of American Psychology 52(5):509–516.

Malviya, S., M. S. Saluja dan A.S., Thakur.2013., A Study on the Factors Influen-cing Consumer’s Purchase Decisiontowards Smartphones in Indore. 1(6),November 2013, ISSN: 232-7782 (On-line)

Mohammad, A. A. S. 2012. The Effect ofBrand Trust and Perceived Value inBuilding Brand Loyalty. Euro JournalPublishing. ISSN 1450-2887 85: 85.

Neal, Questar, Consumer Behavior: Impli-cation for Marketing Strategy. 2002.McGraw Hill, Australia Pty Ltd.

Peter, J. Paul and J. C. Olson. 2013. Consu-mer Behavior and Marketing Strategy.Ninth Edition, McGraw Hill Inter-national Edition.

Rangkuty, F. 2009. The Power of Brand.Penerbit: PT. Ikrar mandiriabadi,Jakarta.

Page 24: MEDIASI NILAI PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK …

Mediasi Nilai Pelanggan Dan Kepercayaan Merek ... – Zuhroh 439

Rakocevic, I. 2011. Brand Personality. GrinPublish and Find Knowledge

Rekom, Van J. J. G. and P. W. J. Verlegh.2006. Measuring and Managing TheEssence of a Brand Personality.

Siddiqui, K. 2012. Personality Influences onCustomer Satisfaction. African Journal ofBusiness Management 6(11): 4134-4141.Available online at http://www.academicjournals.org/AJBM. DOI: 10.5897/AJBM11.1945. ISSN 1993-8233 @2012 Acade-mic Jounals.

Sahin, A., C. Zehir and H. Kitapci. 2011. TheEffect of Brand Personality Experiences,Trust and satisfaction on BuildingBrand Loyalty: An Emprical Researchon Global Brand. Procedia - Social andBehavior Sciences 24: 1288-1501.

Suliyanto .2012. Effect Perceived Value onTrust and Brand loyalty: Personality asModeration Variable.

Sung, Y., J. Kim and J. Hyuok. 2010. ThePredictive Roles of Brand Personalityon Brand Trust and brand Affect: AStudy of Korean Consumer. Journal ofInternational Consumer Marketing. 22: 5-17. ISSN: 0896-1530 print/1528-7068online

Solomon, M. R. 2009. Consumer Behavior,Buyinh, Having and Being, PearsonInternational Edition, Prestice Hall

Solimun. 2012. Materi Diklat MetodologiPenelitian 17-18 Maret 2012

Tai, J. dan W. Chew. Brand Management 13Strategi untuk mengembangkan MerekAnda, 2012. PT. Indeks Jakarta.

Venkateswaran, P. S. 2011. A study onbrand personality dimensions and

brand loyalty toward Raymond Brand.Journal of Marketing and Communication.7: 21-30.

Vesel, P. dan Z. Vesna. 2009. Journal ofRetailing and Consumer Services 16: 396-406.

Wee, T. T. T. 2004. Extending humanpersonality to brands: the stabilityfactor. Journal of Brand Management 11.

Yi, L. 2010. The Relationship on ConsumerPersonality Trait, Brand Personality andBrand Loyalty: An Empirical Study ofToys and Video Games Buyers. Journalof Product and Brand Management19(1): 4–17.

Yee, K. L. L. S. H. K. and F. Benjamin ChanYin. (2013. Factors Affecting Smart-phone Purchase Decision AmongMalaysian Generation Y, InternationalJournal of Asian Social Science 3(12):2426-2440.

Zang, J. and Y. He. 2013. Key Dimention ofBrand Value Co-Creation and ItsImpacts Upon Customer Perceptionand Brand Performance. Nankai Busi-ness Review International 5(1): 43-49.Emerald Group Publishing Limited.2040-8749. DOI 101108/NBRI-09-2013-0033.

Zhoja, J. J. And C. M. Voorhees. 2006. TheImpact of Brand Trust and Satisfactionon Retailer Repurchase Intention.Journal of Service Marekting 20(5): 381-390. Emerald Group Publishing Limited0887-6045. DOI 10.1108/08876040610691275.


Recommended