+ All Categories
Home > Documents > New 14 MARKETS & CORPORATE · 2019. 5. 29. · atau kuasa Pemegang Saham yang sah yang nama-namanya...

New 14 MARKETS & CORPORATE · 2019. 5. 29. · atau kuasa Pemegang Saham yang sah yang nama-namanya...

Date post: 27-Oct-2020
Category:
Upload: others
View: 4 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
2
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, saat ini sudah ada tujuh kriteria no- tasi dan BEI akan menambah empat kriteria baru. Pertama, notasi sanksi dari regulator atau otoritas emiten tersebut bernaung, termasuk dari BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Kemudian, kriteria kedua yang kami pertimbangkan adalah notasi atas pembatasan usaha dari regula- tor industri emiten itu bernaung. Misalnya, Kementerian ESDM yang menaungi emiten pertambangan,” kata Nyoman di Jakarta, Senin (27/5). Ketiga, lanjut Nyoman, adalah krite- ria pada indikator fundamental seperti price to earnings ratio (PER). Hal itu terkait dengan perbandingan PER indeks harga saham gabungan (IHSG) dan PER emiten, serta perbandingan dengan industri atau rata-rata industri. “Misalnya PE Industri di angka 7 kali tapi si emiten malah 14 kali, ini jadi kami pikirkan apakah perlu ada tamba- han notasi,” jelas dia. Terakhir, kriteria yang akan masuk dalam notasi khusus adalah kasus hukum yang tengah dialami oleh direksi dan komisaris. Sebagai informasi, saat ini BEI mem- berlakukan tujuh notasi khusus pada kode saham emiten. Dengan rincian, B untuk adanya permohonan pernyataan pailit, M untuk adanya permohonan pe- nundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU), E untuk laporan keuangan terakhir menunjukan ekuitas negatif, S untuk laporan keuangan terakhir menunjukkan tidak ada pendapatan usaha, A adanya Opini Tidak Wajar, D untuk opini tidak menyatakan penda- pat, dan L untuk perusahaan tercatat yang belum menyampaikan laporan keuangan. Per 27 Mei 2019, BEI telah men- genakan notasi khusus terhadap 64 emiten. Dari situ, mayoritas emiten belum menyampaikan laporan keuan- gan terakhir dan sebagian emiten menunjukkan ekuitas negatif. Menurut Nyoman, dalam sosialisasi mengenai notasi ini, BEI mengajak anggota bursa (AB) untuk mengada- kan workshop ke daerah-daerah guna menambah informasi kepada investor dalam berinvestasi. “Jadi, kami akan berikan petunjuk siapa saja anggota bursa yg men- dukung disclosure. Sehingga, kepu- tusan investor dalam menempatkan investasi bisa diambil secara kompre- hensif,” pungkas dia. Kemudian, untuk menarik calon investor baru, BEI dan OJK juga telah meluncurkan program program sim- plifikasi pembukaan rekening efek dan rekening dana nasabah (RDN) secara elektronik. Langkah ini mampu mem- percepat investor melakukan transaksi di pasar modal. Berkat program simpli- fikasi ini, pembukaan rekening hanya dalam hitungan 30 menit. Oleh Farid Firdaus JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana menambah empat kriteria notasi khusus pada saham emiten bermasalah. Langkah ini merupakan bentuk petunjuk kepada investor dalam menempatkan portofolio dan memitigasi risiko investasi. SELASA 28 MEI 2019 14 MARKETS & CORPORATE PT JASA ANGKASA SEMESTA, Tbk. PEMBERITAHUAN JADWAL DAN TATA CARA PEMBAGIAN DIVIDEN INTERIM II TAHUN BUKU 2019 Bersama ini kami memberitahukan bahwa berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 23 Mei 2019 dan sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan memutuskan penggunaan laba bersih sebesar Rp.49.004.373.355,- (Empat Puluh Sembilan Milyar Empat Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Tiga Ribu Tiga Ratus Lima Puluh Lima Rupiah) untuk pembagian dividen interim kedua di tahun buku 2019, dengan nilai per lembar saham sebesar Rp.95 (Sembilan Puluh Lima Rupiah). Pembayaran Dividen Interim kedua di tahun 2019 ini akan dilaksanakan sebagaimana jadwal berikut : Keterangan Rincian jumlah/waktu Total Pembayaran Dividen Interim II tahun buku 2019 Rp.49.004.373.355,- Nilai per lembar saham Rp.95,- Tanggal Daftar Pemegang Saham Yang Berhak (Recording Date) 11 Juni 2019 Tanggal Pembayaran 18 Juni 2019 Tanggal Pendistribusian Bukti Pemotongan Pajak 9 Juli 2019 Tata Cara Pembayaran Dividen Interim a) Dividen Interim akan dibagikan kepada Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan (Recording Date) yang ditetapkan untuk setiap tahapan pembayaran. b) Bagi pemegang saham yang sahamnya masuk dalam penitipan kolektif di KSEI Pembayaran dividen interim akan dilaksanakan melalui KSEI dan akan didistribusikan ke dalam rekening efek atau bank kustodian pada tanggal Pembayaran. Bukti pembayaran dividen akan disampaikan oleh KSEI kepada Perusahaan Efek atau Bank dari Perusahaan Efek atau Bank Kustodian dimana pemegang saham membuka rekeningnya. c) Bagi Pemegang Saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan mengirim dividen interim untuk masing-masing tahap melalui bank transfer bilamana Pemegang Saham telah menyampaikan rekening banknya pada tanggal Recording Date. Bagi yang belum menyampaikan nomor rekening banknya Perseroan akan mengirimkan cek dividen ke alamat pemegang saham. d) Atas pembayaran Dividen, Perseroan akan melakukan pemotongan Pajak Penghasilan sesuai dengan ketentuan dan tarif yang berlaku. e) Bagi pemegang saham yang merupakan Wajib Pajak Dalam Negeri yang berbentuk badan hukum yang belum mencantumkan nomor pokok wajib pajak (NPWP) diminta menyampaikan NPWP kepada Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom (BAE) dengan alamat Jl. Hayam Wuruk No.28 lantai 2 Jakarta 10120, paling lambat pada tanggal 17 Juni 2019 Pukul 16:00.Tanpa pencantuman NPWP dividen interim yang dibayarkan akan dikenakan PPh pasal 23 sebesar 30% f) Bagi pemegang saham yang merupakan Wajib Pajak Luar Negeri yang pemotongan pajaknya akan mengunakan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda (P3B) wajib memenuhi persyaratan pasal 26 UU Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 serta menyampaikan Formulir DGT-1 dan DGT-2 yang telah dilegalisasi Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa kepada BAE paling lambat pada tanggal recording date, tanpa adanya formulir DGT-1 dan DGT-2 dimaksud maka dividen yang dibayarkan akan dikenakan PPh pasal 26 sebesar 20% Jakarta, 28 Mei 2019 PT Jasa Angkasa Semesta, Tbk. Direksi PANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Direksi PT J Resources Asia Pasifik Tbk (“Perseroan”) dengan ini mengundang para Pemegang Saham Perseroan untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (“Rapat”), yang akan diselenggarakan pada: Hari/Tanggal : Kamis, 20 Juni 2019 Waktu : Pkl. 14.00 WIB - selesai Tempat : Nouvelle Equity Tower GF Unit B2, SCBD Lot. 9 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12190 Agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan: 1. Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan dan pengesahan atas Perhitungan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2018, serta memberikan pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan dan pengurusan yang dilakukan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. 2. Persetujuan penetapan penggunaan laba bersih Perseroan dari tahun buku 2018. 3. Persetujuan penunjukkan Kantor Akuntan Publik dan/atau Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2019 dan periode-periode lainnya dalam tahun buku 2019 (apabila diperlukan), serta pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium Kantor Akuntan Publik dan/atau Akuntan Publik beserta persyaratan-persyaratan lainnya. 4. Persetujuan untuk memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan besarnya remunerasi dan/atau tunjangan lain bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2019. Agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa: 1. Persetujuan untuk menyesuaikan maksud dan tujuan di dalam Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2017 sebagaimana termaktub dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No. 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No. 95 Tahun 2015 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik. 2. Persetujuan untuk menjaminkan atau mengagunkan atau membebani dengan hak jaminan kebendaan, sebagian besar atau seluruh, aset/harta kekayaan Perseroan, yang dimiliki langsung atau tidak langsung, kepada krediturnya, baik kreditur Perseroan maupun kreditur dari Entitas Anak Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada (i) memberikan jaminan perusahaan; (ii) gadai atas sebagian atau seluruh saham-saham yang dimiliki dan dikuasai Perseroan pada Entitas Anak Perseroan, baik secara langsung atau tidak langsung, maupun efek lainnya; (iii) fidusia atas tagihan-tagihan, rekening bank, klaim asuransi, persediaan (inventory), rekening escrow Perseroan dan/atau Entitas Anak Perseroan; (iv) jaminan atau agunan atau hak jaminan kebendaan lainnya atas harta kekayaan lain, baik bergerak maupun tidak bergerak, milik Perseroan dan/atau Entitas Anak Perseroan, yang dilakukan dalam rangka pembiayaan atau perolehan pinjaman atau hutang dari pihak ketiga, yang diberikan kepada atau diperoleh Perseroan dan/atau Entitas Anak Perseroan (baik dalam bentuk pinjaman biasa, penerbitan bonds/obligasi dan lain-lain), baik sekarang maupun yang akan ada dikemudian hari, sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 102 Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang berlaku sampai dengan tanggal penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan berikutnya. Catatan: 1. Iklan ini merupakan undangan resmi kepada para Pemegang Saham Perseroan. 2. Yang berhak hadir atau diwakili dalam Rapat adalah: a) Untuk saham-saham Perseroan yang belum dimasukan dalam Penitipan Kolektif, hanyalah para Pemegang Saham atau kuasa Pemegang Saham yang sah yang nama-namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (”DPS”) Perseroan di Biro Administrasi Efek (”BAE”) Perseroan, PT Adimitra Jasa Korpora, pada hari Senin, tanggal 27 Mei 2019 sampai dengan pukul 16:00 WIB. b) Untuk saham-saham Perseroan yang berada dalam Penitipan Kolektif, hanyalah para Pemegang Saham atau kuasa Pemegang Saham yang sah yang nama-namanya tercatat pada pemegang rekening atau bank kustodian di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (”KSEI”) pada hari Senin, tanggal 27 Mei 2019 sampai dengan pukul 16:00 WIB. 3. a) Para Pemegang Saham yang berhalangan hadir dapat diwakili oleh kuasanya dengan membawa surat kuasa yang sah sebagaimana ditentukan oleh Direksi Perseroan, dengan ketentuan bahwa anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan karyawan Perseroan dapat bertindak selaku kuasa dalam Rapat namun suara yang mereka keluarkan tidak dihitung dalam pemungutan suara. b) Formulir surat kuasa asli yang telah diisi lengkap harus diserahkan Pemegang Saham kepada Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan, yaitu PT Adimitra Jasa Korpora, dengan alamat di Kirana Boutique Office, Jl. Kirana Avenue III Blok F3 No. 5, Jakarta Utara 14250, selambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal Rapat, yaitu hari Senin, 17 Juni 2019 sampai dengan pukul 16:00 WIB. c) Dalam hal tidak disampaikan kepada PT Adimitra Jasa Korpora, maka surat kuasa asli harus diserahkan kepada petugas dari PT Adimitra Jasa Korpora sebelum Rapat dimulai. 4. Para Pemegang Saham atau kuasanya yang akan menghadiri Rapat diminta dengan hormat untuk membawa dan menyerahkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau tanda pengenal lainnya kepada petugas pendaftaran Perseroan sebelum memasuki ruang rapat. Untuk para Pemegang Saham dalam Penitipan Kolektif wajib membawa Surat KTUR yang dapat diperoleh melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian. 5. Bagi Pemegang Saham Perseroan berbentuk badan hukum, koperasi, yayasan atau dana pensiun diminta dengan hormat untuk membawa dan menyerahkan fotokopi anggaran dasar berikut perubahan terakhir serta akta pengangkatan pengurus terakhir. 6. Untuk ketertiban dalam penyelenggaraan Rapat diharapkan para Pemegang Saham atau kuasanya yang akan hadir telah mengisi Daftar Hadir yang disediakan Perseroan paling lambat 30 menit sebelum Rapat dimulai. Jakarta, 28 Mei 2019 Direksi PT J Resources Asia Pasifik Tbk JAKARTA - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) telah selesai menyelenggarakan rapat umum pe- megang saham tahunan (RUPST) di Jakarta dengan salah satu agenda berupa pengangkatan susunan Direksi KSEI sehubungan dengan berakh- irnya masa jabatan direksi periode 2016-2019. Dalam rapat tersebut, secara aklamasi Uriep Budhi Prasetyo diangkat sebagai direktur utama KSEI periode 2019 - 2022, bersama Syafrud- din dan Supranoto Prajogo sebagai Direktur. Rapat kemarin dibuka pada pukul 16.24 WIB. Rapat dipimpin oleh Rah- mat Waluyanto (Komisaris Utama), didampingi Ito Warsito dan Dian Fithri Fadila (Komisaris), Friderica Widyasari Dewi (Direktur Utama), Syafruddin (Direktur) serta Supranoto Prajogo (Direktur). Rapat dihadiri oleh 37 (Tiga Puluh Tujuh) pemegang saham yang memi- liki 4.950 (empat ribu sembilan ratus lima puluh) hak suara (atau 83,33%) dari total pemegang saham yang me- miliki hak suara. RUPST juga menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan Laporan Tu- gas Pengawasan Dewan Komisaris, mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan tahun 2018, mengangkat Wakil Pemegang Saham sebagai Anggota Komite Anggaran Perseroan Tahun Buku 2020, serta menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Buku Perseroan Tahun Buku 2019. Uriep Budhi Prasetyo sebelumnya menjabat Direktur Pengawasan Tran- saksi dan Kepatuhan PT Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 - 2015 dan Komisaris KSEI periode 2006 – 2009. Uriep didaulat menjadi Direktur Utama KSEI menggantikan Friderica Widyasari Dewi yang telah berakhir masa jabatannya. Sementara itu, posisi Direktur I masih dijabat oleh Syafruddin dan posisi Direktur II tetap dipercayakan kepada Supranoto Prajogo. Sebagai Direktur Utama terpilih, Uriep meny- ampaikan program kerja Direksi KSEI 2019-2022, beberapa diantaranya merupakan kelanjutan dari rencana strategis yang dikembangkan pada tahun sebelumnya. “Dalam waktu dekat salah satu ren- cana strategis yaitu pengembangan e-Proxy dan e-Voting untuk memudah- kan investor selaku pemegang saham dalam memberikan kuasa pada RUPS melalui sarana elektronik,” ungkap Uriep, dalam siaran persnya kepada Investor Daily di Jakarta, Senin (27/5). Platform ini, kata dia, akan mem- berikan kemudahan komunikasi anta- ra Emiten, BAE, KSEI, Perusahaan Efek, Bank Kustodian, dan Pemegang Saham secara straight through process- ing karena menggunakan standard messaging dalam satu platform yang terintegrasi. Uriep menjelaskan, untuk rencana strategis lainnya meliputi Full Central Bank Money, yaitu Bank Pembayaran yang bekerja sama dengan KSEI mulai periode 2019 - 2024 akan menggu- nakan infrastruktur Bank Indonesia (BI-RTGS) untuk mendukung penye- lesaian transaksi Efek di KSEI. “Nantinya, seluruh penyelesaian dana oleh Bank Kustodian dan Pe- rusahaan Efek baik Surat Berharga Negara maupun non Surat Berharga Negara akan menggunakan BI-RTGS,” jelas dia. Hal ini dilakukan untuk memen- uhi rekomendasi International Or- ganization of Securities Commissions (IOSCO) Principle 9 - Principles for Financial Market Infrastructures (PFMI) mengenai Money Settlements. KSEI juga tengah menyiapkan pengembangan lanjutan dari C-BEST Next Generation (C-BEST Next-G) yang telah terimplementasi pada 8 Juli 2018 terkait penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek. Tahun ini akan diimplementasikan modul terkait dengan Corporate Action pada C-BEST Next-G. Untuk proses Know Your Cli- ent (KYC), KSEI akan menyediakan layanan yang akan memudahkan dalam proses KYC, baik bagi investor maupun pemakai jasa KSEI. Investor cukup melakukan satu kali KYC agar dapat berinvestasi di pasar modal di berbagai Perusahaan Efek. Saat ini, pengembangan tersebut masih dalam proses kajian. Dalam RUPST tersebut dipapar- kan pula berbagai pencapaian KSEI sepanjang tahun 2018, salah satunya peningkatan jumlah investor pasar modal sekitar 44%. Berdasarkan data yang tercatat di KSEI, jumlah investor millennial berusia di bawah 30 tahun semakin mendominasi dengan jumlah 40,14%. Investor lokal masih mendominasi kepemilikan aset yang tercatat di C- BEST sebesar 56,13% dan 43,87% dimi- liki oleh investor asing. Hingga 22 Mei 2019, jumlah investor telah mencapai 1.873.700 Single Investor Identification (SID).(ely) JAKARTA – PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mendi- rikan perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan perusahaan asal Jepang, NTN Corporation. Lini bisnis ini akan mengoperasikan bisnis manufaktur produk con- stant velocity joint (CVJ) untuk kendaraan bermotor dan industri mesin. Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya mengatakan, aksi ini dilakukan oleh anak usaha perseroan yang dimi- liki 42,5% sahamnya oleh perseroan, yakni PT Inti Ganda Perdana. Sementara itu, JV terbaru tersebut bernama PT Astra NTN Driveshaft Indonesia. “Investasi pendi- rian Astra NTN adalah Rp 61,2 miliar yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat,” kata dia dalam keterangan resmi, Senin (27/5). Sementara itu, manajemen NTN mengungkapkan, kepemilikan NTN mencapai 49% dan Inti Ganda men- guasai 51% pada Astra NTN. JV akan mendirikan pabrik dengan luas area sekitar 18 ribu meter persegi. Pabrik diperkirakan bakal memproduksi produk CVJ secara massal pada 2020. “Pabrik ini merupakan produksi pertama kami di Indonesia. Perseroan berupaya meningkatkan pangsa pasar dari penualan CVJ di pasar otomotif Indonesia,” tulis manajemen NTN. Sebagai informasi, CVJ adalah komponen penting dengan cara memperlancar transmisi tenaga penggerak mesin motor ke ban. Hingga kini, NTN yang berkantor pusat di Osaka, Jepang telah memproduksi CVJ di Asean dan Asia Selatan, termasuk India dan Thailand. Menurut manajemen NTN, perseroan memiliki pang- sa pasar driveshafts terbesar kedua. Sejumlah pelanggan industri kelas dunia untuk produk-produk mereka di antaranya mobil, kereta api, mesin konstruksi, pesawat jet, dan instrumen medis. Adapun aksi kerjasama dengan NTN menambah daft- ar aliansi Astra Otoparts dengan perusahaan Jepang. Ta- hun lalu, Astra Otoparts menggandeng Toyoda Gosei Co Ltd untuk membentuk usaha patungan (joint ven- ture/JV), yaitu PT Toyoda Gosei Indonesia. Investasi perseroan pada pendirian Toyoda Gosei Indonesia ini sebesar Rp 64,32 miliar. Tujuan dari pendirian usaha patungan tersebut untuk kepentingan perluasan usaha dan pemenuhan pelayanan kebutuhan produk komponen otomotif roda empat. Adapun perusahaan tersebut akan berkedudu- kan di Karawang, Jawa Barat. Tahun ini, Astar Otoparts mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 800 miliar tahun ini. Mayoritas capex emiten komponen kendaraan ini akan diserap untuk pengembangan sejumlah produk baru. Sebelumnya, Direktur Keuangan Astra Otoparts Wanny Wijaya mengatakan, anggaran capex tersebut lebih besar dari realisasi tahun lalu. Perseroan memiliki sejumlah rencana dalam menambah kapasitas produksi serta pengembangan produk baru. “Sumber dana ekspansi akan tergantung dari cash flow, jadi kami belum berencana menambah dari pinja- man bank maupun dari capital market,” jelas dia, belum lama ini. Selain itu, perseroan memiliki surat utang jangka menengah yang jatuh tempo pada Agustus tahun ini senilai Rp 350 miliar. (c01) PEMASANGAN IKLAN HUBUNGI: Fax. 021 - 5200 072 Email: [email protected] IHSG Naik Pekerja melintasi layar pergerakan saham di gedung BEI, Jakarta, Senin (27/5). Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Senin naik 41,6 poin (0,68%ke level 6.098,3. Penguatan IHSG di tengah mayoritas bursa Asia yang berada di zona merah. Investor Daily/David Gita Roza
Transcript
Page 1: New 14 MARKETS & CORPORATE · 2019. 5. 29. · atau kuasa Pemegang Saham yang sah yang nama-namanya tercatat pada pemegang rekening atau bank kustodian di PT Kustodian Sentral Efek

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, saat ini sudah ada tujuh kriteria no-tasi dan BEI akan menambah empat kriteria baru. Pertama, notasi sanksi dari regulator atau otoritas emiten tersebut bernaung, termasuk dari BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Kemudian, kriteria kedua yang kami pertimbangkan adalah notasi atas pembatasan usaha dari regula-tor industri emiten itu bernaung. Misalnya, Kementerian ESDM yang menaungi emiten pertambangan,” kata Nyoman di Jakarta, Senin (27/5).

Ketiga, lanjut Nyoman, adalah krite-ria pada indikator fundamental seperti price to earnings ratio (PER). Hal itu terkait dengan perbandingan PER indeks harga saham gabungan (IHSG) dan PER emiten, serta perbandingan dengan industri atau rata-rata industri.

“Misalnya PE Industri di angka 7 kali tapi si emiten malah 14 kali, ini jadi kami pikirkan apakah perlu ada tamba-han notasi,” jelas dia. Terakhir, kriteria yang akan masuk dalam notasi khusus adalah kasus hukum yang tengah dialami oleh direksi dan komisaris.

Sebagai informasi, saat ini BEI mem-berlakukan tujuh notasi khusus pada kode saham emiten. Dengan rincian, B untuk adanya permohonan pernyataan pailit, M untuk adanya permohonan pe-nundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU), E untuk laporan keuangan

terakhir menunjukan ekuitas negatif, S untuk laporan keuangan terakhir menunjukkan tidak ada pendapatan usaha, A adanya Opini Tidak Wajar, D untuk opini tidak menyatakan penda-pat, dan L untuk perusahaan tercatat yang belum menyampaikan laporan keuangan.

Per 27 Mei 2019, BEI telah men-genakan notasi khusus terhadap 64 emiten. Dari situ, mayoritas emiten belum menyampaikan laporan keuan-gan terakhir dan sebagian emiten menunjukkan ekuitas negatif.

Menurut Nyoman, dalam sosialisasi mengenai notasi ini, BEI mengajak anggota bursa (AB) untuk mengada-kan workshop ke daerah-daerah guna menambah informasi kepada investor dalam berinvestasi.

“Jadi, kami akan berikan petunjuk siapa saja anggota bursa yg men-dukung disclosure. Sehingga, kepu-tusan investor dalam menempatkan investasi bisa diambil secara kompre-hensif,” pungkas dia.

Kemudian, untuk menarik calon investor baru, BEI dan OJK juga telah meluncurkan program program sim-plifikasi pembukaan rekening efek dan rekening dana nasabah (RDN) secara elektronik. Langkah ini mampu mem-percepat investor melakukan transaksi di pasar modal. Berkat program simpli-fikasi ini, pembukaan rekening hanya dalam hitungan 30 menit.

Oleh Farid Firdaus

JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana menambah empat kriteria notasi khusus pada saham emiten bermasalah. Langkah ini merupakan bentuk petunjuk kepada investor dalam menempatkan portofolio dan memitigasi risiko investasi.

SELASA 28 mEi 2019

14 MARKETS & CORPORATE

INVESTOR , 3 kol x 200 mmPublish, 28 Mei 2019

PT JASA ANGKASA SEMESTA, Tbk.PEMBERITAHUAN JADWAL DAN TATA CARA

PEMBAGIAN DIVIDEN INTERIM II TAHUN BUKU 2019 Bersama ini kami memberitahukan bahwa berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 23 Mei 2019 dan sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan memutuskan penggunaan laba bersih sebesar Rp.49.004.373.355,- (Empat Puluh Sembilan Milyar Empat Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Tiga Ribu Tiga Ratus Lima Puluh Lima Rupiah) untuk pembagian dividen interim kedua di tahun buku 2019, dengan nilai per lembar saham sebesar Rp.95 (Sembilan Puluh Lima Rupiah). Pembayaran Dividen Interim kedua di tahun 2019 ini akan dilaksanakan sebagaimana jadwal berikut :

Keterangan Rincian jumlah/waktuTotal Pembayaran Dividen Interim II tahun buku 2019 Rp.49.004.373.355,- Nilai per lembar saham Rp.95,-Tanggal Daftar Pemegang Saham Yang Berhak (Recording Date) 11 Juni 2019Tanggal Pembayaran 18 Juni 2019Tanggal Pendistribusian Bukti Pemotongan Pajak 9 Juli 2019Tata Cara Pembayaran Dividen Interima) Dividen Interim akan dibagikan kepada Pemegang Saham yang namanya tercatat

dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan (Recording Date) yang ditetapkan untuk setiap tahapan pembayaran.

b) Bagi pemegang saham yang sahamnya masuk dalam penitipan kolektif di KSEI Pembayaran dividen interim akan dilaksanakan melalui KSEI dan akan didistribusikan ke dalam rekening efek atau bank kustodian pada tanggal Pembayaran. Bukti pembayaran dividen akan disampaikan oleh KSEI kepada Perusahaan Efek atau Bank dari Perusahaan Efek atau Bank Kustodian dimana pemegang saham membuka rekeningnya.

c) Bagi Pemegang Saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan mengirim dividen interim untuk masing-masing tahap melalui bank transfer bilamana Pemegang Saham telah menyampaikan rekening banknya pada tanggal Recording Date. Bagi yang belum menyampaikan nomor rekening banknya Perseroan akan mengirimkan cek dividen ke alamat pemegang saham.

d) Atas pembayaran Dividen, Perseroan akan melakukan pemotongan Pajak Penghasilan sesuai dengan ketentuan dan tarif yang berlaku.

e) Bagi pemegang saham yang merupakan Wajib Pajak Dalam Negeri yang berbentuk badan hukum yang belum mencantumkan nomor pokok wajib pajak (NPWP) diminta menyampaikan NPWP kepada Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom (BAE) dengan alamat Jl. Hayam Wuruk No.28 lantai 2 Jakarta 10120, paling lambat pada tanggal 17 Juni 2019 Pukul 16:00.Tanpa pencantuman NPWP dividen interim yang dibayarkan akan dikenakan PPh pasal 23 sebesar 30%

f) Bagi pemegang saham yang merupakan Wajib Pajak Luar Negeri yang pemotongan pajaknya akan mengunakan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda (P3B) wajib memenuhi persyaratan pasal 26 UU Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 serta menyampaikan Formulir DGT-1 dan DGT-2 yang telah dilegalisasi Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa kepada BAE paling lambat pada tanggal recording date, tanpa adanya formulir DGT-1 dan DGT-2 dimaksud maka dividen yang dibayarkan akan dikenakan PPh pasal 26 sebesar 20%

Jakarta, 28 Mei 2019PT Jasa Angkasa Semesta, Tbk.

Direksi

Investor Daily_3x250_28 Mei 2019

PANGGILANRAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN

DANRAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

Direksi PT J Resources Asia Pasifik Tbk (“Perseroan”) dengan ini mengundang para Pemegang Saham Perseroan untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (“Rapat”), yang akan diselenggarakan pada:

Hari/Tanggal : Kamis, 20 Juni 2019Waktu : Pkl. 14.00 WIB - selesaiTempat : Nouvelle Equity Tower GF Unit B2, SCBD Lot. 9 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12190

Agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan:

1. Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan dan pengesahan atas Perhitungan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2018, serta memberikan pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan dan pengurusan yang dilakukan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

2. Persetujuan penetapan penggunaan laba bersih Perseroan dari tahun buku 2018.

3. Persetujuan penunjukkan Kantor Akuntan Publik dan/atau Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2019 dan periode-periode lainnya dalam tahun buku 2019 (apabila diperlukan), serta pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium Kantor Akuntan Publik dan/atau Akuntan Publik beserta persyaratan-persyaratan lainnya.

4. Persetujuan untuk memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan besarnya remunerasi dan/atau tunjangan lain bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2019.

Agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa:

1. Persetujuan untuk menyesuaikan maksud dan tujuan di dalam Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2017 sebagaimana termaktub dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No. 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No. 95 Tahun 2015 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik.

2. Persetujuan untuk menjaminkan atau mengagunkan atau membebani dengan hak jaminan kebendaan, sebagian besar atau seluruh, aset/harta kekayaan Perseroan, yang dimiliki langsung atau tidak langsung, kepada krediturnya, baik kreditur Perseroan maupun kreditur dari Entitas Anak Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada (i) memberikan jaminan perusahaan; (ii) gadai atas sebagian atau seluruh saham-saham yang dimiliki dan dikuasai Perseroan pada Entitas Anak Perseroan, baik secara langsung atau tidak langsung, maupun efek lainnya; (iii) fidusia atas tagihan-tagihan, rekening bank, klaim asuransi, persediaan (inventory), rekening escrow Perseroan dan/atau Entitas Anak Perseroan; (iv) jaminan atau agunan atau hak jaminan kebendaan lainnya atas harta kekayaan lain, baik bergerak maupun tidak bergerak, milik Perseroan dan/atau Entitas Anak Perseroan, yang dilakukan dalam rangka pembiayaan atau perolehan pinjaman atau hutang dari pihak ketiga, yang diberikan kepada atau diperoleh Perseroan dan/atau Entitas Anak Perseroan (baik dalam bentuk pinjaman biasa, penerbitan bonds/obligasi dan lain-lain), baik sekarang maupun yang akan ada dikemudian hari, sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 102 Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang berlaku sampai dengan tanggal penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan berikutnya.

Catatan:1. Iklan ini merupakan undangan resmi kepada para Pemegang Saham Perseroan.

2. Yang berhak hadir atau diwakili dalam Rapat adalah: a) Untuk saham-saham Perseroan yang belum dimasukan dalam Penitipan Kolektif, hanyalah para Pemegang

Saham atau kuasa Pemegang Saham yang sah yang nama-namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (”DPS”) Perseroan di Biro Administrasi Efek (”BAE”) Perseroan, PT Adimitra Jasa Korpora, pada hari Senin, tanggal 27 Mei 2019 sampai dengan pukul 16:00 WIB.

b) Untuk saham-saham Perseroan yang berada dalam Penitipan Kolektif, hanyalah para Pemegang Saham atau kuasa Pemegang Saham yang sah yang nama-namanya tercatat pada pemegang rekening atau bank kustodian di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (”KSEI”) pada hari Senin, tanggal 27 Mei 2019 sampai dengan pukul 16:00 WIB.

3. a) Para Pemegang Saham yang berhalangan hadir dapat diwakili oleh kuasanya dengan membawa surat kuasa yang sah sebagaimana ditentukan oleh Direksi Perseroan, dengan ketentuan bahwa anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan karyawan Perseroan dapat bertindak selaku kuasa dalam Rapat namun suara yang mereka keluarkan tidak dihitung dalam pemungutan suara.

b) Formulir surat kuasa asli yang telah diisi lengkap harus diserahkan Pemegang Saham kepada Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan, yaitu PT Adimitra Jasa Korpora, dengan alamat di Kirana Boutique Office, Jl. Kirana Avenue III Blok F3 No. 5, Jakarta Utara 14250, selambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal Rapat, yaitu hari Senin, 17 Juni 2019 sampai dengan pukul 16:00 WIB.

c) Dalam hal tidak disampaikan kepada PT Adimitra Jasa Korpora, maka surat kuasa asli harus diserahkan kepada petugas dari PT Adimitra Jasa Korpora sebelum Rapat dimulai.

4. Para Pemegang Saham atau kuasanya yang akan menghadiri Rapat diminta dengan hormat untuk membawa dan menyerahkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau tanda pengenal lainnya kepada petugas pendaftaran Perseroan sebelum memasuki ruang rapat. Untuk para Pemegang Saham dalam Penitipan Kolektif wajib membawa Surat KTUR yang dapat diperoleh melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian.

5. Bagi Pemegang Saham Perseroan berbentuk badan hukum, koperasi, yayasan atau dana pensiun diminta dengan hormat untuk membawa dan menyerahkan fotokopi anggaran dasar berikut perubahan terakhir serta akta pengangkatan pengurus terakhir.

6. Untuk ketertiban dalam penyelenggaraan Rapat diharapkan para Pemegang Saham atau kuasanya yang akan hadir telah mengisi Daftar Hadir yang disediakan Perseroan paling lambat 30 menit sebelum Rapat dimulai.

Jakarta, 28 Mei 2019Direksi

PT J Resources Asia Pasifik Tbk

JAKARTA - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) telah selesai menyelenggarakan rapat umum pe-megang saham tahunan (RUPST) di Jakarta dengan salah satu agenda berupa pengangkatan susunan Direksi KSEI sehubungan dengan berakh-irnya masa jabatan direksi periode 2016-2019. Dalam rapat tersebut, secara aklamasi Uriep Budhi Prasetyo diangkat sebagai direktur utama KSEI periode 2019 - 2022, bersama Syafrud-din dan Supranoto Prajogo sebagai Direktur.

Rapat kemarin dibuka pada pukul 16.24 WIB. Rapat dipimpin oleh Rah-mat Waluyanto (Komisaris Utama), didampingi Ito Warsito dan Dian Fithri Fadila (Komisaris), Friderica Widyasari Dewi (Direktur Utama), Syafruddin (Direktur) serta Supranoto Prajogo (Direktur).

Rapat dihadiri oleh 37 (Tiga Puluh Tujuh) pemegang saham yang memi-liki 4.950 (empat ribu sembilan ratus lima puluh) hak suara (atau 83,33%) dari total pemegang saham yang me-miliki hak suara.

RUPST juga menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan Laporan Tu-gas Pengawasan Dewan Komisaris, mengesahkan Laporan Keuangan

Perseroan tahun 2018, mengangkat Wakil Pemegang Saham sebagai Anggota Komite Anggaran Perseroan Tahun Buku 2020, serta menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Buku Perseroan Tahun Buku 2019.

Uriep Budhi Prasetyo sebelumnya menjabat Direktur Pengawasan Tran-saksi dan Kepatuhan PT Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 - 2015 dan Komisaris KSEI periode 2006 – 2009. Uriep didaulat menjadi Direktur Utama KSEI menggantikan Friderica Widyasari Dewi yang telah berakhir masa jabatannya.

Sementara itu, posisi Direktur I masih dijabat oleh Syafruddin dan posisi Direktur II tetap dipercayakan kepada Supranoto Prajogo. Sebagai Direktur Utama terpilih, Uriep meny-ampaikan program kerja Direksi KSEI 2019-2022, beberapa diantaranya merupakan kelanjutan dari rencana strategis yang dikembangkan pada tahun sebelumnya.

“Dalam waktu dekat salah satu ren-cana strategis yaitu pengembangan e-Proxy dan e-Voting untuk memudah-kan investor selaku pemegang saham dalam memberikan kuasa pada RUPS melalui sarana elektronik,” ungkap

Uriep, dalam siaran persnya kepada Investor Daily di Jakarta, Senin (27/5).

Platform ini, kata dia, akan mem-berikan kemudahan komunikasi anta-ra Emiten, BAE, KSEI, Perusahaan Efek, Bank Kustodian, dan Pemegang Saham secara straight through process-ing karena menggunakan standard messaging dalam satu platform yang terintegrasi.

Uriep menjelaskan, untuk rencana strategis lainnya meliputi Full Central Bank Money, yaitu Bank Pembayaran yang bekerja sama dengan KSEI mulai periode 2019 - 2024 akan menggu-nakan infrastruktur Bank Indonesia (BI-RTGS) untuk mendukung penye-lesaian transaksi Efek di KSEI.

“Nantinya, seluruh penyelesaian dana oleh Bank Kustodian dan Pe-rusahaan Efek baik Surat Berharga Negara maupun non Surat Berharga Negara akan menggunakan BI-RTGS,” jelas dia.

Hal ini dilakukan untuk memen-uhi rekomendasi International Or-ganization of Securities Commissions (IOSCO) Principle 9 - Principles for Financial Market Infrastructures (PFMI) mengenai Money Settlements.

KSEI juga tengah menyiapkan pengembangan lanjutan dari C-BEST

Next Generation (C-BEST Next-G) yang telah terimplementasi pada 8 Juli 2018 terkait penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek. Tahun ini akan diimplementasikan modul terkait dengan Corporate Action pada C-BEST Next-G. Untuk proses Know Your Cli-ent (KYC), KSEI akan menyediakan layanan yang akan memudahkan dalam proses KYC, baik bagi investor maupun pemakai jasa KSEI. Investor cukup melakukan satu kali KYC agar dapat berinvestasi di pasar modal di berbagai Perusahaan Efek. Saat ini, pengembangan tersebut masih dalam proses kajian.

Dalam RUPST tersebut dipapar-kan pula berbagai pencapaian KSEI sepanjang tahun 2018, salah satunya peningkatan jumlah investor pasar modal sekitar 44%. Berdasarkan data yang tercatat di KSEI, jumlah investor millennial berusia di bawah 30 tahun semakin mendominasi dengan jumlah 40,14%.

Investor lokal masih mendominasi kepemilikan aset yang tercatat di C-BEST sebesar 56,13% dan 43,87% dimi-liki oleh investor asing. Hingga 22 Mei 2019, jumlah investor telah mencapai 1.873.700 Single Investor Identification (SID).(ely)

JAKARTA – PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mendi-rikan perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan perusahaan asal Jepang, NTN Corporation. Lini bisnis ini akan mengoperasikan bisnis manufaktur produk con-stant velocity joint (CVJ) untuk kendaraan bermotor dan industri mesin.

Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya mengatakan, aksi ini dilakukan oleh anak usaha perseroan yang dimi-liki 42,5% sahamnya oleh perseroan, yakni PT Inti Ganda Perdana. Sementara itu, JV terbaru tersebut bernama PT Astra NTN Driveshaft Indonesia. “Investasi pendi-rian Astra NTN adalah Rp 61,2 miliar yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat,” kata dia dalam keterangan resmi, Senin (27/5).

Sementara itu, manajemen NTN mengungkapkan, kepemilikan NTN mencapai 49% dan Inti Ganda men-guasai 51% pada Astra NTN. JV akan mendirikan pabrik dengan luas area sekitar 18 ribu meter persegi. Pabrik diperkirakan bakal memproduksi produk CVJ secara massal pada 2020.

“Pabrik ini merupakan produksi pertama kami di Indonesia. Perseroan berupaya meningkatkan pangsa pasar dari penualan CVJ di pasar otomotif Indonesia,” tulis manajemen NTN.

Sebagai informasi, CVJ adalah komponen penting dengan cara memperlancar transmisi tenaga penggerak mesin motor ke ban. Hingga kini, NTN yang berkantor pusat di Osaka, Jepang telah memproduksi CVJ di Asean dan Asia Selatan, termasuk India dan Thailand.

Menurut manajemen NTN, perseroan memiliki pang-sa pasar driveshafts terbesar kedua. Sejumlah pelanggan industri kelas dunia untuk produk-produk mereka di antaranya mobil, kereta api, mesin konstruksi, pesawat jet, dan instrumen medis.

Adapun aksi kerjasama dengan NTN menambah daft-ar aliansi Astra Otoparts dengan perusahaan Jepang. Ta-hun lalu, Astra Otoparts menggandeng Toyoda Gosei Co Ltd untuk membentuk usaha patungan (joint ven-ture/JV), yaitu PT Toyoda Gosei Indonesia. Investasi perseroan pada pendirian Toyoda Gosei Indonesia ini sebesar Rp 64,32 miliar.

Tujuan dari pendirian usaha patungan tersebut untuk kepentingan perluasan usaha dan pemenuhan pelayanan kebutuhan produk komponen otomotif roda empat. Adapun perusahaan tersebut akan berkedudu-kan di Karawang, Jawa Barat.

Tahun ini, Astar Otoparts  mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 800 miliar tahun ini. Mayoritas capex emiten komponen kendaraan ini akan diserap untuk pengembangan sejumlah produk baru.

Sebelumnya, Direktur Keuangan Astra Otoparts Wanny Wijaya mengatakan, anggaran capex tersebut lebih besar dari realisasi tahun lalu. Perseroan memiliki sejumlah rencana dalam menambah kapasitas produksi serta pengembangan produk baru.

“Sumber dana ekspansi akan tergantung dari  cash flow, jadi kami belum berencana menambah dari pinja-man bank maupun dari capital market,” jelas dia, belum lama ini.

Selain itu, perseroan memiliki surat utang jangka menengah yang jatuh tempo pada Agustus tahun ini senilai Rp 350 miliar. (c01)

PEMASANGAN IKLAN HUBUNGI:

Fax. 021 - 5200 072 Email: [email protected]

IHSG NaikPekerja melintasi layar pergerakan saham di gedung BEI, Jakarta, Senin (27/5). Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Senin naik 41,6 poin (0,68%ke level 6.098,3. Penguatan IHSG di tengah mayoritas bursa Asia yang berada di zona merah.

Investor Daily/David Gita Roza

Page 2: New 14 MARKETS & CORPORATE · 2019. 5. 29. · atau kuasa Pemegang Saham yang sah yang nama-namanya tercatat pada pemegang rekening atau bank kustodian di PT Kustodian Sentral Efek
jolanda
Text Box
Harian Investor Daily, edisi Selasa, tanggal 28 Mei 2019. Hal. 14

Recommended