Kepemimpinan Organisasi | Pertemuan 4
Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
Sub-CPMK 2 Mahasiswa mampu menjelaskan perilaku dan
karakter kepemimpinan terkait dengan kinerja
1) Birokrasi dan karisma
2) Kepemimpinan karismatik
Power comes through cooperation, independence through
service, and a greater self through selflessness
Kekuasaan datang melalui kerja
sama, kebebasan melalui
pelayanan, dan diri yang besar
karena tidak mementingkan diri
sendiri
Tao Te Cing
Istilah yang sering dikonotasikan dengan dengan
ketidakefisienan dan penyalahgunaan wewenang oleh
pejabat publik
Dalam sejarahnya birokrasi
merupakan sebuah pendekatan yang
memberikan landasan kewenangan
berdasarkan pemikiran legal-
rasional karena didasarkan pada
kontrak resmi antara pihak-pihak
terkaitKONTRAK
menjelaskan apa yang diinginkan satu pihak dan apa yang diharapkan dari pihak lain, serta apa yang akan diterima oleh satu pihak sebagai imbalan atas apa yang dilakukannya
didasarkan pada negosiasi rasional antara para pihak
Sistem legal-rasional ini memiliki kemiripan dengan kepemimpinan transaksional
Kontrak kerja yang legal-rasional akan membebaskan para pekerja dari tuntutan-tuntutan yang tidak
adil dan tidak beralasan yang dibuat oleh para pemilik perusahaan
sehingga
pekerja akan mampu mengendalikan kehidupannya
sendiri
Pemimpin karismatik → pemimpin yang tiba-tiba memiliki
wewenang kepemimpinan
Karisma→ kairismos (istiah Yunani, Persia
kuno) yang berarti sebuah pemberian para dewa
yang dihadiahkan kepada seseorang
Kepemimpinan karismatik → mengacu kepada seseorang
yang memperoleh wewenang kepemimpinan melalui suatu
pemberian dewa yang tidak dikenal kepada individu tertentu
Pemimpin karismatik Pemimpin keturunan
Hak dan kekuasaan hanya
diberikan pada tokoh karismatik,
bukan keturunannya
Kewenangan penguasa bersifat
turun-temurun
Mudah dikenali karena karismanya Seringkali tidak berkarisma →
tidak tegas, tidak menginspirasi
atau membangkitkan perhatian
pengikutnya
Namun bisa jadi pemimpin karismatik membangun dinastinya sendiri → menjadi raja yang turun-temurun merupakan hasil jangka panjang dari kepemimpinan karismatik
Manusia butuh akan pertemanan dan kontak sosial →kebutuhan akan “afiliasi” → setiap orang memiliki kebutuhan akan hubungan sosial dalam tingkat tertentu (motif, motivasi)
Motif yang dianggap penting untuk sukses bagi wirausahawan adalah kebutuhan untuk berprestasi → berprestasi dapat mendorong keberhasilan mereka
Lain halnya dengan manajer/eksekutif perusahaan yang dicirikan dengan suatu kebutuhan yang kuat akan kekuasaan→ memiliki dampak, kendali, atau pengaruh untuk orang lain, kelompok, atau dunia yang lebih luas
Kekuasaan prososial → kekuasaan yang digunakan memiliki manfaat positif bagi seluruh organisasi, misal organisasi yang kekuasaan tidak terpusat pada sedikit orang di manajemen puncak saja namun terdistribusi pada banyak orang
Kekuasaan yang dipribadikan→ kekuasaan dilihat sebagai sesuatu yang bersifat pribadi, untuk membedakan diri dari orang lain, dan membuktikan status khusus mereka, misal manajer yang ingin mendominasi,menggunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadi
Perkembangan kebutuhan akan kekuasaan:
1) Tahap 1 → mencapai kekuasaan melalui hubungan
dengan orang lain
2) Tahap 2→ memperoleh kekuasaan melalui tindakan
sendiri
3) Tahap 3 → mengelola kekuasaan melalui pengaruh
seseorang pada/atau bersama orang lain
4) Tahap 4→ memimpin
lembaga-lembaga,
menggunakan kekuasaan
untuk mentransformasikan
orang dan organisasi
Tahap Ekspresi yang dipribadikan Ekpresi prososial
1 Orang-orang yang
memiliki
ketergantungan
Bergantung pada orangtua atau
figur berwenang lain
Persahabatan dan interaksi
sosial
2 Orang-orang yang
berprestasi secara
independen
Memperoleh dan memiliki sesuatu,
objek
Mencapai tujuan
3a Orang-orang yang
berprestasi secara
sosial
Mengalahkan orang lain Berprestasi dengan cara-cara
yang menghasilkan manfaat
sosial
3b Manajer/pemimpin
transaksional
Menyelesaikan pekerjaan dengan
melakukan sendiri bila perlu
Memberdayakan orang lain
untuk mencapai tujuan,
mengendalikan bersama
Pemimpin karismatik Mendominasi dan memperoleh
kendali atas orang lain
4 Pemimpin
transformasional
Menanamkan nilai-nilai yang
seseorang miliki pada orang lain
Mengidentifikasi nilai-nilai yang
dapat dibagi, membantu orang-
orang yang berprestasi untuk
naik