Oksidasi Asam PiruvatApabila ada oksigen, asam piruvat masuk kedalam
mitokhondria.Asam piruvat akan mengalami oksidasi dekarboksilasi
menjadi asetil-KoADalam reaksi ini :o Menghasilkan NADHo Untuk 1 mol glukosa 2 mol NADH ~ 2 x 3 ATPo Enzim : Piruvat Dehidrogenase Kompleko Dihambat oleh hasil reaksinya dll.o Kekurangan vitamin B1 memperlambat reaksi ini
beri-beri
Glikogen: Glikogenesis & glikogenolisis
Cadangan energi dalam tubuh (karbohidrat, dalam hepar dan otot)
Dalam hepar mencapai 6% berat basah Dalam otot 1% Puasa 18 jam glikogen hepar habis Otot jarang kehabisan Berat massa menjacapai 1- 4 juta
Glikogenesis Apabila habis makan; santai terjadi sintesis glikogen
(diantara sintesis senyawa lainnya) Glukosa 6P dlm sel sebagian G 1P (fosfogluko
mutase) G 1P dengan UTP UDPG + PP (UDPG pirofosforilase) PP Pi menarik reaksi di atas kekanan (pirofosfatase) UDPG + glikogenn glikogenn+1 + UDP
(Glikogen Sintase = GS) UDP + ATP UTP + ADP Untuk satu glukosa perlu 2 ATP
GlikogenolisisDalam keadaan puasa (hepar) atau lari (otot) Pemecahan glikogen oleh fosforilase dan enzim lainnya Menghasilkan glukosa 1P ( G 1P ) dan glukosa Memerlukan inorganik fosfat ( Pi ) Dalam hepar : G 1P G 6P (fosfogluko mutase) G 6P G + Pi (glukosa 6Pase) Dalam otot : G 1P G 6P (fosfogluko mutase) G 6P masuk glikolisis ATP
Glukosa 6 Pase hanya ada di hepar, usus dan ginjal
Kontrol Glikogenolisis
Apabila glukosa darah turun :Dalam hepar, glukagon akan mengaktifkan adenilil
siklase.Adenilil siklase yg aktif akan membentuk cAMP dari
ATP.cAMP akan mengaktifkan Protein Kinase cAMP
DependentSelanjutnya Protein Kinase ini akan mengkatalisisfosforilasi beberapa protein, diantaranya fosforilase
kinase.
Fosforilase kinase-P (aktif = a) akan Fosforilase kinase-P (aktif = a) akan mengubah fosforilasemengubah fosforilase(b=tidak aktif) menjadi fosforilase-P (a).(b=tidak aktif) menjadi fosforilase-P (a).Fosforilase yg aktif ini akan memecah Fosforilase yg aktif ini akan memecah glikogenglikogenmenghasilkan glukose 1P.Selajutnya menghasilkan glukose 1P.Selajutnya G 6P G 6P G GGlukosa masuk ke peredaran darah, Glukosa masuk ke peredaran darah, mempertahankanmempertahankankadar glukosa darah.kadar glukosa darah.
A den illil s ik lase
A T P A M P A M PDependentPro tein k inase
Fo sfo rilase k inase
Fosfo rilasek inase- PA T P A DP
Fo sfo rilaseFo sfo rilase- PA DP A T P
Glukagon (hepar)
cc
Ep inefrin (o to t)
fosfodiesterase
5’ AMP
(b) (a)
(a) (b)
Adrenalin dalam otot
Apabila “kaget” Adrenalin (dlm otot) bekerja mekanismenya = glukagon dlm hepar.
Adrenlin adenilil sklase. ATP cAMP. Protein Kinase
cAMP Dependent aktif. Fosforilase kinase aktif.
Fosforilase aktif. Glikogen G 1P. G 6P karena
tidak ada G 6Pase, G 6P tidak bisa G.G 6P glikolisis ATPMata syaraf sentral otot Ca++
Ca/Calmodulin fosforilase kinase aktif dst
Kontrol glikogenesisGlikogen Sintase ( GS ) dlm bentuk aktif GS, dan
dlm bentuk tidak aktif GS-P ( P dari ATP )
Protein Kinase
GS GS-PProtein kinase yg mengontrol glikogenesis ada 7
macam.Ca++ / Calmodulin Dependent ( 1 Fosforilase
kinase )cAMP Dependent Protein kinaseGlikogen Sintase Kinase 3, 4 dan 5
Fosforilase kinase otot terdiri dari 4 subunit, , , dan yang membentuk struktur ()4. Subunit dan mengandung residu serin yang dapat difosforilasi oleh Protein Kinase "cAMP-dependent".Subunit δ dapat mengikat 4 Ca++. Subunit δ identik dengan kalmodulin protein (suatu "Ca++ binding protein").Terikatnya Ca++ pada subunit δ dapat mengaktifkan "catalytic site " biarpun enzim fosforilase kinase ini dalam bentuk defosforilasi (fosforilase kinase b). Akan tetapi fosforilase kinase a hanya akan mempunyai aktivitas maksimal apabila telah mengikat Ca++. TpC adalah Ca++ binding protein dalam otot, strukturnya mirip struktur Calmodulin.
Calmodulin atau TpC dapat berinteraksi dengan fosforilase-kinase (yang telah
mengikat Ca++) dan menyebabkan aktivasi lebih lanjut.
Jadi aktifasi kontraksi otot dan glikogenolisis dijalankan oleh kalmodulin
yang sama. Efek Ca++ dalam sel dapat terlihat berkat
adanya "the Ca++ binding protein" kalmodulin
Protein Phosphatase-1
Protein Phosphatase-1 ( ph = f ) dapat memecah protein-P menjadi protein dan inorganik fosfat ( Pi ).
Diantaranya : Glikogen Sintase-P Fosforilase-P Fosforilase Kinase-P
Protein Phosphatase-1 dapat dihambat oleh Inhibitor 1-PInhibitor 1 Inhibitor 1-P prosesnya = Protein
Protein-P
KONTROLMetabolisme glikogenDalam hepar:Fosforilase lebih
dominanFosforilase tidak
dapat dibuat tidak aktif oleh protein fosfatase-1
Dalam otot :Kontrolnya keseimbangan antara glikogen
sintase (GS) dan fosforilase
Pengaruh glukosa:Fosforilase dihambat oleh glukosa. Insulin dapat menghambat fosforilase
apabila ada glukosa.
Apabila kadar glukosa meningkat maka akibatnya G 6P meningkat, senyawa ini dapat meningkatkan aktivitas glikogen sintase
Insulin (+) GS-P GS
Epinefrin mempunyai efek di hepar dengan jalan :
1.Menyebabkan sekresi glukagon2.Lewat beta-adrenergik reseptor,
selanjutnya lewat cAMP3.Lewat alfa-adrenergik reseptor
Inositol trifosfat (IP3), Ca++ keluardari ER Fosforilase kinase fosforilase dst (mekanisme ini terbesar)
AMP dalam keadaan anerobik dapat mengak-tifkan fosforilase b.
Kelainan-kelainan penimbunan glikogen.
Tipe I glikogenosis ( von Gierke's disease ).Dalam sel-sel hepar dan "renal convulated
tubules" penuh dengan glikogen. Secara metabolik glikogen ini tidak bisa dipakai.
Terbukti dengan terjadinya hipoglisemia padapenderita ini.
Ketosis dan heperlipemia terjadi pada penderita ini, yang merupakan suatu tanda adanya kekurangan karbohidrat.
Dalam hepar, ginjal dan usus halus aktivitas glukosa-6 fosfatase sedikit sekali atau tidak ada pada penderita ini.
Tipe V glikogenosis ( myophosphorylase deficiency glycogenosis: McArdle's syndrome) Fosforilase otot tidak ada. Penderita dengan tipe ini tidak tahan
olahraga. Meskipun kadar glikogen dalam otot tinggi
(2,5-4,1%) Sedikit sekali atau tidak terukur adanya
asam laktat dalam darahnya.
Tipe VI glikogenosis (Hers' s disease). Dalam hepar kekurangan enzim
fosforilase. Terjadi penimbunan glikogen dalam hepar. Ada tendensi mengalami hipoglikemi.
Tipe VII glikogenosis (Tarui's disease) Fosfofrukto kinase dalam otot dan
eritrosit menurun. Bisa mengalami anemi hemolitik