+ All Categories
Home > Documents > Opini Freeport

Opini Freeport

Date post: 07-Jul-2018
Category:
Upload: doni
View: 227 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 151

Transcript
  • 8/18/2019 Opini Freeport

    1/151

    FREEPORT

     

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    2/151

    OPINI: JIKA JOKOWI BERHASIL MEMUTUS

    KONTRAK FREEPORT

    ~ WASPADALAH.. WASPADALAH..

    Punya gunung emas belum tentu menjadi berkah, melainkan

     juga musibah. Minyak dan emas selalu terkait dengan darah dan

    nyawa manusia. Cadangan emas dibawah bumi Papua yang saat ini

    dikelola Freeport masih memiliki cadangan jutaan kilogram emas

    lagi yang baru habis dieksploitasi pada tahun 205.

    !ontrak !arya "!!# Freeport habis pada 202$. Pernah

    terjadi Mo% antara pemerintahan &'( dan Freeport pada 200) lalu

    untuk memperpanjang lagi s*d 20+$.

    api dengan berlindung kepada %% Minerba yg

    menyebutkan bahwa !! baru bisa die-aluasi 2 tahun sebelum

    kontrak habis, maka Jokowi membatalkan MoU tersebut.

    merika kebakaran jenggot.

    /ika Freeport tidak diperpanjang kontraknya, maka cadangan emas

    milik merika yang menjadi pondasi mata uang olar diseluruh

    dunia bakal rontok .

    merika tetap ingin menancapkan kukunya di Freeport, apapun

    taruhannya. 1egosiasi ulang !! Freeport baru bisa dilaksanakan pada 20$),

    dimana /okowi masih berkuasa s*d kt 20$).

    psi merika cuma ada 23

    1 perpanjang kontrak Freeport (meski ada beberapa

     penyesuaian)

    2 hancurkan ndonesia

    4aspadalah

    Pada kurun 20$ 6 20$7 bangsa ini bakal diserang issue separatis

    dan kon8lik !"#". !elompok radikal bakal kebanjiran trans$er

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    3/151

    uang %olar dan #eal .

    Pentolan kelompok intoleran itu aslinya cuma menjalankan peran

    sebagai event organizer   bernama KERUSUHAN. erima order,

    terima 8ulus, bikin kerusuhan disana6sini, dan kirim laporan kepada

    sang juragan. 9ereja dibakar, masjid dibakar, larangan membangun

    masjid, larangan membangun gereja, makin berseliweranberitanya di sosial media.

    Mereka yang ingin beragama tetapi miskin pengetahuan, bakal jadi 

    korban hasutan pro-okator yang memimpin mereka angkat

    senjata. :sue &unni6&yiah yang sukses menghancurkan &uriah dan

    :rak akan diduplikasi di republik ini . "ceh dan &apua adalah titik 

    masuk potensial bagi "merika untuk mensuriahkan '#.

    Para oportunis yang mendompleng kepentingan merika bakal berpesta6pora. Parpol6parpol busuk ikut menunggangi kepentingan

    merika untuk menggulingkan pemerintahan yang sah.

    engan konsesi bahwa jika /okowi terguling dan mereka

     berkuasa, maka !! Freeport bakal diperpanjang.;ura hara dan

    kegaduhan politik makin banyak.

    emo buruh dan mahasiswa bakal merajalela.!arena ada bandar

     besar yang membiayai mereka. 'uruh dan mahasiswa adalah obyek 

     penderita dari para akti-is yang melakukan konspirasi dengan

     parpol busuk yang melacurkan diri kepada merika.

    'angsa ini terancam, negeri ini sedang memasuki episode

     bencana yang sudah didepan mata. api warganya masih sibuk

     berkelahi akibat aspirasi politiknya yang beda a8iliasi.

    Masih ribut melakukan dikotomi sebagai pendukung

    Prabowo atau pendukung /okowi.

    &ibuk dengan onani politik bersama < ne atau Metro <

    'anggalah menjadi :11=&:. Cobalah buka mata hati

    dan nurani anda,

    dan sejenak mengesampingkan suku, agama, ma>hab atau warna

    kulit anda.

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    4/151

    'erpikir dan bertindaklah sebagai warga negara :ndonesia. 1egeri

    tercinta sedang terancam bahaya.

    yo bersatu, ayo saling mendukung. /angan mau dipecah

     belah oleh ?ambo dan sejenisnya. 'angsa ini adalah bangsa yang

     besar dan kaya raya jika warganya bersatu membangun negeri...

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    5/151

     Distop, Indonesia Bangkrut?

    Oleh: Prof. Dr.-Ing. Fahmi Amhar;Pengamat SDA Badan Informasi Geospasial

    Tambang di lokasi yang lalu diberi nama “Erstberg” (=gunung bijih) ditemukan

    geolog Belanda Jean Jacques Dozy pada tahun 1936. Menarik juga bila diingat

    bahwa di Belanda tidak ada gunung, apalagi tambang.

    Sejarah Freeport di Indonesia dimulai setelah pemerintah Orde Baru berkuasa.

    Tahun 1967, Kontrak Karya dengan Freeport Indonesia Inc. ditandatangani dan

    berlaku selama 30 tahun sejak mulai beroperasi tahun 1973.

    Tahun 1988 Freeport menemukan cadangan Grasberg. Investasi yang besar dan

    risiko tinggi, memerlukan jaminan investasi jangka panjang, sehingga tahun 1991

    dibuat Kontrak Karya II (kali ini sudah bernama PT Freeport Indonesia) dan

    berlaku 30 tahun dengan periode produksi akan berakhir pada tahun 2021, serta

    kemungkinan perpanjangan 2×10 tahun (sampai tahun 2041).

    Dalam renegosiasi jelang berakhirnya KK ini pemerintah tengah berusahamendapat lebih dari royalti yang hanya sekitar 3,5 persen; sebelumnya malah

    hanya 1,5 peren. Konon, 7 persen sudah sangat banyak. Ada pejabat di

    Kementerian ESDM menyebut, dengan royalti 7 persen itu perusahaan bisa

    bangkrut.

    Sebagian pihak mendorong pemerintah agar Kontrak Karya itu stop sampai di

    sini. Inilah kesempatan untuk mengelola sendiri. Namun, ada hembusan keragu-

    raguan, apakah kita mampu mengelola tambang sebesar Freeport? Mereka punmenyatakan, jangan-jangan memutuskan kontrak Freeport bisa meningkatkan

    risiko kita “diembargo” oleh amerika; bisa membuat ekonomi Kabupaten Mimika

    bahkan provinsi Papua tidak jalan; bisa menyebabkan APBN kolaps, bisa memicu

    PHK massal. Semua ini memberi angin segar kepada OPM yang ingin Papua

    Merdeka.

    Berikut ini adalah beberapa argumentasi untuk membantah keraguan itu.

    1. Indonesia diembargo.

    Sebuah negara biasanya dijatuhi sanksi embargo (pemboikotan ekonomi) oleh

    satu atau lebih negara lain ketika dianggap melanggar suatu kesepakatan

    internasional. Beberapa negara yang pernah mendapatkan sanksi ini misalnya

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    6/151

    Iran. Iran diembargo sejak Revolusi Islam 1979 karena membatalkan banyak

    sekali perjanjian internasional yang sebelumnya dibuat rezim diktator Syah Iran.

    Uni Soviet diembargo ketika tahun 1980 melakukan invasi militer ke Afganistan

    untuk membantupemerintah komunis di Kabul melawan pemberontakan. Dunia

    internasional yang saat itu tidak sanggup menghentikan secara militer, akhirnya

    hanya menempuh langkah ekonomi berupa embargo.

    Hasilnya, embargo ini ternyata tidak efektif. Iran yang hingga hari ini masih

    diembargo oleh amerikaSerikat dan beberapa sekutunya justru makin mandiri

    dan makin kuat. Iran berhasil membuat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, satelit

    dan roket ke antariksa dengan kekuatan sendiri. Embargo atas Uni Soviet pun

    saat itu tidak berpengaruh banyak karena dia memiliki blok ekonomi sendiri

    dengan negara-negara sosialis/komunis COMECON.

    Indonesia juga pernah mengalami embargo parsial, yaitu embargo senjata olehamerika Serikat pasca Peristiwa Dilli tahun 1991, yaitu ketika sebuah

    demonstrasi di Dilli Timor Timur dibubarkan oleh aparat, dan beberapa orang

    terbunuh. Waktu itu, amerika lalu menghukum Indonesia berupa larangan ekspor

    senjata mematikan ke Indonesia. Walhasil, meski Indonesia membeli pesawat

    F16 dari amerika, pesawat itu tidak dipersenjatai.

    Namun, sejak era reformasi, Indonesia memutuskan melakukan diversifikasi

    tempat pembelian senjata, semisal membeli pesawat tempur Sukhoi dari Rusiadan roketnya dari Brazil.

    Embargo parsial ada juga yang berupa pembatalan kesepakatan ekspor/impor

    barang-barang perdagangan non militer. Misalnya penghentian impor tekstil dari

    Indonesia sebagai wujud protes negara importir atas Tragedi Semanggi di awal

    reformasi, atau penghentian impor CPO sebagai protes atas kabut asap yang

    diduga akibat pembakaran hutan disengaja oleh banyak perkebunan sawit.

    Namun, embargo semacam ini jarang yang bertahan lama. Ketika isu sentralnya

    sudah kurang terdengar, diam-diam embargo ini dicabut atau dilanggar oleh

    dunia bisnis, yang sebenarnya hanya memiliki satu tujuan, yaitu profit.

    Oleh karena itu, kekhawatiran bahwa Indonesia akan diembargo dalam berbagai

    bentuknya jika kontrak karya Freeport distop atau tidak diperpanjang sama sekali

    tidak perlu dikhawatirkan. Apalagi pada kasus Freeport ini tidak ada kesepakatan

    internasional yang dilanggar, juga tidak ada nilai-nilai universal yang dicederai.

    2. ekonomi Papua tidak jalan.

    Ketika memulai proyeknya di daerah Mimika tahun 1970, PT Freeport memang

    melakukan pekerjaan perintis (pionir). Merekalah yang saat itu membangun

    pelabuhan, bandara, jalan raya, pembangkit listrik, jaringan air minum, sebelum

    Kabupatennya sendiri resmi berdiri tahun 1996. Timika, ibukota Kabupaten

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    7/151

    Mimika, nyaris memang hidup dari aktivitas yang secara langsung atau tak

    langsung terkait Freeport. Dari sekitar 183.000 penduduk Mimika, 24.000 bekerja

    di Kuala Kencana atau Tembagapura, dua kecamatan yang nyaris seluruhnya

    dikendalikan Freeport. Selanjutnya ada ribuan orang di Timika yang bergerak di

    sektor jasa dan perdagangan, yang juga terkait Freeport. Di belakang mereka

    ada ratusan ribu anggota keluarga.

    Ketika beberapa tahun yang lalu ada pemblokiran jalan akses ke Freeport yang

    berlarut-larut, yang kesulitan tidak hanya karyawan Freeport (logistik mereka

    akhirnya dipasok melalui udara), tetapi juga ribuan orang yang hidupnya sehari-

    hari terkait dengan Freeport.

    Namun demikian, mengatakan ekonomi Papua akan lumpuh bila Freeport

    berhenti mungkin terlalu berlebihan. Dana Alokasi Umum dalam APBD

    pemerintah Provinsi Papua itu sebesar Rp 1,89 Triliun. Kabupaten Mimika

    memiliki DAU sekitar Rp 507 Milyar (untuk penduduk sejumlah 183.000 dan luaswilayah 19.500 km2).

    Freeport mengklaim ada kajian dari LPEM-UI pada dampak multiplier effect dari

    operasi PT Freeport Indonesia, yaitu 95% untuk Produk Domestik Bruto (PDB)

    Mimika, 45% untuk PDB Provinsi Papua, dan 0,8% untuk PDB Indonesia.

    Freeport juga mengklaim investasinya sebesar US$ 8,6 Miliar dan US$ 16-18

    Miliar untuk pengembangan bawah tanah ke depan itu setara dengan 94%

    investasi tambang tembaga di Indonesia, 30% total investasi di Papua dan 5%total investasi di Indonesia.

    Pernyataan itu bisa benar bisa tidak karena dua hal. Pertama: Analisis dampak

    multiplier effect tidak mudah dilakukan di Indonesia karena sulitnya mengakses

    data korporasi (yang umumnya rahasia), dan minimnya data statistik yang valid.

    Kedua: Memutus Kontrak Karya PT Freeport Indonesia tidak berarti harus

    menghentikan operasional tambang di sana, karena bila pemerintah mau, tidak

    terlalu sulit mengalihkan pengelolaan tambang itu kepada BUMN. Saat ini, dari

    sekitar 24.000 karyawan, 69,75% karyawan nasional, 28,05% karyawan Papua,

    dan hanya 2,2% karyawan Asing.

    3. APBN kolaps.

    Meskipun disebut “gunung tembaga” atau “gunung emas” sebenarnya logam ini

    terkandung di dalam batu dan memerlukan usaha yang besar untuk mengambil

    dan memurnikannya. Dari 2,52 Miliar ton bijih cadangan yang dipastikan saat ini

    (cadangan yang lain terus dicari dan sedang dipetakan), maka hanya ada 0,97gram/ton tembaga, 0,83 gram/ton emas dan 4,13 gram/ton perak. Artinya,

    cadangan yang dipastikan itu setara 2444 ton tembaga murni, 2091 ton emas

    murni dan 10407 ton perak murni. Untuk emasnya, dengan harga sekitar Rp

    500.000/gram, maka nilainya setara Rp 1045 Triliun. Namun, sekali lagi ini bukan

    penghasilan, karena untuk memurnikan emas itu ada serangkaian pekerjaan

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    8/151

    penghancuran batu (extraksi), pembuatan konsentrat, pengiriman ke smelter di

    PT Smelting Gresik, dan baru pencetakan logam mulia.

    Dalam laporannya ke pemegang saham(http://s2.q4cdn.com/

    …/fi…/doc_financials/annual/10_K2014.pdf), Freeport McMoran melaporkan

    bahwa produksi emasnya di Indonesia tahun 2015 sekitar 1285 ribu ounces (atau

    39963 kg alias 109,4 kg/hari). Tambang di Indonesia tahun 2014 menghasilkan

    pendapatan kotor (“revenues” menurut US-definition) sebesar US$ 3071 juta,

    dengan keuntungan (atau “income” yaitu revenues – expenses) sebesar US$ 719

     juta, atau dalam kurs US$ 1 = Rp 13900 adalah adalah Rp 10,7 Triliun.

    Sepertinya dividen, royalti dan pajak yang dibayarkan PTFI ke pemerintah

    Indonesia sudah dimasukkan dalam “expenses”.

    Pada 2014, royalti yang dibayarkan mencapai total US$115 juta. Kemudian PTFI

     juga membayar PPh 25% dan pajak Badan 35% sebesar US$77 juta, jadi total

    US$192 juta atau Rp 2,6 Triliun.

    Jadi jika PTFI mengklaim bahwa mereka membayar pajak 1,7% dari APBN

    Indonesia maka itu tidak benar. APBN 2014 itu Rp 1667 Triliun sehingga 1,7% itu

    mestinya Rp 28,3 Triliun!

    Bila sekarang ini PTFI berhenti beroperasi, jelas akan ada puluhan ribu rumah

    tangga dengan ratusan ribu orang yang akan terganggu ekonominya, namun

    untuk membuat APBN-RI kolaps, itu masih jauh.

    4. PHK massal.

    Saat ini PTFI mempekerjakan lebih dari 11.700 karyawan langsung dan lebih dari

    12.400 karyawan kontraktor. Jumlah karyawan langsung PTFI: 64,04% Non

    Papua, 34,63% Papua dan 1,33% Asing. Jumlah karyawan PTFI + Perusahaan

    mitra dan kontraktor, termasuk Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN): 97,8%

    Indonesia, 2,20% Asing.

    Memang, kalau operasional PTFI berhenti seketika, maka seluruh karyawan ini

    akan berhenti bekerja. Demikian juga supplier barang dan jasa baik di Mimika

    maupun dari bagian Indonesia lainnya akan terganggu. Namun, ini hanya soal

    operasional yang dapat diambil-alih oleh BUMN dalam tempo yang singkat.

    5. Papua Merdeka.

    Isu ini paling gurih untuk digoreng. Namun, bagi yang memahami situasi dilapangan, kemungkinannya relatif kecil. Di PTFI sendiri ada 34,6% karyawan

    yang asli Papua di berbagai level, bahkan sampai tingkatvice-president. Memang,

    beberapa kali sempat ada unjuk rasa karyawan yang sampai memblokir jalan

    akses masuk menuntut berbagai hal, dari peningkatan keselamatan kerja hingga

    http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fs2.q4cdn.com%2F089924811%2Ffiles%2Fdoc_financials%2Fannual%2F10_K2014.pdf&h=VAQFchrWgAQEoX1LzycFS6--9VV6Z3B7JkGzEVGbdcwBqiA&enc=AZPQ4zkQEKYFkBLrLH-rk6HTcTKbNqnL9MFHFE6qlkdRfVEhteDLzzSRNGyqsMBihMiuK25dtE2K3ewH-9Sdh9OZJ5PHc9sAibBFdGO_NAV4WP2hM5XGqxqZgaHoFmlEf4RkVwiEe2K0qt0XPJIudZuhEFF8RXGru-NaDdnRD1-sl5H4U8T0McK1uqRuzw0jq5UaT_YqxXEYRqB2CFZZNyIQ&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fs2.q4cdn.com%2F089924811%2Ffiles%2Fdoc_financials%2Fannual%2F10_K2014.pdf&h=VAQFchrWgAQEoX1LzycFS6--9VV6Z3B7JkGzEVGbdcwBqiA&enc=AZPQ4zkQEKYFkBLrLH-rk6HTcTKbNqnL9MFHFE6qlkdRfVEhteDLzzSRNGyqsMBihMiuK25dtE2K3ewH-9Sdh9OZJ5PHc9sAibBFdGO_NAV4WP2hM5XGqxqZgaHoFmlEf4RkVwiEe2K0qt0XPJIudZuhEFF8RXGru-NaDdnRD1-sl5H4U8T0McK1uqRuzw0jq5UaT_YqxXEYRqB2CFZZNyIQ&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fs2.q4cdn.com%2F089924811%2Ffiles%2Fdoc_financials%2Fannual%2F10_K2014.pdf&h=VAQFchrWgAQEoX1LzycFS6--9VV6Z3B7JkGzEVGbdcwBqiA&enc=AZPQ4zkQEKYFkBLrLH-rk6HTcTKbNqnL9MFHFE6qlkdRfVEhteDLzzSRNGyqsMBihMiuK25dtE2K3ewH-9Sdh9OZJ5PHc9sAibBFdGO_NAV4WP2hM5XGqxqZgaHoFmlEf4RkVwiEe2K0qt0XPJIudZuhEFF8RXGru-NaDdnRD1-sl5H4U8T0McK1uqRuzw0jq5UaT_YqxXEYRqB2CFZZNyIQ&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fs2.q4cdn.com%2F089924811%2Ffiles%2Fdoc_financials%2Fannual%2F10_K2014.pdf&h=VAQFchrWgAQEoX1LzycFS6--9VV6Z3B7JkGzEVGbdcwBqiA&enc=AZPQ4zkQEKYFkBLrLH-rk6HTcTKbNqnL9MFHFE6qlkdRfVEhteDLzzSRNGyqsMBihMiuK25dtE2K3ewH-9Sdh9OZJ5PHc9sAibBFdGO_NAV4WP2hM5XGqxqZgaHoFmlEf4RkVwiEe2K0qt0XPJIudZuhEFF8RXGru-NaDdnRD1-sl5H4U8T0McK1uqRuzw0jq5UaT_YqxXEYRqB2CFZZNyIQ&s=1

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    9/151

    kualitas hidup. Namun, relatif selalu bisa diatasi, dan tim negosiatornya juga

    orang Indonesia.

    Memang, bisa saja pihak-pihak yang tidak suka Kontrak Karya distop

    memprovokasi karyawan Papua untuk mengancam merusak instalasi

    pertambangan atau bergabung dengan Organisasi Papua Merdeka. Mereka dari

    OPM ini juga kadang-kadang “menteror” PTFI dengan dalih PTFI melanggar

    tanah ulayat yang mereka pakai untuk area perburuan. PTFI selama ini sudah

    membagikan dana Community & Social Responsibility (CSR) sekitar US$ 29,9

    (atau Rp 406 Milyar) kepada dua suku yang semula ada di wilayah

    pertambangan, yaitu suku Amungme dan Kamoro. Memang di antara masyarakat

    Papua sendiri ada kekhawatiran, bila dana CSR itu dibagikan langsung, maka

    hanya akan dipakai untuk mabuk-mabukan atau meningkat-kan penyebaran

    AIDS. Karena itu berbagai yaya-san meminta ke PTFI agar sebagian dana itu

    disalurkan melalui mereka sehingga bisa untuk memperbaiki sanitasi,

    membangun sekolah atau tempat ibadah. Tentu ini seperti pisau bermata dua,karena setelah dipegang oleh LSM, bisa saja dana itu diselewengkan oleh

    organisasi teroris.

    Bila Freeport Diputus Kontraknya

    Untuk memutus Kontrak Karya ini relatif mudah. Namun, tentu kita harus siapkan

    agar segala dampak buruknya tidak terjadi. Yang dibutuhkan ada tiga: (1) sistem

    pengelolaan yang adil – dan itu tersedia dalam syariat Islam, tinggal memerlukantangan-tangan para mujtahid untuk mendetilkan; (2) parapenguasa yang berani

    menantang segenap ancaman; (3) para teknolog yang siap mengambil-alih

    operasional perusahaan, termasuk mengembangkan teknologi yang perlu bila

    sewaktu-waktu Indonesia diembargo secara teknologi.

    Tentu perlu ada evaluasi atau audit atas seluruh aset PTFI yang diklaim sudah

    berinvestasi ratusan miliar US$. Apakah investasi itu akan diganti oleh

    pemerintah RI, tentu harus dipikirkan.

    Yang pasti, kita wajib yakin bahwa Islam punya solusinya yang menyeluruh untuk

    pembangunan Papua. Papua tanpa Islam memang sulit dibayangkan untuk maju.

    Pengalaman seorang penginjil di Papua yang sudah bekerja 30 tahun

    menunjukkan bahwa masyarakat Papua, meski sudah bertahun-tahun dibaptis,

    tetap saja susah diajak mandi, susah diajak belajar serius, dan tetap datang ke

    tempat kerja sambil mabuk. Namun, penginjil itu melihat, warga Papua yang

    masuk Islam, seketika itu pula akan belajar mandi dan memakai baju yang rapi,

    mulai gemar belajar dan berhenti mabuk.

    Ini menunjukkan bahwa solusi atas persoalan kelanjutan tambang Freeport

    seharusnya satu paket dengan penerapan syariah Islam. syariah Islam akan

    menyiapkan perangkat hukum yang lebih adil, juga budaya masyarakat yang

    lebih maju, yang pada akhirnya akan melahirkan para teknolog yang lebih

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    10/151

    inovatif, juga para pemimpin yang pandai dan jujur serta berani menantang

    segenap ancaman dan tekanan dari para penjajah. []

    Daftar Pustaka

    US Securities & Exchange Comission: Form 10-K Freeport-McMoran

    Inc.http://s2.q4cdn.com/…/fi…/doc_financials/annual/10_K2014.pdf

    Company Website http://fcx.com/operations/asia.htm

    https://id.wikipedia.org/…/Anggaran_Pendapatan_dan_Belanja_…

    https://id.wikipedia.org/wiki/Freeport_Indonesia

    https://en.wikipedia.org/wiki/Freeport-McMoRan

    Dari

    ==============================

    Raih Amal Sholih dengan Ikut Serta Menyebarkan Status ini.==============================

    Profile Amir Hizbut Tahrir: http://bit.ly/133rkTd

    Jika Saudara/i ingin mengkaji Islam dan berdakwah bersama HIZBUT TAHRIR

    INDONESIA silahkan mengisi form yang kami sediakan dihttp://www.hizbut-

    tahrir.or.id/gabung/

    Insya Allah, syabab Hizbut Tahrir di daerah terdekat akan segera menghubungi

    anda. (jika lebih dari 2 minggu, saudara/i bisa memberitahukan lewat pesaninbox)

    ==============================

    Website : www.hizbut-tahrir.or.id

    Youtube : http://www.youtube.com/htiinfokom

    Google+ :https://plus.google.com/+HizbuttahrirOrIdOfficial

    Facebook :https://www.facebook.com/hizbindonesia

    Twitter : https://twitter.com/hizbuttahrirID

    Instagram : https://instagram.com/hizbuttahririd

    ===============================

    http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fs2.q4cdn.com%2F089924811%2Ffiles%2Fdoc_financials%2Fannual%2F10_K2014.pdf&h=eAQGKJ5RvAQGaElD2YBOwghs5RiDaVTlXZLiforKqiXF5lw&enc=AZM5w-OMTOvCVy5tORQbg6SmAD70CopjmSfqstQe6EOiuXWy6FeKxQWx5Y9FvEPGdv_g1Ca_Z9dg5-2AC-svDFXGaBTQ2v1jB6yW8RSllyQ4XEnriwVLeM1t8A5mBCC7gDpG2-nrnxLS3mKf7_R7SDPYg0nK5qaB3JGFvKwHlLgAmUUyPXucSbrqVR6axfj-PzvxquMTF1Xn6K7lTRBYyGqR&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fs2.q4cdn.com%2F089924811%2Ffiles%2Fdoc_financials%2Fannual%2F10_K2014.pdf&h=eAQGKJ5RvAQGaElD2YBOwghs5RiDaVTlXZLiforKqiXF5lw&enc=AZM5w-OMTOvCVy5tORQbg6SmAD70CopjmSfqstQe6EOiuXWy6FeKxQWx5Y9FvEPGdv_g1Ca_Z9dg5-2AC-svDFXGaBTQ2v1jB6yW8RSllyQ4XEnriwVLeM1t8A5mBCC7gDpG2-nrnxLS3mKf7_R7SDPYg0nK5qaB3JGFvKwHlLgAmUUyPXucSbrqVR6axfj-PzvxquMTF1Xn6K7lTRBYyGqR&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Ffcx.com%2Foperations%2Fasia.htm&h=zAQFF8080AQH-8lO0fJEvYjRbTCjWGq2OkkMZDSMi6jy4Zg&enc=AZMWTnFtM9HpIvTtDViLSqCZPLl4VMzrJUrLYNnELKV3nNSKBVbNg_mA-yLz4LasUinVYPyhgE5vDzWZne8n8IRTgV3Z2RaXY9cXJUqEqsEKhEqjQ3CfL57A4rLrIZI_X_H0aH7qV4IN7Br62lSBoy8s55FiSVJYGCZHLWu7X45clCHrEW5wDM7eNcU8CL_JY5ohjMEbUufVemvu04o1vzhR&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Ffcx.com%2Foperations%2Fasia.htm&h=zAQFF8080AQH-8lO0fJEvYjRbTCjWGq2OkkMZDSMi6jy4Zg&enc=AZMWTnFtM9HpIvTtDViLSqCZPLl4VMzrJUrLYNnELKV3nNSKBVbNg_mA-yLz4LasUinVYPyhgE5vDzWZne8n8IRTgV3Z2RaXY9cXJUqEqsEKhEqjQ3CfL57A4rLrIZI_X_H0aH7qV4IN7Br62lSBoy8s55FiSVJYGCZHLWu7X45clCHrEW5wDM7eNcU8CL_JY5ohjMEbUufVemvu04o1vzhR&s=1https://www.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FAnggaran_Pendapatan_dan_Belanja_Negara_Indonesia_Tahun_Anggaran_2014&h=vAQEOUNk3AQEgQf8UpyV1fMVfl7eD3WyjqKFSAg3b-4KTXA&enc=AZOITcNN2D8HRmPqjjA7MoRvjiXopkiVBxh-6MsqNNYEuTCos2tOY4FLe1afyVRbzy_aZPoPU0Rip7bqTQGX2yiAUGFJ3dUmTj-YXBhTXkqhLvH9FOuYGEm-5pkSjeHZZ_ItlOLO7e8MNQaDMGz5toHObyPg7dNFtnbvLK4XG6MXFDeE7zgnsRNHoc8S0_fbFuzbGbSb3B_GZ9L-v-cfRTdl&s=1https://www.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FFreeport_Indonesia&h=_AQEaDtgLAQFZlo-XyU6OeDfnqDW7fE2dKZFIHrDhFAwDrg&enc=AZOoNrCe3GAXCho5ksPpwS50vWhvcbNlVpG5ZwYvrQz3-XMUpXKwKx_rX9XiKfGYeW1zTuPpXBTzp_vduYa0G_-TabN2BOZIVwjF1SqyKfsIR1Eh5LJwrRgHF3_QXnfafc5F3_LozjUTsBbPxxlw1xD85VYzRk3efUmT7hnWab55DFMD2OVRC8bHrbJMwSRDIHEmIv5ZyO5eE0KtB3jpcoi2&s=1https://www.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Fen.wikipedia.org%2Fwiki%2FFreeport-McMoRan&h=BAQEuKBYRAQGFMXLjXRNGz4MUp4lSJvn0lMqvAJClW8DKCQ&enc=AZNU06B9Vwx8ODqW9MqR1XKCMp1DaC3f5_Db1cKibiyMImRIcC4m7oenphQ-R5KsN2Oiczw_6Ri6B-tKSP-dCDA-tqapWl69gweJfWzQ6UQtCol_gKf_2SgUwLdiHcZ1f4ss7XyHmNhZLWgwz7juQzIY1gLvMTrieDnBE6AmfFoiVF27hyA5EFWCQMJErkJS10nmIlDHVlah7Z9kQlLtB7kW&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fhizbut-tahrir.or.id%2F2015%2F12%2F07%2Ffreeport-distop-indonesia-bangkrut%2F&h=xAQGQ9p2mAQEgF2FL5pXWjpQTGjEoLXN7MT35HjkvWnGhYQ&enc=AZNin1lsrZo8G529H3TLtQfigkpx6o6aHgdQiFtG6LlQ76LLTuhihxRQEbl__f2hx8sE3eTdMOyPpLtdz3h5VuzNiIg7DyBH9MeRq2NoR2lYiw1Qc1MULqc7IRV1P1mRTrN0aCNdP0K2izA-Qnjhsm_K491vrFxpXPXRNif766dzKzYELtKSUd3hGO7_oy8A3PI1_CDTllkamyrleBvbLr_w&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fbit.ly%2F133rkTd&h=sAQGA034-AQHT5MXHGW1JirZ9iERnw9U-ZiGni1hs16XNhQ&enc=AZNUNgZ4uF-i9QIf3EMWl0xAtLCgvEGB_Ro5BMSBxwkEmhbkvzgCq_Ju_K6C4TR56mIUrzAj_r3Qca8fpktslIABtQgQrbCT44CcoF3-Nrq-lx1nNqRMYxAtLgYJ9O-18Z-MjxkNlCGNIs5Ibfj3oFXuo_HGkSnds9TPxcO9C5uzWif9cfutInspgKpnVZw0XRrt_pLz3UVtEV17syjkqZfp&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fbit.ly%2F133rkTd&h=sAQGA034-AQHT5MXHGW1JirZ9iERnw9U-ZiGni1hs16XNhQ&enc=AZNUNgZ4uF-i9QIf3EMWl0xAtLCgvEGB_Ro5BMSBxwkEmhbkvzgCq_Ju_K6C4TR56mIUrzAj_r3Qca8fpktslIABtQgQrbCT44CcoF3-Nrq-lx1nNqRMYxAtLgYJ9O-18Z-MjxkNlCGNIs5Ibfj3oFXuo_HGkSnds9TPxcO9C5uzWif9cfutInspgKpnVZw0XRrt_pLz3UVtEV17syjkqZfp&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.hizbut-tahrir.or.id%2Fgabung%2F&h=aAQHLd0PVAQGlXXuO236wqiQSC1cs9ngwwmEhJv2uLQhVHg&enc=AZPcEhJzb3SeakVX0e5sUGdn2s2vDpZYekAju1l3f0dvfvkLkRxZqUDrnT_z8yTeaLtBhiyq4M2czbjtXTT8_19NbyZisMnOH_60trkEOPv86rP2TDy-N_TJXyECiIO9WrFiRArk8ypiay72JIZnrGduCLzawu80NzfwWxNQ9abyu1nGY3fDbddytxTWprLdoJs5hPG8UWjqDTotRq5Hl1U6&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.hizbut-tahrir.or.id%2Fgabung%2F&h=aAQHLd0PVAQGlXXuO236wqiQSC1cs9ngwwmEhJv2uLQhVHg&enc=AZPcEhJzb3SeakVX0e5sUGdn2s2vDpZYekAju1l3f0dvfvkLkRxZqUDrnT_z8yTeaLtBhiyq4M2czbjtXTT8_19NbyZisMnOH_60trkEOPv86rP2TDy-N_TJXyECiIO9WrFiRArk8ypiay72JIZnrGduCLzawu80NzfwWxNQ9abyu1nGY3fDbddytxTWprLdoJs5hPG8UWjqDTotRq5Hl1U6&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.hizbut-tahrir.or.id%2F&h=WAQEnQFltAQGALBAj8QeBY8Q59q4E7C7B1hTx2bFdiG-EGw&enc=AZPn2F946df4xa-rBXADZT76LwFlSwdO6456WDjLaNJRUdB9o3nToqaafApVJ7AKEBMei-w7-YTOisT9hY9ojZAF2WZvbLDA4yFETOIFmCZbV46wy97AmqJx2_e5m1OuKR_0QBfcBSzTfg_fDXR9p-lf86iwCRKHUzz_NHhRzJecTAEcphzduvTcapIPIdhpKPs7DN0NOKqz_bHtsz4OtQqV&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.hizbut-tahrir.or.id%2F&h=WAQEnQFltAQGALBAj8QeBY8Q59q4E7C7B1hTx2bFdiG-EGw&enc=AZPn2F946df4xa-rBXADZT76LwFlSwdO6456WDjLaNJRUdB9o3nToqaafApVJ7AKEBMei-w7-YTOisT9hY9ojZAF2WZvbLDA4yFETOIFmCZbV46wy97AmqJx2_e5m1OuKR_0QBfcBSzTfg_fDXR9p-lf86iwCRKHUzz_NHhRzJecTAEcphzduvTcapIPIdhpKPs7DN0NOKqz_bHtsz4OtQqV&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fhtiinfokom&h=WAQEnQFltAQF_y4I5SO4pwoDUovhfJcxsJLRJS4k3CduIhQ&enc=AZNno6jTFw2wxts1HYv2A2fhghzJAMeEgRDPIMGGRFydB_paOEV4aFHkLbbnIQIQ-MKHXm8nv3TQS6XrJ53ueuiqxKKSGIFYsWspeoBU8JFmOFninOYxE6lorlSifZAolmhRCJk2SsM-3BlsZbFAuRqYV3eK-l83rnPPBGaM_kd8uTbJhgyBGXggR38iEml_x7bseeaTybPc3EEpQQQ7y9Ri&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fhtiinfokom&h=WAQEnQFltAQF_y4I5SO4pwoDUovhfJcxsJLRJS4k3CduIhQ&enc=AZNno6jTFw2wxts1HYv2A2fhghzJAMeEgRDPIMGGRFydB_paOEV4aFHkLbbnIQIQ-MKHXm8nv3TQS6XrJ53ueuiqxKKSGIFYsWspeoBU8JFmOFninOYxE6lorlSifZAolmhRCJk2SsM-3BlsZbFAuRqYV3eK-l83rnPPBGaM_kd8uTbJhgyBGXggR38iEml_x7bseeaTybPc3EEpQQQ7y9Ri&s=1https://www.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Fplus.google.com%2F%2BHizbuttahrirOrIdOfficial&h=-AQEolOKQAQEa_l0uHfPlReKYmec1XKf2KLtxD98fTBOglQ&enc=AZMct66khOt-IcdP-Z0chaU3FnJZtF6LdbCT7lLhUxk4q_lQYjauXcyIB4cp397_e9iqf0Oz5zsspowQo1JMOzsrZtNAFhs0pbVPN5PoNT0a8TznQe7ujVNY2bjq__QS5DeOyelk2hDoiQIufdjrU8z_ox1EkPqiSujOO9dqsF9jK0Jj2g7CYwNAC-3OTGbAY9jp3rd9oDHrikJ1Jd2Wn1kS&s=1https://www.facebook.com/hizbindonesiahttps://www.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Ftwitter.com%2FhizbuttahrirID&h=FAQGsjLLwAQFY6lYBMxh_zlyAxBBiHXjP9TYhJwZ4s9W45A&enc=AZMCvXVvssj_zhXKML44KFoLCHbDyPvPpO342FdVsLQck-0A0-dIkL_yueWEkm3-ZxV_dQwsixu_OrHZlExe60bROm29hebnQdT2IcrXL8ggXK7132Mmnx414ARaK_cZDvWJk9YBv7BMBhcQbf_oHuhCUZ_0tlqzUKlAvK_8zwSLWHfZLvc_xIwi1J21M55btPuPUbUra_44vFkBAoTsXjCU&s=1https://www.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Ftwitter.com%2FhizbuttahrirID&h=FAQGsjLLwAQFY6lYBMxh_zlyAxBBiHXjP9TYhJwZ4s9W45A&enc=AZMCvXVvssj_zhXKML44KFoLCHbDyPvPpO342FdVsLQck-0A0-dIkL_yueWEkm3-ZxV_dQwsixu_OrHZlExe60bROm29hebnQdT2IcrXL8ggXK7132Mmnx414ARaK_cZDvWJk9YBv7BMBhcQbf_oHuhCUZ_0tlqzUKlAvK_8zwSLWHfZLvc_xIwi1J21M55btPuPUbUra_44vFkBAoTsXjCU&s=1https://instagram.com/hizbuttahriridhttps://instagram.com/hizbuttahriridhttp://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fs2.q4cdn.com%2F089924811%2Ffiles%2Fdoc_financials%2Fannual%2F10_K2014.pdf&h=eAQGKJ5RvAQGaElD2YBOwghs5RiDaVTlXZLiforKqiXF5lw&enc=AZM5w-OMTOvCVy5tORQbg6SmAD70CopjmSfqstQe6EOiuXWy6FeKxQWx5Y9FvEPGdv_g1Ca_Z9dg5-2AC-svDFXGaBTQ2v1jB6yW8RSllyQ4XEnriwVLeM1t8A5mBCC7gDpG2-nrnxLS3mKf7_R7SDPYg0nK5qaB3JGFvKwHlLgAmUUyPXucSbrqVR6axfj-PzvxquMTF1Xn6K7lTRBYyGqR&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Ffcx.com%2Foperations%2Fasia.htm&h=zAQFF8080AQH-8lO0fJEvYjRbTCjWGq2OkkMZDSMi6jy4Zg&enc=AZMWTnFtM9HpIvTtDViLSqCZPLl4VMzrJUrLYNnELKV3nNSKBVbNg_mA-yLz4LasUinVYPyhgE5vDzWZne8n8IRTgV3Z2RaXY9cXJUqEqsEKhEqjQ3CfL57A4rLrIZI_X_H0aH7qV4IN7Br62lSBoy8s55FiSVJYGCZHLWu7X45clCHrEW5wDM7eNcU8CL_JY5ohjMEbUufVemvu04o1vzhR&s=1https://www.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FAnggaran_Pendapatan_dan_Belanja_Negara_Indonesia_Tahun_Anggaran_2014&h=vAQEOUNk3AQEgQf8UpyV1fMVfl7eD3WyjqKFSAg3b-4KTXA&enc=AZOITcNN2D8HRmPqjjA7MoRvjiXopkiVBxh-6MsqNNYEuTCos2tOY4FLe1afyVRbzy_aZPoPU0Rip7bqTQGX2yiAUGFJ3dUmTj-YXBhTXkqhLvH9FOuYGEm-5pkSjeHZZ_ItlOLO7e8MNQaDMGz5toHObyPg7dNFtnbvLK4XG6MXFDeE7zgnsRNHoc8S0_fbFuzbGbSb3B_GZ9L-v-cfRTdl&s=1https://www.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FFreeport_Indonesia&h=_AQEaDtgLAQFZlo-XyU6OeDfnqDW7fE2dKZFIHrDhFAwDrg&enc=AZOoNrCe3GAXCho5ksPpwS50vWhvcbNlVpG5ZwYvrQz3-XMUpXKwKx_rX9XiKfGYeW1zTuPpXBTzp_vduYa0G_-TabN2BOZIVwjF1SqyKfsIR1Eh5LJwrRgHF3_QXnfafc5F3_LozjUTsBbPxxlw1xD85VYzRk3efUmT7hnWab55DFMD2OVRC8bHrbJMwSRDIHEmIv5ZyO5eE0KtB3jpcoi2&s=1https://www.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Fen.wikipedia.org%2Fwiki%2FFreeport-McMoRan&h=BAQEuKBYRAQGFMXLjXRNGz4MUp4lSJvn0lMqvAJClW8DKCQ&enc=AZNU06B9Vwx8ODqW9MqR1XKCMp1DaC3f5_Db1cKibiyMImRIcC4m7oenphQ-R5KsN2Oiczw_6Ri6B-tKSP-dCDA-tqapWl69gweJfWzQ6UQtCol_gKf_2SgUwLdiHcZ1f4ss7XyHmNhZLWgwz7juQzIY1gLvMTrieDnBE6AmfFoiVF27hyA5EFWCQMJErkJS10nmIlDHVlah7Z9kQlLtB7kW&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fhizbut-tahrir.or.id%2F2015%2F12%2F07%2Ffreeport-distop-indonesia-bangkrut%2F&h=xAQGQ9p2mAQEgF2FL5pXWjpQTGjEoLXN7MT35HjkvWnGhYQ&enc=AZNin1lsrZo8G529H3TLtQfigkpx6o6aHgdQiFtG6LlQ76LLTuhihxRQEbl__f2hx8sE3eTdMOyPpLtdz3h5VuzNiIg7DyBH9MeRq2NoR2lYiw1Qc1MULqc7IRV1P1mRTrN0aCNdP0K2izA-Qnjhsm_K491vrFxpXPXRNif766dzKzYELtKSUd3hGO7_oy8A3PI1_CDTllkamyrleBvbLr_w&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fbit.ly%2F133rkTd&h=sAQGA034-AQHT5MXHGW1JirZ9iERnw9U-ZiGni1hs16XNhQ&enc=AZNUNgZ4uF-i9QIf3EMWl0xAtLCgvEGB_Ro5BMSBxwkEmhbkvzgCq_Ju_K6C4TR56mIUrzAj_r3Qca8fpktslIABtQgQrbCT44CcoF3-Nrq-lx1nNqRMYxAtLgYJ9O-18Z-MjxkNlCGNIs5Ibfj3oFXuo_HGkSnds9TPxcO9C5uzWif9cfutInspgKpnVZw0XRrt_pLz3UVtEV17syjkqZfp&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.hizbut-tahrir.or.id%2Fgabung%2F&h=aAQHLd0PVAQGlXXuO236wqiQSC1cs9ngwwmEhJv2uLQhVHg&enc=AZPcEhJzb3SeakVX0e5sUGdn2s2vDpZYekAju1l3f0dvfvkLkRxZqUDrnT_z8yTeaLtBhiyq4M2czbjtXTT8_19NbyZisMnOH_60trkEOPv86rP2TDy-N_TJXyECiIO9WrFiRArk8ypiay72JIZnrGduCLzawu80NzfwWxNQ9abyu1nGY3fDbddytxTWprLdoJs5hPG8UWjqDTotRq5Hl1U6&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.hizbut-tahrir.or.id%2Fgabung%2F&h=aAQHLd0PVAQGlXXuO236wqiQSC1cs9ngwwmEhJv2uLQhVHg&enc=AZPcEhJzb3SeakVX0e5sUGdn2s2vDpZYekAju1l3f0dvfvkLkRxZqUDrnT_z8yTeaLtBhiyq4M2czbjtXTT8_19NbyZisMnOH_60trkEOPv86rP2TDy-N_TJXyECiIO9WrFiRArk8ypiay72JIZnrGduCLzawu80NzfwWxNQ9abyu1nGY3fDbddytxTWprLdoJs5hPG8UWjqDTotRq5Hl1U6&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.hizbut-tahrir.or.id%2F&h=WAQEnQFltAQGALBAj8QeBY8Q59q4E7C7B1hTx2bFdiG-EGw&enc=AZPn2F946df4xa-rBXADZT76LwFlSwdO6456WDjLaNJRUdB9o3nToqaafApVJ7AKEBMei-w7-YTOisT9hY9ojZAF2WZvbLDA4yFETOIFmCZbV46wy97AmqJx2_e5m1OuKR_0QBfcBSzTfg_fDXR9p-lf86iwCRKHUzz_NHhRzJecTAEcphzduvTcapIPIdhpKPs7DN0NOKqz_bHtsz4OtQqV&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fhtiinfokom&h=WAQEnQFltAQF_y4I5SO4pwoDUovhfJcxsJLRJS4k3CduIhQ&enc=AZNno6jTFw2wxts1HYv2A2fhghzJAMeEgRDPIMGGRFydB_paOEV4aFHkLbbnIQIQ-MKHXm8nv3TQS6XrJ53ueuiqxKKSGIFYsWspeoBU8JFmOFninOYxE6lorlSifZAolmhRCJk2SsM-3BlsZbFAuRqYV3eK-l83rnPPBGaM_kd8uTbJhgyBGXggR38iEml_x7bseeaTybPc3EEpQQQ7y9Ri&s=1https://www.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Fplus.google.com%2F%2BHizbuttahrirOrIdOfficial&h=-AQEolOKQAQEa_l0uHfPlReKYmec1XKf2KLtxD98fTBOglQ&enc=AZMct66khOt-IcdP-Z0chaU3FnJZtF6LdbCT7lLhUxk4q_lQYjauXcyIB4cp397_e9iqf0Oz5zsspowQo1JMOzsrZtNAFhs0pbVPN5PoNT0a8TznQe7ujVNY2bjq__QS5DeOyelk2hDoiQIufdjrU8z_ox1EkPqiSujOO9dqsF9jK0Jj2g7CYwNAC-3OTGbAY9jp3rd9oDHrikJ1Jd2Wn1kS&s=1https://www.facebook.com/hizbindonesiahttps://www.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Ftwitter.com%2FhizbuttahrirID&h=FAQGsjLLwAQFY6lYBMxh_zlyAxBBiHXjP9TYhJwZ4s9W45A&enc=AZMCvXVvssj_zhXKML44KFoLCHbDyPvPpO342FdVsLQck-0A0-dIkL_yueWEkm3-ZxV_dQwsixu_OrHZlExe60bROm29hebnQdT2IcrXL8ggXK7132Mmnx414ARaK_cZDvWJk9YBv7BMBhcQbf_oHuhCUZ_0tlqzUKlAvK_8zwSLWHfZLvc_xIwi1J21M55btPuPUbUra_44vFkBAoTsXjCU&s=1https://instagram.com/hizbuttahririd

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    11/151

    Ngeri, Ini Dia Beberapa Bukti JokowiTerseret Kasus Freeport 01:02

    10 Desember 2015

    POSMETRO INFO - Presiden Joko Widodo (Jokowi)

    terindikasikan terseret kasus PT Freeport yang melibatkan

    Ketua P! "etya #o$anto% Transkrip rekaman itu ter&adi pada

     Juni 201' di mana uut masi men&abat Kepala "ta* 

    Kepresidenan dan kewenanannya bisa memanggil menteri

    dan inila yang membuat mara JK%

    +Kalau kita telaa, pertemuan ketiga yang direkam -" ituter&adi bulan Juni 201'% Waktu itu uut .insar Pan&aitan

    (.P) masi men&abat Kepala "ta* Kepresidenan% .ayangkan,

    dalam posisi non/struktural tersebut, seturut transkrip yang

    beredar, ia men&adi sala satu blok kepentingan yang

    digambarkan sangat berpengaru, kata pengamat politik

     Tarli #ugroo di akun Faebook/nya beberapa waktu lalu%

    Kata Tarli, &ika transkrip men&adi satu/satunya auan kita

    untuk merekonstruksi peran para aktor yang terlibat dalam

    http://www.posmetro.info/2015/12/ngeri-ini-dia-beberapa-bukti-jokowi.htmlhttp://www.posmetro.info/2015/12/ngeri-ini-dia-beberapa-bukti-jokowi.html

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    12/151

    perakapan, serta para aktor yang namanya diperakapkan,

    maka ada dua blok mayor yang saling berebut kue Freeport,

    serta satu blok minor%

    +ua blok mayor itu adala (1) .P, yang namanya selaludirangkai dengan nama presiden, serta (2) JK% i alaman

    tu&u transkrip, misalnya, "# melontarkan kutipan tak

    langsung dari presiden berupa uapan +masak Jusu* Kalla

    terus, ungkap Tarli%

    Kata Tarli, Kusus untuk urusan Freeport, seturut uapan/

    uapan "# dalam transkrip yang beredar, presiden selalu

    melimpakan urusan tersebut pada .P% +-elalui Pak uut

    sa&a, Pak Ketua% Kurang lebi begitula nadanya dalam

    transkrip%

     Tarli mengungkapkan, "ampai di sini ada dua persoalan%

    Pertama, apaka demikian berpengarunya .P, yang

    disebut sebagai kepan&angan tangan kepentingan presiden

    ole transkrip anyala klaim/konstruksi dari "# dan -!

    sa&a, untuk menaikan posisi tawarnya di depan Freeport %3%

    -", atauka mewakili posisi sebenarnya45

    +Kedua, masuk ke layer sebelum itu, apaka posisi .P

    sebagai kepan&angan tangan presiden sebagaimana

    dimaksud ole pertanyaan pertama tadi anyala klaim .P

    semata di adapan "# dan -!, untuk menaikan posisi

    tawarnya yang seara struktural sebelumnya memanglema, atauka memang mewakili posisi yang sebenarnya4

    tanya Tarli%

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    13/151

    6a mengingatkan geramnya, JK ketika pada -aret 201' lalu

    Presiden memperluas kewenangan Kepala "ta* Kepresidenan

    seingga yang bersangkutan bisa memanggil para menteri%

    +Kewenangan memanggil dan mengkoordinir para menterimemang men&adi domain presiden dan wakil presiden%

    -akanya agak ane &ika kewenangan itu bisa didelegasikan

    dan bakan dibagikan kepada pe&abat non/struktural seperti

    Kepala "ta* Kepresidenan, yang tidak ada nomenklaturnya

    dalam tata pemerintaan resmi% Waktu itu bakan sampai

    ada yang menyebut istila +Presiden 7arian untuk

    menggambarkan posisi .P yang demikian superior, yang

    tela menggelisakan seorang JK, &elas Tarli%

    -enurut Tarli, kenyataannya .P mendapatkan kewenangan

    itu seara resmi% ari presiden5 8rtinya, seluru peran yangdimainkan .P se&ak men&adi Kepala "ta* Kepresidenan,

    ingga bulan 8gustus 201', kemungkinan adala resmi

    berasal dari presiden% Keuali &ika presiden nanti

    membantanya tentu sa&a%

    +Jadi, dari rekonstruksi atas transkrip perakapan lengkap

    itu, dua blok mayor yang terlibat 9ead to ead tadi adala

    (1) .P, yang mungkin mewakili kepentingan presiden,

    keuali &ika nanti terkon;rmasi sebaliknya< dan (2) blok JK%

    Pemetaan ini terutama berasal dari lontaran -! dalam

    transkrip terkait perlunya presiden %3% .P untuk membagidan berbagi saam pada JK, supaya tidak ribut, ungkapnya%

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    14/151

     Tarli mengungkapkan, pemosisian .P sebagai setara

    dengan JK, &ika menggunakan taksonomi pemerintaan ari

    ini mungkin agak berlebian, karena .P anyala seorang

    menteri%

    +Tapi, sebagaimana perna saya tulis &au sebelum ini, soal

    kenapa pemerintaan saat ini sering gadu dan terliat

    tanpa koordinasi, adala karena ada banyak aktor dalam

    pemerintaan saat ini yang sebelumnya adala kolega yang

    setara dalam kabinet =us ur dan -egawati% .P, JK, !" dan

    !! adala alumni kabinet lama% an mereka &au lebi

    senior dan superior sebagai personal dibandingkan

    presiden, pungkas Tarli% >itl?

    K8"@" F!AAPB!T: .8=86-8#8#8"6. P8P@84

    http://km.itb.ac.id/site/kasus-freeport-bagaimana-nasib-papua/http://km.itb.ac.id/site/kasus-freeport-bagaimana-nasib-papua/http://km.itb.ac.id/site/kasus-freeport-bagaimana-nasib-papua/http://km.itb.ac.id/site/kasus-freeport-bagaimana-nasib-papua/

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    15/151

    PT Freeport Inonesia, Bukan Sekedar Masalah

    Renegosiasi Tapi Menegakkan Kedaulatan RI

    "uda CC taun akti$itas pertambangan emas PT Freeport/

    --oran 6ndonesia (Freeport) berokol di tana Papua% #amun

    selama itu pula kedaulatan negara ini terus diin&ak/in&ak ole

    perusaan asing tersebut% Pada Kontrak Karya (KK) pertama

    pertambangan antara pemerinta 6ndonesia dan Freeport yang

    dilakukan taun 1DE memang posisi tawar pemerinta !6

    masi keil, yaitu anya sekedar pemilik laan% ibandingkan

    PT Freeport yang memiliki tenaga ker&a dan modal tentu posisi

    tawar pemerinta saat itu masi keil% #amun setela CC taun

    apaka posisi tawar pemerinta 6ndonesia masi renda4 Tentu

    tidak5

    -engau pada @@ #omor C taun 200D tentang -ineral dan

    .atu .ara yang mengamanatkan pemerinta 6ndonesia untuk

    melakukuan renegosiasi kontrak seluru perusaaan tambang

    asing yang ada di negeri ini% @@ ini menggantikan @@ #omor 11

    taun 1DE yang disakan pada esember 1DE atau delapan

    bulan pasa penandatanganan KK% .erdasarkan dataKementrian A"-, sebanyak E' persen perusaaan tambang

    suda berprinsip setu&u membaas ulang kontrak yang suda

    diteken% 8kan tetapi sebanyak G' persen dari total perusaaan

    tersebut masi dalam taap renegosiasi, sala satunya adala

    pengelola tambang emas terbesar di dunia yaitu Freeport%

    -enurut irektur dan AB Freeport 6ndonesia, 8rmando -aler,

    menyatakan bawa kontrak pertambangan yang dimiliki

    perusaaan dengan pemerinta 6ndoneisa suda ukup adil

    bagi semua piak% 7al ini mengindikasikan bawa piak

    Freeport enggan untuk patu kepada @@ yang berlaku, yaitu @@

    no% C taun 200D tentang -inerba% ari sini terliat bawa

    kasus Freeport ini tidak anya merugikan negara triliunan

    rupia akan tetapi &uga mengin&ak/in&ak kedaulatan !epublik ini

    dengan tidak mau patu teradap @@ yang berlaku% -enurut

    seorang pengamat 7ankam, .apak "oeripto, KonHik yang

    mendasasari kasus Freeport ini adala Kontrak Karya (KK) yang

    tela meleekan 6ndonesia%

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    16/151

    "ala seorang pengamat 7ankam yang suda senior, .apak

    "oeripto, menyatakan bawa PT Freeport tela memberikan

    se&umla dana kepada aparat keamanan T#6IPB!6 dalam

    rangka men&aga keamanan Freeport di atas tana Papua% 7al ini

     &elas menentang @@ karena menurut @@ pembiayaan aparat

    keamanan untuk perlidungan ob&ek $ital nasional arus

    bersumber dari 8P.# bukan dari perusaaan asing% 8kibatnya

    banyak putra daera Papua yang merasa asing di ruma

    mereka sendiri% ari sini terkesan bawa aparat keamanan

     &ustru lebi membela kepentingan asing daripada kepentingan

    bangsanya sendiri% Padaal mereka arusnya menindak

    Freeport yang notabene tela merusak lingkungan dengan

    membuat lubang tambang di =rasberg dengan diameter lubang

    2,C kilometer pada daera seluas CDD a dengan kedalamanmenapai 00 m2 % ampak lingkungan yang Freeport berikan

    sangat signi;kan, yaitu rusaknya bentang alam pegunngan

    =rasberg dan Arsbeg% Kerusakan lingkungan tela menguba

    bentang alam seluas 1EE km2 di daera aliran sungai 8&kwa%

    PT Freeport --oran 6ndonensia pun tela berlaku semena/

    mena kepada karyawan Freeport 6ndonesia yang kebanyakanadala orang asli 6ndonesia% -enurut pengakuan .apak Tri

    Puspita selaku "ekretaris 7ubungan 6ndustri "erikat Peker&a

    Freeport 6ndonesia, Freeport bersi*at eksklusi* seingga akses

    untuk ke ruma sakit ataupun mess pun &uga sulit% ebi &au

    lagi, standart yang dimiliki peker&a Freeport dari 6ndonesia sama

    dengan seluru karyawan Freeport yang ada di seluru dunia

    akan tetapi ga&i yang diterima ole peker&a dari 6ndonesia anya

    separunya% -enariknya lagi, menurut laporan dari Investor

    Daily  tanggal 10 8gustus 200D, dikatakan bawa pendapatan

    utama PT Freeport --oran adala dari operasi tambabangnya

    yang ada di 6ndonesia, yaitu sekitar E0% "ampai saat ini

    karyawan Freeport tenga men&alankan aksi mogok ker&a

    dengan menuntut kenaikan ga&i @"L C per &am% "ampai

    sekarang piak management Freeport tidak menyetu&ui

    tuntutan peker&a 6ndonesia tersebut% .ukan keadilan yang

    didapatkan peker&a Freeport dari 6ndonesia yang menuntut

    kenaikan ga&i akan tetapi tudingan sebagai kelompok separatis

    la yang mereka dapat% Padaal mereka anya menuntut ak/

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    17/151

    aknya sebagai warga negara untuk memperole

    kese&ateraan%

    -enurut seorang pakar ekonomi dari @ni$ersitas Pad&a&aran

    sekaligus akti$is "- Aonit, 6bu 7endri, setidaknya ada tiga

    alasan mengapa solusi Freeport ini bukan sekedar negosiasi%

    Pertama, Maitu meluruskan aturan perundang/undangan yang

    menyimpangkan amana konstitusi (Pasal GG @@ 1DC')%

    Kedua, !enegoisasi atau perubaan Kontrak Karya (KK) yang

    tidak memakai dasar konstitusi tidak akan memberikan man*aat

    bagi kepentingan rakyat 6ndonesia% an yang terakir, rakyat

    Papua seara kusus dan bangsa 6ndonesia seara umum

    membutukan dana yang besar untuk menger&ar ketertinggalan

    dalam membangun manusia maupun *asilitas yang diperlukanuntuk mendukung pelayanan sosial dan kema&uan ekonomi%

    6ndonesia sebagai bangsa yang besar, arusnya tidak anya

    menge&ar keuntungan ;nansial seperti pa&ak, de$iden ataupun

    pembagian royalti dari sektor pertambangan akan tetapi &uga

    arus *okus pada keuntungan ekonomi, ungkap 6bu 7endri%

    Pemerinta arus mempunyai $isi besar dalam mengelola "8yang dimiliki% alam al ini, pemerinta arus mempunyai

    koridor kebi&akan yang &elas mengenai bagaimana peman*aatan

    segala sumber daya alam yang dimiliki untuk kema&uan

    ekonomi bangsa 6ndonesia% "ebagai ontonya, pemerinta

    ina tidak serta merta segera mengekspor kandungan batu

    bara yang dimiliki seara besar/besaram ke pasar dunia akan

    tetapi ina menaan produk batu baranya dalam negeri untuk

    kepentingan dalam negeri sendiri tersebut untuk mendorong

    kema&uan ekonomi negeri tersebut, dalam al ini sumber

    energi%

    Pak "oeripto yang &uga selaku mantan anggota .adan 6ntele&en

    #egara (.6#) mengemukakan analisis yang menarik, menurut

    beliau, pasa Perang ingin, selayaknya bangsa 6ndonesia sadar

    bawa trend perang dalam masa sekarang adala perang untuk

    memperebukan sumber daya alam atau resource war. "ekarang

    negara/negara besar sedag berperang untuk merebutkan

    sumber daya alam% an ini sua ter&adi di berbagai negara

    seperti 6ra3, 8*ganistan, Kongo, ibya, dll% @rusan perebutan

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    18/151

    masala sumber daya alam ini se&atinya tidak memperdulikan

    berapa korban &iwa yang &atu% .egitu &uga masala Freeport,

    kita tau sendiri akir/akir ini masi sering ter&adi aksi

    penembakan di Papua yang menelan korban baik kalangan

    aparat keamanan ataupun putra daera Papua sendiri%

    "uda selayaknya kita memandang kasus Freeport ini selain

    dengan pemaaman yang mendalam &uga dengan kaamata

    perspekti* yang berbeda% "eingga kita dapat meliat masala

    ini seara kompreensi*% 7arus kita ingat bawa masala ini

    bukan sekedar penandatangan kontrak ker&a baru, itam di

    atas puti% -elainkan masala yang lebi krusial lagi, yaitu

    penegakkan kedaulatan !epublik 6ndonesia%

    anang "ugiarto (1EG1101) N F6T. 2011

    KASUS FREEPORT.3 Juni 2013 pukul 20:54

    AMERICA BUILD FROM PAPUA GOLD [NEGARA AMERIKA

    DIBANGUN DARI EMAS PAPUA]

    Freeport adalah pertambangan emas terbesar di dunia! Namun

    termurah dalam biaya operasionalnya. Sebagian kebesaran dan

    kemegahan Amerika sekarang ini adalah hasil perampokan resmi

    mereka atas gunung emas di Papua tersebut. Freeport banyak

    berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para

    politisi busuk, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang harta

    dengan memiskinkan bangsa ini. Mereka ini tidak lebih baik daripada

    seekor lintah!

    Akhir tahun 1996, sebuah tulisan bagus oleh Lisa Pease yang dimuat

    dalam majalah Probe. Tulisan ini juga disimpan dalam National

    https://www.facebook.com/notes/mat-kasdut/kasus-freeport/311014375698904https://www.facebook.com/notes/mat-kasdut/kasus-freeport/311014375698904

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    19/151

    Archive di Washington DC. Judul tulisan tersebut adalah “JFK,

    Indonesia, CIA and Freeport”.

    Walau dominasi Freeport atas gunung emas di Papua dimulai sejak

    tahun 1967, namun kiprahnya di negeri ini sudah dimulai beberapa

    tahun sebelumnya. Dalam tulisannya, Lisa Pease mendapatkan

    temuan jika Freeport Sulphur, demikian nama perusahaan itu

    awalnya, nyaris bangrut berkeping-keping ketika terjadi pergantian

    kekuasaan di Kuba tahun 1959.

    Saat itu Fidel Castro berhasil menghancurkan rezim diktator Batista.

    Oleh Castro, seluruh perusahaan asing di negeri itu

    dinasionalisasikan. Freeport Sulphur yang baru saja hendak

    melakukan pengapalan nikel produksi perdananya terkena imbasnya.

    Ketegangan terjadi. Menurut Lisa Pease, berkali-kali CEO Freeport

    Sulphur merencanakan upaya pembunuhan terhadap Castro, namun

    berkali-kali pula menemui kegagalan.

    Ditengah situasi yang penuh ketidakpastian, pada Agustus 1959,

    Forbes Wilson yang menjabat sebagai Direktur Freeport Sulphur

    melakukan pertemuan dengan Direktur pelaksana East BorneoCompany, Jan van Gruisen. Dalam pertemuan itu Gruisen bercerita

     jika dirinya menemukan sebuah laporan penelitian atas Gunung

    Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian Barat yang ditulis Jean Jaques

    Dozy di tahun 1936. Uniknya, laporan itu sebenarnya sudah dianggap

    tidak berguna dan tersimpan selama bertahun-tahun begitu saja di

    perpustakaan Belanda. Van Gruisen tertarik dengan laporan

    penelitian yang sudah berdebu itu dan membacanya.

    Dengan berapi-api, Van Gruisen bercerita kepada pemimpin Freeport

    Sulphur itu jika selain memaparkan tentang keindahan alamnya, Jean

    Jaques Dozy juga menulis tentang kekayaan alamnya yang begitu

    melimpah. Tidak seperti wilayah lainnya diseluruh dunia, maka

    kandungan biji tembaga yang ada disekujur tubuh Gunung Ersberg

    itu terhampar di atas permukaan tanah, jadi tidak tersembunyi didalam tanah. Mendengar hal itu, Wilson sangat antusias dan segera

    melakukan perjalanan ke Irian Barat untuk mengecek kebenaran

    cerita itu. Di dalam benaknya, jika kisah laporan ini benar, maka

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    20/151

    perusahaannya akan bisa bangkit kembali dan selamat dari

    kebangkrutan yang sudah di depan mata.

    Selama beberapa bulan, Forbes Wilson melakukan survey dengan

    seksama atas Gunung Ersberg dan juga wilayah sekitarnya.

    Penelitiannya ini kelak ditulisnya dalam sebuah buku berjudul The

    Conquest of Cooper Mountain. Wilson menyebut gunung tersebut

    sebagai harta karun terbesar yang untuk memperolehnya tidak perlu

    menyelam lagi karena semua harta karun itu telah terhampar di

    permukaan tanah. Dari udara, tanah disekujur gunung tersebut

    berkilauan ditimpa sinar matahari.

    Wilson juga mendapatkan temuan yang nyaris membuatnya gila.

    Karena selain dipenuhi bijih tembaga, gunung tersebut ternyata juga

    dipenuhi bijih emas dan perak!! Menurut Wilson, seharusnya gunung

    tersebut diberi nama GOLD MOUNTAIN, bukan Gunung Tembaga.

    Sebagai seorang pakar pertambangan, Wilson memperkirakan jika

    Freeport akan untung besar dalam waktu tiga tahun sudah kembali

    modal. Pimpinan Freeport Sulphur ini pun bergerak dengan cepat.

    Pada 1 Februari 1960, Freeport Sulphur meneken kerjasama dengan

    East Borneo Company untuk mengeksplorasi gunung tersebut.

    Namun lagi-lagi Freeport Sulphur mengalami kenyataan yang hampir

    sama dengan yang pernah dialaminya di Kuba. Perubahan eskalasi

    politik atas tanah Irian Barat tengah mengancam. Hubungan

    Indonesia dan Belanda telah memanas dan Soekarno malah mulai

    menerjunkan pasukannya di Irian Barat.

    Tadinya Wilson ingin meminta bantuan kepada Presiden AS John

    Fitzgerald Kennedy agar mendinginkan Irian Barat. Namun ironisnya,

    JFK malah spertinya mendukung Soekarno. Kennedy mengancam

    Belanda, akan menghentikan bantuan Marshall Plan jika ngotot

    mempertahankan Irian Barat. Belanda yang saat itu memerlukan

    bantuan dana segar untuk membangun kembali negerinya dari puing-

    puing kehancuran akibat Perang Dunia II terpaksa mengalah danmundur dari Irian Barat.

    Ketika itu sepertinya Belanda tidak tahu jika Gunung Ersberg

    sesungguhnya mengandung banyak emas, bukan tembaga. Sebab

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    21/151

     jika saja Belanda mengetahui fakta sesungguhnya, maka nilai

    bantuan Marshall Plan yang diterimanya dari AS tidak ada apa-

    apanya dibanding nilai emas yang ada di gunung tersebut.

    Dampak dari sikap Belanda untuk mundur dari Irian Barat

    menyebabkan perjanjian kerjasama dengan East Borneo Company

    mentah kembali. Para pemimpin Freeport jelas marah besar. Apalagi

    mendengar Kennedy akan menyiapkan paket bantuan ekonomi

    kepada Indonesia sebesar 11 juta AS dengan melibatkan IMF dan

    Bank Dunia. Semua ini jelas harus dihentikan!

    Segalanya berubah seratus delapan puluh derajat ketika Presiden

    Kennedy tewas ditembak pada 22 November 1963. Banyak kalangan

    menyatakan penembakan Kennedy merupakan sebuah konspirasi

    besar menyangkut kepentingan kaum Globalis yang hendak

    mempertahankan hegemoninya atas kebijakan politik di Amerika.

    Presiden Johnson yang menggantikan Kennedy mengambil sikap

    yang bertolak belakang dengan pendahulunya. Johnson malah

    mengurangi bantuan ekonomi kepada Indonesia, kecuali kepada

    militernya. Salah seorang tokoh di belakang keberhasilan Johnson,termasuk dalam kampanye pemilihan presiden AS tahun 1964,

    adalah Augustus C.Long, salah seorang anggota dewan direksi

    Freeport.

    Tokoh yang satu ini memang punya kepentingan besar atas

    Indonesia. Selain kaitannya dengan Freeport, Long juga memimpin

    Texaco, yang membawahi Caltex (patungan dengan Standard Oil ofCalifornia). Soekarno pada tahun 1961 memutuskan kebijakan baru

    kontrak perminyakan yang mengharuskan 60persen labanya

    diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Caltex sebagai salah satu

    dari tiga operator perminyakan di Indonesia jelas sangat terpukul oleh

    kebijakan Soekarno ini.

    Augustus C.Long amat marah terhadap Soekarno dan amatberkepentingan agar orang ini disingkirkan secepatnya.

    Mungkin suatu kebetulan yang ajaib. Augustus C.Long juga aktif di

    Presbysterian Hospital di NY dimana dia pernah dua kali menjadi

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    22/151

    presidennya (1961-1962). Sudah bukan rahasia umum lagi jika

    tempat ini merupakan salah satu simpul pertemuan tokoh CIA.

    Lisa Pease dengan cermat menelusuri riwayat kehidupan tokoh ini.

    Antara tahun 1964 sampai 1970, Long pensiun sementara sebagai

    pemimpin Texaco. Apa saja yang dilakukan orang ini dalam masa itu

    yang di Indonesia dikenal sebagai masa yang paling krusial.

    Pease mendapatkan data jika pada Maret 1965, Augustus C.Long

    terpilih sebagai Direktur Chemical Bank, salah satu perusahaan

    Rockefeller. Augustus 1965, Long diangkat menjadi anggota dewan

    penasehat intelejen kepresidenan AS untuk masalah luar negeri.

    Badan ini memiliki pengaruh sangat besar untuk menentukan operasi

    rahasia AS di Negara-negara tertentu. Long diyakini salah satu tokoh

    yang merancang kudeta terhadap Soekarno, yang dilakukan AS

    dengan menggerakkan sejumlah perwira Angkatan Darat yang

    disebutnya sebagai Our Local Army Friend.

    Salah satu bukti sebuah telegram rahasia Cinpac 342, 21 Januari

    1965, pukul 21.48, yang menyatakan jika kelompok Jendral Suharto

    akan mendesak angkatan darat agar mengambil-alih kekuasaantanpa menunggu Soekarno berhalangan. Mantan pejabat CIA Ralph

    Mc Gehee juga pernah bersaksi jika hal itu benar adanya.

    Awal November 1965, satu bulan setelah tragedi terbunuhnya

    sejumlah perwira loyalis Soekarno, Forbes Wilson mendapat telpon

    dari Ketua Dewan Direktur Freeport, Langbourne Williams, yang

    menanyakan apakah Freeport sudah siap mengekplorasi gunungemas di Irian Barat. Wilson jelas kaget. Ketika itu Soekarno masih

    sah sebagai presiden Indonesia bahkan hingga 1967, lalu darimana

    Williams yakin gunung emas di Irian Barat akan jatuh ke tangan

    Freeport?

    Lisa Pease mendapatkan jawabannya. Para petinggi Freeport

    ternyata sudah mempunyai kontak dengan tokoh penting di dalamlingkaran elit Indonesia. Mereka adalah Menteri Pertambangan dan

    Perminyakan Ibnu Soetowo dan Julius Tahija. Orang yang terakhir ini

    berperan sebagai penghubung antara Ibnu Soetowo dengan

    Freeport. Ibnu Soetowo sendiri sangat berpengaruh di dalam

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    23/151

    angkatan darat karena dialah yang menutup seluruh anggaran

    operasional mereka.

    Sebab itulah, ketika UU no 1/1967 tentang Penanaman Modal Asing

    (PMA) yang draftnya dirancang di Jenewa-Swiss yang didektekan

    Rockefeller, disahkan tahun 1967, maka perusahaan asing pertama

    yang kontraknya ditandatangani Suharto adalah Freeport!. Inilah kali

    pertama kontrak pertambangan yang baru dibuat. Jika di zaman

    Soekarno kontrak-kontrak dengan perusahaan asing selalu

    menguntungkan Indonesia, maka sejak Suharto berkuasa, kontrak-

    kontrak seperti itu malah merugikan Indonesia.

    Untuk membangun konstruksi pertambangan emasnya itu, Freeport

    mengandeng Bechtel, perusahaan AS yang banyak mempekerjakan

    pentolan CIA. Direktur CIA John McCone memiliki saham di Bechtel,

    sedangkan mantan Direktur CIA Richards Helms bekerja sebagai

    konsultan internasional di tahun 1978.

    Tahun 1980, Freeport menggandeng McMoran milik “Jim Bob” Moffet

    dan menjadi perusahaan raksasa dunia dengan laba lebih dari 1,5

    miliar dollar AS pertahun.

    Tahun 1996, seorang eksekutif Freeport-McMoran, George A.Maley,

    menulis sebuah buku berjudul “Grasberg” setelab 384 halaman dan

    memaparkan jika tambang emas di Irian Barat itu memiliki deposit

    terbesar di dunia, sedangkan untuk bijih tembaganya menempati

    urutan ketiga terbesar didunia.

    Maley menulis, data tahun 1995 menunjukkan jika di areal ini

    tersimpan cadangan bijih tembaga sebesar 40,3 miliar dollar AS dan

    masih akan menguntungkan 45 tahun ke depan. Ironisnya, Maley

    dengan bangga juga menulis jika biaya produksi tambang emas dan

    tembaga terbesar di dunia yang ada di Irian Barat itu merupakan

    yang termurah di dunia!!

    Istilah Kota Tembagapura itu sebenarnya menyesatkan dan salah.

    Seharusnya EMASPURA. Karena gunung tersebut memang gunung

    emas, walau juga mengandung tembaga. Karena kandungan emas

    dan tembaga terserak di permukaan tanah, maka Freeport tinggal

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    24/151

    memungutinya dan kemudian baru menggalinya dengan sangat

    mudah. Freeport sama sekali tidak mau kehilangan emasnya itu dan

    membangun pipa-pipa raksasa dan kuat dari Grasberg-Tembagapur a

    sepanjang 100 kilometer langsung menuju ke Laut Arafuru dimana

    telah menunggu kapal-kapal besar yang akan mengangkut emas dan

    tembaga itu ke Amerika. Ini sungguh-sungguh perampokan besar

    yang direstui oleh pemerintah Indonesia sampai sekarang!!!

     

    Kesaksian seorang reporter CNN yang diizinkan meliput areal

    tambang emas Freeport dari udara. Dengan helikopter ia meliput

    gunung emas tersebut yang ditahun 1990-an sudah berubah menjadi

    lembah yang dalam. Semua emas, perak, dan tembaga yang ada

    digunung tersebut telah dibawa kabur ke Amerika, meninggalkan

    limbah beracun yang mencemari sungai-sungai dan tanah-tanah

    orang Papua yang sampai detik ini masih saja hidup bagai di zamanbatu.

     

    Freeport merupakan ladang uang haram bagi para pejabat negeri ini,

    yang dari sipil maupun militer. Sejak 1967 sampai sekarang, tambang

    emas terbesar di dunia itu menjadi tambang pribadi mereka untukmemperkaya diri sendiri dan keluarganya. Freeport McMoran sendiri

    telah menganggarkan dana untuk itu yang walau jumlahnya sangat

    besar bagi kita, namun bagi mereka terbilang kecil karena jumlah

    laba dari tambang itu memang sangat dahsyat. Jika Indonesia mau

    mandiri, sektor inilah yang harus dibereskan terlebih dahulu.

     [Subhan Hassannoesi: Aktivis Dakwah Papua yang juga anggotaMajlis Muslim Papua (MMP)]

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    25/151

    Belajar dari Eksistensi Freeport (PT FI)

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    26/151

    Sudah menjadi rahasia umum, menurut Harits Abu Ulya Direktur The

    CIIA -Community Of Ideological Islamic Analyst- bahwa Kontrak

    Karya atau Contract of Work Area yang ditangani pemerintah Orba

    yang serbakorup telah mengabaikan prinsip-prinsip keadilan dan

    kesejahteraan bagi rakyat. Sejak awal kehadiran PT FI di Mimika

    (Kontrak Karya I, 7 April 1967) telah memicu konflik-konflik baru,

    utamanya dengan masyarakat adat setempat (Suku Amungme dan

    Komoro).

    Perlakuan yang tidak akomodatif dari pemerintah dan PT FI terhadap

    tuntutan masyarakat setempat mengakibatkan protes-protes yang

    terus-menerus baik dilakukan secara terbuka maupun secara laten.

    Freeport beroperasi di Indonesia berdasarkan Kontrak Karya yang

    ditandatangani pada tahun 1967 berdasarkan UU 11/1967 mengenai

    PMA. Dan di tahun 2041, barulah PT FI kembali menjadi “milik” NKRI.

    Lalu siapa yang menikmati hasil dari PT FI selama ini? Negara tidak

    memiliki kontrol sama sekali atas kegiatan operasional perusahaan.

    Negara hanya memperoleh royalty yang besarnya ditentukan dalam

    KK tersebut.

    Untuk tembaga, royalty sebesar 1,5% dari harga jual (jika harga

    tembaga kurang dari US$ 0.9/pound) sampai 3.5% dari harga jual

    (jika harga US$ 1.1/pound). Sedangkan untuk emas dan perak

    ditetapkan sebesar 1% dari harga jual.

    Lalu siapa yang mendapat keuntungan lebih besar dari semua itu?

    Tentu saja yang mendapat “kue raksasa” ini adalah pihak-pihak yangterlibat dalam pengeleolaan pertambangan ini. Menurut kantor berita

    Reuters (“PR”, 18/3 2006) dinyatakan bahwa empat Big Boss PT FI

    paling tidak menerima Rp 126,3 miliar/bulan. Misalnya Chairman of

    the Board, James R Moffet menerima sekira Rp 87,5 miliar lebih

    perbulan dan President Director PT FI, Andrianto Machribie

    menerima Rp. 15,1 miliar per bulan.Sementara PTFI sendiri

    mendapat sepuluh kali lipat dari jumlah bagian deviden yang diterimapemerintah RI. Jika sebagai pemegang saham 9,36% saja

    pemerintah mendapatkan deviden Rp 2 Triliun, maka Freeport

    McMoran sebagai induk dari PTFI (pemegang 90,64% saham PTFI)

    akan mendapat deviden +/- Rp 20 Triliun di tahun 2009.

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    27/151

    Lalu apa yang diperoleh masyarakat Papua? Keberadaan PTFI

    ternyata tidak membawa berkah bagi masyarakat Papua, sebaliknya

    banyak mendatangkan petaka. Sejak awal keberadaan PTFI,

    penguasaan tanah adat oleh masyarakat Papua terancam. Dalam

    satu klausul KK nya, Freeport diperkenankan untuk memindahkan

    penduduk yang berada dalam area KK nya. Itu artinya, Freeport

    dibenarkan untuk menguasai tanah adat dan memindahkan

    penduduk yang ada di area yang dikuasainya. Padahal ketentuan itu

    bertentangan dengan UU No 5/1960 tentang Ketentuan Pokok

    Agraria. Namun nyatanya ketentuan KK itu lah yang dilaksanakan.

    Masalah berikutnya dalah masalah lingkungan. Diataranya, “tanah

    adat 7 suku, diantaranya amungme, diambil dan dihancurkan pada

    saat awal beroperasi PTFI. Limbah tailing PT FI telah menimbun

    sekitar 110 km2 wilayah estuari tercemar, sedangkan 20 – 40 km

    bentang sungai Ajkwa beracun dan 133 km2 lahan subur terkubur.

    Saat periode banjir datang, kawasan-kawasan suburpun tercemar

    Perubahan arah sungai Ajkwa menyebabkan banjir, kehancuran

    hutan hujan tropis (21 km2), dan menyebabkan daerah yang semula

    kering menjadi rawa. Para ibu tak lagi bisa mencari siput di sekitar

    sungai yang merupakan sumber protein bagi keluarga. Gangguan

    kesehatan juga terjadi akibat masuknya orang luar ke Papua. Timika,

    kota tambang PT FI , adalah kota dengan penderita HIV AIDS

    tertinggi di Indonesia” (www.jatam.org).

    Masalah lain adalah masalah HAM. Banyak kasus pelanggaran HAM

    yang terjadi di wilayah kerja Freeport yang ditengarai dilakukan untuk

    menjamin keberlangsungan operasional perusahaan.

    Pertarungan Internasional

    Tak bisa dipungkiri bahwa selama ini Amerikalah yang menangguk

    keuntungan terbesar dari eksplorasi dan eksploitasi kekayaan alam di

    Papua, kalau tidak boleh dikatakan satu-satunya. Dan diyakini

    kekayaan yang masih tersimpan di balik bumi Papua jauh lebih besarlagi. Tentu saja semua itu akan membuat negara dan para kepitalis di

    luar Amerika meneteskan air liur dan iri untuk bisa ikut menikmatinya.

    Karena itu dalam masalah Papua pasti juga terjadi pertarungan

    kekuatan internasional. Aromanya pun memang bisa dicium dengan

    http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.jatam.org%2F&h=TAQGB6ty0&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.jatam.org%2F&h=TAQGB6ty0&s=1

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    28/151

    kuat, mereka bermain dengan isu Demokratisasi, HAM dan

    Lingkungan.Inggris dengan operasi intelijennya juga respek pada

    Papua, Australia juga selalu mencari celah-celah untuk ambil

    keuntungan, dan begitu juga negara-negara kecil di kawasan

    Pasifik.Mereka mengimpikan bisa mendapatkan berkah “mutiara

    hitam” Papua.

    Jika dilihat pada tingkat internasional, selama ini AS menggunakan

    kasus Papua sebagai alat penekan. Misalnya, AS menggunakan

    kasus pelanggaran HAM diantaranya yang terjadi di Papua untuk

    sebagai alasan menjatuhkan embargo terhadap TNI. Padahal selama

    ini sudah menjadi rahasia umum jika keberadaan TNI termasuk Polri

    ditengarai banyak demi kepentingan PT FI yang nota bene

    mengalirkan kekayaan bumi Papua ke AS. Begitu pula saat anggota

    Kongres AS yaitu Donald M. Payne (asal Newark, New Jersey) dan

    Eni FH Faleomafaega (Samoa Amerika) yang membuat surat kepada

    Menteri Luar Negeri AS dan Sekjen PBB tahun 2005,

    mempersoalkan legalitas proses bergabungnya Papua ke dalam

    NKRI melalui PAPERA pada 14 Juli-2 Agustus 1969, saat itu sedang

    terjadi negosiasi tentang pengelolaan Blok Cepu yang akhirnya PSC

    (Production Sharing Contract)-nya didapat oleh Exxon Mobile tahun

    2006 tepatnya setelah kunjungan Menlu AS kala itu Condoleeza Rice

    pada 14-15 Maret 2006. Entah ada hubungannya atau tidak, yang

     jelas setelah kontrak PSC blok Cepu yang memiliki cadangan minyak

    lebih dari 2 miliar barel diperoleh Exxon Mobile, pihak-pihak di AS pun

    tidak lagi getol menyuarakan kasus Papua.

    Adapun negara yang secara terbuka mendukung propagandakemerdekaan Papua sebenarnya tidak banyak. Hanya beberapa

    negara kecil di Pasifik. Tercatat hanya negara Solomon, Nauru dan

    Vanuatu tiga negara kecil di Pasifik yang terang-terangan mendukung

    kemerdekaan Papua. Bahkan berbagai gerakan separatis OPM,

    secara legal telah membuka perwakilan di Vanuatu, memanfaatkan

    gerakan melanesian brotherhood.

    Di sisi lain Australia memiliki sikap terbuka yang berubah-ubah

    mengikuti partai yang berkuasa. Dukungan dari pihak-pihak di

    Australia diberikan oleh beberapa senator, akademisi dan beberapa

    orang dari kalangan media. Dukungan pemerintah Australia terlihat

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    29/151

    menguat ketika Partai hijau berkuasa. Namun secara terus menerus

    Australia menjadi salah satu basis propaganda pro kemerdekaan

    Papua. Peran Australia ini tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Inggris

    mengingat secara tradisional para politisi dan kebijakan Australia

    banyak dipengaruh oleh Inggris.

    Diluar semua itu, Inggris sebenarnya tidak bisa dikatakan terlepas

    dari pertarungan dalam kasus Papua. Memang sikap Inggris yang

    formal mengakui kedaulatan dan keutuhan NKRI termasuk di

    dalamnya Papua adalah bagian integral dari NKRI. Namun sudah

    menjadi semacam rahasia umum bahwa meski sikap formalnya

    demikian, negara-negara barat juga kerap menjalankan aktifitas

    rahasia melalui dinas intelijennya. Dalam kasus mencuatnya video

    penyiksaan di Papua pada tahun lalu, misalnya, kampanye Free West

    Papua yang merilis video penyiksaan TNI terhadap anggota

    Organisasi Papua Merdeka (OPM), ternyata mendapat dukungan dari

    politisi Inggris terutama yang ada di Parlemen. Badan Intelijen

    Inggris, Secret Intelligence Service (SIS) atau M16, diduga berada di

    balik sikap dukungan parlemen Inggris terhadap kemerdekaan Papua

    itu. Kemampuan M16 sudah teruji sejak Perang Dunia I dan II.

    Bahkan M16 terlibat dalam sejumlah kudeta penggulingan kekuasaan

    di berbagai negara.

    Begitu pula dukungan Inggris itu tampak dari “ditampungnya” tokoh

    kemerdekaan Papua, Benny Wenda. Benny Wenda yang tinggal di

    Inggris, mendirikan Parlemen Internasional untuk Papua Barat

    (IPWP) pada Oktober 2008. Ia mendapat dukungan dari sejumlah

    politisi, terutama yang berada di Inggris. Dia pula yang terlibat aktifatau sebagai penggerak International Lawyer for West Papua (ILWP)

    yang pada 2 Agustus lalu menyelenggarakan konferensi propaganda

    kemerdekaan Papua, bertempat di East School of the Examination

    Schools, 75-81 High Street, Oxford dengan mengusung tema tentang

    kemerdekaan Papua : “West Papua ? The Road to Freedom”.

    Semua itu menunjukkan bahwa di dalam masalah Papua itu jugadimasuki oleh pertarungan internasional. Apapun perubaha besar

    yang terjadi di Papua, pada dasarnya tidak bisa dilepaskan dari

    pertarungan internasional itu. Dalam hal ini tentu AS tidak akan mau

    kehilangan segala keuntungan yang telah didapatkannya selama ini.

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    30/151

    Disisi lain Inggris dan Australia terus berusaha untuk bisa turut

    menanamkan pengaruh di sana dan menikmati keuntungan termasuk

    kekayaan alam bumi Papua yang melimpah.

    Akar Masalah Papua dan Penyelesaiannya Secara Total

    Dari paparan di atas terlihat bahwa konflik di Papua terjadi karena

    kebijakan ala ideologi kapitalisme yang menyerahkan kekayaan alam

    kepada swasta asing yang dalam hal ini Freeport. Begitu Freeport

    ada di bumi Papua, maka sejak saat itu pula terjadi konflik yang terus

    menerus.

    Sebab lain yang juga berperan besar memunculkan tuntutan rakyat

    Papua atas menentukan nasib mereka sendiri adalah terjadinya

    kezaliman dan ketidakadilan terhadap mereka. Begitu pula tidak

    adanya pendistribusian kekayaan alam yang ada di wilayah mereka

    untuk membangun dan memajukan Papua dan meningkatkan taraf

    hidup masyarakat Papua. Asumsinya adalah bahwa semua itu terjadi

    karena yang memerintah dan mengelola semua itu bukan orang asli

    Papua. Jika Papua diperintah dan kekayaannya diatur oleh orang

    Papua sendiri, atau jika mereka bisa menentukan kebijakanpengelolaan wilayah mereka sendiri, maka dianggap semua itu akan

    berubah total, kemajuan akan bisa diujudkan di Papua dan taraf

    hidup masyarakatnya pasti meningkat.

    Masalah pengelolaan kekayaan alam dan pendistribusian kekayaan

    yang tidak merata dan tidak memberikan kesejahteraan bagi rakyat di

    wilayah tempat kekayaan alam itu berada sebenarnya bukan khasmasalah Papua. Masalah itu juga dialami oleh semua wilayah negeri

    ini, bahkan yang di pulau Jawa sekalipun. Daerah Cepu, Cikotok,

    Indramayu dan lainnya yang disitu minyaknya disedot dan atau

    emasnya dikeruk, masyarakatnya juga tidak bisa menikmati hasil dari

    kekayaan alam di wilayah mereka itu. Banyak masyarakat di daerah

    itu yang masih didera kemiskinan dan keterbelakangan. Sebabnya

    tidak lain karena kebijakan pengelolaan perekonomian ala kapitalisyang menyerahkan kekayaan alam itu kepada swasta dan terutama

    asing. Sehingga pihak swasta asing itulah yang paling menikmati

    hasil dari kekayaan yang merupakan milik rakyat negeri ini secara

    keseluruhan itu.

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    31/151

    Maka selama pengelolaan kekayaan alam masih menggunakan

    model ekonomi kapitalisme maka keadaan ketidakadilan ekonomi

    semacam itu akan terus terjadi. Kekayaan negeri tatap tidak akan

    terdistribusi secara merata. Kesenjangan akan tetap menganga.

    Karena itu kemerdekaan bukanlah solusi untuk menghilangkan

    ketidakadilan ekonomi itu. Malah kemerdekaan bisa menjadi pintu

    yang lebih lebar bagi penetrasi lebih dalam bagi pengelolaan ekonomi

    menurut model kapitalisme. Apalagi jika kemerdekaan itu atas belas

    kasihan (bantuan) asing, dalam hal ini misalnya Inggris atau eropa

    pada umumnya dan Australia. Dengan mereka keberadaan AS

    dengan perusahaan multinasionalnya tidak serta merta bisa diakhiri,

    sebaliknya dengan merdeka justru membuka ruang bagi masuknya

    kepentingan Inggris (Eropa) dan Australia. Itu artinya dengan

    merdeka, justru Papua justru makin menjadi jarahan pihak asing. Dan

    hampir dapat dipastikan bahwa model pengelolaan ekonominya juga

    akan tetap model kapitalisme dan karenanya penjarahan kekayaan

    bumi Papua nantinya justru akan makin merajalela.

    Begitu pula berbagai kekerasan atau kejahatan lingkungan, tidak

    akan serta merta bisa dihilangkan dengan memerdekakan diri. Sebab

    semua itu terjadi seiring dengan keberadaan PTFI.Padahal dengan

    merdeka, keberadaan Freeport tidak dengan sendirinya hilang. Justru

    dengan merdeka akan terbuka peluang bagi Freeport untuk

    memperpanjang eksistensinya di bumi Papua dengan jalan

    melakukan negosiasi dengan pemerintah baru dan memberikan

    keuntungan yang diminta terutama kepada pribadi-pribadi pejabatnya.

    Bahkan dengan memisahkan diri justru terbuka peluang bagi

    masuknya pihak asing seperti Freeport lebih banyak lagi.

    Islam Solusi Masalah Papua

    Masalah Papua seperti halnya masalah daerah-daerah lainnya

    bahkan masalah seluruh negeri kaum muslim, tidak pernah bisa

    dituntaskan dibawah sistem kapitalisme yang diterapkan saat ini.

    Masalah itu hanya akan bisa dituntaskan dengan penerapan syariahIslam secara total.

    Dalam hal pengelolaan ekonomi dan kekayaan, Islam menetapkan

    bahwa kekayaan alam yang berlimpah depositnya seperti tambang

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    32/151

    tembaga dan emas di Papua yang saat ini dikuasai Freeport,

    ditetapkan sebagai hak milik umum seluruh rakyat tanpa kecuali.

    Kekayaan itu tidak boleh dikuasakan atau diberikan kepada swasta

    apalagi swasta asing. Kekayaan itu harus dikelola oleh negara

    mewakili rakyat dan hasilnya keseluruhannya dikembalikan kepada

    rakyat, diantaranya dalam bentuk berbagai pelayanan kepada rakyat.

    Maka dalam pandangan sistem Islam ketika diterapkan, kekayaam

    alam seperti yang dikelola oleh Freeport dan lainnya itu akan

    dikembalikan menjadi kekayaan hak milik umum. Negara haus

    mengelolanya dengan pengelolaan demi sebesar-besarnya

    kemakmuran dan kesejahteraan rakyat bukan para pejabat dan

    kroninya, pengelolaan yang berkelanjutan tanpa menimbulkan

    kerusakan dalam berbagai bentuknya.

    Kemudian hasil dari pengelolaan berbagai kekayaan alam itu

    ditambah dari sumber-sumber pemasukan lainnya akan dihimpun di

    kas negara dan didistribusikan untuk membiayai kepentingan

    pembangunan dan pelayanan kepada rakyat. Dalam hal

    pendistribusian itu, yang dijadikan patokan adalah bahwa setiap

    daerah akan diberi dana sesuai kebutuhannya tanpa memandang

    berapa besar pemasukan yang berasal dari daerah itu. Dalam hal

    menetapkan besaran kebutuhan itu, maka yang menjadi patokan

    adalah kebutuhan riil mulai dari yang pokok lalu ke yang pelengkap

    dan seterusnya. Dalam hal itu juga akan diperhatikan masalah

    pemerataan dan kemajuan semua daerah. Sebab Islam mewajibkan

    negara untuk menjaga keseimbangan perekonomian agar kekayaan

    tidak hanya beredar di kalangan orang kaya atau di kalangan tertentu

    atau di daerah tertentu saja.

    Dalam hal perlakuan kepada rakyat, maka Islam mewajibkan berlaku

    adil kepada seluruh rakyat bahkan kepada semua manusia. Dalam

    Sistem Islam tidak boleh ada deskriminasi atas dasar suku, etnis,

    bangsa, ras, warna kulit, agama, kelompok dan sebagainya dalam hal

    pemberian pelayanan dan apa yang menjadi hak-hak rakyat. Islam

    pun mengharamkan cara pandang, tolok ukur dan kriteria atas dasarsuku bangsa, etnis, ras, warna kulit dan cara pandang serta tolok

    ukur sektarian lainnya. Islam menilai semua itu sebagai keharaman

    dan hal yang menjijikkan. Bahkan dalam Islam, siapa saja yang

    menyeru, membela atau berperang dan mati demi ashabiyah

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    33/151

    (sektarianisme) maka dia tidak termasuk umat Muhammad dan

    neraka menjadi tempat yang lebih layak untuknya. Hal ini menjadi

    salah satu faktor yang mengikis deskriminasi di masyarakat dan

    mewujudkan keharmonisan di tengah masyarakat.

    Sementara itu dalam hal kerusakan lainnya, Islam menetapkan

    bahwa penguasa adalah ra’in (pemelihara) urusan rakyat dan dia

    akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat atas sejauh mana

    terpeliharanya urusan-urusan dan kepentingan-kepentingan rakyat.

    Maka konsekuensinya adalah segala hal apalagi kebijakan yang

    berpotensi merugikan kepentingan rakyat maka harus di selesaikan

    dan dihilangkan. Itu artinya segala kebijakan dan praktek yang

    berpotensi menimbulkan kerusakan baik lingkungan, sosial,

    kesehatan, dan sebagainya harus dihentikan dan dihilangkan.

    Apalagi Islam dengan tegas mengharamkan segala bentuk kerusakan

    dan pembuat kerusakan di muka bumi atau mufsidun diancam

    dengan siksa neraka.

    Untuk menjamin agar sistem Islam itu berjalan secara konsekuen dan

    konsisten maka Islam membuka ruang selebar-lebarnya bagi

    masyarakat secara individual ataupun kelompok untuk mengoreksi

    dan menyampaikan kritik kepada penguasa. Bahkan Islam

    menetapkan koreksi dan kritik kepada penguasa itu sebagai

    kewajiban. Kemudian jika penguasa dan aparat negara melakukan

    kezaliman atas rakyat baik individu maupun kelompok apalagi

    komunitas, maka rakyat secara individual ataupun kelompok diberi

    ruang yang luas untuk mengadukan dan memperkarakan kezaliman

    itu kepada Mahkamah Mazhalim agar kezaliman itu segeradihilangkan. Bandingkan dengan sistem kapitalisme demokrasi

    bahkan yang dipraktekkan di negara kampiun demokrasi sekalipun,

    adalah langka rakyat apalagi secara individual bisa memperkarakan

    dan menuntut penguasa apalagi kepala negara ke muka pengadilan.

    Apalagi di dalam sistem kapitalisme demokrasi yang dipraktekkan di

    seluruh dunia saat ini, rasanya tidak ada badan semacam Mahkamah

    Mazhalim seperti yang ada di dalam Sistem Islam yang terus adauntuk menghilangkan segala bentuk kezaliman negara dan penguasa

    atas rakyat. Yang ada di dalam sistem kapitalisme demokrasi adalah

    para pejabat dan penguasa menjadi kelas yang nyaris tak bisa

    disentuh oleh hukum.

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    34/151

    Jadi menyelesaikan masalah Papua dan daerah-daerah lain, adalah

    dengan menghilangkan kezaliman dan ketidakadilan yang terjadi;

    mengelola kekayaan negeri demi kemakmuran dan kesejahteraan

    rakyat; mendistribusikan kekayaan itu secara merata dan berkeadilan;

    memberikan keadilan kepada semua tanpa deskriminasi atas dasar

    suku, etnis, warna kulit, ras, agama, kelompok dan cara pandang dan

    kriteria sektarian lainnya. Juga dengan mewujudkan pemerintah yang

    bisa menjalankan semua itu, pemerintah yang betul-betul berperan

    sebagai ra’in pengatur dan pemelihara segala urusan dan

    kemaslahatan rakyat. Dan tunuk itu masyarakat harus memiliki

    peluang dan diberi ruang untuk mengoreksi penguasa jika terjadi

    kebengkokan sehngga bisa dijamin pelaksanaannya secara

    konsekuen dan konsisten. Semua itu hanya bisa diwujudkan melalui

    penerapan Sistem Islam secara total dalam bingkai institusi

    kekuasaan yang islami yaitu al-Khilafah Rasyidah.

    Dengan melihat pola pendekatan yang dilakukan pemerintah, dan

    kurang sensitifnya elit partai di pusat, tampaknya akan terjadi

    pengulangan kesalahan terhadap penanganan Papua. Dan itu berarti,

    mengharapkan kemakmuran dan kesejahteraan untuk masyarakat

    Papua dari para penguasa RI menjadi semakin jauh. Karena

    pemimpin negeri ini bukan sedang memimpin rakyat, melainkan

    membangun citra pribadi dan kepentingan kelompok atau partai.

    [Novita Aryani M.Noer]

    Rekaman Kasus Freeport Bongkar

    Kecurangan Jokowi-JK Saat Pilpres,Demi Keailan Segera !elarImpeac"ment#

    Aramuslim%om N akon presiden yang tertukar ternyata

    sunggu/sunggu *akta% alam uplikan rekaman

    skandal kasus Freeport terdengar al/al ini seingga

    kemenangan Jokowi/JK dalam pilpres 201C sangat patut

    dipertanyakan%

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    35/151

    Pada sidang -K tadi malam (!abu, 2I12) diputar

    rekaman terkait perpan&angan kontrak PT Freeport%

    "elain membaas Freeport, perbinangan tiga orang,

    yaitu "# (Ketua P! "etya #o$anto), -! (pengusaa

    -uammad !iOa alid), -" (irut PT Freeport

    6ndonesia -aroe* "&amsoeddin) &uga menyinggung

    berbagai masala lain% i antaranya, mereka

    mengungkap strategi partai pendukung Jokowi untuk

    mengalakan Prabowo ketika Pilpres 201C% -! bakan

    mengungkap bagaimana kepolisian digerakkan untuk

    ikut memenangkan Jokowi%

    .erikut kutipan transkrip rekaman yang diputar dalam

    sidang -K di gedung P!, "enayan, Jakarta, !abu

    (2I12) malam, dikutip dari !epublika Bnline:

    MR: Di Solo ada…., ada Surya Paloh, ada si Pak Wiranto

     pokoknya koalisi mereka, Dimakimaki Pak, !okowi itu

    sama Me"awati di Solo. Dia tolak #$. $ila itu, sara% itu.

    Padahal, ini oran" &aik kekuatannya apa, kok sampai

    seleher melawan Me"awati. 'erus kenapa dia menolak

    #$. Padahal pada waktu pilpres, kita mesti menan"

    Pak. (ita mesti menan" Pak dari Pra&owo ini. (alian

    operasi, simpulsimpulnya #a&imnas. #apak ahlinya,

    saya tahu saya tahu itu. #a&imnas itu &er"erak atas

    "erakannya #$ sama Pak Sya%ruddin. Sya%ruddin itu

    Propam. Poldapolda diminta untuk &er"erak ke sana.Rusaklah kita punya di lapan"an.

    S): 'ermasuk Papua

    MR: 'ermasuk Papua. )oken kita ha&is.

    S): *a&is Pak, hampir seten"ah triliun.

    MR: (apolda Papua itu kan saha&at saya, saha&at

    deket.

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    36/151

    MS: 'ito

    MR: 'ito. +khirnya ditarik ke !akarta supaya n""ak

    menyolok, adi +srena. Sekaran" Papua sudah alan,

    kasih hadiah sama !okowi. Padahal maunya !akarta

    &ukan dia. Pak #$ maunya &ukan 'ito. Pak #$ maunya

    Pak #udi. 'api #udi ditaruh #andun". 'ito !akarta. -an"

    minta !okowi.

     Terbongkarnya rekaman keurangan pilpres ini

    membuat legitimasi Presiden dan Wakil Presiden

     Jokowi/JK dipertanyakan%

    +Pak !okowi!( palin" &erkepentin"an soal ke&enaran

    rekaman yan" diputar di M(D. (arena soal kecuran"an

     pemilu &isa adi soal le"itimasi, u&ar mantan sta*

    Presiden ".M, 8ndi 8rie* melalui akun twitternya

    8ndi8rie*Q88, Kamis (GI12)%

    -enurut 8ndi kasus keurangan pilpres ini mirip dengan

    yang ter&adi di Filipian% .erikut twit 8ndi 8rie*:

     +pa yan" teradi saat kecuran"an +rroyo lipina

    diketahui setelah +rroyo dinyatakan menan" tahun

    /001, menadi soal serius selama &erkuasa

    Dilema konstitusional 2ilipina, karena M( lipina

    mementahkan Impeach +rroyo, kemenan"an arroyo

    dian""ap nal. 'api rakyat tidak mau tahu.

     !okowi!( &uruk dimata masyarakat dan dunia

    internasional, ika kecuran"an pemilu yan" diun"kap

    dalam %orum M(D tidak diklarikasi se"era.

    Ini soal seriius, &ukan soal ke&encian pada !okowi!(.

    (ecuran"an pemilu mem&uat &e&an 3 tahun ke depan.

    (asihan &an"sa ini.

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    37/151

    'idak mun"kin !okowi!( &erteori4&er&icara pentin"nya

    demokrasi, keadilan,keuuran selama pen"akuan

    kecuran"an Pemilu tdk diklarikasi.

    "emoga sidang -K bisa membongkar semua yang

    ada dalam rekaman, seperti kata Prabowo berulang kali

    +#ecik ketitik ala ketara yang berarti segala sesuatu

    yang baik dan buruk akan tampak% 7al ini disampaikan

    Prabowo saat pengumuman asil "idang =ugatan

    Pilpres di -akama Konstitusi%

    P! dan seluru elemen yang inta keadilan arusnya

    bersatu/padu untuk sesegera mungkin melengserkan

    penguasa yang naik karena keurangan% Jika kaum

    koplakers menuding kita belum mo$e/on, biarkan sa&a%

     Tidak ada urgensinya kaum terpela&ar dan kaum yang

    punya kewarasan untuk menanggapi mereka% (ts)

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    38/151

    Megawati ingung kasus PT

    Freeport Indonesia tidak

    selesai

    Senin, $ Desember %&'( ')*+$ IB %.//% 0iews

     ... kapan mau majunya negeriini...

     Jakarta (8#T8!8 #ews) / Presiden kelima 6ndonesia,

    -egawati "oekarnoputri, bingung karena perkara

    perpan&angan kontrak PT Freeport 6ndonesia yang

    tidak selesai ingga sekarang, namun mala ribut

    terkait dugaan permintaan saam perusaaan

    tersebut%

    R6ni yang lagi ribut/ribut soal Freeport, itu baru satu

    ya, anya Freeport sa&a% Ma 8lla, tidak sala ributnya

    pan&ang seperti ini,R katanya, =edung #usantara 6S

    P!, Jakarta, "enin%

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    39/151

    7al itu disampaikan dia dalam pidato di "imposium

    Kebangsaan berta&uk !eHeksi #asional Praktek

    Konstitusi dan Ketenagaker&aan Pasa !e*ormasi, di

    =edung #usantara 6S, Jakarta, "enin%

    -enurut dia, 6ndonesia bangsa yang kaya sumber

    daya alam terbarukan ataupun tidak terbarukan,

    sumber daya mineral, dan banyak lagi yang lain%

    R.erentila politisi &erantem, karena kapan mau

    ma&unya negeri ini,R katanya%

    "epan&ang se&ara pemerintaan 6ndonesia, banyak

    kasus besar multidimensi yang menyisa dan tidak

    ada penyelesaian ukum ingga kini% i antaranya

    pelarian terpidana korupsi !p1,G triliun Ady TanOil

    yang kabur dari sel pen&ara pada 1DDE%

     Juga kasus penyaluran .antuan ikuiditas .ank

    6ndonesia, yang sala satunya diberikan kepada

    kelompok bisnis "&amsul #ursalim sebagai ketetapan

    .adan Penyeatan Perbankan #asional%

    Kelompok bisnis itu disebut masi berutang !pG,

    triliun tapi pemerintaan -egawati "oekarnoputri

    saat itu (2001/200C) mala menerbutka surat

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    40/151

    keterangan lunas pada -aret 200C% "ampai saat ini

    kasus ini belum &uga tuntas%

    Aditor: 8de -arboen

    BPM!6=7T 8#T8!8 201'

    PERMSALAHAN FREEPORT & PAPUA

     jangan malas bacanya mber tapi bnyak banayk penetahuan yg belom

    kita ketahui di dalam artikel ini

    ENGGAK BACA RUGI

    Keberadaan Freeport sejak kontrak karya ke-satu ilegal dalam

    transparansi dan ketetapan pajak bagi negara. Hasil Freeport barudiketahui secara resmi dan diatur dalam Undang-undang negara

    Indonesia sejak kontrak karya ke-2. Nah, Kontrak karya pertama

    Freeport tahun 1967 sesungguhnya fiktif.

    Indonesia sudah rugi sejak Freeport masuk. Sekarang pun tetap rugi

    karena konstitusi Negara mendukung emas dibawa ke Amerika dan

    negara Lainya di dunia. Pemerintah sibuk dengan kasus-kasu

    keamanan perusahaan di Papua, sedangkan ekonomi bangsaterabaikan. Nah, diawah ini adalah gambaran apa saja tentang

    Freeport yang sudah berlalu.

    Agar bangsa ini dapat merefleksikan bagaimana solusi terbaik bagi

    Papua dan tentunya martabat bangsa Indonesia di ukur sejak

    penanganan kasus semacam Freeport diPapua. Dengan cadangan

    25 milyar pon tembaga, 40 juta ons emas dan 70 juta ons perak,

    nilainya sekitar 40 milyar dollar AS berdasarkan harga berlaku.

    Freeport diberikan jaminan untuk bekerja di lokasi pertambangan

    untuk bertahun-tahun. Jika menemukan tambahan kekayaan mineral

    di atas 4,1 juta hektar di tanah sekitarnya akan menjadi hak eksklusif

    Freeport.

    Indonesia Penghasil Emas

    Indonesia menjawab Tuntutan Rakyat Papua terkait keberadaan PT.Freeport Indonesia. Catatan singkat dampak Sosial (konflik ) yang

    timbul sejak kehadiran PT. Freeport di Tanah Papua. Posisi Negara

    dalam mengatasi Freeport, suatu masalah sekarang. Berikut adalah

  • 8/18/2019 Opini Freeport

    41/151

    aspek konflik dan penanganan Negara diawali dari tahun 2009 hingga

    2006.

    Negara (Pemerintah) dalam kasus PT. Freeport yang sudah terjadi,

    belum ada niat baik untuk menyambut tuntutan rakyat Papua,

    terutama soal Freeport. Sikap rakyat Papua meminta penyelesaian

    Freeport, selalu saja di jawab dengan bedil senjata, konflik perangsuku, mobilisasi aparat militer di areal Freeport bahkan memba


Recommended