Date post: | 03-Feb-2016 |
Category: |
Documents |
Upload: | alifahdiendhia |
View: | 223 times |
Download: | 0 times |
SKENARIO 2
EUTHANASIA
Euthanasia
Ny. Indah, seorangwanitaberumur 50 tahunmenderitapenyakitkankerpayudara stadium lanjutdenganmetastase yang telahresistenterhadaptindakankemoterapidanradiasi. Wanitatesebutmengalaminyeritulang yang sangathebatdimanasudahtidakdapatlagidiatasidenganpemberian analgesic biasa.Dr. UmarSpesialisBedahOnkologi yang merawatnyasecarabeneficencekemudianmemberikanmorphinintravenauntukmengurangi rasa sakitnya. WalaupunNy. Indah tampak bias tidurnamuniaseringmemintadiberikanobatanalgesic derivate morphine untukmengurangi rasa sakitnya, dankeluarganya pun memintauntukdilakukanpenambahandosispemberianobattersebut. Selamatigamingguterakhirini, kesehatanNy. Indah semakinmemburuk, iasudahtidakbisaberkomunikasisertakesadarannyamenurun. Dr. UmarmengusulkankepadakeluargauntukmerawatNy. Indah di ICU. Setelahdirawatbeberapa lama di ICU, kondisiNy. Indah tidakmengalamikemajuan. AkhirnyakeluargatawakkaldanmemutuskanuntukmembawaNy. Indah pulangsambilmendoakannya. Untukmenghormatikeputusankeluargaberdasarkanprinsipbioetikautonomymaka dr. Umarmencabutalat ventilator yang selamainimendukungfungsikehidupanNy. Indah (euthanasia pasif).
LI.1 MemahamidanmenjelaskaneunthanasiaLO.1.1 Definisi, macam, syarat, dansejarah
Euthanasia berasaldarikataYunaniEuthanathos, eu yang berartiindah, bagus, terhormat, atau gracefully and with dignity danthanatos yang berartimati.
Menurutkamus Dorland:Kematiansecaramudahatautanpa rasa sakit. Membunuhberdasarkan rasa kasihan, dengansengajamengakhirihidupseseorang yang menderitapenyakitdengan rasa yang hebatdantidakdaptdisembuhkan.
DalamKODEKI disebutkan, istilah euthanasia dipergunakandalamtigaarti, yaitu : 1. Berpindah kea lam bakadengantenangdanaman, tanpapasienan, untukorang yang berimandenganmenyebutnama Allah dibibir.2. Ketikahidupberakhir, pasienansisakitdiringankandengan member obatpenenang.3. Mengakhiripasiendanhidupseseorang yang sakitdengansengajaataspermintaanpasiensendiridankeluarganya.
Eunthanasiadapatdibedakanatas:1. Euthanasia pasif2. Euthanasia aktif
Dibedakanatas :1. Euthanasia aktiflangsung (direct)2. Euthanasia aktiftidaklangsung (indirect)
Dilihatdaripermintaan, euthanasia dibedakanatas:1. Euthanasia voluntir (ataspermintaanpasien)2. Euthanasia involuntir (tidakataspermintaanpasien)
Eutanasiadalamduniamodern
Sejakabad ke-19, eutanasiatelahmemicutimbulnyaperdebatandanpergerakandiwilayahAmerika Utara dandiEroappadatahun 1828 undang-undang anti eutanasiamulaidiberlakukandinegarabagianNew York yang padabeberapatahunkemudiandiberlakukan pula olehbeberapanegarabagian.
Padatahun 1939, pasukan Nazi Jermanmelakukansuatutindakankontroversialdalamsuatu “program” eutanasiaterhadapanak-anakdibawahumur 3 tahun yang menderitaketerbelakangan mental, cacattubuh, ataupungangguanlainnya yang menjadikanhidupmerekatakberguna. Program inidikenaldengannamaAksi T4 (“Action T4″) yang kelakdiberlakukanjugaterhadapanak-anakusiadiatas 3 tahundanparajompo / lansia.
Di negaraBelandakasus Euthanasia yang pertamaterjadipadatahun 1952, ketikapengadilandiUtrechdalamkeputusannyapadatanggal 11 Maret 1952 menjatuhkanhukumanbersyaratkepadaseorangdokter, yang ataspermintaandenganjalansuntikanmengakhirihidupkakaknya yang sangatmenderitakarenapenyakit yang tidakdapatdisembuhkan.
Praktik-praktikeutanasiadidunia:Praktik-praktikeutanasiapernah yang dilaporkandalamberbagaitindakanmasyarakat:Di India pernahdipraktikkansuatukebiasaanuntukmelemparkanorang-orangtuakedalamsungaiGangga.Di Sardinia, orangtuadipukulhinggamatiolehanaklaki-lakitertuanya.
Syarat:Pelaksanaannyadapatdilakukandengansyarat-syarattertentu, antara lain:- Orang yang ingindiakhirihidupnyaadalahorang yang benar-benarsedangsakit&tidakdapatdiobati, misalnyakanker.- Pasienberadadalamkeadaan terminal, kemungkinanhidupnyakecil&tinggalmenunggukematian.- Pasienharusmenderitasakit yang amatsangat, sehinggapenderitaannyahanyadapatdikurangidenganpemberianmorfin.- Yang bolehmelaksanakanbantuanpengakhiranhiduppasien, hanyalahdokterkeluarga yang merawatpasien&adadasarpenilaiandariduaorangdokterspesialis yang menentukandapattidaknyadilaksanakan euthanasia.
LI.2. MemahamidanmenjelaskantentangHukumdanSanksimelakukan Euthanasia
• LO 1. Berdasarkan Negara
Euthanasia aktifPasal 344 KUHP
Barangsiapamenghilangkanjiwaorang lain ataspermintaanorangitusendiri, yang disebutnyadengannyatadandengansungguh-sungguh, dihukumpenjaraselama-lamanyaduabelastahun.
Euthanasia aktifmaupunpasiftanpapermintaan, berikutpasalnya
Pasal 338 KUHPBarangsiapadengansengajamenghilangkanjiwaorang lain, dihukumkarena maker mati, denganpenjaraselama-lamanya lima belastahun
Pasal340 KUHPBarangsiapadengansengajadandirencanakanterlebihdahulumenghilangkanjiwaorang lain, dihukum, karenapembunuhandirencanakan (moord) , denganhukumanmatiataupenjaraselama-lamanyaseumurhidupataupenjarasementaraselama-lamanyaduapuluhtahun.
Pasal359 KUHPBarangsiapakarenasalahnyamenyebabkanmatinyaorangdihukumpenjaraselama-lamanya lima tahunataukurunganselama-lamanyasatutahun.
Selanjutnya, pasaliniperludiperhatikanuntukberhati-hatidalammenghadapikasus euthanasia
Pasal 345 KUHP
Barangsiapadengansengajamenghasutorang lain untukmembunuhdiri, menolongnyadalamperbuatanitu, ataumemberikandayaupayaitujadibunuhdiri, dihukumpenjaraselama-lamanyaempattahun.Pasalinimengingatkandokter, jangankanmelakukan euthanasia, menolongataumemberiharapankearahperbuatanitusajasudahmendapatancamanpidana.
LO 2. BerdasarkanIslam
Ulamabersepakatmengharamkan euthanasia baik yang pasifmaupun yang aktif. Nash yang mengharamkantindakanpembunuhandiantaranya:
a) Bahwaurusanhidupdanmatihanyaditangan Allah“(Allah) yang menjadikanmatidanhidup, supayaDiamengujikamu, siapadiantarakamu yang lebihbaikamalanya” (QS. Al-Mulk (67):2)
b) Islam melarangbunuhdirikecuali yang hak“Dan janganlahkamumembunuhjiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkandengansesuatu (sebab) yang benar.” (QS. Al-An’am (6):151)
“Dan siapa yang membunuhseorangmukmindengansengaja, makabalasannyaialahjahanam, kekaliadidalamnyadan Allah murkakepadanya, danmengutukinyasertamenyediakanazab yang besarbaginya.” (QS Al-Nisa (4):93)
“Dan tidaklayak bagi seorangmu`minmembunuhseorangmu`min (yang lain), kecualikarenatersalah (tidaksengaja)...” (QS An-Nisaa` : 92)
“Dan janganlahkamumembunuhdirimu, sesungguhnya Allah adalahMahaPenyayangkepadamu.” (QS An-Nisaa` : 29).
Sepertidalam agama-agama Ibrahim lainnya (Yahudi dan Kristen), Islam mengakuihakseseoranguntukhidupdanmati, namunhaktersebutmerupakananugerah Allah kepadamanusia. Hanya Allah yang dapatmenentukankapanseseoranglahirdankapaniamati (QS 22: 66; 2: 243). Olehkarenaitu, bunuhdiridiharamkandalam hukum Islam meskipuntidakadateksdalam Al Quran maupunHadis yang secaraeksplisitmelarangbunuhdiri. Kendatidemikian, adasebuahayat yang menyiratkanhaltersebut, "Dan belanjakanlah (hartamu) dijalan Allah, danjanganlahkamumenjatuhkandirimusendirikedalamkebinasaan, danberbuatbaiklah, karenasesungguhnya Allah menyukaiorang-orang yang berbuatbaik." (QS 2: 195), dandalamayat lain disebutkan, "Janganlahengkaumembunuhdirimusendiri," (QS 4: 29), yang maknalangsungnyaadalah "Janganlahkamusalingberbunuhan." Dengandemikian, seorang Muslim (dokter) yang membunuhseorang Muslim lainnya (pasien) disetarakandenganmembunuhdirinyasendiri.
LO 3. BerdasarkanKodeEtikaKedokteranIndonesia
Prinsip-prinsip bio etik:
Prinsip-prinsipdasaretikaadalahsuatuaksioma yang mempermudahpenalaranetik. Prinsip-prinsipituharusdibersamakandenganprinsip-prinsiplainnyaatau yang disebutspesifik.KonsilKedokteran Indonesia, denganmengadopsiprinsipetikakedokteranbarat, menetapkanbahwa, praktikkedokteran Indonesia mengacukepadakepada 4 kaidahdasar moral yang seringjugadisebutkaidahdasaretikakedokteranataubioetika, antara lain:
•Beneficence
Dalamartiprinsipbahwaseorangdokterberbuatbaik, menghormatimartabatmanusia, doktertersebutjugaharusmengusahakan agar pasiennyadirawatdalamkeadaankesehatan. Dalamsuatuprinsipinidikatakanbahwaperlunyaperlakuan yang terbaikbagipasien. Ciri-ciriprinsipini, yaitu;
MengutamakanAlturismeMemandangpasienataukeluargabukanlahsuatutindakantidakhanyamenguntungkanseorangdokterMengusahakan agar kebaikanataumanfaatnyalebihbanyakdibandingkandengansuatukeburukannyaMenjaminkehidupanbaik-minimal manusiaMemaksimalisasihak-hakpasiensecarakeseluruhanMeenerapkan Golden Rule Principle, yaitumelakukanhal yang baikseperti yang orang lain inginkanMemberisuaturesep
•Non-malficence
Non-malficenceadalahsuatuprinsip yang manaseorangdoktertidakmelakukanperbuatan yang memperburukpasiendanmemilihpengobatan yang paling kecilresikonyabagipasiensendiri. Pernyataankuno Fist, do no harm, tetapberlakudanharusdiikuti. Non-malficencemempunyaiciri-ciri:
MenolongpasienemergensiMengobatipasien yang lukaTidakmembunuhpasienTidakmemandangpasiensebagaiobjekMelindungipasiendariseranganManfaatpasienlebihbanyakdaripadakerugiandokterTidakmembahayakanpasienkarenakelalaianTidakmelakukan White Collar Crime
•Justice
Keadilan (Justice) adalahsuatuprinsipdimanaseorangdoktermemperlakukansama rata danadilterhadapuntukkebahagiaandankenyamananpasientersebut. Perbedaantingkatekonomi, pandanganpolitik, agama, kebangsaan, perbedaankedudukansosial, kebangsaan, dankewarganegaraantidakdapatmengubahsikapdokterterhadappasiennya. Justice mempunyaiciri-ciri:
MemberlakukansegalasesuatusecarauniversalMengambilporsiterakhirdariprosesmembagi yang telahialakukanMenghargaihaksehatpasienMenghargaihakhukumpasien
Autonomy
Dalamprinsipiniseorangdoktermenghormatimartabatmanusia. Setiapindividuharusdiperlakukansebagaimanusia yang mempunyaihakmenentukannasibdirisendiri. Dalamhalinipasiendiberihakuntukberfikirsecaralogisdanmembuatkeputusansendiri. Autonomy bermaksudmenghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, danmembiarkanpasiendemidirinyasendiri. Autonomy mempunyaiciri-ciri:
•Menghargaihakmenentukannasibsendiri•Berterusterangmenghargaiprivasi•Menjagarahasiapasien•Melaksanakan Informed Consent
HUBUNGAN ETIKA DENGAN HUKUM KEDOKTERAN
•Etikaberhubungandengan moral orang
•Hukumkesehatanmerupakanaturan-aturandalamkesehatan
Ciri-ciripekerjaanprofesi:
1. Mengikutipendidikansesuaistandarnasional2. Pekerjaannyaberlandaskanetikprofesi3. Mengutamakanpanggilankemanusiaandaripadakeuntungan4. Pekerjaannya legal melaluiperizinan5. Anggotanyabelajarsepanjanghayat (longlife education)6. Mempunyaiorganisasiprofesi (ex: IDI, IAKMI, PWI, dll)
Hukumkesehatanmencakupkomponen-komponen yang berhubungandengankesehatan, contohnyahukumpelayanankesehatanterhadapkeluargamiskin (Gakin).Persamaanetikadanhukum:
1. Alatuntukmengaturtertibnyahidupbermasyarakat2. Objeknyatingkahlakumanusia3. Mengandunghakdankewajibananggotamasyarakat agar tidaksalingmerugikan.4. Menggugahkesadaranuntukbersikapmanusiawi5. Sumbernyahasilpemikiranparapakardanpengalaman senior
Perbedaanetikdanhukum :ETIKA HUKUM
1. Berlakuuntuklingkungan professional2. Disusunberdasarkankesepakatananggotaprofesi3. Tidakseluruhnyatertulis4. Pelanggarandiselesaikanolehmajeliskehormatanetik5. Sanksipelanggarantuntunan6. Penyelesaianpelanggarantidakselaludisertaibuktifisikberlakuuntukumum2. Disusunolehbadanpemerintah / kekuasaan3. Tercantumsecararincidalamkitab UU danlembaran/beritanegara4. Pelanggarandiselesaikanmelaluipengadilan5. Sanksipelanggarantuntutan6. Penyelesaianpelanggaranmemerlukanbuktifisik
LI.3. MemahamidanmenjelaskantentangKematian
LO. 1 DefinisiKematian
-MenurutPP.18 Tahun 1981,mati adalahberhentinyafungsijantungdanparu,tidakbisadipergunakanlagikarenateknologiresuitasitelahmemungkinkanjantungdanparu yang semuaterhenti, kinidapatdipacuuntukberdenyutkembalidanparudapatdipompauntukberkembangkempiskembali.- Menurut SK PB IDI No.231/PB/A.4/07/90,mati adalahFungsispontanpernapasandanjantungtelahberhentisecarapastiatauirreversible Terbuktitelahterjadikematianbatangotak- Menurutsyarak Islam :Jikaataukarenaiatidakmemilikroh (QS. Al- Sjadah : 9)Tidakmempunyaipotensi/dayatumbuhlagiTidakadanyalagikesadaran, penginderaan,gerak,pernapasan,pertumbuhan, dankebutuhanmakan.
LO 2. BatasanKematian
1 Keadaan terminal 2 Hentisirkulasi3 Kematianklinis4 Kematianotak5 Kematianbatangotak6 Kematianpanorganik (kematianbiologis)7 Kematiansosial
DaftarPustaka
http://keperawatanreligionnabilah.wordpress.com/materi-2/sejarah-euthanasia-dunia/
http://hukumkes.wordpress.com/2008/03/15/aspek-hukum-dalam-pelaksanaan-euthanasia-di-indonesia/
http://www.lawskripsi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=97&Itemid=97
http://www.scribd.com/doc/47347894/Materi-Agama-Euthanasia
http://www.scribd.com/doc/38178775/3/BEBERAPA-BATASAN-DALAM-PROSES-KEMATIAN