+ All Categories
Home > Documents > PENAMBAHAN TEPUNG Spirulina sp. DALAM PAKAN UNTUK ...digilib.unila.ac.id/24175/3/SKRIPSI TANPA BAB...

PENAMBAHAN TEPUNG Spirulina sp. DALAM PAKAN UNTUK ...digilib.unila.ac.id/24175/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Date post: 10-Mar-2019
Category:
Upload: trinhdan
View: 216 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
33
PENAMBAHAN TEPUNG Spirulina sp. DALAM PAKAN UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS WARNA DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN NEMO (Amphiprion percula) YANG DIPELIHARA INDOOR (Skripsi) Oleh DONI NURLISA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016
Transcript

PENAMBAHAN TEPUNG Spirulina sp. DALAM PAKAN UNTUK

PENINGKATAN INTENSITAS WARNA DAN PERTUMBUHAN

BENIH IKAN NEMO (Amphiprion percula) YANG DIPELIHARA INDOOR

(Skripsi)

Oleh

DONI NURLISA

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

ABSTRACT

THE USED OF Spirulina sp. POWDER IN FEED TO INCREASE

COLOR INTENSITY AND GROWTH OF

CLOWNFISH (Amphiprion percula) IN INDOOR SYSTEM

By

DONI NURLISA

Ornamental fish generally become faded when kept in an aquarium. Efforts to

improve the quality of clownfish can be done by adding a pigment source in feed

containing high carotenoids and protein. Spirulina sp. powder is one of feed

material containing high carotenoids and protein. The purpose of the study was to

determine the effect of Spirulina sp. powder in feed to the intensity of the color

and growth of clownfish (Amphiprion percula) in indoor system. Research was

conducted on February June 2016 at Laboratory of Ornamental Fish and Fish

and Environmental Health Laboratory, Center for Mariculture (BBPBL)

Lampung. The experimental design was a completely randomized design (RAL)

with 4 treatments (feed without the addition of Spirulina sp. powder, feed with the

addition 0.9% of Spirulina sp. powder, feed with the addition 1.2% of Spirulina

sp. powder, feed with the addition 1.5% of Spirulina sp. powder) and 3

repetitions. The color intensity and growth statistically tested using analysis of

variance (ANOVA) anda further test using the Least Significant Difference

(LSD). The results showed the addition of Spirulina sp. powder, does not give

effect on the intensity of color, but give effect on absolute growth weight of

clownfish (Amphiprion percula) in indoor system.

Keywords: clownfish, Spirulina sp. powder, color and growth.

ABSTRAK

PENAMBAHAN TEPUNG Spirulina sp. DALAM PAKAN UNTUK

PENINGKATAN INTENSITAS WARNA DAN PERTUMBUHAN

BENIH IKAN NEMO (Amphiprion percula) YANG DIPELIHARA INDOOR

Oleh

DONI NURLISA

Ikan hias pada umumnya menjadi pudar pada saat dipelihara di akuarium. Upaya

peningkatan kualitas warna dan pertumbuhan ikan nemo dapat dilakukan dengan

menambahkan sumber pigmen dalam pakan yang mengandung karotenoid dan

protein. Tepung Spirulina sp. merupakan salah satu bahan pakan yang

mengandung karotenoid dan protein tinggi. Tujuan dari penelitian adalah untuk

mengetahui pengaruh penambahan tepung Spirulina sp. dalam pakan terhadap

intensitas warna dan pertumbuhan benih ikan nemo (Amphiprion percula) yang

dipelihara indoor. Penelitian dilaksanakan pada Februari Juni 2016 di

Laboratorium Ikan Hias dan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Balai

Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung. Rancangan percobaan yang

digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (pakan

tanpa penambahan tepung Spirulina sp., pakan dengan penambahan 0,9% tepung

Spirulina sp., pakan dengan penambahan 1,2% tepung Spirulina sp., pakan

dengan penambahan 1,5% tepung Spirulina sp.) dan 3 kali ulangan. Intensitas

warna dan pertumbuhan diuji statistik menggunakan analisis sidik ragam

(ANOVA) dan uji lanjut yang digunakan adalah Beda Nyata Terkecil (BNT).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung Spirulina sp. dalam

pakan, tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan intensitas warna, tetapi

memberikan pengaruh terhadap bobot mutlak benih ikan nemo (Amphiprion

percula) yang dipelihara indoor.

Kata Kunci : ikan nemo, tepung Spirulina sp., warna dan pertumbuhan.

PENAMBAHAN TEPUNG Spirulina sp. DALAM PAKAN UNTUK

PENINGKATAN INTENSITAS WARNA DAN PERTUMBUHAN

BENIH IKAN NEMO (Amphiprion percula) YANG DIPELIHARA INDOOR

Oleh

DONI NURLISA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Perikanan dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

RIWAYAT HIDUP

Doni Nurlisa dilahirkan di Bandar Lampung pada 02 April

1994 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, putri dari

pasangan Bapak Paiman dan Ibu Ngaisah. Pendidikan formal

yang pernah ditempuh, yaitu TK Beringin Raya pada 1999,

SDN 1 Beringin Raya diselesaikan pada 2006, SMPN 14

Bandar Lampung diselesaikan pada 2009, SMAN 16 Bandar

Lampung diselesaikan pada 2012. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan

Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui jalur Seleksi

Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Undangan.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif organisasi kampus, yaitu menjadi

pengurus Himpunan Mahasiswa Budidaya Perairan Unila (HIDRILA) sebagai

anggota bidang Penelitian dan Pengembangan periode kepengurusan 2013/2014

dan 2014/2015 dan anggota Komisi Fasilitas dan Akademik Dewan Perwakilan

Mahasiswa (DPM) Fakultas Pertanian Universitas Lampung periode 2014/2015.

Penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sri Busono,

Kecamatan Way Seputih, Lampung Tengah pada Januari-Maret 2015 dan Praktik

Umum (PU) di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara,

Jawa Tengah, dengan judul “Deteksi WSSV pada Udang Vannamei (Litopenaeus

vannamei) dengan Metode PCR Konvensional” pada Agustus September 2015.

PERSEMBAHAN

Segala puji hanya milik Allah SWT, Rabb semesta alam yang senantiasa menjadi penyejuk hati, pemberi rahmat dan hidayah

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Bukti perjuangan menyelesaikan studi Strata 1 ini, Saya persembahkan untuk Bapak dan Mamak tercinta,

yang tidak pernah lupa mendoakan segala hal terbaik bagi anaknya, memberikan motivasi, kasih sayang dan semangat.

Juga teruntuk Mbak dan Adik tersayang, Yang selalu memberikan motivasi, canda dan tawa.

Untuk para sahabat dan teman-teman, serta semua pihak yang membantu dalam proses penyelesaian skripsi

ini.

Serta untuk almamater tercinta UNIVERSITAS LAMPUNG

MOTTO

Kebaikan yang dilakukan kepada orang lain akan kembali kepada diri kita

sendiri, sekalipun tidak dalam bentuk kebaikan yang sama, begitu juga dengan

keburukan.

“Siapa saja yang meringankan beban seorang mukmin di dunia, Allah pasti

akan meringankan bebannya pada hari kiamat. Siapa saja yang memberikan

kemudahan kepada orang yang kesulitan, Allah pasti akan memberi dia

kemudahan di dunia dan di akhirat. Siapa saja yang menutup aib seorang

muslim di dunia, Allah pasti akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat.

Allah SWT selalu menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong

saudaranya (HR. Muslim)”

Yang terjaga hanya untuk yang menjaga #ilmu.

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penambahan

Tepung Spirulina sp. dalam Pakan terhadap Peningkatan Intensitas Warna

dan Pertumbuhan Benih Ikan Nemo (Amphiprion percula) yang dipelihara

Indoor”.

Selama proses penyelesaian skripsi, penulis telah memperoleh banyak bantuan

dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak dan Mamak tercinta untuk setiap doa, nasehat, motivasi dan kasih

sayang yang diberikan hingga saat ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

3. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc selaku Ketua Jurusan Budidaya Perairan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung, sekaligus dosen Pembimbing Kedua.

4. Ibu Berta Putri, S.Si., M.Si selaku dosen Pembimbing Utama yang telah

memberikan motivasi, nasehat, arahan dan bimbingan kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

5. Bapak Tarsim, S.Pi., M.Si selaku dosen Pembahas yang telah memberikan

kritik dan saran yang membangun dalam proses perbaikan skripsi.

6. Bapak Yudha T. Adiputra, S.Pi., M.Si dan Bapak Eko Efendi, S.T., M.Si

selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan saran dan

nasehat kepada penulis selama menyelesaikan studi.

7. Seluruh dosen dan staff jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi

penulis, serta segala bantuan yang diberikan kepada penulis selama

menyelesaikan studi.

8. Bapak Ir. Mimid Abdul Hamid, M.Sc selaku Kepala Balai Besar Perikanan

Budidaya Laut (BBPBL) Lampung.

9. Bapak Herno Minjoyo selaku pembimbing lapangan di Balai Besar Perikanan

Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, yang telah memberikan arahan dan

motivasi selama pelaksanaan penelitian.

10. Pak Rojuli, Pak Handoko, Pak Onji, Pak Hadi, Ibu Agi, Ibu Yuli Yulianti, Ibu

Juliana Sari Dewi, Ibu Eva, Pak War, Mas Rendi, serta seluruh staff BBPBL

Lampung yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

11. Mbak Dona Tursanti dan Dias Alfaris yang selalu menyuplai

“endorpin”melalui canda dan tawa.

12. Murobbi dan sahabat-sahabat halaqoh yang selalu memotivasi untuk terus

berbuat baik dan memperbaiki diri.

13. Sahabat-sahabat yang selalu membersamai setiap proses studi yang dijalani,

baik suka maupun duka, Abang, Palupi, Ira. S, Adet.

14. Para teman seperjuangan semasa menempuh studi S1 Budidaya Perairan

Universitas Lampung Angkatan 2012, Adet, Agi, Abay, Awir, Anggita,

Thomas, Ata, Atik, Atika, Auliyan (Ketum), Ayi, Ayu Novy, Ayu YP, Dede,

Denti, Desy, Mita, Dharta, Dhiah, Doni Putra, Elis, Eshy, Fajriza (Ojan),

Firman, Gita (Uwo), Gomgom (Komti), Haryanti (Mbak Bro), Heidy, Helda,

Ike, Ira (S), Isti, Jupri, Khanif, Zainal, Fajri, Rio, Ridho, Rukni, Puji Lestari

(Abang), Ajeng, Akbar, Renaldo, Renaldo Syaputra (Edo), Tanjung, Septa,

Palupi, Shara, Sulistiyo, Sulis (Neng Sul), Sundari (Cun), Syohib, Tari,

Tatang, Triando, Weni (Mbak Wen), Wijay dan Yoga.

15. Tim Clownfish Unila, Septi Diah Palupi, Atik Musdhalifah, Desy Sasri

Untari, Rahajeng Utami dan Shara Anbia, terima kasih untuk bantuan dan

semangat yang kalian berikan kepada penulis, terutama selama pelaksanaan

penelitian.

16. Amelia Diana Sari (Emak), Elsa Desmira (Caca), Lestari Indah Astuti (Bule),

Indri Kurnia, Fajar Kurniasih, Merry, Eta.

17. Teman-teman KKN, Mbak Puspa, Mpes, Gabby, Kak Widi, Nick (Kordes),

Kak Adi dan Herdiwan.

18. Teman-teman (Praktik Umum) PU, S, Adet, Rio, Rukni, Armi, Zoel dan

Bayu.

19. Abang-abang dan mbak-mbak angkatan 2009-2011 serta adik-adik angkatan

2013-2016.

20. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan.

Tidak ada gading yang tidak retak, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari sempurna, akan tetapi penulis berharap, skripsi ini dapat bermanfaat

tidak hanya bagi penulis, tetapi juga bermanfaat bagi setiap orang yang

membacanya.

Bandar Lampung, 13 Oktober 2016

Penulis

Doni Nurlisa

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................ i

DAFTAR TABEL ............................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... v

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2

1.3 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 2

1.4 Kerangka Pemikiran .................................................................................. 2

1.5 Hipotesis .................................................................................................... 3

II. METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat ..................................................................................... 4

2.2 Alat dan Bahan Penelitian ......................................................................... 4

2.2.1 Alat Penelitian ................................................................................... 4

2.2.1.1 Pemeliharaan Ikan Nemo ...................................................... 4

2.2.1.2 Analisis Kromatofor .............................................................. 4

2.2.2 Bahan Penelitian ............................................................................... 4

2.2.2.1 Pemeliharaan Ikan Nemo ...................................................... 4

2.2.2.2 Analisis Kromatofor .............................................................. 5

2.3 Rancangan Penelitian .................................................................................. 5

2.4 Prosedur Penelitian ..................................................................................... 6

2.4.1 Persiapan Alat .................................................................................... 6

2.4.2 Pembuatan Pakan ............................................................................... 6

2.4.2.1 Uji Proksimat Pakan .............................................................. 7

2.4.3 Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 7

2.4.3.1 Pemeliharaan dan Pemberian Pakan ...................................... 7

2.4.3.2 Pengelolaan Kualitas Air ....................................................... 7

2.4.3.3 Parameter yang Diamati ........................................................ 8

a. Peningkatan Intensitas Warna ............................................ 8

b. Pertumbuhan ...................................................................... 8

2.4.4 Analisis Data ...................................................................................... 10

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Intensitas Warna Ikan Nemo (Amphiprion percula) ................................ 11

3.1.1 Modified Toca Color Finder (M-TCF) ........................................... 11

3.1.2 Analisis Kromatofor ........................................................................ 14

3.2 Pertumbuhan Ikan Nemo (Amphiprion percula) ...................................... 16

3.2.1 Panjang ............................................................................................ 16

3.2.2 Panjang Mutlak ............................................................................... 18

3.2.3 Bobot ............................................................................................... 19

ii

3.2.4 Bobot Mutlak ................................................................................... 20

3.3 Mortalitas Ikan Nemo (Amphiprion percula) Selama Penelitian .............. 21

3.4 Kualitas Air .............................................................................................. 22

IV. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Bahan Baku Pakan Ikan Nemo (Amphiprion percula) ..................................... 6

2. Hasil Uji Proksimat Pakan ............................................................................... 17

3. Mortalitas Ikan Nemo (Amphiprion percula) Selama Penelitian ..................... 22

4. Kualitas Air Selama Pemeliharaan Ikan Nemo (Amphiprion percula) ............ 22

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian .............................................................................. 3

2. Tata Letak Wadah Pemeliharaan Ikan Nemo (Amphiprion percula) ............ 5

3. Intensitas Warna Ikan Nemo (Amphiprion percula) Setiap Sampling ......... 11

4. Rata-rata Intensitas Warna Ikan Nemo (Amphiprion percula) ..................... 12

5. Hasil Analisis Kromatofor di Epidermis Ikan Nemo (Amphiprion percula)

yang diberi Pakan : (a) tanpa penambahan tepung Spirulina sp.; (b) dengan

penambahan 0,9% tepung Spirulina sp.; (c) dengan penambahan 1,2%

tepung Spirulina sp. dan (d) dengan penambahan 1,5% tepung Spirulina

sp. (Perbesaran 40) ....................................................................................... 14

6. Rerata Panjang Ikan Nemo (Amphiprion percula) Selama Pemeliharaan .... 17

7. Rata-rata Panjang Mutlak Ikan Nemo (Amphiprion percula) ....................... 18

8. Rerata Bobot Ikan Nemo (Amphiprion percula) Selama Pemeliharaan ........ 19

9. Rata-rata Bobot Mutlak Ikan Nemo (Amphiprion percula) .......................... 20

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Uji Protein Bahan Baku Pakan....................................................................... 29

2. Perhitungan Formulasi Pakan ........................................................................ 31

3. Proses Pembuatan Pakan Ikan ....................................................................... 36

4. Uji Proksimat Pakan ...................................................................................... 37

5. Analisis Sidik Ragam Intensitas Warna Ikan Nemo (Amphiprion percula) .. 38

6. Analisis Sidik Ragam Panjang Mutlak Ikan Nemo (Amphiprion percula) ... 39

7. Analisis Sidik Ragam Bobot Mutlak Ikan Nemo (Amphiprion percula) ...... 40

8. Prosedur Histologi ......................................................................................... 42

9. Hasil Analisis Kromatofor Ikan Nemo (Amphiprion percula) pada Akhir

Masa Pemeliharaan ........................................................................................ 43

10. Skema Perhitungan Kromatofor Ikan Nemo (Amphiprion percula) ............. 47

11. Jumlah Kromatofor Ikan Nemo (Amphiprion percula) pada Akhir Masa

Pemeliharaan .................................................................................................. 48

12. Modified Toca Color Finder (M-TCF) .......................................................... 49

13. Data Hasil Pengukuran Panjang Mutlak Ikan Nemo (Amphiprion percula) . 50

14. Data Hasil Pengukuran Bobot Mutlak Ikan Nemo (Amphiprion percula) .... 51

15. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ................................................................. 52

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan hias merupakan salah satu komoditas perikanan, yang dapat dijadikan

sebagai sumber pendapatan devisa negara, serta memiliki keindahan tersendiri

untuk menarik minat para pecinta ikan hias (Sihombing, dkk., 2013). Salah satu

hal yang menjadi penentu keindahan, pada banyak spesies ikan hias adalah warna.

Sembiring, dkk (2013) menyatakan bahwa warna merupakan parameter untuk

menentukan nilai ikan hias, yaitu semakin cerah warna, maka semakin tinggi nilai

ikan hias tersebut.

Ikan nemo (Amphiprion percula) berwarna jingga, belang putih di bagian kepala,

badan dan pangkal ekor, serta memiliki siluet hitam di bagian atas tubuh

(Wardoyo, 2006). Warna pada ikan nemo dapat mengalami penurunan, Ezhil et al

(2008) menyatakan bahwa ikan hias pada umumnya menjadi pudar pada saat

dipelihara di akuarium. Penurunan warna pada ikan dapat terjadi karena

perubahan jumlah pigmen pada tubuh. Salah satu penyebab hal tersebut dapat

terjadi adalah kandungan pigmen dalam pakan (Said, dkk., 2005). Upaya

pemuliaan untuk meningkatkan nilai jual dan kecerahan warna kulit ikan dapat

dilakukan dengan meningkatkan nutrisi pakan (Priyadi, dkk., 2007). Pakan

berpengaruh terhadap pembentukan warna ikan hias (Storebaken & No, 1992).

Kandungan karotenoid pada pakan dibutuhkan oleh ikan yang berwarna merah

hingga kuning, untuk mempertahankan keindahan warna kulit (Sari, dkk., 2014).

Pakan juga sangat berperan pada pertumbuhan ikan nemo (Yulianti, dkk., 2014).

Kebutuhan optimum protein ikan nemo berkisar antara 38-55%. Kekurangan

protein dapat menyebabkan kehilangan bobot tubuh atau gangguan pertumbuhan

pada ikan (Wahyuni, 2008).

Tepung Spirulina sp. memiliki kandungan karotenoid (3,7%) (Belay, 1977) dan

protein (54,44%) yang tinggi. Sasson (1991) menyatakan bahwa kandungan

karotenoid pada Spirulina sp. dapat meningkatkan intensitas warna pada ikan.

2

Kandungan protein pada Spirulina sp. berkisar antara 50 70% dari berat kering

(Tietze, 2004). Penelitian Watanabe et al., (1990) menunjukkan bahwa pakan

yang diberi tambahan Spirulina sp. dapat meningkatkan pertumbuhan dan rasio

konversi pakan ikan striped jack (Pseudocaranx dentex). Palmegiano et al.,

(2005) melaporkan bahwa pemberian Spirulina sp. meningkatkan pertumbuhan

pada ikan sturgeon (Acipenser baeri).

Pemeliharaan indoor dilakukan untuk menjaga suhu lingkungan pemeliharaan

relatif stabil. Kandungan karotenoid dan protein yang terdapat pada tepung

Spirulina sp. sangat potensial, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai

pengaruh tepung Spirulina sp. terhadap peningkatan intensitas warna dan

pertumbuhan benih ikan nemo (Amphiprion percula) yang dipelihara indoor.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung

Spirulina sp. dalam pakan terhadap intensitas warna dan pertumbuhan benih ikan

nemo (Amphiprion percula) yang dipelihara indoor.

1.3 Manfaat Penelitian

Penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan informasi terkait pengaruh

penambahan tepung Spirulina sp.dalam pakan terhadap peningkatan intensitas

warna dan pertumbuhan benih ikan nemo (Amphiprion percula), sehingga kualitas

ikan nemo budidaya dapat meningkat.

1.4 Kerangka Pemikiran

Ikan nemo yang berkualitas, ditentukan oleh beberapa parameter, seperti warna

yang cerah dan pertumbuhan cepat. Warna pada ikan nemo dapat mengalami

penurunan saat dipelihara di akuarium. Para pembudidaya perlu mempertahankan

dan meningkatkan warna ikan hias tersebut, yaitu dengan cara memberikan pakan

yang mengandung pigmen warna (Utomo, dkk., 2006).

Penambahan sumber pigmen dalam pakan, dapat mendorong peningkatan atau

minimal mampu mempertahankan pigmen warna, pada tubuh ikan selama masa

3

pemeliharaan (Wayan, 2010). Tongsiri et al (2010) menyatakan bahwa tepung

Spirulina sp. dapat meningkatkan kecerahan warna dan pertumbuhan dan ikan.

Tepung Spirulina sp. memiliki kandungan karotenoid dan protein yang cukup

tinggi, masing-masing berperan dalam meningkatkan intensitas warna dan

pertumbuhan (Gambar 1).

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

1.5 Hipotesis

Hipotesis yang digunakan pada penelitian adalah:

a. Tepung Spirulina sp. dalam pakan terhadap perubahan warna kulit :

H0: Pemberian tepung Spirulina sp. tidak berpengaruh terhadap intensitas

warna benih ikan nemo (Amphiprion percula).

H1: Pemberian tepung Spirulina sp. berpengaruh terhadap intensitas warna

benih ikan nemo (Amphiprion percula).

b. Tepung Spirulina sp. dalam pakan terhadap pertumbuhan:

H0: Pemberian tepung Spirulina sp. tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan

benih ikan nemo (Amphiprion percula).

H1: Pemberian tepung Spirulina sp. berpengaruh terhadap pertumbuhan benih

ikan nemo (Amphiprion percula).

Peningkatan kualitas benih ikan nemo (Amphiprion percula)

Manajemen pakan

Penambahan tepung Spirulina sp. dalam pakan buatan

Kandungan karotenoid dan protein pada tepung Spirulina sp.

Peningkatan Pertumbuhan Peningkatan Intensitas Warna

Analisis Kromatofor

4

II. METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada Februari Juni 2016 di Laboratorium Ikan Hias dan

Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Balai Besar Perikanan Budidaya

Laut (BBPBL) Lampung yang berlokasi di Desa Hanura, Kecamatan Teluk

Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.

2.2 Alat dan Bahan Penelitian

2.2.1 Alat Penelitian

2.2.1.2 Pemeliharaan Ikan Nemo

Alat-alat yang digunakan pada penelitian adalah akuarium berukuran

40cm40cm40cm sebanyak 12 unit, timbangan digital (ketelitian 0,00 gram),

kamera digital, penggaris, termometer, kertas pH, refraktometer, instalasi aerasi,

Modified Toca Color Finder (M-TCF), scoop net, alat tulis, ember, baskom,

plastik, penggiling pakan, oven.

2.2.1.2 Analisis Kromatofor

Alat-alat yang digunakan pada uji kromatofor adalah alat bedah (dissecting set),

sarung tangan, masker, botol sampel, nampan bedah, cassete embedding, tissue

processor, alat embedding, paraffin mold, mikrotom, rak slide,floating bath, kaca

preparat,cover glass, staining set, lemari pendingin dan mikroskop yang

dihubungkan dengan komputer.

2.2.2 Bahan Penelitian

2.2.2.1 Pemeliharaan Ikan Nemo

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian, yaitu benih ikan nemo (Amphiprion

percula) berukuran 2-3 cm dengan bobot ± 0,4 gram, tepung ikan, tepung jagung,

tepung kedelai, tepung tapioka, minyak jagung, minyak ikan, premix, pakan

buatan dan tepung Spirulina sp.

5

2.2.2.2 Analisis Kromatofor

Bahan yang digunakan adalah sampel ikan uji (ikan nemo), larutan fiksasi (buffer

formalin), alkohol 70%, alkohol 80%, alkohol 95%, alkohol 100%, akuades,

formalin, xylol, parafin cair, hematoxylin, eosin, dan entellan.

2.3 Rancangan Penelitian

Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL),

terdiri dari 4 perlakuan, yaitu :

Perlakuan A: Pakan tanpa penambahan tepung Spirulina sp.

Perlakuan B: Pakan yang ditambah 0,9% tepung Spirulina sp. dalam 1 kg

pakan.

Perlakuan C: Pakan yang ditambah 1,2% tepung Spirulina sp. dalam 1 kg

pakan.

Perlakuan D: Pakan yang ditambah 1,5% tepung Spirulina sp. dalam 1 kg

pakan.

Model Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan adalah :

Yij = µ + σi + єij

Keterangan:

Yij : Data pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j

μ : Nilai tengah umum

σi : Pengaruh pemberian pakan ke-i

єij : Galat percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

i : Perlakuan pakan A, B, C, D

j : Ulangan (1,2,3)

Berikut tata letak wadah pemeliharaan ikan nemo (Amphiprion percula) secara

acak :

Gambar 2. Tata Letak Wadah Pemeliharaan Ikan Nemo (Amphiprion percula)

B2 A2 A3 B1 A1 D3 D1 C1 B3 D2 C3 C2

6

Keterangan :

A : Pakan tanpa penambahan tepung Spirulina sp.

B : Pakan yang ditambah 0,9% tepung Spirulina sp. dalam 1 kg pakan.

C : Pakan yang ditambah 1,2% tepung Spirulina sp. dalam 1 kg pakan.

D : Pakan yang ditambah 1,5% tepung Spirulina sp. dalam 1 kg pakan.

1,2,3 : Ulangan Ke-

2.4 Prosedur Penelitian

2.4.1 Persiapan Alat

Wadah dan alat-alat yang akan digunakan disiapkan. Akuarium yang akan

digunakan dicuci dan disikat hingga bersih, kemudian dibilas dan dikeringkan.

Setiap akuarium diisi air dengan ketinggian 75% dari volume akuarium dan

dilengkapi dengan instalasi aerasi sebagai penyuplai oksigen.

2.4.2 Pembuatan Pakan

Bahan baku pakan buatan terdiri dari tepung Spirulina sp., tepung ikan, tepung

kedelai, tepung jagung, tepung tapioka, minyak ikan, minyak jagung dan premix

(Tabel 1).

Tabel 1. Bahan Baku Pakan Ikan Nemo (Amphiprion percula)

Bahan Pakan Perlakuan(gram)

A (kontrol) B C D

Tepung Spirulina sp. 495,3 486,3 483,3 430,3

Tepung Ikan 0 9 12 15

Tepung Jagung 247,6 247,6 247,6 247,6

Tepung Kedelai 137,1 137,1 137,1 137,1

Tepung Tapioka 70 70 70 70

Minyak Ikan 20 20 20 20

Minyak Jagung 10 10 10 10

Premix 20 20 20 20

Jumlah 1000 1000 1000 1000

Kandungan protein bahan baku diuji sebelum diformulasikan ke pakan yang akan

dibuat. Persentase protein bahan baku pakan terlampir pada lampiran 1. Bahan

baku pakan diformulasikan sesuai dengan perlakuan yang telah ditentukan.

Formulasi pakan dijelaskan pada lampiran 2.

7

Seluruh bahan baku dicampur hingga merata, kemudian ditambah air hangat

sebanyak 10% dari komposisi bahan total. Setelah bahan baku tercampur secara

merata, dilakukan pencetakan sesuai dengan ukuran pelet yang diinginkan. Pakan

yang sudah jadi kemudian dikeringkan di bawah cahaya matahari, hingga kadar

air yang tersisa mencapai 3%. Setelah kering pakan ikan disimpan di tempat yang

kering. Skema pembuatan pakan dijelaskan pada lampiran 3.

2.4.2.1 Uji Proksimat Pakan

Uji proksimat dilakukan pada bahan baku pakan dan masing-masing pakan buatan

yang telah diformulasikan. Uji proksimat dilakukan untuk mengetahui kandungan

protein kasar, lemak kasar, abu, serat, kadar air dan nilai energi. Hasil analisis

bahan baku pakan menjadi dasar pembuatan formulasi pakan, sedangkan pakan

formulasi yang dihasilkan dianalisis untuk membandingkan nilai estimasi yang

diharapkan. Hasil uji proksimat pakan terlampir pada lampiran 4.

2.4.3 Pelaksanaan Penelitian

2.4.3.1 Pemeliharaan dan Pemberian Pakan

Pemeliharaan ikan nemo dilakukan selama 60 hari dengan frekuensi pemberian

pakan empat kali, yaitu pada pukul 08.00, 10.00 dan 14.00 dan 16.00 WIB yang

diberikan secara ad satiation.

2.4.3.2 Pengelolaan Kualitas Air

Kualitas air selama masa pemeliharaan dijaga agar tetap stabil, yaitu dengan

dilakukan penyiponan setiap pagi hari sebelum pemberian pakan dan sore hari.

Penyiponan dilakukan hingga air berkurang sebanyak 20% dari volume total air.

Pengukuran suhu dan pH dilakukan setiap hari, pengukuran salinitas dilakukan

setiap pengamatan perubahan warna kulit ikan nemo, yaitu setiap 10 hari sekali

selama 60 hari serta pengukuran kadar amoniak dan nitrit dilakukan pada awal,

tengah dan akhir penelitian.

8

2.4.3.3 Parameter yang Diamati

a. Peningkatan Intensitas Warna

1) Modified-Toca Color Finder (M-TCF)

Pengamatan peningkatan kecerahan warna ikan nemo dilakukan setiap 10 hari

sekali selama 60 hari, pada pukul 08.00 WIB sebelum dilakukan penyiponan.

Pengamatan peningkatan kecerahan warna dilakukan secara visual, yaitu dengan

membandingkan ikan pada masing-masing perlakuan dengan kertas Modified-

Toca Color Finder (M-TCF). Pembobotan nilai kertas M-TCF dimulai dari 1,2,3,

hingga skor 24 dengan gradasi warna dari oranye ke merah pekat. Pengamatan

dilakukan oleh 5 orang panelis, yang tidak mengalami gangguan pada mata,

seperti buta warna, rabun dan penyakit mata lainnya.

2) Analisis Kromatofor

Pengamatan kromatofor pada lapisan epidermis ikan dilakukan pada awal dan

akhir penelitian, metode yang digunakan adalah teknik pewarnaan Hematoxylin

dan Eosin (H & E). Sebelum dilakukan pengamatan kromatofor, dilakukan

pembuatan preparat jaringan. Pembuatan preparat jaringan dilakukan dengan

mengambil sampel kulit ikan yang telah difiksasi dengan buffer formalin,

kemudian dilakukan dehidrasi, clearing, parafinasi, blocking, triming,

pemotongan dan pewarnaan H & E. Setelah pembuatan preparat jaringan

dilakukan pengamatan jumlah sel kromatofor secara deksriptif (Jirasak et al,

1999). Prosedur analisis kromatofor/histologi terlampir pada Lampiran 8.

b. Pertumbuhan

Pengukuran pertumbuhan meliputi panjang selama pemeliharaan, panjang mutlak,

bobot selama masa pemeliharaan dan bobot mutlak.

1). Panjang Selama Pemeliharaan

Panjang ikan nemo selama pemeliharaan diukur setiap 10 hari sekali. Pengukuran

panjang dilakukan dengan menggunakan penggaris (ketelitian 0,1 cm).

9

2). Panjang Mutlak

Pertumbuhan panjang mutlak merupakan selisih panjang total tubuh ikan pada

akhir penelitian dengan panjang total tubuh ikan pada awal penelitian.

Perhitungan panjang mutlak dapat dihitung dengan rumus (Effendi, 1997) :

Lm = Lt L0

Keterangan :

Lm = Pertumbuhan panjang mutlak (cm)

Lt = Panjang rata-rata akhir penelitian (cm)

L0 = Panjang rata-rata awal penelitian (cm)

3). Bobot Selama Pemeliharaan

Bobot ikan nemo selama pemeliharaan diukur setiap 10 hari sekali. Pengukuran

bobot dilakukan dengan menggunakan timbangan digital (ketelitian 0,1 cm).

4). Bobot Mutlak

Pertumbuhan berat mutlak merupakan selisih berat total tubuh ikan pada akhir

penelitian dengan berat total tubuh ikan pada awal penelitian. Perhitungan berat

mutlak dapat dihitung dengan rumus (Effendi, 1997) :

Wm = Wt W0

Keterangan :

Wm = Pertumbuhan berat mutlak (g)

Wt = Bobot rata-rata akhir penelitian (g)

W0 = Bobot rata-rata awal penelitian (g)

c. Pengukuran Amoniak dan Nitrit

Pengukuran amoniak dan nitrit dilaksanakan di Laboratorium Kualitas Air, Balai

Besar Perikanan Laut (BBPBL) Lampung. Pengukuran amoniak dan nitrit

dilakukan sebagai berikut:

10

1) Pengukuran Amoniak

Sampel air sebanyak 25 ml disaring menggunakan kertas saring, kemudian

sampel air yang telah disaring ditambah dengan 1 ml larutan phenol, 1 ml

larutan natrium nitroprusid dan 2,5 ml larutan oksidator. Setelah itu,

sampel air digoyangkan dan dimasukkan ke dalam cuvet. Selanjutnya

dilakukan pengukuran amoniak menggunakan spektrofotometer dengan

panjang gelombang 640 nm.

2) Pengukuran Nitrit

Sampel air sebanyak 25 ml disaring menggunakan kertas saring, kemudian

sampel air yang telah disaring ditambah dengan 1 ml larutan pewarna.

Setelah itu, sampel air digoyangkan dan dimasukkan ke dalam cuvet.

Selanjutnya dilakukan pengukuran nitrit menggunakan spektrofotometer

dengan panjang gelombang 543 nm.

2.4.4 Analisis Data

Data hasil pengamatan mengenai penambahan tepung Spirulina sp. terhadap

peningkatan intensitas warna dan pertumbuhan diuji menggunakan sidik ragam

(uji F) dengan tingkat kepercayaan 95%. Apabila terdapat perbedaan antar

perlakuan, dilanjutkan dengan uji lanjut BNT dengan tingkat kepercayaan 95%

(Steel & Torrie, 2001). Data hasil pengamatan kromatofor dan kualitas air

dianalisis secara deskriptif.

24

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penambahan tepung Spirulina sp. dalam pakan, tidak memberikan pengaruh

terhadap peningkatan intensitas warna, tetapi memberikan pengaruh terhadap

pertumbuhan (bobot mutlak) benih ikan nemo (Amphiprion percula) yang

dipelihara indoor.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan bahan pakan yang

mengandung karotenoid untuk peningkatan intensitas warna ikan nemo atau ikan

hias lain dengan lama pemeliharaan dan dosis pakan yang tepat untuk

mendapatkan ikan nemo yang lebih berkualitas.

25

DAFTAR PUSTAKA

Agusaputra, T., Putri, Berta. & Hudaidah, Siti. 2014. Pengaruh Penambahan

Tepung Spirulina sp. pada Pakan terhadap Kecerahan Warna Ikan Komet

(Carassius auratus). Jurnal Rekayasa Teknologi Budidaya Perairan. 1.

Universitas Lampung.

Antono, D. R. 2010. Perubahan Warna Ikan Maskoki (Carassius auratus) yang

Diberi Pakan Berkarotenoid dengan Lama Pemberian Berbeda. Skripsi.

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Belay, A. 1997. Mass Culture of Spirulina outdoor – The earthrise farms

experience. dalam Vonshak, A. (penyunting), Spirulina platensis

(Arthrospira), Physiology, Cell-biology and Biotechnology. New York:

Taylor & Francis, 131-158.

Boyd, C.E., 1990. Water Quality in Pond for Aquaculture. Ala. Agr. Exp. Sta.

Auburn Alabama. Alabama. USA.

Buwono, I. D. 2000. Kebutuhan Asam Amino Esensial dalam Ransum Ikan.

Kanisius. Yogyakarta. 52 hlm.

Craig, S., & Helfrich, L. A. 2009. Understanding Fish Nutrition, Feed dan

Feeding. Virginia Cooperative Extension , 1-4. Virginia State University.

Direktorat Jendral Perikanan Budidaya [DJPB]. 2014. Budidaya Ikan Hias

Clownfish (Amphiprion sp.). Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Effendie, M. 1997. Metode Biologi Perikanan. Bogor: Yayasan Dewi Sri Bogor.

Ekasari, J. 2009. Teknologi Bioflok: Teori dan Aplikasi dalam Perikanan

Budidaya Sistem Intensif. Jurnal Akuakultur Indonesia, 8 (22) , 117-127.

Evan, D. H. 1993. The Physiology of Fishes. London: CCR Press.

Ezhil, J., C. Jeyanthi & M. Narayanan. 2008. Marigold as a carotenoid source on

pigmentation and growth or red swordtail, Xiphophorus helleri. Turkish

Journal of Fisheries and AquaticSciences, 8 , 99–102.

Forteath, N. 1993. Types of Recirculation Systems. P: 33–39. In P. Hart & D. O.

Sullivan (Eds.): Recirculation Systems: Design, Construction and

Management. Launceston, Australia: University of Tasmania.

26

Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan: Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Halver, J.E. & Hardy. 2002. Fish Nutrition. Third Edition. California USA:

Academy Press inc. 822 pp. p: 712-713.

Handari, R. D. 2012. Teknologi dan Kontrol Kualitas Pengolahan Pakan di PT

Charoen Pokphand Sidoarjo Jawa Timur. Laporan Praktek Kerja

Lapangan.Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Indarti, S., M. Muhaemin & S. Hudaidah. 2012. Modified Toca Color Finder

(M-TCF) dan Kromatofor sebagai Penduga Tingkat Kecerahan Warna

Ikan Komet (Carassius auratus auratus) yang diberi Pakan dengan

Proporsi Tepung Kepala Udang yang Berbeda. Jurnal Rekayasa dan

Teknologi Budidaya Perairan. 1 (1). 9-16.

Iskandar & Sitanggang, M. 2003. Memilih dan Merawat Mas Koki Impor

Berkualitas. Jakarta: Agromedia.

Jirasak T, Achariya S & Nantarika C. 1999. Effect of Astaxanthin on The

Pigmentation Of Goldfish Carassius auratus. Faculty of veterinary

science. Chulalongkorn University, Bangkok 10330. Thailand.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup [KMLH]. 2004. Baku Mutu Air Laut.

Kurniawan, P. P. 2015. Pemanfaatan Tepung Kepala Ikan Teri Sebagai Bahan

Pakan Buatan Ikan Badut (Amphiprion percula). Skripsi. Bandar

Lampung: Universitas Lampung.

Lesmana & Satyani, D. 2002. Agar Ikan Hias Cemerlang. Jakarta: Penebar

Swadaya.

Lovell, R. T., 1992. Dietary enhancement of color in ornamental fish. Aqua

Magazine, 18 , 77-79.

Lovell, T. 1998. Nutrition and Feeding of Fish. Second. Auburn University.

Mara, K. I. 2010. Pengaruh Penambahan Tepung Kepala Udang dalam Pakan

Buatan Terhadap Peningkatan Warna Ikan Rainbow Merah (Glossolepis

incises). Skripsi. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta.

Mulyana, T. Z. 2004. Efisiensi Pemberian beberapa Pakan untuk Ikan Sidat

(Anguilla sp.) yang Dipelihara dalam Sistem Resirkulasi. Skripsi.

Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Institut Pertanian Bogor. Bogor. 50 hal.

27

Parvin, M & Habib BMA. 2008. A Review on Culture, Production and Use of

Spirulina as Food for Humans and Feeds for Domestic Animals and Fish,

FAO Fisheries and Aquaculture Circular, Rome, Italy. 1034 , 3-7.

Priyadi, A., Chumaidi, & Musa, A. 2007. Pengaruh Spirulina sp. dan

Astaxantin dalam formula pakan terhadap peningkatan kualitas warna

benih Botia (Chromobotia macracanthus) asal Sumatera dan Kalimantan.

Buku Ikan Hias Nusantara , 1–7.

Said, D. S., Supyawati, I. W., & Noortiningsih. 2005. Pengaruh Jenis Pakan dan

Kondisi Cahaya Terhadap Penampilan Warna ikan Pelangi Merah

Glossolepis incisus Jantan. Jurnal Iktiologi Indonesia, 5 (2), 61-67.

Sally, E. 1997. Pigment Granula Transport in Cromatophores. Departement

Biology Buckell University. Lewisbrug.

Sari, N. P., Santoso, L., Hudaidah, S. 2012. Pengaruh penambahan tepung kepala

udang dalam pakan terhadap pigmentasi ikan koi Cyprinus carpio jenis

kohaku. Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan . 1, 31–38.

Sari, O. V., Hendrarto, B., & Soedarsono, P. 2014. Pengaruh variasi jenis

makanan terhadap ikan karang nemo (Amphiprion ocellaris Cuvier, 1830)

ditinjau dari perubahan warna, pertumbuhan dan tingkat kelulushidupan.

Diponegoro Journal Of Maquares, 3 (3), 134-143.

Sasson, A. 1991. Culture of microalgae in achievement and evaluation. United

Nation Educational, Scientific and Cultural Organitation (UNESCO) Place

de Pontenry, Paris. France. 104p.

Sembiring, S. B., Setiawati, K. M., Hutapea, J. H., & Subamia, W. 2013.

Pewarisan Pola Warna Ikan Klon Biak, Amphiprion percula. Jurnal Ilmu

dan Teknologi Kelautan Tropis, 5 (2), 343-351.

Sihombing, F., Artini, N. W., & Dewi, R. K. 2013. Kontribusi Pendapatan

Nelayan Ikan Hias terhadap Pendapatan Total Rumah Tangga di Desa

Serangan. E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata, 2 (4), 179-190.

Spotte, S. 1979. Fish and invertebrate culture. Waler Management in Closed

System, Second Ed. New York: John Wiley & Sons, 179 hal.

Steel, G D., Torrie, J H., 2001. Priciples and Procedure of Statistics. A

Biometrical Approach, New York: Mc Graw-Hill Inc.

Storebaken,T & Hong Kyoon No. 1992. Pigmentation of rainbow trout.

Aquaculture,100, 209-229.

Tietze, H.W. 2004. Spirulina micro food macro blessing (4th

edition).

Australia: Harald W. Tietze Publishing. 78-79 pp.

28

Tongsiri S, Mang-Amphan K, Peerapornpisal Y. 2010. Effect of replacing

fishmeal with Spirulina on growth, carcass composition and pigment of

the mekong giant catfish. Asian J Agricult Sci. 2(3), 106-110.

Utomo, N. B., Carman, O., & Fitriyati, N. 2006. Pengaruh Penambahan

Spirulina platensis dengan Kadar Berbeda Pada Pakan Terhadap Tingkat

Intensitas Warna pada Ikan Koi Kohaku (Cyprinus carpio L). Jurnal

Akuakultur Indonesia, 5 (1), 1-4.

Van der Salm, A.L., Martinez, M., Flik, G., & Bonga, S.E.W. 2004. Effects of

husbandry conditions on the skin color and stress response of red porgy,

Pagrus pagrus. Aquaculture, 241: 371–386.

Wahyuni K.A., Hermawan A & Suciantoro. 2008. Budidaya Ikan Nemo

(Amphiprion ocellaris). Jakarta: Warta Budidaya. Pp 38-40.

Wallin, M. 2002. Nature’s Palette How Animals, Including Humans, Produce

Colors. Departement of Zoology Goteborg University. Sweden.

Wardoyo. 2006. Pemeliharaan Induk Ikan Clown Fish (Amphiprion percula)

dengan Periode Waktu Penyiponan. Prosiding:Seminar Nasional

Tahunan III Hasil Perikanan dan Kelautan. Yogyakarta: UGM Press. pp

399-403.

Watanabe T. & C.Y Cho,.1988. Laboratory work chemical evaluation of dietary

nutrition p. 79-92. In. Watanabe T, editor. Fish nutrition and mariculture

JICA textbook the, General Aquaculture Course. Tokyo: Kanagawa

International Fisheries Training Center.

Watanabe T, Liao WL, Takeuchi T, Yamamoto H. 1990. Effect of dietary

Spirulina supplementation on growth performance and flash lipid of

cultured striped jack. J Tokyo Univ Fish, 77, 231-239.

Wayan, S. 2010. Peningkatan Warna Ikan Rainbow Merah (Glossolepis incisus)

Melalui Pengkayaan Karatenoid Tepung Kepala Udang dalam Pakan.

Jurnal Iktiologi Indonesia, 10 (1), 1-9.

Yasir, I. & Qin, J.G. 2009. Effect of Light Intensity on Color Performance of

False Clownûsh, Amphiprion ocellaris Cuvier. Journal Of The World

Aquaculture Society, 40 (3) : 337-350.

Yulianti, E. S., Maharani, H. W., & Diantari, R. (2014). Efektivitas Pemberian

Astaxanthin pada Peningkatan Kecerahan Warna Ikan Badut (Amphiprion

ocellaris). e-journal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, 3 (1),

313-318.


Recommended