PENAMBAHAN TEPUNG Spirulina sp. DALAM PAKAN UNTUK
PENINGKATAN INTENSITAS WARNA DAN PERTUMBUHAN
BENIH IKAN NEMO (Amphiprion percula) YANG DIPELIHARA INDOOR
(Skripsi)
Oleh
DONI NURLISA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
ABSTRACT
THE USED OF Spirulina sp. POWDER IN FEED TO INCREASE
COLOR INTENSITY AND GROWTH OF
CLOWNFISH (Amphiprion percula) IN INDOOR SYSTEM
By
DONI NURLISA
Ornamental fish generally become faded when kept in an aquarium. Efforts to
improve the quality of clownfish can be done by adding a pigment source in feed
containing high carotenoids and protein. Spirulina sp. powder is one of feed
material containing high carotenoids and protein. The purpose of the study was to
determine the effect of Spirulina sp. powder in feed to the intensity of the color
and growth of clownfish (Amphiprion percula) in indoor system. Research was
conducted on February June 2016 at Laboratory of Ornamental Fish and Fish
and Environmental Health Laboratory, Center for Mariculture (BBPBL)
Lampung. The experimental design was a completely randomized design (RAL)
with 4 treatments (feed without the addition of Spirulina sp. powder, feed with the
addition 0.9% of Spirulina sp. powder, feed with the addition 1.2% of Spirulina
sp. powder, feed with the addition 1.5% of Spirulina sp. powder) and 3
repetitions. The color intensity and growth statistically tested using analysis of
variance (ANOVA) anda further test using the Least Significant Difference
(LSD). The results showed the addition of Spirulina sp. powder, does not give
effect on the intensity of color, but give effect on absolute growth weight of
clownfish (Amphiprion percula) in indoor system.
Keywords: clownfish, Spirulina sp. powder, color and growth.
ABSTRAK
PENAMBAHAN TEPUNG Spirulina sp. DALAM PAKAN UNTUK
PENINGKATAN INTENSITAS WARNA DAN PERTUMBUHAN
BENIH IKAN NEMO (Amphiprion percula) YANG DIPELIHARA INDOOR
Oleh
DONI NURLISA
Ikan hias pada umumnya menjadi pudar pada saat dipelihara di akuarium. Upaya
peningkatan kualitas warna dan pertumbuhan ikan nemo dapat dilakukan dengan
menambahkan sumber pigmen dalam pakan yang mengandung karotenoid dan
protein. Tepung Spirulina sp. merupakan salah satu bahan pakan yang
mengandung karotenoid dan protein tinggi. Tujuan dari penelitian adalah untuk
mengetahui pengaruh penambahan tepung Spirulina sp. dalam pakan terhadap
intensitas warna dan pertumbuhan benih ikan nemo (Amphiprion percula) yang
dipelihara indoor. Penelitian dilaksanakan pada Februari Juni 2016 di
Laboratorium Ikan Hias dan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Balai
Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung. Rancangan percobaan yang
digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (pakan
tanpa penambahan tepung Spirulina sp., pakan dengan penambahan 0,9% tepung
Spirulina sp., pakan dengan penambahan 1,2% tepung Spirulina sp., pakan
dengan penambahan 1,5% tepung Spirulina sp.) dan 3 kali ulangan. Intensitas
warna dan pertumbuhan diuji statistik menggunakan analisis sidik ragam
(ANOVA) dan uji lanjut yang digunakan adalah Beda Nyata Terkecil (BNT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung Spirulina sp. dalam
pakan, tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan intensitas warna, tetapi
memberikan pengaruh terhadap bobot mutlak benih ikan nemo (Amphiprion
percula) yang dipelihara indoor.
Kata Kunci : ikan nemo, tepung Spirulina sp., warna dan pertumbuhan.
PENAMBAHAN TEPUNG Spirulina sp. DALAM PAKAN UNTUK
PENINGKATAN INTENSITAS WARNA DAN PERTUMBUHAN
BENIH IKAN NEMO (Amphiprion percula) YANG DIPELIHARA INDOOR
Oleh
DONI NURLISA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PERIKANAN
Pada
Jurusan Perikanan dan Kelautan
Fakultas Pertanian Universitas Lampung
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
Doni Nurlisa dilahirkan di Bandar Lampung pada 02 April
1994 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, putri dari
pasangan Bapak Paiman dan Ibu Ngaisah. Pendidikan formal
yang pernah ditempuh, yaitu TK Beringin Raya pada 1999,
SDN 1 Beringin Raya diselesaikan pada 2006, SMPN 14
Bandar Lampung diselesaikan pada 2009, SMAN 16 Bandar
Lampung diselesaikan pada 2012. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan
Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui jalur Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Undangan.
Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif organisasi kampus, yaitu menjadi
pengurus Himpunan Mahasiswa Budidaya Perairan Unila (HIDRILA) sebagai
anggota bidang Penelitian dan Pengembangan periode kepengurusan 2013/2014
dan 2014/2015 dan anggota Komisi Fasilitas dan Akademik Dewan Perwakilan
Mahasiswa (DPM) Fakultas Pertanian Universitas Lampung periode 2014/2015.
Penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sri Busono,
Kecamatan Way Seputih, Lampung Tengah pada Januari-Maret 2015 dan Praktik
Umum (PU) di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara,
Jawa Tengah, dengan judul “Deteksi WSSV pada Udang Vannamei (Litopenaeus
vannamei) dengan Metode PCR Konvensional” pada Agustus September 2015.
PERSEMBAHAN
Segala puji hanya milik Allah SWT, Rabb semesta alam yang senantiasa menjadi penyejuk hati, pemberi rahmat dan hidayah
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Bukti perjuangan menyelesaikan studi Strata 1 ini, Saya persembahkan untuk Bapak dan Mamak tercinta,
yang tidak pernah lupa mendoakan segala hal terbaik bagi anaknya, memberikan motivasi, kasih sayang dan semangat.
Juga teruntuk Mbak dan Adik tersayang, Yang selalu memberikan motivasi, canda dan tawa.
Untuk para sahabat dan teman-teman, serta semua pihak yang membantu dalam proses penyelesaian skripsi
ini.
Serta untuk almamater tercinta UNIVERSITAS LAMPUNG
MOTTO
Kebaikan yang dilakukan kepada orang lain akan kembali kepada diri kita
sendiri, sekalipun tidak dalam bentuk kebaikan yang sama, begitu juga dengan
keburukan.
“Siapa saja yang meringankan beban seorang mukmin di dunia, Allah pasti
akan meringankan bebannya pada hari kiamat. Siapa saja yang memberikan
kemudahan kepada orang yang kesulitan, Allah pasti akan memberi dia
kemudahan di dunia dan di akhirat. Siapa saja yang menutup aib seorang
muslim di dunia, Allah pasti akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat.
Allah SWT selalu menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong
saudaranya (HR. Muslim)”
Yang terjaga hanya untuk yang menjaga #ilmu.
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penambahan
Tepung Spirulina sp. dalam Pakan terhadap Peningkatan Intensitas Warna
dan Pertumbuhan Benih Ikan Nemo (Amphiprion percula) yang dipelihara
Indoor”.
Selama proses penyelesaian skripsi, penulis telah memperoleh banyak bantuan
dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak dan Mamak tercinta untuk setiap doa, nasehat, motivasi dan kasih
sayang yang diberikan hingga saat ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si selaku Dekan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung.
3. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc selaku Ketua Jurusan Budidaya Perairan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung, sekaligus dosen Pembimbing Kedua.
4. Ibu Berta Putri, S.Si., M.Si selaku dosen Pembimbing Utama yang telah
memberikan motivasi, nasehat, arahan dan bimbingan kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
5. Bapak Tarsim, S.Pi., M.Si selaku dosen Pembahas yang telah memberikan
kritik dan saran yang membangun dalam proses perbaikan skripsi.
6. Bapak Yudha T. Adiputra, S.Pi., M.Si dan Bapak Eko Efendi, S.T., M.Si
selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan saran dan
nasehat kepada penulis selama menyelesaikan studi.
7. Seluruh dosen dan staff jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian
Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi
penulis, serta segala bantuan yang diberikan kepada penulis selama
menyelesaikan studi.
8. Bapak Ir. Mimid Abdul Hamid, M.Sc selaku Kepala Balai Besar Perikanan
Budidaya Laut (BBPBL) Lampung.
9. Bapak Herno Minjoyo selaku pembimbing lapangan di Balai Besar Perikanan
Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, yang telah memberikan arahan dan
motivasi selama pelaksanaan penelitian.
10. Pak Rojuli, Pak Handoko, Pak Onji, Pak Hadi, Ibu Agi, Ibu Yuli Yulianti, Ibu
Juliana Sari Dewi, Ibu Eva, Pak War, Mas Rendi, serta seluruh staff BBPBL
Lampung yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
11. Mbak Dona Tursanti dan Dias Alfaris yang selalu menyuplai
“endorpin”melalui canda dan tawa.
12. Murobbi dan sahabat-sahabat halaqoh yang selalu memotivasi untuk terus
berbuat baik dan memperbaiki diri.
13. Sahabat-sahabat yang selalu membersamai setiap proses studi yang dijalani,
baik suka maupun duka, Abang, Palupi, Ira. S, Adet.
14. Para teman seperjuangan semasa menempuh studi S1 Budidaya Perairan
Universitas Lampung Angkatan 2012, Adet, Agi, Abay, Awir, Anggita,
Thomas, Ata, Atik, Atika, Auliyan (Ketum), Ayi, Ayu Novy, Ayu YP, Dede,
Denti, Desy, Mita, Dharta, Dhiah, Doni Putra, Elis, Eshy, Fajriza (Ojan),
Firman, Gita (Uwo), Gomgom (Komti), Haryanti (Mbak Bro), Heidy, Helda,
Ike, Ira (S), Isti, Jupri, Khanif, Zainal, Fajri, Rio, Ridho, Rukni, Puji Lestari
(Abang), Ajeng, Akbar, Renaldo, Renaldo Syaputra (Edo), Tanjung, Septa,
Palupi, Shara, Sulistiyo, Sulis (Neng Sul), Sundari (Cun), Syohib, Tari,
Tatang, Triando, Weni (Mbak Wen), Wijay dan Yoga.
15. Tim Clownfish Unila, Septi Diah Palupi, Atik Musdhalifah, Desy Sasri
Untari, Rahajeng Utami dan Shara Anbia, terima kasih untuk bantuan dan
semangat yang kalian berikan kepada penulis, terutama selama pelaksanaan
penelitian.
16. Amelia Diana Sari (Emak), Elsa Desmira (Caca), Lestari Indah Astuti (Bule),
Indri Kurnia, Fajar Kurniasih, Merry, Eta.
17. Teman-teman KKN, Mbak Puspa, Mpes, Gabby, Kak Widi, Nick (Kordes),
Kak Adi dan Herdiwan.
18. Teman-teman (Praktik Umum) PU, S, Adet, Rio, Rukni, Armi, Zoel dan
Bayu.
19. Abang-abang dan mbak-mbak angkatan 2009-2011 serta adik-adik angkatan
2013-2016.
20. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan.
Tidak ada gading yang tidak retak, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari sempurna, akan tetapi penulis berharap, skripsi ini dapat bermanfaat
tidak hanya bagi penulis, tetapi juga bermanfaat bagi setiap orang yang
membacanya.
Bandar Lampung, 13 Oktober 2016
Penulis
Doni Nurlisa
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................ i
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... v
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 2
1.4 Kerangka Pemikiran .................................................................................. 2
1.5 Hipotesis .................................................................................................... 3
II. METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat ..................................................................................... 4
2.2 Alat dan Bahan Penelitian ......................................................................... 4
2.2.1 Alat Penelitian ................................................................................... 4
2.2.1.1 Pemeliharaan Ikan Nemo ...................................................... 4
2.2.1.2 Analisis Kromatofor .............................................................. 4
2.2.2 Bahan Penelitian ............................................................................... 4
2.2.2.1 Pemeliharaan Ikan Nemo ...................................................... 4
2.2.2.2 Analisis Kromatofor .............................................................. 5
2.3 Rancangan Penelitian .................................................................................. 5
2.4 Prosedur Penelitian ..................................................................................... 6
2.4.1 Persiapan Alat .................................................................................... 6
2.4.2 Pembuatan Pakan ............................................................................... 6
2.4.2.1 Uji Proksimat Pakan .............................................................. 7
2.4.3 Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 7
2.4.3.1 Pemeliharaan dan Pemberian Pakan ...................................... 7
2.4.3.2 Pengelolaan Kualitas Air ....................................................... 7
2.4.3.3 Parameter yang Diamati ........................................................ 8
a. Peningkatan Intensitas Warna ............................................ 8
b. Pertumbuhan ...................................................................... 8
2.4.4 Analisis Data ...................................................................................... 10
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Intensitas Warna Ikan Nemo (Amphiprion percula) ................................ 11
3.1.1 Modified Toca Color Finder (M-TCF) ........................................... 11
3.1.2 Analisis Kromatofor ........................................................................ 14
3.2 Pertumbuhan Ikan Nemo (Amphiprion percula) ...................................... 16
3.2.1 Panjang ............................................................................................ 16
3.2.2 Panjang Mutlak ............................................................................... 18
3.2.3 Bobot ............................................................................................... 19
ii
3.2.4 Bobot Mutlak ................................................................................... 20
3.3 Mortalitas Ikan Nemo (Amphiprion percula) Selama Penelitian .............. 21
3.4 Kualitas Air .............................................................................................. 22
IV. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Bahan Baku Pakan Ikan Nemo (Amphiprion percula) ..................................... 6
2. Hasil Uji Proksimat Pakan ............................................................................... 17
3. Mortalitas Ikan Nemo (Amphiprion percula) Selama Penelitian ..................... 22
4. Kualitas Air Selama Pemeliharaan Ikan Nemo (Amphiprion percula) ............ 22
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Pikir Penelitian .............................................................................. 3
2. Tata Letak Wadah Pemeliharaan Ikan Nemo (Amphiprion percula) ............ 5
3. Intensitas Warna Ikan Nemo (Amphiprion percula) Setiap Sampling ......... 11
4. Rata-rata Intensitas Warna Ikan Nemo (Amphiprion percula) ..................... 12
5. Hasil Analisis Kromatofor di Epidermis Ikan Nemo (Amphiprion percula)
yang diberi Pakan : (a) tanpa penambahan tepung Spirulina sp.; (b) dengan
penambahan 0,9% tepung Spirulina sp.; (c) dengan penambahan 1,2%
tepung Spirulina sp. dan (d) dengan penambahan 1,5% tepung Spirulina
sp. (Perbesaran 40) ....................................................................................... 14
6. Rerata Panjang Ikan Nemo (Amphiprion percula) Selama Pemeliharaan .... 17
7. Rata-rata Panjang Mutlak Ikan Nemo (Amphiprion percula) ....................... 18
8. Rerata Bobot Ikan Nemo (Amphiprion percula) Selama Pemeliharaan ........ 19
9. Rata-rata Bobot Mutlak Ikan Nemo (Amphiprion percula) .......................... 20
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Uji Protein Bahan Baku Pakan....................................................................... 29
2. Perhitungan Formulasi Pakan ........................................................................ 31
3. Proses Pembuatan Pakan Ikan ....................................................................... 36
4. Uji Proksimat Pakan ...................................................................................... 37
5. Analisis Sidik Ragam Intensitas Warna Ikan Nemo (Amphiprion percula) .. 38
6. Analisis Sidik Ragam Panjang Mutlak Ikan Nemo (Amphiprion percula) ... 39
7. Analisis Sidik Ragam Bobot Mutlak Ikan Nemo (Amphiprion percula) ...... 40
8. Prosedur Histologi ......................................................................................... 42
9. Hasil Analisis Kromatofor Ikan Nemo (Amphiprion percula) pada Akhir
Masa Pemeliharaan ........................................................................................ 43
10. Skema Perhitungan Kromatofor Ikan Nemo (Amphiprion percula) ............. 47
11. Jumlah Kromatofor Ikan Nemo (Amphiprion percula) pada Akhir Masa
Pemeliharaan .................................................................................................. 48
12. Modified Toca Color Finder (M-TCF) .......................................................... 49
13. Data Hasil Pengukuran Panjang Mutlak Ikan Nemo (Amphiprion percula) . 50
14. Data Hasil Pengukuran Bobot Mutlak Ikan Nemo (Amphiprion percula) .... 51
15. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ................................................................. 52
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan hias merupakan salah satu komoditas perikanan, yang dapat dijadikan
sebagai sumber pendapatan devisa negara, serta memiliki keindahan tersendiri
untuk menarik minat para pecinta ikan hias (Sihombing, dkk., 2013). Salah satu
hal yang menjadi penentu keindahan, pada banyak spesies ikan hias adalah warna.
Sembiring, dkk (2013) menyatakan bahwa warna merupakan parameter untuk
menentukan nilai ikan hias, yaitu semakin cerah warna, maka semakin tinggi nilai
ikan hias tersebut.
Ikan nemo (Amphiprion percula) berwarna jingga, belang putih di bagian kepala,
badan dan pangkal ekor, serta memiliki siluet hitam di bagian atas tubuh
(Wardoyo, 2006). Warna pada ikan nemo dapat mengalami penurunan, Ezhil et al
(2008) menyatakan bahwa ikan hias pada umumnya menjadi pudar pada saat
dipelihara di akuarium. Penurunan warna pada ikan dapat terjadi karena
perubahan jumlah pigmen pada tubuh. Salah satu penyebab hal tersebut dapat
terjadi adalah kandungan pigmen dalam pakan (Said, dkk., 2005). Upaya
pemuliaan untuk meningkatkan nilai jual dan kecerahan warna kulit ikan dapat
dilakukan dengan meningkatkan nutrisi pakan (Priyadi, dkk., 2007). Pakan
berpengaruh terhadap pembentukan warna ikan hias (Storebaken & No, 1992).
Kandungan karotenoid pada pakan dibutuhkan oleh ikan yang berwarna merah
hingga kuning, untuk mempertahankan keindahan warna kulit (Sari, dkk., 2014).
Pakan juga sangat berperan pada pertumbuhan ikan nemo (Yulianti, dkk., 2014).
Kebutuhan optimum protein ikan nemo berkisar antara 38-55%. Kekurangan
protein dapat menyebabkan kehilangan bobot tubuh atau gangguan pertumbuhan
pada ikan (Wahyuni, 2008).
Tepung Spirulina sp. memiliki kandungan karotenoid (3,7%) (Belay, 1977) dan
protein (54,44%) yang tinggi. Sasson (1991) menyatakan bahwa kandungan
karotenoid pada Spirulina sp. dapat meningkatkan intensitas warna pada ikan.
2
Kandungan protein pada Spirulina sp. berkisar antara 50 70% dari berat kering
(Tietze, 2004). Penelitian Watanabe et al., (1990) menunjukkan bahwa pakan
yang diberi tambahan Spirulina sp. dapat meningkatkan pertumbuhan dan rasio
konversi pakan ikan striped jack (Pseudocaranx dentex). Palmegiano et al.,
(2005) melaporkan bahwa pemberian Spirulina sp. meningkatkan pertumbuhan
pada ikan sturgeon (Acipenser baeri).
Pemeliharaan indoor dilakukan untuk menjaga suhu lingkungan pemeliharaan
relatif stabil. Kandungan karotenoid dan protein yang terdapat pada tepung
Spirulina sp. sangat potensial, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai
pengaruh tepung Spirulina sp. terhadap peningkatan intensitas warna dan
pertumbuhan benih ikan nemo (Amphiprion percula) yang dipelihara indoor.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung
Spirulina sp. dalam pakan terhadap intensitas warna dan pertumbuhan benih ikan
nemo (Amphiprion percula) yang dipelihara indoor.
1.3 Manfaat Penelitian
Penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan informasi terkait pengaruh
penambahan tepung Spirulina sp.dalam pakan terhadap peningkatan intensitas
warna dan pertumbuhan benih ikan nemo (Amphiprion percula), sehingga kualitas
ikan nemo budidaya dapat meningkat.
1.4 Kerangka Pemikiran
Ikan nemo yang berkualitas, ditentukan oleh beberapa parameter, seperti warna
yang cerah dan pertumbuhan cepat. Warna pada ikan nemo dapat mengalami
penurunan saat dipelihara di akuarium. Para pembudidaya perlu mempertahankan
dan meningkatkan warna ikan hias tersebut, yaitu dengan cara memberikan pakan
yang mengandung pigmen warna (Utomo, dkk., 2006).
Penambahan sumber pigmen dalam pakan, dapat mendorong peningkatan atau
minimal mampu mempertahankan pigmen warna, pada tubuh ikan selama masa
3
pemeliharaan (Wayan, 2010). Tongsiri et al (2010) menyatakan bahwa tepung
Spirulina sp. dapat meningkatkan kecerahan warna dan pertumbuhan dan ikan.
Tepung Spirulina sp. memiliki kandungan karotenoid dan protein yang cukup
tinggi, masing-masing berperan dalam meningkatkan intensitas warna dan
pertumbuhan (Gambar 1).
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
1.5 Hipotesis
Hipotesis yang digunakan pada penelitian adalah:
a. Tepung Spirulina sp. dalam pakan terhadap perubahan warna kulit :
H0: Pemberian tepung Spirulina sp. tidak berpengaruh terhadap intensitas
warna benih ikan nemo (Amphiprion percula).
H1: Pemberian tepung Spirulina sp. berpengaruh terhadap intensitas warna
benih ikan nemo (Amphiprion percula).
b. Tepung Spirulina sp. dalam pakan terhadap pertumbuhan:
H0: Pemberian tepung Spirulina sp. tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan
benih ikan nemo (Amphiprion percula).
H1: Pemberian tepung Spirulina sp. berpengaruh terhadap pertumbuhan benih
ikan nemo (Amphiprion percula).
Peningkatan kualitas benih ikan nemo (Amphiprion percula)
Manajemen pakan
Penambahan tepung Spirulina sp. dalam pakan buatan
Kandungan karotenoid dan protein pada tepung Spirulina sp.
Peningkatan Pertumbuhan Peningkatan Intensitas Warna
Analisis Kromatofor
4
II. METODE PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan pada Februari Juni 2016 di Laboratorium Ikan Hias dan
Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Balai Besar Perikanan Budidaya
Laut (BBPBL) Lampung yang berlokasi di Desa Hanura, Kecamatan Teluk
Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
2.2 Alat dan Bahan Penelitian
2.2.1 Alat Penelitian
2.2.1.2 Pemeliharaan Ikan Nemo
Alat-alat yang digunakan pada penelitian adalah akuarium berukuran
40cm40cm40cm sebanyak 12 unit, timbangan digital (ketelitian 0,00 gram),
kamera digital, penggaris, termometer, kertas pH, refraktometer, instalasi aerasi,
Modified Toca Color Finder (M-TCF), scoop net, alat tulis, ember, baskom,
plastik, penggiling pakan, oven.
2.2.1.2 Analisis Kromatofor
Alat-alat yang digunakan pada uji kromatofor adalah alat bedah (dissecting set),
sarung tangan, masker, botol sampel, nampan bedah, cassete embedding, tissue
processor, alat embedding, paraffin mold, mikrotom, rak slide,floating bath, kaca
preparat,cover glass, staining set, lemari pendingin dan mikroskop yang
dihubungkan dengan komputer.
2.2.2 Bahan Penelitian
2.2.2.1 Pemeliharaan Ikan Nemo
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian, yaitu benih ikan nemo (Amphiprion
percula) berukuran 2-3 cm dengan bobot ± 0,4 gram, tepung ikan, tepung jagung,
tepung kedelai, tepung tapioka, minyak jagung, minyak ikan, premix, pakan
buatan dan tepung Spirulina sp.
5
2.2.2.2 Analisis Kromatofor
Bahan yang digunakan adalah sampel ikan uji (ikan nemo), larutan fiksasi (buffer
formalin), alkohol 70%, alkohol 80%, alkohol 95%, alkohol 100%, akuades,
formalin, xylol, parafin cair, hematoxylin, eosin, dan entellan.
2.3 Rancangan Penelitian
Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL),
terdiri dari 4 perlakuan, yaitu :
Perlakuan A: Pakan tanpa penambahan tepung Spirulina sp.
Perlakuan B: Pakan yang ditambah 0,9% tepung Spirulina sp. dalam 1 kg
pakan.
Perlakuan C: Pakan yang ditambah 1,2% tepung Spirulina sp. dalam 1 kg
pakan.
Perlakuan D: Pakan yang ditambah 1,5% tepung Spirulina sp. dalam 1 kg
pakan.
Model Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan adalah :
Yij = µ + σi + єij
Keterangan:
Yij : Data pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j
μ : Nilai tengah umum
σi : Pengaruh pemberian pakan ke-i
єij : Galat percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
i : Perlakuan pakan A, B, C, D
j : Ulangan (1,2,3)
Berikut tata letak wadah pemeliharaan ikan nemo (Amphiprion percula) secara
acak :
Gambar 2. Tata Letak Wadah Pemeliharaan Ikan Nemo (Amphiprion percula)
B2 A2 A3 B1 A1 D3 D1 C1 B3 D2 C3 C2
6
Keterangan :
A : Pakan tanpa penambahan tepung Spirulina sp.
B : Pakan yang ditambah 0,9% tepung Spirulina sp. dalam 1 kg pakan.
C : Pakan yang ditambah 1,2% tepung Spirulina sp. dalam 1 kg pakan.
D : Pakan yang ditambah 1,5% tepung Spirulina sp. dalam 1 kg pakan.
1,2,3 : Ulangan Ke-
2.4 Prosedur Penelitian
2.4.1 Persiapan Alat
Wadah dan alat-alat yang akan digunakan disiapkan. Akuarium yang akan
digunakan dicuci dan disikat hingga bersih, kemudian dibilas dan dikeringkan.
Setiap akuarium diisi air dengan ketinggian 75% dari volume akuarium dan
dilengkapi dengan instalasi aerasi sebagai penyuplai oksigen.
2.4.2 Pembuatan Pakan
Bahan baku pakan buatan terdiri dari tepung Spirulina sp., tepung ikan, tepung
kedelai, tepung jagung, tepung tapioka, minyak ikan, minyak jagung dan premix
(Tabel 1).
Tabel 1. Bahan Baku Pakan Ikan Nemo (Amphiprion percula)
Bahan Pakan Perlakuan(gram)
A (kontrol) B C D
Tepung Spirulina sp. 495,3 486,3 483,3 430,3
Tepung Ikan 0 9 12 15
Tepung Jagung 247,6 247,6 247,6 247,6
Tepung Kedelai 137,1 137,1 137,1 137,1
Tepung Tapioka 70 70 70 70
Minyak Ikan 20 20 20 20
Minyak Jagung 10 10 10 10
Premix 20 20 20 20
Jumlah 1000 1000 1000 1000
Kandungan protein bahan baku diuji sebelum diformulasikan ke pakan yang akan
dibuat. Persentase protein bahan baku pakan terlampir pada lampiran 1. Bahan
baku pakan diformulasikan sesuai dengan perlakuan yang telah ditentukan.
Formulasi pakan dijelaskan pada lampiran 2.
7
Seluruh bahan baku dicampur hingga merata, kemudian ditambah air hangat
sebanyak 10% dari komposisi bahan total. Setelah bahan baku tercampur secara
merata, dilakukan pencetakan sesuai dengan ukuran pelet yang diinginkan. Pakan
yang sudah jadi kemudian dikeringkan di bawah cahaya matahari, hingga kadar
air yang tersisa mencapai 3%. Setelah kering pakan ikan disimpan di tempat yang
kering. Skema pembuatan pakan dijelaskan pada lampiran 3.
2.4.2.1 Uji Proksimat Pakan
Uji proksimat dilakukan pada bahan baku pakan dan masing-masing pakan buatan
yang telah diformulasikan. Uji proksimat dilakukan untuk mengetahui kandungan
protein kasar, lemak kasar, abu, serat, kadar air dan nilai energi. Hasil analisis
bahan baku pakan menjadi dasar pembuatan formulasi pakan, sedangkan pakan
formulasi yang dihasilkan dianalisis untuk membandingkan nilai estimasi yang
diharapkan. Hasil uji proksimat pakan terlampir pada lampiran 4.
2.4.3 Pelaksanaan Penelitian
2.4.3.1 Pemeliharaan dan Pemberian Pakan
Pemeliharaan ikan nemo dilakukan selama 60 hari dengan frekuensi pemberian
pakan empat kali, yaitu pada pukul 08.00, 10.00 dan 14.00 dan 16.00 WIB yang
diberikan secara ad satiation.
2.4.3.2 Pengelolaan Kualitas Air
Kualitas air selama masa pemeliharaan dijaga agar tetap stabil, yaitu dengan
dilakukan penyiponan setiap pagi hari sebelum pemberian pakan dan sore hari.
Penyiponan dilakukan hingga air berkurang sebanyak 20% dari volume total air.
Pengukuran suhu dan pH dilakukan setiap hari, pengukuran salinitas dilakukan
setiap pengamatan perubahan warna kulit ikan nemo, yaitu setiap 10 hari sekali
selama 60 hari serta pengukuran kadar amoniak dan nitrit dilakukan pada awal,
tengah dan akhir penelitian.
8
2.4.3.3 Parameter yang Diamati
a. Peningkatan Intensitas Warna
1) Modified-Toca Color Finder (M-TCF)
Pengamatan peningkatan kecerahan warna ikan nemo dilakukan setiap 10 hari
sekali selama 60 hari, pada pukul 08.00 WIB sebelum dilakukan penyiponan.
Pengamatan peningkatan kecerahan warna dilakukan secara visual, yaitu dengan
membandingkan ikan pada masing-masing perlakuan dengan kertas Modified-
Toca Color Finder (M-TCF). Pembobotan nilai kertas M-TCF dimulai dari 1,2,3,
hingga skor 24 dengan gradasi warna dari oranye ke merah pekat. Pengamatan
dilakukan oleh 5 orang panelis, yang tidak mengalami gangguan pada mata,
seperti buta warna, rabun dan penyakit mata lainnya.
2) Analisis Kromatofor
Pengamatan kromatofor pada lapisan epidermis ikan dilakukan pada awal dan
akhir penelitian, metode yang digunakan adalah teknik pewarnaan Hematoxylin
dan Eosin (H & E). Sebelum dilakukan pengamatan kromatofor, dilakukan
pembuatan preparat jaringan. Pembuatan preparat jaringan dilakukan dengan
mengambil sampel kulit ikan yang telah difiksasi dengan buffer formalin,
kemudian dilakukan dehidrasi, clearing, parafinasi, blocking, triming,
pemotongan dan pewarnaan H & E. Setelah pembuatan preparat jaringan
dilakukan pengamatan jumlah sel kromatofor secara deksriptif (Jirasak et al,
1999). Prosedur analisis kromatofor/histologi terlampir pada Lampiran 8.
b. Pertumbuhan
Pengukuran pertumbuhan meliputi panjang selama pemeliharaan, panjang mutlak,
bobot selama masa pemeliharaan dan bobot mutlak.
1). Panjang Selama Pemeliharaan
Panjang ikan nemo selama pemeliharaan diukur setiap 10 hari sekali. Pengukuran
panjang dilakukan dengan menggunakan penggaris (ketelitian 0,1 cm).
9
2). Panjang Mutlak
Pertumbuhan panjang mutlak merupakan selisih panjang total tubuh ikan pada
akhir penelitian dengan panjang total tubuh ikan pada awal penelitian.
Perhitungan panjang mutlak dapat dihitung dengan rumus (Effendi, 1997) :
Lm = Lt L0
Keterangan :
Lm = Pertumbuhan panjang mutlak (cm)
Lt = Panjang rata-rata akhir penelitian (cm)
L0 = Panjang rata-rata awal penelitian (cm)
3). Bobot Selama Pemeliharaan
Bobot ikan nemo selama pemeliharaan diukur setiap 10 hari sekali. Pengukuran
bobot dilakukan dengan menggunakan timbangan digital (ketelitian 0,1 cm).
4). Bobot Mutlak
Pertumbuhan berat mutlak merupakan selisih berat total tubuh ikan pada akhir
penelitian dengan berat total tubuh ikan pada awal penelitian. Perhitungan berat
mutlak dapat dihitung dengan rumus (Effendi, 1997) :
Wm = Wt W0
Keterangan :
Wm = Pertumbuhan berat mutlak (g)
Wt = Bobot rata-rata akhir penelitian (g)
W0 = Bobot rata-rata awal penelitian (g)
c. Pengukuran Amoniak dan Nitrit
Pengukuran amoniak dan nitrit dilaksanakan di Laboratorium Kualitas Air, Balai
Besar Perikanan Laut (BBPBL) Lampung. Pengukuran amoniak dan nitrit
dilakukan sebagai berikut:
10
1) Pengukuran Amoniak
Sampel air sebanyak 25 ml disaring menggunakan kertas saring, kemudian
sampel air yang telah disaring ditambah dengan 1 ml larutan phenol, 1 ml
larutan natrium nitroprusid dan 2,5 ml larutan oksidator. Setelah itu,
sampel air digoyangkan dan dimasukkan ke dalam cuvet. Selanjutnya
dilakukan pengukuran amoniak menggunakan spektrofotometer dengan
panjang gelombang 640 nm.
2) Pengukuran Nitrit
Sampel air sebanyak 25 ml disaring menggunakan kertas saring, kemudian
sampel air yang telah disaring ditambah dengan 1 ml larutan pewarna.
Setelah itu, sampel air digoyangkan dan dimasukkan ke dalam cuvet.
Selanjutnya dilakukan pengukuran nitrit menggunakan spektrofotometer
dengan panjang gelombang 543 nm.
2.4.4 Analisis Data
Data hasil pengamatan mengenai penambahan tepung Spirulina sp. terhadap
peningkatan intensitas warna dan pertumbuhan diuji menggunakan sidik ragam
(uji F) dengan tingkat kepercayaan 95%. Apabila terdapat perbedaan antar
perlakuan, dilanjutkan dengan uji lanjut BNT dengan tingkat kepercayaan 95%
(Steel & Torrie, 2001). Data hasil pengamatan kromatofor dan kualitas air
dianalisis secara deskriptif.
24
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penambahan tepung Spirulina sp. dalam pakan, tidak memberikan pengaruh
terhadap peningkatan intensitas warna, tetapi memberikan pengaruh terhadap
pertumbuhan (bobot mutlak) benih ikan nemo (Amphiprion percula) yang
dipelihara indoor.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan bahan pakan yang
mengandung karotenoid untuk peningkatan intensitas warna ikan nemo atau ikan
hias lain dengan lama pemeliharaan dan dosis pakan yang tepat untuk
mendapatkan ikan nemo yang lebih berkualitas.
25
DAFTAR PUSTAKA
Agusaputra, T., Putri, Berta. & Hudaidah, Siti. 2014. Pengaruh Penambahan
Tepung Spirulina sp. pada Pakan terhadap Kecerahan Warna Ikan Komet
(Carassius auratus). Jurnal Rekayasa Teknologi Budidaya Perairan. 1.
Universitas Lampung.
Antono, D. R. 2010. Perubahan Warna Ikan Maskoki (Carassius auratus) yang
Diberi Pakan Berkarotenoid dengan Lama Pemberian Berbeda. Skripsi.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Belay, A. 1997. Mass Culture of Spirulina outdoor – The earthrise farms
experience. dalam Vonshak, A. (penyunting), Spirulina platensis
(Arthrospira), Physiology, Cell-biology and Biotechnology. New York:
Taylor & Francis, 131-158.
Boyd, C.E., 1990. Water Quality in Pond for Aquaculture. Ala. Agr. Exp. Sta.
Auburn Alabama. Alabama. USA.
Buwono, I. D. 2000. Kebutuhan Asam Amino Esensial dalam Ransum Ikan.
Kanisius. Yogyakarta. 52 hlm.
Craig, S., & Helfrich, L. A. 2009. Understanding Fish Nutrition, Feed dan
Feeding. Virginia Cooperative Extension , 1-4. Virginia State University.
Direktorat Jendral Perikanan Budidaya [DJPB]. 2014. Budidaya Ikan Hias
Clownfish (Amphiprion sp.). Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Effendie, M. 1997. Metode Biologi Perikanan. Bogor: Yayasan Dewi Sri Bogor.
Ekasari, J. 2009. Teknologi Bioflok: Teori dan Aplikasi dalam Perikanan
Budidaya Sistem Intensif. Jurnal Akuakultur Indonesia, 8 (22) , 117-127.
Evan, D. H. 1993. The Physiology of Fishes. London: CCR Press.
Ezhil, J., C. Jeyanthi & M. Narayanan. 2008. Marigold as a carotenoid source on
pigmentation and growth or red swordtail, Xiphophorus helleri. Turkish
Journal of Fisheries and AquaticSciences, 8 , 99–102.
Forteath, N. 1993. Types of Recirculation Systems. P: 33–39. In P. Hart & D. O.
Sullivan (Eds.): Recirculation Systems: Design, Construction and
Management. Launceston, Australia: University of Tasmania.
26
Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan: Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Halver, J.E. & Hardy. 2002. Fish Nutrition. Third Edition. California USA:
Academy Press inc. 822 pp. p: 712-713.
Handari, R. D. 2012. Teknologi dan Kontrol Kualitas Pengolahan Pakan di PT
Charoen Pokphand Sidoarjo Jawa Timur. Laporan Praktek Kerja
Lapangan.Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Indarti, S., M. Muhaemin & S. Hudaidah. 2012. Modified Toca Color Finder
(M-TCF) dan Kromatofor sebagai Penduga Tingkat Kecerahan Warna
Ikan Komet (Carassius auratus auratus) yang diberi Pakan dengan
Proporsi Tepung Kepala Udang yang Berbeda. Jurnal Rekayasa dan
Teknologi Budidaya Perairan. 1 (1). 9-16.
Iskandar & Sitanggang, M. 2003. Memilih dan Merawat Mas Koki Impor
Berkualitas. Jakarta: Agromedia.
Jirasak T, Achariya S & Nantarika C. 1999. Effect of Astaxanthin on The
Pigmentation Of Goldfish Carassius auratus. Faculty of veterinary
science. Chulalongkorn University, Bangkok 10330. Thailand.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup [KMLH]. 2004. Baku Mutu Air Laut.
Kurniawan, P. P. 2015. Pemanfaatan Tepung Kepala Ikan Teri Sebagai Bahan
Pakan Buatan Ikan Badut (Amphiprion percula). Skripsi. Bandar
Lampung: Universitas Lampung.
Lesmana & Satyani, D. 2002. Agar Ikan Hias Cemerlang. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Lovell, R. T., 1992. Dietary enhancement of color in ornamental fish. Aqua
Magazine, 18 , 77-79.
Lovell, T. 1998. Nutrition and Feeding of Fish. Second. Auburn University.
Mara, K. I. 2010. Pengaruh Penambahan Tepung Kepala Udang dalam Pakan
Buatan Terhadap Peningkatan Warna Ikan Rainbow Merah (Glossolepis
incises). Skripsi. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta.
Mulyana, T. Z. 2004. Efisiensi Pemberian beberapa Pakan untuk Ikan Sidat
(Anguilla sp.) yang Dipelihara dalam Sistem Resirkulasi. Skripsi.
Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Institut Pertanian Bogor. Bogor. 50 hal.
27
Parvin, M & Habib BMA. 2008. A Review on Culture, Production and Use of
Spirulina as Food for Humans and Feeds for Domestic Animals and Fish,
FAO Fisheries and Aquaculture Circular, Rome, Italy. 1034 , 3-7.
Priyadi, A., Chumaidi, & Musa, A. 2007. Pengaruh Spirulina sp. dan
Astaxantin dalam formula pakan terhadap peningkatan kualitas warna
benih Botia (Chromobotia macracanthus) asal Sumatera dan Kalimantan.
Buku Ikan Hias Nusantara , 1–7.
Said, D. S., Supyawati, I. W., & Noortiningsih. 2005. Pengaruh Jenis Pakan dan
Kondisi Cahaya Terhadap Penampilan Warna ikan Pelangi Merah
Glossolepis incisus Jantan. Jurnal Iktiologi Indonesia, 5 (2), 61-67.
Sally, E. 1997. Pigment Granula Transport in Cromatophores. Departement
Biology Buckell University. Lewisbrug.
Sari, N. P., Santoso, L., Hudaidah, S. 2012. Pengaruh penambahan tepung kepala
udang dalam pakan terhadap pigmentasi ikan koi Cyprinus carpio jenis
kohaku. Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan . 1, 31–38.
Sari, O. V., Hendrarto, B., & Soedarsono, P. 2014. Pengaruh variasi jenis
makanan terhadap ikan karang nemo (Amphiprion ocellaris Cuvier, 1830)
ditinjau dari perubahan warna, pertumbuhan dan tingkat kelulushidupan.
Diponegoro Journal Of Maquares, 3 (3), 134-143.
Sasson, A. 1991. Culture of microalgae in achievement and evaluation. United
Nation Educational, Scientific and Cultural Organitation (UNESCO) Place
de Pontenry, Paris. France. 104p.
Sembiring, S. B., Setiawati, K. M., Hutapea, J. H., & Subamia, W. 2013.
Pewarisan Pola Warna Ikan Klon Biak, Amphiprion percula. Jurnal Ilmu
dan Teknologi Kelautan Tropis, 5 (2), 343-351.
Sihombing, F., Artini, N. W., & Dewi, R. K. 2013. Kontribusi Pendapatan
Nelayan Ikan Hias terhadap Pendapatan Total Rumah Tangga di Desa
Serangan. E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata, 2 (4), 179-190.
Spotte, S. 1979. Fish and invertebrate culture. Waler Management in Closed
System, Second Ed. New York: John Wiley & Sons, 179 hal.
Steel, G D., Torrie, J H., 2001. Priciples and Procedure of Statistics. A
Biometrical Approach, New York: Mc Graw-Hill Inc.
Storebaken,T & Hong Kyoon No. 1992. Pigmentation of rainbow trout.
Aquaculture,100, 209-229.
Tietze, H.W. 2004. Spirulina micro food macro blessing (4th
edition).
Australia: Harald W. Tietze Publishing. 78-79 pp.
28
Tongsiri S, Mang-Amphan K, Peerapornpisal Y. 2010. Effect of replacing
fishmeal with Spirulina on growth, carcass composition and pigment of
the mekong giant catfish. Asian J Agricult Sci. 2(3), 106-110.
Utomo, N. B., Carman, O., & Fitriyati, N. 2006. Pengaruh Penambahan
Spirulina platensis dengan Kadar Berbeda Pada Pakan Terhadap Tingkat
Intensitas Warna pada Ikan Koi Kohaku (Cyprinus carpio L). Jurnal
Akuakultur Indonesia, 5 (1), 1-4.
Van der Salm, A.L., Martinez, M., Flik, G., & Bonga, S.E.W. 2004. Effects of
husbandry conditions on the skin color and stress response of red porgy,
Pagrus pagrus. Aquaculture, 241: 371–386.
Wahyuni K.A., Hermawan A & Suciantoro. 2008. Budidaya Ikan Nemo
(Amphiprion ocellaris). Jakarta: Warta Budidaya. Pp 38-40.
Wallin, M. 2002. Nature’s Palette How Animals, Including Humans, Produce
Colors. Departement of Zoology Goteborg University. Sweden.
Wardoyo. 2006. Pemeliharaan Induk Ikan Clown Fish (Amphiprion percula)
dengan Periode Waktu Penyiponan. Prosiding:Seminar Nasional
Tahunan III Hasil Perikanan dan Kelautan. Yogyakarta: UGM Press. pp
399-403.
Watanabe T. & C.Y Cho,.1988. Laboratory work chemical evaluation of dietary
nutrition p. 79-92. In. Watanabe T, editor. Fish nutrition and mariculture
JICA textbook the, General Aquaculture Course. Tokyo: Kanagawa
International Fisheries Training Center.
Watanabe T, Liao WL, Takeuchi T, Yamamoto H. 1990. Effect of dietary
Spirulina supplementation on growth performance and flash lipid of
cultured striped jack. J Tokyo Univ Fish, 77, 231-239.
Wayan, S. 2010. Peningkatan Warna Ikan Rainbow Merah (Glossolepis incisus)
Melalui Pengkayaan Karatenoid Tepung Kepala Udang dalam Pakan.
Jurnal Iktiologi Indonesia, 10 (1), 1-9.
Yasir, I. & Qin, J.G. 2009. Effect of Light Intensity on Color Performance of
False Clownûsh, Amphiprion ocellaris Cuvier. Journal Of The World
Aquaculture Society, 40 (3) : 337-350.
Yulianti, E. S., Maharani, H. W., & Diantari, R. (2014). Efektivitas Pemberian
Astaxanthin pada Peningkatan Kecerahan Warna Ikan Badut (Amphiprion
ocellaris). e-journal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, 3 (1),
313-318.