+ All Categories
Home > Documents > PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Date post: 02-Nov-2021
Category:
Upload: others
View: 5 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
23
Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017 PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI NEO HOTEL MANGGA DUA SQUARE Mochammad Rikki Dwi Firdana STIE Pariwisata Internasional Aris Budiono STIE Pariwisata Internasional Abstract Purpose- This study aims to determine the effect of leadership, motivation and work teams on employee performance at Neo Hotel Mangga Dua Square Design/methodology/approach- The type of data in this study is primary or data originating from respondents who contain respondents' opinions about the dimensions of leadership, motivation, work team and performance. Data collection can be through the questionnaire instrument. The population in this study were all Neo Hotel Mangga Dua Square employees with a sample of 100 respondents and using saturated samples. The method of analysis uses descriptive and quantitative methods. Finding- The results of research on partial variables, the value of t count is greater than t table, then Ha shows and states there is a positive and significant influence between leadership, motivation and team work to the performance. While the percentage of influence on the leadership, motivation and team work on employee performance at Neo Hotel Mangga Dua Square amounted to 26.21%, while the rest influenced by other variables such as planning factors, organizing factors and others. Keywords : Leadership, motivation, team work, performance Latar Belakang Kepemimpinan dalam suatu organisasi atau perusahaan merupakan salah satu faktor yang penting. Peranan kepemimpin sangatlah besar bagi keberhasilan perusahaan. Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi atau perusahaan, sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan. Pemimpin wajib membangun dan mengembangkan karyawan yang dipimpinnya. Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada potensi sumber daya manusia dalam organisasi tersebut. Seseorang yang sangat termotivasi, yaitu orang yang melaksanakan upaya substansial guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerjanya dan organisasi dimana ia bekerja. Seseorang yang tidak termotivasi hanya memberikan upaya minimum dalam hal bekerja. Konsep motivasi merupakan sebuah konsep penting dalam studi tentang kinerja kerja. Motivasi seseorang untuk melakukan kegiatan muncul karena merasakan perlunya untuk memenuhi kebutuan. Apabila kebutuhannya telah terpenuhi, motivasinya akan menurun. Kemudian berkembang pemikiran bahwa motivasi juga diperlukan untuk mencapai tujuan tertetu. Namun apabila tujuan telah tercapai, biasanya motivasi jug menurun. Oleh karena itu, motivasi dapat dikembangkan apabila timbul kebutuhan maupun tujuan baru. Apabila pemenuhan kebutuhan merupakan kepentingan manusia, maka tujuan dapat menjadi kepentingan manusia maupun organisasi. Pekerja yang mempunyai motivasi untuk mencapai tujuan pribadinya, maka
Transcript
Page 1: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN DI NEO HOTEL MANGGA DUA SQUARE

Mochammad Rikki Dwi Firdana

STIE Pariwisata Internasional

Aris Budiono

STIE Pariwisata Internasional

Abstract

Purpose- This study aims to determine the effect of leadership, motivation and work teams on

employee performance at Neo Hotel Mangga Dua Square

Design/methodology/approach- The type of data in this study is primary or data originating from

respondents who contain respondents' opinions about the dimensions of leadership, motivation,

work team and performance. Data collection can be through the questionnaire instrument. The

population in this study were all Neo Hotel Mangga Dua Square employees with a sample of 100

respondents and using saturated samples. The method of analysis uses descriptive and quantitative

methods.

Finding- The results of research on partial variables, the value of t count is greater than t table,

then Ha shows and states there is a positive and significant influence between leadership,

motivation and team work to the performance. While the percentage of influence on the leadership,

motivation and team work on employee performance at Neo Hotel Mangga Dua Square amounted

to 26.21%, while the rest influenced by other variables such as planning factors, organizing factors

and others.

Keywords : Leadership, motivation, team work, performance

Latar Belakang

Kepemimpinan dalam suatu organisasi

atau perusahaan merupakan salah satu faktor

yang penting. Peranan kepemimpin sangatlah

besar bagi keberhasilan perusahaan.

Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi

atau perusahaan, sebagian besar ditentukan

oleh kepemimpinan.

Pemimpin wajib membangun dan

mengembangkan karyawan yang

dipimpinnya. Keberhasilan seorang

pemimpin sangat tergantung pada potensi

sumber daya manusia dalam organisasi

tersebut. Seseorang yang sangat termotivasi,

yaitu orang yang melaksanakan upaya

substansial guna menunjang tujuan-tujuan

produksi kesatuan kerjanya dan organisasi

dimana ia bekerja. Seseorang yang tidak

termotivasi hanya memberikan upaya

minimum dalam hal bekerja. Konsep

motivasi merupakan sebuah konsep penting

dalam studi tentang kinerja kerja.

Motivasi seseorang untuk melakukan

kegiatan muncul karena merasakan perlunya

untuk memenuhi kebutuan. Apabila

kebutuhannya telah terpenuhi, motivasinya

akan menurun. Kemudian berkembang

pemikiran bahwa motivasi juga diperlukan

untuk mencapai tujuan tertetu. Namun

apabila tujuan telah tercapai, biasanya

motivasi jug menurun. Oleh karena itu,

motivasi dapat dikembangkan apabila timbul

kebutuhan maupun tujuan baru. Apabila

pemenuhan kebutuhan merupakan

kepentingan manusia, maka tujuan dapat

menjadi kepentingan manusia maupun

organisasi.

Pekerja yang mempunyai motivasi

untuk mencapai tujuan pribadinya, maka

Page 2: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

mereka harus meningkatkan kinerja.

Meningkatnya kinerja pekerja akan

meningkatkan pula kinerja organisasi.

Dengan demikian, meningkatnya motivasi

pekerja akan meningkatkan kinerja individu,

kelompok, maupun organisasi. Suatu

organisasi dibentuk untuk mencapai suatu

tujuan tertentu. Tujuan organisasi dapat

berupa perbaikan pelayanan pelanggan,

pemenuhan permintaan pasar, peningkatan

kualitas produk atau jasa, meningkatnya daya

asing, dan meningkatanya kinerja organisasi.

Setiap organisasi, tim, atau individu dapat

menentukan tujuannya sendiri.

Kunci pokok keberhasilan kerja sama

tim terletak pada harmonisasi dan kolaborasi

antara individu, tim, dan organisasi dalam

mewujudkan tujuan dan harapan yang sama.

Semua pihak dituntut untuk menjalin

hubungan yang sinergis dan mutualis. Ini

semua bisa digambarkan lewat kepanjangan

dari kata TEAM, yaitu Together Everyone

Achieves More. Together atau bersama

artinya disini kita tersusun menjadi sebuah

tim/grup, jadi sebisa mungkin kita tetap

bersama dalam menyelesaikan semua tugas.

Everyone atau setiap orang artinya setiap

orang tetap berusaha mandiri dalam

mengerjakan setiap tugas yang diberikan.

Achieves atau meraih/mendapatkan artinya

kita harus meraih segala sesuatu yang kita

harapkan atau cita-citakan agar sesuai

dengan keinginan. More atau lebih artinya

kita harus berusaha untuk menjadi sesuatu

yang lebih dari kelompok lain.

Pencapaian tujuan organisasi

menunjukan hasil kerja atau prestasi kerja

organisasi dan menunjukkan sebagai kinerja

atau performa organisasi. Hasil kerja

organisasi diperoleh dari serangkaian

aktivitas yang dijalankan organisasi.

Aktivitas organisasi dapat berupa

pengelolaan sumber daya organisasi maupun

proses pelaksanaan kerja yang diperlukan

untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk

menjamin agar aktivitas tersebut dapat

mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan

upaya manajemen kinerja dalam pelaksanaan

aktivitasnya.

Hotel Neo Mangga Dua Square yang

berlokasi di Jalan Gunung Sahari ini ialah

salah satu perusahaan yang memperhatikan

kepemimpinan, motivasi dan tim kerja

terhadap karyawan. Karyawan adalah salah

satu aset yang sangat berharga karena

perusahaan ini menggunakan di bidang jasa

pelayanan. Tujuan dilaksanakan penelitian

ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh

kepemimpinan terhadap kinerja karyawan

di Hotel Neo Mangga Dua Square.

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi

terhadap kinerja karyawan di Hotel Neo

Mangga Dua Square.

3. Untuk mengetahui pengaruh tim kerja

terhadap kinerja karyawan di Hotel Neo

Mangga Dua Square.

4. Untuk mengetahui pengaruh

kepemimpinan, motivasi dan tim kerja

secara bersamaan terhadap kinerja

karyawan di Hotel Neo Mangga Dua

Square.

Tinjauan Teori dan Pengembangan

Hipotesis

Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah kegiatan

yang harus dilaksanakan organisasi, agar

pengetahuan (knowledge), etika (attitude),

dan keterampilan (skill) mereka sesuai

dengan tuntutan pekerjaan yang mereka

lakukan. Dengan kegiatan pengembangan

ini, maka diharapkan dapat memperbaiki dan

mengatasi kekurangan dalam melaksanakan

pekerjaan dengan lebih baik, sesuai dengan

perkembangan ilmu dan teknologi yang

digunakan oleh organisasi. Menurut Gouzali

dalam Kadarisman[1].

Setiap organisasi atau perusahaan

memerlukan sumber daya untuk mencapai

Page 3: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

tujuannya. Sumber daya merupakan sumber

energi, tenaga, kekuatan (power) yang

diperlukan untuk menciptakan daya, gerakan,

aktivitas, kegiatan, dan tindakan. Sumber

daya tersebut antara lain terdiri atas sumber

daya alam, sumber daya finansial, sumber

daya manusia, sumber daya ilmu

pengetahuan, dan sumber daya teknologi. Di

antara sumber daya tersebut, sumber daya

terpenting adalah sumber daya manusia

(SDM). SDM merupakan sumber daya yang

digunakan untuk menggerakkan dan

menyinergikan sumber daya lainnya untuk

mencapai tujuan organisasi. Tanpa SDM,

sumber daya lainnya menganggur dan kurang

bermanfaat dalam mencapai tujuan

organisasi.

Menurut Wirawan[2] sumber daya

manusia adalah pemanfaatan sejumlah

individu untuk mencapai tujuan – tujuan

organisasi. Konsekuensinya, para manajer di

setiap tingkat harus melibatkan diri mereka

dengan sumber daya manusia. Pada dasarnya

semua manager membuat segala sesuatunya

terselesaikan melalui upaya – upaya orang

lain.

Menurut Mondy[3] sumber daya

manusia merupakan suatu perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian,

pelaksanaan, dan pengawasan terhadap

pengadaan, pengembangan, pemberian balas

jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan

pemisahaan tenaga kerja dalam rangka

mencapai tujuan organisasi.

Menurut Wirawan[2] Istilah Sumber

Daya Manusia (SDM) mencakup semua yang

terdapat dalam diri manusia yang antara lain

terdiri atas dimensi – dimensi berikut :

1. Fisik manusia. Keadaan fisik manusia

meliputi tinggi rendah atau berat

ringannya manusia, sehat sakitnya fisik

manusia, cantik tampan atau tidaknya,

serta kuat lemanya fisik manusia.

Kemampuan fisik digunakan untuk

menggerakkan, mengerjakan, atau

menyelesaikan sesuatu.

2. Psikis manusia. Keadaan psikis/kejiawaan

manusia antara lain meliputi sehat atau

sakitnya jiwa manusia, motivasi,

semangat dan etos kerja, kreativitas,

inovasi, dan profesionalisme manusia.

3. Sifat atau karakteristik manusia.

Karakteristik manusia terdiri atas

kecerdasan (kecerdasan intelektual,

emosional, spiritual, dan sosial), energi

atau daya untuk melakukan sesuatu, bakat,

dan kemampuan untuk berkembang.

4. Pengetahuan dan keterampilan manusia.

Pengetahuan manusia meliputi tinggi

rendahnya pendidikan, pengetahuan,

keterampilan, dan kompetensi yang

dimiliki manusia.

5. Pengalaman manusia. Pengalaman

manusia meliputi pengalaman yang

berhubungan langsung atau tiak langsung

dengan pekerjaan.

Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah suatu perilaku

dengan tujuan tertentu untuk memengaruhi

aktivitas para anggota kelompok untuk

mencapai tujuan bersama yang dirancang

untuk memberikan manfaat individu dan

organisasi, sehingga dalam suatu organisasi

kepemimpinan merupakan faktor yang

sangat penting dalam menentukan

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh

organisasi.

Menurut Rivai [4] Kepemimpinan

adalah tindakan – tindakan oleh seorang atau

beberapa orang yang mempengaruhi

kelakuan seorang atau lebih dalam setting

kelompok. Tindakan – tindakan oleh

pemimpin dan/atau kelompok dilakukan

dengan suatu maksud. Tindakan – tindakan

tersebut dimaksudkan untuk mempengaruhi

perilaku orang – orang lain. Tindakan –

tindakan tersebut harus berhasil, paling tidak

sebagian. Sedangkan upaya untuk mengubah

perilaku yang tidak berhasil merupakan

upaya kepemimpinan yang gagal.

Page 4: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

Menurut Yukl[5], ada tiga jenis

perilaku kepemimpinan yang saling berbeda

di antara para manajer yang efektif dan tidak

efektif. Tiap – tiap jenis perilaku akan

dijelaskan di bawah ini :

1. Perilaku yang berorientasi tugas. Para

manajer yang efektif tidak menggunakan

waktu dan usahanya dengan melakukan

pekerjaan yang sama seperti para

bawahannya. Sebaliknya, para manajer

yang lebih efektif berkonsentransi pada

fungsi yang berorientasi pada tugas seperti

merencanakan dan mengatur pekerjaan,

mrngoordinasikan kegiatan para bawahan,

dan menyediakan perlengkapan, peralatan

serta bantuan teknis yang dibutuhkan. Di

samping itu, para manajer yang efektif

memandu para bawahannya menetapkan

tujuan kinerja yang tinggi tetapi realistis.

2. Perilaku yang berorientasi hubungan. Para

manajer yang efektif lebih penuh

perhatian dan membantu para bawahan.

Perilaku mendukung yang berkorelasi

dengan kepemimpinan yang efektif

mencakup tindakan untuk

memperlihatkan kepercayaan dan

keyakinan, bertindak ramah dan penuh

perhatian, berusaha memahami

permasalahan bawahan, membantu

mengembangkan bawahan dan

memajukan karier mereka, selalu

memberi informasi kepada bawahan,

memperlihatkan apresiasi terhadap ide

para bawahan, dan memberikan

pengakuan atas kontribusi dan

keberhasilan bawahan.

3. Kepemimpinan partisipatif. Para manajer

yang efektif menggunakan lebih banyak

supervisi grup daripada mengendalikan

tiap – tiap bawahan secara sendiri –

sendiri. Pertemuan grup memudahkan

partisipasi bawahan dalam pengambilan

keputusan, memperbaiki komunikasi,

mendorong kerja sama, dan memudahkan

pemecahan konflik. Peran manajer dalam

pertemuan grup pertama – tama harus

memandu diskusi dan membuat diskusi

tersebut memberikan dukungan, produktif

dan berorientasi pada pemecahan

masalah. Namun, penggunaan partisipasi

secara tidak langsung menghilangkan

tanggung jawab, dan manajer tersebut

tetap bertanggung jawab atas semua

keputusan dan hasilnya.

Menjadi pemimpin adalah amanah

yang harus dilaksanakan dengan baik oleh

pemimpin tersebut. Jika pemimpin dilihat

dari sisi bahasa inggris yaitu “LEADER”,

yang mempunyai tugas untuk me – LEAD

anggota di organisasi. Sedangkan menurut

Rivai[4] makna LEAD adalah :

1. Loyality. Seorang pemimpin harus

mampu membangkitkan loyalitas rekan

kerjanya dan memberikan loyalitasnya

dalam kebaikan.

2. Educate. Pemimpin mampu untuk

mengedukasi rekan – rekannya dan

mewariskan knowledge pada rekan –

rekannya.

3. Advice. Memberikan saran dan nasihat

dari permasalahan yang ada.

4. Discipline. Memberikan keteladanan

dalam berdisiplin dan menegakkan

kedesiplinan dalam setiap aktivitasnya.

Motivasi

Motivasi yaitu mewakili proses –

proses psikologikal, yang menyebabkan

timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya

persistensi kegiatan – kegiatan sukarela

(volunter) yang diarahkan ke arah tujuan

tertentu. Menurut Mitchel dalam Winardi [6].

Motivasi merupakan keseluruhan

proses pemberian motif bekerja para

bawahan sedemikian rupa sehingga mereka

mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya

tujuan organisasi dengan efisien dan

ekonomis [7].

Menurut Winardi [6] menunjukkan

bahwa ada sejumlah variabel penting dan

menarik yaitu : kebutuhan, keinginan, atau

Page 5: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

ekspektasi – ekspektasi; perilaku; tujuan –

tujuan; umpan balik (feedback). Indikator

motivasi menurut Siagian [8] yaitu :

1. Daya pendorong. Daya pendorong adalah

semacam naluri, tetapi hanya suatu

dorongan kekuatan yang luas terhadap

suatu arah yang umum. Namun, cara –

cara yang digunakan dalam mengejar

kepuasan terhadap daya pendorong

tersebut berbeda bagi tiap individu

menurut latar belakang kebudayaan

masing – masing.

2. Kemauan. Kemauan adalah dorongan

untuk melakukan sesuatu karena

terstimulasi dari luar diri. Kata ini

mengindikasikan ada yang akan dilakukan

sebagai reaksi atas tawaran tertentu dari

luar.

3. Kerelaan. Kerelaan adalah suatu bentuk

persetujuan atas adanya permintaan orang

lain agar dirinya mengabulkan suatu

permintaan tertentu tanpa merasa terpaksa

dalam melakukan permintaan tersebut.

4. Membentuk keahlian. Membentuk

keahlian adalah proses penciptaan atau

pengubahan kemahiran seseorang dalam

suatu ilmu tertentu.

5. Membentuk keterampilan. Keterampilan

adalah kemampuan melakukan pola – pola

tingkah laku yang kompleks dan tersusun

rapi secara mulus dan sesuai dengan

keadaan untuk mencapai hasil tertentu.

Keterampilan bukan hanya meliputi

gerakan motorik melainkan juga

penguasaan fungsi mental yang bersifat

kognitif. Konotasinya pun luas sehingga

sampai pada mempengaruhi atau

mendayagunakan orang lain. Artinya

orang yang mampu mendayagunakan

orang lain secara tepat juga dianggap

sebagai orang terampil.

6. Tanggung jawab. Tanggung jawab adalah

suatu akibat lebih lanjut dari pelaksanaan

peranan, baik peranan itu merupakan hak

maupun kewajiban ataupun kekuasaan.

Secara umum tanggung jawab diartikan

sebagai kewajiban untuk melakukan

sesuatu atau berperilaku menurut cara

tertentu.

7. Kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu

yang harus dilaksanakan atas sesuatu yang

dibebankan kepadanya.

8. Tujuan. Tujuan merupakan pernyataan

tentang keadaan yang diinginkan di mana

organisasi atau perusahaan bermaksud

untuk mewujukannya dan sebagai

pernyataan tentang keadaan di waktu yang

akan datang di mana organisasi sebagai

kolektivitas mencoba untuk

menimbulkannya.

Tim Kerja

Menurut wirawan[2], tim kerja adalah

dua orang pegawai atau lebih yang bekerja

bersama dan harus mengoordinasikan

aktivitas mereka untuk mencapai tujuan

bersama. Para anggota tim saling tergantung,

saling membantu, dan saling memberikan

konstribusi dalam mencapai tujuan tim. Kerja

sama para anggota tim menghasilkan kinerja

anggota tim dan kinerja tim. Evaluasi kinerja

dilaksanakan untuk mengukur kinerja

anggota tim dan kinerja tim.

Menurut Tjiptono [9], kerja sama tim

merupakan salah satu unsur fundamental

dalam Total Quality Service. Tim merupakan

sekelompok orang yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan bersama yang bertemu

secara reguler untuk mengidentifikasi dan

memecahkan masalah, serta

menyempurnakan proses yang bekerja sama

dan berinteraksi secara terbuka dan efektif,

dan yang memberikan hasil ekonomi dan

motivasional yang diharapkan bagi

organisasi. Faktor – faktor yang mendasari

perlunya dibentuk tim – tim khusus dalam

suatu perusahaan adalah :

a. Pemikiran dari 2 orang atau lebih

cenderung lebih baik daripada pemikiran

satu orang saja

Page 6: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

b. Konsep sinergi [ 1 + 1 > 2 ], yaitu bahwa

hasil keseluruhan (tim) jauh lebih

baik/besar daripada jumlah bagiannya

(anggota individual)

c. Anggota tim dapat saling mengenal dan

saling percaya, sehingga mereka dapat

saling membantu

d. Kerja sama tim dapat menyebabkan

komunikasi terbina dengan baik.

Pembentukan suatu tim tidak secara

otomatis akan berjalan sebagaimana yang

diharapkan. Untuk itu diperlukan usaha

mengatasi faktor – faktor yang dapat

menghambat kesuksesan kerja sama tim dan

dibutuhkan pula berbagai upaya agar tim

dapat mencapai misi dan tujuan

pembentukannya. Paling tidak ada tiga faktor

yang saling berkaitan yang mempengaruhi

kinerja dan produktivitas suatu tim, yaitu :

a. Organisasi secara keseluruhan (budaya) :

filosofi organisasi, penghargaan (reward)

dan bagaimana pengelolaannya, harapan,

norma.

b. Tim itu sendiri : manajemen pertemuan

(meeting management), peranan dan

tanggung jawab, manajemen konflik,

prosedur operasi, pernyataan misi.

c. Para individu anggota tim : kesadaran diri

(self-awareness), apresiasi terhadap

perbedaan individual, empati, perhatian

(caring).

Menurut Davis dalam Tjiptono [9],

menganjurkan 9 strategi yang ia sebut

sembilan perintah tim (Nine Team

Commandments) untuk meningkatkan

kinerja setiap tim dalam rangka pencapaian

tujuan organisasi. Kesembilan strategi

tersebut adalah :

1. Saling ketergantungan. Saling

ketergantungan diperlukan di antara para

anggota tim dalam hal informasi, sumber

daya, pelaksanaan tugas, dan dukungan.

Adanya saling ketergantungan dapat

memperkuat kebersamaan tim.

2. Perluasan tugas. Setiap tim harus diberi

tantangan, karena reaksi atau tanggapan

terhadap tantangan tersebut akan

membentuk semangat persatuan (esprit de

corps), kebanggaan dan kesatuan tim.

3. Penjajaran (alignment). Anggota tim

harus bersedia menyingkirkan sikap

individualisnya dalam rangka mencapai

misi bersama.

4. Bahasa yang umum. Pemimpin tim harus

mengusahakan pengunaan bahasa yang

umum, karena biasanya anggota tim

berasal dari departemen yang berbeda

(pemasaran, produksi, personalia,

keuangan, riset dan pengembangan) yang

memiliki perbendaharaan kata (istilah

teknis/jargon) sendiri – sendiri.

5. Kepercayaan / respek. Dibutuhkan waktu

dan usaha untuk membentuk kepercayaan

dan respek agar setiap anggota tim dapat

kerja sama.

6. Kepemimpinan / keanakbuahan yang

dibagi rata. Setiap orang memiliki bakat

dan kemampuan yang berbeda. Oleh

karena itu pemimpin yang baik harus

dapat memperhatikan bakat tertentu setiap

anggota tim, sehingga kepemimpinan dan

keanakbuahan dapat dibagi bersama.

7. Keterampilan pemecahan masalah. Tim

harus banyak menggunakan waktunya

untuk membina kemampuan anggotanya

dalam memecahkan masalah, karena

masalah merupakan hal yang selalu

dihadapi setiap organisasi.

8. Keterampilan menangani konfrontasi /

konflik. Dalam lingkungan kerja yang

high pressure dan kompetitif, konflik

merupakan hal yang tidak terelakan.

Perbedaan pendapat adalah hal yag wajar.

Oleh sebab itu, dalam TQS dibutuhkan

keterampilan menerima perbedaan

pendapat (ide, masalah, dan pemecahan

masalah) dan menyampaikan

ketidaksetujuan terhadap pendapat orang

lain tanpa harus menyakiti hati orang yang

bersangkutan.

9. Penilaian / tindakan. Penilaian dilakukan

dengan memantau dan membandingkan

Page 7: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

apa yang telah dilakukan dengan

pernyataan misi dan rencana tindakan

yang ada. Rencana tindakan berisi tujuan,

sasaran, jangka waktu, dan penugasan,

serta tanggung jawab setiap anggota.

Dengan demikian, kunci pokok

keberhasilan kerja sama tim terletak pada

harmonisasi dan kolaborasi antara individu,

tim, dan organisasi dalam mewujudkan

tujuan dan harapan yang sama. Semua pihak

dituntut untuk menjalin hubungan yang

sinergis dan mutualis. Ini semua bisa

digambarkan lewat kepanjangan dari kata

TEAM, yaitu Together Everyone Achieves

More.

Kinerja

Konsep kinerja merupakan singkatan

dari kinetika energi kerja yang padanannya

dalam bahasa inggris adalah performance.

Istilah performance sering diindonesiakan

sebagai performa. Kinerja adalah keluaran

yang dihasilkan oleh fungsi – fungsi atau

indikator – indikator suatu pekerjaan atau

suatu profesi dalam waktu tertentu. Pekerjaan

adalah aktivitas menyelesaikan sesuatu atau

membuat sesuatu yang hanya memerlukan

tenaga dan keterampilan tertentu seperti yang

dilakukan oleh pekerja kasar.

Menurut Wirawan [2] Kinerja adalah

tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan

tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah

tingkat pencapaian hasil dalam rangka

mewujudkan tujuan perusahaan. Manajemen

kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang

dilakukan untuk meningkatkan kinerja

perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja

masing – masing individu dan kelompok

kerja di perusahaan tersebut. Kinerja

individu, kinerja kelompok, dan kinerja

perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor

intern dan ekstern organisasi.

Menurut Simanjuntak [10] Dimensi

kinerja adalah unsur – unsur dalam pekerjaan

yang menunjukan kinerja. Untuk mengukur

kinerja, dimensi – dimensi kinerja

dikembangkan menjadi indikator kinerja.

Indikator kinerja digunakan untuk

mengembangkan instrumen evaluasi kerja

yang kemudian digunakan untuk mengukur

kinerja seorang pegawai. Pengembangan

dimensi dan indikator kinerja dilaksanakan

melalui job analysis atau analisis pekerjaan.

Menurut Wirawan [2], dimensi kinerja

dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis,

yaitu hasil kerja, perilaku kerja, dan sifat

pribadi yang berhubungan dengan pekerjaan.

1. Hasil kerja. Hasil kerja adalah keluaran

kerja dalam bentuk barang dan jasa yang

dapat dihitung dan diukur kuantitas dan

kualitasnya. Misalnya, kuantitas dari hasil

kerja seorang buruh pabrik sepatu adalah

berapa pasang sepatu yang dihasilkan

dalam masa penilaian dibagi dengan

jumlah hari dalam masa penilaian.

Kualitasnya adalah seberapa baik sepatu

yang dihasilkan atau apakah sepatu -

sepatu itu memenuhi standar kualitas

produksi atau tidak.

2. Perilaku kerja. Ketika berada di tempat

kerjanya, seorang karyawan mempunyai

dua perilaku, yaitu perilaku pribadi dan

perilaku kerja. Perilaku pribadi adalah

perilaku yang tidak ada hubungannya

dengan pekerjaan, misalnya cara berjalan,

cara berbicara, dan cara makan siang.

Perilaku kerja adalah perilaku karyawan

yang ada hubungannya dengan pekerjaan,

misalnya kerja keras, ramah terhadap

pelanggan. Perilaku kerja diperlukan

karena merupakan persyaratan dalam

melaksanakan pekerjaan. Dengan

berperilaku kerja tertentu, karyawan dapat

melaksanakan pekerjaannya dengan baik

dan menghasilkan kinerja yang

diharapkan oleh organisasi. Perilaku kerja

dicantumkan dalam standar kinerja,

prosedur kerja, kode etik, dan peraturan

organisasi. Standar prosedur kerja

mengatur bagaimana cara karyawan

berbicara dan berjalan ketika bekerja.

Page 8: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

Perilaku kerja dapat digolongkan menjadi

perilaku kerja general dan perilaku kerja

khusus. Perilaku kerja general adalah

perilaku kerja yang diperlukan semua

jenis pekerjaan, misalnya disiplin kerja,

loyal pada organisasi, dan bekerja keras.

Perilaku kerja khusus adalah perilaku

yang hanya diperlukan dalam satu jenis

pekerjaan tertentu.

3. Sifat pribadi yang ada hubungannya

dengan pekerjaan adalah sifat pribadi

karyawan yang diperlukan dalam

melaksanakan pekerjaannya. Sebagai

manusia, karyawan mempunyai banyak

sifat pribadi yang dibawa sejak lahir dan

diperoleh ketika dewasa dari pengalaman

kerjanya. Untuk melaksanakan suatu jenis

pekerjaan, diperlukan sifat pribadi

tertentu. Suatu pekerjaan hanya dapat

dikerjakan oleh seorang karyawan jika

mempuyai sifat pribadi tertentu. Sifat

pribadi yang dinilai dalam evaluasi kinerja

hanya sifat pribadi yang ada hubungannya

dengan pekerjaan.

Siklus manajemen kinerja menurut

Simanjuntak [10] adalah keseluruhan

kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan

kinerja perusahaan. Manajemen kinerja

merupakan proses berkelanjutan berbentuk

siklus, terdiri dari perencanaan, pembinaan

dan evaluasi. Perencanaan merupakan tahap

perumusan tujuan dan sasaran, penentuan

tolok ukur dan metode pengukuran, serta

rencana pengorganisasian, penganggaran dan

dukungan sumber daya manusia. Hasil

perencanaan menjadi masukan bagi

pembinaan. Fase pembinaan mencakup

semua upaya yang dilakukan untu setiap

orang dan kelompok berproduksi secara

optimal, yaitu dengan memberi bimbingan

dan dorongan, serta penjelasan mengenai

tujuan penilaian dan cara penilaian kinerja.

Selanjutnya hasil evaluasi kinerja

dimaksudkan untuk menghindari

peningkatan dan keterlambatan dalam

pencapaian sasaran dan tujuan organisasi.

Penelitian Terdahulu

Tabel 1. Penelitian Terdahulu 1. Penulis Dwi Wahyu Wijayanti [11]

Judul Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Karyawan Pada PT Anugerah

Daya Semesta Semarang

Tujuan Untuk mengetahui Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Karyawan

Pada PT Anugerah Daya Semesta Semarang

Metode Regresi Linear Berganda

Hasil Terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dan motivasi secara bersama-

sama

2. Penulis Yongki Adam Permana [12]

Judul Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada UD Gakris Kediri. Malang

Tujuan Untuk mengetahui Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada UD Gakris

Kediri.

Metode Regresi Linear Berganda

Hasil Motivasi secara parsial berpengaruh signifiikan terhadap kinerja di UD Gakris Kediri

3. Penulis Novia Dwi Astuti [13]

Judul Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Housekeeping Departemen Hotel Pullman

Jakarta

Tujuan Untuk mengetahui Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Housekeeping

Departemen Hotel Pullman Jakarta

Metode Regresi Linear Berganda

Hasil Berdasarkan analisis regresi linear berganda, secara simultan bahwa motivasi sangat

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di Housekeeping Departemen Hotel

Pullman Jakarta

Page 9: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

Tabel Lanjutan

4. Penulis Marudut Marpaung [14]

Judul Pengaruh Kepemimpinan dan Tim Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Koperasi Sekjen

Kemdikbud Senayan Jakarta

Tujuan Untuk Mengetahui Pengaruh Kepemimpinan dan Tim Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

di Koperasi Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta

Metode Regresi Linear Berganda

Hasil Berdasarkan analisis regresi linear berganda, ditemukan bahwa secara simultan

kepemimpinan dan tim kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di

Koperasi Sekjen Kemdikbud Senayan Jakarta.

Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara

yang kebenarannya masih harus dilakukan

pengujian. Berdasarkan tinjauan di atas maka

hipotesis yang akan diuji dalam penelitian

adalah :

H1 : Ada pengaruh positif kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan Neo Hotel

Mangga Dua Square

H2 : Ada pengaruh positif motivasi terhadap

kinerja karyawan Neo Hotel Mangga

Dua Square

H3 : Ada pengaruh positif tim kerja terhadap

kinerja karyawan Neo Hotel Mangga

Dua Square

H4 : Ada pengaruh positif kepemimpinan,

motivasi dan tim kerja terhadap kinerja

karyawan Neo Hotel Mangga Dua

Square.

Hasil dan Pembahasan

Karakteristik Responden

Responden yang dijadikan sampel dalam

penelitian memiliki karakteristik berdasarkan

jenis kelamin yang terlihat pada tabel 2

sebagai berikut :

Tabel 2 Karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Jumlah Persentase

Pria 72 72%

Wanita 28 28%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer yang telah diolah

Berdasarkan table 2 dapat diketahui

bahwa jumlah responden terbanyak menurut

jenis kelamin adalah pria yaitu 72 responden

dengan presentase 72%. Jadi deskripsi

responden berdasarkan jenis kelamin dapat

disimpulkan bahwa karyawan yang bekerja

di Neo Hotel Mangga Dua Square mayoritas

adalah pria. Hal ini karena pria lebih dominan

dalam hal bekerja untuk memenuhi

kebutuhan keluarga. Responden yang

dijadikan sampel dalam penelitian memiliki

karakteristik berdasarkan usia yang terlihat

pada tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3 Karakteristik responden

berdasarkan usia

Usia Jumlah Presentase

<20 tahun 18 18%

21-30 tahun 60 60%

31-40 tahun 22 22%

Jumlah 100 100%

Sumber : Data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui

hasil pengelompokan terlihat kelompok usia

terbanyak yaitu responden yang berusia 21-

30 tahun dengan jumlah 60 responden

dengan presentase 60%. Dari deskripsi

responden berdasarkan usia dapat

disimpulkan bahwa karyawan yang bekerja

di Neo Hotel Mangga Dua Square mayoritas

berusia 21-30 tahun. Hal ini terjadi karena

anak muda lebih bersemangat dan lebih

produktif dalam hal bekerja. Responden yang

dijadikan sampel dalam penelitian memiliki

Page 10: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

karakteristik berdasarkan pekerjaan yang

terlihat pada tabel 4 sebagai berikut :

Tabel 4 Karakteristik responden

berdasarkan pekerjaan Pekerjaan Jumlah Presentase

Front Office 11 11%

Reservasi 9 9%

Housekeeping 27 27%

Sales Marketing 3 3%

F&B Service 15 15%

F&B Product 10 10%

Enginering 11 11%

Accounting 8 8%

Security 6 6%

Jumlah 100 100%

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui

dari jumlah responden terbanyak menurut

kategori profesi adalah sebagai housekeeping

sebanyak 27 responden dengan presentase

27%. Deskripsi responden berdasarkan

pekerjaan disimpulkan bahwa mayoritas

pekerja Neo Hotel Mangga Dua Square

adalah housekeeping. Karena housekeeping

membutuhkan karyawan lebih banyak

dibandingkan dengan departemen lain. Hal

tersebut sesuai dengan tabel 4 yang

menyatakan bahwa housekeeping lebih

dominan dalam bekerja.

Tabel 5 Hasil pendapat responden berdasarkan variabel kepemimpinan

No Pernyataan 5 (SS) 4 (S) 3 (N) 2 (T) 1 (STS)

F % F % F % F % F %

1 Menunjukkan keteladanan anda bagi rekan kerja 37 37 39 39 21 21 2 2 1 1

2 Memberikan hasil kerja yang baik pada

perusahaan 33 33 40 40 25 25 2 2 0 0

3 Pimpinan selalu memberikan bimbingan, arahan

dan dorongan kepada bawahan 36 36 39 39 23 23 2 2 0 0

4 Pimpinan selalu memberikan pengetahuan

tentang pekerjaan 39 39 40 40 20 20 1 1 0 0

5 Pimpinan selalu memberikan saran pemecahan

masalah dalam bekerja 41 41 38 38 20 20 0 0 1 1

6 Pimpinan selalu memberikan nasihat jika ada

permasalahan dalam pekerjaan 33 33 40 40 25 25 1 1 1 1

7 Pimpinan selalu mengarahkan kedisiplinan

kepada karyawannya 37 37 34 34 28 28 1 1 0 0

8 Pimpinan kami selalu memgang teguh tentang

kedisiplinan kerja 36 36 39 39 25 25 0 0 0 0

Sumber : Data primer yang telah diolah

Mayoritas karyawan di Neo Hotel

Mangga Dua Square menyatakan setuju

dengan pernyataan “Menunjukkan

keteladanan anda bagi rekan kerja” sebanyak

76 responden atau 76%, hal tersebut sesuai

dengan teori yang disampaikan oleh Rivai[4]

bahwa seorang pemimpin harus mampu

membangkitkan loyalitas rekan kerjanya.

Jadi, kepemimpinan sangat berpengaruh

dalam kinerja karyawan.

Untuk pernyataan “memberikan hasil

kerja yang baik pada perusahaan” jawaban

terbanyak dari 100 responden adalah 73 atau

sebesar 73%, dengan begitu karyawan Neo

Hotel Mangga Dua Square setuju dengan

pernyataan bahwa pemimpin harus

memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.

Menurut Rivai[4].

Sebanyak 75 responden atau 75%

memilih setuju pada pernyataan “pimpinan

selalu memberikan bimbingan, arahan dan

dorongan kepada bawahan”. Hal ini

menunjukkan bahwa pemimpin mampu

mengedukasi rekan-rekannya. Hal ini sesuai

dengan teori yang disampaikan oleh Rivai[4].

Page 11: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

Mayoritas responden sebanyak 79 atau

79% (39 mengatakan sangat setuju dan 40

mengatakan setuju) terhadap pernyataan

“pemimpin selalu memberikan pengetahuan

tentang pekerjaan” yang artinya pemimpin

harus meberikan knowledge atau

pengetahuan ke bawahannya tentang

pengetahuan di dalam pekerjaan maupun di

luar pekerjaan. Hal ini sesuai dengan

pendapat Rivai [4].

Selain itu sebanyak 79 responden atau

sebesar 79% memilih setuju dengan

pernyataan “pimpinan selalu memberikan

saran dan pemecahan masalah dalam

bekerja”. Menurut Rivai [4] adalah

pemimpin harus mewariskan knowledge pada

rekan – rekannya atau pada bawahannya.

Maka dari itu setiap karyawan mendapatkan

ilmu dan pengetahuan tentang pekerjaan dari

pemimpinnya.

Sebesar 73% atau 73 responden

memilih setuju pada pernyataan “pimpinan

selalu memberikan nasihat jika ada

permasalahan dalam bekerja. Menurut Rivai

[4] mengatakan bahwa pemimpin yang baik

adalah pemimin yang selalu memberikan

nasihat kepada karyawannya atau

bawahannya bila ada permasalahan di dalam

pekerjaan. Bagi Neo Hotel Mangga Dua

Square pernyataan tersebut sangat penting

karena tidak semua karyawan dapat

menangani semua permasalahan di

lingkungan kerja.

Diketahui bahwa 71 responden atau

sebesar 71% memilih setuju dengan

pernyataan “pimpinan selalu mengarahkan

kedisplinan pada karyawannya”, yang

artinya pemimpin harus memberi contoh

kepada karyawannya atau bawahannya untuk

selalu berdisiplin dalam bekerja.

Berdasarkan pernyataan “pimpinan

kami selalu memegang teguh tentang

kedisiplinan kerja”. Menjelaskan bahwa

sebanyak 75% atau 75 responden

menyatakan setuju, yang artinya pemimpin

selalu menegakkan kedisiplinan di dalam

pekerjaan atau dalam setiap aktivitasnya.

Kedisiplinan sangatlah penting dalam semua

aktivitas dan pekerjaan.

Tabel 6 Hasil pendapat responden berdasarkan variabel motivasi

No Pernyataan 5 (SS) 4 (S) 3 (N) 2 (T) 1 (STS)

F % F % F % F % F %

1 Pemberian penghargaan terhadap

karyawan 33 33 32 32 30 30 3 3 2 2

2 Situasi lingkungan di tempat kerja baik

dan menyenangkan 38 38 34 34 28 28 0 0 0 0

3 Karir merupakan tawaran yang realistis 39 39 37 37 24 24 0 0 0 0

4 Anda ingin mencapai kesuksesan dalam

bekerja 37 37 33 33 29 29 1 1 0 0

5 Semua pekerjaan diselesaikan sesuai

dengan perintah atasan 40 40 33 33 25 25 1 1 1 1

6 Anda tidak pernah mengeluh dalam

melakukan pekerjaan 43 43 36 36 11 11 10 10 0 0

7 Anda selalu terbuka terhadap halhal baru 41 41 27 27 30 30 2 2 0 0

8 Anda berusaha sangat keras untuk

memperbaiki kinerja anda 31 31 40 40 29 29 0 0 0 0

9 Anda menyelesaikan tugas dan pekerjaan

sesuai dengan SOP 44 44 22 22 20 20 10 10 4 4

10 Anda selalu bekerja sama dalam

menyelesaikan tugas di departemen anda 51 51 27 27 20 20 2 2 0 0

11 Hampir setiap pekerjaan dapat anda

laksanakan dengan baik 42 42 41 41 17 17 0 0 0 0

Page 12: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

Tabel Lanjutan

No Pernyataan 5 (SS) 4 (S) 3 (N) 2 (T) 1 (STS)

F % F % F % F % F %

12

Tugas dan tanggug jawab yang diberikan

sesuai dengan pendidikan dan

kemampuan anda

38 38 47 47 13 13 2 2 0 0

13 Anda selalu menyelesaikan tugas dengan

tepat waktu 31 31 39 39 28 28 2 2 0 0

14 Sesama rekan kerja memiliki tujuan yang

sama dalam memajukan perusahaan 37 37 38 38 23 23 2 2 0 0

15

Anda selalu mendapat kesempatan ikut

berpartisipasi dalam menentukan tujuan

yang ingin dicapai oleh atasan

33 33 39 39 26 26 2 2 0 0

Sumber : Data primer yang telah diolah

Berdasarkan data tabel 6 diketahui

mayoritas responden sebanyak 65% atau

sebesar 65 responden memilih setuju dengan

pernyataan “pemberian penghargaan

terhadap karyawan”, yang artinya pemimpin

memberikan dorongan dengan cara

memberikan penghargaan kepada

bawahannya. Pernyataan tersebut menurut

Siagian [8].

Pernyataan mengenai “situasi

lingkungan di tempat kerja baik dan

menyenangkan” sebanyak 72%. Hal tersebut

sesuai dengan teori Siagian [8] yang

menyatakan bahwa kemauan atau dorongan

untuk melakukan sesuatu yaitu dari situasi

lingkungan atau daerah lingkungan yang

menyenangkan.

Sebanyak 76 responden (39

mengatakan sangat setuju dan 37

mengatakan setuju) terhadap pernyataan

“karir merupakan tawaran yang realistis”

yang artinya kemauan dari diri sendiri untuk

mencapai karir yang diinginkan dengan cara

memotivasi diri sendiri menurut Siagian [8].

Mayoritas responden sebanyak 70 atau

70% (37 menyatakan sangat setuju dan 33

menyatakan setuju) terhadap pernyataan

“anda ingin mencapai kesuksesan dalam

bekerja”. Pernyataan tersebut sesuai dengan

teori Suwatno & Priansa [15] yang

menyatakan manusia di motivasi tidak hanya

untuk uang atau keinginan untuk mencapai

kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk

berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang

baik.

Pada pernyataan “semua pekerjaan

diselesaikan sesuai dengan perintah atasan”

sebanyak 73 responden atau 73% dengan

rincian 40 menyatakan sangat setuju dan 33

menyatakan setuju. Hal ini dibenarkan oleh

Siagian [8] yang menyatakan kerelaan

karyawan atau bawahan kepada atasan untuk

melakukan tugas atau permintaan dari atasan

yang harus diselesaikan.

Hasil dari pernyataan “anda tidak

pernah mengeluh dalam melakukan

pekerjaan” mendapat jawaban positif

sebanyak 79 responden atau 79% (43

menyatakan sangat setuju dan 36

menyatakan setuju). Hal ini seperti di dalam

teori Siagian [8] yang menyatakan dalam

melakukan sesuatu atau mengabulkan

permintaan tertentu harus tanpa merasa

terpaksa.

Sebanyak 68 responden atau 68%

menyatakan setuju pada pernyataan “anda

selalu terbuka terhadap hal-hal baru”.

Menurut Siagian [8] untuk melakukan hal-

hal atau aktivitas baru, karyawan tersebut

harus terbuka kepada siapapun supaya dapat

membaur di lingkungan pekerjaan.

Pada pernyataan “anda berusaha sangat

keras untuk memperbaiki kinerja anda”

sebanyak 71 responden atau 71% dengan

rincian 31 menyatakan sangat setuju dan 40

mengatakan setuju. Hal ini dibenarkan oleh

Siagian [8] yang menyatakan bahwa dalam

Page 13: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

membentuk keahlian harus ada pengubahan

kemahiran seseorang dalam suatu ilmu

tertentu.

Mayoritas responden sebanyak 66%

menjawab positif (44 responden menyatakan

sangat setuju dan 22 responden menyatakan

setuju) dengan pernyataan “anda

menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai

dengan SOP, yang artinya membentuk

keterampilan yaitu melakukan pola – pola

tingkah laku yang kompleks dan tersusun

rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan

untuk mencapai hasil tertentu. Menurut

Siagian [8].

Berdasarkan pernyataan “anda selalu

bekerja sama dalam menyelesaikan tugas di

departemen anda” sebanyak 78 atau 78%

responden menyatakan positif (51 responden

menyatakan sangat setuju dan 27 responden

menyatakan setuju). Hal ini dibenarkan oleh

Siagian [8] yang artinya orang yang mampu

mendayagunakan orang lain secara tepat juga

dianggap sebagai orang terampil.

Hasil dari pernyataan “hampir setiap

pekerjaan dapat anda laksanakan dengan

baik” mendapat hal positif dari 83 responden

atau sebesar 83% (42 responden menyatakan

sangat setuju dan 41 responden menyatakan

setuju) yang artinya setiap pekerja atau

karyawan harus bertanggung jawab dalam

melakukan pekerjaan. Pernyataan tersebut

menurut Siagian [8].

Pada pernyataan “tugas dan tanggung

jawab yang diberikan sesuai dengan

pendidikan dan kemampuan anda” mendapat

hal positif dari 85 responden atau sebanyak

85% (38 responden menyatakan sangat

setuju dan 47 responden menyatakan setuju).

Menurut Siagian [8], tugas dan tanggung

jawab yang diberikan kepada bawahan harus

sesuai dengan kemampuan dan keahlian

karyawan, dalam membagi tugas juga harus

diperhatikan pendidikan karyawan tersebut.

Responden sebanyak 70 atau sebesar

70% memberikan hal positif (31 responden

menyatakan sangat setuju dan 31 responden

menyatakan setuju) pada pernyataan “anda

selalu menyelesaikan tugas dengan tepat

waktu”. Menurut Siagian [8] kewajiban

seorang pekerja yaitu cara pekerja mengatur

waktu kerja dan membuktikan hasil kerjanya.

Pada pernyataan “sesama rekan kerja

memiliki tujuan yang sama dalam

memajukan perusahaan” mendapat hal

positif dari 75 responden atau sebesar 75%

(37 responden menyatakan sangat setuju dan

38 responden menyatakan setuju). Hal ini

dibenarkan oleh Siagian [8] yang

menyatakan sebuah organisasi atau

perusahaan harus bisa mewujudkan tujuan

yang diinginkan.

Berdasarkan pernyataan “anda selalu

mendapat kesempatan ikut berpartisipasi

dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai

oleh atasan” mendapat hal positif dari 72

responden atau 72% dengan rincian 33

responden menyatakan sangat setuju dan 39

responden menyatakan setuju. Menurut

Siagian [8] untuk mencapai tujuan suatu

organisasi, atasan harus mengikutsertakan

bawahannya untuk berpartisipasi dalam

menentukan tujuan suatu organisasi agar

dapat dicapai dengan baik dan

semaksimalkan mungkin.

Tabel 7 Hasil pendapat responden berdasarkan variabel tim kerja

No Pernyataan 5 (SS) 4 (S) 3 (N) 2 (T) 1 (STS)

F % F % F % F % F %

1 Antar karyawan saling bertukar aktivitas atau

pekerjaan 35 35 43 43 20 20 2 2 0 0

2 Semua departemen lain saling mendukung dan

menyelesaikan tugasnya dengan baik 35 35 39 39 26 26 0 0 0 0

3 Tugas yang diberikan pimpinan sangat

menantang 29 29 47 47 23 23 1 1 0 0

Page 14: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

Tabel Lanjutan

4 Karyawan memahami standar operasional

prosedur perusahaan 28 28 43 43 27 27 2 2 0 0

5 Sesama karyawan saling membantu untuk

memaksimalkan hasil kerja 32 32 33 33 31 31 3 3 1 1

6 Anda lakukan tugas yang diberikan demi misi

dan visi 37 37 34 34 26 26 3 3 0 0

7 Menggunakan bahasa baku di tempat kerja 40 40 46 46 14 14 0 0 0 0

8 Menggunakan bahasa yang dapat dimengerti

oleh departemen lain 37 37 40 40 20 20 3 3 0 0

9 Karyawan saling mempercayai antar departemen

lain 39 39 44 44 15 15 2 2 0 0

10 Pemberian tugas antar sesama karyawan

dibangun dengan saling kepercayaan 45 45 43 43 11 11 1 1 0 0

11 Pekerjaan yang diterima karyawan sesuai

dengan bidang kemampuannya 42 42 44 44 14 14 0 0 0 0

12 Karyawan menangani beban kerja sebagaimana

yang ditugaskan 40 40 41 41 15 15 3 3 1 1

13 Atasan memberikan pelatihan kepada karyawan

untuk menangani masalah 46 46 39 39 15 15 0 0 0 0

14 Anda memecahkan masalah dengan pengalaman

yang pernah anda alami 33 33 27 27 35 35 5 5 0 0

15 Anda mendapatkan pelatihan dari atasan untuk

menangani konflik 33 33 39 39 28 28 0 0 0 0

16 Anda memiliki pengetahuan tentang

menanganin konflik 32 32 33 33 30 30 3 3 2 2

17 Mampu membandingkan hasil kerja dengan misi

perusahaan 33 33 36 36 30 30 1 1 0 0

18 Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai arahan

dari atasan 38 38 37 37 22 22 3 3 0 0

Sumber : Data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel 7 diketahui

sebanyak 78 responden atau 78%

menyatakan positif (35 responden

menyatakan sangat setuju dan 43 responden

menyatakan setuju) dengan pernyataan

“antar karyawan saling berukar aktivitas atau

pekerjaan”. Hal tersebut sesuai dengan teori

Tjiptono [9] yang menyatakan saling

ketergantungan diperlukan diantara para

anggota tim dalam hal informasi, sumber

daya, pelaksanaan tugas, dan dukungan.

Pada pernyataan “semua departemen

lain saling mendukung dan menyelesaikan

tugasnya dengan baik” sebanyak 78

responden atau 78% menyatakan hal positif

dengan rincian 35 responden menyatakan

sangat setuju dan 39 responden menyatakan

setuju. Menurut Tjiptono [9], dalam kerja

sama tim, adanya saling ketergantungan

dapat memperkuat kerja sama tim.

Sebanyak 76 responden atau 76% (29

responden menyatakan sangat setuju dan 47

responden menyatakan setuju) memberikan

hal positif dengan pernyataan “tugas yang

diberikan pimpinan sangat menantang”. Hal

tersebut sesuai dengan teori Tjiptono [9],

setiap tim harus diberi tantangan, karena

reaksi atau tanggapan terhadap tantangan

tersebut akan membentuk semangat

persatuan (espirit de corps).

Berdasarkan pernyataan “karyawan

memahami standar operasional prosedur

perusahaan” sebanyak 71 responden atau

71% dengan rincian 28 responden

menyatakan sangat setuju dan 43 responden

menyatakan setuju. Menurut Tjiptono [9]

kerja sama tim merupakan salah satu unsur

Page 15: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

fundamental dalam total quality service.

Dengan memahami standar operasional

perusahaan termasuk cara membangun total

quality service.

Pada pernyataan “sesama karyawan

saling membantu untuk memaksimalkan

hasil kerja” mendapat tanggapan positif

sebanyak 65 responden atau 65% dengan

rincian 32 responden menyatakan sangat

setuju dan 33 responden menyatakan setuju.

Hal tersebut sesuai dengan teori Tjiptono [9]

yang menyatakan anggota tim harus bersedia

menyingkirkan sikap individualisnya dalam

rangka mencapai misi bersama.

Sebanyak 71 responden atau 71%

memberikan hal positif dengan rincian 37

responden menyatakan sangat setuju dan 34

responden menyatakan setuju dengan

pernyataan “anda lakukan tugas yang

diberikan demi misi dan visi”. Hal ini terjadi

karena karyawan yang ada di Neo Hotel

Mangga Dua Square mempunyai tim kerja

yang sangat membantu dalam hal

memaksimalkan tugas demi misi dan visi.

Hal tersebut sesuai dengan teori Tjiptono [9]

tentang penjajaran (alignment).

Hasil dari pernyataan “menggunakan

bahasa baku di tempat kerja” mendapat hal

positif dari 86 responden atau 86% (40

responden menyatakan sangat setuju dan 46

responden menyatakan setuju). Hal tersebut

dikarenakan bahasa yang baku dan baik di

dalam hotel termasuk hal penting agar tidak

ada yang tersinggung dalam berbahasa.

Menurut Tjiptono [9], pemimpin tim harus

mengusahakan pengunaan bahasa yang

umum karena biasanya anggota tim berasal

dari adat dan istiadat yang berbeda.

Berdasarkan pernyataan

“menggunakan bahasa yang dapat dimengerti

oleh departemen lain” mendapatkan hal

positif dari 77 responden dengan rincian 37

responden menyatakan sangat setuju dan 40

responden menyatakan setuju. Hal tersebut

dikarenakan setiap departemen memilik

bahasa yang berbeda-beda seperti bagian

pemasaran, personalia, keuangan dan lain-

lain yang memiliki istilah teknis sendiri –

sendiri. Hal tersebut sesuai dengan teori

Tjiptono [9] yang menyatakan tim harus

menggunakan bahasa yang umum.

Sebanyak 83 responden atau 83%

mengatakan hal positif (39 responden

menyatakan sangat setuju dan 44 responden

menyatakan setuju) dengan pernyataan

“karyawan saling mempercayai antar

departemen lain”. Hal tersebut dikarenakan

agar tidak ada kesalahan dalam bekerja,

karena kepercayaan merupakan sesuatu hal

yang penting dalam pekerjaan. Sesuai dengan

teori Tjiptono [9] yaitu dibutuhkan waktu dan

usaha untuk membentuk kepercayaan.

Pada pernyataan “pemberian tugas

antar sesama karyawan dibangun dengan

saling kepercayaan” mendapatkan hal positif

sebanyak 88 responden atau 88% dengan

rincian 45 responden menyatakan sangat

setuju dan 43 menyatakan setuju. Hal

tersebut dikarenakan dalam hal pemberian

tugas harus memiliki kepercayaan kepada

karyawan tersebut apakah karyawan tersebut

sanggup atau tidak melakukan tugas tersebut.

Hal ini sesuai dengan teori Tjiptono [9] yaitu

anggota tim harus respek agar setiap anggota

tim dapat bekerja sama.

Berdasarkan pernyataan “pekerjaan

yang diterima karyawan sesuai dengan

bidang kemampuannya” mendapatkan hal

positif sebanyak 86 responden atau 86%

dengan rincian 42 responden menyatakan

sangat setuju dan 44 responden menyatakan

setuju”. Dalam pembagian tugas harus dilihat

dari bidang kemampuannya juga agar

mendapatkan hasil yang maksimal. Hal

tersebut sesuai dengan teori Tjiptono [9]

yang artinya setiap orang memiliki bakat dan

kemampuan yang berbeda.

Hasil dari pernyataan “karyawan

menangani beban kerja sebagaimana yang

ditugaskan” mendapatkan hasil positif dari

81 responden dengan rincian 40 responden

menyatakan sangat setuju dan 41 responden

Page 16: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

menyatakan setuju. Hal tersebut sangat

penting dikarenakan karyawan harus

menanganin beban kerja sebagaimana yang

ditugaskan oleh atasan. Hal ini sesuai teori

dengan Tjiptono [9] yang mengatakan harus

memperhatikan anggota tim sehingga

kepemimpinan dan keanakbuahan dapat

dibagi rata.

Sebanyak 85 responden atau 85%

menyatakan hal positif dengan rincian 46

responden menyatakan sangat setuju dan 39

responden menyatakan setuju pada

pernyataan “atasan memberikan pelatihan

kepada karyawan untuk menangani

masalah”. Hal ini terjadi karena atasan

menginginkan karyawannya dapat

menangani masalah yang ada di perusahaan.

Hal tersebut sesuai dengan teori Tjiptono [9]

yang menyatakan tim harus banyak

menggunakan waktunya untuk membina

kemampuan anggotanya dalam memecahkan

masalah.

Berdasarkan pernyataan “anda

memecahkan masalah dengan pengalaman

yang pernah anda alami” menghasilkan hal

positif dari 60 responden atau 60% dengan

rincian 33 responden menyatakan sangat

setuju dan 27 responden menyatakan setuju.

Karena memecahkan masalah dengan

pengalaman yang dialami oleh karyawan

dapat memperbaiki masalah tersebut. Hal

tersebut sesuai dengan teori Tjiptono [9],

karena masalah merupakan hal yang selalu

dihadapi setiap organisasi dengan cara

sendiri.

Pada pernyataan “anda mendapatkan

pelatihan dari atasan untuk menangani

konflik” mendapatkan hasil positif dari 72

responden dengan rincian 33 responden

menyatakan sangat setuju dan 39 responden

menyatakan setuju. Hal tersebut dibenarkan

oleh teori Tjiptono [9] yang menyatakan

dalam lingkungan kerja yang high pressure

dan kompetitif, konflik merupakan hal yang

tidak terelekan, maka dari itu pemimpin

harus melakukan pelatihan kepada bawahan

untuk menangani konflik di lingkungan

kerja.

Hasil dari pernyataan “anda memiliki

pengetahuan tentang menangani konflik”

mendapatkan hasil positif dari 65 responden

atau 65% dengan rincian 32 responden

menyatakan sangat setuju dan 33 responden

menyatakan setuju. Menangani konflik

membutuhkan keterampilan, konflik yang

ada di lingkungan kerja biasanya tentang

perbedaan pendapat. Hal ini sesuai dengan

teori Tjiptono [9] yang artinya harus

mempunyai keterampilan menerima

pendapat.

Berdasarkan pernyataan “mampu

membandingkan hasil kerja dengan misi

perusahaan” mendapatkan hasil positif dari

69 responden dengan rincian 33 responden

menyatakan sangat setuju dan 36 responden

menyatakan setuju. Maksud tujuan dengan

pernyataan mampu membandingkan hasil

kerja yaitu karyawan dapat melakukan

pekerjaannya dengan hasil yang diinginkan

oleh misi perusahaan. Hal tersebut sesuai

dengan teori Tjiptono [9] yang menyatakan

penilaian dilakukan dengan memantau dan

membandingkan apa yang telah dilakukan

dengan pernyataan misi dan rencana tindakan

yang ada.

Pada pernyataan “saya menyelesaikan

pekerjaan sesuai arahan dari atasan”

mendapatkan hasil positif dari 75 responden

atau 75% dengan rincian 38 responden

menyatakan sangat setuju dan 37 responden

menyatakan setuju. Dalam hal ini, pemimpin

memiliki tujuan dan sasaran untuk

memajukan perusahaan maka dari itu

karyawan harus menyelesaikan pekerjaan

sesuai dari arahan atasan. Hal tersebut sesuai

dengan teori Tjiptono [9] yang menyatakan

rencana tindakan berisi tujuan, sasaran,

jangka waktu, dan penugasan, serta tanggung

jawab setiap anggota.

Page 17: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

Tabel 8 Hasil pendapat responden berdasarkan variabel kinerja

No Pernyataan 5 (SS) 4 (S) 3 (N) 2 (T) 1 (STS)

F % F % F % F % F %

1

Hasil kerja karyawan yang bersangkutan

sesuai dengan kuantitas kerja yang telah

ditentukan

41 41 38 38 20 20 1 1 0 0

2 Hasil tugas yang dikerjakan oleh karyawan

sesuai dengan SOP perusahaan 39 39 32 32 20 20 5 5 4 4

3 Karyawan yang bersangkutan selalu

bekerja keras untuk perusahaan 39 39 33 33 26 26 2 2 0 0

4 Karyawan yang bersangkutan melakukan

tugas sesuai SOP perusahaan 40 40 30 30 25 25 3 3 2 2

5

Karyawan yang bersangkutan memiliki

sifat kepribadian yang baik dalam

melakukan pekerjaan

41 41 38 38 20 20 1 1 0 0

6 Karyawan yang bersangkutan sopan

terhadap tamu hotel 32 32 37 37 30 30 1 1 0 0

Sumber : Data primer yang telah diolah

Pada tabel 8 menyatakan”hasil kerja

karyawan yang bersangkutan sesuai dengan

kuantitas kerja yang telah ditentukan”.

Sebanyak 79% responden menyatakan hal

positif. Sesuai dengan pernyataan tersebut,

dalam pekerjaan harus ada target dari

kuantitas kerjanya, Neo Hotel Mangga Dua

Square selalu mementingkan kuantitas

pekerjanya sesuai dengan kemampuannya.

Hal tersebut sesuai dengan teori Simanjuntak

[10] yang membahas hasil penilain kerja.

Berdasarkan pernayataan ”hasil tugas

yang dikerjakan oleh karyawan sesuai

dengan SOP perusahaan” mendapatkan hasil

positif dari 72 responden dengan rincian 39

responden menyatakan sangat setuju dan 32

responden menyatakan setuju. Hal tersebut

sesuai dengan teori Simanjuntak [10] yang

artinya tingkat pencapaian hasil atas

pelaksanaan tugas tertentu.

Hasil dari pernyataan “karyawan yang

bersangkutan selalu bekerja keras untuk

perusahaan” mendapatkan hasil positif dari

72 responden dengan rincian 39 responden

menyatakan sangat setuju dan 33 responden

menyatakan setuju. Untuk mendapatkan hasil

kerja yang maksimal, karyawan harus

bekerja keras. Di Neo Hotel Mangga Dua

Square, bekerja keras adalah hal yang biasa

dikarenakan Neo Hotel Mangga Dua Square

adalah hotel budget dengan karyawan yang

tidak banyak. Hal tersebut sesuai dengan

pernyataan Simanjuntak [10] tentang

perilaku kerja yaitu perilaku karyawan yang

ada hubungannya dengan pekerjaan,

misalnya bekerja keras dan ramah terhadap

pelanggan.

Sebanyak 70 responden menyatakan

hal positif (40 responden menyatakan sangat

setuju dan 30 responden menyatakan setuju)

pada pernyataan “karyawan yang

bersangkutan melaksanakan tugas sesuai

SOP perusahaan”. Menurut Simanjuntak

[10], dengan berperilaku kerja yang baik,

karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya

dengan baik dan menghasilkan kinerja yang

diharapkan oleh perusahaan.

Berdasarkan pernyataan “karyawan

yang bersangkutan memiliki sifat

kepribadian yang baik dalam melakukan

pekerjaan” mendapatkan hal positif sebesar

79 responden dengan rincian 41 responden

menyatakan sangat setuju dan 38 responden

menyatakan setuju. Pernyataan tersebut

sesuai dengan teori Simanjuntak [10] yang

menyatakan bahwa sifat pribadi yang ada

hubungannya dengan pekerjaan adalah sifat

pribadi karyawan yang diperlukan dalam

melaksanakan pekerjaannya.

Page 18: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

Pada pernyataan “karyawan yang

bersangkutan sopan terhadap tamu hotel”

mendapat respon positif sebanyak 69

responden dengan rincian 32 responden

menyatakan sangat setuju dan 37 responden

menyatakan setuju. Di dalam dunia

perhotelan, karyawan diharuskan selalu

sopan terhadap tamu hotel. Neo Hotel

Mangga Dua Square mayoritas memiliki

karyawan-karyawan muda yang di didik

untuk selalu tersenyum kepada tamu-tamu

hotel. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

Simanjuntak [10] yang menyatakan sifat

pribadi yang dinilai dalam evaluasi kinerja

hanya sifat pribadi yang ada hubungannya

dengan pekerjaan.

Uji Normalitas Data

Uji ini dilakukan apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependen, variabel

independen atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak berdistribusi

normal. Model regresi yang baik adalah

distribusi data normal atau mendekati

normal. Tabel 9 adalah uji normalitas data

dengan menggunakan program SPSS versi

20.

Tabel 9 Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal

Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 1.43106626

Most Extreme Absolute .060

Differences Positive .030

Negative -.060

Kolmogorov-Smirnov Z .604

Asymp. Sig. (2-tailed) .860

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: SPSS 20 for windows

Dengan menggunakan Uji

Kolmogorov Smirnov, dengan taraf nyata

nilai signifikansi hasil uji Kolmogorov

Smirnov pada tabel di atas ditemukan nilai

signifikansi adalah 0,355 >0.05, dengan

demikian data tersebut berdistribusi normal

karena ditemukan nilai signifikansi >0,05.

Berdasarkan hasil analisis di atas diperoleh

kesimpulan bahwa asumsi kenormalan data

telah terpenuhi.

Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari residual pada satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Model

regresi yang baik adalah tidak terjadi

heterokedastisitas dengan melihat pola titik-

titik pada scatterplot regresi. Jika titik-titik

menyebar dengan pola yang tidak jelas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi masalah heterokedastisitas.

Gambar 1 Uji Heterokedastisitas

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa

titik-titik menyebar dengan pola yang tidak

jelas di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi masalah heterokedastisitas pada

model regresi.

Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas diterapkan untuk

analisis regresi berganda yang terdiri atas dua

atau lebih variabel bebas atau independent

variable. dimana akan diukur tingkat asosiasi

(keeratan) hubungan atau pengaruh antar

variabel bebas tersebut melalui besaran

koefisien korelasi (r). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi

Page 19: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

diantara variabel independen. Jika variabel

bebas saling berkorelasi, maka variabel ini

tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah

variabel bebas yang nilai korelasi antar

sesama variabel bebassama dengan nol.

Tabel 10 Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

Kepemimpinan .984 1.016 Bebas Multikolinearitas

Motivasi .947 1.056 Bebas Multikolinearitas

Tim Kerja .961 1.041 Bebas Multikolinearitas

Sumber: SPSS 20 for windows

Suatu variabel menunjukkan gejala

multikolinearitas bisa dilihat dari nilai VIF

(Variance Inflation Factor). Jika nilai VIF

kurang dari 10 dan nilai Tolerance lebih dari

0,1 untuk ketiga variabel maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi tidak

terjadi masalah multikolinearitas.

Uji Linearitas

Untuk uji linearitas pada SPSS versi 20

digunakan Test for linearity dengan taraf

signifikan 0,05. Tiga variabel dikatakan

mempunyai hubungan linear bila nilai

signifikan pada Linierity kurang dari 0,05.

Tabel 11 Uji Linearitas berdasarkan nilai linierity ANOVA Table

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Kinerja*Kepemimpinan Linearity 26.746 1 26.746 11.674 .001

Kinerja*Motivasi Linearity 33.685 1 33.685 15.817 .000

Kinerja * Tim Kerja Linearity 29.079 1 29.079 10.983 .001

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan hasil pengolahan data

dengan bantuan software SPSS versi 20 dapat

diketahui bahwa nilai signifikansi pada

linierity sebesar 0, dan nilai signifikansi pada

linearity 0, dan nilai signifikansi pada

linearity 0. Karena signifikansi kurang dari

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara

variabel kepemimpinan, variabel motivasi,

dan variabel tim kerja dan terdapat hubungan

yang linier. Dengan ini maka asumsi

linieritas terpenuhi.

Analisis Regresi Linier Berganda

Dengan menggunakan bantuan

software SPSS versi 20, model regresi yang

menunjukkan hubungan antara variabel

produk, variabel harga, variabel promosi dan

variabel lokasi dengan keputusan pembelian

disajikan pada tabel 12 sebagai berikut:

Tabel 12 Model regresi linier berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

1

(Constant) -7.049 5.931

Kepemimpinan .241 .079 .269

Motivasi .174 .059 .265

Tim Kerja .169 .058 .263

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Page 20: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

Dari tabel di atas ditemukan bahwa

model regresi linier yang dihasilkan adalah:

Kinerja= -7.049 + 0,241 kepemimpinan +

0,174 motivasi - 0,169 tim kerja + ε.

1. Nilai konstanta = -7.049 memberikan arti

bahwa kinerja akan bernilai -7.049 jika

seluruh variabel bebas memiliki nilai 0.

2. Nilai kepemimpinan sebesar 0,241

memberikan arti bahwa jika terjadi

kenaikan kepemimpinan sebesar 1 satuan,

maka kinerja akan meningkat sebesar

0,241 kali

3. Nilai motivasi sebesar 0,174 memberikan

arti bahwa terjadi kenaikan motivasi

sebesar 1 satuan, maka kinerja akan

meningkat sebesar 0,174 kali.

4. Nilai tim kerja sebesar 0,169 memberikan

arti bahwa jika terjadi kenaikan tim kerja

sebesar 1 satuan, maka kinerja akan

meningkat sebesar 0,169 kali.

Dengan demikian diperoleh

kesimpulan bahwa kepemimpinan

berbanding lurus dengan kinerja, motivasi

berbanding lurus dengan kinerja, dan tim

kerja berbanding lurus dengan kinerja.

Uji F

Untuk mengetahui apakah model regresi

linier berganda yang dihasilkan dapat

digunakan sebagai model untuk memprediksi

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Tim

Kerja terhadap Kinerja karyawan di Neo

Hotel Mangga Dua Square, maka perlu

menggunakan uji F/ANOVA. Berikut ini

akan dijelaskan pengujian masing-masing

variabel seperti dibawah ini :

Tabel 13 Uji Anova ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 72.003 3 24.001 11.364 .000b

Residual 202.747 96 2.112

Total 274.450 99

a. Dependent Variable : Kinerja

b. Predictors (Constant, Kepemimpinan, Motivasi, Tim Kerja)

Sumber: SPSS 20 for windows

Dengan demikian variabel

kepemimpinan, motivasi dan tim kerja secara

simultan berpengaruh terhadap kinerja. Hasil

penelitian diatas sejalan dengan hasil

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Dwi Wahyu Wijayanti [11] dengan judul

“Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi

Kerja terhadap Kinerja karyawan pada PT.

Daya Anugerah Semesta Semarang” yang

hasil penelitiannya mengatakan bahwa

variabel bebas (kepemimpinan, motivasi)

secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap kinerja. Menurut Rivai [4]

kepemimpinan adalah suatu perilaku dengan

tujuan tertentu untuk memengaruhi aktivitas

para anggota kelompok untuk mencapai

tujuan bersama yang dirancang untuk

memberikan manfaat individu dan

organisasi, sehingga dalam suatu organisasi

kepemimpinan merupakan faktor yang

sangat penting dalam menentukan

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh

organisasi.

Uji Parsial dengan Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui

pengaruh secara parsial variabel independen

(kepemimpinan, motivasi dan tim kerja)

terhadap variabel dependen (kinerja).

Dengan melihat output SPSS, berikut akan

dijelaskan pengujian masing-masing variabel

secara parsial dengan uji t.

Page 21: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

Tabel 14 Uji Parsial dengan Uji t Coefficientsa

Model T Sig.

1

(Constant) -1.189 .238

Kepemimpinan 3.041 .003

Motivasi 2.939 .004

a. Dependent Variable : Kinerja

Sumber : SPSS 20 for window

Hasil uji t untuk variabel

(kepemimpinan) diperoleh nilai signifikan

0,003 dengan menggunakan batas signifikasi

0,05 sehingga 0,003<0,05 yang berarti H0

ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa kepemimpinan

berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hal

ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Dwi Wahyu Wijayanti [11] di dalam

jurnal yang dalam penelitian menjelaskan

bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini

dibenarkan pula dari teori Mangkunegara

[16] bahwa pimpinan memberikan perhatian

terhadap apa yang diinginkan pegawai, akan

memotivasi pegawai bekerja dengan apa

yang diharapkan.

Hasil uji t untuk variabel (motivasi)

diperoleh signifikan 0,004 dengan

menggunakan batas signifikan 0,05 sehingga

0,004<0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1

diterima. Dengan demikian maka dapat

disimpulkan bahwa motivasi berpengaruh

signifikan terhadap kinerja. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh

Yongki Adam Permana [12] dalam jurnal

yang dalam penelitian menjelaskan bahwa

motivasi berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan.

Menurut Mangkunegara [16] bahwa pegawai

untuk sewaktu waktu dapat mengambil

keputusan terhadap pekerjaanya, akan

membuat pegawai yang bersangkutan

menjadi termotivasi dan dapat mencapai

tujuan yang diharapkan.

Hasil uji t untuk variabel (tim kerja)

diperoleh signifikan 0,004 dengan

menggunakan batas signifikasi 0,05 sehingga

0,004<0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1

diterima. Dengan demikian maka dapat

disimpulkan bahwa tim kerja berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Marudut Marpaung [14] dalam jurnal yang

dalam penelitian menjelaskan bahwa tim

kerja berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan.

Menurut Tjiptono [9], kerja sama tim

merupakan salah satu unsur fundamental

dalam Total Quality Service. Tim merupakan

sekelompok orang yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan bersama yang bertemu

secara reguler untuk mengidentifikasi dan

memecahkan masalah, serta

menyempurnakan proses yang bekerja sama

dan berinteraksi secara terbuka dan efektif,

dan yang memberikan hasil ekonomi dan

motivasional yang diharapkan bagi

organisasi.

Uji Koefisien Korelasi ( r ) dan Koefisien

Determinasi ( R2 )

Tabel 15 Korelasi ( r ) dan Koefisien Determinasi ( R2 ) Variabel r Partial Kategori Koefisien Determinasi r Tabel Kesimpulan

Kepemimpinan 0,296 Korelasi Lemah 8,76% 0,195 Nyata

Motivasi 0,287 Korelasi Lemah 8,23% 0,195 Nyata

Tim Kerja 0,287 Korelasi Lemah 8,23% 0,195 Nyata

Simultan 0,512 Korelasi Sedang 26,21% 0,195 Nyata

Sumber : SPSS 20 for windows

Dari hasil analisis ditemukan nilai

kefisien korelasi variabel kepemimpinan

dengan kinerja karyawan adalah sebesar

0,296. Artinya terdapat hubungan yang nyata

Page 22: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

dan lemah antara variabel kepemimpinan

secara parsial dengan kinerja karyawan. Nilai

koefisien determinasi variabel

kepemimpinan sebesar 8,76% memberi arti

kemampuan variabel kepemimpin untuk

menjelaskan kinerja karyawan sebesar

8,76%.

Berdasarkan hasil analisis tabel 15

ditemukan nilai koefisien korelasi motivasi

dengan kinerja karyawan adalah sebesar

0,287. Artinya terdapat hubungan yang nyata

dan lemah antara variabel motivasi secara

parsial dengan kinerja karyawan. Nilai

koefisien determinasi variabel motivasi

sebesar 8,23% memberi arti kemampuan

variabel motivasi untuk menjelaskan kinerja

karyawan sebesar 8,23% atau pengaruh

motivasi dan kinerja karyawan sebesar

8,23%.

Dari hasil analisis tabel 15 ditemukan

nilai koefisien korelasi tim kerja dengan

kinerja karyawan adalah sebesar 0,287.

Artinya terdapat hubungan yang nyata dan

lemah antara variabel tim kerja secara parsial

dengan kinerja karyawan. Nilai koefisien

determinasi varibel tim kerja sebesar 8,23%

memberi arti kemampuan variabel tim kerja

untuk menjelaskan kinerja karyawan sebesar

8,23% atau pengaruh tim kerja dan kinerja

karyawan sebesar 8,23%.

Selanjutnya dari tabel 15 memberikan

informasi nilai koefisien korelasi secara

simultan adalah 0,512 artinya ada hubungan

yang nyata dengan kategori sedang antara

variabel kepemimpinan, motivasi dan tim

kerja dengan kinerja karyawan Neo Hotel

Mangga Dua Square. Kemampuan ketiga

variabel untuk menjelaskan pembentukan

dan konsistensi akan kinerja adalah sebesar

26,21%, hal ini memiliki arti bahwa

persantase variabel bebas yaitu

kepemimpinan, motivasi dan tim kerja dalam

mempengaruhi variabel terikat yaitu kinerja

karyawan Neo Hotel Mangga Dua Square

adalah 26,21%, sisanya sebesar 73,79%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

berada di dalam model penelitian ini

(misalnya perencanaan, pengarahan,

pegorganisasian dan pengendalian).

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada bab

sebelumnya, dapat ditarik beberapa

kesimpulan yaitu:

1. Ada pengaruh kepemimpinan terhadap

kinerja karyawan tetapi dalam kategori

lemah namun nyata. Sesuai hasil analisis

deskriptif, indikator yang lemah yaitu

pemimpin selalu mengarahkan

kedisiplinan kepada karyawannya.

2. Ada pengaruh motivasi terhadap kinerja

karyawan tetapi dalam kategori lemah

namun nyata. Sesuai hasil analisis

deskriptif, indikator yang lemah yaitu

pemberian penghargaan terhadap

karyawan.

3. Ada pengaruh tim kerja terhadap kinerja

karyawan tetapi dalam kategori lemah

namun nyata. Sesuai hasil analisis

deskriptif, indikator yang lemah yaitu

anda memecahkan masalah dengan

pengalaman yang pernah anda alami.

4. Berdasarkan hasil pembahasan diperoleh

bahwa kepemimpinan, motivasi dan tim

kerja secara simultan berpengaruh dengan

kategori sedang dan nyata dalam

menentukan kinerja di Neo Hotel Mangga

Dua Square

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan yang telah dilakukan, maka

diberikan beberapa saran yang diharapkan

dapat meningkatkan kinerja. Adapun saran-

saran yang dapat diberikan adalah sebagai

berikut:

1. Berdasarkan hasil angket diketahui bahwa

menurut responden sebaiknya diadakan

program employee of the month untuk

Page 23: PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN TIM KERJA TERHADAP ...

Jurnal Human Capital Development, Vol. 4, No.1, Edisi 8, -, 2017

memotivasi karyawan untuk bekerja lebih

baik lagi.

2. Pemimpin harus memberikan kesempatan

kepada bawahannya untuk memecahkan

masalah di dalam pekerjaan supaya

bawahan mendapatkan pengalaman untuk

memecahkan masalah di dalam pekerjaan.

Daftar Pustaka

[1.] Kadarisman, M. 2012. Manajemen

Pengembangan Sumber Daya

Manusia Edisi Pertama. Rajawali

Press. Jakarta.

[2.] Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja

Sumber Daya Manusia Teori Aplikasi

dan Penelitian. Salemba Empat.

Jakarta.

[3.] Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Erlangga.

Jakarta.

[4.] Rivai, Veithzal. 2013. Manajemen

Sumber Daya Manusia dan

Perusahaan. Rajawali Pers. Jakarta.

[5.] Yukl, Gary. 2010. Kepemimpinan

dalam Organisasi Edisi Kelima. PT

Indeks. Jakarta.

[6.] Winardi, J. 2011. Motivasi dan

Permotivasian dalam Manajemen.

Rajawali Pers. Jakarta.

[7.] Siagian, Sondang P. 2004.

Manajemen Sumber Daya Manusia.

Bumi Aksara. Jakarta.

[8.] Siagian, Sondang P. 2010. Teori

dan Praktek Kepemimpinan. PT

Rineka Cipta. Jakarta.

[9.] Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi

Pemasaran Edisi Kedua. Andy

Offset. Yogyakarta.

[10.] Simanjuntak, Payaman J. 2011.

Manajemen & Evaluasi Kinerja.

Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia. Jakarta.

[11.] Dwi Wahyu Wijayanti, 2012.

Pengaruh Kepemimpinan dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan pada PT. Daya Anugerah

Semesta. Semarang. Universitas

Negeri Semarang.

[12.] Yongki Adam Permana, 2014.

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja

Karyawan Pada UD Gakris Kediri.

Malang. Universitas Muhammadiyah

Malang.

[13.] Novia Dwi Astuti, 2014. Pengaruh

Motivasi terhadap Kinerja Karyawan

Housekeeping Departemen Hotel

Pullman Jakarta. Jakarta. Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata

Internasional.

[14.] Marudut Marpaung, 2014. Pengaruh

Kepemimpinan dan Tim Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan di

Koperasi Sekjen Kemdikbud Senayan

Jakarta. Jakarta. STEI Dharma

Bumiputra Jakarta.

[15.] Suwatno dan Priansa. 2011.

Manajemen SDM dalam Organisasi

Publik dan Bisnis.Alfabeta. Bandung.

[16.] Mangkunegara, Anwar Prabu. 2013.

Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Remaja Rosdakarya.

Jakarta.


Recommended