Universitas Bina Insan Lubuklinggau 122
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 2 Agustus 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861
PENGARUH KOMITMEN, IKLIM KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI DI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
TERPADU SATU PINTU KOTA LUBUKLINGGAU
Reniyati1, Sardiyo
2, Sutanta
3
1Dinas Inspektorat Kota Lubuklinggau, 2,3Program Studi Magister Manajemen, Universitas Bina Insan Lubuklinggau
E-mail : [email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRACK
This research was conducted in Office of Investment and One Stop Integrated Service
Lubuklinggau City. The purpose of research to determine the influence of motivation, work
discipline and remuneration of service performance in Office of Investment and One Stop
Integrated Service Lubuklinggau City both simultaneously and partially. The sample in this
research as many as 41 employees in Office of Investment and One Stop Integrated Service
Lubuklinggau City. Data analysis technique used in this research is multiple linear regression test,
coefficient of determination test, F test and t test. The results obtained are 1). The partial test (t
test) performed proves motivation has a significant effect on employee performance where tcount
4,695 > ttable 2,019 and also sig 0,001 < 0,05. 2). Work Discipline significantly influence the
performance where tcount 4,806 > ttable 2,019 and also sig is 0,001 < 0,05. 3). Remuneration
significantly influence the performance where tcount 5,817 > ttable 2,019 and also sig is 0,000. 4).
Motivation, Work Discipline and Remuneration have significant influence simultaneously on
Service in Office of Investment and One Stop Integrated Service Lubuklinggau City, where Fcount
8,203 > Ftable 2,86 and also sig of 0,000 < 0.05.
Keywords : Commitment, Work Climate, Work Discipline, Performance
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Lubuklinggau. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh komitmen, iklim kerja dan
disiplin kerja terhadap layanan terpadu satu pintu di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Lubuklinggau secara simultan dan secara parsial. Sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh pegawai di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kota Lubuklinggau sebanyak 41 pegawai. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pengujian regresi linear berganda, uji koefisien determinasi, uji F dan uji t.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1). Uji parsial (Uji t) yang dilakukan membuktikan
komitmen berpengaruh terhadap kinerja pegawai dimana 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔4,695 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 2,019 dan juga sig
sebesar 0,001 < 0,05. 2). Iklim Kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai dimana 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 4,806
>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 2,019 dan juga sig sebesar 0,001 < 0,05. 3). Disiplin Kerja berpengaruh terhadap kinerja
pegawai dimana 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 5,817 >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 2,019 dan juga sig sebesar 0,000 < 0,05. 4). Komitmen, Iklim
Kerja dan Disiplin Kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja pegawai dimana
Fhitung 8,203 > Ftabel 2,86 dan juga sig sebesar 0,000 < 0,05.
Kata kunci : Komitmen, Iklim Kerja, Disiplin Kerja, Kinerja
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 123
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 2 Agustus 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861
I. PENDAHULUAN
Perubahan-perubahan yang mendasar
di lingkungan bisnis menyebabkan
pergeseran dalam urutan pentingnya
manajemen sumber daya manusia dan fungsi
sumber daya manusia. Literatur manajemen
sumber daya manusia secara umum
menyatakan adanya hubungan positif antara
praktik dan kebijakan manajemen sumber
daya manusia dengan kinerja organisasi
selama beberapa dekade terakhir. Banyak
studi empiris yang menunjukkan kinerja
organisasi dipengaruhi berbagai faktor,
diantaranya : komitmen, iklim kerja dan
disiplin kerja.
Komitmen adalah perasaan
identifikasi, pelibatan dan loyalitas yang
ditunjukkan oleh setiap pegawai terhadap
organisasi tempatnya bekerja[1]. Dengan
demikian, dapat disimpulkan komitmen
merupakan sikap, perilaku serta nilai yang
diyakini oleh pegawai terhadap tugas dan
tanggung jawab yang diterimanya.
Selanjutnya komitmen organisasional adalah
perasaan, sikap dan perilaku individu yang
mengidentifikasikan dirinya sebagai bagian
dari organisasi, melibatkan diri serta loyal
terhadap proses pencapaian tujuan
organisasi.
Komitmen yang tinggi dari pegawai
berhubungan erat dengan kinerja pegawai.
Komitmen pegawai Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Lubuklinggau, masih menghadapi sejumlah
permasalahan. Komitmen merupakan
variabel intrinsik, semestinya dimiliki oleh
setiap pegawai. Namun demikian, komitmen
juga bersifat hirarikis, dalam artian
memerlukan figur utama untuk mendorong
dan menjaga komitmen para pegawai.
Kurangnya komitmen dari pimpinan
organisasi berdampak pada kurangnya
komitmen para bawahannya.
Komitmen seorang pegawai
dimanifestasikan dalam bentuk rasa memiliki
yang tinggi terhadap organisasi. Rasa
memiliki (sense of belonging) yang tinggi
terhadap organisasi merupakan resultante
dari dukungan dan penghargaan yang
diberikan organisasi pada pegawai.
Kurangnya dukungan dan pengharagaan
berdampak turunnya rasa memiliki terhadap
organisasi, yang pada akhirnya berdampak
pada turunnya komitmen pegawai.
Disiplin kerja sebagai kesadaran dan
kesediaan seseorang mentaati peraturan
perusahaan dan norma sosial yang
berlaku[2]. Disiplin yang baik
mencerminkan besarnya rasa tanggungjawab
seseorang terhadap tugas-tugas yang
diberikan kepadanya. Hal ini mendorong
gairah kerja, semangat kerja, dan
terwujudnya tujuan organisasi, pegawai dan
masyarakat. Oleh karena itu, setiap pimpinan
organisasi selalu berusaha agar para
bawahannya memiliki disiplin yang baik.
Seorang pimpinan dikatakan efektif dalam
kepemimpinannya, jika para bawahannya
berdisiplin baik.
Memelihara serta meningkatkan
kedisiplinan merupakan hal yang cukup sulit
karena banyak faktor yang memengaruhinya.
Hal ini dapat dilihat dari motivasi pegawai
dalam bekerja, teladan dari pemimpin, proses
pengawasan, serta penegakkan sanksi dan
hukuman.
Budaya premordialisme dan kolegial
dalam dilingkup birokrasi pemerintahan,
kerap menjadi kendala dalam pembentukan
dan penegakkan disiplin kerja seorang
pegawai. Hal ini secara gamblang tergambar
dari kurangnya sikap keadilan yang ada dan
berlaku. Masih ditemukan kasus pegawai
yang memiliki kemampuan, kapasitas dan
disiplin kerja tinggi justru tersingkir dalam
proses seleksi jabatan.
Setiap organisasi ataupun
perusahaan pasti memiliki peraturan yang
wajib dipatuhi oleh setiap pegawainya.
Peraturan dibuat guna mengatur tata tertib
dalam organisasi/ perusahaan. Kurangnya
disiplin kerja para Pegawai Negeri Sipil,
salah satunya ditengarai dari pegawai yang
datang terlambat ke tempat kerja, tidak
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 124
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 2 Agustus 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861
mengikuti apel mingguan, pulang sebelum
jam kerja berakhir hingga tidak hadir di
tempat kerja tanpa izin atau keterangan dari
atasan.
Kedisiplinan harus ditegakkan dalam
suatu organisasi. Tanpa dukungan disiplin
pegawai yang baik, sulit perusahaan untuk
mewujudkan tujuannnya. Jadi kedisiplinan
adalah kunci keberhasilan suatu organisasi
dalam mencapai tujuannya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja
Kinerja atau performansi merupakan
catatan yang dihasilkan dari fungsi suatu
pekerjaan tertentu atau kegiatan selama
periode waktu tertentu. Peran kinerja sangat
strategis, karena dengan kinerja akan
diketahui seberapa jauh kemampuan pegawai
dalam melaksanakan tugas yang dibebankan
kepadanya. Terdapat berbagai definisi
kinerja yang dikemukakan oleh para ahli.
Kinerja sebagai kesediaan seseorang atau
kelompok orang untuk melakukan sesuatu
kegiatan dan menyempurnakannya sesuai
dengan tanggung jawabnya dengan hasil
seperti yang diharapkan[3].Kinerja adalah
kesediaan seseorang atau kelompok orang
untuk melakukan sesuatu kegiatan dan
menyempurnakannya sesuai dengan
tanggungjawab dengan hasil seperti yang
diharapkan[4].
2.2 Komitmen
Komitmen pada organisasi merupakan
salah satu sikap kerja yang merefleksikan
bagaimana seseorang (suka maupun tidak
suka) terhadap organisasi tempat dia bekerja
apabila dia menyukai organisasi tersebut
maka ia akan berupaya untuk tetap bekerja,
dimana organisasi sebagai itikat yang kuat
dimana seseorang terlibat di dalam
organisasi tersebut[5]. Komitmen organisasi
adalah cerminan dimana seorang karyawan
dalam mengenali organisasi dan terikat
kepada tujuan-tujuannya[6]. Ini adalah sikap
kerja yang penting karena orang-orang
memiliki komitmen diharapkan dapat
menunjukkan ketersediaannya untuk bekerja
lebih keras demi mencapai tujuan organisasi
dan memiliki hasrat yang lebih besar untuk
tetap bekerja di suatu perusahaan.
2.3 Iklim Kerja
Iklim kerja atau iklim organisasi
menurut para ahli diartikan sebagai suatu
unsur fisik, dimana iklim dapat sebagai suatu
atribusi dari organisasi atau sebagai suatu
atribusi dari persepsi individu sendiri. Iklim
organisasi adalah lingkungan internal atau
psikologi organisasi[7]. Iklim organisasi
merupakan kualitas lingkungan internal yang
secara relatif terus berlangsung, dialami oleh
anggota organisasi, memengaruhi perilaku
setiap anggotanya[8].
2.4 Disiplin Kerja
Menurut Hasibuan Disiplin kerja adalah
kesadaran dan kerelaan seseorang dalam
menaati semua peraturan perusahaan dan
norma-norma sosial yang berlaku[9].
Secara lebih tegas mengatakan di dalam
kehidupan sehari-hari, dimana pun manusia
berada, dibutuhkan peraturan-peraturan dan
ketentuan yang akan mengatur dan
membatasi setiap kegiatan dan
perilakunya[10].
2.5 Penelitian Terdahulu
No Judul Penelitian Keterangan
1 The Effect of Work Discipline
and Work Environment on the
Performance of Al Hudori
Cooperative of Palembang
Employees
Penelitian
Kuantitatif
Tahun 2018
2 Pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Disiplin
Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan PT. Caraka
Pilar Mandiri
Penelitian
Kuantitatif
Tahun 2017
3 Pengaruh Disiplin,
Penempatan dan Iklim Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai
pada Badan Pelayanan
Perizinan Tepadu Kota
Manado
Penelitian
Kuantitatif
Tahun 2015
Sumber : Jurnal Penelitian
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 125
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 2 Agustus 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861
Penelitian yang dilakukan oleh
Nurul Laras Liestiani, Badia Perizade,
Agustina Hanafi, Zunaidah mengenai
pengaruh disiplin kerja dan lingkugan kerja
terhadap kinerja karyawan koperasi Al
Hudori membuktikan terdapat pengaruh
variabel disiplin kerja dan lingkugan kerja
terhadap kinerja. Hasil yang diperoleh Ubaid
Al Faruq, Amin Kunefi El Fachmi dan Herry
Suherman dari penelitian mengenai
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Disiplin
Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan PT. Caraka Pilar Mandiri.
Variabel gaya kepemimpinan dan disiplin
kerja berpengaruh signifikan secara parsial
maupun simultan terhadap produktivitas
kerja karyawan. Penelitian yang dilakukan
oleh Hiskia Jonest Runtunuwu, Joyce Lapian
dan Lucky Dotulong. Di Badan Pelayanan
Perizinan Tepadu Kota Manado memberikan
hasil bahwa terdapat pengaruh signifikan
secara parsial maupun simultan variabel
disiplin, penempatan dan iklim kerja
terhadap kinerja pegawai.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka pemikiran dalam penelitian
ini dalam bentuk parsial artinya pengujian
antar variabel X1 terhadap variabel Y,
variabel X2 terhadap variabel Y, X3
terhadap variabel Y dan simultan yang
artinya pengujian ini dilakukan secara
bersama-sama antara variabel X1, X2 dan
X3 terhadap variabel Y serta disajikan
dalam bentuk gambar, dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan
adalah desain assosiatif kuantitatif yang
bertujuan untuk menguraikan hubungan
antar variabel yang akan diujikan. Selain itu,
desain asosiatif kausal digunakan untuk
menjelaskan dan menggambarkan fenomena
tertentu pada suatu variabel, gejala atau
keadaan, sehingga data yang didapat dapat
dianalisa guna mengetahui pengaruh
hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas
pertama (X1) adalah komitmen, variabel
bebas kedua (X2) adalah iklim kerja,
variabel bebas ketiga (X3) adalah disiplin
kerja dan variabel terikat (Y) adalah kinerja
pegawai.
Penelitian ini juga menggunakan
pendekatan kausal yang bertujuan untuk
menguji tingkat pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat melalui uji regresi.
Dalam penelitian ini data yang diperoleh
dianalisis secara statistik menggunakan
perangkat lunak (software) SPSS.
3.2 Hipotesis Penelitian
1. Komitmen, iklim kerja dan disiplin kerja
secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Lubuklinggau.
2. Komitmen dan iklim kerja secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai di Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Lubuklinggau.
3. Iklim kerja dan disiplin kerja secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai di Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Lubuklinggau.
4. Komitmen dan disiplin kerja secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai di Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Lubuklinggau.
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 126
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 2 Agustus 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.729 11
5. Komitmen secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai di
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Lubuklinggau.
6. Iklim kerja secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai di
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Lubuklinggau.
7. Disiplin Kerja secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai di
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Lubuklinggau.
3.3 Populasi dan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakterisitik yang dimiliki oleh populasi
tersebut[11]. Jadi teknik pengambilan sampel
adalah sampel jenuh menurut teknik
penentuan sampel bila populasi digunakan
sebagai sampel penelitian[11]. Dimana
semua anggota populasi dijadikan sebagai
sampel dalam penelitian. Objek penelitian
sebanyak 41 orang pegawai negeri sipil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP)
Kota Lubuklinggau melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya berdasarkan Peraturan
Walikota (PERWAL) No. 4 Tahun 2015
tentang Pedelegasian kewenangan
penyelenggaraan dan penandatanganan
Pelayanan perizinan kepada Kepala Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu. Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Tepadu Satu Pintu dibentuk
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
Pelayanan publik dan memberikan akses
yang lebih luas kepada masyarakat untuk
memperoleh Pelayanan.
Sasaran capaian Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Tepadu Satu Pintu
adalah memberi kemudahan kepada
masyarakat dalam hal pengurusan perizinan
yang cepat, murah, mudah, transparan, pasti
dan terjangkau, serta terwujudnya Kinerja
yang prima dalam bidang perizinan.
1. Validitas dan Reliabilitas Penelitian
Uji validitas yang dilakukan
terhadap 3 variabel bebas memberikan hasil
sebagai berikut :
Tabel 1
Uji Validitas Variabel Komitmen
Sumber : Hasil olah data SPSS Tahun 2020
Tabel 2
Uji Reliabilitas Variabel Komitmen
Sumber : Hasil olah data SPSS Tahun 2020
Dari hasil uji validitas dan reliabilitas
variabel komitmen diperoleh nilai Rhitung>
Rtabel. Dengan demikian seluruh pernyataan
variabel komitmen dinyatakan valid. Hasil
uji reliabilitas variabel komitmen
menghasilkan nilai Croncbach Alpha sebesar
0,729 dimana nilai Alpha > 0,60. Dengan
demikian dapat dikatakan variabel komitmen
memiliki reliabilitas kuat.
No. Pernyataan Variabel
Komitmen Rhitung
Rtabel
(α = 0,05): N=41 Keterangan
1 Pernyataan 1 0,432 0,3081 Valid
2 Pernyataan 2 0,641 0,3081 Valid
3 Pernyataan 3 0,549 0,3081 Valid
4 Pernyataan 4 0,435 0,3081 Valid
5 Pernyataan 5 0,477 0,3081 Valid
6 Pernyataan 6 0,548 0,3081 Valid
7 Pernyataan 7 0,515 0,3081 Valid
8 Pernyataan 8 0,520 0,3081 Valid
9 Pernyataan 9 0,550 0,3081 Valid
10 Pernyataan 10 0,529 0,3081 Valid
11 Pernyataan 10 0,443 0,3081 Valid
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 127
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 2 Agustus 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.765 10
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.858 10
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.743 11
Tabel 3
Uji Validitas Variabel Iklim Kerja
Sumber : Hasil olah data SPSS Tahun 2020
Tabel 4
Uji Reliabilitas Variabel Iklim Kerja
Sumber : Hasil olah data SPSS Tahun 2020
Dari hasil uji validitas dan reliabilitas
variabel komitmen diperoleh nilai Rhitung>
Rtabel. Dengan demikian seluruh pernyataan
variabel komitmen dinyatakan valid. Hasil
uji reliabilitas variabel komitmen
menghasilkan nilai Croncbach Alpha sebesar
0,729 dimana nilai Alpha > 0,60. Dengan
demikian dapat dikatakan variabel komitmen
memiliki reliabilitas kuat.
Tabel 5
Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja
Sumber : Hasil olah data SPSS Tahun 2020
Tabel 6
Uji Validitas Reliabilitas Iklim Kerja
Sumber : Hasil olah data SPSS Tahun 2020
Dari hasil uji validitas dan reliabilitas
variabel disiplin kerja diperoleh nilai Rhitung>
Rtabel. Dengan demikian seluruh pernyataan
variabel disiplin kerja dinyatakan valid.
Hasil uji reliabilitas variabel disiplin kerja
menghasilkan nilai Croncbach Alpha sebesar
0,858 dimana nilai Alpha > 0,60. Dengan
demikian dapat dikatakan variabel disiplin
kerja memiliki reliabilitas kuat.
Tabel 7
Uji Validitas Variabel Kinerja
Sumber : Hasil olah data SPSS Tahun 2020
Tabel 8
Uji Validitas Variabel Kinerja
Sumber : Hasil olah data SPSS Tahun 2020
Dari hasil uji validitas dan reliabilitas
variabel kinerja diperoleh nilai Rhitung> Rtabel.
Dengan demikian seluruh pernyataan
variabel kinerja dinyatakan valid. Hasil uji
reliabilitas variabel kinerja menghasilkan
nilai Croncbach Alpha sebesar 0,743 dimana
nilai Alpha > 0,60. Dengan demikian dapat
No. Pernyataan Variabel
Iklim Kerja Rhitung
Rtabel
(α = 0,05): N=41 Keterangan
1 Pernyataan 1 0,597 0,3081 Valid
2 Pernyataan 2 0,531 0,3081 Valid
3 Pernyataan 3 0,802 0,3081 Valid
4 Pernyataan 4 0,751 0,3081 Valid
5 Pernyataan 5 0,776 0,3081 Valid
6 Pernyataan 6 0,736 0,3081 Valid
7 Pernyataan 7 0,651 0,3081 Valid
8 Pernyataan 8 0,612 0,3081 Valid
9 Pernyataan 9 0,444 0,3081 Valid
10 Pernyataan 10 0,372 0,3081 Valid
11 Pernyataan 10 0,552 0,3081 Valid
No. Pernyataan Variabel
Disiplin Kerja Rhitung
Rtabel
(α = 0,05): N=41 Keterangan
1 Pernyataan 1 0,667 0,3081 Valid
2 Pernyataan 2 0,783 0,3081 Valid
3 Pernyataan 3 0,672 0,3081 Valid
4 Pernyataan 4 0,698 0,3081 Valid
5 Pernyataan 5 0,645 0,3081 Valid
6 Pernyataan 6 0,598 0,3081 Valid
7 Pernyataan 7 0,685 0,3081 Valid
8 Pernyataan 8 0,653 0,3081 Valid
9 Pernyataan 9 0,635 0,3081 Valid
10 Pernyataan 10 0,670 0,3081 Valid
No. Pernyataan Variabel
Kinerja Rhitung
Rtabel
(α = 0,05): N=41 Keterangan
1 Pernyataan 1 0,377 0,3081 Valid
2 Pernyataan 2 0,404 0,3081 Valid
3 Pernyataan 3 0,377 0,3081 Valid
4 Pernyataan 4 0,390 0,3081 Valid
5 Pernyataan 5 0,379 0,3081 Valid
6 Pernyataan 6 0,522 0,3081 Valid
7 Pernyataan 7 0,589 0,3081 Valid
8 Pernyataan 8 0,678 0,3081 Valid
9 Pernyataan 9 0,674 0,3081 Valid
10 Pernyataan 10 0,655 0,3081 Valid
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 128
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 2 Agustus 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861
dikatakan variabel kinerja memiliki
reliabilitas kuat.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk
melihat tingkat kenormalan data yang
digunakan dalam penelitian. Tingkat
kenormalan distribusi data sangat penting
karena data yang terdistribusi normal,
maka data tersebut dapat dianggap
mewakili populasi. Dalam SPSS metode
uji normalitas yang sering digunakan
adalah uji Liliefors dan uji One
Kolmogorov-Smirnov.
Tabel 9
Hasil Uji Normalitas Data
Sumber : Hasil olah data SPSS Tahun 2020
Hasil tes of normality di atas
menunjukkan nilai signifikansi (Sig)
untuk variabel komitmen memiliki nilai
0,110c. Sedangkan Sig untuk variabel
iklim kerja memiliki nilai 0,200c,
kemudian variabel disiplin kerja bernilai
0,200c,d dan variabel kinerja memiliki
nilai signifikansi (Sig) 0,200c,d. Karena
nilai ketiganya > 0,05, maka variabel
bebas dan variabel terikat memiliki
distribusi data normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas merupakan
bagian dari uji asumsi klasik dalam
analisis regresi berganda, yang bertujuan
menguji apakah dalam model regresi
ditemukan korelasi antar variabel bebas.
Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi antar variabel bebas atau
tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Tabel 10
Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber : Hasil olah data SPSS Tahun 2020
Dari hasil uji SPSS diperoleh nilai
tolerance untuk variabel komitmen (X1),
iklim kerja (X2) dan disiplin (X3) lebih
besar dari 0,10. Sementara nilai VIF
variabel komitmen (X1), iklim kerja (X2)
dan disiplin kerja (X3) lebih kecil dari 10.
Dengan demikian, dapat simpulkan
bahwa tidak terjadi gejala
multikolinearitas dalam model regresi.
3. Uji Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda digunakan
untuk mengetahui persamaan regresi linier
berganda dan menghitung besarnya pengaruh
kompetensi, iklim kerja dan disiplin kerja
terhadap kinerja di Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-
PTSP) Kota Lubuklinggau. Dari hasil
penyebaran kuesioner yang dilakukan
terhadap 41 responden diperoleh jawaban
dari hasil pengolahan data dengan program
SPSS.
a. Uji Signifikansi Parsial
Tabel 11
Hasil Uji Signifiknasi Parsial
Sumber : Hasil olah data SPSS Tahun 2020
KOMITMEN
IKLIM
KERJA
DISIPLIN
KERJA KINERJA
N 41 41 41 41
Normal
Parametersa,b
Mean 44.4634 44.6098 41.4878 40.4146
Std. Deviation 3.77556 4.34096 4.59958 3.54243
Most Extreme
Differences
Absolute .159 .147 .145 .117
Positive .159 .147 .145 .117
Negative -.086 -.105 -.099 -.101
Test Statistic .159 .147 .145 .117
Asymp. Sig. (2-tailed) .110c .200c .830c .170c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 36.747 7.820 4.699 .000
KOMITMEN .489 .155 .467 3.767 .021 .801 1.249
IKLIM KERJA .589 .136 .434 3.120 .020 .784 1.276
DISIPLIN .472 .116 .453 3.497 .022 .969 1.032
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 36.747 7.820 4.699 .000
KOMITMEN .489 .155 .467 3.767 .021
IKLIM KERJA .589 .136 .434 3.120 .020
DISIPLIN .472 .116 .453 3.497 .022
a. Dependent Variable: KINERJA
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 129
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 2 Agustus 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861
Berdasarkan hasil perhitungan di atas
terlihat nilai komitmen memiliki nilai thitung
3, 767 > ttabel2,019 dan nilai Sig 0,021 < 0,05.
Hal ini menunjukkan variabel komitmen
secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja. Iklim kerja memiliki nilai
thitung 3,120 > ttabel 2,019 dan nilai Sig 0,020 <
0,05, hal ini menunjukkan variabel iklim
kerja secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja. Disiplin kerja memiliki
nilai thitung 3,497 > ttabel 2,019 dan nilai Sig
0,022 < 0,05, hal ini menunjukkan variabel
disiplin kerja secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap kinerja.
b. Koefisien Determinasi
Tabel 12
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber : Hasil olah data SPSS Tahun 2020
Dari hasil perhitungan koefisien
determinasi diperoleh besarnya nilai R
adalah 0,437. Ini berarti terdapat hubungan
positif antara variabel komitmen, iklim kerja
dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai
di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota
Lubuklinggau adalah sangat kuat.
c. Uji Simultan Komitmen & Iklim
Kerja
Tabel 13
Hasil Uji Signifikansi Simultan
Sumber : Hasil olah data SPSS Tahun 2020
Berdasarkan rekapitulasi hasil Uji F
di atas dapat dijelaskan bahwa variabel
komitmen dan iklim kerja terhadap kinerja di
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota
Lubuklinggau dengan nilai Fhitung = 8,436
> Ftabel = 3,24 dengan tingkat signifikansi
Sig = 0,003 < α = 0,00, dengan taraf
signifikansi 95% serta a = 5%. Dengan
demikian hipotesis pada penelitian terbukti
dan dapat diterima.
d. Uji Simultan Iklim Kerja dan
Disiplin Kerja
Tabel 14
Hasil Uji Signifikansi Simultan
Sumber : Hasil olah data SPSS Tahun 2020
Berdasarkan rekapitulasi hasil Uji F
di atas dapat dijelaskan bahwa variabel iklim
kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja di
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Lubuklinggau
dengan nilai Fhitung = 4,119 > Ftabel = 3,24
dengan tingkat signifikansi Sig = 0,024 < α =
0,05, dengan taraf signifikansi 95% serta a =
5%. Hal ini berarti bahwa secara bersama-
sama variabel iklim kerja dan disiplin kerja
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja di Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Lubuklinggau. Dengan demikian hipotesis
pada penelitian terbukti dan dapat diterima.
e. Uji Simultan Komitmen & Disiplin
Kerja
Tabel 15
Hasil Uji Signifikansi Simultan
Sumber : Hasil olah data SPSS Tahun 2020
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 235.277 2 170.639 8.436 .003b
Residual 466.674 38 12.281
Total 501.951 40 a. Dependent Variable: KINERJA
b. Predictors: (Constant), IKLIM KERJA, KOMITMEN
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 89.434 2 44.717 4.119 .024b
Residual 412.517 38 10.856
Total 501.951 40 a. Dependent Variable: KINERJA
b. Predictors: (Constant), DISIPLIN, IKLIM KERJA
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 146.549 2 73.274 4.942 .016b
Residual 455.402 38 11.984
Total 501.951 40
a. Dependent Variable: KINERJA
b. Predictors: (Constant), DISIPLIN, KOMITMEN
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .437a .419 .325 3.31282
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 130
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 2 Agustus 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861
Berdasarkan rekapitulasi hasil Uji F di
atas dapat dijelaskan bahwa variabel
komitmen dan disiplin kerja terhadap kinerja
di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Lubuklinggau
dengan nilai Fhitung = 4,942 > Ftabel = 3,24
dengan tingkat signifikansi Sig = 0,016 < α =
0,05, dengan taraf signifikansi 95% serta a =
5%. Hal ini berarti bahwa secara bersama-
sama variabel komitmen, dan disiplin kerja
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja di Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Lubuklinggau. Dengan demikian hipotesis
pada penelitian terbukti dan dapat diterima.
f. Uji Simultan Komitmen, Iklim Kerja
dan Disiplin Kerja
Tabel 15
Hasil Uji Signifikansi Simultan
Sumber : Hasil olah data SPSS Tahun 2020
Berdasarkan rekapitulasi hasil Uji F
di atas dapat dijelaskan bahwa variabel
komitmen, iklim kerja dan disiplin kerja
terhadap kinerja di Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Lubuklinggau dengan nilai Fhitung =
3,612 > Ftabel = 2,86 dengan tingkat
signifikansi Sig = 0,000 < α = 0,05, dengan
taraf signifikansi 95% serta a = 5% dan db
penyebut = n-k-1 = 41 – 3 – 1 = 37 serta db
pembilang k = jumlah variabel – 1 (k = 3).
Dengan demikian hipotesis pada penelitian
terbukti dan dapat diterima.
4.2 Pembahasan
1. Pengaruh Komitmen Terhadap
Kinerja
Berdasarkan rekapitulasi Uji t
di atas dapat dijelaskan bahwa
variabel Komitmen terhadap Kinerja
di Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Lubuklinggau menunjukkan nilai
thitung 3,767 > ttabel 2,019 dan nilai
Sig 0,021 < 0,05. Hal ini menunjukkan
hipotesis penelitian terbukti dan
hipotesis diterima
Hasil penelitian yang
dilakukan di lapangan menunjukkan
bahwa Komitmen memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Kinerja di
Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Lubuklinggau dan hasil perhitungan
koefisien korelasi diperoleh nilai R =
0,437. Berarti antara variabel
Komitmen (X1) dan Kinerja (Y)
menunjukkan hubungan kuat.
2. Pengaruh Iklim Kerja Terhadap
Kinerja
Hasil uji t menunjukkan
bahwa, variabel Iklim Kerja terhadap
Kinerja pegawai di Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kota Lubuklinggau
menunjukkan nilai thitung 3,120 >
ttabel 2,019 dan nilai Sig 0,020 < 0,05.
Nilai tersebut dapat diartikan bahwa
secara parsial variabel Iklim Kerja
memiliki pengaruh signifikan terhadap
Kinerja Pegawai di Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kota Lubuklinggau. Hal ini
menunjukkan hipotesis pada penelitian
terbukti dan hipotesis diterima.
Dari hasil penelitian yang
dilakukan di lapangan menunjukkan
bahwa Motivasi Kerja memiliki
pengaruh signifikan terhadap Kinerja
di Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Lubuklinggau dengan nilai koefisien
korelasi sebesar 0,437, yang berarti
terdapat hubungan yang kuat antara
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 95.884 3 31.961 3.612 .037b
Residual 406.067 37 10.975
Total 501.951 40
a. Dependent Variable: KINERJA
b. Predictors: (Constant), DISIPLIN, KOMITMEN, IKLIM KERJA
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 131
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 2 Agustus 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861
variabel Iklim Kerja (X2) dan Kinerja
(Y).
3. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja
Berdasarkan rekapitulasi Uji t di
atas dapat dijelaskan bahwa variabel
Disiplin Kerja terhadap Kinerja di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Lubuklinggau
menunjukkan nilai thitung 3,497 > ttabel
2,019 dan nilai Sig 0,000 < 0,05. Hal ini
menunjukkan hipotesis penelitian terbukti
dan hipotesis diterima
Hasil penelitian yang dilakukan
di lapangan menunjukkan bahwa Disiplin
Kerja memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Kinerja di Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Lubuklinggau dan hasil perhitungan
koefisien korelasi diperoleh nilai R =
0,437. Berarti antara variabel Disiplin
Kerja (X3) dan Kinerja Pegawai (Y)
menunjukkan hubungan kuat.
4. Pengaruh Komitmen dan Iklim Kerja
Terhadap Kinerja
Pengujian hipotesis terhadap
variabel Komitmen dan Iklim Kerja pada
penelitian ini di peroleh nilai Fhitung =
8,436 > Ftabel = 3,24 dengan tingkat
signifikansi Sig = 0,003 < α = 0,05,
dengan taraf signifikansi 95% serta a =
5% dan db penyebut = n-k-1 = 41 – 2 – 1
= 38 serta db pembilang k = jumlah
variabel – 1 (k = 2). Hal ini berarti bahwa
secara bersama-sama variabel Komitmen
dan Iklim Kerja memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Kinerja pegawai di
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Lubuklinggau.
Dengan demikian hipotesis pada
penelitian terbukti dan dapat diterima.
5. Pengaruh Iklim Kerja dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja
Rekapitulasi hasil Uji F terhadap
variabel Motivasi dan Kepemimpinan
terhadap Kinerja di Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Lubuklinggau menghasilkan nilai
Fhitung = 4,119 > Ftabel = 3,24 dengan
tingkat signifikansi Sig = 0,024 < α =
0,05, dengan taraf signifikansi 95% serta
a = 5%. Hal ini berarti bahwa secara
bersama-sama variabel Iklim Kerja dan
Disiplin Kerja memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Kinerja Pegawai di
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Lubuklinggau.
Dengan demikian hipotesis pada
penelitian terbukti dan dapat diterima.
6. Pengaruh Komitmen dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja
Hasil rekapitulasi hasil Uji F
terhadap variabel Komitmen dan Disiplin
Kerja terhadap Kinerja Pegawai di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Lubuklinggau
menghasilkan nilai Fhitung = 4,942 >
Ftabel = 3,24 dengan tingkat signifikansi
Sig = 0,016 < α = 0,00, dengan taraf
signifikansi 95% serta a = 5%. Hal ini
berarti bahwa secara bersama-sama
variabel Komitmen dan Disiplin Kerja
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Kinerja di Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Lubuklinggau. Dengan demikian
hipotesis yang diajukan pada penelitian
ini terbukti dan dapat diterima.
7. Pengaruh Komitmen, Iklim Kerja dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Hasil perhitungan regresi linear
berganda diperoleh persamaan sebagai
berikut : nilai a = 36,747, b1 = 0,489, b2
= 0,589 dan b3 = 0,472 nilai kemudian
nilai a dan b disusun ke dalam persamaan
regresi linear berganda Y = a + b1X1 +
b2X2 + b3X3, maka persamaan
regresinya adalah sebagai berikut :
Kinerja = 36,747 + 0,489 Komitmen +
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 132
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 2 Agustus 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861
0,589 Iklim Kerja + 0,472 Disiplin Kerja.
Dari persamaan nilai estimasi fungsi
regresi di atas terlihat bahwa konstanta
yang diperoleh adalah sebesar 36,747.
Hal ini menggambarkan bahwa tanpa
dipengaruhi oleh variabel bebas
Komitmen, Iklim Kerja dan Disiplin
Kerja maka nilai Kinerja Pegawai adalah
sebesar β/a = 36,747.
Sedangkan nilai koefisien regresi
yang mewakili variabel Komitmen
memiliki nilai sebesar 0,489
menunjukkan bahwa setiap perubahan
pada variabel Komitmen maka Kinerja
akan berubah berbanding lurus sebesar
0,489 dengan asumsi variabel bebas
lainnya konstan. Kemudian nilai koefisien
regresi yang mewakili variabel Iklim
Kerja diperoleh nilai sebesar 0,589
menunjukkan bahwa setiap perubahan
pada variabel Iklim Kerja maka Kinerja
akan berubah berbanding lurus sebesar
0,589 dengan asumsi variabel bebas
lainnya konstan.
Nilai koefisien regresi yang
mewakili variabel Disiplin Kerja
memiliki nilai sebesar 0,472
menunjukkan bahwa setiap perubahan di
variabel Disiplin Kerja maka Kinerja
akan berubah berbanding lurus sebesar
0,472 dengan asumsi variabel bebas
lainnya konstan
Dari hasil perhitungan koefisien
determinasi diperoleh besaran nilai R
sebesar 0,437. Hal ini dapat diartikan
bahwa besarnya sumbangan Komitmen,
Iklim Kerja dan Disiplin Kerja dengan
Kinerja pegawai di Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Lubuklinggau adalah sangat kuat.
Kemudian dari hasil perhitungan
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,419.
Berarti bahwa besarnya pengaruh
Komitmen, Iklim Kerja dan Disiplin
Kerja terhadap Kinerja pegawai di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Lubuklinggau
sebesar 0,325 atau sebesar 32,5%,
sedangkan sisanya sebesar 67,5%
dipengaruhi variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini.
Pengujian terhadap hipotesis
dalam penelitian ini diperoleh nilai
Fhitung = 3,612 > Ftabel = 2,86 dengan
tingkat signifikansi Sig = 0,037 < α =
0,05, dengan taraf signifikansi 95% serta
a = 5% dan db penyebut = n-k-1 = 41 – 3
– 1 = 37 serta db pembilang k = jumlah
variabel – 1 (k = 3). Hal ini berarti bahwa
secara bersama-sama variabel Komitmen,
Iklim Kerja dan Disiplin Kerja memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
Pelayanan di Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Lubuklinggau. Dengan demikian
hipotesis pada penelitian terbukti dan
dapat diterima.
V. KESIMPULAN
1. Secara bersama-sama komitmen, iklim
kerja, dan disiplin kerja memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
yang diberikan oleh pegawai di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Lubuklinggau.
2. Secara bersama-sama komitmen dan
iklim kerja memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja yang
diberikan oleh pegawai di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Lubuklinggau.
3. Secara bersama-sama iklim kerja dan
disiplin kerja memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja yang
diberikan oleh pegawai di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kota Lubuklinggau.
4. Secara simultan komitmen dan disiplin
kerja memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja yang diberikan oleh
pegawai di Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Lubuklinggau.
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 133
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 2 Agustus 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861
5. Secara parsial komitmen memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja pegawai di Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Lubuklinggau.
6. Secara parsial iklim kerja memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
pegawai di Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Lubuklinggau.
7. Secara parsial disiplin kerja memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
pegawai di Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Lubuklinggau.
VI. SARAN
1. Komitmen sebagai varibel yang terkait
dengan perilaku dan cara pandang
pegawai dalam proses kerja harus
mendapatkan perhatian dari organisasi.
Pemberian penghargaan kepada pegawai
yang memiliki komitmen tinggi dalam
bekerja sudah sepatutnya dilakukan
organisasi. Penghargaan yang diberikan
dapat berbentuk finansial, non finansial
atau promosi jabatan.
2. Iklim kerja sebagai variabel dominan
dalam penelitian menunjukkan bahwa
perlu ada peningkatan kualitas iklim
kerja. Peningkatan kualitas iklim kerja
dapat dilakukan melalui peningkatan
kualitas komunikasi antar pegawai dan
antar bagian dalam organisasi.
3. Disiplin kerja merupakan faktor penting
dalam pencapaian tujuan organisasi.
Disiplin kerja dapat ditingkatkan melalui
metode reward and punishment, dimana
pegawai yang memiliki disiplin tinggi
diberikan penghargaan, begitu pula bagi
pelanggar disiplin harus mendapatkan
sanksi yang sesuai dengan pelanggaran
yang dilakukan.Sanksi yang diberikan
haruslah memiliki efek jera bagi
pelanggar. Sanksi dapat berupa
penundaan kenaikan jabatan,
penghapusan tunjangan penghasilan, dan
untuk pelanggaran berat dapat dilakukan
pemecatan sebagai pegawai, sebagaimana
diatur dalam PP No.53 Tahun 2010.
4. Kinerja yang baik tidak mungkin dicapai
tanpa iklim kerja yang kondusif. Oleh
karena itu, organisasi selayaknya harus
mendorong terciptanya iklim kerja yang
kondusif. Fasilitas kantor yang memadai,
ruangan yang nyaman, komunikasi yang
baik antar pegawai dan antar bagian
dalam organisasi serta otoritas yang
diberikan organisasi pada pegawai untuk
memaksimalkan kemampuan dan bakat
yang dimiliki, merupakan langkah-
langkah yang dapat diambil demi
terciptanya iklim kerja yang kondusif.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Lubuklinggau dalam kapasitas dan
otoritasnya memegang peran sentral
dalam terciptanya iklim kerja yang
kondusif.
VII. DAFTAR PUSTAKA
[1] J. M. Ivancevich, Perilaku Dan
Manajemen Organisasi. Jakarta:
Erlangga, 2015.
[2] M. Hasibuan, Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bandung: Alfabeta,
2019.
[3] S. Mangkuprawira, Manajemen
Sumber Daya Manusia Strategik.
Bogor: Ghalia Indonesia, 2015.
[4] V. Rivai, Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta:
Rajagrafindo Persada, 2015.
[5] S. . Robbins, Organizational
Behaviour. England: Pearson
Education Limited, 2016.
[6] K. Krietner, Organizational
Behavior. New York: McGraw Hill
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 134
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 25, No. 2 Agustus 2020
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN : 2656-8861
Companies Inc, 2015.
[7] L. P. Sinambela, Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2015.
[8] Wirawan, Manajemen Sumber Daya
Manusia Indonesia. Depok:
Rajagrafindo Persada, 2015.
[9] H. Melayu SP, Organisasi dan
Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara,
2016.
[10] E. Sutrisno, Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Penerbit
Kencana, 2017.
[11] Sugiyono, Metode Penelitian
Manajemen. Bandung: Alfabeta,
2016.