+ All Categories
Home > Documents > PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB...

PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Date post: 15-Nov-2020
Category:
Upload: others
View: 5 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
38
PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA PAKAN TERHADAP IMUNITAS NONSPESIFIK UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SKRIPSI Oleh: MUTIARA RAHAYU PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2018
Transcript
Page 1: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA PAKAN

TERHADAP IMUNITAS NONSPESIFIK UDANG VANAME

(Litopenaeus vannamei)

SKRIPSI

Oleh:

MUTIARA RAHAYU

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

ABSTRACT

The Effect of Bacillus coagulans with the different doses on feed towards non-

specific immun of vaname shrimp (Litopenaeus vannamei)

By

Mutiara Rahayu

The purpose of this research is to examine the influence bacterial distribution of

Bacillus coagulans with the different doses on feed towards non- specific immun

of vaname shrimp. Method of distribution of Bacillus coagulans bacteria is by

spraying into commercial feed with FR 2,1%. The vaname shrimp used is 13.1 ±

0.06 gr as much as 10 shrimp per aquarium. The aquarium measuring 50cm x

40cm x 40cm which is used amounted to 12 pieces for 4 treatments and 3

repetitions. Treatment K (control), treatment A (bacterial dose 104 CFU ml-1), B

(bacterial dose 106 CFU ml-1) and C (bacterial dose 10

8 CFU ml-1). The

research is conducted for 20 days of maintenance period with total haemocyte

count (THC), differential haemocyte count (DHC) and activity of phagositosis

(AP). The results showed that Bacillus coagulans bacteria feeding had an

influence on nonspecific immunity of vaname shrimp. The three doses of Bacillus

coagulans 104 CFU ml-1, 10

6 CFU ml-1 and 10

8 CFU ml-1 gave the best results

during maintenance.

Keywords: Vaname Shrimp, Bacillus coagulans, Total Haemocyte Count (THC),

Differential Haemocyte Count (DHC) And Activity of Phagositosis (AP).

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

ABSTRAK

Pengaruh Pemberian Bakteri Bacillus coagulans pada Pakan terhadap

Imunitas NonSpesifik Udang Vaname

(Litopenaeus Vannamei)

Oleh

Mutiara Rahayu

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian bakteri Bacillus

coagulans dengan dosis yang berbeda pada pakan terhadap Imunitas Non Spesifik

Udang Vaname. Metode pemberian bakteri Bacillus coagulans dengan cara

penyemprotan ke pakan komersil dengan FR 2,1%. Udang vaname yang

digunakan berukuran 13,1 ±0,06 gr sebanyak 10 ekor tiap akuarium. Akuarium

berukuran 50cm x 40cm x 40cm berjumlah 12 buah (4 perlakuan dan 3 kali

ulangan). Perlakuan K (kontrol), perlakuan A (dosis bakteri 104 CFU ml

-1), B

(dosis bakteri 106 CFU ml

-1) dan C (dosis bakteri 10

8 CFU ml

-1). Penelitian

dilakukan selama 20 hari masa pemeliharaan dengan parameter uji total

haemocyte count (THC), differential haemocyte count (DHC) dan aktifitas

phagositosis (AP). Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri

Bacillus coagulans pada pakan memiliki pengaruh terhadap imunitas nonspesifik

udang vaname. Ketiga dosis bakteri Bacillus coagulans 104

CFU ml-1

, 106

CFU

ml-1

dan 108 CFU ml

-1 memberikan hasil terbaik selama pemeliharaan.

Kata kunci: Udang Vaname, Bacillus coagulans, Total Haemocyte Count (THC),

Differential Haemocyte Count (DHC) Dan Aktifitas Phagositosis (AP).

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA PAKAN

TERHADAP IMUNITAS NONSPESIFIK UDANG VANAME

(Litopenaeus vannamei)

Oleh:

MUTIARA RAHAYU

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Perikanan Dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus
Page 6: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus
Page 7: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus
Page 8: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandarlampung 26 juni 1995 sebagai

anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Ibu Ruhaida

dan Bapak Marzuki Abdullah.Penulis memulai pendidikan

formal di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Merak Batin Natar

sampai dengan tahun 2007, Sekolah Menengah Pertama Yadika Natar

diselesaikan pada tahun 2010,Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Natar

diselesaikan pada tahun 2013. Penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 di

Jurusan Perikanan dan Kelautan Program Studi Budidaya Perairan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan

Tinggi Negeri (SNMPTN) pada tahun 2013.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa

Budidaya Perairan UNILA (HIDRILA) sebagai Sekertaris Pengkaderan periode

2015-2016. Penulis telah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa

Muara Asri , Mesuji Timur pada bulan Januari-Maret 2016. Penulis mengikuti

Praktik Umum di Instalasi Penelitian dan Pegembangan Plasma Nutfah Perikanan

Air Tawar (BBPBAT) Cijeruk Bogor, Jawa Barat.pada bulan Juli-Agustus 2016.

Penulis pernah menjadi Asisten Praktikum Mata Kuliah Biologi Perikanan tahun

ajaran 2014/2015 dan ditahun ajaran 2015/2016, Oseanografi tahun ajaran

2014/2015 dan ditahun ajaran 2015/2016. Teknologi Produksi Udang tahun ajaran

2016/2017. Penulis melakukan penelitian pada bulan Juni-Juli 2017 di

Laboratorium Jurusan Perikanan dan Kelautan Program Studi Budidaya Perairan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung dengan judul “Pengaruh Pemberian

Bakteri Bacillus coagulans pada Pakan terhadap Imunitas Nonspesifik

Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)”.

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

Ku Persembahkan Karya Tulisku Untuk Kedua

Orangtua Ku “Mama Ruhaida Dan Papa

Marzuki Abdullah”

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

“Karena Malas berawal dari lelah”

(Mutiara Rahayu)

“Sesungguhnya obat kebodohan itu tak lain adalah bertanya”

(HR. Abu Daud)

“Sabar itu tak ada batasnya kalau ada batasnya berati tak

sabar”

(Abdurahman Wahid/Presiden ke-4)

“Air mata berasa asin itu karena air mata adalah garam

kehidupan”

(Buya Hamka)

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

SANWACANA

Alhamdulilah berkat kehadirat Allah Adza wa Jalla atas limpahan rahmat dan

hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Pemberian Bakteri Bacillus coagulans pada Pakan terhadap Imunitas

Nonspesifik Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)” sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Perikanan di Universitas Lampung. Shalawat serta

salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabiallah Muhammad saw, yang kita

nantikan syafaatnya.

Penulis dalam menyelesaikan skripsi memperoleh bantuan dan dukungan dari

beberapa pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih

kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung

2. Ir. Siti Hudaidah, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Perikanan dan

Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3. Dr. Supono, S.Pi., M.Si., selaku Pembimbing I atas kesediaan

meluangkan waktu dan kesabarannya memberikan bimbingan

selama penelitian hingga penyelesaian skripsi.

4. Maulid Wahid Yusuf S.Pi., M.Si., selaku Pembimbing II atas kesediaan

meluangkan waktu dan kesabarannya memberikan bimbingan selama

penelitian hingga penyelesaian skripsi.

5. Wardiyanto, S.Pi., M.P. selaku Penguji yang telah memberikan masukan

berupa kritik dan saran dalam perbaikan dan penyelesaian skripsi.

6. Esti Harpeni, S.T., M.AppSc. selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan motivasi kepada penulis.

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

7. Papa dan Mama, yang sabar dan menjadi motivasi penulis untuk

menyelesaikan skripsi.

8. Uwo, Kakak-kakakku dan Ponakanku tersayang, atas segala dukungannya,

semangatnya dan banyak hal lainya.

9. Andrew Adityo, yang selalu menemani dan membantu penulis pada saat

skripsi.

10. Ratih Agus setiawati (Ateng), Ratna Suri (kak pat kai) dan Masna

Mardiana (kak gokong) yang membantu dan memotivasiku tanpa lelah

pada saat skripsian.

11. Cici Indriani (Ciceng), Laviona Mine, Wiwin Ervinatun (Mak Ulet) dan

Indah Permata Sari (Indun) yang selalu memberi semangat tanpa letih.

12. Keluarga besar BDPI 13 Unila.

Penulis juga menghaturkan terimakasih dan mohon maaf kepada Dosen-Dosen

tercinta yang telah menyalurkan pegetahuannya selama berada di perkulian, dan

teman-teman lainnya yang tentu saja luput dari penulisan. Penulis menyadari

dalam penulisan dan penyusunan masih terdapat kekeliruan. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan skripsi ini dapat disempurkan dikemudian hari oleh

pembaca yang berkenan dan saya berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat

selain kepada penulis tentu kepada pembaca juga.

Bandar Lampung, 02 Juli 2018

Penyusun

Mutiara Rahayu

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... v

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2

1.3 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 2

1.4 Kerangka Pemikiran ................................................................................... 3

1.5 Hipotesis .................................................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Udang Vaname ........................................................................................... 5

2.1.1 Morfologi ......................................................................................... 5

2.1.2 Habitat .............................................................................................. 6

2.1.3 Siklus Hidup..................................................................................... 6

2.2 Bakteri (Bacillus coagulans) ...................................................................... 7

2.3 Imunitas Udang .......................................................................................... 8

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat ................................................................................... 10

3.2 Alat dan Bahan ......................................................................................... 10

3.3 Rancangan Penelitian ............................................................................... 11

3.4 Prosedur Penelitian .................................................................................. 12

3.4.1 Persiapan Penelitian ....................................................................... 12

3.4.1.1 Persiapan Bakteri uji (Bacillus coagulans) ....................... 12

3.4.1.2 Persiapan Akuarium .......................................................... 12

3.4.1.3 Persiapan Udang uji ........................................................... 12

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

3.4.1.4 Persiapan pakan ................................................................. 13

3.4.2 Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 13

3.4.3 Parameter Pengamatan ................................................................... 13

3.4.3.1 Imunitas ............................................................................. 13

3.4.3.2 Kualitas Air ....................................................................... 14

3.5 Analisis Data .................................................................................... 15

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Imunitas ................................................................................................... 16

4.2 Kualitas Air ............................................................................................. 22

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 24

5.2 Saran ........................................................................................................ 24

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Alat-alat penelitian .................................................................................... 10

2. Bahan-bahan penelitian ............................................................................. 11

3. Kualitas air pemeliharaan udang vaname ................................................. 22

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................................... 4

2. Morfologi udang vannamei (Haliman dan Dian, 2006) .............................. 6

3. Siklus Hidup Udang Panaeid (Wyban & Sweeney, 2000) .......................... 7

4. Denah penelitian pemeliharaan udang uji ................................................. 12

5. Skema pengecekan parameter imunitas .................................................... 13

6. Total haemocyte count udang vaname ...................................................... 16

7. Diferensial haemocyte count (DHC) Udang Vaname (Hyalin %) ............ 18

8. Diferensial haemocyte count (DHC) Udang Vaname (Granular %) ........ 19

9. Aktivitas phagositosis (AP) ...................................................................... 21

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Analisis Statistik Respon Imun Udang Vaname ....................................... 30

2. Pembuatan pakan uji ................................................................................. 50

3. Parameter Uji ............................................................................................ 52

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan komoditas perikanan

yang saat ini banyak dibudidayakan di Indonesia. Menurut data Kementerian

Kelautan dan Perikanan Indonesia, pada angka ekspor udang diakhir tahun 2014

mencapai 15,4 %. Khususnya di wilayah Lampung pada tahun 2014 memilki

kontribusi nilai ekspor hasil perikanan indonesia sebesar US$ 352 juta. Dilihat

dari kontribusi masing – masing komoditas ekspor perikanan Indonesia maka

udang merupakan penyumbang terbesar nilai ekspor hasil perikanan periode

Januari - Oktober 2015 sebesar 41,87 % dengan pertumbuhan produksi perikanan

budidaya udang di tahun 2015 sebesar 22,02 %. Berdasarkan data tersebut

produksi budidaya udang vaname di Indonesia mengalami peningkatan setiap

tahunnya (KKP, 2015).

Peningkatan produksi udang yang semakin tinggi setiap tahunnya dipengaruhi

oleh banyak faktor, dijelaskan oleh Duraipah et al., (2000) antara lain manajemen

kualitas air dan ketepatan pengendalian penyakit. Salah satu hambatan utama

dalam budidaya udang adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh parasit,

bakteri, jamur, dan virus yaitu penyakit utama yang sering dijumpai pada kegiatan

budidaya udang vaname. Virus merupakan salah satu jenis penyakit yang

menyebabkan mortalitas udang vaname, sehingga menghambat proses produksi

dalam kegiatan budidaya udang vaname (Simanjuntak, 2016). Berdasarkan

kondisi tersebut, salah satu cara meningkatkan kembali produksi udang vaname

melalui peningkatan sistem pertahanan tubuh dan menekan penyebaran penyakit

pada udang budidaya (Johny et al., 2005).

Menurut Flegel (2012) penyakit white spot disease (WSD) hingga kini masih

menjadi masalah dalam budidaya udang vaname yang disebabkan oleh virus

White spot syndrome virus (WSSV). Pengendalian penyakit WSSV dalam

kegiatan budidaya udang vaname antara lain dengan penerapan biosekuriti

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

2

(Lightner, 2005), antibiotik (Reed et al., 2004; Jane et al., 2015) dan

imunostimulan (Citarasu, 2010). Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi

masalah penyakit ini, diantaranya dengan penggunaan antibiotik. Antibiotik

memiliki kelemahan yaitu memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan dapat

mengganggu kesehatan manusia apabila terkonsumsi (Reed et al., 2004; Goarant et

al., 2006). Salah satu metode pencegahan penyakit udang yang banyak diteliti

dalam beberapa tahun terakhir yaitu aplikasi imunostimulan. Penggunaan bahan

imunostimulan yang memiliki keunggulan biaya murah dan mudah didapat (Smith

et al., 2003). Beberapa bahan yang berasal dari dinding sel bakteri dan jamur telah

digunakan sebagai imunostimulan pada udang, seperti ß-glukan, lipopolisakarida dan

peptidoglikan (Wen et al., 2005), ketiganya memiliki kemampuan meningkatkan sistem

imun udang (Irianto 2003). Imunostimulan mengaktifkan mekanisme pertahanan non

spesifik, cell mediated immunity dan respons imun spesifik. Selain itu imunostimulan

meningkatkan daya tahan terhadap penyakit infeksi, dengan meningkatkan mekanisme

pertahanan nonspesifik (Harikrishnan et al., 2011; Ramudu dan Dash 2013).

Salah satu baham imunostimulan adalah bakteri Bacillus sp. mengandung

polidoglikan dan lipopolisakrida pada dinding sel. Polisakarida diketahui

merupakan komponen essensial bagi semua organisme dan mempunyai berbagai

fungsi vital biologis diantaranya adalah sebagai antitumor, antiinflamasi,

imunologi dan antivirus. Menurut Baron (2009), bakteri yang berpotensi sebagai

imunostimulan adalah Bacillus coagulans oleh karena itu perlu dilakukan

penelitian mengenai penggunaan B. coagulans untuk meningkatkan imunitas

nonspesifik pada udang vaname.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian bakteri Bacillus

coagulans dengan dosis yang berbeda pada pakan terhadap Imunitas Nonspesifik

Udang Vaname.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai informasi tentang aplikasi bakteri

Bacillus coagulans sebagai imunostimulan pada udang vaname.

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

3

1.4 Kerangka Pemikiran

Udang vaname merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai

ekonomis tinggi. Budidaya Udang sering mengalami kendala seperti adanya

serangan penyakit (Tayag et al., 2010). Penyakit merupakan salah satu faktor

pembatas dalam budidaya udang vaname (Litopennaeus vannamei) yang tidak

memiliki respon imun spesifik (adaptive) dan nampak bergantung pada berbagai

respon imun nonspesifik (innate). Meskipun dianggap tidak begitu memuaskan,

respon imun nonspesifik mampu dengan cepat dan efisien mengenal dan

menghancurkan material asing, termasuk patogen (Vargas dan G. Yepiz 2000;

Witteveldt et al., 2003). Tingginya tingkat mortalitas udang budidaya diduga

disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri patogen. Salah satu upaya dalam

penanggulangan dan pencegahan penyakit udang adalah melalui peningkatan

sistem pertahanan tubuh udang yaitu dengan menggunakan imunostimulan.

Imunostimulan merupakan suatu substan yang merangsang atau

meningkatkan sistem imun dengan berinteraksi secara langsung dengan sel-sel

yang mengaktifkan sistem imun (Gannam dan Schrok 2001). Mekanisme kerja

imunostimulan dalam merangsang sistem imun tubuh adalah dengan cara

meningkatkan aktivitas sel-sel fagosit (Yin et al., 2006). Imunostimulan

meningkatkan resistensi ikan atau udang terhadap patogen dengan cara

merangsang respon imun nonspesifik (Gannam dan Schrok 2001). Imunostimulan

dapat berupa bakteri probiotik (Cook et al., 2003; Sealey dan Gatlin 2001).

Salah satu sumber dari imunostimulan yaitu bakteri Bacillus coagulans.

Pengaplikasiannya dengan cara menggunakan oral atau pakan. Bacillus coagulans

memiliki potensi untuk meningkatkan sistem imun sehingga pengaplikasian

dengan menggunakan bakteri Bacillus coagulans kedalam pakan diharapkan dapat

meningkatkan imunitas udang vaname dengan parameter yang diamati Total

haemocyte count (THC), Differential haemocyte count (DHC) dan Aktifitas

phagositosis (AP) (Gambar 1).

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

4

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

1.5 Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 = σ = 0, tidak ada pengaruh pemberian bakteri Bacillus coagulans sebagai

imunostimulan terhadap imunitas udang vaname.

H1 = σ ≠ 0, ada pengaruh pemberian bakteri Bacillus coagulans sebagai

imunostimulan terhadap imunitas udang vaname.

Total haemocyte count (THC)

Budidaya Udang

Penyakit

Imunostimulan

Aplikasi probiotik (Bacillus coagulans)

dalam pakan (Oral)

Meningkatkan Respon Imunitas udang vaname

Differential haemocyte count (DHC)

Aktifitas phagositosis

Kualitas air

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Udang Vaname

Udang vaname merupakan jenis udang yang ditemukan pada bagian timur

Samudera Pasifik. dibudidayakan di wilayah Asia selatan dan tenggara.

Klasifikasi udang vaname dijelaskan oleh Wyban dan Sweeney (1991), yaitu

sebagai berikut :

Phylum : Anthropoda

Subphylum : Krustase

Class : Malacostraca

Subclass : Eumalacostraca

Superorder : Eucarida

Order : Decapoda

Suborder : Dendrobranchiata

Super Family : Penaeidea

Family : Penaeidae

Genus : Penaeus

Subgenus : Litopenaeus

Spesies : Litopenaeus vannamei

2.1.1 Morfologi

Bagian kepala udang vaname terdiri dari antena dan antenula lalu dilengkapi

3 pasang maxilliped dan 5 pasang kaki jalan (periopoda). Pada ujung peripoda

beruas-ruas yang berbentuk capit (dactylus). Dactylus berada pada kaki pertama,

kedua dan ketiga. Terdiri dari 6 ruas abdomen pada bagian abdomen terdapat 5

pasang (pleopoda) kaki renang dan sepasang uropods (ekor) yang membentuk

kipas bersama-sama telson (ekor) (Mujiman dan Suyanto, 2003).

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

6

Menurut Haliman dan Adijaya (2004), udang vaname memiliki tubuh

berbuku-buku dan aktivitas berganti kulit secara periodik (moulting). Bagian

tubuh udang vaname yang telah mengalami modifikasi digunakan untuk mencari

makan, bergerak dan membenamkan diri ke dalam lumpur (burrowing), vaname

memiliki organ sensor yang terdapat pada antenna dan antenula.

Gambar 2. Morfologi udang vannamei (Haliman dan Dian, 2006)

2.1.2 Habitat

Udang putih dewasa secara alami dapat hidup di lautan dengan kedalaman

hingga 72 m, sedangkan pada saat tahap juvenil hidup di estuari pantai, laguna

atau area mangrove. Udang putih merupakan jenis udang yang berasal dari timur

Samudera Pasifik, mulai dari negara bagian Sonora, Meksiko hingga bagian utara

Peru (Elovaara, 2001). Hidup mereka terbatas pada perairan bersuhu di atas 20 °C

sepanjang tahun. Litopenaeus vannamei dewasa hidup pada habitat lautan dengan

salinitas ± 30 ppt, sedangkan pada fase juvenil, post larva hingga fase remaja

dihabiskan pada wilayah perairan estuari.

2.1.3 Siklus Hidup

Udang dewasa akan memijah di laut terbuka. Menurut Manoppo (2011),

Udang vaname setelah bertelur memiliki 6 fase naupli, 3 fase zoea, 3 fase mysis

dalam siklus hidupnya dan akan menetas menjadi larva udang lalu bermigrasi ke

daerah pesisir pantai atau mangrove sebagai tempat nursery ground. Udang

Keterangan:

1. Chepalothorax (bagian

kepala) 2. Rostrum (cucuk

kepala)

3. Mata 4. Antennula ( sungut

kecil)

5. Prosartema 6. Antenna ( sungut besar)

7. Maxilliped( lat bantu

rahang) 8. Periopod(kaki jalan)

9. Pleopoda( kaki renang)

10. Telson ( ujung ekor) 11. Uropoda ( ekor kipas)

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

7

dewasa akan bermigrasi kembali ke laut untuk melakukan kegiatan pemijahan

seperti pematangan gonad (maturasi) dan perkawinan. Mangrove merupakan

tempat berlindung dan mencari makanan setelah dewasa akan kembali ke laut

(FAO, 2003).

Gambar 3. Siklus Hidup Udang Panaeid (Wyban & Sweeney, 2000)

2.2 Bakteri (Bacillus coagulans)

Bacillus coagulans merupakan salah satu spesies bakteri pembentuk asam

laktat. Mikroorganisme ini pertama kali diisolasi kemudian dideskripsikan sebagai

Bacillus coagulans pada tahun 1915 oleh B.W. Hammer di Iowa Agricultural

Experiment Station. Nama coagulans berasal dari terjadinya koagulasi di dalam

kemasan susu ter-evaporasi milik kondensor Iowa (Hammer, 1915).

Klasifikasi dari bakteri tersebut menurut Sanders et al., (2003) adalah sebagai

berikut :

Kingdom : Bacteria

Filum : Firmicutes

Kelas : Bacilli

Ordo : Bacillales

Famili : Bacillaceae

Genus : Bacillus

Spesies : Bacillus coagulans

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

8

B. coagulans telah ditambahkan oleh European Food Safety Authority

(EFSA) ke dalam Safety list dan telah disetujui untuk tujuan veteriner

berkategori Generally Recognized as Safe (GRAS) oleh U.S. Food and Drug

Administration’s Center for Veterinary Medicine, serta telah disepakati sebagai

mikroba yang digunakan dalam pakan untuk produksi hewan budidaya. Bakteri B.

cuagulans sering digunakan sebagai probiotik (Endres et al.,2009). Bacillus

coagulans adalah gram-positif, batang pembentuk spora, 0,9 μm hingga 3 μm

hingga 5 μm dalam ukuran, dan bersifat aerobik, B. cuagulans bahkan mampu

meningkatkan respon imun makhluk hidup terhadap serangan virus (Baron, 2009).

2.3 Imunitas Udang

Imunitas merupakan sifat resiten terhadap infeksi suatu penyakit dipengaruhi

oleh sistem imun tubuh. Resistensi pada sistem imun dapat dilihat dari

kelangsungan hidup maupun respon imun yang dihasilkan berupa reaksi yang

dikoordinasi sel-sel terhadap mikroba dan bahan lain (Baratawidjaja, 2006).

Haemocyte memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem pertahanan

udang terhadap infeksi patogen. Haemocyte udang diklasifikasikan berdasarkan

keberadaan granula sitoplasma yaitu sel granular, semi granular, dan sel hyaline.

Sel granular merupakan tipe sel terbesar dengan nukleus berukuran relatif kecil

dan aktif dalam penyimpanan dan pelepasan prophenoloxydase system dan

cytotoxicity. Sel hyaline merupakan tipe sel yang paling kecil dengan rasio

nukleus sitoplasma tinggi dan granula sitoplasma yang relatif sedikit. Sel ini

berperan dalam proses fagositosis. Sel semigranular merupakan tipe sel diantara

sel granular dan sel hyaline dan berperan aktif dalam proses enkapsulasi

(Rodriguez dan Lee Moullac 2000).

Sistem imun udang tergantung pada proses pertahanan nonspesifik sebagai

pertahanan terhadap infeksi (Lee et al., 2004). Pertahanan pertama terhadap

penyakit pada udang dilakukan oleh Haemocyte melalui fagositosis, enkapsulasi

dan nodule formation (Selvin et al., 2004). Imunostimulasi biasa dilakukan

dengan pemberian komponen mikrobia seperti β-glukan dan lipopolisakarida

(LPS) atau sel bakteri yang telah dimatikan. Kelemahan dari imunostimulan ini

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

9

adalah harganya relatif mahal, sehingga diperlukan usaha pencarian sumber

alternatif imunostimulan yang murah dan mudah penanganannya (Smith et al.,

2003).

Imunostimulasi merupakan strategi alternatif untuk menyiapkan sistem

kekebalan (sistem imun) udang sehingga meningkatkan resistensi melawan

patogen. Sistem imun udang meliputi reaksi selular dan humoral yang terkait

dengan Haemocyte udang. Beberapa parameter imun yang berhubungan dengan

Haemocyte seperti perhitungan Total Haemocyte count (THC), Differensial

Haemocyte Count (DHC) dan Aktifitas Phagositosis (AP) telah digunakan untuk

evaluasi pengaruh imunostimulator dari probiotik pada udang. Kerentanan udang

terhadap infeksi patogenik dan oportunistik dipengaruhi kuat oleh kemampuan

imunostimulasinya (Rengpipat et al., 1998;2000).

Menurut Smith et al., (2003) kriteria pemilihan imunostimulan untuk udang :

(1) biayanya murah (2) pemberian mudah (3) manjur (4) toksisitas bagi host

rendah. Imunostimulan mendapat perhatian dan tuntutan lebih untuk keberhasilan

dalam mendukung kelangsungan hidup krustasea terhadap eksperimen paparan

mikroorganisme meliputi lima tipe utama yaitu (1) bakteri hidup (2) bakteri yang

dimatikan (3) glukan (4) peptidoglikan (5) lipopolisakarida (LPS). Glukan,

peptidoglikan dan lipopolisakarida berasal dari dinding sel bakteri non patogenik

dan jamur. Bahan-bahan tersebut digunakan karena pengaruh bahan tersebut

dalam meningkatkan sistem imun udang. Senyawa imunostimulator biasanya

diberikan melalui (1) perendaman (2) pakan tambahan dan (3) penyuntikan.

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

10

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2017, berlokasi di

Laboratorium Perikanan, Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan

dan Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada (Tabel 1).

Tabel 1. Alat-alat penelitian

No. Alat Jumlah Kegunaan

1. Akuarium 12 buah (50x40x40)

cm3

Wadah pemeliharaan udang uji

2. Boklam 12 buah Penerangan wadah pemeliharaan

3. Batu aerasi 12 buah Mengoptimalkan oksigen dalam wadah

pemeliharaan

4. Plastik hitam 5 meter Mengontrol agar tidak terjadi stres pada

udang uji

5. Waring 12 buah 60x50 cm2 Penutup wadah agar udang uji tidak lompat

6. Serokan 1 buah Sampling udang

7. Timbangan 1 buah Untuk menakar bahan yang akan digunakan

8. Tabung reaksi 12 buah Kultur bakteri

9. Erlenmeyer 3 buah Tempat melarutkan bahan

10. Jarum inokulasi 2 buah Pemindah biakan untuk ditanam/ditumbuhkan

ke media baru

11. Bunsen 1 buah Mensterilkan proses inokulasi

12. Autoklaf 1 buah Mensterilkan alat dan bahan uji

13. Hot plate stirrer 1 buah Pemanas bahan uji media TSA dan TSB

14. Laminay airflow 1 buah Tempat sterilisasi media yang dipakai

15. Inkubator 1 buah Mengikubasi media pada suhu kontrol

16. Spektrofotometer 1 buah Pendeteksi kepadatan

17. Refraktometer 1 buah Mengukur salinitas

18. Mikrotube 200 buah Wadah hemolim

19. Glsas objek 3 kotak (25,4x76,2 mm) Meletakan objek yang diamati dibawah

mikroskop

20. Mikropipet 1 buah Memindahkan cairan dalam jumlah kecil

secara akurat

21. Suntikan 1 pak (1cc, terumo

needle)

Pengambil sampel hemolim udang uji

22. DO meter 1 buah Mengukur kadar oksigen terlalu

23. Cover glass 1 kotak (18x18 mm.) Menutup objek di glass objek

24. Mikroskop 1 buah Mempermudah proses pengamatan

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

11

Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dapat dilihat pada (Tabel 2).

Tabel 2. Bahan-bahan penelitian No. Bahan Kegunaan

1. Udang vaname Hewan uji dalam penelitian imunitas

2. Air laut steril Media agar udang bertahan hidup,

pergantian air dilakukan 3 hari sekali

dengan volume ½ atau secukupnya

3. Bacillus coagulans Probiotik yang ditambahkan kedalam

pakan

4. Staphylococcus aureus Bakteri patogen untuk uji aktivitas

phagosit

5. PBS (Phosfat Buffer Saline) Pengenceran

6. Na Sitrat 10% Antikoagulan saat pengambilan sampel

hemolim

7. Formalin Sebagai inaktifasi bakteri

8. Giemsa 10% Larutan pewarna

9. Nacl Larutan pembilas uji AP

10. Methanol 100% Larutan pembilas uji DHC

11. Alkohol 70% Dienfektan dan pembilas uji AP

12. Spritus 1 liter Bahan untuk menyalakan bunsen

13. Akuades 2 liter Pelarut dalam pembuatan media

14. Media TSA 2 gr Media penumbuh biakan bakteri

15. Media TSB 8 gr Media tumbuh probiotik dan

mempermudah untuk pengaplikasian ke

pakan

3.3 Rancangan Penelitian

Pada penelitian ini memakai sistem Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri

dari 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan dengan menggunakan pemberian bakteri

probiotik kedalam pakan. Pemberian pakan dilakukan 4 kali sehari pada pukul

08.00, 12.00, 16.00, 20.00 WIB. Dosis pakan yang diberikan sebesar 2,1% sesuai

biomassa udang uji. Parameter kualitas air yang diamati yaitu Dissolved oxsygen,

pH, Suhu dan Amoniak

Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

1) pemeliharaan udang tanpa perlakuan (K).

2) pemeliharaan udang dengan pemberian bakteri Bacillus coagulans pada dosis

ml-1

(A).

3) pemeliharaan udang dengan pemberian bakteri Bacillus coagulans pada dosis

ml-1

(B).

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

12

4) pemeliharaan udang dengan pemberian bakteri Bacillus coagulans pada dosis

ml-1

(C).

Denah penelitian pemeliharaan udang uji dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Denah penelitian pemeliharaan udang uji

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Persiapan Penelitian

3.4.1.1 Persiapan Bakteri uji (Bacillus coagulans)

Bakteri dipersiapkan dengan mengultur kembali bakteri Bacillus

coagulans pada media agar miring TSA (Tryptone Soy Agar) 70 % air laut agar

mendapatkan biakan bakteri yang lebih muda. Selanjutnya bakteri dikultur pada

media cair TSB (Tryptone Soy Broth) 70 % air laut agar dapat disimpan hingga

saatnya digunakan. Bakteri dikultur pada media hingga mencapai kepadatan yang

diinginkan (104 CFU ml

-1, 10

6 CFU ml

-1,10

8 CFU ml

-1). Mengkultur 24 jam pada

suhu ruang dengan kepadatan awal 109

CFU ml-1

(Fajri, 2017) lalu kepadatan

tersebut diencerkan menjadi 104 CFU ml

-1, 10

6 CFU ml

-1,10

8 CFU ml

-1.

3.4.1.2 Persiapan Akuarium

Wadah untuk pemeliharaan adalah akuarium. sebanyak 12 unit yang

berukuran 50 cm x 40 cm x 40 cm dan ditutup dengan plastik hitam . Akuarium

diisi dengan air laut hingga mencapai salinitas yang diinginkan (25 ppt) sebanyak

30 liter. Aerasi kuat dipasang menggunakan blower yang dialirkan menggunakan

pipa berukuran 0,5 inci yang telah dilubangi dan diletakkan pada dasar akuarium.

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

13

3.4.1.3 Persiapan Udang Uji

Udang didatangkan dari tambak CV. Chandra Perdana Abadi dengan

bobot 13,1 ±0,06 gr. Udang diaklimatisasi selama 5 hari.

3.4.1.4 Persiapan pakan

Pakan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pakan komersil. Proses

persiapan pakan uji meliputi pencampuran isolat bakteri yang telah diencerkan

dengan dosis pengenceran kemudian

di campurkan ke pakan dengan teknik spray. Setelah tercampur rata angin-

anginkan pakan tersebut ditunggu selama 5 menit setelah itu pakan dimasukan

kedalam plastik zip dan siap untuk diberikan ke udang uji dengan pemberian

pakan sebesar 2,1%.

3.4.2 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan udang 13,1 ± 0,06 gr padat

tebar sebanyak 10 ekor/akuarium. Pemeliharaan udang dilakukan selama 20 hari

dengan pemberian pakan sebanyak 4 kali sehari (pagi, siang, sore dan malam).

Untuk pengecekan parameter imunitas dimulai pada hari ke 14 hingga hari ke 20.

Pengecekan kualitas air dilakukan pada awal penelitian dan akhir penelitian.

Gambar 5. Skema pengecekan parameter imunitas

3.4.3 Parameter Pengamatan

3.4.3.1 Imunitas

Parameter imun yang diukur adalah Total Haemocyte Count (THC),

Differential Haemocyte Count (DHC) dan Aktifitas Phagositosis (AP).

a. Total Haemocyte Count (THC)

Haemocyte segar (20 µL) diencerkan dengan PBS (40 µL), kemudian diambil

sampel yang telah diencerkan menggunakan mikropipet diletakkan diatas

14 hari Sampel 1

(H+14)

Mulai penelitian

Sampel 2

(H+16)

Sampel 3

(H+18)

Sampel 4

(H+20)

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

14

permukaan hemocytometer, kemudian diamati dibawah mikroskop. Dihiitung

Haemocyte yang tampak pada mikroskop kemudian dihitung Total Haemocyte

Count (THC) dengan rumus:

THC = jumlah sel terhitung x pengenceran x 104

( ml-1

)

b. Differential Haemocyte Count (DHC)

Haemocyte yang telah diambil dari udang uji diteteskan pada gelas objek dan

dibuat ulasan, kemudian dikeringkan di udara dan difiksasi dengan methanol

100% selama 5 menit. Setelah itu dikeringkan di udara kembali dan diwarnai

dengan cara direndam dilarutan giemsa 10% selama 10 menit dikeringkan di

udara, dicuci dalam air mengalir selama 30 detik dan dibiarkan kering. Preparat

diamati menggunakan mikroskop cahaya dengan pembesaran 40 kali dan

dibedakan menurut jenisnya yaitu sel hialin, semi granular dan granular.

Persentase jenis sel haemocyte dihitung dengan mengguakan rumus:

c. Aktifitas phagositosis (AP)

Haemocyte sebanyak 0,1 ml yang diambil dari udang uji dimasukkan kedalam

mikroplate kemudian ditambahkan 25 μl bakteri Staphylococcus aureus (106 ml

-1)

dicampurkan secara merata dan diinkubasi selama 20 menit. Haemocyte sebanyak

5 μl diteteskan pada objek gelas dan dibuat preparat ulas lalu dikeringkan.

Preparat difiksasi kedalam metanol 100% selama 5 menit dan diwarnai dengan

larutan giemsa selama 15 menit. Aktivitas fagositik diukur berdasarkan persentase

sel-sel fagosit yang melakukan phagositosis. Aktifitas fagositosis dihitung dengan

menggunakan rumus:

Aktifitas phagositosis (AP) = (a/b) x 100%

Keterangan: a = jumlah sel fagosit

b = jumlah keseluruhan sel yang diamati

3.4.3.2 Kualitas Air

Parameter kualitas air yang diamati pada awal penelitian dan akhir

penelitian meliputi Suhu, pH, DO dan Amoniak. Peralatan yang digunakan untuk

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

15

mengontrol kualitas air yaitu Thermometer, pH paper, DO meter dan

Spektofotometer. Metode yang digunakan untuk kualitas air dianalisis secara

deskritif.

Metode deskritif merupakan gambaran fakta atau karakteristik populasi

tertentu secara aktual dan cermat untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat

dan permasalahan yang ada (Suyastiri, 2008). Teknik pengumpulan data

menggunakan data sekunder yang didapat dari laporan penelitian terdahulu dan

jurnal (Hartono, 2014).

3.5 Analisis Data

Data kinerja Feed Conversion Rasio dan respons imun nonspesifik udang

vaname dianalisis dengan menggunakan Anova dengan selang kepercayaan 95%

dengan bantuan program SPSS. Jika terdapat perbedaan hasil yang nyata

dilanjutkan dengan uji BNT. Sedangkan data kualitas air di analisis secara

deskritif.

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

24

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pemberian bakteri Bacillus coagulans dengan dosis kepadatan yang berbeda

pada pakan berpengaruh terhadap imunitas nonspesifik udang vaname. Ketiga

dosis bakteri Bacillus coagulans 104

CFU ml-1

, 106

CFU ml-1

dan 108

CFU ml-1

memberikan hasil terbaik selama pemeliharaan.

5.2 Saran

Pada uji lanjut penelitian ini disarankan untuk menguji pengaruh pemberian

bakteri probiotik dengan dosis yang berbeda dengan metode perendaman dan diuji

tantang.

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

25

DAFTAR PUSTAKA

Alifuddin, M. 1999. Peran Imunostimulan (Lipopolisakarida, Saccharomyces

Cerevisiae & Levamisol) pada Gambaran Respon Imunitas Ikan Jambal

Siam Pangasius Hypophthalmus Flower. Tesis. Program Pasca Sarjana,

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Baron, M. 2009. A Patented Strain of Bacillus Coagulans Increased Immune

Response to Viral Challenge. Postgraduate medicine 121 (2): 114–118.

Baratawidjaja KG. 2006. Imunologi Dasar. Fakultas Kedokteran Indonesia.

Jakarta. Hlm 6-7.

Cook, M.T., Hayball. P.J, Hutchinson. W, Nowak. B.F, dan J.D. Hayball. 2003.

Administration of a Commercial Immunostimulant Preparation Ecoactiva

as Feed Supplement Enhances Macrophage Respiratory Burst and The

Growth Rate a Snapper (Pagrus auratus, Sparidae (Bloch and Schenider))

in Winter. Fish and shellfish imonology 14: 333 – 345.

Duraipah, Israngkura A., Sae Hae, S. 2000. Sustainable Shrimp Farming :

Estimation of Survival Fuction. Creed Publication, Working Paper No. 31.

Elovaara, A.K. 2001. Shrimp Farming Manual: Practical Technology for

Intensive Shrimp Production. Caribean Press, LTD, USA.

Endres, J.R., A. Clewell, K.A. Jade, T. Farber, J. Hauswirth, dan A.G. Schauss.

2009. Safetty Assesment of a Proprietary Prepation of a Novel Probiotic,

Bacillus coagulans, as a Food Iingredients. Journal Food and Chemical

Toxicology 47: 1231–1238.

Fajri, M.Nurul. 2017. Kajian Efektivitas Bakteri Bacillus coagulans dan Bacillus

polymyxa terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Udang Putih (Litopenaeus

Vannamei) yang Dipelihara pada Salinitas Rendah. Skripsi. Universitas

lampung. Bandar lampung.

FAO. 2003. Health Management and Biosecurity Maintenance in White Shirmp

(Penaeus vannamei) Hatcheries in Latin America. Food and Agriculture

Organization of the Unietid Nations. USA.

Gannam AL, Schrock RM. 2001. Immunostimulant in fish diet diacu dalam

Nutrition and Fish Health. Food Products Press, New York. P:235-260

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

26

Haliman, R.W. dan D. Adijaya, 2005. Udang vannamei. Penebar Swadaya,

Jakarta.

Haliman, R.W. dan Dian A.S. 2006. Udang vannamei. Penebar Swadaya, Jakarta.

Hammer, B.W. 1915. Bacteriological Studies on the Coagulation of Evaporated

Milk. Iowa Agric 19:119-131.

Hartono, H. 2014. Pengaruh Kepuasan Konsumen terhadap Komitmen Merek.

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Hal. 1-15.

Hendrawati, T. H. Prihadi dan N. N. Rohmah. 2007. Analisis Kadar Phosfat dan

N-Nitrogen (Amonia, Nitrat, Nitrit) pada Tambak Air Payau Akibat

Rembesan Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. UIN Syarif

Hidayatullah. Jakarta.

Iko I. Arisa, Widanarni Widanarni, Abdullah A. Muhammadar. 2015. The

application of probiotics, prebiotics and synbiotics to enhance the immune

responses of vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) to Vibrio harveyi

infection. Aquaculture, Aquarium, Conservation & Legislation

International Journal of the Bioflux Society. Volume 8, Issue 5.

Johansson M, Keyser P, Sritunyalucksana K, Soderhall K. 2000. Crustacean

haemocytes and haemotopoiesis. Aquaculture. 191: 45-52.

Johny E., Roza D., K., Mahardika, Zafran, dan Priyono. (2005). Penggunaan

Imunostimulan untuk Meningkatkan Kekebalan Nonspesifik Benih Ikan

Kerapu Lumpur, Epinephehelus coiodes terhadap Infeksi imunostimulan.

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 11 (5) : 75-78.

Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2015. Kelautan dan perikanan dalam angka

tahun 2015 marine and fisheries in figures 2015. Pusat data statistic dan

informasi Kementrian Kelautan dan Perikanan 2015. Jakarta.

KEP.75/MEN,2016. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik

Indonesia tentang pedoman umum pembesaran udang windu (

Penaeus monodon) dan udang vaname (Litopenaeus vannamei).

Lee, M. H. & S. Y Shiau 2004. Vitamin E Requirements of Juvenile Grass

Shrimp, P. monodon and Effects on Nonspecific Immune Responses, Fish

& Shellfish Immunology. 16:475 – 485.

Li J., Tan B., Mai K., 2009 Dietary probiotic Bacillus OJ and oligosaccharides

influence the intestine microbial populations, immune responses and

resistance to white spot syndrome virus in shrimp Litopenaeus vannamei.

Aquaculture 291:35-40.

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

27

Manoppo, H., Sukenda, Djokosetiyanto, D., Fatuchri, M., Harris, E., 2011.

Peningkatan respons imun non-spesifik, resistensi, dan pertumbuhan

udang vaname (Litopenaeus vannamei) melalui pemberian pakan

nukleotida. Aquacultura Indonesian,10 (1), 1–7 (2011).

Mujiman, A, dan Suyanto, R. 2003. Budidaya Udang Windu. Penebar Swadaya.

Jakarta. 211 hal.

Nurdiansah, Doni. 2013.Pemanfaatan tepung meniran (phyllanthus niruri) sebagai

imunostimulan herbal pada budidaya udang vaname (litopenaeus

vannamei) di tambak. Skripsi. Departemen Budidaya Perairan, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB.

Pan lu-Quing, Fang bo, Jiang Ling-Xu, and Liu Jing.2007. The effect of

temperature on selected immune parameters of white shrimph, Litopaneus

vannamei. Journal of the world aquaculture society.38(2): 326-332.

Permatasari, Diah. 2017. aplikasi bacillus sp. d2.2 dalam sinbiotik terhadap

respon imun seluler udang vanname (litopenaeus vannamei). Skripsi.

Program Studi Budidaya Perairan. Jurusan Perikanan dan kelautan.

Universitas Lampung.

Rengpipat S, P. Menasveta and S. Piyatiratitivorakul. 1998. Effects of Probiotic

bacterium on black tiger shrimp Penaeus monodon, survival and growth.

Aquaculture 167 :301-313.

Rengpipat S, S. Rukpratanporn, S. Piyatiratitivorakul and P. Menasaveta. 2000.

Immunity enhancement in black tiger shrimp Penaeus monodon by a

probiont bacterium (Bacillus S11). Aquaculture 191:271–288.

Rodriguez L and Le Moullac G. 2000. State of the art of immunological tools and

health control of penaeid shrimp. Aquaculture 191: 109-119.

Rosenberry B. 2006. Anatomy of a shrimp. Shrimp News International, San

Diego.

Sahrijanna, A. & Sahabuddin. 2014. Kajian Kualitas Air Pada Budidaya Udang

Vaname (Litopenaeus Vannamei) Dengan Sistem Pergiliran Pakan Di

Tambak Intensif .Balai Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya

Air Payau. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Sulawesi

Selatan.

Sakai M. 1999. Current Research status of fish and shelfish immunostimulant.

Aquaculture 172:3-92.

Sanders, M.E., L. Morelli, dan T.A. Tompkins. 2003. Sporeformers as Human

Probiotics: Bacillus, Sporolactobacillus, and Brevibacillus. Comprehensive

Reviews in Food Science and Food Safety 2 (3): 101–110.

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

28

Sealey WM, Glatin III DM.2001. Overview of nutritional strategies affecting the

health of marine fish diacu dalam Nutrition and Fish Health. Food

Products Press. New York. pp: 103 – 112.

Selvin J., A.J. Huxleya, & A.P. Lipton, 2004, Immunomodulatory Potential of

Marine Secondary Metabolites Against Bacterial Diseases of Shrimp,

Aquaculture 230: 241– 248.

Siiderhtill K. And L. Cerenius. 1992. Crustacean Immunity. Annual Rev. Of Fish

Diseases, pp. 3-23,1992.

Smith VJ, JH. Brown and Ch. Hauton. 2003. Immunostimulation in crustaceans:

does it really protect against infection. Fish and Shellfish Immunology

15:71–90.

Sukenda. 2007. Penggunaan Kitosan untuk Pengendalian Infeksi Vibrio harveyi

pada Udang Putih (Lithopaneaus vannamei). Departemen Budidaya

Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Jurnal Akuakultur

Indonesia, 6 (2): 205-209.

Suyastiri, Y. P. 2008. Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Berbasis Potensi

Lokal Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Pedesaan di

Kecamatan Simin Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Ekonomi

Pembangunan. 13(1) : 51-60.

Syahailatua, D.Y. 2009. Seleksi Bakteri Probiotik sebagai Stimulator Sistem Imun

pada Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei). Tesis. Sekolah

Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor, 58 hal

Tancung, A. B., M. Ghufran H Kordi K. (2007). Pengelolaan Kualitas Air Dalam

Budidaya Perairan. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 2-3.

Tassanakajon, A. dan Somboonwiwat, K. 2011. Antimicrobial Peptides From

The Black Tiger Shrimp Penaeus monodon – A review. Deseases in Asian

Aquaculture VII. Fish Health Section, Asian Fisheries Society, Selangor,

Malaysia. hal: 229 – 240.

Tayag, C.M., Lin, Y.C., Li, C. C., Liou, C. H., Chen, J. C. 2010. Administration

of the hot-water extract of spirulina platensis enhanced the immune

response of white shrimp Litopenaeus vannamei and resistance against

vibrio alginolyticus. Fish and shellfish Immunology. 28 (2010) 764-773.

Vargas-Albores F., and G. Yepiz-Plascencia. 2000. Beta glucan binding protein

and its role in shrimp immune response. Aquaculture 191 : 13-21.

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI Bacillus coagulans PADA …digilib.unila.ac.id/32287/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberian bakteri Bacillus

29

Witteveldt J, Vlak JM, van Hulten MCW. 2003. Protection of Penaeus monodon

against white spot syndrome virus using a WSSV subunit vaccine. Fish

Shellfish Immunol.

Wulandari, Sri Yulina., Yusuf, Muh dan Muslim. 2014. Kajian konsentrasi dan

sebaran parameter kualitas air di perairan pantai genuk, semarang. Buletin

Oseanografi Marina Januari, 2014.vol.3 No.1 : 9-19.

Wyban, J.A. dan J.N. Sweeney. 2000. Intensive Shrimp Production Technology.

The Oceanic Institute, Honolulu Hawai, USA.

Yin G, Jeney G, Racs T, Xu P, JunX, Jeney Z. 2006. Effect of two Chinese herbs

(Astragalus radixand Scutellaria radix) on nonspecific immune system of

tilapia. Oreochromis niloticus. Aquac 253 : 39 -37.

Zonneveld N, Huisman EA, Boon JH. 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan.

Jakarta(ID): PT Gramedia Pustaka Utama.


Recommended