+ All Categories
Home > Documents > PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PONSEL …

PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PONSEL …

Date post: 15-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 11 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
14
Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2018 ISBN: 978-602-61268-5-6 Prosiding SNIT Hal. D-1 PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PONSEL SAMSUNG PADA PT ERAFONE ARTHA RETAILINDO CABANG GAJAH MADA PLAZA JAKARTA David Tambunan Program Studi Sekretari Akademi Sekretari dan Manajemen BSI Jakarta Jalan Jatiwaringin Raya No 18, Jakarta, Indonesia Email: [email protected] ABSTRACT Every company wants an increase in profits from time to time. Therefore, companies are required to be more creative in order to compete with similar companies and increase the number of sales figures that provide benefits for the company. Promotion is widely used to stimulate the growth of sales figures. With well-executed marketing and promotional strategies will help to increase sales figures and increase company profits. The method used to find out how much influence the promotion of Samsung mobile phone sales is using statistical methods of Correlation Coefficient, Coefficient of Determination, and Simple Regression. Based on the calculation data obtained by the author known that the Correlation Coefficient value is r = 0.895 means the promotion has a positive and strong value of Samsung mobile phone sales. The Determination Coefficient Value KD = 80%, meaning sales are influenced by the promotion of 80% and the remaining 20% by other factors, and the value of Simple Regression Y = 4.61 + 0.91X, which means if the value of X up or down 1 point, the number will increase or decrease Y by 0.91. We recommend that the company do a new promotional method for consumer interest to make purchases better. Keywords: Promotion, Sales. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi di Indonesia saat ini dapat dikatakan sudah sangat pesat. Banyak perubahaan yang terjadi berkat kemajuan teknologi tersebut. Sejalan dengan perkembangan teknologi tersebut, banyak hal yang kini dapat dilakukan oleh masyarakat dengan lebih mudah. Salah satu kemajuan yang sangat pesat dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat adalah perkembangan dibidang komunikasi. Seperti diketahui bentuk komunikasi terdiri komunikasi lisan dan tertulis. Komunikasi lisan berarti komunikasi yang langsung disampaikan melalui ucapan atau perkataan, sedangkan komunikasi tertulis adalah bentuk komunikasi dengan melalui tulisan. Dahulu apabila seseorang hendak mengirim surat biasanya mereka akan menggunakan jasa pos. Waktu pengiriman menjadi sebuah tantangan sendiri, terlebih ketika pengiriman surat ditujukan ke alamat yang berada sangat jauh. Sama halnya dengan komunikasi lisan, sambungan telepon dahulu hanya dapat diakses oleh sebagaian kalangan masyarakat saja. Dengan kemajuan teknologi inikebutuhan masyarakat akan komunikasi baik lisan dan tulisan kini semakin dipermudah dengan hadirnya telepon seluler atau ponsel. Menelepon saudara
Transcript
Page 1: PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PONSEL …

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2018

ISBN: 978-602-61268-5-6

Prosiding SNIT Hal. D-1

PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PONSEL SAMSUNG PADA PT

ERAFONE ARTHA RETAILINDO CABANG GAJAH MADA PLAZA JAKARTA

David Tambunan

Program Studi Sekretari

Akademi Sekretari dan Manajemen BSI Jakarta

Jalan Jatiwaringin Raya No 18, Jakarta, Indonesia

Email: [email protected]

ABSTRACT

Every company wants an increase in profits from time to time. Therefore, companies are

required to be more creative in order to compete with similar companies and increase the

number of sales figures that provide benefits for the company. Promotion is widely used to

stimulate the growth of sales figures. With well-executed marketing and promotional

strategies will help to increase sales figures and increase company profits. The method used

to find out how much influence the promotion of Samsung mobile phone sales is using

statistical methods of Correlation Coefficient, Coefficient of Determination, and Simple

Regression. Based on the calculation data obtained by the author known that the Correlation

Coefficient value is r = 0.895 means the promotion has a positive and strong value of

Samsung mobile phone sales. The Determination Coefficient Value KD = 80%, meaning

sales are influenced by the promotion of 80% and the remaining 20% by other factors, and

the value of Simple Regression Y = 4.61 + 0.91X, which means if the value of X up or down 1

point, the number will increase or decrease Y by 0.91. We recommend that the company do a

new promotional method for consumer interest to make purchases better.

Keywords: Promotion, Sales.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi di Indonesia saat ini dapat dikatakan sudah sangat pesat. Banyak

perubahaan yang terjadi berkat kemajuan teknologi tersebut. Sejalan dengan perkembangan

teknologi tersebut, banyak hal yang kini dapat dilakukan oleh masyarakat dengan lebih

mudah. Salah satu kemajuan yang sangat pesat dan dapat dirasakan manfaatnya oleh

masyarakat adalah perkembangan dibidang komunikasi. Seperti diketahui bentuk komunikasi

terdiri komunikasi lisan dan tertulis. Komunikasi lisan berarti komunikasi yang langsung

disampaikan melalui ucapan atau perkataan, sedangkan komunikasi tertulis adalah bentuk

komunikasi dengan melalui tulisan.

Dahulu apabila seseorang hendak mengirim surat biasanya mereka akan menggunakan

jasa pos. Waktu pengiriman menjadi sebuah tantangan sendiri, terlebih ketika pengiriman

surat ditujukan ke alamat yang berada sangat jauh. Sama halnya dengan komunikasi lisan,

sambungan telepon dahulu hanya dapat diakses oleh sebagaian kalangan masyarakat saja.

Dengan kemajuan teknologi inikebutuhan masyarakat akan komunikasi baik lisan dan tulisan

kini semakin dipermudah dengan hadirnya telepon seluler atau ponsel. Menelepon saudara

Page 2: PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PONSEL …

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2018

ISBN: 978-602-61268-5-6

Prosiding SNIT Hal. D-2

yang berada diluar pulau, dan saling bertukar pesan kini dapat langsung dilakukan melalui

sebuah ponsel.

Mengingat banyaknya fungsi yang dapat dilakukan oleh ponsel, lambat laun masyarakat

semakin sadar bahwa demi kebutuhan akan komunikasi ini dapat terpenuhi diperlukan sebuah

perangkat yang handal dan berkualitas. Di Indonesia sendiri Samsung adalah salah satu merk

yang sudah dikenal luas masyarakat sebagai produsen ponsel dengan kualitas yang baik.

Dengan reputasi yang sudah dikenal masyarakat tidak heran apabila banyak perusahaan yang

ikut menjual ponsel Samsung di Indonesia. Dengan sendirinya persaingan usaha pun

terbentuk. Hal ini lantas memacu banyak perusahaan sejenis untuk semakin kreatif dalam

mengatur strategi pemasaran dan juga melihat potensi penjualan dimasa yang akan datang.

Banyak perusahaan dituntut untuk mencari cara agar dapat bersaing dan menumbuhkan

angka penjualan dari waktu ke waktu, termasuk diantaranya PT. Erafone Artha Retailindo.

Salah satu upaya yang sering dilakukan oleh perusahaan ini salah satunya dengan melakukan

program promosi. Promosi dapat dikatakan menjadi sebuah batu lompatan ketika sebuah

persaingan semakin ketat. Dengan keberagaman konsumen yang ada juga menjadi tantangan

sendiri dalam hal menyampaikan promosi dan bentuk promosi.

Dengan strategi pemasaran dan promosi yang direncanakan secara baik tentu akan

membantu meningkatkan penjualan, menambah banyak konsumen baru, serta meningkatkan

loyalitas konsumen kepada produk perusahaan. Dan pada akhirnya perusahaan mampu

mendapatkan keuntungan maksimal

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Promosi

2.1.1. Pengertian Promosi

Suatu perusahaan banyak melakukan aktivitas yang tidak hanya menghasilkan produk dan

jasa atau melakukan penjualan atas produk dan jasa. Tetapi juga melakukan aktivitas yang

berhubungan satu sama lain. Contohnya adalah aktivitas promosi. Promosi saat ini banyak

dipandang oleh perusahaan adalah hal yang sangat penting dalam pemasaran. Karena dengan

promosi, diharapkan akan banyak meningkatkan jumlah penjualan. Dimana dengan

meningkatknya jumlah penjualan, tentu akan berpengaruh terhadap besarnya keuntungan

yang didapatkan perusahaan.

Promosi sendiri merupakan salah satu bentuk strategi pemasaran yang berupa komunikasi

dan dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang bertujuan untuk

meningkatkan volume penjualan dengan menarik minat konsumen dalam mengambil

keputusan membeli di perusahaan tersebut. Untuk memperjelas tentang pengertian promosi,

berikut ini beberapa definisi tentang promosi:

Menurut Laksana (2008:133), “Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan

pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan

tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi

pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.”

Menurut Lunarsih dan Faizzati dalam Grey dan Skildum-Reid (2010:187), “Promosi

adalah istilah yang digunakan oleh sponsor untuk menciptakan kegiatan yang berorientasi

sponsorship dengan kemitraan satu atau lebih organisasi yang menguntungkan semua pihak

yang terlibat.”

Setiyaningrum dkk., (2015:223) berpendapat bahwa “Promosi dalam bentuk apa pun

merupakan suatu usaha untuk mempengaruhi pihak lain.”

Page 3: PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PONSEL …

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2018

ISBN: 978-602-61268-5-6

Prosiding SNIT Hal. D-3

Kinnear dan Kenneth dalam Setiyaningrum dkk., (2015:233) juga mengartikan promosi

yaitu “Sebagai sebuah mekanisme komunikasi pemasaran, pertukaran informasi antara

pembeli dan penjual.”

Sedangkan Sumarwan dkk., (2011:357) mengungkapkan bahwa “Promosi merupakan alat

yang efektif dalam mendapatkan konsumen percobaan dalam pasar dengan keterlibatan

rendah (low involvement) tempat komunikasi lainnya tidak mendapat perhatian.”

Anoraga (2009:222) juga berpendapat bahwa, “Promosi merupakan suatu ungkapan

dalam arti luas tentang kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan oleh perusahaan

(penjual) untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan.”

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa, promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran dari

penjual untuk memperngaruhi dan merangsang terjadinya peningkatan pembelian.

2.1.2. Tujuan dan Tugas Promosi

Sebagai sebuah strategi pemasaran, promosi memiliki tugas demi mencapai sebuah tujuan

yang hendak dicapai perusahaan. Setiyaningrum dkk., (2015:233) menerangkan setidaknya

terdapat tiga tujuan utama sebuah promosi, yaitu:

1. Menginformasikan (Informing)

Promosi bertugas sebagai pemberi informasi kepada konsumen tentang adanya

produk baru yang dikeluarkan oleh perusahaan tujuannya adalah untuk mendorong

konsumen agar mengubah kebutuhan yang ada menjadi keinginan untuk membeli.

2. Membujuk (Persuading)

Promosi juga dapat dijadikan sebagai upaya untuk mendapatkan lebih banyak konsumen

dengan cara membujuk dan mempengaruhi konsumen untuk menggunakan atau membeli

produk atau jasamerek tertentu bukan merek pesaing.

3. Mengingatkan (Reminding)

Tugas promosi selanjutnya adalah untuk mempertahankan sebuah produk atau jasa dalam

benak konsumen, sehingga konsumen tetap menggunakan produk atau jasa merek tertentu

dan tidak berpaling kepada produk atau jasa pesaing.

2.1.3. Bauran Promosi

Ginting (2015:190) mengungkapkan bahwa “Komunikasi perusahaan yang

disebutbauran promosi adalah campuran dari periklanan, penjualan perorangan, promosi

penjualan, dan hubungan masyarakat:”

Senada dengan pendapat diatas, Lupiyoadi (2014:178) menambahkan tiga komponen lain

ke dalam bauran promosi yaitu informasi mulut ke mulut, pemasaran langsung, dan publikasi.

1. Periklanan

Iklan adalah salah satu bentuk presentasi atau alat yang bersifat nonpersonal dan

menyampaikan promosi atas gagasan, barang, atau jasa dan dilakukan oleh seseorang atau

sponsor.

2. Penjualan Perorangan

Yakni sebuah penyampaian yang dilakukan oleh wiraniaga kepada satu atau lebih calon

pembeli yang bertujuan untuk melakukan penjualan.

3. Promosi Penjualan

Promosi penjualan merupakan kegiatanyang bertujuan untuk meningkatkan penjualan

dalam jangka pendek. Biasanya berupa kupon, sampel, kontes atau lomba, dan hadiah.

4. Hubungan Masyarakat dan Publikasi

Page 4: PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PONSEL …

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2018

ISBN: 978-602-61268-5-6

Prosiding SNIT Hal. D-4

Sebuah fungsi pemasaran yang berfungsi untuk membina hubungan baik dengan berbagai

khalayak perusahaan. Terjalinnya hubungan masyarakat yang baik diharapkan menjadi

sebuah media publikasi bagi perusahaan untuk membangun citra dimata masyarakat.

5. Informasi Dari Mulut ke Mulut (word of mouth – WoM)

Informasi dari mulut ke mulut memanfaatkan konsumen dalam penyampaiannya. Dimana

konsumen akan berbicara kepada calon konsumen atau konsumen lainnya tentang

pengalaman dan pengetahuannya tentang perusahaan.

6. Pemasaran Langsung

Pemasaran langsung adalah bentuk pemasaran berdasarkan komunikasi langsung melalui

surat langsung (direct mail), pesanan melalui pos (mail order), Telemarketing, dan

pemasaran digital (digital marketing)

2.1.4. Media Komunikasi

Media menurut Sudaryono (2016:191) “adalah sarana untuk mentransmisikan pesan dari

sumber ke audiensi.” Seperti kesimpulan diatas bahwa promosi merupakan salah satu bentuk

komunikasi, senada dengan pendapat Lupiyoadi (2014:178) bahwa promosi merupakan alat

komunikasi perusahaan, maka dari itu diperlukan media untuk menyampaikannya. Lebih

lanjut, Ginting (2015:193) menyebutkan terdapat dua saluran komunikasi yang dapat dipilih,

yaitu:

1. Personal

Memilih media personal seperti ini biasanya menggunakan strategi langsung ke audiens.

Dapat berupa komunikasi tatap muka, melalui telepon atau pos. Kelebihan dari

penyampaian komunikasi secara pribadi ini adalah adanya penjelasan dan umpan balik.

2. Nonpersonal

Pemilihan media nonpersonal lebih mengedepankan media utama seperti media cetak

(flyer, koran, majalah, brosur, dan lain-lain), siaran (radio dan televisi), dan gelaran

(billboard, posters) dibandingkan adanya umpan balik pribadi.

2.2. Penjualan

2.2.1. Pengertian Penjualan

Pemasaran dan penjualan adalah inti dari kegiatan setiap perusahaan. Namun, banyak

yang beranggapan bahwa penjualan dan pemasaran adalah hal yang sama, padahal

sebenarnya kedua hal ini berbeda.

Simamora dalam Sinaga berpendapat bahwa, “Penjualan adalah pendapatan lazim dalam

perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan pelanggan atas barang dan jasa.”

Arianty berpendapat bahwa, “Penjualan pada hakikatnya merupakan transaksi antara si

penjual yangmenjual sejumlah barang dan pembeli yang pembeli sejumlah barang tersebut,

barangyang dimaksud dapat berupa produk maupun jasa.”

Swastha (2015:8) mengatakan “Menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi

yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang/jasa

yang ditawarkannya.”

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, penjualan adalah kegiatan atau transaksi

yang dilakukan oleh pembeli kepada penjual yangmenjual sejumlah barang dan pembeli yang

pembeli sejumlah barang tersebut, barangyang dimaksud dapat berupa produk maupun jasa.

2.2.2. Dimensi Ramalan Penjualan

Dalam melakukan proses penjualan terlebih dahulu sebuah perusahaan harus

mempertimbangkan beberapa dimensi yang dapat meramalkan jumlah dan total penjualan.

Swastha (2015:101) menyebutkan terdapat 6 dimensi yang dalam menentukan ramalan, yaitu:

1. Geografis

Page 5: PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PONSEL …

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2018

ISBN: 978-602-61268-5-6

Prosiding SNIT Hal. D-5

Dimensi geografis berarti berbicara tentang cakupan wilayah atau daerah. Dalam dimensi

ini perusahaan perlu memilih wilayah atau daerah yang tepat dalam melakukan penjualan.

2. Jenis Konsumen

Setiap konsumen memiliki pendapat, kebutuhan dan keingingan yang berbeda,

maka itu perlu juga diperhatikan selanjutnya adalah memilih jenis konsumen yang

menjadi target penjualan.

3. Produk

Produk menjadi dimensi ramalan lainnya yang tidak kalah penting. Karena produk ini lah

yang akan dijual ke konsumen. Kualitas produk yang baik tentu akan membuat citra

perusahaan baik dimata konsumen, begitu pun sebaliknya.

4. Potensi Pasar

Perusahaan harus paham betul dengan kondisi pasar dan potensinya. Karena ini akan

menentukan sejauh mana perusahaan dapat menguasai pasar tersebut dibandingkan

dengan perusahaan yang menjual produk sejenis.

5. Potensi Penjualan

Kemampuan perusahaan dalam menjual produk yang berkualitas baik kepada konsumen

dan calon konsumen serta kemungkinan jumlah total penjualannya.

6. Ramalan Penjualan

Merupakan perhitungan penjualan di waktu yang akan datang berdasarkan kemampuan

perusahaan untuk menjual produk yang diproduksi oleh perusahaan berdasarkan

geografis, jenis konsumen dan produk.

2.2.3. Jenis Jenis Penjualan

Swasta (2015:11) menyebutkan lima jenis penjualan berdasarkan bagaimana produk akan

dipasarkan, yaitu:

1. Trade Selling

Jenis penjualan ini menitik beratkan penjualan melalui penyalur atau pengecer

dibandingkan penjualan langsung kepada konsumen akhir.

2. Missionary Selling

Penjualan seperti ini adalah jenis penjuaalan yang dilakukan dengan mendorong pembeli

untuk membeli barang-barang langsung dari penyalur perusahaan.

3. Technical Selling

Sebuah teknik penjualan yang berusaha meningkatkan penjualan dengan memberikan

saran dan nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasanya.

4. New Business Selling

Jenis penjualan ini berusaha melakukan penjualan dengan merubah calon konsumen

menjadi konsumen. Metode penjualan seperti ini biasanya dilakukan oleh perusahaan

asuransi.

5. Responsive Selling

Dalam responsive selling, perusahaan memanfaatkan tenaga penjualan untuk dapat

memberikan reaksi terhadap penjualan. Jenis penjualan ini biasanya tidak akan

menciptakan penjualan yang terlalu besar.

2.2.4. Struktur Penjualan

Menurut Kotler dan Armstrong dalam Sunyoto (2013:20), struktur penjualan dapat

terbagi menjadi beberapa kelompok, yakni:

1. Struktur Penjualan Menurut Wilayah

Pada organisasi penjualan yang paling sederhana, setiap wiraniaga ditugaskan semata-

mata beroperasi hanya pada satu wilayah di dalam mana ia mewakili perusahaan secara

Page 6: PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PONSEL …

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2018

ISBN: 978-602-61268-5-6

Prosiding SNIT Hal. D-6

penuh. Beberapa wilayah di supervisi oleh seorang manajer penjualan distrik, beberapa

distrik di supervisi oleh seorang manajer penjualan regional, dan beberapa region di

supervisi oleh seorang manajer penjualan nasional atau seorang direktur perusahaan.

2. Struktur Penjualan Menurut Produk

Setiap penjual harus tahu produk-produk mereka, terutama kalua produk itu sangat

banyak ragamnya, dan sama sekali tidak berhubungan dan kompleks. Pada struktur

penjualan menurut produk, organisasi wiraniaga ditetapkan berdasarkan lini produk yang

mereka jual.

3. Struktur Penjualan Menurut Pelanggan

Seringkali perusahaan menggunakan struktur penjualan menurut pelanggan. Pada struktur

ini perusahaan menetapkan organisasi penjualannya menurut pelanggan atau menurut lini

industri. Keuntungan dalam penggunaan struktur ini adalah setiap wiraniaga dapat

mengetahui lebih banyak kebutuhan-kebutuhan khusus pelanggan.

4. Struktur Penjualan yang Komplek

Seringkali perusahaan yang memiliki banyak aneka ragam produk menjual produknya

juga kepada pelanggan yang bermacam-macam dalam sebuah wilayah yang luas, dan

menggabungkan beberapa jenis struktur armada penjual. Para wiraniaga mungkin

dispesialiskan menurut wilayah, produk, pelanggan, produk-pelanggan atau dapat juga

lebih kompleks lagi yaitu menurut wilayah-pelanggan-produk.

2.2.5. Tahap Tahap Penjualan

Penjualan tatap muka merupakan salah satu aspek penting dalam penjualan. Dalam

penerapannya terdapat tahap-tahap yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu. Swastha

(2015:121) menerangkan bahwa terdapat lima tahap dalam melakukan penjualan, yaitu:

1. Persiapan Sebelum Penjualan

Pada tahap pertama ini persiapan dilakukan dengan menyiapkan tenaga penjualan atau

wiraniaga, pemberian bekal berupa pemahaman tentang barang-barang yang akan dijual

serta teknik-teknik penjualan yang diperlukan.

2. Penentuan Lokasi Pembeli Potensial

Tahap kedua adalah penentuan lokasi pembeli yang potensial. Pada tahap ini ditentukan

lokasi dari segmen pasar yang menjadi sasarannya.

3. Pendekatan Pendahuluan

Pada tahap ketiga, sebelum melakukan penjualan seorang penjual harus menggali terlebih

dahulu kebutuhan dan produk yang sedang digunakan oleh calon konsumen serta

reaksinya. Informasi lainnya juga penting untuk diketahui agar dapat mendukung

penawaran produk yang akan dilakukan.

4. Melakukan Penjualan

Setelah semua informasi dari calon konsumen didapatkan, maka tahapanselanjutnya

adalah memberikan nasehat dan saran tentang produk yang sesuai dengannya. Kemudian

apabila calon konsumen memunculkan minat dan keinginan akan produk tersebut, penjual

tinggal merealisasikan proses penjualannya, pada tahap inilah penjualan dilakukan.

5. Layanan Purna Jual

Setelah proses penjualan terjadi bukan berarti semuanya selesai, tetapi ada tahapan

terakhir yang disebut layanan purna jual. Layanan purna jual ini biasanya diperuntukkan

bagi barang-barang yang daya konsumsinya lama, misalnya alat-alat elektronik. Layanan

purna jual ini dapat berupa pemberian garansi, pemberian jasa reparasi, latihan tenaga-

tenaga operasional dan cara penggunaannya, serta penghantaran barang ke rumah. Pada

Page 7: PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PONSEL …

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2018

ISBN: 978-602-61268-5-6

Prosiding SNIT Hal. D-7

tahapan ini, penjual diharuskan untuk dapat mengatasi segala keluhan dan tanggapan

kurang baik dari pembeli.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analisis

deskriptif. Penulis menggunakan teknik Simple Random Sampling, yaitu metode

pengambilan sampel dimana semua sampel diambil secara acak dari keseluruhan populasi.

Pada metode ini semua anggota populasi memiliki peluang yang sama besar untuk dijadikan

sampel. Dalam penelitian ini juga penulis mendapatkan data tentang jumlah konsumen yang

melakukan pembelian ponsel Samsung di Erafone Gajah Mada Plaza adalah sebanyak 25

orang, jumlah konsumen yang melakukan pembelian tersebut penulis jadikan sebagai

populasi dalam penelitian ini.

Pengambilan sampel pada penelitian ini penulis mengikuti saran pengambilan jumlah sampel

untuk populasi tertentu oleh Krejcie dkk., dalam Purwanto dan Sulistyastusi (2017:43),

dimana untuk populasi yang penulis dapatkan selama penelitian adalah sebanyak 25 orang,

maka sampel yang disarankan adalah 24 orang.Selain itu juga mengacu kepada saran

penentuan jumlah sampel yang diberikan oleh Sugiyono dalam Purwanto dan Sulistyastusi

(2017:46) untuk populasi tertentu, dengan jumlah populasi 25 orang dan taraf kesalahan

sebesar 1%, maka jumlah sampel yang disarankan adalah sebanyak 24 orang, atau sama

dengan saran yang diberikan sebelumnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil kuesioner yang penulis sebar kepada para responden tentang pengaruh

promosi terhadap penjualan ponsel Samsung pada PT. Erafone Artha Retailindo cabang

Gajah Mada Plaza, maka didapatkan data tentang karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan terakhir, dan pendapatan perbulan. Berikut adalah data

karakteristik responden:

1. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

1 Laki-laki 7 29%

2 Perempuan 17 71%

Total 24 100%

Sumber: Data Peneliti

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden yang yang lebih banyak dijadikan

objek penelitian adalah perempuan dengan presentase sebesar 71% atau 17 orang dari

keseluruhan responden, sisanya sebesar 29% atau tujuh orang responden adalah laki-laki.

2. Karakteristik Berdasarkan Usia

Tabel 2

Page 8: PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PONSEL …

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2018

ISBN: 978-602-61268-5-6

Prosiding SNIT Hal. D-8

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Jumlah Responden Persentase

1 Dibawah 20 tahun 1 4%

2 20 - 29 tahun 12 50%

3 30 - 39 tahun 9 38%

4 Diatas 40 tahun 2 8%

Total 24 100%

Sumber: Data Peneliti

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa usia responden yang dijadikan objek

penelitian rentang usia 20 – 29 tahuntotal responden sebanyak 12 orang atau dengan

presentase sebesar 50%, responden usia antara 30 – 39 tahun sebanyak sembilan orang

responden dengan presentase sebesar 38%, usia lebih dari 40 tahun sebanyak dua orang

atau sebesar 8%, dan sisanya sebesar 4% atau hanya satu orang adalah responden dengan

usia dibawah 20 tahun.

3. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Jumlah

Responden Persentase

1 Pelajar/Mahasiswa 2 8%

2 Wiraswasta 3 13%

3 Pegawai Negeri - -

4 Pegawai Swasta 18 75%

5 Lainnya (Ibu Rumah Tangga) 1 4%

Total 24 100%

Sumber: Data Peneliti

Dari tabel diatas diketahui bahwa responden yang dijadikan objek penelitian lebih banyak

bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 18 orang responden dengan persentase sebesar

75% dari keseluruhan responden, kemudian responden yang bekerja sebagai wiraswasta

sebanyak tiga orang atau sebesar 13%, responden yang masih berstatus sebagai pelajar

atau mahasiswa dua orang atau dengan presentase sebesar 8%, dan 4% atau hanya satu

responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga. Sedangkan pegawai negeri tidak

termasuk jenis pekerjaan yang dipilih oleh responden.

4. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan Terakhir Jumlah Responden Persentase

1 SMP - -

2 SMA 15 63%

Page 9: PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PONSEL …

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2018

ISBN: 978-602-61268-5-6

Prosiding SNIT Hal. D-9

3 Diploma 5 21%

4 S1 4 17%

5 Lainnya - -

Total 24 100%

Sumber: Data Peneliti

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa responden dengan lulusan SMA adalah

responden yang paling banyak dijadikan sebagai objek penelitian dengan persentase

sebesar 63% atau 15 orang dari keseluruhan responden, kemudian Diploma sebesar 21%

atau sebanyak lima orang respoden, dan sisanya adalah S1 sebanyak empat orang dengan

presentase 17%.

5. Karakteristik Berdasarkan Pendapatan Perbulan

Tabel 5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan

No. Pendapatan Perbulan Jumlah

Responden Persentase

1 Dibawah 2 juta 1 4%

2 2 Sampai 4 Juta 10 42%

3 4 Sampai 5 Juta 8 33%

4 5 Sampai 6 Juta 4 17%

5 Diatas 6 Juta 1 4%

Total 24 100%

Sumber: Data Peneliti

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah responden dengan penghasilan antara

dua sampai empat juta perbulan mendominasi objek penelitian dengan persentase sebesar

42% atau 10 orang dari keseluruhan responden, dilanjut dengan jumlah penghasilan

perbulan empat sampai lima juta dengan persentase 33% atau sebanyak delapan orang,

empat orang responden dengan penghasilan lima sampai enam juta atau sebesar 17%, dan

terakhir dibawah dua juta dan diatas dua juta dengan masing masing sebanyak satu orang

responden dengan masing-masing persentase sebesar 4%.

Analisis Pengaruh Variabel Promosi Terhadap Variabel Penjualan

Setelah dibuatnya tabel penolong, maka selanjutnya penulis akan menganalisis pengaruh

variabel promosi terhadap variabel penjualan dengan menggunakan rumus product moment.

Analisis Koefisien Korelasi

Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh promosi

terhadap penjualan ponsel Samsung di PT. Erafone Artha Retailindo Cabang Gajah Mada

Plaza Jakarta beserta dengan nilai interpretasinya. Berdasarkan rumus yang telah didapatkan,

maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

rxy = NΣXY − (ΣX)(ΣY)

√[NΣX2 − (ΣX)2][NΣY2 − (ΣY)2]

Page 10: PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PONSEL …

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2018

ISBN: 978-602-61268-5-6

Prosiding SNIT Hal. D-10

= 24 . 48471−(1068)(1082)

√[24 .47880−(1068)2] [ 24 . 49146−(1082)2

= 1163304−1155576

√[1149120−1140624][ 1179504−1170724]

= 7728

√[8496][8780] =

7728

√74594880

=7728

8637 = 0,895

Berdasarkan perhitungan manual dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasinya

adalah 0,895. Mengacu pada tabel II.4 yang mana menyebutkan apabila “nilai r product

moment” sebesar 0,700 hingga 0,900, maka nilai tersebut termasuk kepada nilai intrepetasi

yang kuat atau tinggi korelasinya.

Hasil perhitungan manual setelah dikonsultasikan dengan tabel “r product moment”

dengan ketentuan yaitu apabila nilai r hitung > r tabel maka H1 diterima. Dengan data hasil

perhitungan yaitu sebesar 0,895 dan r tabel taraf kesalahan 1% sebesar 0,515, maka 0,895 >

0,515. Berdasarkan perhitungan tersebut maka terdapat korelasi yang kuat dan H1 diterima.

Artinya adalah terdapat pengaruh antara promosi terhadap penjualan.

Angka 0,895 ini juga mengartikan bahwa hubungan promosi terhadap penjualan ponsel

Samsung adalah tinggi atau kuat hubungannya. Hal ini juga mengindikasikan bahwa Promosi

sangat berpengaruh terhadap penjualan ponsel Samsung pada PT. Erafone Artha Retailindo

Cabang Gajah Mada Plaza.

Untuk menguji hasil perhitungan secara manual, penulis juga melakukan uji perhitungan

koefisien korelasi dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 23. Data hasil perhitungan

dengan menggunakan aplikasi SPSS dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 6

Tabel SPSS Analisis Koefisien Korelasi

Correlations

PROMOSI PENJUALAN

PROMOSI Pearson

Correlation 1 .895**

Sig. (2-tailed) .000

N 24 24

PENJUALAN Pearson

Correlation .895** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 24 24

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Data Peneliti

Dari data diatas diketahui bahwa korelasi antara penjualan adalah sebesar 0,895 atau

sama dengan perhitungan manual. Dapat disimpulkan bahwa promosi memang

mempengaruhi penjualan. Jadi apabila perusahaan mengadakan program promosi yang baik

serta menyebarkan informasi promosi tersebut secara yang tepat, maka hal tersebut akan

meningkatkan jumlah penjualan.

Koefisien Determinasi

Pada prinsipnya koefisien determinasi mengukur seberapa besar kemampuan model

menjelaskan varians variabel dependen. Jadi koefisien determinasi sebenarnya mengukur

besarnya presentase pengaruh semua variabel independen dalam model regresi terhadap

Page 11: PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PONSEL …

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2018

ISBN: 978-602-61268-5-6

Prosiding SNIT Hal. D-11

variabel dependennya. Berdasarkan nilai koefisien korelasi yang sudah didapat, maka nilai

koefisien determinasi dapat dicari dengan rumus berikut:

KD = r2 x 100%

= 0,8952x 100%

= 0,799 x 100%

= 79,9% dibulatkan menjadi 80%

Dari hasil perhitungan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pengaruh promosi

terhadap penjualan sebesar 80%, sisanya sebesar 20% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

seperti citra perusahaan, kualitas pelayanan, dan lainnya yang masih membutuhkan penelitian

lebih lanjut. Sementara berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS adalah sebagai

berikut:

Tabel 7

Tabel SPSS Analisis Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .895a .801 .792 1.821

a. Predictors: (Constant), PROMOSI

Sumber: Data Peneliti

Berdasarkan tabel diatas pada perhitungan SPSS Model Summary diketahui bahwa nilai R

adalah sebesar 0,895 dan nilai R Square adalah sebesar 0,801. Nilai R Square tersebut sama

dengan nilai koefisien determinasi hasil dari perhitungan secara manual.

Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi digunakan untuk memprediksi nilai Y, apabila nilai X dimanipulasi atau

diubah-ubah. Maka untuk mengetahuinya dilakukan perhitungan dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Y = a + bX

Maka:

a = (ΣY)(ΣX2)−(ΣX)(ΣXY)

NΣX2−(ΣX)2

= (1082)(47880)−(1068) (48471)

24 . 47880−(1068)2

= 51806160−51767028

1149120−1140624

= 39132

8496 = 4,606 dibulatkan menjadi 4,61

b = NΣXY−(ΣX)(ΣY)

NΣX2−(ΣX)2

= 24 . 48471−(1068) (1082)

24 . 47880−(1068)2

= 1163304−1155576

1149120−1140624

= 7728

8496 = 0,91

Page 12: PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PONSEL …

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2018

ISBN: 978-602-61268-5-6

Prosiding SNIT Hal. D-12

Maka,

Y = a + bX

Y= 4,61 + 0,91 X

Dari persamaan regresi diatas diketahui bahwa nilai harga a sebesar 4,61, dan nilai harga

sebesar 0,91. Dengan demikian diperoleh persamaan regresi pengaruh promosi terhadap

penjualan sebagai berikut:

1. Nilai harga a sebesar 4,61 artinya apabila nilai promosi sebesar 0, maka hasil

penjualan adalah sebesar 4,61. Atau dengan kata lain nilai penjualan sudah ada

sebesar 4,61 tanpa dipengaruhi oleh variabel promosi.

2. Nilai harga b sebesar 0,91 artinya apabila nilai promosi meningkat sebesar satu satuan

atau satu persen akan meningkatkan penjualan sebesar 0,91atau sebesar 0,91%.

Sementara berdasarkan perhitungan dengan menggunakan aplikasi SPSS diketahui nilai

analisis regresi dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 8

Tabel SPSS Analisis Regresi Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.606 4.323 1.066 .298

PROMOSI .910 .097 .895 9.399 .000

a. Dependent Variable: PENJUALAN

Sumber: Data Peneliti

Dari tabel diatas diketahui nilai B apabila nilai promosi konstan maka nilai variabel dependen

atau penjualannya adalah sebesar 4,606. Dan apabila nilai variabel independen atau promosi

diubah atau meningkat maka nilai variabel dependen atau penjualan jugaakan mengalami

peningkatan sebesar 0,910. Kedua nilai tersebut sama dengan nilai yang didapatkan dengan

perhitungan secara manual.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penulis mengambil kesimpulan tentang pengaruh promosi

terhadap penjualan ponsel Samsung pada PT. Erafone Artha Retailindo Cabang Gajah Mada

Plaza Jakarta, sebagai berikut:

1. Jumlah responden yang dijadikan objek penelitian adalah sebanyak 24 orang responden.

Dari jumlah sampel tersebut sebanyak 17 orang responden berjenis kelamin perempuan,

dan sisanya sebanyak 7 orang responden adalah laki-laki. Kuesioner yang diberikan

berupa pernyataan, dan terdapat 10 pernyataan untuk masing-masing variabel independen

yaitu promosi, dan variabel dependen penjualan. Total skor untuk variabel promosi

adalah 1068, dan untuk variabel promosi adalah sebesar 1082.

2. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi didapatkan nilai r adalah sebesar 0,895,

yang berarti nilai tersebut tinggi atau kuat korelasinya. Maka terdapat hubungan yang

kuat antara promosi dan penjualan ponsel Samsung.

3. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi didapatkan nilai KD yaitu sebesar

80%, yang mengartikan bahwa penjualan dipengaruhi oleh promosi sebesar 80%, sisanya

sebesar 20% dipengaruhi faktor-faktor lain yang masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

Page 13: PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PONSEL …

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2018

ISBN: 978-602-61268-5-6

Prosiding SNIT Hal. D-13

4. Berdasarkan hasil perhitungan regresi sederhana diketahui persamaan Y = 4,61 + 0,91 X.

Artinya adalah nilai variabel dependen penjualan tanpa dipengaruhi oleh variabel

independen adalah sebesar 4,61, dan ketika ada perubahan atau kenaikan satu satuan nilai

variabel independen atau promosi, maka akan meningkatkan nilai penjualan sebesar 0,91.

Saran-saran

Berdasarkan uraian analisis dan pembahasan diatas, maka pernulis berusaha memberikan

saran-saran guna perbaikan mengenai pengaruh promosi terhadap penjualan ponsel Samsung,

seperti berikut:

1. Promosi terbukti mempengaruhi penjualan, maka itu perlu dilakukan metode promosi

yang baru agar minat konsumen untuk melakukan pembelian semakin baik.

2. Pelaksanaan promosi sebaiknya dilakukan secara terus menerus dan situasional.

3. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui variabel variabel lain yang

dapat mempengaruhi penjualan.

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 2009. Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.

Arianty, Nel. 2014. Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Volume Penjualan Sepeda Motor

Mio Pada PT. Alfa Scorpii Sentral Yamaha. Jurnal Riset Akutansi dan Bisnis.

Volume 14, Nomor 1, Maret 2014. Diambil dari:

http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/akuntan/article/view/158/pdf_19. (10 Mei 2017)

Ginting, Nembah F. Hartimbul. 2015. Manajemen Pemasaran. Bandung: Yrama Widya.

Grey, Anne-Marie, dan Kim Skildum-Reid. 2010. Event Sponsorship: Membangun

Kemitraan dengan Sponsor Untuk Kelancaran dan Profitabilitas Event. Diterjemahkan

oleh: Asmana Lunarsih dan Fitri Faizzati. Jakarta: PPM.

Hartono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran: Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Lunarsih, Asmana, Fitri Faizzati (Penterjemah). 2004. Event Sponsorship: Membangun

Kemitraan dengan Sponsor Untuk Kelancaran dan Profitabilitas Event. Jakarta: PPM.

Lupiyoadi, Rambat. 2014. Manajemen Pemasaran Jasa: Berbasis Kompetensi Edisi 3.

Jakarta: Salemba Empat.

Purwanto, Erwan Agus, dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif

Untuk Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial. Yogyakarta: Gava Media.

Page 14: PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PONSEL …

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2018

ISBN: 978-602-61268-5-6

Prosiding SNIT Hal. D-14

Setiyaningrum, Ari, Jusuf Udaya dan Efendi. 2015. Prinsip-prinsip Pemasaran – Pengenalan

Plus Tren Terkini tentang Pemasaran Global, Pemasaran Jasa, Green Marketing,

Entrepreneural Marketing dan E-Marketing. Yogyakarta: ANDI.

Sinaga, Eka Mayastika. 2015. Analisis Prosedur Penjualan Pada CV. Deli Mitra Lestari

Cabang Tebing Tinggi. Jurnal Ilmiah Accounting Changes. Volume 3, Nomor 1, 20-

26, April 2015. Diambil dari:

http://stiebinakarya.ac.id/fpdfbrita/prosedur_penjualan.pdf. (17 Mei 2017)

Sudaryono, 2016. Manajemen Pemasaran Teori dan Implementasi. Yogyakarta: ANDI.

Sugiyono. 2015. Statistika Untuk Peneliatian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Sumarwan, Ujang, Achmad Fachrodji, Adman Nursal, Arissetyanto Nugroho, Erry Ricardo

Nurzal, Ign. Anung Setiadi, Suharyono, Zeffry Alamsyah. 2011. Pemasaran Strategik:

Perspektif Value-Based Marketing & Pengukuran Kinerja. Bogor: IPB Press.

Sunyoto, Danang. 2013. Manajemen Pemasaran (Pendekatan Konsep, Kasus dan Psikologi

Bisnis). Yogyakarta. CAPS (Center of Academic Publishing Service).

Swastha, Basu. 2015. Manajemen Penjualan Edisi 3. Yogyakarta: BPFE


Recommended