+ All Categories
Home > Documents > PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

Date post: 15-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 2 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
25
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA RUMAH SAKIT BERSTATUS BLUD DENGAN SAK ETAP (Studi Kasus Pada Rumah Sakit “X”) Irene Anggiat Noorrochmah Helmy Adam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT The hospital is a unit of services that provide social services in health care. Hospital management unit has unique because in addition to being a service unit, operation of hospitals also have a social mission. Changes in the status of RSUP to BLUD cause changes standards used to prepare financial statements. BLUD given the flexibility of financial management based on the principles of economic, productivity and the application of good business practice. It is therefore expected that the status BLUD hospital is able to present financial statements in accordance with standards set by the government that the Financial Accounting Standards Entities Without Public Accountability (SAK ETAP). In the presentation of financial statements Hospital using government accounting standards (SAP) that is not accordance with PP 23, 2005, article 26, which recommends accounting and financial statements BLUD held in accordance with Financial Accounting Standards (IFRSs) issued by the Indonesian Institute of Accountants (IAI). Therefore, researchers presenting the financial statements and accounting policies conform's standards specified. This study was conducted at Hospital Dr. “X” hospital is one of the advanced level BLUD status. The analysis used isis used descriptive analysis. The results in this study shows that the financial statements are in stacking by the Hospital Dr. “X” has not fully implemented the financial accounting standards entities without public accountability (SAK ETAP) and it is because of the limited knowledge of its human resources, as well as the previous system has been running very well established, making it difficult to change to a new system, nothing socialization about SAK. PENDAHULUAN Rumah sakit merupakan suatu unit pelayanan jasa yang memberikan jasa pelayanan sosial di bidang kesehatan. Pengelolaan unit pelayanan rumah sakit memiliki keunikan tersendiri karena selain sebagai unit pelayanan, rumah sakit juga memiliki misi sosial. Tugas rumah sakit adalah memberikan
Transcript
Page 1: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA RUMAH SAKIT BERSTATUS

BLUD DENGAN SAK ETAP

(Studi Kasus Pada Rumah Sakit “X”)

Irene Anggiat Noorrochmah

Helmy Adam

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

ABSTRACT

The hospital is a unit of services that provide social services in health care. Hospital

management unit has unique because in addition to being a service unit, operation of

hospitals also have a social mission. Changes in the status of RSUP to BLUD cause

changes standards used to prepare financial statements. BLUD given the flexibility of

financial management based on the principles of economic, productivity and the

application of good business practice. It is therefore expected that the status BLUD

hospital is able to present financial statements in accordance with standards set by the

government that the Financial Accounting Standards Entities Without Public

Accountability (SAK ETAP).

In the presentation of financial statements Hospital using government accounting

standards (SAP) that is not accordance with PP 23, 2005, article 26, which recommends

accounting and financial statements BLUD held in accordance with Financial Accounting

Standards (IFRSs) issued by the Indonesian Institute of Accountants (IAI). Therefore,

researchers presenting the financial statements and accounting policies conform's

standards specified.

This study was conducted at Hospital Dr. “X” hospital is one of the advanced level

BLUD status. The analysis used isis used descriptive analysis. The results in this study

shows that the financial statements are in stacking by the Hospital Dr. “X” has not fully

implemented the financial accounting standards entities without public accountability

(SAK ETAP) and it is because of the limited knowledge of its human resources, as well

as the previous system has been running very well established, making it difficult to

change to a new system, nothing socialization about SAK.

PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan suatu unit pelayanan jasa yang memberikan jasa pelayanan sosial di

bidang kesehatan. Pengelolaan unit pelayanan rumah sakit memiliki keunikan tersendiri karena selain

sebagai unit pelayanan, rumah sakit juga memiliki misi sosial. Tugas rumah sakit adalah memberikan

Page 2: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

pelayanan kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan

pemulihan secara tepat, serasi, selaras, dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan yang

dilaksanakan dengan upaya rujukan. Sama halnya dengan perusahaan, manajemen rumah sakit harus

mampu menyusun laporan keuangan yang berguna bagi pengguna laporan keuangan baik internal

maupun eksternal. Bagi internal laporan keuangan berguna untuk membuat keputusan ekonomi dan

pertanggung jawaban manajemen serta mengetahui situasi keuangan yang ada dalam organisasi

tersebut, sedangkan untuk pihak eksternal bertujuan menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship)

manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

RSUP Dr. “X” merupakan rumah sakit yang berstatus BLUD. Tujuan BLU adalah meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa

dengan memberikan fleksibilitas pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi, produktivitas

dan penerapan pelayanan yang sehat. Pelayanan yang sehat artinya berdasarkan kaidah manajemen

yang baik mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan

pertanggungjawaban. PP No. 23 tahun 2005 pasal 26 menyebutkan akuntansi dan laporan keuangan

diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi keuangan (SAK) yang diterbitkan oleh Ikatan

Akuntan Indonesia (IAI). Ketentuan ini bertolak belakang dengan peraturan gubernur Jawa Timur No.

91 Tahun 2011 yang mengatur kebijakan akuntansi Badan Layanan Umum Daerah dengan mengacu

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis Akrual. Adanya PP dan pergub yang bertolak

belakang mengakibatkan ketidakkonsistensian bahwa organisasi BLU yang cenderung sebagai

organisasi kepemerintahan tetapi pelaporan akuntansi menggunakan SAK (standar akuntansi

keuangan) dari IAI, bukan menggunakan SAP (Standar akuntansi pemerintahan). Namun, dalam PP

tersebut juga diatur tentang akuntansi dan laporan keuangan untuk organisasi nirlaba menggunakan

standar akuntansi keuangan. RSUP Dr. “X” adalah organisasi nirlaba maka penyusunan laporan

keuangan rumah sakit ini menggunakan SAK (Standar Akuntansi Keuangan).

Permendagri 61 Tahun 2007 Pasal 121 menyebutkan :

“Penyusunan laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119 ayat (2) dan Pasal

120 ayat (2) untuk kepentingan konsolidasi, dilakukan berdasarkan standar akuntansi

pemerintahan.”

BLUD wajib menyusun dan menyampaikan laporan keuangan lengkap yang terdiri dari Laporan

Operasional, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan disertai laporan kinerja

kepada PPKD setiap semesteran dan tahunan untuk dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan

pemerintah daerah paling lambat 2 (dua) bulan setelah periode pelaporan berakhir.

RSUP Dr. “X” merupakan entitas yang menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum

(general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Ciri tersebut termasuk dalam entitas

yang menggunakan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP).

Mengingat pentingnya standar laporan keuangan seharusnya RSUP Dr. “X” menyusun laporan

keuangan sesuai dengan SAK ETAP. Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas

Page 3: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

Publik (SAK ETAP) berlaku efektif mulai tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011.

Apabila suatu entitas menemukan hal-hal yang tidak diatur secara spesifik dalam SAK ETAP dalam

proses penyusunan laporan keuangan, entitas dapat mengacu pada SAK non-ETAP, dalam hal ini

entitas nirlaba dapat mengacu pada PSAK 45.

Berdasar Permendagri 61 Tahun 2007 Pasal 118 tentang pelaporan dan pertanggungjawaban,

Laporan keuangan BLUD terdiri dari:

a. Neraca yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada

tanggal tertentu;

b. Laporan operasional yang berisi informasi jumlah pendapatan dan biaya BLUD selama satu

periode;

c. Laporan arus kas yang menyajikan informasi kas berkaitan dengan aktivitas

operasional, investasi, dan aktivitas pendanaan dan/atau pembiayaan yang menggambarkan saldo

awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir kas selama periode tertentu; dan

d. Catatan atas laporan keuangan yang berisi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera

dalam laporan keuangan.

Laporan keuangan tersebut harus di disertai dengan laporan kinerja yang berisikan informasi

pencapaian hasil/keluaran BLUD. Laporan keuangan yang telah di buat oleh BLU harus diaudit oleh

auditor independence sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa RSUP Dr. “X” seharusnya

menggunakan SAK ETAP dalam menyusunn laporan keuangannya. Laporan keuangan yang telah di

buat harus di audit oleh auditor independence. Namun, sampai saat ini RSUP Dr. “X” belum

menerapkan SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangannya dan belum diaudit oleh auditor

independence. Oleh karena itu, penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan mengangkat

judul: “Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2014 Pada Rumah Sakit Berstatus BLUD Dengan SAK

ETAP (Studi Kasus pada Rumah Sakit Dr. “X”)”. Berdasar latar belakang dan identifikasi

permasalahan di atas, maka rumusan masalah yang diangkat Antara lain: (1)Bagaimana proses

penyusunan laporan keuangan RSUP Dr. “X” yang sesuai dengan SAK ETAP? (2)Apa kendala yang

ada di RSUP Dr. “X” dalam menerapkan SAK ETAP?

TINJAUAN PUSTAKA

Rumah Sakit

Departemen Kesehatan RI menyatakan bahwa rumah sakit merupakan pusat pelayanan yang

menyelenggarakan pelayanan medik dasar dan medik spesialistik, pelayanan penunjang medis,

pelayanan perawatan, baik rawat jalan, rawat inap maupun pelayanan instalasi. Rumah sakit sebagai

salah satu sarana kesehatan dapat diselenggarakan oleh pemerintah, dan atau masyarakat.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah

sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah

Page 4: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

sakit merupakan salah satu dari sarana kesehatan yang juga merupakan tempat menyelenggarakan

upaya kesehatan yaitu setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta bertujuan

untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan dilakukan

dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan

terpadu serta berkesinambungan.

Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007, 1-2) Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses

pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,

laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan

arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan

bagian integral dari laporan keuangan. Kieso, Weygant & Warfird (2010) laporan keuangan adalah

sarana pengkomunikasian ke pihak luar perusahaan tentang informasi keuangan perusahaan. Menurut

Sugiyarso (2006:1) laporan keuangan merupakan daftar ringkasan akhir transaksi keuangan organisasi

yang menunjukkan kegiatan operasional organisasi dan akibatnya selama satu tahun buku yang

bersangkutan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah proses akuntansi yang

digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi informasi data keuangan berdasar kegiatan

operasional organisasi kepada pemakai laporan keuangan.

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

Definisi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) berdasar SAK ETAP Bab 1 Ruang Lingkup

paragraf 1.1 adalah entitas yang :

1. Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan

2. Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement)

bagi pengguna eksternal.

Laporan Keuangan Menurut PSAK 45

Laporan rumah sakit akan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

tersebut dapat di pahami, relevan, andal dan dapat di perbandingkan. PSAK No. 45 merupakan

standar khusus untuk organisasi nirlaba di Indonesia yang di buat oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

Dengan demikian laporan keuangan yang dibuat oleh organisasi nirlaba akan seragam. Adanya

standar pelaporan, diharapkan laporan keuangan organisasi nirlaba dapat lebih mudah dipahami,

memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi. PSAK 45 merupakan pelengkap dari

SAK ETAP apabila dalam SAK ETAP tidak diatur secara spesifik dalam proses penyusunan laporan

keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2011, BULTEK 6).

Laporan Keuangan Rumah Sakit

Laporan keuangan rumah sakit merupakan laporan yang disusun oleh manajemen sebagai media

penyampaian laporan keuangan suatu entitas. Laporan keuangan rumah sakit merupakan

Page 5: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

penyamapaian informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap entitas tersebut.

Ditetapkannya Undang-Undang No.1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara maka muncul istilah

Badan Layanan Umum sesuai dengan semangat reformasi dan otonomi daerah. Akuntabilitas dan

transparansi keuangan yang profesional merupakan wujud dari misi reformasi keuangan. Dengan

penetapan rumah sakit pemerintah menjadi Badan layanan Umum diharapkan dapat meningkatkan

akuntabilitas dan transparansi.

PP No. 23 tahun 2005 pasal 26 menyebutkan bahwa akuntansi dan laporan keuangan

diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi keuangan (SAK) yang diterbitkan oleh asosiasi

profesi akuntansi Indonesia. Ketentuan ini mengakibatkan ketidakkonsistensian peraturan yang harus

digunakan sebagai dasar penyusunan dan pelaporan keuangan BLUD.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif

dengan pendekatan studi kasus. Lexy J. Moleong (2012:5) mendefinisikan penelitian kualitatif yaitu

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek secara

holistik dan dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Menurut Indrianto

(1998:88) studi deskripsi dilakukan dengan cara mendeskripsikan masalah yang telah diidentifikasi

dan terbatas pada usaha untuk mengungkapkan masalaha serta keadaan sebagaimana adanya.

Mengenai studi kasus, Sekaran (2006) mengemukakan bahwa studi kasus meliputi analisis mendalam

dan kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, dimana sifat dan definisi masalah

yang terjadi adalah serupa dengan yang dialami.

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Dr. “X” yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan

yang berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) milik Provinsi Jawa Timur. Alasan pemilihan

lokasi penelitian adalah RSUP Dr. “X” merupakan BLUD yang belum menyusun laporan keuangan

berdasar SAK yang di tentukan oleh pemerintah dan belum di audit oleh Auditor independen, adanya

ketersediaan data oleh RSUP Dr. “X” untuk melakukan penelitian.

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Menurut

Sekaran (2006), Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari tangan pertama untuk

analisis berikutnya untuk menemukan solusi atas masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini yang

termasuk dalam data primer yaitu data yang diperoleh melalui penelitian lapangan dimana peneliti

terjun langsung pada obyek penelitian yang bersangkutan untuk memperoleh data. Data ini diperoleh

secara langsung dari para informan melalui wawancara dengan bagian akuntansi RSUP Dr. “X”.

Menurut Sekaran (2006), data sekunder merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber yang

telah ada. Sedangkan menurut Husein (2008: 100) data sekunder yaitu dat primer yang diolah secara

lebih lanjut disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain (telah diperoleh dan

dicatat oleh pihak lain). Pada penelitian ini data sekunder yang digunakan adalah buku referensi, dan

peraturan perundang-undangan.

Page 6: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui penelitian lapang dengan

metode wawancara, observasi, dokumentasi dan Penelitian Kepustakaan dengan

menelaah dan mengkaji bahan bacaan yang relevan dengan topik yang diteliti. Kepustakaan yang

digunakan adalah SAK ETAP, PSAK No.45, aturan hukum (perundang-undangan) di bidang

penyusunan anggaran BLUD dan buku akuntansi keuangan.

Teknik analis data yang dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan keadaan objek penelitian

yang sesungguhnya untuk mengetahui dan menganalisis standar akuntansi yang di gunakan sebagai

acuan dalam pelaporan keuagan RSUP Dr.”X”. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini terdiri atas beberapa tahap, yaitu: (1) Menganalisa kondisi penyusunan laporan keuangan RSUP

Dr.”X” sebagai bahan penelitian, (2) Mengidentifikasi proses pembuatan laporan keuangan dengan

SAP (System Analysis Procedure) yang berlangsung di RSUP Dr.”X”, (3) Menyajikan laporan

keuangan RSUP Dr.”X” Malang sesuai dengan SAK ETAP.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penyusunan Laporan Keuangan RSUP Dr. “X” Saat Ini

RSUP Dr. “X”, Laporan keuangan yang sudah di susun Saat ini adalah Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, Laporan Aktivitas-SAP dan

CaLK.

1. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran meenyajikan informasi realisasi pendapatan-LRA, belanja, surplus-

defisit LRA dan pembiayaan masing-masing perbandingan dengan anggarannya dalam satu periode.

Format LRA menggunakan dasar Permendagri No. 21 tahun 2011. Dalam SAK tidak ada Laporan

Realisasi Anggaran.

2. Laporan Aktivitas-SAP

Laporan Aktivitas menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan

entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan Laporan Aktivitas, beban, dan surplus/defisit

operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.

Dalam penyajian Laporan Aktivitas-SAP biaya yang di sajikan belum mencerminkan kebijakan

akuntansi yang telah telah di buat oleh RSUP Dr. “X”. Dalam SAK penyajian biaya harus sesuai

dengan kebijakan akuntansi yang telah di buat sebelumnya.

3. Neraca

Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan RSUP Dr. “X” mengenai aset,

kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Neraca yang di susun masih menggunakan format

SAP, penyajian ekutas dalam necara masih menggunakan EDL (Ekutas Dana Lancar), EDI (Ekuitas

Dana Isvestasi), dan EDC (Ekuitas Dana Cadangan). Dalam Neraca SAK tidak ada EDL, EDI, dan

EDC, tetapi menggunakan Ekuitas Tidak Terikat, Ekuitas Terikat Permanen dan Ekuitas Terikat

temporer .

Laporan Perubahan Ekuitas

Page 7: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

Laporan Perubahan Ekuitas menginformasikan mutasi ekuitas pada periode bersangkutan. Dalam

Penyusunan Laporan Perubahan Ekuitas menggunakan format Standar Akuntansi Pemerintahan

(SAP). Dalam SAK seharusnya LPE menampilkan Ekuitas Tidak Terikat, Ekuitas Terikat Permanen

dan Ekuitas Terikat temporer.

5. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan

setara kas selama periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Arus kas

dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan non anggaran. Laporan Arus Kas

disajikan menggunakan metode langsung, format SAP. Pada SAK ETAP LAK disajikan dengan

menggunakan metode tidak langsung.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan merupakan penjelasan naratif atau rincan dari angka yang tertera

dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Aktivitas- SAP, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Catatan

atas Laporan Keuangan juga mencakup informasi tentang kebijakan akuntansi yang dipergunakan

oleh RSUP Dr. “X” dan informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan serta

ungkapan ungkapan yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.

Format dan isi Catatan atas laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

dan sesuai dengan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Penyusunan Laporan Keuangan RSUP Dr. “X” sebagai BLUD dengan SAK ETAP

Laporan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) disusun dengan menggunakan

dengan menggunakan 2 (dua) pendekatan yaitu basis cash toward accrual (CTA) dan basis akrual.

Basis CTA menggunakan dasar Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) untuk dikonsolidasikan pada

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah karena BLUD masih merupakan satuan kerja atau unit kerja

pemerintah daerah. Basis akrual menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) karena BLUD

sebenarnya memiliki otonomi pelaporan Aktivitas keuangan yang disesuaikan dengan pola

operasionalnya. Penyusunan dua laporan membutuhkan serangkaian tahapan konversi untuk bisa

menghasilkan laporan keuangan yang andal.

Gambar 4.1

Akuntansi BLUD yang Seharusnya

Sebagai BLUD Prosedur Konversi Sebagai SKPD/UPT

Pencatatatan Operasional

Keseharian Menggunakan

SAK

Laporan Konsolidasi

Menggunakan SAP Konversi

Page 8: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

Gambar 4.2

Akuntansi Realitas di BLUD

Sebagai BLUD

Sebagai SKPD/UPT

Konversi SAP ke SAK

1. Latar Belakang adanya konversi:

Pelaporan Aktivitas BLUD lebih condong ke SAP dalam kaitannya pencairan dana, pengesahan,

dan konsolidasi. Dengan adanya kebijakan konversi BLUD harus menerima konsekuesi bahwa BLUD

tidak mengalami perubahan dalam sistem penganggaran dan penatausahaan keuangan, pada akhir

semester/tahunan BLUD wajib membuat laporan keuangan BLUD SAK sebagai lampiran laporan

keuangan semester/tahunan (basis SAP), dalam proses penyusunan laporan keuangan BLUD

semesteran dan tahunan, BLUD wajib melaksanakan prosedur konversi.

2. Hal-Hal terkait Konversi dari SAP ke SAK

Kode Akun

Kode akun merupakan penomoran yang dipergunakan untuk mengklasifikasikan pos atau

rekening transaksi.

1. Akun Riil

Akun riil merupakan goLaporan Aktivitasngan akun-akun yang digunakan untuk kepentingan

penyusunan neraca. Akun riil sering disebut dengan akun-akun neraca.

Akun riil antara lain; Aset, kewajiban, Ekuitas.

Konversi Akun Riil :

Klasifikasi aset sebaiknya mengikuti rekening Permendagri/SAP agar neraca tidak jauh berbeda

dengan format neraca yang telah di tetapkan oleh permendagri. Ada beberapa tambahan poin dalam

akun riil

2. Akun Nominal

Akun nominal merupakan akun-akun yang digunakan dalam penyusunan laba rugi. Akun

nominal antara lain; Pendapatan, Biaya, Surplus/Defisit.

Konversi akun nominal:

Pencatatan

Operasional

menggunakan

SAP

Laporan BLUD

(SAK) Konversi

Konsolidasi Laporan keuangan

PEMDA atau

SKPD

Page 9: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

a. Pendapatan

Pendapatan harus diklasifikasikan lebih detail bedasarkan sumber perolehan dana.

b. Biaya

Konversi biaya :

Dalam konversi biaya ada 2 cara yang bisa dilakukan

1. Belanja ke Biaya (direct)

Konversi belanja ke biaya dilakukan secara langsung. Namun dalam cara ini tidak bisa

memisahkan yang masuk kategori biaya operasional dan non operasional

Contohnya:

Belanja Pegawai = Biaya Pegawai

Belanja Pemeliharaan = Biaya Pemeliharaan

Belanja Makan & Minum = Biaya Bahan

2. Belanja dan Kegiatan ke Biaya (activity based)

Konversi belanja dan kegiatan berdasarkan aktivitas yang dilaksanan oleh entitas.

Contohnya:

Peningkatan Pelayanan Farmasi Rumah Sakit :

Belanja Obat-Obatan = Biaya Bahan

Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran

Honor Jasa Layanan = Biaya Jasa Pelayanan

Standar Dokumen Sumber

Standar dokumen sumber merupakan dokumen yang dibutuhkan dalam konversi. Adapun standar

dokumen sumber yang di butuhkan dalm proses konversi terdiri dari:

1. Laporan keuangan yang telah disusun berdasar SAP yang merupakan output SIPKD (Sistem

Informasi Keuangan Daerah).

2. Koreksi neraca saldo sebagai neraca percobaan.

3. Rincian/ penjelasan lain yang diperlukan.

Standarisasi Catatan atas Laporan Keuangan

Standarisasi Catatan atas Laporan Keuangan merupakan standar yang diperlukan dalam

penyusunan Catatan atas Laporan keuangan, standar ini berguna sebagai dasar dalam proses

penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan.

Setiap akun dalam laporan keuangan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan setidaknya

mengungkapkan sebagai berikut:

1. Metode Pengakuan.

Metode pengakuan setiap akun yang telah disajikan dalam laporan keuangan harus disampaikan

dalam CaLK.

2. Pengukuran.

Page 10: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

Pengukuran yang digunakan setiap akun dalam laporan keuangan harus disampaikan dalam

CaLK.

3. Rincian Penjelasan.

Rincian penjelasan berisi penjelasan setiap akun yang telah disajikan dalam laporan keuangan

yang berguna memberikan informasi yang tidak bisa disajikan di dalam laporan keuangan.

4. Referensi Konversi.

Referensi konversi berisi dasar-dasar melakukan konversi.

3. Tahapan Konversi

Gambar 4.3

Proses Konversi

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

LRA menyajikan informasi realisasi pendapatan-LRA, belanja, dan pembiayaan sesuai dengan

SAP, sehingga rumah sakit memerlukan konversi atas pendapatan, belanja dan pembiayaan yang telah

di buat berdasarkan Peraturan menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun 2011. Konversi hanya dilakukan

pada komponen belanja saja karena komposisi pendapatan dan pembiayaan untuk BLUD memiliki

sistematika yang sama dengan PP 71 tahun 2010.

Identifikasi Transaksi

Tujuan adanya identifikasi transaksi untuk mengidentifikasi jenis akun yang terkait. Identifikasi

transaksi pendapatan dan biaya, Laporan Aktivitas kelompokkan menjadi pendapatan tunai dan

pendapatan non tunai serta kelompokkan biaya kedalam biaya tunai dan biaya non tunai.

Tabel 4.10

Transaksi Pendapatan dan Jurnal

Dari LRA

No Transaksi LRA Sifat Jurnal Laporan Aktivitas

1 Pendapatan Jasa Layanan RS Tunai Kas xxx

Pend. Jasa Layanan xxx

2 Pendapatan Kerjasama Pelatihan dgn

pihak lain

Tunai Kas xxx

Pend. Kerjasama xxx

LRA-Ak 18

Konversi

Jurnal Umum

Buku Besar

Neraca Saldo

Jurnal

Penyesuaian

Laporan

Keuangan

Page 11: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

3 Jasa giro atas penempatan rekening Tunai Kas xxx

Pend. Jasa Keuangan xxx

4 Pendapatan sewa atas peralatan Tunai Kas xxx

Pend. Pemanfaatan Aset xxx

5 Hibah dari perusahaan untuk Training

Staf

Tunai Kas xxx

Pend. Hibah Terikat xxx

Non LRA

6 Tagihan kepada pasien umum Non Tunai Piutang Pasien xxx

Pend. Jasa Layanan xxx

7 Hibah ambulan dari NGO Luar Negeri Non Tunai Peralatan dan Mesin xxx

Pend. Hibah Terikat xxx

8 Total APBD yang disalurkan untuk RS

Rp …..

Tunai – Non

LRA

Kas xxx

Pend. APBD xxx

9 Pendapatan Sewa atas Kantin 1 tahun,

baru digunakan 3 bulan

Tunai (LRA) Kas xxx

Pend. Pemanfaatan Aset xxx

Pend. Pemanfaatan Aset xxx

Pend. Diterima di muka xxx

10 Total APBN yg disalurkan untuk RS Rp

…..

Tunai – Non

LRA

Kas xxx

Pend. APBN xxx

Sumber : Bimtek kebijakan akuntansi konversi

Tabel 4.11

Transaksi Biaya dan Jurnal

Dari LRA

No Transaksi LRA Sifat Jurnal LAPORAN AKTIVITAS

1 Belanja Pegawai untuk Tenaga Medik Tunai Biaya Pegawai PL xxx

Kas xxx

2 Belanja Bahan untuk Apotik Tunai Biaya Bahan xxx

Kas xxx

3 Belanja Pemeliharaan untuk RS secara

umum

Tunai Biaya Pemeliharaan UA xxx

Kas xxx

4 Belanja Pembelian Kendaraan Tunai Non

Biaya

Peralatan dan Mesin xxx

Kas xxx

5 Belanja ATK untuk Kegiatan

Administrasi Perkantoran

Tunai Biaya Barang dan Jasa UA xxx

Kas xxx

6 Honor Jasa Pelayanan Kesehatan Tunai Biaya Jasa Layanan xxx

Kas xxx

Page 12: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

7 Belanja Barang untuk Kegiatan Promosi Tunai Biaya Promosi xxx

Kas xxx

Non LRA

1 Hasil stok opname masih ada persediaan

obat-obatan

Non Tunai Persediaan Obat xxx

Biaya Bahan xxx

2 Pembebanan biaya penyusutan pada akhir

periode

Non Tunai Biaya Penyusutan xxx

Akm. Penyusutan xxx

3 Tagihan listrik yang belum dibayar akhir

periode

Non Tunai Biaya Listrik xxx

Utang Biaya xxx

4 Tagihan obat-obatan dari vendor akhir

periode (obat belum dipakai)

Jika obat digunakan

Non Tunai Persediaan Obat xxx

Utang Biaya xxx

Biaya Bahan xxx

Persediaan Obat xxx

5 Belanja Sewa Peralatan Medik 1 tahun,

namun baru digunakan 3 bulan

Tunai (LRA)

Non Tunai

Biaya Sewa xxx

Kas xxx

Sewa dibayar di muka xxx

Biaya Sewa xxx

Sumber : Bimtek kebijakan akuntansi konversi

2. Jurnal

Mencatat transaksi ke dalam daftar transaksi atau kejadian kronogis yang diekspresikan dalam

istilah debit atau kredit pada akun-akun tertentu, hal ini dinamakan jurnal umum. Setiap jurnal umum

terdiri dari tanggal transaksi, akun, jumlah yang akan di debit dan kredit, dan suatu penjelasan singkat

atas transaksi tersebut. Ketika membuat jurnal, yang harus dicatat lebih dulu adalah debet lalu diikuti

kredit. Penggunaan nama-nama akun yang benar dan spesifik dalam penjurnalan merupakan suatu hal

yang penting.

Form jurnal sebagai berikut:

Tabel 4.12

Form Jurnal

RUMAH SAKIT …………………………….

JURNAL UMUM

untuk periode ……………….

Tanggal Ref Dok. Uraian No. Akun Debet Kredit

a B c D e f

Page 13: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

a. diisi tanggal entry jurnal

b. diisi no/kode bukti/dokumen yg digunakan dasar acuan

c. disi uraian peruntukan transaksi

d. diisi kode akun yang didebit atau dikredit

e. diisi jumlah yang didebit

f. diisi jumlah yang dikredit

Sumber : Bimtek kebijakan akuntansi konversi

3. Posting ke Buku Besar

Buku besar menyimpan seluruh informasi mengenai perubahan yang terjadi pada saldo akun

akun tertentu. Buku besar memberikan besaran saldo berbagai akun kepada manajemen. Buku besar

umum memuat seluruh akun aset, kewajiban dan ekuitas.

Form buku besar sebagai berikut:

Tabel 4.13

Form Buku Besar

RUMAH SAKIT UMUM ……………………………..

BUKU BESAR

Kode Akun :

………….

Nama Akun :

…………………………

Tanggal Ref Uraian Debet Kredit Saldo

A b C D e f

a. diisi tanggal posting

b. diisi referensi posting (jurnal)

c. diisi uraian peruntukan posting

d. diisi jumlah debet yang diposting

e. diisi jumlah kredit yang diposting

f. diisi jumlah saldo akhir setelah posting

Sumber : Bimtek kebijakan akuntansi konversi

4. Susun Neraca Saldo

Neraca saldo adalah akun beserta saldonya pada periode tertentu. Biasanya, neraca saldo dibuat

pada akhir periode akuntansi. Urutan yang terdapat dalam buku besar, dimana saldo debet ditujukan

pada kolom sebelah kiri dan saldo kredit ditampilkan pada kolom sebelah kanan. Total dari kedua

koLaporan Aktivitasm harus sama.

Adapun form neraca saldo sebagai berikut:

Page 14: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

Tabel 4.14

Form Neraca Saldo

RUMAH SAKIT ….

NERACA SALDO

per …………….

Kode Akun Nama Akun Debet Kredit

A B c d

a. diisi kode akun

b. diisi nama akun

c. disi saldo debet buku besar per tanggal neraca saldo

d. disi saldo kredit buku besar per tanggal neraca saldo

Sumber : Bimtek kebijakan akuntansi konversi

5. Laporan Keuangan

1. Laporan Aktivitas

Laporan Aktivitas atau Laporan Operasional menyajikan informasi tentang aktivitas mengenai

sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi yang di kelompokkan oleh rumah sakit sebagai

BLUD.

Form laporan aktivitas sebagai berikut:

Tabel 4.15

form Laporan Aktivitas (SAK)

RSUP DR.....

LAPORAN AKTIVITAS

untuk periode yang berakhir 31 Desember 201x

URAIAN PER 31 DES 201x

(Unaudited)

PENDAPATAN

Pendapatan Usaha dari Jasa Layanan

Pendapatan Jasa Layanan

Hibah

Terikat

Tidak Terikat

Page 15: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

Pendapatan APBN

Operasional

Pendapatan APBD

Operasional

Pendapatan Usaha lainnya

Hasil Kerjasama dengan Pihak Lain

Pendapatan Non – Operasional

Lain - Lain Pendapatan yang Sah

Jumlah Pendapatan

BIAYA

Biaya Layanan

Biaya Pegawai

Biaya Bahan

Biaya Jasa Layanan

Biaya Pemeliharaan

Biaya Barang dan Jasa

Biaya Lain-lain

Jumlah Biaya Layanan

Biaya Umum dan Administrasi

Biaya Pegawai

Biaya Administrasi Perkantoran

Biaya Pemeliharaan

Biaya barang dan Jasa

Biaya Lain – lain

Jumlah Biaya Umum dan Administrasi

Biaya Lainnya

Biaya Bunga

Biaya Administrasi Bank

Biaya Kerugian Penjualan Aset Tetap

Biaya Kerugian Penurunan Nilai Aset

Jumlah Biaya Lainnya

Jumlah Biaya

SURPLUS / DEFISIT SEBELUM POS KEUNTUNGAN / KERUGIAN

Keuntungan / Kerugian

Page 16: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

Keuntungan / rugi Penjualan Aset Non Lancar

Rugi Penurunan Nilai

Keuntungan (Kerugian) selisih kurs

Keuntungan Penurunan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

SURPLUS / DEFISIT SEBELUM POS - POS LUAR BIASA

Pos - Pos Luar Biasa

Pendapatan dari Kejadian Luar Biasa

Biaya dari Kejadian Luar Biasa

SURPLUS / DEFISIT TAHUN BERJALAN BERSIH

Sumber : SAK ETAP

Buat jurnal penutup sebagai berikut:

Pendapatan … xxx

Surplus/Defisit Laporan Aktivitas xxx

Surplus/Defisit Laporan Aktivitas xxx

Biaya …… xxx

Surplus/Defisit Laporan Aktivitas xxx

Ekuitas Tidak Terikat xxx

Ekuitas Terikat Permanen xxx

Ekuitas Terikat Temporer xxx

2. Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan atau neraca adalah laporan yang menyajikan informasi tentang posisi

keuangan pada suatu tanggal tertentu, meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas.

Form laporan posisi keuangan sebagai berikut:

Tabel 4.16

Form Laporan Posisi Keuangan (SAK)

RSUP DR........

LAPORAN POSISI KEUANGAN

Per 31 Desember 201x

URAIAN 201x

AKTIVA

ASET LANCAR

Kas

Kas di Bendahara Penerimaan

Kas di Bendahara Pengeluaran

Page 17: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

Kas lainnya

Piutang

Piutang Pajak

Piutang Retribusi

Piutang Lainnya

Penyisihan Piutang

Persediaan

Bahan Pakai Habis

Bahan dan Material

Bahan Perawatan Kendaraan

Cetak dan Penggandaan

Bahan Pakaian/Perlengkapan Pegawai

Jumlah Aset Lancar

INVESTASI JANGKA PANJANG

Investasi Nonpermanen

Investasi Dana Bergulir

Investasi Nonpermanen lainnya

Jumlah Investasi Nonpermanen

Investasi Permanen

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

Jumlah Investasi Permanen

Jumlah Investasi

AKTIVA TETAP

Tanah

Tanah

Peralatan Dan Mesin

Alat-Alat Berat

Alat-Alat Angkutan

Alat Bengkel dan Alat Ukur

Alat-Alat Kantor dan Rumah Tangga

Alat Studio dan Alat Komunikasi

Alat-Alat Kedokteran

Alat Laboratorium

Gedung dan Bangunan

Bangunan Gedung

Page 18: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

Bangunan Monumen

Jalan,Irigasi dan Jaringan

Jalan dan Jembatan

Bangunan Air (Irigasi)

Instalasi

Jaringan

Aset Tetap Lainnya

Buku dan Perpustakaan

Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan

Konstruksi Dalam Pengerjaan

Konstruksi Dalam Pengerjaan

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Jumlah Aset Tetap

DANA CADANGAN

Dana Cadangan

Jumlah Aset Tetap

ASET LAINNYA

Kemitraan dengan Pihak Ketiga

Aset tak Berwujud

Aset Lain-Lain

Jumlah Aset Lainnya

JUMLAH AKTIVA

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)

Utang Bunga

Bagian lancar utang jangka panjang

Utang Belanja

Utang Jangka Pendek Lainnya

Jumlah Kewajiban jangka Pendek

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Utang Dalam Negeri-Pemerintah Pusat

Utang Dalam Negeri-Pemerintah Daerah Lainnya

Page 19: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

Utang Dalam Negeri-Lembaga Keuangan Bank

Utang Dalam Negeri-Lembaga Keuangan bukan Bank

Utang Dalam Negeri-Obligasi

Utang Jangka Panjang lainnya

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang

JUMLAH KEWAJIBAN

EKUITAS

Ekuitas Tidak Terikat

Ekuitas Terikat Temporer

Ekuitas Terikat Permanen

JUMLAH EKUITAS

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA

Sumber : SAK ETAP

3. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang menunjukkan perubahan aktiva bersih dari

rumah sakit sebagai akibat dari kegiatan operasional maupun non operasional yang berimplikasi pada

posisi keuangan.

Tabel 4.17

Form Laporan Perubahan Ekuitas (SAK)

RSUP DR.......

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

untuk periode yang berakhir 31 Desember 2014

Uraian Jumlah Tidak terikat Terikat

temporer

Terikat

Permanen

Tahun 2014

Saldo Awal

Perubahan Ekuitas

Koreksi Ekuitas

Surplus (Defisit)

Tahun Berjalan

Saldo Akhir

Sumber : SAK ETAP

4. Laporan Arus Kas

Page 20: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, dan perubahan kas dan

setara kas selama periode pelaporan yang dikeLaporan Aktivitasmpokkan berdasarkan aktivitas

operasi, investasi dan pendanaan.

Form laporan arus kas sebagai berikut:

Tabel 4.18

Form Laporan Arus Kas (SAK)

RSUP DR.....

LAPORAN ARUS KAS

Per 31 Desember 201x

Uraian 201x

Arus Kas dari aktivitas operasi

Surplus/Defisit

Kenaikan piutang

Kenaikan Cadangan Piutang

Kenaikan persediaan

Penurunan Perlengkapan

Penurunan Utang

Penurunan Utang Sewa

Jumlah

Arus kas dari Aktivitas Investasi

Penjualan Aset/Investasi Jangka Panjang/Aset Lainnya

Biaya Modal Pengadaan Tanah

Biaya Modal Pengadaan Peralatan dan Mesin

Biaya Modal Pengadaan Gedung dan Bangunan

Biaya ModalPengadaan Jalan, Irigasi dan Jaringan

Biaya Modal Pengadaan Aset Tetap Lainnya

Biaya Modal Pengadaan Konstruksi dalam Pengerjaan

Biaya Modal Pengadaan Aset Tak Berwujud

Jumlah

Arus Kas dari Kegiatan pendanaan

Penerimaan APBD

Penerimaan APBN

Pembayaran Pokok Pinjaman

Setoran Sisa Kas GU

Jumlah

Page 21: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

Kas Bersih dan Setara Kas

Kas dan Setara Kas Pada Awal Periode

Kas dan Setara Kas Akhir Periode

Sumber : SAK ETAP

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan memuat pengungkapan dan penjelasan informasi yang disajikan

dalam neraca, laporan aktivitas dan laporan arus kas, sehingga pengguna laporan keuangan dapat

memperoleh pemahaman secara lebih lengkap atas laporan keuangan. Informasi dalam catatan atas

laporan keuangan terutama mencakup informasi singkat tentang rumah sakit, kebijakan akuntansi

penting yang mendasari penyajian laporan keuangan, serta pengungkapan informasi penting dan

penjelasan atau rincian atas pos-pos laporan keuangan.

Informasi dalam CaLK yaitu:

a. Metode Pengakuan

b. Metode Pencatatan

c. Metode Perhitungan (pengukuran)

d. Perincian Perhitungan (asal usul konversi)

Kebijakan Akuntansi SAK

Kebijakan akuntansi meliputi pilihan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi, peraturan dan prosedur

yang digunakan BLU dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Pertimbangan dan atau

pemilihan kebijakan akuntansi perlu disesuaikan dengan kondisi BLU. Sasaran pilihan kebijakan yang

paling tepat akan menggambarkan kondisi keuangan BLU secara tepat. Berikut ini adalah ikhtisar

kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan Rumah Sakit secara konsisten dalam penyusunan

laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Badan Layanan Umum.

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh

ikatan profesi akuntansi Indonesia dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan dan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 76 Tahun 2008 tentang Pedoman Akuntansi BLU.

b. Periode Akuntansi

Periode akuntansi untuk laporan keuangan tahunan dimulai dari tanggal 1 januari sampai dengan 31

desember tahun yang bersangkutan.

c. Ekuitas

Ekuitas adalah hak residual rumah sakit atas aset setelah dikurangi seluruh kewajiban yang

dimiliki. Ekuitas rumah sakit terdiri atas ekuitas tidak terikat, ekuitas terikat temporer, dan ekuitas

terikat permanen.

d. Kas dan Setara Kas

Page 22: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

Kas adalah uang tunai atau saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk

membiayai kegiatan BLU. Kas dan setara kas dicatat sebesar nilai nominalnya.

e. Kas yang dibatasi penggunaanya

Kas yang dibatasi penggunaanya adalah dana yang disisihkan untuk melunasi kewajiban jangka

pendek, dana yang dibatasi untuk tujuan yang telah ditetapkan atau pembatasan tersebut hanya

berlaku selama satu tahun. Kas yang dibatasi penggunaanya dicatat sebesar nilai nominalnya.

f. Piutang dan penyisihan piutang

Piutang usaha adalah semua hak atau klaim terhadap pihak lain atas penyerahan uang, barang,

atau jasa dalam rangka kegiatan operasional rumah sakit, yang dapat dijadikan kas dan yang belum

diselesaikan pada tanggal neraca, yang diharapkan dapat diterima dalam jangka waktu tidak lebih dari

12 bulan setelah tangal neraca. Piutang usaha diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan (net

realizable value). enaksiran jumlah penyisihan tersebut dilakukan berdasarkan hasil analisa umur

piutang sebagai berikut:

sampai dengan 12 bulan : 0%

lebih dari 12 sampai dengan 24 bulan : 10%

Penetapan penyisihan berdasarkan analisis umur piutang tersebut tidak menghilangkan kemungkinan

piutang disisihkan seluruhnya (100%) secara lebih dini (sebelum 24 bulan) jika telah diperoleh fakta

bahwa kuat dugaan piutang tidak akan dapat dikonversi menjadi kas.

g. Piutang lain-lain

Piutang lain-lain adalah hak yang timbul dari penyerahan barang atau jasa serta uang di luar

kegiatan operasional rumah sakit.

h. Transaksi dengan pihak yang terkait (Hubungan istimewa)

Rumah sakit melakukan transaksi dengan pihak tertentu yang diklasifikasikan sebagai pihak yang

mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) Nomor 7, "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa".

i. Uang Muka Belanja

Uang muka belanja merupakan uang muka yang diberikan ke unit-unit kerja untuk belanja,

namun belum dipertanggungjawabkan sampai dengan tanggal neraca. Uang muka belanja dicatat

sebesar nilai nominalnya.

j. Persediaan

Pengukuran persediaan akhir di rumah sakit dilakukan dengan menggunakan metode periodik,

yaitu dengan melakukan perhitungan kalkulasi fisik persediaan (dibandingkan juga dengan kartu

stock) dikalikan dengan harga perolehan terakhir.

k. Biaya dibayar dimuka

Biaya dibayar di muka berfungsi untuk membiayai operasional jangka panjang bagi kepentingan

Rumah sakit, misalnya premi asuransi dan sewa dibayar di muka.

l. Investasi

Page 23: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti bunga,

dividen, royalti, atau manfaat sosial dan/atau manfaat lainnya sehingga dapat meningkatkan

kemampuan Rumah sakit dalam rangka pelayanan kepada stakeholders.

Investasi terdiri dari investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang.

m. Aset tetap dan penyusutanya

Susunan aset tetap mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan, yaitu terdiri dari:

a) Tanah,

b) Peralatan dan mesin,

c) Gedung dan bangunan,

d) Jalan, jaringan dan Instalasi,

e) Aset tetap lainnya,

f) Konstruksi dalam pengerjaan,

g) Akumulasi penyusut

n. Aset Lainnya

Aset lainnya adalah aset rumah sakit selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap.

Aset yang termasuk dalam aset tetap lainya adalah aset tak berwujud, aset Kerja Sama Operasi (KSO),

dan aset sewa guna usaha.

o. Utang (Kewajiban)

Kewajiban disajikan di neraca jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang

mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban masa kini dan jumlah

yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.

p. Saldo dan transaksi dalam mata uang asing

Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang

berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata

uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.

q. Perpajakan

Perpajakn dipotong melalui KPPN Malang berdasarkan UU Pajak Penghasilan Nomor 36 tahun

2008. Seluruh kewajiban pemotongan pajak telah diselesaikan sebelum tutup buku dan hal ini

berdampak pada tidak munculnya utang pajak pada pelaporan keuangan Tahunan rumah sakit.

r. Pendapatan

Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas Rumah

sakit selama satu periode yang mengakibatkan penambahan ekuitas bersih.

s. Biaya

Biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus

keluar kas atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas

bersih. Biaya Rumah sakit diklasifikasikan sebagai biaya layanan dan biaya operasioanal.

Page 24: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

Kendala RSUP Dr. “X” dalam Menerapkan SAK ETAP

Secara umum ditemukan beberapa kendala dalam penerapan SAK ETAP, kendala-kendala

tersebut antara lain:

1. Sumber daya manusia yang dimiliki RSUP Dr. “X” relatif kurang memiliki kemampuan

dibidang akuntansi secara memadai.

2. Sistem terdahulu sudah berjalan sangat mapan sehingga sulit untuk merubah dari SAP ke

SAK.

3. Tidak adanya sosialisasi dan pelatihan dari Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) tentang standar

ETAP yang menyentuh langsung pada RSUP Dr. “X”.

4. Sulit untuk merubah pola pikir Sumber Daya Manusia untuk merubah pola keuangan dari

SAP ke SAK.

PENUTUP

Kesimpulan

Laporan keuangan yang disusun oleh RSUP Dr. “X” saat ini adalah Laporan Realisasi Anggaran,

Neraca, Laporan Posisi keuangan Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. RSUP Dr.

“X” belum meyajikan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP. Laporan keuangan yang

disajikan masih menggunakan dasar SAP.

Laporan yang disusun oleh RSUP Dr. “X” belum menggunankan dasar Standar Akuntasi Keuangan

(SAK) dapat di lihat dari:

a. Format yang digunakan dalam menyusun Laporan keuangan masih menggunakan format

SAP.

b. Akun yang disajikan dalam laporan keuangan masih menggunakan akun SAP.

Sebagai SKPD/UPT RSUP Dr. “X” menyusun laporan keuangan dari SAP untuk di konsolidasikan

ke Laporan keuangan PEMDA atau SKPD. Sebagai BLUD RSUP Dr. “X” melakukan konversi

laporan keuangan dari SAP ke SAK untuk Laporan BLUD.

Saran

Rumah sakit sebaiknya memperkerjakan karyawan di bidang akuntansi yang memeliki

pengetahuan tentang akuntansi yang memadai agar penyusunan laporan keuangan sesuai dengan

standar akuntansi yang di tentukan. Berdasar banyaknya transaksi sebaiknya rumah sakit membuat

sistem baru sesuai dengan standar yang di tetapkan pemerintah saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Anonim. 2004. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara.

Page 25: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 PADA …

Anonim. 2005. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum.

Anonim. 2005. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum

Anonim. 2011. Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Timur No. 91 Tahun 2011 tentang Kebijakan

Akuntansi Badan Layanan Umum Daerah Provinsi Jawa Timur.

Anonim. 2002. Peraturan Daerah (Perda) Nomor 23 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Rumah Sakit Provinsi Jawa Timur

Anonim. 2012. Kebijakan Akuntansi Rumah Sakit “X” Malang. Malang

Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Buletin Teknis. Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.

Jakarta: Salemba Empat.

Indarto, Nur & Bambang Supomo, 1998. Metodologi penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen. Yogjakarta: BPFE.

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygand, & Terry D. Warfield. 2010. Intermediate Accounting IFRS

Edition. Jakarta: Salemba Empat.

Martini, Dwi. 2011. Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Akuntabilitas Publik. (http://www. http://st

caff.blog.ui.ac.id), diakses tanggal 20 januari 2015.

Moelong, Lexy J. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Purba, Marisi P. 2010. International Financial Standart Konvergensi & Kendala Aplikasinya di

Indonesia. Yogjakarta: Graha Ilmu.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Buku 1, Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Buku 2, Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiono. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Weygandt, Jerry. J. 2007. Principle Accounting 7th Edition, USA: Willey.


Recommended