+ All Categories
Home > Documents > PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

Date post: 16-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 5 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
195
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN MEDIA VISUAL BASIC APLICATION (VBA) DAN MEDIA POWER POINT GAMBAR DIAM COMPARISON OF MATHEMATICS LEARNING OUTCOMES MODEL OF CLASS V ELEMENTARY SCHOOL STUDENSTS THROUGH COOPERATIVE LEARNING TYPE STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) ASSISTED BY VISUAL BASIC APLICATION (VBA) MEDIA AND POWER POINT MEDIA STILL IMAGES TESIS Oleh : ANDI TRY DARMANINGSI Nomor Induk Mahasiswa : 105.06.02.005.17 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN DASAR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020
Transcript
Page 1: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN

MEDIA VISUAL BASIC APLICATION (VBA) DAN MEDIA POWER POINT GAMBAR DIAM

COMPARISON OF MATHEMATICS LEARNING OUTCOMES MODEL OF CLASS V ELEMENTARY SCHOOL STUDENSTS THROUGH

COOPERATIVE LEARNING TYPE STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) ASSISTED BY VISUAL BASIC APLICATION (VBA)

MEDIA AND POWER POINT MEDIA STILL IMAGES

TESIS

Oleh :

ANDI TRY DARMANINGSI Nomor Induk Mahasiswa : 105.06.02.005.17

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN DASAR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2020

Page 2: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 3: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 4: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 5: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 6: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

ABSTRAK

ANDI TRY DARMANINGSI, 2020. Perbandingan Hail Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Berbantuan Media Visual Basic Aplication (VBA) Dan Media Power Point Gambar Diam. Pembimbing (1) Dr. Agustan S.,M.Pd. Pembimbing (II) Sulfasyah, S.Pd., M.A., Ph.D.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas V (lima) sekolah dasar di Kabupaten Pangkep antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran tipe Student Team Achievement Division (STAD) berbantuan media powerpoint berbasis Visual Basic Aplication (VBA) dengan media powerpoint gambar diam. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (kuasi eksperimen) dengan menggunakan desain pretest posttest control group design. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling yang melibatkan 60 siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar matematika. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan inferensial melalui uji N-Gain dan Uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa melalui pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe Student Team Achievement Division (STAD) berbantuan media visual basic application (VBA) memperoleh rata-rata sebesar 87,07 yang berada pada sangat tinggi. Sementara hasil belajar siswa dengan berbantuan powerpoint Gambar diam memperoleh rata-rata sebesar 81,03 yang berada pada kategori tinggi Nilai t-hitung diperoleh sebesar 3,12. Jika dibandingkan dengan t-tabel diperoleh 2,0 sehingga dapat disimpulkan bahwa t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa model pembelajaran tipe Student Team Achievement Division (STAD) berbantuan visual basic application (VBA) lebih baik daripada berbantuan media powerpoint Gambar diam. Kata Kunci : Model Kooperatif Tipe STAD, Powerpoint, Visual Basic Application (VBA), Gambar Diam, Hasl Belajar Matematika

Page 7: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 8: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil ’alamin puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas berkah, rahmat, taufik dan

hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini.

Salawat dan taslim senantiasa kita kirimkan kepada junjungan tercinta

baginda Rasulullah SAW yang telah mengantarkan kita kepada jaman

ilmu pengetahuan yang syarat dengan risalah keselamatan dunia dan

akhirat di muka bumi ini. Semoga kita menjadi hamba yang selalu dalam

limpahan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala dan termasuk golongan umat

yang mendapatkan syafa’at Muhammad SAW di akhirat kelak. Aamiin.

Pada ujung dari studi magister ini, penulis dapat menyelesaikan

karya ilmiah berupa tesis dengan judul “Perbandingan Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran

Kooperatiif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Berbantuan

Media Visual Basic Aplication (Vba) dan Media Power Point Gambar

Diam”. disusun untuk memperoleh derajat Magister Pendidikan Dasar

Pada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menghaturkan terima kasih yang tak terhingga kepada ibu

Hj.Sulfasyah, S.Pd.,M.A.,Ph.D selaku ketua Program Studi Magister

Page 9: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

Pendidika Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar, serta bapak Prof.

Dr.Irwan Akib,M.Pd, yang telah memberikan banyak sumbangsih atas

semua saran, serta Dosen Pascasarjana yang telah memberikan

kekayaan ilmunya. Penulis juga memberikan penghargaan dan terima

kasih kepada bapak Dr.Agustan S,M.Pd sebagai Pembimbing I, serta Ibu

Hj. Sulfasyah, S.Pd., M.A.,Ph.D sebagai pembimbing II. Ucapan terima

kasih yang tulus kepada Bapak Dr. H. Darwis Muhdina, M.Ag selaku

Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Makassar.

Ucapan terima kasih yang tulus dan do’a buat Ayahanda (alm)

Allahummaghfirlahu warhamhu yang semasa hidupnya sering memberi

nasihat dan motivasi tentang pendidikan bagi anak-anaknya, begitupun

Ibunda tercinta yang senantiasa dengan tulus dan sabar tanpa mengenal

lelah dalam memberikan doa dan dukungannya, serta terima kasih yang

tulus buat keluarga besar dan suami saya Amiruddin,S.Pd serta ketiga

karunia amanah Allah buah hatiku Nadiyah, Fathin dan Farizki, yang

keberadaan kalian Allah jadikan penyejuk mataku dan senantiasa

memberikan dukungan, pengertian, kesabaran serta mendo’akan dalam

menyelesaikan studi ini. Semoga kita dijadikan ahlul jannah. Allahumma

Aamiin.

Ungkapan terima kasih dan penghargaan penulis ucapkan kepada

rekan-rekan seangkatan dan seperjuangan S2 Magister Pendidikan Dasar

Universitas Muhammadiyah Makassar khususnya angkatan kedua dan

Page 10: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

rekan-rekan lain yang tidak sempat penulis sebut namanya satu persatu

semoga persaudaraan dan silatuhrahim kita senantiasa terjalin.

Semoga semua amal kebaikan yang telah dengan tulus diberikan

kepada penulis memperoleh imbalan dari Allah SWT. Penulis meyadari

bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga Tesis ini dapat

bermanfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan.

Aamiin ya Rabbal’Alamiin.

Makassar, 01 September 2020

Penulis

Page 11: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... ii

LEMBAR PENERIMAAN PENGUJI ..................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN .................................................. iv

ABSTRAK ............................................................................................ v

ABSTRACT .......................................................................................... vi

Kata Pengantar .................................................................................... vii

Daftar Isi .............................................................................................. x

Daftar Tabel ......................................................................................... xii

Daftar Gambar Grafik .......................................................................... xv

Daftar Lampiran ................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................. 10 C. Tujuan Penelitian .................................................................... 11 D. Manfaat Penelitian .................................................................. 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis ........................................................................ 14 1. Hakikat Hasil Belajar .......................................................... 14 2. Hakikat Pembelajaran Matematika di SD ........................... 18 3. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif ...................... 21 4. Media ................................................................................. 28 5. Powerpoint Visual Berbasis Application (VBA) .................. 38 6. Powerpoint Gambar Diam .................................................. 40 B. Kajian Penelitian Yang Relevan ............................................. 43 C. Kerangka Pikir. ....................................................................... 45 D. Hipotesis ................................................................................ 48

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain dan Jenis Penelitian ................................................... 50 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 52

Page 12: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

xi

C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................. 53 D. Metode Pengumpulan Data .................................................... 55 E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...................... 62 F. Teknik Analisis Data ................................................................ 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian . ..................................................................... 67 1. Analisis Statistika Deskriptif ............................................... 67 2. Uji Gain .............................................................................. 85 3. Analisis Statistik Inferensial ................................................ 88 B. Pembahasan .......................................................................... 98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................... 102 B. Saran .................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 104

LAMPIRAN .......................................................................................... 107 RIWAYAT HIDUP ................................................................................ 176

Page 13: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah – langkah Model Pembelajaran Kooperatif ........ 23

Tabel 3.1 Desain Penelitian .............................................................. 51

Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian .............................................. 54

Tabel 3.3 Jumlah sampel penelitian ................................................ 54

Tabel 3.4 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai ................................ 56

Tabel 3.5 Kriteria Penskoran Validasi Tes Hasil Belajar .................. 58

Tabel 3.6 Kualifikasi Tingkat Kelayakan Berdasarkan Persentase .. 59

Tabel 3.7 Hasil Validasi Media Pembelajaran Powerpoint VBA ...... 60

Tabel 3.8 Hasil Validasi Media Pembelajaran Powerpoint Gambar Diam ................................................................................ 61

Tabel 3.9 Hasil Validasi Instrumen Tes Hasil Belajar ...................... 62

Tabel 3.10 Kategorisasi Hasil Belajar ................................................ 64

Tabel 3.11 Interpretasi N-Gain dalam Pesen ..................................... 66

Tabel 4.1 Deskripsi skor hasil belajar matematika sebelum menggunakan Model student team achievement division (STAD) dengan media powerpoint visual basic apllication (VBA) ............................................................................... 68

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase sebelum menggunakan Model student team achievement division (STAD) dengan media powerpoint visual basic apllication (VBA). .............. 69

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ketuntasan skor matematika siswa sebelum di ajar dengan menggunakan Model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) ............................................ 71

Tabel 4.4 Deskripsi hasil belajar siswa kelas VA SDN 04 Paddoang-doangan setelah menggunakan Model student team achievement division (STAD) dengan media pembelajaran interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) ........... 72

Page 14: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

xiii

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor siswa sesudah diajar dengan menggunakan Model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) ............................................................... 73

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Ketuntasan skor matematika siswa sesudah diajar dengan menggunakan Model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) ............................................ 75

Tabel 4.7 Deskripsi skor hasil belajar matematika siswa kelas VB SD Negeri SD Negeri 04 Paddoang-doangan sebelum diajar dengan menggunakan Model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan Media Pembelajaran Powerpoint gambar diam ........................... 77

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor matematika siswa sebelum di ajar dengan menggunakan Model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan Media Pembelajaran Interaktif Powerpoint Gambar Diam ................................................................... 78

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Ketuntasan skor matematika siswa sebelum diajar dengan menggunakan Model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) ............................................ 80

Tabel 4.10 Deskripsi skor hasil belajar matematika siswa kelas VB SD Negeri SD Negeri 04 Paddoang-doangan sesudah diajar dengan menggunakan Model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar diam ............................ 81

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor matematika siswa sesudah diajar dengan menggunakan Model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint gambar diam ..................................................................... 82

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Ketuntasan skor matematika siswa sesudah diajar dengan menggunakan Model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint gambar diam ..................................................................... 84

Page 15: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

xiv

Tabel 4.13 Kategorisasi Tafsiran Efektivitas N-Gain ........................... 85

Tabel 4.14 Uji Persentase NGain terhadap keefektifan model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan Media Pembelajaran Interaktif Powerpoint Visual Basic Apllication (VBA) ........................ 86

Tabel 4.15 Uji Persentase NGain terhadap keefektifan model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar diam ..................................................................... 87

Tabel 4.16 Hasil uji Normalitas data ................................................... 88

Tabel 4.17 Hasil Analisis Uji Homogenitas ......................................... 90

Tabel 4.18 Hasil Uji t pasangan data hasil belajar matematika kelas VA SD Negeri 04 Padoang-doangan sebelum dan sesudah diberikan model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) ........... 93

Tabel 4.19 Hasil Uji t pasangan data hasil belajar matematika kelas VA SD Negeri 04 Padoang-doangan sebelum dan sesudah diberikan model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media powerpoint gambar diam ..................................................................... 94

Tabel 4.20 Hasil Uji t pasangan data hasil belajar matematika kelas V SDN 04 Padoang-doangan sesudah diberikan model pembelajaran STAD dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint VBA dengan menggunakan media powerpoint gambar diam ................ 96

Tabel 4.21 Gambaran perbedaan hasil deskriftif variabel penelitian .. 97

Page 16: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan kerangka fikir ......................................................... 48

Gambar 4.1 Diagram skor matematika sebelum diajar menggunakan model STAD PPT VBA ..................................................... 70

Gambar 4.2 Diagram skor matematika sesudah diajar menggunakan model STAD PPT VBA .................................................... 75

Gambar 4.3 Diagram skor matematika sebelum diajar menggunakan model STAD PPT Gambar Diam ...................................... 79

Gambar 4.4 Diagram skor matematika sesudah diajar menggunakan model STAD PPT Gambar Diam ..................................... 83

Page 17: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus

2. RPP

3. Kisi-kisi

4. Tes Hasil Belajar Pretest

5. Tes Hasil Belajar Pretest

6. Media power point

7. Aktivitas guru dan siswa

8. Output SPSS

9. Lembar Validasi

10. Izin Penelitian

Page 18: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi diera revolusi industri

4.0, telah mewarnai dinamika perubahan secara nyata terhadap berbagai

pola kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budaya maupun

pendidikan. oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari

perkembangan iptek tersebut perlu adanya penyesuaian-penyesuaian.

(Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002). Selain itu perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya

pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

belajar dan pembelajaran.

Proses pembelajaran menjadi penentu kualitas pendidikan itu

sendiri, karena kegiatan pembelajaran adalah proses tatap muka

langsung yang terjadi diantara guru sebagai pendidik dengan siswa.

Pembelajaran sama saja dengan proses komunikasi atau menyampaikan

pesan dari pendidik kepada siswa. Pesan yang disampaikan dapat berupa

pengetahuan, ilmu, ide, pengalaman, sejarah dan sebagainya. Untuk itu

perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah proses belajar

mengajar.

Page 19: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

2

Alur proses belajar mengajar tidak harus berasal dari guru menuju

siswa, akan tetapi, siswa juga dapat belajar dari siswa lainnya. Salah satu

alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan sebagai upaya

peningkatan pembelajaran di sekolah adalah model cooperative learning.

Model pembelajaran cooperatif learning menitik beratkan pada

kerjasama dan tolong menolong diantara sesama manusia yang

merupakan suatu aspek yang harus hadir dalam peradaban manusia,

dalam masyarakat sangat dianjurkan untuk peduli dan menolong orang

lain. Hal ini selaras dengan firman Allah SWT dalam surat at-Taubat ayat

71 yang berbunyi :

Terjemahannya ;

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan sebahagian

dari mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.

( Qs: At-Taubat; 71 ).

Dari ayat tersebut tersirat dalam suatu anjuran sesama manusia

untuk saling tolong menolong dalam hal kebaikan termasuk ilmu

pengetahuan. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh

guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan

kemampuan berpikir siswa, pada kegiatan pembelajaran terdapat

beberapa komponen meliputi: tujuan, bahan pembelajaran, penilaian,

metode dan alat atau media. Komponen tersebut menjadi komponen

utama yang harus dipenuhi dalam proses belajar mengajar. Komponen

tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi berhubungan dan saling

mempengaruhi satu sama lain (Nana Sudjana, 2013:31).

Page 20: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

3

Penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu komponen

penting di dalam proses pembelajaran di sekolah, karena membantu

pencapaian tujuan pembelajaran. Media pembelajaran visual sebagai alat

penyalur pesan dalam menyampaikan pesan melalui indera penglihatan

dari media tersebut. Dalam AL-Qur’an surah AL-Baqarah (2) 31 sebagai

berikut :

Terjemahannya ; Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika

kamu memang benar orang-orang yang benar!"

Oleh karena itu, penyiapan media pembelajaran menjadi salah

satu tanggung jawab pendidik, dan dianggap penting untuk menarik minat

kegiatan belajar siswa, kehadiran guru untuk mengarahkan kegiatan

belajar, buku teks sebagai informasi dan media lain juga diperlukan untuk

meningkatkan motivasi siswa sebagai wujud nyata dari aktivitas belajar,

tanpa adanya interaksi antara siswa dengan media maka belajar tidak

akan pernah terjadi.

Keberhasilan siswa dalam mengembangkan potensi yang ada pada

dirinya dibutuhkan seorang guru yang memiliki tanggung jawab yang

besar. Dalam proses pembelajaran di identikkan dengan proses

penyampaian informasi atau komunikasi. Dalam hal ini media

pembelajaran merupakan bagian yang tak terpisahkan pada lembaga

Page 21: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

4

pendidikan. Pemanfaatan media pembelajaran merupakan upaya kreatif

dan sistematis untuk menciptakan pengalaman yang dapat

membelajarkan siswa sehingga pada akhirnya lembaga pendidikan akan

mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Menurut Dimyati dan Mujiono (Komarah, 2014) Pemanfaatan media

pembelajaran merupakan salah satu kegiatan guru yang secara

terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar

secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Salah

satu upaya yang dapat didisain oleh guru untuk menerapkan

pembelajaran aktif adalah dengan mendisain model pembelajaran yang

interaktif. Model pembelajaran interaktif adalah suatu cara atau teknik

pembelajaran yang digunakan oleh guru pada saat menyajikan materi

pembelajaran dengan guru sebagai pemeran utama dalam menciptakan

situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa,

dan sumber belajar dalam menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.

Pada tahun 2013 pemerintah telah melakukan perubahan kurikulum

pendidikan yaitu kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013 dalam rangka

meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama di sekolah dasar

(SD). Perubahan yang paling mendasar dari kurikulum ini adalah

pembelajaran aktif, dimana siswa dituntut aktif dalam pembelajaran,

sehingga siswa secara sadar terlibat penuh dalam proses pembelajaran

dan dapat memaksimalkan kreativitas dalam mengembangkan

kompetensinya melalui penemuan-penemuan (Sunarti, 2014).

Page 22: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

5

Salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum 2013

adalah mata pelajaran matematika. Matematika sendiri berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menemukan dan

menggunakan rumus matematika yang dapat menunjang pemahaman

konsep siswa kaitannya dalam kehidupan sehari-hari (Sugiarto, 2010).

Mata pelajaran yang diberikan kepada siswa mulai dari SD sampai

SMA untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir secara logis,

analitis, sistematis, dan kritis. Matematika menjadi begitu penting karena

kompetensi ilmu matematika diperlukan agar siswa dapat memiliki

kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk

bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan

kompetitif. Anggapan banyak orang bahwa matematika merupakan

pelajaran yang sulit tanpa disadari telah mempengaruhi penilaian siswa

terhadap matematika. Keadaan itu menyebabkan siswa juga akan

beranggapan demikian, ketika berhadapan dengan matematika.

Pandangan bahwa matematika merupakan ilmu yang kering, abstrak,

teoretis, penuh dengan lambang-lambang dan rumus-rumus yang sulit

dan membingungkan, yang didasarkan atas pengalaman kurang

menyenangkan ketika belajar matematika di sekolah telah ikut membentuk

persepsi negatif siswa terhadap matematika.

Hal tersebut terjadi karena guru dalam memberikan pembelajaran

matematika belum maksimal sehingga siswa belum mampu menemukan

konsep secara mandiri. Guru hendaknya membantu siswa agar dapat

Page 23: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

6

mengatasi rasa sulit yang dialami siswa dalam belajar matematika. Untuk

mengatasi rasa sulit tersebut, hendaknya guru menggunakan media

pembelajaran sebagai salah satu unsur pendukung data pembelajaran.

Sundayana (2015) mengatakan bahwa media apabila dipahami

secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan atau sikap. Pengertian lain disebutkan bahwa

pengertian media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi

menyampaikan pesan.

Tercapainya pesan yang disampaikan pendidik kepada siswa, itu

sangat tergantung bagaimana proses pembelajaran itu berlangsung. Jika

pembelajaran yang dilakukan efektif, maka siswa pun akan dapat

menyerap ilmu dan pesan yang pendidik sampaikan. Untuk menciptakan

pembelajaran matematika yang menyenangkan dan membangkitkan

motivasi siswa, diperlukan model pembelajaran berbasis media sebagai

salah satu alat untuk memudahkan penyampaian pesan kepada siswa

agar materi yang diajarkan dapat dipahami oleh siswa.

Mursid (2015) menjelaskan bahwa media pembelajaran merupakan

wadah atau alat yang berguna membangkitkan keinginan dan minat baru,

media mengembangkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar

lebih optimal. Proses belajar mengajar dengan menggunakan media

interaktif, juga membuat materi menjadi lebih menarik karena melalui

media bahan pelajaran dapat disampaikan dalam bentuk visual maupun

Page 24: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

7

audio visual. kemampuan guru juga dalam pembelajar sangat terbatas

dan strategi yang digunakan terkadang kurang tepat. Sebagai solusi

alternatif yang paling efektif dan efisien diantaranya adalah dengan

melakukan strategi pembelajaran kooperatif yaitu kegiatan pembelajaran

dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu

mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan.

Menurut Rahman (2012), kedudukan media pendidikan sebagi alat

bantú mengajar ada dalam komponen metodologi, sebagai salah satu

lingkungan belajar yang diatur oleh guru. Berbagai macam media

pembelajaran seperti LKS, buku teks, dan modul telah umum

dipergunakan. Selain itu, sekarang juga sedang berkembang media audio

visual seperti video pembelajaran, makromedia, powerpoint, hingga yang

memanfaatkan jaringan internet. Program pendidikan yang memanfaatkan

fasilitas teknologi sebagai salah satu sarana dan media dalam

pembelajaran. siswa dapat bersemangat belajar dengan menggunakan

media interaktif juga sebagai sumber belajar bagi siswa karena

tampilannya menarik dan mendukung pembelajaran.

Media teknologi yang interaktif sangat menunjang dalam proses

belajar mengajar di kelas, hal ini dipengaruhi oleh ketertarikan siswa

dengan penerapan teknologi tersebut sebagai sesuatu yang baru

sehingga dapat membantu dalam dalam berkomunikasi dengan siswa.

Sebagai guru atau pendidik harus mampu memahami dan mengetahui

berbagai faktor yang mempengaruhi dalam komunikasi dengan siswa

Page 25: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

8

sebagai bagian dalam pemerolehan pengetahuan, ketrampilan ataupun

sikap dalam proses pembelajaran sehingga pengetahuan, ketrampilan

ataupun sikap menjadi sebuah hal baru sebagai hasil dari belajar.

Selain pemanfaatan media pembelajaran, pada proses

pelaksanaan pembelajaran harus menggunakan model yang sesuai atau

yang dapat menunjang pemanfaatan media tersebut. Salat satu model

pembelajaran yang memiliki kesesuain dengan pemanfaatan media

adalah model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Apilcation

Division (STAD). Model pembelajaran kooperatif tipe Student Team

Apilcation Division (STAD) merupakan rangkaian kegiatan belajar yang

dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Menurut AL-Hafizh (2011) memberikan penjelasan

bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model

pembelajaran yang banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan

pembelajaran yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama

untuk mengatasi permasalahan dalam proses pembelajaran.

Menurut Slavin (Wayan 2017), salah satu model pembelajaran

kooperatif yang paling sederhana adalah tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) dan merupakan model yang paling baik

untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan media interaktif.

Isjoni (2010), menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD

merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pembelajaran

pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling

Page 26: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

9

memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna

mencapai prestasi yang maksimal.

Salah satu penelitian terdahulu tentang penggunaan media

interaktif dalam pembelajaran matematika pernah dilakukan oleh Nuryadi

dan Zulfa Hanani Bahtiar(2017) yang berjudul “Pengembangan Media

Pembelajaran Matematika Interaktif Menggunakan Adobe Flash Cs 5

Pokok Bahasan Trigonometri Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

SISWA Kelas X SMA”. Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa

media pembelajaran matematika interaktif dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa.

Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara di salah satu

sekolah yang ada di Kabupaten Pangkep yaitu SDN Paddoang-doangan

Kecamatan Pangkajene, peneliti menemukan beberapa kendala yang

terjadi dalam pembelajaran matematika, pertama pada saat proses

pembelajaran guru hanya melakukan pembelajaran secara klasikal yang

menoton tanpa menggunakan media interaktif yang bervariasi, sehingga

ditemukan suasana kelas yang menampakkan kurangnya minat belajar

yang digunakan hanya menggunakan sebatas buku teks yang membuat

anak-anak merasa jenuh, kurang semangat. Kedua siswa bercerita

sesama temannya, dan kurang aktif dalam tanya jawab terkait dengan

materi yang diajarkan. Ketiga hasil belajar atau prestasi siswa rendah

yaitu dibawah standar nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 yang

telah ditentukan.

Page 27: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

10

Berdasarkan masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian untuk mengambil suatu solusi. Menggunakan suatu metode

pembelajaran, dibutuhkan proses pembelajaran yang tepat yaitu

penggunaan media pembelajaran (Syamsuddin, 2018). Pemahaman

siswa akan optimal jika menggunakan media yang efektif. Sehingga hasil

yang diperoleh siswa dapat nilai yang sesuai standar Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang ditentukan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis disini tertarik melakukan

penelitian tentang pembelajaran Matematika dengan menentukan model

media yang interaktif, dengan judul “Perbandingan Hasil Belajar

Matematika Siswa kelas V Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran

Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Berbantuan

Media Visual Basic Aplication (VBA) Media Powerpoint Gambar Diam”

dimana siswa disajikan gambar dalam aplikasi powerpoint dengan fasilitas

komputer di depan kelas, guru memberikan instruksi agar siswa

berkelompok dapat menyelesaikan lembar kerja yang telah disajikan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, penulis

merumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Seberapa besar hasil belajar matematika siswa kelas V SDN

Paddoang-doangan dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Page 28: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

11

Student Team Achievement Division (STAD) berbantukan media

pembelajaran interaktif powerpoint Visual Basic Aplication (VBA)?

2. Seberapa besar hasil belajar matematika siswa kelas V SDN

Paddoang-doangan dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Student Team Achievement Division (STAD) media pembelajaran

powerpoint gambar diam ?

3. Apakah kemampuan hasil belajar matematika siswa kelas V SDN

Paddoang-doangan menggunakan media powerpoint berbantukan

Visual Basic Application (VBA) lebih baik dibandingkan yang

menggunakan media powerpoint gambar diam dengan setting

kooperatif model Student Team Achievement Division (STAD)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang hendak dicapai

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa kelas V SDN

Paddoang-doangan dengan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) berbantukan media pembelajaran

interaktif powerpoint Visual Basic Aplication (VBA).

2. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa kelas V SDN

Paddoang-doangan dengan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) media pembelajaran powerpoint

gambar diam.

Page 29: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

12

3. Untuk mengetahui perbandingan kemampuan hasil belajar

matematika siswa kelas V SDN Paddoang-doangan memnggunakan

media powerpoint berbantukan Visul Basic Application (VBA) lebih

baik dibandingkan yang menggunakan media powerpoint gambar

diam dengan setting kooperatif model Student Team Achievement

Divison (STAD)?

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberi manfaat teoritis dan

manfaat praktiks bagi guru, siswa, dan peneliti.

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan mengenai

perangkat media pembelajaran interaktif dengan setting kooperatif model

STAD dan pengaruhnya terhadap hasil belajar pada siswa kelas V SD.

b. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini yaitu.

1. Bagi siswa , penggunaan media interaktif yang diterapkan dapat dalam

menyelesaikan masalah-masalah yang harus diselesaikan sesuai

tuntutan materi pelajaran matematika yang diajarkan, serta mencapai

hasil belajar yang diharapkan.

2. Bagi guru, sebagai referensi dan bahan masukan untuk memotivasi

guru menerapkan media-media pembelajaran sebagai salah satu

untuk alternatif mencapai hasil belajar yang diharapkan.

Page 30: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

13

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini bisa menjadi acuan bagi pengambil

kebijakan disekolah untuk menerapkan sumber-sumber belajar yang

interaktif.

Page 31: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Hakikat Hasil Belajar

Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa

kemampuan yang berupa keterampilan dan prilaku baru sebagai akibat

dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Dalam hal ini, hasil belajar

sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses

belajar.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh

siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley

dalam Nana Sudjana (2016: 11) membagi 3 hasil belajar, yakni: (a)

keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap

dan cita-cita. Masing-masing hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang

telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gegne membagi 5 kategori

hasil belajar, yakni: (a) informasi verbal, (b) keterampilan intlektual, (c)

strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan motorik.

Menurut Abdurrahman dalam Asep Jihad, dkk (2013:14), hasil

belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan

belajar. Berbeda dengan pendapat Abdurrahman, dalam Agus Suprijono

Page 32: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

15

(2015:5), mengemukakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,

nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.

Dari beberapa definisi hasil belajar adalah kemampuan yang

dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat

diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis,

yang diraih siswa dan merupakan tingkat penguasaan setelah menerima

pengalaman belajar yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan

pelajaran. Unsur terpenting dalam proses belajar adalah pengetahuan

yang dimiliki oleh setiap individu sesuai dengan situasi belajarnya. Apa

yang diketahui siswa akan menentukan apa yang akan diperhatikannya,

dipersepsi olehnya, dipelajari, diingat atau bahkan dilupakan (Hariyanto,

Suyono, 2014).

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor

perolehan nilai siswa dalam aspek kemampuan pengetahuan setelah

mengikuti kegiatan proses pembelajaran. Menurut Benjamin S. Bloom tiga

ranah hasil belajar, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif

adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,

menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis

(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,

merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai).

Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding

(memberikan respon), valuing (nilai), organization (organisasi),

characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi perception

Page 33: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

16

(persepsi), set (kesiapan), guided response (gerakan terbimbing),

mechanical response (gerakan yang terbiasa), complex response

(gerakan yang kompleks), adjustment (penyesuaian pola gerakan),

creativity (kreativitas). (Agus Suprijono, 2015: 6-7).

Untuk memperoleh hasil belajar, dilakukan evaluasi atau penilaian

yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat

penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari

tingkat penguasaan ilmu pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan,

(Jihad dkk, 2013:15). Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa

mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut

pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Menurut Muhibbin Syah (2015:24), mengemukakan pendapatnya

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu sebagai

berikut:

a. Faktor Lingkungan

1) Lingkungan alami, yaitu lingkungan hidup (tempat tinggal anak didik )

dan lingkungan sekolah.

2) Lingkungan sosial budaya, yaitu lingkungan di dalam sekolah dan di

luar sekolah.

b. Faktor Instrumental

1) Kurikulum, dapat dipakai oleh guru dalam merencanakan program

pengajaran.

Page 34: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

17

2) Program sekolah, dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kualitas

belajar mengajar.

3) Sarana dan fasilitas mencakup gedung sekolah (ruang kelas, ruang

kepala sekolah, ruang dewan guru, ruang perpustakaan, ruang BP,

ruang tata usaha, dan halaman sekolah yang memadai ), buku-buku di

perpustakaan, buku pegangan anak didik, buku pegangan guru, dan

buku penunjang serta alat peraga.

c. Faktor Fisiologis

1) Kondisi fisiologis yaitu jasmani yang sehat dan tidak sehat

2) Kodisi panca indera yaitu mata, hidung, pengecap, telinga, dan tubuh.

d. Faktor Psikologis

1) Minat yaitu suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal

atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh

2) Kecerdasan yaitu kecerdasan yang tinggi dan kecerdasan yang

rendah

3) Bakat yaitu kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih

perlu dikembangkan atau latihan.

4) Motivasi yaitu kondisi psikologis yang mendorong sesorang untuk

melakukan sesuatu.

5) Kemampuan kognitif yaitu persepsi, mengingat dan berpikir.

Page 35: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

18

2. Hakikat Pembelajaran Matematika di SD

Hakikatnya matematika merupakan suatu ilmu yang abstrak, formal

dan memiliki banyak bahasa simbol yang memiliki padat arti serta

kemampuan berfikir konkret anak SD yang relatif berbeda-beda maka

dalam pembelajaran matematika guru harus bisa menciptakan

pembelajaran yang bisa mempermudah proses berpikir siswa dari suatu

yang abstrak menjadi suatu yang konkret yang bisa dengan mudah

dipahami oleh siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika.

Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa

mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta berkemampuan

bekerjasama (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2007). Matematika

sebagai salah satu mata pelajaran dasar pada setiap jenjang pendidikan

formal yang memegang peran penting dalam peningkatan kualitas

pendidikan. Oleh karena guru diharapkan merancang pembelajaran

matematika, sehingga memberikan kesempatan yang seluas-luasnya

kepada siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar sehingga

motivasi siswa dapat diatasi. Sifat matematika yang merupakan suatu

struktur, sehingga kesalahan pada satu bagian akan menyebabkan

kesalahan pada bagian lain yang bisa menciptakan rendahnya motivasi

siswa untuk mempelajari matematika.

Menurut Suherman (Harwana:2013), tujuan pendidikan matematika

di jenjang pendidikan dasar dan menengah, antara lain:

Page 36: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

19

1).Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan

di alam kehidupan nyata yang selalu berubah, melalui latihan bertindak

atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, efektif, efesien

dan jujur, 2).Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika

dan pola piker matematis dalam kehidupan sehari-hari dan dalam

mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Berdasarkan tujuan tersebut

bahwa orientasi pembelajaran matematika adalah bagaimana

kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dalam proses belajar

matematika.

Ellington (Hakim, 2012) menyatakan tujuan pembelajaran adalah

pernyataan yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar. Akib

(2016), menyatakan bahwa tujuan pembelajaran matematika sebagai

berikut; 1).Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan,

misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen,

menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsistensi, dan inkonsistensi,

2).Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan

penemuan dengan mengembangkan dengan pemikiran divergen, orisinil,

rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan serta mencoba-coba,

3).Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah,

4).Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau

mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan,

grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan tersebut.

Page 37: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

20

Hadi (2005) menyatakan bahwa ”matematika sebagai salah satu

mata pelajaran di sekolah di nilai sangat memegang peranan penting

karena matematika dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam

berfikir secara logis, rasional, kritis, cermat, efektif dan efisien”. Oleh

karena itu, pengetahuan matematika harus dikuasai sedini mungkin oleh

para siswa . Suatu proses belajar yang aktif ditandai dengan adanya

keterlibatan siswa secara komprehensif baik fisik, mental maupun

emosional. Pengelolaan ini dapat dilakukan dengan melakukan variasi

metode mengajar, disesuaikan dengan sub pokok bahasan yang sedang

diberikan.

Mustafa (Wijayanti 2011) menyebutkan bahwa matematika adalah

ilmu tentang kuantitas, bentuk, susunan, dan ukuran, yang utama adalah

metode dan proses untuk menemukan dengan konsep yang tepat dan

lambang yang konsisten, sifat dan hubungan antara jumlah dan ukuran,

baik secara abstrak, matematika murni atau dalam keterkaitan manfaat

pada matematika terapan.

Kesimpulan dari pernyataan di atas adalah, pembelajaran

matematika merupakan ilmu pendidikan formal dimana dapat

meningkatkan aktifitas kreatif dalam belajar serta mengembangkan

kemampuan dalam menemukan konsep yang tepat, berfikir, bernalar

mampu menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan baik

secara lisan maupun tulisan.

Page 38: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

21

3. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif .

a. Pembelajaran kooperatif.

Menurut Suprijono (2015), pembelajaran kooperatif (cooperative

learning) mengandung banyak pengertian. Para ahli pun mencoba untuk

mendefenisikan tentang pembelaran cooperative learning. Model

pembelajaran cooperative learning menempatkan siswa sebagai bagian

dari suatu sistem kerja sama dalam mencapai suatu hasil yang optimal

dalam belajar. Model ini berangkat dari asumsi dalam kehidupan

masyarakat, yaitu “getting better together” atau raihlah yang lebih baik

bersama-sama.

Abidin (2014) menyatakan pembelajaran kooperatif merupakan

sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk

bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas terstruktur.

Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara

berkelompok, tapi belajar kooperatif ada struktur dorongan yang bersifat

interdependensi efektif diantara anggota kelompok. Hubungan kerja

seperti itu memungkinkan timbulnya persepsi positif tentang apa yang

dapat dilakukan siswa untuk méncapai keberhasilan belajar berdasarkan

kemampuan dirinya dan andil dari anggota kelompok lain selama belajar

bersama dalam kelompok.

Page 39: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

22

b. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif

Lie (2008) mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa

dianggap cooperative learning. Pembelajaran kooperatif memenuhi lima

unsur model pembelajaran gotong royonh, yaitu sebagai berikut:

(1). Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence).

Keberhasilan kerja kelompok ditentukan oleh kinerja masing-masing

anggota kelompok.

(2).Tanggung jawab perseorangan (personal responsibilty), yaitu

kebahasilan kelompok sangat tergantung dari masing-masing anggota

kelompoknya.

(3). Interaksi tatap muka (face to face promotive interaction), yaitu

memberikan kesempatan kepada setiap anggota kelompok untuk

bertatap muka melakukan interaksi dan diskusi untuk saling memberi

dan menerima informasi dari anggota kelompok lain.

(4). Partisipasi dan komunikasi (participation commmication), yaitu melatih

siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam

kegiatan pembelajaran.

(5). Evaluasi proses kelompok (group processing), yaitu menjadwalkan

waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi program kerja

kelompok dan hasil kerja sama mereka, agar selanjutnya bisa bekerja

sama dengan lebih efektif.

Pembelajaran kooperatif ( cooperative learning ) merupakan bentuk

pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-

Page 40: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

23

kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat

sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterog en.

Rusman, (2014).

Tom, (Rusman, 2014) mengemukakan bahwa cooperative learning

adalah suatu pendekatan yang menekankan kerjasama dalam suatu

kelompok.

c. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif.

Menurut Rusman (2014) terdapat enam langkah utama di dalam

pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif, pelajaran dengan

guru menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar.

Fase ini diikuti oleh penyajian informasi, seringkali dengan bahan bacaan

dari pada secara verbal. Selanjutnya, siswa dikelompokkan kedalam tim-

tim belajar.

Sintaks model pembelajaran kooperatif terdiri dari 6 (enam) fase

seperti tabel berikut.

Tabel 2.1 Langkah – langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase-fase Perilaku Guru

Fase 1 : present goals and set

Menyampaikan tujuan dan

mempersiapkan siswa

menjelaskan tujuan pembelajaran

dan mempersiapkan siswa siap

belajar.

Fase 2 : present information

Menyajikan infomasi

mempresentasikan informasi

kepada siswa secara verbal

Page 41: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

24

Tabel 2.1 Langkah – langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase 3 : organize students into

learning teams.

learning teams Mcngorganisir

siswa ke dalam tim-tim belaar

memberikan penjelasan kepada

siswa tentang tata cara

pembentukan tim belajar dan

membantu kelompok melakukan

transisi yang efesien.

Fase 4 : assist team work and

study.

Membantu kerja tim dan belajar

membantu tim – tim belajar selama

siswa mengerjakan tugasnya.

Fase 5 : test on the materials

Mengevaluasi

menguji pengetahuan siswa

mengenal berbagai materi

pembelajaran atau kelompok –

kelompok mempresentasikan hasil

kerjanya.

Fase 6 : provide recognition

Memberikan pengakuan atau

penghargaan

mempersiapkan cara untuk

mengeakui usaha dan prestasi

individu maupun kelompok.

Sumber : Suprijono A. 2015

d. Penerapan Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division

(STAD).

Ada beberapa variasi jenis model dalam pembelajaran kooperatif,

walaupun prinsip dasar dari pembelajaran kooperatif ini tidak berubah,

menurut Rusman (2014 : 213). Model Student Team Achievement Division

(STAD), model ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya

di Universitas John Hopkin. Menurut Slavin (2005), model STAD

merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti.

Model ini sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam matematika,

Page 42: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

25

IPA, IPS, Bahasa Inggris, Teknik dan banyak subjek lainnya, dan pada

tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Dalam model STAD, siswa

dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang beragam

kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Guru memberikan suatu

pelajaran dan para siswa didalam kelompok memastikan bahwa semua

anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut.

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif model STAD:

1).penyampaian tujuan dan motivasi, 2).pembagian kelompok,

3).presentasi dari guru, 4).kegiatan belajar dalam tim (kerja tim), 5).Kuis

(evaluasi), 6).penghargaan prestasi tim.

Menurut Robert E. Slavin (2005) pembelajaran model student team

achievement division (STAD) dapat dilakukan melalui langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Persiapan

1) Guru menyiapkan materi yang akan diberikan kepada siswa

2) Guru membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan lima

siswa yang memiliki karakteristik yang berbeda.

3) Menentukan skor nilai dasar yang merupakan nilai rata-rata siswa

pada tes yang lalu atau nilai akhir siswa secara individu.

4) Membangun tim yang dimaksudkan agar tidak ada kecanggungan

dalam kelompok dan untuk mengenal satu sama lain.

b. Tahapan pembelajaran

Page 43: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

26

1) Guru menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajar

2) Guru mengorganisasi siswa kedalam kelompok-kelompok belajar.

3) Guru memberikan tugas individu

b. Evaluasi individu dan penghargaan kelompok Sesudah

melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa mengerjakan kuis, dan

dari sinilah guru memberikan skor individu dan skor tim. Bagi

kelompok yang memiliki skor paling tinggi berhak mendapatkan

penghargaan.

Berdasarkan uraian langkah pembelajaran tersebut, penerapan

metode pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dalam

mata pelajaran matematika dengan media berbasis komoputer di kelas

dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Kegiatan pendahuluan

1) Guru mengucap salam

2) Guru mengecek kehadiran siswa

3) Guru memberikan apersepsi pada siswa

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

5) Guru membagi siswa dalam kelompok kecil (5 orang) yang bersifat

heterogen dan menunjuk satu siswa sebagai ketua pada masing-

masing kelompok

6) Guru menjelaskan tujuan pembagian kelompok siswa

Page 44: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

27

7) Guru membagikan Lembaran yang harus diselesaikan oleh siswa

kepada setiap siswa

8) Guru menyampaikan definisi singkat pelaksanaan pembelajaran

dengan media VBA atau powerpoint menggunakan model

pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)

a. Kegiatan inti

1) Siswa secara mandiri mencari informasi dari berbagai sumber (buku,

majalah, internet, pengalaman) untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan dari guru mengenai topik yang akan dibahas.

2) Siswa mendiskusikan jawaban secara klasikal.

3) Siswa melengkapi pemahaman setiap point materi yang ada dalam

pertanyaan dengan memahami slide pembelajaran yang disediakan

oleh guru

4) Guru membagi siswa dalam kelompok kecil yang terdiri dari 5-6

siswa.

5) Pembagian kelompok dengan mempertimbangkan keheterogenitasan

kemampuan akademik, jenis kelamin, dan etnis.

6) Siswa melakukan kegiatan yang ada pada lembar kerja kelompok

yang telah dirancang guna semakin memahami materi dari slide

media powerpoint.

7) Selama kegiatan diskusi kelompok guru berkeliling guna mengontrol

dan memotivasi siswa

8) Beberapa kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok

Page 45: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

28

9) Siswa bersama guru mendiskusikan, menambah gagasan,

mengkonfirmasi secara klasikal hasil presentasi kelompok. Guru

memastikan bahwa semua kelompok mempunyai infomasi yang benar

dan sama.

10) Guru memberikan penghargaan berupa reward terhadap kelompok

yang mendapatkan skor tertinggi.

11) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang diajarkan

c. Kegiatan penutup

1) Guru memberi kesimpulan tentang materi yang dipelajari

2) Guru mengevaluasi ketercapaian materi pembelajaran

3) Guru memberikan skor peningkatan untuk masing-masing kelompok

dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang mengerjakan

tugas dengan baik dan memiliki poin tertinggi

4) Guru memberi umpan balik terhadap tugas / kegiatan yang telah

dilakukan oleh siswa

5) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe student team

achievement division ini adalah satu kesatuan yang tidak dapat dilakukan

sendiri-sendiri dan harus dilakukan secara sistematis. Hal ini agar hasil

dari pembelajaran tersebut tercapai.

4. Media

Media berasal dari bahasa Latin bentuk jamak dari kata medium

yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar, dalam bahasa

Page 46: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

29

Inggris media dikenal dengan istilah medium yang berarti perantara,

demikian pula dalam bahasa Arab disebut wasa’il yang berarti perantara.

Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan

pesan-pesan pengajaran. Menurut Syaiful (1995) media adalah alat bantu

apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai

tujuan pengajaran. Menurut Hamalik (2003) media pembelajaran

merupakan unsur penunjang dalam proses belajar mengajar agar

terlaksana dengan lancar dan efektif.

Menurut Sanjaya (2006), media pembelajaran adalah seluruh alat

dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti

radio, televisi, koran, buku, majalah, dsb. Menurut Rohman, (Hakim 2014),

media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau

kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap atau media juga

dapat disebut sebagai alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau

informasi dari pengirim kepada penerima pesan.

Gagne dan Briggs, (Satriansya 2016) secara implisit mengatakan

bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan

untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain

buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide

(gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan Komputer. Media

adalah komponen sumber belajar atau wahana yang mengandung materi

instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk

Page 47: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

30

belajar. Sundayana (2015), menyatakan bahwa media apabila dipahami

secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa media

interaktif merupakan multimedia yang digunakan sebagai media

pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa

sehingga siswa mampu memahami informasi yang diberikan.

a. Media Pembelajaran Interaktif

Seorang guru dalam melaksanakan tugas mengajar dan mendidik

harus memiliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan

media pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan. Salah satu

media pembelajaran yang digunakan di kelas adalah media pembelajaran

interaktif. Menurut Dimyati dan Mujiono (Komara 2014) adalah suatu

kegiatan guru yang secara terprogram dalam desain instruksional, untuk

membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan

sumber belajar. Jadi model pembelajaran interaktif adalah suatu cara atau

teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru pada saat menyajikan

bahan pelajaran guru dapat menciptakan situasi interaktif dan edukatif,

dalam menunjang tercapainya tujuan belajar.

Menurut Sulaiman ( Utami, 2014) pembelajaran yang memfasilitasi

siswa agar memiliki kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan

Page 48: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

31

tidak cukup hanya mengakomodasi proses eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi, namun juga mengakomodasi proses mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengomunikasikan. Di

samping itu juga, perlu memanfaatkan beberapa media pendidikan yang

telah ada dan mengupayakan pengadaan media pendidikan baru demi

terwujudnya tujuan bersama. Menurut Fahroji (2014), media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

(bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat,

pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai

tujuan belajar.

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan

berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati

posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen

sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan

proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa

berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen

integral dari sistem pembelajaran.

Media interaktif adalah alat bantu berbasis multimedia yang bisa

menjabarkan pesan atau informasi dari guru ke siswa yang dalam

prosesnya terjadi komunikasi aktif dua arah antara multimedia dengan

pengguna atau yang tujuannya untuk mempermudah proses

pembelajaran.

Page 49: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

32

Menurut Seels & Glasgow (Arsyad 2002),mengelompokkan media

interaktif merupakan kelompok pilihan media teknologi mutakhir. Media

teknologi mutakhir sendiri dibedakan menjadi (1) media berbasis

telekomunikasi, misal teleconference, kuliah jarak jauh, dan (2) media

berbasis mikroprosesor, misal computer-assited instruction, permainan

komputer, sistem tutor intelejen, interaktif, hypermedia, dan compact

(video) disc (CD / VCD).

Kesimpulannya, media pembelajaran interaktif adalah suatu sistem

penyampaian pengajaran yang menyajikan materi video rekaman dengan

pengendalian komputer kepada siswa yang tidak hanya mendengar dan

melihat video dan suara, tetapi juga memberikan respons yang aktif, dan

respons itu yang menentukan keberhasilan dan ketercapaian tujuan dari

media tersebut.

b. Media Pembelajaran Berbasis Komputer

Sudrajat (2010) menyatakan komputer merupakan jenis media

yang secara virtual dapat menyediakan respons yang segera terhadap

hasil belajar yang dilakukan oleh siswa. Lebih dari itu, komputer memiliki

kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai kebutuhan.

Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah memungkinkan

komputer memuat dan menayangkan berbagai bentuk media didalamnya.

Saat ini teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai

sarana komputasi dan pengolahan kata (word processor) tetapi juga

Page 50: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

33

sebagai sarana belajar multimedia yang memungkinkan siswa membuat

desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan. Menurut Wiana,

w.(2017), sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai

teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk

menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah

tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat

mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan,

komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang

efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran yang

relevan misalnya rancangan grafis dan animasi

c. Kriteria Pemilihan Media Animasi

Animasi menurut Suheri (Nasir 2014) merupakan kumpulan

gambar yang diolah sedemikian rupa sehinggah menghasilkan gerakan.

Animasi mewujudkan ilusi (illusion) bagi pergerakan dengan memaparkan

atau menampilkan satu urutan gambar yang berubah sedikit demi sedikit

(progressively) pada kecepatan yang tinggi. Animasi digunakan untuk

memberi gambaran pergerakan bagi sesuatu objek. Menurut Bustaman

(Nasir 2014) animasi adalah suatu proses dalam menciptakan efek

gerakan atau perubahan dalam jangka waktu tertentu dapat juga berupa

perubahan warna dari suatu objek dalam jangka waktu tertentu dan bias

juga dikatakan berupa perubahan bentuk dari suatu objek ke objek lainnya

dalam jangka waktu tertentu.

Page 51: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

34

Menurut Nasir (2014), animasi adalah sebuah objek atau beberapa

objek yang tampil bergerak melintasi stage atau beberapa bentuk,

berubah ukuran, berubah warna, berubah putaran, berubah properti-

properti lainnya. Pendapat lain dari Zeembry (Nasir 2014) animasi adalah

pembuatan gambar atau isi yang berbeda-beda pada setiap frame,

kemudian dijalankan rangkaian frame tersebut menjadi setiap motion atau

gerakan sehingga terlihat seperti film. Efektifitas animasi dalam

pembelajaran tidak hanya berhubungan dengan bagaimana animasi itu

diterima dan dikonsepkan, namun juga bagaimana animasi tersebut

dirancang. Ada tiga jenis format animasi menurut Utami (Nasir 2014) yaitu,

a) Animasi tanpa sIstem kontrol adalah animasi ini hanya memberikan

gambaran kejadian sebenarnya (Behavioural realism), tanpa ada kontrol

sistem. Misalnya pause, memperlambat kecepatan penggantian frame,

zoom in, zoom out, dan lain-lain. b) Animasi dengan sistem kontrol adalah

animasi ini dilengkapi dengan tombol kontrol. Misalnya tombol untuk

pause, zoom in, zoom out, dan lain-lain.b). Animasi manipulasi langsung

animasi manipulasi langsung menyediakan fasilitas untuk pengguna

berinteraksi langsung dengan control navigasi (misalnya tombol dan

slider). Animasi yang tidak dilengkapi dengan sistem kontrol memiliki

kelemahan, bisa jadi animasi terlalu cepat, pengguna tidak memiliki waktu

yang cukup untuk memperhatikan detil tertentu karena tidak ada fasilitas

untuk pause dan zoom in.

Page 52: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

35

Animasi dengan sistem kontrol memungkinkan pengguna untuk

menyesuaikan animasi dengan kapasitas pemrosesan informasi mereka.

Namun hal ini pun masih memiliki kekurangan, penelitian menunjukkan

bahwa kurangnya pengetahuan awam atas materi yang dipelajari

menyebabkan siswa tidak tahu mana bagian yang penting dan harus

diperhatikan guna memahami materi. Seringkali siswa lebih

memperhatikan bagian yang tampak menonjol secara perseptual.

Pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan secara garis besar animasi

adalah suatu tampilan menarik, grafis statis maupun dinamis, yang

disebabkan oleh perubahan tiap frame (frame by frame), perubahan posisi

bergerak (motion tween) maupun perubahan bentuk pergerakan (motion

shape).

Memilih media yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran

tidaklah mudah. Selain memerlukan analisis mendalam dengan

mempertimbangkan berbagai aspek juga dibutuhkan prinsip-prinsip

tertentu agar pemilihan media bisa lebih tepat.

d. Manfaat Media .

Pribadi (2017) menegemukakan bahwa pemanfaatan media, baik

keperluan individu maupun kelompok, secara umum mempunyai beberapa

tujuan yaitu: (1) Memperoleh informasi dan pengetahuan; (2) mendukung

aktivitas pembelajaran; dan(3) sarana persuasi dan motivasi.

Page 53: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

36

Aspek Manfaat media Pembelajaran

Bagi guru Bagi siswa

Penyampaian materi

Memudahkan guru dalam menjelaskan materi pembelajaran

Memudahkan siswa dalam memahami pelajaran

Konsep Materi yang bersifat abstrak menjadi konkret

Konsep materi mudah di pahami konkret medianya, konkret pemahamannya.

Waktu Lebih efektif dan efisien mengulang materi pembelajaran seperlunya saja

Memilih waktu yang lebih banyak dalam pembelajaran materi dan menambah materi yang relevan.

Minat Mendorong minat belajar dan mengajar guru

Membangkitkan minat belajar siswa.

Situasi belajar hasil belajar

Interaktif kualitas hasil mengajar lebih baik.

Multi aktif lebih mendalam dan utuh.

(satrianawati:2018)

Berdasarkan pendapat dapat dinyatakan bahwa tujuan

menggunakan media dalam pembelajaran dimana informasi-informasi dan

pengetahuan yang ada dapat digunakan sebagai sarana untuk

mempelajari pengetahuan dan keterampilan tertentu, sehingga dapat

mendukung aktivitas dalam pembelajaran serta memotivasi terjadinya

perilaku positif dari penggunanya.

e. Fungsi Media

Menurut Sardiman dan Sundayana (2005), menyatakan bahwa

secara umum media mempunyai fungsi: a) memperjelas pesan agar tidak

terlalu verbalistis. b) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan

daya indera. c) menimbulkan gairah belajar, interaksi Iebih langsung antar

Page 54: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

37

siswa dengan sumber belajar. d) memungkinkan anak belajar mandiri

sesuai dengan kemampuan visual auditorial dan kinestetiknya. e)

memberi rangsangan yang sama mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan persepsi yang sama. f) penyampaian pesan pembelajaran

dapat lebih terstandar. g) pembelajaran dapat lebih menarik. h)

pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar. i)

waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek. j) kualitas

pembelajaran dapat ditingkatkan. k) proses pembelajaran dapat

berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan. l) sikap positif siswa

terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat

ditingkatkan.

Menurut Sugiarto (2010) pemanfaatan media/alat peraga yang

dilakukan secara benar akan memberikan kemudahan bagi siswa untuk

membangun sendiri pengetahaun yang sedang dipelajarinya. Apabila

peserta dapat memahami secara tuntas materi pokok tertentu, maka

kemampuan tersebut merupakan modal dasar untuk mempelajari materi

pokok lain yang berhubungan dengan materi pokok tersebut. Hal ini akan

memberikan semangat baru, motivasi baru dan rasa senang bagi siswa

mempelajari matematika. Oleh karena semangat dan motivasi yang

tumbuh dari diri siswa sendiri diharapkan dapat meningkatkan prestasi

belajar dan hasil belajar siswa tercapai.

Media yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran

disebut dengan media pembelajaran (Satrianawati:2018:5). Media dalam

Page 55: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

38

berdasarkan fungsinya di bagi menjadi dua (1). Media dalam arti luas

merupakan segala bentuk benda yang digunakan oleh seseorang untuk

melakukan perubahan dengan harapan perubahan tersebut bertahan

lama yang terjadi melalui pengalaman langsung maupun tidak langsung.

(2) media dala arti sempit misalkan alat dan bahan yang digunakan guru

dalam proses belajar mengajar yang terjadi di kelas untuk menyelesaikan

masalah ataupun untuk mencapai tujuan pembelajaran.

5. Powerpoint Visual Berbasis Application (VBA).

Pengembangan media, guru memiliki peranan yang sangat penting

untuk ikut mengembangkan media dan menyesuaikannya dengan

metode, model, dan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

Selanjutnya dalam pembelajaran matematika berbasis komputer, guru

dapat memanfaatkan berbagai aplikasi matematika seperti maple,

mathlab, geogebra, cabri, geometri sketcpad dan lain sebagainya.

Selain aplikasi-aplikasi tersebut, guru dapat membuatnya sendiri

sesuai dengan strategi pembelajaran yang digunakan. Beberapa aplikasi

tersebut diantaranya adobe flash, adobe animation, adobe dreamweaver,

html 5 ataupun memanfaatkan Ms. Office seperti Microsoft Powerpoint,

Excel, dan Word. Pramita (Hasana & Maharany, 2017) menyatakan

bahwa permasalahan yang sering dihadapi oleh guru dalam membuat

media adalah keterbatasan waktu serta kurangnya keterampilan yang

dimiliki.

Page 56: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

39

Selanjutnya untuk mensiasati permasalahan tersebut, guru dapat

berkolaborasi dengan KKG untuk membicarakan konsep media yang akan

dibuat atau berkonsultasi dengan teknisi sekolah. Selain itu guru dapat

menggunakan aplikasi yang mudah dipelajari dan praktis dalam

penggunaannya. Marcovitz (Hasana & Maharany, 2017) menyatakan

bahwa produk pembelajaran menggunakan Visual Basic Applications

(VBA). Powerpoint bisa membuat tampilan powerpoint lebih menarik.

Tampilan standar dari Powerpoint sendiri sebenarnya dapat menampilkan

hasil yang menarik tergantung kreatifitas ketika menggunakannya. Namun

dengan memanfaatkan Visual Basic Applications (VBA) memungkinkan

untuk memunculkan kreatifitas yang lebih kompleks dibandingkan dengan

Powerpoint biasa.

Penelitian ini, media pembelajaran interaktif yang digunakan adalah

animasi powerpoint berbasis Visual Basic Applications (VBA). Dengan

menggunakan media Powerpoint berbasis Visual Basic Applications (VBA)

diharapkan siswa bisa lebih tertarik pada media pembelajaran Powerpoint

ini. Fathoni (2016), Visual Basic Applications (VBA) merupakan bahasa

pemograman yang terdapat dibalik aplikasi Microsoft Office. Bahasa

pemrograman ini dapat dimanfaatkan untuk lebih mendayagunakan file -

file Microsoft Office yang kita ciptakan, misalnya membentuk interaktivitas

pada sebuah file presentasi. Powerpoint berbasis Visual Basic

Applications (VBA) memiliki daya tarik tersendiri yang berupa gambar dan

Page 57: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

40

suara sehingga mudah di pahami sebagai media pembelajaran dan

dengan penggunaan Visual Basic Applications (VBA) pada Powerpoint.

Animasi powerpoint Visual Basic Applications (VBA) akan

membantu dalam menyusun sebuah media yang digunakan untuk

membantu guru dalam menjelaskan materi pelajaran yang lebih

menarik dan interaktif kepada siswa. Dalam menyajikan pembelajaran

disini peneliti menambahkan animasi permainan kedalam pembelajaran.

Adapun proses pembuatan-pembuatan animasi microsoft powerpoint

(VBA), pertama-tama membuat gambar yang akan digunakan dalam

membuat animasi, lalu memasukkan gambar-gambar pembelajaran

kedalam bentuk powerpoint, dan menyusun tata letak bentuk gambar

bergerak sesuai kebutuhan materi pembelajaran siswa di kelas.

Diharapkan siswa lebih dapat memahami materi yang diterangkan

melalui Powerpiont. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

yang positif dan signifikan Powerpoint dengan Visual Basic Applications

(VBA) sebagai media pada pembelajaran matematika terhadap hasil

belajar kognitif siswa kelas V di Sekolah Dasar.

6. Powerpoint Gambar Diam.

Powerpoint adalah alat bantu presentasi, biasanya digunakan

untuk menjelaskan suatu hal yang dirangkum dan dikemas dalam slide

powerpoint. Sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami penjelasan

kita melalui visualisasi yang terangkum di dalam slide. Powerpoint

Page 58: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

41

merupakan program untuk membantu mempresentasikan dan

menampilkan presentasi dalam bentuk tulisan, gambar, grafik, objek,

clipart, movie, suara, atau video yang dimainkan pada saat presentasi

(Purnomo, 2010).

Kelebihan powerpoint antara lain: dapat menyajikan teks, gambar,

film, sound efek, lagu, grafik, dan animasi sehingga menimbulkan

pengertian dan ingatan yang kuat, mudah direvisi, mudah disimpan dan

efisien, dapat dipakai berulang-ulang, dapat diperbanyak dalam waktu

singkat dan tanpa biaya, dapat dikoneksikan dengan internet.

Menurut Kenthut dan Rahadi (2008), langkah–langkah untuk

mendesain media pembelajaran powerpoint yang tepat agar materi yang

dipresentasikan dapat dipahami oleh siswa secara maksimal adalah

sebagai berikut: 1) Tentukan topik sesuai dengan materi yang akan di

sampaikan 2) Siapkan materi yang sesuai dengan tujuan yang telah

dirumuskan. Pemilihan materi ini sangat penting karena tidak semua

materi dianjurkan untuk menggunakan powerpoint. 3) Identifikasi bahan-

bahan materi tersebut untuk diseleksi mana yang sesuai dengan

karakteristik media presentasi. Ingat tidak semua materi tersebut cocok

untuk dituangkan melalui media presentasi. 4) Tulis materi yang telah

dipilih dalam kalimat yang singkat, pointers dan hanya memuat poin-poin

penting saja (key words). Penulisan penjelasan yang panjang lebar sangat

tidak dianjurkan dalam penulisan naskah presentasi. Pada saat membuat

outline ini, pikirkan juga bahan-bahan pendukung presentasi, misalnya:

Page 59: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

42

clip art, picture, sound, background music, video klip dan lain sebagainya.

5) Tuangkan pesan-pesan yang disajikan dalam berbagai format seperti

teks (katakata), gambar, animasi atau audio-visual. Lengkapi outline yang

sudah dibuat dengan keterangan tambahan. Berilah warna pada font. Atur

tata letaknya. Berilah warna pada background. 6) Pastikan bahwa materi

yang ditulis telah cukup lengkap, jelas dan mudah dipahami oleh sasaran.

Menyelesaikan desain, mengulas ulang desain yang telah dibuat. Jika

perlu minta pendapat dan masukan dari orang lain. Lakukan perbaikan-

perbaikan jika diperlukan, hingga Anda telah yakin presentasi telah seperti

yang diinginkan.

Pribadi (2017), menyatakan powerpoint merupakan program

aplikasi komputer yang banyak digunakan untuk keperluan presentase.

Program powerpoint digunakan sebagai panduan oleh penyaji atau

presenter untuk menyampaikan pesan dan informasi yang ada dalam

media tersebut. Media powerpoint bersifat fleksibel untuk dikombinasikan

dengan bentuk tayangan atau media lain.

Gambar Diam terdiri dari beberapa jenis gambar-gambar yaitu ada

yang berupa foto, gambar, peta, dan sebagainya. Gambar atau foto

merupakan bahasa yang paling umum sehinggah mudah dimengerti.

Manfaat atau kelebihan gambar atau foto sebagai media pembelajaran

adalah : a) Memberikan tampilan yang sifatnya konkrit, b) Gambar dapat

mengatasi batasan ruang dan waktu, c) Gambar atau foto dapat

mengatasi keterbatasan pengamatan kita, d) Dapat memperjelas suatu

Page 60: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

43

masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, e)

Murah harganya dan mudah didapat serta digunakan tanpa memerlukan

peralatan khusus.

Adapun kelemahan media gambar diam dalam microsoft

powerpoint, biasanya ukurannya terbatas sehinggah kurang efektif untuk

pembelajaran kelompok besar, dan perbandingan yang kurang tepat dari

suatu objek akan menimbulkan kesalahan persepsi. penulis

menyimpulkan bahwa media merupakan bentuk/alat atau perantara untuk

memudahkan penyampaian pesan kepada siswa agar mudah dipahami.

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Tinjauan penelitian terdahulu merupakan salah satu referensi yang

diambil oleh peneliti. Sesudah peneliti melakukan tinjauan pustaka pada

hasil penelitian terdahulu berupa artikel dari beberapa jurnal yang telah

dibaca oleh peneliti seperti yang dipaparkan sebagai berikut:

Rudi, (2013). dengan judul “Perancangan Media Pembelajaran

Interaktif Matematika untuk siswa kelas 5 SD). Hasil penelitiannya

mengatakan, bahwa media interaktif membuat proses pembelajaran lebih

menarik karena gambar-gambar ilustrasi cerita, suara dan teks dapat

terintegrasi dan dapat di kendalikan sesuai keinginan.

Wiana, (2017). dengan judul “Animasi Berbasis Multimedia

Interaktif”. Hasil penelitiannya dalam pengujian terhadap penguasaan

konsep dan keterampilan merancang model dalam format digital

Page 61: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

44

menunjukkan bahwa kelompok eksperimen memperoleh kualifikasi yang

jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Itu artinya

penggunaan animasi interaktif berbasis multimedia, efektif untuk

meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan membuat desain

pengembangan multimedia interaktif dalam pembelajaran matematika

dengan pendekatan kontekstual ditinjau dari pemahaman konsep siswa

dalam format digital.

Dina, (2017). dengan judul “Pengembangan multimedia interaktif

dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual ditinjau

dari pemahaman konsep siswa “. Menyatakan multimedia interaktif

dengan pendekatan kontekstual ditinjau dari pemahaman konsep siswa

efektif dalam proses pembelajaran.

Wulandari, E & Sukirno, (2012). Dengan judul Penerapan Model

Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

Berbantu Media Monopoli Dalam Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi

siswa Kelas X Akutansi 2 SMK Negeri 1 Godean. Hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa terdapat peningkatan Aktivitas Belajar siswa kelas X

Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Godean Tahun Ajaran 2011/2012 melalui

penerapan Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement

Division (STAD) pada Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Rekonsiliasi

Bank. Aktivitas belajar secara umum mengalami peningkatan pada siklus I

dan siklus II. Sebelum menggunakan Model Cooperative Learning Tipe

Student Teams Achievement Division (STAD) Aktivitas Belajar siswa

Page 62: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

45

hanya 39,31%, kemudian pada siklus I sebesar 67,43% dan menjadi

88,06% pada siklus II.

Hasil akhir dari proses akhir belajar mengajar sebagai perwujudan

segala upaya yang telah dilakukan selama proses berlangsung lebih

sering dikaitkan dengan pengelolaan kelas dan nilai siswa sesudah

evaluasi diberikan yang selanjutnya dikenal sebagai hasil belajar.

Berdasarkan dari penelitian ini, maka terlihat beberapa hal yang menjadi

persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini, antara lain :

1. Lokasi penelitian yang berbeda, dimana penelitian ini dilakukan di

sekolah dasar, sedangkan penelitian yang relevan dilakukan di

sekolah menengah.

2. Persamaan penelitian ini, meneliti tentang penggunaan media

interaktif dengan setting kooperatif dan pengaruhnya media

terhadap hasil belajar siswa.

C. Kerangka Pikir

Pembelajaran yang menggunakan media powerpoint dijadikan

salah satu media pembelajaran yang dapat mengatasi masalah-masalah

fokus siswa atau perhatian siswa yang kurang pada saat guru

menyampaikan materi pembelajaran. Dengan penggunaan media

powerpoint dalam kegiatan proses belajar mengajar. Siswa akan menjadi

tertarik dalam mengikuti pelajaran, sehingga siswa menjadi termotivasi

dalam belajar, apabila siswa telah termotivasi maka daya serap

Page 63: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

46

pemahaman siswa pada materi yang diajarkan akan menjadi lebih banyak

sehingga dapat menyebabkan hasil belajar siswa pada saat evaluasi

menjadi meningkat. Dengan demikian penggunaan media powerpoint

akan meningkatkan motivasi siswa, pemahaman dan penguasaan siswa

akan konsep dan nilai-nilai yang dapat dipetik dari pembelajaran

matematika, sehingga pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa media

powerpoint dapat membantu pemahaman siswa terhadap materi

pembelajaran.

Berdasarkan observasi dan wawancara pada siswa kelas V di SDN

Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep ditemukan bahwa siswa

mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran matematika serta

kurangnya media dan variasi pembelajaran dari guru, sehingga hasil

belajar siswa yang masih rendah. Media teknologi yang interaktif sangat

menunjang dalam proses belajar mengajar di kelas dalam berkomunikasi

dengan peseta didik.

Penggunaan media pembelajaran powerpoint dengan gnmbar diam

dapat memmbantu guru dalam menyajikan teks, gambar, film, sound efek,

lagu, grafik, dan animasi sehingga menimbulkan pengertian dan ingatan

yang kuat, mudah direvisi, mudah disimpan dan efisien, dapat dipakai

berulang-ulang, dapat diperbanyak dalam waktu singkat dan tanpa biaya,

sehingga bisa membantu dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Sedangkan pemanfaatkan VBA pada powerpoint dapat membuat

animasi diluar format yang tersedia di powerpoint yang biasa digunakan.

Page 64: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

47

sehingga tampilan atau animasi lain yang tidak terdapat sebelumnya

dapat dibuat lebih menarik dengan membuat kode-kode program pada

worksheet VBA bahkan dapat mengaplikasikan rumus-rumus matematika

untuk menghasilkan sebuah animasi yang mnerik minat atau perhatian

siswa dalam pembelajaran.

Pengaplikasian kedua model powerpoint ini, yang dikombinasikan

dengan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD) dengan mengelompokkan siswa dalam beberapa

kelompok, sehingga siswa dapat saling bertukar pendapat, saling

bertanya dan membantu dalam menyelesaikan masalah akan memberi

efektifitas yang tinggi dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang

ditetapkan.

Dengan penerapan media pembelajaran interaktif berbasis animasi

powerpoint berbasis Visual Basic Applications (VBA) kooperatif model

Student Teams Achievement Division (STAD) dengan setting

pembelajaran kooperatif di harapkan memberikan manfaat dalam

pencapaian hasil belajar matematika kelas V SD Negeri paddoang-

doanggan sesuai dengan target.

Adapaun kerangka pikir dapat digambarkan pada bagan dibawah

ini:

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

Page 65: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

48

Gambar 2.1 Bagan kerangka pikir

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori di atas, maka disusun hipotesis penelitian

yang merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru

berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. “

Adapun hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

Masalah rendahnya hasil belajar

matematika siswa

Proses Pembelajaran

dengan setting kooperatif

STAD

Post test

Media powerpoint Gambar

Diam

Media powerpoint berbasis

VBA

Temuan

Analisis

Page 66: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

49

H1 = ada perbedaan yang signifikan hasil belajar antara siswa yang

memperoleh pembelajaran yang dengan setting kooperatif model

Student Teams Achievement Division (STAD) menggunakan media

powerpoint berbasis Visual Basic Applications (VBA) dan siswa yang

memperoleh pembelajaran yang dengan setting kooperatif model

Student Teams Achievement Division (STAD) menggunakan media

powerpoint Gambar diam.

H0= Tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar antara siswa yang

memperoleh pembelajaran yang dengan setting kooperatif model

Student Teams Achievement Division (STAD) menggunakan media

powerpoint berbasis Visual Basic Applications (VBA) dan siswa

yang memperoleh pembelajaran yang dengan setting kooperatif

model Student Teams Achievement Division (STAD) menggunakan

media powerpoint Gambar Diam.

Page 67: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain dan Jenis Penelitian

1. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperimen)

dengan melakukan percobaan terhadap kelompok eksperimen

pembelajaran berupa penggunaan animasi powerpoint berbasis Visual

Basic Applications (VBA) dengan setting kooperatif model STAD dan

pembelajaran berupa penggunaan Microsoft powerpoint gambar diam

dengan setting kooperatif model STAD.

Desain penelitian ini adalah pretest-posttest control group design.

gambaran atau rencana untuk melakukan suatu penelitian dengan

variabel-variabel yang akan diuji kebenarannya. Karena tidak semua

variabel luar yang dapat mempengaruhi jalannya eksperimen dapat

dikontrol, Desain ini memerlukan dua kelompok yang dipilih secara

random kemudian kelompok diberikan tes sebanyak dua kali, yaitu tes

awal (pretest) sebelum perlakuan dan tes akhir (posttest) sesudah

perlakuan. Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1) – (O4 – O3)

berdasarkan Tabel 3.1.

Page 68: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

51

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Random Kelas

Eksperimen Pretset

Treatment (Perlakuan)

Posttes

R1 E1 O1 X1 O3

R2 E2 O2 X2 O4 Sumber : Sugiyono (2015)

R1 = Random

R2 = Random

E1 = Kelas eksperimen pembelajaran berupa penggunaan animasi

powerpoint berbasis Visual Basic Applications (VBA) dengan

setting kooperatif model STAD.

E2 = Kelas eksperimen pembelajaran berupa penggunaan Microsoft

powerpoint gambar diam dengan setting kooperatif model STAD.

X1 = Perlakuan dengan pembelajaran berupa penggunaan animasi

powerpoint berbasis Visual Basic Applications (VBA) dengan

setting kooperatif model STAD.

X2 = Perlakuan dengan pembelajaran berupa penggunaan Microsoft

powerpoint gambar diam dengan setting kooperatif model STAD.

O1 = Pretest kelas eksperimen dengan pembelajaran berupa

penggunaan animasi powerpoint berbasis Visual Basic

Applications (VBA) dengan setting kooperatif model STAD.

O2 = Pretest kelas eksperimen dengan pembelajaran berupa

penggunaan Microsoft powerpoint gambar diam dengan setting

kooperatif model STAD.

Page 69: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

52

O3 = Hasil belajar siswa sesudah diajar dengan pembelajaran berupa

penggunaan animasi powerpoint berbasis Visual Basic

Applications (VBA) dengan setting kooperatif model STAD.

O4 = Hasil belajar siswa sesudah diajar dengan pembelajaran berupa

penggunaan Microsoft powerpoint gambar diam dengan setting

kooperatif model STAD.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 04 Paddoang-

doangan Kecamatan pangkajene Kota Pangkep.

2. Waktu Penelitian.

Penelitian dilakukan pada semester ganjil 2019 tahun pelajaran

2019/2020 yang waktunya disesuaikan dengan jadwal pelajaran yang

sudah di tetapkan oleh pihak sekolah. Tahap-tahap dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi pengajuan topik, penyusunan

proposal, penyusunan instrumen penelitian dan mengurus surat ijin

Page 70: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

53

penelitian. Tahap ini dilaksanakan pada semester I Tahun ajaran

2019/2020.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pen elitian ini dilaksanakan pada semester I Tahun ajaran

2019/2020 yaitu tanggal 10 Oktober 2019 sampai dengan 30 November

2019.

c. Tahap Penyelesaian

Pada tahap ini dilakukan analisis data dan penyusunan laporan

penelitian pada semester I Tahun ajaran 2019/2020.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian adalah semua siswa kelas V di SD Negeri

Wilayah I Kecamatan Pangkajene pada Tahun Ajaran 2019/2020 yang

terdiri dari 5 sekolah yang homogen, sampelnya diambil 2 kelas yang

setara secara acak. Jumlah siswa kelas V SD Negeri di wilayah I

Kecamatan Pangkajene sebanyak 287 siswa yang terbagi pada 5 kelas,

dimana letaknya sama berada di tengah kota pangkep, dan tingkat

prestasi di setiap sekolah hampir sama dikarenakan fasilitas, sarana dan

prasarana, dengan pertimbangan mengambil kelas V karena siswa belum

disibukkan dengan ujian nasional. Berikut tabel populasi dalam penelitian

ini :

Page 71: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

54

Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian

Nama Sekolah Kelas V Jumlah siswa

SDN 28 Tumampua A 32

B 30

SDN 31 Tumampua A 31

B 29

SDN 4 Paddoang-doangan

A 30

B 30

SDN 10 Bontomangape

A 28

B 20

SDN 3 Jagong A 30

B 27

Jumlah 287

Sumber: Data Dinas Pendidikan Nasional Pangkep 2019

2. Sampel

Metode pengambilan sampel yang dilakukan adalah random

sampling, dengan merandom sekolah yang menjadali lokasai penelitian,

selanjutnya sekolah yang terpilih adalah SD negeri 04 Padoang-doangan.

Peneliti memilih kelas V SD Negeri 04 Paddoang-doangan sebanyak 58

yang dibagi dalam dua kelas penelitian dengan kelas yang dijabarkan

pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Jumlah sampel penelitian

Kelas Jumlah siswa

Jumlah Total Laki-laki Perempuan

Eksperimen 1 (V.A)

14 16 30

Eksperimen 2 (V.B)

12 18 30

Jumlah 26 34 60

Page 72: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

55

D. Metode Pengumpulan Data

1. Jenis dan Sumber Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Tes. Tes hasil Belajar diperlukan untuk mengukur tingkat

ketercapaian terhadap penggunaan media pembelajaran interaktif dalam

pembelajaran matematika. Tes hasil belajar berbentuk soal essay dengan

mengacu pada kemampuan berpikir siswa SD .

Dalam penelitian ini digunakan adalah instrumen tes hasil belajar.

Adapun langkah-langkah dalam proses pembuatan instrumen tes tersebut

meliputi:

a. Penyusunan butir-butir soal

SK, KD dan Indikator disesuaikan oleh kurikulum 2013 maka

dubuatkanlah butir-butir soal. Rencana penulisan soal berbentuk pilihan

ganda.

b. Uji Validasi Tes

Untuk mengukur validitasi soal tersebut menggunakan SPSS 20.0.

kriteria yang digunakan dapat di tunjukkan pada tabel.

Tabel 3.4 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai

Page 73: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

56

Tabel 3.4 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai

Interval Koefision Tingkat Hubungan

0-0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

c. Uji Reliabilitas Tes

Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-

indikator sebuah variabel bentukkan yang menunjukkan derajat sampai

dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel

bentukan yang umum.

Rumus reliabilitas dengan

𝛼 =𝑘

𝑘 − 1[1 −

∑ 𝑠2

∑ 𝑠 𝑡𝑜𝑡]

𝛼 : Koefisien reliabilitas alpha

k : Jumlah item

∑ 𝑠𝑥2 : jumlah varians item

∑ 𝑠2𝑡𝑜𝑡 : jumlah varians total

Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS

dan kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan

pedoman yang dikemukakan oleh George dan Milleri (1995) sbb:

𝛼 ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < 𝛼 ≤ 0,8 : dapat diterima

0,8 < 𝛼 ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

𝛼 > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Page 74: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

57

Prosedur Pelaksanaan Penelitian ini merupakan penelitian

eksperimen dilaksanakan melalui tiga tahapan dengan perincian sebagai

berikut.

2. Tes Hasil Belajar Matematika

Bentuk instrumen yang dipakai adalah soal uraian menyelesaikan

masalah soal cerita yang menakup materi jaring-jaring kubus dan balok.

Soal uraian memberikan indikasi yang baik untuk mengungkap

kemampuan pemecahan masalah matematika, dan untuk mengetahui

sejauh mana siswa mendalami suatu masalah yang diujikan. Soal uraian

tersebut sebanyak 10 item yang digunakan untuk mengukur kemampuan

hasil belajar siswa sebelum dan setelah perlakuan. Metode ini

dilaksanakan dengan cara memberikan tes hasil belajaram matematika

siswa semester satu (ganjil) yang sudah valid, kemudian diolah sehingga

menghasilkan suatu nilai dan mencatat nilai matematika kemudian diolah

sehinggah menghasilkan suatu nilai dan mencatat nilai matematika siswa

yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dengan nilai yang dikumpulkan

yaitu tes akhir setelah diberikan perlakuan.

3. Uji Validasi Instrumen

Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi

kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran dimana guru

mengukur kesesuaian pelaksanaan proses pembelajaran dikelas dengan

Page 75: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

58

yang ada di RPP (Rencana proses pembelajaran) yang menggunakan

setting kooperatif model Student Teams Achievement Division (STAD)

berbantukan media pembelajaran interaktif powerpoint Visual Basic

Aplication (VBA) untuk kelas eksperimen 1 dan model pembelajaran tipe

Student Teams Achievement Division (STAD) berbantukan media

pembelajaran powerpoint gambar diam untuk kelas eksperimen II.

Analisis validasi tes hasil belajar Visual Basic Aplication (VBA)

siswa pembelajaran matematika, dan hasil validasi observasi terhadap

kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran dianalisis secara

deskriptif kuantitatif, yaitu dengan rata-rata skor masing-masing

komponen. Penskoran dideskripsikan dalam 4 kategori sebagai berikut :

Tabel 3.5 Kriteria Penskoran Validasi Tes Hasil Belajar

Kategori Keterangan Skor

B Baik 4

CB Cukup Baik 3

KB Kurang Baik 2

TB Tidak Baik 1

Laurens & Ratumanan (2011)

Penilaian dari hasil validasi menggunakan konversi skala tingkat

pencapaian, karena dalam penilaian diperlukan standar pencapaian (skor)

dan disesuaikan dengan kategori yang telah ditetapkan. Berdasarkan

pedoman tersebut, selanjutnya ditetapkan kelas interval untuk frekuensi

masing-masing kelas. Setelah diperoleh interval kelas dapat diketahui

menggunakan setting kooperatif model Student Teams Achievement

Division (STAD) dengan berbantuan Visual Basic Aplication (VBA) dan

Page 76: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

59

dengan kategori menerapkan setting kooperatif model Student Teams

Achievement Division (STAD) berbantuan powerpoint media gambar diam

pada siswa kelas V sekolah Dasar kabupaten Pangkep. Berikut tabel

kualifikasi penilaian.

Tabel 3.6 Kualifikasi Tingkat Kelayakan Berdasarkan Persentase

Tingkat Pencapaian Kualifikasi

3,6 – 4 Sangat Valid

3 – 3,5 Valid

2,1 – 2,9 Kurang Valid

1-2 Tidak Valid

Laurens & Ratumanan (2011)

Berdasarkan tabel 3.6 penilaian dikatakan valid jika memenuhi

syarat pencapaian mulai dari skor 3 – 4 dari seluruh unsur yang terdapat

dalam instrumen penilaian. Penilaian harus memenuhi kriteria valid. Jika

dalam kriteria tidak valid maka dilakukan revisi, sampai mencapai kriteria

valid. Perhitungan reliabilitas instrumen ditentukan oleh tiga validator

dengan menggunakan Percentage of Agreement (R), sebagai berikut:

Percentage of Agreement (R) : [1 – A – B ] x 100 % A + B

Keterangan : R : Reliabilitas Instrumen A : Skor yang lebih tinggi dari penilai B : Skor yang lebih rendah dari penilai

Instrumen dikatakan reliabel bila indeks reliabilitas yang diperoleh

lebih besar dari 75%, Borich (1994).

Instrumen penelitian yang digunakan telah divalidasi oleh 3 (tiga)

validator yang ahli di bidang evaluasi (V1), pendidikan matematika (V2),

Page 77: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

60

dan pendidikan dasar (V3). Berikut ini disajikan tabel hasil validasi

observasi, menggunakan model pembelajaran tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) dengan berbantuan Visual Basic Aplication

(VBA) dan dengan kategori menerapkan setting kooperatif model

Student Teams Achievement Division (STAD) berbantuan powerpoint

gambar diam.

Tabel 3.7 Hasil Validasi Media Pembelajaran Powerpoint VBA

No. Aspek

yang

dinilai

Kriteria Penilaian

Rata- rata

Ket V1 V2 V3

A

Format Kesesuaian dengan

indikator Hasil belajar

3 4 4 3,6 Sangat Valid

Kesesuaian dengan level

Kognitif

3 3 3 3 Valid

Kesesuaian dengan butir

soal

3 3 3 3 Valid

Powerpoint VBA memuat

ilustrasi gambar dan dari

sebuah benda jaring-jaring

yang dekat dengan

kehidupan siswa

4 3 4 3,7 Valid

B Penyajian Tampilan gambar menarik 4 4 4 4 Sangat

Valid

Tampilan gambar jelas

sesuai uraian soal

4 4 4 4 Sangat

Valid

C Bahasa Penggunaan bahasa sesuai

dengan Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia

(PUEBI)

3 3 4 3,3 Valid

Bahasa yang digunakan

Komunikatif

3 3 3 3 Valid

Mudah dipahami 3 3 3 3 Valid

Page 78: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

61

D Tingkat

kesulitan

Bervariasi sesuai dengan

level Kognitif

3 3 3 3 Valid

Kesesuaian dengan alokasi

Waktu

3 3 3 3 Valid

Kesesuain dengan

pengalaman sehari-hari

siswa

3 3 4 3,3 Valid

E

Alokasi

Waktu

Alokasi waktu yang

digunakan sesuai dengan

jumlah dan kesulitan soal

3 3 3 3 Valid

Tabel 3.8 Hasil Validasi Media pembelajaran Powerpoint Gambar Diam

No. Aspek

yang

dinilai

Kriteria Penilaian

Rata- rata

Ket V1 V2 V3

A.

Format Gambar dan ilustrasi pada

powerpoint gambar diam

berbasis kooperatif model

STAD

4 3 4 3,7 Valid

Gambar dan ilustrasi pada

powerpoint gambar diam

mudah dimengerti.

3 3 4 3,6 Valid

Gambar dan ilustrasi pada

powerpoint gambar diam

sesuai konteksnya.

3 3 3 3 Valid

B. Isi Ukuran gambar dan tulisan

tiap halaman sesuai

3 3 4 3,6 Valid

Urutan gambar jelas sesuai

uraian soal

3 3 3 3 Valid

C. Bahasa Ukuran gambar yang

digunakan menarik

3 3 4 3,6 Valid

Bahasa yang digunakan

komunikatif

3 3 4 3,6 Valid

Bentuk huruf mudah dibaca 3 3 4 3,6 Valid

Page 79: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

62

Tabel 3.9 Hasil Validasi Instrumen Tes Hasil Belajar

No. Aspek yang

dinilai

Kriteria Penilaian

Rata-rata

Ket V1 V2 V3

A Format

Kesesuaian soal

dengan indikator

pencapaian

kompetensi dasar.i

3 4 4 3,3 Valid

B Isi Kejelasan maksud

soal.

4 3 3 3,7 Valid

Pedoman penskoran

dinyatakan dengan

jelas.

3 4 4 3,7 Sangat

Valid

C Penggunaan

Bahasa

Menggunakan

Bahasa Indonesia

yang benar.i

3 4 4 3,7 Sangat Valid

Kalimat soal tidak

mengandung arti

ganda.

3 4 4 3,7 Valid

Menggunakan Istilah

(kata-kata) yang

dikenal murid.

4 3 3 3,7 Valid

Ket : Baik = 4 Cukup Baik = 3 Kurang Baik = 2 Tidak Baik = 1

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Pada penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel perlakuan dan

variabel ukur.

a. Variabel perlakuan yaitu model pembelajaran tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) dan media gambar diam.

b. Variabel ukur yaitu hasil belajar siswa.

Page 80: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

63

Untuk menghindari peredaan penafsiran yang menyangkut penelitian

ini, penulis memandang perlu mengemukakan beberapa defenisi

operasional variabel sebagai berikut ;

1. Model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement

Division (STAD). Merupakan suatu pembelajaran kelompok dengan

jumlah siswa dua atau lebih dengan gagasan untuk saling memotivasi

antara anggotannya untuk saling membantu agar tercapainya suatu

tujuan pembelajaran yang maksimal.

2. Media powerpoint Visual Basic Aplication (VBA) dan powerpoint

Gambar diam, dengan tujuan untuk memahami konsep dasar bilangan

bulat, yang bisa menjabarkan pesan atau informasi dari guru atau ke

siswa yang dalam prosesnya terjadi kemunikasi aktif dua arah antara

multimedia dengan media yang lainnya tujuannya untuk

mempermudah proses pembelajaran.

3. Hasil belajar matematika siswa Mengetahui perubahan tingkah laku

sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup

bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik

analisis data dalam aktivitas dan hasil belajar. Data berdasarkan hasil

belajar selama proses belajar mengajar berikut dengan ketentuan

kriterianya yang dikemukan oleh Sudijono (2009) sebagai berikut :

Page 81: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

64

81% - 100% : Sangat aktif

61% - 100% : Aktif

41% - 60% : Cukup aktif

0% - 40% : Kurang aktif

Analisis data yang dalam pembelajaran dengan menggunakan

media pembelajaran dianalisis dengan cara menggunakan rumus yang

dikemukakan oleh sudjana (1994) sebagai berikut :

𝑃 =𝐹

𝑁𝑥100

Keterangan :

P = Angka Presentase

F = Jumlah skor yang dicapai siswa

N = Banyaknya aspek yang diamati

100 = Nilai Konstanta

Sedangkan untuk hasil belajar digunakan kategorisasi berdasarkan

permendiknas untuk kurikulum 2013 dengan dasar KKM = 75, sehingga

dibuat tiga kategori untuk nilai di atas KKM dan dua kategori untuk nilai di

bawah KKM sebagai berikut:

Tabel 3.10 Kategorisasi Hasil Belajar

Interval Kategorisasi Nilai mutu

90 ≤ x ≤ 100 Sangat tinggi A

80 ≤ x < 89 tinggi B

70 ≤ x < 79 Cukup C

60 ≤ x < 69 rendah D

0 ≤ x < 59 Sangat rendah E

Sumber: adaptasi dari Permendiknas No 4 tahun 2018

Sebelum diuji hipotesiskan terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat.

Page 82: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

65

Berikut Uji prasyarat sebagai berikut :

1. Uji Normalitas.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data skor aktivitas dan

tes hasil belajar berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal.

Perhitungan uji normalitas pada penelitian ini melalui uji Kolmograf

Smirnov dengan bantuan SPSS. Kriteria pengumpulan data untuk

pengambilan keputusan sebagai berikut:

a. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka data tersebut normal

b. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka data terdsitribus tidak normal

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data skor

aktivitas belajar dan skor pretes hasil belajar kelas eksperimen 1

dan eksperimen 2 bersifat homogen atau tidak homogen. Untuk

menguji homogenitas maka peneliti menggunakan uji Levene

Statistik. Kriteria pengujian homogen data yaitu:

a. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka data homogen

b. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka data tidak homogency

3. N-Gain

Sesudah diperoleh data nilai pretest dan postest tiap kelas,

kemudian dilakukan perhitungan Normal Gain untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar yang diperoleh dengan menggunakan rumus N-

Gain sebagai berikut.

𝑵 − 𝑮𝒂𝒊𝒏 = 𝑷𝒐𝒔𝒕𝒕𝒆𝒔𝒕 − 𝑷𝒓𝒆𝒕𝒔𝒆𝒕

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑰𝒅𝒆𝒂𝒍 − 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒓𝒆𝒕𝒆𝒔𝒕

Page 83: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

66

Tabel 3.11. Interpretasi N-Gain dalam Pesen

Sumber: Hake (Susanto:2012)

Sesudah uji prasyarat dilakukan maka dilakukan uji hipotesis.

Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahuI perbandingan antara

penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division

(STAD) berbentuk media pembelajaran interaktif powerpoint Visual Basic

aplication (VBA) dengan media powerpoint gambar diam terhadap hasil

belajar Matematika. Jika uji prasyarat terpenuhi maka dilakukan uji

hipotesis dengan menggunakan uji t (Independent sample t-test).

Adapun kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

a. Jika nilai sig < 0,05 maka H1 diterima

b. Jika nilai sig > 0,05 maka H0 ditolak

dimana :

H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar antara siswa yang memperoleh pembelajaran yang dengan setting kooperatif model Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan media powerpoint berbasis Visual Basic Application (VBA) dan siswa yang memperoleh pembelajaran yang dengan setting kooperatif model Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan media powerpoint Gambar diam.

H1 : Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar antara siswa yang memperoleh pembelajaran yang dengan setting kooperatif model Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan media powerpoint berbasis VBA dan siswa yang memperoleh pembelajaran yang dengan setting kooperatif model Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan media powerpoint gambar diam

Persentase Taksiran

g ≥ 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g<0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

Page 84: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini disajikan hasil analisis berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan. Ada dua macam hasil analisis yang disajikan di sini

yaitu hasil analisis yang menggunakan statistika deskriptif dan hasil

analisis yang menggunakan statistik inferensial. Data mengenai kemampuan

hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika, siswa mengerjakan soal

bagun ruang, deskriptif pada pre tes dan post tes pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol diperoleh dengan menggunakan instrument tes bangun

ruang.

Instrumen yang diberikan sebelum perlakuan pretest berbentuk

instrumen menyelesaikan pertanyaan tentang bagun ruang. Hasil

pekerjaan siswa selanjutnya diperiksa dan dianalisis yang pada akhirnya

di peroleh skor kemampuan awal siswa. Skor hasil belajar siswa pada pre

tes dan post tes pada akhirnya dinamakan kemampuan siswa.

1. Analisis Statistika Deskriptif

a. Analisis deskripsi skor hasil belajar matematika sebelum

menggunakan Model student team achievement division (STAD)

dengan media powerpoint visual basic apllication (VBA)

Page 85: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

68

Berikut gambaran analisis data deskriptif skor hasil belajar

matematika siswa kelas VA SD Negeri 04 Paddoang-doangan sebelum di

ajar dengan menggunakan model pembelajaran student team

achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran

interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) seperti pada tabel 4.1

berikut:

Tabel 4.1 Deskripsi skor hasil belajar matematika sebelum menggunakan Model student team achievement division (STAD) dengan media powerpoint visual basic apllication (VBA)

Statistik Skor hasil belajar matematika siswa

N 30

Rata-rata 57,43

Median 59,00

Modus 46

Standar Deviasi 8,106

Varians 65,702

Jangkauan 24

Nilai terendah 46

Nilai tertinggi 70

Sumber: diolah dari hasil analisis data

Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa skor tertinggi yang diperoleh

siswa sebelum diajar dengan menggunakan Model pembelajaran student

team achievement division (STAD) dengan menggunakan media

pembelajaran interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) adalah

70,00 dan skor terendah 46,00 sehingga rentang data nilai hasil belajar

berada pada nilai 24,00 dari skor ideal maksimal 100. Rata-rata hasil

belajar siswa mencapai 57,43 dan modus atau skor terbanyak yakni

46,00. Nilai tengah atau median 59,00.

Page 86: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

69

Jika skor yang diperoleh siswa sebelum diajar dengan

menggunakan Model pembelajaran student team achievement division

(STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint

visual basic apllication (VBA) dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka

diperoleh distribusi skor frekuensi dan persentase seperti yang ditunjukkan

pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase sebelum menggunakan

Model student team achievement division (STAD) dengan

media powerpoint visual basic apllication (VBA).

Skor Kategori Hasil Belajar Frekuensi Persentase (%)

90 ≤ x ≤ 100 Sangat tinggi 0 0

80 ≤ x < 89 Tinggi 0 0

70 ≤ x < 79 Sedang 2 6.67

60 ≤ x < 69 Rendah 28 93.33

0 ≤ x < 59 Sangat rendah 0 0

Total 30 100,00

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 30

siswa kelas Negeri SD Negeri 04 Paddoang-doangan sebelum diajar

dengan menggunakan model pembelajaran student team achievement

division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif

powerpoint visual basic apllication (VBA), Tidak ada seorang siswapun

yang memperoleh skor hasil belajar matematika yang dikategorikan

sangat tinggi dan kategori tinggi. Terdapat 2 orang siswa atau 6,67% yang

memperoleh skor hasil belajar matematika kategori sedang. Terdapat 28

Page 87: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

70

orang siswa atau 93,33% yang memperoleh skor hasil belajar matematika

kategori rendah.

Kategori skor matematika siswa di atas, jika skor rata-rata

matematika siswa sebelum di ajar dengan menggunakan Model

pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan

menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint visual basic

apllication (VBA) sebesar 57,47 dikonversikan pada tabel 4.2 di atas maka

hasil belajar matematika siswa berada dalam kategori rendah. Ini berarti

bahwa rata-rata skor matematika siswa masih sangat perlu ada perbaikan.

Adapun Skor Matematika siswa kelas VA sebelum di ajar dengan

menggunakan Model pembelajaran student team achievement division

(STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint

visual basic apllication (VBA) dapat diamati dalam gambar diagram seperti

yang ditunjukkan pada Gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1 Diagram skor hasil belajar matematika siswa kelas VA

sebelum diajar dengan menggunakan Model

pembelajaran STAD menggunakan media pembelajaran

interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA)

Page 88: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

71

Data ketuntasan skor hasil belajar matematika siswa kelas VA

sebelum diajar dengan menggunakan model pembelajaran student team

achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran

interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) dapat dilihat pada Tabel

4.3 berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Ketuntasan skor matematika siswa

sebelum di ajar dengan menggunakan Model pembelajaran

student team achievement division (STAD) dengan

menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint

visual basic apllication (VBA)

Skor Kategori Frekuensi Persentase

0≤ Nilai < 70 Belum Tuntas 28 93,33

70 ≤ Nilai ≤ 100 Tuntas 2 6,67

Total 30 100%

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, menunjukkan bahwa skor

matematika siswa kelas VA sebelum diajar dengan menggunakan model

pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan

menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint visual basic

apllication (VBA) dari 30 siswa ada 28 siswa atau 93,33% memperoleh

nilai < 70 yang berarti ada 28 orang siswa atau 93,35% yang tidak

mencapai ketuntasan individu dan hanya 2 orang siswa atau 6,67% yang

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70,00. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa skor matematika siswa kelas VA

sebelum diajar dengan menggunakan model pembelajaran student team

achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran

Page 89: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

72

interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) tidak mencapai nilai

KKM atau tidak tuntas secara klasikal karena tidak mencapai nilai KKM.

b. Analisis deskripsi Hasil Belajar Kelas VA setelah menggunakan

model pembelajaran student team achievement division (STAD)

dengan media powerpoint visual basic apllication (VBA)

Tabel 4.4 Deskripsi hasil belajar siswa kelas VA SDN 04 Paddoang-doangan setelah menggunakan Model student team achievement division (STAD) dengan media pembelajaran interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA)

Statistik

Skor hasil belajar matematika siswa

N 30

Rata-rata 85,00

Median 85,00

Modus 81

Standar Deviasi 8,812

Varians 77,655

Jangkauan 30

Nilai terendah 70

Nilai tertinggi 100

Sumber: Hasil analisis Data

Tabel di atas menunjukkan bahwa skor tertinggi yang diperoleh

siswa sesudah diajar dengan menggunakan model pembelajaran student

team achievement division (S hbkk TAD) dengan menggunakan media

pembelajaran interaktif PowerPoint Visual Basic Apllication (VBA) adalah

100,00 dan skor terendah 70,00 sehingga rentang data nilai hasil belajar

berada pada nilai 30,00 dari skor ideal maksimal 100. Rata-rata hasil

belajar siswa mencapai 85,00 dan modus atau skor terbanyak yakni

81,00. Nilai tengah atau median 85,00.

Jika skor yang diperoleh siswa sesudah diajar dengan

menggunakan Model pembelajaran student team achievement division

Page 90: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

73

(STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint

visual basic apllication (VBA) dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka

diperoleh distribusi skor frekuensi dan persentase seperti yang ditunjukkan

pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor siswa sesudah

diajar dengan menggunakan Model pembelajaran student

team achievement division (STAD) dengan menggunakan

media pembelajaran interaktif powerpoint visual basic

apllication (VBA)

Skor Kategori Hasil Belajar Frekuensi Persentase

90 ≤ x ≤ 100 Sangat tinggi 11 36.67

80 ≤ x < 90 Tinggi 11 36.67

70 ≤ x < 80 Sedang 8 26.66

35 ≤ x < 70 Rendah 0 0

0 ≤ x < 35 Sangat rendah 0 0

Total 30 100,00

Sumber: Hasil Analisis data penelitian

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 30

siswa kelas Negeri SD Negeri 04 Paddoang-doangan sesudah diajar

dengan menggunakan model pembelajaran student team achievement

division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif

powerpoint visual basic apllication (VBA), terdapat 11 orang atau 36,67%

siswa yang memperoleh skor matematika pada kategori sangat tinggi.

Terdapat 11 orang siswa atau 36,67% yang memperoleh skor hasil belajar

matematika yang dikategorikan tinggi. Ada 8 orang siswa (26.66 %)

seorang siswa yang memperoleh skor hasil belajar matematika yang

Page 91: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

74

dikategorikan sedang. Tidak ada seorang siswa yang memperoleh skor

hasil belajar matematika yang dikategorikan rendah dan sangat rendah.

Berdasarkan kategorisasi dari skor hasil belajar matematika siswa

di atas terlihat bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa sesudah

diajar dengan menggunakan Model pembelajaran student team

achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran

interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) sebesar 85,00 jika

dikonversikan pada Tabel 4.5 di atas berada dalam kategori sangat tinggi.

Ini berarti bahwa skor rata-rata matematika siswa sesudah diajar dengan

menggunakan Model pembelajaran student team achievement division

(STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint

visual basic apllication (VBA) dalam kategori sangat tinggi.

Adapun skor hasil belajar matematika siswa kelas VA sesudah

diajar dengan menggunakan model pembelajaran student team

achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran

interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) dapat diamati dalam

gambar diagram seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.2 berikut:

Page 92: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

75

Gambar 4.2 Diagram skor matematika siswa kelas VA sesudah

diajar dengan menggunakan Model pembelajaran

student team achievement division (STAD) dengan

menggunakan media pembelajaran interaktif

powerpoint visual basic apllication (VBA)

Data ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas VA sesudah

diajar dengan menggunakan model pembelajaran student team

achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran

interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) dapat dilihat pada Tabel

4.6 berikut:

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Ketuntasan skor matematika siswa sesudah diajar dengan menggunakan Model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA)

Skor Kategori Frekuensi Persentase

0≤ Nilai < 70 Belum Tuntas 0 0

70 ≤ Nilai ≤ 100 Tuntas 30 100%

Total 30 100%

Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian

Page 93: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

76

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, menunjukkan bahwa skor

matematika siswa kelas VA sesudah diajar dengan menggunakan model

pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan

menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint visual basic

apllication (VBA) dari 30 siswa seluruhnya memperoleh nilai > 70 yang

berarti 100% yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar

70,00.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa skor matematika siswa

kelas VA sesudah diajar dengan menggunakan Model pembelajaran

student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media

pembelajaran interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) mencapai

nilai KKM atau tuntas secara klasikal.

c. Deskripsi Skor Tes Hasil Belajar Matematika Kelas VB sebelum di

ajar dengan model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan Media Pembelajaran Powerpoint gambar diam

Analisis data deskriptif skor hasil belajar matematika siswa kelas

VB SD Negeri SD Negeri 04 Paddoang-doangan sebelum diajar dengan

menggunakan Model pembelajaran student team achievement division

(STAD) dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar

diam seperti pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Deskripsi skor hasil belajar matematika

Page 94: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

77

Tabel 4.7 Deskripsi skor hasil belajar matematika siswa kelas VB

SD Negeri SD Negeri 04 Paddoang-doangan sebelum

diajar dengan menggunakan Model pembelajaran student

team achievement division (STAD) dengan menggunakan

Media Pembelajaran powerpoint gambar diam

Statistik Skor hasil belajar

matematika siswa

N 30

Rata-rata 56,83

Median 56,50

Modus 51

Standar Deviasi 6,983

Varians 48,764

Jangkauan 22

Nilai terendah 40

Nilai tertinggi 68

Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa skor tertinggi yang diperoleh

siswa sebelum diajar dengan menggunakan model pembelajaran student

team achievement division (STAD) dengan menggunakan media

pembelajaran powerpoint gambar diam adalah 68,00 skor terendah 46,00

sehingga rentang data nilai hasil belajar berada pada nilai 22,00 dari skor

ideal maksimal.

Skor rata-rata yang diperoleh siswa sebelum di ajar dengan

menggunakan model pembelajaran student team achievement division

(STAD) dengan media pembelajaran powerpoint gambar diam mencapai

56,83 dan modus atau skor terbanyak yakni 51,00. Nilai tengah atau

median 56,50. Jika hasil belajar siswa dengan model pembelajaran

student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media

Page 95: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

78

pembelajaran powerpoint gambar diam dikelompokkan ke dalam lima

kategori, maka diperoleh distribusi skor frekuensi dan persentase seperti

yang ditunjukkan pada Tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor matematika

siswa sebelum di ajar dengan menggunakan Model

pembelajaran student team achievement division (STAD)

dengan menggunakan Media Pembelajaran Interaktif

PowerPoint Gambar Diam

Skor Kategori Hasil Belajar Frekuensi

Persentase (%)

90 ≤ x ≤ 100 Sangat tinggi - -

80 ≤ x < 90 Tinggi 0 0

70 ≤ x < 80 Sedang 0 0

35 ≤ x < 70 Rendah 30 100

0 ≤ x < 35 Sangat rendah - -

0Total 30 100,00

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 30

siswa kelas VB SD Negeri 04 Paddoang-doangan sebelum diajar dengan

menggunakan Model pembelajaran student team achievement division

(STAD) dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar

diam sebagai berikut: Tidak ada seorang siswapun yang memperoleh skor

hasil belajar matematika pada kategori sangat tinggi, tinggi, sedang dan

sangat rendah. Sebnyak 30 siswa atau 100 % yang berada pada kategori

rendah. Dari kategori skor hasil belajar matematika siswa di atas terlihat

bahwa skor rata-rata hasil belajar matematika siswa sebelum diajar

dengan menggunakan Model pembelajaran student team achievement

division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint

Page 96: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

79

gambar diam sebesar 56,83 jika dikonversikan pada tabel 4.8 di atas

berada dalam kategori rendah. Ini berarti bahwa rata-rata skor matematika

siswa perlu tindakan atau usaha untuk lebih meningkatkannnya.

Adapun skor matematika siswa kelas VB sebelum diajar dengan

menggunakan model pembelajaran student team achievement division

(STAD) dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar

diam dapat diamati dalam gambar diagram seperti yang ditunjukkan pada

Gambar 4.3 berikut:

Gambar 4.3 Diagram skor matematika siswa kelas VB sebelum

diajar dengan menggunakan Model pembelajaran

student team achievement division (STAD) dengan

menggunakan Media Pembelajaran powerpoint

gambar diam

Data ketuntasan skor hasil belajar matematika siswa kelas VB

sebelum diajar dengan menggunakan Model pembelajaran student team

achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran

powerpoint gambar diam dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:

Page 97: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

80

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Ketuntasan skor matematika siswa

sebelum diajar dengan menggunakan Model

pembelajaran student team achievement division (STAD)

dengan menggunakan media pembelajaran interaktif

powerpoint visual basic apllication (VBA)

Skor Kategori Frekuensi Persentase

0≤ Nilai < 70 Belum Tuntas 30 100%

70 ≤ Nilai ≤ 100 Tuntas - -

Total 30 100%

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, menunjukkan bahwa skor

matematika siswa kelas VB sebelum diajar dengan menggunakan model

pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan

menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar diam dari 30 siswa

seluruhnya atau 100% memperoleh nilai < 70 yang berarti tidak ada siswa

yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70,00. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa skor matematika siswa kelas VB

sebelum diajar dengan menggunakan Model pembelajaran student team

achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran.

d. Deskripsi Skor Tes Hasil Belajar Matematika Kelas VB sesudah diajar dengan model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar diam

Analisis data deskriptif skor hasil belajar matematika siswa kelas

VB SD Negeri SD Negeri 04 Paddoang-doangan sesudah diajar dengan

menggunakan Model pembelajaran student team achievement division

(STAD) dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar

diam seperti pada Tabel 4.10 berikut:

Page 98: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

81

Tabel 4.10 Deskripsi skor hasil belajar matematika siswa kelas VB SD

Negeri SD Negeri 04 Paddoang-doangan sesudah diajar

dengan menggunakan Model pembelajaran student team

achievement division (STAD) dengan menggunakan

media pembelajaran powerpoint gambar diam

Statistik Skor hasil belajar matematika siswa

N 30

Rata-rata 81,53

Median 84,00

Modus 87

Standar Deviasi 9,028

Varians 81,499

Jangkauan 33

Nilai terendah 66

Nilai tertinggi 99

Sumber: Hasil Analisis data Penelitian

Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa skor tertinggi yang

diperoleh siswa sesudah diajar dengan menggunakan Model

pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan

menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar diam adalah 99,00

skor terendah 66,00 sehingga rentang data nilai hasil belajar berada pada

nilai 33,00 dari skor ideal maksimal 100. Rata-rata hasil belajar siswa

mencapai 81,53 dan modus atau skor terbanyak yakni 87,00. Nilai tengah

atau median 84,00.

Jika skor yang diperoleh siswa sesudah diajar dengan

menggunakan Model pembelajaran student team achievement division

(STAD) dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar

diam dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi

Page 99: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

82

skor frekuensi dan persentase seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.11

berikut:

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor matematika

siswa sesudah diajar dengan menggunakan Model

pembelajaran student team achievement division (STAD)

dengan menggunakan media pembelajaran interaktif

powerpoint gambar diam

Skor Kategori Hasil Belajar Frekuensi Persentase

90 ≤ x ≤ 100 Sangat tinggi 5 16.67

80 ≤ x < 90 Tinggi 11 36.67

70 ≤ x < 80 Sedang 12 40.00

35 ≤ x < 70 Rendah 2 6.67

0 ≤ x < 35 Sangat rendah 0 0.00

Total 30 100,00

Sumber: Hasil analisis Data penelitian

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 30

siswa kelas VB SD Negeri 04 Paddoang-doangan sesudah diajar dengan

menggunakan Model pembelajaran student team achievement division

(STAD) dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar

diam, Tidak ada seorang siswa yang memperoleh skor hasil belajar

matematika yang dikategorikan sangat rendah. Terdapat 2 orang siswa

atau 6,67% yang memperoleh skor hasil belajar matematika yang

dikategorikan rendah, terdapat 12 orang siswa atau 40,00% yang

memperoleh skor hasil belajar matematika yang dikategorikan sedang.

ada sebanyak 11 orang siswa atau 36,67 % yang memperoleh skor hasil

belajar matematika yang dikategorikan tinggi dan sebanyak 5 orang siswa

Page 100: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

83

atau 16,67 % yang memperoleh skor hasil belajar matematika dalam yang

dikategorikan sangat tinggi.

Berdasarkan kategori skor hasil belajar matematika siswa di atas,

terlihat bahwa skor rata-rata hasil belajar matematika siswa sesudah

diajar dengan menggunakan model pembelajaran student team

achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran

powerpoint gambar diam sebesar 81,53 jika dikonversikan pada Tabel

4.11 di atas berada dalam kategori tinggi. Ini berarti bahwa rata-rata

matematika siswa sesudah diajar dengan menggunakan model

pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan

menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar diam dalam

kategori tinggi.

Adapun diagram matematika siswa kelas VB sesudah diajar

dengan menggunakan model pembelajaran student team achievement

division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint

gambar diam dapat diamati dalam gambar diagram seperti yang

ditunjukkan pada Gambar 4.4 berikut:

Gambar 4.4 Diagram Skor Matematika siswa kelas VB sesudah diajar

Page 101: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

84

dengan menggunakan Model pembelajaran student team

achievement division (STAD) dengan menggunakan

Media Pembelajaran powerpoint gambar diam

Data ketuntasan diagram siswa kelas VB sesudah diajar dengan

menggunakan Model pembelajaran student team achievement division

(STAD) dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar

diam dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Ketuntasan skor matematika siswa

sesudah diajar dengan menggunakan Model

pembelajaran student team achievement division

(STAD) dengan menggunakan media pembelajaran

interaktif powerpoint gambar diam

Skor Kategori Frekuensi Persentase

0≤ Nilai < 70 Belum Tuntas 2 6.67%

70 ≤ Nilai ≤ 100 Tuntas 28 93.33%

Total 30 100%

Berdasarkan tabel 4.12 di atas, menunjukkan bahwa skor

matematika siswa kelas VB sesudah diajar dengan menggunakan model

pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan

menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar diam dari 30 siswa

seluruhnya atau 100%, 28 siswa memperoleh nilai > 70 yang berarti

93,33% yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar

70,00.Sedangkan yang memeproleh nilai dibawah KKm sebanyak 2 orang

siswa atu 6,37%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa skor

matematika siswa kelas VB sesudah diajar dengan menggunakan model

pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan

Page 102: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

85

menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar diam seluruhnya

tuntas secara klasikal karena mencapai persentase diata 85%.

2. Uji Gain

Uji gain dipergunakan untuk mengetahui kategorisasi peningkatan

skor matematika siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa

penggunaan media pembelajaran interaktif powerpoint visual basic

apllication (VBA) untuk siswa kelas VA SD Negeri 04 Padoang-doangan

dan penggunaan media pembelajaran powerpoint gambar diam untuk

siswa kelas VB SD Negeri 04 Padoang-doangan.

Dari uji gain akan dapat diketahui efektivitas penggunaan model

dengan berpedoman pada kategorisasi menurut hake dalam Syafitri

(2008:33) sebagai berikut:

Tabel 4.13 Kategorisasi Tafsiran Efektivitas N-Gain

NO Presentase (%) Tafsiran

1. <40 Tidak Efektif

2. 40 – 55 Kurang Efekti

3. 56 – 75 Cukup Efektif

4 .>76 Efektif

2.1 Uji gain Untuk model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA)

Peningkatan skor matematika siswa kelas VA sebelum dan

sesudah diberikan model pembelajaran student team achievement

Page 103: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

86

division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif

powerpoint visual basic apllication (VBA), dilakukan dengan uji Gain

adapun hasil uji gain yang dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 26

adalah sebagai berikut: .

Tabel 4.14 Uji Persentase NGain terhadap keefektifan model

pembelajaran student team achievement division

(STAD) dengan menggunakan Media Pembelajaran

Interaktif Powerpoint Visual Basic Apllication (VBA)

Perlakuan Hasil Uji NGain_Score

Maksimal Minimal Rata-rata

Interaktif VBA 100 21,875 64,476

Berdasarkan data pada Tabel 4.14 diketahui bahwa rata-rata skor

untuk kelas yang diajar model pembelajaran student team achievement

division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif

powerpoint visual basic apllication (VBA) adalah sebesar 64,476 jika

dikonversi pada tabel 4.14 tentang kategorisas tafsiran efektivitas N-Gain

di atas diperoleh taksiran cukup efektif.

Ini berarti bahwa model pembelajaran student team achievement

division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif

powerpoint visual basic apllication (VBA) cukup efektif meningkatkan skor

hasil belajar matematika siswa kelas VA SD Negeri 04 Padong-doangan.

Page 104: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

87

2.2 Uji gain Untuk model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar diam

Pembelajaran dengan model STAD pada kelas VB atau kelas

eksperimen powerpoint gambar diam, dilakukan tes sebelum dabn

sesudah perlakuan, untuk mengetahui keefektifan perlakuan terhadap

peningkatan skor matematika siswa kelas VB sebelum dan sesudah

diberikan pembelajaran model student team achievement division (STAD)

dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar diam

dilakukan dengan uji Gain.

Tabel 4.15 Uji Persentase NGain terhadap keefektifan model

pembelajaran student team achievement division (STAD)

dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint

gambar diam

Perlakuan Hasil Uji NGain_Score

Maksimal Minimal Rata-rata

Interaktif powerpoint

gambar diam 96,97 6,25 57,4618

Berdasarkan data pada tabel 4.15 diketahui bahwa rata-rata skor

untuk kelas yang diajar model pembelajaran student team achievement

division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint

gambar diam adalah sebesar 57,461 jika dikonversi pada Tabel 4.15

tentang kategorisasi tafsiran efektivitas N-Gain di atas diperoleh taksiran

cukup efektif.

Page 105: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

88

Ini berarti bahwa model pembelajaran student team achievement

division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint

gambar diam cukup efektif meningkatkan skor hasil belajar matematika

siswa kelas VB SD Negeri 04 Padong-doangan.

3. Analisis Statistik Inferensial

3.1 Uji Prasyarat Analisis

3.1.1 Uji Normalitas

Sebelum dilakulkan uji hipotesis, dilakukan uji prasyarat analisi

berupa uji normalitas dan uji homogenitas sebagai berikut:

Adapun hasil analisis normalitas data kelas eksperimen powerpoint

gambar diam pretest (kelompok 1), kelas eksperimen powerpoint gambar

diam posttest (kelompok 2), kelas eksperimen pretset (kelompok 3) dan

kelas eksperimen posttest (kelompok 4) dengan menggunakan SPSS 26

seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.16 Hasil uji Normalitas data

Aspek Kelompok

Uji Kolmogorov-Smirnov

Statistic df Sig.

Hasil Belajar Matematika

Kelas eksperimen pretest VBA ,143 30 ,118

Kelas eksperimen posttest VBA

,142 30 ,128

Kelas ekperimen pretest powerpoint gambar diam

,132 30 ,196

Kelas eksperimen posttest powerpoint gambar diam

,141 30 ,132

Sumber: Hasil Analisi Data Penelitian

Dasar penentuan untuk uji normalitas data dilihat dari nilai

signifikansi atau nilai probabilitas. Pedoman pengambilan keputusan

Page 106: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

89

adalah jika nilai signifikan α<0,05 data tidak normal dan sebaliknya jika

nilai signifikansi α>0,05 data dikatakan normal.

Uji kenormalan distribusi data yang digunakan adalah uji

Kolmogorov smirnov. Nilai signifikan skor masing-masing kelompok data

dijabarkan sebagai berikut:

a) Data skor hasil belajar matematika siswa kelas VA sebelum diberikan

model pembelajaran student team achievement division (STAD)

dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint

visual basic apllication (VBA) atau kelas eksperimen pretest, untuk uji

Kolgomorov Smirnov sebesar 0,118 sebesar 0,061. Ini berarti sig =

0,118 > 0,05. Ini berarti sampel tersebut bersal dari populasi yang

berdistribusi normal.

b) Data skor matematika siswa kelas VA sesudah diberikan model

pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan

menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint visual basic

apllication (VBA) atau kelas eksperimen posttest, untuk uji

Kolgomorov Smirnov sebesar 0,128, Ini berarti sig = 0,128 > 0,05 Ini

berarti sampel tersebut bersal dari populasi yang berdistribusi normal.

c) Data skor matematika siswa kelas VB sebelum diberikan model

pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan

menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar diam atau

kelas eksperimen gambar diam pretest, untuk uji Kolgomorov Smirnov

Page 107: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

90

sebesar 0,196. Ini berarti sig = 0,196 > 0,05. Ini berarti sampel

tersebut bersal dari populasi yang berdistribusi normal.

d) Data skor matematika siswa kelas VB sesudah diberikan model

pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan

menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar diam atau

kelas eksperimen powerpoint gambar diam posttest, untuk uji

Kolgomorov Smirnov sebesar 0,132, ini berarti sig = 0,132 > 0,05 dan

ini berarti berarti sampel tersebut bersal dari populasi yang

berdistribusi normal.

3.1.2 Uji Homogenitas

Analisis homogenitas data kelas eksperimen powerpoint gambar

diam pretest (kelompok 1), kelas eksperimen powerpoint gambar diam

posttest (kelompok 2), kelas eksperimen pretset (kelompok 3) dan kelas

eksperimen posttest (kelompok 4) dengan menggunakan SPSS 26 seperti

pada tabel 4.19 berikut:

Tabel 4.17 Hasil Analisis Uji Homogenitas

Statistic

Levene

Statistic Sig.

Ekperimen

powerpoint

gambar

diam

Based on Mean .584 .448

Based on Median .203 .654

Based on Median and with adjusted df .203 .655

Based on trimmed mean .608 .439

Eksperimen VBA

Based on Mean .000 .984

Based on Median .012 .914

Based on Median and with adjusted df .012 .914

Based on trimmed mean .001 .979 Sumber: Hasil Analisi Data Penelitian

Page 108: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

91

Pedoman pengambilan keputusan adalah jika pada levene statistic

bernilai signifikansi (sig)< 0,05 maka data tidak homogen. Sebaliknya jika

nilai signifikansi (sig)> 0,05 maka data homogen.

Data skor hasil belajar matematika siswa kelas VB (eksperimen

powerpoint gambar diam) sebelum dan sesuadah diberikan model

pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan

menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar diam, untuk uji

levene statistic bernilai signifikansi sig = 0,448. Ini berarti sig 0,446 > 0,05

yang menunjukkan bawa data memiliki varian yang sama atau homogen.

Data skor matematika siswa kela VA (eksperimen) sesudah

diberikan model pembelajaran student team achievement division (STAD)

dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint visual

basic apllication (VBA), untuk uji levene statistic bernilai signifikansi sig =

0,984. Ini berarti sig = 0,984 > 0,05 yang menunjukkan bawa data data

memiliki varian yang sama atau homogen

Berdasarkan hasil analisis normalitas dan homogenitas disimpulkan

bahwa seluruh data pada semua kelas, seluruhnya memenuhi syarat

berdistribusi normal dan homogen. Ini berati bahwa seluruh data

memenuhi prasyarat untuk dianalisis inferensial lebih lanjut.

Page 109: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

92

3.2 Uji Hipotesis

1.2.1 Perbedaan skor hasil belajar matematika kelas VA sebelum-sesudah diberikan model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA).

Perbedaan skor hasil belajar matematika kelas VA sebelum-

sesudah diberikan model pembelajaran student team achievement

division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif

powerpoint visual basic apllication (VBA).

Hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

Ho : Tidak ada perbedaan skor hasil belajar matematika kelas VA

SD Negeri 04 Padoang-doangan sebelum dan sesudah

diberikan model pembelajaran student team achievement

division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran

interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA).

H1 : Ada perbedaan skor hasil belajar matematika kelas VA SD

Negeri 04 Padoang-doangan sebelum dan sesudah diberikan

model pembelajaran student team achievement division

(STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif

powerpoint visual basic apllication (VBA).

Hasil analisis data hasil belajar siswa dengan uji t untuk sampel

berpasangan menunjukkan hasil sebagai berikut:

Page 110: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

93

Tabel. 4.18 : Hasil Uji t pasangan data hasil belajar matematika kelas VA

SDN 04 Padoang-doangan sebelum dan sesudah diberikan

model pembelajaran student team achievement division

(STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif

powerpoint visual basic apllication (VBA)

Paired Samples Test

T df Sig. (2-tailed)

Pair 1 Pretest Eksperimen VBA- Posttest Eksperimen VBA

14.08 29 .000

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai t sebesar 14,08

dengan derajat kebebasan 29 dengan nilai sigifikansi atau p sebesar

0,000 yang lebih kecil dari nilai 𝛼 sebesar 0,05, hal ini menunjukkan

bahwa perbedaan antara kedua kelompok adalah nyata atau signifikan,

sehingga hasil ini dapat menyatakan untuk menolak H0 sehingga hipotesis

yang diajukan diterima. Hal ini menunjukan bahwa ada perbedaan hasil

matematika kelas VA SD Negeri 04 Padoang-doangan sebelum dan

sesudah diberikan model pembelajaran student team achievement

division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif

powerpoint visual basic apllication (VBA).

3.2.2 Perbedaan skor hasil belajar matematika kelas VB sebelum dan sesudah diberikan Model Pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media powerpoint gambar diam.

Perbedaan skor hasil belajar matematika kelas VB sebelum dan

sesudah diberikan model pembelajaran student team achievement

division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint

gambar diam, hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

Page 111: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

94

Ho : Tidak ada perbedaan skor hasil belajar matematika kelas VB

sebelum dan sesudah diberikan model pembelajaran student

team achievement division (STAD) dengan menggunakan media

powerpoint gambar diam

H1 : Ada perbedaan skor hasil belajar matematika kelas VB sebelum

dan sesudah diberikan model pembelajaran student team

achievement division (STAD) dengan menggunakan media

powerpoint gambar diam

Hasil analisis data hasil belajar siswa dengan uji t untuk sampel

berpasangan menunjukkan hasil sebagai berikut:

Tabel. 4.19 : Hasil Uji t pasangan data hasil belajar matematika kelas VA

SD Negeri 04 Padoang-doangan sebelum dan sesudah

diberikan model pembelajaran student team achievement

division (STAD) dengan menggunakan media powerpoint

gambar diam

Paired Samples Test

t df Sig. (2-tailed)

Pair

1

Pretest eksperimen powerpoint

gambar diam Posttest eksperimen

powerpoint gambar diam

14.53 29 .000

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai t sebesar 14,53

dengan derajat kebebasan 29 dengan nilai sigifikansi atau p sebesar

0,000 yang lebih kecil dari nilai 𝛼 sebesar 0,05, hal ini menunjukkan

bahwa perbedaan antara kedua kelompok adalah nyata atau signifikan,

sehingga hasil ini dapat menyatakan untuk menolak H0 sehingga hipotesis

yang diajukan diterima. Hal ini menunjukan bahwa ada perbedaan hasil

matematika kelas VA SDN Padoang-doangan sebelum dan sesudah

Page 112: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

95

diberikan model pembelajaran student team achievement division (STAD)

dengan menggunakan media powerpoint gambar diam.

3.2.3 Perbedaan skor hasil belajar matematika kelas V sesudah diberikan model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) dengan menggunakan media powerpoint gambar diam.

Perbedaan skor hasil belajar matematika kelas VA sesudah

diberikan model pembelajaran student team achievement division (STAD)

dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint visual

basic apllication (VBA) dan kelas VB sesudah diberikan model

pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan

menggunakan media powerpoint gambar diam di uji dengan

menggunakan uji t independen sampel. Adapun hipotesis yang diajukan

sebagai berikut:

Ho : Tidak ada perbedaan skor hasil belajar matematika kelas VA sesudah diberikan model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) dan kelas VB sesudah diberikan model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media powerpoint gambar diam.

H1 : Ada perbedaan skor hasil belajar matematika kelas VA sesudah diberikan model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) dan kelas VB sesudah diberikan Model Pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media powerpoint gambar diam.

Page 113: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

96

Hasil analisis data hasil belajar siswa dengan uji t untuk sampel

independen menunjukkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.20 : Hasil Uji t pasangan data hasil belajar matematika kelas V SDN 04 Padoang-doangan sesudah diberikan model pembelajaran STAD dengan menggunakan media pembelajaran interaktif powerpoint VBA dengan menggunakan media powerpoint gambar diam

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for

Equality of

Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Posttest ekperimen gambar diam Posttest Eskperimen VBA

Equal variances assumed

.00 .984 1.47 58 .148

Equal variances not assumed

1.47 58.0 .148

Sumber: Hasil Analisis data penelitian

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai t sebesar 1,47

dengan derajat kebebasan 58 dengan nilai sigifikansi atau p sebesar

0,148 yang lebih besar dari nilai 𝛼 sebesar 0,05, hal ini menunjukkan

bahwa tidak ada perbedaan antara kedua kelompok atau tidak

signifikansi, sehingga hasil ini dapat menyatakan untuk menerima H0

sehingga hipotesis alternatif yang diajukan diterima. Hal ini menunjukan

bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan model pembelajaran student

team achievement division (STAD) dengan menggunakan media

pembelajaran interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) dengan

Page 114: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

97

model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan

menggunakan media powerpoint gambar diam.

Hal diatas berarti bahwa tidak adanya perbedaan yang terjadi

hanya pada sampel yang ditetiti, tidak dapat digeneralisasikan pada

semua populasi. Selain itu tidak perbedaan berdasarkan hasil uji t, namum

secara deskriftif terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar, hal ini

menunjukkan bahwa pada sampel yang diteliti masih terdapat perbedaan

dari hasil penerapan kedua penggunaan powerpoint baik VBA mupun

gambar diam.

Sebagai perbandingan untuk hasil infrensi yang telah dilakukan,

berikut diberikan gambaran hasil deskrifsi secara singkat hasil uji deskriftif

yang dilakukan terhadap kedua variabel sebagai berikut:

Tabel. 4.21. Gambaran perbedaan hasil deskriftif variabel penelitian

No. Variabel Rata-rata Perbedaan Persentase

(%)

1 Pretest eksperimen gambar

diam 56,83

24,84 30,42 2

Posttest eksperimen gambar diam

81,67

3 Pretest eksperimen VBA 57,43 27,587 32,41

4 Posttest eksperimen VBA 85,00

5 Posttest eksperimen VBA 85,00 3,33 3,92

6 Posttest Ekperimen

powerpoint gambar diam 81,67

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa perbedaan yang terjadi

antara pasangan data yang diujikan, untuk pretest dan posttest kelas

eksperimen dengan powerpoint gambar diam terlihat perbedaan sebesar

Page 115: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

98

24,84 atau 30,42 persen, sedangkan pada kelas eksperimen dengan

model pembelajaran STAD dengan powerpoint berbasis VBA terlihat

perbedaan sebesar 32,41, sedangkan untuk posttest pada kedua kelas

terlihat p[erbedaan sebesar 3,33 atau 3,92 persen.

B. Pembahasan

Peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VA sebelum dan

sesudah diberikan model pembelajaran student team achievement

division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif

powerpoint visual basic apllication (VBA), dari analisis deskriptif skor hasil

belajar matematika, siswa kelas VA terlihat adanya perbedaan yang

mencolok dengan selisih sebesar 27,59 atau selisih sebesar 32,41%.

Ternyata perbedaan ini sangat signifikan yang diperkuat dari hasil uji t

dengan sig = 0,00 < 0,05 dengan keputusan menolak Ho dan menerima

H1. Hal ini tentunya dimungkinkan karena siswa telah mengalami

perubahan pemahaman setelah mengikuti pembelajaran dengan

penggunaan media yang sangat membantu pemahaman siswa, seperti

yang dikatakan oleh Sugiarto (2010) bahwa pemanfaatan media/alat

peraga yang dilakukan secara benar akan memberikan kemudahan bagi

siswa untuk membangun sendiri pengetahaun yang sedang dipelajarinya.

Uji N-Gain semakin memperkuat besarnya pengaruh perlakuan

terhdap peningkatan skor hasil belajar matematika siswa. Dari taksiran

kategorisasi N gain disimpulkan bahwa model pembelajaran student team

Page 116: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

99

achievement division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran

interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) cukup efektif

meningkatkan skor hasil belajar matematika siswa kelas VA SD Negeri 04

Padong-doangan.

Hasil belajar siswa kelas VB sebelum dan sesudah diberikan

model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan

menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar diam, dari analisis

deskriptif skor hasil belajarsiswa kelas VA sebelum dan sesudah

diberikan model pembelajaran student team achievement division (STAD)

dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint gambar diam

terlihat adanya perbedaan dengan selisih sebesar 24,84 atau selisih

sebesar 30,42%. Ternyata perbedaan ini sangat signifikan yang

diperkkuat dari hasil uji t dengan sig = 0,00 < 0,05 dengan keputusan

menolak Ho dan menerima H1.

Uji N-Gain semakin memperkuat besarnya pengaruh perlakuan

terhdap peningkatan skor hasil belajar matematika siswa. Dari taksiran

kategorisasi N gain disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa

kelas VB SD Negeri 04 Padong-doangan model pembelajaran student

team achievement division (STAD) dengan menggunakan media

pembelajaran powerpoint gambar diam cukup efektif. Perbedaan skor

hasil belajar matematika kelas VA sesudah diberikan model pembelajaran

student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media

pembelajaran interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) dan kelas

Page 117: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

100

VB sesudah diberikan model pembelajaran student team achievement

division (stad) dengan menggunakan media powerpoint gambar diam.

Dari analisis deskriptif hasil belajar matematika siswa kelas VA

sesudah diberikan model pembelajaran student team achievement

division (STAD) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif

powerpoint visual basic apllication (VBA) dan kelas VB sesudah diberikan

model pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan

menggunakan media powerpoint gambar diam terlihat adanya perbedaan

yang kurang mencolok dengan selisih sebesar 3,33 atau selisih sebesar

3,92%. Ternyata perbedaan tidak signifikan yang diperkuat dari hasil uji t

dengan sig= 0,0148 > 0,05 dengan keputusan menerima Ho dan menolak

H1. Hal ini seusai yang katakan oleh Muhibbin Syah (2015:24), bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar salahsatunya dalah faktor

instrumental yaitu buku-buku di perpustakaan, buku pegangan anak didik,

buku pegangan guru, dan buku penunjang serta alat peraga.

Meskipun hasil uji t pada posttest kelas eksperimen dan posttest

kelas eksperimen powerpoint gambar diam yang menunjukkan tidak

adanya perbedaan secara signifikan hasil penelitian tidak dapat

digeneralisasikan terhadap populasi, skor hasil belajar menunjukkan

bahwa hasil belajar model pembelajaran student team achievement

division (stad) dengan menggunakan media pembelajaran interaktif

powerpoint visual basic apllication (VBA) lebih besar dibandingkan model

pembelajaran student team achievement division (STAD) dengan

Page 118: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

101

menggunakan media powerpoint gambar diam, hal ini sesuai dengan yang

disampaikan oleh Heronimus Delu (2015) bahwa setiap siswa memiliki

cara tersendiri mempunyai cara tersendiri dalam proses belajar.

Pembelajaran dengan bentuk visual yang berkaitan dengan gambar,

sehingga akan sangat baik bagi pendidik untuk dapat membantu

pembelajaran visual yang menghubungkan warna dan bentuk, serta

memberikan desain-desain yang eye-catching untuk siswa dengan diiringi

pertanyaan dengan kalimat yang merangsang mata dan pikiran mereka.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

student team achievement division (STAD) dengan menggunakan media

pembelajaran interaktif powerpoint visual basic apllication (VBA) lebih baik

dibandingkan model pembelajaran student team achievement division

(STAD) dengan menggunakan media powerpoint gambar diam, karena

rata-rata hasil belajar menunjukkan media pembelajaran interaktif

powerpoint visual basic apllication (VBA) lebih tinggi daripada hasil belajar

dengan menggunakan media powerpoint gambar diam.

Page 119: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

102

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat dibuat

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 04 Paddoang-

doangan dengan model pembelajaran tipe Student Team

Achievement Division (STAD) berbantuan Visual Basic Aplication

(VBA) berada pada kategori sangat baik dengan rata-rata sebesar

87,07.

2. Hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 04Paddoang-

doangan dengan menggunakan model pembelajaran tipe Student

Team Achievement Division (STAD) berbantuan media powerpoint

Gambar diam, berada pada kategori baik dengan rata-rata sebesar

81,03.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan hasil

belajar matematika bagi siswa dengan menggunakan media

berbantuan Visual Basic Application (VBA) lebiha baik daripada

menggunakan media powerpoint Gambar diam, dengan model

pembelajaran tipe Student Team Achievement Division (STAD)

dimana perbedaannya sebesar 6,60.

Page 120: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

103

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara hasil

belajar matematika siswa yang signifikan dengan menggunakan media

powerpoint berbantuan Visual Basic Application (VBA) lebih baik daripada

menggunakan media powerpoint Gambar Diam, dengan model

pembelajaran tipe Student Team Achievement Division (STAD), maka

kiranya perlu disarankan kepada:

1. Guru, secara rutin menggunakan model pembelajaran yang

bersesuaian dengan materi yang diajarkan guna menambah

keterampilan dan pengetahuan dan meningkatkan hasil belajar siswa,

dengan memilih model pembelajaran salah satunya adalah model

pembelajaran STAD berbantuan media powerpoint VBA.

2. Kepala Sekolah dan pengawas sekolah dasar, diharapkan selalu

memantau kinerja guru dalam proses pembelajaran, agar tercipta guru

profesional yang menguasai kompetensi pedagogik, kepribadian,

sosial, dan profesional.

3. Dinas Pendidikan, untuk meningkatkan pengetahuan guru dalam

mengelola pembelajaran, maka diharapkan agar dinas pendidikan

melaksanakan yang dapat membantu guru dalam penerapan model

pembelajaran.

4. Peneliti lain, diharapkan peneliti lain dapat meneliti lebih lanjut tentang

variabel lain yang dapat mempengaruhi penelitian ini.

Page 121: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

104

DAFTAR PUSTAKA

Abidin Y. (2014). Desain Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.

Bandung: PT. Refika Aditama.

Agus Suprijono. 2015 .Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pusaka Pelajar

Al-Hafizh, (2011). Model Pembelajaran Cooperative Learning. Diakses

dari http://www.surgamakalah.com/2011/07/model-pembelajaran

cooperatif-learning. html pada tanggal 8 Februari 2019 pukul

23:09 WIB.

Akib, Irwan (2016). Implementasi Teori Belajar Robert Gagne Dalam

Pembelajaran Konsep Matematika (Suatu Alternatif Kegiatan

Mengajar Belajar Konsep Matematika). Sulawesi Selatan :

Lembaga perpustakaan dan penerbitan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Arikunto. 2007. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Rineka

Cipta: Jakarta.

Arsyad, A (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Asnawir dan Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran, Jakarta:

Ciputat Pers,

Depdiknas, (2003). Undang-undang RI No.20 tahun 2003. Tentang

system pendidikan

Dimyati dan Mudjiono, (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.

Rineke Cipta.

Dina, dkk (2017). Pengembangan multimedia interaktif dalam

pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual ditinjau

dari pemahaman konsep siswa. Journal of Mathematics Education,

Science and Technology. Vol. 2, No. 2, Hal. 221 – 230. 221.

Fathoni, dkk (2016). Pengaruh Powerpoint Dengan Visual Basic

Applications (Vba) Sebagai Media Pembelajaran Sejarah.Bandar

lampung

Page 122: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

105

Fahroji, dkk (2014). Tahap Pengelolaan Media Pembelajaran. Tanggerang

Selatan

George, D & Mallery, P. Spss/Pc Step By Step, A Simpel Guide and

Reference. Belment : Wadswoth Publishers.

Hadi. 2005. Pendekatan Matematika Realistik

(http://one.indoskripsi.com/artikel Skripsi) diakses 19 Maret 2019.

Harwana, (2013). Model Pembelajaran Berbasis Masalah Di SMP.

Jurnal”Ruang Kartesian”, vol.II No.3. MGMP : Pangkep.

Hakim, Zainal, (2012). “Pengertian dan Tujuan Pembelajaran”.

www.zainalhakim.web.id/pengertian-dan-tujuan-pembelajaran.html

(diakses pada hari sabtu 30 maret 2019).

Hamalik, Oemar, (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Nusa Media.

Heromonis Delu, 2015, Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Sekolah Dasar Di Kecamatan Kota Tambolaka,

http://journal.uad.ac.id/index.php/JPSD/article/view/4947

(diakses 13 Agustus 2020).

Isjoni, (2010). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan

Komunikasi Antar Siswa. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Kadir, (2010), Statistika Untuk Penelitan Ilm-Ilmu Sosial. Jakarta:

Rosemata Sampurna.

Komara E, (2014). Belajar dan Pembelajaran Interaktif, Bnadung : PT

Refika Aditama.Lie A. 2008. Cooperative Learning. Jakarta:

Grasindo

Lestari,K. N & Yudhanegara,M. R. 2015. Penelitian Pendidikan

Matematika. Bandung: PT. Refika Aditama.

Lie A. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Muhibbin Syah, 2015. Psikologi Belajar, Jakarta: Rajawali press

Mursid, (2015). Belajar dan Pembelajaran PAUD. Bandung: PT Rosda

Karya.

Nana Sudjana. 2013. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung:

Sinar Baru.

Page 123: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

106

Nuryadi dan bahtiar, (2017). Pengembangan Media Pembelajaran

Matematika Interaktif Menggunakan Adobe Flash Cs 5 Pokok

Bahasan Trigonometri Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Kelas X SMA.

Nasir, A.M. (2014). Penerapan Media Animasi pada Materi Bangun datar

Segiempat Dalam Pembelajaran Matematika Kelas II SMP. Tesis.

Tidak diterbitkan. Makassar : Program Pascasarjana UNM

Makassar.

Pratama. (2016), Penerapan model Pembelajaran Problem Based

Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran

Sosiologi Kelas x-3 di SMA Negeri 1 Mojolaban Tahun Ajaran

2015/2016” K8410004.

Pribadi, Dr. (2017). Media & Teknologi dalam Pembelajaran. Jakarta.

Purnomo, 2010. Panduan Belajar Otodidak Microsoft Powerpoint,

Yogyakarta : Gaya Media

Putrayasa, dkk, (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Discovery

Learning dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar IPA Murid.

Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, 2(1).

Rahman, dkk. (2012). Konsep dan Pmbelajaran Kreatif. Yogyakarta:

Gaya Media.

Ridwan, 2009. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Rudi, dkk, (.2013) .Perancangan Media Pembelajaran Interaktif

Matematika untuk siswa kelas 5 SD. jurnal sains dan seni pomits

vol. 2, No.1, 2337-3520 (2301-928X print).

Rusman. (2014). Cooperative Learning. (Mengembangkan

Professionalisme Guru). Jakarta: Rajawali Pers.

Satriansya, E, M. (2016). Penggunaan Media Interaktif pada

Pembelajaran Konsep Usaha dan Energi di Mtss ulumul Quran

Banda Aceh.

Safitri dan Nuryati. (2015). Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi

Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif. (Jurnal

Derivat Volume 2 No. 1 Juli 2015.ISSN: 2407– 3792.Hal 24-32).

Page 124: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

107

Sahidin dan Jamil, (2013). Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Persepsi

Siswa Tentang Cara Guru Mengajar Terhadap Hasil Belajar

Matematika . Jurnal Pendidikan Matematika Volume 4 No. 2/juli.

Slavin R. E. (2005). Cooperative Learning : theory, research and practice.

Bandung : Nusa Media.

Sudjana. Nana (1994) Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di

Sekolah. Bandung : Sinar Baru Alhensindo.

Sudjana. (2005) Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung : Alfabeta.

Sudrajat A. (2010). Media Pembelajaran berbasis komputer, online, https

://_akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/07/16/media-

pembelajaran berbasis-komputer/ diakses 8 Februari 2019.

Sugiarto. (2010). Workshop Pendidikan Matematika 1. Jurusan

Matematika FMIPA. Semarang: UNNES

Sugiyono A. (2017). Metode Peneltian Pendidikan (Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Penerbit Alfabeta.

Suherman. E. (2001). Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung:JICA.

Sunarti, Selly Rahmawati. (2014). Penilaian dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Sundayana, R. (2015). Media dan Alat Peraga Pembelajaran Matematika.

Bandung: Penerbit Alfabeta,

Supardi. (2013). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian Konsep Statistika

yang Lebih Komprehensif. Jakarta : Change Publication.

Suprijono A., (2015). Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi Paikem).

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syaiful bahri. (1995). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Utami, B, W, dkk. (2017). Pengaruh Penerapan Kompetensi Pedagogik

Guru dalam Pembelajaran Matematika Berbasis Kurikulum 2013

Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Ttahun Pelajaran

2016/2017 . Aksioma Vol. 8, No. 1, Juli e-ISSN 2579-7646

Page 125: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

108

Wayan, dkk . (2017). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

IPS”. (International Journal of Elementary Education. Vol.1 (2) pp.

115-124.

Winarso, dkk. (2015). Pengaruh Motivasi dan Persepsi Siswa pada

Matematika Terhadap Prestasi Belajar Matematika SiswaKelas

VIIIdi MTs Al-Hidayah Dukupuntang Kabupaten Cirebon (Pokok

Bahasan Kubus dan Balok). EduMa Vol. 4 No. 2. Ciribon.

Wijayanti, Tri. (2011). Pengembangan Student Worksheet Berbahasa

Inggris SMP Kelas VIII Pada Pembelajaran Aljabar Pokok Bahasan

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan Pendekatan

Pemecahan Masalah Berbasis Kontruktivisme. Universitas Negeri

Yogyakarta.

Wiana, W. (2017). Interactive Multimedia-Based Animation: A Study of

Effectiveness on Fashion Design Technology Learning. The 2nd

International Joint Conference on Science and Technology (IJCST).

doi :10.1088/1742-6596/953/1/012024. Bandung.

Wulandari, E & Sukirno. (2012). Penerapan Model Cooperative Learning

Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Berbantu Media

Monopoli Dalam Peningkatan Aktivitas Belajar AkuntansiI Siswa

Kelas X Akutansi 2 SMK Negeri 1 Godean. Jurnal Pendidikan

Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1

Page 126: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

SILABUS KURIKULUM 2013 REVISI 2017

Mata Pelajaran : Matematika Kelas : V Tahun Program : 2019/2020 KI 1: Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,

guru dan tetangganya. KI 3: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain. KI 4: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. A. Jaring-Jaring Bangun Ruang

Alokasi Waktu : 14 jam pelajaran

Kompetensi Dasar

Indikator Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Penilaian

Bahan Ajar

3.5 Menjelaskan dan menemukan jaring-jaring bangun ruang

3.6.1. Memahami aneka bentuk dari jaring-jaring bangun ruang kubus

3.6.2. Memahami aneka bentuk

Jaring-jaring kubus

Jaring-jaring balok

Mencermati peragaan jaring-jaring bangun ruang menggunakan kemasan benda konkret

Pengetahuan

Mengidentifikasi bentuk jaring-jaring beberapa bangun ruang

Buku Matematika K13 Kelas 5 Referensi Kementerian Pendidikan

Page 127: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

Kompetensi Dasar

Indikator Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Penilaian

Bahan Ajar

sederhana (kubus dan balok)

4.6 Membuat

jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok)

dari jaring-jaring bangun ruang sederhana balok

4.6.1. Menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan jaring-jaring bangun ruang sederhana kubus

4.6.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jaring-jaring bangun ruang sederhana balok

Mendiskusikan jaring-jaring beberapa bangun ruang

Mengidentifikasi bentuk jaring-jaring beberapa bangun ruang

Mengkonstruk bangun ruang atas dasar jaring-jaringnya

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jaring-jaring bangung ruang sederhana (kubus dan balok)

Menyajikan penyelesaian masalah yang

Katerampilan

Praktek membuat jaring-jaring beberapa bangun ruang

dan Kebudayaan, 2017).

Media Ajar K13 matematika kelas 5 SD/MI dari SCI Media

Page 128: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

Kompetensi Dasar

Indikator Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Penilaian

Bahan Ajar

terkait dengan jaring-jaring kubus dan balok

Mengetahui

Kepal UPTSDN 04 Padoang-doangan

Hj Suriati G , S.Pd NIP.196212311982 03 2 137

Pangkajene, 2020

Peneliti

Andi Try Darmaningsih, S.Pd NIM.105060201317

Page 129: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN REVISI 2017

(Disusun Berdasarkan Permendikbud Nomor: 22 Tahun 2016)

Satuan Pendidikan : SD Negeri 04 Paddoang-doangan Mata Pelajaran : Matematika Kelas /Semester : V /Genap Tahun Pelajaran : 2019/2020 Materi Pokok : Jaring Bangun Ruang Alokasi Waktu : 18 JP (6 Pertemuan) A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran mengamati, menanya, mengeksplorasi, menganalisis dan mengkomunikasikan peserta didik diharapkan dapat 1. Siswa dapat mengetahui jarring-jairng bangun ruang pada benda konkret 2. Siswa dapat membuat jarring-jaring bangun ruang balok dan kubus

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

(IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.6 Menjelaskan dan menemukan jaring-jaring bangun ruangsederhana (kubusdan balok)

3.6.1 Menganalisis jaring-jaring kubus 3.6.2 Menganalisis jaring-jaring balok 3.6.3 Mengidentifikasi bentuk jarring-jaring

bangun ruang kubus dan balok 3.6.4 Memahami bentuk jarring-jaring

bangun ruang kubus dan balok

4.6 Membuat jaring-jaring Bangun ruang sederhana (kubus dan balok)

4.6.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jaring-jaring bangung ruang sederhana (kubus dan balok)

4.6.2 Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait dengan jaring-jaring kubus dan balok

C. MATERI PEMBELAJARAN

1. Fakta: Contoh-contoh gambar jarring-jaring balok dan kubus

2. Konsep

Kubus adalah balok atau prismasiku-siku khusus.

Balok disebut prisma siku-siku. Balok mempunyai 6 sisi, masing-masing berbentuk persegi panjang.

3. Prinsip Membuat jaring-jaring Bangun ruang sederhana (kubus dan balok)

4. Prosedur

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jaring-jaring bangung ruang sederhana (kubus dan balok)

Menyajikan penyelesaian masalah yang terkait dengan jaring-jaring kubus dan balok

Page 130: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

D. METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan : Scientific Learning 2. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)

E. MEDIA PEMBELAJARAN

1. Media LCD projector, 2. Laptop, 3. Bahan Tayang

F. SUMBER BELAJAR

1. Buku Siswa Matematika Kelas V Revisi 2017 2. Buku Petunjuk Guru Matematika Kelas V Revisi 2017 3. Modul/bahan ajar, 4. Internet, 5. Sumber lain yang relevan

G. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pertemuan Ke-1 (3 x 35 menit ) Waktu

Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran. (PPK: Spiritual)

2. Memeriksa kehadiran peserta didik (PPK:Disiplin) 3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali

kegiatan pembelajaran. Apersepsi

1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya: Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan balok.

2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. 3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran

yang akan dilakukan. Motivasi

1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.

2. Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Jaring-jaring kubus.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

4. Mengajukan pertanyaan. Pemberian Acuan

1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

3. Pembagian kelompok belajar

15 menit

Page 131: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

1. Pertemuan Ke-1 (3 x 35 menit ) Waktu

4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti

Sintak Model

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Orientasi peserta didik kepada masalah

MENGAMATI Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik dengan cara : Melihat (tanpa atau dengan alat)

Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini

Mengamati

Lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb yang berhubungan dengan: a. Materi yang disampaikan guru b. Contoh-contoh soal yang berkaitan

Membaca(Literasi)

Dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan denganJaring-jaring kubus.

Mendengar pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan Jaring-jaring kubus.

Menyimak

75 menit

Page 132: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

1. Pertemuan Ke-1 (3 x 35 menit ) Waktu

penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai Jaring-jaring kubusuntuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Mengorganisasikan peserta didik

MENANYA (4C: CRITICAL THINKING) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : Mengajukan pertanyaan tentang Jaring-jaring

kubusyang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :

Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

MENGUMPULKAN INFORMASI Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan: Mengamati obyek/kejadian, Membaca sumber lain selain buku teks

(Literasi) Mengunjungi laboratorium komputer perpustakaan sekolah untuk mencari dan membaca artikel tentang Jaring-jaring kubus.

Mengumpulkan Informasi(4C: Collaboration) Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan lain guna menemukan solusimasalah terkait materi pokok yaitu Jaring-jaring kubus.

Aktivitas 1. Guru meminta siswa untuk memberikan

tanggapan atau pendapatnya mengenai gambar yang disediakan oleh guru atau yang terdapat pada buku teks

2. Guru meminta peserta didik untuk membaca kembali materi tentang jarring-jaring kubus

3. Peserta didik diminta untuk menyampaikan hasil diskusinya

Mempraktikan Mendiskusikan(4C: Collaboration)

Page 133: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

1. Pertemuan Ke-1 (3 x 35 menit ) Waktu

Peserta didik diminta membuat kelompok diskusi yang terdiri dari 3-5 orang untuk mendiskusikan jarring-jaring kubus.

Saling Tukar Informasi Saling tukar informasi tentangJaring-jaring kubusdengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

MENGKOMUNIKASIKAN (4C: COMMUNICATION) Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan 1. Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan

2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang Jaring-jaring kubus.

3. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan

4. Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

5. Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Jaring-jaring kubus.

6. Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

7. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.

8. Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada

Page 134: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

1. Pertemuan Ke-1 (3 x 35 menit ) Waktu

lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah

MENGASOSIASIKAN (HOTS: REFLEKTIF) Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang: 1. Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan

dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

2. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Jaring-jaring kubus.

3. Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : Jaring-jaring kubus.

Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)

Kegiatan Penutup Peserta didik :

1. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Guru :

1. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.

2. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasamayang baik.

3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).

4. Mengagendakan pekerjaan rumah. 5. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

15 menit

Page 135: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

2. Pertemuan Ke-2 (3 x 35 menit ) Waktu

Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran. (PPK: Religius)

2. Sebelum memulai pelajaran, guru mengajak peserta didik untuk bernyanyibersama yang ada pada buku siswa, guru juga bisa mengajak peserta didikmenyanyikan lagu nasional yang sesuai dengan tema pelajaran.(PPK: Nasionalis)

3. Memeriksa kehadiran peserta didik (PPK: Disiplin) 4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali

kegiatan pembelajaran. Apersepsi

1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya:Jaring-jaring kubus.

2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. 3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran

yang akan dilakukan. Motivasi

1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.

2. Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Jaring-jaring balok.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

4. Mengajukan pertanyaan. Pemberian Acuan

1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung.

3. Pembagian kelompok belajar. 4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran.

15 menit

Kegiatan Inti

Sintak Model

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Orientasi peserta didik kepada masalah

MENGAMATI Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik dengan cara : Melihat (tanpa atau dengan alat)

Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini

75 menit

Page 136: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

2. Pertemuan Ke-2 (3 x 35 menit ) Waktu

Mengamati

Lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb yang berhubungan dengan: a. Materi yang disampaikan guru b. Contoh-contoh soal yang berkaitan

Membaca(Literasi) Dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan denganJaring-jaring balok.

Mendengar pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan Jaring-jaring balok.

Menyimak, penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : Jaring-jaring balokuntuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Mengorganisasikan peserta didik

MENANYA (4C: CRITICAL THINKING) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : Mengajukan pertanyaantentang :Jaring-jaring

balokyang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Page 137: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

2. Pertemuan Ke-2 (3 x 35 menit ) Waktu

Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

MENGUMPULKAN INFORMASI (LITERASI) Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan: Mengamati obyek/kejadian, Membaca sumber lain selain buku teks,

mengunjungi laboratorium komputer perpustakaan sekolah untuk mencari dan membaca artikel tentang Jaring-jaring balok.

Mengumpulkan Informasi Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan lain guna menemukan solusimasalah terkait materi pokok yaitu Jaring-jaring balok.

Aktivitas 1. Guru meminta siswa untuk memberikan

tanggapan atau pendapatnya mengenai gambar yang disediakan oleh guru atau yang terdapat pada buku teks.

2. Guru meminta peserta didik untuk membaca kembali materi tentang jarring-jaring balok.

3. Peserta didik diminta untuk menyampaikan hasil diskusinya.

Mempraktikan Mendiskusikan(4C: Collaboration)

Peserta didik diminta membuat kelompok diskusi yang terdiri dari 3-5 orang untuk mendiskusikan jarring-jaring balok.

Saling Tukar Informasi (4C: Collaboration) Saling tukar informasi tentangJaring-jaring balokdengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

MENGKOMUNIKASIKAN (4C: COMMUNICATION) Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan : 1. Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan

Page 138: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

2. Pertemuan Ke-2 (3 x 35 menit ) Waktu

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan

2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang :Jaring-jaring balok.

3. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan

4. Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

5. Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Jaring-jaring balok.

6. Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

7. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.

8. Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah

MENGASOSIASIKAN (HOTS: REFLEKTIF) Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang: 1. Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan

dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

2. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Jaring-jaring balok.

3. Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir

Page 139: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

2. Pertemuan Ke-2 (3 x 35 menit ) Waktu

induktif serta deduktif dalam membuktikan : Jaring-jaring balok.

Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)

Kegiatan Penutup Peserta didik :

1. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Guru :

1. Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.

2. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik

3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).

4. Mengagendakan pekerjaan rumah. 5. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

15 menit

H. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN

1. Teknik Penilaian a. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

1) Tes Tertulis a) Pilihan ganda b) Uraian/esai

2) Tes Lisan b. Penilaian Kompetensi Keterampilan

1) Proyek, pengamatan, wawancara’ a. Mempelajari buku teks dan sumber lain tentang materi pokok b. Menyimak tayangan/demo tentang materi pokok c. Menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengamatan dan

eksplorasi 2) Portofolio / unjuk kerja

Laporan tertulis individu/ kelompok 3) Produk

2. Instrumen Penilaian

a. Pertemuan Pertama (Terlampir) b. Pertemuan Kedua (Terlampir) c. Pertemuan Ketiga (Terlampir) d. Pertemuan Keempat (Terlampir) e. Pertemuan Kelima (Terlampir) f. Pertemuan Keenam (Terlampir)

Page 140: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

3. PembelajaranRemedial dan Pengayaan

a. Remedial 1) Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai

KKM maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar

2) Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut. Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru materi Guru akan melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).

b. Pengayaan 1) Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik

mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.

2) Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.

3) Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan lebih luas misalnya Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda dalam buku panduan guru. Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.

Pangkajene, 2020 Mengetahui : Kepala SDN 04 Paddoang doangan Peneliti Hj. Suriati G, S.Pd Andi Try Darmaningsi NIP. 196212311982032137 NIM. 105060201317

Page 141: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

Penilaian Sikap

Satuan Pendidikan : SDN Mata Pelajaran : Matematika Kelas /Semester : V /Genap Tahun Pelajaran : 2019/2020 No.

Nama peserta

didik

Aktifitas

Kerja sama

Keaktifan

Partisipasi

Inisiatif

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

Rubrik penilaian:

1. Apabilapesertadidikbelummemperlihatkanperilakuyangdinyatakan dalam indikator. 2. Apabila sudahmemperlihatkan perilaku tetapi belum konsisten yang dinyatakan dalam

indikator. 3. Apabilasudahmemperlihatkanperilakudansudahkosistenyangdinyatakan dalam

indikator. 4. Apabilasudahmemperlihatkanperilakukebiasaanyangdinyatakandalam indikator.

Catatan :

Penguasaan nilai disesuaikan dengan karakter yang diinginkan.

Rentang Skor = Skor Maksimal – Skor Minimal

= 16 – 4

= 12

MK= 14 - 16

MB= 11- 13

MT= 8 - 10

BT= 4-7

Keterangan:

BT BelumTerlihat(apabilapesertadidikbelummemperlihatkantanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

MT MulaiTerlihat(apabilapesertadidiksudahmulaimemperlihatkan adanyatanda-tandaawalperilakuyangdinyatakandalamindikator tetapi belum konsisten).

MB MulaiBerkembang(apabilapesertadidiksudahmemperlihatkan berbagaitanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai

MK Mulaimembudaya/terbiasa(apabilapesertadidikterus-menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

Page 142: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

Format Penilaian Sikap. Satuan Pendidikan : SDN Mata Pelajaran : Matematika Kelas /Semester : V /Genap Tahun Pelajaran : 2019/2020

Format Lembar Pengamatan Sikap Peserta didik

No

Nama

Sikap

K

ete

rbu

kaa

n

K

ete

ku

nan

bela

jar

K

era

jin

an

Ten

gg

an

g

rasa

K

ed

isip

lin

a

n

K

erj

a s

am

a

R

am

ah

den

ga

n

tem

an

H

orm

at

pad

a

ora

ng

tu

a

K

eju

jura

n

M

en

ep

ati

jan

j

i

Ke

pe

du

lia

n

T

an

gg

un

g

jaw

ab

1

2

3

4

5

6

7

Keterangan: Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 sampai dengan 4

Jurnal (buku catatan harian tentang peserta didik oleh guru)

Nama sekolah : Mata pelajaran : Kelas : Tahun Pelajaran : Nama Guru :

Contoh Isi Buku Catatan Harian

No. Hari/Tanggal Nama Peserta didik Kejadian

1.

2.

3.

dst.

Kolom kejadian diisi dengan kejadian positif maupun negatif. Catatan dalam lembaran

buku tersebut selain bermanfaat untuk merekam dan menilai perilaku peserta didik,

sangat bermanfaat pula untuk menilai sikap peserta didik serta dapat menjadi bahan

dalam penilaian perkembangan peserta didik secara keseluruhan. Selain itu, dalam

observasi perilaku, dapat juga digunakan daftar cek yang memuat perilaku-perilaku

tertentu yang diharapkan muncul dari peserta didik pada umumnya atau dalam keadaan

tertentu.

Page 143: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

KISI-KISI TES HASIL BELAJAR SOAL

( Pretest-Postest )

N

O KOMPETESI DASAR INDIKATOR SOAL

Level

Kognitif SOAL

BENTUK

SOAL

KUNCI JAWABAN NO

SOAL

1.

3.6

Menjelaskan dan

menemukan

jaring-jaring

bangun ruang

sederhana (kubus

dan balok)

Siswa mampu

menentukan volume

kubus.

Pemahaman 1. Panjang rusuk sebuah

kubus 17 cm. Tentukan

volume kubus tersebut!

uraian Diketahui r = 17 cm

Ditanyakan volume?

V = r³

V = 17 x 17 x 17 =

4.913 cm³

Jadi, volume kubus

tersebut adalah 4.913

cm³

1

siswa mampu

mencari volume

sebuah balok.

Pemahaman 2. Sebuah balok memiliki

panjang 32 cm, lebar 20 cm,

dan tinggi 12 cm. Berapa

volumenya?

uraian Diketahui p = 32, l =

20 cm, t = 12 cm

Ditanyakan volume?

V = p x l x t

V = 32 x 20 x 12 =

7.680 cm³

Jadi, volume balok

tersebut 7.680 cm³

2

Page 144: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

N

O KOMPETESI DASAR INDIKATOR SOAL

Level

Kognitif SOAL

BENTUK

SOAL

KUNCI JAWABAN NO

SOAL

Siswa mampu

menentukan luas

bangun ruang balok,

Pemahaman 3. Putri membungkus kado

berbentuk balok dengan

kertas kado. Panjang

kotak kado 20 cm, lebar

12 cm dan tingginya 8 cm.

Berapa luas kertas kado

yang dibutuhkan Putri?

uraian Luas = 2(p × l) + 2(p

× t) + 2(l × t)

= 2(20 × 12) + 2(20 ×

8) + 2(12 × 8)

= 480 + 320 + 192

= 992 cm²

3

Disajikan gambar,

siswa mampu

menentukan

panjang sisi-sisi

dalam pembuatan

jaring-jaring bangun

kubus.

Pemahaman 4. perhatikan gambar jaring-

jaring kubus dibawah ini

sebutkan ada berapa yang

sejajar dngan alas ?

Uraian Tiga 4

Page 145: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

N

O KOMPETESI DASAR INDIKATOR SOAL

Level

Kognitif SOAL

BENTUK

SOAL

KUNCI JAWABAN NO

SOAL

Siswa mampu

menentukan luas

kubus.

Pemahaman 5. Berapakah luas

permukaan kubus jika

panjang rusuknya 25 cm?

Uraian Diketahui panjang

rusuk = 25 cm

Ditanyakan luas

permukaan?

L= 6 x s x s

L = 6 x 25 x 25

L = 3.750 cm²

Jadi, luas permukaan

kubus tersebut

adalah 3.750 cm²

5

Siswa mampu

menentukan salah

satu benda yang

berbentuk balok.

Pemahaman 6. Sebutkan salah satu

Benda yang berbentuk

balok?

Uraian Almari (bervariasi) 6

Disajikan gambar,

siswa mampu

menentukan alas

dari jaring-jaring

gambar tersebut.

Pemahaman 7. Disajikan gambar Bila

nomor lima 5 adalah alas

maka, sebutkan penutup

pada balok diatas?

Uraian Tiga 7

Page 146: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

N

O KOMPETESI DASAR INDIKATOR SOAL

Level

Kognitif SOAL

BENTUK

SOAL

KUNCI JAWABAN NO

SOAL

Disajikan gambar,

siswa mampu

menentukan luas

permukaan dari

gambar tersebut.

Pemahaman 8. Gambarlah salah satu

contoh jaring-jaring balok?

Uraian

8

siswa mampu

menentukan

Volume balok.

Pemahaman 9. Jelaskan jumlah volume

balok, jika balok memiliki

panjang 28 cm, lebar 14

cm, dan tingginya 12 cm.

Uraian . 4.702 9

Disajikan gambar,

siswa mampu

menentukan volume

dari gambar

tersebut.

Pemahaman 10. Tentukan panjang sisi

kubus jika diketahui

volume kubus 3.375 cm³ ?

Uraian 15 cm

10

Page 147: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

TES HASIL BELAJAR

(Posttest Soal Kelas Eksprimen 1 dan 2 )

Satuan Pendidikan : SDN 04 Paddoang-doangan Nama :

Kelas : V Kelas :

Materi : Jaring-jaring Nis :

Alokasi Waktu : 70 mnt

A. Petunjuk :

1. Tulislah nama, nomor stambuk dan kelas pada kolom yang disediakan !

2. Periksa dan bacalah dengan seksama soal-soal pilihan ganda sebelum

menjawab !

3. Pilihlah jawaban yang kamu anggap benar !

4. Waktu mengerjakan 30 menit

B. Berilah tanda silang (x) pada Pilihlah jawaban a, b, c, dan d yang

benar !

1. perhatikan gambar jaring-jaring kubus dibawah ini

sebutkan ada berapa yang sejajar dengan alas ?

Jawab :..................................................................................

..............................................................................................

..............................................................................................

Page 148: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

2. Tentukan panjang sisi kubus jika diketahui volume kubus 3.375 cm³ ?

Jawab :..................................................................................

..............................................................................................

3. Sebuah balok memiliki panjang 32 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 12 cm.

Berapa volumenya?

Jawab :..................................................................................

..............................................................................................

4. Sebutkan salah satu Benda yang berbentuk balok?

Jawab :..................................................................................

..............................................................................................

5. Gambarlah salah satu contoh jaring-jaring balok?

Jawab :..................................................................................

..............................................................................................

6. Panjang rusuk sebuah kubus 17 cm. Tentukan volume kubus tersebut!

Jawab :..................................................................................

..............................................................................................

7. Putri membungkus kado berbentuk balok dengan kertas kado. Panjang

kotak kado 20 cm, lebar 12 cm dan tingginya 8 cm. Berapa luas kertas

kado yang dibutuhkan Putri?

Jawab :..................................................................................

..............................................................................................

Page 149: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

8. Berapakah luas permukaan kubus jika panjang rusuknya 25 cm?

Jawab :..................................................................................

..............................................................................................

9. Disajikan gambar Bila nomor lima 5 adalah alas maka, sebutkan

penutup pada balok diatas?

Jawab :..................................................................................

..............................................................................................

10. Jelaskan jumlah volume balok, jika balok memiliki panjang 28 cm,

lebar 14 cm, dan tingginya 12

Jawab :..................................................................................

..............................................................................................

Page 150: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 151: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

TES HASIL BELAJAR

(Pretest Soal Kelas Eksprimen 1 dan 2 )

Satuan Pendidikan : SDN 04 Paddoang-doangan Nama :

Kelas : V Kelas :

Materi : Jaring-jaring Nis :

Alokasi Waktu : 70 menit

A. Petunjuk :

1. Tulislah nama, nomor stambuk dan kelas pada kolom yang disediakan !

2. Periksa dan bacalah dengan seksama soal-soal pilihan ganda sebelum

menjawab !

3. Pilihlah jawaban yang kamu anggap benar !

4. Waktu mengerjakan 30 menit

B. Berilah tanda silang (x) pada Pilihlah jawaban a, b, c, dan d yang

benar !

1. Sebuah balok memiliki panjang 32 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 12 cm.

Berapa volumenya?

Jawab

:.....................................................................................................................

...........................................................................................................

Page 152: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

2. perhatikan gambar jaring-jaring kubus dibawah ini

sebutkan ada berapa yang sejajar dngan alas ?

Jawab :..................................................................................

..............................................................................................

3. Sebutkan salah satu Benda yang berbentuk balok?

Jawab :.................................................................................................

................................................................................................

4. Gambarlah salah satu contoh jaring-jaring balok?

Jawab : ...................................................................................

................................................................................................

5. Tentukan panjang sisi kubus jika diketahui volume kubus 3.375 cm³ ?

Jawab : ‘’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’

‘’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’’

6. Panjang rusuk sebuah kubus 17 cm. Tentukan volume kubus tersebut!

Jawab : ..........................................................................................................

......................................................................................................................

7. Putri membungkus kado berbentuk balok dengan kertas kado. Panjang

kotak kado 20 cm, lebar 12 cm dan tingginya 8 cm. Berapa luas kertas

kado yang dibutuhkan Putri?

Jawab : .................................................................................................

..............................................................................................................

Page 153: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

8. Berapakah luas permukaan kubus jika panjang rusuknya 25 cm?

Jawab : .................................................................................................

..............................................................................................................

9. Disajikan gambar Bila nomor lima 5 adalah alas maka, sebutkan penutup

pada balok diatas?

Jawab : .................................................................................................

10. Jelaskan jumlah volume balok, jika balok memiliki panjang 28 cm, lebar

14 cm, dan tingginya 12

Jawab : .................................................................................................

..............................................................................................................

Page 154: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

LAMPIRAN

POWERPOINT GAMBAR DIAM

Page 155: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 156: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

LAMPIRAN

MEDIA INTERAKTIF POWERPOINT

VISUAL BASIC APLICATION (VBA)

Page 157: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 158: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

POWERPOINT VBA JARING-JARING KUBUS

Page 159: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

POWERPOINT VBA JARING-JARING BALOK

Page 160: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 161: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

Penggunaan Media Pembelajaran PowerPoint Gambar Diam

Page 162: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

Penggunaan Media Pembelajaran PowerPoint VBA

Page 163: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

Pretes dan Post Tes Sebelum dan Sesudah Menggunakan Media Pembelajaran

Page 164: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 165: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

HASIL ANALISIS DATA PENELITIAN

Frequencies

Statistics

PRETEST

KONTTROL POSTTEST KONTROL

N Valid 30 30

Missing 0 0

Mean 56.8333 81.6667

Median 56.5000 84.0000

Mode 51.00a 87.00

Std. Deviation 6.98315 8.81743

Variance 48.764 77.747

Range 22.00 32.00

Minimum 46.00 67.00

Maximum 68.00 99.00

Sum 1705.00 2450.00

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Page 166: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

PRETEST KONTTROL

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 46.00 1 3.3 3.3 3.3

47.00 2 6.7 6.7 10.0

48.00 1 3.3 3.3 13.3

49.00 2 6.7 6.7 20.0

50.00 1 3.3 3.3 23.3

51.00 3 10.0 10.0 33.3

53.00 1 3.3 3.3 36.7

54.00 2 6.7 6.7 43.3

55.00 2 6.7 6.7 50.0

58.00 1 3.3 3.3 53.3

59.00 1 3.3 3.3 56.7

60.00 3 10.0 10.0 66.7

62.00 2 6.7 6.7 73.3

63.00 1 3.3 3.3 76.7

64.00 2 6.7 6.7 83.3

65.00 2 6.7 6.7 90.0

67.00 1 3.3 3.3 93.3

68.00 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 167: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

POSTTEST KONTROL

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 67.00 1 3.3 3.3 3.3

69.00 1 3.3 3.3 6.7

70.00 3 10.0 10.0 16.7

71.00 1 3.3 3.3 20.0

74.00 2 6.7 6.7 26.7

75.00 2 6.7 6.7 33.3

78.00 2 6.7 6.7 40.0

79.00 1 3.3 3.3 43.3

80.00 1 3.3 3.3 46.7

84.00 3 10.0 10.0 56.7

85.00 1 3.3 3.3 60.0

86.00 2 6.7 6.7 66.7

87.00 4 13.3 13.3 80.0

90.00 1 3.3 3.3 83.3

92.00 1 3.3 3.3 86.7

93.00 1 3.3 3.3 90.0

94.00 1 3.3 3.3 93.3

95.00 1 3.3 3.3 96.7

99.00 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 168: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

Frequencies Statistics

PRETEST

EKSPERIMEN POSTTEST

EKSPERIMEN

N Valid 30 30

Missing 0 0

Mean 57.4333 85.0000

Median 59.0000 85.0000

Mode 46.00 81.00a

Std. Deviation 8.10570 8.81222

Variance 65.702 77.655

Range 24.00 30.00

Minimum 46.00 70.00

Maximum 70.00 100.00

Sum 1723.00 2550.00

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Page 169: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

Frequency Table PRETEST EKSPERIMEN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 46.00 5 16.7 16.7 16.7

47.00 1 3.3 3.3 20.0

49.00 1 3.3 3.3 23.3

50.00 2 6.7 6.7 30.0

51.00 1 3.3 3.3 33.3

53.00 1 3.3 3.3 36.7

56.00 1 3.3 3.3 40.0

58.00 1 3.3 3.3 43.3

59.00 3 10.0 10.0 53.3

60.00 3 10.0 10.0 63.3

61.00 3 10.0 10.0 73.3

64.00 2 6.7 6.7 80.0

66.00 1 3.3 3.3 83.3

68.00 2 6.7 6.7 90.0

69.00 1 3.3 3.3 93.3

70.00 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

POSTTEST EKSPERIMEN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 70.00 1 3.3 3.3 3.3

71.00 2 6.7 6.7 10.0

73.00 1 3.3 3.3 13.3

74.00 1 3.3 3.3 16.7

75.00 1 3.3 3.3 20.0

76.00 1 3.3 3.3 23.3

79.00 1 3.3 3.3 26.7

81.00 3 10.0 10.0 36.7

82.00 2 6.7 6.7 43.3

83.00 2 6.7 6.7 50.0

87.00 1 3.3 3.3 53.3

89.00 3 10.0 10.0 63.3

90.00 3 10.0 10.0 73.3

91.00 1 3.3 3.3 76.7

93.00 1 3.3 3.3 80.0

94.00 2 6.7 6.7 86.7

95.00 1 3.3 3.3 90.0

98.00 1 3.3 3.3 93.3

99.00 1 3.3 3.3 96.7

100.00 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 170: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil

Belajar

Matematika

1 ,143 30 ,118 ,916 30 ,061

2 ,142 30 ,128 ,956 30 ,250

3 ,132 30 ,196 ,937 30 ,073

4 ,141 30 ,132 ,965 30 ,403

Page 171: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Kontrol Based on Mean .584 1 58 .448

Based on Median .203 1 58 .654

Based on Median and with

adjusted df

.203 1 49.702 .655

Based on trimmed mean .608 1 58 .439

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Eksperimen Based on Mean .000 1 58 .984

Based on Median .012 1 58 .914

Based on Median and with

adjusted df

.012 1 56.363 .914

Based on trimmed mean .001 1 58 .979

Page 172: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

Explore N-GAIN KELAS

Case Processing Summary

KELAS

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

N_GAIN_PERSEN EKSPERIMEN 30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%

KONTROL 30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%

Descriptives

KELAS Statistic

Std. Error

N_GAIN_PERSEN EKSPERIMEN Mean 64.4759 3.95561

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound

56.3858

Upper Bound

72.5660

5% Trimmed Mean 64.8610 Median 66.2784 Variance 469.405 Std. Deviation 21.66576 Minimum 21.88 Maximum 100.00 Range 78.13 Interquartile Range 35.92 Skewness -.231 .427

Kurtosis -.872 .833

KONTROL Mean 57.4618 3.93842 95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound

49.4068

Upper Bound

65.5168

5% Trimmed Mean 58.0774 Median 62.3366 Variance 465.335 Std. Deviation 21.57164

Page 173: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

Minimum 6.25 Maximum 96.97 Range 90.72 Interquartile Range 30.58 Skewness -.534 .427 Kurtosis -.076 .833

T-Test

Paired Samples Statistics

Mea

n N Std.

Deviation Std. Error Mean

Pair 1

PRETEST EKSPERIMEN 57.4333

30 8.10570 1.47989

POSTTEST EKSPERIMEN 85.0000

30 8.81222 1.60888

Pair 2

PRETEST KONTTROL 56.8333

30 6.98315 1.27494

POSTTEST KONTROL 81.6667

30 8.81743 1.60984

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 PRETEST EKSPERIMEN & POSTTEST EKSPERIMEN

30 .199 .292

Pair 2 PRETEST KONTTROL & POSTTEST KONTROL

30 .316 .089

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence

Interval of the Difference

Lower Upper

Pair 1 PRETEST EKSPERIMEN - POSTTEST EKSPERIMEN

-27.57 10.72 1.96 31.570 23.563 14.08 29 .000

Pair 2 PRETEST KONTTROL - POSTTEST KONTROL

-24.83 9.36 1.71 28.328 21.338 14.53 29 .000

Page 174: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

T-Test

Group Statistics KELAS N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Posttest Kontrol-

Posttest

Eskperimen

1.00 30 85.0000 8.81222 1.60888

2.00 30 81.6667 8.81743 1.60984

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std.

Error

Differen

ce

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Posttest

Kontrol-

Posttest

Eskperimen

Equal

variances

assumed

.000 .984 1.47 58 .148 3.33333 2.27598 1.2225 7.8892

Equal

variances

not

assumed

1.47 58.000 .148 3.33333 2.27598 1.2225 7.8892

Page 175: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 176: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 177: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 178: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 179: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 180: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 181: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 182: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 183: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 184: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 185: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 186: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 187: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 188: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 189: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 190: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 191: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 192: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 193: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 194: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...
Page 195: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V ...

RIWAYAT HIDUP

ANDI TRY DARMANINGSI, lahir di Ujung Pandang

Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar, pada tanggal

02 Desember 1980. Anak ke delapan sekaligus sebagai

anak bungsu dari pasangan Bapak Drs. Muh. Saleh

Dg.Palliweng dengan Ibu Hj.Andi Husna. Penulis

memulai pendidikannya di SD Negeri 2 Ujung Tanah

Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar, pada tahun 1986 dan tamat

pada tahun 1993. Kemudian penulis melanjutkan pendidikannya di SMP

Negeri 7 Makassar dan menyelesaikan pendidikannya disekolah tersebut

pada tahun 1996. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikannya di SMA

Negeri 4 Makassar dan menyelesaikan pendidikannya tersebut pada

tahun 1999. Kemudian melanjutkan Kuliah di Universitas Negeri Makassar

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Jurusan Pendidikan

Guru Sekolah Dasar (PGSD) dengan Diploma Dua (D2) pada tahun 2001

dan selesai pada tahun 2003 dan berhasil meraih gelar akademik Ahli

Muda (A.Ma). Selanjutnya melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka (UT)

Makassar Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dengan

Strata Satu (S1). Seiring berjalannya pendidikan di UT, penulis berhasil

lulus menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada tahun 2008

dengan pangkat Pengatur Muda Tk.1 Golongan II/b Jabatan Guru

Pratama, dan ditempatkan di SD Negeri 31 Binanga Polo Kecamatan

Bungoro Kabupaten Pangkep. Pada 2010 dan berhasil menyelesaikan

pendidikan strata satu (S1) di Universitas Terbuka (UT) Makassar dan

meraih gelar akademik Sarjana Pendidikan Gurur Sekolah Dasar

(S.Pd.SD). Kemudian merasa bangga melanjutkan kuliah pada jurusan

Pendidikan Dasar dengan Strata Dua (S2) di Universitas Muhammadiyah

(UNISMUH) Makassar.


Recommended