+ All Categories
Home > Documents > Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

Date post: 12-Dec-2014
Category:
Upload: arif-eko-wicaksono
View: 115 times
Download: 2 times
Share this document with a friend
Description:
Materi ISO 17025
Popular Tags:
35
PERTEMUAN KE-5 PENGENALAN DAN PEMAHAMAN ISO 17025 : 2005
Transcript
Page 1: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

PERTEMUAN KE-5

PENGENALAN DAN PEMAHAMAN

ISO 17025 : 2005

Page 2: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

SEJARAH ISO 17025 : 2008

GLP1. The New Zealand Testing Laboratory Registration Act of

19722. Mendirikan A Testing Laboratory Registration Council 3. Diadopsi Denmark : Danish National Testing Board Act.

144,21st March 19734. FDA membuat usulan : Food and Drug Administration

Non-Clinical Laboratory Studies –Proposed Regulations for Good Laboratory Practice (1976)

5. FDA menetapkan : Food and Drug Administration Non-Clinical Laboratory Studies – Good Laboratory Practice Regulation Final Rule (1978)

Page 3: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

ILAC (International Laboratory Accreditation Co-operation

Tahun 1977 : berdiri)

Tujuan : A Multilateral Recognition Agreement” antar anggota ILAC

Kegiatan : menyediakan forum internasioanl untuk pengembangan sistem akreditasi dan prosedurnya, peningkatan peran laboratorium yang telah diakreditasi sebagai alat fasilitas perdagangan, pengakuan kompetensi laboratorium di seluruh dunia.

Page 4: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

1. ISO Guide 25 : 1978 sistem akreditasi yang pertama diterapkan

2. ISO/IEC Guide 25 : 1982 Penyempurnaan dari ISO Guide 25 : 1978

3. ISO Guide/IEC 25 : 1990 General Requirements for Competence of Testing and Calibration Laboratories

Standar Eropa EN 45001 : 1989 General Criteria for Operation of Testing Laboratories

Dewan Standarisasi Nasional (DSN) mengadopsi ISO Guide/IEC 25 : 1990

DSN 01-1991 dan berubah menjadi Pedoman BSN 101

Hasil ILAC

Page 5: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

ISO Guide/IEC 25 : 1990

Standar Eropa EN 45001 : 1989

Melebur menjadi ISO Guide/IEC 25 : 1990

Terdiri dari 13 unsur yang tidak membedakan persyaratan manajemen dan persyaratan teknis

Disistematikakan menjadi ISO/IEC 17025 : 1999•14 persyaratan manajemen •10 persyaratan teknis

Disempurnakan menjadi ISO /IEC 17025 : 2005

SNI 19-17025:2000 menjadi SNI 19-17025:2005

Pedoman BSN 101 menjadi SNI 19-17025:2000

Page 6: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

SISTEM STANDARDISASI NASIONALdan

PENGENALAN SNI ISO/IEC 17025:2005

Page 7: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEMBENTUKAN • Keputusan Presiden RI No. 20 Tahun 1984 diawali

membentuk Dewan Standardisasi Nasional .• Keputusan Presiden RI No. 7 Tahun 1989,

penyempurnaan Kepres RI No. 20 Tahun 1984. • Keputusan Presiden RI No. 13 Tahun 1997 tanggal 26

Maret, DSN diganti menjadi Badan Standardisasi Nasional.

KEDUDUKAN Suatu lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Page 8: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

TUGAS Membantu Presiden dalam menyelenggarakan

pengembangan dan pembinaan di bidang standardisasi, sesuai perundang undangan yang berlaku.

FUNGSI• Merumuskan kebijakan di bidang standardisasi• Menyusun rencana dan program nasional di bidang

standardisasi• Pembinanan dan pelaksanaan koordinasi kegiatan

standardisasi dengan instansi teknis dan instansi lainnya.

BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Page 9: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

• Pelaksanaan kerjasama internasional, dokumentasi dan informasi serta pemasyasakatan di bidang standardisasi.

• Penetapan akreditasi dan syarat sertifikasi di bidang standardisasi.

• Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang standardisasi.

• Penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI)• Penyelenggaraan diklat di bidang standardisasi dan

jaminan mutu.

BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Page 10: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

KOMITE AKREDITASI NASIONAL (KAN)• Merupakan badan akreditasi yang dibentuk untuk

menunjang pelaksanaan penerapan SNI.• Merupakan bagian dari BSN yang dibentuk dengan

Keputusan Presiden.• Merupakan satu satunya Badan Akreditasi Independen

dalam bidang standardisasi di Indonesia.

TUGAS POKOK KAN.• Memberikan akreditasi kepada : Lembaga akreditasi,

Laboratorium Kalibrasi/pengujian, Lembaga inspeksi teknis, Lembaga Pelatihastandardisasi dan pengujian mutu, dan Bidang standardisasi lainnya sesuai kebutuhan.

LINGKUP KEGIATAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL

Page 11: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

SISTEM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI

AKREDITASI Adalah prosedur yang digunakan oleh lembaga yang berwenang dalam memberikan pengakuan formal bahwa suatu institusi atau seseorang mempunyai kemampuan untuk melakukan kegiatan tertentu.

SERTIFIKASI Adalah prosedur yang digunakan oleh pihak ketiga untuk memberikan jaminan tertulis bahwa suatu produk, proses atau jasa memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

LINGKUP KEGIATAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL

Page 12: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi

Dasar akreditasi : SNI ISO/IEC 17025:2008

Page 13: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

SNI ISO/IEC 17025:2008

Daftar Isi

Prakata

Pendahuluan

1. Ruang lingkup

2. Acuan normatif

3. Istilah dan definisi

4. Persyaratan Manajemen

5. Persyaratan Teknis

Lampiran

Page 14: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

Persyaratan Manajemen4.1 Organisasi4.2 Sistem Manajemen4.3 Pengendalian Dokumen4.4 Pengkajian permintaan, tender dan kontrak 4.5 Sub kontrak pengujian dan kalibrasi4.6 Pembelian jasa dan perbekalan4.7 Pelayanan kepada pelanggan4.8 Pengaduan /Keluhan4.9 Pengendalian pekerjaan pengujian dan/atau kalibrasi yang tidak sesuai4.10 Penyempurnaan4.11 Tindakan perbaikan4.12 Tindakan Pencegahan4.13 Pengendalian rekaman4.14 Audit Internal4.15 Pengkajian Manajemen

Page 15: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

Persyaratan Teknis5.1 Umum

5.2 Personel

5.3 Kondisi akomodasi dan lingkungan

5.4 Metode pengujian dan kalibrasi & validasi metode

5.5 Peralatan

5.6 Ketertelusuran pengukuran

5.7 Pengambilan sampel

5.8 Penanganan barang yang diuji dan dikalibrasi

5.9 Jaminan mutu hasil pengujian dan kalibrasi

5.10 Pelaporan hasil

Page 16: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)
Page 17: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

1. ORGANISASI

Laboratorium harus merupakan kesatuan yang legal dapat dipertanggung jawabkan, memuaskan kebutuhan pelanggan, mencakup pekerjaan di lab. permanen, di luar lab. permanen dan atau di lab. sementara / bergerak, dan bersifat independen

2. SISTEM MUTU

Laboratorium harus menetapkan, menerapkan, memelihara, mendokumentasikan dan mengkomunikasikan Sistem Mutu

PERSYARATAN MANAJEMEN

Page 18: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

3 PENGENDALIAN DOKUMEN

Laboratorium harus memelihara dan mengendalikan semua dokumen yang merupakan bagian dari sistem mutu.

4. KAJI ULANG PERMINTAAN, TENDER & KONTRAK

Laboratorium harus melakukan kaji ulang yang berkaitan dengan kontrak pengujian, dan perbedaan apapun antara permintaan, tender dan kontrak harus diselesaikan sebelum pekerjaan dilakukan. Setiap kontrak dibuat atas persetujuan Laboratoriun dan pelanggan

PERSYARATAN MANAJEMEN

Page 19: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

5. SUBKONTRAK PENGUJIAN

Laboratorium dapat mensubkontrakkan pekerjaan kepada laboratorium lain (subkontraktor) yang kompeten.

6. PEMBELIAN JASA DAN PEMBEKALAN

Laboratorium harus memilih dan membeli jasa dan pembekalan yang penggunaannya mempengaruhi mutu penguji, dan memastikan bahwa jasa dan pembekalan yang digunakan sesuai dengan persyaratan yang diperlukan.

PERSYARATAN MANAJEMEN

Page 20: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

7. PELAYANAN KEPADA PELANGGAN

Laboratorium harus melakukan kerja sama dengan pelanggan sehubungan dengan pekerjaan yang dilaksanakannya dengan tetap menjaga kerahasiaan pelanggan lainnya

8. PENGADUAN

Laboratorium harus menyelesaikan pengaduan dari pelanggan atau pihak-pihak lain

PERSYARATAN MANAJEMEN

Page 21: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

9. PENGENDALIAN PEKERJAAN PENGUJIAN/Kalibrasi YANG TIDAK SESUAI

Laboratorium harus mengendalikan pekerjaan pengujian atau aspek apapun yang tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan atau persyaratan pelanggan yang telah disepakati

10. PENINGKATAN

Laboratorium harus meningkatkan efisiensi sistem

manajemen mutu secara berkelanjutan

PERSYARATAN MANAJEMEN

Page 22: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

PENINGKATAN

Penyempurnaan BerkelanjutanSistem Manajemen Mutu

PELANGGAN

PELANGGAN

Persyaratan

Kepuasan

TanggungjawabManajemen

ManajemenSumberdaya

Pengukuran,analisis,

penyempurnaan

Realisasi Produk Produkmasukan

keluaran

Page 23: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

Perbaikan Berkelanjutan

PENGKAJIANMANAJEMEN

PRENCANAKAN

DLAKSANAKANC

PANTAU

ATINDAKAN

PENYEMPURNAAN

Page 24: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

ISO/IEC 17025 DAN PENINGKATAN KOMPETENSI LABORATORIUM

BERKELANJUTAN

PENING-KATAN

KOMPETENSILAB BERKE-LANJUTAN

ISO 17025

kompetensi Laborato-rium yang dituju

Kompetensi labo-ratrium kurang

Page 25: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

11. TINDAKAN PERBAIKAN

Laboratorium harus melakukan tindakan perbaikan

terhadap pekerjaan yang tidak sesuai atau

menyimpang dari sistem mutu yang telah

ditetapkan, atau pelaksanaanteknis yang telah

diidentifikasi

12. TINDAKAN PENCEGAHAN

Laboratorium harus melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi kemungkinan

terjadinya ketidak sesuaian yang serupa, atau untuk melakukan pengembangan sistem mutu

PERSYARATAN MANAJEMEN

Page 26: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

13 PENGENDALIAN REKAMAN

Laboratorium harus mengendalikan semua rekaman mutu dan rekaman teknis termaksuk

menjaga keamanan dan kerahasiaannya.

14 AUDIT INTERNAL

Secara periodik laboratorium harus melakukan audit internal sistem mutu yang dilaksanakan oleh

auditor internal yang terlatih

PERSYARATAN MANAJEMEN

Page 27: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

15 KAJI ULANG MANAJEMEN

Laboratorium harus melakukan kaji ulang manajemen minimal 1 kali dalam setahun, untuk

memastikan kesinambungan dan efektifitas penerapan sistem mutu

PERSYARATAN MANAJEMEN

Page 28: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)
Page 29: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

1. umum5.1.1. Berbagai faktor yang menentukan kebenaran dan kehandalan pengujian/kalibrasi adalah faktor manusia, kondisi akomodasi dan lingkungan, metode pengujian metode kalibrasi validasi metode, peralatan, ketertelusuran pengukuran, pengambilan sampel, penanganan sampel.

5.1.2. Setiap faktor tersebut mempunyai kontribusi pada ketidakpastian pengukuran. Laboratorium memperhitungkan faktor-faktor tersebut dlm mengembangkan metode pengujian/kalibrasi, dlm pelatihan dan kualifikasi pesonel dan pemilihan peralatan.

PERSYARATAN TEKNIS

Page 30: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

2 PERSONEL

Semua pekerjaan di laboratorium dilaksanakan oleh personel yang kompeten dibidangnya

3 KONDISI AKOMODASI DAN LINGKUNGAN

Laboratotium harus dilengkapi dengan fasilitas yang mampu menjamin kebenaran unjuk kerja pengujian

serta mengendalikan lingkungan yang dapat mempengaruhi mutu hasil

PERSYARATAN TEKNIS

Page 31: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

4. METODA PENGUJIAN DAN VALIDITAS METODA

Laboratotium harus manggunakan metoda pengujian/kalibrasi yang memenuhi keinginan

pelanggan dan sesuai dengan lingkup kegiatannya, dan yang secara teknis siap digunakan.

5 PERALATAN

Laboratotium harus dilengkapi dengan peralatan untuk menunjang kegiatannya yang mampu

menghasilkan data yang absah dan akurasi yang diperlukan.

PERSYARATAN TEKNIS

Page 32: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

6 KETELUSURAN PENGUKURAN

Semua pengukuran yang dilakukan di laboratotium harus tertelusur ke standar nasional/internasional atau

pada bahan acuan yang bersertifikat.

7 PENGAMBILAN SAMPEL

Laboratorium yang melakukan pengambilan sampel harus mempunyai rencana dan prosedur pengambilan sampel yang akan diuji, untuk menghasilkan informasi

yang diperlukan.

PERSYARATAN TEKNIS

Page 33: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

8 PENANGANAN BARANG YANG DIUJI DAN DIKALIBRASI

Laboratorium yang melindungi keutuhan barang yang akan diuji dan memberikan perlindungan atas

kepentingan laboratorium dan pelanggan

9 JAMINAN MUTU HASIL PENGUJIAN

Laboratorium yang melakukan pengendalian untuk memantau unjuk kerja dan keabsahan

pengujian/kalibrasi yang dilakukan

PERSYARATAN TEKNIS

Page 34: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

10 PELAPORAN HASIL

Laboratorium yang melaporkan setiap hasil pekerjaannya dengan akurat, jelas, tidak meragukan dan objektif dalam bentuk laporan hasil pengujian yang digunakan

PERSYARATAN TEKNIS

Page 35: Pertemuan Ke-5 Dan 6 (ISO 17025)

TERIMA KASIH


Recommended