+ All Categories
Home > Documents > PLENO LBM 3

PLENO LBM 3

Date post: 05-Jul-2018
Category:
Upload: putrisarahariesta
View: 243 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 41

Transcript
  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    1/41

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita

    antara pria dan wanita hampir seimbang. Lima sampai sepuluh persen

    orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala awalnya muncul sebelum

    usia 40 tahun, tapi rata-rata menyerang penderita pada usia 65 tahun.

    ecara keseluruhan, pengaruh usia pada umumnya mencapai ! " di

    seluruh dunia dan !,6 " di #ropa, meningkat 0,6 " pada usia 60 $ 64

    tahun sampai %,5 " pada usia &5 $ &' tahun.

    (i )merika erikat, ada sekitar 500.000 penderita parkinson. (i

    *ndonesia sendiri, dengan jumlah penduduk +!0 juta orang, diperkirakan

    ada sekitar +00.000-400.000 penderita. tatistik menunjukkan, baik di luar 

    negeri maupun di dalam negeri, laki-laki lebih banyak terkena dibanding

     perempuan %+ dengan alasan yang belum diketahui.Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegenerati/ ke +

     paling sering dijumpai setelah penyakit )lheimer. 1erbagai gejala

     penyakit Parkinson, antara lain tremor waktu istirahat, telah dikemukakan

    sejak 2len tahun !%&-+0!, bahkan berbagai macam tremor sudah

    digambarkan tahun +500 sebelum masehi oleh bangsa *ndia. 3amun (r.

    ames Parkinson pada tahun !&! yang pertama kali menulis deskripsi

    gejala penyakit Parkinson dengan rinci dan lengkap kecuali kelemahan

    otot sehingga disebutnya paralysis agitans. Pada tahun !&'4, 1locg dan

    arinesco menduga substansia nigra sebagai lokus lesi, dan tahun !'!'

    7retiako// menyimpulkan dari hasil penelitian post mortem penderita

     penyakit Parkinson pada disertasinya bahwa ada kesamaan lesi yang

    ditemukan yaitu lesi disubstansia nigra. Lebih lanjut, secara terpisah dan

    dengan cara berbeda ditunjukkan 1ein, 8arlsson dan 9ornykiewic tahun

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    2/41

    !'50an, bahwa penurunan kadar dopamine sebagai kelainan biokimiawi

    yang mendasari penyakit Parkinson.

    B. Sekenario

    Pasien laki-laki 5' tahun datang dengan keluhan tangan kiri bergetar 

    sejak + bulan yang lalu. 7angan bergetar terus menerus tanpa disadari saat

     beristirahat. Pasien juga merasakan kekakuan pada anggota gerak, langkah

     pasien menjadi lambat dan kecil-kecil.

    C. Permesalahan

    !. )natomi /isiologi oragan pengontrol gerakan :

    +. Penyebab dari gemetar:

    %. ekanisme tangan begetar 

    4. *nterpretasi skenarioa. )pa yang menyebabkan kekakuan dan langkah pasie menjadi

    lambat dan kecil kecil :

     b. 9ubungan usia dengan penyakit pasien:

    c. engapa tangannya bergetar terus menerus tampa disadari saat

     beristrahat:

    d. ;enpa hanya tangan sebelah kiri yang terkena:

    BAB IIPEMBAHASAN

    ). )natomi /isiologi organ pengontrol gerakan

    2anglia basalia adalah bagian sistem motorik. 3uclei utama

    ganglia basalia adalah nucleus kaudatus, putamen, dan globus palidus,

    yang semuanya terletak di substansia alba subkortikalis telense/ali. 3uclei

    tersebut berhubungan satu dengan lainnya dan dengan korteks motorik,

    dalam sirkuit regulasi yang kompleks. 3uclei tersebut memberikan e/ek 

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    3/41

    inhibitorik dan eksitatorik pada korteks motorik. truktur ini memiliki

     peran penting pada inisiasi dan modulasi pergerakan serta pada control

    tonus otot. Lesi pada ganglia basalia dan nuclei lain yang memiliki /ungsi

     berkaitan, seperti substansi nigra dan nucleus subtalamikus, dapat

    menimbulkan impuls yang berkaitan dengan pergerakan yang kurang atau

     berlebih dan atau perubahan patologis tonus otot. 2angguan ganglia

     basalia tersering adalah penyakit Parkinson, yang ditandai dengan trias

    klinis berupa rigiditas, akinesia, dan tremor. 4

    ecara hirarkis pusat tertinggi untuk control pergerakan adalah

    korteks serebri, yang signalnya ditransmisikan oleh jaras piramidalis ke

    nukeli ner

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    4/41

    spinalis.struktur lain yang berperan dalam pergerakan disebut sistem

    ekstrapiramidalis.4

    PERAN GANGLIA BASALIA PADA SISTEM MTRI! " ASPE! 

    #ILGENETI! 

    ;orpus striatum merupakan pusat control yang penting untuk 

    sistem motorik. Pusat motorik tertua secara /ilogenetik di system sara/ 

     pusat adalah medulla spinalis dan apparatus primiti

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    5/41

    !MPNEN GANGLIA BASALIA

    N$%lei

    2anglia basalia meliputi semua nucleus yang berkaitan secara

    /ungsional di dalam substansi alba telense/ali yang terletak dalam dan

    secara embriologis berasal dari eminensia ganglionika pars anterior 

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    6/41

    diketahui secara pasti, amigdala tidak memiliki /ungsional langsung

    dengan ganglia basalia lainnya.

    N$%le$s ka$&at$s

     3ucleus kaudatus membentuk bagian dinding

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    7/41

    P$tamen

    Putamen terletak di lateral globus palidus atau pallidum, disebut

    demikian karena warnanya relati

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    8/41

    Glo'$s (ali&$s

     3ucleus utama ketiga ganglia basalia terdiri dari segmen internal

    dan eksternal pars interna dan pars eksterna. ;arena globus palidus

    secara /ilogenetik lebih tua daripada nuclei lainnya, struktur ini disebut

     paleostriatum. ebagian dari struktru ini secara embriologis merupakan

    komponen diens/alon. Putamen dan globus palidus secara bersama-sama

    disebut nucleus lentiformis atau nucleus lentikularis. 4

    N$%le$s asosiasi

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    9/41

     3uclei lain yang secara /ungsional berkaitan erat dengan ganglia

     basalai antara lain dua nuclei mesense/ali $  substansia nigra  secara

    timbal balik berhubungan dengan striatum dan nucleus ruber  - serta satu

    nucleus diense/ali, nucleus subtalamikus  secara timbal balik berhungan

    dengan globus palidus. 2lobus palidus dibagian kaudal membatasi pars

    rostralis substansia nigra. Palidum, substansia nigra, dan nucleus ruber 

    mengandung banyak at besi. Pigmentasi substansia nigra yang gelap

    disebabkan oleh kandungan melanin yang tinggi.

    #UNGSI DAN DIS#UNGSI GANGLIA BASALIA

    2anglia basalia berpartisipasi pada berbagai proses motoric,

    termasuk ekspresi emosi, serta integrasi impuls motorik dan sensorik dan

     pada proses kogniti/. 2anglia basalia melakukan /ungsi motoriknya secara

    tidak langsung melalui pengaruhnya pada area premotor, motor dan

    suplementer korteks serebri. >ungsi utama ganglia basalia menyangkut

    inisiasi dan /asilitasi gerakan

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    10/41

     propriosepti/ dari peri/er untuk membandingkan pola atau program

    gerakan yang ditimbulkan oleh korteks motorik dengan gerakan yang

    diinisiasi, sehingga gerakan mengalami penghalusan oleh mekanisme

    ser

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    11/41

    7remor dapat disebabkan karena adanya kerusakan pada basal ganglia

    sehingga tidak dapatmenghambat tonus ketika otot kontraksi dan menghambat

    gerakan yang tidak perlu. (apatjuga terjadi karena gangguan di sara/ pusat,

    seperti penyakit parkinson. )tau bisa juga karenagangguan pada sara/ peri/er 

    di mana hanya mengenai organ tertentu. 7remor bisa juga terjadikarena

    gangguan hormonal seperti hipertiroid. )tau bisa jadi karena otot tidak kuat

    menahann suatu beban.

    C. !lasi*ikasi tremor

    ! Tremor saat istirahat (Resting Tremor) Resting tremor  ?7 terjadi saat bagian tubuh yang terlibat dalam keadaan

    relaksasi, statis dan tidak melawan arah gra

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    12/41

    amplitudo tremor meningkatAkonstan selama pergerakan

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    13/41

     

    7remor kinetik berlawanan dengan tremor postural dan isometrik yang

     berlangsung konstan selama terjadinya pergerakan atau meningkat setelah

    ekstremitas yang terlibat mencapai tujuannya.

    7remor dapat dijumpai pekerjaan spesi/ik terutama pada akti

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    14/41

     

     Manifestasi Klinis/Sindrom Tremor 

    C1. Tremor isiologis

      etiap orang dapat mengalami tremor /isiologis, sebuah tremor 

     postural amplitudo rendah, tinggi /rekuensi dan benigna. 1iasanya tremor ini

    tidak terlihat oleh mata telanjang tetapi dapat dideteksi dengan meminta

     pasien memegang selembar kertas atau mengarahkan laser pada layar yang

    terletak jauh.

      7remor /isiologis yang terlihat adalah tremor postural /rekuensi tinggi

    yang terjadi tanpa adanya penyakit sara/ dan disebabkan oleh kondisi medis

    seperti tirotoksikosis, hipoglikemia dan pemakaian sejumlah obat seperti

    sindrom putus alkohol atau benodiaepin. 7remor biasanya re

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    15/41

    sering dijumpai dengan pre

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    16/41

    sebagai tremor esensial, pseudoparkinsonism arteriosklerotik, parkinsonism

    akibat induksi obat dan atro/i sistem multipel. ;esalahan menangani kondisi

    lain sebagai parkinson akan memicu terjadinya diskinesia, halusinasi dan

     peningkatan degenerasi dopamin dengan konsekuensi sosial dan psikologi

    yang serius.

    Ta'el . Perbedaan tremor esensial dan Parkinson

    2ejala khas par kinson

    meliputi bradikinesia asimetrik, tremor, kekakuan rigiditas dan instabilitas

     postural. 1radikinesia, perlambatan pergerakan akti/ atau perlambatan saat

    memulai pergerakan merupakan komponen penting untuk diagnosis.

    @alaupun demikian, keluhan umum pasien parkinson biasanya ialah ?7

    asimetrik pada ekstremitas atas dengan osilasi 4-6 setiap detiknya. 7remor ini

    secara klasik disebut pill rolling  karena kualitas pronasi dan supinasinya

    yang dijumpai pada 5" pasien parkinson. 7remor ini dapat terjadi pada

    tungkai, lidah, rahang, dagu dan bibir tetapi tidak pernah melibatkan kepala.

    9al ini dapat membantu untuk membedakan parkinson dari tremor esensial.

    ;ekakuan dapat bersi/atcogwheel  atau lead pipe. 2ejala lain non spesi/ik 

    yang dapat menyertai tremor dapat berupa kesulitan memutar tubuh saat

    tidur, mikrographia, kesulitan bangun dari kursi, dan hilangnya

    keseimbangan.

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    17/41

     

    C&. Tremor Cerebelar 

    7remor serebelar umumnya disebabkan oleh multiple sclerosis , stroke,

    trauma otak dan tumor batang otak, degenerasi serebelar alkoholik atau

    de/isiensi

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    18/41

    Lansia degenarit sel sel otak  penegontrol gerakan tubuh substasia

    nigra mengalami penurunan kadar dopamin menurun  gangguan

    motorik .

    +. Menga(a tangann)a 'ergetar ter$s mener$s tam(a &isa&ari saat

    'eristrahat

    7remor  ada ganguan ssp basal ganglia menghambat gerakan yang

    tidak perlu  degenerati/ ssp, gangguan ganglia basalis  saat istrahat

    tetap terjadi grakan yang tidak di inginkan.

    E. Diagnosis !er0a/ De*inisi (arkinson

    Penyakit Parkinson  Parkinson isease adalah suatu penyakit

    degenerati/ pada sistem sara/ neurodegenerative)  yang bersi/at

     progressi

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    19/41

    d Lingkungan

    i 7oksin P7P, 8D, n, g, 8+, etanol, ianid.

    ii Pengunaan herbisida dan pestisidaiii *n/eksi

    1anyak /akta yang menyatakan tentang keberadaan dis/ungsi

    mitokondria dan kerusakan metabolism oksidati/ dalam pathogenesis

    Parkinson disease. ;eracunan P7P ! methyl, 4 phenyl, !+,%,6

    tetrahydropyridine dimana PPE sebagai toksik metabolitnya, pestisida dan

    limbah industri ataupun racun lingkungan lainnya, menyebabkan inhibisi

    terhadap komplek * 3)(9-ubiFuinone oBidoreduktase rantai electron-

    transport mitokrondria, dan hal tersebut memiliki peranan penting terhadap

    kegagalan dan kematian sel. Pada P(, terdapat penurunan sebanyak %0-40"

    dalam akti

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    20/41

    atau lewat kelompok inti batang otak . Pengendalian langsung oleh korteks

    motorik lewat traktus piramidalis , sedangkan yang tidak langsung lewat

    sistem ekstrapiramidal, dimana ganglia basalis ikut berperan.

    ;omplementasi kerja traktus piramidalis dengan sistem ekstapiramidal

    menimbulkan gerakan otot menjadi halus, terarah dan terprogram.

    a 2anglia 1asalis 21 tersusun dari beberapa kelompok inti,

    yaitu

    i triatum neostriatum dan limbic striatum

    ii 3eostriatum terdiri dari putamen Put dan 3ucleus

    8audatus 38

    iii 2lobus Palidus 2P

    i< ubstansia 3igra 3

    < 3ucleus ubthalami 73

    Pengaruh 21 terhadap gerakan otot dapat ditunjukkan lewat peran

    sertanya 21 dalam sirkuit motorik yang terjalin antara korteks motorik 

    dengan inti medula spinalis. 7erdapat jalur sara/ a/eren yang berasal dari

    korteks motorik, korteks premotor dan supplementary motor area menuju

    ke 21 lewat Putamen. (ari putamen diteruskan ke 2Pi 2lobus Palidus

    internus lewat jalur langsung direk dan tidak langsung indirek melalui

    2Pe 2lobus Palidus eksternus dan 73. (ari 2Pe diteruskan menuju ke

    inti-inti thalamus, antara lain GLD Gentralis lateralis pars oralis, G)P8

    Gentralis anterior pars par

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    21/41

    + Pato/isiologi 2anglia 1asalis

    )gak sulit memahami mekanisme yang mendasari terjadinya

    kelainan di ganglia basalis oleh karena hubungan antara kelompok-

    kelompok inti disitu sangat kompleks dan sara/ penghubungnya

    menggunakan neurotransmitter yang bermacam-macam. atu unit

    /ungsional yang dipersara/i oleh lebih dari satu sistem sara/ maka

     persara/an tersebut bersi/at reciprocal inhibition secara timbal balik satu

    komponen sara/ melemahkan komponen yang lain. )rtinya yang satu

     berperan sebagai eksitasi dan yang lain sebagai inhibisi terhadap /ungsi

    tersebut. 8ontoh klasik reciprocal inhibition adalah dalam /ungsi sara/ 

    otonom antara sara/ simpatik dengan 37 noradrenalin 3) dan sara/ 

     parasimpatik dengan 37 asetilkolin )ch.

    >ungsi unit tersebut normal bilamana kegiatan sara/ eksitasi sama

    atau seimbang dengan sara/ inhibisi. 1ilamana oleh berbagai penyakit atau

    obat terjadi perubahan keseimbangan tersebut maka timbul gejala

    hiperkinesia atau hipokinesia tergantung komponen sara/ eksitasi atau

    inhibisi yang kegiatannya berlebihan.

    Pato/isiologi 21 dijelaskan lewat dua pendekatan , yaitu

     berdasarkan cara kerja obat menimbulkan perubahan keseimbangan sara/ 

    dopaminergik dengan sara/ kolinergik dan perubahan keseimbangan jalur 

    direk inhibisi dan jalur indirek eksitasi.

    ecara umum dapat dikatakan bahwa penyakit Parkinson terjadi

    karena penurunan kadar dopamin akibat kematian neuron di pars

    kompakta substansia nigra sebesar 40 $ 50" yang disertai adanya inklusi

    sitoplasmik eosino/ilik Lewy bodies. Lesi primer pada penyakit

    Parkinson adalah degenerasi sel sara/ yang mengandung neuromelanin di

    dalam batang otak, khususnya di substansia nigra pars kompakta, yang

    menjadi terlihat pucat dengan mata telanjang. (alam kondisi normal

    /isiologik, pelepasan dopamin dari ujung sara/ nigrostriatum akan

    merangsang reseptor (! eksitatorik dan reseptor (+ inhibitorik yang

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    22/41

     berada di dendrit output neuron striatum. Dutput striatum disalurkan ke

    globus palidus segmen interna atau substansia nigra pars retikularis lewat

    + jalur yaitu jalur direk reseptor (! dan jalur indirek berkaitan dengan

    reseptor (+. aka bila masukan direk dan indirek seimbang, maka tidak 

    ada kelainan gerakan.

    Pada penderita penyakit Parkinson, terjadi degenerasi kerusakan

    substansia nigra pars kompakta dan sara/ dopaminergik nigrostriatum

    sehingga tidak ada rangsangan terhadap reseptor (! maupun (+. 2ejala

    Penyakit Parkinson belum muncul sampai lebih dari 50" sel sara/ 

    dopaminergik rusak dan dopamin berkurang &0". ?eseptor (! yang

    eksitatorik tidak terangsang sehingga jalur direk dengan neurotransmitter 

    2)1) inhibitorik tidak terakti/asi. ?eseptor (+ yang inhibitorik tidak 

    terangsang, sehingga jalur indirek dari putamen ke globus palidus segmen

    eksterna yang 2)1)ergik tidak ada yang menghambat sehingga /ungsi

    inhibitorik terhadap globus palidus segmen eksterna berlebihan. >ungsi

    inhibisi dari sara/ 2)1)ergik dari globus palidus segmen ekstena ke

    nucleus subtalamikus melemah dan kegiatan neuron nukleus subtalamikus

    meningkat akibat inhibisi.

    7erjadi peningkatan output nukleus subtalamikus ke globus palidus

    segmen internaA substansia nigra pars retikularis melalui sara/ 

    glutaminergik yang eksitatorik akibatnya terjadi peningkatan kegiatan

    neuron globus palidusA substansia nigra. ;eadaan ini diperhebat oleh

    lemahnya /ungsi inhibitorik dari jalur langsung, sehingga output ganglia

     basalis menjadi berlebihan kearah talamus.

    ara/ e/eren dari globus palidus segmen interna ke talamus adalah

    2)1)nergik sehingga kegiatan talamus akan tertekan dan selanjutnya

    rangsangan dari talamus ke korteks lewat sara/ glutamatergik akan

    menurun dan output korteks motorik ke neuron motorik medulla spinalis

    melemah terjadi hipokinesia.

    - Meni*estasi klinis (erkinson

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    23/41

    ;eadaan penderita pada umumnya diawali oleh gejala yang non

    spesi/ik, yang didapat dari anamnesa yaitu kelemahan umum, kekakuan

     pada otot, pegal-pegal atau kram otot, distonia /okal, gangguan

    ketrampilan, kegelisahan, gejala sensorik parestesia dan gejala psikiatrik 

    ansietas atau depresi. 2ambaran klinis penderita Parkinson

    ! 7remor  

    7remor terdapat pada jari tangan, tremor kasar pada sendi

    metakarpo/alangeal, kadang-kadang tremor seperti menghitung uang

    logam pil rolling. Pada sendi tangan /leksi ekstensi atau pronasi supinasi,

     pada kaki /leksi ekstensi, pada kepala /leksi ekstensi atau menggeleng,

    mulut membuka menutup, lidah terjulur tertarik tarik. 7remor terjadi pada

    saat istirahat dengan /rekuensi 4-5 9 dan menghilang pada saat tidur.

    7remor disebabkan oleh hambatan pada akti

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    24/41

    mengenakan pakaian atau mengkancingkan baju, lambat mengambil suatu

    obyek, bila berbicara gerak bibir dan lidah menjadi lamban. 1radikinesia

    menyebabkan berkurangnya ekspresi muka serta mimik dan gerakan

    spontan berkurang sehingga wajah mirip topeng, kedipan mata berkurang,

    menelan ludah berkurang sehingga ludah keluar dari mulut. 1radikinesia

    merupakan hasil akhir dari gangguan integrasi dari impuls optik sensorik,

    labirin, propioseptik dan impuls sensorik lainnya di ganglia basalis. 9al ini

    mengakibatkan perubahan pada akti

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    25/41

    & 1icara

    ?igiditas dan bradikinesia otot perna/asan, pita suara, otot /aring,

    lidah dan bibir mengakibatkan berbicara atau pengucapan kata-kata yang

    monoton dengan

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    26/41

    depresi yang si/atnya endogen. ecara anatomi keadaan ini dapat

    dijelaskan bahwa pada penderita Parkinson terjadi degenerasi neuron

    dopaminergik dan juga terjadi degenerasi neuron norepineprin yang

    letaknya tepat dibawah substansia nigra dan degenerasi neuron asetilkolin

    yang letaknya diatas substansia nigra.

    Diagnosa (erkinson

    (iagnosis penyakit Parkinson berdasarkan klinis dengan

    ditemukannya gejala motorik utama antara lain tremor pada waktuistirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya re/leks postural. ;riteria

    diagnosis yang dipakai di *ndonesia adalah kriteria 9ughes !''+

    ! Possible didapatkan ! dari gejala-gejala utama

    + Probable didapatkan + dari gejala-gejala utama

    % (e/inite didapatkan % dari gejala-gejala utama

    Cntuk kepentingan klinis diperlukan adanya penetapan berat

    ringannya penyakit dalam hal ini digunakan stadium klinis berdasarkan

    9oehn and Iahr !'6 yaitu

    ! tadium ! 2ejala dan tanda pada satu sisi, terdapat gejala yang

    ringan, terdapat gejala yang mengganggu tetapi menimbulkan

    kecacatan, biasanya terdapat tremor pada satu anggota gerak,

    gejala yang timbul dapat dikenali orang terdekat teman.

    + tadium + 7erdapat gejala bilateral, terdapat kecacatan minimal,

    sikapAcara berjalan terganggu.

    % tadium % 2erak tubuh nyata melambat, keseimbangan mulaiterganggu saat berjalanAberdiri, dis/ungsi umum sedang.

    4 tadium 4 7erdapat gejala yang berat, masih dapat berjalan hanya

    untuk jarak tertentu, rigiditas dan bradikinesia, tidak mampu

     berdiri sendiri, tremor dapat berkurang dibandingkan stadium

    sebelumnya.

    5 tadium 5 tadium kakhetik cachactic stage, kecacatan total,

    tidak mampu berdiri dan berjalan walaupun dibantu.

    Pemeriksaan (en$n0ang

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    27/41

    ! Laboratorium

    Pemeriksaan laboratorium hanya bersi/at dukungan pada

    hasil klinis, karena tidak memiliki sensiti/itas dan spesi/itas yang

    tinggi untuk penyakit Parkinson. Pengukuran kadar 37 dopamine

    atau metabolitnya dalam air kencing, darah maupun cairan otak 

    akan menurun pada penyakit Parkinson dibandingkan kontrol.

    Lebih lanjut, dalam keadaan tidak ada penanda biologis yang

    spesi/ik penyakit, maka diagnosis de/initi

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    28/41

    2ambar 4. P#7 pada penderita Parkinson pre dan prost transplantasi

    c ingle Photon #mission 8omputed 7omography P#87

    ekarang telah tersedia ligand untuk imaging sistem pre dan

     post sinapsis oleh P#87, suatu kontribusi berharga untuk 

    diagnosis antara sindroma Parkinson plus dan penyakit Parkinson,

    yang merupakan penyakit presinapsis murni. Penempelan ke

    striatum oleh deri

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    29/41

    dini. ebenarnya, potensi P#87 sebagai suatu metoda skrining

    untuk penyakit Parkinson dini atau bahkan presimptomatik 

    tampaknya telah menjadi kenyataan dalam praktek. Potensi teknik 

    tersebut sebagai metoda yang obyekti/ untuk memonitor e/ikasi

    terapi /armakologis baru, sekarang sedang diselidiki.

    2 Penatalaksanaan

    Pengobatan penyakit parkinson dapat dikelompokan, sebagai berikut

    ! >armakologik  

    a 1ekerja pada sistem dopaminergik 

    i L-dopa

    Penemuan terapi l-dopa pada tahun !'60 merupakan terobosan

     baru pengetahuan tentang penyakit degenerasi. eskipun sampai

    sekarang l-dopa masih merupakan obat paling menjanjikan respon

    terbaik untuk penyakit parkinson, namun masa kerjanya yang

    singkat, respon yang /luktuati/ dan e/ek oBidati

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    30/41

     jangan lebih lama dari + minggu , karena gejala akan muncul lagi

    sesudah + minggu obat dihentikan.

    ii )D dan 8D7 *nhibitor 

    Pada umumnya penyakit parkinson memberi respon yang cepat

    dan bagus dengan l-dopa dibandingkan dengan yang lain, namun

    ada laporan bahwa l-dopa dan dopamin menghasilkan metabolit

    yang mengganggu atau menekan proses pembentukan energi dari

    mitokondria dengan akibat terjadinya oBidati

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    31/41

    ;erugian terapi agonis dopamin adalah onset terapeutiknya

    rata-rata lebih lama dibandingkan () ergik.

     b 1ekerja pada sistem kolinergik 

    Dbat golongan antikolinergik memberi man/aat untuk penyakit

     parkinson, oleh karena dapat mengoreksi kegiatan berlebihan dari

    sistem kolinergik terhadap sistem dopaminergik yang mendasari

     penyakit parkinson. )da dua preparat antikolinergik yang banyak 

    digunakan untuk penyakit parkinson, yaitu thriheByphenidyl artane

    dan bentropin congentin. Preparat lainnya yang juga termasuk 

    golongan ini adalah biperidon akineton, orphenadrine disipal dan

     procyclidine kamadrin.

    2olongan anti kolinergik terutama untuk menghilangkan gejala

    tremor dan e/ek samping yang paling ditakuti adalah kemunduran

    memori.

    c 1ekerja pada sistem 2lutamatergik 

    (iantara obat-obat glutamatergik yang berman/aat untuk penyakit

     parkinson adalah dari golongan antagonisnya, yaitu amantadine,

    memantine, remacemide dan L+%5'5'. )ntagonis glutamatergik 

    diduga menekan kegiatan berlebihan jalur dari inti subtalamikus

    sampai globus palidus internus sehingga jalur indirek seimbang

    kegiatannya dengan jalur direk, dengan demikian out put ganglia

     basalis ke arah talamus dan korteks normal kembali. (isamping itu,

    diduga antagonis glutamatergik dapat meningkatkan pelepasan

    dopamin, menghambat reuptake dan menstimulasi reseptor dopamin.

    Dbat ini lebih e/ekti/ untuk akinesia dan rigiditas daripada

    antikolinergik.

    d 1ekerja sebagai pelindung neuron

    1erbagai macam obat dapat melindungi neuron terhadap ancaman

    degenerasi akibat nekrosis atau apoptosis. 7ermasuk dalam kelompok 

    ini adalah

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    32/41

    i 3eurotropik /aktor, yaitu dapat bertindak sebagai pelindung

    neuron terhadap kerusakan dan meningkatkan pertumbuhan

    dan /ungsi neuron. 7ermasuk dalam kelompok ini adalah

    1(3> brain deri

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    33/41

     potensi sebagai neuroprotekti/ terhadap neurotoksis, misalnya glutamat

    lewat ? 3(), asam kainat, deksametason dan P7P. 1ahan

    nikotinik juga mencegah degenerasi akibat lesi dan iskemia.

    2ambar 5. kema pengobatan parkinson

    + 3on >armakologik  

    Penanganan penyakit parkinson yang tidak kalah pentingnya ini sering

    terlupakan mungkin dianggap terlalu sederhana atau terlalu canggih.

    a Perawatan Penyakit Parkinson

    ebagai salah satu penyakit parkinson kronis yang diderita oleh

    manula, maka perawatan tidak bisa hanya diserahkan kepada pro/esi

     paramedis, melainkan kepada semua orang yang ada di sekitarnya.

     b Pendidikan

    (alam arti memberi penjelasan kepada penderita, keluarga dan

    care giver   tentang penyakit yang diderita. 9endaknya keterangan

    diberikan secara rinci namun supporti/ dalam arti tidak makin

    membuat penderita cemas atau takut. (itimbulkan simpati dan empati

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    34/41

    dari anggota keluarganya sehingga dukungan /isik dan psikik mereka

    menjadi maksimal.

    c ?ehabilitasi

    7ujuan rehabilitasi medik adalah untuk meningkatkan kualitas

    hidup penderita dan menghambat bertambah beratnya gejala penyakit

    serta mengatasi masalah-masalah sebagai berikut

    i )bnormalitas gerakan

    ii ;ecenderungan postur tubuh yang salah

    iii 2ejala otonom

    i< 2angguan perawatan diri )cti

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    35/41

    latihan bernapas dalam sebelum bicara. Latihan ini dapat

    membantu memperbaiki

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    36/41

    memberi respons baik terhadap pembedahan. )da + jenis pembedahan

    yang bisa dilakukan

    i Pallidotomi, yang hasilnya cukup baik untuk menekan

    gejala

    a )kinesiaA bradi kinesia

     b 2angguan jalanA postural

    c 2angguan bicara

    ii 7halamotomi, yang e/ekti/ untuk gejala

    a 7remor  

     b ?igiditas

    c (iskinesia karena obat

    / timulasi otak dalam

    ekanisme yang mendasari e/ekti/itas stimulasi otak dalam untuk 

     penyakit parkinson ini sampai sekarang belum jelas, namun perbaikan

    gejala penyakit parkinson bisa mencapai &0". >rekwensi rangsangan

    yang diberikan pada umumnya lebih besar dari !%0 9 dengan lebar 

     pulsa antara 60 $ '0 s. timulasi ini dengan alat stimulator yang

    ditanam di inti 2Pi dan 73.

    g 7ransplantasi

    Percobaan transplantasi pada penderita penyakit parkinson dimulai

    !'&+ oleh Lind

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    37/41

    7ransplantasi yang berhasil baik dapat mengurangi gejala penyakit

     parkinson selama 4 tahun kemudian e/eknya menurun 4-6 tahun

    sesudah transplantasi. ampai saat ini, diseluruh dunia ada %00

     penderita penyakit parkinson memperoleh pengobatan transplantasi

    dari jaringan embrio

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    38/41

    Patologinya dapat berupa ! keadaan penyakit pada pembuluh itu sendiri,

    seperti pada aterosklerosis dan trombosis, robeknya dinding pembuluh,

    atau peradangan= + berkurangnya per/usi akibat gangguan status aliran

    darah, misalnya syok atau hiper

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    39/41

    BAB III

    PENUTUP

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    40/41

    A. !esim($lan

    adi pada skenario didapatkan bahwa pasien kemungkinan mengalami

     penyakit parkinson dimana dapat ditegakan dari gejala klinisnya, dimana

     penyakit parkinson adalah suatu penyakit degenerati/ pada sistem sara/ 

    neurodegenerative)  yang bersi/at progressi

  • 8/16/2019 PLENO LBM 3

    41/41

    ! 3oback, 8.?. 1uku )jar *lmu Penyakit (alam ilid ***. >;C*. 9al !%%-!%.

    + Price ), @ilson L, 9artwig . +006. Pato/isiologi ;onsep ;linis Proses-

     proses Penyakit Gol +. Penerbit 1uku ;edokteran #28. 9al !!%'-!!44.

    % 9arsono. +00&. 1uku )jar 3eurologis ;linis. Perhimpunan (okter pesialis ara/ 

    *ndonesia dan C2. 9al +%%-+4%.

    4 (uus Peter. !''6. (iagnosis 7opik 3eurologi )natomi, >isiologi, 7anda dan

    2ejala #disi **. Penerbit 1uku ;edokteran #28. 9al +%!-+4%.

    5 2anong, @illiam >., and cphee, tephen . +0!!. Pato/isiologi Penyakit #disi 5.

    Penyakit Parkinson. akarta. #28. 9al !&&-!&'.

    6 )goes, )war, dkk. +0!0. Penyakit di Csia 7ua. Penyakit Parkinson. akarta.

    #28. 9al !4-!5+


Recommended