Date post: | 20-Oct-2015 |
Category: |
Documents |
Upload: | daffaa-mahardika |
View: | 179 times |
Download: | 0 times |
PowerPoint Presentation
ANALISA JURNAL
EFEKTIFITAS TEKNIK ABDOMINAL LIFTING DAN COUNTER PRESSURE DALAM MENGATASI NYERI PERSALINAN FASE AKTIF KALA I DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIDAR KOTA MAGELANG
Catur Singgih Mahardika 3213036
Nika Martsiwi 3213050
Siti Sakinatul Marifah 3213061
STASE KEPERAWATAN MATERNITAS
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN V
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2014
1
Latar Belakang
Nyeri adalah suatu sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus spesifik bersifat subyektif dan berbeda antara masing-masing individu karena dipengaruhi oleh faktor psikososial dan kultur dan endorphin seseorang, sehingga orang tersebut lebih merasakan nyeri
(Potter&Perry, 2005).
Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama persalinan. Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi peningkatan tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, keringat, diameter pupil, dan ketegangan otot (Arifin, 2008).
Cara mengatasi Nyeri bisa dengan Farmakologi dan nonfarmakologi. Tindakan farmakologis masih menimbulkan pertentangan karena pemberian obat selama persalinan dapat menembus sawar plasenta, sehingga dapat berefek pada aktifitas rahim. Efek obat yang diberikan kepada ibu terhadap bayi dapat secara langsung maupun tidak langsung ( Kinney, 2002).
Metode pengontrolan nyeri secara nonfarmakologi sangat penting karena tidak membahayakan bagi ibu maupun janin, tidak memperlambat persalinan jika diberikan kontrol nyeri yang kuat, dan tidak mempunyai efek alergi maupun efek obat.
Masase atau (efektifitas antara counter pressure dan abdominal lifting dalam menurunkan nyeri fase aktif kala I) merupakan salah satu teknik aplikasi teori gate-control, dengan menggunakan teknik masase atau pijat dapat meredakan nyeri dengan menghambat sinyal nyeri, meningkatkan aliran darah dan oksigenasi ke seluruh jaringan (Smith et al, 2007 dalam Murray and Huelsmann, 2009).
Di ruang kamar bersalin RST dr. Soedjono Magelang diperoleh data bahwa setiap ibu mengeluhkan rasa nyeri yang dirasakan pada kala I yang akan melakukan persalinan, dengan melihat tersebut mahasiswa mencoba untuk mengaplikasikan jurnal penelitian tentang efektifitas teknik abdominal lifting dan counter pressure dalam mengatasi nyeri persalinan fase aktif kala I.
RESUME JURNAL
NAMA PENELITI
Pratiwi Diah Angraeni, Heni Setyowati Er, Kartika Wijayanti
Tempat dan Waktu Penelitian
tempat penelitian di RSUD Tidar Kota Magelang dari tanggal 19 Juni sampai dengan 9 Juli 2013
Tujuan Penelitian
untuk mengetahui keefektifitasan teknik abdominal lifting dan counterpressure dalam mengatasi nyeri persalinan fase aktif kala I
Metode Penelitian
5
kuasi eksperimen dengan two group posttest only design dan menggunakn uji interrater reliability untuk mengumpulkan data
Populasi pada penelitian ini adalah (total sampling) seluruh ibu yang melakukan persalinan spontan di RSUD Tidar Kota Magelang dengan menggunakan sampel sebanyak 48 responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu sebanyak 24 orang sebagai kelompok abdominal lifting dan 24 sebagai kelompok counter pressure
Cara pengumpula yaitu data primer yang diperoleh secara langsung dengan cara melakukan observasi intensitas nyeri setelah dilakukan perlakua. Alat pengumpulan data menggunakan McGill Pain Quesioner .Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariate.
Dari kedua teknik tersebut yang lebih efektif menurunkan nyeri persalinan adalah teknik counter pressure dengan hasil mean intensitas skala nyeri 43 lebih kecil daipada mean intensitas skala nyeri teknik abdominal lifting sebesar 46.58.
Pertanyaan penelitian
Bagaimanakah keefektifan antara teknik abdominal lifting dan counter pressure dalam mengatasi nyeri persalinan fase aktif kala I ?
ANALISA JURNAL
P
tempat penelitian di RSUD Tidar Kota Magelang dari tanggal 19 Juni sampai dengan 9 Juli 2013
I
dengan intervensi abdominal lifting dan counter pressure dalam mengatasi nyeri persalinan fase aktif kala I
C
Tidak ada pembanding
O
Dari kedua teknik tersebut yang lebih efektif menurunkan nyeri persalinan adalah teknik counter pressure dengan hasil mean intensitas skala nyeri 43 lebih kecil daipada mean intensitas skala nyeri teknik abdominal lifting sebesar 46.58.
IMPLIKASI
Intervensi Counter pressure sangat efektif digunakan sebagai salah satu terapi non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri pada persalinan kala I.
Penerapan intervensi Counter pressure sederhana yang mampu dilakukan oleh perawat, bidan, ataupun keluarga saat klien dalam masa persalinan kala I.
Penerapan intervensi Counter Pressure yang dikolaborasikan dengan intervensi terapi nafas dalam yang sudah sering dialakukan akan memaksimalkan penanganan control nyeri pada klien inpartu Kala I.
Perbandingan dengan teori yang sudah ada di teksbook
Simkin.,Walley.,dan Keppler, 2008).
( Danuatmaja & Meiliasari, 2002).
Teknik counterpressure adalah pijatan dengaan tekanan kuat dengan meletakkan tumit tangan atau bagian datar dari tangan atau juga menggunakan bola tenis. Tekanan ini dapat diberikan dengan gerakan lurus atau lingkaran kecil. Teknik pijat ini sangat efektif dalam menghilangkan rasa sakit pada punggung, kaki dan tangan ( Danuatmaja & Meiliasari, 2002).
Pijatan pada leher, bahu, punggung, kaki, dan tangan dapat membuat nyaman. Usapan pelan pada perut (Abdominal lifting) juga akan terasa nyaman saat kontraksi. Rencana untuk menggunakan pijatan atau sentuhan yang disukai dalam persalinan dapat dipilih sebagai berikut : sentuhan pelan dengan ketukan yang berirama, usapan keras, pijatan untuk melemaskan otot-otot yang kaku, dan pijatan keras atau gosokan di punggung.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa jurnal tentang keefektifan abdominal lifting dengan Counter pressure untuk mengurangi rasa nyeri pada persalinan kala I didapatkan bahwa Counter Pressure lebih efektif untuk managemen nonfarmakologi untuk nyeri pada persalinan kala I.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2008). Riset kesehatan dasar 2007. (www.litbang.go.id)
Keliat, A.B, Panjaitan, U.M., Helena, N. (2011). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta: EGC.
Stuart & Sudden. (2010). Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5thed.). St.Louis Mosby Year Book.
Froggatt, W. (2005). A brief introduction to rational emotive behaviour therapy (3rd Ed.). New Zealand, Stortford Lodge: Hastings.
Jensen, P.E. (2008). Evaluating the ABC models of rational emotive behaviour therapy theory: An analysis of the relationship between irrational thinking and guilt (Thesis, The Faculty of Department Psychology Villanova University). Faculty of Department Psychology Villanova University, United State.
Stuart, G.W., & Laraia, M.T. (2009). Principles and practice of psychiatric nursing (7th Ed.). St. Louis: Mosby.
NO. Sub item PENJELASAN Jurnal 1 :PENINGKATAN RESPON KOGNITIF DAN SOSIAL MELALUI RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOUR THERAPY
PADA KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN 1. Peneliti Dewi Eka Putri, Budi Anna Keliat, Yusron Nasution 2. Metode Penelitian ini adalah penelitian quasi experimental dengan metode kuantitatif dengan menggunakan desain
penelitian quasi experimental pre-post tests with control group. Teknik pengambilan sample dengan model consecutive samplingyaitu sebanyak 53 orang yang terdiri atas 28 orang pada kelompok control dan 25 orang pada kelompok intervensi (3 orang dari kelompok intervensi drop out). Analisis statistik yang dipergunakan adalah univariat, bivariat, dan multivariat dengan analisis dependent dan independent sample t-test, Chi-square, serta regresi linier ganda dengan tampilan dalam bentuk tabel dan distribusi frekuensi.
3. Tempat RS X Bogor 4. Tujuan Untuk mengetahui perubahan perilaku pada klien dengan perilaku kekerasan baik secara kognitif, afektif
(emosi), perilaku , sosial, dan fisiologis sebelum dan sesudah diberi intervensi berupa pemberian terapi REBT.
5. Hasil Menunjukkan peningkatan respon kognitif dan sosial serta penurunan respon emosi, perilaku, dan fisiologis secara bermakna (p< 0,05) pada kelompok intervensi yang mendapatkan intervensi REBT
6. Intervensi Dengan intervensi Rational Emotive Behaviour Therapy 7. Kelebihan Pendekatan ini cepat sampai kepada masalah yang dihadapi oleh terapis. Dengan demikian, perawatan
juga dapat dilakukan dengan cepat. Para terapis bisa memperoleh sejumlah besar pemahaman dan akan menjadi sangat sadar akan sifat
masalahnya. Kaedah berfikir logis yang diajarkan kepada terapis dapat digunakan dalam menghadapi masalah yang
lain. Terapis merasa dirinya mempunyai keupayaan intelektual dan kemajuan dari cara berfikir. Menekankan pada peletakan pemahaman yang baru di peroleh ke dalam tindakan yang memungkinan
pada terapis mempraktekkan tingkah laku baru dan membantu mereka dalam pengkondisian ulang. 8. Kekurangan Ada terapis yang boleh ditolong melalui analisa logis dan falsafah, tetapi ada pula yang tidak begitu
cerdas otaknya untuk dibantu dengan cara yang sedemikian yang berasaskan kepada logika. Ada sebagian terapis yang begitu terpisah dari realitas sehingga usaha untuk membawanya ke alam
nyata sukar sekali dicapai. Karena pendekatan ini sangat didaktif, terapis perlu mengenal dirinya sendiri dengan baik dan hati
hati agar tidak hanya memaksakan filsafat hidupnya sendiri. Jurnal 2 :PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PERUBAHAN GEJALA PERILAKU AGRESIF PADA
KLIEN SKIZOPRENIA DI RUANG KUNTI RSJ PROVINSI BALI TAHUN 2013 1. Peneliti Ekawati I Gusti Ayu, Candra I Wayan, Gama I Ketut 2. Metode Penelitian ini adalah penelitianpre eksperimental dengan rancangan One-group Pre-test-posttest Design.
Sampel dalam penelitian ini adalah klien skizofrenia dengan masalah keperawatan gejala perilaku agresif yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 20 sampel, dengan tehnik pengambilan sampel dalam penelitian adalah non probability sampling jenis Consecutive Sampling. Analisa data pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test.
3. Tempat Ruang Kunti RSJ Provinsi Bali 4. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap perubahan gejala
perilaku agresif pada pasien skizoprenia. 5. Hasil Ada pengaruh yang sangat signifikan yaitu (p= 0,000 < p= 0,010) dengan pemberian terapi musik klasik
NO. Sub item PENJELASAN
Jurnal 1 :PENINGKATAN RESPON KOGNITIF DAN SOSIAL MELALUI RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOUR THERAPY
PADA KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
1. Peneliti Dewi Eka Putri, Budi Anna Keliat, Yusron Nasution
2. Metode Penelitian ini adalah penelitian quasi experimental dengan metode kuantitatif dengan menggunakan desain
penelitian quasi experimental pre-post tests with control group. Teknik pengambilan sample dengan
model consecutive samplingyaitu sebanyak 53 orang yang terdiri atas 28 orang pada kelompok control
dan 25 orang pada kelompok intervensi (3 orang dari kelompok intervensi drop out). Analisis statistik
yang dipergunakan adalah univariat, bivariat, dan multivariat dengan analisis dependent dan independent
sample t-test, Chi-square, serta regresi linier ganda dengan tampilan dalam bentuk tabel dan distribusi
frekuensi.
3. Tempat RS X Bogor
4. Tujuan Untuk mengetahui perubahan perilaku pada klien dengan perilaku kekerasan baik secara kognitif, afektif
(emosi), perilaku , sosial, dan fisiologis sebelum dan sesudah diberi intervensi berupa pemberian terapi
REBT.
5. Hasil Menunjukkan peningkatan respon kognitif dan sosial serta penurunan respon emosi, perilaku, dan
fisiologis secara bermakna (p< 0,05) pada kelompok intervensi yang mendapatkan intervensi REBT
6. Intervensi Dengan intervensi Rational Emotive Behaviour Therapy
7. Kelebihan
Pendekatan ini cepat sampai kepada masalah yang dihadapi oleh terapis. Dengan demikian, perawatan
juga dapat dilakukan dengan cepat.
Para terapis bisa memperoleh sejumlah besar pemahaman dan akan menjadi sangat sadar akan sifat
masalahnya.
Kaedah berfikir logis yang diajarkan kepada terapis dapat digunakan dalam menghadapi masalah yang
lain.
Terapis merasa dirinya mempunyai keupayaan intelektual dan kemajuan dari cara berfikir.
Menekankan pada peletakan pemahaman yang baru di peroleh ke dalam tindakan yang memungkinan
pada terapis mempraktekkan tingkah laku baru dan membantu mereka dalam pengkondisian ulang.
8. Kekurangan
Ada terapis yang boleh ditolong melalui analisa logis dan falsafah, tetapi ada pula yang tidak begitu
cerdas otaknya untuk dibantu dengan cara yang sedemikian yang berasaskan kepada logika.
Ada sebagian terapis yang begitu terpisah dari realitas sehingga usaha untuk membawanya ke alam
nyata sukar sekali dicapai.
Karena pendekatan ini sangat didaktif, terapis perlu mengenal dirinya sendiri dengan baik dan hati
hati agar tidak hanya memaksakan filsafat hidupnya sendiri.
Jurnal 2 :PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PERUBAHAN GEJALA PERILAKU AGRESIF PADA
KLIEN SKIZOPRENIA DI RUANG KUNTI RSJ PROVINSI BALI TAHUN 2013
1. Peneliti Ekawati I Gusti Ayu, Candra I Wayan, Gama I Ketut
2. Metode
Penelitian ini adalah penelitianpre eksperimental dengan rancangan One-group Pre-test-posttest Design.
Sampel dalam penelitian ini adalah klien skizofrenia dengan masalah keperawatan gejala perilaku agresif
yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 20 sampel, dengan tehnik pengambilan sampel dalam penelitian
adalah non probability sampling jenis Consecutive Sampling. Analisa data pada penelitian ini
menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test.
3. Tempat Ruang Kunti RSJ Provinsi Bali
4. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap perubahan gejala
perilaku agresif pada pasien skizoprenia.
5. Hasil Ada pengaruh yang sangat signifikan yaitu (p= 0,000 < p= 0,010) dengan pemberian terapi musik klasik