+ All Categories
Home > Documents > Presentation1 Untuk Balaikota 2 April 2013

Presentation1 Untuk Balaikota 2 April 2013

Date post: 12-Sep-2015
Category:
Upload: bryan-ginting-suka
View: 215 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
Description:
PRESENTASI ORANG DENGAN HUIV AIDS
Popular Tags:
39
Transcript
  • PERIODE FASE 2

    SEMESTERWAKTUQUARTALWAKTUSemester 51 Juli s/d 30 Des 2012Quartal 91 Juli s/d 30 Sep 2012Quartal 101 Okt s/d 31 Des 2012Semester 61 Jan s/d 30 Juni 2013Quartal 111 Jan s/d 31 Mar 2013Quartal 121 Apr s/d 30 Juni 2013Semester 71 Juli s/d 30 Des 2012Quartal 131 Juli s/d 30 Sep 2013Quartal 141 Okt s/d 31 Des 2013Semester 81 Jan s/d 30 Juni 2013Quartal 151 Jan s/d 31 Mar 2014Quartal 161 Apr s/d 30 Juni 2014Semester 91 Juli s/d 30 Des 2012Quartal 171 Juli s/d 30 Sep 2014Quartal 181 Okt s/d 31 Des 2014Semester 101 Jan s/d 30 Juni 2013Quartal 191 Jan s/d 31 Mar 2015Quartal 201 Apr s/d 30 Juni 2015

  • MANAJEMEN GF-AIDSSR DINKES PROVHead of SRProgram ManagerPPOM & E (2 orang)FA dan AFAAdministrationDriverSSR DINKES KAB/KOTAHead of SRProgram ManagerM & EFA SSR DINKES DI IBUKOTA PROVHead of SRProgram ManagerM & E IMPLEMENTING UNIT / UNIT LAYANAN(RS PEMERINTAH, RS SWASTA, BBKPM, BKPM, PUSKESMAS)KETUA TIM AIDS

  • MANAJEMEN GF KOMPONEN AIDSDidahului MoU Ditjen P2PL Kemenkes RI PR) dg Dinkes Prov. Jateng sbg SR Dinkes Prov Jateng GFATM Komponen AIDS dlm pelaksanaan Proyek : Indonesia Response to HIV : Government and Civil Society Partnership in 33 Provinces Dilanjutkan MoU antara SR dengan SSR.Di tk SR dan SSR dibuat APW oleh SR/SSR kpd staf SR/SSR tiap 6 bulan (semester) atau setiap ada perubahan karena mutasi.Di tk Unit Layanan (RS/Pusk/BKPM/BBKPM) dibuat SK Tim AIDS oleh Pimpinan Unit (Direktur RS/Kepala Pusk/Ka BBKPM/BKPM) dg menunjuk Ketua Tim AIDS (sbg Penanggung Jawab Tim) dg anggota yg benar2 melaksanakan kegiatan layanan (PTRM, IMS, VCT, CST, PPIA, Kolaborasi TB-HIV dsb). Bila perlu masukkan MK.

  • MANAJEMEN (3)SK Tim AIDS RS :Bisa dibuat struktur sbb :Ketua Tim AIDS : ..........Koordinator Klinik VCT : ...............Anggota : Konselor :DokterLaborat RR

  • MANAJEMEN (4)Koordinator Klinik CST : ...................AnggotaDokterPerawatApotekerRRManajer KasusKoordinator Klinik PMTCT : ...................AnggotaDokter Obs-GynDokter AnakDokter Penyakit DalamRR

  • MANAJEMEN (5)Koordinator Klinik PMTCT : ...................AnggotaDokter Obs-GynDokter AnakDokter Penyakit DalamRRKoordinator Klinik IMS : ...................AnggotaDokterPerawatLaboranRR

  • MANAJEMEN (6)Koordinator Klinik MMT : ...................AnggotaDokterPerawat........RRDemikian juga di Puskesmas oleh Ka Pusk dan di BKPM oleh Ka BKPM sesuai layanan yg ada

  • INDIKATOR FASE 2

    No. INDINDIKATOR SR DINAS KESEHATANKODE1.1.2Jumlah dan persentasi penasun (PWID) yg sedang mendapat pengobatan rumatan metadonPTRM1.2.6.Jumlah kondom yang didistribusikan melalui fasilitas kesehatan.Kondom1.3.1Jumlah dan persentase orang IMS yang ditemukanIMS1.4.1Jumlah dan presentase orang pada kelompok kunci yang mendapat tes HIV dan mengetahui hasilnya.KT1.5.1Jumlah dan persentase ODHA yg sedang mendapat pengobatan ARV.ART1.6.1Jumlah dan persentase ibu hamil HIV (+) yg mendapat pengobatan ARVPPIA1.7.3Jumlah dan persentase ODHA yang dirujuk ke LSM untuk mendapat dukungan psikososialLSM1.8.1Jumlah dan persentase orang dewasa dan anak2 yg dalam perawatan HIV yang dinilai status TB nyaTB-HIV2.1.1Jumlah dan persentase laboratorium yang berpartisipasi dalam Pemantapan Mutu Eksternal (PME) Imunologi.Lab2.2.1Jumlah dan persentase rumahsakit yang tidak mengalami stock out ARVTSO2.3.1Jumlah unit layanan HIV dan IMS yang disupervisi oleh petugas kesehatan tingkat Kab/Kota.Spv

  • Perhitungan Target Kemenkes*

    PTRM tergantung pada dukungan penjangkau LSM PKBI/NUKondom sama dengan (Target PTRM+IMS+KTS+ART+PPIA) x3 kondomIMSsama dengan Target Penjangkauan PR PKBI & NUKTSsama dengan Target Penjangkauan PR PKBI & NUARTsama dengan 75% Capaian Semester sebelumnya + temuan Odha baru di KTS yang eligible (8% target KTS* 48%)PPIA tergantung pada capaian konseling Ibu hamil melalui KIARujukan ke LSM= 60% x 8% target KTS = 60% x Odha baru di KTSTBHIV= 90-100% Odha baru KTS + Odha baru&lama di ARTMUTU LABbersama Dit Bina Pelayanan Peununjang Medik, KemenkesStock ARVbersama Clinton FoundationSupervisi sama dengan jumlah layanan yang disupervisi tiap kuartal

  • PTRM / MMTCapaian dihitung dengan cara sama seperti phase 1, jumlah penasun yang mendapat metadon pada bulan terakhir (kunjungan harian terbanyak).Ada tambahan target untuk layanan PTRM yaitu jumlah kondom yang dibagikan ke klien setiap bulan.Laporan bulanan ada attachment (lampiran) : Jumlah stock awal kondom, baru diterima, distribusi dan sisanya.Biaya operasional dihitung per klien yang diberi metadon per hari (clinic running cost Rp.3.000 per klien per hari), termasuk untuk insentif petugas klinic. Office dan lab. Cost Rp.1.200 per klien per hari.

  • PTRM / MMT (2)Jumlah klien untuk biaya operasional diambil dari jumlah klien pada butir 6 di laporan di Laporan Bulanan PTRMBesaran clinic running cost akan berkurang menjadi Rp.2.250,- pada Q-13 dan Rp.1.500 pada Q-17. Besaran office dan Lab. cost tidak berubah.Ada set up 2 layanan PTRM baru dengan biaya Rp.10.000.000 per klinik dan Latihan petugasnya termasuk tentang layanan lain yang mungkin dikembangkan dalam kaitan dengan LKB.Klinik PTRM baru akan dilatih tingkat Regional.

  • SDA 1.1.2. PTRM*

    SDA Kegiatan Keterangan Jadwal 1.1.2. Key populations Untuk layanan PTRM/MMT 1.1.2.3. Training and refreshing training for Methadone Maintenance Treatment (MMT) providerLatihan petugas di layanan yang baru di-setup. Dilatih tk Regionalhanya di Q-11 1.1.2.7. Setting up methadone sites Setup 2 layanan PTRM/MMT baru a Rp 10juta hanya di Q-11 1.1.2.10. Operationalization of harm reduction services including referral to VCT, methadone, and care and treatment in prison Utk Insentif (clinic running cost) Rp 3,000/hari dan (office/lab) Rp 1,200/hari. Besaran berkurang pada Q-13-Q16 dan Q-17-Q-20setiap kuartal 1.1.2.14 Strengthening MMT Services (networking, mentoring, fam gathering, etc) Untuk Family Gathering, pertemuan keluarga mencegah drop out setiap kuartal Untuk Mentoring Klinik setahun sekali

  • IMS / STICapaian target yang dihitung adalah jumlah orang / pasien IMS yang ditemukan setiap bulan. Laporan diambil dari butir 4 Laporan Bulanan IMS.Ada tambahan target yaitu : jumlah kondom yang dibagikan ke klien setiap bulan - indikator ini sudah ada dalam form laporan IMS. Laporan bulanan dibuat sesuai Format M & E, ditambah attachment tentang : Jumlah stock awal kondom, baru diterima bulan ini, distribusi dan sisanya. Jumlah klien yang dirujuk masuk oleh LSM Penjangkau.

  • IMS / STI (2)Biaya operasional dihitung per klien yg diperiksa per bulan (clinic running cost Rp.25.000 per klien), termasuk utk insentif petugas; dan office & lab. cost Rp.5.000 per klien).Jumlah klien utk biaya operasional diambil dari jumlah klien pada butir 1 di Laporan Bulanan Bulanan IMS.Besaran clinic running cost akan berkurang menjadi Rp.18.750 pada Q-13 dan Rp.10.000 pada Q-17. Besaran office dan lab cost tidak berubah.

  • IMS / STI (3)Ada biaya operasional mobil clinic (transport) untuk tiap layanan IMS untuk 4 orang sebesar Rp. 300.000,-/@ Rp.75.000 per orang (3 orang utk petugas kesehatan dan 1 orang utk petugas Resos).Ada set up 36 layanan IMS di Kab/Kota, dng biaya Rp.10.000.000 per layanan serta Latihan Petugas di provinsi termasuk tentang layanan lain yg mungkin dikembangkan dlm kaitan dgn LKB.Ada 1 paket biaya pengadaan alat utk 33 layanan sebesar Rp.1.098.600 per layanan.

  • SDA 1.3.2. IMS*

    SDA Kegiatan Keterangan Jadwal 1.3.2. Facility-based diagnosis and treatment of sexually transmitted inf.Untuk layanan IMS 1.3.2.3. Set up STI services in community health center/mobile service Untuk setup 36 layanan IMS baru @ Rp 10.000.000hanya di Q-11 1.3.2.4. Provision of STI treatment Untuk pengadaan alat di layanan IMS Rp. 1.098.000 di 33 Klinik IMShanya di Q-11 Untuk insentif Rp 25,000/org yang diobati dan (office/lab) Rp 5,000/orgsetiap kuartal 1.3.2.5 Increasing health services access for beneficiaries on STI Services Untuk Mentoring Clinic IMS.setahun sekali Sosialisasi Pedoman IMS - di provhanya Q-12 1.3.2.7 Activities to support the achievement of target of Indicator Untuk mobile clinic IMS, Rp. 300.000,-/kegiatan (petugas kesehatan 3 orang + petugas Resos 1 orang)6x per kuartal Rapat LKB di 2 Kota Rp 5 juta/rapat tiap kuartal Pertemuan internal di tiap fasilitas layanan Rp 35,000/kliniksetiap kuartal

  • KONSELING & TESTING /VCTCapaian target dihitung dg cara yang sama, yaitu jumlah orang yg diberi konseling post test dan tahu hasilnya setiap bulan.Ada tambahan target yaitu jumlah kondom yg dibagikan ke klien setiap bulan; Jumlah klien HIV (+) yg dirujuk ke LSM pendamping utk dukungan psikososial setiap bulan; Jumlah klien HIV (+) baru yg diskrining TB setiap bulan.Laporan bulanan ditambah attachment tentang : Jumlah stock awal kondom, baru diterima bulan ini, distribusi dan sisanya. Jumlah klien HIV (+) dirujuk ke LSM untuk dukungan psikososial. Jumlah klien HIV (+) yg diskrining TB.Biaya operasional dihitung per klien yg dilayani secara lengkap sp post test per bulan (clinic running cost Rp.25.000 per klien, termasuk utk intensif petugas layanan; dan office & lab. cost Rp.5.000,- per klien.

  • KONSELING & TESTING / VCT (2)Jumlah klien utk biaya operasional diambil dari jumlah klien yg dapat konseling post test pd butir 5 di Laporan bulanan KT.Besaran clinic running cost akan berkurang menjadi Rp.18.750 pada Q-13 dan Rp.10.000 pada Q-17. Besaran office dan Lab. Cost tidak berubah.Ada biaya operasional (transport) mobil clinic utk tiap layanan KT utk tim 5 orang sebesar Rp.375.000/Rp.75.000,- per orang (4 orang utk petugas kesehatan dan 1 orang utk petugas Resos). Ada set up 36 layanan KT di Kab/Kota, dg biaya Rp.10.000.000 per layanan serta Latihan Petugas termasuk tentang layanan lain yg mungkin dikembangkan dalam kaitan dengan LKB.

  • SDA 1.4.2. KTS*

    SDA Kegiatan Keterangan Jadwal 1.4.2. Testing and Counseling Untuk layanan KTS .4.2.4. Setting up VCT clinic Untuk setup 105 layanan KTS baru a Rp 10juta hanya di Q-11 1.4.2.5. Operationalization of VCT clinic Untuk insentif (clinic running cost) Rp. 25.000/org yang terima hasil dan (office/lab) Rp 5.000/org setiap kuartal .4.2.6. Activities to support the achievement of target of indicator Untuk mobile clinic KTS, Rp. 375.000,- /kegiatan (4 petugas kesehatan + 1 orang petugas Resos)8 x per kuartal .4.2.7. Increasing health services access for for beneficiaries on CT Services Untuk Mentoring Clinic KTS.setahun sekali

  • ARTCapaian target dihitung dg cara yg sama, yaitu jumlah orang yg sedang mendapat ART pada bulan terakhir. Ada tambahan target yaitu jumlah kondom yg dibagikan ke klien (ODHA) setiap bulan. Kotrimoksasol Profilaksis tidak ditargetkan lagi. Tetapi tetap perlu diberikan utk pencegahan Infeksi Oportunistik. Laporan bulanan ditambah attachment tentang : Jumlah stock awal kondom, baru diterima bulan ini, distribusi dan sisanya.

  • ART (2)Biaya operasional dihitung per klien yg mendapat ART per bulan (clinic running cost Rp.25.000 per klien, termasuk utk intensif petugas layanan; tidak ada office & lab costJumlah klien utk biaya operasional diambil dari jumlah klien pada butir 4.5 di Laporan bulanan ART. Besaran clinic running cost akan berkurang menjadi Rp.18.750 pada Q-13 dan Rp.10.000 pada Q-17. Tidak ada biaya khusus untuk manajer kasus, bisa disatukan dengan petugas dari clinic running cost.

  • ART (3)Ada biaya pemeriksaan CD4 maksimum sebesar Rp.145.000 per test, untuk ODHA yg baru ditemukan pada layanan KT dan ODHA lama yg mendapat ART sesuai prosedur. Akan diatur kerjasama dg lab, agar lab dibayar oleh SR shg klien tidak perlu membayar langsung ke Lab. Ada set up 28 layanan ART di Kab/Kota baru, dg biaya Rp.10.000.000 per klinik serta Latihan Petugas termasuk tentang layanan lain yg mungkin dikembangkan dlm kaitan dg LKB.

  • SDA 1.5.1. ART*

    SDA Kegiatan Keterangan Jadwal 1.5.1. Antiretroviral therapy & monitoring Untuk layanan ART/PDP/CST 1.5.1.1. Technical Assistance including training and capacity building for CST activities (include advocacy, review guidelines, Mentoring). Untuk Mentoring Clinic PDP/CSTsetahun sekali Untuk latihan petugas di layanan yang baru di-setup hanya di Q11 1.5.1.4. Setting up of HIV Treatment (CST clinic) Untuk setup 28 layanan CST baru @ Rp 10.000.000hanya di Q11 1.5.1.5. Operationalization of HIV Treatment (CST clinic) Untuk insentif (clinic running cost) Rp 25,000/org yg diobati ARV/bulan setiap kuartal Untuk tes CD4 test Odha baru dan pasien lama penerima ART setiap kuartal Untuk monitoring dan pengobatan efek samping ART setiap kuartal

  • PPIA / PMTCTCapaian target dihitung dg cara yang sama : jumlah ibu dg HIV (+) yg hamil, yg mendapat ART setiap bulan di layanan PPIA atau layanan ART. Semua ODHA hamil diberi ART tanpa perlu periksa CD4. Ada tambahan target yaitu jumlah kondom yg dibagikan ke klien (ODHA) setiap bulan. Laporan bulanan PPIA ditambah attachment tentang : Jumlah stock awal kondom, baru diterima bulan ini, distribusi dan sisanya.

  • PPIA / PMTCT (2)Biaya operasional dihitung per klien yg dilayani per bulan (clinic running cost Rp.25.000 per klien yang dilayani, termasuk untuk intensif petugas layanan; Tidak ada office & lab. Cost. Jumlah klien utk biaya operasional diambil dari jumlah klien pada butir 2 di Laporan bulanan PPIA atau butir 4.10 Laporan Bulanan ART (bagi yg tidak memiliki layanan khusus PPIA). Besaran clinic running cost akan berkurang menjadi Rp.18.750 pada Q-13 dan Rp.10.000 pada Q-17.

  • PPIA / PMTCT (3)Ada biaya nutrisi untuk bayi yg dilahirkan dihitung per klien per bulan sebesar Rp.25.000 per klien.Tidak ada biaya utk persalinan secara Sectio Caesaria. Tidak ada biaya set up layanan PPIA baru. Di sarana yg tidak memiliki layanan PPIA, pengobatan utk ibu hamil diberikan melalui layanan ART. Setelah melahirkan, si ibu dirujuk ke layanan ART dan dianggap sebagai klien layanan ART.

  • SDA 1.6.1. PPIA*

    SDA Kegiatan Keterangan Jadwal 1.6.1. PMTCT Untuk layanan PPIA/PMTCT 1.6.1.4. Operationalization of PMTCT clinic Untuk insentif (clinic running cost) Rp. 25.000/bumil yg diobati ARV/bulan setiap kuartal Untuk nutrisi balita Rp.25.000/anak dari ibu yg diobati ARV setiap kuartal Untuk Mentoring Clinic PPIA/PMTCT setahun sekali

  • KOLABORASI TB-HIVCapaian target dihitung berdasarkan jumlah ODHA yang diskrining TB di skrining TB di layanan ART setiap bulan dan jumlah klien HIV (+) baru yg di skrining TB saat ditemukan di layanan KT. ODHA yang diskrining adalah : ODHA yang sedang berobat di layanan ART; Klien HIV (+) baru yg ditemukan di layanan KT. Tidak ada biaya operasional utk skrining TB.

  • DISTRIBUSI KONDOMCapaian target dihitung dari jumlah kondom yang diberikan pada klien yg datang ke layanan PTRM, IMS, KT, ART dan PPIA tiap bulan (3 kondom per pengunjung).Ada tambahan Lampiran Laporan Bulanan di Layanan PTRM, KT, ART dan PPIA tentang data pembagian kondom yaitu : jumlah stock awal kondom, baru diterima bulan ini, distribusi dan sisanya. Kondom di drop oleh KPA Kab/Kota ke Dinkes Kab/Kota dan dari sumber lain Dinkes Kab/Kota membagi kondom ke Pusk/Klinik yang ada sesuai target Puskesmas /Klinik membuat laporan penggunaan setiap bulan ke Dinkes Kab.Kota Dinkes Kab/Kota kirim kpd KPA Kab/Kota dan SR Provinsi SR Prov melapor ke PR.Tidak ada biaya untuk pembagian kondom

  • RUJUKAN ODHA KE LSMCapaian target dihitung dari jumlah klien HIV (+) baru yg ditemukan di layanan KT dan dirujuk ke LSM pendamping untuk mendapat dukungan psikososial. Ada tambahan Lampiran pada Laporan bulanan KT tentang data ODHA yg dirujuk. Data capaian berasal dari attachment Laporan Bulanan KT tentang : Jumlah ODHA yg dirujuk ke LSM utk mendapat dukungan psikososial. Tidak ada biaya operasional untuk rujukan.

  • TIDAK ADA STOCK OUT ARVCapaian target dihitung dari jumlah layanan ART yg tidak mengalami stock out setiap bulan. Laporan dibuat sesuai Format M & E (ART) lembaran 2 Layanan ART yg tidak stock out akan menjadi target dan ukuran kinerja SR/SSR. Tidak boleh terjadi stock out di setiap layanan ART.

  • PERTEMUAN (2)Di Tingkat LayananPertemuan konsolidasi tiap klinik (layanan) per kuartal dg biaya Rp.35.000,- per kuartal Mentoring klinik per tahun (Q11, Q14 dan Q17) untuk PTRM, KT, ART dan PPIA.

  • LAIN-LAINSecara umum, insentif layanan (clinic running cost dan lab cost) akan dibayar sesuai capaian layanan per bulan. Laporan Layanan ditutup tiap tanggal 25.Paling lambat tanggal 27 sudah diterima SSR untuk dilakukan verifikasi oleh monevBila sudah sesuai FA membayarkan ke layanan sesuai dengan Pedoman kepada Ketua Tim AIDS. Setiap akhir bulan FA tutup buku dan melaporkan ke FA SR.Paling lambat Monev SSR mengirimkan laporan capaian program tgl 3 bulan berikutnya sudah diterima Monev ProvMonev SR mengirimkan ke Pusat paling lambat tgl 5 bulan berikutnya

  • LAIN-LAIN (2)Insentif layanan/klinik dibayar sesuai hasil capaian layanan yang dilaporkan yang telah divalidasi oleh unit monev. Jika capaian layanan lebih besar dari target maka budget akan ditambah dari sisa layanan lain yg tidak mencapai target di provinsi yg sama; Jika capaian layanan lebih rendah dari target maka pembiayaan akan disesuaikan dengan capaiannya. Jika total serapan dana di satu provinsi lebih besar dari alokasi karena capaian yg lebih tinggi dari target, maka budget akan ditambah dari sisa dana provinsi lain yg tidak mencapai target.

  • *Tabel 1 : Satuan biaya layanan klinik (clinic running cost) untuk Klinik PTRM/MMT, IMS, KT/VCT, PPIA/PMTCT, dan ART/CST GFATM Komponen AIDS FASE-2 Kementerian Kesehatan Januari 2013-Juni 2015Keterangan :*) Pada Q13-Q16, penurunan unit cost semua klinik sebesar 75%**) Pada Q17-Q20 , penurunan unit cost klinik IMS, KT/VCT, PPIA/PMTCT, ART/CST sebesar 40%; Khusus untuk klinik PTRM/MMT prnurunan unit cost sebesar 50%.

    NoKlinik (Q11-Q12)Januari Juni 2013 (Q13-Q16)Juli-Juni 2014 *) (Q17-Q20)Juli-Juni 2015 **)Unit Cost (Rp)Unit Cost (Rp)Unit Cost (Rp)1PTRM/MMT3,0002,2501,5002IMS25,00018,75010,0003KT/VCT25,00018,75010,0004PPIA/PMTCT25,00018,75010,0005ART/CST25,00018,75010,000

  • Setiap akhir bulan, unit layanan mengajukan permintaan pembayaran biaya pelayanan ke SSR (finance administration) Kab/Kota dengan menyertakan dokumen pendukung berupa :1. S.K Pembentukan Tim Pengelola Layanan/Klinik 2. Daftar Jumlah Pelayanan Harian untuk layanan PTRM/MMT dan layanan PPIA/PMTCT; 3.Laporan Bulanan layanan IMS, KT/VCT & ART/CST,4.Formulir tagihan dari unit layanan yang syah (tanda tangan, meterai dan cap)

    *

  • Klinik/LayananSumber Data Lokasi Data untuk Biaya PelayananKlinik PTRM/MMTDokumen pendukungRekap Data Harian Jumlah Klien (lama dan baru) yang mendapat metadon Klinik IMSLaporan Bulanan Klinik IMSButir 1 - Jumlah kunjungan layanan IMS(baik yang mendapat maupun tidak mendapat pengobatan)Klinik KT/VCTLaporan Bulanan Klinik KTButir 6 - Jumlah orang yang diberi postes konseling dan menerima hasilKlinik ART/PDP/CSTLaporan Bulanan Klinik ART/PDP/CSTButir 4.5 Jumlah kumulatif orang dengan ART s/d akhir bulan iniKlinik PPIA / PMTCTDokumen pendukung atauLaporan Bulanan Klinik ART/PDP/CST (bagi kab/kota yang tidak memiliki layanan PPIA/PMTCTRekap Data Jumlah Ibu Hamil HIV positif (lama dan baru) mendapat ARV dalam sebulanatauButir 4.10- Jumlah kumulatif ibu hamil dengan ART s/d akhir bulan ini

  • TARGET PHASE 2 SSF KOTA SEMARANG SEMESTER 6 (JAN 13 JUNI 13)

    KodeIMSKTKondomARTPPIAMMTLSMTarget Prov 23,861 53,822 239,233 2,033 43 49 2,583 Kota SemarangJuml yg mendapat layanan di klinik IMSJuml yg ditest HIV dan tahu hslnyaJuml kondom yg didistribusikan di fasyankesJuml ODHA diberi obat ARVBumil HIV (+) diberi ARVPenasun mendpt therapi rumatan metadonODHA dirujuk ke LSM utk dukungan psiko-sosial 2,166 4,482 22,088 712 6 16 243


Recommended