+ All Categories
Home > Documents > Proposal Elektrokoagulasi Dari PT. Frata Bayutama Prima

Proposal Elektrokoagulasi Dari PT. Frata Bayutama Prima

Date post: 13-Oct-2015
Category:
Upload: suhairi-anas
View: 108 times
Download: 3 times
Share this document with a friend
Description:
waste water treatment

of 13

Transcript
  • 5/22/2018 Proposal Elektrokoagulasi Dari PT. Frata Bayutama Prima

    [PROPOSAL ELWASTE WATER TREATMENT MENGGU

    CTROCOAGULATIO NAKAN SISTEM ELEKTRO KIMIA

    ]

  • 5/22/2018 Proposal Elektrokoagulasi Dari PT. Frata Bayutama Prima

    2 | E l e c t r o c o a g u l a t i o n

    PROPOSAL PENGOLAHAN LIMBAH CAIR MENGGUNAKAN METODA

    ELEKTROKOAGULASI

    PENDAHULUAN

    Pada kenyataannya, lingkungan memiliki kemampuan sendiri untuk

    menjernihkan dirinya dari limbah-limbah yang masuk ke dalamnya (self purification).

    Akan tetapi, dengan begitu banyaknya limbah yang masuk ke dalam suatu lingkungan

    maka kemampuannya untuk membersihkan diri menjadi sangatlah kecil

    dibandingkan dengan beban pencemar yang ada.

    Pengolahan limbah di Indonesia banyak menggunakan system konvensional seperti

    fisika, kimia, biologi dan berbagai kombinasinya. Penggunaan bahan kimia dalam

    proses pengolahan limbah banyak menghasilkan lumpur (sludge), sedangkan system

    pengolahan mengguanakan mikrobiologi memerlukan lahan yang cukup luas serta

    membutuhkan waktu proses pengolahan yang relative lama. Cara pengolahan limbah

    cair yang saat ini telah dilakukan oleh pabrik yang paling banyak adalah cara kimia

    yaitu dengan koagulasi menggunakan bahan kimia. Bahan kimia yang banyak

    digunakan adalah ferosulfat, kapur, alum, PAC dan polielektrolit. Pada cara ini,koagulan digunakan untuk menggumpalkan bahan-bahan yang ada dalam air limbah

    menjadi flok yang mudah untuk dipisahkan yaitu dengan cara diendapkan,

    diapungkan dan disaring. Pada beberapa pabrik cara ini dilanjutkan dengan

    melewatkan air limbah melalui Zeolit (suatu bahan alam) dan arang aktif (karbon

    aktif). Cara koagulasi umumnya berhasil menurunkan kadar bahan organik (COD,

    BOD) sebanyak, 40-70 %. Zeolit dapat menurunkan COD 10-40%, dan karbon aktif

    dapat menurunkan COD 10-60 %. Akan tetapi, dengan makin ketatnya peraturan

    peraturan menyangkut perlindungan lingkungan, pengendapan secara kimiawi

    semakin tidak bisa diandalkan. Salah satu alternative yang bisa dicoba adalah dengan

    teknologi elektrokimia. Teknologi ini tidak hanya dapat dibandingkan dalam hal biaya,

    tetapi juga lebih efisien dan kompak. Salah satu metode elektrokimia yang cukup

    menarik untuk dicoba adalah elektrokoagulasi.

  • 5/22/2018 Proposal Elektrokoagulasi Dari PT. Frata Bayutama Prima

    3 | E l e c t r o c o a g u l a t i o n

    Pada dasarnya, Elektrokoagulasi adalah proses destabilisasi kontaminan tersuspensi

    dan teremulsi dalam media larutan dengan menggunakan arus listrik ke dalam

    media. Arus listrik mendorong sejumlah reaksi kimia tergantung pada jenis dan sifat

    electrode dan media larutan. Ketika arus melewati media, ion dari electrode reaktif

    dapa medestabilisasi partikel koloid. Dengan demikian, bentuk kontaminan akan

    terendapkan dan dapat dengan mudah dihilangkan dengan banyak cara pemisahan.

    Proses pengendapan terjadi sebagaimana proses koagulasi, dengan koagulan

    terbentuk dari electrode reaktif, yang dipicu oleh arus listrik searah.

    Pada Elektrokoagulasi, arus listrik akan menimbulkan reaksi kimia yang

    membuat kontaminan yang bersuspensi dan teremulsi dalam limbah menjadi tidak

    stabil. Reaksi kimia yang terjadi tergantung pada jenis electrode dan limbah yangdiolah. Selama proses, ion logam yang berperan sebagai koagulan akan terus-

    menerus diproduksi di anode. Kation ini akan mendorong terjadinya koagulasi dari

    polutan yang ter-disperse pada larutan.

    DC Voltage Source

  • 5/22/2018 Proposal Elektrokoagulasi Dari PT. Frata Bayutama Prima

    4 | E l e c t r o c o a g u l a t i o n

    1. Reaksi pada Katoda

    Pada Logam Katoda akan terjadi reaksi-reaksi reduksi terhadap kation, yang

    termasuk dalam kation ini adalah H+

    dan ion-ion logam.

    1. Ion H+ dari suatu asam akan direduksi menjadi gas hydrogen yang

    Akan bebas sebagai gelembung-gelembung gas.

    Reaksi : 2H+

    + 2e ----------> H2

    2. Jika larutan mengandung ion-ion logam alkali, alkali tanah, maka ion-

    Ion ini tidak dapat direduksi dari larutan yang mengalami reduksi

    adalah pelarut (air) dan terbentuk gas hydrogen (H2) pada katoda.

    Reaksi : 2H2O + 2e -------------> 2OH + H2

    Dari daftar E (deret potensial logam/deret volta), maka akan diketahui bahwa

    reduksi terhadap air limbah lebih mudah berlangsung dari pada reduksi terhadap

    pelarutnya (air).

    K, Ba, Na, Al, Zn, Cr, Cd, Co, Ni, Sn, Pb, (H), Sb, Bi, Cu, Hg, Pt, Au.

    Dengan memakai deret volta, kita memperoleh beberapa kesimpulan sebagaiberikut:

    a. Logam-logam yang terletak di sebelah kiri H memiliki E negative,

    Sedangkan logam-logam yang terletak di sebelah kanan H memiliki E

    Positif.

    b. Makin ke kanan letak suatu logam dalam deret volta, harga E makin

    Besar. Hal ini berarti bahwa logam-logam disebelah kanan mudah

    mengalami reduksi serta sukar mengalami oksidasi.

    c. Makin ke kiri letak suatu unsure dalam deret volta, harga E makin

    Kecil. Hal ini berarti bahwa logam-logam disebelah kiri sukar

    mengalami reduksi serta mudah mengalami oksidasi.

  • 5/22/2018 Proposal Elektrokoagulasi Dari PT. Frata Bayutama Prima

    5 | E l e c t r o c o a g u l a t i o n

    d. Oleh karena unsure-unsur logam cenderung melepaskan electron

    (mengalami oksidasi), maka logam-logam di sebelah kiri merupakan

    logam-logam yang aktif (mudah melepaskan electron), sedangkan

    logam-logam sebelah kanan merupakan logam-logam yang sukar

    melepaskan electron.e. Makin ke kanan, sifat reduktor makin lemah (sukar teroksidasi).

    Makin ke kiri, sifat reduktor semakin kuat (mudah teroksidasi). Itulah

    sebabnya unsure-unsur dalam deret volta hanya mampu mereduksi

    unsure-unsur dikanannya, tapi tidak mampu mereduksi unsure-unsur

    kirinya.

    2. Reaksi pada Katoda

    1. Anoda terbuat dari logam Aluminium akan teroksidasi :

    Reaksi : Al 3+ + 3H2O -------------> Al (OH)3 + 3H + 3e

    2. Ion OH dari basa akan mengalami oksidasi membentuk gas oksigen

    (O2) Reaksi : 4OH ------------------> 2H2O + O2 + 4e

    3. Anion-anion lain tidak dapat dioksidasi dari larutan, yang akan

    Mengalami oksidasi adalah pelarutnya (H2O) membentuk gas oksigen

    (O2) pada anoda.

    Reaksi : 2H2O -------------------> 4H + O2 + 4e

    Dari reaksi-reaksi yang terjadi dalam proses elektrokoagulasi, maka pada

    katoda akan dihasilkan gas hydrogen dan reaksi ion logamnya. Sedangkan pada

    anoda akan dihasilkan gas halogen dan pengendapan flok-flok yang terbentuk.

  • 5/22/2018 Proposal Elektrokoagulasi Dari PT. Frata Bayutama Prima

    6 | E l e c t r o c o a g u l a t i o n

    Apabila dalam suatu slektrolit ditempatkan di aelektroda dan dialiri arus

    listrik searah, maka akan terjadi peristiwa elektrokimia, yaitu gejala deskomposisi

    elelktrolit, dimana ion positif (kation) bergerak ke katoda dan menerima electron

    yang direduksi dan ion negative (anion) bergerak ke anoda dan menyerahkan

    electron yang dioksidasi.

    Karena dalam proses elektrokoagulasi ini menghasilkan gas yang berupa

    gelembung-gelembung gas, maka kotoran-kotoran yang terbentuk yang ada dalam

    air akan terangkat ke atas permukaan air. Flok-flok terbentuk ternyata mempunyai

    ukuran yang relative kecil, sehingga flok-flok yang terbentuk tadi semakin lama akan

    bertambah besar ukurannya.

  • 5/22/2018 Proposal Elektrokoagulasi Dari PT. Frata Bayutama Prima

    7 | E l e c t r o c o a g u l a t i o n

    ALUR PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DENGAN ELECTROCOAGULANT

    Keterangan Proses

    Limbah cair harus dipisahkan dahulu dari tramp oil, minyak, dan kotoran lain yang

    akan mengganggu proses elektrokimia didalam reactor. Pemisahan (separasi)

    dilakukan dengan cara gravitasi biasa terpisahkan karena masa jenisnya, terjadi di

    dalam bak bawah tanah, dimana tramp oli dan minyak akan terpisahkan berada

    diatas permukaan, sedangkan material lumpur dan pasir akan terendapkan di dasar

    bak.

    Tramp oil selanjutnya dipindahkan secara manual ke dalam drum yang terpisahkan

    untuk proses dengan alat proses lain atau dimusnahkan didalam incinerator.

  • 5/22/2018 Proposal Elektrokoagulasi Dari PT. Frata Bayutama Prima

    8 | E l e c t r o c o a g u l a t i o n

    Lumpur dan pasir yang terendapkan harus dikeluarkan manual dari bak dengan cara

    mengosongkan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan secara berkala paling sedikit 1 (satu)

    bulan sekali.

    Cairan limbah yang tidak tercampur dengan pengotor diatas selanjutnya akan

    diproses kedalam alat elektrocoagulant. Reactor adalah tempat terjadinya proses

    elektrokimia tersebut. Didalam reactor terdiri dari bak proses yang dilengkapi slot-

    slot tempat menempel elektroda-elektroda yang akan dialiri arus listrik. Arus listrik

    yang digunakan adalah arus DC (Direct Current) atau disebut juga arus searah yang

    bermuatan tinggi namun berpotensi rendah, sehingga tidak berbahaya bagi manusia

    ataupun peralatan lain. Cara pemasukan, jumlah pemasukan harus mengikuti kaidah-

    kaidah yang ditetapkan dan akan dijelaskan pada bab berikutnya.

    Proses terjadinya koagulasi didalam reactor sehingga limbah dikatakan prosesnya

    selesai akan memerlukan waktu dan pengamatan berbeda-beda, karena setiap

    limbah yang diproses didalam reactor beragam karakteristiknya, dalam hal ini

    disarankan sebelum memasukkan jenis limbah kedalam reactor perlu dilakukan uji

    compatibilitas didalam tabung reaksi dan power suplai sekala kecil untuk memastikan

    beberapa parameter seperti aus, tegangan, persentase dilusi (pengenceran), dan

    lain-lainnya.

    Hasil dari proses elektrokimia di reactor selanjutnya akan difiltrasi dengan filter press

    untuk memisahkan air dan lumpur (sludge) dalam bentuk cake yang selanjutnya akan

    di kirim melalui pihak ke 3 atau dimusnahkan melalui mesin incinerator. Sementara

    air filtrate akan dialirkan menuju bak control. Dari penampungan bak control perlu

    dilakukan tes air untuk menentukan kadar air baku apakah sudah memenuhi kualitas

    air baku yang disyaratkan oleh pemerintah atau belum. Jika sudah memenuhi syarat

    selanjutnya dapat dibuang ke saluran air, dan jika belum air ini akan dijadikan sebagai

    bahan untuk proses pengenceran limbah di dalam reactor berikutnya.

  • 5/22/2018 Proposal Elektrokoagulasi Dari PT. Frata Bayutama Prima

    9 | E l e c t r o c o a g u l a t i o n

    BASIC DESIGN PROSES ELECTRO COAGULANT

  • 5/22/2018 Proposal Elektrokoagulasi Dari PT. Frata Bayutama Prima

    10 | E l e c t r o c o a g u l a t i o n

    Gambar 3D Layout

    DISKRIPSI PROSES

    1. Limbah cair di masukkan kedalam bak pemisah awal dengan tujuan untuk

    memisahkan tramp oil dari limbah, karena oil akan menghambat

    konduktivitas dari elektroda.

    2. Limbah yang terpisah dari oil selanjutnya di transfer kedalam reactor dengan

    pompa pengisian.

    3. Didalam reactor proses elektrokimia berlangsung diproses menggunakan 2

    elektroda dan rectifier sebagai pensuplai arusnya.

    4. Untuk membantu percepatan proses elektrokimia maka limbah didalam

    reactor disirkulasi menggunakan pompa sirkulasi.

    5. Setelah settling terjadi limbah yang sudah terkoagulasi di salurkan ke

    Lamella oleh pompa effluent dengan tujuan memisahkan antara

    sendimentasi dan air sisa.

    6. Air sisa dialirkan ke dalam bak control yang nantinya sebagai air bersih untuk

    keperluan proses pengenceran atau difiltrasi dengan carbon filter untuk

    dibuang ke saluran (setelah kadar COD, BOD dll dibawah baku mutu air

    buang melalui lab tes)

  • 5/22/2018 Proposal Elektrokoagulasi Dari PT. Frata Bayutama Prima

    11 | E l e c t r o c o a g u l a t i o n

    7. Sendimentasi yang terpisahkan dari Lamella selanjutnya akan difiltrasi

    dengan filter press untuk mengurangi volume dan kadar airnya, sehingga

    yang tersisa adalah cake kering. Air filtrate dari filter press akan disalurkan

    ke bak control untuk keperluan pengenceran atau dibuang ke saluran.

  • 5/22/2018 Proposal Elektrokoagulasi Dari PT. Frata Bayutama Prima

    12 | E l e c t r o c o a g u l a t i o n

    KAPASITAS DAN PERBANDINGAN MASA

    Kapasitas

    proses

    Limbah Air

    Campuran

    Tot. Vol

    Reactor

    Slurry

    (lumpur +air)

    Cake Air Sisa

    (Air Baku)

    Liter Liter Liter Liter Liter Liter Kg Liter

    400 400 600 1000 1010 30 45 970

    Kapasitas

    Pengolahan 400 Liter Limbah

    Densitty Reaktor 1500 Kg/m3

    Volume Reaktor 1 M3

    Air Pengencer

    Perbandingan pengenceran 2 : 3 (limbah : pengencer)

    Total cairan dalam reactor limbah 400 Liter

    Air 600 Liter

    Jumlah 1000 Liter

    ELECTRO COAGULANT

    Eff. COD dan BOD removal 98%

    Slurry (lumpur+air+sisa)

    2% 20 Liter padatan1% 10 Liter padatan dari endapan lain

    Jumlah 30 liter padatan

    Total slurry setelah proses 980 Liter air sisa

    Liter

    30 padatan 3%

    Jumlah 1010 Liter slurry

  • 5/22/2018 Proposal Elektrokoagulasi Dari PT. Frata Bayutama Prima

    13 | E l e c t r o c o a g u l a t i o n

    FILTER PRESS

    Eff. Filter Press 70% padatan

    30% Air

    Cake yang dihasilkan

    21 Liter padatan

    9 Liter air terkandung

    Jumlah 30 Liter Cake

    JENIS LIMBAH CAIR YANG DAPAT DI PROSES ELECTROCOAGULANT MENURUT JENIS

    POLLUTANT

    Suspended

    Solids

    Heavy

    Metals

    Icons Colour Organics Fat, Oils and

    Greases

    Bentonite Se and St

    Zn2+ , Cu2+,

    Ni2+ , Po43

    , F

    Dye Sewage Solvar, alcohol

    CarbonCd2+ Natural

    water

    Waste

    InkPesticides Oily waste

    water

    Silica (SiO2) Cr6+ Phosphorus Aromatics Detergents Restaurant Oil

    Clay Ni, Cr Pesticides

    Urban

    waste

    Water

    Phenol

    Kaolinite Flourides Municipal

    waste water

    Oil salt and

    chemical

    Nutrient N,

    P

    Tannery &rendering

    waste

    Hydrocarbons,metals,

    phosphates

    Aquatic

    humus

    Coolant

    Waste Water


Recommended