+ All Categories
Home > Documents > Skill Etls Kulit

Skill Etls Kulit

Date post: 28-Oct-2015
Category:
Upload: astrini-retno-permatasari
View: 47 times
Download: 1 times
Share this document with a friend
12
PEMERIKSAAN SARAF & FUNGSI MOTORIK MH Catatan : Tidak pakai sarung tangan Pemeriksaan Saraf 1. Ucapkan salam dan Perkenalkan diri pada penderita 2. Jelaskan tujuan pemeriksaan : a) Untuk memastikan penyakitnya 3. Diperiksa : penebalan saraf tepi 4. Posisi permeriksa berhadapan dengan pasien, penerangan yang cukup (sinar matahari atau lampu) Pemeriksaan N. Auricularis magnus : a) Pasien di minta menoleh maksimal ke kiri sehingga M. Sternocleidomastoideus berkontraksi dan N. auricularis magnus terdorong ke superficial b) Dilakukan perabaan dengan 3 jari pada 1/3 atas M. Sternocleidomastoideus, dicari bentukan seperti kabel yang menyilang M. Sternocleidomastoideus c) Terdapat struktur lain yaitu : V. Jugularis yang teraba lebih lunak dan ada pulsasi, sedangkan saraf teraba seperti kabel d) Lakukan pemeriksaan yang sama pada N. Auricularis magnus sinistra e) Kesimpulan : - terdapat/tidak tedapat penebalan/pembesaran N. auricularis - Apakah ada nyeri atau tidak pada saraf - Bandingkan kanan dan kiri Pemeriksaan N. Ulnaris (Singkap baju) a) Lengan pasien dalam posisi fleksi diletakkan di atas tangan pemeriksa, agar otot rileks sehingga saraf dapat dibedakan dengan tendon b) Dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan kiri pemeriksa mencari sambil meraba saraf Ulnaris di dalam sulkus nervi ulnaris yaitu lekukan diantara tonjolan tulang siku olekranon dan tonjolan kecil di bagian medial (epicondilus medialis)
Transcript
Page 1: Skill Etls Kulit

PEMERIKSAAN SARAF & FUNGSI MOTORIK MH

Catatan : Tidak pakai sarung tangan

Pemeriksaan Saraf

1. Ucapkan salam dan Perkenalkan diri pada penderita2. Jelaskan tujuan pemeriksaan :

a) Untuk memastikan penyakitnya3. Diperiksa : penebalan saraf tepi 4. Posisi permeriksa berhadapan dengan pasien, penerangan yang cukup (sinar

matahari atau lampu)

Pemeriksaan N. Auricularis magnus :

a) Pasien di minta menoleh maksimal ke kiri sehingga M. Sternocleidomastoideus berkontraksi dan N. auricularis magnus terdorong ke superficial

b) Dilakukan perabaan dengan 3 jari pada 1/3 atas M. Sternocleidomastoideus, dicari bentukan seperti kabel yang menyilang M. Sternocleidomastoideus

c) Terdapat struktur lain yaitu : V. Jugularis yang teraba lebih lunak dan ada pulsasi, sedangkan saraf teraba seperti kabel

d) Lakukan pemeriksaan yang sama pada N. Auricularis magnus sinistrae) Kesimpulan :

- terdapat/tidak tedapat penebalan/pembesaran N. auricularis - Apakah ada nyeri atau tidak pada saraf- Bandingkan kanan dan kiri

Pemeriksaan N. Ulnaris (Singkap baju)

a) Lengan pasien dalam posisi fleksi diletakkan di atas tangan pemeriksa, agar otot rileks sehingga saraf dapat dibedakan dengan tendon

b) Dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan kiri pemeriksa mencari sambil meraba saraf Ulnaris di dalam sulkus nervi ulnaris yaitu lekukan diantara tonjolan tulang siku olekranon dan tonjolan kecil di bagian medial (epicondilus medialis)

c) Lihat mimik/ reaksi penderita apakah tampak kesakitan atau tidakd) Kemudian dengan prosedur yang sama untuk memeriksa saraf ulnaris kiri

(tangan kiri pemeriksa memegang lengan kiri penderita dan tangan kanan pemeriksa meraba saraf ulnaris kiri penderita tersebut)

e) Kesimpulan : - apakah ada penebalan/pembesaran N. Ulnaris D/S

Page 2: Skill Etls Kulit

- Apakah ada nyeri atau tidak pada saraf- Neuritis atau tidak

Pemeriksaan N. Peroneus comunis/poplitea lateralis (bersamaan, celana di gulung ke atas)

a) Pasien dalam posisi duduk, kedua kaki dalam keadaan relaksasi, sebaiknya dalam posisi menggantung

b) Pemeriksa duduk di depan penderita dengan tangan kanan memeriksa kaki kiri penderita dan tangan kiri memeriksa kaki kanan.

c) Pemeriksa meletakkan jari telunjuk dan jari tengah pada pertengahan betis bagian luar penderita sambil pelan-pelan meraba ke atas samapi menemukan tonjolan tulang ( caput fibula ), stelah menemukan tulang tersebut jari pemeriksa meraba saraf paraneous l cm ke arah belakang

d) Dengan tekanan yang ringan saraf tersebut digulirkan bergantian ke kanan dan kiri sambil melihat mimik/ reaksi penderita

e) Kesimpulan : - Apakah ada penebalan/ pembesaran N. Peroneus communis D/S- Apakah ada nyeri atau tidak pada saraf.

Pemeriksaan N. Tibialis posterior

a) Pasien masih dalam duduk rileksb) Dengan jari telunjuk dan tengah, pemeriksa meraba saraf Tibialis posterior di

bagian belakang bawah dari mata kaki sebelah dalam (maleolus medialias) dengan tangan menyilang ( tangan kiri pemeriksa memeriksa saraf tibialis kiri dan tangan kanan pemeriksa memeriksa saraf tibialis posterior kanan penderita)

c) Dengan tekanan ringan saraf tersebut digulirkan sambil melihat mimik / reaksi dari penderita.

PEMERIKSAAN SENSORIS1. PEMERIKSAAN RASA RABA

1. Menyapa pasien dan perkenalkan diri, sampaikan tujuan pemeriksaan2. Pasien duduk berhadapan dengan pemeriksa

Page 3: Skill Etls Kulit

3. Sepotong kapas yang dilancipkan dipakai untuk memeriksa rasa raba.4. Periksalah dengan ujung dari kapas yang dilancipi secara tegak lurus pada

kelainan kulit yang dicurigai. ( dari tengah ke tepi lesi)5. Sebelumnya kita menerangkan bahwa bilamana mersa tersentuh bagian

tubuhnya dengan kapas, ia harus menunjuk kulit yang di sentuh dengan jari telunjuknya, ini dikerjakan dengan mata terbuka

6. Bilamana hal ini telah jelas, maka pasien diminta menutup matanya, kalau perlu matanya ditutup dengan sepotong kain/ karton

7. Kelainan2 di kulit diperiksa secara bergantian dengan kulit yang normal disekitarnya untuk mengetahui ada tidaknya anestesi.

2. PEMERIKSAAN RASA SUHU1. Menyapa pasien dan perkenalkan diri, sampaikan tujuian pemeriksaan2. Penderita duduk berhadapan dengan pemeriksa3. Tangan yang akan diperiksa diletakkan di atas meja/paha pasien atau bertumpu

pada tangan kiri pemeriksa4. Berikan penjelasan apa yang akan dilakukan sambil memperagakan dengan

menyentuhkan ujung tabung reaksi yang berisi air panas (sebaiknya 40oC) dan air dingin ( sebaiknya 20oC) pada daerah kulit yang normal, untuk memastikan bahwa orang yang diperiksa dapat mebedakan panas dan dingin

5. Mata pasien ditutup atau menoleh ke tempat lain, lalu bergantian kedua tabung tersebut ditempelkan pada daerah kulit yang dicurigai

6. Bila pada daerah yang dicurigai tersebut beberapa kali pasien salah mnyebutkan rasa tabung yang ditempelkan, maka disimpulkan bahwa sensasi suhu di daerah tersebut terganggu

3. PEMERIKSAAN RASA NYERI

1. Menyapa pasien dan perkenalkan diri, samapikan tujuan pemeriksaan2. Penderita duduk berhadapan dengan pemeriksa3. Berikan penjelasan apa yang akan dilakukan sambil memperagakan

dengan menekan jarum dengan ujung tajam pada kulit yang normal dan dengan pangkal tangkainya yang tumpul, pasien harus mengatakan mana yang tajam dan mana yang tumpul. (ujung jarum tegak lurus, gentle, jangan sampai berdarah)

Page 4: Skill Etls Kulit

4. Mata pasien ditutup, lalu bergantian kedua ujung jarum tersebut ditempelkan pada daerah kulit yang dicurigai

5. Bila pada daerah yang dicurigai tersebut beberapa kali pasien salah menyebutkan rasa pada ujung jarum yang ditempelkan, maka disimpulkan bahwa sensasi nyeri di daerah tersebut terganggu

TES OTONOM DENGAN PINSIL TINTA (TES GUNAWAN)

1. Menyapa pasien dan perkenalkan diri, sampaikan tujuan pemeriksaan2. Penderita duduk berhadapan dengan pemeriksa3. Tangan dengan lesi kulit yang dicurigai yang akan diperiksa diletakkan di atas

meja/paha pasien atau bertumpu pada tangan kiri pemeriksa4. Pinsil tinta digariskan mulai dari bagian tengah lesi yang dicurigai terus sampai ke

daerah kulit yang normal5. Pasien di minta untuk beraktifitas fisik agar berkeringat6. Bila pada lesi yang dicurigai tinta pinsil masih terlihat jelas, sedangkan di daerah

kulit normal tinta menjadi kabur karena keringat, disimpulkan terdapat gangguan funsi otonom pada lesi tersebut

7. Bila pada lesi yang dicurigai tinta pinsil menjadi kabur karena keringat, disimpulakan tidak terdapat gangguan fungsi otonom pada lesi tersebut

BAKTERIAL INDEX & MORFOLOGI INDEX1. Pengambilan sediaan apus minimum pada 3 tempat

a) Cuping telinga kanan dan kirib) Kelainan kulit (lesi) yang paling aktif

2. Untuk pemeriksaan hapusan kulit diperlukan alat:a) Kaca obyek baru dan kotak kaca obyekb) Scalpel (tangkai pisau ukuran no. 3 dan pisau no. 15)c) Lampu spiritus (Bunsen)d) Spiritus/ alcohole) Kapasf) Korek apig) Pensil kacah) Penjepit kaca obyeki) Sarung tangan

3. Cara pengambilan sediaan skin smear :a) Menyapa pasien dan perkenalkan diri, sampaikan tujuan pemeriksaanb) Pasien duduk berhadapan dengan pemeriksac) Cucilah tangan, lalu kenakan sarung tangand) Ambil kaca obyek sediaan yang baru, bersih dan tidak tergores

Page 5: Skill Etls Kulit

e) Beri tanda atau nomer pada bagian bawah kaca obyek atau label kaca obyeksesuai nomer identitas pasien, nomer ini harus sama denag nomer lembar permintaan pemeriksaan skin smear

f) Bersihkan lokasi kulit tempat pengambilan skin smear dengan kapas alcohol. Biarlah mongering

g) Nyalakan api spiritush) Pasanglah bisturi ( mata pisau scalpel) pada gagangnya. i) Jepitlah kulit dengan erat menggunakan jempol dan telunjuk, tetap

jepit dengan kuat agar darah tidak ikut keluarj) Buarlah insisi (irisan) pada kulit dengan panjang 5 mm dan dalam 2

mm. kulit tetap dijepitagar tidak ada darah yang keluar. Jika berdarah, bersihkan darah tersebut dengan kapas alcohol

k) Putar pisau scalpel 900 dan pertahankan pada sudut yang tepat pada irisan.

l) Keroklah irisan tersebut sekali atau dua kali menggunakan scalpel guna mengumpulkan cairan dan bubur jaringan. Tidak boleh ada darah pada specimen tersebut karena dapat mengganggu peawarnaan dan pembacaaan. Lepaslah jepitan pada kulit dan hapus darah dengan kapas alcohol

m)Buatlah apusan dari kerokan kulit tersebut di atas kaca obyek, pada sisi yang sam dengan letak identitas. Buatlah apusan berbentuk lingkaran dengan diameter 8 mm

n) Hapus kotoran pada mata pisau scalpel menggunakan kapas alcohol. Lewatkan mata pisau scalpel di atas nyala api Bunsen selama 3-4 detik. Biarkan dingin tapi jangan sampai menyentuh sesuatu

o) Ulangi langkah di atas untuk lokasi apusan lain. Buat apusan di sisi dengan apusansebelumnya, tapi jangan sampai bersentuhan dengan hapusan sebelumnya

p) Lepas pisau scalpel dengan hati-hatiq) Tutup luka dan ucapkan terima kasih pada penderitar) Biarkan kaca obyek tersebut mongering beberapa saat dengan

temperature ruangan, tetapi tidak di bawah cahaya matahari langsungs) Fiksasi hapusan dengan meleawatkan di atas apiu Bunsen 3 kali.t) Kaca obyek jangan sampai terlalu npanas saat disentuh. Taruk kaca

obyek di kotak kaca obyek dan kirimlah ke laboratorium disertai form permintaan pemeriksaan.

PEWARNAAN DENGAN MENGGUNAKAN ZIEHL-NIELSEN

Peralatan :

Larutan karbol fuchin 0,3% Asam alcohol 3% Larutan methylene blue 0,3% Lampu spiritus (Bunsen)

Page 6: Skill Etls Kulit

Jam Wadah dengan air yang mengalir Pipet Besi penyangga Rak kaca obyek Kertas tissue Sarung tangan Buat register kaca obyek di register laboratorium

1. Pewarnaan a) Sebelum digunakan, saringlah carbol fuchsin 0,3% menggunakan

kertas saring biasab) Tutupi seluruh permukaan kaca obyek dengan larutan carbol fuchinc) Panaskan kaca objek dengan hati2 di atas lampu spiritus sampai

uap karbol fuchsin keluar. Pastikan bahwa peawarnaan tidak sampai mendidih. Jika pewarnaan mongering tambahkan lagi reagens dan panaskan kembali

d) Basuh dengan hati2 di bawah air mengalir. Keringkan air hingga laca obyek tidak lagi berwarna. Meskipun apusan akan menjadi merah tua.

2. Pelunturana) Tetesi permukaan kaca obyek sampai tertutup dengan asam alcohol

3 % selama 10 detikb) Metode lain adalah dengan menggunakan asam sulfat 25% selama

10 menit. Bilas berlahan dengan air.3. Counter staining

a. Tetesi sediaan dengan methylene blue 0,3% selama 1 menitb. Bilas dengan air dan biarkan kaca obyek mongering di rak

pengeringan dengan posisi miring dengan sisi apusan menghadap ke bawah.

c. Apusan siap di baca

Langkah-langkah pemeriksaan uretra discharge pada pria

1. Menyapa dan memperkenalkan diri2. Jelaskan lebih dulu apa yang akan dilakukan dan apa maksud pemeriksaan3. Minta pasien untuk berdiri/duduk dan membuka/turunkan celana dalamnya pada

lututnya4. Dokter cuci tangan dan memakai sarung tangan dan berada di kanan pasien5. Pemeriksaan inguinal dan genetalia

Nyalakan lampu Inspeksi regional Palpasi daerah inguinal adakah pembesaran kelenjar getah bening, konsistensi,

melekat apa tidak Palpasi scrotum, rasakan testis, epididimis. Periksa penis, catat bila ada kemerahan atau luka, kutil dan tonjolan lain Jika pasien belum di sircumsisi ,Minta Pasien menarik preputium (jika ada) ke

belakang dan lihatlah glans penis dan meatus uretra Siapkan objek glass yang telah di label identitas Mue dibersihkan dengan dengan kassa steril dan bila duh tubuh tidak keluar,

lakukan milking dari pangkal ke ujung penis. Duh tubuh uretra di ambil dengan sengkelit (ose) yang telah di bakar sampai

membara dan didinginkan kembali (steril) Sengkelit dimasukkan ke dalam orifisium uretra eksternum sedalam 1-2 cm

(sampai fossa navikularis) untuk keperluan pembuatan sediaan hapus (yang akan diwarnai dengan pewarnaan gram),

Page 7: Skill Etls Kulit

Pasien di minta untuk tidak kencing selama 3 jam sebelum pengambilan specimen, bila tidak ditemukan duh tubuh walaupun telah dilakukan milking (penis diurut dari arah pangkal ke ujung), untuk dilakukan sedimen urin)

Pakai celana dan ucapkan terima kasih Dokter buka sarung tangan dan cuci tangan

Pemeriksaan vaginal discharge pada wanita

Alat dan bahan

- Sarung tangan disposibel- Kassa steril- Obyek glass- Cover glass- Nacl 0,9%- Kapas sublimat- ose/sengkelit- kertas PH lakmus- spekulum

1. Menyapa dan memperkenalkan diri2. Jelaskan lebih dulu apa yang akan dilakukan dan apa maksud pemeriksaan

serta anjuran untuk tidak perlu merasa takut/rileks (krn ibu ada keputihan saya akan memeriksa, krn ada alat yang akan saya masukkan ke vagina, maka akan terasa tidak nyaman dan tdk enak, utk mengetahui terapi yg tepat yang akan saya berikan kepada ibu)

3. Minta pasien untuk melepaskan celana dan celana dalam, berbaring pada meja ginekologik dalam posisi litotomi, tambahkan selimut tutup sampai paha

4. Dokter cuci tangan dan memakai sarung tangan dan berada di kanan pasien5. Pemeriksaan genital

Nyalakan lampu, siap kan objek glass utk gram, basah, dan diberi label dan identitas

Inspeksi labia, meatus uretra ekterna, klitoris, introitus vagina, perineum dan daerah perianal

Perhatikan adakah duh tubuh (konsistensi, warna, bau, jumlah), ulkus, kutil (permukaan rata atau verukosa, bertangkai atau tidak),folikulitis, candida, tinea, herpes, luka, erosi atau tonjolan.

Palpasi apakah ada pembengkakan kelenjar inguinal dektra atau sinistra, bagaimana konsistensinya, perlekatannya, mobile, ada bartolini atau tdk

6. Pemeriksaan inspekulo Siapkan objek glass yang telah diberi tanda dan label

Page 8: Skill Etls Kulit

Pada pasien berstatus belum menikah tidak dilakukan pemeriksaan dengan speculum, karena akan merusak selaput daranya sehingga bahan hanya diambil dengan sengkelit steril dari vagina dan uretra

Bersihkan terlebih dahulu daerah vulva dengan kapas yang telah dibasahi dengan larutan KMnO4 (kalium permanganat) atau cairan sublinat

Setiap pengambilan bahan untuk masing-masing pemeriksaan harus menggunakan speculum/sengkelit/kapas lidi/swab steril

Ambil speculum steril dengan korentang dan speculum steril tersebut dipegang dengan tangan kanan

Sampaikan kpd pasien bahwa speculum akan dimasukkan Tangan kiri membuka labia mayora kemudian memasukkan speculum

dalam keadaan tertutup dan posisi tegak/vertical ke dalam vagina (90o), pasien diminta menarik nafas

Masukkan speculum pelan-pelan sampai ujung dan putar speculum perlahan-lahan sambil membuka mulut spekulumnya sehingga posisi mendatar/horizontal (180o)

Buka speculum dengan bantuan lampu sorot vagina, cari portio serviks, setelah ditemukan, kunci speculum pada posisi itu sehingga serviks terfiksasi

Bersamaan dengan memasukkan speculum amati apakah ada duh tubuh vagina, kutil ulkus, erosi, tonjolan lain dan duh tubuh serviks

Bersihkan sampai serviks kelihatan dengan kassa steril dan klem/korentang

Setelah itu dapat dimulai pemeriksaan dinding vagina dan serviks Dalam keadaan ini dapat sekaligus dilakukan pengambilan specimen

a) Dari serviks : bersihkan daerah portio serviks dengan kasa steril, kemudian dengan sengkelit/swab Dacron steril di endoserviks (1-2 cm ke dalam) untuk pembuatan sediaan basah dan gram,

b) Dari dinding vagina : dengan sengkelit/swab steril untuk sediaan basah hapus (gram)

c) Dari uretra : dengan sengkelit /swab steri steril untuk basah gram Pemeriksaan PH vagina

a) Letakkan kertas pH pada dinding vagina. b) Sesuaikan kertas pH dengan skala warna untuk menentukan nilai

pHc) Baca sesuai dengan warna indicator yang tersediad) Buang kertas lakmus ke tempat sampah

Cara melepaskan speculum : kunci speculum dilepaskan, sehingga speculum dalam posisi tertutup, putar speculum 90o sehingga daun speculum dalam posisi tegak, dan keluarkan speculum perlahan-lahan

Pembuatan sediaan KOH (Whiff Test atau tes Amin)

Pada akhir pemeriksaan in spekulo, speculum dikeluarkan secara hati-hati dan setelah itu cairan yang berada di speculum ditetesi KOH 10%.

Cara lain dengan mengambil cairan vagina dan diteteskan pada kaca obyek yang sebelumnya telah ditetesi dengan KOH 10%.

Yang di cari pada pemeriksaan basah KOH 10% adalah bau amis atau bau amin yang terdeteksi setelah penambahan KOH 10% pada duh tubuh vagina.

Masukkan speculum ke dalam larutan klorin 8%

Sampaikan kpd pasien bahwa pengambilan duh tubuh utk pemeriksaan sdh selesai, bersihkan vulva dgn kapas KMnO4, keringkan dengan tissue.

Pasien boleh memakai celana dalam dan rok (celana) kembali Persialhkan pasien untuk menunggu di luar selama 15-20 menit Ucapkan terima kasih Pemeriksa melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan

Pasien dengan gejala ulkus genital (pada pria dan wanita)

Page 9: Skill Etls Kulit

Persiapan alat :

Alat steril : speculum, ose atau mass yang ujungnya tumpul, sarung tangan steril Alat non steril : arteri klem, kaca obyek, kaca penutup, bunsen/api spiritus,

mikroskop lapangan gelap, mikroskop cahaya Bahan : vaselin, spiritus, NaCl 0,9 %, bahan pewarnaan gram Pelaksanaan tindakan :

a) Menjelaskan maksud pemeriksaan dan inform consentb) Cuci tangan dan pakai sarung tanganc) Menyiapkan pasien ( buka celana, posisi tidur)d) Pengambilan bahan pemeriksaan (luka/ulkus pada genetalia atau ulkus di

badan)e) Bersihkan ulkus dengan kassa steril dengan NaCl, tetapi jangan sampai

menghilangkan debris/ jaringan nekrotik

f) Dengan mass ujung tumpul atau ose steril atau yang telah di bakar sampai membara di Bunsen dan didinginkan kembali, ambil sediaan dari luka/ulkus, kemudian digoreskan pada kaca obyek searah (jangan diulang-ulang), dengan sudut posisi 60o fiksasi di atas nyala api kemudian di beri pewarnaan.

g) Dengan menggunakan arteri klem jepit luka/ulkus atau lesi pada badan hingga mengeluarkan serum. Bila ada darah bersihkan dulu, lalu Ambil serum yang keluar dengan ose atau langsung di tempel dengan obyek glass bila banyak, ditambahkan sedikit Nacl 0,9% dan letakkan di atas kaca obyek kemudian ditutup dengan gelas penutup dan disekitar kaca diberi vaselin secukupnya (untuk pemeriksaan spirorecta), periksa di mikroskop lapangan gelap

h) Periksa dengan mikroskop (pembesaran objektif 100x, dengan minyak emersi) untuk sediaan gram dan mikroskop lapangan gelap, dan unyuk sediaan basah dengan pembesaran 400x

i) Alat-alat yang digunakan untuk pemriksaan dibersihkan dan disterilkan dengan cara memasukkan ke dalam klorin 8% selama 10-15 menit.

Pemeriksaan troponema pallidum

Page 10: Skill Etls Kulit

Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap (Dark-Field microscopy) merupakan pemeriksaan pilihan untuk sifilis skunder khususnya kondiloma lata

Perkenalkan diri Menjelaskan tujuan pemeriksaan Cuci tangan dan pakai sarung tangan Ulkus dibersihkan dengan kasaa yang dibasahi dengan larutan fisologis (NaCl 0,9%) Ulkus ditekan dengan arteri klem keluar cairan serum Serum diambil dengan ose dan digoreskan pada kaca obyek, tutup dengan cover glass dan beri

vaselin untuk dilakukan pemeriksaan lapangan gelap


Recommended