+ All Categories
Home > Documents > Smesco eMagz Vol 01 2016

Smesco eMagz Vol 01 2016

Date post: 30-Jul-2016
Category:
Upload: erwin-e-ananto
View: 233 times
Download: 4 times
Share this document with a friend
Description:
Provided by Erwin E Ananto
51
e-magz it’s a digital magazine 10 toward the center of global fashion color inspiration from chinese town in pekalongan marketeers creativity day held every month www.smescoindonesia.com facebook: Galeri Indonesia Wow | twitter: @SmescoIndonesia | instagram: smesco.id
Transcript
Page 1: Smesco eMagz Vol 01 2016

e-m

agz

it’s a

dig

ital m

agaz

ine

10 toward the center of global fashion

color inspiration from chinese town in pekalongan

marketeers creativity day held every monthwww.smescoindonesia.com facebook: Galeri Indonesia Wow | twitter: @SmescoIndonesia | instagram: smesco.id

Page 2: Smesco eMagz Vol 01 2016

brand comeslet’s your

true...

dIFFerensIasI GalerI IndonesIa WoW

Sebuah space sebagai tempat aktualisasi produk, bertujuan untuk menarik perhatian pengunjung, menciptakan crowd, meningkatkan trafikkunjungan pelanggan.

creatIve hub >

Investor meetInG place >Ruang pertemuan bagi investor/private equity atau venture capital yang siap menjadi mitra bagi KUKM tenant GIW.

curated concept store >Ruang-ruang display bagi produk yang telah lolos dari proses kurasi. Memiliki pasar, baik offline maupun online. Telah siap memamerkannya kepada buyer.

experIment lab >Workshop ruang khusus menunjukkan proses pembuatan produk, sekaligus menguji keunggulan produk

bermItra, membanGun usaha bersama

SME Tower, Main Building 5th floorJl Jend. Gatot Subroto Kav. 94Jakarta 12780Phone: +62 21 2753 5400Fax: +62 21 7918 1089www.smescoindonesia.com

GALERI INDONESIA WOWat SMESCO RUMAHKUOpen everydayat 09:00 - 21:00

Page 3: Smesco eMagz Vol 01 2016

4 | | 5

68furniture• rattan sofa• rak perahu• console televisi• snowhite rack

64

handycraftthinking romantic corner

68

business section• old fahion shoes in...• emma’ dream to ...

72

64

42

10trading houseroad to smescotrading house

84

blogger sectiona home work for market building

90

84

what’s insight

Editorial SmESco Emagz

Editor rooM:Kawasan SME Tower, Main Building 5th fl. Jl Jend. Gatot Subroto Kav. 94Jakarta 12780Phone: +62 21 2753 5400email: [email protected]

Ketua Dewan Redaksi : Bagus RachmanKoordinator Produksi : Edy SasmintoAnggota Redaksi : Marianne Sumakud, Edy Sasmito, Atajudin, Toto, Putra, Krismayu, AFahmi, Dani, Lilis Bunga, Hafiz, ayuDj, MilaTim Penulis : Hanni, NurwaidaPenerjemah : Suharto SulaemanRancang Grafis : Erwin E AnantoKonsep Fotografi : Erwin VameModel : Nabila Katyana, Achen Mahendri

20main topictoward the center of global fashion

fashion of the week• get a way in line• behind the purple• lights on ssight• right poses• brighty blue

6

success storythe other way topromote kalimantan...

20

top programmarketeers creativityday held every month

26

36

mix&match• feelfresh• casual color

50

main topiccolor inspiration from chinese town in ...

10

6 36

accessories• luxurious sight• aneka bross unik

58

58

Contentsmesco digital magazinevolume 10 - 2016

Page 4: Smesco eMagz Vol 01 2016

| 7 salam smesco rumahku

memasuki tahun 2016 ini kita telah melangkah di era baru yaitu berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Asia Tenggara sebagai satu kawasan telah bersepakat untuk saling membuka pasarnya sehingga orang dari negara-negara anggota ASEAN lainnya bisa bekerja atau berbisnis di Indonesia. Begitu juga perusahaan-perusahaan atau para professional Indonesia bisa lebih mudah bekerja di berbagai industri di negara-negara lain.

Siapkan indonesia? Yang jelas sudah tidak ada kata mundur. Fenomena MEA ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi semua orang yang ingin maju. Terlebih bagi kalangan usaha kecil menengah (UKM) yang selama ini telah terbiasa hidup dengan kondisi persaingan di pasar bebas tanpa proteksi atau fasilitas khusus lainnya.

MEA adalah keniscayaan, tergantung bagaimana kita meresponnya. Kami di Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM, memilih untuk proaktif membantu UKM-UKM binaan agar dapat bertumbuh lebih baik lagi terutama dalam hal kemampuan produksi dan akses pasarnya.

Melalui Galeri Indonesia WOW, produk-produk UKM yang sudah menjadi mitra binaan terus ditingkatkan kualitasnya supaya dapat lebih diterima pasar serta kita bantu akses pasarnya melalui kegiatan promosi, mempertemukan dengan para buyer potensial untuk ekspor serta memasarkan melalui e-commerce.

Salam hangat, Ahmad Zabadi

Entering year 2016, we have been through a new era; a free trade among ASEAN members. Following the implementation of ASEAN Economic Community (MEA). The South East Asia as one region, has agreed to open its market. Thus people who come from other country belong to ASEAN member can work and carry out business in Indonesia. Conversely, Indonesia corporations or professionals are easily working in various industry in other country.

Is Indonesia ready? Obviously, there is no backward word indeed. The MEA phenomenon has not only been a challenge, but a great opportunity for everybody as well. It is especially for those SME players who wat to go forward. They have already accustumed with competition condition in free market without any protection or other special facilities.

MEA is absolutely a certainty. it’s depend on how we respond it. We, in Marketing Services Agency for Small Medium Enteprices (LLP KUKM), Ministry of Cooperatives and small medium enteprises choose to be proactive to assist the build up SME to develop, flourish and blossom much much better especially in the aspect of production ability and market access.

Through Indonesia Gallery WOW, the government has upgraded the quality of small medium enteprices’ products, so they will be marketable and the costumers are easily accept the output. Moreover, Marketing Services Agency for Small Medium Enteprices LLP KUKM has assisted their market acces through promotional activity, facilitate them to meet potential buyers for export and to promote their products trough e-commerce.

Best Regard, Ahmad Zabadi

6 |

Ahmad Zabadi | Direktur Utama Smesco Indonesia

| 7

Page 5: Smesco eMagz Vol 01 2016

In a fashion world, the changing of season will determine fashion trend. When a season change, the eyes of the world is always focus on the iconic fashion city which become centre of fashion excellence for decades such Paris, London, New York and Tokyo. Meanwhile Indonesia has a strong will to become alternative fashion centre which complete different taste and nuance of color. This determination and belief is not without any reason, since Indonesia as a nation is rich and overwhelmed by natural and human resource. Various kind of inspiration might be come from our country from different dimension.

tEkad dan kEyakinan itu bukan tanpa alasan mengingat potensi Indonesia yang demikian kaya dari mulai sumber daya alam hingga sumber daya manusia. Beragam inspirasi bisa saja lahir dari Indonesia yang dilihat dari berbagai dimensi.

Terlebih seiring berjalannya waktu kini dunia mode Indonesia semakin menjadi perhatian dunia, potensi insan kreatif ditambah banyaknya kearifan lokal yang terdapat di dalamnya membuat Indonesia semakin berani mendeklarasikan diri menjadi sebagai salah satu Pusat Mode Dunia pada tahun 2025.

| 9 8 | main topic

Ketika setiap musim berganti mata dunia menatap pusat mode konservatif meliputi Paris, Milan, London, New York City, hingga Tokyo, maka sejatinya Indonesia sudah jauh-jauh hari bertekad menjadi pusat mode alternatif dengan warna dan cita rasa yang benar-benar berbeda.

Page 6: Smesco eMagz Vol 01 2016

"Bagaimana kita bisa menciptakan tren kalau kita tidak mempunyai forecast atau ramalan tren ke depan. Forecast ini bisa kita dapatkan jika kita mempunyai pusat data yang baik," kata Samuel kepada sekitar 80 UKM bidang fashion dan craft saat acara Temu Mitra Usaha LLP KUKM, di Gedung SMESCO, Jakarta.

Samuel yang kini menjabat Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, menambahkan, sampai saat ini Indonesia belum juga memiliki pusat data yang baik tentang berbagai hal termasuk terkait mode. Misalnya saja batik, sampai saat ini belum ada pusat

have to be able to create trend of our own.

‘’How could we create trend if we do not have forecast on what future trend will be. We will have forecast if we get a good data base,’’Samuel was speaking before arround 80 SME fashion at SMESCO building, Jakarta.

Samuel, a special staff at the Ministry of Cooperative and SME added, Indonesia has not a good database related with fash-ion so far. Take for example, batik. Up to now, there is not a good data base on batik in Indonesia. ‘’’As a matter of fact, Japan and China have already deployed their researcher into remote areas in Indonesia to investigate and collect data on our batik,’’he said.

Those data, might be used as an inspira-tion source to create their own creation in accordance with their local culture. Our government should realise and aware with such kind of phenomenon, as in one side our young generations familiar with data. Generally they will refer to data as a

main topic

“Believe me that international fashion designers take ideas from various source of other nation culture, including Indonesia culture. In a fashion world there is no such originality. Each of us, are learning and taking inspiration together. It is absolutely nothing wrong’’Samuel Wattimena

Banyak langkah telah ditempuh baik oleh pemerintah maupun para desainer di Tanah Air. Pasca-pencanangan target Indonesia sebagai pusat fashion muslim dunia pada beberapa tahun ke depan, desainer muda Indonesia semakin dituntut untuk mampu menjadi trendsetter sekaligus memiliki kemampuan meramalkan perkembangan tren fashion dunia.

Maka wajar ketika dunia fashion Indonesia masuk dalam periode

As time goes by, the world at the moment has paid attention on Indonesia fashon. At the same time the potential creative workers who bring local wisdom within make Indonesia has no doubt to declare himself as one the world fashion centre in 2025..

Indonesia government and fashion de-signers , have made lots of effort to make this dream come true. Even after targeting Indonesia as the world moslem fashion centre for several years ahead, young indo-nesia designers are demanded to be more

euforia baik dalam hal kreasi maupun inovasi. Salah satu indikator semakin berkembangnya dunia mode di Indonesia juga terlihat dari angka sumbangan Product Domestic Bruto (PDB) Sub-sektor mode pada 2013 yang mencapai Rp181,6 triliun atau sekitar 28,3 persen dari sumbangan Sektor Ekonomi Kreatif Indonesia.

Perancang busana senior Samuel Wattimena berpendapat jika Indo-nesia ingin menjadi pusat fashion dunia pada suatu saat nanti yaitu ditargetkan pada 2025, maka Indonesia harus menjadi trendsetter bukan sekadar mengikuti tren yang ada atau dengan kata lain harus mampu menciptakan tren.

capable not only as a fashion trendsetter but also have skill to flourish and forecast the world fashion trend development.

Thus, it make sense when fashion in Indonesia come in euphoria phase in term of creation or inovation. One of the devel-opment indicators of fashion in Indonesia reflects on 2013 gross dometic product, for fashion sub sector which account for 28.3 percent equal with Rp 181.6 tril-lion. This figure is from sector of creative economy contribution alone.

Indonesian senior fashion designer, Samuel Wattimena cited if Indonesia wanted to be the centre of global fashion someday (targeted in 2025) we should dare to be trendsetter not only as a mere-ly of followers instead. In other word we

| 11 10 |

Page 7: Smesco eMagz Vol 01 2016

main topic

data menyangkut batik di Indonesia. "Padahal sudah sejak lama Jepang dan Tiongkok, menurunkan para penelitinya ke wilayah pedalaman di Indonesia untuk mendata batik-batik kita," katanya.

Data itu kemungkinan besar dijadikan sumber inspirasi yang bisa mereka kelola sesuai dengan karakter budaya mereka sendiri. Hal itu kata dia, yang harus mulai disadari oleh pemerintah karena di satu sisi anak-anak muda di Indonesia sudah sangat familiar dengan data. Umumnya mereka akan mengacu pada data sebagai referensi sebelum memulai sesuatu.

Samuel yang memiliki impian mewujudkan Indonesia Raya yang gemah ripah loh jinawi dengan mengolah sumber daya yang dimiliki itu mengajak seluruh pihak untuk mengerjakan apapun bagiannya meskipun sekecil apapun. Sekecil apapun 'part' kita lakukan dengan baik karena ini yang akan menjadikan mimpi kita sebagai pusat mode dunia semakin dekat dengan kenyataan.

"Jangan salah ya. Para perancang dunia itu mengambil ide dari berbagai sumber dan budaya negara-negara lain tak terkecuali Indonesia. Di dunia mode ini, tidak ada originalitas, kita saling belajar dan mengambil inspirasi dan itu sah-sah saja," urai Samuel.

Kalau sekedar ingin tahu trend fashion dunia tahun 2016 ini, lanjut dia, cukup dengan googling kita akan tahu belantara fashion yang dihasilkan oleh para perancang-perancang dunia.

"Lalu mau apa dengan itu semua? Apa relevansinya dengan hidup kita?

reference before start doing something. Samuel who has dream to realize great and prosper Indonesia by managing the existance of resouces, asked everybody to take their part starting doing small things. He said by doing small things, we can make our dream of Indonesia as a centre of fashion come true.

“Believe me that international fashion de-signers take ideas from various source of other nation culture, including Indonesia culture. In a fashion world there is no such originality. Each of us, are learning and taking inspiration together.It is abso-lutely nothing wrong,” Samuel clarified.

If we want just to wonder fashion trend in 2016, he added, we can do it by googling on internet and we will find out easily what trend of fashion which are created by international designers. “So what do we want with all those things? What is the relevance with our lives? What I am trying to say is, please be ourself.

Do not be someone else by following others’ trend. Let us create our own trend as we will be honored. We must be proud of our own culture not to follow others.’’ Samuel cited.

The Importance of Synergy With those all existence potention, it is no doubt that Indonesia deserve and able to be one of global fashion ‘mecca’ and the world craft production. However, this need requirement. All related players are demanded to make synergy and con-sistently strengthen promotional activity.

Moreover they should create product development and expose international events. The annual Jakarta Fashion Week

Saya katakan, jangan lah kita menjadi orang yang hanya mengikuti trend orang lain. Mari kita buat trend sendiri karena kita akan dihargai kalau kita bangga dengan budaya sendiri, bukan mengekor atau membebek orang lain,” ungkap Samuel.

Pentingnya SinergiDengan seluruh potensi yang ada, tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia pantas dan mampu menjadi salah satu pusat fashion dan produk craft dunia.

Namun hal itu bukan tanpa syarat, Sebab para pihak yang terkait dituntut dapat lebih bersinergi dan secara konsisten melakukan penguatan promosi, pengembangan produk serta menggelar event-event internasional.

a few months ago is expected as a trig-ger to realize Indonesia as a centre of the world alternative fashion.

President Director Marketing Services Agency for Small Medium Enteprises (LLP KUKM), Ahmad Zabadi for ex-ample, is one the figures who focus to support the realization of Indonesia as a centre of world fashion. LLP KUKM regularly has given training and supervis-ing to SME on the aspect of curation, product certification, marketing and venue supporting to display their product locat-ed in Gallery Indonesia Wow (GIW).

“In Indonesia GIW, we have provided supporting facilities to assist SME. There are curators who give insight on how SME’s product can be marketable. Even we also provide office or meeting room for SME who wants to meet client, “said Ahmad Zabadi.

| 13 12 |

Page 8: Smesco eMagz Vol 01 2016

Event Jakarta Fashion Week yang sudah dilaksanakan rutin dapat menjadi trigger untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat fashion alternatif dunia.

Direktur Utama LLP KUKM Ahmad Zabadi misalnya merupakan salah satu pihak yang fokus untuk mendukung terwujudnya Indonesia sebagai pusat mode dunia.

Secara rutin, LLP KUKM memberikan pelatihan dan pendampingan kepada usaha kecil menengah (UKM) bidang fashion dan craft mengenai kurasi, memberikan sertifikasi produk dan pemasaran, serta memberikan dukungan tempat untuk mendisplai produk di Galeri Indonesia Wow (GIW).*

Interm of product certification, LLP KUKM have already made cooperation with Indonesia Export Import Profession Certification Agency (LSP EII), so SMEs are encouraged to get their business cer-tification. ‘’ In this effort, we can assist SME who wants to expand and develop their export market.’’

LLP KUKM regularly invites and pres-ent practioners, curators and profesionals to give training asistance, supervising and guide SME in the aspect product and market development, certification and Intelectual Property Right (brand, copy right and patent). All of these activities is meant to be of synergy form to assist SME in order to be able to compete in domestic and international market. *

14 | main topic

Page 9: Smesco eMagz Vol 01 2016

| 17

Graduated from English Literature, Indonesia Christian University (UKI), Cawang, East Jakarta, Nila did not pursue her career into the job which in line with her study. Endi Nila kandi, her full name, followed her heart to involve with design world in accordance with herown passion. She loves art so much. Born as a trully Javanese from Yogya, she likes everything which has javanese taste.

She start concentrating on Batik. It is not by accident if her husband rent a representative place in Pantai Kuta Street, Bali, as long before to get married, Nila had already determined her heart to start doing business independently. Then she start her role in fashion industry with her own Batik label Nila Kandi. Her greatest inspiration arise from Chinese town in Pekalongan which has bright color.

"I was starting my own business from Kuta street Bali by producing Batik from Chinese town Pekalongan which dominated by bright color," said a mother of three.

Mulailah nila berkonsentrasi pada batik. Bukan kebetulan jika suaminya menyewakannya sebuah tempat yang representatif di Jalan Pantai Kuta Bali, sebab dari sebelum menikah Nila sudah menyatakan tekad untuk memulai bisnis secara mandiri.

Dari tempat itu Nila memulai kiprahnya untuk membuka usaha di bidang fashion dengan membangun brand Nila Kandi. Dan warna-warna cerah ceria ala Pecinan Pekalongan pun menjadi sumber inspirasi terbesarnya.

"Saya memulai bisnis dari Jalan Kuta Bali itu dengan memproduksi batik-batik pecinan Pekalongan yang warnanya cerah," kata ibu dari tiga anak itu.

Dalam jangka waktu tujuh tahun bisnis-nya pun mengalami pasang surut.

16 | success story

Rampung kuliah dari jurusan Sastra Inggris di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Cawang, Jakarta Timur, Nila justru tidak berkarier di bidangnya itu. Endi Nila Kandi justru menggeluti dunia rancang busana mengikuti kata hati dan ke-cintaannya pada dunia seni. Tentu saja seni bukanlah sesuatu yang asing, sebab sebagai keturunan orang Yogyakarta, wajar jika ia amat mencintai segala sesuatu bernuansa asli Jawa.

n i l a k a n d i

Page 10: Smesco eMagz Vol 01 2016

Berawal dari situ pun Nila kemudian mencoba untuk melangkah lebih serius dengan membuka cabang di Department Store di antaranya di Grand Indonesia pada Alun-Alun Indonesia, Pondopo (dalam jaringan Ace Hardware dan Informa), dan Smesco UKM Gallery. Itu belum termasuk dengan outlet-outlet di berbagai jaringan hotel internasional di daerah seperti Yogyakarta, Bali, Magelang, dan lain-lain.

"Butik pertama saya di Bali terpaksa saya tutup karena sewa tempatnya yang semakin mahal dan tidak menguntungkan. Sebagai gantinya saya membuka jejaring di lokasi lain yang lebih strategis," kata Nila.

GARAP PASAR ONLINEMeski sudah lumayan berkembang, Nila masih belum puas dengan pencapaian tujuh tahun terakhirnya. Menurut dia, masih ada ceruk yang belum digarapnya secara optimal.

"Kesulitan saya selama ini adalah belum serius menggarap pasar secara online," katanya. Ia menyadari pentingnya perluasan jejaring pasar dengan platform berteknologi cyber yang mampu menjangkau pasar lebih luas. Karena itu, ke depan menggarap pasar via online adalah salah satu cara yang akan dilakukannya lebih serius.

and even many others want me to open other store in other place,’’Nila added .

Based on those experience , Nila then tried to step forward seriously by opening branch store in some department store such as Grand Indonesia at Alun-alun Indonesia , Pendopo ( Ace Hardware and Informa network chain) and SMESCO SME Gallery. These store is excluided other outlets in various international network chain hotel in Bali, Yogyakarta, Magelang etc.‘’I have to close my first boutique in Bali as the rental fee is become more expensive and unprofitable. As a replacement I open networking in other strategic place,’’said Nila

Online Market

Eventhough her business has expanded enough, Nila is not satisfy with her last seven years achievement. She says there is still a breakthrough which has not been touched: the online market.

‘’ My obstancle so far is, I am not seriously cultivate online market.’’ She realised the importance of market networking expansion based on cyber technology which enable to reach wider market. That is why, she wants to explore market online seriously.

‘’At the moment, I have to complete or execute the process toward online market.

“There should be market analysis before inviting SME to take exhibition abroad. Take for example my Batik collec-tion, is appropriate for China, Malaysia, Singapore, Italy or Spain market. If government asks me to take exhibi-tion in Dubai for instance, it is hard for me to get maxi-mum result,’ _ Endi Nila Kandi

| 19

Namun kesabaran Nila tetaplah membuahkan hasil, sebab kini hanya berawal dari butik kecil di Jalan Pantai Kuta, Nila sudah berhasil mengibarkan brandnya hingga memiliki 15 outlet yang tersebar di berbagai daerah.

Rahasia suksesnya terletak pada kesungguhannya membidik segmen yang tepat. Sejak awal memulai usahanya, ia memang concern pada pasar anak muda. "Saya fokus pada 'young and trendy' sehingga batik-batik yang saya ciptakan itu lebih kekinian dengan warna-warna yang ngejreng," kata perempuan yang kini tinggal di Tebet, Jakarta tersebut.

Maka hanya dalam waktu dua tahun sejak dibuka di Jalan Pantai Kuta, ketika itu, batik Nila Kandi bahkan sudah seakan menjadi destinasi yang wajib dikunjungi bagi para pecinta batik atau wisatawan yang suka dengan sesuatu yang unik di Bali. "Selama dua tahun di Bali itu mulai banyak yang tahu dan banyak yang minta pada saya untuk buka di lokasi yang lain," katanya.

Since the opening of her business up to now, She has up and down situation in running her label. However, her patient finally paid off. Her business is flourish and blossom . Her small outlet in Kuta Street, Bali at the moment has expanded into 15 stores scattered around some other places

According to Nila, the secret success of her business is on the seriousness to choose the right segment. Since the beginning of her business she has concerned with youth market. "I keep my eyes on young and trendy segment market so my creation on Batik is always up to date with bright and colorful items," said Nila. Now she liives in Tebet, Central Jakarta.

It takes just only two years after the opening of her first store in Kuta Street, Nila Kandi Batik has already been a favourite destination spot that ‘must’ be visited by Batik lovers or foreign tourists who fond of something unique in Bali.

"During those two years period, many people know the existence of my store

18 | success story

Page 11: Smesco eMagz Vol 01 2016

"Saat ini saya dengan godog, sedang on the way menuju online. Karena saat ini online sedang marak sehingga mengharapkan cuma dari toko offline saja tidak cukup," katanya.

Nila juga pernah mencicipi gurihnya pasar ekspor dengan melalui jejaring Alun-Alun Indonesia. Ketika itu Nila mengekspor berbagai fashion batik termasuk topi, scarf, dan pakaian ke Tiongkok dalam partai besar. "Untuk ekspor sendiri saya belum karena banyak kriteria termasuk sertifikasi dan berbagai syarat lain yang harus dipenuhi," katanya.

Nila sendiri sangat berharap ada dukungan pemerintah yang lebih besar khususnya dalam memberikan pelatihan dan pendampingan bagi wirausaha di Tanah Air. Menurut dia, hal itu sangat penting untuk meningkatkan kompetensi para wirausaha menjadi lebih baik. Nila sendiri kini sedang memperdalam pengetahuan dalam hal perluasan pasar online dan pasar ekspor.

Ia mengaku beberapa kali mendapatkan kesempatan untuk turut serta berpameran di luar negeri yang disponsori instansi pemerintah. Namun ia menekankan pentingnya bagi pemerintah untuk membekali para UKM yang akan diajaknya berpameran dengan beragam pengetahuan terkait pasar dan promosi.

"Harus ada analisis pasar sebelum mengajak UKM untuk pameran ke luar negeri. Seperti koleksi batik saya cocoknya untuk pasar Tiongkok, Malaysia, Singapura, Italia, atau Spanyol. Kalau diajak pameran ke Dubai misalnya sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal," kata Nila.*

It is still on the way. It must be done as online market nowadays is booming. I can not rely on merely just off line market as it is not enough,’’she clarified.

Nila has also ever enjoyed the benefit export market through Alun-alun Indonesia networking. At that time Nila exported various kind of Batik fashion including hat, scarf and cloth to China in a mass volume. "In term of export , I myself have not done it yet as there are many criteria and other requirements that should be met,’’she said.

Personally, Nila expects there will be a greater government support especially on training, supervise for Indonesia entepreneur. According to her, it is so important to enhance entepreneur competence so they will perform better in the future. Nowadays Nila deepen her knowledge in the aspect of online market expansion and export market.

She admits for several times, she has already got chances to take part exhibition abroad sponsored by government institution. However, she emphasis the importance of government support to equipped the invited SME with many kind of knowledge related to market and promotion. Thus they will be ready to take exhibitoon abroad.

"There should be market analysis before inviting SME to take exhibition abroad. Take for example my Batik collection, is appropriate for China, Malaysia, Singapore, Italy or Spain market. If government asks me to take exhibition in Dubai for instance, it is hard for me to get maximum result,’’ said Nila. (*)

20 | success story

Page 12: Smesco eMagz Vol 01 2016

22 |

Fanti Wahyu Nurvita has her own way to make East Kalimantan culture become more popular into international world. Her approach is slightly different with what someones else do. She chooses fashion especially East Kalimantan batik as a media to enhance her motherland.

Eventhough her effort in producing special fabric from East kalimnatan with a concept of ready to wear is just less than 10 years, she makes progress. Initially, she has started business by producing and designing Indonesia fabric since 2008. She develops Hesandra label.

"Last time, I used to manage all kind Indonesia fabric. Then from 2011 I changed my mind and concentrated on

MESki bEluM laMa, cara Fanti dengan memproduksi beragam kain khas Kaltim dengan desain yang “ready to wear” mulai membuahkan hasil yang memuaskan.

Perempuan bernama lengkap Fanti Wahyu Nurvita itu terjun ke bisnis produksi dan desain kain nusantara sejak 2008 dengan mengembangkan brand Hesandra.

"Dulu semua kain nusantara saya tangani, mulai 2011 saya fokus ke kain-kain khas dari Kalimantan,” kata Fanti yang juga salah satu cucu Sultan Kutai Kartanegara itu.

Rupanya sebagai salah satu penerus budaya kerajaan Kukar, Fanti merasa

| 23 22 | success story

Ketika banyak pihak berupaya mempromosikan budaya Kalimantan Timur (Kaltim) dengan beragam cara kreatif. Fanti Wahyu Nurvita pun punya cara tersendiri untuk membuat Kaltim dan budayanya semakin populer hingga di mata dunia.

H E S a n d R a

Page 13: Smesco eMagz Vol 01 2016

"Saya sejak kecil suka dengan sesuatu yang unik dan bernuansa etnik. Saya sering beli benda-benda seperti itu misalnya gelang yang bentuknya aneh saya koleksi mestipun lebih sering tidak dipakai," kata putri dari Adji Nurul Koewanto dan Ir Kuwanto itu.

Menjadi Seorang inSinyurFanti yang menghabisnya masa kecil di Kota Semarang itu, awalnya bercita-cita menjadi insinyur. Sebab ia selalu mengagumi ayahnya yang insinyur teknik sipil dan bekerja sebagai PNS di wilayah Jawa Tengah. Namun karena tak suka menggambar maka ia pun memilih kuliah di Jurusan Planologi. Seiring perjalanan waktu, dunia planologi perlahan ditinggalkan.

frequently buy things like that such as unique bracelet, although I rarely wear it. Those are just a collection of mine," said a daughter of Adjie Nurul Koewanto and Kuwanto.

Being an Engineer

Fanti spent most of her childhood in Semarang. Initially she wanted to be an engineer as she always admired her father, a civil engineer and a civil servant in Central Java. Since she did not find of drawing then she changed her mind to study planology. However, she gradually left planology work after getting married in 1999. She moved from one place into another following her husband, Ir Wahyu Setiadji. From Semarang went to Tanjung Enim, South Sumater, Jakarta, Sanggata East Kutai, back to Jakarta,

| 25

“We have to be independent, not rely on anybody else including government. Personally I hope we have same mission to lift up Indonesia in international world.”Fanti Wahyu Nurvita

terpanggil untuk terus melestarikan budaya pendahulunya di Kalimantan. Bukan melulu itu saja alasan Fanti, sebab kain Kalimantan sejatinya juga sangat menarik dan belum banyak yang terekspose ke permukaan. Kain Kalimantan juga bisa dikreasikan secara inovatif dengan tanpa meninggalkan arti filosofinya. "Jadi saya saat ini khusus mengangkat budaya Kaltim," kata ibu tiga anak itu.

Fanti juga tak ingin ketinggalan berinovasi. Alumnus Fakultas Teknik Jurusan Planologi Universitas

special fabric from Kalimantan,’’said Fanti who is one of Sultan Kutai Kertanegara’s grand daughter.

She has moral obligation to preserve cultural heritage of her predecessor, Kutai Kertanegara kingdom. Furthermore Fanti, has own opinion on Kalimantan fabric which she thinks attractive, fascinating and has not been exposed yet. Kalimantan fabric can be created in innovative way without neglecting its philosophy. ‘’That is why I have special mission to enhance Kalimantan culture.’’ said Fanti, the mother of three.

Diponegoro itu juga mengembangkan pola-pola kain-kain Kaltim.

Ia juga aktif menjajal pasar nasional maupun internasional untuk lebih meningkatkan penjualan batik, bordir dan aksesori Hesandra Indonesia yang diproduksinya.

Fanti sejak awal memiliki tekad kuatuntuk meraih keberhailan, bukan sekadar berada pada zona nyaman. Sebagai sarjana teknik perencanaan wilayah dan kota, Fanti sebenarnya sudah merintis karir sebagai konsultan.

Hampir lima tahun, ia menghabiskan waktu untuk bekerja sesuai disiplin ilmunya. Namun akhirnya ia berani memilih jalur kehidupan sesuai dorongan hatinya di bidang mode.

Fanti, the alumni of Planology program, Technique Faculty of Diponegoro University, is alwasys innovate by developing the pattern of Kalimantan fabric. She actively penetrates domestic and international market to increase the sale volume of Batik, embroidery and other accessories of Hesandra Indonesia.

Since the beginning, Fanti has strong determination to get success. She did not want to be in comfort zone. As a bachelor of planology technique, she has been working as a consultant which in line with her own skill for nearly five years. Then she followed her heart to quit and concentrated on fashion as her own passion.

"Since I was a childhood I love something unique and ethnic taste. I

24 | success story

Page 14: Smesco eMagz Vol 01 2016

26 | success story

Apalagi setelah menikah tahun 1999, Fanti berpindah dari satu kota ke kota lain mengikuti sang suami, Ir Wahyu Setiaji MT. Dari Semarang, ikut suami ke Tanjung Enim Sumatera Selatan, kemudian pindah ke Jakarta, lalu ke Sangatta Kutai Timur, ke Jakarta lagi, lalu hijrah ke Kota Samarinda dan kembali lagi ke Jakarta.

Ketika pindah ke Samarinda tahun 2008, Fanti banting setir ke dunia batik dan produk etnik lainnya. Berawal dari iseng menjual batik yang dibelinya di Jawa dan menjualnya kembali di Samarinda. Kemudian ia membuka butik kecil di rumahnya di Jl Pramuka di Samarinda. Ia makin termotivasi ketika pemerintah mencanangkan Hari Batik Nasional apalagi ia tahu bahwa setiap daerah punya batik khas.

Dengan modal Rp 10 juta, pada 2008hingga 2010, Ia tidak saja berjualan tapi mulai merancang motif batik.

Berlanjut pada 2011, Ia mendesain batik sendiri hingga 2012, bertekad mendirikan dan mampu merealisasikan workshop miliknya sendiri dengan spesialisasi kain Kaltim.

Label Hesandra yang diambil dari gabungan kedua nama anaknya itu yakni Maheswara dan Danendra pun semakin populer. Produknya berupa batik, bordir, hingga aksesories semakin dicari kolektor.

Terlebih memang produk Hesandra selalu punya ciri khas yang mudah dikenali customer, yakni terletak pada detailnya. Harga yang ditawarkan pun beragam untuk kain berkisar Rp 250.000 hingga Rp 7 juta. Sedangkan untuk pakaian mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 6 jutaan. (*)

to Samarinda and finally to Jakarta again.

When she moved to Samarinda in 2008, Fanti has turned around her orientation into Batik and other ethnic product. She began selling batik that she bought in Java. Her business works. Then she opened small boutique in her house at Pramuka street in Samarinda.

According to her, by having a boutique she has more freedom. She can raise her three children and take care family, while at the same time she can run her boutique as well.

Fanti is more motivated, when Indonesia government declare National Batik day. She knows well that every region has its own special batik. She started with Rp 10 million as a capital to finance her business in 2008 to 2010. She did not only sell but designing batik pattern as well.

A year later in 2011, Fanti began designing her own Batik. She had strong will to be able to realized her own workshop which has specialty in East Kalimantan fabric. Her own label Hesandra, come from a combination name of her two children; Maheswara and Danendra. Her products; batik, embroidery and accesories are collected by consumers.

Hesandra product is always has its own identity. The customers are easily recognise it from its special details. Hesandra price is range from Rp 500.000 to Rp 6 million. Fanti at the moment has 30 employee in her own workshop. (*)

Page 15: Smesco eMagz Vol 01 2016

Sunday, 24 th January 2016 Galery Indonesia WOW (GIW) was crowded by visitors. They come from various community such as, youngsters, socialite, SMEs players, representatives of government institution and others. More than a thousand visitors on that day, would like to see and find out closely what GIW at SMESCO , my home at Gatot Subroto street look like.

Fashion show was underway on the first floor, demonstrating new collection of SME fashion desiners while creative

di lantai 1 GiW itu digelar peragaan busana yang menampilkan karya-karya dari UKM perancang busana dan produk-produk industri kreatif yang produknya dipajang di GIW. Di lantai 2, ada kegiatan talkshow yang membahas proses kreatif para UKM dalam menghasilkan beragam produknya, dan tentu saja pengunjung dapat menikmati kuliner karya UKM.

Marketeers Creativity day merupakan arena bagi para pelaku UKM yang kreatif dan produktif untuk menunjukkan kom-petensinya dalam mewujudkan berbagai

| 29 28 |

Marketeerscreativityday

top program

Galeri Indonesia WOW (GIW),Minggu, 24 Januari 2015, dipadati oleh banyak

pengunjung. Mereka yang datang berasal dari berbagai komunitas seperti para sosialita, kawula muda, UKM,

wakil dari perusahaan dan instansi pemerintahan dan sebagainya. Lebih dari seribu orang hari itu

melihat dari dekat, seperti apa GIW yang ada di SMESCO RumahKU.

Held Every Month Right Here!

Page 16: Smesco eMagz Vol 01 2016

| 31

Berbagai komunitas turut aktif men-gambil bagian dalam acara ini, antara lain: Komunitas Coloring for Adult, Komunitas Design Ethnic Indonesia (KDEI), Kelompok Cinta Berkain (KCB), Indonesia Fashion Week, Photography Community Show Case/Fujifilm Finepix Indonesia User, Indonesia Sports Stack-ing Community, Campus Marketeers Club, Persatuan Disc Jockey Indonesia, komunitas Line Dance, dan lain-lain.

Era diGital EConoMy

Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga yang membuka acara terse-but menyampaikan kegembiraannya bahwa produk-produk UKM Indonesia makin banyak yang mampu menembus pasar ekspor. Dan keberadaan GIW di SMESCO RumahKU, menurut dia, untuk membantu para UKM agar dapat meningkatkan kualitas produknya serta menambah akses pasar melalui

& Karina entertain visitors. Meanwhile, Samuel Wattimena who is also special staff of Ministry Cooperatives and SME delivered technical guidance of the event.

Several communities take part actively on this event, such as Coloring for Adult community, Indonesia Ethnic Design, Kelompok Cinta Berkain (KCB), Indonesia fashion Week, Photography Community Show Case/Fujifilm Finepix Indonesia User, Indonesia Sports Stacking Community, Campus Marketeers Club, Indonesia Disc Jockey Association. Line community etc.

Digital Economy Era

Minister of Cooperatives and SME, AAGN Puspayoga who open ceremony, expressed his joy and said that Indonesia SME products has capabilty to penetrate export market. According to Puspayoga the existance of Indonesia Galery WOW

produk unggulan dari berbagai indus-tri, antara lain: fesyen, kuliner, musik, olahraga, fotografi, dan lain sebagainya yang dimeriahkan dengan berbagai acara hiburan seperti musik, kontes mewarnai, pagelaran busana, demo produk, model casting, dan demo memasak.

industry products displayed on second floor of GIW building. There was also talkshow discussing creative process of SME in producing various products. More than that visitors have also enjoyed culinary product of SME.

Marketeers Creativity Day is a medium for creative and productive SME players

Sejumlah brand lokal terbaik turut ha-dir di acara ini, misalnya: Brodo, Denu Cokelat, Aksan Sjuman, Revolt Effect, Black Magic Chew, Taste & Passion, dan lain-lainnya. Selain itu dimeriahkan dengan berbagai hiburan yang me-nampilkan antara lain: IBE Vocal Group, Purwacaraka, DSX DJ School, Sabina & Karina, dan lain sebagainya. Semen-tara itu Samuel Wattimena yang juga merupakan Staf Khusus Menteri KUKM membantu memberikan pengarahan teknis pelaksanaan acara.

to demonstrate their competence in giving shape of all sort of product from various industry such as fashion, culinary, music, sport, photography etc. This event was accompanied by various entertainment like music, coloring contest, fashion show, model casting and cooking demo.

A number of local band take part on this event such as, brodo, Demu Cokelat. Aksan Siuman, Revolt Effect, Black Magic Crew, Taste & Passion and others. Some artist like IBE Vocal Group, Purwacaraka,DSK DJ School, Sabina

top program30 |

Page 17: Smesco eMagz Vol 01 2016

MEntal Start up

Hermawan Kertajaya, Inisiator GIW, pun optimistis bahwa UKM Indonesia mampu bersaing di pasar terlebih UKM selama ini kita memiliki kreativitas dan kandungan budaya lokal yang sangat kental. “Kami mengadakan acara ini supaya dapat menjadikan inspirasi kepada semua UKM agar selalu memi-liki mental startup, yaitu mental entre-preneurial, creativity, dan productivity”, ujar Hermawan.

Mental Start Up

Hermawan Kertajaya, the initiator of GIW, has optimism that Indonesia SME’s products will be able to compete in market. His belief is based on the fact that SME Indonesia has creativity, and heavy cultural local content. ‘’We create this event in order to inspire all SME to have mental start up in term of entrepreneurial, creativity, and productivity mental,’’he said.

| 33

katkan kapasitas bisnisnya sehingga produk-produk ukM indonesia dapat lebih menembus pasar termasuk pasar ekspor.

“UKM mitra binaan kita bukan hanya yang produknya dipajang di GIW dan Pavilun Provinsi, tetapi semua UKM dapat memanfaatkan fasilitas yang kami sediakan seperti workshop, kurasi produk, kantor, akses pasar dan seb-againya. Silakan manfaatkan GIW ini untuk kemajuan bisnis Anda.”

GIW to enhance their busniess capacity, thus Indonesia SME’s product can penetrate export market.

"Our build up SMEs, are not only those who display their products in GIW and Province Pavillion but all SME in general as well. They can take the advantages all provided facilities like workshop, product curation, office, market access etc. Please feel free to use GIW for the sake of your own business progress.’’

berbagai saluran pasar termasuk mendapatkan buyer luar negeri.

GIW, urai Menteri Puspayoga, dihadir-kan sebagai media bagi kalangan anak muda (youth), pengguna internet (niti-zen) dan para wanita (women) untuk menjadi UKM yang berorientasi ekspor di era digital ekonomi yang sudah berlangsung dewasa ini. “Di era digital economy sekarang ini peluang pasar menjadi sangat terbuka dan melalui internet maka produk-produk kreatif kita dapat dengan mudah dipasarkan ke mana pun. Apa yang disiapkan di GIW ini merupakan langkah proaktif kita,” ujarnya.

at SMESCO ,my home is meant to assist SME players to enhance their product quality and to add market access through various market channel, including the way how to getand atrract foreign buyers.

He added Indonesia Galery WOW is presented as medium for youngster, internet users or netizen and women to become SME who had export orientation in the era of digital economy nowadays. ‘’In this era market opportunity is wide open and through internet our own creative products are easily marketed everywhere. What the GIW presented and prepared for, is meants to show our proactive steps.’’

top program32 |

Marketeers Creativity Day"This event will always be done on Sunday every month with different theme. Next month the event will be held on Sunday, 28 February 2016 with the theme ‘’Bandung

Creative City’’. Bandung mayor Ridwan Kamil has already agreed to support the event,’’Hermawan cited.

GIW memang sebuah terobosan dalam pengembangan produk-produk UKM di Indonesia. Menempati lokasi yang sangat strategis di Gedung SMESCO RumahKu, GIW diinisasi oleh Markplus Inc pimpinan Hermawan Kertajaya, tokoh marketing Indonesia, serta mendapat dukungan biaya konstruksi dari PT Astra International Tbk. Selan-jutnya, operasional GIW dijalankan oleh Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM.

direktur utama llp kukM ahmad Zabadi mengajak kalangan ukM yang memiliki produk-produk kreatif agar memanfaatkan GiW untuk mening-

Indonesia Galery WOW is absolutely a breakthrough in developing SME’s products. Located in a strategic building at SMESCO, my home, GIW is initiated by Markplus Inc belong to Hermawan Kertajaya, a noted Indonesia marketing. GIW also get construction financial support from PT Astra International. Furthermore Marketing Services Agency or SME of Ministry Cooperative and SME enteprises manage and act as the operational of GIW.

Ahmad Zabadi, President Director of Marketing Services Agency for Cooperatives and Small Medium Enterprices asked SMEs who have creative product to take the advantages of

Page 18: Smesco eMagz Vol 01 2016

“Acara ini akan selalu diadakan setiap bulan pada hari Minggu dengan tema yang berbeda. Bulan depan akan dia-dakan pada hari Minggu tanggal 28 Febuari 2016 dengan tema ‘Bandung Creative City’. Walikota Bandung Rid-wan Kamil sudah sepakat untuk men-dukung acara ini,” imbuh Hermawan.

Kepada Majalah SMESCO, sejumlahpengunjung yang hadir di acara tersebut menyampaikan kekaguman

"This event will always be done on Sunday every month with different theme. Next month the event will be held on Sunday, 28 February 2016 with the theme ‘’Bandung Creative City’’. Bandung mayor Ridwan Kamil has already agreed to support the event,’’Hermawan cited.

A number of visitor who gather in the event expressed their proud and admiration to SMESCO magazine, stating that Indonesia SME’s product has

Marketeers Creativity Day"This event will always be done on Sunday every month with different theme. Next month the event will be held on Sunday, 28 February 2016 with the theme ‘’Bandung

Creative City’’. Bandung mayor Ridwan Kamil has already agreed to support the event,’’Hermawan cited.

dan kebanggaannya bahwa ternyata produk-produk UKM Indonesia memiliki banyak keunggulan. Ditambah dengan sentuhan marketing, dan penggunaan media internet, maka peluang pasar bagi produk-produk UKM Indonesia akan semakin terbuka lebar.

Dengan digelarnya event tiap bulan di-harapkan dapat mendorong semangat para pelaku UKM untuk terus berkreasi mengembangkan berbagai gagasan serta fungsi dari sebuah produk inovatif yang dapat bermanfaat bagi masyara-kat Indonesia bahkan berpotensi untuk diekspor ke manca negara. (*)

lots of speciality. By a good marketing touch, and internet media usage, market opportunities of Indonesia SME’s will be wide open.

Through this regular event, it is hoped SMES’s player wil keep on creating, designing and developing all sort of ideas on innovative product which will be useful for Indonesia society. It will be better if the products has potention to export abroad. (*)

top program34 |

Page 19: Smesco eMagz Vol 01 2016

| 37

-------------------------------------------------------- lonG drESS troSo

Kombinasi Lurik Yogyakartadiproduksi oleh UKM Sedjati,

harga Rp 740.000,---------------------------------------------------------

ClutChProduksi oleh UKM Latifa

Harga Rp 500.000,---------------------------------------------------------

antinG kayuDiproduksi oleh Apikri

Harga Rp 43.000,---------------------------------------------------------

kalunG aluMuniuM Produksi UKM Balimisi

Harga 195.000,---------------------------------------------------------

GElanG pErak Mutiara air lautDiproduksi UKM

Provinsi NTB LombokHarga Rp 3.675.000,-

-------------------------------------------------------- rainboW SCraFt

Diproduksi oleh UKM JAva Connection. Warna Yellow-Pink,

Harga Rp 200.000,- --------------------------------------------------------

fashion of the week

36 |

Page 20: Smesco eMagz Vol 01 2016

| 39 | 39

-------------------------------------------------------- blouSE SiFon

Lengan mute, warna Ungu Diproduksi oleh UKM

Deluxe Hengky Kawilarang. Harga Rp 699.000

-------------------------------------------------------- kalunG aluMuniuM

Produksi BalimisiHarga Rp 195.000

-------------------------------------------------------- GElanG pErak bakar linGkar

Produksi UKM UKM SuartiHarga Rp 4.251.000

-------------------------------------------------------- ClutCh

Kulit Ular Warna UnguProduksi UKM RafloHarga Rp 1.500.000

-------------------------------------------------------- kEMEja lEnGan panjanG

Warna HitamDengan motif zigzag, Produksi UKM Madidi

Harga Rp 255.000--------------------------------------------------------

fashion of the week38|

blousesifon

Page 21: Smesco eMagz Vol 01 2016

| 41

-------------------------------------------------------- taS kulit Sapi

Produksi UKM ImajiHarga Rp 1.500.000,-

-------------------------------------------------------- antinG pErak

bakar baliDiproduksi UKM Suarti

Harga Rp 578.000,---------------------------------------------------------

CElana ikatWarna biru muda

Produksi UKM Rendita VEHarga Rp 575.000,-

--------------------------------------------------------kEMEja lEnGan panjanG

Warna HitamBahan katun, motif tenun,

Produksi UKM MadidiHarga Rp 355.000,-

--------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------- roMpi batik 2 in 1Bolak balik dua warna

diproduksi UKM Artisan VIIHarga Rp 195.000,-

-------------------------------------------------------- kalunG tulanG SEGiProduksi UKM Balimisi

Harga Rp 145.000,---------------------------------------------------------

GElanG pErak Mutiara bakar

Produksi UKM SuartiHarga Rp 2.236.000,-

-------------------------------------------------------- GElanG kulit ularProduksi UKM ScanoHarga Rp 195.000,-

--------------------------------------------------------

fashion of the week40|

rompibatik

Page 22: Smesco eMagz Vol 01 2016

42 | | 43

--------------------------------------Kemeja

Lengan Panjang,dengan motif tenun denim.

Produksi UKM Madidi, Harga Rp 355.000

--------------------------------------

--------------------------------------Kemeja

Lengan Panjang Hijau, Motif durian pecah

dan angsa dua. Diproduksi oleh

UKM Jambi.Harga Rp 182.000,---------------------------------------

fashion of the week

--------------------------------------Kemeja Lengan Panjang Hitam

dengan motif tenun,berbahan Katun.Diproduksi oleh

UKM MadidiHarga Rp 355.000,-

--------------------------------------

--------------------------------------Kemeja

Lengan Panjang warna merah.

Motif Durian Pecah Kapal Sanggat.

Dengan menggunakanpewarna alam.

Diproduksi oleh UKM Provinsi Jambi

Harga Rp 330.000,---------------------------------------

kemeja

right poses

Page 23: Smesco eMagz Vol 01 2016

44 | | 45

--------------------------------------blouSE kEbaya

Bordiran bermotif bungaWarna putih

Produksi Rendita VEHarga Rp 475.000,-

--------------------------------------CElana tuliS

batikProduksi UKM Nila Kandi

Harga Rp 425.000,---------------------------------------

antinG Produksi

UKM Batu Cantik Harga Rp 26.000,-

--------------------------------------taS batok kElapa

Bahan Kulit UlarProduksi UKM ApikriHarga Rp 300.000,-

--------------------------------------GElanG

Bahan Kulit UlarProduksi UKM ScanoHarga Rp 190.000,-

--------------------------------------

--------------------------------------drESS SuMba

Bahan KatunWarna Ungu

Kombinasi Pink Karet Tali Pinggang

Produksi Magading Uli DumaHarga Rp 800.000,-

--------------------------------------kalunG

Produksi UKM BalimisiHarga Rp 95.000,-

--------------------------------------GElanG kulit ular

Diproduksi UKM Odofolo Harga Rp 190.000,-

--------------------------------------ClutCh

Bahan Batu-batuanProduksi UKM Latifa Bag

Harga Rp 500.000,---------------------------------------

fashion of the week

--------------------------------------kEbaya

Bahan katun, warna biru dengan

motif bordiranKalimantan,

Produksi UKM Hesandra

Harga Rp 750.000,---------------------------------------Wrap SinGlE toraja

Warna HijauHarga Rp 350.000,-

--------------------------------------CinCin

Manik Cincin WireProduksi UKM Istana Manik

Harga Rp 116.000--------------------------------------

ClutChBahan Kulit Ular

Batu-batuanHarga Rp 500.000

--------------------------------------

Page 24: Smesco eMagz Vol 01 2016

46 | | 47 | 47 fashion of the week46|

----------------------------------------------------CardiGan layEr

warna dasar biru muda Produksi UKM Rumah Soga

Harga Rp 500.000,-----------------------------------------------------

CElana batikKulot pinggang karet.

Bahan Katun, diproduksi oleh UKM Soga

Harga Rp 400.000,-----------------------------------------------------

Gelang kulit ularproduksi UKM ScanoHarga Rp 190.00,-

----------------------------------------------------taS anyaM tikar

Produksi UKM Rumah Etnik Tasikmalaya

Harga Rp 104.000 ----------------------------------------------------

cardigan

Page 25: Smesco eMagz Vol 01 2016

48 | | 49

drESS batikDiproduksi Rumah Soga

Harga Rp 750.000,-

drESS batik pEWarna alaM

Diproduksi UKM SekarjatiHarga Rp 3.375.000,-

kalunGDiproduksi UKM Istana Manik

Harga Rp 215.000,-

SCraFt SutraDiproduksi UKM Ardianto

Harga Rp 1.565.000,-

taS MotiF tEnunDiproduksi UKM Rendita VE

Harga Rp 1.350.000,-

fashion of the week48|

kEMEja bordirWarna putih motif khas

Kalimantan Produksi UKM Hesandra

Harga Rp 900.000,-

kEMEja bordirWarna putih motif khas

Kalimantan Produksi UKM Hesandra

Harga Rp 900.000,-

kEMEja CoklatMotif Bunga

Produksi UKM TanhaHarga Rp 600.000,-

right poses

Page 26: Smesco eMagz Vol 01 2016

| 51

-----------------------------------------------kEMEja batik katun by Kahla Motif Bunga

Warna BiruHarga Rp 300.000

-----------------------------------------------kain batik katunwarna hitam putih Harga Rp 250.000

-----------------------------------------------

batik & tenun

kemeja

fashion of the week50|

kEMEja batik dan tEnunHarga Rp 350.000,- s/d Rp 550.000,-

Page 27: Smesco eMagz Vol 01 2016

52 | | 53 | 53 mix& match

----------------------------------------------------GElanG tEMbaGa

Batu PelangiHarga Rp 600.000,-

----------------------------------------------------

----------------------------------------------------kalunG Mutiara

Warna putihHarga Rp 790.000,-

----------------------------------------------------

----------------------------------------------------taS ariMbi

Bordiran motif bungaHarga Rp 250.000,-

----------------------------------------------------

----------------------------------------------------kalung & liontin

Warna MerahHarga Rp 300.000,-

----------------------------------------------------

----------------------------------------------------drESS batikRumah Soga

Harga Rp 600.00,-----------------------------------------------------

----------------------------------------------------ClutCh

Bahan TenunHarga Rp 150.000,-

----------------------------------------------------

----------------------------------------------------blouSE kEbaya

Bordiran motif bungaHarga Rp 475.000,-

----------------------------------------------------

52 |

Page 28: Smesco eMagz Vol 01 2016

54 | mix& match

----------------------------------------------------kEMEja tEnunKombinasi Tenun

Harga Rp 450.00,-----------------------------------------------------

----------------------------------------------------batik tuliS

Warna dasar unguHarga Rp 600.000,-

----------------------------------------------------

Page 29: Smesco eMagz Vol 01 2016

| 57 | 57

----------------------------------------ZippEr Mix

Bahan Sweeter Warna Merah

Harga Rp 270.000----------------------------------------

jakEt tribal(poSitiF out Fit)Harga Rp 345.000

----------------------------------------

mix& match

----------------------------------------hoddiE Mix

Bahan SweeterWarna Hitam

Harga Rp 260.000----------------------------------------

56|

casualcolor

Page 30: Smesco eMagz Vol 01 2016

58 | | 59

----------------------------------------jakEt kulitWarna Coklat

Harga Rp 1.176.000----------------------------------------

tShirt poSitiVE abu-abu

(Positif Out Fit)Harga Rp 150.000

----------------------------------------

mix& match

----------------------------------------jakEt kulitWarna Hitam

Harga Rp 1.176.000----------------------------------------

tShirt (Confidence is Sexy)Harga Rp 150.000

----------------------------------------

casualcolor58 |

Page 31: Smesco eMagz Vol 01 2016

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ClutCh MotiF kulit ular koMbinaSi batu-batuan Harga mulai Rp 450.000

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

•ClutCh Kulit ular •

accessories

---------------------------------------------------SEpatu tariSa

Kombinasi motif tenun ungu

dan jeans biruHarga Rp. 150.000

---------------------------------------------------

---------------------------------------------------SEpatu

CEndraWaSihBahan kanvas

dan motif cendrawasihHarga Rp. 130.000

---------------------------------------------------

---------------------------------------------------SEpatu baronG

Bahan kanvas dan motif barong

Harga Rp. 130.000---------------------------------------------------

60 | | 61

Page 32: Smesco eMagz Vol 01 2016

---------------------------------------------------broS tEMbaGa

Harga Rp 225.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------broS daun bESar rESin

Harga Rp 51.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------broS CoboCon

Harga Rp 280.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------broS CobCCon batu

Harga Rp 280.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------broS batu akik hijau

Harga Rp 200.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------broS batu akik hitaM

Harga Rp 280.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------broSS tanGGunG Coklat

Harga Rp 230.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------broSS batu piruS oVal

Harga Rp 120.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------broSS kuninGanHarga Rp 230.000

---------------------------------------------------

•ANEKA Bross UNIK •

accessories

CinCin pErak batuHarga Rp 793.000

CinCin pErak batu kaliMayaHarga Rp 1.073.000

CinCin pErak MutiaraHarga Rp 1.463.000

CinCin pErak kriStal SWorESkyHarga Rp 1.575.000

CinCin pErak bluE SaFirHarga Rp 793.000

CinCin pErak bESarHarga Rp 1.446.000

---------------------------------------------------kalunG Coin

Harga Rp 1.000.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------GElanG batu

Harga Rp 2.350.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------CinCin WirE batuHarga Rp 116.000

---------------------------------------------------

62 | | 63

Page 33: Smesco eMagz Vol 01 2016

64 |

Rak PerahuMaterial Kayu Jati Recylce

Harga Rp 2.238.000

Banana bark combined with rattan and water hyacinth. Alloys that have produced a unique sofa. Very light, sofa from banana bark is easily portable and suitable for you who always want to display the new and changing rooms.

| 65

•rattan Sofa •

---------------------------------------------------GEranada rattan SoFaHarga Rp.8.000.000 (set)

---------------------------------------------------

furniture64|

Page 34: Smesco eMagz Vol 01 2016

66 | | 67

•ConSole televiSi •

Material Bahan Kayu JatiDirancang dengan kesan 'oldist'

Harga Rp 4.500.000

furniture

---------------------------------------------------FoSil dininG SEt

Harga Rp.4.000.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------banGku SadEWo

Harga Rp.5.000.000---------------------------------------------------

66|

Page 35: Smesco eMagz Vol 01 2016

furniture68|

Lemari PajanganHarga Rp 2.100.000

Page 36: Smesco eMagz Vol 01 2016

---------------------------------------------------ManGkok jai

Harga Rp. 187.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------toplES (anyaMan) roti

Harga Rp 150.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------kECopok bundarHarga Rp. 94.000

---------------------------------------------------

---------------------------------------------------laMpu duduk

Harga Rp.220.000---------------------------------------------------

| 71

---------------------------------------------------VaS bunGa (kEraMik)

Harga Rp. 55.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------VaS bunGa (kEraMik)

Harga Rp. 82.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------jaVanESSE SuMo

Harga Rp 1.000.000--------------------------------------------------- ---------------------------------------------------

VaS bunGa (kEraMik)Harga Rp 50.000

---------------------------------------------------

handycraft70|

thinking romantic corner

Page 37: Smesco eMagz Vol 01 2016

handycraft72|

---------------------------------------------------patunG kuda putih

Harga Rp 45.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------GuCi kotMEr

Harga Rp.221.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------GuCi putri ayu

Harga Rp 332.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------pirinG GadiS baliHarga Rp 116.000

---------------------------------------------------

---------------------------------------------------radio tranSiStor antik

Harga Rp. 2.500.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------radio tranSiStor antik

Harga Rp. 2.900.000---------------------------------------------------

---------------------------------------------------radio tranSiStor antik

Harga Rp. 2.700.000---------------------------------------------------

| 73

Page 38: Smesco eMagz Vol 01 2016

74 | | 75

Natana shoes is absolutely up to date brand. Nobody will guess that this leather and wooden shoes is inspired by traditional shoes. At the old time, shoes generally made of wood.

The three fellow-mate; Anka Quarian, Aditya Bintang and Wiekke Sulistiono absorb this idea as a starting point to create business on unique shoes. ‘’We can find out these kind of shoes made of wood from Asian countries, Europe, Africa, America and Austraia,’’said Anka.

Inspired by this idea, then those three fellow decide to colaborate with young professional who has talent and passion in fashion industry to create and design creative shoes. ‘’The main reason why we produce Natana shoes made of wood is because this material is environment friendly,’’Anka cited.

On the other side, they expect that their

hal itulah yang menjadi dasar bagi tiga serangkai anka Quarian, aditya bintang, dan Wiekke Sulistiono untuk memulai sebuah usaha di bidang alas kaki unik. "Kita bisa menemukan alas kaki-alas kaki serupa yang terbuat dari kayu di berbagai belahan dunia seperti di negara-negara Asia, Eropa, Afrika, Amerika, dan Australia," kata Anka.

Terinspirasi dari itu, trio ini memutuskan untuk berkolaborasi dengan profesional muda yang memiliki talenta dan passion di bidang fashion untuk berkreasi, mendisain, dan menciptakan bisnis alas kaki kreatif.

"Alasan utama produk Natana Shoes menggunakan material dan bahan dasar alam seperti kayu dan kulit asli karena bahan-bahan tersebut ramah lingkungan," kata Anka.

Di sisi lain, usahanya itu diharapkannya mampu menghadapi tantangan untuk mengembangkan pasar alas kaki

Natana Shoes Brand yang populer dengan produk sepatunya

bergaya trendy dan terkini. Siapa sangka, desain sepatu berbahan dasar kulit dan kayu ini,

justru terinspirasi dari alas kaki masa silam. Umumnya, pada zaman dahulu alas kaki

memakai bahan dasar utama kayu.

| 75 74 | business section

n a t a n a S H o E S

Page 39: Smesco eMagz Vol 01 2016

76 | | 77

petani dan pekerja tambang. Bentuk dan penambahan aksen juga berbeda-beda di berbagai negara. Namun di tangan Anka dan timnya kini, sepatu kayu semacam itu diadaptasi menjadi sebuah model fashion. Trend Clogs kemudian mengikuti tren wedges, yaitu sepatu dengan hak tebal.

Sebagai brand lokal, Natana Shoes tak ingin ketinggalan. Kini produk ciptaan Anka dan timnya itu memiliki tiga kategori produk sepatu wanita yang dibuatnya, yaitu wedges, clogs, dan premium. "Kami bertiga sepakat bahwa bidang fashion masih memberi-kan ‘tempat’ bagi pemain baru, ter-utama untuk sepatu," katanya.

Maka ketiganya pun sepakat mulai memproduksi sepatu berlabel Natana Shoes pertama kali di Oktober 2012. Clogs dipilih, menurut Anka produk ini masih sulit ditemukan dibandingkan sepatu dengan alas logam, fiber, plastik, karet atau bahan dasar lainnya.

Anka along with his two frend focus to cultivate fashion lovers segment, the youngsters and general public who choose shoes in accordance with their need. This shoes is also meant to be wearable in any moment.

Clog Modification

Many people say, the uniqueness of Natana shoes is on the mixture or combination of traditional and up to date trend. It can be true as, Anka and his team are always modify their product inspired by traditional values of Clog. It is a model of wooden shoes which arise from cold climate country especially europe.

Farmers and mining workers are generally wear Clog which usually has different shape. In Anka and the team’s hand this wooden shoes is adapted to be a fashion model. Clog trend then follow wedges trend, a shoe which has thick sole.

| 77

tradisional agar lebih menarik dalam pilihan warna dan kreasi artistiknya. Anka mengatakan produk alas kaki dengan brand Natana Shoes yang dikembangkannya hampir seluruhnya buatan tangan alias handmade. "Penggunaan mesin hanya untuk mendukung proses pembuatannya," katanya.

Ia menjelaskan, tujuan utama usahanya memproduksi alas kaki adalah ingin menawarkan produk dengan kualitas terbaik dengan seni tertinggi dan dikerjakan oleh seniman muda yang profesional. "Kami memproduksi sepatu yang terbuat dari berbagai jenis kayu seperti mahagoni, sampang, dan lain-lain yang memiliki tipe bobot dan tekstur yang sesuai yang berasal dari hutan industri asli Indonesia.

Produk Natana juga dijelaskannya menggunakan kulit asli dari sapi, domba, dan kulit ular yang yang diproses secara profesional dan modern di Indonesia. "Yang pasti, Natana akan selalu mendedikasikan sepatu yang eksotik, artistik, dan nyaman untuk dipakai," katanya.

Anka dan dua rekannya fokus menggarap segmen pecinta fashion, anak muda, dan masyarakat semua umur yang dapat memilih alas kaki sesuai kebutuhan dan bisa digunakan pada berbagai kesempatan.

modIFIkasI cloG

Banyak yang bilang, sepatu Natana unik lantaran memadukan tradisi dengan tren masa kini. Tak heran sebab Anka dan timnya selalu memodifikasi produk dengan inspirasi tradisional salah satunya clog. Clog yang merupakan model sepatu kayu secara keseluruhan banyak lahir di negara-negara dengan iklim dingin, terutama Eropa.

Clog umumnya banyak dipakai oleh

business will be able to face challenge and developing traditional shoes market in a more attractive way, in term of design, color, artistic creation. Anka added that Natana shoes purely hand-made.’’The machine usage is just to support the prosess.’’

According to Anka, the main goal to produce such kind of shoes is to offer good quality, taste of art product, done by young professional artist. ‘’We produce shoes made of several kind of wood from indonesia forest such as, sampang, mahony etc. This type of wood have special texture and weight.’’

Natana product is also use original sheep, buffalo and snake skin, processed professionally in Indonesia. ‘’Natana is absolutely dedicated as an exotic, artistic and comfortable shoes.’’

76 | business section

To compete into international market it needs “product improvement”. Anka and team should listen to any customer’s suggestion and complain. When we decide to produce a good product, then it should be made in a good quality.”

Page 40: Smesco eMagz Vol 01 2016

78 | | 79

Selain itu, Natana Shoes aktif mengikuti pameran yang menurut mereka berguna untuk mendapatkan informasi dari konsumen secara langsung. "Kami terus berupaya memperluas pasar luar kota dan melakukan kerjasama dengan beberapa butik dan gerai seperti ORE Premium Store di Surabaya, Goodmood Store di Yogyakarta dan Happy-Go-Lucky Store di Bandung," katanya.

Bagi Anka, pengrajin merupakan tulang punggung dari produk sepatu mereka. Karena metode pembuatannya yang sebagian besar handmade, kualitas setiap sepatu harus diperhatikan dan dijaga. Oleh karena itu, Anka sangat percaya diri dengan produknya itu. Ia yakin bahwa sepatu buatannya dapat bersaing.

ia juga setuju bahwa selalu diperlukan "product improvement", mendengarkan saran dan keluhan konsumen, serta strategi dan kampanye yang matang untuk "bertarung" dengan kompetitor di pasar luar negeri.

"Ketika memutuskan untuk membuat produk, maka produk yang dibuat harus spesifik dengan kualitas yang bagus. Serta dibutuhkan kalkulasi bisnis dan management yang baik untuk bertahan dalam menghadapi persaingan," kata Anka. *

Anka admited he and his team spend at least a half million rupiahs to start this business, excluding operational fee like office, furniture , fixture and etc. ‘’At the moment, we are marketing Natana through online, www.natanashoes.com to reach domestic and international market. We also have outlet at Golden Road C27/57 BSD city, South Tangerang,’’he clarified.

Furthermore Anka and team take part actively into various exhibition to introduce Natana shoes. It is useful occasion for them to get more information directly from customers. ‘’We are always expanding our market out of town by making cooperation with several boutique like ORE Premium Store in Surabaya, Goodmood store in Yogyakarta and Happy-Go-Lucky store in Bandung,’’he said.

For Anka, craftsman is a bacbone of their shoes product. Since this is a hand made production, he is always pay attention on the quality control. That is why Anka has strong self-confident with the product he produce. He is sure that his shoes can compete in the market.

He believes that to compete into international market it needs "product improvement". Anka and team should listen to any customer’s suggestion and complain. ‘’When we decide to produce a good product, then it should be made in a good quality. Moreover, it needs a good business calculation and strong management to survive in competition.’’

Model yang pertama diproduksi oleh Natana Shoes adalah Wedges dan Clogs. Sedangkan modal yang dikeluarkan untuk memulai bisnis sepatu menurut Anka minimal Rp 500 juta modal kerja tersebut di luar fasilitas operasional seperti kantor, furnitur, fixtures dan lain-lain.

"Saat ini selain memasarkan sepatu secara online untuk menjangkau pasar dari seluruh Indonesia maupun luar negeri lewat natanashoes.com, Natana Shoes pun membuka gerai di kawasan Golden Road C27/57 BSD City, Tangerang Selatan," katanya.

Then they began producing wooden shoes and give label Natana in October 2012. Anka choose clog as this product is hard to find compared to other shoes made of fiber, plastic, rubber or even metal on its sole. Anka and his friend have their own workshop to produce Natana. Shoes sole of Natana is from selected wood. Meanwhile for shoes body, Anka use animal skin like sheep, buffalo or snake. The first model of Natana shoes is wedges and Clogs

Natana Shoes memiliki workshop untuk pembuatan produk sepatu mereka sendiri. Sol pada sepatu Natana Shoes terbuat dari kayu pilihan. Pembuatan kayu dengan rongga atau lubang dimaksudkan untuk mengurangi beban kayu jika lebih berat dari kayu sejenis Mahogany.

Untuk badan sepatu Natana Shoes menggunakan kulit hewan, diantaranya adalah kulit sapi, domba dan ular.

As a local brand , Natana shoes does not want to be out of date. It is always upgraded and nowadays Natana as a women shoes has three categories ; wedges, clog and premium. ‘’’The three of us agree that fashion still gives us a ‘’room’ for new players to design shoes,’’he said.

business section

Page 41: Smesco eMagz Vol 01 2016

| 81 80 | business section

Raden Emma Damayanti,Sekali waktu, merasa prihatin ketika budaya Betawi semakin tergerus derasnya arus zaman. Perempuan

berdarah Betawi itu tergerak melakukan sesuatu untuk menjaga budaya Betawi yang hampir redup itu. Ia pun

menggali potensi dirinya. Meskipun bukan ahlinya, tapi kecintaannya terhadap Betawi menjadi modal utama

untuk membuka usaha kain batik khas Betawi.

R u m a H b E t a w i

Raden Emma Damayanti sekali waktu merasa sangat prihatin ketika budaya Betawi semakin tidak populer tergerus derasnya arus perkembangan zaman. Perempuan berdarah Betawi asli itu kemudian tergerak untuk melakukan sesuatu yang diharapkan dapat menjaga kebudayaan Betawi yang pernah hampir redup itu. Emma pun menggali potensi dirinya. Meskipun bukan ahli tapi kecintaannya terhadap

Once in a time Raden Emma Damayanti, is deeply concern to see Betawi culture is fading, swept by new era. Emma, Betawi origin, then force herself to do something to preserve Betawi culture by digging her potency. Although she is not an expert but her affection on Betawi culture is her main passion to open business on Betawi batik.

Page 42: Smesco eMagz Vol 01 2016

in a concept of modern comtemporer and classic without neglecting Betawi philosophy.

A Long Road

Emma has already taken a long road to sell her product so far. Her journey to find out the right segment market and loyal customer has related to her own approach to maintain quality well. It takes patient and seriousness in producing batik.

She explains, one piece of batik fabric process takes around two months untill it finally goes to customer’s hand. Emma, asisted by 17 employees, designs various kind of batik fabric which describe situation of Jakarta. One of her own speciic style is Penari Topeng Blantek (Blantek Mask Dancer). This items is the most popular one. It makes sense that Emma can create a good fashion product as her hobby is sewing and embroidery. She loves it since secondary school. Thus she never has

pernak-pernik berlatar budaya Betawi yang semua diproduksi dengan seluruhnya sentuhan tangan alias handycraft. "Saya sebagai salah satu keturunan Betawi di Jakarta Timur tepatnya Jatinegara Kaum di Klender merasa terpanggil untuk melestarikan Budaya Betawi yang sudah mulai pudar," katanya.

Emma pun te berkreasi menghasilkan karya seni yang dituangkan dalam bentuk fashion dan craft bertema latar belakang budaya Betawi. Dia membuktikan bahwa Betawi mempunyai kekhasan atau keunikan tersendiri dalam membuat seni yang cantik, anggun, indah, dan lucu dengan konsep modern kontemporer dan klasik tanpa melupakan ciri dan filosofi Betawi.

Jalan PanjangEmma sudah melewati proses yang cukup panjang sampai benar-benar dapat memasarkan produknya seperti saat ini. Perjalanannya menemukan segmen pasar yang tepat dan loyal tidak lepas dari caranya menjaga kualitas dengan baik.Ia menjelaskan bahwa proses satu helai kain batik dapat memakan waktu hingga

| 83

Raden Emma Damayanti sekali waktu merasa sangat prihatin ketika budaya Betawi semakin tidak populer tergerus derasnya arus perkembangan zaman. Perempuan berdarah Betawi asli itu kemudian tergerak untuk melakukan sesuatu yang diharapkan dapat menjaga kebudayaan Betawi yang pernah hampir redup itu. Emma pun menggali potensi dirinya. Meskipun bukan ahli tapi kecintaannya terhadap budaya Betawi menjadi modal utamanya untuk membuka usaha kain batik khas Betawi.

Menurut dia, budaya Betawi bisa menjadi latar belakang yang unik bagi sebuah karya batik. Hal itu bisa menjadi karya seni langka yang belum pernah ada sekaligus mempromosikan budaya Betawi kepada publik yang makin menyukai batik sebagai bagian dari gaya hidup masa kini.

Emma sebelumnya sudah mencoba banyak hal, misalnya memulai dari membuat dan memasarkan kebaya encim. Namun lama kelamaan ia bingung untuk memadupadankan kebaya encim yang ia produksi karena tidak memiliki kain yang cocok. Namun karena minat pasar terhadap hasil karyanya ternyata bagus akhirnya wanita cantik nan modis ini memilih mengembangkan bisnis dengan mendesain beberapa kain batik bercorak Betawi.

"Awalnya saya hanya bermodalkan satu mesin jahit warisan ibu saya untuk membuat baju encim. Ternyata ketika saya sudah buat satu dan disukai orang, saya mulai tertantang untuk membuat lagi dan lagi kain batik Betawi,” kata Emma.

Sudah delapan tahun Rumah Betawi menjadi tempat Emma berkarya menumpahkan kreativitasnya yang diwujudkan dalam berbagai bentuk

Once in a time Raden Emma Damayanti, is deeply concern to see Betawi culture is fading, swept by new era. Emma, Betawi origin, then force herself to do something to preserve Betawi culture by digging her potency. Although she is not an expert but her affection on Betawi culture is her main passion to open business on Betawi batik.

According to her, Betawi culture could become an unique background for a piece of art on batik. It can be a rare piece of art that never exist before. She wants to promote Betawi culture to public through batik as a part of modern life style.

Emma has tried many things before such as producing and marketing Encim kebaya. As time goes by, she confuse to combine Kebaya Encim she produce wirh others, since there is no propriate fabric. While at the same time there is huge market for her kebaya Encim. She finally expand her business by designing several Betawi batik fabric.

‘’Initially I just have one sewing machine belong to my mother to create Kebaya Encim. Luckily, many people loves it. Then I have been challenged to produce another one,’’said Emma.

It has been eight years House Betawi exist. During that time Emma explore her own creativity to produce something which has betawi nuanse. All of them are hand made product. ‘’I am a real Betawi in Klender East Jakarta and I have moral obligation to preserve Betawi culture which start fading,’’she said.

She then create an elegant, chic and beautiul piece of art Betawi fashion and craft. She wants to prove that Betawi culture has its own character and uniqueness to generate beautiful art

82 | business section

Page 43: Smesco eMagz Vol 01 2016

”Setiap kali buang limbah kayu, kita harus bayar Rp150 ribu. Lalu saya berfikir untuk mengolah limbah kayu menjadi produk kerajinan yang bisa dijual dan juga ada sentuhan seninya. Akhirnya saya bisa jual aksesori dari bahan limbah itu mulai dari harga Rp15 ribu sampai Rp500 ribu,” jelasnya. Buah perjuangannya menampakkan hasil saat karya-karyanya mulai diminati pasar. Bukan hanya itu, Emma bahkan berhasil mendapatkan sederet penghargaan bergengsi yang menjadi pengakuan atas usahanya selama ini. "Saya sangat terharu ketika pada 22 Desember 2012, saya mendapat penghargaan sebagai Pengusaha Budaya Wanita. Penghargaan itu langsung diserahkan Gubernur DKI Jakarta ketika itu Bapak Jokowi berserta istri dan juga Ahok berserta istri di Monas,” ungkapnya.

Emma yang juga pernah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Koperasi dan UKM ini memang tak pernah lelah mendedikasikan diri dalam mengembangkan produk inovatif berbasis budaya Betawi. Meskipun bisnis yang dia jalankan juga tidak lepas dari kendala misalnya desainnya ditiru orang yang kemudian dijual dengan kualitas dan harga yang lebih murah.

Namun ia tetap optimistis dapat terus mempertahankan originalitas produk batik Betawi. Pasalnya, produk yang ia buat memiliki keunggulan sendiri dalam segi pewarnaan serta corak batiknya yang unik. “Batik saya memiliki ciri khas di pewarnaan. Banyak sekali warna dan karakter pewarnaan saya juga kuat. Orang akan tahu bahwa dengan ciri khas itu merupakan batik Betawi hasil karya saya," kata Emma.

Ke depan Emma ingin agar era meredupnya budaya Betawi segera berakhir diganti dengan masa semakin

Emma, who also got an award from Ministry of Cooperatives and SME, has always dedicated herself in developing innovative Betawi culture basis product. However, it does not mean her business always run smoothly. She also has obstacles in business when her own design is imitated or hijacked by others who sell it in lower price and lower quality.

She is alwyas optimistic to maintain her originalty on Batawi batik product. She thinks her works has its own strength in the aspect of color and unique pattern. ‘’My Batik has special character in variety of strong color. By seeing this character, People will recognize easily that those Betawi Batik are mine.’’

In the future, Emma wishes gradual decrease of Betawi culture will be over. That is why she keeps her wishes to open batik outlet in several international airport, so she can sell it to foreign tourists easily. That is one of her way to preserve Betawi culture.

| 85

dua bulan sampai benar-benar dapat dibeli oleh konsumen. Dibantu oleh 17 orang pegawai tetapnya, Emma membuat berbagai corak kain batik yang menggambarkan suasana Jakarta. Salah satu ciri khasnya yang paling banyak diminati adalah corak Penari Topeng Blantek.

Emma beruntung bisa membuat produk fashion dengan bagus lantaran sejak remaja sudah hobi menjahit dan membordir. Ia pun tak terlampau kesulitan untuk membuat aksesori sekaligus melestarikan budaya Betawi.

Tak berhenti dengan kain, ia juga mengolah limbah kayu menjadi produk seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Emma mengungkapkan, setiap kali karyawannya ingin membuang limbah kayu dari usaha furnitur milik almarhum ayahnya yang hingga saat ini masih berjalan di daerah Lio, Jatinegara Kaum, ia harus merogoh kocek sebesar Rp150 ribu.

any difficulties to create accessories and preserve Betawi culture at the same time.

She also explores beyond fabric. Turning wooden waste into a high economic value product of art is also her talent. She explained , that she bought wooden waste Rp 150 thousand from her father who run funiture business in Lio, Jatinegara. ‘’Everytime employee wants to discard wooden waste, I spend Rp 150 thousand. I think I can manage and turn this waste into sense of art accessories product. Then I sell this craft piece by piece range from Rp 15.000 to Rp 500.000,’’she said.

Her effort is finally paid off. Market loves her works. More than that, Emma even get some prestigious award for her work so far. “’I am really touch when in 22 December 2012, I got a Culture Businesswoman Award which is given directly by Jokowi, governor of Jakarta at that time in Monas.’’

84 | business section

Page 44: Smesco eMagz Vol 01 2016

Indonesia is wellknown with massive creative people. It can be seen on how Indonesia SME’s players to generate creative product. They have capability in creating gorgeous and qualified piece of work. Speaking of entepreneurship however, Indionesia SMEs still need to learn more, compared with other nations businessman such as Singapore, Japan, South Korea or China.

The capability of market penetration is one of the weakness of Indonesia SME. This is one aspect that should be strenghtened in order to compete with other nation. At present, there are so many import products from other country overwhelming Indonesia market. These items dominated our own market. Meanwile, people love and buy those product whether they are household need, electronic, package of food and beverage, cloths, shoes, sandals etc.

Salah Satu yang mesti diperkuat dari produk-produk UKM Indonesia adalah kemampuan menembus pasar termasuk pasar ekspor. Saat ini pasar kita di dalam negeri sendiri begitu banyak produk impor yang masuk dan dibeli masyarakat kita. Barang-barang impor untuk kebutuhan keluarga, elektronik, makanan minuman kemasan, pakaian, sepatu, sandal dan sebagainya, semakin banyak dikuasai produk impor.

Mengapa produk-produk impor tersebut bisa dengan begitu masif beredar di pasar kita? Tentu karena Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta merupakan pasar yang sangat menggiurkan. Terlebih ada sekitar 50 juta orang Indonesia kelas menengah dan orang kaya yang memiliki daya beli tinggi.

Sementara di sisi lain, daya tembus UKM Indonesia ke pasar ekspor masih lemah. Buyer di luar negeri sering kesulitan

| 87 86 | trading house

Indonesia dikenal sebagai gudangnya orang kreatif. Termasuk kalangan usaha kecil

menengah (UKM) yang mampu menghasilkan karya indah dan bermutu. Tapi bicara

entrepreneurship, UKM Indonesia masih harus banyak belajar dari pengusaha di negara lain seperti Singapura, Jepang, Korsel atau RRC.

Page 45: Smesco eMagz Vol 01 2016

semakin diperlukan. “Salah satu misi SMESCO adalah menjalankan fungsi trading house untuk produk-produk UKM Indonesia dengan mendapatkan kontrak-kontrak pembelian dari buyer luar negeri. Makanya kami siapkan produk-produk UKM yang sudah siap untuk masuk ke pasar internasional,” ujar Bagus Rachman, Direktur Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM.

power of Indonesia SME’s products, the government is functioning the trading house. This can be used as a means to channel between SM as the product owner and foreign buyers as a buyer or contract giver. In an open market or free trade market nowadays, the existence of trading house is badly needed.

‘’One of SMESCO’s mission is to run and manage trading house function for Indonesia SME’s products in order to get purchasing contract from foreign buyers.

Menurt Bagus, untuk mewujudkan SMESCO trading house, pihaknya terus menyiapkan produk-produk UKM unggulan yang akan dikawinkan dengan para buyer dari luar negeri melalui kontak-kontak yang sedang dibangun. Produk-produk UKM yang cukup diminati oleh buyer asing antara lain garmen, alas kaki, kerajinan (craft), tas wanita, manik-manik, perhiasan, dan sebagainya.

Salah satu keunggulan produk UKM Indonesia yang sering dilirik oleh buyer adalah penggunaan bahan baku

In connection with this purpose, we are preparing ready to use SME’s product to penetrate international market,’’said Bagus Rachman, Director of Marketing Services Agency of Cooperatives and SME.

According to Bagus, to realize SMESCO trading house, government keep on preparing SME’s speciliatity product which will be combined with overseas buyers through existing contacts. . Some Indonesia SME’s product which has popularity into foreign buyers’ eyes are garment, shoes/ sandal, craft, woman bag, accessories, jewelery etc.

| 89

mendapatkan partner UKM Indonesia yang mampu menyuplai produk dengan konsisten baik kualitas maupun kuantitasnya. Makanya sejumlah buyer asing akhirnya terjun sendiri dengan memproduksi barang-barang yang semula mereka beli dari Indonesia seperti untuk produk furniture atau garmen.

Cara lainnya adalah mereka meniru produk-produk Indonesia untuk diproduksi secara masal dan

Our question then, why those massive product can flow into our market so easily?. Indonesia which has 250 million inhibitants, is definitely potential and profitable market indeed. Even 50 million out of 250 million people are middle class who has high spending power.

On the other side, the export market penetration of Indonesia SMEs still low. Foreign buyers are alwayas have dificulties to get Indonesia SMEs as a partner who have capablity in supplying

dipasarkan dengan harga yang jauh lebih murah. Ini terjadi pada produk batik printing buatan RRC yang dijual ke Indonesia.

Untuk memperkuat daya tembus ekspor produk-produk UKM Indonesia antara lain dengan memfungsikan trading house. Trading house ini menjadi penghubung antara UKM selaku pemilik produk dengan buyer di luar negeri selaku pembeli atau pemberi kontrak pembelian. Di tengah pasar yang lebih terbuka dewasa ini keberadaan trading house menjadi

ptoducts they need consistentlyin term of the quality or quantitity. To overcome this obstacle, a number of foreign buyers then directly produce the products they need by themself.

These product initially generated by Indonesia SMEs such as furniture or garment. The other way is, they imitate indonesian products and produce it in a massive scale then sold them back to Indonesia market in a lower prices. It can be seen on batik printing, in label made in China. To strenghthened the export penetration

88 | trading house

Page 46: Smesco eMagz Vol 01 2016

Seperti yang dialami Delia Muwihartini, pengusaha tas dari Yogyakarta. Wanita ini mendapatkan momentum bisnisnya berkembang setelah mendapat buyer dari Eropa yang mampu memasarkan tas produksi Delia ke gerai-gerai ritel ternama di Eropa.

Sebelum sukses seperti sekarang, Delia sangat rajin memasarkan tasnya termasuk dengan menawarkan ke tamu-tamu hotel di Yogyakarta atau mengikuti pameran di Jakarta.

Setelah mendapat mitra buyer yang memberi kontrak pembelian secara rutin, maka bisnis tas Delia dengan cepat mengalami kemajuan hingga sekarang. Semoga semakin banyak UKM Indonesia yang dapat menembus pasar ekspor.

her business after getting buyers from Europe. Her partner then marketed her bag production into noted outlet or retail in some European countries.

Before that, Delia promote and offer her bag diligently to foreign tourists who stay in Yogyakarta hotel. She also took part exhibition in Jakarta. Once she gets potential buyers, her own business grows rapidly.

The buyers give her regular purrchasing contract and it exists until now. We hope that more and more Indonesia SME will penetrate foreign market in then near future.

To realize SMESCO trading house, government keep on preparing SME’s speciliatity product which will be combined with overseas buyers through existing contacts. . Some Indonesia SME’s product which has popularity into foreign buyers’ eyes are garment, shoes/ sandal, craft, woman bag, accessories, jewelery etc. Bagus RachmanDirector of Marketing Services Agency of Cooperatives and SME.

ramah lingkungan yang memanfaatkan bahan-bahan dari alam sekitar, atau proses produksinya yang melibatkan partisipasi masyarakat. Untuk hal-hal seperti itu, UKM-UKM Indonesia diharapkan dapat mengurus sertifikasi green company atau sertifikasi fair trade untuk UKM yang menjalankan usahanya melibatkan kemitraan dengan masyarakat. Hal kedua, dari sisi biaya pengiriman barang ke luar negeri yang masih mahal karena pengirimannya sendiri-

Meanwhile Foreign buyers love Indonesia SME’s products which use eco-friendly materials from surrounding area, while its production process involving society participation . Thus Indonesia SMEs are encouraged to get green company certificate or fair trade certificate for SME who running the business by involving society as a partnership.

In the aspect of product delivery to abroad, SMEs have problem in term of high cost shipping. It is quite understanable that each SME deliver the

sendiri. Dengan melalui trading house nantinya pengiriman ke negara tujuan dilakukan secara bersama-sama dalam satu container sehingga biayanya lebih hemat. Hal seperti itu biasa dilakukan oleh trading house yang memiliki perwakilan di luar negeri.

“Hal ketiga yang kita kembangkan adalah data base kontak para buyer atau perusahaan calon pembeli di luar negeri yang akan kita berikan penawaran dengan memberikan sample produk-produk UKM kita berikut spesifikasi produknya,” urai Bagus.

Bagi UKM, kesempatan mendapatkan buyer potensial yang serius menjadi mitra bisnis merupakan peluang untuk dapat berkembang.

product abroad alone. Through trading house, product delivery to destination country will be executed collectively in one container to reduce cost efficiency. It can be done by trading house which has overseas representatives.

"The next thing that we would like to develop is foreign buyers or overseas company contact data-base. We would like to give them an offer by sending SME’s product samples together with specification,’’cited Bagus.

For SME’s point of view, an opportunity to get potential and serious foreign buyers partnership means to keep business alive and develop. Delia Muwihartini, an entepreneuer from Yogyakarta for instance, has a momentum to develop

90 | trading house

Page 47: Smesco eMagz Vol 01 2016

An excitement that comes to my mind when an invitation to come to 'Smesco Youth Creative Show 2015' came through my colleagues in the blogger community . Various events held it did not make me feel bored to swing back to Smesco Indonesia

Compared with the three previous events were also a series of events on the day, the event Smesco Youth Creative Show in 2015 seems to be a peak. Despite the early hour, have attended hundreds of university students from various universities in Jakarta.

dibandinG dengan tiga acara sebelumnya yang juga menjadi rangkaian acara pada hari ini, acara Smesco Youth Creative Show 2015 seolah menjadi puncaknya. Meski hari masih pagi, telah hadir ratusan mahasiswa-mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Jakarta.

Bersama-sama tamu undangan lain dan ratusan pelaku UKM lainnya, mereka bersepatu dan berpakaian rapi mengantri mengisi daftar hadir dan memadati ruangan pertemuan yang terletak di lantai 4 Gedung Smesco yang terletak di kawasan SME Tower, Jalan Gatot Subroto, Jakarta pada Kamis, 3 Desember 2015.Acara yang berlangsung selama tiga hari

Keriangan itu terlintas di benak saya saat undangan untuk hadir di Smesco Youth Creative Show 2015 datang melalui rekan blogger. Ragam acara yang

digelar tak membuat saya merasa bosan untuk kembali melenggang ke Smesco Indonesia.

| 93 92 |

smesco youth creatIve shoW 2015

blogger section

Page 48: Smesco eMagz Vol 01 2016

Praktisi E-Commerce). Saya sempat mengikuti talk show yang dibawakan oleh Dicky Sukmana, dan sangat tertarik dengan materinya tentang bagaimana menginisiasi bisnis dan pentingnya branding.

Materi ini diharapkan dapat memberi wawasan bagi mahasiswa dan pelaku UKM.

Acara bertajuk 'Ciptakan Market, Tumbuhkan Omzet' tersebut menjadi

Talk show or training activities conducted by Dicky Sukmana (Panenmaya Digital Creative Director, Owner of @infobandung, Top 10 Marketers MarkPlus ) and Henri Gunawan (Founder Tokotako.com Online Store Builder , E-Commerce Practitioner).

I also had to follow the talk show hosted by Dick Sukmana , and very interested in the content that talks about how to initiate business and the importance of branding.

istimewa karena pada kesempatan tersebut Smesco menggratiskan 500 toko online untuk UKM selama satu tahun.

Dan yang tak kalah istimewa, Smesco menyediakan dua ruang maker space yang merupakan ruang bagi UKM bereksperimen serta 36 meja co-working space sebagai tempat pembelajaran bagi UKM membangun brand. Ruangan-ruangan ini dilengkapi dengan creativity room serta productivity room yang juga berfungsi sebagai investor meeting place.

This issue is expected to provide insights for students and SMEs .

The event discussed the theme ' Create Market Turnover Grow ' is to be special because at that time Smesco offer as many as 500 stores online for free to the SMEs for one year .

And , last but not least special, Smesco provide two spaces ' maker space ' which becomes a space for SMEs to conduct an experiment and as many as 36 tables 'co - working space ' as a learning space for SMEs to build their own brand . These rooms have been equipped with a '

| 95

yaitu tanggal 3,4 dan 5 Desember 2015 tersebut dihadiri Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi, Sekretaris Kementrian Koperasi dan UKM Agus Muharram, para pelaku UKM serta para dosen dan pimpinan dari berbagai perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Smesco.

Menurut Ahmad Zabadi, kegiatan tersebut adalah rangkaian dari promosi Galeri Indonesia WOW (GIW) yang telah resmi beroperasi di gedung tersebut sejak satu bulan yang lalu.

Keberadaan Galeri Indonesia WOW bukan hanya digunakan untuk memajang produk namun juga bisa dijadikan laboratorium kewirausahaan. Dalam kesempatan ini, dilakukan penandatanganan kerja sama antara LLP KUKM dengan 4 universitas dan 2 SMA/SMK tentang menjadikan SMESCO sebagai laboratorium kewirausahaan.

Sebelumnya, telah dilakukan penandatanganan serupa dengan 16 perguruan tinggi negeri dan swasta di Jakarta dan Depok. Dari sini diharapkan bahwa kelak akan terjadi penambahan jumlah para wirausahawan yang diringi dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan para pelaku KUKM, serta penguatan merek produk dan perluasan akses pasar.

Selain itu, acara Smesco Youth Creative Show 2015 juga dimeriahkan oleh kehadiran 40 stand kuliner Indonesia, gathering berbagai komunitas, serta pertunjukan musik dan talk show. Kegiatan talk show atau pelatihan diisi Dicky Sukmana (Creative DirectorPanenmaya Digital, Pemilik dari @infobandung, 10 Pemasar Terbaik versi MarkPlus) dan Henri Gunawan (Founder Tokotako.com Online Store Builder,

Together with invited guests other and hundreds of SMEs , they are dressed neatly in line, fill out the attendance list and enter the meeting room located on the fourth floor of Building Smesco located in the area of SME Tower , Jl Gatot Subroto , Jakarta, on Thursday, December 3, 2015

The event, which runs for three days (on 3,4 and December 5, 2015) was attended by Director of the Institute of Cooperative Marketing Services Small and Medium Enterprises (LLP - KUKM) Ministry of Cooperatives and SMEs Ahmad Zabadi, Secretary of the Ministry of Cooperatives and SMEs Agus Muharram, the perpetrators SMEs as well as the leaders and lecturers from various universities who cooperate with SMESCO.

According to Ahmad Zabadi, the event is a promotional series of Gallery Indonesia WOW ( GIW ), which was officially opened in the building since one month ago.

The existence of Gallery Indonesia WOW is not only used as a display of products, but also can be used as a 'entrepreneurship labs' . On this occasion, has made the signing of the cooperation between the LLP KUKM with four universities and two SMA / SMK in order to make SMESCO as a laboratory of entrepreneurship .

Previously, also has made similar signing with many university (16 campuses) in Jakarta and Depok. From here, it is expected that in the future there will be an increase in the number of entrepreneurs who accompanied with increased knowledge and skills of the actors KUKM , and the strengthening of brands and expanding market access.

In addition, the event 'Smesco Youth Creative Show 2015' is also enlivened by the presence of 40 booths culinary Indonesia, held a variety of community gatherings , and music and talk shows .

94 | blogger section

Page 49: Smesco eMagz Vol 01 2016

Selain itu, ada juga ruang untuk display permanen dalam bentuk concept store. Ruang ini diperuntukkan bagi pelaku usaha yang sudah establish dan memiliki konsep tertentu mengenai produknya.

Sedangkan bagi pelaku usaha yang masih baru atau start up, bisa memajang produknya di area pop-up store. Ada juga fasilitas yang disebut dengan creative stage. Area dengan panggung yang cukup luas ini bisa dimanfaatkan bagi para wirausaha baru dan pelaku KUKM untuk mempromosikan produk secara langsung kepada konsumen.

Semua fasilitas ini bisa dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang memiliki kepentingan berkaitan dengan wirausaha dan UKM, baik mahasiswa, maupun para pelaku usaha serta para pengguna internet atau netizen dan masyarakat tentunya. Keren ya!

Saya ikut optimis dengan upaya yang dilakukan oleh Smesco, semoga semua upaya tak berhenti sampai di sini dan semua program ini bukan menjadi event semata yang kesuksesannya hanya bsa dirasakan saat acara berlangsung, namun menjadi program yang sustainable, kontinyu dan terukur.

Ada pendampingan buat mereka yang dibukakan toko online gratis itu, karena bukan tidak mungkin mereka belum memiliki ketrampilan mengelola toko online baik konten, penyajian dan distribusinya. Kerja sama dari berbagai pihak tentu diperlukan untuk mewujudkannya. Tentu saja kita tak mau toko-toko online itu layu sebelum berkembang. (*)

creativity room' and ' productivity room' which serves as an investor meeting place.

In addition , there is also space for permanent display in the form of concept store . This space can be used by businesses that already -established and have a certain concept specifically about its products .

As for businesses that are new or still in the early phases ( start-up ) can display their products in the area of 'pop -up store'.

There is also a facility called ' creative stage' . A stage was built with a large enough size it can be used by new entrepreneurs and actors KUKM to promote their products directly to consumers.

All these facilities can be used by all parties who have interests related to entrepreneurship and SMEs, both students and business people as well as Internet users, or netizens and the wider community.

Finally, I also feel optimistic about the efforts made by Smesco. May all that spirit does not stop, so all programs that have been implemented have not become uphoria alone, that success can only be felt when the event begins. However, more than that, it could be a program that is sustainable, continuous and measurable .

For example, the assistance to those who have opened online stores. That's why? Because it is not likely they do not yet have the skills to manage their online store both content and distribute information. Cooperation with various stakeholders is needed to realize all the dreams . Of course we do not want online stores that withered before grow.(*)

96 | blogger section

Page 50: Smesco eMagz Vol 01 2016

WWW.smescoIndonesIa.comJust vIsIt

Get smesco dIGItal maGaZIne

edItor roomKawasan SME Tower, Main Building 5th fl. Jl Jend. Gatot Subroto Kav. 94 Jakarta 12780

Phone: +62 21 2753 5400 | email: [email protected]| www.smescoindonesia.com

publIshed monthly

Page 51: Smesco eMagz Vol 01 2016

kaWaSan SME toWErjl. jend Gatot Subroto kav. 94

jakarta 12780 - indonesia Call Center : +62 21 2753 5454

Email: [email protected]

lEMbaGa layanan pEMaSaran kopEraSi dan uSaha kECil dan MEnEnGah

( llp - kukM )

Galeri indonesia Wow@Smescoindonesia

smesco.id


Recommended