+ All Categories
Home > Documents > STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

Date post: 07-Jul-2018
Category:
Upload: riska-handriani
View: 217 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 36

Transcript
  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    1/36

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Jantung merupakan organ yang paling terpenting dalam sistem sirkulasi.

    Pekerjaan jantung adalah memompa darah keseluruh tubuh untuk memenuhi

    kebutuhan metabolisme tubuh pada setiap saat, baik saat istirahat maupun saat

     bekerja atau menghadapi beban.1 Gagal jantung merupakan tahap akhir dari

    seluruh penyakit jantung dan merupakan penyebab peningkatan morbiditas dan

    mortalitas pasien jantung.1 Diperkirakan hampir lima persen dari pasien yang

    dirawat di rumah sakit, 4,! wanita dan ",1! laki#laki. $nsiden gagal jantung

    dalam setahun diperkirakan %,&, perseribu penderita pertahun.% 'ejadian gagal

     jantung akan semakin meningkat di masa depan karena semakin bertambahnya

    usia harapan hidup dan berkembangnya terapi penanganan in(ark miokard

    mengakibatkan perbaikan harapan hidup penderita dengan penurunan (ungsi

     jantung.&

     Heart failure atau gagal jantung adalah salah satu penyakit kardio)askular 

    yang menjadi masalah serius di *merika.  American Heart Association  +**-

    tahun %4 melaporkan ",% juta penduduk *merika menderita gagal jantung serta

    diperkirakan lebih dari 1" juta kasus baru gagal jantung setiap tahunnya di seluruh

    dunia.%

    Penyakit jantung koroner merupakan penyebab tersering terjadinya gagal

     jantung di negara barat yaitu sekitar /#"! kasus. ipertensi mempunyai

    kontribusi untuk terjadinya gagal jantung sebesar "! yang termasuk didalamnya

     bersamaan dengan penyakit jantung koroner. Gagal jantung dengan sebab yangtidak diketahui sebanyak % 0 &! kasus.4

    aktanya saat ini sekitar "! penderita gagal jantung akan meninggal

    dunia dalam waktu " tahun sejak diagnosa ditegakkan. Begitu juga dengan resiko

    untuk menderita gagal jantung belum bergerak dari 1! untuk kelompok diatas

    tahun, dan "! untuk kemlompok usia /#/2 tahun serta sekitar % ! untuk 

    kelompok usia 4#"2 tahun."

    1

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    2/36

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    %.1 De(inisi

    Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi

    untuk memompa darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme

    tubuh, walaupun darah balik masih normal. Dengan kata lain, gagal jantung

    adalah ketidak mampuan jantung untuk memompakan darah dalam jumlah yang

    memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh + forward failure-, atau

    kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang

    tinggi +backward failure-, ataupun kedua#duanya./ Gagal jantung adalah sindroma

    klinis +sekumpulan tanda dan gejala- yang ditandai oleh sesak na(as dan  fatique

    saat istirahat atau saat akti(itas yang disebabkan oleh kelainan struktur atau (ungsi

     jantung. Pada gagal jantung terjadi keadaan yang mana jantung tidak dapat

    menghantarkan 3urah jantung yang 3ukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik 

    tubuh.

    %.% tiologi

    aktor risiko seperti diabetes dan merokok juga merupakan (aktor yangdapat berpengaruh pada perkembangan gagal jantung. 5elain itu berat badan serta

    tingginya rasio kolesterol total dengan kolesterol DL dikatakan sebagai (aktor 

    risiko independen perkembangan gagal jantung.6  Penyakit jantung koroner 

    merupakan penyebab utama untuk terjadinya gagal jantung. Perubahan gaya hidup

    dengan konsumsi makanan yang mengandung lemak, dan beberapa (aktor yang

    mempengaruhi, sehingga angka kejadiannya semakin meningkat.   6,2 Gambar %.1

    merupakan berbagai etiologi dari gagl jantung.

    *lkohol dapat bere(ek se3ara langsung pada jantung, menimbulkan gagal

     jantung akut maupun gagal jantung akibat aritmia. 'onsumsi alkohol yang

     berlebihan dapat menyebabkan kardiomiopati dilatasi +penyakit otot jantung

    alkohol-. *lkohol menyebabkan gagal jantung %#&! dari kasus. *lkohol juga

    dapat menyebabkan malnutrisi dan de(isiensi tiamin.2,1

    7bat#obatan juga dapat menyebabkan gagal jantung. 7bat kemoterapi seperti

    doksorubisin dan obat anti)irus seperti 8ido(udin juga dapat menyebabkan gagal

    2

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    3/36

     jantung akibat e(ek toksik langsung terhadap otot jantung.1

    %.& Pato(isiologi

    9erdapat tiga kondisi yang mendasari terjadinya gagal jantung, yaitu11 :

    1. Gangguan mekanik 

    Beberapa (aktor yang mungkin bisa terjadi se3ara tunggal atau bersamaaan yaitu

    seperti beban tekanan, beban )olume, tamponade jantung atau konstriksi perikard,

    obstruksi pengisian )entrikel, aneurisma )entrikel, disinergi )entrikel, restriksi

    endokardial atau miokardial

    %. *bnormalitas otot jantung

    Dibagi menjadi penyebab primer yaitu kardiomiopati, miokarditis metabolik +D;,

    3

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    4/36

    gagal ginjal kronik, anemia-, toksin atau sitostika dan penyebab sekunder seperti

    iskemia, penyakit sistemik, penyakit in(iltrati(, korpulmonal

    &. Gangguan irama jantung atau gangguan konduksi

    Gagal jantung dapat dilihat sebagai suatu kelainan progresi( yang dimulai setelah

    adanya

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    5/36

    adrenergik, sistem renin angiotensin, dan sistim sitokin. Pada jangka pendek hal

    ini dapat mengembalikan (ungsi jantung pada batas homoestatik sehingga pasien

    tetap asimtomatik. ?amun dengan akti)asi berkelanjutan mekanisme kompensasi

    ini dapat mengakibatkan kerusakan organ terminal sekunder pada )entrikel,

    dengan remodelling )entrikel kiri yang memburuk dan dekompensasi jantung.

    5ebagai akibatnya se3ara klinis pasien mengalami transisi dari gagal jantung yang

    tidak bergejala ke gagal jantung yang bergejala.1%

    ;ekanisme neurohormonal

    *. 5istem sara( adrenergik 

    Pasien dengan gagal jantung terjadi penurunan 3urah jantung. al ini akan

    dikenali oleh baroreseptor di sinus 3aroti3us dan ar3us aorta, kemudian

    dihantarkan ke medulla melalui ner)us $@ dan @, yang akan mengakti)asi sistem

    sara( simpatis. *kti)asi sistem sara( simpatis ini akan menaikkan kadar 

    norepine(rin +?-. al ini akan meningkatkan (rekuensi denyut jantung,

    meningkatkan kontraksi jantung serta )asokonstriksi arteri dan )ena sistemik.1

     ?orepine(rin dapat meningkatkan kontraksi dan mempertahankan tekanan darah,

    tetapi kebutuhan energi miokard menjadi lebih besar, yang dapat menimbulkaniskemi jika tidak ada penyaluran 7% ke miokard. Dalam jangka pendek akti)asi

    sistem adrenergi3 dapat sangat membantu, tetapi lambat laun akan terjadi

    maladaptasi. Penderita dengan gagal jantung kronik akan terjadi penurunan

    konsentrasi norepine(rin jantungA mekanismenya masih belum jelas, mungkin

     berhubungan dengan “exhaustion phenomenon” yang berasal dari akti)asi sistem

    adrenergik yang berlangsung lama.1

    B. 5istem renin angiotensin aldosteron

    urah jantung yang menurun, akan terjadi akti)asi sistem reninangiotensin

    aldosteron. Beberapa mekanisme seperti hipoper(usi renal,  berkurangnya natrium

    ter(iltrasi yang men3apai makula densa tubulus distal, dan meningkatnya stimulasi

    simpatis ginjal, memi3u peningkatan pelepasan renin dari apparatus

     juCtaglomerular. enin meme3ah empat asam amino dari angiotensinogen $, dan

    angiotensin converting enzyme akan melepaskan dua asam amino dari angiotensin

    $ menjadi angiotensin  $$. *ngiotensin $$ berikatan dengan % protein G menjadi

    5

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    6/36

    angiotensin tipe 1 +*91- dan tipe % +*9%-. Proses renin angiotensin aldosteron ini

    dapat  tergambar pada Gambar %.&. *kti)asi reseptor *91 akan mengakibatkan

    )asokonstriksi, pertumbuhan sel, sekresi aldosteron dan pelepasan  katekolamin,

    sementara *9% akan menyebabkan )asodilatasi, inhibisi   pertumbuhan sel,

    natriuresis dan pelepasan bradikinin.1

    Pada dis(ungsi sistolik terjadi gangguan pada )entrikel kiri yang

    menyebabkan terjadinya penurunan cardiac output. al ini menyebabkan akti)asi

    mekanisme kompensasi neurohormonal, sistem enin#*ngiotensin#*ldosteron

    +sistem **- serta kadar )asopresin dan natriureti3 peptide yang bertujuan untuk 

    memperbaiki lingkungan jantung sehingga akti)itas jantung dapat terjaga./,

    *kti)asi sistem simpatis melalui tekanan pada baroreseptor menjaga cardiac

    output  dengan meningkatkan denyut jantung, meningkatkan kontraktilitas serta

    )asokonstriksi peri(er +peningkatan katekolamin-. *pabila hal ini timbul

     berkelanjutan dapat menyebabkan gangguan pada (ungsi jantung. *kti)asi

    simpatis yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya apoptosis miosit,

    hiperto(i dan nekrosis miokard (okal./

    5timulasi sistem ** menyebabkan peningkatan konsentrasi renin,

    angiotensin $$ plasma dan aldosteron. *ngiotensin $$ merupakan )asokonstriktor 

    renal yang poten +arteriol e(eren- dan sirkulasi sistemik yang merangsang

     pelepasan noradrenalin dari pusat sara( simpatis, menghambat tonus )agal dan

    merangsang pelepasan aldosteron. *ldosteron akan menyebabkan retensi natrium

    dan air serta meningkatkan sekresi kalium. *ngiotensin $$ juga memiliki e(ek pada

    miosit serta berperan pada dis(ungsi endotel pada gagal jantung./,

    *ngiotensin $$ mempunyai beberapa aksi penting dalam mempertahankan

    sirkulasi homeostasis dalam jangka pendek, namun jika terjadi ekspresi lama dan berlebihan akan masuk ke keadaan maladapti(  yang dapat menyebabkan (ibrosis

     pada jantung, ginjal dan organ lain.  5elain itu, juga akan mengakibatkan

     peningkatan pelepasan ? dan  menstimulasi korteks adrenal 8ona glomerulosa

    untuk memproduksi aldosteron.1 *ldosteron memiliki e(ek suporti( jangka pendek 

    terhadap sirkulasi  dengan meningkatkan reabsorbsi natrium. *kan tetapi jika

     berlangsung  relati( lama akan menimbulkan e(ek berbahaya, yaitu memi3u

    hipertro(i  dan (ibrosis )askuler dan miokardium, yang berakibat berkurangnya

    6

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    7/36

    compliance )askuler dan meningkatnya kekakuan )entrikel. Di samping itu

    aldosteron memi3u dis(ungsi sel endotel, dis(ungsi baroreseptor, dan  inhibisi

    uptake norepine(rin yang akan memperberat gagal jantung.  ;ekanisme aksi

    aldosteron pada sistem kardio)askuler nampaknya  melibatkan stres oksidati( 

    dengan hasil akhir in(lamasi pada jaringan.1

    9erdapat tiga bentuk natriuretic peptide  yang berstruktur hampir sama

    yang memiliki e(ek yang luas terhadap jantung, ginjal dan susunan sara( pusat.

     Atrial atriuretic !eptide +*?P- dihasilkan di atrium sebagai respons terhadap

     peregangan menyebabkan natriuresis dan )asodilatsi. Pada manusia  "rain

     atriuretic !eptide  +B?P- juga dihasilkan di jantung, khususnya pada )entrikel,

    kerjanya mirip dengan *?P. #$type natriuretic peptide  terbatas pada endotel

     pembuluh darah dan susunan sara( pusat, e(ek terhadap natriuresis dan

    )asodilatasi minimal. *trial dan brain natriuretic peptide  meningkat sebagai

    respons terhadap ekspansi )olume dan kelebihan tekanan dan bekerja antagonis

    terhadap angiotensin $$ pada tonus )askuler, sekresi aldosteron dan reabsorbsi

    natrium di tubulus renal. 'arena peningkatan natriuretic peptide  pada gagal

     jantung, maka banyak penelitian yang menunjukkan perannya sebagai marker 

    diagnostik dan prognosis, bahkan telah digunakan sebagai terapi pada penderita

    gagal jantung.%,/

    Easopressin merupakan hormon antidiuretik yang meningkat kadarnya

     pada gagal jantung kronik yang berat. 'adar yang tinggi juga didapatkan pada

     pemberian diuretik yang akan menyebabkan hiponatremia.%

    ndotelin disekresikan oleh sel endotel pembuluh darah dan merupakan

     peptide )asokonstriktor yang poten menyebabkan e(ek )asokonstriksi pada

     pembuluh darah ginjal, yang bertanggung jawab atas retensi natrium. 'onsentrasiendotelin#1 plasma akan semakin meningkat sesuai dengan derajat gagal jantung.

    5elain itu juga berhubungan dengan tekanan  pulmonary artery capillary wedge

     pressure, perlu perawatan dan kematian. 9elah dikembangkan endotelin#1

    antagonis sebagai obat kardioprotektor yang bekerja menghambat terjadinya

    remodelling )askular dan miokardial akibat endotelin.%,/

    Dis(ungsi diastolik merupakan akibat gangguan relaksasi miokard, dengan

    kekakuan dinding )entrikel dan berkurangnya compliance  )entrikel kiri

    7

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    8/36

    menyebabkan gangguan pada pengisian )entrikel saat diastolik. Penyebab

    tersering adalah penyakit jantung koroner, hipertensi dengan hipertro(i )entrikel

    kiri dan kardiomiopati hipertro(ik, selain penyebab lain seperti in(iltrasi pada

     penyakit jantung amiloid. Falaupun masih kontro)ersial, dikatakan &#4 !

     penderita gagal jantung memiliki kontraksi )entrikel yang masih normal. Pada

     penderita gagal jantung sering ditemukan dis(ungsi sistolik dan diastolik yang

    timbul bersamaan meski dapat timbul sendiri.  %,/

    . 5tres oksidati( 

    Pada pasien gagal jantung terdapat peningkatan kadar reactive oxygen species

    %&'(). Peningkatan ini dapat diakibatkan oleh rangsangan dari ketegangan

    miokardium, stimulasi neurohormonal +angiotensin $$, aldosteron, agonis al(a

    adrenergik, endothelin#1- maupun sitokin in(lamasi %tumor necrosis factor*

    interleukin#1-. (ek 75 ini memi3u stimulasi hipertro(i miosit, proli(erasi

    (ibroblast dan sintesis collagen. 75 juga akan mempengaruhi sirkulasi peri(er 

    dengan 3ara menurunkan bioa)ailabilitas ?7.1,1&

    D. Bradikinin

    Penelitian menunjukkan bahwa bradikinin berperan penting dalam pengaturan

    tonus pembuluh darah. Bradikinin akan berikatan dengan reseptor B1 dan B%.

    5ebagian besar e(ek bradikinin diperantarai lewat ikatan dengan reseptor B%.

    $katan dengan reseptor B% ini akan menimbulkan )asodilatasi pembuluh darah.

    Peme3ahan bradikinin akan dipi3u oleh *.1,1&

    . emodeling )entrikel kiri

    ;odel neurohormonal yang telah dijelaskan di atas gagal menjelaskan

     progresi)itas gagal jantung. emodeling )entrikel kiri yang progresi( 

     berhubungan langsung dengan bertambah buruknya kemampuan )entrikel kiri dikemudian hari. Proses remodeling mempunyai e(ek penting pada miosit jantung,

     perubahan )olume miosit dan komponen nonmiosit pada miokard serta geometri

    dan arsitektur ruangan )entrikel kiri.1,1&  Proses remodeling jantung ini dapat

    dijelaskan pada gambar %.4.

    emodeling berawal dari adanya beban jantung yang mengakibatkan

    meningkatkan rangsangan pada otot jantung. 'eadaan jantung yang  o)erload

    dengan tekanan yang tinggi, misalnya pada hipertensi atau  stenosis aorta,

    8

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    9/36

    mengakibatkan peningkatan tekanan sistolik yang se3ara  parallel menigkatkan

    tekanan pada sarkomer dan pelebaran pada miosit  jantung, yang menghasilkan

    hipertro(i konsentrik. Jika beban jantung didominasi dengan peningkatan )olume

    )entrikel, sehingga meningkatkan  tekanan pada diastolik, yang kemudian se3ara

    seri pada sarkomer dan  kemudian terjadi pemanjangan pada miosit jantung dan

    dilatasi )entrikel kiri yang mengakibatkan hipertro(i eksentrik. 1,1&

    omeostasis kalsium merupakan hal yang penting dalam perkembangan

    gagal jantung. al ini diperlukan dalam kontraksi dan relaksasi jantung. Jalur 

    kalsium tipe L merupakan jalur kalsium pada jantung yang paling penting. Jalur 

    ini akan terbuka saat depolarisasi membran sewaktu (ase upstroke potensial aksi.

    *kibatnya terjadi influk  kalsium kedalam sel yang menyebabkan (ase plateu dan

    meningkatnya kadar kalsium dalam sitosol. Beberapa penelitian menunjukkan

    adanya penurunan m?* dan kadar protein serta meningkatnya proses (os(orilasi

     pada jalur ini. 'edua kondisi ini menyebabkan abnormalitas pada in(luks kalsium

    dan mempengaruhi pelepasan kalsium oleh retikulum sarkoplasma dimana hal ini

    akan menurunkan ke3epatan pengambilan kalsium sehingga menyebabkan

    konstraksi dan pengisian jantung menurun.1,1&

    'ontraksi dan relaksasi jantung merupakan interaksi yangtergantung pada

    energi yang memerlukan pemasukan kalsium dalam sitosol. Proses kontraksi#

    eksitasi merupakan proses yang menghubungkan depolarisasi membran plasma

    dengan pelepasan kalsium ke dalam sitosol, sehingga dapat berikatan dengan

    troponin . 5aluran ion kalsium dan natrium pada membran plasma berperan

    dalam memulai proses kontraksieksitasi. Proses membuka dan menutup saluran

    kedua ion ini yang akan menjaga potensial membran.1,1" Pada kondisi gagal

     jantung terjadi abnormalitas pada pompa ion dan saluran ion yang menjaga proseskontraksi#eksitasi. Perpindahan iso(orm yang terjadi akan mengganti miosin

    *9Pase yang tinggi dan mempengaruhi struktur membran sehingga

    mengakibatkan penurunan dalam pompa kalsium *9Pase. 5elain itu, adanya

    kebutuhan energi juga menyebabkan gangguan pada proses kontraksi#eksitasi

     pada gagal jantung.1,1&

    'ematian sel miokard merupakan indikator prognosis buruk pada gagal

     jantung. Baik apoptosis dan nekrosis akan menyebabkan kematian sel pada gagal

    9

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    10/36

     jantung. *poptosis terjadi sebagai konsekuensi dari adanya luka pada sel,

     peningkatan permeabilitas mitokondria dan jumlah kalsium yang berlebih.

    *poptosis dapat berkembang menjadi nekrosis yang kemudian menjadi (ibrosis.

    al#hal ini memperburuk gagal jantung.1,1&

    Gambar %.%. Pola remodelling jantung yang terjadi karena respons terhadap

    hemodinamik berlebih.14

    %.4 'lasi(ikasi Gagal Jantung

    Beberapa sistem klasi(ikasi telah dibuat untuk mempermudah dalam

     pengenalan dan penanganan gagal jantung. 5istem klasi(ikasi tersebut antara lain

    gagal jantung kiri dan gagal jantung kanan. Gagal jantung juga dapat dibagi

    menjadi gagal jantung akut, gagal jantung kronis dekompensasi, serta gagal

     jantung kronis.%

    Pada gagal jantung akut dapat diklasi(ikasikan lagi baik klinis dan

    karakteristik hemodinamik +orrester- atau berdasarkan sirkulasi peri(er dan

    auskultasi paru serta berdasarkan kemampuan menjalani akti(itas (isik yang

    10

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    11/36

    diklasi(ikasikan oleh  ew +ork Heart Association  +?*-. Dapat pula dibagi

     berdasarkan dominasi gagal jantung kanan atau kiri yaitu  forward  +kiri dan kanan

    +*--, left heart bakward failure +yang dominan gagal jantung kiri-, dan right 

    heart backward failure +berhubungan dengan dis(ugsi paru dan jantung sebelah

    kanan-.%

    'lasi(ikasi 5te)enson menggunakan tampilan klinis dengan melihat tanda

    kongesti dan ke3ukupan per(usi. 'ongesti didasarkan adanya ortopnea, distensi

    )ena juguler, ronki basah, re(luks hepatojugular, edema peri(er, suara jantung

     pulmonal yang berde)iasi ke kiri atau  square wave blood pressure pada manu)er 

    )alsa)a. 5tatus per(usi ditetapkan berdasarkan adanya tekanan nadi yang sempit,

     pulsus alternans, hipotensi simtomatik, ekstremitas dingin dan penurunan

    kesadaran. Pasien yang mengalami kongesti disebut basah +wet - yang tidak 

    disebut kering +dry-. Pasien dengan gangguan per(usi disebut dingin +cold - dan

    yang tidak disebut panas +warm-. Berdasarkan hal tersebut penderta dibagi

    menjadi empat kelas, yaitu:

    # 'elas $ +*- : kering dan hangat +dry , warm-

    # 'elas $$ +B- : basah dan hangat +wet , warm-

    # 'elas $$$ +- : kering dan dingin +dry , cold -

    # 'elas $E +D- : basah dan dingin +wet , cold -

    'lasi(ikasi gagal jantung menurut ew +ork Heart Association +?*-:

    a. ?* kelas $, penderita penyakit jantung tanpa pembatasan dalam kegiatan

    (isik serta tidak menunjukkkan gejala#gejala penyakit jantung seperti 3epat

    lelah, sesak na(as atau berdebar#debar, apabila mereka melakukan kegiatan

     biasa.

     b. ?* kelas $$, penderita dengan sedikit pembatasan dalam kegiatan (isik.;ereka tidak mengeluh apa#apa waktu istirahat, akan tetapi kegiatan (isik 

    yang biasa menimbulkan gejala#gejala insu(isiensi jantung seperti kelelahan,

     jantung berdebar, sesak na(as aatau nyeri dada.

    3. ?* kelas $$$, penderita penyakit jantung dengan banyak pembatasan

    dalam kegiatan (isik. ;ereka tidak mengeluh apa#apa waktu istirahat, akan

    tetapi kegiatan (isik yang kurang dari kegiatan biasa sudah dapat

    menimbulkan gejala#gejala insu(isiensi jantung seperti yang tersebut diatas.

    11

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    12/36

    d. ?* kelas $E, penderita tidak mampu melakukan kegiatan (isik apapun

    tanpa menimbulkan keluhan. Faktu istirahat juga dapat menimbulkan gejala#

    gejala insu(isiensi jantung, yang bertambah apabila mereka melakukan

    kegiatan (isik meskipun sangat ringan."

    'lasi(ikasi stadium gagal jantung berdasarkan  American #ollege of #ardiology

    and -he American Heart Association

    a. 9ahap * mempunyai resiko tinggi terhadap perkembangan gagal jantung

    tetapi tidak menunjukkan struktur abnormal dari jantung.

     b. 9ahap B adanya struktur yang abnormal pada jantung pasien tetapi tidak 

    menimbulkan gejala.

    3. 9ahap adanya struktur yang abnormal dari pasien dengan gejala awal gagal

     jantung.

    d. 9ahap D yaitu pasien dengan gejala tahap akhir gagal jantung sulit diterapi

    dengan pengobatan standar.%

    Berdasarkan onset terjadinya gagal jantung diklasi(ikasikan menjadi:

    a. Gagal jantung akut

    Gagal jantung akut dide(inisikan sebagai serangan 3epat dari gejala atau tanda

    akibat (ungsi jantung yang abnormal. Dapat terjadi dengan atau tanpa adanya sakit

     jantung sebelumnya. Dis(ungsi jantung bisa berupa dis(ungsi sistolik atau

    dis(ungsi diastolik, keadaan irama jantung yang abnormal atau ketidakseimbangan

    dari preload atau a(terload, seringkali memerlukan pengobatan segera. Gagal

     jantung akut dapat berupa serangan baru tanpa adanya kelainan jantung

    sebelumnya atau dekompensasi akut dari gagal jantung jantung kronis.%

     b. Gagal jantung kronik 

    Gagal jantung kronik dide(inisikan sebagai sindrom klinik yang kompleks yangdisertai keluhan gagal jantung berupa sesak, fatigue, baik dalam keadaan istirahat

    atau latihan, edema dan tanda objekti( adanya dis(ungsi dalam keadaan istirahat. %

    %." Penegakan Diagnosa

    Pemeriksaan klinis gagal jantung selalu dimulai dari anamnesa dan

     pemeriksaan (isik, yang hingga kini tetap menjadi ujung tombak e)aluasi gagal

     jantung. Prinsip dan teknik pemeriksaan yang benar harus dikuasai, sehingga

    12

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    13/36

    riwayat gagal jantung yang objekti( dapat digali se3ara detail. 1 Gejala kardinal

    gagal jantung adalah sesak na(as, intoleransi saat akti)itas, dan lelah. 1," 'eluhan

    lelah se3ara tradisional dianggap diakibatkan oleh rendahnya cardiac output pada

    gagal jantung, abnormalitas pada otot skeletal dan komorbiditas non$cardiac

    lainnya seperti anemia dapat pula memberikan kontribusi. Gagal jantung pada

    tahap awal, sesak hanya dialami saat pasien berakti)itas berat, seiring dengan

    semakin beratnya gagal jantung, sesak terjadi pada akti)itas yang semakin ringan

    dan akhirnya dialami pada saat istirahat.1,"

    Penyebab dari sesak ini kemungkinan besar multi(aktorial, mekanisme

    yang paling penting adalah kongesti paru, yang diakibatkan oleh akumulasi 3airan

     pada jaringan intertisial atau intraal)eolar al)eolus. al tersebut mengakibatkan

    terakti)asinya reseptor juCta3apiler yang menstimulasi perna(asan pendek dan

    dangkal yang menjadi karakteristik cardiac dyspnea. aktor lain yang dapat

    memberikan kontribusi pada timbulnya sesak antara lain adalah komplian3e paru,

    meningkatnya tahanan jalan na(as, kelelahan otot respiratoir dan diag(ragma,

    anemia. 'eluhan sesak bisa jadi semakin berkurang.  1,"

    'riteria ramingham adalah kriteria epidemiologi yang telah digunakan

    se3ara luas. Diagnosis gagal jantung mensyaratkan minimal dua kriteria mayor 

    atau satu kriteria mayor disertai dua kriteria minor. 'riteria minor dapat diterima

     jika kriteria minor tersebut tidak berhubungan dengan kondisi medis yang lain

    seperti hipertensi pulmonal, PP7', sirosis hati, atau sindroma ne(rotik.1 'riteria

    mayor dan minor dari ramingham untuk gagal jantung dapat dilihat pada tabel

     berikut : 1,"

    Tabel 2.1 Kriteria Framingham untu !agal Jantung

    Kriteria "a#$r%

    Dispnea nokturnal paroksismal atau ortopnea

    Distensi )ena leher 

     &ales paru

    'ardiomegali pada hasil rontgen

    dema paru akut

    5& gallop

    Peningkatan tekanan )ena pusat H 1/ 3m%7 pada atrium kanan

     Hepato/ugular reflux

    13

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    14/36

    Penurunan berat badan I 4," kg dalam kurun waktu " hari sebagai respon

     pengobatan gagal jantung

    Kriteria "in$r%

    dema pergelangan kaki bilateral

    Batuk pada malam hari

     0yspnea on ordinary exertion

    epatomegali

    (usi pleura

    9akikardi I 1%C>menit

    Pemeriksaan penunjang yang dapat dikerjakan untuk mendiagnosis adanya

    gagal jantung antara lain (oto thoraC, 'G 1% lead, ekokardiogra(i, pemeriksaan

    darah, pemeriksaan radionuklide, angiogra(i dan tes (ungsi paru. Pada

     pemeriksaan (oto dada dapat ditemukan adanya pembesaran siluet jantung +cardio

    thoraxic ratio H "!-, gambaran kongesti )ena pulmonalis terutama di 8ona atas

     pada tahap awal, bila tekanan )ena pulmonal lebih dari % mmg dapat timbul

    gambaran 3airan pada (isura hori8ontal dan garis 'erley B pada sudutkosto(renikus. Bila tekanan lebih dari %" mmg didapatkan gambaran batwing 

     pada lapangan paru yang menunjukkan adanya udema paru bermakna. Dapat pula

    tampak gambaran e(usi pleura bilateral, tetapi bila unilateral, yang lebih banyak 

    terkena adalah bagian kanan.,1"

    Pada elektrokardiogra(i 1% lead didapatkan gambaran abnormal pada

    hampir seluruh penderita dengan gagal jantung, meskipun gambaran normal dapat

    dijumpai pada 1! kasus. Gambaran yang sering didapatkan antara lain

    gelombang , abnormalitas 59 0 9, hipertro(i )entrikel kiri, bundle branch block 

    dan (ibrilasi atrium. Bila gambaran 'G dan (oto dada keduanya menunjukkan

    gambaran yang normal, kemungkinan gagal jantung sebagai penyebab dispneu

     pada pasien sangat ke3il kemungkinannya.,1"

    kokardiogra(i merupakan pemeriksaan non#in)asi( yang sangat berguna

     pada gagal jantung. kokardiogra(i dapat menunjukkan gambaran obyekti( 

    mengenai struktur dan (ungsi jantung. Penderita yang perlu dilakukan

    14

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    15/36

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    16/36

    air dan edema paru tidak dijumpai. Dekompensasi berarti terdapat gangguan yang

    mungkin timbul adalah episode udema paru akut maupun malaise, penurunan

    toleransi latihan dan sesak na(as saat akti(itas. Penatalaksaan ditujukan untuk 

    menghilangkan gejala dan memperbaiki kualitas hidup. 9ujuan lainnya adalah

    untuk memperbaiki prognosis serta penurunan angka rawat.1",1/,1

    Penatalaksanaan non (armakologis yang dapat dikerjakan antara lain

    adalah dengan menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya, pengobatan

    serta pertolongan yang dapat dilakukan sendiri. Perubahan gaya hidup seperti

     pengaturan nutrisi dan penurunan berat badan pada penderita dengan kegemukan.

    Pembatasan asupan garam, konsumsi alkohol, serta pembatasan asupan 3airan

     perlu dianjurkan pada penderita terutama pada kasus gagal jantung kongesti( 

     berat. Penderita juga dianjurkan untuk berolahraga karena mempunyai e(ek yang

     positi( terhadap otot skeletal, (ungsi otonom, endotel serta neurohormonal dan

     juga terhadap sensiti(itas terhadap insulin meskipun e(ek terhadap kelengsungan

    hidup belum dapat dibuktikan. Gagal jantung kronis mempermudah dan dapat

    di3etuskan oleh in(eksi paru, sehingga )aksinasi terhadap in(luen8a dan

     pneumo3o3al perlu dipertimbangkan. Pro(ilaksis antibiotik pada operasi dan

     prosedur gigi diperlukan terutama padapenderita dengan penyakit katup primer 

    maupun pengguna katup prostesis.1/,1

    'onsep terapi (armakologis saat ini ditujukan terutama pada menurunkan

     preload, meningkatkan kontraktilitas jantung +bagi yang terjadi gangguan

    kontraktilitas miokard- dan menurunkan a(terload. 7bat#obat yang biasa

    digunakan untuk gagal jantung kronis antara lain: diuretik +loop dan thia8ide-,

    angiotensin converting enzyme inhibitors, blocker +3ar)edilol, bisoprolol,

    metoprolol-, digoCin, spironolakton, )asodilator +hydrala8ine >nitrat-,antikoagulan, antiaritmia, serta obat positi( inotropik.1

    Pada penderita yang memerlukan perawatan, restriksi 3airan +1,"#% l>hari-

    dan pembatasan asupan garam dianjuran pada pasien. 9irah baring jangka pendek 

    dapat membantu perbaikan gejala karena mengurangi metabolisme serta

    meningkatkan per(usi ginjal. Pemberian heparin subkutan perlu diberikan pada

     penderita dengan imobilitas. Pemberian antikoagulan diberikan pada penderita

    dengan (ibrilasi atrium, gangguan (ungsi sistolik berat dengan dilatasi )entrikel.1

    16

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    17/36

    Penderita gagal jantung akut datang dengan gambaran klinis dispneu, takikardia

    serta 3emas, pada kasus yang lebih berat penderita tampak pu3at dan hipotensi.

    *danya trias hipotensi +tekanan darah sistolik K 2 mmg-, oliguria serta cardiac

    output   yang rendah menunjukkan bahwa penderita dalam kondisi syok 

    kardiogenik. Gagal jantung akut yang berat serta syok kardiogenik biasanya

    timbul pada in(ark miokard luas, aritmia yang menetap +(ibrilasi atrium maupun

    )entrikel- atau adanya problem mekanis seperti ruptur otot papilari akut maupun

    de(ek septum )entrikel pas3a in(ark.1

    Gagal jantung akut yang berat merupakan kondisi emergensi dimana

    memerlukan penatalaksanaan yang tepat termasuk mengetahui penyebab,

     perbaikan hemodinamik, menghilangan kongesti paru, dan perbaikan oksigenasi

     jaringan.%  ;enempatkan penderita dengan posisi duduk dengan pemberian

    oksigen konsentrasi tinggi dengan masker sebagai tindakan pertama yang dapat

    dilakukan. ;onitoring gejala serta produksi ken3ing yang akurat dengan

    kateterisasi urin serta oksigenasi jaringan dilakukan di ruangan khusus.  "ase

    excess menunjukkan per(usi jaringan, semakin rendah menunjukkan adanya

    asidosis laktat akibat metabolisme anerob dan merupakan prognosa yang buruk.

    'oreksi hipoper(usi memperbaiki asidosis, pemberian bikarbonat hanya diberikan

     pada kasus yang re(rakter.1

    Pemberian loop diuretik intra)ena seperti (urosemid akan menyebabkan

    )enodilatasi yang akan memperbaiki gejala walaupun belum ada diuresis. Loop

    diuretik juga meningkatkan produksi prostaglandin )asdilator renal. (ek ini

    dihambat oleh prostaglandin inhibitor seperti obat anti(lamasi nonsteroid,

    sehingga harus dihindari bila memungkinkan.1

    Pemberian nitrat +sublingual, bu33al dan intra)enus- mengurangi preloadserta tekanan pengisian )entrikel dan berguna untuk pasien dengan angina serta

    gagal jantung. Pada dosis rendah bertindak sebagai )asodilator )ena dan pada

    dosis yang lebih tinggi menyebabkan )asodilatasi arteri termasuk arteri koroner.

    5ehingga dosis pemberian harus adekuat sehingga terjadi keseimbangan antara

    dilatasi )ena dan arteri tanpa mengganggu per(usi jaringan. 'ekurangannya

    adalah teleransi terutama pada pemberian intra)ena dosis tinggi, sehingga

     pemberiannya hanya 1/ 0 %4 jam.1

    17

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    18/36

    7pioid parenteral seperti mor(in atau diamor(in penting dalam

     penatalaksanaan gagal jantung akut berat karena dapat menurunkan ke3emasan,

    nyeri dan stress, serta menurunkan kebutuhan oksigen. 7piat juga menurunkan

     preload dan tekanan pengisian )entrikel serta udem paru. Dosis pemberian % 0 &

    mg intra)ena dan dapat diulang sesuai kebutuhan.1

    5odium nitropusside dapat digunakan sebagai )asodilator yang diberikan

     pada gagal jantung re(rakter, diberikan pada pasien gagal jantung yang disertai

    krisis hipertensi. Pemberian nitropusside dihindari pada gagal ginjal berat dan

    gangguan (ungsi hati. Dosis ,& 0 ," g>kg>menit.1 ?esiritide adalah peptide

    natriuretik yang merupakan )asodilator. ?esiritide adalah B?P rekombinan yang

    identik dengan yang dihasilkan )entrikel. Pemberiannya akan memperbaiki

    hemodinamik dan neurohormonal, dapat menurunkan akti)itas susunan sara( 

    simpatis dan menurunkan kadar epine(rin, aldosteron dan endotelin di plasma.  1

    Pemberian intra)ena menurunkan tekanan pengisian )entrikel tanpa meningkatkan

    laju jantung, meningkatkan stroke )olume karena berkurangnya a(terload. Dosis

     pemberiannya adalah bolus % g>kg dalam 1 menit dilanjutkan dengan in(us ,1

    g>kg>menit.% Pemberian inotropik dan inodilator ditujukan pada gagal jantung

    akut yang disertai hipotensi dan hipoper(usi peri(er. 7bat inotropik dan > atau

    )asodilator digunakan pada penderita gagal jantung akut dengan tekanan darah 6"

     0 1 mmg. Jika tekanan sistolik K 6" mmg maka inotropikdan>atau

    )asopressor merupakan pilihan. Peningkatan tekanan darah yang berlebihan akan

    dapat meningkatkan a(terload. 9ekanan darah dianggap 3ukup memenuhi per(usi

     jaringan bila tekanan arteri rata # rata H /" mmg.1/,1

    Pemberian dopamin % g>kg>mnt menyebabkan )asodilatasi pembuluh

    darah splanknik dan ginjal. Pada dosis % 0 " g>kg>mnt akan merangsang reseptor adrenergik beta sehingga terjadi peningkatan laju dan 3urah jantung. Pada

     pemberian " 0 1" g>kg>mnt akan merangsang reseptor adrenergik al(a dan beta

    yang akan meningkatkan laju jantung serta )asokonstriksi. Pemberian dopamin

    akan merangsang reseptor adrenergik 1 dan %, menyebabkan berkurangnya

    tahanan )askular sistemik +)asodilatasi- dan meningkatnya kontrkatilitas. Dosis

    umumnya % 0 & g>kg>mnt, untuk meningkatkan 3urah jantung diperlukan dosis

    %," 0 1" g>kg>mnt. Pada pasien yang telah mendapat terapi penyekat beta, dosis

    18

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    19/36

    yang dibutuhkan lebih tinggi yaitu 1" 0 % g>kg>mnt.% Phospodiesterase inhibitor 

    menghambat penguraian 3y3li3#*;P menjadi *;P sehingga terjadi e(ek 

    )asodilatasi peri(er dan inotropikjantung. ang sering digunakan dalam klinik 

    adalah milrinone dan enoCimone. Biasanya digunakan untuk terapi penderia gagal

     jantung akut dengan hipotensi yang telah mendapat terapi penyekat beta yang

    memerlukan inotropik positi(. Dosis milrinoneintra)ena %" g>kg bolus 1 0 %

    menit kemudian in(us ,&" 0 " g>kg>mnt. Dosis enoCimone ,%" 0 ," g>kg

     bolus kemudian 1,%" 0 ," g>kg>mnt.12

    Penanganan yang lain adalah terapi penyakit penyerta yang menyebabkan

    terjadinya gagal jantung akut de novo atau dekompensasi. ang tersering adalah

     penyakit jantung koroner dan sindrom koroner akut. Bila penderita datang dengan

    hipertensi emergensi pengobatan bertujuan untuk menurunkan preload dan

    a(terload. 9ekanan darah diturunkan dengan menggunakan obat seperti loop

    diuretik intra)ena, nitrat atau nitroprusside intra)ena maupun natagonis kalsium

    intra)ena +ni3ardipine-. Loop diuretik diberkan pada penderita dengan tanda

    kelebihan 3airan. 9erapi nitrat untuk menurunkan preload dan a(terload,

    meningkatkan aliran darah koroner. ?i3ardipine diberikan pada penderita dengan

    dis(ungsi diastolik dengan a(terload tinggi. Penderita dengan gagal ginjal, diterapi

    sesuai penyakit dasar. *ritmia jantung harus diterapi.1/,1

    19

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    20/36

    BAB III

    P&ESENTASI KASUS

    '.1 IDENTITAS PENDE&ITA

     ?ama : 9n. *

    Mmur : 42 tahun

    *lamat : 'uala Bireuen

    Jenis 'elamin : Laki#laki

    *gama : $slam

    5uku : *3eh

    Pekerjaan : 5wasta

    5tatus perkawinan : ;enikah

    9anggal masuk 5 : %/ ;ei %14

    9anggal pemeriksaan : % ;ei %14

    '.2 ANA"NESIS

    'eluhan Mtama : 5esak napas

    'eluhan tambahan : mudah lelah, nyeri ulu hatiiwayat Penyakit 5ekarang :

    Pasien datang ke 5MD dr. Nainoel *bidin Banda *3eh pada tanggal %/ ;ei %14

     pukul %&. F$B dengan keluhan sesak napas. 5esak napas dirasakan sejak 1

     bulan yang lalu dan memberat % minggu terakhir. 5esak memberat jika pasien

     berakti)itas. Pasien juga mengeluh mudah lelah jika melakukan akti)itas ringan

    seperti kekamar mandi. 5esak napas tidak dipengaruhi oleh 3ua3a atau debu.

    Pasien mengeluhkan nyeri ulu hati sejak 1 minggu yang lalu, mual +O-, muntah

    +O-. Pasien tidur nyaman dengan menggunakan % bantal. Pasien mengeluh sering

    terbangun pada malam hari karena batuk dan sesak. Penurunan berat badan " kg

    dalam 1 bulan terakhir + kg menjadi /" kg-. iwayat nyeri dada 1 bulan yang

    lalu seperti ditimpa beban berat, nyeri dada hilang timbul, nyeri tidak menjalar ke

     bahu dan lengan kiri. iwayat kaki bengkak +O-. Pasien selama ini kontrol ke

    dokter spesialis jantung, dan dikatakan penyakit jantung.

    iwayat Penyakit Dahulu :

    20

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    21/36

      iwayat hipertensi disangkal. iwayat diabetes melitus disangkal.

    iwayat Penyakit 'eluarga :

      9idak ada anggota keluarga yang pernah mengalami keluhan yang sama.

    iwayat Pemakaian 7bat :

    7bat untuk jantung tapi pasien lupa nama obat.

    iwayat 'ebiasaan 5osial :

      iwayat merokok +O- selama &" tahun.

    '.' PE"E&IKSAAN FISIK 

    'esadaran : ompos ;entis

    9ekanan Darah : 1> mmg

     ?adi : 2" C>menit, reguler 

    Perna(asan : %6 C >menit

    5uhu : &/,"

    '.( STATUS INTE&NUS

    a. Kulit

    Farna : 5awo matang

    9urgor : epat kembali

    5ianosis : +#-

    $kterus : +#-

    7edema : +#-

    *nemia : +#-

    b. Ke)ala

    ambut : itam, sukar di3abutFajah : 5imetris, edema +#-, de(ormitas +#-.

    ;ata : 'onjun3ti)a pu3at +#>#-, ikterik +#>#-,

    e(leks 3ahaya langsung +O>O-,

    re(leks 3ahaya tidak langsung +O>O-

    Pupil isokor & mm > & mm, diplopia +#-

    9elinga : 5erumen +#>#-

    idung : 5ekret +#>#-

    21

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    22/36

    ;ulut

    Bibir : Bibir pu3at +#-, mukosa basah +O-, sianosis +#-

    Lidah : 9remor +#-, hiperemis +#-

    9onsil : iperemis +#>#-

    aring : iperemis +#-

    *. Leher

    $nspeksi : 5imetris

    Palpasi : 9EJ O% 3m%7. Pembesaran 'GB +#-

    +. Th$ra,

    $nspeksi

    5tatis : kesan normal

    Dinamis : kesan normal

     *Cilla : Pembesaran 'GB +#-

    Palpasi :

    5tem remitus Paru 'anan Paru 'iri

    Lapangan Paru *tas 5tem remitus ?ormal 5tem remitus ?ormal

    Lapangan Paru 9engah 5tem remitus ?ormal 5tem remitus ?ormal

    Lapangan Paru Bawah 5tem remitus ?ormal 5tem remitus ?ormal

    Perkusi :Paru 'anan Paru 'iri

    Lapangan Paru *tas 5onor 5onor  

    Lapangan Paru 9engah 5onor 5onor  

    Lapangan Paru Bawah 5onor memendek 5onor memendek  

    *uskultasi :

    5uara ?a(as Pokok Paru 'anan Paru 'iri

    Lapangan Paru *tas Eesikuler Eesikuler  

    Lapangan Paru 9engah Eesikuler Eesikuler  Lapangan Paru Bawah Eesikuler mengeras Eesikuler mengeras

    5uara ?a(as 9ambahan Paru 'anan Paru 'iri

    Lapangan Paru *tas h +#-, Fh +#- h +#-, Fh +#-

    Lapangan Paru 9engah h +#-, Fh +#- h +#-, Fh +#-

    Lapangan Paru Bawah h +O-, Fh +#- h +O-, Fh +#-

    9horak Belakang

    22

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    23/36

    $nspeksi : 'esan normal

    5tem remitus Paru 'anan Paru 'iri

    Lapangan Paru *tas ?ormal ?ormal

    Lapangan Paru 9engah ?ormal ?ormalLapangan Paru Bawah ?ormal ?ormal

    Perkusi:

    Paru 'anan Paru 'iri

    Lapangan Paru *tas 5onor 5onor  

    Lapangan Paru 9engah 5onor 5onor  

    Lapangan Paru Bawah 5onor 5onor  

    *uskultasi

    5uara ?a(as Pokok Paru 'anan Paru 'iri

    Lapangan Paru *tas Eesikuler Eesikuler  

    Lapangan Paru 9engah Eesikuler Eesikuler  

    Lapangan Paru Bawah Eesikuler mengeras Eesikuler mengeras

    5uara ?a(as 9ambahan Paru 'anan Paru 'iri

    Lapangan Paru *tas h +#-, Fh +#- h +#-, Fh +#-

    Lapangan Paru 9engah h +#-, Fh +#- h +#-, Fh +#-

    Lapangan Paru Bawah h +O-, Fh +#- h +O-, Fh +#-

    Jantung

    $nspeksi : $3tus 3ordis tidak terlihat

    Palpasi : $3tus 3ordis di $5 E % 3m di medial L;5.

    Perkusi : Batas Jantung

    *tas : 5ela iga $$$

    'iri : % 3m di medial linea ;id la)ikula 5inistra

    'anan : & 3m lateral Linea Para 5ternal DeCtra

    *uskultasi : BJ $ H BJ $$, regular, bising +#-, 5& +#-

    e. Ab+$men

    $nspeksi : 5imetris, distensi +#-, tumor +#-, )ena 3ollateral +#-

    Palpasi : ?yeri tekan +#-, de(ans mus3ular +#-

    epar : 9idak teraba

    Lien : 9idak teraba

    Ginjal : Ballotement +#-

    23

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    24/36

    Perkusi : 9impani, shi(ting dullness +#-

    *uskultasi : Peristaltik usus normal

    -. !enitalia : 9idak diperiksa

    g. Anu : 9idak diperiksa

    h. Tulang Belaang : 'esan normal

    i. Kelen/ar Lim-e : Pembesaran 'GB +#-

     /. Etremita :

    Su)eri$r In-eri$r

    'anan 'iri 'anan 'iri

    5ianosis # # # #

    7edema # # # #

    raktur # # # #

    '.0 Pemeriaan Penun/ang

    Lab$rat$rium

    Pemeriksaan darah rutin +%/ ;ei %14-

    b : 1",/ mg>dl

    t : 4!

    Leukosit : 1&,1. 1&>ul

    9rombosit : 12%. 1&>ul

     ?a>'>l : 14&>",&>11 mmol>L

    GD5 : 1% mg>dl

    EK!

    $nterpretasi 'G +% *pril %14-

    eart ate : 2 C> menit, reguler  

    $rama : 5inus ritme

    *Cis : *D

    Gelombang P : ,6 detik

    $nter)al P : ,1% detik  

    'ompleks 5 : ,1/ detik  

    5egmen 59 : le)asi +#-, Depresi +#-

    24

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    25/36

    Gelombang 9 : 9 in)erted +#-

    patologis : $, *EL, E", E/

    'es

    an: *bnormal 'G dengan 7;$ +7ld ;iokard $n(ark- lateral

    . oto 9horaks

    25

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    26/36

    'esimpulan : ardiomegali

    &eume

    Pasien datang ke 5MD dr. Nainoel *bidin Banda *3eh pada tanggal %/

    ;ei %14 pukul %&. F$B dengan keluhan sesak napas. 5esak napas dirasakan

    sejak 1 bulan yang lalu dan memberat % minggu terakhir. 5esak memberat jika

     pasien berakti)itas. Pasien juga mengeluh mudah lelah jika melakukan akti)itas

    ringan seperti kekamar mandi. 5esak napas tidak dipengaruhi oleh 3ua3a atau

    debu. Pasien mengeluhkan nyeri ulu hati sejak 1 minggu yang lalu, mual +O-,

    muntah +O-. Pasien tidur nyaman dengan menggunakan % bantal. Pasien mengeluh

    sering terbangun pada malam hari karena batuk dan sesak. Penurunan berat badan

    " kg dalam 1 bulan terakhir + kg menjadi /" kg-. iwayat nyeri dada 1 bulan

    yang lalu seperti ditimpa beban berat, nyeri dada hilang timbul, nyeri tidak 

    menjalar ke bahu dan lengan kiri. iwayat kaki bengkak +O-. Pasien selama ini

    kontrol ke dokter spesialis jantung, dan dikatakan penyakit jantung.

    iwayat hipertensi disangkal. iwayat diabetes melitus disangkal. 9idak 

    ada anggota keluarga yang pernah mengalami keluhan yang sama. Pemakaian

    7bat untuk jantung tapi pasien lupa nama obat. Pasien perokok akti( selama &"

    26

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    27/36

    tahun. Pada pemeriksan 'G ditemukan 7;$ +7ld ;iokard $n(ark- lateral. Pada

     pemeriksaan didapatkan tekanan darah1>mmg, nadi 2"C>menit, regular,

     perna(asan %6 C >menit, suhu &/,", 9EJ O%3m%, sonor memendek,

    )esikuler mengeras, ronki basah halus pada basal paru kiri kanan.

    Diagn$a Sementara

    1. ?* $$$ e.3 *D

    %. 7ld ;iokard $n(ark lateral

    Penatalaanaan

    Bed rest semi(owler 

    Diet Jantung $ 1 kkal>hari

    7ksigen %#4 L>menit

    $ED L 1 gtt>i

    $nj. urosemide % mg> 1% jam

    *spilet 1 C 6 mg

    lopidogrel 1 C " mg

    5im)astatin 1 C 4 mg$sosorbide dinitrate & C " mg

    amipril 1C %," mg

    Bisoprolol 1C 1,%" mg

    9otal 3airan 1/ ml>%4 jam

    Planning Diagn$ti 

    Pemeriksaan laboratorium berupa (ungsi hati, (ungsi ginjal, pro(il lipid

    An/uran Ketia Pulang

    *tur pola makan bergi8i seimbang. 'onsumsi sayur dan buah, hindari makan

    makanan yang berlemak se3ara berlebihan.

    7lahraga teratur, pilih jenis olahraga yang bersi(at aerobik, berenang atau

     bersepeda sesuai dengan kemampuan.

    Berpikir positi( dan hindari stres.

    9etap minum obat pulang dengan teratur sampai waktu yang telah ditentukan.

    27

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    28/36

    'ontrol poli jantung.

    Pr$gn$i

    uo ad Eitam : dubia ad malam

    uo ad 5ana3tionam : dubia ad malam

    uo ad un3tionam : dubia ad malam

    BAB I

    ANALISA KASUS

    Pasien datang ke 5MD dr. Nainoel *bidin Banda *3eh pada tanggal %/

    ;ei %14 pukul %&. F$B dengan keluhan sesak napas. 5esak napas dirasakan

    28

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    29/36

    sejak 1 bulan yang lalu dan memberat % minggu terakhir. 5esak memberat jika

     pasien berakti)itas. Pasien juga mengeluh 3epat lelah jika melakukan akti)itas

    sehari#hari seperti kekamar mandi. Pasien tidur harus menggunakan % bantal

    lebih. Pasien mengeluh sering terbangun pada malam hari karena batuk dan sesak.

    'eluhan utama pasien adalah sesak na(as, terutama memberat ketika pasien

     berakti)itas berat. 5esak adalah kesulitan atau ketidaknyamanan saat bernapas.

    Penyebab sesak kronik antara lain gagal jantung, penyakit paru, e(usi pleura dan

    asma. 'un3i untuk menentukan etiologi sesak adalah identi(ikasi (a3tor 

     presipitasi dan (a3tor yang meringankan sesak.  0ispnea de effort menunjukkan

    gejala awal dari gagal jantung kiri. al ini dikarenakan jantung tidak bereaksi

    dengan normal ketika ada beban tambahan seperti akti)itias dimana pada kondisi

    gagal jantung yang berat cardiac output   yang dikeluarkan oleh jantung tidak 

    3ukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen saat akti(itas. al ini terjadi

    dikarenakan mekanisme kompensasi yang ada sudah dipakai untuk 

    mempertahankan 3urah jantung selama istirahat. Bila cardiac output tidak 3ukup

    untuk memenuhi kebutuhanmetabolisme tubuh, maka jantung akan memakai

    mekanisme kompensasi. ;ekanisme kompensasi ini sebenarnya sudah dan selalu

    dipakai untuk mengatasi beban kerja ataupun selama sakit. Bila mekanisme ini

    sudah dipakai se3ara maksimal maka akan timbul gejala akibat dari sistem

    kompensasi yang tidak berjalan, yaitu dy spnea de effort. 'rthopneau dapat dilihat

    dengan banyaknya bantal yang digunakan oleh penderita. 'rtopnea adalah sesak 

    yang terjadi pada posisi tidur datar dan membaik dengan posisi duduk. Jumlah

     bantal yang digunakan saat tidur dapat menjadi indi3ator adanya 'rtopnea. Pada

    waktu berbaring maka aliran balik )ena sistemik ke jantung kanan meningkat,

    menyebabkan aliran darah ke paru meningkat dan pada akhirnya menyebabkansesak na(as. 5esak na(as juga dapat terjadi akibat kongesti paru, terutama pada

     posisi berbaring. Gejala ini dapat diremui pada pasien gagal jantung kiri atau

     penyakit katup mitral, namun pasien dengan penyakit paru obstrukti( atau

    serangan asma juga tidak dapat tidur dengan posisi datar.  0ispnea nokturnal 

     paroksismal %paroxymal nocturnal dyspnea* !0) atau mendadak terbangun

    karena dyspnea. Mmumnya  terjadi % jam hingga 4 jam setelah tidur dan disertai

    diaphoresis, batuk kadang#kadang whee8ing. 5e3ara gradual akan berkurang

    29

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    30/36

    +dalam 1 sampai % menit- setelah posisi duduk. P?D merupakan tanda klasik 

    dari edema paru interstisial dan sering kali disebabkan oleh gagal jantung. 16

    'eluhan nyeri dada yang dialami pasien nyeri dada atipikal adapun yang

    gejala si(at nyeri dada angina meliputi : Lokasi: substernal, retrosternal, dan

     prekordial, si(at nyeri: rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda

     berat, seperti ditusuk, rasa diperas dan terpelintir, (aktor pen3etus: latihan (isik,

    stress. 'ejadian ini berhubungan dengan adanya penyempitan arteri koronaria

    oleh plak ateroma dan trombus yang terbentuk akibat rupturnya plak ateroma.

    Perkembangan 3epat in(ark miokard dari nekrosis otot jantung disebabkan oleh

    ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen yang disebabkan oleh

    karena per(usi yang tidak adekuat, menyebabkan kadar oksigen ke jaringan

    miokard menurun dan dapat pula menyebabkan gangguan dalam (ungsi mekanis,

     biokimia dan elektrikal miokard.

    Pada pemeriksaan (isik dijumpai adanya peningkatan tekanan )ena

     jugularis O% 3m%7, )ena jugularis dapat menggambarkan tekanan atrium kanan

    dan )ena sentral. 5uara na(as pasien di basal paru kanan dan kiri )esikuler 

    mengeras, dan terdapat suara na(as tambahan yaitu rhonki basah halus di basal

     paru kanan dan kiri. 9imbulnya ronki yang disebabkan oleh transudasi 3airan

     paru adalah 3iri khas dari gagal jantung. Dengan terjadinya edema interstisial,

    maka pergerakan al)eoli akan terganggu sehingga proses pertukaran udara juga

    akan terganggu.16

    asil pemeriksaan penunjang (oto 9horaC didapatkan 9 H "!, hal ini

    menunjukkan gambaran kardiomegali. 'ongesti paru yang berasal dari

     peningkatan tekanan hidrostatik mengakibatkan terjadinya edema interstisial.16

    Berdasarkan gambaran lektrokardiogram +'G- pasien menunjukkanhasil abnormal 'G yaitu patologis pada sadapan $, *EL, E", E/. Berdasarkan

    hasil tersebut menunjukkan suatu gambaran in(ark miokard yang sudah lama

    dengan patologis berlokasi pada daerah lateral jantung. Mmumnya untuk 

    gambaran in(ark miokard akut terdapat gambaran iskemia, injuri dan nekrosis

    yang timbul menurut urutan tertentu sesuai perubahan#perubahan pada miokard

    yang disebut e)olusi 'G.12

    30

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    31/36

    )olusi terdiri dari (ase#(ase sebagai berikut:%

    ase awal atau hiperakut: 1- ele)asi 59 yang non spesi(ik, %- 9 yang tinggi dan

    melebar.

    ase e)olusi lengkap: 1- ele)asi 59 yang spesi(ik, kon)eks ke atas, %- 9 yang

    negati( dan simetris, &- patologis.

    ase in(ark lamaA 1- patologis bisa 5 atau r, %- 59 yang kembali isoelektrik,

    &- 9 bisa normal atau negati(.

    Gambar /.)olusi Gambaran 'G 59;$

    Berikut penentuan lokasi in(ark miokard berdasarkan gelombang patologis dan

    ele)asi 59 pada sandapan 'G, $; dibagi menjadi:

    L$ai in-ar !el$mbang 3 ele4ai ST

    5an+a)an6

    Arteri $r$ner

    Anter$e)tal E1 dan E% Le(t anterior des3ending

    +L*D-

    Anteri$r E& dan E4  1eft anterior descending 

    31

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    32/36

    +L*D-

    Lateral E" dan E/ Le(t 3ir3um(leC +L-

    Anteri$reteni-  $, aEL, E1#E/ Le(t anterior des3ending

    +L*D-, Le(t 3ir3um(leC

    +L-

    High7lateral $, aEL, E" dan E/ Le(t 3ir3um(leC +L-

    P$teri$r E#E2 +E1 dan E%- Le(t 3ir3um(leC +L-

    Posterior Le(t Eentri3ular 

    *rtery +PL-

    In-eri$r $$, $$$, dan *)( Posterior des3ending

    *rtery +PD*-

    &ight 4entriel E%#E4 ight 3oronary artery

    +*-

    Gambar . Lokasi area in(ark 

    'riteria ramingham untuk diagnosis gagal jantung mensyaratkan

    minimal dua kriteria mayor atau satu kriteria mayor disertai dua kriteria minor.

    'riteria mayor dan minor dari ramingham untuk gagal jantung dapat dilihat pada

    tabel %.1 dibawah.1," Pada pasien didapatkan adanya 3riteria mayor berupa dispnea

    nokturnal paroksismal atau ortopnea, peningkatan tekanan )ena jugular, pada hasil

    rontgen thoraks didapatkan adanya kardiomegali, dan kriteria minor berupa

     0yspnea on ordinary exertion*  batuk pada malam hari.  Berdasarkan 3riteria

    ramingham pasien memiliki & kriteria mayor dan % kriteria minor, maka

    diagnosis pasien adalah gagal jantung.

    Tabel 2.1 Kriteria Framingham untu !agal Jantung

    Kriteria "a#$r%

    32

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    33/36

    Dispnea nokturnal paroksismal atau ortopnea

    Distensi )ena leher 

     &ales paru

    'ardiomegali pada hasil rontgen

    dema paru akut

    5& gallop

    Peningkatan tekanan )ena pusat H 1/ 3m%7 pada atrium kanan

     Hepato/ugular reflux

    Penurunan berat badan I 4," kg dalam kurun waktu " hari sebagai respon

     pengobatan gagal jantung

    Kriteria "in$r%

    dema pergelangan kaki bilateral

    Batuk pada malam hari

     0yspnea on ordinary exertion

    epatomegali

    (usi pleura

    9akikardi I 1%C>menit

    'onsep terapi (armakologis saat ini ditujukan terutama pada menurunkan

     preload, meningkatkan kontraktilitas jantung +bagi yang terjadi gangguan

    kontraktilitas miokard- dan menurunkan a(terload. Pemberian diuretik merupakan

     pengobatan standar untuk penderita gagal jantung kongesti(. Pemberian loop

    diuretik intra)ena seperti (urosemid akan menyebabkan )enodilatasi yang akan

    memperbaiki gejala mengatasi retensi 3airan tubuh. 'ebanyakan pasien

    membutuhkan obat ini se3ara kronis untuk mempertahankan eu)olemia.

    ;eningkatkan kontraktilitas jantung +bagi yang terjadi gangguan kontraktilitas

    miokard- Q#blo3ker. Bisoprolol merupakan salah satu golongan Q#blo3ker yang

    terbukti dapat meningkatkan eje3tion (ra3tion, memperbaiki gejala dan

    menurunkan angka kematian pasien gagal jantung.

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    34/36

    ;engatasi nyeri dada pada kasus ini sesuai dengan teori yang ada yaitu

    dengan pemberian oksigen %#4 L>menit untuk meningkatkan suplai oksigen.

    Pemberian nitrat oral atau intra)ena untuk angina digunakan untuk nyeri in(ark.

    Pada kasus diatas diberikan $5D? sublingual " mg, diulang &C selang " menit.

    $sosorbitdinitrate tersebut merupakan golongan nitrat dimana mempunyai man(aat

    untuk dilatasi arteri koroner, dilatasi )ena sehingga dapat menurunkan preload,

    mengurangi nyeri angina dan meningkatkan aliran darah koroner. 9etapi nitrat

    tidak boleh diberikan pada pasien tekanan darah K2 mmhg atau penurunan

    tekanan darah H& mmhg dari baseline, stenosis katup aorta, masih dalam

     pengaruh penyekat diesterase inhibitor.%1

    Pemberian aspilet dan 3lopidogrel digunakan sebagai antiplatelet. *spirin

    yang dikunyah agar absorbsi lebih 3epat dan merupakan tatalaksana dasar pada

     pasien yang di3urigai in(ark miokard dimana inhibisi 3epat siklooksigenase

    trombosit yang dilanjutkan dengan reduksi tromboksan *% di3apai dengan

    absorpsi aspirin bukkal dengan dosis 1/#&% mg, selanjutnya aspirin diberikan

    oral dengan dosis "#1" mg. 5elain itu antiplatetlet lain yang dapat diberikan

    adalah 3lopidogrel. Pemberian antiplatetlet ini berguna untuk mengurangi resiko

    terjadinya tromboemboli dan rein(ark.%%

    Mntuk menstabilkan plak, pada pasien diberikan sim)astatin 1C4 mg. al

    ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa golongan statin dapat

    menghambatbiosintesis kolesterol serta meningkatkan ekspresi LDL + 1ow density

    lipoprotein-di hepar, meningkatkan kolesterol DL + High density lipoprotein) dan

    menghambat matriks metalloproteinase  +8at yang membuat plak stabil-. 5tatin

     juga memilikie(ek menurunkan kolesterol LDL dan prekursornya dari sirkulasi.

    Disamping itu,statin juga memiliki e(ek pleiotropik yaitu memperbaiki (ungsiendotel, antiin(lamasi, anti oksidan dan anti thrombosis dan stabilisasi plak,

    sehingga pemberian statin dianjurkan pada pasien dengan 5'* dengan target LDL

    K mg>dl tanpa melihat usia.12

    DAFTA& PUSTAKA

    1. ess 7;, arrol JD. #linical Assessment of Heart 3ailure. $n: Libby P, Bonow

    34

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    35/36

    7, ;ann DL, Nipes DP, editor. BraunwaldRs eart Disease. Philadelphia:

    5aundersA %. p. "/1#6.

    %. ?e3el. 4agal 5antung . $lmu Penyakit Dalam Mni)ersitas ;ulawarman. %2

    Darmojo B. !enyakit 6ardiovaskuler pada 1an/ut 7sia . Dalam : Darmojo B,

    ;artono , editor. Buku *jar Geriatri. Jakarta : Balai Penerbit 'M$, %4.

    h. %/%#%/4.

    &. ardiman *. Departemen 'esehatan epublik $ndonesia.  !edoman

     !engendalian !enyakit 5antung dan !embuluh 0arah. Jakarta: Departemen

    'esehatan $. %. h. %#2.

    4. ;arulam ;. Gagal Jantung. $n: 5udoyo.  "uku A/ar 8lmu !enyakit 0alam.

    Jakarta: Pusat Penerbit Departemen $lmu Penyakit Dalam 'M$. %2.

    P .1"6".

    ". odehe((er . #ardiomyopathies in the adult %dilated* hypertrophic* and 

    restrictive).  $n: De3 GF, editor. eart ailure a omprehensi)e Guide to

    Diagnosis and 9reatment. ?ew ork: ;ar3el DekkerA %". p.1&#1"/.

    /. arbanu ;, 5antoso *. Gagal Jantung. J Peny Dalam, Eolume 6 ?omor &

    Bulan 5eptember %. P.6"#2&.

    . ;ann DL.  Heart 3ailure and #or !ulmonale. $n: au3i *5, Braunwald ,

    'asper DL, editor. arrisonRs Prin3iples o( $nternal ;edi3ine. 1th ed. ?ew

    ork: ;3 graw hillA %6. p. 144&.

    6. loras J5. Alterations in the sympathetic and parasympathetic nervous system

    in Heart 3ailure. $n ;ann DL SedT: eart ailure: * ompanion to

    BraunwaldUs eart Disease. Philadelphia, lse)ier, %4, pp %4#%6.

    2. 5hah E. i(er ;*.  Heart 3ailure. $n: Lilly L5, editor.V Pathophysiology o( 

    eart Disease * ollaborati)e Proje3t o( ;edi3al 5tudents and a3ulty. 4th ed.Philadelphia: Lippin3ott Filliams W Filkins. %A p. %%"#%"1.

    1. ;ariyono , 5antoso *. Gagal Jantung. %. 5 !enyakit 0alam. %:6+&-

    11. 5antoso *, rwinanto, ;unawar ;, 5uryawan , i(Xi 5, 5oerianata 5. %.

     0iagnosis dan tatalaksana praktis gagal /antung akut . Jakarta: rlangga.

    1%. ;3?amara D;.  eurohormonal and #ytokine Activation in Heart 3ailure.

    $n: De3 GF, editors. eart (ailure a 3omprehensi)e guide to diagnosis

    and treatment. ?ew ork: ;ar3el DekkerA %".p.11#&/.

    35

  • 8/18/2019 STATUS UJIAN CARDIO VE.docx

    36/36

    1&. Lee 9.  !ractice 4uidelines for Heart 3ailure 9anagement.  $n: De3

    GF, editors. eart (ailure a 3omprehensi)e guide to diagnosis and

    treatment. ?ew ork: ;ar3el DekkerA %".p.442#/".

    14. Daulat. 4agal 5antung Akut . $n: 5udoyo. Buku *jar $lmu Penyakit Dalam.

    Jakarta: Pusat Penerbit Departemen $lmu Penyakit Dalam 'M$. %2.

     p.1"6/#2/.

    1". Ghanie *. 4agal 5antung 6ronik . $n: 5udoyo. Buku *jar $lmu Penyakit

     0alam. Jakarta: Pusat Penerbit Departemen $lmu Penyakit Dalam 'M$.

    %2. p.1"2/#/1.

    1/. ;3;urray J.J.E. %1%. 5 Guidelines (or the Diagnosis and 9reatment o( 

    *3ute and hroni3 eart ailure %1%.  :uropean Heart 5ournal 

    ;


Recommended