+ All Categories
Home > Documents > STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

Date post: 22-Jan-2017
Category:
Upload: dangdat
View: 235 times
Download: 5 times
Share this document with a friend
19
- - - -- - STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING KAITANNYA DENGAN FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFIK PADA PEMBELAJAR DEWASA oleh Bambang Sugeng FBS Universitas Negeri Yogyakarta Abstract This article deals with a study on a learning strategy profile for adult learners when they learn English as a foreign language. It attempts to explore (I) what the general learning strategy profile is in terms of six strategy categories, namely, the memory, cognitive, compensation, metacognitive, affective, and social strategies; (2) how gender, age, educational background and area of knowledge influence use of learning strategies; and (3) whether there are any interactions among those learner factors in use oflearning strategies. A total of 154 respondents who were course takers at P3B UNY were invited to complete a set of questionnaires about use of learning strategies. To analyze the obtained data, descriptive statistics were administered to describe the general learning strategy profile; univariate statistical analyses were employed to show the influence ofthe individual factors on strategy use, and multivariate analyses were also applied to examine the interactions among the learner factors. Based on the analyses, some findings were obtained as follows. First, in general, respondents reported use of the six strategy categories above the mean line of the instrument scale. Quantitatively, the metacognitive strategy was the most frequently used strategy (Mean = 3,4430), followed consecutively by the affective strategy (Mean = 3,3026), the compensation strategy (Mean = 3,3019), the memory strategy (Mean = 3,0426), the cognitive strategy (Mean = 2,9859), and the social strategy (Mean = 2,8571). Second, no significant differences were found in strategy use among respondents across the four factors. Third, five interactions were found among the factors: (1) respondents with S-2 educational background reported higher use of the compensation strategy than other respondents; (2) female 72
Transcript
Page 1: STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

- - - -- -

STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRISSEBAGAI BAHASA ASING

KAITANNYA DENGAN FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFIKPADA PEMBELAJAR DEWASA

oleh Bambang SugengFBS Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract

This article deals with a study on a learning strategyprofile for adult learners when they learn English as a foreignlanguage. It attempts to explore (I) what the general learningstrategy profile is in terms of six strategy categories, namely, thememory, cognitive, compensation, metacognitive, affective, andsocial strategies; (2) how gender, age, educational background andarea of knowledge influence use of learning strategies; and (3)whether there areany interactions among those learner factors in useoflearning strategies. A total of 154 respondents who were coursetakers at P3B UNY were invited to complete a set of questionnairesabout use of learning strategies. To analyze the obtained data,descriptive statistics were administered to describe the generallearning strategy profile; univariate statistical analyses wereemployed to show the influence ofthe individual factorson strategyuse, and multivariate analyses were also applied to examine theinteractions among the learner factors. Based on the analyses, somefindings were obtained as follows. First, in general, respondentsreported use of the six strategy categories above the mean line of theinstrument scale. Quantitatively, the metacognitive strategy was themost frequently used strategy (Mean = 3,4430), followedconsecutively by the affective strategy (Mean = 3,3026), thecompensation strategy (Mean = 3,3019), the memory strategy(Mean = 3,0426), the cognitive strategy (Mean = 2,9859), and thesocial strategy (Mean = 2,8571). Second, no significant differenceswere found in strategy use among respondents across the fourfactors. Third, five interactions were found among the factors: (1)respondents with S-2 educational background reportedhigher use ofthe compensation strategy than other respondents; (2) female

72

Page 2: STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

0._ _nO ____.....__._

73

respondents who were 40 to 49 years old tended to use the cognitivestrategy more than other respondents; (3) twenty to 29-year oldfemale respondents reported higher use of the compensationstrategy than other respondents; (4) female respondents who were50 and over tended to use the metacognitive strategy more than other

respondents; and (5) forty to 49-year old female respondentsreported to using the social strategy more frequently than otherrespondents.

Key Words: affective, cognitive, compensation, memory,metacognitive, social learning strategies

A. Pendahuluan

Pengajaran bahasa dapat berhasil dengan baik apabila terdapatpengetahuan yang cukup terhadap sifat-sifat dan perilaku pembelajar.Dalam suatu proses belajar mengajar, selalu ada pembelajar yangberhasil dengan baik dan pembelajar yang kurang berhasil. Hal inidisebabkan oleh berbagai faktor; salah satunya adalah cara belajar orangyang belajar tersebut. Dalam hal ini,Naiman, dkk. (1978: 1)menyatakanbahwa "Semua bentuk peng-ajaran bahasa dapat dikembangkan denganbaik apabila kita memilikipengetahuan yang cukup tentang pembelajardan tentang proses belajar mengajar itu sendiri" (terjemahan dan cetaktebal oleh peneliti). Dengan demikian, pengetahuan mengenai sifat-sifatpembelajar akan dapat membantu dalam memfasilitasi kegiatan belajarmengajar sehinggapembelajardapat mencapai hasil yang maksimal.

Penelitian ini merupakan salah satu usaha untuk memahami danmenerangkan stra-tegibelajar orang dewasa yang belajar bahasa. Dalamkaitannya dengan pengembangan pengajaran bahasa, penelitian dapatdipandang sebagai salah satu usaha untuk mengiden-tifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pengajaran bahasa.Termasuk dalam faktor-faktor ini adalah strategi pembelajar yangdigunakan oleh pembelajar dalam proses pembelajarannya. Telahbanyak penelitian yang dilakukan dalam bidang ini; misalnya Naiman,dkk. (1978), Cohen (1990), Oxford (1990), Phillips (1991), Bambang

Strategi Belajar Bahasa Inggris (Bambang Sugeng)

Page 3: STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

74! .~' , ft .'

Sugeng (1995), Pudyanti (1995), Zaerofi (1996), Suryanto (1997).Dengan mengkhususkan pada pembelajar dewasa, penelitian inidimaksudkan untuk mengidentifikasi sifat serta kebiasaan dan strategibelajar pembelajar dewasa dalam proses pembelajaran bahasa Inggrissebagaibahasa asing. Hasil penelitian ini diharapkan, di antaranya, dapatmemberi sumbangan kepada perkembangan dan pengembangan teoritentang strategi belajar dalam pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasaasmg.

Dengan melibatkan 154 responden pembelajar dewasa di P3BUNY,penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sifat-sifat strategibelajar yang dihubungkan dengan factor jenis kelamin, usia, latarbelakang pendidikan, dan latar belakang bidang pengetahuanpembelajar. Pertanyaan penelitian dirumuskan sebagai berikut: (I)bagaimanakah profil strategi belajar pembelajar dewasa dalam keenamkategori strategi pembelajaran Memori, Kognitif, Kompensasi,Metakognitif, Afektif, dan Sosial?; (2) bagaimanakah pengaruh jeniskelamin, usia, latar belakang pendidikan, dan latar belakang bidangpengetahuan pembelajar dewasa terhadap penggunaan strategi belajar?;dan (3) apakah ada interaksi yang signifikan di antara faktor-faktorpembelajar tersebut dalam hubungannya dengan penggunaan strategibelajar?

B. Strategi BelajarDalam makna aslinya, istilah strategi sering digunakan dalam

urusan kemiliteran. yang berhubungan dengan perencanaan danpengelolaan pasukan dalam mencapai keme-nangan berperang. Dalamstrategi terkandung kegiatan-kegiatan perencanaan, pengelolaan, danpencapaian suatu tujuan. Istilah ini kemudian banyak digunakan dalambidang-bidang lain dengan kandungan makna yang sarna. Dalam prosesbelajar mengajar, strategi dapat diartikan sebagai perilaku tertentu yangdijalankan oleh pembelajar untuk mencapai tujuan belajar. Oxford(1990: 8) memberikan definisiyang lebih rinci mengenai strategi belajar

DIKSI Vol.l1, No.1, Januari 2004

Page 4: STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

~h.,~~

\---~MI'-iK

\

iiI)V / .. UPr PERPUSTAKAAN~ IIJ'II'JERS!TASNEGE~IYOOYAKARTA

75

sebagai "specific actions taken the learner to make learning easier,faster, more enjoyable. more self-directed, more effective, and moretransferrabletonewsituations." (tindakan tertentu yang dilakukan olehpembelajar untuk menjadikan pembelajaran lebih mudah, cepat,menyenangkan, mandiri, efektif, dan lebih dapat ditransfer ke situasiyang baru)

Strategi belajar, sebagaimana didefinisikan di atas, mengandungdua unsur penting. Pertama, segala kegiatan yang dilakukan mengarahke makin berhasilnya pengajaran ditinjau dari segi pembelajar. Dalamhal ini, kegiatan belajar mengajar menjadi lebih cepat, lebih mandiri,lebih menyenangkan, dan lebih berhasil guna. Kedua, kegiatan-kegiatantersebut dapat di-"transfer" ke dalam situasi barn. Ini berarti bahwapembelajar mendapatkan keterampilan untuk menggunakan strateginyadalam situasi lain. Atau, keterampilan tersebut bukan merupakansesuatu yang unik, yang hanya dapat diterapkan dalam situasi tertentu,tetapi merupakan keterampilan generik, yang dapat diterapkan dalamsituasi lain.

1.Kategori StrategiStrategi belajar memiliki beberapa sifat. Oxford (1990: 8)

mengemukakan 12 macam sifat strategi. Beberapa akan disebutkan disini yang berhubungan dengan fokus pembicaraan. Pertama, strategibelajar mengarah ke pencapaian tujuan. Sifat ini menunjukkan perilakusistemik: bahwa segala kegiatan belajar mengajar direncanakan dandikerjakan ditujukan untuk mencapai tujuan belajar yang telahditetapkan sebelumnya. Kedua, strategi belajar mendukungperkembangan pembelajar secara kognitif, afektif, dan psikomotorik.Dalam hal ini, strategi belajar mengarah kepada keterampilankomunikatif (kognitif), mendukung kemandirian pembelajar (afektif),dan berorientasi kepada pemecahan masalah (psikomotorik). Ketiga,strategi belajar melibatkan berbagai faktor dalam (internal) maupunfaktor luar (eksternal). Faktor internalberasal dari dalamdiri pembelajar

Strategi Belajar Bahasa Inggris (Bambang Sugeng)

Page 5: STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

- -- --

76

seperti intelegensi, sikap, motivasi, dan kebiasaan belajar. Faktorekstemal berasal dari luar seperti peran guru, latar belakang sosialekopomi, dan fasilitas belajar.

Sementara itu, Naiman, dkk. (1978: 3) mengemukakan 10jenisstrategi belajar yang bersumber dari Stem (1975): rencana, aktif,empatik, formal, eksperimental, semantik, latihan, komunikatif, pantau,dan penghayatan. Pengelompokan ini tampaknya dapat meliput banyakhal yang terjadi dalam proses belajar mengajar. Namun, sebagaimanadinyatakan oleh Stem sendiri, jenis-jenis strategi ini masih bersifatsementara dan memerlukan konfirmasi dan modifikasi. Misalnya,beberapa kelompok strategi tersebut masih terkesan tumpang tindih.Beberapa sifat dalam strategi rencana menyerupai sifat strategi pantau.Demikian pula !itrategiformal dan strategi latihan.

Banyak peneliti yang mengelompokkan strategi belajar menjadi4 jenis: kognitif, metakognitif, afektif, dan sosial (Naiman, dkk., 1978;O'Malley dan Chamot, 1990; Cohen, 1990; Oxford, 1990). Strategikognitif berhubungan dengan daya pikir pembelajar dalam mengolahbahan belajar mengajar. Strategi metakognitif berhubungan dengantaktik atau cara pembelajar untuk menghadapi dan mengelola bahanbelajar mengajar. Strategi afektif berhubungan dengan sikap danperasaan pembelajar dalam menghadapi proses belajar pembelajar.Strategi sosial berhubungan dengan kerjasama pembelajar dengansejawatnya dalam mencapai tujuan belajar. Pengelompokan initampaknya lebih sederhana namun lebih jelas batasan-batasannya.Berikut adalah satu contoh pengembangan strategi belajar menurutpengelompokan ini (Oxford, 1990). Dengan pikiran-pikiran dasar yangsarna seperti beberapa peneliti lain, Oxford pertama-tama membagistrategi belajar menjadi dua bagian besar: langsung dan tak langsung.Strategi langsung kemudian dirinci lebih Ianjut menjadi tiga jenis:memori, kognitif, dan kompensasi. Strategi tak langsung dibagi menjaditiga: metakognitif, afektif, dan sosial. Sehingga, secara sendiri-sendiri,terdapat enam macam strategi: memori, kognitif, kompensasi,

DIKSI Vol.JJ, No.1. Januari 2004

Page 6: STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

77

metakognitif, afektif, dan sosial; dan masing-masing strategi memilikijenis-jenis kegiatan sendiri-sendiri. Diagram I menunjukkan jenisstrategi tersebut beserta macamkegiatannya.

STRATEGIBELAJAR

~I. Membuat hubungan-hubungan dalam ingatan

AM. 2. Menghubungkan bunyi dengan gambaran dalam ingatan. emon 3. Mengulangi pclajaran sebclumnya4. Menggunakan gcrakan- gerakan

~I. Latihan

B. Kognitif 2. Mencrima dan mcngirimpcsan3. Menguralkandan menalarkan4. Membuatsusunan masukandan keluaran

I. MencbakC. Kompcnsasi-< 2. Mengatasiketerbatasan bcrbicaradan menulis

~ I. Memusatkan pcrhatianA. Metalcognitif 2. Mercncanakan dan mcnyusun kegiatan belajar mcngajar

3. Mengevaluasi proses belajar mcngajar

~ I. Mengurangi rasa kawatir dan takutB. Afektif 2. Memupuk kcmauan dan kebcranian

3. Menguasai pcrasaan dan tempcramen

~ I. BertanyaC. Sosial 2. Keljasarna

3. Tenggangrasa

Diagram 1: Pembagian strategi belajar menurut jenis dankegiatannya (Sumber: Oxford, 1990: 16-7).

a. Memori

Strategi belajar memori digunakan oleh pembelajar denganmemanfaatkan pengeta-huan dan pengalaman belajar sebelumnya.Strategi belajar ini banyak melibatkan ingatan dan proses pembelajaranyang menggunakan daya ingat. Misalnya, apabila pembelajar meng-hubungkan bunyiujaran dengan hal-hal yang pemah diingatnya, maka iasedang meng-gunakan strategi belajar memori. Termasuk dalam strategibelajar ini adalah mengulangi pelajaran sebelumnya. Demikian pula,apabila pembelajar menggunakan gerakan-gerakan badan untukmembantu pemahaman, maka ia sedang mempratikkan strategi belajarmemon.

Strategi Belajar Bahasa Inggris (Bambang Sugeng)

- ---

Page 7: STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

--

78

b. KognitifStrategi kognitif adalah segala perilaku pembelajar dalam proses

belajar mengajar yang berhubungan dengan penggunaan daya pikirpembelajar. Strategi ini dapat belWUjudberbagai kegiatan. Dalam suatupenelitian, ditentukan enam maeam perilaku kognitif yang diharapkandapat mewakili strategi ini. Keenam perilaku ini adalah: membetulkankesalahan sendiri, menggunakan gerakan isyarat, melatih mengueapkankata, menulis dalam buku eatatan, membaea dari papan tulis, danmenatap media ajar.

e. KompensasiStrategi belajar kompensasi digunakan oleh pembelajar yang

telah memiliki keteram-pilan yang eukup tinggi. Strategi belajar inibiasanya dimanfaatkan untuk menanggulangi beberapa keterbatasandalam berbahasa. Pembelajar yang mengalami kesulitan dalammenerangkan sesuatu dalam bahasa yang dipelajari, misalnya, dapatmenggunakan definisi atau terjemahan dalam ujarannya untuk menjagaagar proses berbahasa tetap berjalan. Bahkan, gerakan-gerakan badandapat digunakan untuk menutup keterbatasan yang ia hadapi. Termasukdalamjenis strategi belajar ini adalah menentukan atau memilih sendiritopik yang akan dibiearakan.Bahkan, berusaha untuk menghindari topikyang sulitjuga merupakan strategi dalam kelompok ini.

d. MetakognitifStrategi metakognitif adalah segala perilaku pembelajar yang

berhubungan dengan taktik atau eara pembelajar untuk menghadapi danmengelola bahan belajar mengajar. Dalam penelitian ini, strategimetakognitif diwujudkan berbagai maeam kegiatan yang dapatdimasukkan ke dalam tiga kategori berikut: memusatkan perhatian,mereneanakan dan menyusun kegiatan belajar mengajar, danmengevaluasi proses belajar mengajar. Dapat ditekankan bahwa semuaini harusdatang dari dandikerjakan olehpembelajar.

DIKSI Vo/.ll, No.1, Januari 2004

Page 8: STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

79

e. Afektif

Strategi afektif adalah segala perHaku pernbelajar yangberhubungan dengan sikap dan perasaan pernbelajar dalarnrnenghadapiproses belajar. Strategi ini lebih lanjutdibagi rnenjadi dua: afektifpositifdan afektif negatif. Strategi afektif positif adalah perilaku pernbelajaryang rnenunjukkan bahwa pernbelajarrnenerirnadan rnenghargaiprosesbelajar rnengajar. Strategi afektif negatif adalah perilaku pernbelajaryang rnenunjukkan bahwa pernbelajar rnenolak dan tidak rnenghargaiproses belajar rnengajar. Perlu diperhatikan bahwa istilah "negatif'sebagairnana digunakan di sini tidak rnengandung rnakna jelek atauburuk. Penolakan pernbelajar terhadap proses belajar rnengajar hamsdipandang sebagai sikap yang "netral", yang tidak berhubungan dengannilai baik-buruk.

Strategi afektif positif diwakili oleh ernpat perilaku: tertawadengan yang rnenun-jukkan kesenangan atau kepuasan, bersenyum,menunjukkan kepuasan, dan rnenunjukkan kesenangan karena hal-halyang lucu rnenyenangkan. Strategi afektif negatif diwakili oleh limaperilaku: rnenunjukkan kebingungan, rnengeluh, tidak rnernperhatikanguru, berbicara dengan ternan sebangku di luar relavansi belajar, danmenunjukkan sikap masa bodoh.

f. Sosial

Strategi sosial adalah. segala perilaku pernbelajar yangberhubungan dengan kerja-sarna pernbelajar dengan sejawatnya dalarnrnencapai tujuan belajar. Strategi ini diwujudkan dalarn enarn kegiatan:berbicara dengan ternan sebangkurnengenaipelajaran, rnernbantuternansesuai dengan kegiatan belajar rnengajar,rninta bantuan kepada ternan,rnernberikan pujian kepada ternan, rnelecehkan atau rnenyoraki ternan,dan rnenggangguternan.

2. Penelitian tentang Strategi BelajarPenelitian rnengenai strategi belajar pernbelajar banyak

Strategi Belajar Bahasa Inggris (Bambang Sugeng)

Page 9: STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

80

dilakukan terutama sejak dasawarsa 1970an(Cohen, 1990:4). Penelitiansemacam ini banyak menempatkan tekanan-nya pada pentingnyastrategi belajar pembelajar. Dalam tahun-tahun sebelumnya, banyakpenelitian yang berpusat pada perihal strategi mengajar guru. Sesuaidengan perkembangan pengajaran bahasa, dalam waktu akhir-akhir inistrategi belajarpembelajar mendapatkan per-hatianyang cukup banyak.

Dalam penelitiannya, Cohen dan Aphek (Cohen, 1990: 134)merumuskan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan carapembelajar dewasa belajar kosa kata bahasa asing. Dilaporkan bahwayang paling digunakan (75%) oleh subyek penelitian adalah meng-hubungkan antara kata-kata bahasa yang mereka pelajari dengan katakata yang sudah mereka kuasai dalam bahasa ibu. Ini menunjukkanbahwa strategi belajar kognitif banyak digunakan oleh pembelajarbahasa asing.

Oxford (1990:13-14)telah merangkum beberapa penelitian yangmenunjukkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penggunaanstrategi belajar.Secara garis besar,pembelajar bahasa dewasa cenderungmenggunakan strategi belajar yang lebihbervariasi dari pada pembelajarusia muda. Ini tentu saja dapat segera dipahami, karena pembelajardewasa lebih banyak berinteraksi dengan guru bahasa. Baik secaralangsung maupun tidak langsung, sadar maupun tidak sadar, merekadapat menambahpengetahuan mereka tentang bagaimanabelajar bahasadengan baik.

Dalam hubungannya dengan jenis kelamin, banyak penelitianmenunjukkan bahwa pembelajar wanita menggunakan strategi belajarlebihbanyak dari pada pembelajar pria. Ini sejajar dengan asumsi umumbahwa wanita belajar bahasa lebih lancar dan mudah dari pada pria.Namun demikian, beberapa penelitian juga memberikan bukti-buktibahwa perbedaanjenis kelamin tidak berpengaruh terhadap penggunaanstrategi belajar,terutama pada pembelajarusia muda (Sugeng, 1995).

Latar belakang bahasa juga berpengaruh terhadap penggunaanstrategi belajar. Dalam referensi di atas (Oxford: 1990), disebutkan

DIKSI Vol.H. No.1, Januari 2004

Page 10: STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

81

bahwa pembelajar Hispanik (Spanyol, Portugis, dan sebagainya)ditengarai sebagai menggunakan strategi sosiallebih banyak dari padapembelajar dengan latar belakang bahasa yang lain. Sugeng (1995)membuat asumsi semen-tara bahwa pembelajar dengan latar belakangbahasa Jawa sangat sedikit menggunakan strategi metakognitif,kompensasi, dan sosial.

C. Karakteristik Strategi BelajarSebagaimana disebutkan di depan, responden penelitian adalah

peserta kursus bahasa Inggris P3B UNY tahun 2002. Dari ketigaangkatan kursus terkumpul sejumlah 168 orang responden. Setelahdiadakan pemeriksaan kelengkapanpengisian identitas demografik,didapat 154lembar jawaban yang utuh yang dapat dimasukkan ke dalamanalisis data. Dari ubahan jenis kelamin, diketahui bahwa respondenterdiri atas 73 wanita (47,4%) dan 81 pria (52,6%). Dari segi usia,sejumlah 98 responden (63,6%) merupakan kelompok terbesar (20sampai 29 tahun). Berturut-turut, kelompok terbesar kedua adalahkelompok kepala tiga (31 sampai 39 tahun) yang berjumlah 31responden (20,1%) dan kelompok kepala empat (40 sampai 49 tahun)yang berjumlah 16 responden. Dua kelompok kecil diwakili olehkelompok kepala dua (17 sampai 19 tahun) yang berjumlah 5 responden(3,2%) dan kelompok lima (50 tahun ke atas) yang berjumlah 4 orang(2,6%). Untuk ubahan pendidikan tertinggi, kelompok terbesar adalahkelompok SI yang berjumlah 96 responden atau 62,3%. Kelompokterbesar kedua adalah kelompok SMU yang berjumlah 53 respondenatau 34,4%. Kelompok S2 diwakili oleh 5 responden atau sebesar 3,2%.Kemudian, untuk faktor bidang pengetahuan atau keahlian, frekuensikelompok cenderung merata kecuali untuk kelompok psikologi.Berturut-turut, kelompok IPAber-jumlah 29 responden (18,8%), IPS 24responden (15,6%), Ekonomi 24 responden (15,6%), Pendidikan 30

Strategi Belajar Bahasa Inggris (Bambang Sugeng)

-

Page 11: STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

82

--- -- -

responden (19,5%), Bahasa 18 responden (11,7%), dan Teknik 22responden (14,3%). Kelompok Psikologi diwakili oleh 7 responden atau4,~%.

1.Profil Umum

Pertanyaan penelitian pertama berkaitan dengan gambaranumum profil strategi belajar seluruh responden penelitian. Denganmenggunakan hitungan rerata, didapatkan profil umum ini sebagaiberikut. Keenam strategi memiliki angka rerata yang tidak begituberbeda antara satu dengan yang lain. Berturut-turut, memori memilikinilai rerata 3,0462, kognitif 2,9859, kompensasi 3,3019, metakognitif3,4430, afektif3,3026, dan sosiaI2,8571. Diagram 2 berikut menyajikanangka-angka ini dalambentuk grafik.

Diagram 2: Profil umum strategi belajar berdasarkan nilai rerata

DIKSI Vo/.1l, No.1, Januari 2004

3.5

3.4

3.3

3.2

3.1

3.0

2.9

co 2.8to..:; 2.7

MEM COG COM META AFF SOC

Page 12: STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

83

Metakognitif menduduki ranking tertinggi (rerata = 3,4430)merupakan temuan penelitian yang agak di luar dugaan. Metakognitifberhubungan dengan beberapa keterampilan merencanakan,memonitor,dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Data ini menunjukkan bahwapembelajar dewasa telah banyak menggunakan strategi metakognitif. Iniadalah suatu hal yang positif mengingat bahwa strategi ini merupakanketerampilan yang cukup penting dalam pembelajaran bahasa.Penggunaan strategi ini menunjukkan bahwa pembelajar telahmengadakan beberapa introspeksi dan retrospeksi mengenai proses danhasil pembelajarannya.

Ranking kedua dan ketiga diduduki oleh afektif(rerata =3,3026)dan kompensasi (rerata = 3,3019). Dari kedua nilai rerata ini, strategiafektif dan kompensasi memiliki nilai yang hampir sarna, sebagaimanaterlihat secara visual dalam Gambar 2. Data ini juga merupakan temuanpenelitian yang agak di luar dugaan. Namun demikian, ini adalah faktayang menggembirakan mengingat bahwa kedua strategi ini memainkanperanan yang sangatpenting dalampembelajaran bahasa. Belajarbahasamemerlukan banyak penggunaan keterampilan afektif. Pembelajardengan strategi afektifyang tinggi akan merasa aman dan nyaman dalamproses pembelajarannya. Mereka tidak merasa malu atau takut untukber-praktik berbahasa, bertanya, dan sebagainya. Ini merupakan modalyang sangat membantu keberhasilan pembelajaran. Demikian puladengan strategi kompensasi. Dalam belajar bahasa, terutama bahasaasing, banyak diperlukan keterampilan dalam strategi ini. Dalammenghadapi suatu tes bahasa, misalnya, pembelajar memerlukanberbagai keterampilan kompensatif seperti menggunakan latar belakangpengetahuannya untuk menebak butir-butir atau ujaran-ujaran yangdigunakan dalam tes. Sering dikatakan bahwa pembelajar bahasa yangbaik, di antaranya, adalah mereka yang cukup berani untuk membuattebakan-tebakan ketika menghadapi ujaran bahasa yang belum pemahdipelajarinya.

Memori (rerata = 3,0462) dan kognitif (rerata = 2,9859) juga

Strategi Belajar Bahasa Inggris (Bambang Sugeng)

Page 13: STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

----

84

terlihat sejajar dalam grafik. Secara absolut, kedua strategi ini memilikinilai yang cukup tinggi; masih di atas titik tengah skala instrumen (2,5).Secara relatif dalam hubungannya dengan metakognitif dankompensasi, kedudukan memori dan kognitif ini sedikit di luar dugaan.Bagaimanapun, pembelajaran bahasa, terutama bahasa asing,memerlukan penggunaan strategi memori dan kognitif yang cukuptinggi. Tampaknya logis bahwa frekuensi penggunaan dua strategi iniberhubungan erat dengan usia pembelajar. Dapat diterima oleh akalbahwa makin tua pem-belajar, makin sedikit mereka menggunakanmemori dan kognitif. Orang sering me-ngatakan bahwa makin tua dayaingatnya makin pendek. Dari analisis di bagian belakang nanti, akandiketahui apakah masalah ini memang didukung oleh data. Untuksementara, dapat dicatat di sini bahwa lebih rendahnya memori dankognitif dari kompensasi dan metakognitif ini merupakan fakta yangmenarik untuk dipertanyakan.

Terakhir adalah sosial (rerata =2,8571). Walaupun masih di atasskala tengah, rendahnya ranking sosial dibandingkan dengan strategiyang lain menimbulkan bahasan yang bisa kontroversial. Pertama,merupakan hal yang dapat diduga bahwa strategi Sosial ini mendudukiranking yang rendah. Hal ini terdapat pada banyak kejadian ataupengalaman interaksi belajar mengajar bahasa. Kedua, ada pradugabahwa untuk pembelajar dewasa, strategi Sosial inimestinya mendudukiranking yang cukup tinggi. Ini berhubungan dengan perkiraan bahwapembelajar dewasa mestinya lebih matang secara psikologis danemosional dan, dengan demikian, mereka lebih sadar akan pentingnyakerjasama dalam proses belajar mengajar. Bagaimanapun juga, dapatdikatakan bahwa rendahnya strategi sosial dalam profil umum ini perlumendapatkan perhatian secara khusus.

2. Pengaruh Latar Belakang PembelajarPertanyaan penelitian kedua berhubungan dengan pengaruh

faktor latar belakang pembelajar terhadap penggunaan strategi belajar.

DIKSI Vo/.ll. No.1, Januari 2004

Page 14: STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

85

Keempat latar belakang pembelajar ini adalah jenis kelamin, usia,pendidikan tertinggi, dan bidang keahlian. Dari hasil analisis sta-tistik,dapat disajikan temuan-temuan seperti tertayang pada Tabel I yangberisi rangkuman hasil penghitunganstatistik Anova.

Tabell. Rangkuman HasH Anova dengan Latar BelakangPembelajar sebagai Faktor dan Strategi Belajar sebagaiData Bebas

Dari data yang terdapat dalam Tabel di atas, dapat ditarikkesimpulan bahwa tidak satupun dari latar belakang pembelajarmemiliki pengaruh terhadap penggunaan strategi belajar. Ada duapembicaraan yang dapat dikemukakan mengenai temuan ini. Pertama,sepanjang pembahasan ini terbatas pada responden penelitian, dapatdikatakan bahwa memang tidak ada perbedaan signifikan yangdihasilkan oleh latar belakang pembelajar dalam penggunaan strategibelajar. Misalnya, untuk jenis kelamin, tidak ada perbedaan yangsignifikan dalam penggunaan strategi belajar antara pembelajar wanitayang mencapai nilai Rerata = 3,2384 dengan pembelajar pria yang nilaireratanya adalah Rerata = 3,0618. Demikian pula untuk latar belakangusia. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam penggunaan strategibelajar di antara kelima kelompokusia dalam responden. Hal yang samaberlaku untuk faktor latar belakang pendidikan dan bidang pengetahuanatau keahlian. Kedua, adanya nilaip yang cukup kecil pada Usia (0,323)memberikan peluang terjadinya interaksi signifikan antara keempatfaktor latar belakang pembelajar ini. Jawaban untuk pertanyaan initerdapat pada pembahasan lebih lanjutdibawah.

Strategi Belajar Bahasa Inggris (Bambang Sugeng)

--- ----

Sumber d.f. Mean Square F. p.Jenis Kelamin 1 .146 .442 .508Usia 4 .3911 .183 .323Pendidikan 2 .581 .119 .820Bidang 6 .223 .673 .672

Page 15: STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

86

3.lnteraksi

Pertanyaan ketiga penelitian berhubungan dengan interaksi antarfaktor yang dilibat-kan dalam penelitian. Penghitunganstatistikmultivariat memberikan hasil sebagaimana dapat dilihat dalam Tabel2.Analisis statistik ini dengan lengkap memasukkan semua faktor dansemua jenis strategi. Dengan alasan kepraktisan dan relevansi, hanya Fyang memilikip signifikanyang dicantumkandalam tabel.

Tabel 2. Rangkuman Hasil Multivariat Anova dengan LatarBelakang Pembelajar sebagai Faktor dan Strategi Belajarsebagai Data Bebas

SumberPendidikanJenis Kelamin*Usia

StrategiKompensasiKognitifKompensasiMetakognitifSosial

F.3.3634.2023.1803.4512.805

...l!:...039.008.027.020.044

Berdasarkan data dalam Tabeldi atas, latar belakang pendidikanmembawa penga-ruh terhadap penggunaan strategi kompensasi.Responden yang berpendidikan 82 (Rerata = 4,000) menggunakanstrategi kompensasi lebih banyakdaripada responden yang berpen-didikan 81 (Rerata = 3,1840) dan 8MU (Rerata = 3,4497). Temuan inimenunjukkan hal yang wajar mengingat bahwa responden 82 mestinyalebih matang dan lebih banyak berpengalaman dalam belajar daripadaresponden 81 dan 8MU. 8trategi menebak, terutama dalam tes bahasa,misalnya, banyak terbantu oleh pengalaman yang dipunyai oleh pem-belajar.

Kemudian, ada interaksi antara jenis kelamin dan usiapembelajar dalam pengguna-an empat strategi. Pertama, respondenwanita yang berusia 40 sampai 49 tahun cenderung menggunakanstrategi Kognitif daripada responden lainnya. Kedua, responden wanitayang berusia 20 sampai 29 tahun cenderunguntuk menggunakan strategi

DIKSI VoU 1. No.1. Januari 2004

Page 16: STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

87

Kompensasi daripada responden lainnya. Ketiga, responden wanitayang paling tua, usia 50 ke atas, cenderung menggunakan strategiMetakognitif lebih banyak daripada responden lainnya. Akhimya,responden wanita yang berusia 40 sampai 49 tahun cenderungmenggunakan strategi Sosiallebih banyak daripada responden lainnya.

Dua kesimpulan dapat ditarik dari dua temuan di atas. Pertama,responden wanita cenderung menggunakan strategi tertentu lebihbanyak dari pada responden pria. Pada faktor ini, responden wanitamenunjukkan penggunaan strategi yang lebih banyak daripadaresponden pria dalam empat kelompok strategi: Kognitif, Kompensasi,Metakognitif, dan Sosial. Tidak didapatkan perbedaan yang signifikanpada kedua strategi yang lain: Memori dan Afektif. Kedua, respondenwanita usia 40 sampai 49 tahun ditemukan sebagai yang paling banyakmenggunakan strategibelajar daripadaresponden lainnya.

D. PenutupPenelitian ini dimulai dengan mengajukan pertanyaan yang

berhubungan dengan sifat-sifat penggunaan strategi belajar padapembelajar dewasa. Analisis data telah menghasilkan temuan-temuanyang telah diuraikan di atas. Di bagian ini akan dikemukakan beberapakesimpulan mengenai temuan penelitian dan implikasinya untuklapangan dan penelitian selanjutnya.

1.KesimpulanButir-butir kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan temuan

penelitian dapat dike-mukakan sebagai berikut. Pertama, secara umumdapat dikatakan bahwa pembelajar dewasa memiliki keterampilanmenggunakan strategi belajar yang rata-rata cukup tinggi, di atas titiktengah pada skala sebagaimana tertera dalam instrumen penelitian.Sebagai profil umum, strategi yang paling tinggi penggunaannya adalahMetakognitif (Rerata = 3,4430). Menyusul kemudian strategi Afektif(Rerata = 3,3026) dan Kompensasi (Rerata = 3,3019) yang menduduki

Strategi Belajar Bahasa Inggris (Bambang Sugeng)

Page 17: STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

88

ranking kedua dan ketiga. Strategi Memori (Rerata = 3,0462) danKognitif (Rerata = 2,9859) menduduki ranking keempat dan kelima.Kemudian, penggunaan strategi yang paling rendah ftekuensinya adalahpada strategi Sosial (Rerata = 2,8571). Walaupun secara absolut, angka-angka tersebut menunjukkan penggunaan strategi yang cukup tinggi;namun demikian, merupakan temuan penelitian pula bahwa komposisirelatifkeenam strategi ini terasa di luardugaan teoretis.

Kedua, tidak ada pengaruh yang signifikan dalam penggunaanstrategi belajar di an-tara keempat faktor yang merupakan ubahan bebaspenelitian: Jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan bidang keahlian.Hal ini berlaku pada penggunaan strategi secara umum. Adanya datastatistik yang mengarah pada batas signifikansi (P)menunjukkan adanyainteraksi di antarakeempat faktor tersebut.

Ketiga, pembelajar yang berlatar belakang pendidikan S2cenderung menunjukkan penggunaan strategi kompensasi lebih banyakdaripada pembelajar dengan latar belakang pendidikan yang lain.Kemudian, pembelajar wanita ditemukan sebagai memiliki ftekuensipenggunaan strategi belajar yang lebih tinggi daripada pembelajar priadalam empat kategori: Kognitif, Kompensasi, Metakognitif, dan Sosial.Akhimya, pembelajar wanita yang berusia antara 40 sampai 49 tahuncenderung menggunakan strategi belajar lebih banyak daripadapembelajar lainnya.

2. ImplikasiSebagai implikasi temuan-temuan yang telah dihasilkan dalam

penelitian ini, bebera-pa hal dapat dikemukakan sebagai berikut.Pertama, bahwa pembelajar dewasa telah me-miliki keterampilanmenggunakan strategi belajar yang cukup tinggi merupakan suatu ma-sukan yang berguna bagi siapa saja yang bekerja di bidang pengajaranbahasa. Para instruktur bahasa dapat menggunakan hasil penelitian iniuntuk memberi catatan bahwa pembelajar dewasa pada umurnnya telahsiap untuk menjadi pembelajar yang baik dalam proses belajar mengajar

DIKSI Vol.n, No.1, Januari 2004

Page 18: STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

89

yang dirancangnya. Kemudian, bahwa pembelajar belum menggunakanstrategi Sosial sebaik (sesering) strategiyang lain menjadi catatan bahwainstruktur dapat menge-nakan perlakuan khusus terhadap strategi ini.Misalnya, dalam rancangan pembelajarannya, instruktur dapatmemperbanyak tugas atau latihan-Iatihan yang menootut penggunaanstrategi Sosial.

Kedua, bahwa latar belakang pendidikan memiliki sejumlahpengaruh terhadap penggunaan strategi belajar bisa menjadi informasiyang berguna bagi perancang dan pe-nge1ola pembelajaran. Dalamtemuan disebutkan bahwa responden yang berlatar belakang pendidikanS2 cenderung menggunakan strategi kompensasi lebih banyak daripadares-ponden yang berlatar pendidikan dan SMU. Informasi ini bisadigunakan oleh perancang dan pengelola pembelajaran denganmemasukkan latihan-Iatihankompensasi yang proporsional; pembelajarS2 cukup mengembangkan apa yang mereka telah kuasai, sedangkanpembelajar lain dapat diberi tugas dan latihan-Iatihan kompensasidengan proporsi yang lebihbanyak.

Ketiga, dengan tema yang sama, pembelajar wanita yang berusia40 sampai 49 tahoo dapat diberi perlakuan khusus dalam interaksibelajar mengajar. Pembelajar dengan karak-teristik ini merupakanpembelajar yang paling siap dalam strategi kognitif, metakognitif,kompensasi, dan sosial. Dalam pemberian tugas kelompok, misalnya,instruktur dapat de-ngan keyakinan yang cukup tinggi menugasipembelajar wanita pada usia ini untuk menjadi pemimpin kelompok.Demikian pula, dalam memberikan tugas-tugas individual, instrukturdapat merasa percaya diri untuk menugasi pembelajar dengankarakteristik ini dengan hal-hal yang bersifat kognitif, metakognitif,kompensasi, dan sosial.

Akhimya, dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada padapenelitian, diharapkan bahwa ada penelitian lanjutan yang akanmempelajari lebih lanjut temuan-temuan yang te-Iah dihasilkan.Misalnya, masih merupakan pertanyaan besar apakah pemilihan dan

Strategi Belajar Bahasa Inggris (Bambang Sugeng)

Page 19: STRATEGI BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING ...

- -

90

peng-gunaan strategi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar. Adalahmenarik untuk diteliti lebih lanjut apakah pembelajar S2 dan pembelajarwanita memiliki keberhasilan yang lebih daripada pembelajar lainnyadalampembelajaran bahasa.

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Sugeng. 1995. A Profile OJIndonesian Elementary SchoolStudents' Learning Strategies. (Laporan Penelitian). Singapore:SEAMEO-RELC.

Cohen, A. D. 1990. Language Learning: Insights Jor Learners,Teachers,andResearchers. New York:Newbury House.

Naiman, N., Frohlich, M., Stem, H.H., dan Todesco, A. 1978. The GoodLanguage Learner. Toronto:The Ontario Institute for Studies inEducation.

O'Malley,J. M. dan Chamot, A. U. 1990.Learning Strategies in SecondLanguageAcquisition. New York:Cambridge University Press.

Oxford, R.L. 1990.Language Learning Strategies: WhatEvery TeacherShouldKnow.New York:Newbury House.

Phillips, V. 1991. "A Look at Leamer Strategy Use and ESLProficiency". The CATESOLJournal. November 1991.57-67.

Pudyanti, D. R. 1995.A Study oj Language Learning Strategies oj Maleand Female Elementary School Pupils. (Skripsi S-I).Yogyakarta: FPBSIKIP Yogyakarta.

Suryanto. 1997. The Language Learning Strategies oj EnglishDepartment Students oj IKIP Yogyakarta in Relation to theirSpeaking Ability in the Academic Year1996/1997. (Skripsi S-I).Yogyakarta:FPBS IKIP Yogyakarta.

Zaerofi, A. 1996. Children's Learning Strategies in Indonesian andEnglish Classes in Re-lation to the Parents' EducationBackground and Learning Achievement. (Skripsi S-I).Yogyakarta:FPBS IKIP Yogyakarta.

DIKSI Vol.ll, No.1, Januari 2004


Recommended