+ All Categories
Home > Documents > Strategi Pemasaran BMT Pd Keunggulan Kompetitif Full

Strategi Pemasaran BMT Pd Keunggulan Kompetitif Full

Date post: 20-Jul-2015
Category:
Upload: nugroho-joko-w
View: 845 times
Download: 3 times
Share this document with a friend
Popular Tags:

of 78

Transcript

EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PRODUK BMT JOGJATAMA DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF

The Effectivity of Marketing Strategy of BMT Jogjatama Products in Increasing Competitive Advantage

Skripsi Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam Progam Studi Ekonomi Islam

Oleh ARIS SETIAWAN 04423022

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2009

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama NIM Program Studi Fakultas Judul Skripsi

: Aris Setiawan : 04423022 : Ekonomi Islam : Ilmu Agama Islam : Efektifitas Strategi Pemasaran Produk BMT Jogjatama dalam Meningkatkan Keunggulan Kompetitif

Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di kemudian hari penulisan Skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Universitas Islam Indonesia.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksa

Penulis, Yogyakarta 16 Juni 2009

Aris Setiawan

ii

NOTA DINASHal : SKRIPSI Yogyakarta, _______________H 18 Juni 2009 M

Kepada

: Yth. Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Di. Yogyakarta

Assalamualaikum Wr. Wb. Berdasarkan penunjukan dekan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia dengan surat nomor 140/Dek/70/FIAI/XI/08 tanggal 19 November 2008 atas tugas kami sebagai pembimbing skripsi saudara : Nama Nomor pokok / NIMKO : Aris Setiawan : 04423022

Mahasiswa Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia Tahun Akademik Judul Skripsi : 2008/2009 : Efektifitas Strategi Bersaing BMT Jogjatama dalam Meningkatkan keunggulan Kompetitif

Setelah kami teliti dan kami adakan perbaikan seperlunya, akhirnya kami berketetapan bahwa skripsi saudara tersebut di atas memenuhi syarat untuk diajukan ke sidang munaqasah Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.

Demikian, semoga dalam waktu dekat bisa dimunaqasahkan, dan bersama ini kami kirimkan 3 (tiga) aksemplar skripsi dimaksud. Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Dosen pembimbing,

DRA.Rahmani Timorita Y. M.Ag

iv

ABSTRAK

EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PRODUK BMT JOGJATAMA DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF

Penelitian ini tentang strategi pemasaran produk BMT jogjatama dalam meningkatkan keunggulan kompetitif. Alasan peneliti meneliti strategi pemasaran BMT Jogjatama selain karena peneliti tertarik dengan metode pemasaran BMT Jogjatama, di Jogjakarta banyak lembaga keuangan mikro lainnnya yang mengharuskan BMT Jogjatama bersaing secara kompeten. Metode yang di pakai peneliti adalah dengan cara wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian tentang Strategi pemasaran yang di lakukan oleh BMT Jogjatama diantaranya dengan meluruskan niat, sistem jemput bola, karyawan BMT sebagai marketing dan dai, memperluas jaringan, media pemasaran menggunakan brosur, lewat pengajian dan sponsor bakti sosial, sedangkan produk unggulan BMT adalah Musyarakah dan kartu Salam.

v

ABSTRACT

The Effectivity of Marketing Strategy of BMT Jogjatama Products in Increasing Competitive Advantage

This study abaut The Effectivity of Marketing Strategy of BMT Jogjatama Products in Increasing Competitive Advantage. Reason of researcher chek the strategy of marketing of BMT Jogjatama of bisides because researcher interested with the method of marketing BMT, in Jogjakarta of many other micro institution oblinging BMT Jogjatama compete in competence. The method used by the reseacher is interview and documentation. The result of marketing product strategy conducted by BMT Jogjatama are aligning the intension, ball picking system, BMT employee as marketer and proselytizer, widening the network, marketing media using brochures, by recting holy koran and sponsoring social activities. The superior product of BMT Jogjatama are Musyarakah and Salam Card.

v

KATA PENGANTAR . . Alhamdulillaahirobbil alamiin, apa yang ada dan tiada adalah kehendak Allah SWT yang Maha Pencipta langit dan bumi beserta segala isinya. Hanya Allah yang telah menyusupkan inspirasi ilmu kepada semua hambanya, dan hanya Allah SWT saja yang boleh sombong terhadap IlmuNya. Berkat petunjuk dari yang Maha Pemberi Petunjuk sajalah skripsi ini bisa diselesaikan oleh penulis. Shalawat dan Salam kepada pemimpin peradaban dunia Nabi Besar Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT untuk menyebarkan kitab yang terjaga kesliannya sepanjang zaman yaitu Al-quran nulkarim. Dengan uswatun hasanahmu lah penulis dapat selalu tegar dan pantang putus asa dalam menyelesaikan skripsi ini, walaupun tidak sedikit hambatan dan kendala yang penulis hadapi dalam menyelesaikan proses skripsi ini. Hanya dengan rencana Allah SWT jualah skripsi ini selesai dengan tema Efektifitas strategi Pemasaran Produk BMT Jogjatama dalam meningkatkan keunggulan kompetitif. Penulis hanya bisa berharap semoga karya kecil ini dapat memberikan kemanfaatan kepada pihak pihak yang terkait. Secara umum dapat memberikan wacana terhadap masyarakat, dan secara khusus pertama kepada kalangan akademis maupun praktisi yang berkosentrasi pada bidang ekonomi Islam atau Lembaga keuangan mikro syariah khususnya BMT. Dalam menjalankan proses penyelesaian skripsi ini penulis banyak dibantu oleh pihak-pihak yang secara langsung maupun secara tidak langsung membantu melancarkannya. Karena kalau tidak ada dukungan dan bantuan yang diberikan penulis sangat menyakini skripsi ini tidak akan terselesaikan. Dengan segala kerendahan hati izinkan lah penulis untuk memberikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

vii

1

Orang tuaku, Ibunda Masruroh dan Ayahanda Asikin S,Pd . Ini mungkin bukan apa-apa bagi ibunda dan ayahanda, Tetapi semua ini adalah karena jasa-jasamu Ini semua adalah berkat doamu dan tanpa ibunda dan ayahanda aku bukanlah siapa-siapa.

2

Bapak Prof. Dr. Edy Suandi Hamid M.Ec. selaku Rektor Universitas Islam Indonesia

3

Bapak Drs. Fajar Hidayanto, MM., selaku Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia

4

Bapak Nur Kholis, S.Ag, M.Sh.Ec., selaku Dosen ketua Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.

5

Ibu DRA, Rahmani Timorita Y, M.Ag., selaku dosen pembimbing skripsi atas kemurahannya dalam berbagi ilmu, tauladannya yang mulia, auranya yang selalu bersahabat, kesabarannya dalam membimbing, nasehatnya yang reformis, waktunya padatnya yang selalu diluangkan dan yang terpenting adalah memberikan inspirasi tentang arti penting sebuah proses dalam memaknai arti kehidupan ini.

6

Seluruh staff karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Agama Islam UII, staff/karyawan Perpustakaan Pusat UII atas kerjasamanya dalam membarikan pelayanan yang terbaik dalam pengumpulan materi skripsi yang diperlukan.

7

Seluruh staff karyawan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia atas keramahan yang diberikan kepada penulis selama menempuh pendidikan di kampus FIAI UII.

8

Bpk Manajer BMT Jogjatama Rushan Rusli yang telah memberikan izin penelitian, Terimakasih banyak untuk Bpk Ahmad Mustofa dan mba Suratmi yang bersedia meluangkan waktunya mendampingi peneliti dalam

menyelesaikan skripsi, serta seluruh karyawan/staff BMT Jogjatama. 8. Om dan tanteku, Om limi, om Reza, om Tarom, om Didin, om Ririn, tante Eka, tante Atun terima kasih atas semuanya. 9. Buat adiku yang aku sayangi Neli dan Dita raihlah prestasimu setinggi mungkin agar lebih baik dari kakakmu. buat mbahku terima kasih atas doanya.

vii

10. Yang selalu menemaniku dikala susah & senang, ceria dah sedih Dian Purniasari S.T (Thanks atas ide-idemu yang cemerlang, yang membuat pandanganku terbang keangkasa tanpa harus kehilangan apa yang harus ku lakukan sekarang. aku akan selalu bersamamu). Raden Agung Sulistyo (sahabat yang selalu membuatku tertawa thanks udah minjemin komputere ), Tatank (mari kita berdiskusi untuk mengembangkan wawasan), Bujank (ayo bro kobarkan semangatmu, selasaikan skripsimu, raih cita-citamu. thanks pinjaman bukunya). Hasan (ayo san semangat ojo mlempem, jangan putus asa! kamu pasti bisa). Muqods, Mirza (kembangkan bakat kalian), Awank ( ayo berpetualang menikmati keindahan dunia) , Mr. Klonenk & master Aji (ayo kita berpacu dalam melodi ).Pak Punk tasbihnya diputer lagi jangan putus asa di tambah lagi usahanya, kamu pasti bisa nyusul aku... selamat berjuang kawan....! 11. Buat Ibu Purwani dan Pak Ngadiyono terima kasih atas semuanya jasamu begitu besar padaku 12. Buat temen-temen Ekis Beben (ayo futsal atuh tingkatkan berat badanmu), Mila (wah udah jadi S2 neh...), Sugiharto ( moga-moga usahanya tambah berkembang tambah lagi warung pecel lelenya). Wafa (ojo turu wae, mbayar listrik se pak Santoso) dan temen- temen ekis lainnya yang gak bisa aku sebutkan satu per satu ayo kita berjuang bersama kawan, kita gapai masa depan yang sakinah mawadah wa rohmah ) 13. Buat temen- temen Underscost... Santos FC (kang Iwan, Danang noe, Pacul, Wisnu papatela, Linggar ,Aziz, Oki nyong, Bayu, Kolik ) mudah mudahan di surga kita bisa maen futsal bareng lagi... amin.... 14. Buat akang burjo (kang Amoy, kang Jimmy/jembling utangku udah lunas kabeh lho.... terima kasih udah membantu menyambung hidup di saat- saat bulan tua) Erwin udah pensiun euy jadi pegawai burjo, dah sukses neh jadi pegawai kantoran!.... movie Box gitu loch..., selamat aja! Dapat gebetan juga nih! Mudah-mudahan langgeng aja aminnn.... 15. Buat Bapak dan Ibu Guruku / Ustadz-Ustadzku / Bpk dan Ibu Dosenku yang telah memberikan ilmu dan berbagi pengalamannya kepadaku, akan ku ingat, ku kenang dan ku hargai semua jasa-jasamu.

vii

16. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu sekaligus mendukung demi tersusunnya Skripsi ini. Tiada suatu hal pun yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT saja. Oleh karena itu penulis sangat menyadari bahwa dalam skripsi ini masih sangat banyak kekurangan-kekurangan sehingga masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kritik, saran dan koreksi sangat penulis harapkan untuk menuju dan mendekati kesempurnaan. Akhir kalam penulis mengucapkan banyak terima kasih dan berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan berguna untuk kebaikan. Semoga karya ini dicatat sebagai amal baik. Amiin.

Yogyakarta, 16 Juni 2009

Aris Setiawan

vii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Penulisan

Transliterasi

Arab-latin

dalam

penyusunan

Tesis

ini

menggunakan pedoman transliterasi dari Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tanggal 10 September 1985 No: 158 dan 0543b/U/1987. secara garis besar uraiannya adalah sebagai berikut: A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab

Nama Alif Ba Ta Sa Jim H{a Kha Dal Z|al Ra Zai Sin Syin

Huruf Latin Tidak dilambangkan B T S| J H{ Kh D Z| R Z S Sy

Keterangan Tidak dilambangkan Be Te Es (titik di atas) Je Ha (titik di bawah) Ka dan ha De Zet (titik di atas) Er Zet Es Es dan Ye

viii

S{ad D{ad T{a Z{a Ain Gain Fa Qaf Kaf Lam Mim Nun Wau Ha Hamzah Ya

S{ D{ T{ Z{ G F Q K L M N W H Y

Es (titik di bawah) De (titik di bawah) Te (titik di bawah) Zet (titik di bawah) Koma terbalik (di atas) Ge Ef Qi Ka El Em En We Ha Apostrof Ye

B. Konsonan Rangkap Konsonan rangkap yang disebabkan Syaddah ditulis rangkap. Contoh : ditulis nazzala. C. Vokal Pendek Fathah ( _ ) ditulis a, Kasrah ( _ ) ditulis i, dan Dammah ( _ ) ditulis u. _ _ _ ditulis bihinna.

viii

Contoh :

ditulis ah}mada. ditulis rafiqa. ditulis s}aluha.

D. Vokal Panjang Bunyi a panjang ditulis a>, bunyi i panjang ditulis i> dan bunyi u panjang ditulis u>, masing-masing dengan tanda hubung ( - ) di atasnya. 1. Fathah + Alif ditulis a> ditulis fala>

2. Kasrah + Ya mati ditulis i> ditulis mi>s}aq

3. Dammah + Wawu mati ditulis u> ditulis us}u>l

E. Vokal Rangkap 1. Fathah + Ya mati ditulis ai ditulis az-Zuh}aili> 2. Fathah + Wawu mati ditulis au ditulis t}auq.

F. Ta Marbutah di Akhir Kata Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta marbutah itu ditransliterasikan dnegan ha/h. Contoh : ditulis Raud}ah al-Jannah.

viii

G. Hamzah 1. Bila terletak di awal kata, maka ditulis berdasarkan bunyi vokal yang mengiringinya. ditulis inna

2. Bila terletak di akhir kata, maka ditulis dengan lambang apostrof ( ). ditulis wat}un

3. Bila terletak di tengah kata dan berada setelah vokal hidup, maka ditulis sesuai dengan bunyi vokalnya. ditulis rabb

4. Bila terletak di tengah kata dan dimatikan, maka ditulis dengan lambang apostrof ( ). ditulis takhuna. H. Kata Sandang Alif + Lam 1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al. ditulis al-Baqarah.

2. Bila diikuti huruf syamsiyah, huruf l diganti dengan huruf syamsiyah yang bersangkutan. ditulis an-Nisa.

Catatan: yang berkaitan dengan ucapan-ucapan bahasa Persi disesuaikan dengan yang berlaku di sana seperti: Kazi (qadi).

viii

DAFTAR ISIHalaman Judul .... Halaman Pernyataan . ............................. Halaman Pengesahan . Nota Dinas . Abstraks . Motto . Kata Pengantar ....... Transliterasi Arab- Latin ... Daftar Isi. Daftar Tabel .. BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang Masalah.. B. Rumusan Masalah... C. Batasan Masalah.. D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian .. F. Telaah Pustaka G. Sistematika Pembahasan ......................................................... BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. A. Strategi Pemasaran Produk BMT ........................................... 1. Meluruskan Niat .......................................................... 2. Perhatikan Ulama......................................................... 3. Memperluas Jaringan Kerjasama................................. 4.Jemput Bola .................................................................. B. Manajemen Pemasaran BMT................................................... 1. Pengertian Promosi....................................................... i ii. iii iv v vi vii viii ix x 1 1 3 4 4 4 4 8 10 10 10 11 11 12 13 13

ix

2. Periklanan .................................................................... 3. Promosi Penjualan........................................................ 4. Publisitas ...................................................................... 5. Penjualan Pribadi ......................................................... C. Struktur Organisasi BMT ........................................................ D. Bauran Pemasaran ................................................................... 1. Produksi ....................................................................... 2. Harga ............................................................................ 3. Tempat .......................................................................... 4. Promosi .........................................................................

14 15 15 16 17 18 18 19 19 20

E. Pengertian Perilaku Konsumen .................................................. 21 1. Tauhid ........................................................................... 2. Adil ............................................................................... 3. Kehendak Bebas ........................................................... 4. Amanah ......................................................................... 5. Halal .............................................................................. BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ A. Sifat dan Jenis Penelitian ........................................................ B. Populasi .. C. Sumber Data ... D. Waktu dan Tempat Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data .. F. Teknik Analisis Data ... BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN . A. Profil BMT Jogjatama . 1. Gambaran Umum BMT Jogjatama .. 2. Tentang Karyawan BMT Jogjatama . 3. Produk BMT Jogjatama .... 4. Program BMT Jogjatama .. 22 22 22 23 23 32 32 32 32 32 33 34 35 35 35 37 38 42

ix

B.Strategi Pemasaran Produk BMT Jogjatama 1. Strategi Pemasaran BMT Jogjatama . 2. Tingkat Efektifitas BMT Jogjatama .. 3. Penjualan Produk Unggulan yang berpengaruh

44 44 46

terhadap pendapatan BMT Jogjatama 47 BAB V PENUTUP... 49 A. Kesimpulan 49 B. Saran .. 50 Daftar Pustaka Lampiran

ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Kemunculan BMT sebagai organisasi yang relatif baru menimbulkan tantangan besar. Sebagai lembaga keuangan syariah, BMT harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip syariah. Keimanan menjadi landasan atas keyakinan untuk mampu tumbuh dan berkembang. Keterpaduan mengisyaratkan adanya harapan untuk mencapai sukses dunia dan akhirat juga keterpaduan antara sisi maal dan tamwil (sosial dan bisnis), juga keterpaduan antara fisik dan mental, rohaniah dan jasmaniah. Kekeluargaan dan kebersamaan berarti upaya untuk mencapai kesuksesan tersebut diraih secara bersama, baik antar pengurus dan pengelola maupun dengan nasabah. Kemandirian berarti BMT tidak dapat hidup hanya dengan bergantung pada uluran tangan atau fasilitas pemerintah, tetapi harus berkembang dari meningkatnya partisipasi nasabah dan masyarakat, untuk itulah pola pengelolaannya harus profesional. Karena BMT mempunyai visi dan misi. Visi BMT harus mengarah pada upaya untuk mewujudkan BMT menjadi lembaga yang mampu meningkatkan kualitas ibadah nasabah (ibadah dalam arti yang luas), sehingga mampu berperan sebagai wakil pengabdi ALLAH SWT, memakmurkan kehidupan nasabah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Misi BMT adalah membangun dan mengembangkan tatanan perekonomian dan struktur masyarakat madani yang adil berkemakmuran dan berkemajuan, serta makmur dan maju berkeadilan berlandaskan syariah dan ridho ALLAH SWT. Secara konseptual pun banyak ayat Alquran yang menegaskan tentang anjuran kepada seorang muslim untuk mengembangkan ekonominya serta bagaimana etika pengembangan ekonomi harus dikembangkan seorang muslim. Allah berfirman dalam QS.62 sural Al-Jumuah : 10, yang artinya :Apabila telah selesai sholat, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah dan sebutlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kalian memperoleh keberuntungan.

1

Segala aspek kehidupan, termasuk ekonomi tercakup nilai-nilai dasarnya dalam islam yakni yang bersumber pada asas tauhid. Bahkan lebih dari sekedar nilainilai dasar, seperti kesatuan, keseimbangan, keadilan, kebebasan dan

pertanggungjawaban. Islam telah cukup memuat nilai-nilai instrumental dan normanorma yang operasional untuk diterapkan dalam pembentukan lembaga-lembaga ekonomi masyarakat.1 Kedudukan ekonomi dalam islam sangatlah penting karena ekonomi merupakan salah satu faktor penting yang membawa pada kesejahteraan umat. Pendapat Ismail Al-Faruq yang dikutip oleh Ahmad Dimiyati ( 1998 ) menyatakan bahwa kegiatan-kegiatan ekonomi adalah pernyataan dari semangat ajaran islam, karena ekonomi umat dan kemakmurannya adalah cita-cita yang ingin dicapai oleh umat islam.2 Lahirnya lembaga keuangan syariah Baitul Maal Wat Tamwiil yang biasa disebut BMT, sesungguhnya dilatarbelakangi oleh pelarangan riba secara tegas dalam Alquran. Sementara disisi lain, kendati haramnya riba bersifat mutlak dan disepakati oleh setiap pribadi muslim berdasarkan ayat-ayat Alquran dan ijma.3 Dalam perspektif hukum di Indonesia, sampai saat sekarang badan hukum yang paling mungkin untuk BMT adalah koperasi, baik serba usaha (KSU) maupun simpan pinjam syariah (KSPS). Bagi BMT yang berbadan hukum KSU, diharuskan membentuk Unit Simpan Pinjam Syariah (USPS)4. Unit inilah yang akan menangani kegiatan usaha simpan pinjam syariah secara terpisah dengan kegiatan usaha lainnya, baik dari aspek manajemen maupun keuangannya. Namun demikian, sangat mungkin dibentuk perundangan tersendiri, mengingat, sistem operasional BMT tidak sama persis dengan koperasi, semisal LKM (Lembaga Keuangan Mikro) syariah atau yang lainnya. Oleh sebab itu, sebelum beroperasi BMT harus segera mengurus badan Ahmad M. Saefudin, Ekonomi dan Masyarakat Dalam Perspektif Islam ( Jakarta: Rajawali, 1987 ), cet. Ke-1, hlm.19 2 Ahmad Dimiyati, dkk, Islam dan Koperasi ( Jakarta : KOPINFO, 1998 ) hlm. 48 3 Yaitu kesepakatan pendapat para ulama mazhab yang menjadi sumber rujukan ketiga nilainilai hukum islam, setelah Alquran dan Sunnah Rasulullah saw. ( QS. Al- Baqarah ayat 275-281 ), Alquran dan terjemahnya UII Press. 2003 4 Makhlakul Ilmi SM, Teori & Pratek Lembaga Mikro Keuangan Syariah , Yogyakarta: UII Press 2002 hlm 21

2

hukum supaya badan hukum dari instansi yang berhak, BMT dapat mengajukan sertifikat operasionalnya dari lembaga yang berhak seperti PINBUK ( Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil ). Dengan banyaknya lembaga keuangan syariah, menjadikan posisi BMT JOGJATAMA sebagai salah satu lembaga keuangan syariah harus mampu bersaing secara kompetitif yang memiliki karakter tersendiri dalam bersaing

(fastabiqulkhoirot), terutama dengan lembaga keuangan maupun bank syariah ataupun konfensional yang sudah mempunyai nama dan sudah benefit dibidang keuangan, sumber daya manusia ( SDM ) dan produk yang berkualitas. Melihat perkembangan lembaga keuangan syariah yang begitu banyak muncul sebagai salah satu alternatif lembaga keuangan mikro ( BMT JOGJATAMA ) sebagai salah satu lembaga keuangan syariah memberikan solusi dengan menawarkan berbagai macam produk, pembiayaan ataupun jasa yang mampu untuk bersaing. Untuk memasarkan produk dan jasa BMT JOGJATAMA mempunyai pasar yang cukup potensial karena terletak di wilayah Yogyakarta, yang merupakan salah satu kota pariwisata, pendidikan, kuliner, kerajinan dll sehingga penulis mencoba mengulasnya dalam bentuk tulisan berupa skripsi dengan tema EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PRODUK BMT JOGJATAMA DALAM

MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF , Dengan alasan bahwa letak BMT jogjatama sangat strategis,jaringan banyak,pengelolaanya sesuai dengan prinsip syariah, terbuka untuk di teliti dan transparan dalam memberikan tanggapan dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang di tanyakan oleh peneliti..

B. Rumusan Masalah Berangkat dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah strategi pemasaran BMT JOGJATAMA dalam meningkatkan keunggulan kompetitif pada produk yang dipasarkan? 2. Produk apa sajakah yang diunggulkan BMT Jogjatama dalam menerapan strategi strategi pemasaran?

3

C. Batasan Masalah BMT Jogjatama adalah salah satu lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun modal dari dana simpanan anggota dan memberikan pembiayaan atau pinjaman dengan mudah dan jasa kepada anggotanya yang membutuhkan sebagai lembaga keuangan dan perekonomian. Ditinjau dari sudut pemasaran, BMT Jogjatama menerapkan fungsi-fungsi pemasaran yaitu Product ( Produk ), Place ( Tempat ), Promotion ( Promosi ), Price ( Harga ) Sesuai dengan keterbatasan yang ada pada penulis dalam berbagai hal, maka penulis membatasi pembahasan ini pada strategi pemasaran BMT Jogjatama.dan untuk menilai prestasi operasi BMT Jogjatama.

D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendiskripsikan srategi pemasaran BMT JOGJATAMA dalam meningkatkan keunggulan kompetitif pada produk yang dipasarkan . 2. Untuk mendiskripsikan produk-produk unggulan BMT Jogjatama yang berpengaruh terhadap pendapatan BMT.

E. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat serta memberikan kontribusi bagi praktisi maupun akademisi. 1. Bagi praktisi di harapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan serta informasi tentang masalah yang perlu diadakan perbaikan dan pembenahan serta kualitas produk, khususnya bagi BMT JOGJATAMA dalam memberikan pelayanan. 2. Bagi akademisi diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi serta wacana tentang bagaimana BMT JOGJATAMA mempunyai strategi pemasaran yang keuangan lainnya. bermutu dan berkualitas dibandingkan dengan lembaga

F. Telaah Pustaka Dalam kegiatan penelitian biasanya bertitik tolak pada ilmu pengetahuan yang sudah ada, pada umumnya semua peneliti akan memulai penelitiannya dengan

4

cara menggali dari apa yang telah diteliti oleh para pakar peneliti sebelumnya. Pemanfaatan terhadap apa yang telah dikemukakan dan ditemukan oleh peneliti dapat dilakukan dengan mempelajari, mencermati, mendalami dan menggali kembali serta mengidentifikasi hal-hal yang sudah ada maupun yang belum ada. Untuk mengetahui hal-hal yang ada dan belum ada, dapat melalui laporan hasil penelitian dalam bentuk jurnal ataupun karya-karya ilmiah.disini peneliti akan meneliti tentang strategi pemasaran BMT jogjatama utuk lebih kompeten dalam memasarkan produkproduk BMT. Berkembangnya Bank-bank syariah di Negara-negara Islam berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an , diskusi mengenai Bank syariah sebagai pilar ekonomi islam mulai dilakukan para tokoh yang terlibat dalam kajian tersebut adalah M. Dawam Raharjo, AM Saefudin, M Amien Aziz, dll. Beberapa skala yang relatif terbatas telah diwujudkan . diantaranya adalah Baitut Tamwil Salman Bandung, yang sempat tumbuh mengesankan . Di Jakarta juga dibentuk lembaga serupa dalam bentuk koperasi, yakni koperasi Ridho gusti. Untuk memasarkan produk BMT, maka perlu adanya pengenalan, promosi dan pemasaran nama dan produk BMT terhadap masyarakat. Penelitian Ulfah Safrini5,yang mengangkat tentang Pengaruh Strategi Pemasaran Shar-E Terhadap Loyalitas Nasabah ( Studi Bank Muamalat Indonesia) dimana peneliti menjelaskan bahwa variabel promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas nasabah. Semakin baik promosi yang ditawarkan kepada nasabah, maka sikap loyalitas nasabah pun akan semakin tinggi. Oleh karena itu, promosi merupakan sesuatu yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabah. Salah satu tujuan promosi BMT adalah menginformasikan segala produk yang ditawarkan dan mrnampung dana umat islam yang begitu besar dan menyalurkannya kembali kepada umat islam terutama pengusaha-pengusaha muslim yang membutuhkan bantuan modal untuk pengembangan bisnisnya dalam bentuk pemberian fasilitas pembiayaan kepada para nasabah berdasarkan prinsip syariah, seperti murabahah, mudharabah, musyarakah, qardl dan lain-lain. Ulfah Safrini (2002) Pengaruh Strategi Pemasaran Shar-E terhadap Loyalitas Nasabah . (Studi pada Bank Muamalat Indonesia cabang Yogyakarta) Tesis Pasca Sarjana UIN fak.Syariah KUI.hlm 645

5

Karya ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini adalah pengaruh variabel Marketing Mix terhadap volume penjualan pada majalah suara Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis variabel-variabel Marketing Mix yang menitik beratkan pada biaya-biaya yang ditetapkan dan dialokasikan setiap variabelnya, yang mana dari biaya-biaya tersebut dapat dianalisis adanya pengaruh srategi bersaing pemasaran ( Marketing Mix ) terhadap volume penjualan produk. Hasilnya variabel harga dan variabel distribusi mempunyai pengaruh signifikan terhadap volume penjualan dibandingkan dengan variabel produk dan variabel promosi.6 Karya ilmiah lain yang berkaitan dengan penelitian ini adalah pengaruh pelayanan dan promosi terhadap jumlah nasabah tabungan BRITAMA pada PT. BRI ( Persero ) kantor cabang Yogyakarta Cik Ditiro yang menyatakan bahwa pelayanan dan promosi merupakan faktor yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh sebuah bank guna meningkatkan jumlah nasabah. Karena berhasil atau tidaknya suatu bank dalam meningkatkan jumlah nasabah tergantung dari baik buruknya dan lancer tidaknya pelayanan dan promosi yang dilakukan oleh suatu bank. Dari penelitian ini dihasilkan bahwa variable yang paling dominan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah nasabah adalah variabel pelayanan.7 Khoirunisa dalam penelitiannya yang berjudul Preferensi Masyarakat Terhadap Bank Syariah ( Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia dan Ban BNI k Syariah Yogyakarta ), menyatakan bahwa informasi mengenai karakteristik dan perilaku nasabah sangat diperlukan sebagai salah satu upaya strategi pengembangan bank syariah . Preferensi nasabah dalam menabung bank syariah dipengaruhi oleh faktor ekonomis seperti mendapatkan manfaat ekonomi, pertimbangan menabung karena pelayanan yang cepat, fasilitas online, lokasi yang mudah dijangkau dan sistem keuangan bank yang sehat. Adapun faktor agamisnya, seperti sesuai dengan perintah agama untuk mengurangi kesenjangan ekonomi di masyarakat, supaya memiliki pemahaman terhadap prinsip-prinsip agama islam dengan baik, agar Lilik Gunawan,Pengaruh Variabel Marketing Mix Terhadap Volume Penjualan pada majalah suara Muhammadiyah Yogyakarta Skripsi UAD Yogyakarta Tahun 2003 tidak dipublikasikan. 7 Nur Hidayah, Pengaruh Pelayanan dan Promosi terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah Tabungan BRITAMA pada PT. BRI ( Persero ) kantor Cab. Yogyakarta Cikditiro Skripsi STIS Yogyakarta th. 2003.6

6

memiliki informasi tentang perbankan syariah dan adanya kondisi lingkungan yang agamis.8 Studi penelitian pada sebuah karya ilmiah lain yang ada kaitannya dengan promosi yaitu Analisis Kegiatan Promosi untuk Meningkatkan Jumlah Nasabah pada Bank BPD DIY Cab. Utama Yogyakarta9. Dalam skripsi tersebut peneliti menyebarkan angket yang berisikan pendapat berupa soal-soal mengenai promosi yang dilakukan oleh Bank BPD DIY selanjutnya dinilai dan dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi produk moment. Hasil analisis menyatakan bahwa promosi sangat efektif dan signifikan terhadap usaha untuk meningkatkan jumlah nasabah. Periklanan merupakan alat promosi yang paling efektif dengan 72% responden. Selanjutnya penyusun tidak menemukan lagi penelitian yang menyangkut promosi pada BMT maupun pada Bank. Hal ini kebanyakan bank tidak bersedia dalam mempublikasikan laporan keuangannya secara terperinci karena sudah menjadi kerahasiaan bank. Pemasaran sesungguhnya merupakan fungsi utama dalam suatu perusahaan, karena tanpa pemasaran barang yang diproduksi tidak akan ada gunanya. Demikian pula sumber daya manusia (SDM) yang tersedia, harus disesuaikan kemampuannya agar sanggup memprodukasi dan memasarkan barang yang telah diproduksikan. Untuk mendukung proses pemasaran itu, peran manajer pemasaran adalah bertanggung jawab atas pengembangan dan pengelolaan strategi pemasaran10. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan11 . Promosi adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran 12.

Delta Khoirunisa, Preferensi Masyarakat Terhadap Bank yariah ( Studi Kasus Bank Muamalat dan Bank BNI Syariah Yogyakarta ) Simposium Nasional I, Sistem Ekonomi Islami, P3EIFE UII, Yogyakarta ( 13-14 Maret 2002 ) halm.27 9 Eni Lestari, Analisis Kegiatan Promosi untuk Meningkatkan Jumlah Nasabah pada Bank BPD DIY Cab. Utama Yogyakarta.Skripsi Universitas Negri Yogyakarta th. 2002 halm. 89 10 M.Manulang , Pengantar Bisnis (Yogyakarta;Gajah Mada University Press, 2002) hlm 207 11 Fandi Tjiptono, Strategi Pemasaran ( Yogyakarta ; ANDI 1997) hlm 95 12 Ibid hlm 2198

7

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) No.59 tentang

akuntansi perbankan Syariah yang dinyatakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI); akuntansi perbankan syariah sebenarnya merupakan penjabaran yang lebih detail tentang standar pengakuan dan pengukuran berbagai item dan transaksi yang dikenal dalam Bank Syariah seperti; Mudhorobah, Musyarokah, Salam, Istisna, Wadiah, Qord, dan transaksi berbasis imbalan seperti; Zakat, Infaq, Shodaqoh, kemudian juga dijelaskan standar pengajian laporan keuangan dan pengungkapannya 13. Phillip Kotler(1997) mendefinisikan marketing mix sebagai perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan (Controller) dan di padukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran14 . Alat pemasaran atau yang lebih dikenal sebagai 4P itu adalah : Product, Price, Place, dan Promotion (produk,harga,distribusi, dan promosi).

G. Sistematika Pembahasan Pembahasan dalam penelitian ini dirumuskan dalam lima bab. Agar dalam penyusunan skripsi ini lebih sistematis dan terfokus, maka penulis sajikan sistematika pembahasan sebagai gambaran umum penulisan skripsi. Bab satu berisi tentang pendahuluan yang menggambarkan bentuk, isi, dan metode penelitian, yang di jabarkan dalam; latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, telaah pustaka, landasan teori, metode penelitian, serta sistematika pembahasan. Bab dua membahas mengenai gambaran umun tentang Landasan teori Strategi pemasaran produk-produk BMT, manajemen pemasaran , bauran pemasaran / Marketing Mix, loyalitas nasabah , dan perilaku konsumen. Permasalahan tersebut dibahas dengan maksud memberikan gambaran lebih jelas mengenai teori yang menjadi pandangan dalam penelitian ini. Bab tiga menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan oleh peneliti Bab empat menjelaskan tentang profil tempat penelitian (BMT Jogjatama)dan analisis data yang didapat dari lapangan dan di analisa sesuai dengan metode penelitian Pernyataan Standar akuntansi Keuangan (PSAK) no;59 Phillip Kotler dan Gray Amstrong, Dasar-Dasar pemasaran .Alih bahasa Alexander Sindoro (Jakarta: Prenhellindo. 1997) I ;4814 13

8

yang telah dicantumkan pada bab sebelumnya yaitu terkait dengan Efektifitas Strategi Bersaing BMT JOGJATAMA atas produk-produk yang dipasarkan. Bab ini juga merupakan inti dari penelitian dengan mendiskripsikan strategi pemasaran BMT Jogjatama . Bab lima berisi tentang kesimpulan dari seluruh masalah yang telah dibahas sebagai jawaban atas pokok masalah. Yang kemudian akan disertakan saran-saran yang di harapkan akan menjadi masukan sebagai tindak lanjut dari penelitian.

9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Strategi Pemasaran Produk BMT Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, strategi adalah ilmu siasat perang atau akal (tipu muslihat ) untuk mencapai suatu maksud15. Jadi Strategi Pemasaran Produk BMT mengandung pengertian sebagai cara yang ditempuh dalam rangka menawarkan dan menjual kepada masyarakat produk-produk BMT sejalan dengan prinsip-prinsip syariah, dan tidak boleh keluar kecuali tidak mengikuti prinsip-prinsip tersebut16 . Dalam memasarkan produk BMT, penegelola perlu memperhatikan beberapa hal penting sebagai berikut; 1. Meluruskan Niat Langkah pertama yang harus dilalui pengelola BMT sebelum

memasarkan produknya adalah dengan meluruskan niat, karena niat merupakan cermin perbuatan seseorang. Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya sahnya perbuatan ( amal ) itu tergantung pada niatnya17

.

Beberapa petunjuk praktis dibawah ini yang dapat dijadikan bahan rujukan para pengelola BMT dalam upaya meluruskan niat, sebagai berikut; a. Luruskan niat dengan selalu penyebut nama Allah SWT bahwa apa yang hendak dilakukan dalam kerangka pemasaran produk BMT tidak lain semata-mata untuk mengharapkan ridho-Nya. b. Luruskan aniat dengan selalu mendekatkan tindakan dengan misi BMT yang telah ditetapkan. c. Luruskan niat dengan dilandasi keyakinan bahwa memasarkan produk bmt juga merupakan salah satu bagian penting dari serangkaian perjuangan menegakkan hokum-hukum Allah SWT di muka bumi ( jihad fi Sabilillah ) dan dakwah menuju jalan yamg benar. W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum BAhasa Indonesia, cet. 6 , Jakarta ; Balai pustaka 1983, hal. 956. 16 Makhluul ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Yogyakarta; UII Press hal 58 17 H.R Imam Muslim ( Hadist Arbain )15

10

d. Luruskan niat dengan menyatakan ikrar dalam hati hendak maksimal dalam memasarkan produk BMT dan peantang menyerah menghadapi segala tantangan karena pertolongan Allah SWT akan dating menyertai langkah-langkahnya. 2. Perhatikan Ulama Hal penting yang perlu diperhatikan pengelola BMT dalam memasarkan produknya adalah melakukan kunjungan ke ulama dengan menjelaskan bahwa BMT di kelola dengan baik mengikuti prinsip-prinsip syariah. Sekali-kali ajak mereka menengok BMT serta praktik pengelolaaan dana dan programprogram BMT. Perlu BMT dipikirkan menjalin langkah-langkah dengan strategis lembaga yang atau

memungkinkan

kerjasama

organisasisosial keagamaam yang berbeda di bawah pengaruh ( naungan ) ulama antara lain ; produk-produk simpanan berbagi hasil BMT, Simpanan Pendidikan untuk para santri, Simpanan Haji, Simpanan Qurban, Simpanan Iedul Fitri dan simpanan lain yang dapat mengakses kebutuhan umat. Sebagai imbangan BMT perlu mempertimbangkan pemberian bagi santri berprestasi / kurang mampu atau sumbangan sarana ibadah18. 3. Memperluas Jaringan Kerjasama Langkah berikutnya yang harus dilalui pengelola dalam memasarkan produknya adalah dengan memperluas jaringan kerjasama saling

mengintungkan ( simbiosis mutualisme ) dengan berbagai pihak, sepanjang tidak mengingkari prinsip-prinsip syariah yang sejak awal ditetapkan sebagai landasan utama usaha BMT. Kerjasama ini dimungkinkan sebagai upaya BMT semakin kukuh di masyarakat karena mengalirnya dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak19, Antara lain ; a. Para Aghniya yaitu orang-orang muslim yang memiliki kelebihan harta ( surplus unit ). b. Pengusaha muslim yang jujur dan memiliki komitmen kuat terhadap pemberdayaan ekonomi umat. Makhluul ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Yogyakarta; UII Press hal, 59 19 Makhluul ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Yogyakarta; UII Press hal, 6018

11

c. Perbankan Syariah, lokal maupun nasional, lembaga-lembaga mikro keuangan syariah lainnya, lembaga permodalan, serta instansi pemerintah maupun swasta yang bergerak dalam bidang ekonomi dan bisnis. d. Semua pihak yang memiliki komitmen sama dalam pemberdayaan ekonomi komponen mayoritas bangsa yang banyak memiliki komitmen sama dalam pemberdayaan ekonomi komponen mayoritas bangsa yang hidup di wilayah akar rumput ( grass root ). 4. Jemput Bola Sebagai lembaga keuangan yang belum lama lahir, BMT membutuhkan promosi dan sosialisasi secara lebih optimal di masyarakat. Keaktifan pengelola dalam memasarkan produk BMT merupakan komponen terpenting diantara komponen-komponen lainnya yang akan menentukan tingkat keberhasilan lembaga. Salah satu cara efektif yang dapat di lakukan untuk mencapai target-target pemasaran produk BMT di awal operasionalnya adalah dengan melakukan pendekatan jemput bola pendekatan ini dilakukan dengan cara petugas langsung mendatangi calon nasabah petugas leluasa menjelaskan mengenai konsep keuangan syariah serta system dan prosedur operasional BMT20. Dari perspektif syariah, jemput bola dapat pula dipahami sebagai upaya BMT mengembangkan tradisi silatutahmi yang menurut Rosulullah SAW dapat menambah rezeki, memanjangkan umur serta menjauhkan manusia dari dendam dan kebencian. Setelah keempat pendekatan umur serta menjauhkan manusia dari di atas dilalui, selanjutnya perlu dikembangkan strategis pemasaran di bawah ini; a. Pengelola BMT harus mampu bertindak jujur, amanah, professional dibidangnya dengan mewujudkan signifikasitransparansi dibidang manajemen. Keikhlasan menerima kritik dan saran, bijaksana dalam mengambil segala keputusan penting, serta mampu memberikan pelayanan terbaik kepada semua orang. Makhluul ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Yogyakarta; UII Press hal, 61-6320

12

b. Memilih produk penghimpunan dana yang tepat dengan ukuran sederhana ( mudah dalam pemasaran, pengelolaan, maupun penerapannya sesuai prinsip-prinsip syariah ), tidak terlalu beresiko artinya dana tersebut dipercayakan penyimpanannya untuk jangka waktu relatif lama 1 sampai 2 th atau lebih dan besaran beban bagi hasil usaha ditentukan berdasarkan perhitungan yang wajar namun tetap kompetitif. Mempunyai nilai jual yang tinggi maksudnya adalah bahwa produk penghimpunan dana yang ditawarkan benar-benar menjawab kebutuhan konkret masyarakat kelas menengah di bawah (defisit-units ).

B. Manajemen Pemasaran BMT Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, difinisi pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.21 Menurut Kashmir ( Pemasaran Bank 2004 ) secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan22. 1. Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan Marketing Mix yang terakhir. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Promosi adalah kegiatan menawarkan suatu produk kepada konsumen dengan cara

Bashu swasta dhammesta, Manajemen Pemasaran ( Analisa Perilaku Konsumen ) BPFE Yogyakarta hlm 4 22 Kasmir. Pemasaran Bank; Kencana; Jakarta. 2004 hlm 6621

13

mempengaruhi konsumen23. Dalam praktiknya paling tidak ada empat mcam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap Bank dalam

mempromosikan baik produk maupun jasanya. Pertama promosi melalui iklan ( advertising ). Kedua melalui promosi penjualan ( Sales Promotion ). Ketiga publisitas ( Publicity ). Dan keempat adalah melalui penjualan ( Personal Selling ). 2. Periklanan ( Advertising ) Iklan adalah sarana yang digunakan oleh bank guna menginformasikan segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh Bank. Tujuan promosi lewat iklan adalah berusaha untuk menarik, dan mempengaruhi calon nasabahnya24. Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media seperti; 1. Pemasangan Billboard ( papan nama ) dijalan-jalan strategis. 2. Percetakan perbelanjaan. 3. Pemasangan sepanduk di lokasi strategis. 4. Melalui Koran atau majalah. 5. Melalui televisi, radio atau media lainnya. Agar iklan efektif dan efisien maka diperlukan program pemasaran yang tepat: 1. Identifikasi pasar sasaran dan motif pembeli. 2. Tentukan misi yang menyangkut sasaran penjualan dan tujuan periklanan. 3. Anggaran iklan yang ditetapkan. 4. Merancang pesan yang akan disampaikan. 5. Memilih media yang akan disampaikan. 6. Mengukur dampak dari iklan. Keunggulan promosi melalui iklan, antara lain : 1. Presentasi Publik, artinya iklan menawarkan pesan yang sama kepada banyak orang. 23 24

brosur

dan

disebarkan

disetiap

cabang

atau

pusat

Kasmir. Pemasaran Bank; Kencana Jakarta 2004 hlm 176 Kasmir. Pemasaran Bank; Kencana; Jakarta. 2004 hlm 177

14

2. Prevasines, yaitu berpeluang untuk mendramatisir produk melalui pemanfaatan suara, warna, atau bentuk produk. 3. Impresionality, maksudnya konsumen atau nasabah tidak wajib untuk memperhatikan dan merespon iklan sekarang.

3. Promosi Penjualan ( Sales Promotion ) Disamping promosi lewat iklan, promosi lainnya dapat dilakukan dengan sales promotion. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan atau meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dapat dilakukan melalui pemberian diskon, kontes, kupon atau sample produk. Dengan media tersebut akan memberikan 3 manfaat25 : 1. Komunikasi. Yaitu memberikan komunikasi yang dapat menarik perhatian nasabah untuk membeli. 2. Insentif, yaitu memberikan dorongan dan semangat kepada nasabah untuk segera membeli produk yang ditawarkan. 3. Invitasi, yaitu nasabah segera merealisasikan pembelian. Bagi Bank promosi penjualan dapat dilakukan melalui : a. Pemberian bagi hasil ( Profit Sharing ) dan bonus. b. Pemberian insentif kepada nasabah yang memiliki simpanan dengan saldo tertentu. c. Pemberian cendera mata, hadiah serta keneng-kenangan lainnya kepada nasabah yang loyal. 4. Publisitas ( Publicity ) Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial serta kegiatan lainnya. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor bank dimata para nasabahnya. Oleh karena itu, publisitas perlu diperbanyak lagi26.. Tujuannya adalah agar nasabah mengenal bank lebih dekat. Dengan ikut kegiatan tersebut, nasabah akan selalu mengingat bank tersebut dan 25 26

Kasmir. Pemasaran Bank; Kencana; Jakarta. 2004 hlm, 179 Kasmir. Pemasaran Bank; Kencana; Jakarta. 2004 hlm, 181

15

diharapkan akan menarik nasabah. Kegiatan publisitas dapat dilakukan melalui : a. mengikuti pameran, b. mengikuti kegiatan amal, c. mengikuti kegiatan social, d. sponsosship kegiatan.

5. Penjualan Pribadi ( Personal Selling ) Di dalam pemasaran lembaga keuangan penjuaan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai Bank, mulai dari cleaning service, satpam, sampai pejabat Bank . Personal Selling juga dilakukan melalui tenaga-tenaga sales untuk melakukan penjualan door to door27. Penjualan secara personal selling akan memberikan beberapa keuntungan Bank, yaitu; a. Bank dapat langsung bertatap muka dengan nasabah atau calon nasabah, sehingga dapat langsung menjelaskan produk Bank kepada nasabah secara rinci. b. Dapat memperoleh langsung bertatap muka dengan nasabah atau calon nasabah, sehingga dapat langsung menjelaskan produk Bank kepada nasabah secara rinci. c. Dapat memperoleh informasi langsung dari nasabah tentang kelemahan produk kita langsung dari nasabah, terutama dari keluhan yang nasabah sampaikan termasuk informasi dari nasabah tentang lembaga keuangan lain. d. memungkinkan hubungan terjalin akrab antar bank dengan nasabah. e. Petugas Bank memberikan pelayanan merupakan citra Bank yang diberikan kepada nasabah apabila pelayanan yang diberikan baik dan memuaskan. f. Membuat situasi seolah-olah mengharuskan nasabah mendengarkan, memperhatikan dan menanggapi Bank. 27

Kasmir. Pemasaran Bank; Kencana; Jakarta. 2004 hlm, 181

16

Secara khusus Personal Selling dilakukan oleh petugas Customer Service atau Service Assistensi.

C. Struktur Organisasi BMT

Musyawarah Anggota Pemegang Simpanan Pokok

Dewan Syariah

Pembina Manajemen

Manajemen

Maal

Tamwil

Pemasaran

Kasir

Pembukuan

Gambar 2.1 ( struktur organisasi kepengurusan baitut tamwil berdasarkan buku pedoman pengelolaan BMT )

17

Ket : .= garis koordinasi = garis komando Musyawarah anggota simpok adalah yang memegang kekuasaan tertinggi di dalam memutuskan kebijakan-kebijakan makro BMT. Dewan syariah adalah yang mengawasi dan menilai oprasionalisasi BMT. Pembina manajemen yang bertugas untuk membina jalannya BMT dalam merealisasikan programnya. Manajemen adalah yang bertugas untuk mensosialisasikan dan mengelola produk-produk BMT kepada masyarakat. Kasir bertugas melayani nasabah. Pembukuan bertugas untuk melakukan pembukuan atas aset dan omset BMT. D. Bauran Pemasaran ( Marketing Mix) Bauran Pemasaran ( Marketing Mix ) merupakan komponen-komponen yang di manfaatkan oleh manajemen di dalam kegiatan penjualan, menurut hermawan kertajaya bahwa pemasaran ( marketing mix )28 terdiri dari 4p ( product, price, place, promotion ). 1. Produksi ( Product ) atau jasa Pruduk atau jasa yang dibuat harus memperhatikan nilai kehalalan, bermutu, bermanfaat dan berhubungan dengan kehidupan menusia. Melakukan jual beli yang mengandung unsur tidak jelas ( gharar ) terhadap suatu produk akan menimbulkan potensi terjadinya penipuan dan ketidak adilan terhadap salah satu pihak. Rasulullah SAW melarang kita untuk transaksi terhadap suatu produk yang mengandung unsur gharar. Sabda Rasullah SAW : 28

Amin Abdullah, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah. PT. Grasindo. Jakarta ( 2007 ); hlm

59-62

18

Sesungguhnya Nabi SAW. Melarang jual beli dengan lemparan batu dan jual beli yang samara (gharar) .H.R Muslim.29 .Hakim bin Hizam bertanya: Ya Rasulullah! Sesungguhnya saya membeli beberapa barang dagangan, maka apakah yang halal bagiku daripadanya, dan apa pula yang haram bagiku? Nabi

Menjawab:Apabila engkau membeli sesuatu, maka janganlah engkau jual, sebelum engkau memegangnya (menerimanya) H.R.Ahmad30.

Kualitas dari suatu produk harus menjadi perhatian utama dimana barang yang dijual harus jelas dan baik kualitasnya, agar calon pembeli dapat menilai dengan midah terhadap produk tersebut. Dengan demikian, pengertian produk dalam ekonomi syariah haruslah memenuhi standarisasi mutu, berdaya guna, mudah di pakai, indah dan memiliki daya tarik. 2. Harga ( Price ) Penentuan harga dalam ekonomi syariah didasarkan atas mekanisme pasar, yakni harga ditentukan berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran atas azas sukarela ( antaradhiin ). Sehingga tidak ada satu pihak pun yang teraniaya atau terzalimi. Dengan syarat kedua belah pihak yang bertransaksi mengetahui mengenai produk dan harga yang dipasarkan. Islam memperbolehkan ketentuan monopoli, duopoly atau oligopoly dalam penentuan harga serta keuntungan yang diperoleh dari suatu produk merupakan keuntungan normal31. Islam melarang praktir ikhtiar, yaitu mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan jalan menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi atau yang sering kita kenal monopolys rent seeking. Sabda Rasullulah SAW : Sesungguhnya Allah Penentu harga, Penahan, Pelepas dan Pemberi rizki, dan sesungguhnya aku berharap bertemu dengan Allah dalam 29

Hamzah yakub, Kode etik dagang menurut islam. CV.Diponegoro.Bandung (1984) cet 1

,hal 133 30 31

Ibid. hal 93 Adiwarman Karim, Bank Islam. (Analisis Fiqh dan Keuangan.) Rajawali; Jakarta 2003

19

keadaan tidak seorang pun daripada kalian menuntut aku karena perbuatan dhalim terhadap jiwa atau tentang harga(barang-barang). (H.R.Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan disahkan oleh Ibnu Hibban)32. 3. Tempat ( Place ) Penentuan tempat ( Place ) yang mudah terjangkau dan dilihat akan memudahkan bagi konsumen untuk mengetahui, mengamati dan memahami dari suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Penentuan tempat didasarkan atas jenis usaha atau produk yang diciptakan. Misalnya untuk produk-produk sembako ( Customer Good ) yang tidak tahan lama akan lebih baik jika ditempatkan dekat dengan keberadaan konsumen. Untuk barang-barang berharga dan bermutu tinggi akan lebih baik jika dibayarkan di tempat yang berkesan mewah. Penempatan suatu produk atau jasa sangat mempengaruhi tingkat harga, semakin representative suatu tempat maka berdampak akan semakin tinggi nilai suatu produk. 4. Promosi ( Promotion ) Promosi dalam system ekonomi syariah harus memperhatikan nilainilai kejujuran dan menjauhi penipuan. Media atau saran dan metode yang di gunakan harus sesuai dengan syariah. Beberapa kelemahan promosi menurut Aux Schulz dalam buku The Marketing Game, yakni been thre, done that : penyakit mengantuk : barang hasil tidak bermutu ( Trinkets and Trustuitis ) a. Been There, done that, yakni sebuah kondisi yang merasa puas dengan system promosi tahun lalu kemudian system it uterus dipertahankan. b. Penyakit mengantuk, yakni terjadi karena lemahnya promosi yang dilakukan sangat membosankan konsumen sehingga konsumen

mengantuk dan tidur, pemberian kupon adalah salah satunya.

32

Hamzah yakub, Kode etik dagang menurut islam. CV.Diponegoro.Bandung (1984) hal

167 cet I

20

c. Barang kecil dan tidak bermutu ( Trinkest ). Yakni penyakit yang sering ditemui dalam promosi adalah pemberian barang kecil dan tak bermutu. Konsumen dianggap anak kecil yang membutuhkan barang-barang pemberian, memang biaya promosi tidaklah besar, tetapi biasa dipastikan kerugian akan terjadi dengan metode promosi seperti itu.

Selain bauran pemasaran yang disebutkan di atas dalam bukunya phillip kotler di bahas mengenai perincian 4P sebagai berikut :

Perincian 4P dari Marketing Mix

Product ( Produk ) Kualitas Features dan style Merek kemasan Product line Tingkat pelayanan

Place ( Sistem Distribusi ) Saluran distribusi Jangkauan distribusi

Promotion ( Promosi ) Periklanan Personal selling Promosi penjualan

Price ( Harga ) Tingkat harga Potongan harga Waktu pembayaran

dan Lokasi penjualan

Pengangkutan Persediaan Penggudangan

publisitas

Syarat pembayaran

Tabel 2.1 Kombinasi aspek-aspek strategi pemasaran, atau 4P dari marketing mix menurut Mc Carthy33

E. Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen ( Cosumer Behavior ) dapat dideviisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa. Termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut34. Philip Kotler, op. cit. hlm 89 Basu Swasta Dharmmesta. Manajemen Pemasaran ( Analisis Perilaku Konsumen ) BPFE Yogyakarta 2000, hlm15 34 33

21

Menurut Engel., Blackwell Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa . termasuk proses yang keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini35. Teori konsumsi menurut perspektif islam. Secara garis besar dapat dibagi menjadi 4 aksioma pokok36, yaitu ; 1. Tauhid ( Unity / Kesatuan ) Karakteristik utama dan pokok dalam islam adalah Tauhid tujuannya adalah jauh kedepan, yaitu menjaga hubungan dengan Allah secara baik dan mencapai ridho-Nya, rabbaniyyah gayah ( tujuan ) dan wijhah (sudut pandang )37.

Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya ( Al-Insyiqaaq.6 ) 38

Kriteria kedua adalah rabbaniyah masdar ( sumber hukum ) dan manhaj (sistem). Merupakan suatu sistem yang ditetapkan untuk mencapai sasaran dan tujuan puncak ( tauhid ), yang bersumber pada Alquran dan sunnah Rasul. Aksioma Tauhid merupakan bentuk dimensi vertikal yang memadukan segi politik, ekonomi, sosial dan religius dalam kehidupan manusia menjadi kebutuhan homogen. Bila dihubungkan dengan fungsi integratif, tauhid merupakan kenyataan mendalam mengenai hubungan seorang hamba dengan Tuhan-Nya sehingga akan berhasil ( mencari kebenaran ). 2. Adil ( Equlibrium / Keadilan ) Adil merupakan salah satu pokok etika islam. Keadilan adalah hak-hak nyata yang mempunyai realitas, artinya keadilan tidak dapat di samakan dengan keseimbangan. Karena keadilan berawal dari usaha memberikan hak kepada setiap individu ( yang berhak menerima ) sekaligus menjaga atau memelihara hak

35

J.F Engel R. Blackwell alih bhs fx. Budianto. Bina Aksara. Jakarta 1994 hlm 3 Perilaku Muhammad. Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam. BPFE. Yogyakarta 2004 hlm 168-

Konsumen36

172 Sayed Nawab Haidar Nafqi, Etika dan Ilmu Ekonomi, suatu sintesis Islami, Bandung; Mizan, 1985. hlm 78 - 79 38 Al-Quran Q.S ; 84 ; 6. Yogyakarta, UII Press. 200237

22

tersebut.

Salah

satu

manifestasi

keadilan

menurut

Al-Quran

adalah

kesejahteraan39. 3. Free Will ( Kehendak Bebas ) Manusia merupakan makhluk yang berkehendak bebas, namun kebebasan ini tidaklah berarti bahwa manusia terlepas dari qadha dan qodar yang merupakan hokum sebab akibat yang didasarkan pada pengetahuan dan kehendak tuhan. Pandangan Al-Quran terhadap nurani manusia adalah kebebasan dan kemerdekaan, dimana fitrah illah dapat hidup dalam segala keadaan dan lingkungan, sehingga Allah memberikan ganjaran dan siksaan kepada manusia.

Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat (Ash-Shaaffaat; Ayat 96 )40 4. Amanah ( Responsibility / tanggungjawab ) Etika dari kehendak bebas adalah pertanggungjawaban. Dengan kata lain, setelah melakukan perbuatan maka ia harus bertunggungjawab. Suatu hubungan logis dengan adanya prinsip kehendak bebas. Allah berfirman, yang artinya :

Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya akan melihat ( balasan )-nya ( Az- Zalzalah : Ayat 7 ) 41

Demikian halnya dalam melakukan konsumsi, manusia diberikan kebebasan untuk melakukan konsumsi, atau memiliki perilaku konsumen secara bebas, namun harus sesuai dengan etika islam. Untuk itu etika konsumsi dalam islam selalu merujuk pada dasar halalan Thayyiban dan sederhana. 5. Halal Kehalalan merupakan salah satu batasan bagi manusia untuk memaksimalkan kegunaan. Dengan kata lain, kehalalan adalah salah satu kendala untuk memperoleh maksimalisasi kegunaan konsumsi dalam kerangka ekonomi islam.

39 40

Al-Quran Q.S ; 5,8,7. Yogyakarta , UII Press. 2002 Al-Quran Q.S ; 37 ; 96. Yogyakaaaarta, UII Press. 2002 41 Al-Quran Q.S ; 99 ; 7. Yogyakarta, UII Press. 2002

23

Sebagai contoh pengharaman khamr dalam arti luas, adalah upaya antisipasi yang ditimbulkan baik bagi konsumen ( secara jasmani atau rohani )42.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen Perilaku konsumen sangat dipengaruhi berbagai lapisan masyarakat dimana ia dilahirkan dan dibesarkan. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku konsumen terbagi menjadi empat43. 1. Kebudayaan Aspek belajar telah menjadikan cara hidup manusia dengan berbagai sistem perilaku sebagai suatu kebudayaan culture . Kebudayaan menurut ilmu antropologi adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Definisi lain dari dari kebudayaan di kemukakan oleh Stanton sebagai berikut ; kebudayaan adalah simbol dan fakta yang komplek, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur perilaku manusia dalam masyarakat yang ada. Mempelajari perilaku konsumen adalah mempelajari perilaku manusia. Perusahaan di tuntut untuk mengerti akan implikasi dari kebudayaan dimana perusahaan beropreasi. Barang-barang atau produk, penentuan harga, promosi, pembungkusan, warna, merk dan lambing, semuanya harus dipilih dan dirancang secara teliti untuk menjadikan suatu barang dapat diterima dalam kebudayaan konsumennya. Manajemen pemasaran harus memahami adanya perbedaan didalam kebudayaan masing-masing masyarakat mulai dari kebudayaan khusus ( subculture ), kebudayaan ethnis ( ethnic subculture ), dan masyarakat yang mempertahankan tradisi ( age subculture ).

Muhammad. Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam. BPFE. Yogyakarta 2004 hlm. 172 Basu Swasta Dharmmesta. Manajemen Pemasaran ( Analisa Perilaku Konsumen ) BPFE. Yogyakarta 2000, hlm 5943 42

24

2. Kelas Sosial Terjadinya lapisan-lapisan dalam masyarakat atau yang dikenal dengan istilah ( social stratification ) kelas sosial / lapisan sosial menurut ahli sosiolog Pitirim A. Sorokin adalah bahwa pembedaan penduduk atau masyarakat terbagi menjadi beberapa kelas secara bertingkat. Di masyarakat kita pada pokoknya kelas sosial dapat dikelompokkan kedalam tiga golongan, yaitu44 : 1. Golongan atas Yang termasuk dalam kelas ini antara lain ; pengusaha-pengusaha kaya, pejabat-pejabat tinggi. 2. Golongan menengah Yang termasuk dalam kelas ini antara lain ; karyawan instansi pemerintah, pengusaha menengah. 3. Golongan rendah Yang termasuk dalam kelas ini antara lain ; buruh-buruh pabrik, pegawai rendah, tukang becak dan pedagang kecil. Perilaku konsumen antara kelas sosial yang satu akan sangat berbeda dengan kelas lain, karena golongan sosial ini menyangkut aspek sikap yang sangat berbeda beda. Artinya pembagian kelas sosial bagi pemasaran dapat di gunakan sebagai variable yang bebas ( independent ) untuk mensegmentasikan pasar dan meramalkan tanggapan konsumen terhadap kegiatan pemasaran perusahaan. Antara berbagai kelas sosial dapatlah diamati adanya perbedaan yang cukup menyolok dalam hal kegiatan-kegiatan mengisi waktu luang, membaca majalah, selera makan, perhatian pada mode, kesediaan menerima inovasi baru.

Basu Swasta Dharmmesta. Manajemen Pemasaran ( Analisa Perilaku Konsumen ) BPFE. Yogyakarta 2000, hlm, 6344

25

3. Keluarga Istilah keluarga ( family ) dipergunakan untuk menggambarkan barbagai macam bentuk rumah tangga. macam-macam bentuk keluarga tersebut adalah45 Keluarga inti ( nuclear family ), menunjukkan lingkup keluarga yang meliputi ayah, ibu, anak-anak yang hidup bersama. Keluarga besar ( extended family ), yaitu keluarga besar ditambah dengan orang-orang yang mempunyai ikatan saudara dengan keluarga tersebut, seperti kakek, nenek, bibi, paman dan manantu. Dalam pasar konsumen, keluargalah yang banyak melakukan pembelian. Peranan setiap anggota dalam membeli berbeda-beda menurut macam barang tertentu yang dibelinya. Setiap anggota keluarga memiliki selera dan keinginan yang berbeda. Oleh karena itu, manajer pemasaran perlu menetahui sebenarnya siapa anggota keluarga yang bertindak sebagai pengambil inisiatif, penentu, pembeli atau siapa yang mempengaruhi suatu keputusan dalam membeli. Diantara anggota-anggota keluarga, ibu rumah tangga adalah pembeli utama bagi keluarga. Biasanya ibu rumah tangga yang memegang uang dan mengatur pengeluaran, ia merupakan agen pembelian. Ia tidak hanya menentukan dan membeli barang-barang yang dibutuhkan keluarga seharihari, tetapi juga barang-barang yang dibutuhkan keluarga setiap harinya. Tetapi wewenang memutuskan pembelian antara suami istri tergantung dari tipe keluarga, yang pada umumnya dibagi menjadi empat tipe keluarga46 ; 1. Otonomi ( autonomic ) dimana jumlah keputusan yang diambil oleh suami dan istri masing-masing sama banyaknya. 2. Dominasi Suami ( husband dominant ) dimana sebagian besar dari pembelian untuk rumah tangga diputuskan oleh suami.

Basu Swasta Dharmmesta. Manajemen Pemasaran ( Analisa Perilaku Konsumen ) BPFE. Yogyakarta 2000, hlm70 46 Basu Swasta Dharmmesta. Manajemen Pemasaran ( Analisa Perilaku Konsumen ) BPFE. Yogyakarta 2000, hlm 7145

26

3. Dominasi Istri ( wife dominant ) dimana sebagian besar pembelian untuk rumah tangga diputuskan oleh istri. 4. Syncratic dimana sebagian besar keputusan untuk membeli kebutuhan dilakukan bersama-sama. Siklus kehidupan keluarga dalam pembelian akan berubah-ubah sesuai dengan perkembangan tahap di dalam siklus kehidupan keluarga ( family life cycle ), yaitu sesuai dengan tahapan yang alami dalam kehidupan keluarga dan sifat umum untuk masing-masing tingkat, serta pembelian yang mungkin dilakukannya.

b. Tahap Keputusan Pembelian 1. Model pembelian oleh konsumen untuk memahami perilaku konsumen dalam memenuhi kebutuhannya, dapat di kemukakan dua model proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen47; 2. Model fenomenologis, model perilaku konsumen ini berusaha

mereprodusir perasaan-perasaan mental dan emosional yang di alami konsumen dalam memecahkan masalah pembelian yang sesungguhnya. Model fenomenologis ini dapat mempunyai banyak kegunaan bagi manajer pemasaran, antara lain; a. Dapat di peroleh gambaran umum mengenai tahap-tahap yang dilalui dalam proses pembelian. Perusahaan harus memahami apa yang terjadi dalam tiap tahap dari proses pembelian, dan mendasarkan program pemasarannya atas tahap-tahap tersebut. b. Dapat diperoleh petunjuk mengenai variable-variabel penting didalam proses pembelian missal harga,penjual,sifat-sifat barang, dan

sebagainya. c. Dapat membentu perusahaan untuk memahami dunia emosi dan mental dari konsumen, sehingga peruahaan dapat merencanakan saat 47

Hani handoko.manajemen pemasaran, BPFE Yogyakarta, 2000, hlm99

27

dan cara yang tepat dalam mempengaruhi konsumen melalui promosinya. 3. Model logis, model perilaku konsumen ini berusaha menggambarkan

struktur dan tahap-tahap keputusan yang diambil konsumen mengenai (a) jenis,bentuk,modal dan jumlah yang akan dibeli, (b) tempat dan saat pembelian, (c) harga dan cara pembayaran.

c. Struktur keputusan keputusan untuk membeli yang di ambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan.setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur yang terdiri dari48: 1. Keputusan tentang jenis produk 2. Keputusan tentang bentuk produk 3. Keputusan tentang merek 4. Keputusan tentang penjualnya 5. Kepututusan tentang jumlah produk 6. Keputusan tentang waktu pembelian 7. Keputusan tentang cara pembayaran Awal dari setiap perilaku pembelian adalah kesadaran akan adanya atau dimilikinya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi. Perilaku konsumen baik jasa ataupun barang tidak berbeda, karena pada hakekatnya pembelian atau penggunaan barang dan jasa hanya merupakan suatu sarana untuk memenuhi kebutuhan49.

Basu swastadharmmestha, manajemen konsumen)BPFE,Yogyakarta, 2000.hlm102-104 49 Yazid, Pemaaran jasa(konsep dan UII,Yogyakarta,2005.hlm44 48

pemasaran(analisa implementasi),

perilaku FE

Ekonisia

28

d. Tahap Pengambilan keputusan Untuk Membeli perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas lima tahap50,yaitu; 1. Menganalisa Kebutuhan dan Keinginan Penganalisaan kebutuhan dan keinginan ini ditujukan terutama untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi atau terpuaskan. 2. Pencarian informasi dan Penilaian sumber-sumber Tahap kedua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan dengan pencarian informasi tentang sumber-sumber dan menilainya, pencarian informasi dapat bersifat aktif atau pasif. Pencarian informasi yang bersifat aktif dapat berupa kunjungan ke beberapa toko, minimarket untuk membandingkan harga dan kualitas produk. Sedang informasi pasif mungkin hanya membaca iklan di majalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus dalam pikiranya tentang gambaran produk yang di inginkan. 3. Penilaian dan Seleksi terhadap Alternatif Pembelian Tahapan ini meliputi dua tahap yaitu tujuan pembelian dan seleksi alternatif pembelian berdasarkan tujuannya. Tujuan pembelian bagi setiap konsumen tidak sama. ada yang hanya sekedar untuk meningkatkan prestise misal; pembelian mobil), ada yang bertujuan untuk jangka pendek (pembelian makanan), ada yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan (pembelian buku) dan sebagainya. 4. Keputusan untuk membeli Pemilihan penjualan didasari oleh motif langganan (patronage motive), yang sering menjadi later belakang pembelian konsumen.dalam hal ini konsumen lebih mengutamakan untuk membeli pada penjualan tertentu. Fakor-faktor yang menentukan adanya motif langganan adalah ; 50

Hani handoko manajemen pemasaran.BPFE, Yogyakarta 2000.hlm106-112

29

a. Lokasi penjualan yang strategis, pelayanan yang baik, tempat persediaan yang mudah di capai. b. Desain toko c. Kemampuan tenaga penjualnya d. Harga e. Pengiklanan dan sales promotion dari toko f. Servis yang di tawarkan g. Penggolongan barang.

5. Perilaku Sesudah Pembelian Semua tahap yang ada di dalam, proses pembelian sampai dengan tahap kelima adalah bersifat operatif. Bagi perusahaan, perasaan dan perilaku sesudah pembelian juga sangat penting. Perilaku mereka dapat

mempengaruhi penjualan ulang dan juga mempengaruhi ucapan-ucapan pembeli kepada pihak lain tentang produk perusahaan. c. Perlindungan Konsumen Kesadaran tentang kewajiban terhadap konsumen sampai sejauh ini belum banyak terimplementasikan dalam dunia usaha. Pada tahun 1962 adalah presiden John F. Kennedy mengirim usulan kepada kongres apa yang disebut Special Message on Protecting the Costumers Interest, dimana beliau menetapkan empat hak yang dimiliki oleh konsumen : The Right to Safety, The Right to be Informed, The Right to Choose, The Right to be Heard. Namun perumusan ini kurang lengkap, karena itu hak-hak konsumen meliputi hak atas keamanan, hak atas informasi, hak untuk memilih, hak untuk didengarkan, hak lingkungan hidup (jaminan bahwa komoditas tidak merusak lingkungan sekitar) dan hak konsumen atas pendidikan ( yaitu hak konsumen dididik untuk dapat melakukan kritik atas suatu komoditas ) di Indonesia. Semua hak tersebut telah masuk dalam undang-undang tentang perlindungan konsumen sejak 1999, termasuk di dalamnya hak-hak lain seperti hak untuk mendapatkan advokasi. Serta perlindungan dan hak untuk mendapatkan ganti rugi51. 51

Muhammad, Etika Bisnis Islami. UPP AMP YKPN. Yogyakarta 2004, hlm 161

30

Dalam jurnal bisnis bergengsi Harvard business review edisi desember2003, Frederick F.Reicheld, pakar loyalitas pelanggan menyatakan bahwa sebenarnya cukup satu pertanyaan saja yang perlu diajukan untuk mengukur tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan, apakah pelanggan akan merekomendasikan produk atau perusahaan itu kepada orang lain? Loyalitas pelanggan adalah sesuatu yang lebih daripada sekedar pembelian berulang (repeat purchases). Banyak yang masih menyangka bahwa jika pembeli membeli produk kita terus-menerus sudah pasti dia merupakan pelanggan loyal. Belum tentu. Seseorang melakukan pembelian berulang atau rutin menggunakan jasa kita bias jadi bukan karena loyal, melainkan disebabkan hal-hal lain, misalnya terbatasnya pilihan atau kurangnya informasi tentang produk lain52. Jadi pada hakekatnya, konsumen mengandung pengertian yang sangat luas sebagaimana yang di ungkapkan oleh presiden Amerika Serikat John F kennedy Consumers by definition Include Us All( Secara definisi kita semua adalah konsumen )53. Undang-undang perlindungan konsumen no. 8 tahun 1999 BAB I, Pasal I, No. 2 mendefinisikan konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk yang lain dan tidak untuk diperdagangkan54.

Hernawan Kerta Jaya On Marketing Mix ( Seri 9 Elemen Marketing ). Mizan. Bandung 2006. Hal 71 72. 53 Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen, Grasindo; Jakarta 2000. Hal 2. 54 Pemerintah Republik Indonesia. Undang undang perlindungan konsumen, monopoli dan undang undang hak cipta, paten dan merk. Penerbit CV Tamita Utama : Jakarta 1999. Hal 5.52

31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Sifat dan Jenis Penelitian Sifat penelitian ini adalah bersifat deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data, dengan cara menyajikan, menganalisis dan menginterprestasikan data55. Sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research ) yaitu penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuai dengan unit sosial, individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat56.B. Populasi Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga . Dengan demikian maka dalam penelitian ini yang dijadikan populasi oleh peneliti adalah seluruh nasabah dan karyawan BMT Jogjatama. Objek yang di temui oleh peneliti adalah 26 nasabah dan satu orang manajer marketing.57

C. Sumber Data Dalam penelitian ini sumber yang di jadikan bahan penelitian adalah data primer, yaitu data yang langsung di peroleh dari sumbernya yaitu BMT Jogjatama. Data ini merupakan data mentah dari hasil wawancara dan dokumentasi yang kemudian diolah dan disimpulkan oleh peneliti.

D. Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian Penelitian ini di laksanakan di BMT Jogjatama pada bulan April-Juni 2009 di Jl.Nyi Ahmad Dahlan No.5 Yogyakarta. Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, cet.8 (Jakarta: PT Bumi Aksara,2007), hal. 44. 56 Ibid, hal. 46. 57 Masri Singarimbun dan sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, cet. II ( Jakarta; PT Pustaka LP3ES, 1995), hal.152.55

32

E. Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan dua metode yaitu :

a. Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data dengan tanya jawab yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian58.Penulis mengumpulkan data dengan wawancara atau tanya jawab langsung dengan beberapa karyawan BMT Jogjatama. Jenis wawancara yang penyusun pilih adalah wawancara terbuka dan terstruktur. Terbuka maksudnya para subyek tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud wawancara itu. Sedangkan terstruktur adalah pewawancara yang menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang diajukan59. Adapun yang menjadi informan adalah sebagian pengurus, pengawas, karyawan dan sebagai anggota yang memiliki informasi tentang permasalahan penelitian. b. Dokumentasi, yaitu pengambilan data yang diperoleh melalui dokumendokumen60. Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data-data yang berupa diktat, catatan, arsip,dan sebagainya yang berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan tentang sejarah berdirinya BMT Jogjatama, susunan kepengurusan, program kegiatan BMT dan produk-produk yang dipasarkan BMT Jogjatama.

F. Teknik Analisis Data Penulisan analisis data yaitu setelah data yang terkumpul telah di hitung, di code dan telah diikhtisarkan dalam penyajian data, selanjutnya adalah menganalisa data dari hasil yang telah di peroleh dari sumbernya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan permasalahan peristiwa baik melalui rasponden ataupun sumber data lain (yang terkait dengan BMT Jogjatama). Koentjaraningrat, Metode-metode dalam masyarakat ( Jakarta : PT. Gramedia, 1993 ), cet, Ke-5, hlm. 129 59 Lexy J. Moleong, Op. Cit, hlm.137-138. 60 Ibid,hlm.7358

33

Dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan dua permasalahan pokok yang penulis angkat dengan cara: 1. mendeskripsikan strategi bersaing BMT Jogjatama dalam meningkatkan keunggulan kompetitif pada produk yang telah di pasarkan dengan

mengungkapkan; a. strategi pemasaran yang dilakukan oleh BMT Jogjatama b. mengukur rata-rata tingkat efektifitas tiap bulannya yang diperoleh BMT Jogjatama 2. mendeskripsikan dan mengklarifikasi tentang penerapan teori pemasaran yang meliputi 4P( Product Price Place Promotion). Dari teori pemasaran tersebut yang lebih di tekankan oleh peneliti adalah permasalahan yang berkaitan dengan penjualan produk dan jasa BMT terhadap jumlah pendapatan yang

diperoleh BMT Jogjatama yaitu dengan mengeksplorasi produk unggulan BMT.

34

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Profil BMT Jogjatama 1. gambaran umum BMT Jogjatama a. Sejarah BMT Jogjatama BMT (Baitul Mall Wat Tamwil) Jogjatama merupakan sebuah lembaga keuangan mikro syariah yang telah tumbuh dan berkembang pesat di Yogyakarta. BMT Jogjatama terbentuk sebagai lembaga keuangan syariah dengan model yang mampu melakukan fungsi intermediate antara pihak yang memiliki dana (shahibul maal) dengan pemilik usaha(mudharib). Keberadaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah yaitu BMT Jogjatama mampu menjadi solusi alternatif bagi masyarakat muslim, khususnya untuk kegiatan simpan pinjam dengan pola usaha syariah dan bebas dari riba yang terdapat di lembaga keuangan konvensional61. BMT Jogjatama didirikan pada bulan agustus 2002 dengan nama awal BMT TARUNA. Seiring perjalanan waktu, pada bulan Februari 2005 pihak pengurus dan manajemen mengambil kebijakan untuk melakukan perubahan nama menjadi BMT Jogjatama. Dalam perkembangaanya BMT Jogjatama berupaya menempatkan diri sebagai mitra yang terpercaya dalam menjaga amanah yang diberikan masyarakat serta berusaha secara sungguh-sungguh memberikan pelayanan yang terbaik. Saat ini BMT Jogjatama memiliki 5 kantor Unit Pelayanan Kas yang bertempat di Gowok, Piyungan, Sleman, Tajem dan Karangkajen, serta Kantor Pusat Operasional di Jl. Nyi Ahmad Dahlan No. 5 Yogyakarta, yakni 43 karyawan, 3 orang pengurus, 2 orang Pembina manajemen, 2 orang dewan pengawas syariah, 1orang internal auditor dan 1orang

Pembina/penasihat. Dengan melakukan perbaikan di segala bidang yang meliputi; penerapan teknologi, sistem akuntansi, SDI yang handal, pemahaman 61

Buku Profil KSU Syariah Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Jogjatama yogyakarta hal 1-10

35

konsep syariah dan mengaplikasikannya, penerapan SOP yang baku dan tepat dengan visi manajemen yang berorientasi pada prestasi, potensi pasar binaan yang jumlahnya lebih dari 20 pasar, dengan jumlah nasabah lebih dari 6.000 anggota. Pengakuan pemerintah dan puluhan organisasi / lembaga yang menjadi mitra kerja, serta citra dan nama baik yang sudah mulai tertanam di masyarakat, menjadi pendorong dan kekuatan sendiri, sehingga harapan dan masa depan BMT jogjatama yang sudah menjadi aset di masyarakat terus berperan aktif untuk kemajuan perekonomian umat. Melalui kerja keras dan semangat kebersamaan serta ridho Allah SWT. b. Visi,Misi, dan BMT Jogjatama Visi BMT Jogjatama adalah menjadi mitra terpercaya dalam membangun kemandirian ekonomi umat menuju terbentuknya masyarakat madani. Misi BMT Jogjatama adalah mendorong terjadinya proses percepatan pelaksanaan ekonomi syariah yang berkelanjutan. c. Moto,Jargon, tujuan BMT Jogjatama Moto BMT Jogjatama adalah Profesional Menjaga Amanah Jargon BMT Jogjatama adalah Jogjatama!!! Maju Bersama, sukses bersamabismillah Tujuan BMT Jogjatama adalah sebagai berikut; Meningkatkankesejahteraan Umat melalui pendekatan

pemberdayaan dan pengembangan ekonomi dan sosial dengan dasar syari. Memberikan pelayanan terbaik kepada umat dengan sikap amanah dan professional sesuai dengan fungsi dan peran BMT. d. Nilai dan Prinsip Dasar BMT Jogjatama Nilai dasar BMT Jogjatama adalah Moral (Amanah, Jujur, dan Ikhlas). Prinsip dasar BMT Jogjatama adalah Profesional, Akuntabilitas, Konsisten, dan Berkesinambungan e. Kedudukan Lembaga Kedudukan BMT Jogjatama adalah Netral, Non Partisan, Independen, Mandiri

36

f. Manajemen Dikelola oleh personil dengan kemampuan profesional pada bidangnya yang memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan kemampuan ekonomi masayarakat muslim menuju terbentuknya tatanan masyarakat madani. g. Konsep Spiritual Berbasis Syariah Menuai Berkah

2. Tentang Karyawan BMT Jogjatama a.. Komposisi Karyawan (SDM) Dengan konfigurasi segitiga lainnya, komposisi pegawai yang bekerja di KSU Syariah BMT Jogjatama berasal dari berbagai disiplin ilmu dan latar belakang, yang semuanya dapat disimpulkan, bahwa pegawai KSU Syariah BMT Jogjatama berasal dari, Profesional terpilih. b. Fungsi Karyawan Konfigurasi segitiga yang terakhir adalah bahwa dari komposisi pegawai yang tergabung di KSU Syariah BMT Jogjatama, diharapakan bisa bersinergi membentuk satu kesatuan tim yang memperkokoh KSU Syariah BMT Jogjatama, dan juga diharapakan bisa terjadi transfer ilmu antar pegawai sebagai berikut. c. Sebagai Dai Setiap karyawan yang bekerja di KSU Syariah BMT Jogjatama juga merupakan penyeru dawah di masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, tidak jarang karyawan KSU Syariah BMT Jogjatama diminta oleh anggota atau masyarakat atau kelompok-kelompok talim untuk mengisi pengajianpengajian. d.Sebagai Marketer Sebagai penyeru dawah, maka sangat strategis karyawan KSU Syariah BMT Jogjatama juga bisa memasarkan produk-produk, program dan berbagai kegiatan KSU Syariah BMT Jogjatama, sehingga bisa disebarluaskan sedemikian rupa di lingkungan masyarakat.

37

e.Sebagai Konsultan Bisnis Fungsi yang selanjutnya ini, merupakan fungsi yang dijadikan jembatan bagi KSU Syariah BMT Jogjatama dengan anggota, dalam hal pendampingan usaha. Sehingga diharapkan di samping KSU Syariah BMT JOgjatama Menggulirkan dana pembiayaan, juga menjadi mitra

pengembangan usaha anggota. f.. Kunci Pergerakan Dzikir kepada Allah SWT Dengan lebih mendekatkan diri pada Allah SWT, diharapkan semoga segala yang diupayakan KSU Syariah BMT Jogjatama senantiasa mendapat ridha dari Allah SWT. Pikiran Jernih Semakin dekat kepada allah SWT diharapkan allah akan semakin membuka jalan fikiran kita hanya kepada kebaikan dan juga keebersihan berfikir untuk menimbulkan etos kerja yang baik dan professional. silaturrahim tertanamnya hubungan yang baik dengan sesama manusia, dengan menyambung tali silaturrahim, akan semakin mempererat ukhuwah islamiyah dalam rangka membangun kesejahteraan umat.

3. Produk BMT Jogjatama a. Simpanan Al- Wadiah Yadh Adhomanah Simpanan dengan model titipan untuk anggota yang kemudian bisa di ambil sewaktu-waktu dengan adanya bonus sesuai dengan pendapatan BMT.keuntungannya; mendapat bonus dan otomatis akan

ditambahkan pada saldo simpanan pada tiap bulannya. Mudharabah Simpanan yang menggunakan akad mudharabah dengan ketentuan penabung statusnya menjadi shahibul maal dengan menempatkan

38

dana di BMT dan akan dipergunakan untuk usaha produktif kepada anggota pembiayaan a. Simpanan Pendidikan. b. Simpanan Qurban. c. Simpanan Walimah. d. Simpanan Haji/Umrah. Mudharabah Berjangka Simpanan berdasarkan prinsip mudharabah Muthlaqah( Investasi Tidak Terikat). Dengan prinsip ini penyimpan diperlakukan sebagai orang pihak ketiga (shahibul mall) yakni dana investasi dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat pengusaha kecil dan menengah perseorangan maupun lembaga secara profesional dan memenuhi aspek syariah, yang kemudian laba dari keuntungan dibagi antara shahibul maal dengan BMT sesuai porsi yang ditetapkan oleh pihak Manajemen BMT Jogjatama. Dengan pilihan berjangka 3,6 dan 12 bulan. Mudharabah Muqoyyadah Simpanan berdasarkan prinsip mudharabah muqoyyadah (Investasi Terikat). Dengan Prinsip ini shahibul Maal (pemilik dana) diperlakukan sebagai simpanan piha kedua yakni dana investasi dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada anggota dan memenuhi aspek syariah, yang kemudian laba dari keuntungan dibagi antara shahibul maal dengan BMT. a. Mudharabah Muqoyyadah Executing Sistem kerjasama antara shahibul maal dengan mudharib(BMT Jogjatama) kedua belah pihak menggabungkan modalnya untuk pembiayaan yang telah disepakati. b. Mudharabah Muqoyyadah Chaneling Sistem kerjasama antara shahibul maal dengan mudharib (BMT Jogjatama), dimana mudharib hanya sebagai penghubung.

39

Mudharabah Plus Sistem penempatan dana shahibul maal kepada BMT jogjatama dengan prinsip mudharabah mutlaqah(Investasi Tidak Terikat). Dengan prinsip ini penyimpan diperlakukan sebagai orang pihak ketiga (shahibul maal) yakni dana investasi dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat pengusaha kecil dan perseorangan maupun lembaga secara profesional dan memenuhi aspek syariah, yang kemudian laba dari keuntungan dibagi antara investor dengan BMT sesuai porsi yang ditetapkan oleh BMT Jogjatama. Denagn pemanfaatan fasilitas penggunaan mobil dan pendapatan bagi hasil yang kompetitif, dengan proses pembagian dengan prinsip syari. Mudharabah Salam Sistem penempatan dana shahibul maal kepada BMT jogjatama dengan prinsip mudhorobah Mutlaqoh(Investasi). Dengan prinsip ini penyimpan diperlakukan sebagai pihak ketiga (shahibul maal) yakni dana investasi dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk

pembiayaan kepada masyarakat,pengusaha kecil dan menengah perseorangan maupun lembaga secara profesional dan memenuhi aspek syariah, yang kemudian laba dari keuntungan dibagi antara investor dengan BMT sesuai dengan porsi yang ditentukan pihak BMT Jogjatama. Dengan fasilitas pemanfaatan sebuah kartu Salam Jogjatama yang bermanfaat untuk mendapatkan voucher dan diskon belanja dengan mitra pihak manajemen BMT Jogjatama. Adapun syarat umum pembukaan simpanan adalah : a. Fotocopy identitas sah (KTP/SIM) b. Mengisi formulir pembukaan simpanan b. Pembiayaan Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan modal usaha dimana BMT Jogjatama menyediakan 100% modal yang dibutuhkan anggota. Selanjutnya bagi hasil dilakukan sesuai dengan nisbah yang telah disepakati bersama.

40

Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan dalam bentuk kerjasama usaha. Anggota beserta BMT sepakat menyediakan modal sesuai proporsi (40;60,50;50),

pembagian hasil dilakukan sesuai dengan nisbah yang telah disepakati bersama berdasarkan pada proporsi pendapatan ( revenue sharing) Pembiayaan Murabahah Pembiayan dengan sistem jual beli. BMT menyediakan barang sesuai dengan permintaan anggota kemudian menjual kepada anggota dengan harga yang telah disepakati bersama untuk jangka waktu tertentu. Pembiayaan Ijarah Pembiayan dengan sistem sewa. BMT menyediakan barang sesuai dengan permintaan anggota selanjutnya disewakan kepada anggota. Setiap bualan, anggota mengangsur sesuai kesepakatan selama waktu yang juga disepakati, di akhir masa sewa, barang akan menjadi milik anggota sepenuhnya. Pembiayaan Al-Qardh Suatu pinjaman kebajikan yang diberikan atas dasar kewajiban sosial semata dimana si peminjam tidak dibebani bagi hasil dan pengembalian hanya pokoknya saja dengan hanya dibebani biaya administrasi saja. Adapun syarat umum pengajuan pembiayaan adalah: a. Memiliki identitas sah (KTP/SIM). b. Mempunyai usaha/karyawan/professional. c. Lama usaha minimal 3bulan/karyawan selama 6 bulan, lokasi di wilayah DIY. d. Jujur, amanah dan bertanggung jawab. e. Mengisi formulir pengajuan pembiayaan. f. Bersedia dilakukan survei ke tempat usaha atau ke tempat tinggalnya.

41

4. Program BMT Jogjatama 1. Program Fundraising (Pendanaan Sosial) Adalah proses penggalangan dana, baik dana khusus maupun dana umum, serta penghimpunan donator, menjalankan programprogram sosialisasi ZIS termasuk didalamnya donasi kemanusiaan dan program tanggung jawab sosial peruahaan yang dikerjasamakan, juga sosialisasi lembaga, layanan konsultasi, edukasi dan penerimaan ZIS dengan berbagai macam program. 2. Program Distribusi dan Pendayagunaan Penyaluran dana Qordul Hasan/Dana Kebijakan Penyaluran dana ditujukan bagi masyarakat kurang mampu (8 asnaf) dalam bentuk pinjaman, yang akan dikembalikan dalam jumlah yang sama dengan besarnya pnjaman (tanpa bagi hasil). Bea Siswa Anak Mandiri Dana ini ditujukan untuk siswa SD,SLTP,SLTA yang berasal dari keluarga kurang mampu dari segi ekonomi, dan diutamakan siswa berprestasi baik. Pengobatan Gratis / Bina Kesehatan Kegiatan ini ditujukan kepada masyarakat/ nasabah KSU Syariah BMT Jogjatama yang ada di pasar-pasar yang menjadi binaan KSU Syariah BMT Jogjatama. Pasar Murah / Penyediaan Barang Murah Kegiatan ini ditujukan kepada nasabah/anggota KSU Syariah BMT Jogjatama baik yanga ada dipasar ataupun di masyarakat di sekitar kantor KSU Syariah BMT Jogjatama. Pendampingan Desa Binaan Saat ini KSU Syariah BMT Jogjatama memiliki desa binaan di daerah Gunung Kidul, Kulon Progo dan wilayah lainnya sekitar Jogjakarta, dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan juga kajian rutin keislaman. Berkurban Bersama Masyarakat Tertinggal

42

Program ini dilaksanakan pada saat Hari Raya Idul Adha. Daging hewan kurban yang telah di sembelih akan di distribusikan ke desadesa binaan, daerah-daerah minus, seperti di Gunung Kidul, Kulon Progo, dan sebagainya, serta ke pondok-pondok pesantren. Kegiatan yang Bersifat Sabilillah Kegiatan ini terwujud dalam Rehabilitasi Fisik (Unsur Dakwah), peningkatan kualitas SDM dengan pendidikan dan pelatihan, Bantuan bencana kemanusiaan dan sosialisasi Zakat bersinergi dengan bagian pemasaran. Program BARBEKU Kegiatan ini diwujudkan dengan mengumpulkan dana dari Aghniya, barang barang bekas berkualitas untuk dimanfaatkan dan diperbaiki yang selanjutnya diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan atau berang tersebut dijual dan uangnya untuk dana sosial. Barbeku antara lain Televisi, lemari Es, Masin jahit, computer dll. 3. Program Pengembangan BMT Jogjatama Program Bantuan Dana Bergulir (QH) Program ini dimaksudkan dengan memberikan bantuan pinjaman kepada masyarakat yang mengalami kesulitan dana. Program dana bergulir ini bertujuan supaya dana yang telah di himpun dapat di salurkan /di distribusikan kepada masyarakat yang kurang mampu dalam bentuk bantuan modal usaha bagi mustahiq produktif atau pengusaha lemah yang baru berkembang, serta adanya pembinaan dan pengawasan yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat bawah. Training dan Consulting Center Training Center ini menitikberatkan pada pengembangan dan peningkatan kualitas SDI di internal maupun eksternal BMT jogjatama itu sendiri. Komunikasi dan Informasi Membuat jaringan Informasi eksternal dalam mengkomunikasikan BMT dengan pihak luar dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki. Dengan tujuan menginformasikan segala aktifitas dan

43

kegiatan yang dilakukan kepada masyarakat luas. Adapun media yang digunakan adalah bulletin, majalah, tabloid, dan lain-lain. Profit Center Mengembangkan proses unit bisnis strategis yang berorientasi pasar yang dimaksudkan untuk menambah serbi-serbi BMT sebagai rill yang mampu berkiprah di semua segmen dengan melakukan segala macam transaksi yang halal dan menguntungkan. Event Organizer Upaya yang dikerjakan dalam bentuk mengadakan suatu kegiatan yang terprogram dan menguntungkan serta di maksudkan agar tujuannya tercapai. Public Relation Membangun Silaturahmi dan komunikasi dengan pihak-pihak mitra atau calon mitra dalam rangka kerja sama yang sama-sama menguntungkan. Penerbitan dan Percetakan Kegiatan ini menitikberatkan sebagai sarana prasarana pendukung dalam bersosialisasi dan komunikasi kepada masyarakat.

B. Strategi Pemasaran Produk BMT Jogjatama 1. Strategi Pemasaran BMT Jogjatama Untuk melakukan kegiatan pemasaran, BMT Jogjatama mempunyai strategi pemasaran tersendiri yaitu sebagai berikut62 : a. Meluruskan niat Lan


Recommended