Date post: | 19-Jan-2016 |
Category: |
Documents |
Upload: | ignatius-nicky |
View: | 45 times |
Download: | 3 times |
Synchronous and Asyncronous Sequential Logic
Syncronous and Asyncronous Sequential Logic terdiri dari :
A. Syncronous Sequential Logic
1. S-R Latch
a) S-R Latch dengan gerbang NAND.
Apabila disusun dari NAND gate, disebut dengan NAND gate latch. Dua
buah NAND gate disilangkan antara output NAND gate-1 dihubungkan
dengan salah satu input NAND gate-2, dan sebaliknya. Output gate (output
latch) diberi nama Q dan Q’. Pada kondisi normal kedua output tersebut
saling berlawanan. Input latch diberi nama SET dan RESET.
Berikut rangkaian S-R Latch dengan gerbang NAND.
Berikut tabel kebenaran S-R Latch dengan gerbang NAND.
Berikut timing diagram S-R Latch dengan gerbang NAND.
Cara kerja rangkaian S-R Latch dengan gerbang NAND yaitu
1. Pada saat masukkan S dan R tidak sama maka keluaran Q akan sama
dengan R, karena misalkan kita masukkan nilai S = 0 dan R = 1 maka
nilai awal Q = 0 maka output gerbang NAND bawah adalah 1 sehingga
menyebabkan output gerbang NAND atas menjadi 1 yang menjadi nilai
Qt+1 sehingga terbukti sama dengan input R.
2. Jika masukkan S dan R sama dengan 0 maka dilarang karena Q sama
dengan Q’, karena dengan input S dan R = 0 maka output gerbang
NAND bawah = 1 dan output gerbang NAND atas = 1.
3. Jika masukkan S dan R = 1 maka Q akan sama dengan Q t-1, karena
dengan input S dan R = 1 maka output dari NAND bawah = 1 dan
output dari NAND atas = 0, tetap seperti nilai awal Q = 0.
b) S-R Latch dengan gerbang NOR
Dua buah NOR gate yang saling disilangkan dikenal sebagai NOR gate
latch, dengan dua buah output Q dan Q’ yang saling berlawanan serta dua
buah input SET dan RESET.
Berikut rangkaian S-R Latch dengan gerbang NOR
Berikut tabel kebenaran S-R Latch dengan gerbang NOR
Berikut timing diagram S-R Latch dengan gerbang NOR
Cara kerja rangkaian S-R Latch dengan gerbang NOR adalah :
1. Jika input S dan R berbeda maka Q akan sama dengan S, karena jika
input R = 0 dan S = 1 serta nilai awal Q = 0, maka output gerbang NOR
bawah = 0 dan output gerbang NOR atas = 1. Output gerbang NOR atas
merupakan nilai Qt+1 yang sama dengan input S.
2. Jika input S dan R sama dengan 0 maka Q akan sama dengan Qt-1,
karena dengan input S dan R = 0 maka output gerbang NOR bawah = 1
dan output gerbang NOR atas = 0, sehingga nilai Qt+1 sama dengan Qt
3. Jika input S dan R sama dengan 1 maka dilarang karena Q = Q’, karena
dengan input S dan R = 1 maka output NOR bawah = 0 dan output
gerbang NOR atas = 0. Ini dilarang karena nilai Qt+1 = Q’t+1 .
c) R-S Latch dengan Enable
R-S Latch dengan Enable merupakan pengembangan dari rangkaian R-S
Latch yang ditambah gerbang NAND pada input S dan R serta adanya
Enable yang menjadi kontrol input.
Berikut rangkaian R-S Latch dengan Enable
Berikut tabel kebenaran R-S Latch dengan Enable
Berikut timing diagram R-S Latch dengan Enable :
C S R S’ R’ Q
0 x x 1 1 No change
1 0 0 1 1 No change
1 0 1 1 0 0 (reset)
1 1 0 0 1 1 (set)
1 1 1 0 0 Avoid!
Cara kerja rangkaian R-S Latch dengan Enable di atas adalah :
Kontrol untuk input S dan R adalah C. Saat input C = 0, maka berapapun
input S dan R tidak berpengaruh pada Q karena output dari gerbang kedua
NAND akan selalu sama dengan 0 sehingga output Q = Qt-1 atau tetap.
Sedangkan untuk bisa membaca input S dan R maka input C harus sama
dengan 1 supaya output bisa NAND = 1 Jika input C=1 maka akan
berlaku:
Input S dan R = 0 maka Q = Qt-1 atau tidak berubah.
Input S dan R = 1 maka dilarang karena Q = Q’.
Input S ≠ R maka Q = S.
2. D-Latch
D-Latch adalah perkembangan dari S-R Latch yang digunakan untuk
menghindari kombinasi S=1 dan R=1. Caranya adalah dengan
menggunakan sebuah inverter.
Berikut rangkaian D-Latch dengan menggunakan gerbang NAND.
Berikut tabel kebenaran rangkaian D-Latch dengan menggunakan gerbang
NAND.
Berikut timing diagram D-Latch
Cara kerja rangkaian D-Latch dengan menggunakan gerbang NAND :
Jika input Clock (Clk) sama dengan 0 maka input dari Data (D) tidak
akan berpengaruh karena output gerbang NAND akan selalu sama
dengan 0 sehingga keluaran Q = Last Q atau tidak berubah.
Jika input Enable (E) adalah 1 maka Q = D.
3. S-R Flip-Flop
S-R flip-flop dikembangkan dari S-R latch. S-R Flip-Flop merupakan
salah satu jenis rangkaian flip-flop sehingga pemberian trigger
menggunakan Edge triggering dan Master-slave triggering
3.1 S-R Flip-Flop Edge Triggering.
3.1.1. S-R Flip-Flop Positive Edge Triggered.
S-R Flip-Flop Positive Edge Triggered akan merespon input S
dan R jika ada transisi sinyal CLK dari 0 ke 1 (naik).
Berikut simbol dan tabel kebenaran S-R Flip-Flop Positive Edge
Triggered.
Berikut timing diagram S-R Flip-Flop Positive Edge Triggered.
Cara kerja rangkaian berikut timing diagram S-R Flip-Flop
Positive Edge Triggered di atas adalah pembacaan input S dan R
akan dilakukan pada saat transisi sinyal CLK dari 0 ke 1. Jika
terjadi transisi sinyal CLK dari 1 ke 0 maka nilai Q akan tetap.
Selanjutnya perubahan output Q menggunakan tabel kebenaran
di atas.
3.1.2. S-R Flip-Flop Negative Edge Triggered.
S-R Flip-Flop Positive Edge Triggered akan merespon input S dan R
jika ada transisi sinyal CLK dari 1 ke 0 (turun).
Berikut simbol dan tabel kebenaran S-R Flip-Flop Negative Edge
Triggered.
Berikut timing diagram S-R Flip-Flop Negative Edge Triggered.
Cara kerja rangkaian Berikut timing diagram S-R Flip-Flop
Negative Edge Triggered di atas adalah pembacaan input S dan R
akan dilakukan pada saat transisi sinyal CLK dari 1 ke 0. Jika
terjadi transisi sinyal CLK dari 0 ke 1 maka nilai Q akan tetap.
Selanjutnya perubahan output Q menggunakan tabel kebenaran di
atas.
3.2 S-R Flip-Flop Master-Slave Triggering.
Dibentuk oleh 2 buah rangkaian R-S Latch, 1 sebagai master dan 1
sebagai slave.
Berikut sirkuit desain S-R Flip-Flop Master-Slave Triggering.
Berikut tabel kebenaran S-R Flip-Flop Master-Slave Triggering.
Berikut timing diagram S-R Flip-Flop Master-Slave Triggering.
Cara kerja S-R Flip-Flop Master-Slave Triggering.
Saat clock low ke high, master melihat nilai dari sinyal masukan S
dan R, slave tidak berubah. Karena clock yang masuk ke slave
merupakan invert dari clock yang masuk ke master sehingga jika
clock = 1 maka master menjadi aktif dan clock pada slave = 0
sehingga slave menjadi tidak aktif. Selanjutnya Qm mengikuti
perubahan S dan R sesuai dengan tabel kebenaran dan Qs konstan.
Saat clock dari high ke low, master berhenti mengikuti perubahan
nilai masukan S dan R, sebaliknya slave akan merespon masukan
Qm dan mengubah statenya menjadi output Q.
4. D Flip-Flop
4.1 D Flip-Flop Edge Triggering.
Ada 2 tipe rangkaian :
Positive edge triggered D flip-flop
Rangkaian merespon di transisi positif sinyal clock.
Negative edge triggered D flip-flop
Rangkaian merespon di transisi negatif sinyal clock.
Berikut simbol rangkaian Positive edge triggered D flip-flop dan
Negative edge triggered D flip-flop.
Berikut rangkaian dan timing diagram untuk Positive edge triggered D
flip-flop dan Negative edge triggered D flip-flop.
Cara kerja rangkaian di atas adalah :
Untuk rangkaian pertama yaitu dengan output Qa merupakan
rangkaian D-Latch. Penjelasan sama seperti penjelasan pada
rangkaian D-Latch.
Untuk rangkaian kedua yaitu dengan output Qb merupakan
rangkaian Positive edge triggered D flip-flop. Rangkaian Positive
edge triggered D flip-flop akan merespon input D pada saat sinyal
clock melakukan transisi dari 0 ke 1 (sinyal clock naik). Untuk
perubahan nilai Qb menggunakan tabel kebenaran D Latch. Seperti
pada contoh timing diagram di atas, pada saat sinyal clock naik yang
pertama kali, maka akan dilakukan pembacaan nilai D yaitu sama
dengan 1 maka Qb= 1, selanjutnya pada kondisi sinyal clock naik
yang kedua kalinya, D = 0 maka Qb = 0.
Untuk rangkaian ketiga yaitu dengan output Qc merupakan Negative
edge triggered D flip-flop. Rangkaian Negative edge triggered D
flip-flop akan merespon input D pada saat sinyal clock melakukan
transisi dari high ke low (sinyal clock turun). Untuk perubahan nilai
Qc menggunakan tabel kebenaran D Latch. Seperti pada contoh
timing diagram di atas, pada saat sinyal clock turun untuk pertama
kali D=0 maka Q=0, kemudian sinyal clock turun untuk kedua kali
D=1 maka Q=1.
4.2 D Flip-Flop Master-Slave Triggering.
Dibentuk oleh 2 buah rangkaian D Latch, 1 sebagai master dan 1 sebagai
slave. Master akan mengubah statenya saat clock = 1 dan slave akan
mengubah statenya saat clock = 0. Untuk tabel kebenaran tetap
menggunakan tabel kebenaran D Latch karena dasarnya ada di D Latch.
Berikut rangkaian D Flip-Flop Master-Slave Triggering.
Berikut tabel kebenaran D Flip Flop Master Slave Triggering
Berikut timing diagram D Flip-Flop Master-Slave Triggering.
Cara kerja dari rangkaian D Flip-Flop Master-Slave Triggering.
Saat clock low ke high, master melihat nilai dari sinyal masukan D,
slave tidak berubah. Ini disebabkan karena input clock ke slave
merupakan invert clock ke master sehingga jika clock = 1 maka
master akan aktif dan slave tidak aktif. Selanjutnya Qm mengikuti
perubahan D sesuai dengan tabel kebenaran dan Qs konstan.
Saat clock berubah dari high ke low, master berhenti mengikuti
perubahan nilai masukan D, sebaliknya slave akan merespon
masukan Qm dan mengubah statenya menjadi output Q.
6. J-K Flip-Flop
6.1 Dasar J-K Flip-Flop
Flip-flop J-K merupakan penyempurnaan dari flip-flop R-S terutama
untuk mengatasi kondisi terlarang seperti pada R-S flip-flop. Pada
kondisi masukan J=1 dan K=1 akan membuat kondisi keluaran
berlawanan dengan kondisi keluaran sebelumnya.
Sementara untuk keluaran berdasarkan kondisikondisi masukan
yang lain semua sama dengan Flipflop RS.
Berikut adalah tabel kebenaran JK Flip-Flop dari rangkaian di atas.
Pada rangkaian J-K flip-flop, keluaran Q = Qt-1 bila klok Clk=0 dan
masukan J dan K sembarang.Ini sebabkan karena input Clk akan masuk
ke NAND dan jika nilainya = 0 maka rangkaian menjadi tidak aktif atau
hanya bersifat memory saja. Selain itu, keadaan keluaran Q=Qt-1 ini
juga terjadi bila masukan J=K=0 dan klok=1. Keadaan Q=Qt-1 , artinya
keadaan keluaran Q tetap seperti keadaan sebelumnya, atau dengan kata
lain disebut keadaan memori. Bila masukan J merupakan inversi dari K,
maka setelah klok=1, keluaran Q selalu sama dengan masukan J. Dan
bila masukan J=K=1, maka setelah klok, keluaran Q=Q’t-1 yang artinya
keluaran Q merupakan inversi dari keluaran keadaan sebelumnya.
Keadaan yang perlu diwaspadai dalam hal J=K=1, adalah keadaan
klok=1 yang terlalu lama. Bila keadaan ini terjadi keluaran rangkaian
menjadi tidak stabil, karena keluaran akan selalu berganti dari keadaan
yang satu ke keadaan yang lain (race around condition). Agar keadaan
tidak stabil ini tidak terjadi lamanya waktu klok=1 (periode pulsa = Tp)
diusahakan harus lebih kecil dari lamanya waktu tunda (Td) rangkaian,
dan Td harus lebih kecil dari perioda klok (T), atau dapat
diformulasikan periode pulsa Tp < Td < T.
6.2 J-K Flip-Flop Master-Slave Triggering.
Rangkaian J-K flip-flop pada dasarnya terdiri dari dua buah rangkaian
S-R flip-flop, SR flip flop pertama sebagai masternya, dan SR flip-flop
kedua sebagai slavenya. Antara klok master dan klok slave dipasang
sebuah inverter.
Berikut rangkaian J-K Flip-Flop Master-Slave Triggering.
Berikut tabel kebenaran J-K Flip-Flop Master-Slave Triggering.
Berikut timing diagram J-K Flip-Flop Master-Slave Triggering.
Cara kerja rangkaian J-K Flip-Flop Master-Slave Triggering.
Bila klok dalam logika 1 ( sinyal clock naik) maka flip-flop master
merespon setiap masukan S dan R, pada saat yang sama klok slave
berlogika 0 dengan demikian bagian slave tidak merespon gejala yang
ada pada masukan slave atau keluaran master. Setelah ada perubahan
klok dari 1 ke 0, bagian master dalam keadaan memori, tidak merespon
masukan S-R, pada saat yang sama klok bagian slave terbuka (berlogik
1), bagian slave dalam kondisi peka terhadap masukan yang merupakan
keluaran dari masternya. Dengan demikian terjadi kondisi keluaran
master ditransfer ke bagian keluaran slave. Operasi dari rangkaian
master slave terdiri dari dua tahap operasi dalam satu pulsa klok, tahap
pulsa sisi naik, master merespon data masukan J-K, dan tahap pulsa sisi
turun, slave merespon data keluaran master, menjadi data keluaran
slave. Dengan kata lain master slave merespon data masukan yang ada
pada J-K setelah terjadi satu pulsa klok.
6.3 J-K Flip-Flop Edge Triggering
J-K Flip-Flop Edge Triggering terdiri dari 2 jenis yaitu J-K Flip-Flop
Positive Edge Triggering dan J-K Flip-Flop Negative Edge Triggering.
J-K Flip-Flop Positive Edge Triggered akan merespon input J dan K
jika ada transisi sinyal CLK dari 0 ke 1 (naik). J-K Flip-Flop Positive
Edge Triggered akan merespon input J dan K jika ada transisi sinyal
CLK dari 1 ke 0 (turun).
Berikut contoh J-K Flip-Flop Edge Triggering yaitu J-K Flip-Flop
Positive Edge Triggering.
Berikut tabel kebenaran J-K Flip-Flop Edge Triggering.
Berikut timing diagram J-K Flip-Flop Positive Edge Triggering.
Cara kerja J-K Flip-Flop Positive Edge Triggering :
Pertama, sinyal CLK yang digunakan adalah saat sinyal CLK transisi
dari 0 ke 1 (naik) maka akan direspon input J dan K dan dengan
menggunakan tabel kebenaran maka akan didapatkan output sinyal Q.
Apabila sinyal CLK transisi dari 1 ke 0 maka sinyal Q akan tetap (tidak
berubah). Selanjutnya pada saat sinyal Q transisi dari 0 ke 1 lagi maka
akan direspon input J dan K lagi dan seterusnya.
7. T Flip-Flop
7.1 Dasar T Flip-Flop
T Flip-flop atau flip-flop toggle adalah flip-flop J-K yang kedua
masukannya (J dan K) digabungkan menjadi satu sehingga hanya ada
satu jalan masuk. Karakteristik dari flip-flop ini adalah kondisi keluaran
akan selalu toggel atau berlawanan dengan kondisi sebelumnya apabila
diberikan masukan logika 1. Sementara itu kondisi keluaran akan tetap
atau sama dengan kondisi keluaran sebelumnya bila diberi masukan
logika 0.
Berikut rangkaian T Flip-Flop.
Berikut tabel kebenaran T Flip-Flop.
7.2 T Flip-Flop Edge Triggering.
7.2.1 Flip-Flop T Positive Edge Triggering.
Menurut Tabel kebenaran di bawah, keluaran Q selalu berubah
setiap kali terjadi perubahan gelombang masukan dari 0 ke 1, atau
sisi naik dari sebuah gelombang masukan.
Berikut rangkaian dan circuit design T flip-flop positive edge
triggering.
Berikut timing diagram T flip-flop positive edge triggering.
Cara kerja rangkaian T flip-flop positive edge triggering adalah
bila keluaran Q berada pada level 1, dan terjadi perubahan positip
pada masukan T, keluaran Q berubah menjadi 0, dan bila terjadi
sisi naik lagi pada masukan T, keluaran akan kembali ke level 1
lagi. Ini yang disebut dengan sifat toggel (berlawanan dengan
kondisi sebelumnya).
7.2.2 Flip-Flop T Negative Edge Triggering.
Flip-Flop Negative Edge Triggering merupakan kebalikan dari T
Flip-Flop Positive Edge Triggering yang akan merespon input T
apabila terjadi transisi sinyal clock dari HIGH ke LOW (1 ke 0).
Berikut adalah simbol untuk Flip-Flop T Negative Edge Triggering.
Berikut adalah tabel kebenaran untuk Flip-Flop T Negative Edge
Triggering.
Untuk timing diagram Flip-Flop T Negative Edge Triggering sama
dengan Flip-Flop T Positive Edge Triggering akan tetapi yang
berbeda adalah respon input T akan dilakukan pada saat transisi Clk
dari high to low saja dan selanjutnya output Q akan bersifat toggle.
T
T
T
Summary
Tabel di atas merupakan rangkuman rumus baku untuk masing-masing jenis
latch dan flip-flop.
Tambahan : FLIP FLOP dengan input CLR dan PRE
1. SR Flip Flop dengan input PRE dan CLR
SR Flip Flop dengan input PRE dan CLR mempunyai hampir sama dengan
SR Flip Flop tetapi yang berbeda adalah adanya tambahan input manual dari
luar yang bisa langsung mempengaruhi output Q sehingga membuat
rangkaian menjadi tidak sinkron. Input yang ditambahkan adalah SET dan
CLR.
Berikut rangkaian SR Flip Flop dengan input PRE dan CLR.
Cara kerja rangkaian di atas adalah SET merupakan input yang digunakan
untuk kontrol output Q. Jika SET =1 dan CLR = 0 maka Q = 1 dan jika CLR
= 1 dan SET = 0 maka Q = 0. Jika SET = 1 dan Q =1 maka Qt = Qt-1.
Selama tiga kondisi tersebut input S dan R tidak akan berpengaruh pada Q.
Jika SET = 1 dan CLR = 1 maka baru ada respon terhadap input S dan R.
Selanjutnya output Q akan menyesuaikan dengan input S dan R yang
direspon oleh master pada saat transisi clock dari low ke high dan
menghasilkan output Qm. Pada saat transisi clock dari high ke low maka
slave akan merespon input Qm dan menghasilkan output Q.
2. T Flip Flop dengan input PRE dan CLR
T Flip Flop dengan input PRE dan CLR mempunyai hampir sama dengan T
Flip Flop tetapi yang berbeda adalah adanya tambahan input manual dari
luar yang bisa langsung mempengaruhi output Q. Input yang ditambahkan
adalah PR dan CLR.
Berikut simbol T Flip Flop dengan input PRE dan CLR
Berikut tabel kebenaran T Flip Flop dengan input PRE dan CLR Positive
Edge Trigger.
Cara kerja rangkaian T Flip Flop dengan input PRE dan CLR di atas adalah
: Input CLR akan mempengaruhi Q. Jika CLR = 1 maka Q = 0 , jika CLR =
0 maka rangkaian akan merespon input T. Jika T = 0 maka Q = no change.
Rangkaian akan bersifat toggel jika CLR = 0 , C = edge trigger positif dan T
= 1.
3. D Flip Flop dengan input PRE dan CLR
D Flip Flop dengan input PRE dan CLR mempunyai input Reset.
Berikut rangkaian D Flip Flop dengan input PRE dan CLR
Berikut tabel kebenaran D Flip Flop dengan input PRE dan CLR
Berikut timing diagram D Flip Flop dengan input PRE dan CLR
Cara kerja rangkaian D Flip Flop dengan input PRE dan CLR di atas : input
reset merupakan input dari luar yang dapat mempengaruhi langsung nilai Q
karena reset langsung dihubungkan dengan gerbang NAND. Jika reset
diberi nilai 0 maka Q = 0 dan jika reset = 1 maka rangkaian akan merespon
input D kemudian baru menyesuaikan tabel kebenaran untuk menentukan
nilai Q.
4. JK Flip Flop dengan input PRE dan CLR
4.1 JK Flip Flop dengan input PRE dan CLR edge triggering
JK Flip Flop dengan input PRE dan CLR juga mempunyai input PRE dan
CLR.
Berikut rangkaian JK Flip Flop dengan input PRE dan CLR
Negative edge triggering
Berikut tabel kebenaran JK Flip Flop dengan input PRE dan CLR
negative and positive.
Berikut timing diagram JK Flip Flop dengan input PRE dan CLR
negative.
4.2 JK Flip Flop dengan input PRE dan CLR master slave
Berikut rangkaian Asyncronous JK Flip Flop master slave
Berikut tabel kebenaran Asyncronous JK Flip Flop master slave
Berikut timing diagram Asyncronous JK Flip Flop master slave.
J-K Flip-Flop dengan input PRE dan CLR hampir sama dengan J-K Flip-
Flop , dengan menambahkan PRE (Preset) dan CLR (Clear). PRE dan
CLR merupakan input dari luar. Dengan demikian J-K Flip Flop dapat
menkontrol output Q tanpa memperdulikan input J dan K.
Fungsi dari PRE dan CLR pada J-K Flip-Flop adalah jika input PRE dan
CLR tidak akan memberikan efek, flip-flop akan merespon input J,K dan
CLK. Jika PRE=1 dan CLR=0 maka maka Q=1 tidak bergantung dengan
input sinkron. Jika PRE=0 dan CLR=1 maka Q=1 tidak bergantung input
sinkron. Dan jika PRE dan CLR = 0 maka Q akan menjadi ambigu (tidak
pasti).
B. Asyncronous Sequential Logic
Semua perpindahan state (keadaan) pada rangkaian sekuensial
sinkron dilakukansecara serentak berdasarkan suatu clock tertentu.
Rangkaian sekuensial asinkron tidak memiliki clock seperti rangkaian
sekuensial sinkron, sehingga perpindahan state pada rangkaian sekuensial
asinkron dapat terjadi kapan saja dengan memanfaatkan konsep kestabilan.
0
1 0
PRE
1
0 Ambiguous (not used)
Q=0 independent of synchronous inputs
Q*
No effect; FF can respond to J, K, and CLK
Q=1 independent of synchronous inputs
*CLK can be in any state
CLR
1
0 1
J
K
CLK
Q
Q
CLR
PRE
1. RS-Latch Asinkron
a. RS-Latch Asinkron dengan gerbang NAND
SR latch digunakan sebagai elemen penundaan waktu dalam rangkaian
sekuensial asinkron. Gerbang NOR SR latch dan tabel kebenarannya adalah:
Kondisi yang harus dihindari di sini adalah bahwa kedua S dan R tidak
0 secara bersamaan yang terpenuhi ketika S'R'= 0. Fungsi eksitasi untuk
rangkaian adalah: Y = [S(Ry)']' = S + 'Ry
b. RS-Latch Asinkron dengan gerbang NOR
Sama dengan kondisi RS-Latch dengan gerbang NAND, dapat dilihat
rangkaian dan tabel kebenaran RS Latch asinkron dengan gerbang NOR di
bawah.
2. D-Latch Asinkron
G (Gerbang) dan D (data), dan satu keluaran Q. Gated latch adalah elemen
memori yang menerima nilaiD saat G = 1 dan mempertahankan nilai
ini setelah G berubah menjadi 0.Setelah G = 0, perubahan dalam D
tidak mengubah nilai output Q.
Berikut rangkaian dan tabel kebenaran D-Latch Asinkron.