+ All Categories
Home > Documents > tugas drainase.docx

tugas drainase.docx

Date post: 27-Jan-2016
Category:
Upload: putri-nur
View: 220 times
Download: 2 times
Share this document with a friend
Popular Tags:
13
A. Pengertian Drainase “Drainage is the natural or artificial removal of surface and sub-surface water from an area. Many agricultural soils need drainage to improve production or to manage water supplies.” (WIKIPEDIA) Artinya : “Drainase merupakan pemindahan massa air secara alami atau buatan dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat.
Transcript
Page 1: tugas drainase.docx

A. Pengertian Drainase

“Drainage is the natural or artificial removal of surface and sub-surface water from an area. Many agricultural soils need drainage to improve production or to manage water supplies.” (WIKIPEDIA)

Artinya : “Drainase merupakan pemindahan massa air secara alami atau buatan dari permukaan atau

bawah permukaan dari suatu tempat. Pada tanah-tanah pertanian dibutuhkan drainase (irigasi) untuk mengembangkan produksi dan atau untuk mengatur penyediaan air.”

Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan kompenen penting dalam perencanaan kota(perencanaan infrastruktur khususnya).

Page 2: tugas drainase.docx

Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia. Dalam bahasa Indonesia, drainase bisa merujuk pada parit di permukaan tanah atau gorong-gorong di bawah tanah. Drainase berperan penting untuk mengatur suplai air demi pencegahan banjir.

Menurut Dr. Ir. Suripin, M.Eng., drainase adalah mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air.

Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.

Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas.

B. Sistem Drainase

Menurut Wikipedia sistem drainase bisa merujuk ke:

1. Sistem drainase geomorfologi, pola yang dibentuk oleh sungai, sungai, dan danau di cekungan drainase tertentu.

2. Sistem drainase pertanian, intervensi untuk mengendalikan genangan air yang bertujuan perbaikan tanah untuk produksi pertanian.

Page 3: tugas drainase.docx

3. Sistem drainase di daerah perkotaan dan industri, fasilitas untuk membuang limbah cair dan pengaliran air.

Page 4: tugas drainase.docx

C. Drainase Pertanian

Dalam pertanian bahwa irigasi dan drainase merupakan suatu sub system pertanian yang sangat penting. Jika salah satunya tidak terpenuhi maka pertanian tidak akan berjalan.

Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai  pelaku (subjek) atau air sebagai media (objek).  Proses-proses utama yang menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya yang mendorong degradasi tanah hanya dapat berlangsung apabila terdapat kehadiran air.  Oleh karena itu, tepat kalau dikatakan air merupakan sumber kehidupan. Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang tersedia kepada sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman. 

Dengan demikian tujuan irigasi adalah mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat persediaan lengas tanah tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh secara normal.  Pemberian air irigasi yang efisien selain  dipengaruhi oleh tatacara aplikasi, juga ditentukan oleh  kebutuhan air guna mencapai kondisi air tersedia yang dibutuhkan tanaman.

Page 5: tugas drainase.docx

Drainase merupakan proses pembuangan air berlebih dari permukaan dan bawah permukaan dan bawah permukaan.terdapat 2 jenis drainase, yaitu : drainase permukaan dan drainase bawah permukaan.

Drainase permukaan merupakan proses pembuangan air dari permukaan lahan (FAO) sedangkan drainase bawah permukaan merupakan pembuangan atau pengontrolan muka air tanah sampai optimal untuk meningkatkan produksi tanaman (FAO). Drainase permukaan berfungsi untuk menangani air permukaan, khususnya air yang berasal dari air hujan. 

Drainase bawah permukaan berfungsi untuk membuang air dari base course dan air bawah permukaan, serta menerima dan membuang air dari l lapisan tembus air.

Tujuan dan fungsi Drainase dan Irigasi pertanian adalah reklamasi (pembukaan) lahan dan pengawetan tanah untuk pertanian, menaikkan produktivitas tanaman dan produktivitas lahan (menaikkan intensitas tanam dan memungkinkan diversifikasi tanamanan) serta mengurangi ongkos produksi.

D. Tabel Pemakaian Keran di Indonesia

Page 6: tugas drainase.docx

E. Bak Kontrol Minyak

Page 7: tugas drainase.docx

F. Bak Kontrol Septic Tank

Page 8: tugas drainase.docx

G. Cara Pemadatan dan Urugan Tanah yang Baik

Cara pengerjaan urugan tanah menurut SNI adalah sebagai berikut:1. Untuk pekerjaan perataan/pengurugan tanah harus dikerjakan dengan menggunakan alat

berat ataupun alat sederhana (stamper) untuk pemadatannya sehingga tanahurug benar-benar kuat dan padat sehingga tidak akan mudahlongsor dan mengalami penurunan jika sudah digunakan untuk transportasi.

2. Untuk jenis tanah yang digunakan harus jenis tanah yang baik sekualitas tanah cadas, sirtu dan ladu.

3. Sistem pengurugan dilakukan lapis demi lapis, setiap lapis dengan ketebalan maksimal 30 cm dimana setiap lapis tersebut harus digilas dengan alat berat (stoom)/Walls sehingga kepadatan tanah benar benar terjamin.

4. Untuk kegiatan urugan tanah kembali menggunakan tanah bekas galian (bukan tanah humus), dipadatkan dengan alat sederhana (stamper) dan untuk Kegiatan urugan perataan peil harus menggunakan tanah urug yang baik / tanah pilihan (bersih dari kotoran biji - bijian, tumbuh - tumbuhan dan lainnya yang dapat mengganggu).

Cara pengerjaan pemadatan tanah menurut SNI adalah sebagai berikut:1. Tanah harus ditempatkan di tanah kering dan kemudian dihampar secara horizontal

dengan ketebalan lapis tidak melebihi 300mm setiap lapis lepas. apabila digunakan alat pemadatan manual dengan menghgunakan alat tangan, maka tebal lapis tanah lepas

Page 9: tugas drainase.docx

tidak boleh melebihi ketebalan 150 mm. Setiap lapis harus disebar dengan merata dan benar-benar tercampur untuk mendapatkan kadar air yang uniform.

2. Setiap gumpalan, bungkahan, harus di campur, digaru dan dipadatkan menurut metode kerja yang diusulkan sehingga tercipta sebuah lapis dan berat jenis tanah/density yang uniform pada setiap lapisan.

3. Sebuah permukaan lapis atas harus dirawat selama pemadatan untuk memastikan derajat pemadatan yang sama pada setiap lapis.

4. Setiap lapis isian harus dipadatkan sampai tidak kurang dari 90% maksimum density kering tetapi harus tercapai rata-rata 95% density kering seperti yang ditentukan dalam Proctor Test (ASTM-1557).

5. Tiga lapis paling atas, atau lapis yang lain jika diperlukan oleh wakil pemberi kerja harus ditest dengan test kepadatan lapangan (Proctor) sebelum memulai pengisian lapis di atasnya. Test density harus sesuai dengan yang terdapat pada tabel 2. Jika urugan tanah gagal mencapai target pemadatan sesuai yang disyaratkan, lapis tersebut harus di padatkan ulang atau dipertebal dan diganti untuk mendapatkan tingkat kepadatan yang ditentukan.

6. Penempatan tanah ke lapis lebih atas tidak boleh dilaksanakan tanpa ada persetujuan dari wakil pemberi kerja.

7. Pengulangan test pada setiap lapis sebaiknya dilaksanakan sampai hasil test menunjukkan konsistensi yang dapat diterima.

8. Lapis tanah berikutnya harus diberikan tdana di lokasi yang ditunjukkan oleh wakil pemberi kerja untuk memastikan bahwa pekerjaan isian dapat dilanjutkan untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan.

9. Jika hasil test menunjukkan bahwa pengisian tanah tidak dilaksanakan dengan benar, pekerjaan ulang untuk memperbaikinya tetap harus dilaksanakan pada lapis tersebut. testing setiap lapis tetap harus dilaksanakan meskipun terdapat perubahan dalam metode kerja, atau jika terjadi perubahan material.

10. Seluruh test yang disebutkan dalam bagian ini harus dilaksanakan oleh kontraktor tanpa penambahan biaya.

11. Permukaan lereng harus dipadatkan sampai lereng cukup stabil dan tidak ditemukan tanah lepas sepanjang permukaan lereng.

12. Dalam hal hasil test (s dan cone) tidak memenuhi kecukupan tingkat kepadatan, maka kontraktor harus memadatkan ulang area tersebut dan kembali melaksanakan test kepadatan seperti disebutkan di atas.

Page 10: tugas drainase.docx

13. Kepadatan setiap lapis isian di atas harus diuji dengan pengetesan densitas. Seluruh isian di atas +/- 0.00 MSL harus memiliki kepadatan rata-rata setidaknya 95% dari hasil test Proctor di lab (ASTM- 1557).

14. Test CPTU harus dilaksanakan pada setiap grid spasi 100m untuk memeriksa ketebalan dari isian pasir. CPTU harus dilaksanakan sampai 20m atau sampai mencapai lapis dasar sungai/laut.

15. Borehol harus dilaksanakan dengan grid spasi 250 m dengan coring menerus dan harus ditempatkan dari level akhir sampai dengan level bawah. Tube sampling harus dibebani sedemikian sehingga mampu menembus sampai tanah urug insitu. Sampel harus ditest ukuran butirannya (grain size analysis).

16. Sampel yang sesuai harus ditest untuk parameter yang lain apabila diperlukan.


Recommended