Date post: | 10-Feb-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | yudha-adi-kusuma |
View: | 267 times |
Download: | 1 times |
of 65
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
1/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA51
BAB IPENDAHULUAN1.1Latar Belakang
PT. Agro Mitra Alimentare merupakan perusahaan industri yang bergerak di
bidang makanan. Perusahaan ini memproduksi cherry pepper. Proses di dalam
sistem berjalan dengan menggunakan manusia dan mesin. Disini kami mencoba
untuk melakukan analisa pada sistem prouksi di PT. Agro Mitra Alimentare dengan
menggunakan simulasi. Harapannya agar dapat melakukan perbaikan terhadap
sistem di produksi ini. Sistem produksi pada perusahaan ini dilakukan secara semi
terotomasi. Proses-proses yang melibatkan manusia rawan mengalami
keterlambatan dan memiliki faktor-faktor ketidakpastian.
Simulasi bertujuan untuk mendeskripsikan sistem secara nyata dan terperinci.
Softwareyang digunakan adalah Arena. Modul Arena yang biasa digunakan adalah
Basic Process. Namun seringkali penggunaan Basic process kurang mencukupi
sistem yang nyata tersebut. Sistem nyata memiliki banyak proses dan transfer
yang bermacam-macam. Proses yang dimaksud antara lain proses match, hold, dan
signal. Proses transfer yang memakai conveyor maupun transporter juga masih
belum terdefinisikan. Modul yang digunakan adalah AdvanceProcessdan Advance
Transfer.
Maka dari itu pada praktikum Modul 3 tentang Arena Advanced ini
memberikan dasar-dasar pembuatan simulasi komputer yang lebih terperinci,
mudah, dan cepat serta bagaimana melakukan analisis terhadap output yang
diperoleh, baik untuk sistem manufaktur maupun sistem non-manufaktur (jasa).
Model yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah pada proses pembuatan
cherry peppers yang diproduksi oleh PT. Agro Mitra Alimentare. Penerapan pada
praktikum ini diharapkan dapat memodelkan sistem secara utuh dan dapat
menjadi referensi untuk perancangan sistem yang lebih baik.
1.2 TujuanTujuan dari praktikum ini antara lain:
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
2/65
52LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1. Mengenalkan module-module Advanced Process dan Advanced Transfer yang
tersedia di dalam Arena
2. Memodelkan sistem ke dalam Activity Cycle Diagram (ACD)
3. Mampu memodelkan suatu sistem dengan cara menggambarkan karakteristik
elemen sistem melalui module-module Advanced Process dan Advanced
Transferdalam Arena
4. Mampu melakukan analisis terhadap outputsimulasi
1.3 ManfaatManfaat dari praktikum ini antara lain:
1. Dapat mengetahui module-module Advanced Process dan Advanced Transfer
dalam Arena
2. Dapat mengenal fungsi dan kegunaan moduleAdvancedProcessdan Advanced
Transferdalam Arena
3. Dapat memodelkan suatu sistem dengan cara menggambarkan karakteristik
elemen sistem melalui module-module Advanced Process dan Advanced
Transferdalam Arena4. Dapat mampu melakukan analisis terhadap outputsimulasi
1.4 BatasanBatasan dari praktikum ini antara lain:
1. Data yang diambil dari data pengamatan langsung
2. Pengamatan dilakukan sebanyak 5 replikasi tiap replikasi 8 jam
3. Sistem yang digunakan mulai dari cherry yang telah dilubangi masuk hinggawarehouse.
1.5 AsumsiAsumsi dari praktikum ini antara lain:
1. Tidak ada komponen yang keluar dari antriannya. 5. 1 botol cherry terdiri
2. Tidak ada kerusakan mesin. dari 10 buah cherry
3. Tidak ada produk cacat. buah cherry dengan
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
3/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA53
4. Tidak ada proses pembuatan shrimp paste oil. berat 250 gram.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Definisi Arena
Arena adalah sebuah program penyusun model dan juga merupakan
simulator, yang dikembangkan oleh System Modeling Corporation. Arena bisa
menjadi sebuah alat yang fleksibel yang membantu pengguna untuk membuat
model simulasi teranimasi yang mewakili berbagai macam sistem secara virtual
dengan tepat. Arena digunakan oleh banyak perusahaan besar untuk
mensimulasikan proses bisnis.
Gambar 2.1 Tampilan software Arena
Arena merupakan software yang memiliki ciri-ciri kemudahan pemakaian
yang dimiliki high level program dan fleksibilitas yang menjadi ciri khas general
purpose simulation language. Arena masuk ke dalam kategori high level program
karena ia bersifat sangat interaktif, pengguna dapat membangun sebuah model
hampir sama mudahnya dengan membuat poster menggunakan CorelDraw atau
membuat flowchart menggunakan Visio. Hal yang membedakan adalah dalam
menggunakan Arena dibutuhkan pengetahuan mengenai sistem yang akan diamati
sebelum memodelkannya
2.1.1Arena Basic
Modul basic ini merupakan modul yang sering digunakan dan menjadi dasar
dalam pembuatan model dalam arena. Software Arena ini tergolong ke dalam
general purpose simulation language (GPSL) karena dengan menggunakan Arena,
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
4/65
54LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
5/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA55
pengguna dapat membangun model, templates, dan pengguna dapat membuat
modul sendiri jika diperlukan dengan menggunakan bantuan program seperti
VisualBasic, FORTRAN, dan bahkan C atau C++. Dalam Professional Edition, Arena
memfasilitasi pengguna yang ingin membangun sendiri modul dan template-nya.
2.1.1.1 Basic Process PanelBasic ProcessPanel adalah panel proses dasar yang berisikan module-module
yang digunakan untuk memodelkan sebuah sistem. Berikut ini module-module
yang terdapat pada Basic Process Panel yang sering digunakan dalam
mensimulasikan sistem. Template dari basic process panel ini terdiri dari
beberapa modul yaitu:
Tabel 2.1 Fungsi dan Tipikal Penggunaan Basic Process PanelNo Modul Fungsi Tipikal Penggunaan1. Create Modul ini dimaksudkan
sebagai titik awal untuk
entitas dalam model
simulasi. Modul ini
digunakan untuk
mengenerate kedatangan
entitykedalam simulasi
1. Bagian awal produksimanufaktur
2. Kedatangan sebuah
dokumen (misalnya order,
cek, aplikasi) ke dalam
proses bisnis
3. Kedatangan seorang
pelanggan pada prosespelayanan (misalnya toko,
ritel, restoran, informasi)
Promptdan Deskripsia. Name Identifier modul yang unik ditampilkan pada bentuk modul.
b. Entity Type Nama tipe entitas yang akan dihasilkan.c. Type Jenis aliran kedatangan yang akan dihasilkan. Termasuk jenis
random (menggunakan distribusi eksponensial, pengguna
menentukan rata-rata), schedule (menggunakan distribusi
eksponensial, berarti ditentukan dari modul Jadwal yang
ditentukan), constant (pengguna menentukan nilai konstan,
misalnya, 100), atau expretion (drop-down berbagai
distribusi).
d. Value Menentukan mean dari distribusi eksponensial (jika randomdigunakan) atau nilai konstan (Constant jika digunakan)
untuk waktu antara kedatangan. Berlaku hanya ketika tipe
adalah Random atau Konstan.
e. Schedule Name Mengidentifikasi nama dari jadwal yang akan digunakan.Schedulemendefinisikan pola kedatangan untuk entitas tiba
ke sistem. Berlaku hanya ketika tipenya adalah scedhule.
f. Expression Setiap distribusi atau nilai menentukan waktu antarakedatangan. Berlaku hanya ketika tipe adalah Expression.
g. Units Satuan waktu yang digunakan untuk pembuatan antarkedatangan kali dan pertama. Tidak berlaku bila tipe adalah
schedule.
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
6/65
56LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 2.1 Fungsi dan Tipikal Penggunaan Basic Process Panel (Lanjutan)Promptdan Deskripsii. Max Arrivals Maksimum jumlah entitas yang modul ini akan
menghasilkan. Ketika nilai ini tercapai, penciptaan entitas
baru dengan modul ini berhenti.
j. First Creation Mulai waktu untuk entitas pertama tiba ke dalam sistem.Tidak berlaku bila tipe adalah schedule.Modul Fungsi Tipikal Penggunaan
2 Dispose Modul ini dimaksudkan
sebagai titik akhir untuk
entitas dalam model
simulasi. Modul ini
digunakan untuk
mengeluarkan entitydarisystem.
1. Bagian meninggalkan
fasilitas yang dimodelkan
2. Berakhirnya proses bisnis
3. Pelanggan meninggalkan
took
Promptdan Deskripsia. Name Modul yang unik identifier ditampilkan pada bentuk modul
b. RecordEntityStatistics Menentukan apakah atau tidak statistik entitas yang masuk
akan disimpan. Statistik termasuk value added, non-value
added, menunggu waktu, waktu transfer, waktu lainnya, total
waktu, nilai tambah biaya, non-value tambah biaya, biaya
menunggu, biaya transfer, biaya lainnya, dan total biaya.
3 Process Modul ini dimaksudkan
sebagai metode pengolahan
utama dalam simulasi.
Pilihan untuk menangkapdan melepaskan
keterbatasan suber daya
yang tersedia. Selain itu,
ada pilihan untuk
menggunakan submodel
dan menentukan logika
yang ditetapkan pengguna
hirarkis. Waktu proses
dialokasikan untuk entitas
dan dapat dianggap sebagai
nilai tambah, non-nilai
tambah, transfer,
menunggu, atau laninya.
1. Bagian machining
2. Meninjau dokumen untuk
kelengkapan
3. Memenuhi perintah4. Melayani pelanggan
Promptdan Deskripsia. Name Modul yang unik identifierditampilkan pada bentuk modul
b. Type Metode menentukan logika dalam modul. Pengolahan
standar menandakan bahwa logika semua akan disimpan
dalam modul Proses dan didefinisikan oleh Aksi tertentu.
Submodel menunjukkan bahwa logika akan hirarki
didefinisikan dalam "submodel" yang dapat mencakup
sejumlah modul logika.
c. Action Jenis pengolahan yang akan terjadi dalam modul. Delay
hanya menunjukkan bahwa penundaan proses akan
dikeluarkan dengan tidak ada kendala sumber daya. Seize
Delay menunjukkan bahwa sumber daya akan dialokasikandalam modul ini dan penundaan akan terjadi, tetapi yang
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
7/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA57
melepaskan sumber daya akan terjadi di kemudian hari.
Seize Delay Releasemenunjukkan bahwa sumber daya akan
dialokasikan diikuti dengan penundaan proses dan
kemudian sumber daya yang dialokasikan akan dirilis. Delay
Release
Tabel 2.1 Fungsi dan Tipikal Penggunaan Basic Process Panel (Lanjutan)Promptdan Deskripsimenunjukkan bahwa sumber daya sebelumnya telah
dialokasikan dan bahwa entitas hanya akan menunda dan
melepaskan sumber daya tertentu. Berlaku hanya ketika
tipenya standar.
d. Priority Prioritas nilai entitas menunggu di modul ini untuk sumber
daya ditentukan jika satu atau lebih entitas yang menunggu
untuk sumber daya yang sama di mana saja dalam model.
Tidak terlihat ketika Action adalah Delayatau DelayReleaseatau ketika tipenya adalah submodel.
e. Resources Daftar sumber daya atau set sumber daya yang digunakanuntuk pengolahan entitas. Tidak berlaku bila Action adalah
Delay, atau ketika tipe adalah submodel.
f. Delay Type Jenis distribusi atau metode menentukan parameter delay.
Constant dan Expression memerlukan nilai-nilai tunggal,
sementara Normal, Uniform, dan Triangular membutuhkan
beberapa parameter.
g. Units Waktu unit untuk parameter delay
h. Allocation Menentukan bagaimana waktu proses dan biaya proses akan
dialokasikan untuk entitas. Proses ini dapat dianggap value
added,Non-Value Added, transfer, wait, atau lain dan biaya
yang terkait akan ditambahkan ke kategori yang tepat untuk
entitas dan proses.
i. Minimum Parameter lapangan untuk menentukan nilai minimum baik
untuk distribusi uniform atau triangular.
j. Value Parameter lapangan untuk menentukan mean untuk
distribusi normal, nilai untuk penundaan waktu yang
konstan, atau modus untuk distribusi triangular.
k. Maximum Parameter lapangan untuk menentukan nilai maksimum
baik untuk distribusi uniform atau uniform.
l. Std Dev Parameter lapangan untuk menentukan deviasi standar
untuk distribusi normal.
m. Expression Parameter lapangan untuk menentukan sebuah ekspresi
yang nilainya dievaluasi dan digunakan untuk waktu tunda
pengolahan.
n. Report Statistics Menentukan apakah statistik akan secara otomatisdikumpulkan dan disimpan dalam databaselaporan untuk
proses ini.No Modul Fungsi Tipikal Penggunaan4 Decide Modul ini digunakan untuk
menentukan keputusan
dalam proses, didalamnya
termasuk beberapa pilihan
untuk membuat keputusan
berdasarkan satu atau
beberapa pilihan
1. pengiriman bagian yang
rusak untuk dikerjakan
ulang
2. Percabangan cek diterima
atau ditolak
3. Mengirim nasabah
prioritas untuk proses
khusus
Promptdan Deskripsia. Name Identifiermodul yang unik ditampilkan pada bentuk modul.
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
8/65
58LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
b. Type Menunjukkan apakah keputusan didasarkan pada condition
(jika X> Y) atau secara change/persentase (misalnya, 60%,
ya, 40%, tidak ada). Tipe dapat ditetapkan sebagai baik 2-
way atau N-way. 2-way memungkinkan untuk satu kondisi
atau probabilitas (ditambah "salah" exit). N-waymemungkinkan
Tabel 2.1 Fungsi dan Tipikal Penggunaan Basic Process Panel (Lanjutan)Prompt dan Deskripsiuntuk sejumlah kondisi atau probabilitas yang akan
ditentukan serta keluar "yang lain".
c. Conditions Mendefinisikan satu atau lebih kondisi digunakan untuk
mengarahkan entitas untuk modul yang berbeda. Berlaku
hanya ketika tipe adalah N-waydengan kondisi.
d. Percentages Mendefinisikan satu atau lebih persentase yang digunakan
untuk mengarahkan entitas untuk modul yang berbeda.
Berlaku hanya ketika tipe adalah N-waydengan Chance.
e. Percent True Nilai yang akan diperiksa untuk menentukan persentaseentitas dikirim keluar benar diberikan.
f. If Jenis kondisi yang tersedia untuk evaluasi: Variabel, Variabel
Array(1D), ArrayVariable(2D), Atribut, TypeEntity.
g. Named Menentukan baik nama, variabel, jenis atribut atau entity
yang akan dievaluasi ketika entitas memasuki modul. Tidak
berlaku bila tipe adalah Expression.
h. Is Evaluator untuk kondisi tersebut. Berlaku hanya untuk
Atributdan kondisi Variabel.
i. Row Menentukan indeks baris untuk variabel array. Berlaku
hanya ketika tipe adalah N-waydengan conditionatau 2-way
with conditiondan Variabel Arrayadalah 1-D atau Array2-
D.
j. Column Menentukan indeks kolom untuk variabel array. Berlaku
hanya ketika tipe adalah N-condition dengan atau 2 way
with condition dan Variabel Array adalah 1-D
Arrayatau 2-D.
k. Value Ekspresi yang akan baik dibandingkan dengan atribut atau
variabel atau yang akan dievaluasi sebagai ekspresi tunggal
untuk menentukan apakah itu benar atau salah. Tidak
berlaku untuk kondisi entity type. Jika Jenis adalah
Expression, nilai ini juga harus mencakup evaluator
(misalnya, Warna Red).No Modul Fungsi Tipikal Penggunaan5 Batch Modul ini dimaksudkan
sebagai mekanispengelompokan dalam
model simulasi/
entity/assembly. Berfungsi
untuk menggabungkan
beberapa entitybaik
bersifat permanen maupun
sementara.
1. mengumpulkan beberapa
bagian sebelum memulaiproses
2. memasang kembali
salinan yang terpisah
Promptdan Deskripsia. Name Identifiermodul yang unik ditampilkan pada bentuk modul.
b. Type Metode batchingentitas bersama-sama
c. Batch Size Jumlah entitas yang akan di batch.
d. Save Criterion Metode untuk nilai yang ditetapkan pengguna menugaskan
perwakilan entitas atribut.
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
9/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA59
e. Rule Menentukan bagaimana entitas yang masuk akan di batch.
Any entity akan mengambil "Batch size" pertama jumlah
entitas dan menempatkan mereka bersama-sama. With
atrribute menandakan bahwa nilai-nilai dari atribut yang
ditentukan harus sesuai untuk entitas yang akandikelompokkan. Misalnya, jika Nama Atribut adalah warna,
Tabel 2.1 Fungsi dan Tipikal Penggunaan Basic Process Panel (Lanjutan)Promptdan Deskripsi
semua entitas harus memiliki nilai yang sama untuk warna
dikelompokkan, jika tidak, mereka akan menunggu di modul
untuk entitas masuk tambahan.
f. Attribute Name Nama atribut yang nilainya harus sesuai dengan nilai entitas
lain yang masuk dalam rangka untuk kelompok yang akan
dibuat. Berlaku hanya ketika Rule adalahby Atribut.
g. Representative Entity Jenis entitas untuk entitas perwakilan.
No Modul Fungsi Tipikal Penggunaan6 Separate Modul ini dapat digunakan
untuk menyalin baik entitas
masuk ke beberapa entitas
atau untuk membagi entitas
yang sebelumnya di batch.
Modul ini digunakan untuk
meng-assembly hasil dari
modul batch, atau juga bisa
diasumsikan sebagai aliran
entityyang terpisah.
Misal pada system rumah
sakit pasien membawa
resep dokter, maka aliran
antara entitypasien dengan
resep akan berbeda pada
titik-titik tertentu.
1. Mengirim entities
individu untuk mewakili
kotak dihapus dari wadah
2. Mengirim perintah untukpemenuhan dan
penagihan untuk
pemrosesan paralel
3. Memisahkan dokumen
Promptdan Deskripsia. Name Identifiermodul yang unik ditampilkan pada bentuk modul.
b. Type Metode memisahkan entitas yang masuk. Duplicate original
hanya akan mengambil entitas asli dan membuat beberapa
jumlah duplikat yang identik. Split existing batch
mensyaratkan bahwa entitas yang masuk menjadi entitas
sementara batched menggunakan modul Batch. Entitas asli
dari batchakan dibagi.
c. Percent Cost toDuplicates
Alokasi biaya dan waktu dari entitas yang masuk ke duplikatkeluar. Nilai ini dditetapkan sebagai persentase dari entitas
asli biaya dan waktu (antara 0-100). Persentase ditentukan
akan dibagi secara merata antara duplikat, sedangkan
entitas asli akan mempertahankan setiap persentase biaya /
waktu yang tersisa. Terlihat hanya ketika tipe asli yag
digandakan
d. # of Duplicates Jumlah entitas yang keluar akan meninggalkan modul, di
samping entitas asli yang masuk. Berlaku hanya ketika tipe
new duplicate
e. Member Attributes Metode untuk menentukan bagaimana untuk menetapkan
nilai atribut entitas perwakilan untuk pilihan entities.Hal ini
berhubungan asli dengan enam atribut special purpose
(Entity.Type, Entity.Picture, Entity.Sequence, Entity.Station,
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
10/65
60LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Entity.Jobstep, danEntity.Hold CostRate) dan semua atribut
userdefined. Berlaku hanya ketika tipe adalah split bathch
yang ada.
f. Attribute Name Nama atribut entitas perwakilan yang ditugaskan untuk
originalentities kelompok.
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
11/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA61
Tabel 2.1 Fungsi dan Tipikal Penggunaan Basic Process Panel (Lanjutan)No Modul Fungsi Tipikal Penggunaan7 Assign Modul ini digunakan untuk
menetapkan nilai-nilai baru
untuk variabel, atribut
entitas, jenis entitas,
gambar badan, atau
variabel sistem lainnya.
1. Mengakumulasi jumlah
subassembliesyang
ditambahkan ke suatu
bagian
2. Mengubah jenis entitas
untuk mewakili salinan
pelanggan
3. Menetapkan prioritas
pelanggan
Promptdan Deskripsia. Name Identifiermodul yang unik ditampilkan pada bentuk modul.
b. Assignments Menentukan satu atau lebih tugas yang akan dilakukan ketika
entitas mengeksekusi modul.
c. Type Jenis tugas yang akan dibuat. Lainnya dapat mencakup
variabel sistem, seperti kapasitas sumber daya atau waktusimulasi akhir.
d. Variable Name Nama variabel yang akan diberi nilai baru ketika entitas
memasuki modul. Berlaku hanya ketika tipe Variabel,
Variabel Array(1D), atau Array Variable(2D).
e. Row Menentukan indeks baris untuk variabel array.
f. Column Menentukan indeks kolom untuk variabel array.
g. Attribute Name Nama atribut entitas yang akan diberi nilai baru ketika
entitas memasuki modul. Berlaku hanya ketika tipe adalah
Atribut.
h. Entity Type Entitas tipe baru yang akan ditugaskan untuk entitas ketika
entitas memasuki modul. Berlaku hanya ketika tipe adalah
tipe Entity.
i. Entity Picture Entitas gambar baru yang akan ditugaskan untuk entitas
ketika entitas memasuki modul. Berlaku hanya ketika tipe
adalah Entity picture
j. Other Mengidentifikasi variabel sistem khusus yang akan diberi
nilai baru ketika entitas memasuki modul. Berlaku hanya
ketika other type
k. New Value Penugasan nilai atribut, variabel, atau variabel sistem
lainnya. Tidak berlaku bila tipe adalah Entity typeatau Entity
picture
8 Entity Modul ini mendefinisikan
berbagai jenis entitas dan
nilai gambaran awal dalam
simulasi
1. produk yang diproduksiatau dirakit (pallets)
2. document(forms, email,
laporan)3. orang yang berada
didalam proses
(pelanggan, penelepon)
9 Queue Modul ini dapat digunakan
untuk mengubah aturan
peringkat untuk antrian
yang ditentukan
1. tumpukan pekerjaanmenunggu sumber daya
pada modul proses
2. holdingarea untukdocumentmenunggu
dikumpulkan pada modul
batch
10 Resource Modul ini mendefinisikan
sumber data dalam system
simulasi, termasuk
1. peralatan (mesin, kasir,saluran telepon)
2. manusia (pegawai
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
12/65
62LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
informasi biaya dan
ketersediaan sumber daya.
penjualan, operator)
Tabel 2.1 Fungsi dan Tipikal Penggunaan Basic Process Panel (Lanjutan)No Modul Fungsi Tipikal Penggunaan11 Variable Modul ini digunakan untuk
mendefinisikan dimensi
variable dan nilai awal.
Variable dapat dirujuk dalam
modul lain, dapat
memindahkan nilai baru
dengan assign module dan
dapat digunakan dalam
ekspresi apapun
1. jumlah dokumen yang
diproses per jam
2. nomor serial untukmenandakan bagian yang
unik
12 Set Modul ini mendefinisikan
berbagai jenis set, termasuksumber daya, counter, tally,
tipe entitas, dan gambar
entitas
1. mesin yang dapat
melakukan operasi yangsama di fasilitas
manufaktur
2. supervisor, pegawai checkout di toko
3. set gambar yang sesuai
untuk satu jenis set
entitas
2.1.2 Arena Advanced
Sistem simulasi bertujuan untuk mendeskripsikan system secara nyata dan
terperinci. Softwaresimulasi yang dapat digunakan adalah ARENA. Modul ARENA
yang biasa digunakan adalah Basic Process, namun penggunaan Basic Process
kurang mencukupi system yang nyata. System nyata memiliki banyak processdan
transferbermacam-macam yang dimiliki oleh ARENA ADVANCED. Simulasi yang
akan diterapkan dalam praktikum ini menggunakan Advanced Process Panel dan
Advanced Transfer Panel. Berikut adalah pengenalan tentang Advanced Process
Paneldan Advanced Transfer Panel.
2.1.2.1 Modul Advanced Process1. General Flowchart Module
General Flowchart Module adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan
pada jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi. Berikut adalah
macam-macam modul yang termasuk General Flowchart Module.
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
13/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA63
Tabel 2.2 General Flowchart Module Advanced Process PanelNo Nama Module Deskripsi Penggunaan1. Hold module Modul ini akan menahan entitas dalam sebuah
antrian untuk menunggu sinyal, menungguuntuk kondisi tertentu benar kemudian
dilakukan pemindaian, atau terpegang selama
waktu yang tidak terbatas (menjadi hilang
kemudian dengan Remove Module). Jika
entitas memegang sinyal, Signal Module
dipakai di tempat lain di model, maka entitas
pindah ke modul selanjutnya. Jika entitas
dipegang untuk kondisi yang akan menjadi
benar, maka entitas akan tetap pada modul
(biasa ditempatkan atau internal antrian
sampai kondisi menjadi benar). Saat entitasdipegang dalam waktu tak terbatas
1. Saat menunggu lampu
lalu lintas menjadihijau,
2. Memegang bagian
untuk otorisasi hak,
mengecek status
mesin atau operator
untuk proses
selanjutnya.
Prompt Descriptiona. Name Identifikasi modul yang unik yang ditampilkan pada bentuk modul.
b. Type Menunjukkan alasan untuk memegang entitas tertentu. Wait for Signal
akan mengadakan entitas sampai sinyal dari nilai yang sama diterima.
Scan for Condition akan mengadakan entitas sampai kondisi yang
ditetapkan menjadi benar. Infinite Holdakan mengadakan entitas sampai
terhapus dari antrian. Jumlah maksimum entitas tunggu yang akan dirilis
setelah menerima dari sinyal. Berlaku hanya ketika Typenya adalah wait
for signal.
c. Wait for value Nilai sinyal untuk entitas menunggu.d. Limit Menentukan kondisi yang akan dievaluasi untuk menahan entitas di
modul. Jika kondisi ini dievaluasi untuk benar, entitas meninggalkan
modul segera. Jika kondisi salah, entitas akan menunggu di antrian terkait
sampai kondisi menjadi benar.
e. Condition Jumlah maksimum entitas tunggu yang akan dirilis setelah menerima dari
sinyal. Berlaku hanya ketika Typenya adalah wait for signal.
f. QueueType Menentukan jenis antrian yang digunakan untuk menahan entitas. Tipe
dari Queue antara lain Single Queue, Queue Set, Internal Queue, Attribute
dan Expression.
g. Queue Name Hanya akan terlihat jika jenis Queue Type adalah Queue, dan
mendefinisikan nama simbol pada antrian.
h. Set Name Hanya akan telihat jika Queue Type adalah Set, dan untuk mendefinisikan
pengaturan antrian yang berisi antrian yang berbeda.
i. Set Index Hanya akan terlihat jika Queue Type adalah Set, dan untuk
mendefinisikan index ke dalam pengaturan antrian.
j. Attribute
k.
Hanya akan terlihat jika Queue Type adalah Attribut. Atribut masuk ke
dalam bidang ini akan dievalusi untuk menunjukkan antrian mana yang
digunakan.
l. Expressions Hanya akan terlihat jika Queue Type adalah Expression. Ekspresi masuk
ke dalam bidang akan di evalusi untuk menunjukkan antrian mana yang
digunakan.
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
14/65
64LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 2.2 General Flowchart Module Advanced Process Panel(Lanjutan)No Nama Module Deskripsi Penggunaan2. MatchModule Match module membawa beberapa entitas
sekaligus menunggu di antrian yang berbeda.
Kesesuaian yang cocok saat ada minimal satu
entitas di setiap antrian yang diinginkan.
Tambahan, sebuah atribut akan terspesifikasi
seperti entitas yang menunggu antrian harus
memiliki nilai atribut yang sama sebelum
pencocokan diresmikan. Saat entitas datang
pada match module, modul tersebut ditempati
oleh satu sampai lima kumpulan antrian,
berdasarkan titik masuk yang
menghubungkan. Entitas akan tetap padaantriannya sampai terjadi kecocokan. Disaat
ada satu kecocokan, satu entitas pada setiap
antrian akan lepas dan bertemu. Entitas yang
bertemu akan tersinkronisasi untuk
meninggalkan modul.
1. Perakitan part,2. Mempertemukan
produk yang
bervariasi untuk
pesanan pelanggan,
Sinkronisasi yang
keluar dengan
pesanan terisi
Prompt Descriptiona. Name Modul unik untuk mengidentifikasikan bentuk modul yang ditampilkan.
b. Number to Match Jumlah entitas yang cocok yang harus berada dalam antrian yang berbeda
sebelum percocokan dapat diselesaikan.
c. Type Metode untuk pencocokan entitas yang masuk.
d. Attribute Name Nama atribut yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu kedatangandari gabungan entitasi. Berlaku hanya ketika Typenya adalah Based on
Attribute.
No Nama Module Deskripsi Penggunaan3. Signal module Signal module mengirimkan sebuah sinyal
untuk setiap hold module dalam model untuk
menunggu sinyal dan melepaskan banyak
entitas tertentu. Saat entitas datang ke signal
module, sinyal dievaluasi dan kode
1. Menganalisa pola lalu
lintas dipersimpangan
(sinyal saat lampu
berwarna hijau),
Prompt Descriptiona. Name Modul unik untuk mengidentifikasikan bentuk modul yang ditampilkan.
b. Signal Value Nilai dari sinyal yang akan dikirim ke entitas dalam Hold Module.c. Limit Maksimum jumlah entitas yang akan dibebaskan dari setiap Hold Module
ketika sinyal tersebut diterima.
2. Data ModuleData moduleadalah kumpulan objek yang akan ditampilkan lembar kerja dari
model yang mendefinisikan karakteristik bermacam-macam elemen proses seperti
Expressiandan AdvancedSet. Berikut adalah macam-macam modul yang termasuk
dalam Data Module Advanced Process Panel.
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
15/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA65
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
16/65
66LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 2.3 Data Module Advanced Process PanelNo Nama Module Deskripsi Penggunaan1. Advanced Set
module
AdvancedSet Modulemenetapkan kumpulan suatu
antrian atau penyimpanan beserta bagiannya. Suatukumpulan mendefinisikan sebuah grup dari elemen-
elemen yang sama, yang dapat direferensikan
melalui sebuah nama biasa dan sebuah kumpulan
indeks. Elemen-elemen yang dibuat dalam suatu
kumpulan diserahkan sebagai bagian dari
kumpulanmaterial handling. Kumpulan
penyimpanan dapat digunakan pada modul Store
dan Unstore. Kumpulan-kumpulan yang lainnya
dapat dimasukkan ke dalam kumpulan atribut atau
elemen-elemen yang terdiri dari berbagai macam.
1. Berbagai jenis
percobaanantrian di
dalam sebuah
toko grosir
2. Penetapan
lokasi - lokasi
untuk kegiatan
operasi dalam
tempat
penyimpanan
Prompt Descriptiona. Name Nama yang menjadi bagian dari Advanced Set harus didefinisikan. Namaini haruslah unik.
b. Set Type Jenis set yang sedang didefinisikan, yang dapat mencakup Queue, Storage,
atau tipe set Other.
c. Queue Name Nama untuk antrian yang termasuk dalam pengaturan antrian.
d. Storage Name Nama untuk penyimpanan yang termasuk dalam pengaturan
penyimpanan.
e. Other Nama untuk anggota yang termasuk dalam pengaturan tipe lain.
2. Expression Expression module mendefinisikan expression dan
nilai yang terdapat pada expression tersebut.
Expression direferensikan ke dalam sebuah modeldengan menggunakan namanya. Expression dapat
dipilih untuk dispesifikasikan sebagai satu atau dua
susunan dimensi. Suatu nilai expression dapat
dibentuk dengan menggunakan kombinasi dari
integer, bilangan nyata, nama simbol, distribusi
statistic (contoh: NORM (10.2)), fungsi aritmatika
(contoh : +, *), atribut, dan variable.
1. Distribusi untuk
kedatangan
entitas2. Nilai gambar
entitas
a. Name Nama untuk expression yang karakteristik yang didefinisikan. Nama ini
harus unik.
b. Row Jumlah maksimum dari baris di dalam definisi expressions.
c. Column Jumlah maksimum dari kolom di dalam definisi expressions. Terlihathanya ketika jumlah dari baris spesifik.
3. Failure module Failure module didesain untuk penggunaan dengan
resources. Ketika sebuah kegagalan terjadi, seluruh
resource(terlepas dari kapasitasnya) gagal.
Kegagalanini dirancanguntuk digunakandengan
sumber dayakapasitastunggal ataudengan
beberapakapasitassumber dayayangmasing-
masingunitsumber dayasemua gagalpada waktu
yang sama.
1. Breakdown
informasi untuk
mesin
2. Pengacakan
komputer
shutdowns atau
reboots.
Prompt Descriptiona. Name Nama failure yang terkait dengan satu atau lebih resources
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
17/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA67
b. Type Menentukan apakah failure adalah time-basedatau count-based
Tabel 2.3 Data Module Advanced Process Panel(Lanjutan)Prompt Description
c. Name Nama failure yang terkait dengan satu atau lebih resourcesd. Type Menentukan apakah failure adalah time-basedatau count-based
e. Count Mendefinisikan jumlah resources untuk count-based failurer. Valid ketika
Typenya adalah Count.
f. Up Time Mendefinisikan waktu antar kegagalan untuk kegagalan time-based. Valid
ketika Type adalah Time.
g. Up Time Units Unit waktu untuk waktu antar failure (Up Time) untuk kegagalan time-
based.
h. Down Time Mendefinisikan durasi failure.
i. Down Type Units Unit waktu untuk durasi failure (Down Time)
j. Uptime in this State
only
Mendefinisikan keadaan yang harus dipertimbangkan untuk waktu antara
kegagalan (hanya untuk kegagalan time-based). Jika keadaan tidakditentukan, maka semua keadaan yang dipertimbangkan (waktu antara
kegagalan tidak tergantung pada waktu yang dihabiskan dalam keadaan
tertentu, melainkan pada waktu simulasi total).
No Nama Module Deskripsi Penggunaan4. File module Module File harus disertakan setiap kali file
eksternal diakses menggunakan modul Read-Write.
Modul ini mengidentifikasi nama file sistem dan
mengidentifikasikan metode akses, format, dan
karakteristik operasional dari file.
1. Berkas berisi
data maskapai
penerbangan
yang telah
ditetapkan.
Prompt Descriptiona. Name Nama dari file yang karakteristiknya telah didefinisikan.
b. Access Type Tipe file.
c. Operating System
File Name
Nama dari file yang sebenarnya yang sedang dibaca dari atau ke file yang
sedang ditulis.
d. Connecting String Connection string yang digunakanuntuk membuka koneksi ADO
kesumber data.
e. Structure Struktur file, yang tidak dapat diformat, bebas format, untuk format
spesifik C atau FORTRAN.
f. End of File Action Jenis dari tindakan yang terjadi jika kondisi akhir file telah tercapai.
g. Initialize Option Tindakan yang akan diambil pada file pada setiap awal replikasi simulasi.
h. Comment Karakter yang menunjukkan rekaman komentar.
i. Recordest Name Nama yang digunakan untuk mengidentifikasi recordset di modul
ReadWrite.
j. Command Text Teks perintah yang akan digunakan untuk membuka recordset.
k. Command Type Tipe dari perintah yang dimasukkan pada CommandText.
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
18/65
68LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 2.3 Data Module Advanced Process Panel(Lanjutan)
No Nama Module Deskripsi Penggunaan5. Stat Set module StatSet module digunakan untuk mendefisikanbagian dari suatu resource atau sejumlah resource.
Bagian tersebut dapat diasosiasikan ke dalam
autostate atau ke dalam bagian yang baru. Modul
resource dalam basic process panel mereferensikan
kumpulan bagian, yang mana pemberian resource
akan berguna.
1. Bagian dari
seorang
operator,
seperti sibuk
dengan
pelanggan,
sibuk menata
ulang rak, atau
sibuk dengan
telepon
2. Bagian dari
sebuah mesin,
seperti
kegagalan acak,
sibuk dengan
pengaturan,
atau sibuk
dengan proses
3. Bagian dari
seorang dokter
seperti
menentukan
jadwal, lembar
kerja, dan
panggilan
telepon.
Prompt Descriptiona. StateSet Name Nama set menyatakan bahwa sumber daya dapat diberikan selama
simulasi dijalankan.
b. State Name Nama untuk mendefinikan pengguna state.
c. AutoState or
Failure
Digunakan untuk mengasosiasikan nama state dengan autostate
(sepertiIdle, Busy, Inactive,atau Failed) atau Failure Name tertentu. Jika
tidak digunakan, stateharus ditugaskan dengan menggunakan salah satumodul atau Assign Resource Statedalam Seizeatau modul Process.
6. Statistic module Modul statistik digunakan untuk mendefinisikan
statistik tambahan yang akan dikumpulkan selama
simulasi dan juga untuk menentukan data output file.
Sedangkan summary statistik(misalnya Averagedan
Maximum) secara otomatis dihasilkan untuk setiap
statistik, jika Anda menentukan output file, maka
setiap pengamatan individu (misalnya, masing-
masing mencatat perhitungan) ditulus ke file output.
Jenis-jenis statistik yang dapat didefinisikan dalam
modul statistik yang timepersistent, tallies (data
1. Mengumpulkan
data observasi
untuk
membandingka
n dua
konfigurasi
simulasi
(menyimpan
data ke file
untuk sebuah
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
19/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA69
pengamatan), count-based, output, dan frequency-
based.
penghitungan).
2. Mengumpulkan
informasi
tambahanTabel 2.3 Data Module Advanced Process Panel(Lanjutan)
No Nama Module Deskripsi Penggunaan3. seperti jumlah
statistik dalam
antrian
ditambah
jumlah resource
yang sibuk.
. Membangkitka
n statistik
Prompt Descriptiona. Name Nama dari penjadwalan didefinisikan. Nama ini harus unik.
b. Type Jenis statistik didefinisikan. Tipe dapat berupa Time-Persistent (Dstat),
ObservationalTally-, Counter-,Output-atau Frequency-Based
c. Tally Name Mendefinisikan nama simbol untuk tally. Nama ini muncul dalam laporan
sebagai identifier tally. Berlaku hanya ketika Typenya adalah Tally.
d. Counter Name Mendefinisikan nama simbol untuk counter. Nama ini muncul dalam
laporan sebagai identifier counter. Berlaku ketika Type adalah Counter.
e. Expression Nama nilai time-persistent, statistik dari statistik produksi atau ekspresi
untuk frekuensi. Untuk frekuensi, jika Frequency Type adalah State,
bidang ini adalah narasumber dayayang menunjukkan
bahwastatistik harus dikumpulkan pada keadaan sumber daya. JikaFrequency Type adalah Value, bidang ini hanya menentukan
ekspresi yang statistik yang akan dikumpulkan. Berlaku hanya
ketika Typeadalah Time-Persistent, Outputatau Frequency.
f. Frequency Type Menunjukkan apakah statistik yang dikumpulkan pada keadaan resource
(state) atau pada expression (Value). Berlaku ketika Type adalah
Frequency.
g. Report Label Mendefinisikan nama simbol untuk ekspresi. Nama ini muncul sebagai
label laporan terkait dengan ekspresi dalam laporan. Jika statistik telah
ditetapkan melalui modul yang berbeda, field Report Labelotomatis akan
muncul. Berlaku hanya ketika Typeadalah Time-Persistent, Output, atau
Frequency.
h. Limit Dapat digunakan untuk menentukan kondisi untuk mengakhiri replikasi
simulasi. Ketika counter mencapai atau melebihi batas yang ditentukan,
replikasi simulasi berakhir dan laporan dihasilkan. Berlaku hanya ketika
Typeadalah Counter.
i. Initilaization
Option
Mengindikasikan jika counter akan diinialisasi (reset ke nol) antara
replikasi simulasi. Jika fieldditetapkan sebagai Nodan beberapa replikasi
dilakukan, maka nilai counter pada akhir replikasi akan dipertahankan
sebagai nilai awal pada replikasi berikutnya. Ketika ditetapkan sebagai
Yes, nilai counter diatur ke 0 pada awal replikasi masing-masing. Bila
diatur ke Replicate, nilai counter akan dihapus ketika statistik lainnya
(misalnya, tallies, timepersistent) akan dihapus sebagaimana tercantum
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
20/65
70LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
dalam Setup.
j. Tally Output File Menentukan nama spesifik sistem file pada data statistik baku tertulis.
Berlaku hanya ketika Typeadalah Tally.
k. Counter Output File Menentukan nama spesifik sistem file pada data statistik baku tertulis.Berlaku hanya ketika Typeadalah Counter.
Tabel 2.3 Data Module Advanced Process Panel(Lanjutan)Prompt Description
l. Output File Menentukan nama spesifik sistem file pada data statistik baku tertulis.
Berlaku hanya ketika Type adalah Frequency, Output, atau Time-
Persistent.
m. Constant or Range Menentukan apakah statistik dikumpulkan berdasarkan berdasarkan
pada Expression Valuemenjadi Constant Valueatau Range of Values.
n. Value Menentukan nilai saat pengumpulan statistik untuk Constant Value. Oleh
karena itu, statistik akan dikumpulkan pada kategori ini setiap kali
Expression Valuesama dengan Valueini (atau kapan sumber daya dalamkeadaan ini). Jika pengumpulan statistik untuk Range Value, field ini
menentukan nilai terendah dalam kisaran. Oleh karena itu, statistik akan
dikumpulkan terhadap kategori ini setiap kali Expression Value lebih
besar daripada Valuedan lebih kecil atau sama dengan High Value.
o. High Value Menentukan nilai tertinggi dalam range, jika pengumpulan statistik untuk
Range Value.
p. Category Name Mendefinisikannamasimbol untukkategori ini. Nama inimuncul
dalamringkasan laporansebagaiidentifierkategori. Jikadibiarkan
kosong, pengenalhanya akanmenjadiValueatauRange.
q. Category Option Field ini menunjukkan apakah kategori tertentu akan dikeluarkan dari
Restricted Columnpada summary reportatau tidak.
No Nama Module Deskripsi Penggunaan7. Storage module Modul Penyimpanan mendefinisikan nama
penyimpanan. Penyimpanan secara otomatis
dibuat oleh modul yang referensistorage
sehingga modul ini jarang diperlukan. Satu-
satunya saat modul ini diperlukan adalah ketika
penyimpanan didefinisikan sebagai anggota
penyimpanan yang ditetapkan atau ditentukan
dengan menggunakan atribut atau ekspresi.
1. Mendefinisikan
animasi
penyimpanan
pada
pengaturan
penyimpanan.
Prompt Descriptiona. Name Nama dari penjadwalan didefinisikan. Nama ini harus unik.
2.1.2.2 Modul Advanced TransferAdvanced Transfer Paneladalah panel yang memiliki beberapa modul yang
memiliki fungsi dan aplikasi transfer atau transportasi yang lebih bervariasi. Panel
tersebut dibagi menjadi 4 bagian yaitu General Flowchart Module, Conveyor
Flowchart Module, Transporter Flowchart Module dan Data Modules. General
Flowchart Module adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada jendela
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
21/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA71
model untuk mendeskripsikan proses simulasi. General Flowchart Module
berwarna merah. Conveyor Flowchart Module adalah kumpulan dari objek yang
ditempatkan pada jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi dengan
fungsi yang khusus yaitu conveyor. Conveyor Flowchart Module berwarna hijau.
Transporter Flowchart Modules adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan
pada jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi dengan fungsi yang
khusus yaitu transporter. Transporter Flowchart Module berwarna biru. Data
Module adalah kumpulan modul yang tidak diaplikasikan pada lembar kerja
namun berfungsi untuk menyimpan data-data modul.
1. General Flowchart Module
General Flowchart Module adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan
pada jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi.Tabel 2.4 General Flowchart Module Advanced Transfer Panel
No Nama Module Deskripsi Penggunaan1. Station Module Station Module mendefinisikan sebuah station
(atau kumpulan station) yang cocok secara
fisik atau logis lokasi dimana proses muncul.
Jika station modul terdefinisi sebagai sebuah
kumpulan station, maka secara efektif akan
menjadi lokasi yang multi proses.
1. Menetapkan area
pembubutan
2. Menetapkan set dari
bea kamar
3. Menetapkan area
persiapan makanan.
Prompt Descriptiona. Station Type Jenis stasiun yang ditetapkan, baik sebagai stasiun individu atau Set
Station.
b. Station name Nama dari setiap station.
c. Set Name Nama untuk pengaturan station.
d. Parent Activity
Area
Nama untuk aktivitas sumber Area.
e. Associated
Intersection
Nama untuk irisan yang disatukan dengan station ini dalam jaringan
transporter terpandu.
f. Report Statistics Menentukan apakah statistik otomatis akan dikumpulkan dan disimpandalam database laporan untuk stasiun ini dan yang sesuai kegiatan
daerah.
g. Save Attribute Nama atribut digunakan untuk menyimpan nomer index dalam
pengaturan stationdari anggota yang telah dipilih.
h. Station Set
Members
Nama untuk station-station yang menjadi anggota dalam pengaturan
stationtersebut.
i. Station Name Sebuah stasiun yang diberikan hanya dapat eksis sekali dalam model.
Oleh karena itu, stasiun individu hanya dapat menjadi anggota dari satu
set stasiun, dan bahwa stasiun individu mungkin bukan nama sebuah
stasiun di modul lain.
j. Parent Activity Nama dari Activity Areas parent untuk anggota station.
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
22/65
72LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Area
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
23/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA73
2. Conveyor Flowchart Module
Conveyor Flowchart Module adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan
pada jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi dengan fungsi yang
khusus yaitu conveyor.
Tabel 2.4 Conveyor Flowchart Module Advanced Transfer PanelNo Nama Modul Deskripsi Penggunaan
1. AccessModule Access modulemengalokasikan satu atau lebih
cell dari conveyor, kemudian ke entitas untuk
pemindahan dari satu stationke yang lain. Saat
entitas dikendalikan dari cell pada conveyor,
kemudian dapat dibawa ke stationselanjutnya.
Saat entitas datang ke access module, entitas
menunggu sampai jumlah tepat dari cell yangberdampingan pada conveyor kosong dan
meluruskan dengan entitas lokasi station.
1. Part masuk dalam
conveyor untuk
dikirimkan ke daerah
pengecatan
2. Gelas masuk dalam
conveyor untuk
ditransferkan keruang pemotongan
Prompt Descriptiona. Name Nama unik dari modul yang akan ditampilkan dalam diagram alir.b. ConveyorName Nama dari conveyor yang diinginkan entitas.c. # of cells Jumlah sel conveyor bersebelahan entitas membutuhkan untuk gerakan
pada conveyor.
d. Queue Type Menentukan jenis antrian digunakan untuk menahan entitas, baik sebagaiIndividual Queue, Queue Set, dan Internal Queue atau Attibute atau
Expressionyang mengevaluasi nama antrian.
e. Queue Name Nama untuk antrian yang akan menahan entitas sampai mengaksesconveyor.
f. Set Name Nama untuk pengaturan antrian.g. Set Index Mendefinisikan indeks ke dalam set antrian. Perhatikan bahwa ini adalah
indeksset dan bukan nama dari antrian dalamset. Sebagai contoh, hanya
entri yang berlaku untuk satu set antrian mengandung tiga anggota
adalah ekspresi yang mengevaluasi ke 1, 2, atau 3.
h. Attribute Name Mendefinikan nama dari atribut yang menyimpan nama antrian dimanaentitas akan tinggal.
i. Expressions Mendefinisikan nama dari ekspresi yang menyimpan nama antriandimana entitas akan tinggal.
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
24/65
74LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 2.4 Conveyor Flowchart Module Advanced Transfer Panel(Lanjutan2. ConveyModule Convey module memindahkan entitas pada
conveyordari lokasi tertentu ke stationtujuan.
Waktu tunda untuk membawa entitas dari satustation ke selanjutnya berdasarkan kecepatan
conveyor jarak antar station. Ketika entitas
masuk ke convey module, atribut stationdiatur
ke stationtujuan. Kemudian, entitas dibawa ke
stationtujuan. Jika tipe tujuan dispesifikasikan
sebagai high sequence, maka station
selanjutnya akan ditentukan oleh urutan
entitas dan langkah kerja berdasarkan urutan.
1. Membawa tas dari
lokasi ke area bagasi
2. Membawa part daristation pengisian ke
stationproses
Prompt Descriptiona. Name Nama unik pada modul yang akan ditampilkan dalam diagram alir.
b. Conveyor Name Nama conveyor dimana entitas akan dibawa.c. Destination Type Metode untuk menentukan tujuan entitas (By Sequence, Station Attribute,
atau Expression). Pemilihan By Sequence mensyaratkan bahwa entitas
telah diberi nama urutan dan bahwa urutan sendiri telah didefinisikan.
d. Station Name Nama untuk masing-masng station.
e. Attribute Name Atribut yang akan menyimpan nama stationyang entitas akan dijalankan.
f. Expressions Ekspresi yang akan mengevaluasi untuk nama station dimana entitas-
entitas akan dijalankan.
3. ExitModule Exit modulemelepakan entitas celldi conveyor
tertentu. Jika entitas yang lain menunggu
dalam antrian conveyor di station yang sama
ketika cell itu lepas, entitas kemudian masukke conveyor.
1. Keluar dari conveyor
untuk dikemas
2. Part yang cacat
dipindahkan dariconveyor dan
dibuang
3. Penumpang
mengambil koper
dari conveyor.
a. Name Nama unik pada modul yang akan ditampilkan dalam diagram alir.
b. Conveyor Name Nama dari conveyor dimana entitas akan keluar. Jika membiarkannya
kosong, diasumsikan conveyor yang diakses sebelumnya.
c. # of Cells Jumlah sel conveyorbersebelahan entitas akan melepaskan.
4. Start Module Start module mengubah status coveyor dari
tidak aktif menjadi aktif. Conveyor mungkintidak diaktifkan bersamaan dengan stop
module atau dari awalnya diatur tidak aktif.
Kecepatan konveyor mungkin akan berubah
secara permanen ketika conveyor telah
berkerja.
1. Memulai conveyor
botling setelahperawatan terjadwal.
2. Menghentikanconveyor untuk
perawatan terjadwal.
Prompt Descriptiona. Name Nama unik pada modul yang akan ditampilkan dalam diagram alir.
b. Conveyor Name Nama conveyor untuk memulai
c. Velocity Kecepatan conveyor setelah itu mulai beroperasi. Nilai ini akan berubah
kecepatan conveyor secara permanen, sampai nilai tersebut diubah di
tempat lain modul.
Start 1
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
25/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA75
d. Units Unit waktu velocity
3. DataModule
DataModule adalah sekumpulan objek yang ada di tampilan lembar kerja dari
model yang mendefinisikan karakteristik bermacam-macam elemen proses seperti
distancedan segment.
Tabel 2.5 DataModule Advanced Transfer PanelNo Nama Modul Deskripsi Penggunaan
1. Conveyor module Conveyor module didefinisikan sebagai
conveyor yang terakumulasi atau non
terakumulasi untuk membantu gerakan entitas
antara stasiun. Bila menggunakan conveyor
untuk kegiatan transfer antara modul, maka
conveyor harus didefinisikan menggunakanmodul ini.
1. Bottling conveyor
2. Baggage handling belt
Prompt Descriptiona. Name Nama conveyor.
b. Segment Name Nama segmen yang telah ditetapkan dalam modul segmen yang terkaitdengan conveyorditentukan. Set segmen mendefinisikan stasiun antara
yang transfer conveyorentitas.
c. Type Menentukan jenis conveyor, baik Accumulatingatau Non- Accumulating.d. Velocity Kecepatan awal di mana entitas bergerak sepanjang conveyor panjang
unit per waktu unit dasar.
e. Units Satuan kecepatan waktu.f. Cell Size Bagian terkecil dari suatu conveyor bahwa suatu entitas dapat
menempati.
g. Max Cells Occupied Jumlah maksimum sel conveyorbahwa setiap entitas yang diberikan akandi akses pada suatu waktu.
h. AccumulationLength
Akumulasi panjang entitas.
i. Initial Status Status dari conveyor, baik aktif maupun pasif.j. Report Statistics Menentukan apakah statistik akan dikumpulkan secara otomatis.2. Segment module Segment modulemenetapkan jarak antara dua
stasiun pada set segment conveyor. Stasiun
awal, stasiun berakhir, dan segment yang
digunakan untuk membuat set segmen yangsesuai, mempengaruhi penetapan jalur
conveyor.
1. Membawa tas dari
lokasi ke bagasi
2. Membawa part dari
stasiun pengisian kestasiun proses.
a. Name Nama segmen.
b. Beginning Station Nama dari stationpertama yang di lokasikan pada conveyor.c. Next Station Nama untuk stationberikutnya yang di lokasikan pada conveyor.d. Length Jarak antara stationdengan stationsebelumnya.
2.2 Input AnalyzerInput Analyzermerupakan bagian dari software Arena. Tools ini digunakan untuk
menentukan fungsi distribusi probabilitas dari data input. Selain itu juga dapat diguankan
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
26/65
76LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
untuk mencocokkan fungsi spesifik dari distribusi data file dan membandingkan fungsi
distribusi atau untuk menampilkan efek dari perubahan parameter untuk distribusi yang
sama.
2.2.1 Langkah-langkah Penggunaan Input AnalyzerPenentuan bilangan acak menggunakan softwareArena dengan media Input Analyzer,
memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
1. Jalankan software Arena
2. Pilih menu Tools-Input Analyzer
3. Masukkan data waktu dalamData Table. Setelah muncul lembar kerja, klikFile>Data
File>Use Existing>Pilih lokasi dalam nama file.
4. Kemudian akan muncul suatu grafik, KlikFit >Fit All.Dengan ini, akan memunculkan
jenis distribusi dari data tersebut disertai analisisnya.
5. Untuk memindahkan expression, blok nilai expression, klik Edit dan pilih
copyexpressions.
6. Pindahkan nilai expressiondengan cara mengklikpasteke model Arena yang sesuai.
7. Lakukan pengurangan langkah Input Analyzer untuk mengisi data lainnya seperti
sebelumnya.
2.3 Process AnalyzerProcess Analyzer membantu dalam mengevaluasi alternatif yang disajikan oleh
eksekusi model simulasi skenario yang berbeda. Hal ini berguna untuk pengembang
model simulasi, serta pembuat keputusan (yang tidak dikenal dengan model, namun akrab
disebut dengan menangani solusi model simulasi). Biasanya process analyzer untuk
menentukan skenario mana yang cocok sehingga bisa mendapatkan WIP yang minimum.
2.3.1 Project ItemProject items padaprocess analyzer adalah sebagai berikut.
1. Scenario : Sebuah koleksi kontrol dan tanggapan yang diterapkan pada model simulasi
yang diberikan. Skenario yang digunakan merupakan hasil simulasi yang berbentuk
SIMAN report.
2. Control : Input yang dianggap mempengaruhi operasi dari model dengan cara yang
dapat dipantau / dilihat dalam outputdari model.
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
27/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA77
3. Response : Output yang mewakili ukuran bagaimana model dilakukan selama
menjalankan.
4. Chart : Diagram yang digunakan untuk menampilkan output hasil simulasi danperbandingan antara skenario-skenario yang telah direncanakan sehingga dapat dipilih
skenario terbaik untuk perbaikan sistem.
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
28/65
78LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2.3.2Langkah-langkah PenggunaanLangkah-langkah dalam penggunaanprocess analyzeradalah sebagai berikut :
1. Mulai aplikasi Process analyzer
Dari menu Start Programs Rockwell Software Arena Program Analyzer. Atau
buka Arena. Setelah program arena terbuka, klik toolslalu klik Process Analyzer.
2. Buat ProjectBaru
Membuatprojectprocess analyzerbaru dengan mengklik File New.
3. Tambahkan Skenario
Double klik untuk menambahkan skenario ("Double-klikdi sini untuk menambahkan
sebuah skenario baru.")maka kotak dialog Scenario Properties akan ditampilkan.
Menggunakan tombol Browse, cari Movie Theater Analysis.pfile program yang terletak
di folder.
Gambar 2.2 Tampilan Scenario Properties
Klik OK dan skenarionya yang akan dimasukkan ke dalamgrid sebagai baris baru.
Gambar 2.3 TampilanGridScenario Properties
4. Tambahkan Control
1)Pilih Insert control
2)Perluas daftar control Resource dan pilih Resourceyang akan dikontrol jumlahnya
untuk perbaikan. Klik OK.
3)Maka controltersebut akan muncul pada default.
4)Untuk lebih informatif dan spesifik, tambahkan jumlah replikasinya dengan memilih
Num Reps OK. Maka akan muncul di defaultdan isi replikasi yang dibutuhkan.
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
29/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA79
Gambar 2.4 Tampilan Insert Control
Setelah mengatur 3 kontrol yang akan digunakan untuk skenario, maka dapat
memasukkan nilai masukan dengan mengetik nilai-nilai ke dalamgrid.
Gambar 2.5 TampilanControls
5. Tambahkan Responses
Gunakan prosedur dasar yang sama untuk mengatur respon untuk skenario.
1)Klik kanan pada skenario (yaitu, baris dalam grid) dan pilih Insert Response untuk
menambahkan tanggapan.
2)Lalu perluas daftar spesifikasi Response dan pilih Response yang akan dikontrol
jumlahnya demi perbaikan. Klik OK.
3)Maka controltersebut akan muncul pada default.
4)Kotak Response kosong karena belum dilakukan replikasi.
Gambar 2.6 Tampilan Response
6. Tambahkan Skenario
1)Duplikat scenario yang ada dengan cara klik Scenario 1 lalu klik kanan Duplicate
Scenario.
2)Ulangi hingga 10 Scenario.
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
30/65
80LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
3)Ganti name, level, control, dan nomor replikasi sesuai dengan keinginan untuk
mengetahui yang paling efektif.
7. Jalankan scenario. Klik Run Go. Pilih OK setelah muncul kotak dialog, maka akanterlihat respon dari masing-masing scenario.
8. Review the Results
1)Model ini telah dibentuk untuk menjalankan 10 replikasi. Untuk memantau
menjalankan, kolom"Rep" di grid menunjukkan replikasi saat ini yang sedang
dijalankan. Perhatikan juga bagian kanan bawah status bar.
2)Setelah selesai menjalankan, "A" akan berhenti berputar. Selain itu, di gridbendera
selesai akan muncul di kolom status dan hasilnya akan diperbarui untuk tanggapan
yang diberikan.
Gambar 2.7 Tampilan Review The Result
9. Chart the Results
1)Blok kolom scenarioyang akan ditampilkan pada chart
2)Pilih menu Insert Chart
3)Pilih jenis chart yang ingin ditampilkan.
4) Ketika Chart Wizard muncul, menggunakan default, klik tombol Next
5) Pilih Response yang akan dimasukkan Chart
6) Klik Next. Aktifkan Identify Best Scenario dan pilih kategori yang diinginkan
7) Klik Finish.
Gambar 2.8 Tampilan Chart
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
31/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA81
2.4 Activity Cycle DiagramActivity Cycle Diagram adalah bahasa grafik/gambar yang memodelkan sistem
dengan menunjukkan hubungan interaksi antar elemen dengan perubahan secara diskrit
terhadap waktu. Entitas di ACD ada dua yaitu entitas permanen dan sementara.
Sedangkan aktivitas pada ACD ada dua, pasif dan aktif. Simbol-simbol yang dipergunakan
pada ACD adalah :
Tabel 2.6 Simbol-simbol ACD
No. Lambang Keterangan
1Merepresentasikan menciptakan (create) atau
membangkitkan (generate) entitas.
2Merepresentasikan membuang atau
memberhentikan entitas
3 Merepresentasikan aktivitas pasif
4 Merepresentasikan aktivitas aktif
5
Merepresentasikan relasi urutan antar node
yang menunjukkan bahwa status/aktivitaspendahulu berubah atau berlanjut menjadistatus/aktivitas berikutnya.
6
Merepresentasikan kondisi (condition) pilihan
dua alternatif kemungkinan yang perludiputuskan(decide)
7Merepresentasikan aktivitas aktif yangmelibatkan dua entitas (atau lebih) dan
bertransformasi menjadi satu entitas (lain)
8
Merepresentasikan aktivitas aktif yang
mentransformasikan satu entitas menjadi duaentitas (atau lebih)
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
32/65
82LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Diagram Alir Praktikummulai
Identifikasi
masalah
Studi lapangan dan
pengambilan data
Pengolahan data
Penentuan
distribusi
Membuat model
dengan arena
Verifikasi model
Verifikasi Model
arena sudah sesuai ?
Melakukan
simulasi dengan
arena
Validasi model
Validasi Model arena
sudah sesuai ?
Analisa dan
pembahasan hasil
simulasi
Kesimpulan dan
saran
selesai
ya
tidak
Permodelan
denganActivity
Cycle Diagram
data
Skenario
Perbaikan sistem
A
A
Analisa dan
pembahasan hasil
skenario
ya
Studi pustaka
tidak
Gambar 3.1 Diagram alir praktikum
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
33/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA83
3.2 Prosedur Pelaksanaan PraktikumLangkah-langkah yang perlu dilakukan dalam praktikum ini adalah
1. Melakukan identifikasi masalah
2. Studi pustaka
3. Melakukan pengamatan di PT. Agro Mitra Alimentare beserta pengolahan data.
4. Permodelan dengan Activity cycle diagram
Activity cycle diagram dipergunakan untuk menganalisa informasi penting
mengenai struktur dan perilaku dinamis dari sistem yang dimodelkan.
5. Penenetuan distribusi
Mencari distribusi waktu di setiap tahapan proses produksi.
6. Pemodelan sistem dengan Arena
Pemodelan sistem merupakan proses membangun atau membentuk sebuah
model dari suatu system nyata dalam bahasa computer yang ada pada Arena.
7. Verifikasi
Pada prosedur ini sistem yang diuji apakah sudah terverifikasi sesuai dengan
apa yang diinginkan dan dapat dijalankan tanpa ada error terhadap program
komputer.8. Simulasi Sistem dalam Arena
Tahap ini sistem dijalankan pada Arena untuk mengetahui seperti apa alur dan
cara kerja sistem yang telah dibuat. Disini dapat dilihat hasilnya, serta dapat
diatur kecepatan proses sehingga dapat menghemat waktu dalam simulasi ini.
9. Validasi
Melakukan uji apakah sistem yang dimodelkan telah sesuai dengan sistem
nyata.10. Analisis dan Pembahasan Hasil Simulasi
11. Melakukan scenario
12. Analisis dan Pembahasan Hasil Scenario
13. Melakukan perbaikan sistem sesuai dengan scenarioterpilih.
14. Kesimpulan dan Saran
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
34/65
84LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Gambaran Sistem
Sistem yang di simulasikan pada modul ini dimulai dari proses kedatangan
cherry pepper. Kedatangannya hanya sekali, sebanyak 7500 kg (diasumsikan tiap
kilogram sebanyak 40 buah cherry pepper). Setelah itu dilakukan proses stuffing
atau pengisian isian pada cherry pepper, yaitu pada sistem ini pengisian udang.
Setelah itu cherry pepper dimasukkan ke dalam botol, satu botol 250 gram
(diasumsikan satu botol terdiri dari 10 cherry pepper), kemudian ditransfer oleh
conveyoruntuk kemudian masuk ke proses oil filling.
Setelah itu botol dibawa lagi dengan conveyor untuk dilakukan proses
penutupan. Botol tersebut kemudian dibawa lagi dengan conveyor untuk
dilakukan proses pencucian. Setelah itu botol dibawa lagi dengan conveyoruntuk
dilakukan proses pasteurisasi, dalam proses ini, di batch sebanyak 50 botol sekali
proses. Setelah itu dibawa lagi dengan conveyor, untuk dibawa ke proses x-ray.
Setelah itu dibawa lagi dengan conveyor, untuk dibawa ke proses labeling, dan
terakhir dibawa ke proses cartonizing.
Keterangan Aktivitas
A = Adonan disikan ke tomat cherry (Stuffing)
B = Pembungkusan (Cartoning)
Tabel 4.1 Data hasil pengamatan untuk data 1-50
Rep NoAktifitas
A B
1
1 3 6
2 3 7
3 2 7
4 3 5
5 4 6
6 2 6
7 2 8
8 4 7
9 3 8
10 4 8
2 1 4 8
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
35/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA85
Tabel 4.1 Data hasil pengamatan untuk data 1-50
Rep NoAktifitas
A B
2
2 3 5
3 2 7
4 3 6
5 4 8
6 4 5
7 4 6
8 3 7
9 3 9
10 2 7
3
1 3 8
2 3 8
3 3 6
4 3 7
5 5 5
6 3 5
7 2 6
8 3 5
9 3 7
10 3 8
4
1 4 8
2 3 7
3 5 8
4 4 6
5 5 6
6 4 6
7 4 7
8 3 7
9 3 8
10 2 7
5
1 3 8
2 4 6
3 3 5
4 3 5
5 5 8
6 2 6
7 2 5
8 4 7
93 7
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
36/65
86LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
10 5 74.2 Penentuan Parameter Distribusi dengan Input nalyserBerikut ini adalah langkah-langkah menggunakan input analyzer:
1. Masukkan data random ke dalam notepad dan simpan file dalam bentuk
format .txt
Gambar 4.1 Notepad
2. Buka software Arena, klik menu Tools - Input Analyzer.
Gambar 4.2 Input analyzer
3. Setelah muncul tampilan Input Analyzer, klik File New4. Klik Use Exsisting Data File Pilih lokasi dan nama File.5. Setelah muncul suatu grafik, klik FitFitAll.
Gambar 4.3 Fit all cartoning
Sehingga didapatkan hasil pencarian distribusi waktu cartoningadalah NORM(
6.7 , 1.1 ) Berikut hasil rekap tabel buat keseluruhan waktunya.
Tabel 4.2 Hasil Pendistribusian Data Proses dalam Sistem
NO AKTIVITAS DISTRIBUSI1 Stuffing TRIA(1.5, 2.84, 5.5)
2 Cartoning NORM( 6.7 , 1.1 )
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
37/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA87
4.3 Activity Cycle DiagramACD merupakan salah satu model yang menggambarkan aktivitas atau
interaksi dari sebuah sistem dengan siklus yang berulang, pembuatan ACD ini
berdasarkan gambaran sistem yang telah dijelaskan diatas. Gambar dapat dilihat di
halaman selanjutnya.
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
38/65
88LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Gambar 4.4 ACD
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
39/65
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
40/65
90LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4.5 Pembuatan Model Sistem1. Buka program Arena
2. Pada tabel sebelah kiri terdapat basicproses panel yang secara otomatis akan
terbuka jika arena dijalankan.
3. Untuk memunculkan advance transfer dan advance process terlebih dahulu
klik template attachadvance yang terdapat pada standart bar, kemudian klik
openfile advanceprocess.tpodan file advancetranfer.tpo.
4. Pembuatan model
a. Mendefinisikan 2 buah kedatangan entitas yaitu cherry dan botol yaitu
dengan membuat 2 modulecreate. Klik dua kali moduletersebut sehingga
muncul kotak dialog, kemudian isi Namedengan kedatangan cherry danpada Entity Typeisi dengan Cherry. Pada kolom Typepilih constant danisi kolom Value dengan 1. Pada kolom unitpilih second dan entities perarrivalisikan dengan 7500. kemudian pilih OK untuk selesai.
Gambar 4.6 Createmodulekedatangan cherry
Dari sistem produksi diketahui ada 2 kedatangan maka dibuat create
moduleseperti pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Rekap Distribusi DataNo Nama Kedatangan Entity Type Type Value Units1 Kedatangan Cherry Cherry Constant 1 Second
2 Kedatangan Botol Botol Constant 1 Second
b. Mendefinisikan 7 buah station module, yaitu , station 1, station filling,
stationcapping, stationwashing, stationpasteurisasi, dan stationinspeksi.
Sebagai contoh pengisian moduleseperti pada station awal yaitu klik dua
kali module tersebut sehingga muncul kotak dialog, kemudian isi NameStation Masuk, kolom StationType dengan station dan kolom StationName dengan Masuk. Kemudian pilih OK untuk selesai. Dari sistem
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
41/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA91
produksi diketahui ada 5 station masuk maka dibuat station module
seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Rekap StationModuleNo Name StationType StationName1 Stationawal Station Station stuffing
2 Station1 Station Station 1
3 Stationfilling Station Station filling
4 Stationcapping Station Station Capping
5 Stationwashing Station Station Washing
6 Stationpasteurisasi Station Station Pasteurisasi
7 Stationinspeksi Station Station Inspeksi
c. Mendefinisikan 9 buahprocessmodule, sebagai contoh ntuk proses Stuffing
, klik dua kali pada process dan isikan: Isi Name : stuffing, pilih Type :Standard, pilih ActionLogic: Seize Delay Release,pada Resources, klik add,kemudian klik edit pada Set, Set Stuffing,1, Cylical. Pilih Delay Type :Expression, Units : 1.5 , Allocation : value added, Isi Expression :TRIA(15.5,18,19.5) Kemudian klik OK
Gambar 4.7 Proses Stuffing
Dari sistem produksi diketahui ada 9 process module seperti pada tabel
berikut:
Tabel 4.5 Rekap Process ModuleNo Nama Action Delay Type Units Value Expression1 Stuffing Seize Delay Release Expression Seconds TRIA(1.5, 2.84, 5.5)
2 Cleaning Seize Delay Release Constant Seconds 5 -
3 Oil Filling Seize Delay Release Constant Seconds 2 -
4 Capping Seize Delay Release Constant Seconds 5 -
5 Washing Seize Delay Release Constant Seconds 8 -
6Pasteurisas
iSeize Delay Release Constant Seconds 16 -
7 Drying Seize Delay Release Constant Seconds 30 -
8Inspeksi
XraySeize Delay Release Constant Seconds 5 -
9 Process Seize Delay Release Expression Seconds NORM( 6.7 , 1.1 )
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
42/65
92LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Cartoning
d. Mendefinisikan 1 buah moduleseparatedengan cara klik dua kali module
tersebut sehingga muncul kotak dialog, kemudian isi Namedenganseparate 1, pada kolom Type isikan dengan Split Existing Batch, padakolom Member Atrributes pilih Retain Original Entity Values. Kemudianpilih OK untuk selesai.
Gambar 4.8 Separate1
e. Mendefinisikan 4 buah batch module, yaitu batch 10 buah jadi 1, batch
Batch Cherry & Botol, batch Batch 3 dan batch Cartoning. Dari sistem
diketahui ada 4 batch maka dibuat batch module seperti pada tabel
berikut:
Tabel 4.6 Rekap Batch Module
No Nama Type UkuranBatch SaveCriterion Rule1 Batch 10 buah jadi 1 Permanent 10 Last Any Entity
2Batch Batch Cherry dan
BotolPermanent 2 Last Any Entity
3 Batch batch 3 Temporary 50 Last Any Entity
4 Batch Cartoning Permanent 6 Last Any Entity
f. Mendefinisikan 5 AssignModuleyaitu Assign cherry, Assignbotol, Assign
sebotol cherry, Assign 4, dan Assignkarton produk. Klik dua kali module
tersebut sehingga muncul kotak dialog, kemudian isi name, klik add pada
assignment, lalu kemudian klik OK untuk selesai. Dari sistem diketahui ada
5 assign maka dibuatassign moduleseperti pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Rekap Assign ModuleNo Name ssignment1 Assigncherry
Entity Picture, Picture.Red Ball
Variable, h, h+1
Attribute, gabung chery botol,h
2 Assignbotol
Entity Picture, Picture.Blue Page
Variable, g, g+1
Attribute, gabung chery botol, g
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
43/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA93
3Assignsebotol
cherry
Entity Picture, Picture.Red Page
Entity Type, Sebotol Cherry
Tabel 4.7 Rekap Assign Module (Lanjutkan)No Name ssignment4 Assign4
Entity Picture, Picture.Package
Entity Type, 50 botol
5AssignKarton
Produk
Entity Picture, Picture.Truck
Entity Type, Sekarton Produk
g. Mendefinisikan signal module yaitu untuk mengirimkan cherry dalam
botol. Klik dua kali module tersebut kemudian definisikan, NameSignalCherry, signal value 1, Type based on attribute, dan Attribute Namegabung chery botol, lalu klik OK.
Gambar 4.9 Signalcherry
h. Mendefinisikan holdmoduleyaitu untuk memasukkan botol dalam antrian.
Klik dua kali moduletersebut kemudian definisikan, NameHold Botol l,TypeWait for Signal, Wait for Value1, Queue typequeue, dan QueueNameHold Botol.Queue, lalu klik OK.
Gambar 4.10 Hold Botol l
i. Mendefinisikan 1 Match Module yaitu untuk memasukkan cherry dalam
botol. Klik dua kali module tersebut kemudian definisikan, Name MatchCherry dalam Botol, Number to Match2, Typebased on attribute, danAttribute Namegabung chery botol, lalu klik OK.
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
44/65
94LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Gambar 4.11 Matchcherry dalam Botol
j. Mendefinisikan 5 access moduleyaitu access 1, access 2, access 3, access 4
dan access 5. Dengan cara sebagai contoh acces 1 yaitu mengisikan NameAccess 1, Coveyor NameConveyor 1, of cell1, Queue TypeQueue,Queue Name Access 1.Queue. Dari sistem produksi 5 access moduleseperti pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Rekap Access Module
No Name CoveyorName of cell Queue Type Queue Name1 Access 1 Conveyor 1 1 Queue Access 1.Queue
2 Access 2 Conveyor 2 1 Queue Access 2.Queue
3 Access 3 Conveyor 3 1 Queue Access 3.Queue
4 Access 4 Conveyor 4 1 Queue Access 4.Queue
5 Access 5 Conveyor 5 1 Queue Access 5.Queue
k. Mendefinisikan 5 convey module yaitu convey 1, convey 2, convey 3,
convey 4 dan convey 5. Dengan cara sebagai contoh convey 1 yaitu
mengisikan NameConvey 1, Coveyor NameConveyor 1, DestinationtypeStation, Station Nam e Station filling. Dari sistem produksi 5 conveymoduleseperti pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Rekap convey moduleNo Name Coveyor Name Destination type Station Name
1 Convey1 Conveyor 1 Station Station filling
2 Convey2 Conveyor 2 Station Station Capping
3 Convey3 Conveyor 3 Station Station Washing
4 Convey4 Conveyor 4 Station Station Pasteurisasi5 Convey5 Conveyor 5 Station Station Inspeksi
l. Mendefinisikan 5 exit modul moduleyaitu exit 1, exit 2, exit3, exit 4dan
exit 5. Dengan cara sebagai contoh exit1 yaitu mengisikan NameExit 1,Coveyor NameConveyor 1, of cell 1. Dari sistem terdapat 5 exitmoduleseperti pada tabel berikut:
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
45/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA95
Tabel 4.10 Rekap exit module
No Name CoveyorName of cell1 Exit 1 Conveyor 1 1
2 Exit 2 Conveyor 2 1
3 Exit 3 Conveyor 3 1
4 Exit 4 Conveyor 4 1
5 Exit 5 Conveyor 5 1
m. Mendefinisikan DisposeModuleadalah ke gudang.
Klik dua kali salah satu module dispose, kemudian isikan Namekegudang, Klik OK.
Gambar 4.12 Disposemoduleke gudang
4.6 Verifikasi ModelUntuk verifikasi proses dari program yang telah dibuat, maka kita
membandingkan antara model yang kita buat dengan Activity Cycle Diagram
(ACD). Dapat diketahui model yang telah dibuat telah sesuai dengan ACD.
Gambar 4.13 Perbandingan antara model dengan ACD
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
46/65
96LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4.7 Validasi ModelValidasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara hasil simulasi dengan
gejala atau proses yang ditirukan. Suatu model dikatakan valid jika struktur
dasarnya dan polanya dapat menggambarkan perilaku sistem nyata, atau dapat
mewakili dengan cukup akurat, data yang dikumpulkan sehubungan dengan
sistem nyata atau asumsi yang dibuat berdasarkan referensi sesuai cara sistem
nyata bekerja.
Untuk proses validasi, caranya adalah dengan memasukkan data ouput dan
data aktual ke software SPSS kemudian di uji dengan menggunakan uji
IndependentT-Test.
4.7.1 Validasi Model dengan SPSS1. Hasil Validasi Number out Cherry Pepper
Validasi data ditujukan untuk mengetahui kesesuaian simulasi yang dibuat
dengan kondisi nyata dengan software SPSS 19.0. Validasi data dilakukan pada
data input dan input permodelan sistem produksi Cherry Pepper di PT. Agro
Mitra Alimentare. Langkah pertama adalah melakukan uji kenormalan dengancara sebagai berikut.
a. Buka software SPSS 19.0.
b. Buka Variable View dan masukkan data seperti pada gambar berikut.
Gambar 4.14 Variable view
c. Masukkan data input seperti gambar 4.14 pada Data View.
Gambar 4.15 Data output
d. Uji kenormalan data output
1)Tentukan Hipotesis
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
47/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA97
Ho: Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
2)Tentukan Formulasi
Hoditerima apabila nilai Sig. 0.05
H1diterima apabila nilai Sig. 0.05
3)Lakukan langkah seperti gambar berikut
Gambar 4.16 Langkah uji kenormalan data output
Klik Continue dan lihat data input.
Tabel 4.11 InputSPSS Uji Kenormalan Data Output
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
INPUT .286 10 .020 .912 10 .292
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan inputdiatas, dapat dilihat pada uji Shapiro Wilk bahwa
nilai Sig. = 0.292 yang berarti lebih dari 0.05 maka data output
berdistribusi normal.
e. Validasi data Output
Untuk proses validasi, caranya adalah dengan memasukkan data output dan
data aktual ke software SPSS kemudian di uji dengan menggunakan uji
Independent T-Test. Berikut adalah cara validasi simulasi produksi cherry
pepper
1)Tentukan Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan jumlah output antara simulasi dan observasi
nyata
H1: Ada perbedaan jumlahoutputantara simulasi dan observasi nyata
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
48/65
98LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2)Tentukan Formulasi
Hoditerima apabila nilai Sig. (2-tailed) 0.025
H1diterima apabila nilai Sig. (2-tailed) 0.025
3)Lakukan langkah seperti gambar berikut
a.Klik Analyze Compare Means Independent Sample T-Test. Masukkan
INPUTke Test Variables dan KRITERIA ke Grouping Variables. Lalu, klik
Define Group. Isikan Group 1 dengan 1 dan Group 2 dengan 2. Klik
Continue.
Gambar 4.17 Langkah-langkah validasi output
b. Klik OK dan akan keluar seperti pada tabel dibawah ini
Tabel 4.12 Hasil InputSPSS Independent T-Test
Independent Samples Test
Levene's Test forEquality ofVariances
t-test for Equality of Means
F Sig. t dfSig. (2-tailed)
MeanDifference
Std. ErrorDifference
95% ConfidenceInterval of the
Difference
Lower Upper
INPUT
Equal variancesassumed
18.280 .003 .108 8 .917 1.000 9.274 -20.385 22.385
Equal variancesnot assumed
.108 4.000 .919 1.000 9.274 -24.748 26.748
Berdasarkan diatas dapat dilihat bahwa nilai Sig.(2-tailed) bernilai=
0.917 yang berarti lebih besar dari 0.05/2=0.025 maka data output
dinyatakan valid.
2. Hasil Validasi Waiting Time
Tabel 4.13 Data Waiting time
Waiting Time TotalperatorStuffing OperatorCartoning0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
49/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA99
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
50/65
100LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
a. Buka software SPSS 19.0.
b. Buka Variable View dan masukkan data seperti pada gambar berikut.
Gambar 4.18 Variable views
c. Masukkan data ouput seperti gambar 4.18 pada Data View.
Gambar 4.19 Datainput
d. Uji kenormalan data.
a)Tentukan Hipotesis
Ho: Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
b)Tentukan Formulasi
Hoditerima apabila nilai Sig. 0.05
H1diterima apabila nilai Sig. 0.05
c)Lakukan langkah seperti gambar berikut
Gambar 4.20 Langkah-langkah uji kenormalan data output
Klik Continue dan lihat data.
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
51/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA101
Tabel 4.14 InputSPSS uji kenormalan data output
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
INPUT .274 10 .032 .785 10 .010
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan inputdiatas, dapat dilihat bahwa nilai Sig. = 0.032 yang berarti
lebih kecil dari 0.05 maka data Total waiting time tidak berdistribusi normal.
e. Validasi data Waiting time
Untuk proses validasi, caranya adalah dengan memasukkan data input
dan data aktual ke softwareSPSS kemudian di uji dengan menggunakan uji
Nonparametrik 2 Independent Samples. Berikut adalah cara validasi
a. Tentukan Hipotesis
Ho: Tidak ada perbedaan jumlah outputantara simulasi dan nyata
H1: Ada perbedaan jumlahouput antara simulasi dan nyata
b. Tentukan Formulasi
Hoditerima apabila nilai Sig. (2-tailed) 0.025
H1diterima apabila nilai Sig. (2-tailed) 0.025
c. Lakukan langkah seperti gambar berikut
1)Klik Analyze Nonparametric Test Legacy Dialog- 2 independent
samples. Moduleelah itu, Masukkan INPUT ke Test Variables dan
KRITERIA ke Grouping Variables. Lalu, klik Define Group. Isikan Group
1 dengan 1 dan Group 2 dengan 2. Klik Continue.
Gambar 4.21 Langkah-langkah validasi output
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
52/65
102LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2)Klik OK dan akan keluar seperti hasil Tabel berikut.
Tabel 4.15 Hasil InputSPSS Independent Samples TestIndependent Samples Test
Levene's Testfor Equality of
Variancest-test for Equality of Means
F Sig. T dfSig. (2-tailed)
MeanDifference
Std. ErrorDifference
95% ConfidenceInterval of
the Difference
Lower Upper
INPUT Equal variancesassumed
7.184 .028 .002 8 .998 .0001200 .0520817 -.1199806 .1202206
Equal variancesnot assumed
.002 4.346 .998 .0001200 . 0520817 -.1400585 .1402985
Berdasarkan hasil outputpada tabel diatas, didapatkan nilai Sig. (2-
tailed) 0,05/2 =0,025 yang besar nilainya sama dengan 0,998, maka H0
diterima, berarti tidak terdapat perbedaan antara data simulasi dengandata nyata (valid).
4.8 Analisis Hasil Simulasia)Category by Overview
Sistem simulasi menunjukkan rata-rata Cherry Pepper yang diproduksi
yaitu sebanyak 475 karton produk dengan jumlah 6 botol perkartonnya yang
dapat diproduksi hingga proses simulasi sistem berakhir.
Gambar 4.22 Output Category by Overview
b)Entity
VA (Value Added) Time adalah waktu yang digunakan oleh entitas untuk
menambahkan nilai guna dari entitas tersebut. Berdasarkan output diatas dapat
diketahui VA (ValueAdded) time untuk sekarton produk rata-ratanya 0,1665
jam dengan nilai VA (ValueAdded) time maksimum 0,1664 jam dan minimum
0,1666 jam.
7/22/2019 WORD HEADER FOOTER MODUL 3 bener.docx
53/65
LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA103
Gambar 4.23 Output Entity VA
Berdasarkan outputdibawah, dapat diketahui Number in untuk botol awal
rata-rata