+ All Categories
Home > Documents > 031324025_Full.pdf - USD Repository

031324025_Full.pdf - USD Repository

Date post: 09-Jan-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
178
i EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BERAS MISKIN BAGI MASYARAKAT DI KECAMATAN POLANHARJO, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH Skripsi Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh: Istadi Sudarsono NIM : 031324025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Transcript

i

EVALUASI

PELAKSANAAN PROGRAM BERAS MISKIN BAGI

MASYARAKAT DI KECAMATAN POLANHARJO,

KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Istadi Sudarsono

NIM : 031324025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHAN

Dengan segenap cinta dan syukurDengan segenap cinta dan syukurDengan segenap cinta dan syukurDengan segenap cinta dan syukur

Kepada Tuhan YesKepada Tuhan YesKepada Tuhan YesKepada Tuhan Yesus Kristus kupersembahkanus Kristus kupersembahkanus Kristus kupersembahkanus Kristus kupersembahkan

Karya ini untukKarya ini untukKarya ini untukKarya ini untuk ::::

Ayahku FX. SudarnoAyahku FX. SudarnoAyahku FX. SudarnoAyahku FX. Sudarno

Ibuku MI. Sri SumarsiIbuku MI. Sri SumarsiIbuku MI. Sri SumarsiIbuku MI. Sri Sumarsi

Kakakku Edy PurwantoKakakku Edy PurwantoKakakku Edy PurwantoKakakku Edy Purwanto

Adikku Aprilia Puspita DewiAdikku Aprilia Puspita DewiAdikku Aprilia Puspita DewiAdikku Aprilia Puspita Dewi

Yang tercinta Wiwin KusantiYang tercinta Wiwin KusantiYang tercinta Wiwin KusantiYang tercinta Wiwin Kusanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

MOTTOMOTTOMOTTOMOTTO

Seringkali waktu terbuang dalam ukuran jam, tetapi dalam ukuran menit. SSeringkali waktu terbuang dalam ukuran jam, tetapi dalam ukuran menit. SSeringkali waktu terbuang dalam ukuran jam, tetapi dalam ukuran menit. SSeringkali waktu terbuang dalam ukuran jam, tetapi dalam ukuran menit. Sebuah ebuah ebuah ebuah

wadah yang dasarnya berlubang kecil saja juga akan membuang isinya seperti jika wadah yang dasarnya berlubang kecil saja juga akan membuang isinya seperti jika wadah yang dasarnya berlubang kecil saja juga akan membuang isinya seperti jika wadah yang dasarnya berlubang kecil saja juga akan membuang isinya seperti jika

wadah itu ditumpahkan (Paul J Meyer).wadah itu ditumpahkan (Paul J Meyer).wadah itu ditumpahkan (Paul J Meyer).wadah itu ditumpahkan (Paul J Meyer).

Tuhan memberi hari ini untukku, Aku bisa menyiaTuhan memberi hari ini untukku, Aku bisa menyiaTuhan memberi hari ini untukku, Aku bisa menyiaTuhan memberi hari ini untukku, Aku bisa menyia----nyiakan atau memanfaatkannya. nyiakan atau memanfaatkannya. nyiakan atau memanfaatkannya. nyiakan atau memanfaatkannya.

Namun apapun yang aku lakukan hari ini adalah penting Namun apapun yang aku lakukan hari ini adalah penting Namun apapun yang aku lakukan hari ini adalah penting Namun apapun yang aku lakukan hari ini adalah penting karena aku menukar satu hari karena aku menukar satu hari karena aku menukar satu hari karena aku menukar satu hari

hidupku untukhidupku untukhidupku untukhidupku untuk----Nya (Heartsill Wilson).Nya (Heartsill Wilson).Nya (Heartsill Wilson).Nya (Heartsill Wilson).

Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,

karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas (Amsal karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas (Amsal karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas (Amsal karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas (Amsal

3:133:133:133:13----14).14).14).14).

Kebanggaan membuat kiKebanggaan membuat kiKebanggaan membuat kiKebanggaan membuat kita mengerjakan segala sesuatunya dengan baik. Namun, ta mengerjakan segala sesuatunya dengan baik. Namun, ta mengerjakan segala sesuatunya dengan baik. Namun, ta mengerjakan segala sesuatunya dengan baik. Namun,

kasihlah yang membuat kita menyempurnakannya (John Wooden).kasihlah yang membuat kita menyempurnakannya (John Wooden).kasihlah yang membuat kita menyempurnakannya (John Wooden).kasihlah yang membuat kita menyempurnakannya (John Wooden).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRAK

EVALUASI

PELAKSANAAN PROGRAM BERAS MISKIN BAGI MASYARAKAT DI

KECAMATAN POLANHARJO, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA

TENGAH

Istadi SudarsonoIstadi SudarsonoIstadi SudarsonoIstadi Sudarsono Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan mengevaluasi proses

rekruitmen penerima beras miskin (Raskin), mengevaluasi tingkat efektifitas

pengawasan yang dilakukan petugas, mengevaluasi transparansi penyaluran beras

miskin (Raskin), dan mengevaluasi sikap masyarakat terhadap program beras miskin

(Raskin).

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten,

Provinsi Jawa Tengah. Jenis penelitian yang digunakan adalah ex post facto dan

evaluatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 9 desa yang ada di Kecamatan

Polanharjo dengan 30 responden dari penerima beras miskin (Raskin) dan 12

responden dari petugas Raskin tingkat kabupaten dan kecamatan. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh masyarakat penerima beras miskin yang berada di

Kecamatan Polanharjo yang berjumlah 3619 kepala keluarga, Teknik pengambilan

sampel adalah cluster random sampling. Teknik pengumpulan data yang

dipergunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan

reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Proses rekruitmen penerimaan beras miskin (Raskin) belum tepat sasaran

karena petugas/pencacah dalam mendata warga miskin belum sesuai

dengan petunjuk pelaksanaan beras miskin (Raskin) sehingga

mengakibatkan salah sasaran pada beberapa keluarga yang dianggap tidak

miskin tetapi menerima beras miskin (Raskin).

2. Penyaluran dan pendistribusian beras miskin (Raskin) belum tepat sasaran

karena beras dibagikan secara merata kepada warga sehingga jatah

penerima Raskin tidak 15 kg/per kepala keluarga.

3. Pihak-pihak yang terkait telah melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan Raskin, tetapi pengawasan belum dilakukan secara efektif

karena pengawasan dilakukan pada saat pendistribusian beras saja.

4. Masyarakat menunjukkan sikap positif dan mendukung program beras

miskin (Raskin) karena masyarakat merasa terbantu dengan adanya

program beras miskin (Raskin).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

ABSTRACT

EVALUATION OF

THE IMPLEMENTATION OF RICE FOR POOR PROGRAM TO THE

SOCIETY

IN POLANHARJO SUBDISTRICT, KLATEN REGENCY, CENTRAL JAVA

PROVINCE

Istadi SudarsonoIstadi SudarsonoIstadi SudarsonoIstadi Sudarsono

Sanata Dharma University

Yogyakarta

The purpose of this research is to reveal and evaluate : (1) the process of

recruitment of rice for poor receiver; (2) the effectiveness level of supervision

conducted by the committees; (3) the transparency of rice for poor distribution; and

(4) behavior of society towards the rice for poor program.

This research was conducted in Polanharjo Subdistrict, Klaten Regency, Central

Java Province. The type of this research is an evaluative and ex post facto. The

samples of this research were 9 villages in Polanharjo Subdistrict. The respondents

were 30 receivers for poor and 12 respondents of rice for poor committees in

Polanharjo Subdistrict and 3619 heads of families. The technique of withdrawing the

samples was cluster random sampling. The techniques of data collection were

interview and documentation. The techniques to analyse the data were reduction,

presentation, and conclusion.

The results of this research are :

1. The recruitment process of rice for poor has not been appropriate with the

goal because the committee (surveyor) in documenting the poor community

has not been appropriate with the manual of rice for poor distribution, thus

it results the wrong object to some families who are considered as poor

however they are not appropriate people who haven’t got right to receive

rice the rice for poor.

2. The lining and distribution of rice for poor has not been objectively

effective because the rice is distributed equally to the society thus they get

less than 15 kilogram/the family.

3. The supervision towards the implementation of rice for poor program, has

not been effectively done. It’s only supervised when it is distributed.

4. The society supports the rice for poor program positively because the

society feels that they are helped by the rice for poor program.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan

penyertaan-Nya. Sehingga penulisan skripsi berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Program

Beras Miskin Bagi Masyarakat di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten,

Provinsi Jawa Tengah” ini dapat terselesaikan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar Sarjana

Pendidikan di Universitas sanata dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Jurusan Pendidikan ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama penulis

menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

3. Ketua Program Studi pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma,

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan

penelitian.

4. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku pembimbing I, yang dengan

penuh kesabaran dan perhatian membimbing penulis, serta memberi

banyak saran, masukan, pikiran, dan referensi yang mendukung dalam

penyelesaian penulisan skripsi ini.

5. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si, selaku pembimbing II yang telah

banyak membimbing penulis dengan memberikan saran dan pikiran

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. P.A Rubiyanto yang dengan penuh kesabaran dan perhatian

membimbing penulis, serta memberi banyak saran, masukan, pikiran, dan

referensi yang mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

7. Staf Perpustakaan Sanata Dharma, yang telah memberikan pelayanan

kepada penulis dalam mendapatkan referensi berupa buku, majalah, dan

koran.

8. Pihak sekretariat: Mba’ Titin, Pak Wawik, dan Mba’ Aris yang dengan

sabar selalu memberi informasi dan bantuan dari awal semester sampai

terselesaikannya studi.

9. Bapakku Fx. Sudarno, terima kasih atas pengorbanannya yang begitu

besar .

10. Ibuku MI. Sri Sumarsi yang telah memberi penulis semangat, kasih,

kesabaran, dan biaya.

11. Kakakku Edy Purwanto yang selalu memberi penulis saran, penghiburan

dan semangat sehingga semua bisa terselesaikan.

12. Adikku Aprilia Puspita Dewi yang selalu memberi penulis penghiburan

dan semangat sehingga semua bisa terselesaikan.

13. Wiwin Kusanti atas kasih sayang, kesabaran, perhatian, kebersamaan dan

masih banyak lagi yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

(Percayalah Tuhan pasti akan menyertai kita selalu.Amien)

14. Mbah Atmo, yang sudah selalu membantu dan memberikan wejangan

kepada penulis.

15. Bulek Harsi, Bulek Yuli, Lek Ambar, Mbah Cipto terimakasih atas doa

dan dukungan kepada penulis sehingga semua dapat berjalan lancar.

16. Bapak Wiradi, yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan

penelitian.

17. Bapak Hasto Rahardjo (Petugas Raskin Kecamatan) yang telah

memberikan banyak informasi tentang program beras miskin kepada

penulis.

18. Sahabatku: :Lius dan Cecil, Urbanus, Nining, Rino, Dhika (tak tunggu

lulusmu), Anang, Monica, Pipit, Riska, Nanik, Puput, Babe, Christo atas

persaudaraan susah dan senang yang pernah kita alami bersama.

19. Teman-teman rumah Fian, Tri, Dwi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

20. Teman-teman Pendidikan Ekonomi angkatan 2003 dan 2005.

21. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai upaya

penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca sekalian

pada umumnya dan bagi Universitas Sanata Dharma pada khususnya.

Yogyakarta, 27 Januari 2010

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ......................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Batasan Masalah .................................................................................. 6

C. Rumusan Masalah ............................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 8

A. Kebutuhan Dasar ................................................................................. 8

1. Munculnya Pendekatan Kebutuhan Dasar ....................................... 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

2. Konsep Pendekatan Kebutuhan Dasar ............................................. 9

3. Ciri-ciri Pendekatan Kebutuhan Dasar ............................................. 10

4. Perencanaan Untuk Memenuhi Kebutuhan Dasar ........................... 12

5. Implikasi dan Strategi Pemenuhan Kebutuhan Dasar ...................... 13

B. Dampak Transfer dan Subsidi Pemerintah terhadap

Masyarakat .............................................................................................. 14

1. Pengeluaran Pemerintah ................................................................... 14

2. Dampak Adanya Subsidi .................................................................. 16

3. Angka Pengganda Transfer Pemerintah ........................................... 17

C. Kriteria Rumah Tangga Miskin Penerima

Beras Miskin ........................................................................................... 19

D. Petunjuk Pelaksanaan Beras Miskin ....................................................... 21

1. Petunjuk Umum ............................................................................... 22

2. Tujuan dan Sasaran Raskin .............................................................. 23

3. Pengertian Raskin ............................................................................. 24

4. Organisasi Penanggung Jawab Raskin ............................................. 25

5. Mekanisme Pelaksanaan .................................................................. 28

E. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 32

F. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 34

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 35

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 35

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian .............................................. 35

C. Subjek Penelitian dan Objek penelitian ............................................... 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

D. Populasi, dan Sampel .......................................................................... 36

E. Variabel Penelitian, Definisi Operasional,

Dan pengukuran .................................................................................. 39

F. Data yang Dicari .................................................................................. 43

G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 43

H. Analisis Data ....................................................................................... 46

BAB IV GAMBARAN UMUM .......................................................................... 48

A. Deskripsi Data ..................................................................................... 48

B. Program Beras Miskin ......................................................................... 60

BAB V PEMBAHASAN ..................................................................................... 64

A. Rekruitmen Terhadap Penerimaan Beras Miskin

di Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten ...................................... 64

B. Penyaluran Kartu dan Pembagian Beras Miskin ................................. 70

C. Pengawasan Pelaksanaan Program Beras Miskin

di Kecamatan Polanharjo .................................................................... 79

D. Sikap Masyarakat Terhadap Program Beras Miskin ........................... 82

BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 84

A. Kesimpulan .......................................................................................... 84

B. Saran .................................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 87

LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA ................................................... 89

LAMPIRAN II SURAT IJIN PENELITIAN ................................................... 95

LAMPIRAN III HASIL WAWANCARA ......................................................... 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Populasi ............................................................................... 37

Tabel 3.2 Jumlah Sampel ................................................................................ 39

Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara ....................................................................... 44

Tabel 4.1 Luas Wilayah Menurut Tanah Kering ............................................. 49

Tabel 4.2 Jarak ke Ibukota Kecamatan dan Ibukota Kabupaten ...................... 50

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Desa Dirinci Dari

Jenis Kelamin dan Sex Ratio ............................................................ 51

Tabel 4.4 Penduduk Dirinci dari Kelompok Umur dan Jenis kelamin ............ 52

Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan .............................. 53

Tabel 4.6 Penduduk Menurut Desa dan Pemeluk Agama ................................ 54

Tabel 4.7 Penduduk Menurut Mata Pencaharian ............................................. 54

Tabel 4.8 Jumlah Sarana Ibadah Menurut Desa dan Jenisnya ......................... 56

Tabel 4.9 Panjang Jalan Menurut Jenisnya ...................................................... 58

Tabel 4.10 Jumlah RT, RW dan Sarana Pemerintahan Menurut Desa ............. 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1 Alur Pendistribusian Kartu Raskin ............................................... 71

Gambar 5.2 Bentuk Kartu Raskin .................................................................... 72

Gambar 5.3 Alur Pendistribusian Beras Miskin ............................................... 73

Gambar 5.4 Alur Penyetoran Uang Hasil Penjualan Raskin ............................ 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM setelah ada

pengurangan subsidi secara bertahap dan kenaikan harga BBM di pasar

internasional, membawa dampak yang tidak menguntungkan bagi masyarakat,

karena keberadaan subsidi yang sudah ada sejak lama menimbulkan

ketergantungan masyarakat terhadap subsidi yang diberikan pemerintah. Alasan

pemerintah mengurangi subsidi BBM ini dikarenakan harga minyak di pasaran

dunia terus mengalami kenaikan sehingga menyebabkan terjadinya

pembengkakan subsidi pemerintah yang nantinya akan membebani Anggaran

Belanja Negara (APBN).

Bila harga minyak dunia terus mengalami kenaikan melebihi 130 dolar

per barel pada tahun 2008 maka dapat menyebabkan tagihan subsidi BBM bisa

mencapai lebih dari Rp 200 triliun. Padahal menurut UU No 16/2008 tentang

APBN(P) 2008 yang disetujui DPR, ditetapkan batas maksimal anggaran subsidi

BBM hanya sebesar Rp 135,1 triliun

(http://www.kppmadyapalembang.pajak.go.id).

Sementara itu subsidi BBM sesungguhnya salah sasaran, karena 40

persen kelompok pendapatan rumah tangga terkaya justru menikmati 70 persen

subsidi tersebut, sedangkan 40 persen kelompok pendapatan terendah hanya

menikmati sekitar 15 persen dari subsidi yang diberikan oleh pemerintah.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Kenaikan harga BBM menambah beban hidup masyarakat. Masyarakat

tidak hanya menghadapi kenaikan harga BBM, tetapi juga kenaikan harga

berbagai barang dan jasa kebutuhan sehari-hari serta kenaikan tarif transportasi

yang semakin tinggi. Kenaikan tersebut berpengaruh pada penurunan daya beli

masyarakat, terutama rumah tangga miskin. Seorang rumah tangga dikatakan

miskin apabila kehidupannya dalam kondisi serba kekurangan, sehingga tidak

mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Batas kebutuhan dasar minimal

dinyatakan melalui ukuran garis kemiskinan yang disetarakan dengan jumlah

rupiah yang dibutuhkan.

Untuk mengurangi beban hidup yang ditanggung masyarakat miskin

pemerintah mengeluarkan program kompensasi untuk meringankan beban

masyarakat. Berbagai program untuk meringankan beban masyarakat

berpendapatan rendah, antara lain dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT)

kepada 19,1 juta rumah tangga, dengan jumlah dana Rp 14,1 triliun. Di samping

itu pemerintah memberikan kompensasi dalam bentuk lain yaitu: (1) Program

Ketahanan Pangan, (2) Harga Raskin yang semula direncanakan dinaikkan

menjadi Rp 1900/kg, tetap dipertahankan sebesar Rp 1600/kg dan Jangka waktu

pembagian Raskin kepada 19,1 juta rumah tangga diperpanjang dari semula 10

bulan menjadi 12 bulan, (3) Dukungan Biaya Pendidikan Anak bagi PNS Gol

I/II, Tamtama TNI/Polri, (4) Tambahan Subsidi Bunga Kredit Usaha Rakyat

harga BBM Per tanggal 24 Mei 2008

(http://www.kppmadyapalembang.pajak.go.id).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Program beras miskin ini bertujuan untuk memberikan bantuan pangan

atau beras kepada keluarga miskin dalam rangka mengatasi kekurangan gizi

makro masyarakat, guna memenuhi kebutuhan pangan pokoknya sebagai upaya

peningkatan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Program beras miskin

dilakukan melalui penjualan beras pada tingkat harga bersubsidi dengan jumlah

yang telah ditentukan. Program beras miskin diluncurkan oleh pemerintah karena

masih besarnya kekurangan gizi makro yang terjadi di masyarakat.

Peluncuran program beras miskin yang semula untuk membantu masalah

kemiskinan makro yang dihadapi masyarakat pada kenyataannya masih banyak

menghadapi permasalahan mulai dari masalah pendataan keluarga miskin,

pendistribusian beras miskin dan penyelewengan-penyelewengan yang terjadi di

masyarakat. Penyelewengan pendistribusian terjadi karena sistem penyaluran

beras miskin memakai mekanisme top down, hal ini dapat terlihat dari proses

pendistribusian dari petunjuk pelaksanaan (juklak) distribusi Raskin yang

dikeluarkan Perum Bulog yang menyebutkan bahwa pelaksana distribusi adalah

kepala desa/kelurahan dibantu aparat bawahannya serta wakil masyarakat apabila

diperlukan yang bertugas mendistribusikan beras raskin kepada penerima

manfaat atau warga miskin.

Sementara itu untuk Kabupaten Klaten kuota beras untuk keluarga miskin

ditambah dari 1.200.230 kilogram (kg) menjadi 1.800.345 kg. Penambahan kuota

ini mulai dilaksanakan pada penyaluran Februari hingga Oktober 2008.

Berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No 412.25/382/PMD

tanggal 6 Februari 2008, jatah raskin tiap keluarga yang semula hanya 10 kg,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

ditambah 5 kg menjadi 15 kg per bulan dengan harga tetap Rp1.600 per kg.

Penambahan jatah beras miskin ini karena jumlah warga miskin di daerah Klaten

jumlahnya bertambah dari yang semula 120.023 keluarga sekarang menjadi

180.034 keluarga (http://www.media-indonesia.com/berita.asp).

Pelaksanaan program Raskin (Beras Miskin) di Kabupaten Klaten

ternyata tidak efektif karena masih terjadi penyimpangan-penyimpangan mulai

dari penjualan beras kepada pedagang, pengurangan jatah beras oleh petugas

kelurahan dan kualitas beras miskin tidak layak konsumsi. Beras tidak layak

konsumsi ini ditemukan di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Karanganom,

Polanharjo, Wedi, Cawas, Wonosari, Bayat, Juwiring, Delanggu dan Jatinom.

Adanya beras miskin yang tidak layak konsumsi ini dikarenakan kurang adanya

sosialisasi di tingkat desa bahwa beras yang diterima warga mutunya tidak bagus,

sehingga banyak warga yang menerima beras miskin menjual berasnya kepada

para pedagang untuk di belikan beras yang mutunya lebih bagus

(http://www.menkokesra.go.id/).

Di Jawa Timur terjadi penyelewengan beras miskin yang dilakukan oleh

PNS yang seharusnya menjadi petugas yang mendistribusikan beras miskin

kepada masyarakat tetapi dalam kenyataannya malah menjual 700 kg beras

kepada penjual beras di pasar seharga Rp 3600/kg

(http://rinyyunita.wordpress.com/2008/03/22/pns-jual-beras-miskin/), di Serang

Banten terjadi penyelundupan 7,3 ton beras miskin. Pelaku mengganti karung

dari tulisan Raskin menjadi merek Rojo lele atau merek lain dengan tujuan untuk

dijual dengan harga yang lebih tinggi (Tempo, 8 Oktober 2008). Selain itu di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

Gresik seorang anggota DPRD menerima kupon Raskin, hal ini terjadi karena

staf kepala desa mengganti membagikan kupon merata kepada semua warga,

akibatnya banyak warga miskin yang sebenarnya menerima 20 kg tetapi hanya

mendapat 10 kg (http://www.pikiranrakyat.com).

Kebijakan beras miskin sebenarnya merupakan program yang rentan

dalam pengimplementasian, karena kebiasaan tersebut terutama yang berkaitan

dengan objek kebijakan yang menyangkut adanya perbedaan jumlah penerima

(keluarga miskin) antara data dan kenyataan di lapangan sangat berbeda. Program

raskin sendiri sebenarnya merupakan program pemerintah untuk menjaga

ketahanan pangan, tetapi karena sosialisaasi program raskin yang kurang optimal

sehingga menyebabkan berbagai permasalahan yang kompleks di berbagai

tempat. Berbagai persoalan yang muncul dari program beras miskin ini antara

lain : tidak tepat sasaran, tidak tepat jumlah, tidak tepat kualitas, dan tidak tepat

harga di tingkat masyarakat penerima raskin. Selain itu munculnya kendala dan

penyimpangan dalam pembagian beras miskin juga dikarenakan kinerja aparat

pemerintah dalam melaksanakan program raskin belum melaksanakan perannya

dengan baik. Akibatnya muncul berbagai penyimpangan di satu sisi dan protes

dari masyarakat miskin sebagai penerima Raskin di sisi lain.

Semenjak awal dicanangkannya program beras untuk keluarga miskin

(Raskin), program tersebut sangat rentan adanya penyimpangan terhadap

kebijakan pemerintah. Karena banyaknya berbagai permasalahan yang muncul

dari adanya program beras miskin ini peneliti tertarik untuk mengetahui secara

nyata tentang pelaksanaan kebijakan beras miskin di daerah Klaten. Berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

latar belakang diatas, maka penulis mengajukan judul: “Evaluasi Pelaksanaan

Program Beras Miskin Bagi Masyarakat di Kecamatan Polanharjo,

Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah”.

B. Batasan Masalah

Supaya penelitian tidak terlalu luas, maka peneliti memberikan batasan yaitu:

masyarakat yang akan diteliti adalah masyarakat yang menerima beras miskin di

Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah rekruitmen terhadap penerima Beras miskin (Raskin) di Kecamatan

Polanharjo, Kabupaten Klaten sudah tepat sasaran?

2. Apakah penyaluran Beras miskin (Raskin) di Kecamatan Polanharjo,

Kabupaten Klaten sudah transparan?

3. Apakah pengawasan pelaksanaan program Beras miskin (Raskin) di

Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten sudah efektif?

4. Bagaimana sikap masyarakat terhadap program Beras miskin (Raskin) yang

berlangsung?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis ketepatan rekruitmen penerima Beras miskin di

Kecamatan Polanharjo.

2. Untuk menganalisis transparansi penyaluran Beras miskin.

3. Untuk menganalisis tingkat efektifitas pengawasan yang dilakukan.

4. Untuk menganalisis sikap masyarakat terhadap program Beras miskin

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pemerintah Daerah

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan masukan untuk

memperbaiki kinerja program Beras miskin selanjutnya.

2. Bagi Masyarakat

Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui secara nyata pelaksanaan Beras

Miskin di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Sehingga dapat ditindak

lanjuti untuk membangun kesejahteraan masyarakat.

3. Bagi Penulis

Dengan penelitian ini diharapkan penulis mendapatkan sumber pengetahuan

dan pengalaman serta membandingkan pengetahuan yang diperoleh dibangku

kuliah dengan keadaan nyata.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi pembaca di

Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kebutuhan Dasar

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diputuskan oleh

pemerintah mengakibatkan peningkatan jumlah angka kemiskinan di masyarakat.

Data BPS yang dikeluarkan September 2006 hingga Maret 2006 menyebutkan

jumlah orang miskin di Indonesia mencapai 39,05 juta orang. Jumlah tersebut

adalah 17,75% dari jumlah penduduk. Dalam menentukan garis kemiskinan, BPS

menggunakan konsep kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic

needs) ( http://www.antara.co.id).

Kebutuhan dasar (basic needs) atau kebutuhan pokok ialah kebutuhan

minimal yang harus dipenuhi untuk dapat hidup sebagai layaknya manusia

(Gilarso 1992 : 19). Hal ini mencakup kebutuhan primer atau kebutuhan fisik

minimum yang secara kualitatif : makanan, pakaian, perumahan (sandang,

pangan, papan). Tetapi selain itu ada dua unsur tambahan yang penting. unsur

pertama berkaitan dengan kecukupan kebutuhan pokok minim bagi setiap warga

masyarakat termasuk lapisan masyarakat paling miskin, yang meliputi kecukupan

pangan, gizi, sandang, kesehatan, perumahan, pendidikan dan sarana-sarana

pendukung lainnya seperti transportasi, air minum, rasa aman, dan sebagainya.

Unsur kedua adalah adanya kemampuan orang untuk memperoleh atau

memenuhi kecukupan kebutuhan pokok tersebut terutama dengan memperoleh

kesempatan kerja.

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

1. Munculnya Pendekatan Kebutuhan Dasar

Munculnya pendekatan kebutuhan dasar adalah pada tahun 1969 ketika

international labor organitation (ILO) melancarkan program kesempatan kerja

sedunia (world employment program, disingkat WEP). Perhatian WEP

ditujukan kepada masalah-masalah kesempatan kerja diberbagai negara

berkembang, termasuk Kolumbia, Kenya, Sudan, Srilangka, dan Filipina.

Selama mempelajari kesempatan kerja ini, WEP semakin banyak terlihat

dalam masalah-masalah pembangunan yang lebih luas. Khususnya sebab-

sebab pokok dari kegagalan strategi pembangunan konvensional yang

dilaksanakan di negara-negara tersebut, dalam meningkatkan kesejahteraan

rakyat banyak secara berarti di negara-negara ini. Hasil dari 300 proyek

penelitian yang dilakukan oleh ILO sebagai bagian dari WEP,

memperlihatkan kegagalan strategi pembangunan konvensional yang

dilaksanakan oleh negara-negara tersebut. Maka fokus perhatian para ahli

ILO lambat laun mulai bergeser dari tekanan pada penciptaan lapangan kerja

yang memadai ke penghapusan kemiskinan dan akhirnya ke penyediaan

barang-barang dan jasa kebutuhan dasar bagi penduduk. Pendekatan

kebutuhan dasar bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seluruh

penduduk di dalam setiap negara, secara memadai (Wie, 1981 : 24).

2. Konsep Pendekatan Kebutuhan Dasar

Tujuan utama dari pendekatan kebutuhan dasar dalam perencanaan

pembangunan adalah untuk mencapai tujuan ini ditetapkan dua perangkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

sasaran yang terpisah, namun saling melengkapi. Perangkat sasaran pertama

mencakup kebutuhan konsumsi perorangan seperti sandang, pangan, papan.

Perangkat sasaran yang kedua mencakup penyediaan jasa umum dasar,

seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, saluran air minum, pengangkutan dan

kebudayaan. Disamping kedua perangkat sasaran ini, konsep kebutuhan dasar

juga digunakan untuk mencapai tiga sasaran lain yaitu : 1) hal atas pekerjaan

produktif dan yang memberikan imbalan yang layak yaitu menghasilkan

pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap rumah

tangga dan perorangan, 2) prasarana yang mampu menghasilkan barang dan

jasa yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk,

3) partisipasi seluruh penduduk baik dalam pengambilan keputusan maupun

dalam pelaksanaan proyek yang berhubungan dengan penyediaan barang dan

jasa kebutuhan dasar (Wie, 1981 : 30).

3. Ciri-Ciri Pendekatan Kebutuhan Dasar

Suatu ciri pokok dari pendekatan kebutuhan dasar adalah tekanan pada

pendekatan langsung dalam menangani kebutuhan dasar seluruh penduduk.

Dengan demikian diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Strategi kebutuhan dasar mengutamakan investasi dalam sektor yang

menghasilkan lebih banyak barang serta jasa kebutuhan dasar yang padat

karya. Dengan strategi ini diharapkan dapat membantu mengurangi masalah

pengangguran. Ciri pokok yang lain dalam pemenuhan kebutuhan dasar, akan

diadakan suatu perbandingan antara pendekatan kebutuhan dasar dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

pendekatan kemiskinan atau pendekatan anti kemiskinan yang konvensional

dalam perencanaan pembangunan mengingat ada persamaan-persamaan yang

nyata antara kedua pendekatan ini. Sejauh terdapatnya suatu tingkat

pemenuhan dasar absolut yang tertentu untuk seluruh penduduk berarti

penghapusan kemiskinan, maka pendekatan kebutuhan dasar dalam

perencanaan pembangunan adalah sama dengan pendekatan konvensional

yang berorientasi anti kemiskinan. Akan tetapi ada perbedaan-pebedaan

konseptual yang penting antara kedua pendekatan ini dalam perencanaan

pembangunan adalah : 1) pendekatan yang berorientasi pada kemiskinan

dalam perencanaan pembangunan memusatkan perhatian pada kelompok

sasaran dalam masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan yeng

ditentukan, sedangkan pendekatan kebutuhan dasar berangapan bahwa

kemiskinan dibagian terbesar negara-negara berkembang tersebar luas dan

oleh karenanya memerlukan program-program kebutuhan dasar untuk seluruh

penduduk, 2) dalam usaha penghapusan kemiskinan, pendekatan yang

berorientsai pada kemiskinan memusatkan perhatian usaha peningkatan

terhadap barang dan jasa. Sedangkan sasaran kebutuhan dasar tidak terbatas

pada penghapusan kemiskinan, melainkan meliputi pula pemenuhan

kebutuhan di atas tingkat kelangsungan hidup sebagai suatu cara untuk

mengurangi dan bahkan menghapus kemiskianan relatif melalui suatu proses

pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial yang mantap, 3) jika pendekatan

yang berorientasi pada kemiskinan mendesak pemerintah untuk mengambil

langkah kongkrit dalam menghapus kemiskinan, maka pendekatan tadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

mengutamakan partisipasi massa secara kolektif baik dalam perumusan

maupun dalam pelaksanaan program kebutuhan dasar agar tujuan pokok tidak

diabaikan. Dengan demikian kebutuhan dasar sebenarnya menggabungkan

dan mensintesiskan tujuan-tujuan dari strategi pembangunan yang

beroirentasi pada pertumbuhan kesempatan kerja dan kemiskinan (Wie, 1981

: 33).

4. Perencanaan Untuk Memenuhi Kebutuhan Dasar

Dalam menyusun rencana pembangunan yang berorientasi pada

kebutuhan dasar maka langkah-langkahnya adalah :

a. Menentukan suatu tingkat tertentu dari kebutuhan dasar khususnya

keperluan bagi konsumsi perorangan yang seharusnya dicapai oleh

seluruh penduduk termasuk golongan penduduk yang berpendapatan

rendah

b. Penyusunan rencana pemenuhan kebutuhan dasar dicakup pula jasa-jasa

pelayanan masyarakat (public services) yang merupakan bagian integral

dari kebutuhan konsumsi perorangan seperti tersedianya fasilitas

pendidikan, kesehatan serta air bersih

c. Rencana kebutuhan dasar ditentukan dan diidentifikasikan berbagai

kelompok sasaran dalam masyarakat yang kebutuhan dasarnya belum

terpenuhi masyarakat yang konsumsinya di bawah tingkat minimum

d. Menentukan jadwal agar seluruh penduduk mampu mencapai tingkat

minimum kebutuhan dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

e. Memperkirakan jumlah sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai

tingkat kebutuhan dasar minimum dalam jangka waktu yang telah

ditentukan. Disamping itu ditentukan pula tindakan yang diperlukan

untuk mengerahkan, mengalokasikan, serta menggunakan sumber-sumber

daya ini secara efisien. Rencana kebutuhan dasar harus mencakup

tindakah-tindakan khusus untuk menjamin bahwa kelompok-kelompok

sasaran memang dapat memperoleh pendapatan, barang-barang konsumsi

pokok serta jasa-jasa pelayanan umum yang disediakan bagi mereka.

Akan tetapi justru dalam bidang operasional ini maka rencana-rencana

serta program-program yang bertujuan baik sering tidak mecapai

sasarannya. Oleh karena itu diperlukan badan khusus yang

mengawasinya, agar pelaksanaan program-program ini efisien dan efektif.

Rencana kebutuhan dasar juga harus mencakup tindakan-tindakan khusus

untuk menjamin bahwa kelompok-kelompok sasaran dapat memperoleh

pendapatan, barang-barang konsumsi pokok serta jasa-jasa pelayanan umum

yang telah disediakan oleh pemerintah (Wie, 1981 : 40).

5. Implikasi dari Strategi Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Strategi pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan

dasar bagi seluruh penduduk tidak berarti bahwa pertumbuhan ekonomi tidak

diperlukan lagi. Pemenuhan kebutuhan dasar hanya dapat terlaksana dalam

konteks perekonomian yang bertumbuh pesat, namun keberhasilan strategi

mutlak memerlukan perubahan dalam pola pertumbuhan ekonomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

sedemikian rupa sehingga kapasitas produksi yang sudah ada dan yang

sedang dibangun akan menghasilkan barang dan jasa dalam jumlah lebih

banyak sehingga memadai bagi kebutuhan seluruh penduduk.

Implikasi dari perubahan dalam pola pertumbuhan ekonomi adalah

bahwa perlu diadakan perubahan struktural dalam alokasi dan mobilisasi

sumber-sumber daya produktif (modal, kewiraswastaan, tenaga kerja, dan

sumber-sumber daya alam) ke usaha-usaha kegiatan yang menghasilkan dan

mendistribusikan barang dan jasa kebutuhan pokok. Implikasi program

Raskin adalah karena jumlah penduduk miskin di indonesia saat ini masih

cukup tinggi sehingga pemerintah tetap melanjutkan program ini untuk

membantu rakyat miskin dalam bentuk transfer pendapatan berbentuk barang

yaitu, beras, dan oleh karena itu orientasi Program Beras Untuk Keluarga

Miskin (Raskin) ini adalah lebih ditekankan pada program bantuan

kesejahteraan sosial atau bantuan perlindungan sosial bagi keluarga miskin

(Wie, 1981 : 58).

B. Dampak Transfer dan Subsidi Pemerintah terhadap Masyarakat

1. Pengeluaran Pemerintah

Menurut Keynes, pemerintah merupakan faktor ekonomi yang sangat

penting bahkan semakin tambah penting dari dasawarsa ke dasawarsa

berikutnya. Pemerintah menerima pendapatan kemudian pendapatan itu

dibelanjakan, ditabung atau diinvestasikan. Para ahli ekonomi klasik dan neo

klasik beranggapan bahwa peranan pemerintah dalam soal keuangan negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

pada dasarnya netral. Pemerintah menjalankan beberapa fungsi yang tidak

dapat dihindarkan tetapi memerlukan banyak biaya, sehingga harus

mengumpulkan uang dari wajib pajak dan dikeluarkan untuk berbagai

keperluan. Jika pemerintah terpaksa harus berhutang maka hutang tersebut

harus dilunasi sesegera mungkin (Soule, 1994 : 147).

Bentuk campur tangan pemerintah adalah melalui pengeluaran

konsumsi pemerintah atau government expenditure atau “G” dan transfer

pemerintah atau goverment transfer atau “Tr“. Pengeluaran konsumsi

pemerintah meliputi semua pengeluaran pemerintah dimana pemerintah

secara langsung menerima balas-jasanya. Misalnya dengan pengeluaran

pemerintah untuk membayar gaji pegawai negeri pemerintah langsung

memperoleh balas-jasa berupa prestasi kerja dari pegawai-pegawai tersebut.

Dengan pengeluaran pemerintah ini masyarakat akan memperoleh

manfaatnya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga dapat

dinikmati oleh anggota masyarakat pada umumnya (Reksoprayitno, 2000 :

96).

Transfer pemerintah adalah pengeluaran pemerintah dimana

pemerintah tidak menerima balas-jasa langsung. Beberapa contoh bentuk

transfer pemerintah adalah: sumbangan pemerintah yang diberikan kepada

kaula negara yang menderita sebagai akibat adanya bencana alam,

sumbangan yang diberikan pemerintah kepada kepada pengangguran, uang

pensiunan yang diterima oleh para pegawai negeri yang telah dipensiun,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

subsidi yang diberikan pemerintah dan beasiswa yang diberikan oleh

pemerintah kepada mahasiswa.

Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa dengan pengeluaran

pemerintah tersebut, pemerintah tidak memperoleh balas jasa apa-apa. Dari

dana bantuan yang diberikan kepada para penderita bencana alam,

pemerintah tidak memperoleh balas jasa. Sedangkan pembayaran uang

pensiun kepada para pegawai negeri yang telah pensiun dapat

diinterpretasikan bahwa pemerintah memperoleh balas jasa berupa prestasi

kerja yang diberikan oleh pensiunan tersebut pada masa mereka masih aktif

bekerja. Pemberian jasa tersebut tidak bersamaan waktunya dengan

pembayaran uang pensiunannya, sehingga dapat digolongkan sebagai balas

jasa yang diterima oleh pemerintah secara tidak tidak langsung

(Reksoprayitno, 2000: 96-97). Contoh lain subsidi yang diberikan pemerintah

adalah melalui program beras untuk masyarakat miskin (Raskin). Dari

program raskin ini pemerintah tidak mendapatkan balas jasa apa-apa karena

tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

miskin.

2. Dampak Adanya Subsidi

Subsidi adalah pemberian pemerintah kepada masyarakat dengan

maksud meringankan beban masyarakat. Dampak dari subsidi adalah

kebalikan dari pengenaan pajak. Bagi produsen, pemberian subsidi akan

berakibat pada penurunan harga, sedangkan pada konsumen atau masyarakat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

subsidi yang diberikan mampu menaikkan daya beli masyarakat terhadap

pemenuhan kebutuhan pokok. Perubahan jumlah konsumsi sebagai akibat

berubahnya transfer pemerintah dapat ditulis sbb:

∆ C = c ∆ Tr

Yang dimaksud dengan perubahan-perubahan jumlah konsumsi adalah

perubahan-perubahan yang langsung ditimbulkan oleh perubahan jumlah

transfer pemerintah.

3. Angka Pengganda Transfer Pemerintah (Tr)

Yang dimaksud dengan angka pengganda transfer pemerintah atau

government transfer multiplier ialah nilai perbandingan antara berubahnya

jumlah pendapatan nasional ekuilibriun sebagai akibat berubahnya jumlah

transfer pemerintah yang mengakibatkan berubahnya tingkat pendapatan

nasional ekuilibrium tersebut. Adapun formula angka pengganda transfer

pemerintah adalah sebagai berikut:

kTr = ∆ Y / ∆ Tr = c

c

−1

Apabila jumlah transfer pemerintah per periode berubah dari semula

sebesar Tr menjadi sebesar (Tr + ∆ Tr) mengakibatkan tingkat pendapatan

nasional ekuilibrium berubah dari semula sebesar Y menjadi sebesar (Y+ ∆

Y), maka ini berarti:

Sebelum adanya perubahan transfer pemerintah

Y = c

GIcTxcTrc

++−+

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Sesudah adanya transfer pemerintah, tingkat pendapatan nasional

ekuilibrium akan menjadi sebesar:

Y + ∆Y = ( )

c

GIcTxTrTrcc

++−∆++

1

Y + ∆Y = c

GIcTxcTrc

++−+

1+

c

Trc

1

∆Y = c

Trc

1

∆Y/∆Tr = c

c

−1

kTr = ∆Y/∆Tr = c

c

−1

Dengan jalan memperbesar atau memperkecil jumlah transfer

pemerintah maka pemerintah dapat mempengaruhi tingkat kesempatan kerja

dan pendapatan nasional. Transfer pemerintah (Tr) berdampak positif

terhadap pendapatan nasional, yaitu apabila diadakan transfer pemerintah

maka pendapatan nasional akan naik. Pembayaran-pembayaran transfer

seperti misalnya jaminan sosial, tunjangan pengangguran, atau pembayaran-

pembayaran untuk kesejahteraan merupakan bagian dari pendapatan

perseorangan netto (Disposable Income = DI). Pemerintah tidak mengurangi

DI seperti halnya pajak tetapi justru DI bertambah karena transfer

pemerintah. Pembayaran-pembayaran transfer merupakan pajak negatif.

Sebagai pajak negatif, maka apabila transfer-transfer yang bertambah dibiayai

oleh pajak yang dinaikkan, maka budget akan berimbang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Tingkat pendapatan nasional yang biasa dianggap sebagai tingkat

pendapatan nasional yang ideal adalah tingkat pendapatan pada full

employment. Dengan demikian apabila terjadi deflation gap maka pemerintah

pada umumnya meningkatkan pendapatan nasional. Sebaliknya, apabila

dalam perekonomian terdapat inflationary gap, pemerintah pada umumnya

mengusahakan menurunkan tingkat pendapatan dengan maksud untuk

menghilangkan inflationary gap tersebut.

C. Kriteria Rumah Tangga Miskin Penerima Beras miskin

Dalam pendataan, BPS menggunakan 14 variabel untuk menentukan suatu

rumah tangga layak atau tidak dikategorikan miskin sekaligus menentukan

skoring tingkat keparahan kemiskinannya. Kriteria kemiskinan yang termuat

dalam majalah Tempo tanggal 25 Oktober 2005 menyebutkan bahwa 14 variabel

tersebut mencakup :

1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang

2. Jenis lantai bangunan tempat tinggal dari tanah/bambu/kayu murah

3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/rumbia/kayu berkualitas

rendah/tembok tanpa diplester.

4. Fasilitas buang air besar tidak dipunyai atau bersama-sama dengan rumah

tangga lain.

5. Sumber penerangan rumah tangga bukan listrik

6. Sumber air minum dari sumur/mata air tidak terlindung atau dari sungai/air

hujan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari dari kayu bakar/arang/minyak tanah

8. Bahan daging/susu/ayam per minggu tidak pernah dikonsumsi atau hanya

satu kali dalam seminggu.

9. Pembelian pakaian baru dalam setahun tidak pernah terjadi atau hanya

dilakukan satu stel dalam setahun.

10. Frekuensi makan dalam sehari hanya satu kali makan atau dua kali makan

dalam sehari.

11. Kemampuan untuk berobat ke puskesmas/poliklinik tidak ada (tidak mampu

membayar).

12. Lapangan pekerjaan utama kepala rumah tangga petani dengan luas lahan 0,5

ha (buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan) atau pekerjaan

lainnya dengan pendapatan di bawah Rp 600 ribu per bulan,

13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga tidak sekolah/tidak tamat SD/hanya

SD.

14. Kepemilikan aset/tabungan dikategorikan tidak punya tabungan/barang yang

mudah dijual dengan nilai minimal Rp 500 ibu seperti sepeda motor

(kredit/non kredit), emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya

Dari 14 variabel tersebut, yang memenuhi syarat adalah yang minimal

memenuhi 10 kriteria. Sedangkan rumah tangga atau penduduk yang tidak

menerima adalah rumah tangga yang hanya memenuhi 1-9 ciri rumah tangga

miskin, PNS/TNI/POLRI/Pensiunan, pengungsi yang diurus oleh pemerintah,

dan penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

D. Petunjuk Pelaksanaan Beras miskin

Program raskin adalah salah satu program pemerintah dalam rangka

memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di tingkat keluarga, khususnya KK yang

mempunyai ketahanan pangan rendah atau rawan pangan. Program Raskin telah

dirancang sebagai tanggungjawab bersama antara pemerintah pusat, pemerintah

daerah, masyarakat, dan penerima manfaat. Artinya, Raskin menyediakan suatu

model pengelolaan dari pembagian tanggung jawab yang dapat diikuti oleh

program anti kemiskinan lainnya. Di bawah Raskin, pemerintah pusat

menyediakan pendanaannya dan menetapkan pedoman bagi keterlibatan dan

koordinasi dari berbagai lembaga pemerintah. Pemerintah provinsi menyediakan

petunjuk pelaksanaan program dan menyetujui prioritas pendistribusian Raskin

kepada kabupaten maupun kelompok miskin yang paling rawan. Pejabat

pemerintah provinsi juga diharapkan menetapkan jadwal pengiriman, prosedur

monitoring, dan pengumpulan pembayaran. Pemuka masyarakat dan kelompok

masyarakat secara bersama-sama dengan pemerintah daerah bertanggung jawab

mengidentifikasi dan memperbaharui daftar penerima manfaat serta

memverifikasi para penerima adalah mereka yang berhak menerima dan benar-

benar membutuhkan. Pemerintah daerah juga bertanggung jawab mengatur

pendistribusian beras bersubsidi dan titik distribusi ke penerima manfaat dan

mengelola mekanisme pembayaran kepada BULOG

(http://www.jabar.go.id/jabar/public/76815/menu.htm).

Agar dalam pelaksanaan pembagian Raskin dapat tepat sasaran, pemerintah

melalui BULOG menyusun suatu ketentuan pelaksanaan program Raskin yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

tertuang dalam Petunjuk Pelaksanaan Raskin (Juklak Raskin). Juklak raskin

harus dilaksanakan agar pelaksanaan program untuk keluarga miskin tepat

sasaran, maka pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Raskin harus

mempelajari dan melaksanakan petunjuk pelaksanaan Raskin yang telah

ditetapkan oleh Badan Urusan Logistik (BULOG) pusat. Petunjuk pelaksanaan

Raskin meliputi :

1. Petunjuk Umum

Secara garis besar, petunjuk pelaksanaan program beras miskin adalah

sebagai berikut :

a. Kebijakan subsidi pangan terarah (targeted food subsidy) sebagai

kebijakan income transfer untuk keluarga miskin, menjadi penting

sebagai program nasional. Program ini dirancang untuk tidak

menghambat perkembangan pangan lokal serta tidak mendorong

perubahan pola konsumsi yang terlalu cenderung beras atau gandum.

b. Masyarakat yang termasuk kelompok rawan pangan ini juga merupakan

masyarakat miskin yang daya belinya rendah dan sebagian besar

pengeluarannya adalah dibelanjakan untuk konsumsi pangan pokok,

untuk membantu keluarga miskin/rawan pangan tersebut maka langkah

penanggulangan yang ditempuh adalah melanjutkan Program Beras

Untuk Keluarga Miskin (Raskin) yang memiliki ciri spesifik antara lain :

1) Tidak disalurkan melalui pasar umum, tetapi penjualan langsung

kepada penerima manfaat (bersubsidi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

2) Jumlah beras yang disalurkan tidak tergantung pada permintaan pasar,

tetapi berdasarkan jumlah keluarga penerima manfaat.

3) Tidak ditujukan dalam upaya stabilisasi harga pasar, tetapi untuk

membantu pemenuhan kebutuhan beras keluarga yang menjadi

sasaran penerima manfaat Raskin.

4) Dalam pelaksanaannya, Raskin telah melibatkan berbagai instansi

sehingga untuk memperlancar opersional perlu adanya petunjuk

pelaksanaan sebagai acuan mengenai tujuan dan sasaran yang akan

dicapai, penanggung jawab Raskin tingkat pusat dan daerah,

mekanisme pelaksanaan, pembiayaan, koordinasi, pemantauan,

evaluasi dan pelaporan serta sosialisasi, penyebarluasan informasi dan

pengaduan keluhan masyarakat.

5) Untuk menjamin kelancaran dan ketepatan pencapaian tujuan

pelaksanaan Raskin secara menyeluruh, maka di tingkat pusat melalui

Badan Urusan Logistik (BULOG) mengeluarkan petunjuk

pelaksanaan, sedangkan hal-hal yang bersifat teknis spesifik

dikeluarkan oleh Gubernur masing-masing daerah dengan

mempertimbangkan kondisi obyektif sesuai dengan spesifik daerah.

2. Tujuan dan Sasaran Raskin

Pelaksanaan program Raskin mempunyai tujuan dan sasaran sebagai berikut :

a. Tujuan Raskin adalah membantu keluarga miskin/rawan pangan dalam

rangka memenuhi kebutuhan pangan pokoknya sebagai upaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

peningkatan ketahanan pangan di tingkat keluarga melalui penjualan

beras kepada keluarga penerima manfaat. Raskin pada tingkat harga

bersubsidi dengan jumlah yang terlah ditentukan dan dengan

mempertimbangkan kemampuan keuangan pemerintah.

b. Sasaran Raskin adalah terbantunya keluarga miskin/rawan pangan dengan

bahan pangan pokok/beras pada tingkat harga bersubsidi di tempat dan

jumlah yang telah ditentukan sehingga dapat meningkatkan ketahanan

pangan di tingkat rumah tangga.

3. Pengertian Raskin

Raskin mempunyai pengertian sebagai berikut :

a. Beras untuk masyarakat miskin adalah salah satu kegiatan peningkatan

ketahanan pangan melalui pendistribusian bahan pangan pokok (beras)

yang bersifat khusus sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah

ditentukan.

b. Penerima manfaat adalah keluarga miskin rawan pangan yang memenuhi

satu atau lebih kriteria: (1) keluarga tidak mampu makan dua kali sehari,

(2) keluarga tidak mampu mengkonsumsi pangan sumber protein minimal

seminggu sekali, (3) sudah ada anaknya yang putus sekolah, (4)

pekerja/buruh kasar, (5) bila anggota keluarga sakit tidak mampu lagi ke

fasilitas kesehatan serta dengan kriteria lainnya yang ditetapkan

berdasarkan pertimbangan Pemerintah Daerah setempat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

c. Titik distribusi adalah tempat penyerahan atau pendistribusian beras di

tingkat kelurahan atau desa yang terdekat dengan keluarga sasaran

penerima manfaat, yang ditentukan atas dasar kesepakatan atau

musyawarah antar instansi pelaksana Raskin terkait, sesuai tingkatan

tingkatan wilayah operasionalnya. Untuk daerah-daerah yang tidak

memungkinkan titik distribusi di tingkat kelurahan/desa seperti daerah

terpencil dan sulit transportasinya, maka penetapan titik distribusi

dilakukan atas kesepakatan dengan pihak Pemda.

4. Organisasi Penanggung Jawab Raskin

Organisasi pelaksanaan Raskin dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Tingkat Pusat

1) Organisasi pelaksana Raskin di tingkat pusat dikoordinir oleh Menko

Perekonomian sebagai penanggung jawab koordinasi program dibantu

oleh tim Raskin Pusat yang terdiri dari unsure Direktorat Jendral

Pembangunan Masyarakat Desa (Ditjen PMD), Ditjen Anggaran,

BULOG dan BKKBN.

2) Penanggung jawab pembinaan pelaksanaan Raskin di daerah adalah

Dirjen PMD-Departemen Dalam Negeri (DEPDAGRI).

3) Penanggung jawab penyediaan subsidi adalah departemen keuangan

dan Dirjen Anggaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

4) Penanggung jawab penyediaan dan distribusi beras, penyelesaian

penagihan subsidi dan biaya operasional Raskin adalah Kepala

BULOG.

5) Penanggung jawab verifikasi basis data untuk penetapan keluarga

penerima manfaat Raskin adalah jumlah, ketepatan, pemutakhiran,

dan penyebaran adalah kepala BKKBN.

6) Penanggun jawab pengaduan masyarakat (UPM) adalah Dirjen PMD

selaku Koordinator Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Raskin di

tingkat pusat yang melibatkan unsur Inspektorat Jendral Depdagri dan

Irtama BULOG.

b. Tingkat Daerah

1) Penanggun jawab pelaksanaan dan pemantauan Raskin di tingkat

propinsi adalah Gubernur. Dalam pelaksanaannya secara fungsional

didukung oleh tim koordinasi Raskin di tingkat propinsi yang terdiri

dari instansi terkait dan berbagai pihak yang dipandang perlu

(perguruan tinggi, LSM, dan institusi kemasyarakatan lainnya).

2) Penanggung jawab pelaksanaan dan pemantauan Raskin di tingkat

Kabupaten adalah Bupati/Walikota. Dalam pelaksanaannya secara

fungsional di dukung oleh Tim Koordinasi Raskin tingkat

kabupaten/kota yang terdiri dari instansi terkait dan berbagai pihak

yang dipandang perlu perlu (perguruan tinggi, LSM, dan institusi

kemasyarakatan lainnya).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

3) Penanggung jawab penyediaan dan pendistribusian beras dari gudang

Bulog sampai titik distribusi adalah Kadolog/Kasubdolog/Kansilog

sesuai tingkat wilayah operasionalnya.

4) Penanggung jawab verifikasi basis data untuk penetapan keluarga

sasaran penerima manfaat Raskin adalah kepala kantor wilayah/kepala

BKKBN setempat.

5) Penanggung jawab penetapan alokasi jumlah beras dan pengesahan

keluarga penerima manfaat adalah Gubernur dan Bupati/Walikota.

Sesuai dengan tingkatan wilayahnya sebagai hasil konsultasi teknis

dengan instansi terkait serta hasil musyawarah masyarakat setempat

dengan mempertimbangkan kondisi objektif daerah yang

bersangkutan.

6) Penanggung jawab pendistribusian Raskin dari titik distribusi sampai

kepada keluarga sasaran penerima manfaat adalah Pemda setempat

sesuai dengan tingkatan wilayahnya (Camat, Kepala Desa/Lurah,

Kepala Dusun) yang dalam pelaksanaannya dapat bekerja sama

dengan lembaga setempat seperti perguruan tinggi, LSM, dan institusi

kemasyarakatan lainnya.

7) Penanggung jawab penanganan keluhan adalah Kepala Dinas PMD

bersama-sama unsur Bappeda, Inspektorat dan pengawasan Dolog,

Subdolog sesuai tingkatan wilayahnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

5. Mekanisme Pelaksanaan

Ada lima mekanisme pelaksanaan Raskin yaitu :

a. Penentuan jumlah penerima manfaat

1) Sebagai dasar penentuan jumlah penerima manfaat di tingkat

kelurahan/desa adalah dara dari BKKBN/PLKB atau institusi lainnya.

2) Batas dasar data tersebut selanjutnya dimusyawarahkan di tingkat

kelurahan/desa yang melibatkan Kepala Desa/Lurah, tokoh

masyarakat, LSM, PKK, PLKB dan unsur-unsur lainnya.

3) Dalam musyawarah tersebut meliputi proses verifikasi dan penentuan

urutan skala prioritas, sehingga diperoleh angka, jumlah penerima

manfaat yang sesuai dengan platfond yang telah ditetapkan.

4) Hasil musyawarah secara berjenjang disahkan oleh

Lurah/Camat/Bupati/Walikota sesuai dengan tingkat wilayahnya.

5) Setiap keluarga penerima manfaat yang sah diupayakan agar memiliki

identitas sebagai penerima jatah beras Raskin yang dikeluarkan oleh

pejabat yang berwenang.

6) Dalam rangka meningkatkan transparansi, daftar nama-nama

penerima manfaat yang sah harus dapat diketahui oleh masyarakat

luas, misalnya melalui papan pengumuman desa atau sarana lainnya.

b. Penentuan platfond alokasi jatah beras miskin

1) Berdasarkan subsidi Raskin secara nasional, tim Raskin tingkat pusat

menghitung platfond alokasi jatah beras nasional secara umum untuk

tahun 2008.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

2) Atas dasar Platfond alokasi secara nasional, selanjutnya ditetapkan

platfond alokasi per propinsi per tahun.

3) Atas dasar platfond alokasi secara nasional, selanjutnya Gubernur

menetapkan platfond alokasi per kabupaten/kota dengan

memperhatikan kondisi spesifik daerah.

4) Atas dasar platfond alokasi per kabupaten/kota, selanjutnya

Bupati/Walikota mendistribusikan platfond alokasi per kecamatan

berdasarkan proporsi jumlah penerima manfaat di wilayah tersebut

c. Pelaksanaan pendistribusian

1) Data jumlah keluarga penerima manfaat yang telah disahkan

digunakan Pemda setempat dalam mengajukan surat permintaan

alokasi Raskin kepada Kadolog/Kasubdolog.

2) Kadolog/Kasubdolog menerbitkan Daftar Operasi (DO) beras kepada

kepala gudang, sesuai dengan jumlah permintaan alokasi yang

tercantum dalam surat pengajuan Pemda dengan masa berlaku selama

satu tahun.

3) Atas dasar DO tersebut, Kepala Gudang Bulog melayani pengeluaran

beras kepada Satuan Petugas (Satgas) Raskin sesuai dengan ketentuan

pergudangan yang berlaku.

4) Satgas Raskin Dolog/Subdolog mengantar beras Raskin dari gudang

ke titik distribusi yang telah disepakati dengan Pemda setempat.

Dalam pelaksanaan pendistribusian ini Satgas Dolog/Sub Dolog dapat

mengadakan koordinasi dengan Pemda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

5) Pelaksanaan pelayanan dari titik distribusi sampai kepada penerima

manfaat merupakan tanggung jawab Pemda dan diatur dalam

Petunjuk Teknis (Juknis) Raskin Daerah.

6) Setelah dilaksanakan penyerahan beras pada titik distribusi, dibuatkan

Berita Acara Serah Terima (BAST) antara pelaksana Satgas dengan

petugas Pemda yang bertanggung jawab di titik distribusi.

7) Berdasarkan BAST tersebut diatas, Dolog/Sub Dolog/Kansilog

membuat rekapitulasi berita acara pelaksanaan Raskin yang

ditandatangani oleh Kadolog/Kasub Dolog/Kansilog dan pejabat

Pemda kabupaten/kota yang ditunjuk (model MBA-I) dan

selanjutnya, dikirim ke Bulog cq. Ditbea sebanyak dua eksemplar

yakni (asli dan tembusan) (model MBA-I). untuk daerah-daerah yang

sarana komunikasi antara Sub Dolog/Kansilog dengan Dolog sulit,

maka model MBA-I tersebut dikirim langsung ke Bulog cq Dibea

dengan tembusan ke Dolog. Asli rekapitulasi berita acara tersebut

tanpa menunggu terkumpulnya rekapitulasi berita acara dari seluruh

Daerah Tingkat II di wilayahnya, segera dikirimkan oleh

Kansilog/Sub Dolog/Dolog ke Bulog cq direktorat pembiayaan

dengan dibuatkan surat pengantar pengiriman model MBA-II. Asli

rekapitulasi berita acara yang diterima dari Kansilog/Sub

Dolog/Dolog digunakan Bulog sebagai dasar penyelesaian penagihan

pembayaran subsidi dengan Departemen Keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

d. Pembayaran

1) Pembayaran terhadap harga beras yang dibeli oleh keluarga penerima

manfaat adalah tunai di tempat. Namun apabila ada kepala keluarga

kurang/tidak mampu untuk membayar tunai, maka Pemda setampat

bertanggung jawab atas penundaan pembayaran tunai tersebut dengan

membuat pernyataan jaminan kesediaan membayar secara tertulis ke

Dolog/Subdolog/Kansilog.

2) Hasil penjualan beras yang diterima oleh penanggungjawab

pendistribusian Raskin disetorkan kepada petugas SubDolog dengan

dibuatkan kwitansi tanda terima uang dan selanjutnya selambat-

lambatnya dalam waktu 2 × 24 jam pada hari berikutnya hasil

penjualan beras tersebut langsung ditransfer ke rekening Bulog yang

telah ditentukan. Kansilog/KaSubDolog wajib memantau transfer

hasil pembayaran (HP) Raskin yang telah dilaksanakan ke rekening

Bulog.

e. Ketentuan lain

2) Supaya ada kepastian jadwal waktu pendistribusian beras di titik

distribusi maka Tim Raskin daerah menyusun jadwal pendistribusian

beras ke titik-titik distribusi. Jadwal pendistribusian beras ke titik

distribusi menjadi acuan dalam pendistribusian beras Raskin pada

bulan yang bersangkutan.

3) Dalam rangka transparansi pelaksanaan Raskin, maka sejak tahap

perencanaan sampai dengan pelaksanaan dan pemantauan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

mengikutsertakan pihak perguruan tinggi dan atau LSM daerah

maupun institusi masyarakat lainnya, atau melibatkan mereka dalam

tahap pengawasan dari titik distribusi sampai kesasaran penerima

manfaat.

4) Dalam rangka penanganan daerah khusus antara lain daerah yang

sebagian besar penduduknya mengkonsumsi pangan non beras atau

daerah-daerah terpencil yang sulit transportasinya, maka

pelaksanaannya Pemda setempat dapat mengusulkan cara penanganan

yang berbeda dan disampaikan kepada Tim Koordinasi Raskin Pusat

untuk mendapat persetujuan.

5) Setiap keluarga sasaran penerima Raskin disediakan beras maksimal

15 kg/KK/bulan dengan harga Rp 1.600,00 per kg untuk tahun 2008.

6) Pemberian beras kepada sasaran penerima sudah dalam bentuk

kemasan.

E. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian oleh Tri Wulan Dono

Penelitian yang relevan dengan karya tulis ini berjudul “Evaluasi

Pelaksanaan Program Beras miskin : Studi Kasus di Kecamatan Batur,

Kecamatan Karangkobar, Kecamatan Kalibening, dan Kecamatan Wanayasa,

Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah Tahun 2004. Karya tulis ini disusun

oleh Tri Wulan Dono dari Universitas Sanata Dharma. Tahun penelitian pada

tahun 2004. Penelitian ini berisi tentang evaluasi pelaksanaan program beras

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

miskin dilihat dari penerima beras miskin apakah sudah tepat sasaran, semua

masyarakat miskin telah memperoleh jatah beras yang sesuai ketentuan,

sistem pembayaran beras, pendistribusian beras, tugas dan wewenang pihak-

pihak yang terkait, sikap masyarakat miskin terhadap program beras miskin.

Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yaitu penelitian yang

mana data dikumpulkan setelah semua kegiatan dipersoalkan itu berlangsung.

Penelitian ini termasuk penelitian studi kasus, dan penelitian evaluatif

(program evaluation) dengan titik tolak kriteria proses yaitu penelitian yang

bertujuan umum memaparkan atau melukiskan kejadian atau hal-hal yang

dijadikan obyek penelitian apa adanya dengan tanpa menambah atau

mengurangi. Teknik analisis data dengan pemberian skor dengan

menggunakan Penilaian Acuan Norma (PAN) tipe II untuk mengetahui sikap

masyarakat terhadap program raskin. Peneliti juga menggunakan tabulasi

data.

Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa penerima beras

miskin di Kabupaten Banjarnegara provinsi Jawa Tengah tidak tepat sasaran,

penerima manfaat beras miskin di Kabupaten Banjarnegara provinsi Jawa

Tengah tidak mendapatkan jatah beras miskin yang sesuai dengan ketentuan,

pembayaran beras miskin di Kabupaten Banjarnegara provinsi Jawa Tengah

telah sesuai aturan, pendistribusian beras miskin di Kabupaten Banjarnegara

provinsi Jawa Tengah telah transparan, tugas dan wewenang pihak-pihak

yang mengurusi raskin di Kabupaten Banjarnegara provinsi Jawa Tengah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

telah terlihat sesuai dengan ketentuan, sikap masyarakat miskin di Kabupaten

Banjarnegara provinsi Jawa Tengah netral terhadap pelaksanaan Raskin.

F. Hipotesis penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto,

2002 : 64). Hipotesis harus diuji berdasarkan data empiris yaitu data yang

berdasarkan pada penelitian suatu sampel. Hipotesis seringkali digunakan untuk

mengambil keputusan.

Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :

1. Rekruitmen terhadap pelaksanaan program beras miskin di Kecamatan

Polanharjo Kabupaten Klaten belum tepat sasaran.

2. Penyaluran beras miskin di Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten belum

transparan.

3. Pengawasan pelaksanaan program beras miskin di Kecamatan Polanharjo

Kabupaten Klaten belum efektif.

4. Sikap masyarakat di Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten belum positif

terhadap program beras miskin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

1. Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ex

post facto yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah

terjadi dan kemudian merunut kebelakang melalui data untuk menemukan

faktor-faktor yang mendahului dan menentukan sebab-sebab yang mungkin

atas penelitian yang diteliti.

2. Jenis penelitian ini juga termasuk penelitian evaluatif (program evaluation).

Menurut Muhadjir (2003:209) dikatakan bahwa penelitian evaluatif adalah

sebuah metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah

perencanaan dari sebuah kebijakan, pelaksanaan program dari kebijakan dan

pengawasan terhadap pelaksanaan program telah tepat sasaran (feasible) atau

tidak. Dalam penelitian evaluatif diharapkan dapat memberikan keterangan

tentang seberapa jauh penyimpangan yang dilakukan obyek dan subyek

sebuah penelitian sehingga dapat digunakan sebagai landasan dalam

mengarahkan dan membina keberhasilan obyek dan subyek sebuah

penelitian.

B. Lokasi penelitian dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten

dengan alasan :

35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

1. Daerah tersebut merupakan salah satu daerah penerima program beras

miskin sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberikan evaluasi

terhadap pelaksanaan program beras miskin.

2. Kecamatan merupakan tingkatan terkecil agar pelaksanaan beras miskin

dapat diteliti.

3. Di daerah tersebut sebagian masyarakat menengah menginginkan menerima

Beras miskin. Sehingga penelitian ini menarik peneliti untuk mengetahui

keadaan yang sesungguhnya dilapangan.

Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2009.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah penerima beras miskin di Kecamatan

Polanharjo, Kabupaten Klaten. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah

rekruitmen penerima beras miskin, penyaluran beras miskin, pengawasan beras

miskin oleh pihak terkait, sikap masyarakat terhadap pelaksanaan program beras

miskin di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

1999 : 55). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

masyarakat penerima beras miskin yang berada di Kecamatan Polanharjo,

Kabupaten Klaten. Jumlah populasi penerima beras miskin adalah 3619

keluarga miskin. Adapun jumlah populasi akan disajikan pada tabel dibawah

ini :

Tabel 3.1

Jumlah Populasi

No Kecamatan Kelurahan/

Desa/Nama

Lain

Jumlah

Rumah

Tangga

Awal

(KK)

Rumah

Tangga

Tambahan

(KK)

Total

(KK)

Polanharjo 3482 137 3619

1 Glagah Wangi 234 2 236

2 Kapungan 198 3 201

3 Kahuman 230 6 236

4 Ngaran 190 4 194

5 Borongan 151 13 164

6 Nganjat 107 - 107

7 Jimus 107 2 109

8 Turus 203 2 205

9 Polan 156 - 156

10 Karanglo 193 - 193

11 Ponggok 115 - 115

12 Wangen 115 4 119

13 Keprabon 265 2 267

14 Kranggan 228 - 228

15 Kebonharjo 205 205 218

16 Janti 165 - 165

17 Sidowayah 311 86 397

18 Sidoharjo 309 - 309

Sumber : BPS Kecamatan Polanharjo, 2007

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 1999 : 56). Sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Cluster Random

sampling digunakan jika populasi tidak terdiri dari individu-individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster (Zuriah,

2006: 136). Penelitian dilakukan terhadap populasi penerima beras miskin di

Kecamatan Polanharjo untuk itu random atau tidak dilakukan langsung pada

semua penerima beras miskin, tetapi pada suatu desa atau pedukuhan sebagai

kelompok atau cluster. Dengan begitu maka kesimpulan dari penyelidikan

cluster sampling tidak berlaku atas individu melainkan cluster-cluster sebagai

keseluruhannya. Cara penentuan sampelnya adalah bahwa kepala keluarga

yang menerima beras miskin di Kecamatan Polanharjo adalah sebagai sampel

penelitiannya. Untuk Kecamatan Polanharjo terdiri dari 18 desa yaitu Desa

Glagahwangi, Kapungan, Kahuman, Ngaran, Borongan, Nganjat, Jimus,

Turus, Polan, Karanglo, Ponggok, Wangen, Keprabon, Kranggan,

Kebonharjo, Janti, Sidowayah, Sidoharjo. Dari keseluruhan jumlah populasi

diatas peneliti mengambil 9 desa melalui pengundian secara acak kemudian

mengambil 2 % dari penerima Beras miskin di masing-masing desa yang

telah ditentukan dengan melakukan pengundian pada penerima raskin

berdasarkan jumlah penerima raskin di masing-masing desa yang telah

dipilih. Peneliti mengambil 9 desa sebagai sampel mengingat keterbatasan

waktu dan biaya untuk melakukan penelitian, Petugas kecamatan bidang

kemasyarakatan, BPS kecamatan Polanharjo, Petugas/Perangkat Desa, Dinas

Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Klaten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Tabel 3.2

Jumlah Sampel

No Responden Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Penerima Raskin Desa Ngaran

Penerima Raskin Desa Borongan

Penerima Raskin Desa Kapungan

Penerima Raskin Desa Jimus

Penerima Raskin Desa Nganjat

Penerima Raskin Desa Ponggok

Penerima Raskin Desa Karanglo

Penerima Raskin Desa Turus

Penerima Raskin Desa Keprabon

Petugas Kecamatan Bidang Kesejahteraan Rakyat

Petugas Dinas Kesejahteraan Rakyat Kab. Klaten

Petugas BPS Kecamatan

Petugas Raskin Desa

Jumlah

4

3

4

2

2

2

4

4

5

1

1

1

9

42

E. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Pengukuran

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek pengamatan

atau faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.

Adapun variabel yang akan diteliti adalah :

a. Ketepatan rekruitmen penerima beras miskin

b. Transparan tidaknya penyaluran beras miskin

c. Pengawasan program beras miskin

d. Sikap masyarakat miskin

2. Definisi Operasional dan Pengukuran

a. Ketepatan Rekruitmen Beras miskin

Ketepatan rekruitmen diartikan sebagai ketepatan dalam proses

penyaringan masyarakat yang akan menjadi penerima Beras miskin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Rekruitmen dapat dikatakan tepat jika memenuhi sebagian besar syarat

sebagai berikut:

1) Memenuhi proses rekruitmen yang benar sesuai dengan

petunjuk pelaksanaan Beras miskin :

a) BPS kecamatan melengkapi data rumah tangga miskin

berdasarkan pada data rumah tanggga miskin yang ada di

BKKBN, sensus kemiskinan BPS daerah dan data kemiskinan

dari Pemerintah Daerah

b) Pencacah kecamatan mengisi formulir pendataan sosial ekonomi

c) Pencacah kecamatan dan desa melakukan verifikasi lapangan

dengan observasi kasat mata dengan tujuan menentukan layak

atau tidaknya menjadi penerima Beras miskin

d) Pencacah melakukan wawancara dengan rumah tangga miskin

yang telah dicatat

2) Penerima Beras miskin adalah warga yang benar-benar miskin

dengan kriteria sebagai berikut :

a) Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan

rumah tangga lain

b) Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak

terlindung/sungai/air hujan

c) Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu

bakar/arang/minyak tanah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

d) Bahan daging/susu/ayam tidak pernah dikonsumsi atau satu kali

dalam seminggu

e) Hanya sanggup makan satu/dua kali dalam sehari

f) Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di Puskesmas atau

poliklinik

g) Luas rumah keluarga kurang dari 8 m2 per orang

h) Tinggal di rumah berlantai tanah/bambu/kayu murah

i) Dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/rumbia/kayu

berkualitas murah/diding tidak diplester

j) Sumber penerangan dirumah tidak menggunakan listrik

k) Pembelian pakaian baru dalam setahun tidak pernah

terjadi/hanya dilakukan satu stel dalam setahun

l) Lapangan pekerjaan utama kepala rumah tangga petani dengan

luas lahan 0,5 ha/buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh

perkebunan

m) Keluarga mengandalkan kiriman uang dari saudara / anaknya

n) Tidak memiliki tabungan di bank

o) Harus menjual asset (emas, ternak, barang elektronik) untuk

melunasi hutang

p) Kepala keluarga tidak sekolah, tidak tamat SD atau hanya SD

q) Pendidikan pasangan tidak tamat SD atau tidak sekolah atau

hanya SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

b. Transparan tidaknya penyaluran beras miskin

Pendistribusian beras yang transparan diartikan sebagai penyaluran

dari pihak-pihak terkait sampai dengan penerima. Peneliti akan

mengukur transparan tidaknya proses pendistribusian beras di

Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, diukur dari ada tidaknya

pengumuman penerima beras miskin secara lisan maupun tertulis

c. Pengawasan program beras miskin

Diartikan sebagai pengawasan terhadap rekruitmen, pembagian

Kartu Kendali, penyaluran dan pembagian beras miskin. Pengawasan

dapat dikatakan efektif bila :

1) Petugas pengawas hadir dan aktif dalam pelaksanaan program

beras miskin.

2) Pengawasan terhadap program beras miskin dilakukan oleh pihak

netral sehingga tidak memihak salah satu golongan.

d. Sikap masyarakat miskin

Sikap diartikan sebagai bentuk reaksi perasaan. Perasaan tersebut

dapat mendukung, memihak atau tidak memihak suka atau tidak suka.

Peneliti akan mengukur sikap masyarakat terhadap pelaksanaan

program beras miskin agar diketahui sikap masyarakat terhadap

program tersebut.

Sikap masyarakat dikatakan mendukung atau memihak jika:

1) Masyarakat menyambut baik program beras miskin

2) Masyarakat merasa terbantu akan program beras miskin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

3) Masyarakat antusias dalam pengambilan jatah beras miskin

Sikap masyarakat dikatakan tidak mendukung atau tidak memihak jika:

1) Masyarakat tidak suka dengan program beras miskin

2) Masyarakat tidak merasa terbantu dengan program beras miskin

F. Data yang dicari

1. Data Primer yaitu data-data atau keterangan yang diperoleh dari hasil

wawancara maupun observasi langusung yang sudah terpadu. Data-data

tersebut adalah :

a. Rekruitmen terhadap penerima beras miskin

b. Penyaluran beras miskin setiap periodenya

c. Pengawasan program beras miskin setiap periodenya

d. Sikap masyarakat setempat terhadap pelaksanaan program beras miskin

Setelah data diperoleh penulis melakukan pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan oleh pihak lain.

Yaitu data-data yang tersedia di tempat penelitian. Data tersebut meliputi

jumlah penerima beras miskin, jatah beras, ketentuan pengambilan beras,

ketentuan pendataan, serta ketentuan pengawasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara Berpedoman

Wawancara berpedoman yaitu teknik pengumpulan data dengan wawancara

langsung dengan responden berdasarkan pedoman wawancara. Teknik

wawancara digunakan untuk melengkapi data dan menanggulangi kelemahan

teknik kuisioner. Data yang termasuk dalam wawancara ini adalah mengenai

pengawasan program beras miskin dan sikap masyarakat terhadap program

beras miskin.

Tabel 3.3

Kisi-kisi wawancara

No Variabel Indikator Nomer Item Jumlah

1.

Ketepatan

Rekruitmen

1.Luas lantai kurang

dari 8m/orang

2.Lantai terbuat dari

tanah

3.Dinding terbuat

dari bambu

4.Tidak memiliki

fasilitas buang air

besar

5.Tidak

menggunakakan

listrik

6.Sumber air dari

sumur

7.Bahan bakar dari

kayu dan minyak

8.Konsumsi terhdap

daging/susu/ayam

jarang

9.Hanya membeli

satu pakaian dalam

setahun

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

No Variabel Indikator Nomer Item Jumlah

10.Makan satu/dua

kali sehari

11.Tidak sanggup

membayar biaya

puskesmas

12.Sumber

penghasilan dari

petani, nelayan dan

buruh

13.Pendidikan

kepala rumah tangga

adalah SD

14.Tidak memiliki

tabungan/barang yang

mudah dijual dengan

nilai minimal

Rp.500.000

12

13

14

2. Transparansi

penyaluran

dan

pembagian

beras

1.Mekanisme

pendistribusian

2.Transparansi

penyaluran

15,16,19,21,22,24,25,30,31,32

17,18,20,23,26,27,28,29,33

10

9

3. Pengawasan

terhadap

pelaksanaan

Beras

miskin

1.Pengawasan dari

petugas kabupaten

2.Pengawasan dari

petugas kecamatan

3.Pengawasan dari

petugas kelurahan

34,35,36,37,38

39,40,41,42

43,44,45

5

4

3

4. Sikap

masyarkat

terhadap

program

Beras

miskin

Jumlah

1.Tanggapan

masyarakat terhadap

Program Beras

miskin

2.Harapan

masyarakat terhadap

Program Beras

miskin

46,47,48,49

50

4

1

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat,

lengger, agenda dan sebagainya. Data yang termasuk dalam teknik ini adalah

jumlah penduduk miskin, luas wilayah dari Kecamatan Polanharjo.

H. Analisis Data

Tehnik analisis data dalam penelitian ini melalui alur kegiatan yang

terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan (Miles & Huberman, 1992: 16).

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar dari catatan-

catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus menerus selama

penelitian berlangsung sampai laporan akhir tersusun. Proses reduksi data

dilakukan setelah wawancara.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini berbentuk teks naratif, matriks

atau bagan. Hal tersebut ditujukan agar peneliti tidak kesulitan dalam

penguasaan informasi baik secara keseluruhan maupun terpisah-pisah dari

data yang telah terkumpul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

3. Kesimpulan

Setelah data terkumpul maka diambil kesimpulan serta diverifikasi

yang terus menerus selama penelitian berlangsung guna menjamin

keabsahan dan objektivitas data sehingga kesimpulan akhir dapat

dipertanggungjawabkan. Analisis data saling berkaitan antara reduksi data,

penyajian data serta kesimpulan pada saat sebelum, selama dan sesudah

pengumpulan data. Analisis data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut,

berulang dan terus menerus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Deskripsi Data

1. Keadaan Geografis

U

B T

S

Sumber : www.wikipedia.com

Kecamatan Polanharjo merupakan salah satu kecamatan yang berada di

Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Secara administratif, Kecamatan

Polanharjo mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Karanganom

b. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tulung

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Delanggu

Kecamatan Polanharjo terdiri dari 18 desa yaitu desa Glagah Wangi, desa

Janti, desa Jimus, desa Borongan, desa Kapungan, desa Karanglo, desa

Kauman, desa Kebonharjo, desa Keprabon, desa Kranggan, desa Nganjat,

48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

desa Ngaran, desa Polan, desa Ponggok, desa Sidoharjo, desa sidowayah,

desa Wangen, dan desa Turus.

2. Luas Wilayah

Luas wilayah Kecamatan Polanharjo berdasarkan buku Kecamatan Dalam

Angka, luas wilayah Kecamatan Polanharjo mencapai 2,384 km². Adapun

perincian luas wilayah tampak dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1

Luas Wilayah menurut Tanah Sawah Tanah Kering

No. Desa Tanah Sawah

(Ha)

Tanah

Kering

(Ha)

Luas Wilayah

(Ha)

1 Glagah Wangi 154.20 49.00 203.20

2 Kapungan 104.78 48.00 152.78

3 Kahuman 162.49 44.00 206.49

4 Ngaran 133.17 37.00 170.17

5 Borongan 104.30 36.00 140.30

6 Nganjat 63.34 11.00 74.34

7 Jimus 73.80 16.00 89.80

8 Turus 99.60 19.10 118.70

9 Polan 70.65 14.00 84.65

10 Karanglo 84.80 29.00 113.80

11 Ponggok 62.77 14.30 77.07

12 Wangen 97.48 30.40 127.88

13 Keprabon 75.00 25.00 100.00

14 Kranggan 58.70 43.00 101.70

15 Kebonharjo 53.10 16.20 69.30

16 Janti 121.32 27.00 148.32

17 Sidowayah 182.85 45.00 227.85

18 Sidoharjo 131.49 47.00 178.49

Jumlah 1,833.83 551.00 2,384.83

Sumber : Kecamatan Polanharjo Dalam Angka, 2007

Dari keseluruhan data diatas wilayah yang paling luas adalah tanah untuk

persawahan. Luas tanah yang cukup luas ini sebagian besar oleh masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Polanharjo ditanami dengan tanaman padi dan palawija. Selain itu ada juga

petani yang menggunakan lahan sawah untuk dibuat kolam. Karena sumber

pengairan di kecamatan Polanharjo sangat mudah dan dapat diairi secara

teratur (periodik) maka sebagian besar masyarakat Polanharjo menanami

lahan sawah mereka dengan tanaman padi.

Pengurusan administrasi atau kepentingan lain penduduk dipusatkan di

kecamatan dan kabupaten. Adapun jarak dari desa ke Kecamatan serta

Kabupaten adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Jarak ke Ibukota Kecamatan dan Ibukota Kabupaten

Desa Jarak Ke Ibukota

Kecamatan

(km)

Jarak Ke

Ibukota

Kabupaten

(km)

Glagah Wangi 7 23

Kapungan 5 21

Kahuman 3 19

Ngaran 4 19

Borongan 4 17

Nganjat 3 18

Jimus 3 18

Turus 2 20

Polan 0 19

Karanglo 1 18

Ponggok 3 17

Wangen 4 19

Keprabon 3 20

Kranggan 4 21

Kebonharjo 4 20

Janti 5 20

Sidowayah 5 23

Sidoharjo 6 25

Sumber : Monografi Kecamatan Polanharjo, 2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

3. Keadaan Demografi

a. Keadaan Penduduk

Komposisi penduduk sangat diperlukan dalam perencanaan

pembangunan nasional baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.

Hal ini dikarenakan komposisi penduduk suatu daerah mempunyai andil

yang sangat menentukan dan partisipasinya mempengaruhi keadaan sosial

dan ekonomi daerah yang bersangkutan. Banyaknya penduduk di

Kecamatan Polanharjo pada tahun 2007 tercatat sekitar 45.858 jiwa

dengan kepadatan penduduk sekitar 1.918 per km2. Penduduk laki-laki

sekitar 22.464 jiwa, sedangkan untuk penduduk perempuan berjumlah

23.394 jiwa dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 4.3

Jumlah Penduduk Menurut Desa Dirinci dari Jenis Kelamin dan Sex Ratio

Desa Laki-laki

(orang)

Perempuan

(orang)

Jumlah

(orang)

Glagah Wangi 1,791 1,790 7,571

Kapungan 1,324 1,411 2,735

Kahuman 1,453 1,421 2,874

Ngaran 1,014 1,118 2,132

Borongan 1,307 1,483 2,790

Nganjat 642 637 1,279

Jimus 840 901 1,741

Turus 1,145 1,197 2,342

Polan 1,083 1,046 2,129

Karanglo 1,193 1,257 2,450

Ponggok 924 903 1,827

Wangen 1,280 1,353 2,633

Keprabon 1,488 1,581 3,069

Kranggan 1,559 1,539 3,098

Kebonharjo 891 880 1,771

Janti 1,266 1,295 2,561

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Sidowayah 1,637 1,836 3,473

Sidoharjo 1,637 1,746 3,383

jumlah 22,464 23,394 45,858

Sumber : Kecamatan Polanharjo Dalam Angka, 2007

Adapun jumlah penduduk dirinci dari kelompok umur dan jenis kelamin

akan terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.4

Penduduk Dirinci dari Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Kelompok umur Laki-laki

(orang)

Perempuan

(orang)

Jumlah

(orang)

0 – 4 1.708 1.557 3.265

5 – 9 1.819 1.728 3.547

10 – 14 1.933 1.854 3.787

15 – 19 2.369 2.124 4.493

20 – 24 1.778 1.635 3.413

25 – 29 1.648 1.717 3.365

30 – 34 1.705 1.921 3.626

35 – 39 1.623 1.771 3.394

40 – 44 1.466 1.525 2.991

45 – 49 1.229 1.358 2.587

50 – 54 943 1.186 2.129

55 – 59 1.012 1.196 2.208

60 – 64 979 1.148 2.127

> 65 2.252 2.674 4.926

Jumlah 22.464 23.394 45.858 Sumber : Kecamatan Polanharjo Dalam Angka, 2007

Dari kelompok umur dapat terlihat bahwa sebagian besar penduduk

Polanharjo adalah kelompok umur 15 – 19 sebanyak 4.493. Dari

keseluruhan jumlah penduduk 45.858 jiwa tersebut terdiri dari anak-anak,

remaja, dan orang dewasa yang sudah menikah maupun belum menikah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

b. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan suatu bangsa atau daerah merupakan salah satu

indikator penting untuk mengukur seberapa jauh kualitas sumber daya

manusia dan tingkat kesejahteraan suatu penduduk. Untuk mengetahui

tingkat pendidikan di kecamatan Polanharjo dapat dilihat dalam tabel di

bawah ini :

Tabel 4.5

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Belum Sekolah 4218 orang

2 Tidak Tamat SD 1655 orang

3 Tamat SD/Sederajat 1464 orang

4 Tamat SLTP/Sederajat 11245 orang

5 Tamat SLTA/Sederajat 11597 orang

6 Tamat Akademi/Sederajat 14245 orang

7 Tamat PT/Sederajat 11193 orang

8 Buta Huruf 11220 orang Sumber : Monografi Kecamatan Polanharjo, 2007

Dari data diatas dapat diketahui tingkat pendidikan masyarakat di

Kecamatan Polanharjo mulai dari yang belum sekolah sampai dengan

Perguruan Tinggi. Masyarakat yang belum sekolah sebanyak 4218 orang,

tidak tamat SD sebanyak 1655 orang, tamat SD/sederajat sebanyak 1464

orang, tamat SLTP/sederajat sebanyak 11245 orang, tamat

SLTA/sederajat sebanyak 11597 orang, tamat Akademi/sederajat

sebanyak 14245, tamat Perguruan Tinggi/sederajat 11193 orang, dan buta

huruf 11220 orang. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan

masyarakat di Kecamatan Polanharjo sudah cukup baik karena sebagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

besar masyarakat telah mengeyam pendidikan, sejumlah 14245 telah

tamat akademi/sederajat.

c. Keadaan Penduduk Menurut Pemeluk Agama

Keanekaragaman kebudayaan yang ada dalam kehidupan masyarakat

di kecamatan Polanharjo semakin memperkaya kebudayaan bangsa

Indonesia. Kerukunan dalam kehidupan beragama di Kecamatan ini

sangat baik, terlihat masih banyaknya warga yang beribadah ke masjid,

selain itu kegiatan-kegiatan keagamaan dilaksanakan warga secara rutin,

seperti: pengajian, kosidahan, dan peringatan hari besar keagamaan.

Berikut akan disajikan komposisi penduduk menurut desa dan pemeluk

agama

Tabel 4.6

Penduduk Menurut Desa dan Pemeluk Agama

No Desa Islam

(orang)

Kristen

Protestan

(orang)

Katolik

(orang)

Budha

(orang)

Hindu

(orang)

Jumlah

(orang)

1. Glagah

Wangi

3.551 16 4 0 0 3.571

2. Kapungan 2.704 9 15 0 7 2.735

3. Kahuman 2.788 23 62 0 1 2.874

4. Ngaran 2.104 3 25 0 0 2.132

5. Borongan 2.497 130 163 0 0 2.790

6. Nganjat 1.263 2 14 0 0 1.279

7. Jimus 1.710 26 5 0 0 1.741

8. Turus 2.304 19 19 0 0 2.342

9. Polan 2.046 60 23 0 0 2.129

10. Karanglo 2.285 9 156 0 0 2.450

11. Ponggok 1.791 16 20 0 0 1.827

12. Wangen 2.633 0 0 0 0 2.633

13. Keprabon 2.991 43 35 0 0 3.069

14. Kranggan 3.035 13 18 0 0 3.098

15. Kebonharjo 1.749 3 19 0 32 1.771

16. Janti 2.550 11 0 0 0 2.561

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

No Desa Islam

(orang)

Kristen

Protestan

(orang)

Katolik

(orang)

Budha

(orang)

Hindu

(orang)

Jumlah

(orang)

17. Sidowayah 3.464 9 0 0 0 3.473

18. Sidoharjo 3.368 0 15 0 0 3.383

Jumlah 41.282 392 593 0 40 45.858 Sumber : Kecamatan Polanharjo Dalam Angka, 2007

4. Keadaan Ekonomi

Penduduk di kecamatan Polanharjo pada umumnya hidup bergantung di

sektor pertanian, baik itu sebagai pemilik tanah, penggarap tanah, petani

penggarap atau penyekap maupun buruh tani. Selain bekerja di sektor

pertanian ada juga penduduk yang bekerja di sektor lain seperti : pengrajin

atau industri kecil, buruh industri, buruh bangunan, pedagang, pengangkutan,

PNS, ABRI, dan pensiunan (ABRI/PNS). Agar lebih jelas, disajikan tabel

tentang komposisi penduduk menurut mata pencaharian di bawah ini :

Tabel 4.7

Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No

Jenis Pekerjaan Jumlah

1 Petani

• Petani Pemilik Tanah

• Petani Penggarap Sawah

• Petani Penggarap/Penyekap

• Buruh Tani

5.968 orang

5.632 orang

497 orang

196 orang

2 Nelayan -

3 Pengusaha Sedang/Besar -

4 Pengrajin/Industri Kecil 187 orang

5 Buruh Industri 148 orang

6 Buruh Bangunan 473 orang

7 Buruh Perkebunan -

8 Buruh Pertambangan -

9 Pedagang 262 orang

10 Pengangkutan 28 orang

11 PNS 438 orang

12 ABRI 36 orang

13 Pensiunan (ABRI/PNS) 273 orang

Sumber : Monografi Kecamatan Polanharjo, 2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk

Kecamatan Polanharjo masih mengandalkan sektor pertanian yaitu sekitar

12.293 orang baik itu sebagai petani pemilik tanah sebanyak 5.968 orang,

petani penggarap tanah 5.632 orang, petani penggarap atau penyekap 497

orang dan buruh tani sebanyak 196 orang, sehingga dapat disimpulkan bahwa

sector pertanian masih menjadi tulang punggung perekonomian penduduk di

Kecamatan Polanharjo.

5. Sarana dan Prasarana

a. Sarana Peribadatan

Sarana peribadatan merupakan sarana yang sangat penting untuk

menunjang kegiatan ibadah bagi masyarakat. Mengingat pentingnya hal

tersebut maka di buat sarana peribadatan yang mencukupi bagi

masyarakatnya. Rincian sarana peribadatan yang dibuat dapat dilihat

dalam tabel dibawah ini

Tabel 4.8

Jumlah Sarana Ibadah Menurut Desa dan Jenisnya

Desa Masjid Gereja Kuil /

Vihara

Mushola /

Langgar

Glagah Wangi 5 0 0 5

Kapungan 5 1 0 3

Kahuman 7 1 0 2

Ngaran 6 1 0 1

Borongan 4 0 0 2

Nganjat 3 0 0 1

Jimus 2 0 0 5

Turus 4 2 0 1

Polan 4 0 0 3

Karanglo 5 1 0 1

Ponggok 3 0 0 2

Wangen 4 1 0 7

Keprabon 2 0 0 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Desa Masjid Gereja Kuil /

Vihara

Mushola /

Langgar

Kranggan 5 0 1 6

Kebonharjo 3 0 0 8

Janti 7 0 0 7

Sidowayah 8 1 0 9

Sidoharjo 5 1 0 9

Jumlah 82 9 1 77

Sumber : Kecamatan Polanharjo Dalam Angka, 2007

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sarana peribadatan yang ada di

Kecamatan Polanharjo meliputi 82 masjid, 9 Gereja, 1 kuil/vihara, dan 77

mushola/langgar. Dari sarana peribadatan yang telah dibangun tersebut

diharapkan dapat menunjang kegiatan kegamaan masyarakat sehingga

mampu meningkatkan keimanan masyarakat

b. Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka

meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dengan semakin

berkualitasnya sumber daya manusia suatu wilayah atau daerah maka

akan berdampak langsung pada kemajuan daerah tersebut baik dalam hal

status sosial ekonomi maupun sosial kemasyarakatannya. Sarana

Pendidikan yang ada di kecamatan Polanharjo adalah 33 taman kanak-

kanak, 30 Sekolah Dasar, 6 Madrasah Ibtidaiyah, 3 SMP Negeri dan 1

SMA Negeri.

c. Sarana Penerangan

Untuk sarana penerangan kecamatan Polanharjo sudah dialiri listrik

negara (PLN), dan secara keseluruhan masyarakat sudah menikmati

fasilitas tersebut. Penerangan jalan sudah menjangkau semua daerah di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

semua desa yang ada di kecamatan Polanharjo, sehingga memudahkan

para pengguna jalan di malam hari. Tanpa penerangan suatu tempat akan

gelap gulita dan dapat menimbulkan kerawanan-kerawanan social

d. Sarana Perhubungan

Sarana transportasi serta jalan merupakan suatu hal yang sangat vital

dalam kehidupan perekonomian masyarakat, yaitu sebagai sarana

pengangkutan produksi hasil bumi agar merata sampai dengan daerah

lainnya, disamping itu juga sebagai sarana untuk mobilitas penduduk

dalam menjalani aktivitas keseharian. Sarana transportasi juga

menunjukkan apakah suatu daerah termasuk dalam golongan terpencil

atau mudah diakses. Baiknya sarana transportasi suatu daerah akan

menjadi terbuka untuk masuknya hal-hal yang baru dan menjadikan

daerah tersebut tidak tertinggal dari daerah lainnya.

Kondisi jalan di kecamatan Polanharjo sudah cukup baik dan

memudahkan masyarakat dalam melakukan aktivitas keseharian. Pada

tabel dibawah ini disajikan perincian panjang jalan menurut jenisnya.

Tabel 4.9

Panjang Jalan Menurut Jenisnya

Desa Aspal

(km)

Diperkeras

(km)

Tanah

(km)

Jumlah

(km)

Glagah Wangi 8 4 4 16

Kapungan 5 5 4 14

Kahuman 6 2 3 11

Ngaran 4 4 2 10

Borongan 6 5 3 14

Nganjat 4 2 5 11

Jimus 4 5 1 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Desa Aspal

(km)

Diperkeras

(km)

Tanah

(km)

Jumlah

(km)

Turus 3 4 2 9

Polan 6 2 5 13

Karanglo 5 3 3 11

Ponggok 3 2 1 6

Wangen 3 4 2 9

Keprabon 3 3 3 9

Kranggan 2 1 4 7

Kebonharjo 2 4 3 9

Janti 3 5 1 9

Sidowayah 5 2 2 9

Sidoharjo 6 2 4 12

Jumlah 78 59 52 134

Sumber : Monografi Kecamatan Polanharjo, 2007

e. Sarana Pemerintahan

Dalam suatu kecamatan dibutuhkan suatu pengurusan administratif untuk

mempermudah penduduk dalam melakukan pengurusan administratif

(mencari KTP maupun pengurusan surat-surat yang lain). Di kecamatan

Polanharjo sendiri dalam menjalankan pengurusan administratif telah

mempunyai sistem kelembagaan yang terstruktur dalam menjalankan

pemerintahan. Dalam menjalankan suatu pemerintahan di suatu kecamatan

tentu saja membutuhkan suatu sarana pemerintahan seperti balai desa,

kantor desa, RW, dan RT. Berikut ini adalah rincian sarana pemerintahan

yang ada di Kecamatan Polanharjo.

Tabel 4.10

Jumlah RT, RW dan Sarana Pemerintahan Menurut Desa

Desa Kantor

Desa

Balai Desa Rw

(Rukun Warga)

Rt

(Rukun

Tetangga)

Glagah Wangi 1 1 5 11

Kapungan 1 1 5 14

Kahuman 1 1 13 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Desa Kantor

Desa

Balai Desa Rw

(Rukun Warga)

Rt

(Rukun

Tetangga)

Ngaran 1 1 6 12

Borongan 1 1 6 15

Nganjat 1 1 4 8

Jimus 1 1 7 11

Turus 1 1 4 10

Polan 1 1 7 11

Karanglo 1 1 6 16

Ponggok 1 1 6 12

Wangen 1 1 5 18

Keprabon 1 1 6 11

Kranggan 1 1 6 15

Kebonharjo 1 1 6 10

Janti 1 1 6 27

Sidowayah 1 1 6 17

Sidoharjo 1 1 11 28

Jumlah 18 18 115 259

Sumber : Kecamatan Polanharjo Dalam Angka, 2007

B. Program Beras miskin

Program raskin adalah salah satu program pemerintah dalam rangka

memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di tingkat keluarga, khususnya KK yang

mempunyai ketahanan pangan rendah atau rawan pangan. Untuk melakukan

pembelian Raskin ini setiap KK mendapat jatah 15 kg dengan harga 1600 per

kgnya dan jatah beras miskin yang diterima masyarakat ini di terima setiap bulan.

Untuk pengambilan jatah beras miskin dapat diambil di masing-masing desa dan

penentuan tempat diambil berdasarkan musyawarah desa yang telah disepakati.

1. Syarat-Syarat Penerima Beras miskin

a. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang

b. Jenis lantai bangunan tempat tinggal dari tanah/bambu/kayu murah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

c. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/rumbia/kayu berkualitas

rendah/tembok tanpa diplester.

d. Fasilitas buang air besar tidak dipunyai atau bersama-sama dengan

rumah tangga lain.

e. Sumber penerangan rumah tangga bukan listrik

f. Sumber air minum dari sumur/mata air tidak terlindung atau dari

sungai/air hujan.

g. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari dari kayu bakar/arang/minyak

tanah

h. Bahan daging/susu/ayam per minggu tidak pernah dikonsumsi atau

hanya satu kali dalam seminggu.

i. Pembelian pakaian baru dalam setahun tidak pernah terjadi atau hanya

dilakukan satu stel dalam setahun.

j. Frekuensi makan dalam sehari hanya satu kali makan atau dua kali

makan dalam sehari.

k. Kemampuan untuk berobat ke puskesmas/poliklinik tidak ada (tidak

mampu membayar).

l. Lapangan pekerjaan utama kepala rumah tangga petani dengan luas

lahan 0,5 ha (buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan)

atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan di bawah Rp 600.000 per

bulan.

m. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga tidak sekolah/tidak tamat

SD/hanya SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

n. Kepemilikan aset/tabungan dikategorikan tidak punya tabungan/barang

yang mudah dijual dengan nilai minimal Rp 500.000 seperti sepeda

motor (kredit/non kredit), emas, ternak, kapal motor, atau barang modal

lainnya

2. Pihak-pihak yang terkait dengan pengurusan Program Beras miskin

a. Dinas Kesejahteraan Rakyat bagian Perekonomian Kabupaten Klaten

Dinas Kesejahteraan Rakyat bagian perekonomian bertugas untuk

merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan sosialisasi

pelaksanaan program beras miskin dengan instansi terkait seperti

BPS, Tim Koordinasi Raskin Kecamatan, dan pelaksana Distribusi di

Desa/kelurahan.

b. Badan Pusat Statistik Kecamatan Polanharjo

Badan Pusat statistik bertugas untuk melakukan pendataan untuk

masyarakat yang menerima Raskin dan memantau jumlah penerima

raskin. Apabila terdapat nama-nama RTS (Rumah Tangga Miskin)

data BPS yang sudah tidak sesuai dengan data riil di desa/kelurahan,

maka dilakukan musyawarah desa/kelurahan sebagai media verifikasi

tanpa mengubah jumlah pagu RTS-PM Setiap desa/kelurahan. BPS

kecamatan sebagai koordinator statistik kecamatan (KSK)

memberikan pelatihan kepada pencacah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

c. Pencacah

Pencacah bertugas untuk melakukan pendataan warga sebagai

calon penerima Raskin. Dalam melakukan pendataan pencacah

melakukan koordinasi dengan RT/RW setempat untuk menentukan

layak atau tidaknya sebagai RTS-PM penerima Raskin kemudian

Kartu Raskin diserahkan kepada RTS-PM penerima Raskin melalui

ketua RT di masing-masing wilayah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

BAB V

PEMBAHASAN

Dalam bab ini peneliti akan menguraikan pembahasan melalui data-data yang

diperoleh dari hasil penelitian, sehingga dapat diketahui mengenai rekruitmen

penerima program raskin, penyaluran beras miskin (raskin), pengawasan raskin, dan

sikap masyarakat terhadap program raskin. Dalam hal pengumpulan data teknik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara secara langsung dengan

warga dan pihak-pihak atau instansi terkait dengan program raskin.

A. Rekruitmen Terhadap Penerimaan Beras Miskin Di Kecamatan Polanharjo

Kabupaten Klaten

Program beras untuk keluarga miskin (Raskin) yang dimulai Januari 2002

adalah lanjutan dari program Operasi Pasar Khusus (OPK) yang dirancang

pemerintah untuk membantu masyarakat miskin dalam memenuhi kecukupan

kebutuhan pangan dan mengurangi beban financial melalui penyediaan beras

bersubsidi dan dilaksanakan oleh Bulog pertengahan 1998. Dengan perubahan

program yang semula OPK menjadi Raskin diharapkan program ini akan self

targeting yaitu hanya kelompok miskinlah yang berhak memperoleh beras murah

subsidi dari pemerintah. Program targeting ini merupakan penyempurnaan dari

program stabilisasi harga beras, yang umumnya mahal dan juga kurang adil,

dinikmati oleh semua orang terutama orang mampu dan kaya, sehingga

masyarakat miskin hanya sedikit menikmati Raskin yang dibagikan

64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

(http://www.bappenas.go.id/upload/other/Efektivitas Program Raskin.htm

didownload tanggal 30 Oktober 2008).

Program Raskin dilaksanakan diseluruh Indonesia tanpa membedakan

kondisi kemiskinan suatu wilayah, karena warga miskin tersebar di seluruh

wilayah Indonesia hingga desa/kelurahan. Untuk itu program raskin dilaksanakan

secara merata keseluruh wilayah titik distribusi dilaksanakan.

Ketepatan rekruitmen diartikan sebagai ketepatan dalam proses

penyaringan masyarakat yang akan menjadi penerima beras miskin. Rekruitmen

dapat dikatakan tepat jika memenuhi proses rekruitmen yang benar sesuai dengan

Petunjuk Pelaksanaan beras miskin, dan penerima beras miskin adalah benar-

benar warga miskin sesuai dengan syarat-syarat penerima beras miskin.

Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas kecamatan, sebelum dilakukan

seleksi terhadap penerima beras miskin terlebih dahulu dibentuk petugas yang

menjadi penanggung jawab terhadap pelaksanaan beras miskin di tingkat

Kecamatan maupun di tingkat Kabupaten. Petugas yang menjadi penanggung

jawab pelaksanaan Raskin di tingkat kecamatan dipilih berdasarkan kesepakatan

Dinas Kesejahteraan Rakyat bagian Perekonomian yang menangani Raskin dan

petugas kecamatan untuk dibentuk KSK (Koordinator Statistik Kecamatan).

Selain KSK juga dibentuk PKSK (Pembantu Koordinator Statistik Kecamatan)

yang dipilih dari petugas atau perangkat desa yang bertugas sebagai pencacah.

Pencacah bertugas untuk mendata warga yang pantas menerima beras miskin.

KSK sebagai pengurus tertinggi di tingkat kecamatan Polanharjo

menginformasikan kepada PKSK di masing-masing desa agar dalam melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

pendataan warganya, warga yang memiliki sepeda motor baik baru maupun

bekas kredit ataupun tunai untuk tidak didaftarkan sebagai penerima raskin,

karena berdasarkan pada pendataan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebelumnya

banyak warga yang mempunyai sepeda motor yang didaftarkan sebagai

penerima BLT. Untuk pendataan beras miskin juga didasarkan pada pendataan

program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan dilakukan verifikasi lebih lanjut.

Keluarga miskin yang menjadi penerima BLT juga menjadi penerima Raskin

karena warga tersebut juga dikategorikan miskin sesuai dengan juklak Raskin.

Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas KSK di kecamatan Polanharjo,

KSK melakukan penyeleksian terlebih dahulu terhadap syarat-syarat penerima

raskin yang ada pada juklak untuk disesuaikan dengan kondisi masyarakat di

kecamatan Polanharjo. Adapun hasil seleksi yang dilakukan oleh KSK adalah

untuk kriteria nomor; (1) luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2

per orang tidak dipakai sebagai salah satu syarat penerima program beras miskin

dengan pertimbangan bahwa rumah yang ditempati oleh sebagian besar

masyarakat di kecamatan Polanharjo adalah rumah peninggalan (warisan) dari

orang tuanya, (5) Sumber penerangan rumah tangga bukan dari listrik tidak

dipakai dengan pertimbangan bahwa seluruh keluarga sudah menggunakan

penerangan listrik. Listrik digunakan di kecamatan Polanharjo sudah ada sejak

tahun 1985. Sedangkan untuk 12 kriteria yang lain tetap digunakan karena sesuai

dengan kondisi masyarakat di kecamatan Polanharjo. 12 kriteria yang digunakan

yaitu; (1) jenis bangunan tempat tinggal dari tanah/bambu/kayu murah, (2) jenis

dinding tempat tinggal dari bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

belum diplester, (3) fasilitas buang air besar tidak dipunyai atau bersama-sama

dengan rumah tangga lain, (4) sumber air minum dari sumur/mata air tidak

terlindungi atau dari sungai/air hujan, (5) bahan bakar untuk memasak sehari-

hari dari kayu bakar/arang/minyak tanah, (6) bahan daging/susu/ayam

perminggu tidak pernah dikonsumsi atau hanya satu kali dalam seminggu, (7)

pembelian pakaian baru dalam setahun tidak pernah terjadi atau hanya dilakukan

satu stel dalam setahun, (8) frekuensi makan dalam sehari hanya satu kali makan

atau dua kali makan dalam sehari, (9) kemampuan untuk berobat ke

Puskesmas/Poliklinik tidak ada (tidak mampu membayar), (10) Lapangan

pekerjaan utama kepala rumah tangga petani dengan luas lahan 0,5 ha (buruh

tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan) atau pekerjaan lainnya

dengan pendapatan di bawah Rp 600 ribu per bulan, (11) Pendidikan tertinggi

kepala rumah tangga tidak sekolah/tidak tamat SD/hanya SD, (12) Kepemilikan

aset/tabungan dikategorikan tidak punya tabungan/barang yang mudah dijual

dengan nilai minimal Rp 500 ribu seperti sepeda motor (kredit/non kredit), emas,

ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.

Dalam melaksanakan pendataan PKSK meminta bantuan kepada RT untuk

melakukan pendataan. Untuk melakukan pendataan PKSK dan RT mendatangi

setiap rumah yang dianggap layak untuk menerima Raskin dengan melakukan

survei langsung, melakukan wawancara, dan mengisi formulir yang kemudian

hasil dari pendataan tersebut diberikan kepada KSK. Berdasarkan hasil

wawancara dengan PKSK dan ketua RT pendataan yang dilakukan melalui

observasi kasat mata dan didasarkan pada persepsi pribadi dari pencacah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

dilapangan tidak melalui survei langsung kerumah untuk klarifikasi lebih lanjut.

Metode kasat mata dilakukan karena metode ini lebih mudah dan tidak memakan

banyak waktu sehingga dalam melakukan pendataan bisa selesai lebih cepat.

Pencacah dalam melakukan pendataan tidak mengalami kesulitan karena

pencacah sudah mengenal kondisi warganya. Untuk melakukan pendataan

pencacah meminta bantuan ketua RT karena ketua RT dianggap mengetahui

kondisi ekonomi masing-masing keluarga yang berada di wilayahnya. Setelah

ditetapkan jumlah rumah tangga penerima beras miskin, PKSK dan ketua RT

mendatangi rumah warga untuk diberikan kartu kendali/kartu raskin.

Musyawarah di tingkat desa untuk menentukan rumah tangga penerima raskin

tidak diadakan oleh petugas sehingga informasi yang diterima warga hanya

sedikit.

Berdasarkan wawancara dengan masyarakat, sebagian besar masyarakat

tidak mengetahui bahwa ada pendataan dari petugas BPS untuk penerima beras

miskin. Masyarakat juga mengungkapkan bahwa tidak ada wawancara yang

dilakukan oleh ketua RT dan petugas dari kelurahan maupun kecamatan dalam

pendataan penerima beras miskin. Ketua RT hanya datang untuk menyerahkan

kartu kendali dan memberikan informasi bahwa kartu tersebut digunakan untuk

pengambilan dan pembayaran beras.

Pendataan yang seharusnya adalah PKSK (pencacah) bersama ketua RT

mengidentifikasi/mencatat rumah tangga yang diduga miskin dijaring

menggunakan formulir dan observasi kasat mata terlebih dahulu. Pencacah

melakukan uji kelayakan (klarifikasi) rumah tangga yang diduga miskin di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

lapangan. Pencacah melakukan pendataan kondisi sosial ekonomi terhadap

rumah tangga yang diduga layak miskin. Setelah pendataan per RT, dokumen

hasil pendataan diserahkan kepada KSK di kecamatan. Hasil data data entri

rumah tangga yang diduga miskin dikirim ke BPS Propinsi Jawa Tengah dan

BPS Pusat, BPS Pusat mengolah dan menentukan jumlah dan siapa rumah

tangga miskin yang layak, daftar rumahtangga miskin yang telah ditentukan

dilakukan pencocokan dan penelitian di lapangan. Apabila ada data yang tidak

cocok atau tidak layak setelah penelitian dilapangan maka rumah tangga tersebut

dibatalkan.

Pendataan yang di dasarkan pada observasi kasat mata dan persepsi pribadi

saja sebenarnya tidak cukup mencerminkan kondisi perekonomian masyarakat.

Seharusnya perlu dilakukan wawancara langsung dengan warga untuk

menanyakan kondisi perekonomian, pekerjaan, serta melihat kondisi rumah yang

ditempati. Pendataan dengan observasi kasat mata dan persepsi pribadi

seringkali tidak tepat sasaran karena banyak warga yang seharusnya layak untuk

menerima beras miskin tetapi malah tidak terdaftar sebagai penerima beras

miskin dan warga yang seharusnya tidak berhak menerima beras miskin tetapi

malah terdaftar sebagai penerima beras miskin. Pendataan dengan observasi

kasat mata juga sering menyebabkan terjadinya kolusi karena banyak warga

yang mendapat beras miskin masih mempunyai ikatan keluarga dengan ketua

RT maupun perangkat desa.

Berdasarkan hasil temuan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam

pelaksanaan pendataan/rekruitmen rumah tangga penerima raskin ditemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

ketidaktepatan sasaran karena petugas/pencacah hanya mendasarkan pada

observasi kasat mata saja tanpa ada wawancara dan verifikasi lapangan lebih

lanjut sehingga menyebabkan warga yang seharusnya menerima beras miskin

tetapi tidak menerima dan warga yang seharusnya tidak menerima beras miskin

tetapi malah menerima beras miskin. Sehingga hipotesis diterima karena

rekruitmen penerimaan beras miskin belum tepat sasaran.

B. Penyaluran Kartu Raskin dan Pembagian Beras miskin

Pendistribusian raskin dilaksanakan setiap bulan selama 12 bulan dengan

alokasi 15 kg/RTS-PM/bulan. Pendistribusian raskin dilakukan oleh Satgas

Raskin Kecamatan untuk melakukan pengambilan beras ke gudang Bulog

berdasarkan DO dan jadwal yang telah dibuat untuk masing-masing kecamatan.

Petugas Raskin Kecamatan mengambil beras dari gudang Bulog untuk

didistribusikan ke desa yang dituju sesuai dengan jadwal yang ada. Petugas

Raskin Kecamatan memberikan informasi kepada Satgas Raskin Desa bahwa

beras akan didistribusikan dan informasi tersebut di beritahukan kepada warga.

Untuk melakukan pengambilan beras miskin masyarakat harus menggunakan

Kartu Raskin/Kartu Kendali sebagai kartu identitas pengambilan. Untuk

melakukan pengambilan beras masyarakat harus membayar beras dengan harga

Rp 1600/kg. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas kecamatan kartu

kendali/kartu raskin dibuat langsung oleh BULOG kemudian diserahkan kepada

KSK (Koordinator Statistik Kecamatan). KSK menyerahkan kartu raskin kepada

PKSK untuk di berikan kepada RT dan melalui RT kartu raskin langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

diberikan kepada penerima Raskin. Adapun alur pendistribusian Kartu Raskin

disajikan dalam gambar 5.1

Gambar 5.1

Alur Pendistribusian Kartu Raskin

Alur pendistribusian Raskin seperti pada gambar 5.1 dengan alur dari KSK

kartu diserahkan melalui PKSK dan diserahkan kepada RT masing-masing

wilayah, melalui RT masing-masing wilayah kartu kendali diberikan kepada

penerima raskin.

KSK

PKSK

Penerima Raskin

Ketua RT/RW

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Gambar 5.2

Bentuk kartu

Keterangan : Bagian depan kartu berisi identitas penerima raskin yaitu

nama kepala rumah tangga, umur, alamat, desa/kelurahan, kecamatan,

kabupaten/kota, provinsi dan jatah beras per bulan. Kartu ini disetujui oleh tim

koordinasi raskin kabupaten/kota Klaten. Sedangkan bagian belakang kartu berisi

daftar pembelian raskin di titik distribusi untuk kelurahan/desa mulai dari bulan

Januari-Desember.

Berdasarkan hasil temuan dari jumlah responden 30 (100%) terdapat 3

responden (10%) yang kartu raskinnya tidak diterima, sedangkan 27 responden

(90%) menerima kartu raskin yang diserahkan melalui ketua RT di masing-

masing wilayah. Adanya warga yang tidak menerima kartu raskin ini dikarenakan

warga tidak mengetahui fungsi kartu Raskin sebagai kartu identitas yang

sebenarnya untuk melakukan pengambilan Raskin, responden hanya memakai

kupon dari ketua RT saja sehingga mereka tidak menanyakan mengenai kartu

Raskin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Pada saat melakukan pendistribusian beras ke Kecamatan Koordinator Tim

Raskin Kabupaten terlebih dahulu mengadakan koordinasi dengan berbagai pihak

melalui surat yang berisi jumlah tonase beras per desa sehingga pendistribusian

diketahui oleh masyarakat. Adapun proses pemberitahuan jumlah tonase beras

akan disajikan dalam gambar 5.3

Proses jalannya pemberitahuan pendistribusian beras miskin di Kecamatan

Polanharjo

Gambar 5.3

Alur Pendistribusian Beras miskin

Keterangan : Provinsi memberitahukan kepada tim Raskin Kabupaten yang berisi

jumlah alokasi beras, selanjutnya Tim Raskin Kabupaten memberitahukan

melalui surat ke Tim Raskin Tingkat Kecamatan, Tim Raskin Kecamatan

memberitahukan kepada Satgas Raskin Desa, Satgas Raskin Desa memberikan

informasi kepada ketua RT/RW untuk disampaikan kepada penerima Raskin.

Distribusi (penyaluran) beras dari gudang BULOG sampai kepada penerima

beras miskin merupakan suatu kegiatan yang utama. Berdasarkan hasil

wawancara dengan petugas raskin kecamatan mengenai penyaluran beras miskin

kepada masyarakat diketahui bahwa pengambilan beras dari gudang BULOG

didasarkan pada SPA (Surat Permintaan Alokasi) yang dibuat oleh Tim Raskin

Tingkat Kabupaten dan hasil rekap Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat

(RTS-PM) di masing-masing kecamatan dan desa/kelurahan. Sedangkan untuk

Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa RT/RW

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

kecamatan Polanharjo jumlah tonase beras sesuai SPA yaitu Polanharjo 54,995

ton. SPA yang telah dibuat diajukan kepada kepala

Kadivre/Kasubdivre/KaKansilog Surakarta untuk menerbitkan DO (Daerah

Operasi)/SPPB (Surat Pembayaran Penjualan Beras) beras untuk masing-masing

Kecamatan/Desa/Kelurahan. Setelah SPPB keluar satgas raskin tingkat

kecamatan mengambil beras di gudang DOLOG tingkat Kabupaten untuk

disalurkan ke masing-masing desa/kelurahan.

Penyaluran dan pendistribusian merupakan kegiatan utama. Berdasarkan

wawancara dengan petugas raskin desa dan masyarakat pembagian raskin di

kecamatan Polanharjo belum tepat sasaran. Pembagian beras di kecamatan

Polanharjo masih dibagikan secara merata kepada masyarakat. Di desa Ngaran

masyarakat memperoleh jatah beras 15 kg/RTS-PM/bulan hanya saja masyarakat

yang menerima beras tidak hanya RTS-PM raskin saja tetapi dibagi kepada

semua warga dan dilakukan secara bergantian setiap bulannya. Hal ini dilakukan

berdasarkan kesepakatan warga dari hasil musyawarah yang dilakukan dengan

ketua RT. Pembagian beras secara merata ini juga untuk menghindari

kecemburuan sosial di masyarakat (perasaan iri). Di desa Borongan masyarakat

memperoleh jatah beras 15 kg/RTS-PM/bulan sesuai dengan penerima raskin

yang tercatat dan mempunyai kartu kendali/kartu raskin. Di desa Kapungan

pembagian raskin juga dilakukan dengan cara pukul rata tetapi masyarakat yang

berhak menerima raskin (yang memiliki kartu kendali) mendapat bagian yang

lebih banyak yaitu 10 kg sedangkan yang 5 kg dibagikan ke masyarakat lain yang

seharusnya tidak berhak dan dilakukan secara bergantian setiap bulannya. Di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

desa Jimus pembagian raskin juga dilakukan dengan cara pukul rata yaitu

masyarakat hanya menerima raskin sebanyak 5 kg dan dilakukan secara

bergantian setiap bulannya. Di desa Nganjat pembagian Raskin juga dilakukan

dengan cara pukul rata tetapi masyarakat yang berhak menerima raskin (yang

memiliki kartu kendali) mendapat bagian yang lebih banyak yaitu 10 kg. Di desa

Ponggok pembagian raskin juga dilakukan dengan cara pukul rata tetapi

masyarakat yang berhak menerima raskin (yang memiliki kartu kendali)

mendapat bagian yang lebih banyak yaitu 10 kg. Di desa Karanglo pembagian

raskin juga dilakukan dengan cara pukul rata tetapi masyarakat yang berhak

menerima raskin (yang memiliki kartu kendali) mendapat bagian yang lebih

banyak yaitu 10 kg. Di desa Turus pembagian raskin juga dilakukan dengan cara

pukul rata tetapi masyarakat yang berhak menerima raskin mendapat bagian yang

lebih banyak yaitu 10 kg. Di desa Keprabon pembagian raskin dilakukan dengan

cara pukul rata masyarakat yang berhak menerima raskin mendapat bagian yang

lebih banyak yaitu 10 kg sedangkan yang 5 kg dibagikan kepada warga lain.

Pada saat pembagian raskin juga ditemukan beras yang kurang layak

dikonsumsi. Beras yang kurang layak untuk dikonsumsi ini banyak dikeluhkan

oleh RTS-PM penerima raskin karena sering kali beras berbau apek, rasanya

perak, kotor, beras remuk dan banyak kutunya. Beras yang kurang layak

dikonsumsi ini sering kali diketemukan di hampir semua kelurahan di kecamatan

Polanharjo seperti di kelurahan Kapungan, Turus, dan Ngaran.

Berdasarkan hasil wawancara dengan satgas raskin kecamatan Polanharjo

beras raskin yang kurang layak konsumsi ini terjadi karena beras terlalu lama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

berada di gudang BULOG dan rusak pada saat pelaksanaan pendistribusian ke

daerah-daerah (kelurahan-kelurahan). Adanya beras yang kurang layak konsumsi

ini pihak BULOG wilayah Klaten bersedia menukar dengan beras yang lebih

baik kualitasnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat, masyarakat tidak

mengetahui apabila ada beras Raskin yang kurang layak konsumsi boleh

ditukarkan lagi kepada petugas Raskin untuk ditukarkan dengan beras yang

kualitasnya lebih baik lagi. Masyarakat tetap menerima dan mengambil beras

Raskin meskipun beras tersebut kurang layak untuk konsumsi. Banyaknya

masyarakat yang tidak menukarkan beras Raskin yang kurang layak konsumsi ini

di karenakan kurang adanya sosialisasi yang dilakukan oleh petugas raskin.

Sebagian besar masyarakat di kecamatan Polanharjo menggunakan kupon

dari ketua RT sebagai bukti pengambilan beras di kantor kelurahan sedangkan

kartu raskin jarang digunakan oleh penerima raskin.

Berdasarkan hasil temuan yang didapatkan dari 30 keluarga miskin (100%)

terdapat 3 responden (10 %) mendapatkan jatah raskin sesuai dengan ketentuan

yaitu 15 kg per keluarga miskin, sedangkan 27 responden (90%) mendapatkan

jatah beras tidak sesuai dengan ketentuan yaitu hanya menerima 5 – 10 kg saja.

Besarnya jumlah penerima raskin (90%) tidak mendapat jatah beras sesuai

ketentuan karena ada kesepakatan warga bahwa beras dibagikan secara merata.

Pada saat melakukan pengambilan beras ke tempat pendistribusian

masyarakat harus membayar beras dengan harga Rp 1600/kg-nya. sistem

pembayaran yang diterapkan oleh para petugas raskin di desa adalah sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

pembayaran tunai (beras diambil langsung membayar). Apabila ada masyarakat

belum mempunyai uang pada saat pembagian beras maka petugas memberikan

kelonggaran waktu 2 hari agar warga dapat mencari uang untuk melakukan

pengambilan beras. Apabila ada warga yang tidak melakukan pengambilan beras

lebih dari 7 hari maka pada bulan berikutnya desa tersebut tidak mendapat jatah

beras miskin sampai urusan administrasinya dibereskan. Setelah beras habis

didistribusikan kepada masyarakat maka satgas raskin desa menyetorkan uang

Hasil Penjualan Beras (HPB) kepada satgas raskin tingkat kecamatan untuk

disetorkan ke rekening BULOG melalui bank BRI. Adapun alur sistem

pembayaran dan penyetoran uang hasil penjualan raskin akan disajikan dalam

gambar 5.4

Gambar 5.4

Alur Penyetoran Uang Hasil Penjualan Raskin

Keterangan : RTS-PM melakukan pengambilan dan pembelian beras di

tempat distribusi secara tunai. Uang pembelian beras diserahkan kepada satgas

raskin desa. Setelah uang hasil penjualan beras (HPB) di tempat distribusi

terkumpul, uang disetorkan kepada satgas raskin kecamatan. Oleh satgas raskin

kecamatan uang HPB yang telah terkumpul disetorkan ke rekening BULOG

melalui bank BRI.

RTS-PM Satgas

raskin desa

Satgas

raskin

kecamatan

Bank

BRI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Berdasarkan wawancara dengan petugas raskin desa dan warga, proses

pengambilan dan pembayaran raskin tidak mengalami kendala dan masalah.

Pembayaran beras yang dilakukan oleh warga dilakukan secara tunai. Apabila

ada warga yang belum mengambil beras sampai lebih dari 2 hari maka petugas

raskin desa menalangi terlebih dahulu uang pembelian beras tersebut, karena

uang hasil penjualan beras yang telah terkumpul harus sudah diserahkan kepada

satgas raskin kecamatan. Penyetoran uang hasil penjualan beras oleh satgas

raskin kecamatan diberikan kelonggaran waktu sampai 5-7 hari setelah

pendistribusian raskin dilaksanakan. Setelah uang hasil penyetoran satgas raskin

desa, petugas raskin kecamatan (satgas raskin kecamatan) menyetorkan hasil

penjualan beras tersebut ke rekening BULOG melalui bank BRI. Mengenai

kendala dalam pembagian raskin pernah ada di beberapa desa yaitu desa Nganjat

dan Kapungan. Pada saat pembagian raskin jumlah uang yang diterima oleh

satgas raskin desa berbeda dengan jumlah beras yang dibagikan kepada

masyarakat, dan satgas raskin desa yang mengganti uang hasil penjualan beras

yang kurang tersebut. Penyelewengan dalam sistem pembayaran dan

pendistribusian beras belum pernah ada karena jumlah beras yang didistribusikan

sesuai dengan kuota yang ada dan petugas tidak mengurangi jumlah beras yang

dibagikan. Dalam sistem pembayaran petugas juga tidak menaikkan harga raskin.

Harga raskin yang ditetapkan sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh

pemerintah yaitu Rp 1600/kg-nya.

Dari hasil uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk proses

pendistribusian beras miskin belum sepenuhnya tepat sasaran karena beras

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

dibagikan secara merata kepada warga sehingga jatah penerima beras menjadi

berkurang. Kartu yang digunakan untuk pengambilan beras juga menggunakan

kartu kupon dari ketua RT padahal kartu kendali/kartu Raskin merupakan kartu

yang resmi. Sedangkan sistem pembayaran beras tidak mengalami kendala

karena harga beras yang ditetapkan di titik distribusi sama dengan harga beras

yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu Rp 1600/kg-nya, dan penyetoran uang

HPB sudah sesuai dengan juklak raskin. Dari kesimpulan diatas maka hipotesis

diterima karena dalam penyaluran/pendistribusian raskin masih belum

transparan.

C. Pengawasan Pelaksanaan Program Beras miskin di Kecamatan Polanharjo.

Pengawasan untuk melakukan suatu kegiatan maupun program merupakan

sesuatu yang sangat penting untuk kelancaran dan ketercapaian tujuan yang telah

ditetapkan. Dalam pelaksanaan program beras miskin diperlukan pengawasan

dari pihak-pihak terkait untuk kelancaran program yang dilakukan. Di kecamatan

Polanharjo pengawasan dalam pelaksanaan program beras miskin dilakukan

untuk menghindari terjadinya penyelewengan-penyelewengan pada saat

rekruitmen penerima Beras miskin, penyaluran kartu kendali, sampai pada saat

pembagian beras miskin di masing-masing daerah yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Berdasarkan pada wawancara dengan Dinas Kesejahteraan Rakyat bagian

Perekonomian Kabupaten Klaten pengawasan yang dilakukan pada saat

penetapan Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) yaitu dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

mendatangi setiap rumah yang telah di data sebagai penerima raskin untuk

mengetahui kondisi rumah dan kondisi keluarga tersebut. Alasan dilakukan

pengawasan ini adalah untuk mengetahui kesesuaian data yang telah diserahkan

oleh KSK dan PKSK ke Dinas kesejahteraan Rakyat bagian Perekonomian

dengan kondisi RTS-PM yang sebenarnya.

Pengawasan pada saat rekruitmen penerima beras miskin diawasi langsung

oleh Petugas Kecamatan Bidang Kesejahteraan Rakyat untuk melakukan

pengecekan data calon RTS-PM dengan data penerima beras miskin yang telah

ada. Untuk pembagian kartu kendali/kartu raskin diserahkan kepada PKSK di

masing-masing desa/kelurahan sedangkan petugas kecamatan hanya mengecek

ke RTS-PM apakah kartunya benar-benar sudah diserahkan.

Pengawasan pada saat pembagian beras miskin tidak dilakukan setiap hari

tetapi tim Raskin Kabupaten melakukan pengawasan ke tiap-tiap desa pada saat

pembagian beras dilaksanakan. Pengawasan yang dilakukan oleh Tim Raskin

Kabupaten tidak dilakukan ke seluruh desa yang ada di kabupaten Klaten,

melainkan ke desa-desa yang telah dipilih secara acak, mengingat keterbatasan

petugas dari Dinas Kesejahteraan Rakyat bagian Perekonomian. Pengawasan

dilakukan dengan cara petugas dari Dinas Kesejahteraan Rakyat bagian

Perekonomian langsung mendatangi desa/kelurahan pada saat pembagian beras

dilakukan. Untuk setiap bulan Dinas Kesejahteraan Rakyat bagian Perekonomian

mengadakan evaluasi mengenai pelaksanaan raskin. Evaluasi ini membahas

mengenai kendala-kendala yang ada dilapangan, bagaimana pembayaran

terhadap penjualan beras, apakah ada masalah dalam pendistribusian, kualitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

beras yang dibagikan kepada masyarakat, dan apakah ada petugas yang

melakukan penyelewengan.

Berdasarkan wawancara dengan petugas raskin tingkat kecamatan

pengawasan dilakukan hanya pada saat pengambilan beras dari gudang BULOG

sampai ke titik distribusi yaitu desa/kelurahan dan dilakukan serah terima beras

dari petugas raskin Kecamatan kepada petugas Raskin Desa. Sedangkan

pengawasan pada saat pembagian beras dilakukan diserahkan kepada petugas

Raskin Desa karena petugas Raskin Desa yang lebih mengetahui kondisi

masyarakat di daerahnya. Pada saat pengambilan beras sistem pembayaran yang

diterapkan oleh petugas Raskin Desa adalah dengan pembayaran tunai, apabila

ada masyarakat yang belum mempunyai uang dan belum bisa mengambil beras

petugas menunggu maksimal 2-3 hari. Penyetoran uang hasil penjualan beras

oleh petugas Raskin Desa disetorkan kepada petugas Raskin Kecamatan

maksimal 5 hari setelah beras dibagikan. Oleh petugas Raskin Kecamatan uang

hasil setoran di setorkan ke bank BRI.

Dari hasil temuan lapangan yang telah diuraikan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa petugas raskin telah melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan raskin hanya saja pengawasan yang dilakukan belum maksimal

karena petugas tidak setiap bulan melakukan pengecekan secara langsung ke

penerima raskin. Untuk evaluasi terhadap pelaksanaan raskin sudah dilakukan

oleh petugas raskin Kabupaten untuk membahas masalah-masalah yang ada

dalam pelaksanaan raskin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

D. Sikap Masyarakat Terhadap Program Beras miskin

Sikap masyarakat diartikan sebagai suatu bentuk reaksi perasaan

masyarakat terhadap pelaksanaan program beras miskin. Perasaan itu bisa

mendukung atau tidak mendukung, memihak atau tidak memihak, positif atau

negatif, suka atau tidak suka yang kemudian menjadikan sebagai suatu potensi

reaksi terhadap obyek sikap.

Berdasarkan hasil temuan dilapangan dari 30 responden (100%) terdapat 3

responden (10%) yang bersifat netral, sedangkan 27 responden (90%)

mendukung program Raskin, sedangkan masyarakat yang tidak mendukung

program Raskin tidak ada. Adanya masyarakat yang bersifat netral ini karena

dengan ada atau tidaknya program Raskin tidak berpengaruh terhadap ketahanan

mereka akan pangan.

Sikap masyarakat miskin di Kecamatan Polanharjo mendukung adanya

program beras miskin. Dengan adanya program beras miskin masyarakat sangat

terbantu karena program beras miskin dapat mengurangi beban masyarakat dalam

bidang ketahanan pangan. Dalam memenuhi ketahanan pangan masyarakat dapat

menggunakan beras miskin untuk mencukupi kebutuhan makanan sehari-hari.

Masyarakat sangat terbantu dengan adanya beras miskin ini karena harga

beras lebih murah dibandingkan dengan harga beras di pasar maupun di toko dan

kualitasnya juga tidak jauh berbeda dengan beras yang ada di toko (layak untuk

dikonsumsi). Beras miskin yang dijual dengan harga yang lebih murah membantu

masyarakat untuk meringankan kebutuhan pemenuhan pangan sehingga alokasi

keuangan masyarakat miskin yang seharusnya digunakan untuk membeli beras

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

yang lebih mahal dapat digunakan untuk membeli keperluan yang lainnya.

Dengan harga beras yang lebih murah masyarakat dapat mengalihkan

pengeluaran yang semula untuk beli beras yang lebih mahal dapat dialihkan

untuk membeli lauk pauk, membantu biaya sekolah, dan beras miskin ini juga

digunakan oleh masyarakat untuk disumbangkan kepada tetangga yang punya

hajatan dengan cara dicampur dengan beras yang dibeli dari toko. Selain itu

masyarakat penerima raskin bila tidak mempunyai uang seringkali menjual raskin

kepada penjual dengan harga yang lebih tinggi.

Dari hasil uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat di

kecamatan Polanharjo positif dan mendukung adanya program Raskin ini.

Masyarakat merasa terbantu dengan adanya program Raskin sehingga mampu

memenuhi kebutuhan pangan di tingkat keluarga. Dari hasil uraian diatas maka

hipotesis ditolak karena sebagian besar masyarakat dikecamatan Polanharjo

(90%) mendukung program Raskin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian tentang evaluasi pelaksanaan program

beras miskin di kecamatan Polanharjo diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Rekruitmen terhadap penerimaan beras miskin ditemukan ketidaktepatan

sasaran karena petugas/pencacah hanya mendasarkan pada observasi kasat

mata saja tanpa ada wawancara dan verifikasi lapangan lebih lanjut sehingga

menyebabkan warga yang seharusnya menerima beras miskin tetapi tidak

menerima dan warga yang seharusnya tidak menerima beras miskin tetapi

malah menerima beras miskin.

2. Penyaluran dan pendistribusian kartu kendali/kartu raskin sudah sesuai

dengan juklak dan sudah tepat sasaran. Kartu dari BULOG diserahkan

kepada KSK. KSK menyerahkan kartu kendali/kartu raskin kepada PKSK

untuk selanjutnya diserahkan kepada penerima raskin melalui ketua

RT/RW.

3. Untuk proses pendistribusian beras miskin belum sepenuhnya tepat sasaran

karena beras dibagikan secara merata kepada warga sehingga jatah penerima

beras menjadi berkurang. Jatah beras yang seharusnya diterima adalah 15

kg, akibat dibagikan secara merata penerima raskin hanya menerima 5 atau

10 kg.

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

4. Sistem pembayaran beras tidak mengalami kendala karena harga beras yang

ditetapkan di titik distribusi sama dengan harga beras yang ditetapkan oleh

pemerintah yaitu Rp 1600/kg.

5. Penyetoran uang Hasil Penjualan Beras (HPB) sudah sesuai dengan juklak

raskin. Uang hasil penjualan beras dari RTS-PM yang terkumpul oleh satgas

raskin desa disetorkan kepada satgas raskin kecamatan kemudian oleh

satgas raskin kecamatan uang disetorkan ke rekening BULOG melalui bank

BRI.

6. Pihak-pihak yang terkait dalam program raskin telah melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan raskin, hanya saja pengawasan yang

dilakukan belum maksimal karena petugas tidak setiap bulan melakukan

pengecekan secara langsung ke penerima raskin. Untuk evaluasi terhadap

pelaksanaan raskin sudah dilakukan oleh petugas raskin kabupaten untuk

membahas masalah-masalah yang ada dalam pelaksanaan raskin. Dalam

evaluasi tersebut juga membicarakan mengenai pembagian beras untuk

bulan selanjutnya.

7. RTS-PM (penerima raskin) mendukung adanya program raskin karena

masyarakat terbantu dengan adanya raskin. Masyarakat dapat memenuhi

kebutuhan pangan dalam keluarga dan masyarakat dapat mengalokasikan

keuangan dalam keluarga yang seharusnya digunakan untuk beli beras dapat

digunakan untuk keperluan yang lain seperti biaya sekolah, lauk pauk, dan

lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

B. Saran

1. Tim raskin di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa sebaiknya

mengadakan koordinasi terlebih dahulu sehingga petugas dapat mengetahui

informasi yang lebih mendetail mengenai kriteria-kriteria penerima raskin

dan tanggung jawab sebagai petugas raskin.

2. Untuk masalah pendataan sebaiknya perlu diadakan musyawarah desa

terlebih dahulu untuk memberikan informasi kepada warga dan menentukan

warga yang berhak menjadi penerima raskin sehingga dalam pendataan

lebih terbuka dan dapat dihindari sikap nepotisme yang dilakukan petugas

raskin.

3. Dalam penyaluran beras miskin perlu dijamin kualitas beras yang

didistribusikan adalah beras yang layak konsumsi terutama saat pembagian

raskin di akhir tahun karena kualitas beras seringkali kurang bagus akibat

terlalu lama berada di gudang BULOG.

4. Pihak-pihak yang terkait dengan program perlu melakukan kontrol apakah

beras yang dibagikan benar-benar dikonsumsi oleh warga atau dijual ke

toko.

5. Petugas Dinas Kesejahteraan Rakyat di tingkat kabupaten perlu melakukan

pengawasan langsung saat pembagian beras dilakukan, sehingga beras tidak

dibagikan secara merata kepada penerima raskin.

6. Masyarakat perlu melaporkan kepada petugas yang menangani raskin jika

ada kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh petugas baik saat

rekruitmen maupun saat pelaksanaan pembagian beras.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta.

Gilarso, T. 1992. Pengantar Ekonomi Makro. Yogyakarta : Kanisius.

http://helmi-arman.blogspot.com/2006/05/meninjau-kembali-kebijakan-

subsidi-bbm.html

http://rinyyunita.wordpress.com/2008/03/22/pns-jual-beras-miskin.

http://www.antara.co.id. BPS: Kompensasi Subsidi BBM Kurangi Jumlah

Penduduk Miskin. Di download tanggal 4 Desember 2008.

http://www.jabar.go.id/jabar/public/76815/menu.htm. Pengelolaan Raskin.

tanggal 30 November 2008.

http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/05/06/00300425/p

residen.harga.bbm.akan.naik

http://www.Kppmadyapalembang.Pajak.Go.Id Analisa Terhadap Kenaikan

Minyak Dunia Dan Dampaknya Terhadap Perekonomian

http://www.media-indonesia.com/berita.asp. Kompensasi bagi Rakyat Miskin

Menyambut Raskin seusai Kenaikan Harga BBM didownload tanggal

4 Desember 2008.

http://www.menkokesra.go.id. Raskin di Klaten Bermutu Jelek di download

tanggal 6 November 2008.

http://www.pikiranrakyat.com. Anggota DPRD mendapat Jatah Beras

Miskin. Di download tanggal 6 November 2008.

http://www.sinarharapan.co.id/berita Melibatkan ”Stakeholder” Miskin

dalam Distribusi Raskin. Di download tanggal 5 November 2008.

http://www.bappenas.go.id/upload/other/Efektivitas Program Raskin.htm

didownload tanggal 30 Oktober 2008

Kompas, 17 Maret 2005. Presiden Tata Lagi Dana Kompensasi.

Miles, MB & Huberman, A.M. (1992). Analisis Data Kualitatif.

(Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: Universitas Indonesia

(UI Pers)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Moleong, Lexy J. 1988. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta :

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan

Tenaga Kependidikan.

Muhadjir, Noeng. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Rake

Sarasin.

Reksoprayitno, Soediyono. 2000. Pengantar Ekonomi Makro Analisis IS-

LM. Yogyakarta : BPFE.

Soule, George.1994. Pemikiran Para Pakar Ekonomi Terkemuka.

Yogyakarta: Kanisius

Sugiyono. 1999. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Tempo tanggal 25 Oktober 2005. SLT Hanya Bagi yang Berhak.

Tempo, 8 Oktober 2008. Penyelundupan Beras Miskin Digagalkan

Wie, Thee Kian. 1981. Pemerataan Kemiskinan Ketimpangan. Jakarta :

Sinar Harapan

Wulan, Dono Tri. 2004. Evaluasi Pelaksanaan Program Beras Miskin :

Studi Kasus di Kecamatan Batur, Kecamatan Karangkobar,

Kecamatan Kalibening, dan Kecamatan Wanayasa, Kabupaten

Banjarnegara, Jawa Tengah. Skripsi: PEK FKIP. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta:

PT Bumi Aksara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

PEDOMAN WAWANCARA

A. Ketepatan Rekruitmen

Responden : Penerima Beras miskin

Nama :

Pekerjaan :

Umur :

Pendidikan :

Lama menerima Beras miskin :

1. Apakah luas lantai tempat tinggal keluarga Anda kurang dari 8 m per orang

atau lebih?

2. Apakah lantai rumah tempat tinggal Anda terbuat dari tanah atau bambu atau

kayu atau yang lain?

3. Apakah jenis dinding rumah Anda terbuat dari bambu atau yang lain?

4. Apakah Anda memiliki fasilitas buang air besar sendiri?

5. Bagaiman anda mengusahakan penerangan di rumah?

6. Dari manakah Anda mengambil sumber air?

7. Bahan bakar apa yang Anda gunakan untuk memasak sehari-hari?

8. Seberapa sering Anda mengkonsumsi daging/susu/ayam?

9. Seberapa sering Anda membeli pakaian baru dalam setahun?

10. Apakah dalam sehari keluarga Anda mampu makan lebih dari sekali?

11. Bagaimana Anda mengusahakan kesehatan dalam keluarga Anda?

12. Dari manakah sumber utama penghasilah keluarga Anda?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

13. Apakah Anda telah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar?

14. Apakah Anda memiliki tabungan atau sepeda motor atau barang modal

lainnya?

B. Transparansi penyaluran Kartu Kompensasi BBM dan penyaluran Raskin

Responden : Petugas kecamatan

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Jabatan :

Lama mengurusi Beras miskin :

15. Apakah rumah tangga penerima Beras miskin diberi Kartu identitas seperti

Kartu Kendali atau yang lainnya untuk memudahkan dalam pembagian

beras?

16. Apakah kartu pembagian Beras miskin dibuat oleh pihak kecamatan atau

yang lainnya?

17. Apakah jadwal pembagian Beras miskin disosialisasikan kepada masyarakat?

18. Apakah harga yang ditetapkan dalam penyaluran Raskin sama dengan yang

ditetapkan pemerintah?

19. Bagaimana sistem pembayaran yang dilakukan pada saat pengambilan Beras

miskin?

20. Apakah anda membuat rekapitulasi berita acara pembagian Beras miskin dari

masing-masing desa atau kelurahan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

21. Apakah anda membuat rekapitulasi uang pembayaran yang telah disetorkan

oleh pihak desa atau kelurahan?

Responden : Petugas kelurahan/perangkat desa

Nama :

Pekerjaan :

Umur :

Pendidikan :

Jabatan :

Lama Mengurusi Raskin :

22. Dalam menentukan tempat pembagian Beras miskin apakah Anda melakukan

musyawarah terlebih dahulu dengan warga?

23. Apakah Anda mensosialisasikan siapa saja penerima raskin di desa anda?

24. Apakah tempat pembagian Beras dilakukan di kelurahan atau di tempat lain?

25. Apakah anda menyerahkan kartu identitas penerima beras miskin langsung

kepada penerima Beras atau melalui RT/RW setempat?

26. Berapa jumlah (Kg) Beras yang dibagikan kepada masyarakat?

27. Berapa Harga per Kg beras yang dibagikan?

Responden : Masyarakat

Nama :

Pekerjaan :

Umur :

Pendidikan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Lama menerima Raskin :

28. Apakah ada sosialisasi mengenai pembagian Beras miskin?

29. Berapa harga yang ditetapkan pada saat pengambilan Beras miskin?

30. Siapakah yang menyerahkan kartu identitas penerima Raskin kepada Anda?

31. Apakah Anda menerima Raskin di kantor kelurahan atau tempat lain?

32. Apakah Anda mengisi berita acara pada saat pelaksanaan pembagian beras

miskin?

33. Apakah Anda mengetahui jadwal pembagian Raskin jauh-jauh hari?

C. Pengawasan terhadap pelaksanaan Beras miskin

Responden : Petugas Kabupaten

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Jabatan :

Lama mengurusi Raskin :

34. Apakah ada pegawai yang turun langsung untuk mengawasi pelaksanaan

Beras miskin?

35. Bagaimana mekanisme yang Anda lakukan dalam hal rekruitmen,

pendistribusian Kartu Kendali dan pembagian beras?

36. Apa saja yang menjadi syarat bagi penerima Beras miskin?

37. Bagaimana mekanisme pembayaran terhadap penyaluran Beras miskin?

38. Apakah ada evaluasi terhadap pelaksanaan Program Beras miskin?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Jika ya, siapa saja yang terlibat dalam evaluasi?

Bagaimana mekanisme evaluasinya?

Responden : Petugas Kecamatan

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Jabatan :

Lama mengurusi Raskin :

39. Apakah Anda melakukan pengawasan pada saat rekruitmen penerimaan

Beras miskin? Bagaimana caranya?

40. Apakah Anda melakukan pengawasan pada saat penyaluran Kartu Kendali

dan pembagian beras? Bagaimana caranya

41. Kepada siapakah Anda melaporkan hasil pengawasan tersebut?

42. Pernahkah Anda menemukan sesuatu yang tidak beres (penyimpangan)? Apa

yang Anda lakukan?

Responden : Petugas Kelurahan/Perangkat Desa

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Jabatan :

Lama mengurusi Raskin :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

43. Apakah Anda melakukan pengawasan secara langsung pada saat pembagian

Raskin?

44. Pada saat pembagian Beras miskin apakah ada petugas dari Kecamatan atau

Kabupaten?

45. Apakah anda pernah menemukan sesuatu yang tidak beres pada saat

pembagian Beras?Apa yang Anda lakukan?

D. Sikap masyarakat terhadap program Beras miskin

Reponden : Masyarakat penerima Beras miskin

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Lama menerima Raskin :

46. Bagaimana tanggapan Anda terhadap program Beras miskin?

47. Apakah Anda cukup terbantu dengan adanya program Beras miskin?

48. Apakah Anda mendukung program Beras miskin atau sebaliknya?

49. Apa manfaat utama yang Anda peroleh dari Program Beras Untuk Keluarga

Miskin (Raskin)?

50. Apa yang Anda harapkan dari adanya program Beras Miskin?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

HASIL WAWANCARA DENGAN MASYARAKAT

Nama : Wiradi

Pekerjaan : Staf. Sekretariat Tim Raskin Kabupaten

Umur : 43 Tahun

Pendidikan : S1

Lama Mengurusi Raskin : ± 10 tahun

Peneliti : Selamat pagi pak, maaf mengganggu pekerjaan bapak

sebentar.

Bpk. Wiradi : Ya silahkan duduk mas, ada keperluan apa?

Peneliti : Begini pak, nama saya Istadi saya mahasiswa dari Sanata

Dharma Yogyakarta, kean saya kesini ingin mencari

informasi mengenai pelaksanaan raskin di Kabupaten

Klaten. untuk itu mohon kesediaan bapak untuk menjadi

responden saya. Sebagai pengantar ini surat ijin dari

Bappeda.

Bpk. Wiradi : O..silahkan saja mas, apa yang bisa saya bantu

Peneliti : Apakah ada pegawai dari kabupaten yang turun langsung

untuk mengawasi pelaksanaan pembagian raskin?

Bpk. Wiradi : Ada mas, tetapi pengawasan tidak dilaksanakan setiap kali

pembagian raskin. Pengawasan dari petugas kabupaten

dilakukan setiap bulan dengan cara meni setiap desa yang

telah ditetapkan melalui pengundian acak. Untuk

pengawasan yang lebih detail diserahkan kepada satgas

raskin kecamatan.

Peneliti : Bagaimana mekanisme yang anda lakukan dalam hal

rekruitmen, pendistribusian Kartu Raskin, dan pembagian

beras?

Bpk. Wiradi : Mekanisme dalam hal rekruitmen tim koordinasi raskin

kabupaten membentuk KSK sebagai koordinator tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

kecamatan ditunjuk dari BPS kecamatan, KSK

membentuk PKSK di tingkat desa PKSK ditunjuk dari

para pamong kelurahan. Untuk pendistribusian beras dan

pembagian beras terlebih dulu membentuk satgas raskin

tingkat kecamatan dan tingkat desa untuk selanjutnya

mereka yang mendistribusikan beras dan kartu raskin

kepada penerima.

Peneliti : Apa Saja yang menjadi syarat penerima beras miskin?

Bpk. Wiradi : Syarat-syarat menjadi penerima beras miskin disesuaikan

dengan kriteria yang ada di juklak mas.

Peneliti : Bagaimana mekanisme terhadap penyaluran beras miskin?

Bpk. Wiradi : Untuk mekanisme penyaluran raskin Tim raskin

Kabupaten membuat SPA ke kantor subdivre Surakarta

setelah itu menunggu DO dari subdivre Surakarta

diterbitkan, DO yang sudah ada diserahkan kepada satgas

raskin kecamatan. Untuk selanjutnya satgas raskin

kecamatan mengambil beras ke gudang BULOG di tingkat

301 Karangwuni dan 308 Ketandan kemudian

mendistribusikan ke masing-masing desa untuk dibagikan

kepada penerima raskin.

Peneliti : Apa ada jadwal pembagian raskin di masing-masing

kecamatan pak?

Bpk. Wiradi : ada mas, jadwal pembagian raskin dibuat untuk masing-

masing kecamatan. Untuk pengambilan raskin dibuat agar

pengambilan raskin di gudang BULOG dapat dilakukan di

awal bulan agar kualitas beras yang ada masih bagus dan

layak dikonsumsi.

Peneliti : Bagaimana mekanisme pembayaran terhadap penyaluran

beras miskin?

Bpk. Wiradi : Mengenai pembayaran penyaluran raskin, sistem

pembayaran dilakukan secara tunai tidak kredit. Setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

uang terkumpul penyetoran uang diserahkan kepada satgas

raskin kecamatan untuk disetorkan ke rekening BULOG

melalui bank yang telah ditunjuk.

Peneliti : Apakah ada evaluasi terhadap pelaksanaan program beras

miskin? Siapa saja yang terlibat pak?

Bpk. Wiradi : Ada evaluasi mas, evaluasi dilakukan setiap akhir bulan

dalam Rapat Koordinasi (RAKOR). Pihak-pihak yang

terlibat dalam evaluasi ini yaitu BPS, BRI, TPKK,

Bawasda, Bappeda, Sub.divre Surakarta, kepala gudang

BULOG, tim raskin kecamatan dan tim raskin kabupaten.

Peneliti : Evaluasi tersebut membahas apa saja pak?

Bpk. Wiradi : Evaluasi tersebut membicarakan kendala-kendala yang ada

dilapangan (kualitas beras, kuantitas beras, setoran HPB),

bila ada beras yang dianggap jelek pihak BULOG berani

menukar beras dengan kualitas yang lebih bagus, dan

masalah setoran HPB diserahkan kepada pihak BRI Pusat

untuk menegur pihak yang bersangkutan bila ada

tunggakan HPB.

Peneliti : Apabila ada beras yang dibagikan secara merata kepada

masyarakat apa yang petugas lakukan pak?

Bpk.Wiradi : Bila ada beras yang dibagikan secara merata kepada

masyarakat seharusnya tidak boleh mas karena hal ini

menyalahi prosedur. Kalau pada kenyataanya beras

dibagikan secara merata kepada masyarakat tim raskin

akan mengadakan koordinasi dengan petugas dilapangan

mas.

Peneliti : Terima kasih atas waktunya pak, saya pamit dulu

Bpk.Wiradi : Silahkan mas.

Nama : Wasis Prabawanto

Pekerjaan : Koordinator Statistik Tingkat Kecamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Umur : 42

Pendidikan : S1

Lama Mengurusi Raskin : ±5 tahun

Peneliti : Selamat pagi Pak, saya Istadi maksud kean saya kesini

adalah untuk memohon kesediaan Bapak untuk menjadi

responden dalam penelitian saya tentang pelaksanaan

program beras miskin

Bpk Wasis Prabawanto : ya, silahkan mas

Peneliti : Apa kedudukan bapak dalam pelaksanaan program beras

miskin?

Bpk Wasis Prabawanto : Saya ditunjuk sebagai koordinator statistik kecamatan

(KSK)

Peneliti : Apa tugas bapak sebagai KSK?

Bpk Wasis Prabawanto : Saya bertanggung jawab dalam perekrutan pencacah dan

melakukan koordinasi dalam penyaluran raskin di

kecamatan Polanharjo, menyiapkan data penerima raskin,

mendistribusikan formulir dan Kartu kendali ke pencacah

Peneliti : Apakah setiap rumah tangga penerima raskin diberi kartu

identitas?

Bpk Wasis Prabawanto : Tentu saja diberi kartu identitas yaitu kartu raskin/kartu

kendali.

Peneliti : Apakah bapak melakukan pengawasan pada saat

rekruitmen penerimaan beras miskin?

Bpk Wasis Prabawanto : ya, saya bersama dengan pencacah meni rumah penerima

beras miskin

Peneliti : Apakah anda melakukan pengawasan pada saat penyaluran

kartu raskin?

Bpk Wasis Prabawanto : Saya tidak melakukan pengawasan secara langsung, kartu

raskin saya serahkan kepada pencacah agar didistribusikan

kepada penerima raskin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Peneliti : Kepada siapa bapak melaporkan hasil pengawasan

tersebut?

Bpk Wasis Prabawanto : Kepada BPS kabupaten, bentuk pelaporannya adalah

mengenai perubahan penerima beras miskin.

Peneliti : Terima kasih atas bantuannya pak, saya mohon diri

Nama : Hasto Rahardjo

Pekerjaan : Satgas Raskin Kecamatan

Umur : 42 tahun

Pendidikan : S2

Lama Mengurusi Raskin : 5 Tahun

Peneliti : Selamat Sore pak, Maaf mengganggu pekerjaan bapak

sebentar

Bpk Hasto Rahardjo : Selamat sore mas, ada keperluan apa sore-sore kerumah

saya?

Peneliti : Begini pak, saya Istadi, saya mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta ingin mencari informasi

mengenai pelaksanaan raskin di kecamatan Polanharjo.

Sebagai petugas raskin di kecamatan Polanharjo saya

mohon kesediaan bapak untuk menjadi responden saya?

Bpk Hasto Rahardjo : Silahkan saja mas apa yang ingin ditanyakan kepada saya?

Peneliti : Apakah bapak melakukan pengawasan pada saat

rekruitmen penerimaan beras miskin?

Bpk Hasto Rahardjo : Saya tidak melakukan pengawasan secara langsung, yang

melakukan pengawasan pada saat rekruitmen penerima

beras adalah dari BPS kecamatan dibantu dengan

perangkat desa. Untuk lebih jelasnya silahkan Tanya pada

petugas BPS mas.

Peneliti : Apa tugas bapak sebagai satgas raskin tingkat kecamatan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Bpk Hasto Rahardjo : Saya bertugas untuk melakukan pendistribusian beras dari

gudang BULOG untuk disalurkan ke desa-desa. Selain

melakukan pendistribusian saya juga melakukan

penyetoran HPB dari satgas raskin di kelurahan dan saya

juga melakukan koordinasi dengan petugas Dolog

Karangwuni.

Peneliti : Apakah bapak melakukan pengawasan pada saat

penyaluran kartu raskin dan pembagian beras?

Bpk Hasto Rahardjo : untuk penyaluran kartu kendali/kartu raskin diserahkan ke

petugas dari BPS kecamatan, sedangkan saya hanya

melakukan pengawasan pada saat pendistribusian beras

dari Dolog sampai ke desa, untuk selebihnya saya

serahkan ke petugas di desa masing-masing.

Peneliti : kepada siapa bapak melaporkan hasil pengawasan

tersebut?

Bpk Hasto Rahardjo : Hasil pengawasan dilaporkan kepada Dinas Kesejahteraan

Rakyat Bagian Perekonomian setiap 3 bulan secara

tertulis.

Peneliti : Hal-hal yang dilaporkan apa saja pak?

Bpk Hasto Rahardjo : Yang dilaporkan mengenai masalah pendistribusian beras,

kualitas beras dilapangan, dan penyetoran uang hasil

penjualan beras.

Peneliti : Apakah bapak melakukan sosialisasi mengenai jadwal

pembagian beras?

Bpk Hasto Rahardjo : Sosialisasi jadwal pembagian beras dilakukan secara

tertulis dan lesan. Secara tertulis di tempel pada papan

pengumuman di kantor kelurahan, sedangkan secara lesan

disampaikan melalui ketua RT masing-masing.

Peneliti : Apakah ada pengawasan dari pihak kabupaten?

Bpk Hasto Rahardjo : Ada, salah satu desa yang pernah dii oleh petugas dari

kabupaten yaitu desa Keprabon, dan Sidoharjo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Peneliti : Apakah ada evaluasi terhadap pelaksanaan raskin?

Bpk Hasto Rahardjo : Ada, evaluasi diadakan bersama-sama dengan Dinas

Kesejahteraan Rakyat Bagian Perekonomian

Peneliti : Apakah pernah ada sesuatu yang tidak beras?

Bpk Hasto Rahardjo : Sejauh ini belum ada masalah, untuk masalah pembagian

beras saya serahkan kepada desa masing-masing.

Peneliti : Terima kasih atas informasinya, saya mohon diri

Nama : Joko Sudagdo

Pekerjaan : Kaur Pemerintahan desa Turus

Umur : 36 Tahun

Pendidikan : SLTA

Lama Mengurusi Raskin : ± 6 tahun

Peneliti : Selamat pagi pak, maaf mengganggu pekerjaan bapak

sebentar.

Bpk. Joko Sudagdo : selamat pagi mas, ada keperluan apa ingin bertemu dengan

saya, mungkin ada yang bisa saya bantu?

Peneliti : begini pak, nama saya Istadi saya mahasiswa dari Sanata

Dharma Yogyakarta, kean saya kesini ingin mencari

informasi mengenai pelaksanaan raskin di desa Turus

yang akan saya gunakan untuk melengkapi data skripsi

saya, untuk itu saya mohon kesediaan bapak menjadi

responden

Bpk. Joko Sudagdo : Ada surat ijinnya apa tidak mas?

Peneliti : ini surat ijin pengantar dari kecamatan pak.

Bpk.Joko Sudagdo : Apa yang mas Is butuhkan berkenaan dengan masalah

Raskin?

Peneliti : Dalam menentukan tempat pembagian Raskin apakah

bapak melakukan musyawarah terlebih dahulu dengan

warga?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Bpk. Joko Sudagdo : sebelum menentukan tempat pembagian Raskin terlebih

dahulu saya mengadakan musyawarah dengan warga,

ketua RT/RW, dan pak lurah untuk menentukan tempat

pembagian raskin dilakukan.

Peneliti : Apakah bapak mensosialisasikan siapa saja penerima

raskin di desa Turus ini?

Bpk. Joko Sudagdo : Tentu saja semua informasi harus disosialisasikan terlebih

dahulu dengan warga mas. Sosialisasi penerima raskin

dilakukan bersamaan dengan musyarah penentuan tempat

pembagian raskin.

Peneliti : Apakah tempat pembagian beras dilakukan di kelurahan

atau ditempat lainnya?

Bpk. Joko Sudagdo : pembagian beras dilakukan di kantor kelurahan mas.

Peneliti : Apakah bapak menyerahkan kartu identitas penerima

Raskin langsung kepada penerima beras atau melalui

ketua RT/RW setempat?

Bpk. Joko Sudagdo : Untuk kartu Raskin (kartu kendali) saya menyerahkan

melalui ketua RT/RW terlebih dahulu baru kemudian

diserahkan kepada penerima Raskin.

Peneliti : Berapa jumlah beras yang dibagikan kepada masyarakat?

Bpk. Joko Sudagdo : Beras yang dibagikan kepada masyarakat adalah 15 kg

Peneliti : Berapa Harga per kg beras yang dibagikan kepada

masyarakat?

Bpk. Joko Sudagdo : Harga yang di tetapkan sama dengan harga yang

ditetapkan pemerintah oleh pemerintah yaitu Rp 1600/kg-

nya

Peneliti : saya boleh meminjam daftar nama penerima raskin di desa

turus Untuk saya fotokopi dan nanti saya kembalikan lagi.

Bpk. Joko Sudagdo : O.. ya silahkan mas, tapi nanti dikembalikan lagi soalnya

data tersebut masih saya pake untuk pembagian Raskin

selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Peneliti : Terima kasih atas waktunya pak, saya pamit dulu nanti

bila ada data tambahan saya akan menghubungi bapak

lagi.

Bpk. Joko Sudagdo : Iya Sama-sama mas, kalau ada hal yang diperlukan lagi

silahkan dating kesini mas.

Nama : Tri Harmanto

Pekerjaan : Kepala Dusun desa Keprabon

Umur : 47

Pendidikan : D3

Lama Mengurusi Raskin : ± 10 tahun

Peneliti : Selamat pagi pak, Maaf mengganggu pekerjaan bapak

sebentar

Bpk Tri Harmanto : Silahkan saja mas

Peneliti : Saya Istadi pak, saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta ingin mencari informasi mengenai

pelaksanaan raskin di desa Keprabon?

Bpk Tri Harmanto : Silahkan saja mas, surat ijinnya sudah diserahkan kepada

pak lurah mas?

Peneliti : surat ijin sudah saya serahkan kepada pak lurah pak, oleh

pak lurah saya disuruh menghadap bapak karena petugas

yang menangani raskin adalah bapak.

Bpk Tri Harmanto : Apa yang ingin dibutuhkan mas?

Peneliti : Mengenai tempat pembagian raskin, apakah bapak

melakukan musyawarah terlebih dahulu dengan warga?

Bpk Tri Harmanto : Tempat pembagian raskin terlebih dahulu

dimusyawarahkan dengan BPD, ketua RT/RW, pak lurah

dan warga setempat.

Peneliti : Apakah ada sosialisasi, siapa saja penerima raskin di desa

Keprabon ini pak?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Bpk Tri Harmanto : tentu saja ada sosialisasi mas. Penerima raskin diumumkan

di papan pengumuman di kelurahan dan di umumkan

melalui ketua RT setempat agar diberitahukan kepada

warga.

Peneliti : Kalau di desa Keprabon tempat pembagian raskin

dilakukan dimana pak?

Bpk Tri Harmanto : Tempat pembagian raskin dilakukan di kantor kelurahan

mas supaya lebih mudah dalam melakukan pengawasan

terhadap warga.

Peneliti : Identitas yang digunakan untuk pengambilan memakai apa

pak?

Bpk Tri Harmanto : untuk pengambilan beras penerima raskin membawa kartu

raskin atau menggunakan sek yang telah dicap oleh RT,

tetapi biasanya lebih sering menggunakan sek mas.

Peneliti : Apakah kartu raskin diserahkan kepada penerima raskin

pak?

Bpk Tri Harmanto : Kartu raskin diserahkan kepada penerima raskin melalui

ketua RT setempat.

Peneliti : Berapa harga beras yang ditetapkan pak? Dan jumlah

berasnya berapa kg yang dibagikan kepada warga?

Bpk Tri Harmanto : harga beras yang ditetapkan adalah Rp 1600/kg-nya,

sedangkan untuk jumlah beras yang dibagikan adalah

masing-masing penerima raskin mendapat jatah 15 kg.

Peneliti : Mengenai penyetoran uang hasil penjualan beras

disetorkan kapan pak? Penyetoran itu diserahkan langsung

ke rekening BRI atau ke petugas yang lain?

Bpk Tri Harmanto : Penyetoran uang diserahkan jika uang hasil penjualan

beras telah terkumpul. Saya diberi kelonggaran waktu dari

petugas/satgas raskin kecamatan paling tidak 5-7 hari

harus sudah menyetorkan kepada satgas raskin kecamatan

karena yang menyetorkan uang ke rekening BULOG

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

adalah satgas raskin kecamatan. Untuk pengambilan beras

saya menginformasikan kepada masyarakat agar

mengambil beras jangan lebih dari tiga hari.

Peneliti : Apabila ada penerima raskin dan belum mengambil jatah

raskinnya terus bagaimana pak?

Bpk Tri Harmanto : Bila ada penerima raskin yang belum bisa mengambil

raskin maka saya yang menalangi uangnya terlebih dahulu

nanti tinggal penerima yang mengganti ke saya. Soalnya

gini mas, bila ada jatah beras yang tidak diambil atau ada

penunggakan HPB maka di bulan berikutnya jatah beras

tidak akan turun sampai urusan administrasi dibereskan.

Peneliti : Apakah ada petugas dari kecamatan yang melakukan

pengawasan pada saat pembagian raskin?

Bpk Tri Harmanto : Petugas kecamatan pada saat pendistribusian beras dari

gudang BULOG sampai ke kelurahan Keprabon ini mas

selebihnya diserahkan kepada saya.

Peneliti : Berhubung waktu sudah siang maka saya mohon diri pak.

Terima kasih atas waktunya pak

Bpk Tri Harmanto : Oh ya silahkan mas, kalau ada yang dibutuhkan lagi

silahkan kesini.

Nama : Sarwono

Pekerjaan : Kepala Dusun desa Nganjat

Umur : 44 tahun

Pendidikan : SLTA

Lama Mengurusi Raskin : 3 tahun

Peneliti : Selamat pagi pak, Maaf mengganggu pekerjaan bapak

sebentar

Bpk Sarwono : Selamat pagi mas, ada keperluan apa mencari saya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Peneliti : Saya Istadi pak, saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta ingin mencari informasi mengenai

pelaksanaan raskin di desa Kapungan?

Bpk Sarwono : Ada surat tugasnya gak mas? Sudah ijin sama pak lurah

belum?

Peneliti : tadi saya sudah minta ijin dengan pak lurah pak, surat

ijinnya sudah saya serahkan kepada pak lurah.

Bpk Sarwono : Kalo sudah ada surat ijinnya ya berarti prosedurnya sudah

benar. Informasi apa saja yang dicari mas?

Peneliti : Apakah dalam menentukan tempat pembagian beras

miskin bapak melakukan musyawarah terlebih dahulu

dengan warga?

Bpk Sarwono : penentuan tempat pembagian beras dimusyawarahkan

terlebih dahulu dengan BPD, ketua RT dan warga

setempat agar terjadi kesepakatan mengenai tempat

pembagian beras miskin.

Peneliti : Apakah bapak mensosialisasikan terlebih dahulu siapa saja

penerima raskin di desa Nganjat?

Bpk Sarwono : Ada sosialisasi terlebih dahulu kepada warga penerima

raskin mas, sosialisasinya dengan cara daftar penerima

raskin di desa Nganjat ditempel di papan pengumuman di

kantor kepala desa Nganjat. Selain itu sosialisasi juga

disampaikan melalui ketua RT agar memberitahukan

informasi kepada warga.

Peneliti : mengenai masalah jadwal pembagian beras apakah ada

sosialisasi pak?

Bpk Sarwono : jadwal pembagian beras disosialisasikan sehari sebelum

beras dibagikan karena jadwal pembagian beras

tergantung pada pendistribusian dari petugas kecamatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Peneliti : Apakah bapak menyerahkan kartu identitas penerima

raskin langsung kepada penerima beras atau melalui ketua

RT/RW setempat?

Bpk Sarwono : Pembagian kartu raskin saya serahkan kepada ketua RT

setempat mas, karena bila ada masalah pembagian beras

saya juga mendiskusikan dengan ketua RT terlebih dahulu.

Peneliti : Apabila ada warga penerima raskin yang pindah ke tempat

lain bagaimana dengan jatah penerima raskin tersebut?

Bpk Sarwono : Bila ada warga yang pindah ke tempat lain maka saya

melakukan musyawarah kembali dengan BPD, ketua RT,

dan pak lurah untuk menentukan siapa warga yang berhak

sebagai penerima raskin pengganti. Apabila sudah

ditetapkan siapa yang menjadi pengganti maka akan

dilaporkan ke pihak kecamatan agar dilakukan pendataan

lagi. Apabila tidak diganti dengan warga lain yang layak

untuk menerima raskin maka jatah raskin tersebut akan

hilang mas jadi sayang kalau tidak diganti.

Peneliti : Dimana tempat pembagian raskin dilakukan pak?

Bpk Sarwono : Tempat pembagian raskin dilakukan dikantor kelurahan

mas agar memudahkan dalam melakukan pengawasan.

Peneliti : Dalam melakukan pengambilan apakah menggunakan

kartu identitas pak?

Bpk Sarwono : Pengambilan beras menggunakan identitas dari ketua RT

yaitu dengan menggunakan sek yang telah distempel oleh

RT dan dengan kartu raskin juga.

Peneliti : Berapa jumlah (kg) beras yang dibagikan kepada

masyarakat?

Bpk Sarwono : Beras yang dibagikan kepada warga adalah 15 kg mas.

Tetapi kadangkala beras oleh warga penerima raskin

dibagi lagi ke keluarga lain karena sudah ada kesepakatan

sebelumnya dengan warga dan ketua RT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Peneliti : Apakah ada petugas dari kecamatan atau kabupaten yang

melakukan pengawasan pada saat pembagian beras?

Bpk Sarwono : belum pernah ada pengecekan dari pihak kabupaten atau

kecamatan pada saat pembagian beras. Petugas kecamatan

hanya pada saat pendistribusian beras dari BULOG ke

kelurahan dan menanani berita acara saja.

Peneliti : Apakah bapak pernah menemukan sesuatu yang tidak

beres pada saat pembagian beras? Apa yang bapak

lakukan?

Bpk Sarwono : pernah ada mas, dalam dua (2) kali penyaluran pernah

barang yang disalurkan kepada penerima raskin tidak

sesuai dengan jumlah uang yang dibayarkan kepada saya,

padahal beras dari BULOG sudah sesuai jatahnya untuk

desa Nganjat. Karena tidak ada warga yang mengaku

maka yang mengganti uang pembayaran beras adalah saya

mas karena uang tersebut harus segera disetorkan kepada

petugas kecamatan.

Peneliti : berapa hari penyetoran uang HPB pak?

Bpk Sarwono : penyetoran kepada petugas di kelurahan saya beri waktu 2

hari mas setelah lunas uang baru saya setorkan ke petugas

kecamatan.

Peneliti : Saya boleh meminjam daftar penerima raskin di desa

Nganjat pak?

Bpk Sarwono : O..boleh saja mas, asalkan dikembalikan lagi kepada saya

karena masih saya gunakan untuk daftar penerima raskin

bulan berikutnya.

Peneliti : Berhubung waktu sudah siang saya pamit dulu pak?

Bpk Sarwono : Silahkan mas.

Nama : Sunarno

Pekerjaan : Kaur pembangunan desa Ponggok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Umur : 39 tahun

Pendidikan : SLTA

Lama Mengurusi Raskin : 10 Tahun

Peneliti : Selamat pagi pak, maaf mengganggu sebentar pak

Bpk Sunarno : Selamat pagi mas, ada keperluan apa mencari saya?

Peneliti : Nama saya Istadi saya mahasiswa dari Sanata Dharma

Yogyakarta ingin mencari informasi mengenai

pelaksanaan program beras miskin di desa Ponggok.

Bpk Sunarno : Apa yang ingin dicari mas berkenaan dengan program

beras miskin?

Peneliti : Sebagai apakah kedudukan bapak dalam pelaksanaan

program beras miskin?

Bpk Sunarno : Saya sebagai tugas pelaksana sekaligus sebagai satgas

raskin desa

Peneliti : Apa tugas bapak sebagai satgas raskin desa?

Bpk Sunarno : saya bertugas untuk mendistribusikan beras kepada warga

penerima raskin, dan menerima uang hasil penjualan beras

untuk disetorkan kepada satgas raskin tingkat kecamatan,

serta menyalurkan kartu identitas raskin (kartu kendali)

melalui ketua RT.

Peneliti : Dalam menentukan tempat pembagian beras miskin

apakah anda melakukan musyawarah terlebih dahulu

dengan warga?

Bpk Sunarno : Penentuan tempat dimusyawarahkan terlebih dahulu

dengan BPD, ketua RT dan warga masyarakat.

Peneliti : Apakah bapak melakukan sosialisasi berkenaan dengan

program raskin di desa Ponggok?

Bpk Sunarno : Sosialisasi penerima raskin disampaikan secara tertulis

kepada warga melalui ketua RT di masing-masing wilayah

dan di tempel di papan pengumuman di kantor kelurahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Peneliti : Apakah bapak menyerahkan kartu identitas penerima

raskin langsung kepada penerima raskin atau melalui

ketua RT/RW?

Bpk Sunarno : Kartu raskin langsung diserahkan kepada penerima raskin

tanpa melalui ketua RT setempat.

Peneliti : Apakah pada saat pengambilan beras kartu raskin tersebut

digunakan pak?

Bpk Sunarno : Tentu saja digunakan kartu raskin mas, karena kartu

tersebut digunakan untuk melakukan pengambilan beras

dan pembayaran beras, setelah beras diambil petugas

melakukan paraf di bagian belakang untuk bukti bahwa

beras sudah diambil

Peneliti : Berapa jumlah kg beras yang dibagikan kepada

masyarakat?

Bpk Sunarno : Beras yang dibagikan sebanyak 15 kg

Peneliti : Siapa yang menanggung biaya transportasi pendistribusian

beras dari gudang BULOG sampai ke kelurahan?

Bpk Sunarno : Yang menanggung biaya transportasi semuanya sudah

ditanggung oleh BULOG petugas di kelurahan tinggal

mendistribusikan dan menerima uang hasil penjualan

beras saja.

Peneliti : Berapa harga per kg beras yang dibagikan?

Bpk Sunarno : Harga berasnya Rp 1600 per kg

Peneliti : Apakah bapak melakukan pengawasan pada saat

pembagian beras?

Bpk Sunarno : tentu saja mas, karena saya yang bertugas untuk

membagikan beras kepada masyarakat dan menerima uang

penyetoran HPB secara tunai dari masyarakat

Peneliti : Apakah ada petugas dari kecamatan atau kabupaten yang

pada saat pembagian?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Bpk Sunarno : kalau petugas dari kabupaten belum ada yang melakukan

pengawasan langsung, kalau petugas kecamatan hanya

pada saat pendistribusian beras ke kelurahan saja.

Peneliti : Apakah pernah menemukan sesuatu yang tidak beres

dalam pembagian raskin?

Bpk Sunarno : Belum pernah mengalami masalah

Peneliti : Terima kasih atas waktunya pak, saya mohon diri

Bpk Sunarno : Silahkan mas

Nama : Suhirno

Pekerjaan : Kaur Pemerintahan/ petugas pelaksana (satgas raskin desa)

Umur : 53

Pendidikan : SLTA

Lama Mengurusi Raskin : 5 Tahun

Peneliti : Selamat pagi pak, maaf mengganggu sebentar pak

Bpk Suhirno : Selamat pagi, ada keperluan apa mas?

Peneliti : Nama saya Istadi saya mahasiswa dari Sanata Dharma

Yogyakarta ingin mencari informasi mengenai

pelaksanaan program beras miskin di desa Karanglo.

Untuk itu mohon kesediaan bapak menjadi responden

saya?

Bpk Suhirno : Silahkan, data apa yang dicari mas?

Peneliti : Sebagai apa kedudukan bapak dalam pelaksanaan program

beras miskin?

Bpk Suhirno : Saya sebagai petugas pelaksana sekaligus sebagai satgas

raskin di tingkat desa

Peneliti : Apa tugas bapak?

Bpk Suhirno : Saya bertugas untuk mendistribusikan beras kepada

masyarakat, menerima uang penyetoran HPB dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

masyarakat, dan menyerahkan kartu raskin kepada

masyarakat.

Peneliti : Untuk penentuan tempat pembagian raskin apakah

dilakukan musyawarah terlebih dahulu dengan warga?

Bpk Suhirno : Penentuan tempat dilakukan musyawarah terlebih dahulu

dengan warga, ketua RT dan BPD

Peneliti : Apakah bapak melakukan sosialisasi terlebih dahulu siapa

saja penerima raskin di desa Karanglo ini?

Bpk Suhirno : sosialisasi dilakukan secara terlulis dan lesan. Secara

tertulis di tempel dipapan pengumuman di kantor

kelurahan dan secara lesan disampaikan kepada ketua RT

masing-masing.

Peneliti : Tempat pembagian beras dilakukan di kelurahan atau

tempat lainnya pak?

Bpk Suhirno : Tempat pembagian beras dilakukan di kantor kelurahan

Peneliti : Apakah setiap selesai pembagian bapak membuat laporan?

Bpk Suhirno : Tentu saja, laporan yang dibuat berupa jumlah beras yang

diterima dan disalurkan, dan melaporkan hasil penjualan

beras, serta melaporkan jumlah penerima raskin bila ada

yang pindah ke daerah lain.

Peneliti : Kepada siapa bapak melaporkan hal tersebut?

Bpk Suhirno : Kepada satgas raskin tingkat kecamatan

Peneliti : Apakah kartu identitas penerima raskin diserahkan kepada

penerima raskin?

Bpk Suhirno : kartu raskin diserahkan kepada penerima melalui ketua RT

setempat.

Peneliti : Berapa Jumlah (kg) beras yang dibagikan kepada

masyarakat?

Bpk Suhirno : Beras yang dibagikan kepada masyarakat sebanyak 15 kg

Peneliti : Berapa harga per kg beras yang dibagikan?

Bpk Suhirno : Harga beras yang dibagikan yaitu Rp 1600 per kg-nya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Peneliti : Bagaimana sistem pembayaran yang diterapkan dalam

pembagian beras?

Bpk suhirno : Sistem pembayaran yang ditetapkan adalah secara tunai

Peneliti : Apakah bapak melakukan pengawasan secara langsung

pada saat pembagian raskin?

Bpk Suhirno : Tentu saja mas, karena saya yang mencatat siapa saja yang

mengambil beras,dan menerima uang penjualan beras dari

masyarakat.

Peneliti : Apakah pernah ada petugas dari kecamatan atau kabupaten

yang dating?

Bpk Suhirno : belum pernah ada petugas yang dating ke kelurahan untuk

melihat pelaksanaan pembagian beras

Peneliti : Apakah bapak pernah menemukan sesuatu yang tidak

beres pada saat pembagian?

Bpk Suhirno : Ada mas, pernah di satu karung timbangan beras yang

seharusnya 15 kg tetapi hanya 14 kg

Peneliti : Bila terjadi seperti itu bagaimana pak?

Bpk Suhirno : Ya disosialisasikan kepada masyarakat kenapa timbangan

beras per karung menjadi berkurang 1 kg. Selain itu juga

melaporkan hal ini kepada satgas raskin tingkat

kecamatan.

Peneliti : Terima kasih atas waktunya pak, saya mohon diri

Bpk Suhirno : Silahkan mas

Nama : Purnomo

Pekerjaan : Kepala Dusun

Umur : 45

Pendidikan : D3

Lama Mengurusi Raskin : ± 10 Tahun

Peneliti : Selamat pagi pak, maaf mengganggu sebentar pak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Bpk Purnomo : Selamat pagi mas, ada keperluan apa?

Peneliti : Nama saya Istadi saya mahasiswa dari Sanata Dharma

Yogyakarta ingin mencari informasi mengenai

pelaksanaan program beras miskin di desa Kapungan.

Untuk itu mohon kesediaan bapak menjadi responden

saya?

Bpk Purnomo : Silahkan mas, ingin mencari informasi mengenai apa?

Peneliti : Sebagai apakah kedudukan bapak dalam program beras

miskin ini?

Bpk Purnomo : Saya bertugas sebagai petugas pelaksana dan satgas raskin

di tingkat desa

Peneliti : Apa saja yang menjadi tugas bapak?

Bpk Purnomo : Saya bertugas untuk membagikan raskin kepada

masyarakat, menerima uang pembayaran raskin dan

menyetorkannya kepada petugas raskin kecamatan, serta

mendistribusikan kartu kendali atau kartu raskin kepada

warga penerima raskin.

Peneliti : Mengenai penentuan tempat pembagian raskin apakah

dilakukan musyawarah terlebih dahulu?

Bpk Purnomo : Penentuan tempat pembagian raskin dilakukan

musyawarah dengan BPD, Ketua RT, dan warga penerima

raskin.

Peneliti : Untuk sistem pengambilan beras bagaimana pak?

Bpk Purnomo : Sistem pengambilan beras yaitu dengan tunai beras

diambil langsung membayar, tetapi ada juga yang diwakili

oleh ketua RT dengan membawa kartu raskin yang

bersangkutan.

Peneliti : Apakah ada sosialisasi siapa saja penerima raskin di desa

Kapungan pak?

Bpk Purnomo : Tentu saja, sosialisasi dilakukan secara lesan kepada

warga dan ketua RT di masing-masing wilayah pada saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

dilakukan musyawarah dengan warga. Secara tertulis di

tempel di papan pengumuman di kantor kelurahan.

Peneliti : Apakah bapak menyerahkan kartu raskin langsung kepada

penerima raskin atau melalui ketua RT?

Bpk Purnomo : Kartu raskin diserahkan melalui ketua RT di masing-

masing tempat.

Peneliti : Jadwal pembagian beras di kelurahan Kapungan apakah

ada pak?

Bpk Purnomo : Jadwal pembagian beras di kelurahan biasanya sehari

sebelum beras dibagikan dan informasi disampaikan

kepada ketua RT untuk di informasikan kepada warga

bahwa beras turun.

Peneliti : Berapa jumlah kg beras yang dibagikan kepada

masyarakat?

Bpk Purnomo : Beras yang dibagikan yaitu 15 kg

Peneliti : Berapa harga per kg beras yang dibagikan?

Bpk Purnomo : Harga beras yang ditetapkan yaitu Rp 1600 per kg.

Peneliti : Apakah ada petugas kabupaten atau kecamatan yang

melakukan pengawasan secara langsung pada saat

pembagian beras?

Bpk Purnomo : Belum pernah ada petugas dari kabupaten yang dating ke

kelurahan pada saat pembagian beras. Kalau petugas

kecamatan hanya dating pada saat pendistribusian beras

dan mengisi berita acara.

Peneliti : Apakah pernah menemukan sesuatu yang tidak beres

dalam pembagian beras?

Bpk Purnomo : Pernah ada, beras beratnya tidak 15 kg tetapi ada yang

14,5 kg dan ada yang 14 kg.

Peneliti : Berhubung waktu sudah siang saya mohon diri pak

Bpk Purnomo : Silahkan mas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Nama : Joko Karyono

Pekerjaan : Kepala Dusun/petugas pelaksana raskin

Umur : 51

Pendidikan : S1

Lama Mengurusi Raskin : 4 Tahun

Peneliti : Selamat pagi pak, maaf mengganggu sebentar pak

Bpk Joko Karyono : Selamat pagi mas, ada keperluan apa?

Peneliti : Saya Istadi saya mahasiswa dari Sanata Dharma

Yogyakarta ingin mencari informasi mengenai

pelaksanaan program beras miskin di desa Jimus. Untuk

itu mohon kesediaan bapak menjadi responden saya?

Bpk Joko Karyono : Silahkan saja

Peneliti : Apakah dalam menentukan tempat pembagian raskin

dimusyawarahkan dulu dengan warga?

Bpk Joko Karyono : penentuan tempat pembagian raskin dimusyawarahkan

terlebih dahulu dengan BPD, warga dan ketua RT.

Peneliti : Apakah bapak mensosialisasikan terlebih dahulu siapa saja

penerima raskin di desa Jimus?

Bpk Joko Karyono : Sosialisasikan dilakukan apabila ada perubahan jumlah

penerima raskin, dan apabila berat beras berkurang.

Peneliti : Dimana tempat pembagian beras dilakukan?

Bpk Joko Karyono : Pembagian beras dilakukan di rumah ketua RT masing-

masing wilayah.

Peneliti : Apakah kartu raskin diserahkan langsung kepada penerima

raskin atau melalui ketua RT di masing-masing wilayah?

Bpk Joko Karyono : Kartu identitas di bawa petugas pelaksana raskin di

kelurahan

Peneliti : Berapa jumlah kg beras yang dibagikan kepada

masyarakat?

Bpk Joko Karyono : Beras yang dibagikan kepada masyarakat 15 kg

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

Peneliti : Berapa harga per kg beras yang dibagikan?

Bpk Joko Karyono : Harga yang ditetapkan pemerintah Rp 1600 per kg-nya.

Peneliti : Bagaimana sistem pembayaran yang ditetapkan?

Bpk Joko Karyono : Sistem pembayaran yang diterapkan secara tunai,

penyetoran uang ditunggu maksimal sampai 5 hari.

Peneliti : Penyetoran uang HPB kepada petugas kecamatan

dilakukan kapan? Disetorkan kepada siapa?

Bpk Joko Karyono : Penyetoran uang kepada petugas dilakukan maksimal 6

hari setelah beras dibagikan kepada masyarakat.

Penyetoran uang diserahkan kepada bapak Hasto Raharjo.

Peneliti : Apakah dilakukan pengawasan pada saat pembagian

beras?

Bpk Joko Karyono : Pengawasan dilakukan pada saat beras dibagikan di rumah

RT masing-masing.

Peneliti : Apakah ada petugas kabupaten atau kecamatan yang

melakukan pengawasan secara langsung?

Bpk Joko Karyono : Kadang-kadang ada petugas kecamatan yang dating pada

saat pembagian raskin, sedangkan untuk petugas

kabupaten belum pernah ada yang dating.

Peneliti : Terima kasih atas waktunya pak, saya mohon diri.

Bpk Joko Karyono : Silahkan mas.

Nama : Wagimin

Pekerjaan : Kaur Umum

Umur : 58

Pendidikan : SMP

Lama Mengurusi Raskin : ± 12 Tahun

Peneliti : Apakah dalam menentukan tempat pembagian raskin

dilakukan musyawarah terlebih dahulu dengan warga?

Bpk Wagimin : Penentuan tempat pembagian beras dimusyawarahkan

dengan perangkat desa, ketua RT, BPD dan warga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Peneliti : Dimana tempat pembagian beras dilakukan?

Bpk Wagimin : Tempat pembagian dilakukan di kelurahan.

Peneliti : Apakah ada sosialisasi siapa saja penerima raskin?

Bpk Wagimin : Sosialisasi dilakukan pada saat ada perubahan jumlah

penerima dan perubahan jumlah beras

Peneliti : Apakah kartu raskin langsung diserahkan kepada penerima

raskin?

Bpk Wagimin : Kartu raskin dibagikan melalui ketua RT setempat

Peneliti : Berapa jumlah (kg) beras yang dibagikan kepada

masyarakat?

Bpk Wagimin : Beras yang dibagikan kepada masyarakat yaitu 15 kg

Peneliti : Berapa harga per kg beras yang dibagikan?

Bpk Wagimin : Harga yang ditetapkan Rp 1600 per kg-nya.

Peneliti : Apakah ada petugas kabupaten atau kecamatan yang

melakukan pengawasan secara langsung?

Bpk Wagimin : Petugas kecamatan melakukan pengawasan langsung pada

saat pembagian beras.

Peneliti : Apakah bapak melakukan pengawasan secara langsung?

Bpk Wagimin : Pengawasan dilakukan secara langsung pada saat

pembagian beras karena beras dibagikan di kantor

kelurahan.

Peneliti : Terima kasih atas waktunya, saya mohon diri

Bpk Wagimin : Oh ya silahkan

Nama : Mohammad Sofwan

Pekerjaan : Kaur Umum/petugas pelaksana raskin desa

Umur : 50 Tahun

Pendidikan : SLTA

Lama Mengurusi Raskin : ± 10 Tahun

Peneliti : Selamat pagi pak, saya Istadi maksud kean saya ingin

mencari informasi mengenai program beras miskin di desa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Ngaran, untuk itu saya mohon kesediaan bapak untuk

menjadi responden saya?

Bpk Moh. Sofwan : Ya, silahkan

Peneliti : Apakah penentuan tempat pembagian raskin dilakukan

musyawarah dahulu dengan warga?

Bpk Moh. Sofwan : Penentuan tempat dimusyawarahkan dulu di kelurahan

setelah itu dimusyawarahkan dengan BPD, ketua RT dan

warga

Peneliti : Apakah ada sosialisasi siapa saja penerima raskin di desa

Ngaran?

Bpk Moh. Sofwan : Ada sosialisasi siapa saja penerima raskin, sosialisasi

dilakukan melalui ketua RT di masing-masing wilayah.

Peneliti : Dimana tempat dilakukan pembagian beras pak?

Bpk Moh. Sofwan : Tempat pembagian beras dilakukan di kantor kelurahan

dan di rumah ketua RT.

Peneliti : Apakah daftar penerima raskin dan jadwal pembagian

beras ditempelkan di papan pengumuman di kantor

kelurahan?

Bpk Moh. Sofwan : Daftar penerima raskin yang satu saya bawa sebagai arsip

dan satunya ditempelkan di papan pengumuman.

Mengenai jadwal pembagian beras tergantung dari petugas

dari kecamatan.

Peneliti : Apakah kartu identitas penerima raskin diserahkan kepada

warga atau melalui ketua RT?

Bpk Moh. Sofwan : Kartu identitas/kartu raskin diserahkan kepada warga

melalui ketua RT.

Peneliti : Berapa jumlah (kg) beras yang dibagikan kepada

masyarakat?

Bpk Moh. Sofwan : Jumlah beras yang dibagikan 15 kg per kepala keluarga.

Peneliti : Berapa harga yang ditetapkan pada saat pembagian beras?

Bpk Moh.Sofwan : Harga beras yaitu Rp 1600/kg-nya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Peneliti : Apakah penerima raskin juga dibebani biaya transportasi

pendistribusian beras?

Bpk Moh. Sofwan : Biaya transportasi sudah ditanggung oleh BULOG jadi

warga tidak dibebani biaya transportasi.

Peneliti : Apakah bapak melakukan pengawasan secara langsung

pada saat pembagian beras?

Bpk Moh. Sofwan : Saya yang mengawasi langsung, karena yang membagikan

beras saya dan yang menerima uang pembayaran beras

juga saya mas.

Peneliti : Apakah ada petugas kabupaten atau kelurahan yang

melakukan pengawasan pada saat pembagian beras?

Bpk Moh. Sofwan : Kadang-kadang ada petugas dari kecamatan yang

melakukan pengawasan untuk memantau pelaksanaan

pembagian raskin.

Peneliti : Bagaimana bila warga yang mengambil beras belum

mempunyai uang untuk pembayaran beras pak?

Bpk Moh. Sofwan : Bila ada warga yang belum mempunyai uang untuk

pembayaran maka uang pembayaran ketua RT dan saya

yang menalangi terlebih dahulu karena uang harus segera

disetorkan kepada petugas raskin kecamatan.

Peneliti : Terima kasih atas waktunya pak, saya mohon diri

Bpk Moh. Sofwan : Ya silahkan mas.

Nama : Widodo/Penerima Raskin Desa Ngaran

Pekerjaan : Buruh Tani

Umur : 51

Pendidikan : SD

Lama Menerima Raskin : ± 10 tahun

Peneliti : Selamat sore pak, maaf mengganggu sebentar

Bpk Widodo : Tidak mas, silahkan masuk ada keperluan apa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Peneliti : Nama saya Istadi pak, maksud kean saya kesini ingin

mencari informasi mengenai pelaksanaan program raskin.

Untuk itu saya mohon kesediaan bapak menjadi responden

saya?

Bpk Widodo : Ya

Peneliti : Sebelum bapak ditetapkan sebagai penerima BLT apakah

ada petugas yang kerumah bapak?

Bpk Widodo : Ada mas, petugas datang kerumah saya bertanya-tanya

dengan saya dan melihat kondisi rumah saya.

Peneliti : Apakah bapak mendapatkan kartu kendali/atau kartu

raskin?

Bpk Widodo : dapat, kartunya berisi identitas diri, jumlah beras yang

diterima dan kolom pengambilan beras perbulan mas,

Peneliti : Apakah bapak mengetahui apa saya syarat penerima beras

miskin?

Bpk Widodo : Setahu saya ya pokoknya warga miskin yang tidak punya

penghasilan tetap seperti saya

Peneliti : Untuk pengambilan beras apakah bapak menggunakan

kartu raskin tersebut?

Bpk Widodo : Pengambilan beras menggunakan kupon dari ketua RT

Peneliti : Berapa kg beras yang bapak terima?

Bpk Widodo : Beras yang saya terima cuma 5 kg mas, soalnya di RT ini

raskin dibagi rata kepada warga lain secara bergantian

Peneliti : Untuk memasak bapak menggunakan apa?

Bpk Widodo : Saya masak menggunakan kayu bakar mas, soalnya

minyak tanah sudah sulit dicari.

Peneliti : Apakah bapak memiliki tabungan atau barang modal

lainnya?

Bpk Widodo : Saya tidak memiliki tabungan mas, untuk makan sehari-

hari saja uang sudah pas-pasan.

Peneliti : Apakah ada sosialisasi mengenai pembagian raskin?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Bpk Widodo : Sosialisasi dilakukan sehari sebelum beras dibagikan mas

Peneliti : Berapa harga beras per kg-nya pak?

Bpk Widodo : Harga beras per kg-nya Rp 1600

Peneliti : Apakah bapak merasa senang terhadap program beras

miskin?

Bpk Widodo : Tentu saja mas, saya tidak harus keluar uang lagi untuk

beli beras yang harganya lebih mahal. Jadi uang yang

seharusnya untuk jatah beli beras dapat saya gunakan

untuk keperluan lain.

Peneliti : Apakah anda mendukung program beras miskin?

Bpk Widodo : Kalau saya mendukung saja mas, soalnya saya juga meras

terbantu dengan adanya raskin.

Peneliti : berhubung waktu sudah sore, saya pamit dulu pak

Bpk Widodo : Silahkan mas

Nama : Mulyono/Penerima Raskin Desa Ngaran

Pekerjaan : Buruh tani

Umur : 47 tahun

Pendidikan : tidak tamat SD

Lama Menerima Raskin : ± 10 tahun

Peneliti : Selamat sore pak, maaf mengganggu bapak sebentar?

Bpk Mulyono : Ya silahkan masuk! Ada keperluan apa mas?

Peneliti : Begini pak, kedatangan saya kesini ingin mencari

informasi mengenai program beras miskin di desa Ngaran,

untuk itu saya mohon kesediaan bapak untuk menjadi

responden saya

Bpk Mulyono : Ya

Peneliti : Apa pekerjaan bapak sehari-hari?

Bpk Mulyono : Buruh tani mas (menjalankan traktor), dan penggarap

sawah

Peneliti : Berapa penghasilan bapak dalam sebulan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Bpk Mulyono : Penghasilan saya dalam sebulan rata-rata 300 ribu itu

kalau rame mas.

Peneliti : Apakah ada petugas dari kecamatan yang datang untuk

melakukan pendataan?

Bpk Mulyono : Tidak ada petugas yang datang.

Peneliti : Apakah bapak menerima kartu raskin dari petugas?

Bpk Mulyono : Tidak

Peneliti : Kalau mengambil beras bagaimana pak?

Bpk Mulyono : Kalau mengambil beras pakai kupon dari pak RT.

Peneliti : Berapa kg beras yang diterima pak?

Bpk Mulyono : Beras yang diterima 15 kg hanya saja tidak diterima setiap

bulan karena beras dibagikan secara merata jadi yang

mendapat beras bergantian.

Peneliti : Kalau di kelurahan Ngaran tempat pembagian beras

dimana pak?

Bpk Mulyono : Di kelurahan mas, tetapi kalau dulu ditempat pak RT,

karena kadang berat beras berkurang maka dialihkan ke

kelurahan pembagian berasnya.

Peneliti : Bagaimana tanggapan bapak dengan adanya program

beras miskin ini?

Bpk Mulyono : Kalau saya biasa saja mas, karena mendapat beras atau

tidak sama saja.

Peneliti : Terima kasih atas waktunya, saya pamit dulu

Bpk Mulyono : Silahkan

Nama : Slamet Widodo

Pekerjaan : Tukang Pandai Besi

Umur : 40 Tahun

Pendidikan : SMP

Lama Menerima Raskin : ± 10 tahun

Peneliti : Selamat sore pak, maaf mengganggu sebentar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

Bpk Slamet : Ya silahkan masuk

Peneliti : Nama saya Istadi maksud kedatangan saya kesini adalah

untuk meminta kesediaan bapak untuk menjadi responden

dalam penelitian saya tentang Raskin?

Bpk Slamet : Yang ingin ditanyakan apa saja?

Peneliti : Apakah bapak mengetahui syarat-syarat penerima beras

miskin?

Bpk Slamet : Setahu saya yang menerima beras miskin adalah warga

yang penghasilannya tidak tetap, dinding rumah belum

diplester/pakai bambu, dan lantai rumah masih tanah

Peneliti : Apakah ada petugas yang mendatangi rumah bapak untuk

melakukan pemeriksaan penerima beras miskin?

Bpk Slamet : Tidak ada mas

Peneliti : Siapa yang dulu melakukan pendataan pak?

Bpk Slamet : Yang melakukan pendataan pak RT mas.

Peneliti : Apakah bapak mempunyai sepeda motor?

Bpk Slamet : Punya mas, hanya saja sepeda motornya jelek

Peneliti : Berapa kg beras yang bapak terima?

Bpk Slamet : Beras yang diterima 5 kg karena beras dibagi secara

merata kepada masyarakat.

Peneliti : Berapa harga beras yang ditetapkan?

Bpk Slamet : Harga beras Rp 1600 per kg-nya

Peneliti : Apakah bapak mengisi berita acara saat pengambilan

beras?

Bpk Slamet : tidak mas.

Peneliti : Apakah bapak mendukung program Raskin?

Bpk Slamet : Kalau saya biasa saja mas, dengan ada atau tidak Raskin

tidak berpengaruh pada kebutuhan pangan keluarga saya.

Peneliti : Berhubung sudah mau mahgrib saya pamit dulu

Bpk Slamet : Silahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

Nama : Saleh

Pekerjaan : Pedagang Klitikan (mainan anak-anak dan arumanis)

Umur : 48 Tahun

Pendidikan : SD

Lama Menerima Raskin : ± 10 tahun

Peneliti : Selamat sore pak, kedatangan saya kesini ingin mencari

informasi berkenaan dengan beras miskin, untuk itu saya

mohon kesediaan bapak untuk menjadi responden saya.

Bpk Saleh : Ya, apa yang ingin ditanyakan?

Peneliti : Berapa penghasilan bapak dalam sehari?

Bpk Saleh : Penghasilan saya dalam sehari tidak menentu mas, kalau

pas jualan ramai bisa mencapai Rp 30000.

Peneliti : Apakah bapak mempunyai kamar mandi dan WC?

Bpk Saleh : Kalau kamar mandi ada tetapi kalau WC belum punya

mas.

Peneliti : Kalau masak sehari-hari menggunakan apa pak?

Bpk Saleh : Kalau masak menggunakan kayu bakar mas

Peneliti : Darimana bapak mengambil sumber air?

Bpk Saleh : Sumber air dari sumur dibelakang rumah mas.

Peneliti : Apakah ada petugas yang melakukan sosialisasi mengenai

pembagian raskin?

Bpk Saleh : Ada mas, pak RT memberikan informasi pengambilan

beras dan harga beras per kg-nya.

Peneliti : Kalau ada anggota keluarga yang sakit diperiksakan

kemana pak?

Bpk Saleh : Ya kalau ada anggota keluarga yang sakit diperiksakan ke

PUSKESMAS atau ke bidan cari yang murah mas.

Peneliti : Apakah kartu raskin diserahkan kepada bapak?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Bpk Saleh : Kartu raskin diserahkan kepada saya, tetapi untuk

pengambilan beras menggunakan kupon dari pak RT.

Peneliti : Berapa kg beras yang bapak terima?

Bpk Saleh : Beras yang diterima cuma 5 kg mas, kalau di RT sini beras

dibagikan secara merata kepada masyarakat.

Peneliti : Pada saat pengambilan beras di kelurahan apakah ada

petugas dari kecamatan atau kabupaten yang melakukan

pengawasan?

Bpk Saleh : Dulu pernah ada mas petugas dari kecamatan, hanya saja

tidak setiap bulan petugas kecamatan yang melakukan

pengawasan.

Peneliti : Berhubung sudah sore, saya pamit dulu pak. Terima kasih

atas waktunya.

Bpk Saleh : Ya silahkan mas.

Nama : Ngatiyem/ penerima raskin desa Karanglo

Pekerjaan : Buruh Tani

Umur : 75 Tahun

Pendidikan : Tidak tamat SD

Lama Menerima Raskin : ± 10 tahun

Peneliti : Selamat sore bu, maaf mengganggu sebentar

Bu Ngatiyem : Sore, silahkan masuk

Peneliti : Begini bu nama saya Istadi, maksud kedatangan saya ingin

mencari informasi mengenai pelaksanaan program beras

miskin di desa Karanglo, untuk itu saya mohon kesediaan

ibu untuk menjadi responden saya?

Bu Ngatiyem : ya

Peneliti : Berapa penghasilan ibu dalam satu hari?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

Bu Ngatiyem : Penghasilan saya tidak menentu mas, ya kira-kira Rp

15000 sehari.

Peneliti : Untuk memasak sehari-hari ibu menggunakan apa?

Bu Ngatiyem : Saya menggunakan kayu bakar mas untuk memasak.

Peneliti : Darimanakah sumber air yang digunakan ibu?

Bu Ngatiyem : Sumber air yang digunakan dari sumur mas

Peneliti : Apakah ada petugas yang datang untuk mendata ibu

sebagai penerima raskin?

Bu Ngatiyem : Tidak ada

Peneliti : Apakah ada sosialisasi mengenai pembagian raskin Bu?

Bu Ngatiyem : Sosialisasi dilakukan bila beras akan dibagikan saja

Peneliti : Berapa kg beras yang diterima Bu?

Bu Ngatiyem : Beras yang diterima sebanyak 5 kg mas, soalnya

pembagian beras dibagi secara merata kepada warga lain.

Peneliti : Beras yang telah didapatkan digunakan untuk apa saja Bu?

Bu Ngatiyem : ya kadang-kadang dimasak, tetapi kalau berasnya kurang

bagus kualitasnya ya untuk pakan ayam, kalau tidak punya

uang seringkali berasnya saya jual mas.

Peneliti : Bagaimana tanggapan ibu dengan adanya program beras

miskin?

Bu Ngatiyem : Kalau saya mendukung program raskin ini, karena dengan

adanya program raskin ini saya bisa mempunyai stok beras

yang harganya lebih murah.

Peneliti : Berhubung sudah sore, saya pamit dulu

Bu Ngatiyem : Ya silahkan.

Nama : Dalnidi

Pekerjaan : Buruh Tani

Umur : 58 Tahun

Pendidikan : Tidak Tamat SD

Lama Menerima Raskin : ± 10 Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

Peneliti : Selamat sore pak, saya Istadi maksud kedatangan saya

kesini ingin mencari informasi mengenai program raskin.

Untuk itu saya mohon kesediaan bapak untuk menjadi

responden saya.

Bpk Dalnidi : Ya, yang ingin ditanyakan seputar apa saja mas?

Peneliti : Apa saja yang menjadi syarat penerima beras miskin?

Bpk Dalnidi : Kalau kata pak RT, syarat penerima raskin adalah warga

yang dinding rumahnya masih pakai gedek, pendapatan

tidak menentu, lantai rumah masih dari tanah.

Peneliti : Apakah ada petugas yang datang untuk melakukan

pendataan dan pengecekan pak?

Bpk Dalnidi : Yang melakukan pendataan cuma pak RT mas, sedangkan

petugas dari kecamatan dan kabupaten tidak ada.

Peneliti : Berapa kg beras yang bapak terima?

Bpk Dalnidi : Beras yang diterima 10 kg mas. Kalau di RT ini juga beras

raskin dibagi secara merata kepada masyarakat.

Peneliti : Berapa harga beras yang ditetapkan pak?

Bpk Dalnidi : Harga beras yang ditetapkan Rp 1600 per kg-nya.

Peneliti : Bagaimana tanggapan bapak dengan adanya program

raskin ini?

Bpk Dalnidi : Kalau saya mendukung program raskin, soalnya dengan

adanya program raskin ini saya bisa lebih irit uang untuk

beli beras.

Peneliti : Berhubung waktu sudah sore saya pamit dulu pak, terima

kasih atas waktunya.

Bpk Dalnidi : Silahkan mas.

Nama : Karto Pawiro/ Penerima Raskin desa Karanglo

Pekerjaan : Buruh Tani

Umur : 70 Tahun

Pendidikan : Tidak Tamat SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

Lama Menerima Raskin : ± 10 Tahun

Peneliti : Selamat sore pak, maaf mengganggu sebentar?

Bpk Karto : Selamat sore, ada keperluan apa mas sore-sore dating

kerumah saya?

Peneliti : Begini pak, saya Istadi kedatangan saya kesini ingin

mencari informasi mengenai pelaksanaan program beras

miskin di desa Karanglo ini. Untuk itu saya mohon

kesediaan bapak untuk menjadi responden saya?

Bpk Karto : Ya

Peneliti : Apa ada petugas dari kecamatan/kabupaten yang datang

kerumah bapak untuk melakukan pendataan?

Bpk Karto : Tidak ada, yang mendata dulu pak RT

Peneliti : Apakah kartu raskin diserahkan kepada bapak? siapa yang

menyerahkan?

Bpk Karto : Kartu raskin diserahkan kepada saya mas, yang

menyerahkan melalui pak RT.

Peneliti : Apakah dalam penentuan tempat pembagian raskin

dilakukan musyawarah terlebih dahulu pak?

Bpk Karto : dimusyawarahkan dengan pak RT dan perangkat desa.

Peneliti : Darimana sumber utama penghasilan keluarga bapak?

Bpk Karto : Sumber penghasilan dari menggarap sawah, dan buruh

disawah.

Peneliti : Berapa penghasilan bapak dalam sehari?

Bpk Karto : Penghasilan saya kira-kira Rp 15000

Peneliti : Apakah ada sosialisasi mengenai pembagian beras?

Bpk Karto : Ada sosialisasi mengenai harga dan jumlah beras yang

dibagikan.

Peneliti : Apakah bapak mengetahui jauh-jauh hari jadwal

pembagian raskin?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

Bpk Karto : Tidak, jadwal pemberitahuan beras akan dibagikan sehari

sebelum beras dibagikan kepada penerima raskin.

Peneliti : Dimana tempat pembagian raskin dilakukan?

Bpk Karto : Tempat pembagian dikelurahan.

Peneliti : Apakah bapak cukup terbantu dengan adanya program

raskin?

Bpk Karto : Saya merasa terbantu, karena beras yang didapat harganya

sangat murah.

Peneliti : Apa yang bapak harapkan dengan adanya program beras

miskin ini?

Bpk Karto : Ya kalau bisa kualitas berasnya lebih bagus dari sekarang.

Peneliti : Terima kasih atas waktunya, saya pamit dulu pak

Bpk Karto : Ya silahkan.

Nama : Sutejo/Penerima Raskin desa Karanglo

Pekerjaan : Buruh

Umur : 50 Tahun

Pendidikan : SMP

Lama Menerima Raskin : ± 10 Tahun

Peneliti : Selamat sore pak, maaf mengganggu sebentar

Bpk Sutejo : sore, ada keperluan apa mas?

Peneliti : Begini pak, saya Istadi ingin mencari informasi mengenai

pelaksanaan raskin di desa Karanglo.

Bpk Sutejo : Silahkan

Peneliti : Apakah bapak memiliki fasilitas buang air besar sendiri?

Bpk Sutejo : Punya

Peneliti : Darimana bapak mengambil sumber air?

Bpk Sutejo : Sumber air dari sumur dibelakang rumah mas.

Peneliti : Seberapa sering bapak mengkonsumsi daging/susu/ayam?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

Bpk Sutejo : Dalam seminggu sekali ja belum tentu saya

mengkonsumsi daging/susu/ayam.

Peneliti : Apakah kartu raskin diserahkan kepada bapak?

Bpk Sutejo : Kartu raskin diserahkan kepada saya

Peneliti : Apakah kartu tersebut digunakan pada saat pengambilan?

Bpk Sutejo : Kartu raskin juga dibawa pada saat pengambilan, tetapi

yang digunakan untuk pengambilan raskin yaitu kupon

dari pak RT.

Peneliti : Apakah anda dalam melakukan pembayaran raskin secara

tunai atau kredit?

Bpk Sutejo : Kalau melakukan pengambilan beras selalu dibayar tunai.

Peneliti : Apakah bapak mengisi berita acara pada saat pengambilan

raskin?

Bpk Sutejo : Ya

Peneliti : Berapa harga yang ditetapkan saat beras dibagikan?

Bpk Sutejo : Harga beras Rp 1600 per kg-nya

Peneliti : Beras yang diterima bapak digunakan untuk apa saja?

Bpk Sutejo : Beras yang diterima kadang dimakan dengan cara

dicampur dengan beras lain, untuk pakan ayam, dan untuk

dijual jika tidak mempunyai uang.

Peneliti : Apa manfaat raskin bagi bapak?

Bpk Sutejo : Dengan adanya raskin saya bisa lebih menghemat uang

yang seharusnya untuk beli beras dapat digunakan untuk

keperluan yang lain.

Peneliti : Terima kasih atas waktunya pak

Bpk Sutejo : Ya sama-sama.

Nama : Dalimin/penerima raskin desa Jimus

Pekerjaan : Buruh tani dan buruh ledeng

Umur : 70

Pendidikan : SMP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

Lama menerima Raskin : ± 8 Tahun

Peneliti : Selamat sore pak, saya Istadi ingin mencari informasi

tentang raskin. Saya meminta kesediaan bapak untuk

menjadi responden saya?

Bpk Dalimin : Ya silahkan.

Peneliti : Apakah pembagian beras di desa Jimus selalu tepat waktu?

Bpk Dalimin : Tidak, kata pak kadus dan pak RT pendistribusian beras

tergantung dari petugas raskin kecamatan.

Peneliti : Berapa kg beras yang diterima pak?

Bpk Dalimin : 5 kg karena beras dibagi secara merata mas.

Peneliti : Dimana tempat pembagian beras dilakukan?

Bpk Dalimin : Di rumah pak RT

Peneliti : Apakah bapak tahu kenapa bapak didata menjadi penerima

raskin?

Bpk Dalimin : Kata pak RT dan pak Kadus saya didata karena

penghasilan saya tidak menentu, dan rumah saya

temboknya belum diplester.

Peneliti : Apakah ada sosialisasi mengenai pembagian raskin?

Bpk Dalimin : Ada, sosialisasi mengenai jumlah beras yang dibagikan,

harga beras dan tempat pembagian beras dilakukan.

Peneliti : Apakah ada petugas kecamatan yang melakukan

pengawasan pada saat pembagian raskin?

Bpk Dalimin : Pernah ada petugas kecamatan yang datang ke kelurahan.

Peneliti : Apakah anda mendukung program raskin atau sebaliknya?

Bpk Dalimin : Ya, karena dengan adanya raskin ini persediaan beras

dirumah tidak pernah menipis.

Peneliti : Apa yang bapak harapkan dari adanya program raskin?

Bpk Dalimin : Ya semoga saja jumlah beras lebih banyak lagi tidak hanya

15 kg, dan semoga kualitas beras bisa lebih bagus lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

Peneliti : Terima kasih atas informasinya

Bpk Dalimin : Ya sama-sama.

Nama : Manto Suratman/penerima raskin desa Jimus

Pekerjaan : Buruh Tani

Umur : 75 Tahun

Pendidikan : SD

Lama Menerima Raskin : ± 10 Tahun

Peneliti : Selamat sore pak, maaf mengganggu sebentar

Bpk Manto : Sore, ada keperluan apa mas?

Peneliti : Saya Istadi, kedatangan saya kesini ingin mencari

informasi mengenai program beras miskin. Untuk itu saya

mohon kesediaan bapak untuk menjadi responden saya?

Bpk Manto : Ya

Peneliti : Bagaimana bapak mengusahakan kesehatan dalam

keluarga bapak?

Bpk Manto : Ya kalau sakit dibawa ke PUSKESMAS mas soalnya

murah kalau diperiksakan di PUSKESMAS.

Peneliti : Apakah ada petugas yang datang kerumah bapak untuk

melakukan pendataan penerima beras miskin?

Bpk Manto : Tidak ada

Peneliti : Apakah menurut anda dalam rekruitmen penerima beras

miskin sudah tepat sasaran?

Bpk Manto : Belum, karena masih banyak warga yang seharusnya

menerima tetapi tidak terdaftar sebagai penerima raskin,

sedangkan ada warga yang mampu tapi malah terdaftar

sebagai penerima raskin.

Peneliti : Apakah pernah ada protes dari warga pak berkenaan

dengan pendataan penerima raskin?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

Bpk Manto : Ada, warga yang miskin banyak yang menanyakan dan

melakukan protes kepada pak RT dan pak Kadus kenapa

tidak didaftar sebagai penerima raskin.

Peneliti : Apakah bapak mempunyai sepeda motor pak?

Bpk Manto : tidak punya, saya hanya mempunyai sepeda ontel mas.

Peneliti : Berapa kg beras yang bapak terima?

Bpk Manto : Saya mendapat 5 kg mas, kalau di kelurahan sini beras

dibagikan secara merata. Beras tidak hanya dibagikan

kepada penerima beras saja tetapi juga warga miskin lain

yang tidak tercatat sebagai penerima raskin.

Peneliti : Beras yang didapat digunakan untuk apa pak?

Bpk Manto : Ya untuk makan sehari-hari.

Peneliti : Bagaimana tanggapan bapak terhadap program raskin?

Bpk Manto : Saya merasa senang mendapat beras yang harganya

murah.

Peneliti : Apakah bapak mendukung program raskin?

Bpk Manto : Ya mendukung, soalnya kalau beli beras diluar harga per

kg-nya saja sudah Rp 5000 lebih mbak kalau ada raskin

kan harganya lebih murah.

Peneliti : Apa yang bapak harapkan dari adanya program raskin?

Bpk Manto : Kalau harapan saya beras yang didapat tidak dibagikan

secara merata dan semoga kualitas berasnya bisa lebih

bagus lagi.

Peneliti : Terima kasih atas waktunya pak, saya pamit dulu

Bpk Manto : Ya sama-sama.

Nama : Harto Miharjo/penerima raskin desa Borongan

Pekerjaan : Buruh Tani

Umur : 78 Tahun

Pendidikan : Tidak Tamat SD

Lama Menerima Raskin : ± 10 Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

Peneliti : Selamat sore pak, maaf mengganggu sebentar?

Bpk Harto Miharjo : Mari silahkan masuk mas

Peneliti : Saya Istadi maksud kedatangan saya kesini ingin mencari

informasi berkenaan dengan program beras miskin. Untuk

itu saya mohon kesediaan bapak untuk menjadi responden

saya?

Bpk Harto : Ya, yang ingin ditanyakan apa saja?

Peneliti : Seberapa sering bapak membeli pakaian baru?

Bpk Harto : Kalau membeli pakaian baru paling ya pas mau lebaran

mas itu saja yang membelikan anak saya.

Peneliti : Seberapa sering bapak mengkonsumsi daging/susu/ayam?

Bpk Harto : Kalau mengkonsumsi daging ayam ya paling seminggu

sekali mas.

Peneliti : Apakah ada petugas yang datang untuk melakukan

pendataan penerima raskin?

Bpk Harto : Yang melakukan pendataan dari pak RT mas dan

menyerahkan kartu raskin.

Peneliti : Apakah kartu raskin tersebut digunakan untuk identitas

pengambilan beras?

Bpk Harto : Ya, pada saat pengambilan beras petugas kelurahan

menandatangani kartu raskin dibagian belakang.

Peneliti : Berapa kg beras yang diterima pak?

Bpk Harto : Beras yang diterima 15 kg mas.

Peneliti : Jatah beras tidak dibagi secara merata kepada warga lain?

Bpk Harto : Tidak mas.

Peneliti : Apakah ada sosialisasi mengenai pembagian raskin?

Bpk Harto : Sosialisasi tentang jumlah beras yang dibagikan dan harga

beras.

Peneliti : Dimana tempat pembagian beras dilakukan?

Bpk Harto : Tempat pembagian beras di kantor kelurahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

Peneliti : Berapa harga yang ditetapkan pada saat pembagian beras?

Bpk Harto : Harga beras Rp 1600.

Peneliti : Apakah bapak terbantu dengan adanya program raskin?

Bpk Harto : Saya sangat terbantu dengan adanya raskin, karena saya

dapat lebih menghemat uang untuk beli beras.

Peneliti : Apakah bapak mendukung program raskin ini?

Bpk Harto : Ya.

Peneliti : Terima kasih atas informasinya pak, saya permisi dulu

Bpk Harto : Ya silahkan.

Nama : Timan/penerima raskin desa Borongan

Pekerjaan : Buruh

Umur : 47 Tahun

Pendidikan : SMA

Lama Menerima Raskin : ± 7 Tahun

Peneliti : Selamat sore pak, maaf mengganggu sebentar

Bpk Timan : Tidak kok mas, ada keperluan apa mas?

Peneliti : Nama saya Istadi, kedatangan saya kesini untuk meminta

kesediaan bapak menjadi responden saya untuk skripsi

saya?

Bpk Timan : Ya silahkan, ingin Tanya tentang apa?

Peneliti : Apakah bapak mengetahui apa saja syarat-syarat menjadi

penerima raskin?

Bpk Timan : Setahu saya syarat menjadi penerima raskin yaitu

pendapatan dalam bekerja tidak menentu, rumah

temboknya belum diplester, lantai rumah masih dari tanah.

Peneliti : Bapak mengetahui syarat-syarat tersebut dari siapa ?

Bpk Timan : Dari pak RT

Peneliti : Darimanakah bapak mengambil sumber air?

Bpk Timan : Sumber air dirumah saya dari air ledeng.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

Peneliti : Apakah pernah ada petugas dari kecamatan/kabupaten

yang datang untuk melakukan pendataan penerima raskin?

Bpk Timan : Tidak ada, yang melakukan pendataan pak RT.

Peneliti : Apakah kartu raskin diserahkan kepada bapak?

Bpk Timan : Iya, yang menyerahkan kartu raskin pak RT.

Peneliti : Apakah menurut bapak pendistribusian beras kepada

penerima raskin sudah transparan?

Bpk Timan : Kalau dulu ada petugas dari kelurahan yang juga

menerima jatah beras, tetapi kalau sekarang beras semua

dibagikan kepada warga dan pamong desa tidak mendapat

jatah beras seperti dulu.

Peneliti : Berapa kg beras yang bapak terima?

Bpk Timan : Beras yang diterima 15 kg

Peneliti : Berapa harga beras yang ditetapkan?

Bpk Timan : Harga beras per kg-nya Rp 1600

Peneliti : Beras itu digunakan untuk apa saja pak?

Bpk Timan : Kalau kualitas berasnya bagus untuk makan sehari-hari

tetapi kalau kualitas beras baru jelek saya jual ke

pedagang.

Peneliti : Bila dijual di luar sekitar berapa pak?

Bpk Timan : Kalau berasnya dijual di luar laku sekitar Rp 50000 untuk

15 kg-nya

Peneliti : Apa manfaat utama yang didapatkan dari program raskin?

Bpk Timan : Ya dengan adanya raskin saya bisa lebih menghemat

pengeluaran uang untuk beli beras dan stok beras dirumah

tetap ada.

Peneliti : Apa yang bapak harapkan dari adanya program raskin?

Bpk Timan : Beras yang dibagikan kepada warga lebih banyak lagi

tidak hanya 15 kg, harga beras kalau bisa lebih murah lagi.

Peneliti : Terima kasih atas informasinya, saya permisi dulu pak

Bpk TIman : Ya silahkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

Nama : Suparto/penerima raskin desa Borongan

Pekerjaan : Buruh Tani

Umur : 57 Tahun

Pendidikan : SMA

Lama Menerima Raskin : ± 10 Tahun

Peneliti : Selamat sore pak

Bpk Suparto : Sore, ada keperluan apa mas kok datang sore-sore?

Peneliti : Saya Istadi pak, kedatangan saya kesini memohon

kesediaan bapak untuk menjadi responden saya dalam

penelitian saya?

Bpk Suparto : Ya silahkan

Peneliti : Apa pekerjaan bapak sehari-hari?

Bpk Suparto : Buruh

Peneliti : Berapa pendapatan bapak dalam sehari?

Bpk Suparto : Tidak menentu mas, kalau rata-rata dalam sehari kalau Rp

15000 ya dapat.

Peneliti : Apakah bapak mempunyai fasilitas buang air besar

sendiri?

Bpk Suparto : Punya ada dibelakang rumah

Peneliti : Apakah ada sosialisasi mengenai pembagian raskin?

Bpk Suparto : Ada mas, sosialisasi seputar jatah pembagian beras, dan

harga beras yang dibayarkan serta sistem pembayarannya.

Peneliti : Apakah penentuan tempat pembagian raskin dilakukan

musyawarah terlebih dahulu?

Bpk Suparto : Iya mas, hasil musyawarah dengan warga dan petugas,

tempat pembagian raskin ditetapkan di kantor kelurahan

Peneliti : Berapa kg beras yang dibagikan kepada masyarakat?

Bpk Suparto : Beras yang dibagikan sebanyak 15 kg.

Peneliti : Berapa harga yang ditetapkan pada saat pembagian beras?

Bpk Suparto : Harga yang ditetapkan Rp 1600 per kg-nya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

Peneliti : Setelah beras dibagikan apakah ada petugas dari

kecamatan/kabupaten yang melakukan pengecekan

kerumah bapak?

Bpk Suparto : Tidak ada, tapi kalau pengecekan saat pembagian beras di

kantor kelurahan kadang-kadang ada petugas kecamatan

yang mengawasi.

Peneliti : Apakah kartu raskin diserahkan kepada bapak?

Bpk Suparto : Ya

Peneliti : Siapa yang menyerahkan kartu raskin tersebut pak?

Bpk Suparto : Yang menyerahkan kartu raskin pak RT.

Peneliti : Apakah bapak mengetahui fungsi dari kartu raskin?

Bpk Suparto : Kata pak RT kartu raskin ini digunakan pada saat

pengambilan beras di kantor kelurahan.

Peneliti : Beras yang digunakan untuk apa saja pak?

Bpk Suparto : Kalau kualitas berasnya bagus ya untuk makan sehari-hari,

tetapi kalau pas jelek untuk pakan ayam atau dijual ke

pedagang mas.

Peneliti : Bagaimana tanggapan bapak terhadap program raskin?

Bpk Suparto : Kalau pelaksanaan program raskin belum begitu optimal

karena masyarakat masih banyak yang belum mengetahui

informasi mengenai program raskin ini terutama pada saat

pendataan penerima beras.

Peneliti : Apa yang bapak harapkan dari adanya program raskin ini?

Bpk Suparto : Ya kalau harapan saya kualitas berasnya bisa lebih bagus

lagi, jumlah beras yang dibagikan lebih banyak lagi dan

harganya bisa lebih murah.

Peneliti : Berhubung sudah agak malam saya pamit dulu pak

Bpk Suparto : Silahkan mas.

Nama : Jaiman Hadimartono/penerima raskin desa Nganjat

Pekerjaan : Buruh Tani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

Umur : 70 Tahun

Pendidikan : Tamat SD

Lama Menerima Raskin : ± 9 Tahun

Peneliti : Selamat sore pak

Bpk Jaiman : Sore mas ada keperluan apa mas?

Peneliti : Saya Istadi, maksud kedatangan saya kesini ingin mencari

informasi mengenai pelaksanaan raskin di desa Nganjat?

Bpk Jaiman : O..ya silahkan

Peneliti : Bagaimana bapak mengusahakan kesehatan dalam

keluarga?

Bpk Jaiman : Kalau ada anggota keluarga yang sakit diperiksakan ke

PUSKESMAS, atau bidan terdekat yang biayanya murah.

Peneliti : Bahan bakar apa yang digunakan untuk memasak sehari-

hari?

Bpk Jaiman : Untuk memasak sehari-hari keluarga saya menggunakan

kayu bakar dan minyak tanah.

Peneliti : Seberapa sering bapak dapat membeli pakaian baru dalam

setahun?

Bpk Jaiman : Saya melakukan pembelian pakaian jika lebaran sudah

dekat saja, kalau tidak yang beli dengan cara kredit mas.

Peneliti : Apakah ada sosialisasi mengenai pembagian raskin?

Bpk Jaiman : Sosialisasi dilakukan oleh pak RT berupa pemberitahuan

jumlah beras yang dibagikan dan harga beras yang

ditetapkan serta kartu yang digunakan untuk pengambilan

beras.

Peneliti : Berapa kg beras yang dibagikan pak?

Bpk Jaiman : Beras yang terima 10 kg mas karena beras di RT saya

dibagikan secara merata kepada masyarakat dan itu sudah

menjadi kesepakatan bersama.

Peneliti : Berapa harga yang ditetapkan pada saat pengambilan

beras?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

Bpk Jaiman : Harga yang ditetapkan Rp 1600 per kg-nya.

Peneliti : Apakah bapak mengetahui jadwal pembagian raskin jauh-

jauh hari?

Bpk Jaiman : Tidak, informasi mengenai pembagian raskin

diberitahukan sehari sebelum beras akan dibagikan.

Peneliti : Apakah bapak mengisi berita acara saat pelaksanaan

pembagian beras miskin?

Bpk Jaiman : Tidak, saya hanya datang ke kelurahan untuk mengambil

beras dan membayar uang kepada petugas setelah itu

pulang.

Peneliti : Apa yang anda harapkan dari adanya program raskin ini?

Bpk Jaiman : Semoga saja program raskin ini terus dilakukan bagi

masyarakat kecil. Ya kalau bisa kualitas beras bisa lebih

bagus lagi dan harganya lebih murah lagi.

Peneliti : Terima kasih atas informasinya pak saya pamit dulu

Bpk Jaiman : Iya sama-sama mas.

Nama : Juminem/penerima raskin desa Nganjat

Pekerjaan : Buruh Tani

Umur : 70 Tahun

Pendidikan : SD

Lama Menerima Raskin : ± 7 Tahun

Peneliti : Selamat sore bu, maaf mengganggu sebentar?

Bu Juminem : Tidak mas, mari silahkan masuk!

Peneliti : Baru pulang dari sawah ya bu?

Bu Juminem : Iya mas, ada keperluan apa mencari saya?

Peneliti : Begini bu, saya Istadi kedatangan saya kesini ingin

mencari informasi mengenai pelaksanaan raskin di desa

Nganjat, untuk itu saya mohon kesediaan ibu untuk saya

wawancarai?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

Bu Juminem : Ya

Peneliti : Seberapa sering ibu mengkonsumsi daging/susu/ayam?

Bu Juminem : Kalau saya mengkonsumsi daging ayam paling tidak 2

minggu sekali mas kalau pengen makan daging.

Peneliti : Dalam sehari ibu makan berapa kali?

Bu Juminem : Saya sehari makan 2-3 kali mas tetapi dengan lauk

seadanya.

Peneliti : Untuk memasak sehari-hari menggunakan apa bu?

Bu Juminem : Kalau memasak menggunakan kayu bakar dan minyak

tanah.

Peneliti : Apakah ada petugas dari kecamatan/kabupaten yang

datang kesini untuk melakukan pendataan penerima

raskin?

Bu Juminem : Tidak ada, yang melakukan pendataan pak RT

Peneliti : Apakah ada sosialisasi mengenai pembagian raskin?

Bu Juminem : ada, sosialisasi seputar jumlah beras yang dibagikan, harga

beras dan tempat pengambilan beras.

Peneliti : Berapa kg beras yang diterima bu?

Bu Juminem : Beras yang diterima 10 kg mas, karena beras dibagi secara

merata kepada warga lain.

Peneliti : Apakah kartu raskin diserahkan kepada ibu? Siapa yang

menyerahkan?

Bu Juminem : Kartu raskin diserahkan kepada saya, dan yang

menyerahkan kartu raskin pak RT.

Peneliti : Apakah ibu mengetahui jadwal pembagian raskin jauh-

jauh hari?

Bu Juminem : Informasi pembagian raskin diberitahukan sehari sebelum

beras dibagikan.

Peneliti : Apa yang ibu cukup terbantu dengan adanya program

raskin?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

Bu Juminem : Ya, dengan adanya raskin saya bisa lebih menghemat uang

untuk beli beras.

Peneliti : Terima kasih atas waktunya, saya permisi dulu bu

Bu Juminem : Silahkan mas.

Nama : Reso Dimejo/penerima raskin desa Turus

Pekerjaan : Buruh Tani

Umur : 70 Tahun

Pendidikan : Tidak Tamat SD

Lama Menerima Raskin: ± 9 Tahun

Peneliti : Selamat sore bu, maaf mengganggu sebentar?

Bu Reso : Tidak mas, silahkan masuk!

Peneliti : Begini bu, saya Istadi kedatangan saya kemari ingin mencari informasi

mengenai pelaksanaan program beras miskin. Untuk itu saya mohon

kesediaan ibu untuk menjadi responden saya?

Bu Reso : Ya

Peneliti : Apakah ibu mengetahui syarat-syarat menerima beras miskin?

Bu Reso : Kata pak RT syarat menjadi penerima beras mempunyai penghasilan

yang tidak menentu, dinding rumah memakai bambu atau belum

diplester.

Peneliti : Darimanakah ibu mengambil sumber air?

Bu Reso : Sumber air dari sumur disamping rumah mas

Peneliti : Apakah sumber utama penghasilan ibu?

Bu Reso : Buruh sawah, kalau penghasilan sehari sekitar Rp 15000

Peneliti : Apakah kartu raskin diserahkan kepada ibu? Siapa yang

menyerahkan?

Bu Reso : Iya, yang menyerahkan pak RT.

Peneliti : Berapa kg beras yang ibu terima?

Bu Reso : Beras yang diterima 10 kg, sudah kesepakatan warga bahwa beras

dibagikan secara merata kepada warga lain.

Peneliti : Apakah ada sosialisasi mengenai pembagian beras miskin?

Bu Reso : Ada, sosialisasi mengenai jumlah beras dan harga beras.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

Peneliti : Apakah ibu mendukung program beras miskin?

Bu Reso : Ya, dengan adanya raskin saya mempunyai cadangan beras yang

cukup untuk kebutuhan makan sehari-hari.

Peneliti : Terima kasih atas waktunya, saya pamit dulu.

Nama : Manto Suwiryo/penerima raskin desa Turus

Pekerjaan : Buruh Tani

Umur : 58 Tahun

Pendidikan : SMP

Lama Menerima Raskin: ± 8 Tahun

Peneliti : Selamat sore pak, maaf mengganggu sebentar

Bpk Manto : Tidak mas, ada keperluan apa?

Peneliti : Saya Istadi, maksud kedatangan saya kesini ingin meminta bapak

untuk menjadi responden saya tentang pelaksanaan raskin di desa

Turus?

Bpk Manto : Ya, yang ingin ditanyakan mengenai apa saja?

Peneliti : Berapa pendapatan bapak dalam sehari?

Bpk Manto : Tidak menentu mas, kalau pas buruh mencangkul sehari Rp 15000

dapat, tapi pas tidak ada ya menggarap sawah orang.

Peneliti : Seberapa sering bapak membeli pakaian baru dalam setahun?

Bpk Manto : Setahun sekali pas mau lebaran.

Peneliti : Apakah kartu raskin diserahkan kepada bapak?

Bpk Manto : Kartu raskin diserahkan kepada saya

Peneliti : Bapak tahu fungsi kartu raskin?

Peneliti : Setahu saya kartu raskin ini digunakan untuk mengambil raskin dan

bukti pengambilan beras.

Peneliti : Berapa kg beras yang bapak terima?

Bpk Manto : Beras yang diterima 10 kg

Peneliti : Apakah ada petugas dari kecamatan/kabupaten yang melakukan

pengawasan pada saat pembagian beras?

Bpk Manto : Kadang-kadang ada petugas kecamatan yang datang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

Peneliti : Bagaimana tanggapan bapak terhadap program raskin?

Bpk Manto : Program raskin membantu saya dalam mencukupi kebutuhan pangan

sehingga saya bisa lebih menghemat uang untuk beli beras dan dapat

dialihkan untuk membayar sekolah anak.

Peneliti : Terima kasih atas waktunya pak, saya permisi dulu

Nama : Joko Triyono/penerima raskin desa Turus

Pekerjaan : Buruh Pabrik

Umur : 40 Tahun

Pendidikan : SMA

Lama Menerima Raskin: ± 5 Tahun

Peneliti : Selamat sore pak, maaf mengganggu sebentar

Bpk joko : Tidak, ada keperluan apa mas?

Peneliti : Saya Istadi, kedatangan saya kesini untuk meminta kesediaan bapak

untuk menjadi responden saya?

Bpk Joko : Ya

Peneliti : Berapa penghasilan bapak dalam sebulan?

Bpk Joko : Gaji dari pabrik sekitar Rp 400000 mas.

Peneliti : Apakah ada petugas yang melakukan pengecekan kerumah bapak

setelah raskin dibagikan?

Bpk Joko : Tidak ada

Peneliti : Apakah terjadi antrian pada saat pengambilan beras?

Bpk Joko : Terjadi antrian tetapi tertib dan tidak terjadi kericuhan

Peneliti : Berapa kg beras yang bapak terima?

Bpk Joko : Beras yang diterima 10 kg sedang yang 5 kg dibagikan kepada warga

lain karena sudah kesepakatan bersama

Peneliti : Apa bapak mendukung program beras miskin/sebaliknya?

Bpk Joko : Mendukung, dengan adanya raskin saya bisa menghemat uang untuk

beli beras dan uang tersebut dapat digunakan untuk membayar

sekolah anak saya.

Peneliti : Terima kasih atas waktunya, saya pamit dulu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

Nama : Sudarman/Penerima raskin desa Turus

Pekerjaan : Buruh Tani

Umur : 50 Tahun

Pendidikan : SMA

Lama Menerima Raskin: ± 7 Tahun

Peneliti : Selamat sore pak, maaf mengganggu sebentar

Sudarman : Tidak kok mas, mari silahkan masuk

Peneliti : Saya Istadi pak, maksud kedatangan saya kemari ingin

meminta kesediaan bapak untuk saya wawancarai

mengenai pelaksanaan program beras miskin?

Bpk Sudarman : Ya silahkan

Peneliti : Bagaimana bapak mengusahakan kesehatan bagi keluarga

jika ada anggota keluarga yang sakit?

Bpk Sudarman : Kalau ada yang sakit diperiksakan di Puskesmas karena

lebih murah hanya Rp 2000

Peneliti : Apakah kartu raskin diserahkan kepada bapak?

Bpk Sudarman : Ya

Peneliti : Berapa kg beras yang bapak terima?

Bpk Sudarman : Sama dengan warga lainnya yaitu 10 kg

Peneliti : Apakah pernah terjadi kecurangan dalam pembagian

beras?

Bpk Sudarman : Belum pernah ada

Peneliti : Apa tanggapan bapak dengan adanya program Raskin ini?

Bpk Sudarman : Program Raskin ini belum begitu tepat sasaran, karena

masih banyak warga miskin yang belum menerima Raskin.

Peneliti : Apakah bapak mendukung program raskin?

Bpk Sudarman : Kalau saya biasa saja, dengan ada atau tidak ada raskin

sama saja saya tetap bisa membeli beras

Nama : Harjanto/penerima raskin desa Kapungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

Pekerjaan : Buruh

Umur : 50 Tahun

Pendidikan : SMA

Lama Menerima Raskin : ± 6 Tahun

Peneliti : Selamat sore pak, maaf mengganggu sebentar?

Bpk Harjanto : Tidak kok, ada keperluan apa mas?

Peneliti : Saya Istadi, kedatangan saya kesini meminta kesediaan bapak untuk

menjadi responden saya tentang pelaksanaan raskin?

Bpk Harjanto : Ya, yang dicari informasi seputar apa saja?

Peneliti : Apakah bapak mengetahui syarat-syarat penerima raskin?

Bpk Harjanto : Tahu, syarat-syarat penerima raskin yaitu penghasilan tidak

menentu, lantai rumah masih tanah, tidak mempunyai kemampuan

untuk berobat ke dokter/rumah sakit.

Peneliti : Berapa kg beras yang bapak terima?

Bpk Harjanto : Beras yang diterima 10 kg sedangkan yang sisanya dibagi dengan

warga lain, karena beras dibagi secara merata kepada masyarakat.

Peneliti : Apakah pernah ada masalah pada saat pembagian beras?

Bpk Harjanto : Untuk pembagian beras di kantor kelurahan tidak pernah ada

masalah.

Peneliti : Apakah menurut bapak program raskin ini sudah tepat sasaran?

Bpk Harjanto : Menurut saya belum, masih banyak warga miskin yang belum

terdaftar sebagai penerima raskin.

Peneliti : Apa yang bapak harapkan dengan adanya program raskin ini?

Bpk Harjanto : Semoga saja program raskin ini terus dilakukan karena dengan

adanya raskin kebutuhan beras di keluarga saya dapat tercukupi.

Peneliti : Terima kasih atas waktunya, saya pamit dulu

Nama : Ny.Tugiyem Arjo Sumarto/penerima raskin desa Kapungan

Pekerjaan : Buruh Tani

Umur : 60 Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

Pendidikan : SMP

Lama Menerima Raskin: ± 10 Tahun

Peneliti : Selamat sore bu, maaf mengganggu sebentar

Bu Tugiyem : Tidak kok mas, mari silahkan masuk!

Peneliti : Saya Istadi, kedatangan saya kesini memohon kesediaan ibu untuk

menjadi responden saya tentang pelaksanaan raskin?

Bu Tugiyem : Ingin tanya tentang apa tho mas?

Peneliti : Beras miskin yang diterima digunakan untuk apa saja bu?

Bu Tugiyem : Beras miskin ya digunakan untuk dimakan sehari-hari mas.

Peneliti : Tidak untuk dijual lagi bu berasnya?

Bu Tugiyem : Kalau dijual cuma murah, mendingan kalau dipakai sendiri.

Peneliti : Berapa kg beras yang ibu terima?

Bu Tugiyem : Beras yang diterima 10 kg soalnya sudah kesepakatan dengan warga

bahwa beras dibagi rata kepada warga lain.

Peneliti : Apa pekerjaan ibu sehari-hari?

Bu Tugiyem : Pekerjaan sehari-hari cuma jadi buruh sawah mas.

Peneliti : Berapa penghasilan dalam sehari bu?

Bu Tugiyem : Kalau ada yang nyuruh buruh sehari bisa dapat Rp 15000.

Peneliti : Apa yang ibu harapkan dari adanya raskin ini?

Bu Tugiyem : Semoga kualitas dari beras bisa lebih baik lagi, dan jatah beras bisa

ditambah lagi.

Peneliti : Terima kasih, saya pamit dulu bu.

Nama : Mulyadi/penerima raskin desa Kapungan

Pekerjaan : Buruh Pabrik Kayu

Umur : 35 Tahun

Pendidikan : STM

Lama Menerima Raskin : ± 5 Tahun

Peneliti : Selamat sore pak, Saya Istadi kedatangan saya kesini ingin

mengadakan wawancara dengan bapak seputar beras miskin?

Bpk Mulyadi : Ya silahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

Peneliti : Apakah ada sosialisasi mengenai pembagian beras miskin?

Bpk Mulyadi : Ada, sosialisasi mengenai harga beras, jatah beras, dan tempat

pembagian beras.

Peneliti : Berapa kg beras yang bapak terima?

Bpk Mulyadi : Beras yang diterima 5 kg.

Peneliti : Berapa harga yang ditetapkan pada saat pembagian raskin?

Bpk Mulyadi : Harga beras Rp 1600 per kg-nya.

Peneliti : Apakah ada petugas yang datang untuk melakukan pengecekan

setalah beras dibagikan?

Bpk Mulayadi : Tidak ada petugas yang datang

Peneliti : Darimanakah bapak mengambil sumber air?

Bpk Mulyadi : Dari sumur di samping rumah

Peneliti : Apakah bapak mengetahui jadwal pembagian raskin jauh-jauh hari?

Bpk Mulyadi : Tidak, informasi beras pembagian beras diberitahukan sehari

sebelum beras dibagikan. Yang memberi tahu pak RT

Peneliti : Apa manfaat utama yang bapak peroleh dari program raskin?

Bpk Mulyadi : Saya bisa lebih menghemat uang dan tidak lagi utang beras pada

tetangga.

Peneliti : Apakah bapak mendukung program Raskin?

Bpk Mulyadi : Ya

Peneliti : Terima kasih atas informasinya pak, saya pamit dulu.

Nama : Atmo Rejo/penerima raskin desa Kapungan

Pekerjaan : Buruh Tani

Umur : 73 Tahun

Pendidikan : SD

Lama Menerima Raskin : ± 10 Tahun

Peneliti : Selamat sore pak, maaf mengganggu sebentar

Bpk Atmo : Mari silahkan masuk mas, ada keperluan apa?

Peneliti : Saya Istadi, kedatangan saya kesini ingin meminta kesediaan bapak

untuk menjadi responden saya mengenai pelaksanaan program raskin?

Bpk Atmo : Ya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

Peneliti : Apakah bapak mempunyai tanah sawah/barang modal lain yang bisa

dijual?

Bpk Atmo : Tidak mas, saya cuma menjadi buruh dan penggarap sawah milik

tetangga. Nanti kalau panen saya mendapat bagian setengahnya.

Peneliti : Bahan bakar apa yang bapak gunakan sehari-hari untuk memasak?

Bpk Atmo : Untuk memasak saya menggunakan kayu bakar dan minyak tanah.

Peneliti : Apakah ada petugas yang datang kerumah bapak untuk melakukan

pendataan penerima raskin?

Bpk Atmo : Tidak ada petugas yang datang. Setahu saya yang mendata pak RT

Peneliti : Apakah tempat pembagian raskin di musyawarahkan terlebih dahulu

dengan warga dan petugas?

Bpk Atmo : Ya, hasil musyawarah menetapkan pembagian raskin di kantor

kelurahan.

Peneliti : Berapa kg beras yang bapak terima?

Bpk Atmo : Beras yang saya terima sebanyak 10 kg.

Peneliti : Apakah bapak cukup terbantu dengan program raskin?

Bpk Atmo : Ya, dengan adanya raskin saya bisa lebih menghemat uang untuk beli

beras.

Peneliti : Terima kasih atas informasinya.

Nama : Darmanto/penerima raskin desa Keprabon

Pekerjaan : Pande Besi

Umur : 40 Tahun

Pendidikan : SMA

Lama Menerima Raskin : ± 8 Tahun

Peneliti : Selamat sore pak, maaf mengganggu sebentar

Bpk Darmanto : Mari silahkan masuk mas, ada keperluan apa?

Peneliti : Saya Istadi, kedatangan saya kemari ingin meminta kesediaan bapak

untuk wawancara mengenai pelaksanaan program raskin di desa

Keprabon?

Bpk Darmanto : Ya silahkan saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

Peneliti : Sebagai tukang pande besi berapa pendapatan bapak dalam sehari?

Bpk Darmanto : Tidak mesti mas, kalau rata-rata sehari bisa dapat uang Rp 20000

Peneliti : Rumah yang bapak tempat ini membuat sendiri atau warisan dari

orang tua pak?

Bpk Darmanto : Rumah ini warisan dari kedua orang tua saya

Peneliti : Dari manakah bapak mengambil sumber air?

Bpk Darmanto : Sumber air dari sumur mas

Peneliti : Apakah ada petugas yang datang untuk melakukan pendataan?

Bpk Darmanto : Pak RT yang melakukan pendataan mas

Peneliti : Apakah kartu raskin diserahkan kepada bapak? Siapa yang

menyerahkan?

Bpk Darmanto : Ya diserahkan kepada saya. Yang menyerahkan pak RT

Peneliti : Apakah menurut anda pelaksanaan program raskin sudah tepat

sasaran?

Bpk Darmanto : Belum, masih ada warga miskin yang belum terdaftar sebagai

penerima raskin, dan beras masih dibagikan secara merata.

Peneliti : Apakah ada petugas dari kecamatan/kabupaten yang melakukan

pengawasan pada saat pembagian raskin?

Bpk Darmanto : Pernah ada petugas kecamatan/kabupaten yang datang melakukan

pengawasan.

Peneliti : Kapan pak petugas tersebut datang?

Bpk Darmanto : Kalau petugas dari kabupaten sekitar 1 tahun yang lalu.

Peneliti : Yang dilakukan petugas itu apa saja pak?

Bpk Darmanto : Mengecek jatah beras yang dibagikan kepada warga, dan memeriksa

kartu raskin.

Peneliti : Apa yang anda harapkan dari program raskin?

Bpk Darmanto : Semoga program raskin terus dilanjutkan, dan jatah beras kalau bisa

ditambah lagi tidak hanya 15 kg.

Peneliti : Terima kasih atas informasinya. Saya permisi dulu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

Nama : Manto Miharjo/penerima raskin desa Keprabon

Pekerjaan : Buruh Tani

Umur : 60 Tahun

Pendidikan : SMP

Lama Menerima Raskin : ± 10 Tahun

Peneliti : Selamat sore pak, maaf mengganggu sebentar

Bpk Manto : Tidak kok mas, ada keperluan apa datang kerumah saya?

Peneliti : Apakah ada petugas yang datang kerumah bapak untuk melakukan

pendataan penerima raskin?

Bpk Manto : Tidak ada, yang datang cuma pak RT memberikan kartu raskin

Peneliti : Berapa kg beras yang bapak terima?

Bpk Manto : Beras yang diterima cuma 10 kg, sedang yang 5 kg untuk warga lain

karena beras dibagi rata

Peneliti : Apakah pernah terjadi kecurangan dalam pembagian beras?

Bpk Manto : Tidak ada

Peneliti : Apakah pernah ada kericuhan saat pembagian beras?

Bpk Manto : Tidak pernah

Peneliti : Apa Manfaat utama yang bapak peroleh dari program raskin ini?

Bpk Manto : Saya tidak lagi kekurangan stok beras dan lebih bisa menghemat

uang untuk beli beras.

Peneliti : Terima kasih atas bantuannya

Nama : Jamiatun/penerima raskin desa Keprabon

Pekerjaan : Buruh Tani

Umur : 50 Tahun

Pendidikan : SMA

Lama Menerima Raskin : ± 8 Tahun

Peneliti : Selamat sore bu, maaf mengganggu sebentar

Bu Jamiatun : Mari silahkan masuk mas, ada keperluan apa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

Peneliti : Saya Istadi, maksud kedatangan saya kesini ingin meminta

kesediaan ibu untuk menjadi responden saya tentang program

raskin?

Bu Jamiatun : Ya

Peneliti : Berapa kg beras yang ibu terima?

Bu Jamiatun : Beras yang diterima 10 kg mas.

Peneliti : Apakah menurut ibu peksanaan program beras miskin sudah tepat

sasaran?

Bu Jamiatun : Belum, karena masih banyak warga miskin yang belum terdaftar

sebagai penerima raskin. Masalah pendataan juga belum transparan.

Peneliti : Berapa harga beras yang ditetapkan pada saat pembagian?

Bu Jamiatun : Harga beras yang ditetapkan Rp 1600 per kg-nya

Peneliti : Apakah ada sosialisasi mengenai pembagian raskin?

Bu Jamiatun : Ada, yang melakukan sosialisasi pak RT pada saat rapat dengan

warga. Sosialisasi mengenai jumlah dan harga beras.

Peneliti : Apa harapan ibu tentang pelaksanaan program raskin?

Bu Jamiatun : Semoga program beras miskin ini terus dilanjutkan untuk

masyarakat miskin seperti saya.

Peneliti : Terima kasih atas bantuannya bu, saya pamit dulu.

Nama : Winardi/penerima raskin desa Keprabon

Pekerjaan : Buruh

Umur : 40 Tahun

Pendidikan : SMA

Lama Menerima Raskin : ± 5 Tahun

Peneliti : Selamat sore pak

Bpk Winardi : Sore, ada keperluan apa mas?

Peneliti : Saya Istadi, kedatangan saya kesini ingin melakukan wawancara

dengan bapak mengenai pelaksanaan program raskin?

Bpk Winardi : Ya, ingin tanya seputar apa saja mas?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

Peneliti : Rumah yang bapak tempati ini membangun sendiri atau rumah

warisan dari orang tua?

Bpk Winardi : Rumah warisan dari orang tua

Peneliti : Untuk memasak sehari-hari bapak menggunakan bakar apa?

Bpk Winardi : Menggunakan kayu bakar dan kompor minyak tanah.

Peneliti : Apakah ada petugas yang melakukan pengawasan pada saat

pembagian raskin?

Bpk Winardi : Pernah ada petugas dari kecamatan dan kabupaten yang dating tapi

sudah lama sekali.

Peneliti : Apabila bapak sedang sakit apakah boleh beras diambil orang lain

pak?

Bpk Winardi : Boleh, yang penting membawa kartu raskin.

Peneliti : Apa manfaat utama yang bapak peroleh dari program raskin ini?

Bpk Winardi : Manfaatnya, saya bisa lebih menghemat uang untuk membeli beras.

Selain itu stok beras dirumah selalu bisa tercukupi.

Peneliti : Terima kasih atas bantuannya, saya pamit dulu

Nama : Ny Karso Dinomo/penerima raskin desa Keprabon

Pekerjaan : Buruh Tani

Umur : 72 Tahun

Pendidikan : SD

Lama Menerima Raskin : ± 12 Tahun

Peneliti : Selamat sore bu, maaf mengganggu sebentar

Bu Karso : Tidak kok mas, mari silahkan masuk.

Peneliti :Begini bu, saya Istadi kedatangan saya kesini ingin meminta

kesediaan ibu untuk saya wawancarai seputar pelaksanaan raskin?

Bu Karso : Ya boleh

Peneliti : Sendirian ya bu dirumah?

Bu Karso : Ya mas, anak saya sudah berkeluarga sendiri dan bekerja di Jakarta.

Peneliti : Apakah kartu raskin diserahkan kepada ibu?

Bu Karso : Iya, pak RT yang datang kesini dan menyerahkan kartu raskin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

Peneliti : Berapa kg beras yang diterima bu?

Bu Karso : Beras yang diterima 10 kg mas, soalnya dibagi secara merata.

Peneliti : Bila sakit berobatnya kemana bu?

Bu Karso : Ke PUSKESMAS cari yang murah

Peneliti : Apa yang ibu harapkan dari program beras miskin ini?

Bu Karso : Ya kepinginnya program raskin tetap bisa berjalan terus dan jumlah

berasnya ditambah aja

Peneliti : Terima kasih atas bantuannya bu, saya pamit dulu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Recommended