+ All Categories
Home > Documents > baixardoc - LAPORAN KASUS HIDROKEL

baixardoc - LAPORAN KASUS HIDROKEL

Date post: 13-Nov-2023
Category:
Upload: khangminh22
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
10
BAB 1 LAPORAN KASUS HIDROKEL PADA ANAK 1. IDENTITAS PENDERITA Nama : An. MA Umur : 3,5 tahun Anak ke : 2 Alamat : Nisam Agama : Islam Suku : Aceh No MR : 03-44-23 Tanggal masuk : 23-04-2013 Tanggal pemeriksaan : 24-04-2013 2. IDENTITAS KELUARGA AYAH Nama : Tn. Am Umur : 35 thn Jenis kelamin : laki-laki Suku : Aceh Agama : Islam Alamat : Nisam Pekerjaan : Pedagang IBU Nama : Ny. Mn Umur : 29 thn Jenis kelamin : perempuan Suku : Aceh Agama : Islam Alamat : Nisam Pekerjaan : Ibu rumah tangga 3. ANAMNESA 1
Transcript

BAB 1

LAPORAN KASUS HIDROKEL PADA ANAK

1. IDENTITAS PENDERITA

Nama : An. MA

Umur : 3,5 tahun

Anak ke : 2

Alamat : Nisam

Agama : Islam

Suku : Aceh

No MR : 03-44-23

Tanggal masuk : 23-04-2013

Tanggal pemeriksaan : 24-04-2013

2. IDENTITAS KELUARGA

AYAH

Nama : Tn. Am

Umur : 35 thn

Jenis kelamin : laki-laki

Suku : Aceh

Agama : Islam

Alamat : Nisam

Pekerjaan : Pedagang

IBU

Nama : Ny. Mn

Umur : 29 thn

Jenis kelamin : perempuan

Suku : Aceh

Agama : Islam

Alamat : Nisam

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

3. ANAMNESA 1

• Keluhan utama : benjolan di testis sebelah kanan

• Keluhan tambahan : batuk

• Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dari poli dengan keluhan benjolan di testis sebelah kanan sejak 15 hari

yang lalu. Benjolan dirasakan semakin membesar. Os tidak mengeluh nyeri dan menyangkal

benjolan keluar masuk serta semakin membesar ketika batuk atau mengejan.

Os juga merasakan batuk kering sejak 2 hari sebelum masuk ke rumah sakit.

• Riwayat Penyakit Dahulu:

Pasien tidak pernah menderita penyakit ini sebelumnya

• Riwayat Penyakit Keluarga

Didalam keluarga pasien, tidak ada yang mengalami penyakit seperti yang os alami.

4. PEMERIKSAAN FISIK (TANGGAL 24-04-2013)

• STATUS PRESENT

• Keadaan umum : sedang

• Kesadaran : compos mentis

• Tekanan darah : -

• Nadi : 80x/ menit

• Respirasi : 28x/ menit

• Suhu : 37, 8 derajat celcius

• Berat badan sekarang : 10,8 kg

• STATUS GENERALIS

KULIT

• Warna : sawo matang

• Turgor : cepat kembali

• Sianosis : (-)

• Ikterus : (-)

• Oedema : (-)

• Anemis : (-)

KEPALA

• Rambut : hitam, ikal, sukar dicabut

2

• Wajah : simetris, oedema (-), deformitas (-)

• Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

• Pupil : bulat dan isokor

• Telinga : serumen (+/+)

• Hidung : sekret (-/-), NCH (-/-)

• Bibir : bibir pucat (-), mukosa basah (+)

• Lidah : hipersaliva (-)

• Tonsil : sulit dinilai

• Faring : sulit dinilai

LEHER

• Inspeksi : simetris

• Palpasi : pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-)

THORAX

• Inspeksi

Bentuk dada : simetris

Pernafasan : abdominalthorakal, retraksi intercostal (-), retraksi epigastrium (-)

Jantung

• Inspeksi : iktus kordis terlihat (-)

• Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V, 1 cm medial línea midclavicula

sinistra

• Perkusi : batas-batas jantung

Atas : ICR III

Kiri : linea midclavicularis sinistra

Kanan : linea parasternal dextra

• Auskultasi : BJ 1> BJ 2, normal, murmur (-), gallop (-)

ABDOMEN

• Inspeksi : simetris, distensi (-), vena kolateral (-)

• Palpasi : nyeri tekan (-), rigidity muscular abdomen (-)

Hepar : tidak teraba

Lien : tidak teraba

Ginjal : ballotement negatif

3

• Perkusi : timpani, shifting dullness (-)

• Auskultasi : peristaltik (+)

GENETALIA

Inspeksi : testis asimetris, benjolan di skrotum (dextra)

Palpasi : konsistensi benjolan lunak, mobile. Nyeri tekan (-), ukuran 4x5 cm.

Gambar 1. Pemeriksaan transiluminasi pada hidrokel

5. DIAGNOSA BANDING

• Hidrokel

• Varikokel

• Torsi testis

• Spermatokel

• Hematokel

• HIL

• Tumor testis

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Urin darah rutin, roentgen thorax.

7. DIAGNOSA

Hidrokel

8. PLANNING

• Rencana operasi tanggal 24-04-2013 dengan dr. Mufrizal, Sp. B

4

9. LAPORAN OPERASI

• Insisi di abdominal panel

• Didapatkan kantung kanalis vaginalis berisi cairan (+)

• Dilakukan ligasi tinggi, cairan kurang lebih 5 cc (+)

• Rawat perdarahan

• Tutup lapis demi lapis

10. PROGNOSA

• Quo ad vitam : dubia ad bonam

• Quo ad functionam : dubia ad bonam

• Quo ad sanactionam : dubia ad bonam

11. KEADAAN PULANG

Pasien pulang pada tanggal 26 April 2013 dengan keadaan pasien tidak nyeri pada bekas

operasi dan bengkak bekurang.

FOLLOW UP

Tanggal S O A Terapi

24-04-2013 Persiapan operasi

Keadaan pasien:

Pasien puasa sejak

malam hari,

Benjolan di kantung

skrotum sebelah

kanan, batuk.

Sensorium : CM

T : 37,7

HR : 67x/ menit

RR : 38x/ menit

Hidrokel - IVFD Ringer Laktat

12 gtt/ i

Tanggal S O A Terapi

25-04-2013 Nyeri (+), bengkak (+),

flatus (+), BAB (+)

Sensorium : CM

T : 36

HR : 77x/ menit

RR : 28x/ menit

Tetanus IVFD RL 20 gtt/i

Inj cefotaxime 300

mg/ 8jam

Inj novaldo 125 mg/

8jam

Inj ondancetron 1/3

amp/ 8 jam

GV H+3

Puasa 6 jam post op

5

Tanggal S O A Terapi

26-04-2013 Batuk, nyeri (-),

bengkak (+)

Sensorium : CM

T : 36

HR : 77x/ menit

RR : 28x/ menit

Post op

hidrokel

H+2

IVFD RL 20 gtt/i

Inj cefotaxime 300 mg/

8jam

Inj novaldo 125 mg/

8jam

Inj ondancetron 1/3 amp/

8 jam

Ambroxol 3x cth 1

Tanggal S O A Terapi

26-04-2013 Batuk, nyeri (-),

bengkak berkurang,

luka kering, GV (+)

Sensorium : CM

T : 36

HR : 77x/ menit

RR : 28x/ menit

Post op

hidrokel

H+3

IVFD RL 20 gtt/i

Inj cefotaxime 300 mg/

8jam

Inj novaldo 125 mg/

8jam

Inj ondancetron 1/3 amp/

8 jam

Ambroxol 3x cth 1

Tanggal S O A Terapi

27-04-2013 Batuk, nyeri (-),

bengkak berkurang

Sensorium : CM

T : 36

HR : 77x/ menit

RR : 28x/ menit

Post op

hidrokel

H+4

IVFD RL 20 gtt/i

Inj cefotaxime 300 mg/

8jam

Inj novaldo 125 mg/

8jam

Inj ondancetron 1/3 amp/

8 jam

Ambroxol 3x cth 1

BAB II

6

DISKUSI

2.1 Anatomi Testis

Testis adalah organ genitalia pria yang terletak di skrotum. Ukuran testis pada orang

dewasa adalah 4×3×2,5 cm dengan volume 15-25 ml berbentuk ovoid. Kedua buah testis

terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis. Diluar tunika albuginea

terdapat tunika vaginalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis, serta tunika dartos.

Otot kremaster yang berada disekitar testis memungkinkan testis dapat digerakan mendekati

rongga abdomen untuk mempertahankan temperatur testis agar tetap stabil

Gambar 2. Anatomi testis

Secara histopatologis, testis terdiri atas kurang lebih 250 lobuli dan tiap lobulus terdiri

atas tubuli seminiferi. Di dalam tubulus seminiferus terdapat sel-sel spermatogenia dan sel

Sertoli, sedang diantara tubulus seminiferi terdapat sel-sel Leydig. Sel-sel spermatogenia

pada proses spermatogenesis menjadi sel spermatozoa. Sel-sel Sertoli berfungsi memberi

makanan pada bakal sperma, sedangkan sel-sel Leydig atau disebut sel interstisial testis

berfungsi dalam menghasilkan hormon testosteron. Sel-sel spermatozoa yang diproduksi di

tubuli seminiferi testis disimpan dan mengalami pematangan atau maturasi di epididimis,

setelah mature (dewasa) sel-sel spermatozoa bersama-sama dengan getah dari epididimis dan

vas deferens disalurkan menuju ke ampula vas deferens. Sel-sel itu setelah dicampur dengan

cairan-cairan dari epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, serta cairan prostat menbentuk

cairan semen atau mani.

Vaskularisasi

Testis mendapatkan darah dari beberapa cabang arteri, yaitu :7

1. Arteri spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta

2. Arteri deferensialis cabang dari arteri vesikalis inferior

3. Arteri kremasterika yang merupakan cabang arteri epigastrika.

Pembuluh vena yang meninggalkan testis berkumpul membentuk pleksus

Pampiniformis. Plesksus ini pada beberapa orang mengalami dilatasi dan dikenal sebagai

varikokel.

2.2 Definisi Hidrokel

Hidrokel adalah penumpukan cairan berbatas tegas yang berlebihan di antara lapisan

parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam

rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh

sistem limfatik di sekitarnya.

Gambar 3. Hidrokel

2.4 Etiologi

Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena belum

sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke

prosesus vaginalis atau belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam

melakukan reabsorbsi cairan hidrokel. Pada bayi laki-laki hidrokel dapat terjadi mulai dari

dalam rahim. Pada usia kehamilan 28 minggu ,testis turun dari rongga perut bayi ke dalam

skrotum, dimana setiap testis ada kantong yang mengikutinya sehingga terisi cairan yang

mengelilingi testis tersebut.

8

Gambar 4. Processus vaginalis yang belum menutup sempurna

Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder.

Penyebab sekunder dapat terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang

menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan di kantong hidrokel.

Kelainan pada testis itu mungkin suatu tumor, infeksi, atau trauma pada testis atau

epididimis. Kemudian hal ini dapat menyebabkan produksi cairan yang berlebihan oleh testis,

maupun obstruksi aliran limfe atau vena di dalam funikulus spermatikus.

2.5 Klasifikasi Hidrokel

1. Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis

a. Hidrokel Testis

Kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat diraba.

pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang hari.

b. Hidrokel Funikulus

Kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah cranial dari testis,

sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada diluar kantong hidrokel. Pada

anamnesis kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.

9

Gambar 5. Hidrokel non komunikans

c. Hidrokel Komunikan

Terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum

sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada anamnesis

kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah pada saat anak

menangis. Pada palpasi kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat

dimasukkan kedalam rongga abdomen.

Gambar 6. Hidrokel komunikans

2.6 Patofisiologi

Hidrokel adalah pengumpulan cairan pada sebagian prosesus vaginalis yang masih

terbuka. Kantong hidrokel dapat berhubungan melalui saluran mikroskopis dengan rongga

peritoneum dan berbentuk katup. Dengan demikian cairan dari rongga peritoneum dapat

masuk ke dalam kantong hidrokel dan sukar kembali ke rongga peritoneum. Pada kehidupan

fetal, prosesus vaginalis dapat berbentuk kantong yang mencapai scrotum.

Hidrokel disebabkan oleh kelainan kongenital (bawaan sejak lahir) ataupun

ketidaksempurnaan dari prosesus vaginalis tersebut menyebabkan tidak menutupnya

rongga peritoneum dengan prosessus vaginalis. Sehingga terbentuklah rongga antara

10


Recommended