Saidna Zulfiqar bin Tahir | RESUME: SPOKEN AND WRITTEN LANGUAGE 1
Book Resume
SPOKEN AND WRITTEN LANGUAGE(M.A.K. HALLIDAY)
By:
Saidna Zulfiqar Bin Tahir
ENGLISH DEPARTMENTGRADUATE PROGRAM
STATE UNIVERSITY OF MAKASSAR2013
Saidna Zulfiqar bin Tahir | RESUME: SPOKEN AND WRITTEN LANGUAGE 2
BAB I
PERKEMBANGAN BERBICARA
Asal-Usul
Apa yang membedakan bahasa manusia dan cara berkomunikasi makluk yang
lain? Sudah banyak percobaan untuk membuktikan bahwa kera dapat berujar atau
memperoleh bahasa manusia, meskipun alat-alat ucapnya tidak dibentuk untuk
menghasilkan suara bahasa/ujaran.
Analogi Perkembangan
Sebelum bahasa pertamanya, ada ‘bahasa anak’ dan bentuk dan fungsinya
hampir sama dengan langkah-langkah evolusioner pada apa yang disebut bahasa
sekarang ini.
Gerakan dengan Simbol dan dengan non symbol
Dalam usia 3 atau 4 minggu, bayi telah merespon dengan gerakan badannya,
lengan, kaki, dan juga lidah dan bibirnya. Aktivitas secara badaniah ini bukan disebut
bahasa. Colwyn Trevarthen (1978, 1979) yang pertama kali meneliti proses ini
menyebut gerakan lidah dan bibir bayi sebagai “pra-bicara”. Dia menyiapkan dirinya
untuk berbicara, pada 2 ketrampilan dasar. Pertama, dia akan menguasai penggunaan
alat-alat, dan kedua berbicara.
Bahasa Anak
Sebelum bayi dapat berbicara dengan bahasa yang lain, dia mulai dengan
menciptakan satu bahasa bagi dirinya – oleh dirinya dalam berinteraksi dengan
kelompok kecil yang juga belajar bersamanya.
Pada usia 7-8 bulan, dia siap melakukan gerakkan secara simbolik. Akan
tetapi dia tidak bisa langsung mulai menggunakan bahasa pertamanya: hal ini tidak
hanya dikarenakan dia belum bisa mengatur suara, sekalipun ini juga benar, tetapi
sebab yang lebih penting adalah dikarenakan dia belum bisa mengontrol bentuk dan
arti dari bahasa tersebut.
Bentuk Bahasa Anak
Fungsi pertama bahasa, berfungsi ‘melakukan’ disebut sebagai fungsi
pragmatis. Sedangkan kedua berfungsi ‘berfikir’. Nigel menggunakan
Saidna Zulfiqar bin Tahir | RESUME: SPOKEN AND WRITTEN LANGUAGE 3
kemampuannya untuk menciptakan makna sebagai cara melibatkan dirinya dengan
lingkungan, mengungkapkan perhatiannya, sehingga mulai berbicara secara
sistematis.
Bentuk bahasa anak menunjukkan dua simbol; keduanya sebagai alat untuk
bertindak dan sebagai alat refleksi pragmatik dan mathetik menyimpulkan bahwa
bahasa sebagai sumber untuk melakukan sesuatu dan belajar.
Interpretasi Evolusi
Beberapa faktor berperan dalam evolusi bahasa:
1. Bagaimana anak-anak mengambil /meniru suara yang jelas didengar dan
membentuknya dalam simbol protolinguistik
2. Kita dapat dengan mudah mengenali tiruan lainnya; bunyi suara bebek,
kucing atau pesawat
3. Ada kecenderungan yang sulit dipahami simbol pragmatik anak-anak
dalam memadukan bunyi nasal
4. Beberapa pandangan prosodik paralinguistik berkaitan dengan arti
tertentu.
Dari Bentuk Bahasa ke Bahasa
Perbedaan yang mendasar antara bahasa dan bentuk bahasa. Bahasa memiliki
tiga tingkatan yaitu makna yang ditandai dengan kata-kata, dan kemudian direkam
dalam suara. Dalam istilah linguistik ketiga tingkatan itu adalah: tingkatan semantik,
gramatikal, dan phonologi.
Pada bentuk bahasa atau protobahasa memiliki dua tingkatan yang terdiri dari
makna yang langsung ditandai dengan suara atau ekspresi atau gerakan. Namun
bentuk bahasa memiliki keterbatasan yaitu tidak dapat memahami lebih dari satu
benda pada saat bersamaan.
Saidna Zulfiqar bin Tahir | RESUME: SPOKEN AND WRITTEN LANGUAGE 4
BAB II
SISTEM PANULISAN
Gambar dan Simbol Tulisan
Aktivitas menulis dan mengambar merupakan sarana berkomunikasi. Menulis
merupakan sarana mempresentasikan visual dalam bentuk tulisan dan mengandung
bahasa, tetapi menggambar hanya mempresentasikan simbol sebagai sarana
komunikasi.
Bahasa memiliki tiga hal yang utama; makna, kata dan bunyi atau ucapan.
Saat ini bunyi dimodifikasi menjadi ekpresi, baik ekspresi dan bentuk bunyi atau
ucapan maupun tulisan. Tulisan dapat dibaca dengan keras, sedangkan gambar hanya
dapat dikomentari tetapi kita tidak dapat membacanya.
Dari Gambar ke Karakter
Menulis merupakan dua sistem semiotik yang bekerja bersamaan. Aktivitas
menulis dimulai ketika sebuah gambar di maknai sebagai bahasa. Gambar
mempresentasikan karakter dan karakter inilah yang dijabarkan dengan kata-kata.
Charactery, suku kata, abjad
Alfabet menyerupai suku kata yang simbolnya mewakili bunyi bukan kata, tetapi
mereka mewakili unit kecil bunyi bukan suku kata tapi fonem. Pada prinsipnya, satu
huruf mewakili satu fonem, dan itu kurang lebih terjadi pada abjad Yunani kuno.
Tingkat bahasaDiwakili
Lexico-gramatikal(susunan kata)
Fonologi(bunyi)
Unit linguistik
Tipe simbol
Tipe naskah
Kata ( morfem)
Karakter (Logo)
Charactery
Suku kata
Tanda suku kata
Daftar suku kata
Fonem
Huruf
AbjadSebagai fenomena umum, sistem penulisan semantik akan menjadi suatu
kemustahilan. Sistem semantik bahasa begitu kompleks, dengan begitu banyak
dimensi makna yang terlibat sehingga mereka tidak dapat mengurangi penulisan-
untuk alasan yang sama, sesungguhnya mereka tidak dapat menyatakan dalam
sebuah protolanguage.
Saidna Zulfiqar bin Tahir | RESUME: SPOKEN AND WRITTEN LANGUAGE 5
BAB III
BAHASA TULISAN
Apapun yang diucapkan juga dapat ditulis -bahwa menulis hanya alternatif
bentuk ekspresi berbicara.
Awal Penulisan
Fitur-fitur bahasa lisan dikenal sebagai fitur prosodi dan paralinguistik. Fitur
prosodi adalah bagian dari sistem linguistik yang sistematis dalam arti, seperti sumber
daya lainnya dalam tata bahasa, dan apa yang membedakannya dari sumber-sumber
lain (seperti akhiran) yang terdapat dalam berbicara, seperti intonasi.
Fitur paralinguistik juga bervariasi, tetapi tidak sistematis -bukan bagian dari
tata bahasa, namun variasi yang diucapkan pembicara menggunakan sinyal impor dari
apa yang dia katakan.
Tanda Baca
Fungsi kedua adalah simbol sebagai penanda. Hal ini tidak cukup untuk
menunjukkan kalimat telah selesai, tetapi juga penting untuk menunjukkan fungsinya.
Ada dua prinsip untuk memilih tanda baca sesuai dengan tata bahasa, dan tanda baca
sesuai dengan fonologi. Sebagian besar akan membuat perbedaan: asalkan klausa
cocok dengan kelompok nada, kedua akan keluar sama. Meskipun berbeda, dua
kemungkinan akan timbul.
Fungsi bahasa tulisan
Menulis berkembang untuk menanggapi kebutuhan yang muncul sebagai
akibat dari perubahan budaya. Keadaan tertentu yang menyebabkan perkembangan
penulisan adalah peristiwa yang kompleks dimana kelompok manusia berubah dari
satu pola kehidupan untuk pola yang lebih permanen.
Variasi dan bahasa tertulis
Selalu ada variasi bahasa dan variasi ini ada dua macam, sosial, dan
fungsional. Variasi sosial kita sebut Dialek, dialek adalah berbagai variasi berbicara
karena berasal dari, atau telah memilih untuk pindah ke suatu daerah, kelas sosial,
kasta, generasi, kelompok usia, group sex, atau lainnya yang relevan pengelompokan
dalam masyarakat. Variasi fungsional adalah apa yang kita namakan register.
Saidna Zulfiqar bin Tahir | RESUME: SPOKEN AND WRITTEN LANGUAGE 6
BAB IV
BAHASA LISAN: FITUR PROSODIC
Berbicara dan Transkripsi
Walaupun kita menggunakan istilah bahasa tulis. Ini tidak berarti bahwa hanya
ada satu variant. Tapi ada juga yang disebut modus tertulis yang digunakan secara
informal untuk menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan adalah sebuah teks yang
biasanya akan ditemukan secara tertulis. Di sisi lain ada juga yang disebut ‘bahasa
lisan’ yang orientasinya bukan hanya berbicara (ucapan). Bahasa lisan bisa juga
diwujudkan dalam bentuk dialog.
Intonasi dan irama
Menurut Joshua, intonasi adalah gerakan melodis, naik turunnya tekanan
suara dan irama adalah lantunan suara/pengaturan suara.
Fungsi tertentu intonasi dan irama adalah berkonstribusi dalam membuat
wacana, akan bervariasi dari satu bahasa ke bahasa yang lain. Umumnya pola dari
suku kata, tetapi tidak dengan sendirinya mengungkapkan perbedaan dalam arti.
Disisi lain, intonasi berfungsi dalam sistem leksikon-grammatical.
Intonasi Bahasa Inggris: Tonisitas dan Nada
Irama berhubungan erat dengan intonasi, karena merupakan suku kata yang
kuat yang membawa beban melodi. Ada beberapa prinsip dasar suku kata itu bisa
dikatakan kuat jika:
1. Kata-kata yang lebih dari satu suku kata memiliki aksen pada suku kata
tertentu, suku kata beraksen kuat, yang lain lemah.
2. Kata-kata dari suku kata adalah dia kuat bila bermakna leksikal tapi dia akan
lemah bila berwujud tata bahasa.
3. Setiap kata dari setiap suku kata, dari kata apapun, bisa menjadi kuat untuk
keunggulan khusus atau kontras.
Makna Nada
Naik turunnya suara memiliki makna tertentu. Walaupun nada bahasa
menggunakan perbedaan antara tekanan tinggi dan rendah. Dalam menggambarkan
makna, sistem intonasi selalu menggunakan tekanan suara yang dinamik.
Saidna Zulfiqar bin Tahir | RESUME: SPOKEN AND WRITTEN LANGUAGE 7
BAB V
BAHASA TULIS: LEXICAL DENSITY
Kompleksitas bahasa tulisan
Perbedaan antara bahasa tulisan dan berbicara merupakan salah satu dari
DENSITY: kepadatan (density) dengan informasi yang disajikan. Relatif antara satu
sama lain, bahasa tertulis lebih padat, sedangkan bahasa lisan tidak. Salah satu faktor
yang berkontribusi terhadap kepadatan ini adalah, kepadatan itu adalah fenomena
yang cukup kompleks, seperti yang kita akan temui jika mencoba untuk mengukurnya
dengan cara yang tepat. Dan salah satu kompleksitas sebagai ciri dari bahasa tulisan
yaitu Lexical Density.
Lexical Density: kepadatan leksikal
Perbedaan yang harus diakui saat ini adalah salah satu yang telah disebut:
bahwa antara unsur leksikal dan unsur gramatikal. Unsur leksikal sering disebut
'content word'. Secara teknis, content ini adalah ITEM (yaitu konstituen panjang
variabel) bukan sekedar kata-kata dalam arti biasa, karena dapat terdiri dari lebih dari
satu kata.
Sebagai perkiraan awal untuk mengukur kepadatan lexical, agar dapat
tergambarkan perbedaan antara Lexical dan Grammatical items secara sederhana
yaitu dengan memproses setiap kata sebagai suatu item yang berhubungan (relevant)
dan menghitung rasio item lexical dan grammatical.
Frekuensi
Kosakata setiap bahasa termasuk sejumlah kata yang frekwensinya sangat
tinggi, istilah ini sering digeneralisasi untuk fenomena kelas besar. Sebaliknya,
sebuah lexical item lebih rendah frekwensinya dalam sebuah bahasa yang
memberikan kontribusi yang sangat besar hubungannya. Hal ini juga merupakan
salah satu perbedaan antara lexical item dan kata.
Ukuran lain untuk mengetahui kepadatan leksikal
Ada satu yang jelas menonjol sebagai unit dimana makna diatur dan dibangun
bersama-sama, yaitu KLAUSUL. Klausa adalah unit tata bahasa di mana berbagai
jenis konstruksi semantik dibawa bersama-sama dan terintegrasi ke dalam
Saidna Zulfiqar bin Tahir | RESUME: SPOKEN AND WRITTEN LANGUAGE 8
keseluruhan. Pada bentuk 'kalimat' dalam tata bahasa akan kita gunakan KLAUSUL
KOMPLEKS, adalah apa yang menjadi sumber kalimat (secara tertulis).
Klausa
Klausa merupakan unit fungsional dengan konstruksi tiga makna: berfungsi
bersamaan (1) sebagai representasi fenomena pengalaman, karena ini ditafsirkan oleh
anggota budaya, (2) sebagai ekspresi fungsi bicara, melalui kategori suasana hati
dijelaskan dalam Bab 4, dan (3) sebagai pembawa pesan, yang diselenggarakan dalam
bentuk tema ditambah eksposisi.
Kata benda dan nominality
Pada dasarnya ada dua alasan, keduanya dapat ditemukan dalam tata bahasa
Inggris. Salah satunya adalah struktur kelompok nominal, yang lain adalah struktur
klausa.
Struktur kelompok nominal
Kelompok nominal terdiri dari induk kalimat yang mungkin mendahului
dan/atau diikuti dengan memodifikasi unsur-pra dan post modifier. Selain kata benda
yang menjadi induk kalimat, yang mewakili 'Thing' -kelas fenomena yang disebut-
juga ada fungsi lain.
Struktur klausa
Selain itu, ada struktur khusus dalam bahasa Inggris yang telah berkembang
sebagai sarana kemasan pesan dalam bentuk tematik yang diinginkan. Ini adalah apa
yang dalam tata bahasa formal disebut 'Cleft' dan konstruksi 'pseudo-cleft'.
Sebuah bahasa dengan kepadatan leksikal yang tinggi, diukur dalam jumlah
(dan beban informasi) item leksikal per klausa, dan kecenderungan yang kuat untuk
mengkodekan konten leksikal dalam bentuk nominal: di induk nomina, item-item
lainnya (kata benda dan kata sifat) dalam kelompok nominal, dan klausa yang
dibendakan. Ini adalah struktur nominal yang memberikan klausul elastisitas yang
sangat besar.
Saidna Zulfiqar bin Tahir | RESUME: SPOKEN AND WRITTEN LANGUAGE 9
BAB VI
BAHASA LISAN: KERUMITAN TATA BAHASA
Kelengkapan leksikal dalam bahasa Lisan
Jika kita membandingkan antara kosa kata satu sama lain, adalah salah satu
ciri dari bahasa tertulis ,dan juga bahasa lisan. Dasar dari perbedaan ini adalah,
bahasa tertulis merupakan fenomena sebagai produk. Bahasa lisan merupakan
fenomena sebagai proses. Dan ini sesuai dengan perbedaan antara menulis dan
berbicara.
Klausa Kompleks dalam Bahasa Lisan
Klausa kompleks Bahasa lisan yang dipakai adalah bagaimana tata bahasa
menunjukan (1) Itu dan (2) Bagaimana proses terjadi secara berurutan dan
kesemuanya terkait satu sama lain.
Beberapa ungkapan panjang dalam berbicara
Klausa kompleks adalah suatu yang sangat susah untuk dicapai. Karna untuk
mewujudkannya kempuan tata bahasa sangat diperlukan. Karna hal ini dibentuk
dengan kata-kata dan kelompok serta dengan klausa.
Dua Jenis Kompleksitas
Kompleksitas bahasa tertulis yang statis dan padat. dan dari bahasa lisan yang
dinamis dan rumit. Kerumitan tata bahasa mempengaruhi kepadatan leksikal.
Informasi yang sangat dikemas, kepadatan leksikal cenderung sangat sederhana
dalam struktur gramatikal mereka, sepanjang organisasi kalimat (klausa kompleks)
yang ada dalam cakupannya.
Menyalin Teks Lisan
Mengapa itu menjadi tren bahwa bahasa lisan sebagai hal yang terputus-putus
dan tidak berbentuk? Tampaknya ada tiga alasan utama untuk kesalah pahaman ini:
Pertama adalah bahwa sistem nilai budaya yang dianut. Kedua adalah bahwa ketika
seseorang berbicara menggunakan teks lisan, mereka memulainya dengan keragu-
raguan karna takut salah dalam memulai.
Saidna Zulfiqar bin Tahir | RESUME: SPOKEN AND WRITTEN LANGUAGE 10
BAB VII
BERBICARA, MENULIS, DAN BELAJAR
Perbedaan antara berbicara dan tulisan
Sebagai prinsip umum yang fundamental dan signifikan: semua bahasa
memiliki potensi yang sama untuk mengekspresikan makna. Tapi dalam prakteknya
setiap bahasa telah berkembang dalam budaya sendiri, dan setiap bahasa sama
baiknya disesuaikan untuk melayani kebutuhan (yaitu mengungkapkan makna)
budaya di mana ia berada.
Ada analogi dengan berbicara dan tulisan. Kita bisa mengidentifikasi tiga hal
di mana kita harus memenuhi syarat generalisasi bahwa bahasa lisan dan bahasa
tertulis adalah 'mengatakan hal yang sama':
1. Bahasa tulis tidak menggabungkan semua arti potensi bicara: ia
meninggalkan kontribusi prosodi dan paralinguistik. Ada juga efek timbal
balik tertentu: bahasa lisan tidak menunjukkan kalimat dan batas paragraf,
atau sinyal pindah ke kutipan langsung. Tapi busur ini berbeda: itu adalah
sinyal yang hilang, bukan fitur sendiri.
2. Bahasa lisan dan tulis dalam praktek digunakan dalam konteks yang
berbeda, untuk berbagai tujuan -meskipun jelas tumpang tindih.
3. Ketiga ada titik yang dibuat dalam bab terakhir, bahwa berbicara dan
tulisan memaksakan kisi-kisi yang berbeda pada pengalaman. Ada rasa di
mana mereka menciptakan realitas yang berbeda. Menulis menciptakan
dunia hal; berbicara menciptakan dunia yang terjadi.
Metafora gramatikal
Ada banyak contoh metafora gramatikal yang banyak dikaitkan dengan
berbicara. Beberapa dari mereka mungkin telah meminjam dari menulis di tempat
pertama, tetapi tidak selalu begitu-dan beberapa sangat karakteristik pidato. Cross-
coding dalam bentuk yang lebih kompleks adalah karakteristik bahasa tertulis, dan
merupakan salah satu cara untuk mencapai kepadatan leksikal yang tinggi. Satu hal
yang perlu diketahui tentang itu adalah bahwa sulit bagi anak-anak untuk memahami.
Kita harus membedakan, dalam hal ini, antara tiga fenomena yang berbeda:
Saidna Zulfiqar bin Tahir | RESUME: SPOKEN AND WRITTEN LANGUAGE 11
generalisasi, abstraksi, dan metafora, karena mereka menguasai pada waktu yang
berbeda dalam perkembangan bahasa anak-anak.
1. Generalisasi: dari spesifik ke umum. Anak-anak tidak memiliki kesulitan
dengan ini, setelah mereka masuk ke dalam bahasa ibu, fakta bahwa mereka
telah belajar untuk mengetahui bahwa mereka telah mendapat ide dari kelas
item.
2. Abstraksi: dari kongkret ke yang abstrak. Ini datang kemudian, anak-anak
mengalami kesulitan dengan istilah abstrak biasanya sampai usia sekitar lima.
Belajar melalui bahasa
Pada saat yang sama guru-guru praktek mereka selalu menunjukkan
pengakuan potensi belajar dari bahasa lisan, karena mereka mengharapkan murid
mereka untuk mendengarkan mereka. Selain itu mereka telah diberi tempat tertentu
pidato dalam kegiatan kelas mereka. Pada bagian ini telah ditentukan oleh pola peran
bicara bahwa bahasa lisan set up, lebih cepat dan lebih efektif untuk memeriksa
apakah mahasiswa tahu jawabannya dengan mengajukan pertanyaan secara lisan di
kelas dibandingkan dengan menetapkan tes tertulis setiap kali.
Dalam bahasa lisan, fenomena tidak ada, mereka terjadi. Mereka terlihat
sebagai datang menjadi ada, berubah, bergerak masuk dan keluar dari fokus, dan
seperti berinteraksi dalam aliran seterusnya terus menerus.
Meskipun fitur-fitur khusus dari masing-masing varietas jelas berasal di
tempat pertama dari media dan fungsi yang dilayaninya, setelah itu telah berkembang
menjadi berbagai media independen dan dapat dialihkan ke bentuk lain. Kita semua
dapat belajar untuk berbicara dalam bahasa tertulis, dan bahkan (meskipun ini lebih
sulit) untuk menyusun percakapan.