+ All Categories
Home > Documents > Karya Tulis tentang Membaca dan Menulis B. Indonesia

Karya Tulis tentang Membaca dan Menulis B. Indonesia

Date post: 05-Mar-2023
Category:
Upload: jerukhost
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
28
KARYA TULIS BAHASA INDONESIA KETRAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS Disusun Oleh : A F R I L I A N T I Kelas IX/F
Transcript

KARYA TULIS BAHASA INDONESIA

KETRAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS

Disusun Oleh :

A F R I L I A N T IKelas IX/F

SMP NEGEI 02K O T A B E N G K U L U

2014/2015KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena dengan ridhonya

semata kami dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran

Bahasa Indonesia. Sebagai wujud dari pengabdian kami

kepada Allah SWT sekaligus bentuk realisasi dari

tanggung jawab dan kewajiban kami selama mengikuti

pelajaran ini.

Karya Tulis Ilmiah ini berisi materi tentang

“KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS”. Pembahasan yang

memaparkan tentang pengetahuan, kemampuan serta

keterampilan dalam membaca dan menulis. Sehingga Karya

Tulis Ilmiah dapat digunakan untuk penyajian diskusi

dan untuk keperluan lainnya.

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat

dimanfaatkan oleh para siswa/i sebagai materi dalam

belajar atau sebagai bahan bacaan untuk menambah

wawasan yang telah ada, serta sebagai bahan untuk

penentuan nilai tugas oleh guru bidang studi Bahasa

Indonesia. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima

kasih kepada Allah SWT, kepada kedua orang tua, teman-

teman, dan semua pihak yang telah memberikan dukungan

dan bantuannya dalam penyusunan Karya Tulis ini.

Bengkulu, ........

................

Penyusun

DAFTARISI

COVER.............................................. i

KATA PENGANTAR..................................... ii

DAFTAR ISI ........................................ iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.............................................LATAR BELAKANG

..............................................1

1.2.............................................RUMUSAN MASALAH

..............................................2

1.3.............................................TUJUAN

..............................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1.............................................MEMBACA

..............................................3

A. Deskripsi Membaca.......................... 3

B. Tujuan dan Aspek-aspek Membaca............. 4

C. Jenis-Jenis Keterampilan Membaca........... 5

2.2.............................................MENULIS

..............................................7

A. Pengertian Menulis......................... 7

B. Fungsi Menulis............................. 8

C. Tujuan Menulis............................. 8

D. Ragam Tulisan.............................. 9

2.3.............................................HUBUNGAN ANTARA MENULIS DAN MEMBACA

..............................................10

2.4TAHAP-TAHAP KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA

ANAK.......................................... 10

BAB III PENUTUP

3.1.............................................KESIMPULAN

..............................................13

3.2.............................................SARAN

..............................................13

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada dasarnya Keterampilan dalam berbahasa

meliputi, Keterampilan Menyimak, Keterampilan

Berbicara, Keterampilan Membaca dan Keterampilan

Menulis. Setiap keterampilan tersebut erat sekali

berhubungan dengan tiga keterampilan yang lainnya.

Dalam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya

kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur:

mula-mula, pada masa kecil kita belajar menyimak

atau mendengarkan bahasa, kemudian berbicara sesudah

itu kita belajar membaca dan menulis. Menyimak dan

berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah,

sedangkan membaca dan menulis dipelajari di sekolah.

Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya

merupakan suatu kesatuan, merupakan catur tunggal.

Membaca berhubungan erat dengan menyimak, dalam hal

keduanya adalah alat untuk menerima Komunikasi.

Keterampilan berbahasa dalam kurikulum di

sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu,

keterampilan menyimak atau mendengarkan,

keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

keterampilan menulis. Di Karya Tulis ini kami akan

membahas tentang Perkembangan Bahasa Pada Manusia

yaitu Keterampilan Membaca dan Menulis.

Membaca adalah Suatu proses yang dilakukan serta

dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan,

yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media

kata atau bahasa tulis. Membaca juga dapat diartikan

sebagai suatu metode yang kita pergunakan untuk

berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-

kadang dengan orang lain. Ketika membaca kita

membuat bunyi dalam kerongkongan kita, kita akan

berbicara lebih cepat kalau kita tahu bagaimana cara

mengatakan serta mengelompokkan bunyi-bunyi

tersebut. Oleh karena itu guru mempunyai peranan

penting untuk membantu serta membimbing para pelajar

untuk mengembangkan serta meningkatkan keterampilan-

keterampilan yang mereka butuhkan dalam membaca.

Guru dapat membantu para pelajar mengajarkan bunyi-

bunyi( bahasa ) dan makna-makna kata baru,

memperkaya kosakata, memahami makna struktur-

struktur kata, dan meningkatkan kecepatan membaca

para pelajar.

Membaca mempunyai peranan sosial yang amat

penting dalam kehidupan manusia sepanjang masa. Yang

dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan

informasi, yang hendak disampaikan oleh penulis

melalui media kata-kata atau bahasa tulis.

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa

yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak

langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan

ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini maka sang

penulis harus terampil memanfaatkan grafologi,

struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis

ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan

harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan

teratur.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah deskripsi membaca?

2. Apakah yang dimaksud dengan tujuan dan aspek-aspek

membaca?

3. Apa jenis-jenis keterampilan membaca?

4. Apakah pengertian membaca dan menulis?

5. Apakah tujuan dari membaca dan menulis?

6. Bagaimana hubungan antara membaca dan menulis?

7. Bagaimana tahap-tahap perkembangan membaca dan

menulis pada anak?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui deskripsi membaca dan menulis.

2. Mengetahui tujuan dan aspek-aspek membaca dan

menulis.

3. Mengetahui jenis-jenis keterampilan membaca dan

menulis.

BAB II

PEMBAHASAN

3.1 MEMBACA

A. Deskripsi Membaca

1. Menurut “Hodgson”

Membaca adalah Suatu proses yang dilakukan

serta dipergunakan oleh pembaca untuk

memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh

penulis melalui media kata-kata atau bahasa

tulis.

2. Menurut “Lado”

Membaca adalah memahami pola-pola bahasa dari

gambaran tertulisnya.

3. Menurut “Para Ahli Bahasa”

Membaca adalah suatu kemampuan untuk melihat

lambang-lambang tertulis serta mengubah

lambang-lambang tertulis tersebut menjadi fonik

(suatu metode pengajaran membaca, ucapan,

ejaan, berdasarkan interpretasi fonetik

terhadap ejaan biasa) menjadi/menuju membaca

lisan.

4. Menurut “Tarigan”

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan

serta dipergunakan oleh pembaca untuk

memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh

penulis melalui media kata - kata atau bahasa

tulis.

5. Menurut “Anderson”

Membaca adalah suatu proses penyandaian

kembali dan pembacaan sandi, berlainan dengan

berbicara dan menulis yang justru melibatkan

penyandian. Sebuah aspek pembacaan sandi adalah

menghubungkan kata-kata tulis dengan makna

bahasa lisan yang mencakup pengubahan

tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna.

Membaca juga dapat diartikan sebagai suatu

metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi

dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan

orang lain.

B. Tujuan dan Aspek-aspek Membaca

1. Tujuan membaca

Tujuan utama membaca adalah untuk mencari

serta memperoleh informasi, mencakup isi,

memahami makna bacaan. Akan tetapi masih banyak

lagi tujuan dari membaca, yaitu:

a. Membaca untuk menemukan atau mengetahui

penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh

sang tokoh, apa saja yang telah dibuat oleh

sang tokoh, apa yang telah terjadi pada tokoh

khusus. Membaca seperti ini disebut membaca

untuk memperoleh perincian-perincian atau

fakta-fakta.

b. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu

merupakan topik yang baik dan menarik,

masalah yang terdapat dalam cerita apa saja

yang dipelajari oleh sang tokoh. Membaca

seperti ini disebut membaca untuk memperoleh

ide-ide utama.

c. Membaca untuk menemukan apa yang terjadi pada

setiap bagian cerita,apa yang terjadi mula-

mula pertama, kedua, dan seterusnya.Ini

disebut membaca untuk mengetahui urutan dan

susunan , dan organisasi cerita.

d. Membaca untuk menemukan serta mengetahui

mengapa para tokoh merasakan seperti cara

mereka itu, apa yang hendak diperlihakan oleh

si pengarang kepada para pembaca.Ini disebut

membaca untuk menyimpulkan, membaca

inferensi.

e. Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa

yang tidak wajar mengenai seorang tokoh, apa

yang lucu dalam cerita, apakah cerita itu

benar atau tidak benar. Ini disebut membaca

untuk mengklasifikasikan atau mengelompokkan.

f. Membaca untuk menemukan apakah sang tokoh

berhasil atau hidup, apakah kita ingin

berbuat seperti yang diperbuat oleh sang

tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca

menilai, membaca mengevaluasi.

g. Membaca untuk menemukan bagaimana caranya

sang tokoh dapat berubah, bagaimana hidupnya

berbeda dari kehidupan yang kita kenal,

bagaimana dua cerita mempunyai persamaan.

Membaca seperti ini disebut membaca untuk

memperbandingkan atau mempertentangkan.

2. Aspek-aspek membaca

Secara garis besarnya terdapat dua aspek

penting dalam membaca, yaitu:

a. Keterampilan yang bersifat mekanis yang

dapat dianggap berada pada urutan yang

lebih rendah. Aspek ini mencakup:

a) Pengenalan bentuk huruf.

b) Pengenalan unsur-unsur linguistik

c) Pengenalan hubungan atau korespondensi

pola ejaan atau bunyi.

d) Ketepatan membaca bertaraf lambat.

b. Keterampilan yang bersifat pemahaman yang

dapat dianggap berada pada urutan yang

lebih tinggi. Aspek ini mencakup :

a) Memahami pengertian sederhana.

b) Memahami signifikan atau makna.

c) Evaluasi atau penilaian isi dan bentuk.

d) Kecepatan membaca yang fleksibel.

C. Jenis-Jenis Keterampilan Membaca

1. Membaca Nyaring

Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau

kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid,

ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain

atau pendengar untuk menangkap serta memahami

informasi, pikiran dan perasaan seseorang

pengarang.

Seorang pembaca nyaring yang baik biasanya

berhasrat sekali menyampaikan sesuatu yang

penting kepada para pendengarnya. Sesuatu yang

penting tersebut dapat berupa informasi yang

baru, sesuatu pengalaman yang berharga, uraian

yang jelas, karakter yang menarik hati, humor

yang segar, atau sebait puisi. Tanpa dorongan

yang sedemikian rupa, maka kegiatan pembaca

nyaring akan menjadi hambar dan tidak hidup.

Sang pembaca hendaknya mengetahui serta

mendalami keinginan dan kebutuhan para

pendengarnya, serta mengiterpretasikan bahan

bacaan itu secara tepat.

Agar dapat membaca nyaring dengan baik, maka

sang pembaca haruslah menguasai keterampilan-

keterampilan persepsi( penglihatan dan daya

tanggap) sehingga duia mengenal atau memahami

kata-kata dengan cepat dan tepat. Yang sama

pentingnya dengan hal itu ialah kemampuan

mengelompokkan kata-kata kedalam pikiran serta

membacanya dengan baik dan lancar.

Untuk membantu para pendengar menangkap

serta memahami maksud sang pengarang, maka sang

pembaca biasanya menggunakan berbagai cara,

antara lain :

a) Dia menyoroti ide-ide baru dengan

mempergunakan penekanan yang jelas.

b) Dia menjelaskan perubahan suatu ide ke ide

yang lainnya.

c) Dia menerangkan kesatuan-kesatuan pikiran di

dalam satu kalimat dengan penyusunan kata-

kata yang tepat dan baik.

d) Menghubungkan ide-ide yang bertautan dengan

jalan menjaga suaranya agar tetap sampai

akhir dan tujuan tercapai.

e) menjelaskan klimaks-klimaks dengan gaya dan

daya ekspresi yang baik dan tepat.

2. Membaca Dalam Hati

Pada saat membaca dalam hati kita hanya

mempergunakan ingatan visual yang melibatkan

pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan membaca

dalam hati adalah untuk memperoleh informasi.

Membaca dalam hati dibagi menjadi 2, yaitu :

1) Membaca Ekstensif

Membaca ekstensif berarti membaca secara

luas. Obyeknya meliputi sebanyak mungkin teks

dalam waktu yang sesingkat mungkin. tujuan

dan tuntutan kegiatan membaca ekstensif

adalah untuk memahami isi yang penting-

penting dengan cepat dan dengan demikian

membaca secara efisien dapat terlaksana.

Membaca ekstensif ini meliputi pula:

a) Membaca survei.

b) Membaca sekilas.

c) Membaca dangkal

2) Membaca Intensif

Membaca intensif adalah studi seksama, telaah

teliti, dan penanganan terperinci yang

dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu

tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat

halaman setiap hari.

yang termasuk kedalam kelompok membaca

intensif ialah:

a) Membaca telaah isi

Membaca teliti.

Membaca Pemahaman.

Membaca kritis.

Membaca ide.

b) Membaca telaah bahasa

Membaca Bahasa.

Membaca sastra.

3.2 MENULIS

A. Pengertian Menulis

Menulis ialah menurunkan atau menuliskan

lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu

bahasa yang di pahami oleh seseorang , sehingga

orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik

tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran

grafik tersebut. Menulis merupakan suatu

representasi bagian dari kesatuan-kesatuan

ekspresi bahasa.

Menulis adalah suatu bentuk berfikir, tetapi

justru berfikir bagi membaca tertentu dan bagi

waktu tertentu. salah satu dari tugas-tugas

terpenting sang penulis sebagai penulis adalah

menguasai prinsip-prinsip menulis dan berfikir,

yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan

tujuan. Yang paling penting di antara prinsip-

prinsip yang di maksudkan itu adalah

penemuan ,susunan, dan gaya. Secara singkat;

belajar menulis adalah belajar berfikir dalam/

dengan cara tertentu. (D’Angelo, 1980: 5)

B. Fungsi Menulis

Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan

adalah sebagai alat komunikasi yang tidak

langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan

karena memudahkan para pelajar berfikir. Juga

dapat menolong kita berfikir kritis. Juga dapat

mempermudahkan kita merasakan hubungan-hubungan,

memperdalam daya tanggap atau persepsi kita,

memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi,

menyusun urutan bagi pengalaman.

C. Tujuan Menulis

Sehubungan dengan “tujuan” penulisan sesuatu

tulisan, maka Hugo Hartig merangkumnya sebagai

berikut:

1. Assignment purpose (tujuan penugasan).

Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai

tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu

karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri

(misalnya para siswa yang diberi tugas

merangkum buku; sekretaris yang di tugaskan

membuat laporan, notulen rapat)

2. Altruistic purpose (tujuan altruistic)

Penulisan bertujuan untuk menyenangkan para

pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca,

ingin menolong para pembaca memahami,

menghargai perasaan dan penalarannya , ingin

membuat hidup para pembaca lebih muda dan lebih

menyenangkan dengan karya itu. Tujuan

altruistic adalah kunci keterbacaan sesuatu

tulisan

3. Persuasive purpose (tujuan persuasive)

Tujuan yang bertujuan menyakinkan para pembaca

akan kebenaran gagasan yang di utarakan.

4. Informational purpose (tujuan informasional, tujuan

penerangan)

Tujuan yang bertujuan memberi informasi atau

keterangan atau penerangan kepada para pembaca

5. Self – expressive purpose (tujuan pernyataan diri)

Tujuan yang bertujuan memperkenalkan atau

menyatakan diri sang pengarang kepada para

pembaca

6. Creative purpose (tujuan kreatif)

Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan

pernyataan diri. Tetapi “keinginan kreatif” di

sini melebihi pernyataan diri dan melibatkan

dirinya dengan keinginan mencapai norma

artistic, atau seni yang ideal, seni idaman.

Tulisan yang bertujuanmencapai nilai artistic,

nilai-nilai kesenian.

7. Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah)

Dalam tulisan seperti ini sang penulis ingin

memecahkan masalah yang di hadapi. Sang penulis

ingin menjelaskan, menjernihkan serta

menjelajahi serta meneliti secara cermat

pikiran –pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri

agar dapat di mengerti dan di terima oleh

pembaca. (Hipple, 1973 :309-311)

D. Ragam Tulisan

Telah banyak ahli yang membuat klasifikasi

mengenai tulisan. Sebagai contoh kita sebutkan

beberapa klasifikasi yang pernah di buat.

Salisbury (1955) membagi tulisan berdasarkan

bentuknya sebagai berikut:

Bentuk-bentuk obyektif, yang mencakup:

a. Penjelasan yang terperinci mengenai proses

b. Batasan

c. Laporan

d. Dokumen

Bentuk-bentuk subyektif, yang mencakup:

a. Otobiografi

b. Surat-surat

c. Penilaian pribadi

d. Esei informal

e. Potret/gambaran

f. Satire. (Salibury, 1955)

3.3 HUBUNGAN ANTARA MENULIS DAN MEMBACA

Antara penulis dan membaca terdapat hubungan

yang sangat erat. Bila kita menuliskan sesuatu, maka

pada prinsipnya kita ingin agar tulisan itu di baca

oleh orang lain; paling sedikit dapat kit abaca

sendiri pada saat lain. Demikianlah , hubungan

antara menulis dan membaca pada dasarnya adalah

hubungan antara penulis dan pembaca.

3.4 TAHAP-TAHAP KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA

ANAK

Pada era globalisasi seperti sekarang ini telah

terjadi kemajuan yang sangat pesat pada bidang

teknologi informasi. Kemajuan itu menuntut dukungan

budaya baca tulis, yaitu perwujudan perilaku yang

mencakup kemampuan, kebiasaan, kegemaran, dan

kebutuhan baca tulis.

Namun hingga saat ini budaya baca tulis belum

sepenuhnya berkembang di masyarakat Indonesia.

Karena itu jika bangsa Indonesia ingin berhasil

dalam pembangunan dimasa depan, pengembangan budaya

baca tulis mutlak diperlukan.

Yang menjadi persoalan sekarang adalah, kapan

kemampuan membaca dan menulis mulai diajarkan?

Jawaban pertanyaan itu sebenarnya masih berupa

polemik. Bagaimana tidak? Sebagian ahli mengatakan

membaca dan menulis baru dapat diajarkan setelah

anak masuk SD. Tetapi banyak juga ahli yang

mengatakan bahwa membaca dan menulis harus diajarkan

sejak dini.

Durkin (dalamNurbianaDhieni, 2005 : 5.2) telah

mengadakan penelitian tentang pengaruh membaca dini

pada anak-anak. Dia menyimpulkan bahwa tidak ada

efek negatif pada anak-anak yang diajar membaca

dini. Steinberg (dalam Nurbiana Dhieni, 2005 : 5.2)

juga mengemukakan bahwa anak-anak yang mendapatkan

pelajaran membaca dini umumnya lebih maju di

sekolah. Hal tersebut masih diperkuat oleh pendapat

Moleong (dalam Nurbiana Dhieni, 2005 : 5.3) yang

mengatakan salah satu aspek yang harus dikembangkan

pada anak usia dini adalah kemampuan membaca dan

menulis.

Jadi pengembangan kemampuan membaca dan menulis

sejak dini dapat dilaksanakan selama masih dalam

batas-batas aturan praskolastik dan sesuai dengan

karakteristi kanak, yakni belajar sambil bermain dan

bermain sambil belajar.

Untuk mengajarkan kemampuan membaca pada anak

sejak dini, guru perlu mengetahui tahapan

perkembangan kemampuan membaca pada anak. Menurut

Cochrane Efal (dalam Nurbiana Dhieni, 2005 : 5.9).

Tahap-tahap perkembangan dasar kemampuan

membaca pada anak usia 4-6 tahun berlangsung dalam

lima tahap yakni:

1. Tahap Fantasi (Magical Stage)

Pada tahap ini anak mulai belajar menggunakan

buku. Anak mulai berpikir bahwa buku itu penting

dengan cara membolak-balik buku.

2. Tahap Pembentukan Konsep Diri (Self Concept Stage)

Anak memandang dirinya sebagai pembaca dan

mulai melibatkan dirinya dalam kegiatan membaca,

pura-pura membaca buku.

3. Tahap Membaca Gambar (Bridging Reading Stage)

Anak menyadari cetakan yang tampak dan mulai

dapat menemukan kata yang sudah dikenal.

4. Tahap Pengenalan Bacaan (Take-off Reader Stage)

Anak mulai menggunakan tiga sistem isyarat

(graphoponic, semantic dan syntactic) secara

bersama-sama. Anak mulai tertarik pada bacaan dan

mulai membaca tanda-tanda yang ada di lingkungan

seperti membaca kardus susu, pasta gigi dan lain-

lain.

5. Tahap Membaca Lancar (Independent Reader Stage)

Anak dapat membaca berbagai jenis buku secara

bebas. Huruf dan kata-kata merupakan suatu yang

abstrak bagi anak-anak, sehingga untuk

mengenalkannya guru harus membuatnya menjadi nyata

dengan mengasosiasikan pada hal-hal yang mudah

diingat oleh anak. Pertama kali mengenalkan huruf

biasanya guru memusatkan hanya pada huruf awal

suatu kata yang sudah di kenal anak. Dan agar

tidak ada kesan pemaksaan “belajar membaca” pada

anak maka harus dilakukan dengan menyenangkan.

Tahap-tahap perkembangan anak dalam menulis :

Tahap 1 : Coretan awal, coretan acak, coretan-

coretan sering kali digabungkan seolah-

olah “krayon” tidak pernah lepas dari

kertas.

Tahap 2 : Coretan terarah, tanda-tanda tertentu

(seperti garis-garis atau titik-titik)

diulang- ulang, biasanya bentuk

lonjong, tanda-tanda itu belum

berhubungan.

Tahap 3 : Pengulangan Garis dan Bentuk

Tahap 4 : Berlatih huruf. Anak-anak biasanya

sangat tertarik huruf-huruf dalam nama

mereka sendiri.

Tahap 5 : Menulis nama

Tahap 6 : Menyalin kata-kata yang ada di

lingkungan. Kata-kata yang terdapat pada

poster di dinding atau dari kantong kata

sendiri.

Tahap 7 : Menemukan Ejaan. Anak usia 5-6 tahun

ini telah menggunakan konsonan awal (L

untuk Love). Konsonan awal, tengah dan

akhir untuk mewakili huruf (DNS) pada kata

dinosaurus.

Tahap 8 : Ejaan Baku. Usaha-usaha mandiri untuk

memisahkan huruf dan mencatatnya dengan

benar menjadi kata lengkap.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Membaca adalah Suatu proses yang dilakukan serta

dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan,

yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media

kata-kata atau bahasa tulis.

Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta

memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna

bacaan.

Menulis adalah suatu bentuk berfikir, tetapi

justru berfikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu

tertentu. salah satu dari tugas-tugas terpenting

sang penulis sebagai penulis adalah menguasai

prinsip-prinsip menulis dan berfikir, yang akan

dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuan. Yang

paling penting di antara prinsip-prinsip yang di

maksudkan itu adalah penemuan ,susunan, dan gaya.

Secara singkat; belajar menulis adalah belajar

berfikir dalam/ dengan cara tertentu. (D’Angelo,

1980: 5)

Pada prinsipnya fungsi utama dari membaca dan

menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak

langsung. Menulis dan Menulis sangat penting bagi

pendidikan karena memudahkan para pelajar

berfikir.

B. SARAN

Setelah mempelajari Karya Tulis Ilmiah ini

diharapkan kita dapat lebih mengetahui tentang

pengertian dan keterampilan membaca, serta aspek-

aspek, tujuan dan jenis-jenis keterampilan membaca

dan menulis.

DAFTAR PUSTAKA

Guntur Tarigan Henry.1979. Membaca sebagai suatu keterampilanberbahasa. Angkasa: Bandung.

Guntur tarigan henry.1983. Membaca ekspresif. Angkasa:Bandung

-http://www.google.com search_keterampilan membaca

Guntur Tarigan, Henry. 1987. MEMBACA. Bandung :ANGKASA.

Tarigan, Henry Guntrur . 1982 .MENULIS. Bandung :ANGKASA.

http://edukasi.kompasiana.com/2011/09/25/tahap-tahap–membaca-pada-anak-usia-dini/

http://childrengarden.wordpress.com/2010/04/02/tahap-tahap-perkembangan-anak-dalam-menulis/


Recommended