KOLEKSI PELAYANAN REFERENSI “KAMUS”
PAPER
disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Pelayanan Referensi yang diampu
oleh :
Dr. H. Dinn Wahyudin, M.A.
Damayanty, M.I.Kom
Gema Rullyana, M.I.Kom
Oleh
Arizal Hasan Maolana 1301500
Nuryaman 1305569
Rani Andriani 1307615
Rizal Mohamad Sihabudin 1307141
PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
A. Pengertian Kamus
Kamus merupakan daftar kata-kata suatu bahasa. Biasanya, isi kamus tersusun
secara alfabetis. Namun, kadang-kadang juga berdasarkan topik, dengan makna atau
bentuk yang setara. Sebuah kamus biasanya berisi cara pelafalan, pola suku kata,
etimologi (asal-usul kata), dan contoh penggunaan. Daftar sistematik istilah khusus juga
disebut kamus. Contoh kamus tersebut adalah kamus singkatan (kamus akronim), kamus
dialek Jakarta, atrau suatu daftar yang mendefinisikan istilah khusus bidang ilmu tertentu,
seperti kamus fisika, kamus geografi, kamus peternakan, kamus matematika, dan kamus
filsafat.
Kamus yang pertama diketahui tersimpan di kota Mesopotamia, Elba (sekrang
terletak di Syria). Kamus yang ditulis sekitar tahun 2300 SM itu berbentuk tablet yang
terbuat dari keramik. Tulisan kuno yang ada didalamnya dibagi dalam kolom-kolom.
Kamus tersebut berisi kata-kata dalam bahsa Sumeria dan padanannya dalam bahasa
Akkadia.
Kamus-kamus lain yang ditemukan kebanyakan ditulis setelah abad V. yang
termasuk dalam kamus tersebut adalah daftar istilah Sankerta dari bidang ilmu tumbuh-
tumbuhan (botani), pengobatan perbintangan (astronomi), serta daftar aneka bahasa
Sanskerta, Tibet, Mongol, dan Cina.
Menurut perkiraan, yang pertama mengumpulkan seluruh kosakata Arab dalam
satu karya adalah sarjana Arab Khalil bin Ahmad dari Oman, pada abad ke-8.
Kamus “Kamus adalah daftar kata-kata yang disertai arti, lafal, contoh
pemustakaannya dalam kalimat, dan keterangan lain yang berkaitan dengan kata tadi”
(Yusuf, 2007 : 12).
Kamus merupakan jenis dokumen umum, sangat banyak disitir, karena jenisnya
yang bersifat menyeluruh, atau dapat di pakai oleh segala jenis bidang ilmu, kecuali
kamus-kamus yang bersifat khusus atau subjek, contohnya, Kamus Ilmu Perpustakaan
dan Informasi, yang memuat istilah-istilah tentang dunia perpustakaan. Kamus adalah
koleksi referensi yang berisi kumpulan atau daftar kata-kata yang terpilih dan di susun
secara alfabetis, biasanya dilengkapi dengan pengejaan, pengucapan, pembagian suku
kata, asal kata, penggunaannya serta keterangan lain yang berhubungan. Kamus dapat
digolongkan menurut jenis yaitu, kamus bahasa, kamus khusus atau subjek (Bektiningsih,
2008: 24).
B. Kegunaan Kamus
Kegunaan dari Kamus adalah :
a. Mencari makna kata
b. Memeriksa ejaan, penyukuan dan penggunaan tanda hubung pada suatu kata
c. Mencari lafal kata
d. Mencari singkatan, sinomin, antonim
e. Mencari kata asing yang sering dipakai
Sebelum menggunakan kamus, sebaiknya, baca terlebih dahulu bagian yang berisi
tentang: abjad dan ejaan, kosakata, pengertian kata dan keterangannya, susunan dan
urutan kata yang diterangkan, tanda-tanda yang digunakan dalam kamus, serta singkatan
yang digunakan.
Kamus digunakan dalam dua hal menurut (Djatin, 1996:32)
a. Sebagai alat rujukan langsung (cepat)
1) Dapat menjelaskan lebih rinci mengenai suatu kata, seperti asal kata, contoh
penggunaan, serta kata-kata yang berkaitan
2) Padanan satu atau lebih kata-kata asing
3) Juga memuat kata-kata yang sering digunakan dan juga jarang digunakan
b. Sebagai standar pembakuan bahasa
Semua kamus, bertindak sebagai sarana pembakuan bahasa. Bila disuatu negara
sedang mengembangkan kamusnya, maka daftar istilah atau kata sering diselipkan
pada penerbitan buku-buku, majalah, surat kabar, dan terbitan lainnya dalam bahasa
negara itu. Dengan demikian, penggunaan dan penulisan kata atau istilah akan
beragam. Oleh sebab itu perlu diseragamkan seperti yang dilakukan pusat pembinaan
bahasa.
c. Sebagai sarana bantu untuk pengkajian bahasa
Kamus digunakan oleh peneliti untuk mempelajari kata dalam aspek khusus dari
bahasa, kesusastraan atau sejarah.
Kamus memberikan informasi yang lebih banyak mengenai kata dibandung dengan
bahan pustaka tujukan lain. Kamus lengkap memuat semua kata dalam bahasa itu
dengan seluruh definisinya, sedangkan kamus ringkas memuat kata-kata dalam
bahasa itu secara terbatas dan tidak terlalu lengkap.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kita mencari kata dalam kamus adalah:
a. Ejaan kata (cara penulisan kata)
b. Pelafalan kata (cara mengucapkan kata)
c. Asal usul kata (etimologi)
d. Setiap kata memiliki banyak pengertian
Untuk mendapatkan pengertian yang tepat, sesuaikanlah makna kata dengan
konteks pemakaian kata dalam kalimat atau teks keseluruhan. Perhatikan pula pemakaian
kata dalam kalimat yang dicontohkan dalam kamus.
C. Jenis Koleksi Kamus
Adapun jenis koleksi Kamus adalah sebagai berikut :
1. Kamus menurut isinya meliputi:
a. Kamus umum
Berisi daftar istilah yang umum dipakai sehari-hari. Cakupan isi tidak dibatasi
untuk hal-hal khusus. Adapun menurut Saleh dan Sujana ( 2009: 74) yang
dimaksud dengan kamus umum adalah suatu pustaka referensi yang berisi daftar
kata atau istilah yang umum dipakai sehari-hari.
b. Kamus khusus
Kamus yang berisi informasi mengenai kata-kata umum, namun dengan susunan
tertentu. Misalnya kosakata yang artinya sama disusun bersama, kamus ini disebut
kamus sinonim. Kamus yang mencantumkan kosakata berlawanan disebut kamus
antonym. Atau kamus yang hanya mendaftar dialek bahasa disebut kamus dialek.
Selanjutnya menurut Saleh dan Sujana ( 2009: 75) menambahkan terkait dengan
kamus khusus bahwa referensi(rujukan) yang disebut kamus khusus karena
khusus diperuntukan bagi golongan pembaca tertentu. Kosa kata yang dimuat
merupakan kosa kata umum, tetapi dipilih yang sesuai dengan kebutuhan sasaran
pembaca tersebut.
c. Kamus subyek
Berisi daftar kata atau istilah mengenai masalah atau subyek khusus. Misalnya
masalah hukum, pertanian, perpustakaan, dan lain-lain. Saleh dan Sujana ( 2009:
75) menyebutkan kamus subyek adalah suatu jenis bahan referensi yang berisi
daftar kata atau istilah yang biasanya mengenai masalah atau subyek tertentu,
misalnya Masalah Hukum, Pertanian, Elektronika dan lain-lain.
2. Kamus menurut jumlah bahasanya;
a. Kamus Ekabahasa
Adalah suatu jenis kamus, biasanya berupa kamus umum, yang kata-kata atau
istilah dalam kamus itu dijelaskan dengan menggunakan bahasa yang sama
dengan kata-kata atau istilah itu. Misalnya kata-kata dalam bahasa inggris
diterangkan dan diberi contoh dengan menggunakan bahasa inggris juga atau
kosakata bahasa Indonesia dijelaskan dengan bahasa yang sama(Saleh & Sujana,
2009: 76).
b. Kamus Dwibahasa
Adalah jenis buku rujukan yang kosakata di dalamnya dijelaskan dengan
menggunakan bahasa lain dari bahasa kosa kata itu. Misalnya kosakata dalam
bahasa inggris yang diterangkan dengan menggunakan bahasa Indonesia atau
sebaliknya, kata-kata dalam bahasa Indonesia yang diuraijkan serta diberi contoh
pemakaian dengan menggunakan bahasa inggris. Kamus seperti ini disebut pula
kamus alih bahasa (Saleh dan Sujana, 2009: 76).
c. Kamus Aneka Bahasa (polyglot)
Adalah buku rujukan yang kosakata atau istilah di dalamnya diberi padanan kata-
kata dalam lebih dari dua bahasa. Kamus jenis ini sering juga disebut polyglot.
Kamus seperti ini umumnya tidak mendefinisikan kata, melainkan hanya memberi
padanan kata dalam bahasa lain. (Saleh dan Sujana, 2009: 76).
3. Kamus menurut jumlah kandungan entrinya
a. Kamus singkat (concise dictionary)
Adalah kamus yang memuat kurang dari 80.000 ran (entri). Entri dalam arti kaitan
pengertian di sini adalah bagian pada kamus yang merupakan satu kesatuan
berupa kata yang diterangkan serta semua keterangan yang mengikutinya.
Ditinjau dari jumlah entri yang dimuat, pada umunya kamus Indonesia termasuk
dalam kategori ini. (Saleh dan Sujana, 2009: 77).
b. Kamus sedang (abridged dictionary)
Adalah kamus yang hanya memuat kata-kata antara 130.000 – 160.000an. dalam
bahasa inggris kamus ini disebut abridged dictionary, standart desk dictionary
atau collegiate dictionary (Saleh dan Sujana, 2009: 77).
c. Kamus lengkap (unabridged dictionary)
Adalah kamus yang berisi lebih dari 250.000an entry, kamus ini biasa juga
disebut kamus pepak (unabridgade dictionary) biasanya hanya perpustakaan-
perpustakaan besar saja yang memilikinya. (Saleh dan Sujana, 2009: 77).
D. Kriteria Seleksi dan Karakteristik Kamus
Kriteria Pemilihan dalam Koleksi Referensi rujukan adalah sebagai berikut (Yulia &
Sujana, 2011)
a. Apakah susunan bahan pustaka cukup sistematis sehingga mudah penggunaanya
b. Macam entri yang digunakan
c. Apakah bahan rujukan itu dilengkapi indeks. Dalam hal ini kamus
d. Kelengkapan dan ketelitian rujukan
e. Kualitas terbitan yang cukup baik
f. Kepakaran penyusunan perlu diteliti
g. Untuk terbitan luar negeri perlu diteliti materinya relevan dengan kondisi atau situasi
yang ada di Indonesia.
Kriteria Seleksi menurut Bopp & Smith (2011: 505-507), with the many varities of
dictionaries available, assessing the value of particular dictionary is vitally important.
Ideally, this process should begins with an exploration of users needs. No matter the type
of library, there are often several choice for purchasing dictionaries. Therefore, in the
public library setting, the librarian must consider the need of children, adolesen, adult,
and senior citizen. This is the selection of dictionaries are:
a. Sources for reviews
Selecting dictionaries for purchasing takes time to compare and contras individual
title and to decide weather and online resources will best fit the needs at hand.
Luckily, there are several source that aid librarian by providing objectives opinions.
b. Electronic option
Electronic option for dictionaries include both freely available and subscription-base
titles.
c. Important general resources
This section focuses on several kind of dictionaries and related tools that are found in
typical school, public, or academic library reference collection.
Karakteristik kamus:
a. Memuat istilah yang berkaitan dengan ejaan, arti, atau definisi, cara pengucapan, asal
kata, dan cara pemakaiannya dalam kalimat(Suwarno, 2014).
b. Alphabetically (Bopp & Smith; 2011)
E. Contoh Kamus
Kamus yang baik disertai dengan keterangan mengenai bentuk, tanda baca, fungsi,
asal-usul atau sejarah kata,arti, sinonim, antonim, sintaksis dan ungkapan tiap kata. Ada
kamus yang memuat semua keterangan tersebut secara lengkap, dan ada kamus yang
hanya memuat beberapa bagian saja. Istilah lain dari kamus adalah; daftar kata/istilah,
takarir, glosari, leksikon, dan mu’jam.
a. Menurut isinya, kamus dibedakan menjadi:
1. Kamus umum Contoh: Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,
1990; Abi al-Fadhal Jamaluddin Muhammad bin Mukrim ibn Mandhur al-Afriqiy
al-Mishriy. Lisan al-Arab. Beirut: Dar al-Fikr, 1997. 15 jilid.
2. Kamus khusus Contoh: DR. Abdush-Shobur Marzuq. Al-Mu’jam al-A’lam wal-
maudhu’at fi alQur’an al-Karim. Beirut: Dar al-Syuruq. 1995. 3 jilid Samih
‘Athifuzzain. Mu’jam al-Amtsal fi al-Qur’an al-Karim. Kairo: Dar al-Kutub al-
Mishriy. 2000.
3. Kamus subjek Contoh: Ahmad Abthoni IKM. Kamus Lengkap Teknik (Inggris –
Indonesia). Surabaya: Gitamedia, 1998. Kamus Lengkap Dunia Komputer.
Yogyakarta: Andi, 2002
b. Menurut jumlah bahasa yang digunakan, maka kamus dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
1. Kamus ekabahasa Contoh: Al-Munjid. Beirut: Dar al-Fikr Samih ‘Athifuzzain.
Mu’jam Tafsir mufradat alfadh al-Qur’an al-Karim. Beirut: Dar al-Kutub al-
Libanoniy. 2000
2. Kamus dwibahasa Contoh: Ahmad Warson Munawwir. Al-Munawwir Kamus
Arab – Indonesia. Yogyakarta: Pondok Pesantren Al-Munawwir. 1984. John M.
Echols dan Hassan Shadily. Kamus Inggris – Indonesia. Jakarta: Gramedia, 1990.
Pustakawan Universitas Negeri Malang - Oct-09 Page: 6 M. Mansoeor. English –
Arabic Dictionary of Political, Diplomatic and Conference Terms. New York:
McGraw-Hill. 1961.
3. Kamus aneka bahasa atau kamus polygot, yaitu kamus yang istilah-istilahnya
dijelaskan dengan berbagai bahasa. Contoh: Sugiarto. dkk. Kamus Indonesia –
Daerah: Jawa, Bali, Sunda, Madura. Jakarta: Gramedia, 2001. Contoh : -
Poerwadarminta, W G S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : P.N. Balai
Pustaka, 1976. - The Random House Dictionary of the English Language. New
York : Random House, 1967.
4. Kamus lebih dari 1 bahasa ( Kamus terjemahan ) Contoh : - Echols, John M. &
Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta : Gramedia, 1980
5. Kamus Subyek Contoh : - Kamus Istilah Statistik. Jakarta : Depdik bud, 1984. -
Kamus Istilah Perpustakaan.“. Yogyakarta : Kanisius, 1990. - McGraw-Hill
Dictionary of Scientific and Technical Terms. New York: McGraw Hill, 1978.
6. Kamus Pelengkap (Mengenai 1 aspek bahasa tertentu saja) Contoh : - Maulana,
Sugeng. Kamus Singkatan dan Akronim yang dipergunakan di Indonesia. Jakarta:
Ichtiar Baru, 1980.
F. Cara Penelusuran Kamus Online
1. Pengguna dapat memulai penelusuran dengan membuka halaman web browser
2. Setelah halaman pada web browser telah terlihat, maka pengguna memulai untuk
memasukkan kata atau istilah yang akan ditelusur
3. Contoh kamus online yang kami jadikan contoh penelusuran adalah link artikata.com
4. Setelah itu, pengguna memasukkan kata atau istilah contohnya adalah perpustakaan
5. Maka hasilnya pun akan terlihat, terdapat arti dari kata yang ditelusur
Gambar I.1 Tangkapan LayarSumber: http://artikata.com/arti-374719-perpustakaan.html
G. Analisis atau Evaluasi Jenis Kamus
Gambar G.1 Contoh Kamus Indonesia-Arab
Sumber: Rani ( 21 September 2015)
a. Kepengarangan (authority)
Dari segi pengarang terdapat dua pengarang yaitu Drs. Hafifi dan Drs. Rusyadi,
Cetakan pertama, Agustus 1995. Penerbit Rineka Cipta Anggota IKAPI. Melihat
gelar pengarang tergolong mumpuni untuk menciptakan sebuah buku yang ideal dan
dapat digunakan khakayak. Namun, tidak terdapat biografi spesifik pengarang yang
biasa ditemukan di bagian akhir buku dalam hal ini kamus. Sehingga pembaca tidak
dapat melihat latar belakang penulis dengan lebih jelas untuk mencocokan dengan
subyek dari kamus. Dari hasil penelusuran melalui internet pengarang tidak
ditemukan, kurang lebih hal ini menunjukan ketidaktenaran pengarang.
b. Keakuratan dan kekinian (accuracy and currency)
1) Ditinjau dari pengejaan (harus up to date). Dari hasil telaah kamus tersebut
memiliki pengejaan yang tergolong bagus karena menggunakan bahasa arab
langsung. Hanya saja dari segi kekinian masih kurang, melihat tahun terbit 1995.
2) Pendefinisian (should be succinct and clear, without using the word it self).
Karena merupakan kamus bahasa, pengalihan terlalu sempit karena hanya
mengartikan satu kata saja.
3) Penggunaan (which is fundamental to understanding how the word it uses in
context, not only grammatically but also in modern connotations). Masih
tergolong sedikit untuk penggunaan bahsas modern.
c. Tujuan
Melihat tata bahasa yang digunakan masih kurang efektif, hal ini terlihat dengan tidak
menggunakan tanda alfabetis sehingga sulit untuk menemukan kata yang sedang
dicari oleh pengguna. Selanjutnya melihat tujuan yang identik dengan memberikan
informasi terkait terjemahan dari arab ke Indonesian masih belum massive.
d. Otoritas
Pengarang atau penyusun kamus Arab- Indonesia ini seorang Ustad yang ahli dalam
bidang ilmu agama.Dan beliau adalah seorang yang berpengalaman dalam . Penerbit
dari kamus Arab-Indonesia ini adalah Rineka Cipta yang mempunyai reputasi yang
baik.
e. Ruang lingkup (scope)
A dictionary scope is often communicated in its introduction, usually written by
primary authors or lead editor. In addition to explaining the purpose and content of
the dictionary, the introduction of contents information such as abbreviarions and
acronyms pronouncacition guides names of contributor and how the dictionary came
to be compiled and published.
Ruang lingkup yang dicakup subjek buku tersebut masih sangat sempit, terlihat dari
bentuk terjemahannya yang masih menggunakan satu arti dan tidak menggunakan prinsip
sinonim dan isi buku tersebut tidak up-to-date dan mutakhir.
f. Pembaca
Menurut analisis kelompok segmentasi dari kamus arab-indonesia ini sesuai untuk
usia sekolah menengah. Terutama untuk orang yang sudah mahir membaca tulisan
arab. Tingkat pendidikan dari pembaca kamus ini adalah tingkat menengah dari usia
13 tahun hingga 20 tahun
g. Format/ susunannya (format)
Susunan isi dari koleksi referensi kamus ini adalah cover, kata pengantar, daftar isi,
h. Hal-hal khusus
Dalam kamus Arab-Indonesia secara umum terdapat halaman judul, kata pengantar,
daftar isi, dan lain-lain. Hanya saja dalam kamus ini tidak terdapat biografi dari
pengarang.
i. Kesesuaian (comparing similar dictionaries)
Dictinonaries that cover similar topic, regions, or time periods an excellent rule of
tumb is to choose a few words, look them up in each dictionary, and compare the
elements of the dictionary entry discussed earlier this chapter. Berikut perbandingan
antara keseuaian arti kata,
Gambar G.1 Tangkapan Layar
Sumber: Rani ( 21 September 2015)
Gambar G. 2 Tangkapan Layar Perbandingan
Sumber: http://kamus.javakedaton.com/indonesia-arab.php?
s=bunga&submit=Terjemah
Daftar Pustaka
Djatin, Junti. (1996). Penelusuran Literatur. Jakarta: Universitas Terbuka
Richard E. Bopp & Linda C. Smith. (2011). Reference and Information Services: An
Introduction. California: ABC-CLIO, LLC
Rahardjo, Arlinah Imam. (1996). Layanan Referensi di Perpustakaan. tersedia di
http://faculty.petra.ac.id/arlinah/perpustakaan/referensi/REFERENSI.pdf [Online]
diakses pada 20 September 2015
Saleh, Abdul Rahman & Sujana, Janti G. (2009). Pengantar Kepustakaan. Jakarta:
Sagung Seto
Subrata, Gatot. (2009). Kajian Ilmu Perpustakaan: Literatur *rimer, Sekunder, dan
Tersier. [Online] tersedia di
http://digilib.um.ac.id/images/stories/pustakawan/kargto/Kajian%20Ilmu
%20Perpustakaan_Literatur%20Pimer%20Sekunder%20dan%20Tersier.pdf
diakses pada 20 September 2015
Trianto, Agus. (2006). Pasti Bisa Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia
Untuk SMP dan MTS Kelas VII. Jakarta: Erlangga
Wiratningsih, Riah. (2014). Koleksi Referensi dan Layanan Referensi, [Online]
tersedia di http://riah.staff.uns.ac.id/2014/03/28/koleksi-referensi-dan-layanan-
referensi/ diakses pada 19 September 2015