Date post: | 20-Nov-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | khangminh22 |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
5
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III KEMENTRIAN AGAMA
PENYUSUNAN MODUL VIDEOGRAFI DASAR UNTUK KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SINEMATOGRAFI
DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 PANDEGLANG
Disusun Oleh :
LEISTAR ADIGUNA, S.SN. NIP.199107262019031011
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 PANDEGLANG
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN JAKARTA
TAHUN 2019
6
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI PESERTA
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III KEMENTERIAN AGAMA
TAHUN 2019
Nama Peserta : Leistar Adiguna, S.Sn
NIP : 199107262019031011
Satuan Kerja : MTs Negeri 1 Pandeglang
Tanggal Pengesahan,
Jakarta, 3 Desember 2019
Pembimbing
Drs. H. Ahmad Sodiqin, M.M NIP.196106131987031006
Mentor
Hj. Tati Jumiati, M.Pd NIP.196912251994032003
Mengetahui, Penguji
Sri Mulyati, S.E NIP. 197705312005012006
7
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi, Allah swt, karena atas
Rahmat dan Karunia-Nya Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS ini
dapat terselesaikan walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya. Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar ANEKA merupakan bentuk latihan dasar untuk menghasilkan ASN
yang profesional. Peserta dituntut untuk dapat mewujudkan Nilai-Nilai Dasar
ANEKA dalam pekerjaan mereka sebagai Aparatur Sipil Negara.
Keberhasilan rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Susari, MA, Sebagai Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan
Keagamaan Jakarta, yang telah memberikan pelayanan prima kepada peserta
Pelatihan Dasar CPNS 2019;
2. Bapak Drs. H. Ahmad Sodiqin,M.M., sebagai coach yang telah membimbing,
memberikan masukan dan arahan dalam penulisan rancangan aktualisasi;
3. Ibu Hj. Tati Jumiati, M.Pd., selaku Kepala MTs Negeri Pandeglang sekaligus
mentor yang membimbing penulisan dan penyusunan rancangan aktualisasi;
4. Guru dan Staf MTsN 1 Pandeglang yang telah membantu dalam proses
pelaksanaan aktualisasi di sekolah;
5. Seluruh Widyaiswara dan Pembina Pelatihan Dasar yang telah memberikan
materi dan ilmu yang sangat bermanfaat;
6. Orang tua, istri dan anak tercinta yang telah memberikan dukungan mental dan
spiritual bagi penulis selama proses penyusunan rancangan aktualisasi
berlangsung;
7. Keluarga besar Latsar Gelombang V yang selalu bersama dalam keadaan suka
maupun duka selama Latsar 2019 berlangsung;
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan ini masih terdapat beberapa
kekurangan. Oleh karena itu, penulis membutuhkan kritik dan saran yang yang
bersifat membangun demi perbaikan rancangan ini.
Jakarta, Desember 2019
Penulis
8
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Tujuan dan Manfaat ........................................................................................ 2
C. Ruang Lingkup ................................................................................................ 4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Singkat Organisasi .................................................................................. 5
B. Tugas dan Fungsi Organisasi ......................................................................... 7
C. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Madrasah ................................................................... 7
D. Struktur Organisasi .......................................................................................... 10
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
A. Nilai-Nilai Dasar PNS ....................................................................................... 11
B. Sikap dan Perlaku Disiplin PNS ....................................................................... 18
C. Rancangan Aktualisasi .................................................................................... 23
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Capaian Aktualisasi .......................................................................... 39
1. Kegiatan 1
Melakukan komunikasi dan konsultasi ...................................................... 39
2. Kegiatan 2
Mendesain rancangan isi modul ............................................................... 41
3. Kegiatan 3
Menyusun buku modul .............................................................................. 42
9
4. Kegiatan 4
Validasi modul .......................................................................................... 44
5. Kegiatan 5
Memberikan materi menggunakan modul ................................................. 45
6. Kegiatan 6
Evaluasi penggunaan modul ..................................................................... 46
7. Kegiatan 7
Pelaporan kegiatan aktualisasi ................................................................ 48
B. Strategi Pembimbingan.................................................................................... 50
1. Pengendalian Kegiatan Aktualisasi ........................................................... 50
2. Pembimbingan dengan Mentor ................................................................. 54
3. Pembimbingan dengan Coach .................................................................. 55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 56
B. Saran ............................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 58
LAMPIRAN-LAMPIRAN
10
DAFTAR GAMBAR
Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Pandeglang ........................ 10
11
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar Nama Kepala Madrasah MTsN 1 Pandeglang .......................... 6
Tabel 3.1 Penerapan Nilai-Nilai ANEKA .............................................................. 14
Tabel 3.2 Analisis AKPK .................................................................................... 23
Tabel 3.3 Analisis USG ..................................................................................... 25
Tabel 3.4 Rencana Kegiatan Aktualisasi Sesuai Nilai-Nilai Dasar PNS ................. 27
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional,
netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa perlu dibentuk dalam rangka pelaksanaan
cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum
dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN).
Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan
dalam mengelola prakondisi dan sumber daya pembangunan yang ada
sehingga dapat mempercepat peningkatan daya saing bangsa. Sejumlah
keputusan strategis mulai dari merumuskan kebijakan sampai pada
implementasi kebijakan dalam berbagai sektor pembangunan dilaksanakan
oleh PNS. Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan sosok PNS yang
profesional, yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi
jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara
efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok PNS profesional seperti
tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan.
Selama ini pelatihan pembentukan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
dilakukan melalui Pelatihan Dasar (LATSAR) dimana praktik
penyelenggaraan Pelatihan yang pembelajarannya didominasi oleh
ceramah untuk membentuk karakter PNS yang kuat dan profesional.
Terdapat 5 (lima) rangkaian kegiatan pembelajaran aktualisasi yang
harus dilaksanakan oleh setiap peserta latsar, yaitu: 1) merancang
aktualisasi nilai dasar profesi ASN, 2) mempresentasikan rancangan
aktualisasi, 3) mengaktualisasikan nilai dasar di tempat tugas, 4)
melaporkan pelaksanaan aktualisasi, 5) mempresentasikan laporan dan
aktualisasi, dan 6) menyusun rencana aksi penyempurnaan aktualisasi
nilai-nilai dasar profesi ASN.
Penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar telah menjalani proses
13
tahapan di atas hingga mencapai tahap ketiga, yakni mengaktualisasikan
nilai dasar di tempat kerja. Rancangan aktualisasi yang telah disetujui,
didasarkan pada tugas tambahan sebagai pembina kegiatan
ekstrakurikuler sinematografi di satuan kerja penulis. Dalam aktualisasi ini,
penulis mengangkat solusi dari isu ketiadaan bahan materi videografi dasar
di ekstrakurikuler tersebut, yaitu “Penyusunan Modul Videografi Dasar untuk
Kegiatan Ekstrakurikuler Sinematografi di MTsN 1 Pandeglang”.
Kegiatan aktualisasi tersebut telah dilaksanakan di MTs Negeri 1
Pandeglang sebagai bentuk penerapan ilmu yang telah didapatkan selama
mengikuti Pelatihan Dasar. Setelah pengaktualisasian nilai dasar,
rangkaian kegiatan selanjutnya yaitu melaporkan kegiatan aktualisasi untuk
kemudian dipresentasikan di hadapan coach, mentor dan penguji. Atas
dasar itu, laporan aktualisasi ini pun dibuat penulis sebagai wujud
pelaksanaan kegiatan keempat tersebut.
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Aktualisasi
Penyelenggaraan Kegiatan Aktualisasi Pelatihan Dasar (Latsar)
CPNS Kementerian Agama bertujuan untuk
a. Mengikuti Pelatihan Dasar yang diselenggrakan oleh Balai Diklat
Keagamaan Jakarta sebagai salah satu Syarat menjadi ASN yang
profesional dan berintegritas.
b. Pembuatan laporan kegiatan aktualisasi ini mempunyai maksud untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh yang dihasilkan dari kegiatan
yang dilandasi oleh nilai-nilai ANEKA yang dilakukan oleh Aparatur Sipil
Negara (ASN) di Satuan Kerjanya masing-masing.
c. Membentuk PNS yang profesional yakni PNS yang berkarakter dibentuk
oleh nilai-nilai dasar profesi PNS.
d. Dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA di satuan kerja
masing-masing sehingga dapat ikut serta memajukan satuan kerja
secara khusus dan sumber daya manusia NKRI yang berintegritas
secara umum serta dapat memberikan pencapaian kinerja yang
signifikan bagi satuan kerja.
14
2. Manfaat Aktualisasi
Selain itu, kegiatan aktualisasi ini bermanfaat untuk :
1. Peserta Diklat
Sebagai acuan atau pedoman bagi peserta diklat dalam melakukan
aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di Satuan Kerja.
2. Mentor
Sebagai bahan arahan dan bimbingan serta proses pengawasan
pada saat peserta diklat melaksanakan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di
Satuan Kerja.
3. Coach
Sebagai bahan arahan dan bimbingan serta proses pengawasan
pada saat peserta diklat melaksanakan aktualisasi nilai-nilai dasar.
4. Evaluator
Sebagai bahan acuan penetapan penilaian untuk mengetahui
pengetahuan, pemahaman dan aktualisasi nilai-nilai ANEKA yang telah
dilakukan oleh peserta diklat.
Selain ini, pendidikan dan pelatihan dasar CPNS ini agar para peserta
mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan di MTsN 1 Pandeglang, meliputi:
1. Mengaktualisasikan nilai-nilai Akuntabilitas sehingga memiliki
tanggungjawab dan integritas tinggi terhadap apa yang akan dan sudah
dikerjakan;
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai Nasionalisme sehingga dalam bekerja
dilandasi atas semangat dan nilai-nilai pancasila;
3. Mengaktualisasikan nilai-nilai Etika Publik sehingga dapat menciptakan
lingkungan pelayanan yang baik;
4. Mengaktualisasikan nilai-nilai Komitmen Mutu sehingga dapat mewujudkan
pelayanan prima yang mengedepankan inovasi, kreatifitas dan efisiensi;
5. Mengaktualisasikan nilai-nilai Anti Korupsi sehingga dapat mewujudkan
disiplin dan budaya positif yang anti korupsi di lingkungan kerja.
C. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
15
Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas dan agar tidak terjadi
pembahasan yang meluas atau menyimpang, maka perlu dibuat adanya batasan
masalah. Adapun ruang lingkup yang akan dibahas dalam pelaksanaan aktualisasi
ini dibatasi pada Satuan Kerja MTsN 1 Pandeglang yang merupakan tempat tugas
yang tertulis dalam Surat Keputusan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil yang
dikeluarkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten.
Kemudian, waktu pelaksanaan aktualisasi ini juga dibatasi sesuai jadwal yang telah
ditetapkan, yaitu selama 30 hari pada tanggal 1 November 2019 sampai 30
November 2019 dan akan diakhiri dengan kegiatan Laporan Aktualisasi yang akan
dilaksanakan pada tanggal 2–4 Desember 2019 di Balai Diklat Keagamaan Jakarta.
16
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Sejarah Singkat Madrasah
Pendirian Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 (MTsN 1) Pandeglang berawal
dari sekolah swasta atas gagasan seorang tokoh masyarakat yang bernama H.M.
Manshur pada tahun 1970-an bersama tokoh masyarakat yang lain di atas tanah
seluas kurang lebih 2200 m2. Awal mulanya berdiri sekolah yang diberi nama
Sekolah Menengah Pertama Islam (SMPI) Al-Manshuriyah, yang kemudian
berganti nama menjadi Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) Al-Manshuriyah
sampai tahun 1975.
Pada tahun 1978 Melalui SK penegerian tanggal 16 Maret 1978, maka
MTsS Al-Manshuriyah menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri Pandeglang 1.
Penegerian tersebut berdasarkan kepada beberapa alasan diantaranya :
a. Animo masyarakat yang semakin tinggi untuk menyekolahkan anaknya di
Madrasah.
b. Keterbatasan kemampuan madrasah dan masyarakat dalam pengadaan
sarana dan prasarana.
c. Keterbatasan kemampuan keuangan dalam memenuhi jumlah tenaga
kependidikan dan pengajar.
d. Adanya kesempatan dalam penegrian.
Pada tanggal 14 Maret 1998 MTs Negeri Pandeglang 1 dikukuhkan
menjadi Madrasah Model oleh Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan
Agama Islam Departemen Agama dengan berdasarkan kepada :
a. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 mengenai Sistem Pendidikan
Nasional.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 yang menetapkan bahwa MI
dan MTs adalah SD dan SLTP yang berciri khas agama Islam yang
diselengarakan oleh Departemen Agama.
c. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nomor 148/U/1992 dan Nomor
054/U/1993 yang menetapkan bahwa MI dan MTs wajib memberikan bahan
kajian sekurang-kurangnya sama dengan SD dan SLTP.
17
Sejak dinegerikan Madrasah ini telah beberapa kali mengalami pergantian
kepemimpinan, yaitu :
Tabel 2.1 Daftar Nama Kepala Madrasah MTsN 1 Pandeglang
No Nama Periode
1 Pipin Marfudin, BA 1978 – 1993
2 Drs. Ikin Sodikin 1993 – 1996
3 Drs. Hasan Basri 1996 – 2002
4 Drs. Ma’mun 2002 – 2008
5 Drs. H. Endang 2008 – 2009
6 Cecep Gunawan, S.Ag., M.Pd. 2009 – Maret 2013
7 Drs. Hasanudin, M.Pd., M.Sc. April 2013 – 2019
8 Hj. Tati Jumiati, M.Pd 2019 – Sekarang
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 371 Tahun 2015,
Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Pandeglang 1 berubah nama menjadi
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 (MTsN 1) Pandeglang. MTsN 1 Pandeglang sejak
tahun pelajaran 2006/2007 menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan,
kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu
kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk meningkatkan penyesuaian
program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah
Pandeglang.
Mulai tahun pelajaran 2014/2015 diberlakukan dua jenis kurikulum.
Kurikulum 2006 bagi kelas VIII dan kelas IX mengacu pada regulasi-regulasi terkait
kurikulum 2006, dan pemberlakuan kurikulum 2013 bagi kelas VII mengacu pada
regulasi- regulasi terkait kurikulum 2013. Mulai Tahun Pelajaran 2016/2017 sampai
sekarang seluruh tingkatan kelas MTsN 1 Pandeglang menggunakan Kuirkulum
2013.
18
B. Tugas dan Fungsi
Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan
sekolah lanjutan menengah pertama yang memiliki ciri Islam yang dikelola dan
dikembangkan di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia.
Sebagai lembaga pendidikan yang mempunyai ciri khas Islam, madrasah
memegang peranan penting dalam proses pembentukan kepribadian anak didik,
karena melalui pendidikan madrasah ini para orang tua berharap anak-anaknya
memiliki dua kemampuan sekaligus, tidak hanya pengetahuan umum (IPTEK) tetapi
juga memiliki kepribadian dan komitmen yang tinggi terhadap agamanya (IMTAQ).
Dalam melaksanakan kegiatannya, madrasah dipimpin oleh seorang kepala
madrasah.
Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT) pendidikan jalur madrasah, secara garis besar memilki
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melaksanakan pendidikan di madrasah selama jangka waktu tertentu sesuai
dengan jenis, jenjang dan sifat madrasah tersebut;
b. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang
berlaku;
c. Melaksanakan bimbingan dan konseling bagi siswa di madrasah.
d. Membina Organisasi Siswa Intra Siswa (OSIS);
e. Melaksanakan urusan tata madrasah;
f. Membina kerjasama dengan orang tua, masyarakat dan instansi terkait;
g. Melakukan koordinasi dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor
Kementerian Agama Kota Tangerang.
C. VISI, MISI DAN NILAI ORGANISASI
1. Visi :
Visi adalah imajinasi moral yang dijadikan dasar atau rujukan dalam
menentukan tujuan atau keadaan masa depan madrasah yang secara
khusus diharapkan oleh madrasah. Visi merupakan turunan dari Visi
Pendidikan Nasional, yang dijadikan dasar atau rujukan untuk merumuskan
Misi, Tujuan untuk pengembangan madrasah di masa depan yang diimpikan
19
dan terus terjaga kelangsungan hidup dan perkembangannya. Adapun Visi
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Pandeglang adalah :
“TA’AT BERAGAMA, UNGGUL DALAM PRESTASI, TERAMPIL
DALAM BAHASA, IPTEK DAN PEDULI LINGKUNGAN”
2. Misi :
Adapun Misi dari MTs Negeri 1 pandeglang adalah :
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan;
b. Mempersiapkan siswa untuk memperoleh pendidikan lebih lanjut;
c. Mempersiapkan siswa untuk menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi;
d. Mempersiapkan siswa untuk mampu bersaing di era globalisasi;
e. Meningkatkan keterampilan berbahasa siswa (bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris dan Bahasa Arab) ;
f. Membiasakan siswa bersih diri dan bersih lingkungan.
g. Menciptakan lingkungan yang hijau dan asri.
3. Nilai- Nilai Organisasi
MTsN 1 Pandeglang menganut nilai-nilai budaya kerja yang dimiliki
Kementerian Agama, yaitu :
a. Integritas
b. Profesionalitas
c. Inovasi
d. Tanggung Jawab
e. Keteladanan
Tujuan Umum :
Menghasilkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
SWT. dan berakhlakul karimah, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta
tanggung jawab kemasyarakatan, kebangsaan, dan lingkungan.
Tujuan Khusus :
a. Menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.;
b. Menumbuhkan sikap beretika (sopan santun dan beradab) dan
penalaran yang baik (mau belajar, ingin tahu, senang membaca, memiliki
20
inovasi, berinisiatif dan bertanggung jawab);
c. Menghasilkan lulusan yang dapat melanjutkan ke SLTA favorit/unggulan,
lulusan pendidikan di bidang pengetahuan agama Islam, berakhlak,
memiliki kemandirian, disiplin, dan memiliki semangat kebangsaan;
d. Menumbuh kembangkan kemampuan berkomunikasi dengan berbagai
bahasa (Indonesia, Arab, dan Inggris);
e. Menghasilkan lulusan pendidikan yang memiliki keunggulan di bidang
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK);
f. Menumbuhkan kepedulian siswa terhadap lingkungan.
11
BAB III
Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
A. Nilai-Nilai Dasar PNS
Berdasarkan UU No.5 Tahun 2014 dan Peraturan LAN No.25 Tahun 2017
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III,
dilaksanakan untuk mencapai kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang
berkarakter dan profesional. Demi mendukung penyelenggaraan Pelatihan Dasar
Calon PNS Golongan III maka diselenggarakan sesuai kurikulum Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III yang terbagi menjadi dua yaitu Kurikulum Pembentukan
Karakter PNS dan Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas.
Yang akan dibahas dalam laporan ini adalah Kurikulum Pembentukan
Karakter PNS yang dibagi menjadi empat agenda, yaitu:
1. Agenda I
Agenda I ini merupakan Agenda Sikap Perilaku Bela Negara. Di dalam
Agenda ini mempelajari tentang wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela
negara, analisis isu kontemporer, dan kesiapsiagaan bela negara secara
terintegrasi.
2. Agenda II
Agenda II ini merupakan Agenda Nilai-Nilai Dasar PNS. Di dalam
Agenda ini mempelajari tentang Nilai-Nilai Dasar yang harus dimiliki oleh
PNS, yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi).
3. Agenda III
Agenda III ini merupakan Agenda Kedudukan dan Peran PNS Dalam
NKRI. Di dalam Agenda ini mempelajari tentang Pelatihan Manajemen ASN,
Pelayanan Publik, dan Whole of Government.
4. Agenda IV
Agenda IV ini merupakan Agenda Habituasi. Agenda ini mempelajari
tentang konsepsi dan tahap aktualisasi, penyusunan dan penyajian
rancangan aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja, dan
12
penyajian hasil aktualisasi di tempat kerja dengan disertai bukti-bukti yang
relevan.
Nilai-nilai dasar PNS dalam Agenda II dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik tersebut dalah :
a) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi.
b) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan ASN dalam politik praktis
c) Memeperlakukan warga secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
d) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
1) Aspek Akuntabilitas
Terdapat 5 (lima) aspek penting dalam akuntabilitas yaitu,
Akuntabilitas adalah hubungan, Akuntabilitas berorientasi pada hasil,
Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, Akuntabilitas memerlukan
konsekuensi dan Akuntabilitas memperbaiki kinerja.
2) Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas memiliki 3 (tiga) fungsi utama yaitu : kontrol demokrasi
, mencegah korupsi dan penyalahgunaan wewenang, untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas.
3) Tingkatan akuntabilitas
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu : akuntabilitas
personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas
organisasi dan akuntabilitas stakeholder.
2. Nasionalisme
Fungsi ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan Negara yaitu
setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan
kebangsaan yang kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan
13
Negara, menjadi perekat bangsa dan mengupayakan situasi damai di
seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI.
Maka Indikator Nasionalisme yang harus dimiliki aparatur sipil Negara
adalah, sebagai berikut :
a. Berwawasan Kebangsaan yang Kuat
b. Memahami pluralitas
c. Berorientasi kepublikan yang kuat
d. Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya
3. Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar norma, yang
menentukan baik buruk, benar salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayan publik.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu mengacu kepada ukuran baik buruk yang
dipersepikan oleh individu terhadap nilai suatu produk atau pun jasa. Dalam
peyelenggaraan pemerintahan, mutu sering dikaitkan dengan pelayanan
kepada masyarakat. Adapun indikator komitmen mutu dapat dilihat dari :
a. Mampu memahai tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi,
inovasi dan kinerja brorienasi mutu dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
b. Menunjukkan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik.
c. Mengaktualisasi komitmen mutu dalam menjalankan tugas ASN.
5. Anti Korupsi
Menanamkan sikap sadar anti korupsi merupakan salah satu cara
untuk menjauhkan diri kita dari korupsi. Salah satu cara menanamkan sikap
anti korupsi adalah menanamkan nilai intregritas jujur, mandiri, adil, kerja
keras, peduli, tanggung jawab, disiplin, sederhana, dan berani.
Indikator anti korupsi adalah :
a. Menyadari damapak perilaku dan tindak pidana korupsi bagi
kehidupan diri pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
14
b. Mampu menjelaskan cara-cara menghindari perilaku dan tindak
pidana korupsi.
c. Menjelaskan pembangunan system intregritas untuk mencegah
terjadinya korupsi dilingkungannya (kesediaan, isentifiksi dan
internalisasi)
d. Mengaktualisasikan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan diri
pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Tabel 3.1
Penerapan Nilai – Nilai ANEKA
No Nilai-Nilai PNS Nilai yang Harus Dimiliki
1. Akuntabilitas
Integritas
Konsisten
Transparansi
Tanggung Jawab
Jujur
Netral
Disiplin
Responsif
Data valid
Tidak biasa
2. Nasionalisme
Religius
Etos Kerja
Tidak Diskriminatif
Mengutamakan Kepentingan Publik
Kerja Keras
Rela Berkorban
Gotong Royong
Patriotisme
Keadilan Sosial
3. Etika Publik
Hormat
Sopan
Menjaga Rahasia
Cermat
Taat Pada Aturan
Menghormati
Tenggang Rasa
4. Komitmen Mutu Hormat
Sopan
Menjaga Rahasia
15
Cermat
Taat Pada Aturan
Menghormati
Tenggang Rasa
5. Anti Korupsi
Tanggung Jawab
Disiplin
Kerja Keras
Peduli
Jujur
Peduli
Mandiri
Peran dan kedudukan ASN termasuk agenda yang masuk ke dalam
rangkaian struktur kurikulum Pelatihan Dasar Calon Pegawan Negeri Sipil
Golongan III. Mata diklat yang diberikan dalam pelatihan dasar ini yang menyangkut
peran dan kedudukan ASN antara lain Manajemen ASN, Pelayanan Publik, serta
Whole of Government.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan pada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman (LAN,
2017).
Manajemen pegawai ASN diterapkan dengan sistem yang terstruktur dan
transparan sehingga dapat mempermudah setiap calon pegawai yang akan menjadi
abdi negara dan aparatur sipil negara. Manajemen ASN terdiri atas beberapa tahap
antara lain:
a. Rekrutmen, yang merupakan proses awal dari manajemn ini yang dilakukan
dengan kebutuhan dari masing-masing instansi atau lembaga terkait,
termasuk dengan memperhatikan analisis jabatan yang direncanakan oleh
pemerintah seperti kebutuhan pegawai, kewenangan, tanggung jawab, hak,
syarat-syarat dan lainnya, sebagai penunjang jabatan yang akan ditempati
oleh calon ASN.
16
b. Pengembangan Pegawai, yang menjadi suatu kegiatan yang perlu dan
khusus untuk tercapainya reformasi birokrasi, yang dapat dilakukan dengan
memberikan atau mengadakan seminar, pelatihan, kursus sampai
pertukaran pegawai negeri dengan pegawai swasta yang nantinya
diharapkan agar kinerja aparatur sipil negara menjadi lebih baik.
c. Promosi, yang dilakukan dengan adanya kenaikan pangkat jika terdapat
kinerja yang baik yang ditunjukkan oleh pegawai di lingkungan aparatur sipil
negara.
d. Kesejahteraan, yang sangat diperhatikan oleh pemerintah sehingga setiap
tahunnya terdapat perubahan kebijakan mengenai pemenuhan
kesejahteraan aparatur sipil negara seperti dalam pemberian tunjangan
untuk pegawai negeri sipil yang telah ditentukan dan dianggarkan pada tiap
tahunnya.
e. Manajemen Kinerja, merupakan pembinaan dan penilaian pegawai yang
dilakukan oleh pemerintah pusat terkait dalam memberikan sanksi atau tidak
tercapainya kinerja dari pegawai yang bersangkutan baik PNS ataupun
PPPK.
f. Disiplin Etika, yang diterapkan setelah pembinaan oleh pemerintah atau
pihak terkait guna membangun kode etik para pegawai.
g. Pensiun, yang merupakan tahap akhir dari manajemen ASN sehingga tugas
sebagai aparatur sipil negara berakhir di instansi terkait.
2. Pelayanan Publik
Berdasarkan UU Republik Indonesia pasal 1 nomor 25 tahun 2009 tentang
pelayanan publik, definisi pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiataan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa,
barang, dan/ atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Pada hakekatnya negara dalam hal ini pemerintah (birokrat) haruslah dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebutuhan ini harus dipahami bukanlah
kebutuhan secara individual akan tetapi berbagai kebutuhan yang sesungguhnya
diharapkan oleh masyarakat.
17
Setiap penyelenggaraan pelayanan publik harus memiliki standar pelayanan
dan dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan.
Standar pelayanan adalah ukuran yang diberlakukan dalam penyelenggaraan
pelayanan yang wajib ditaati oleh pemberi dana atau penerima pelayanan. Adapun
standar pelayanan meliputi sebagai berikut:
a. Prosedur pelayanan, yaitu prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi
dan penerima pelayanan termasuk pengaduan.
b. Waktu penyelesaian, yaitu waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat
pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk
pengaduan.
c. Biaya pelayanan, yaitu biaya atau tarif pelayanan termasuk rincian yang
ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan.
d. Produk pelayanan, yaitu hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
e. Sarana dan prasarana, yaitu penyediaan sarana dan prasarana pelayanan
yang memadai oleh penyelenggaraan pelayananan publik.
f. Kompetensi petugas pemberi pelayanan, yaitu kompetensi petugas pemberi
pelayanan harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan,
keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku yang dibutuhkan.
3. Whole of Government
Whole of Government menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik
bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai
respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu (LAN, 2017). Whole of
Government terdiri atas tiga kata kunci utama yaitu koordinasi, kolaborasi, dan
komunikasi.
Konsep penyelenggaraan pemerintah saat ini tidak bisa lepas dari para
pemangku kepentingan lainnya. Interaksi yang terjadi bukan hanya saat menerima
pelayanan atau pada saat penyampaian produk barang/ jasa saja, akan tetapi juga
pelibatan total dari perencanaan hingga monitoring dan evaluasi pasca pelayanan
diberikan. Pendekatan kolaboratif seharusnya menjadi salah satu prioritas
pemerintah, namun kenyataannya dipraktikan. Pendekatan kolaboratif atau dalam
pengertian formal juga dikenal dengan “The whole of government approach”,
didefinisikan oleh Australian Public Service (APS) sebagai: “Public service agencies
18
working across portfolio boundaries to achieve a shared goal and an integrated
government response to particular issues. Approaches can be formal and informal.
They can focus on policy development, program management and service delivery”.
Inti dari definisi tersebut yaitu instansi yang berbeda-beda, memiliki tujuan
yang disepakati untuk satu isu tertentu, dilakukan baik secara formal maupun
informal, berfokus pada pengembangan kebijakan, manajemen program serta
penyampaian pelayanan.
B. Sikap dan Prilaku Disiplin PNS
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang
dipercaya, termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang dirasakan menjadi
tanggung jawab. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Disiplin
adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dan sebagainya). Jadi,
bila disimpulkan secara umum, disiplin merupakan bentuk ketaatan dan kepatuhan
kepada sesuatu peraturan yang telah dibuat.
Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil
untuk mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak
ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
Pendisiplinan adalah usaha usaha untuk menanamkan nilai ataupun
pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan.
Pendisiplinan bisa jadi menjadi istilah pengganti untuk hukuman ataupun instrumen
hukuman dimana hal ini bisa dilakukan pada diri sendiri ataupun pada orang lain.
1. Fungsi Disiplin
Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai. Disiplin menjadi
persyaratan bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata kehidupan
berdisiplin yang akan membuat para pegawai mendapat kemudahan dalam
bekerja, dengan begitu akan menciptakan suasana kerja yang kondusif dan
mendukung usaha pencapaian tujuan.
Ada beberapa fungsi disiplin antara lain:
a. Menata Kehidupan Bersama
Disiplin berfungsi mengatur kehidupan bersama, dalam suatu
kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Dengan begitu, hubungan
19
yang terjalin antara individu satu dengan individu yang lain menjadi lebih
baik dan lancar.
b. Membangun Kepribadian
Seorang pegawai dengan lingkungan yang memiliki disiplin yang
baik, sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Lingkungan
organisasi yang memiliki keadaan yang tenang, tertib dan tentram sangat
berperan dalam membangun kepribadian yang baik.
c. Melatih Kepribadian
Disiplin merupakan sarana untuk melatih kepribadian pegawai
agar senantiasa menunjukkan kinerja yang baik. Sikap, perilaku dan pola
kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak terbentuk dalam waktu yang
singkat. Salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut
dilakukan melalui proses latihan. Latihan tersebut dilaksanakan bersama
antar pegawai, pimpinan dan seluruh personil yang ada dalam organisasi
tersebut.
d. Pemaksaan
Disiplin berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk
mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan tersebut.
Dengan pemaksaan, pembiasaan, dan latihan disiplin seperti itu dapat
menyadarkan bahwa disiplin itu penting.
e. Hukuman
Pada awalnya mungkin disiplin itu penting karena suatu
pemaksaan namun karena adanya pembiasaan dan proses latihan yang
terus-menerus maka disiplin dilakukan atas kesadaran dalam diri sendiri
dan dirasakan sebagai kebutuhan dan kebiasaan. Diharapkan untuk
kemudian hari, disiplin ini meningkat menjadi kebiasaan berpikir baik,
positif, bermakna dan memandang jauh kedepan.
Disiplin bukan hanya soal mengikuti dan mentaati peraturan,
melainkan sudah meningkat menjadi kebiasaan berpikir baik yang
mengatur dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupannya.
Disiplin yang disertai ancaman sanksi atau hukuman sangat
penting karena dapat memberikan dorongan kekuatan untuk mentaati
20
dan mematuhinya. Tanpa ancaman, sanksi atau hukuman, dorongan
ketaatan dan kepatuhan dapat menjadi lemah serta motivasi untuk
mengikuti aturan yang berlaku menjadi kurang.
f. Menciptakan Lingkungan yang Kondusif.
Fungsi disiplin kerja adalah sebagai pembentukan sikap, perilaku
dan tata kehidupan berdisiplin didalam lingkungan di tempat seseorang
itu berada, termasuk lingkungan kerja sehingga tercipta suasana tertib
dan teratur dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. Bentuk Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Disiplin PNS ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 30 Tahun
1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Selama ini seluruh
kewajiban dan larangan bagi PNS mengacu pada koridor-koridor pada PP
30 Tahun 1980 tersebut. Dan pada tahun 2010, peraturan tentang Disiplin
PNS disempurnakan lagi dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP)
No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. PP 53 Th. 2010 ini
diberlakukan mulai bulan Juni 2010, sehingga segala hal yang berhubungan
dengan Disiplin PNS mengacu pada peraturan pemerintah ini.
Jadi, bentuk disiplin bagi PNS adalah yang mengacu pada PP 53 Th.
2010 yang berisi 17 kewajiban dan 15 larangan, sebagai penyempurnaan
atas 26 kewajiban dan 18 larangan sebagaimana dulu dijelaskan dalam
peraturan pemerintah sebelumnya (PP 30 Tahun 1980).
a. Kewajiban PNS:
1) Mengucapkan sumpah/janji PNS
2) Mengucapkan sumpah/janji jabatan
3) Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Pemerintah.
4) Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan.
5) Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab.
6) Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat
PNS
21
7) Mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang, dan/ atau golongan;
8) Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
9) Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
10) Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau
Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan dan materiil;
11) Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja
12) Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan
13) Menggunakan dan memelihara barang- barang milik negara
dengan sebaik-baiknya;
14) Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
15) Membimbing bawahan dalam melaksankan tugas;
16) Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier;
17) Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
3. Larangan PNS:
a. Menyalahgunakan wewenang;
b. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/ atau
orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain;
c. Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain
dan /atau lembaga atau organisasi internasional;
d. Bekerja pada perusahaan, konsultan asing, atau lembaga swadaya
masyarakat asing;
e. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak,
dokumen atau surat berharga milik Negara secara tidak sah;
f. Melakukan kerjasama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau
orang lain didalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan
22
untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara
langsung atau tidak langsung merugikan negara;
g. Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun
baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun
untuk diangkat dalam jabatan;
h. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga
yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;
i. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;
j. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang
dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani
sehingga nengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
k. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
l. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, DPR,
DPD atau DPRD dengan cara :
1) Ikut serta sebagai pelaksana kampanye;
2) Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau
atribut PNS;
3) Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain;
dan/atau
4) Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara.
m. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan
cara :
1) Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye dan
/atau
2) Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan
terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum,
selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan,
himbauan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan
unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat;
n. Memberikan dukungan kepada calon anggota DPD atau calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan
23
disertai foto kopi KTP surat keterangan tanda Penduduk sesuai aturan
perundang-undangan;
o. Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah, dengan cara :
1) Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala
Daerah/ Wakil Kepala Daerah;
2) Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan
kampanye;
3) Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau
merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye;
4) Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan
terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum,
selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,
ajakan,seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam
lingkungan unit kerjanya, anggota keluaraga, dan masyarakat.
Sikap dan perilaku seorang PNS dapat dijadikan panutan atau keteladanan
bagi PNS di lingkungannya dan masyarakat pada umumnya. Dalam melaksanakan
tugas sehari-hari mereka harus mampu mengendalikan diri sehingga irama dan
suasana kerja berjalan harmonis.
C. Rancangan Aktualisasi
1. Analisis dan Penilaian Kualitas Isu
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul
pada satuan kerja penulis, yaitu MTs Negeri 1 Pandeglang yang terpapar pada
Tabel 3.2 analisis isu menggunakan AKPK.
Tabel 3 . 2 Analisis Isu menggunakan AKPK
No. Identifikasi Isu
Peran dan
Kedudukan
PNS dalam
NKRI
A K P K Jumlah Peringkat
1 Belum
optimalnya
Manajemen
ASN
4 2 4 4 14 3
24
pengajar dalam
merencanakan
pembelajaran
Mapel Seni
Budaya
Whole of
Government
2 Pengajar kurang
menguasai
beberapa materi
seni budaya
karena
ketidaksesuaian
latar belakang
pendidikan
Manajemen
ASN
Pelayanan
Publik
4 2 4 3 13 4
3 Beberapa KD
belum mencapai
KKM
Manajemen
ASN
Pelayanan
Publik
5 3 4 4 16 2
4 Rendahnya
minat
berkesenian
siswa
Manajemen
ASN
Pelayanan
Publik
4 3 3 3 10 5
5 Belum
tersedianya
sumber materi
videografi dasar
untuk siswa
ekstrakurikuler
sinematografi
Manajemen
ASN
Pelayanan
Publik
Whole of
Government
5 4 5 5 19 1
Keterangan Tabel:
A : Aktual Benar- benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat
K : Kekhalayakan Isu menyangkut orang banyak
25
P : Problematik Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan segera solusinya
K : Kelayakan Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
Dari analisis kriteria isu dengan alat analisis AKPK tersebut di
atas, maka diambil 3 (tiga) isu dengan nilai tertinggi yaitu:
a. Belum tersedianya sumber materi videografi dasar yang
terstruktur dan terarah untuk siswa ekstrakurikuler sinematografi
b. Beberapa KD belum mencapai KKM
c. Belum optimalnya pengajar dalam merencanakan pembelajaran
Mapel Seni Budaya
Ketiga kriteria isu yang memenuhi syarat tersebut kemudian dilakukan
analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan alat analisis USG, yaitu:
Tabel. 3.3 Analisis USG
Skala Likert:
1 = Sangat Rendah
2 = Rendah
3 = Sedang
4 = Tinggi
5 = Sangat Tinggi
No Isu Permasalahan Skor USG
Jumlah Peringkat U S G
1 Belum optimalnya pengajar dalam
merencanakan pembelajaran
Mapel Seni Budaya
3 3 4 10 3
2 Beberapa KD belum mencapai
KKM 4 4 4 12 2
3 Belum tersedianya sumber materi
videografi dasar yang terstruktur
dan terarah untuk siswa
ekstrakurikuler sinematografi
5 4 5 14 1
26
Berdasarkan penentuan kualitas isu dengan menggunakan alat analisis
USG, maka terlihat satu isu final yang memiliki ranking tertinggi dan perlu segera
dicarikan pemecahan masalahnya, yaitu: “Belum tersedianya sumber materi
videografi dasar yang terstruktur dan terarah untuk siswa ekstrakurikuler
sinematografi.”
2. Argumentasi Terhadap Core Issue
Perkembangan media audio visual menemukan momentumnya seiring
dengan meledaknya internet dan media sosial. Semua orang kini menjadikan
internet sebagai kebutuhan dasarnya dan media sosial adalah tulang punggung
penyedia kebutuhan tersebut, selain mesin pencari Google tentunya. Padahal
internet hanya menyediakan informasi, baik berupa tulisan, visual, audio atau
audio visual. Tapi cara penyebaran informasi – tanpa batasan ruang dan waktu –
itulah yang rupanya mampu menjadi candu bagi semua orang.
Data yang diliris oleh We Are Social dan Hootsuite – sebuah organisasi
yang meneliti tentang internet – pada Januari 2019 menunjukkan bahwa Youtube
adalah media sosial yang paling banyak digunakan oleh pengguna internet di
Indonesia. Disusul Whatsapp, Facebook, lalu Instagram. Satu hal yang perlu
diperhatikan adalah semua media sosial, mengakomodir konten informasi yang
bersifat audio visual. Youtube adalah platform berbagi video. Sementara
Facebook dan Whatsapp mengakomodir konten dengan berbagai bentuk, dari
mulai teks hingga video. Instagram berfokus pada konten yang berbasis foto dan
video.
Melihat perkembangan ini, video menjadi hal lumrah yang menjadi
keseharian orang-orang. Kalau dulu satu dekade yang lalu tidak semua orang bisa
membuat video, kini jutaan konten video diunggah ke media sosial setiap harinya.
Membuat video tidak lagi jadi eksklusif milik orang-orang yang bermodal. Semua
orang sekarang bisa membuat video, sekalipun itu anak SMP berumur 13 tahun.
Perkembangan teknologi mobile, kamera di smartphone, hingga aplikasi editing
video yang semakin user-friendly menjadikan pekerjaan membuat video semakin
inklusif, mudah dan murah.
MTsN 1 Pandeglang telah membaca fenomena ini dan berupaya
menyikapinya sehingga mulai awal tahun ajaran 2019/2020, MTsN 1 Pandeglang
27
mengadakan kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) sinematografi guna menyiapkan
siswa MTs menyongsong dunia industri 4.0. Sesuai ekspektasi, begitu dibuka,
ekskul sinematografi berhasil menjaring 15 orang siswa sebagai peminatnya.
Sayangnya, proses belajar membuat video menjadi terhambat karena
ketiadaan materi ajar yang terarah dan terstruktur serta sesuai dengan
karakteristik para siswa MTs. Potensi, minat juga bakat para siswa pun menjadi
kurang terarah karena mereka tidak bisa mengeksplorasi materi yang sistematis
dan mudah diakses dan hanya bisa belajar saat jadwal ekskul saja.
Uraian di atas menunjukkan bahwa sebuah sumber materi belajar membuat
video yang sistematis dan cocok digunakan untuk siswa MTs sangat diperlukan.
Ditambah hasil analisis core issue dengan menggunakan metode AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematik, Kelayakan) dan USG (Urgency, Seriousness,
Growth), akhirnya penulis menetapkan isu yang dibahas dalam rancangan
aktualisasi ini, yaitu belum tersedianya sumber materi videografi dasar yang
terstruktur dan terarah untuk siswa ekskul sinematografi. Guna memecahkan
problem terkait isu ini, penulis memberikan satu gagasan sebagai solusi, yaitu
“Penyusunan modul videografi dasar untuk ekstrakurikuler sinematografi
MTsN 1 Pandeglang.”
3. Rencana Kegiatan Aktualisasi Sesuai Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri
Sipil (PNS)
NO KEGIATAN YANG
AKAN DILAKUKAN
NILAI DASAR YANG AKAN
DIAKTUALISASIKAN DALAM KEGIATAN
1 Melakukan
komunikasi dan
konsultasi serta
meminta arahan
Pimpinan Madrasah
dan Pembina Seni
Budaya terkait
rencana habituasi dan
aktualisasi
penyusunan buku
materi videografi
dasar untuk para
Akuntabilitas
(Tepat Sasaran)
Nasionalisme
(Musyawarah mufakat)
Etika Publik
(Sikap Menghormati)
Komitmen Mutu
(Efektif & Efisien)
28
siswa peserta ekskul
sinematografi.
2 Mendesain rancangan
isi modul
Akuntabilitas
(Akuntabel dan Profesional)
Komitmen Mutu
(Efektif & Efisien)
(Inovatif)
3 Menyusun buku
modul
Akuntabilitas
(Tanggung jawab)
Komitmen Mutu
(Berorientasi mutu)
4 Validasi atau uji publik
buku modul videografi
dasar kepada Kepala
Madrasah dan
Pembina Seni Budaya
Akuntabilitas
(Transparan)
Nasionalisme
(Musyawarah mufakat)
Etika Publik
(Kepentingan bersama)
Komitmen Mutu
(Berorientasi mutu)
5 Memberikan materi
kepada siswa ekskul
sinematografi dengan
menggunakan buku
modul videografi dasar
Akuntabilitas
(Tanggung jawab)
(Profesional)
Etika Publik
(Tidak diskriminatif)
(Kepentingan bersama)
Komitmen Mutu
(Efektif & Efisien)
Anti Korupsi
(Adil)
29
6 Evaluasi terhadap
penggunaan buku
modul videografi oleh
siswa ekstrakurikuler
sinematografi
Akuntabilitas
(Akuntabel & Profesional)
Komitmen Mutu
(Berorientasi mutu)
7 Membuat laporan
aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar ASN
Akuntabilitas
(Tanggung jawab)
Antikorupsi
(Jujur)
30
4. Matrix Kegiatan Aktualisasi
No
Nama
Kegiatan
Tahapan
Kegiatan
Output /Hasil
Kegiatan
Kontribusi
Output/Hasil Kegiatan
terhadap Penguatan
Nilai-nilai Dasar
Kontribusi
Output/HasilKe
giatan terhadap
VISI/MISI
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan
komunikasi dan
konsultasi serta
meminta arahan
Pimpinan Madrasah
dan Pembina Seni
Budaya terkait
rencana habituasi
dan aktualisasi
penyusunan buku
materi videografi
dasar untuk para
siswa peserta
ekskul
sinematografi.
1. Membuat janji dengan
Kepala Madrasah dan
Pembina Seni Budaya
2. Menyampaikan maksud
dan tujuan dari pokok
permasalahan dan
rancangan kegiatan
kepada Kepala
Madrasah dan
Pembina Seni Budaya
3. Mencatat arahan-
arahan yang
disampaikan oleh
Kepala Madrasah dan
Pembina Seni Budaya
1. Jadwal pertemuan
2. Diskusi terkait
rancangan
aktualisasi
Nilai-Nilai ANEKA:
Akuntabilitas
(Tepat Sasaran) Komunikasi dan konsultasi kepada pimpinan dilakukan dalam rangka menyamakan tujuan dan persepsi tentang kegiatan habituasi yang akan penulis lakukan sehingga sasaran yang dicapai tepat dan menyumbangkan kontribusi bagi sekolah.
Nasionalisme
(Musyawarah mufakat) Arahan dari pimpinan dan Pembina Seni Budaya merupakan hasil
Hasil bimbingan,
arahan, serta
diskusi
berkontribusi
terhadap
penguatan
institusi dalam
mencapai Visi
dan Misi MTs
Negeri 1
Pandeglang.
Dengan meminta
arahan dan
bimbingan, serta
mengkomunikasi
kan usulan
rancangan
aktualisasi
dengan sopan,
ramah dan
santun hal
tersebut dapat
menunjukan nilai
organisasi
Tanggung
jawab,
Integritas,
Keteladanan
31
3. Catatan arahan dan
hasil diskusi
dari koordinasi dan diskusi yang produktif cerminan dari nilai musyawarah
Etika Publik
(Sikap Menghormati) Melaporkan rencana kegiatan habituasi kepada atasan merupakan wujud dari sikap hormat dalam nilai dasar etika publik
Komitmen Mutu
(Efektif & Efisien) Berkoordinasi dengan pimpinan dan pembina adalah upaya menciptakan kegiatan aktualisasi yang efektif dan efisien
2 Mendesain
rancangan isi modul
1. Memilah-milah materi
videografi dasar
2. Menganalisis tingkat
kesulitan materi bagi
siswa MTs
1. Peta materi
videografi dasar
Nilai-Nilai ANEKA:
Akuntabilitas
(Akuntabel dan Profesional) Tahap mendesain rancangan menunjukkan cara melakukan rencana dengan akuntabel atau penuh
Melaksanakan
salah satu amanah
dari misi
madrasah, yaitu
mempersiapkan
siswa untuk
memperoleh
pendidikan lebih
lanjut dan
Merancang
modul adalah
upaya
mewujudkan
siswa yang siap
bersaing secara
global. Hal ini
menunjukan nilai
32
3. Membuat outline bab
per bab materi dan sub
materi
2. Draft outline struktur
isi buku modul
pertanggungjawaban dan profesional
Komitmen Mutu
(Efektif & Efisien) (Inovatif) Mendesain rancangan isi
modul harus seefektif dan
seefisien mungkin sehingga
sumber daya tenaga dan
waktu tidak boros.
Rancangan modul ini
sendiri harus bisa
menawarkan sesuatu yang
baru dan berbeda dengan
modul-modul sejenis
karena target audiens yang
berbeda
mempersiapkan
siswa untuk
menguasai ilmu
pengetahuan dan
teknologi
organisasi
Profesional,
Tanggung
jawab,
Inovasi dan
Integritas
3 Menyusun buku modul
1. Menulis isi buku
berdasarkan draft
outline bab per bab
2. Mengedit hasil tulisan
secara personal
1. Draft buku modul
2. Hasil edit draft buku
modul secara
personal
Nilai-Nilai ANEKA:
Akuntabilitas
(Tanggung jawab) Tahap penyusunan atau pembuatan buku modul harus dilandasi dengan nilai tanggungjawab karena buku modul ini akan menjadi pegangan para siswa nantinya
Komitmen Mutu
Draft buku modul
turut berkontribusi
mewujudkan
amanah misi
madrasah, yaitu
mempersiapkan
siswa untuk
memperoleh
pendidikan lebih
lanjut dan
mempersiapkan
siswa untuk
Adanya buku
modul bisa
meningkatkan
keterampilan
siswa di bidang
seni & teknologi
yang mendorong
terealisasinya
nilai-nilai
organisasi
Inovatif,
Profesionalitas,
33
(Berorientasi mutu) Penyusunan buku modul tidak boleh asal susun. Proses ini harus dilakukan dengan kesadaran akan orientasi pada mutu yang tinggi
menguasai ilmu
pengetahuan dan
teknologi
dan
Tanggungjawab
4 Validasi atau uji
publik buku modul
videografi dasar
kepada Kepala
Madrasah dan
Pembina Seni
Budaya
1. Meminta kesediaan
pimpinan dan
pembina untuk
melakukan validasi
dan uji publik materi
buku modul videografi
dasar
2. Memberikan
penjelasan mengenai
validasi atau uji publik
buku modul videografi
dasar
3. Menampung saran,
kritik, dan masukan
dari pimpinan dan
pembina
4. Melakukan perbaikan
buku modul yang
telah disusun
1. Kesediaan
pimpinan dan
pembina
2. Pemahaman
terhadap
pentingnya validasi
materi ini
3. Catatan berisi
saran, kritik serta
masukan
4. Final draft cetakan
buku modul
videografi dasar
Nilai-Nilai ANEKA:
Akuntabilitas
(Transparan) Uji publik buku modul oleh Kepala Madrasah dan Pembina Seni Budaya harus dilakukan se-transparan mungkin, tanpa ada yang ditutup-tutupi
Nasionalisme
(Musyawarah mufakat) Dasar musyawarah untuk mencapai hasil terbaik harus melandasi uji publik materi buku modul agar mendapat masukan yang berkontribusi positif
Etika Publik
(Kepentingan bersama)
Kegiatan validasi
yang menghasilkan
final draft buku
modul merupakan
wujud penguatan
mutu institusi
dalam mencapai
terwujudnya misi
madrasah, yaitu
mempersiapkan
siswa untuk
memperoleh
pendidikan lebih
lanjut dan
mempersiapkan
siswa untuk
menguasai ilmu
pengetahuan dan
teknologi
Validasi dan uji
public terhadap
buku modul
membantu
terjaminnya mutu
buku sehingga
dapat
berkontribusi
optimal terhadap
penguatan nilai-
nilai organisasi
yaitu Inovatif,
Tanggungjawab
dan Profesional
34
berdasarkan hasil
saran, kritik, dan
masukan
Uji publik mesti mengutamakan kepentingan bersama supaya penulis tidak terjebak pada ego yang malah menutupi kekurangan buku modul
Komitmen Mutu
(Berorientasi mutu) Hasil uji publik harus bertujuan untuk mendapatkan feedback yang dapat menambah kualitas atau mutu buku modul
5 Memberikan materi
kepada siswa
ekskul
sinematografi
dengan
menggunakan buku
modul videografi
dasar
1. Menyiapkan siswa
untuk berdoa sebelum
pemberian materi
ekstrakurikuler dimulai.
2. Memberikan materi
berdasarkan struktur
bab dalam buku modul
3. Praktek latihan
1. Melatih siswa untuk
selalu ingat kepada
Tuhan Yang Maha
Esa dalam
mengawali setiap
kegiatan
2. Bertambahnya
pengetahuan dan
pemahaman siswa
terhadap materi
videografi dasar
3. Hasil praktek latihan
Nilai-nilai ANEKA :
Akuntabilitas
(Tanggung jawab) (Profesional) Buku modul digunakan dalam proses pengajaran dan pelatihan ekstrakurikuler dengan didasari rasa tanggungjawab dan profesionalisme mewujudkan nilai akuntabilitas ASN
Etika Publik
Kegiatan ini
mengharapkan
siswa menguasai
keterampilan
videografi dasar
yang merupakan
salah satu skil
yang menambah
daya saing
mereka. Sehingga
kontribusi dari
kegiatan ini adalah
terwujudnya misi
madrasah
mempersiapkan
Mencetak siswa
yang memiliki
daya saing global
dan kreativitas
tinggi dalam
menguatkan nilai
inovasi,
profesionalitas,
serta integritas.
35
videografi dasar melalui
penugasan terkait
materi dalam buku
modul
siswa sesuai
penugasan
(Tidak diskriminatif) Semua siswa ekstrakurikuler harus mendapatkan perlakuan yang sama dalam penyampaian materi yang bersumber dari buku modul
Komitmen Mutu
(Efektif & Efisien) Dengan adanya buku modul, pemberian materi akan lebih efektif dan efisien sehingga siswa bisa meningkatkan pemahaman sekaligus eksplorasi keterampilan teknis dalam materi videografi dasar
Anti Korupsi
(Adil) Dengan adanya modul ini, sumber materi berasal dari satu sumber, sehingga semua siswa memulai pelajaran dari titik mula yang sama. Prinsip keadilan pun berlaku. Hanya yang
siswa untuk
mampu bersaing di
era globalisasi
36
berusaha keras saja yang bisa dengan cepat dan tuntas menguasai materi videografi
6 Evaluasi terhadap
penggunaan buku
modul videografi
oleh siswa
ekstrakurikuler
sinematografi
1. Menentukan alat yang
digunakan dalam
mengevalusi proses
pemberian materi dan
pelatihan berdasarkan
buku modul
2. Mengumpulkan data
hasil evaluasi
3. Menindaklanjuti hasil
evaluasi
1. Alat ukur yang
digunakan berupa
angket, wawancara
dan testimoni untuk
mengevaluasi
proses pemberian
materi dan latihan
untuk selanjutnya
dicarikan solusi
perbaikannya.
2. Hasil angket dan
wawancara
3. Revisi buku modul
sesuai hasil evaluasi
Nilai-Nilai ANEKA:
Akuntabilitas
(Akuntabel & Profesional) Penggunaan buku modul harus dievaluasi dengan profesional sehingga tercapai nilai akuntabilitas yang bisa dipertanggungjawabkan
Komitmen Mutu
(Berorientasi mutu) Evaluasi harus didasari dengan kesadaran penuh terhadap perbaikan yang bertujuan pada peningkatan mutu modul
Dengan
dilakukannya
evaluasi dan
perbaikan maka
diharapkan kualitas
buku modul
menjadi lebih baik
sehingga dapat
berkontribusi
terhadap
pencapaian Visi
dan seluruh Misi
MTs Negeri 1
Pandeglang
Dengan segera
menindaklanjutiha
sil evaluasi, maka
terjadi perbaikan
yang bersifat final.
Hal tersebut
dapat
berkontribusi
terhadap
pencapaian
penguatan nilai-
nilai organisasi
Integritas,
Profesional,
Inovasi,
Tanggungjawab
dan keteladanan
7 Membuat laporan
aktualisasi Nilai-
Nilai Dasar Profesi
ASN
1. Persiapan penulisan laporan aktualisasi
2. Menuliskan laporan
aktualisasi
1. Susunan kerangka laporan penulisan aktualisasi
2. Laporan Aktualisasi
Nilai-nilai ANEKA :
Akuntabilitas
(Tanggung jawab) Laporan hasil aktualisasi merupakan wujud tanggungjawab penulis
Terlaksananya kegiatan aktualisasi yang dilaporkan dapat berkontribusi terhadap penguatan institusi dalam
Profesionalitas dan Tanggung jawab Penulisan laporan aktualisasi merupakan wujud
37
sebagai ASN yang akuntabel
Antikorupsi
(Jujur) Hasil aktualisasi dilaporkan secara jujur tanpa melebih-lebihkan hasil evaluasi
mewujudkan visi dan misi madrasah
profesionalitas dan tanggung jawab
38
5. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan November 2019
4 5 6 7 8 11 12 13 14 15 18 19 20 21 22 23 25 26 27 28 29 30
1
Melakukan komunikasi dan konsultasi serta meminta arahan Pimpinan serta Pembina Seni Budaya terkait rencana habituasi dan aktualisasi penyusunan buku materi videografi dasar untuk para siswa peserta ekskul sinematografi.
2 Mendesain rancangan isi modul
3 Menyusun buku modul
4 Validasi atau uji publik buku modul videografi dasar kepada Pimpinan dan Pembina Seni Budaya
5
Memberikan materi kepada siswa ekskul sinematografi dengan menggunakan buku modul videografi dasar
6 Evaluasi terhadap penggunaan buku modul videografi oleh siswa ekstrakurikuler sinematografi
7 Membuat laporan aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN
39
6. Kendala dan Antisipasi
Berikut kendala yang penulis alami selama aktualisasi serta antisipasi terhadap setiap kendala:
No Kegiatan Kendala Antisipasi
1 Melakukan komunikasi dan konsultasi serta meminta arahan Pimpinan serta Pembina Seni Budaya
Kesibukan dan jadwal mengajar yang berbentrokan.
Menentukan jadwal pertemuan terlebih dahulu atau berkonsultasi online jika yang bersangkutan bersedia
2 Mendesain rancangan isi modul Mencocokan dengan karakter anak-anak madrasah
Diskusi dengan tim penyusun
3 Menyusun buku modul Penyusunan memakan waktu yang lama
Menyesuaikan jadwal kegiatan lainnya
4 Validasi atau uji publik buku modul videografi dasar kepada Pimpinan dan Pembina Seni Budaya
Kesibukan dan jadwal mengajar yang berbentrokan
Menentukan jadwal pertemuan
5 Memberikan materi kepada siswa ekskul sinematografi dengan menggunakan buku modul videografi dasar
Buku modul belum tercetak untuk semua anak
Anak bergantian memakai modul dummy hasil cetak print
40
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
A. Deskripsi Capaian Kegiatan
Setelah seluruh kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dilaksanakan,
maka penulis akan mendeskripsikan tahapan pelaksanaan masing-masing
kegiatan mulai dari awal hingga diperolehnya output kegiatan, serta akan
dilakukan analisis dampak apabila kelima nilai dasar PNS tidak diaplikasikan
pada masing-masing kegiatan.
1. Kegiatan 1
a. Melakukan komunikasi dan konsultasi
Komunikasi dengan melakukan konsultasi dan meminta arahan
merupakan sebuah proses sinergi dan keseimbangan semua kegiatan dalam
pekerjaan antara satu pihak dengan pihak lain agar tercapai tujuan setiap
pihak dan tujuan bersama. Secara singkat, komunikasi adalah suatu proses
saling mengerti dan menyampaikan pesan antara dua orang atau lebih untuk
menjalankan suatu hal.
Sebuah konsultasi sangat memerlukan komunikasi yang baik
khususnya pada hal yang berkaitan dengan manajemen waktu. Hal ini
dikarenakan supaya tidak menghambat kerja dan tanggung jawab masing-
masing. Komunikasi harus terjalin saat melakukan konsultasi baik dalam satu
ruang lingkup maupun ruang lingkup yang lebih luas.
Kegiatan ini bertujuan untuk saling memberi informasi antar
individu/departemen supaya tercipta sinegisitas dan tetap berpegang pada
tujuan organisasi. Oleh karena itu organisasi harus memahami pengertian
koordinasi dalam manajemen supaya lebih mudah dalam pencapaian tujuan.
Kegiatan koordinasi dalam kegiatan aktualisasi dilakukan dalam 3 tahapan.
Pertama, Membuat janji dengan Kepala Madrasah dan Pembina Seni
Budaya terkait dengan rencana penyusunan modul videografi. Sebelum
menghadap Kepala Madrasah sebagai langkah awal adalah membuat janji
supaya kegiatan yang dilaksanakan dapat diikuti oleh yang berkepentingan
tanpa harus mengganggu agenda kegiatan yang sudah dijadwalkan. Dengan
41
demikian sudah melaksanakan salah satu indikator dalam Komitmen Mutu
yaitu melakukan kegiatan yang efektif dan efisien. Selain itu, terdapat sebuah
sikap yang menjadi budaya bangsa Indonesia sebagai wujud adanya rasa
Nasionalisme dan Etika Publik yang mengedepankan sikap sopan, santun,
dan saling menghormati dalam segala hal.
Kedua, langkah selanjutnya adalah menyampaikan maksud dan
tujuan dari pokok permasalahan kepada Kepala Madrasah dan Pembina
Seni Budaya. Maksud dan tujuan disampaikan dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai wujud rasa nasionalisme,
agar pendengar memahami dengan baik apa yang telah diprogramkan.
Selain itu, indikator yang diharapkan dari kegiatan penyampaian maksud dan
tujuan adalah sebagai bentuk rasa tanggung jawab terhadap kegiatan yang
akan dilaksanakan agar terhindar dari kesalahan yang tidak diinginkan.
Ketiga, mencatat arahan-arahan yang disampaikan oleh Kepala
Madrasah dan Pembina Seni Budaya terkait dengan penyusunan modul.
Pencatatan arahan ini dilakukan secara cermat sebagai salah satu indikator
aktualisasi nilai etika publik.
b. Analisis Dampak Terhadap Nilai-Nilai Dasar ANEKA
Kelima nilai dasar PNS yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi sangat diperlukan dalam
melaksanakan seluruh kegiatan dalam rangka koordinasi sebelum
penyusunan program kegiatan. Keluarannya adalah adanya produk modul
yang baik, benar, berkualitas, dan sesuai dengan pedoman serta tuntutan
perkembangan zaman. Muaranya, modul ini dapat bermanfaat bagi seluruh
warga sekolah yang berminat dengan dunia audio visual. Namun, apabila
tidak diterapkan nilai dasar PNS, maka penyusunan modul yang akan
dilakukan tidak akan berjalan dengan baik karena kurangnya komitmen serta
ketidakjelasan visi di dalamnya.
c. Analisis Dampak Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan adanya komunikasi yang tersusun dengan cermat dan tepat,
maka konsultasi dapat berjalan secara efektif dengan demikian misi dari
42
organisasi “Meningkatkan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan”
dapat terwujud Membentuk budi pekerti yang Luhur sesuai dengan misi
sekolah yaitu Menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, inovatif,
dan berakhlakul karimah. Apabila tidak diterapkan nilai-nilai dasar PNS
dalam kegiatan koordinasi ini, maka misi sekolah tidak akan tercapai karena
bertindak semaunya dan tidak memiliki nilai-nilai akhlak yang baik.
d. Analisis Dampak Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Nilai organisasi yang terdapat di MTs Negeri 1 Pandeglang selaras
dengan nilai-nilai organisasi yang terdapat dan berlaku di Kementerian
Agama yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan
Keteladanan. Kegiatan koordinasi sebelum melakukan suatu kegiatan sesuai
dengan nilai profesionalitas dan tanggung jawab. Hal ini perlu dilakukan agar
kegiatan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan garis koordinasi yang
terdapat dalam struktur organisasi di MTs Negeri 1 Pandeglang. Namun,
apabila kegiatan ini tidak dilandasi sikap professional dan tanggung jawab,
tujuan yang hendak dicapai niscaya tidak akan tercapai.
2. Kegiatan 2
a. Mendesain rancangan isi modul
Kegiatan ini dimulai dengan proses pemilahan materi-materi dalam
videografi. Pemilahan dilakukan melalui penelusuran referensi yang berasal
dari teori film, terutama yang berkaitan dengan aspek sinematografi, serta
teori fotografi dan seni rupa.
Kemudian penulis menganalisis materi mana yang merupakan
konsumsi para siswa MTs yang berminat dengan dunia audio visual. Hasil
analisis ini yang menjadi acuan penulis dalam merancang isi modul. Kegiatan
ini menghasilkan draft outline isi modul serupa dengan daftar isi.
Tahap mendesain rancangan menunjukkan cara melakukan rencana
dengan akuntabel atau penuh pertanggungjawaban dan profesional yang
mencerminkan nilai akuntabilitas. Selain itu, mendesain rancangan isi modul
haruslah berkomitmen pada mutu dengan pengerjaan yang efektif dan
efisien sehingga tidak memboroskan sumber daya tenaga dan waktu.
43
Rancangan modul ini sendiri harus bisa menawarkan sesuatu yang baru dan
berbeda dengan modul-modul sejenis karena target audiens yang berbeda.
.
b. Analisis Dampak Terhadap Nilai-Nilai Dasar ANEKA
Kelima nilai dasar PNS yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi sangat diperlukan dalam
merancang isi modul. Tujuannya adalah agar hasil produk yang diharapkan
memiliki struktur yang jelas dan sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Apabila dilaksanakan tidak sesuai dengan Nilai-Nilai Dasar Aneka, maka
produk yang dihasilkan tidak akan sesuai dengan yang diharapkan.
c. Analisis Dampak Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini adalah wujud pelaksanaan salah satu amanah dari misi
madrasah, yaitu mempersiapkan siswa untuk memperoleh pendidikan lebih
lanjut dan mempersiapkan siswa untuk menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi. Amanah yang berat ini apabila tidak dilaksanakan sesuai dengan
nilai-nilai dasar maka visi-misi sekolah tidak akan tercapai.
d. Analisis Dampak Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Nilai organisasi yang terdapat di MTs Negeri 1 Pandeglang selaras
dengan nilai-nilai organisasi yang terdapat dan berlaku di Kementerian
Agama yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan
Keteladanan. Kegiatan penyusunan program kegiatan ini sesuai dengan nilai
Integritas, Profesionalitas dan Inovasi. Namun apabila tidak dilaksanakan
sesuai dengan nilai-nilai tersebut, maka tujuan yang diinginkan tidak akan
tercapai.
3. Kegiatan 3
a. Menyusun buku modul
Outline isi modul yang merupakan hasil kegiatan sebelumnya
berperan penting pada tahapan kegiatan selanjutnya, yaitu penyusunan buku
modul. Penulisan materi buku modul mengacu pada struktur dalam outline
yang disusun berdasarkan bab demi babnya.
44
Penulisan modul membutuhkan waktu yang cukup lama dan energi
yang besar. Tanpa penerapan nilai akuntabilitas dan komitmen mutu,
penulisan modul tidak bisa selesai. Bahkan menulis materi pun belum bisa
dikatakan merupakan proses terakhir. Editing hasil tulisan sangat diperlukan
untuk menyempurnakan modul. Penyusunan buku modul tidak boleh asal
susun. Proses ini harus dilakukan dengan kesadaran akan orientasi pada
mutu yang tinggi.
b. Analisis Dampak Terhadap Nilai-Nilai Dasar ANEKA
Kelima nilai dasar PNS, terutama nilai Akuntabilitas dan Komitmen
mutu sangat diperlukan dalam kegiatan penyusunan modul sehingga bisa
menghasilkan produk modul yang berkualitas dan bermanfaat. Apabila
dilaksanakan tidak sesuai dengan Nilai-Nilai Dasar Aneka, maka akan
menimbulkan kegiatan yang kontra produktif, modul yang disusun tidak dapat
dipertanggungjawabkan kualitasnya.
c. Analisis Dampak Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Proses penyusunan hingga menjadi draft buku modul turut
berkontribusi mewujudkan amanah misi madrasah, yaitu mempersiapkan
siswa untuk memperoleh pendidikan lebih lanjut dan mempersiapkan siswa
untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penerapan nilai-
nilai dasar, misi madrasah tersebut diragukan bisa tercapai.
d. Analisis Dampak Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Nilai organisasi yang terdapat dalam kegiatan sosialisasi kegiatan
yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan Keteladanan.
Apabila tidak dilaksanakan sesuai dengan nilai-nilai organisasi, penyusunan
buku modul akan kurang maksimal. Apalagi buku modul punya potensi
membantu meningkatkan keterampilan siswa di bidang seni & teknologi yang
bisa terealisasikan melalui nilai-nilai organisasi Inovatif, Profesionalitas, dan
Tanggungjawab.
45
4. Kegiatan 4
a. Validasi modul
Draft modul pertama selanjutnya harus divalidasi oleh pihak yang
memiliki kepentingan dan otoritas terkait penggunaan modul tersebut. Maka,
langkah pertama dalam proses kegiatan validasi adalah meminta kesediaan
Kepala Madrasah selaku pimpinan madrasah dan Pembina Seni Budaya
yang membina kegiatan kesenian madrasah, termasuk kegiatan
ekstrakurikuler sinematografi.
Penjelasan mengenai pentingnya validasi dan menampung kritik dan
saran selama validasi berlangsung adalah langkah selanjutnya. Semua
feedback dari validator akan sangat bermanfaat bagi perbaikan draft modul
yang telah divalidasi. Proses validasi merupakan perwujudan aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar Aneka, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika public serta
komitmen mutu.
b. Analisis Dampak Terhadap Nilai-Nilai Dasar ANEKA
Kegiatan validasi harus mengaktualisasikan Nilai-Nilai Dasar Aneka
agar tercipta modul yang valid dan menarik dari sisi konten. Uji publik buku
modul oleh Kepala Madrasah dan Pembina Seni Budaya harus dilakukan se-
transparan mungkin, tanpa ada yang ditutup-tutupi, yang mencerminkan nilai
akuntabilitas.
Proses validasi juga membutuhkan dasar musyawarah untuk
mencapai hasil terbaik sebagai landasan validasi materi buku modul agar
mendapat masukan yang berkontribusi positif. Uji publik mesti
mengutamakan kepentingan bersama supaya penulis tidak terjebak pada
ego yang malah menutupi kekurangan buku modul. Hasil uji publik harus
bertujuan untuk mendapatkan feedback yang dapat menambah kualitas atau
mutu buku modul.
Apabila proses validasi ini tidak berdasarkan nilai-nilai Aneka, maka
bisa jadi validasi dilakukan secara asal. Ujung-ujungnya, siswa sebagai
pengguna modul ini akan menjadi pihak yang dirugikan.
46
c. Analisis Dampak Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan validasi yang menghasilkan final draft buku modul
merupakan wujud penguatan mutu institusi dalam mencapai terwujudnya
misi madrasah, yaitu mempersiapkan siswa untuk memperoleh pendidikan
lebih lanjut dan mempersiapkan siswa untuk menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi. Tentunya harus dilaksanakan sesuai dengan Nilai-Nilai Dasar
Aneka. Namun, jika tidak dilaksanakan sesuai dengan Nilai-Nilai Dasar
Aneka, maka tidak akan bersinergi terhadap misi sekolah dan menjadi
kegiatan yang sia-sia dan tidak ada hasilnya.
d. Analisis Dampak Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Nilai organisasi yang terdapat di MTs Negeri 1 Pandeglang, selaras
dengan nilai-nilai organisasi yang terdapat dan berlaku di Kementerian
Agama yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan
Keteladanan. Validasi atau uji publik terhadap buku modul membantu
terjaminnya mutu buku sehingga dapat berkontribusi optimal terhadap
penguatan nilai-nilai organisasi, yaitu Inovatif, Tanggungjawab dan
Profesional
5. Kegiatan 5
a. Memberikan materi menggunakan modul
Setelah validasi, modul digunakan dalam kegiatan ekstrakurikuler
sinematografi. Setelah para siswa ekstrakurikuler sinematografi berkumpul,
penulis lalu menyiapkan siswa untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai.
Lalu penulis memperkenalkan modul videografi dasar dan memperlihatkan
sekilas materi-materi yang ada di dalamnya.
Kemudian penulis pun mulai memberikan materi Bab II tentang
kamera dan bagian awal Bab III tentang White Balance. Para siswa
memperhatikan penjelasan sambil mempelajari modulnya. Setelah
penjelasan, penulis memberikan waktu bagi para siswa untuk mengamati
kamera dan bagian-bagiannya. Para siswa dengan antusiasnya mempelajari
kamera sambil banyak bertanya kepada penulis.
47
b. Analisis Dampak Terhadap Nilai-Nilai Dasar ANEKA
Penerapan modul yang telah disusun dalam kegiatan ekstrakurikuler
sangat memerlukan nilai-nilai dasar aneka dalam pelaksanaannya.
Tujuannya adalah agar para siswa bisa lebih memahami materi, termotivasi
untuk menguasai materi dan membuat pelajaran terasa lebih
menyenangkan. Apabila dilaksanakan dengan tidak didasari nilai-nilai aneka,
maka hasil penerapan modul akan kurang optimal.
c. Analisis Dampak Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini mengharapkan siswa menguasai keterampilan videografi
dasar yang merupakan salah satu skil yang menambah daya saing mereka.
Sehingga kontribusi dari kegiatan ini adalah terwujudnya misi madrasah
mempersiapkan siswa untuk mampu bersaing di era globalisasi. Tetapi tanpa
dilandasi dengan aktualisasi nilai-nilai dasar, terwujudnya misi madrasah ini
diragukan bisa tercapai.
d. Analisis Dampak Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Nilai organisasi yang terdapat di MTs Negeri 1 Pandeglang selaras
dengan nilai-nilai organisasi yang terdapat dan berlaku di Kementerian
Agama yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan
Keteladanan. Penerapan modul dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat
diaktualisasikan dengan mengedepankan nilai-nilai organisasi tersebut agar
hasilnya maksimal. Apabila tidak dilaksanakan berdasarkan nilai-nilai
organisasi tersebut, maka tidak akan memberikan pengaruh yang besar
terhadap peningkatan skil siswa ekstrakurikuler sinematografi di MTs Negeri
1 Pandeglang.
6. Kegiatan 6
a. Evaluasi penggunaan modul
Untuk bisa mengukur capaian implementasi yang telah dilakukan
pada kegiatan sebelumnya, maka penulis melakukan evaluasi terhadap
modul dan penerapannya dengan menggunakan kuesioner dan wawancara.
Pertama-tama, penulis menentukan daftar pertanyaan wawancara dan
48
kuesioner lalu menyebarkannya kepada subjek evaluasi, product-user
modul, yaitu siswa peserta ekstrakurikuler sinematografi. Kedua, penulis lalu
mengumpulkan hasil kuesioner dan wawancara lalu menganalisisnya
sehingga mengetahui kekurangan dari penggunaan modul untuk
menyampaikan materi kepada para siswa.
b. Analisis Dampak Terhadap Nilai-Nilai ANEKA
Penggunaan buku modul harus dievaluasi dengan profesional
sehingga tercapai nilai akuntabilitas yang bisa dipertanggungjawabkan.
Evaluasi yang dilakukan pun harus didasari dengan kesadaran penuh
terhadap perbaikan yang bertujuan pada peningkatan mutu modul. Nilai-nilai
dasar akuntabilitas dan komitmen mutu haruslah diaktualisasikan pada
kegiatan evaluasi ini. Jika tidak diaktualisasikan, maka kegiatan evaluasi
tidak akan memberikan kontribusi apa pun terhadap peningkatan kualitas
modul dan kemampuan siswa ekstrakurikuler.
c. Analisis Dampak Terhadap Visi Misi Organisasi
Dengan dilakukannya evaluasi dan perbaikan maka diharapkan
kualitas buku modul menjadi lebih baik sehingga dapat berkontribusi
terhadap pencapaian Visi dan seluruh Misi MTs Negeri 1 Pandeglang.
Namun tanpa didasari nilai-nilai Aneka, pencapaian Visi dan Misi akan
mengalami pelambatan atau bahkan hambatan dalam prosesnya.
d. Analisis Dampak Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Dengan segera menindaklanjuti hasil evaluasi, maka terjadi perbaikan
yang bersifat final. Hal tersebut dapat berkontribusi terhadap pencapaian
penguatan nilai-nilai organisasi Integritas, Profesional, Inovasi,
Tanggungjawab dan keteladanan. Apabila hasil evaluasi tidak dihasilkan dari
proses evaluasi yang didasari nilai-nilai Aneka, penguatan nilai-nilai
organisasi pun tidak akan tercapai.
49
7. Kegiatan 7
a. Pelaporan Kegiatan Aktualisasi
Laporan kegiatan aktualisasi merupakan salah satu bentuk tanggung
jawab peserta Latsar terhadap kegiatan-kegiatan habituasi yang telah
dilaksanakan di satuan kerjanya masing-masing. Proses penulisan laporan
sudah penulis lakukan dimulai dari tanggal 26 November. Pada tanggal 26
November – 28 November 2019, penulis mulai menyusun laporan kegiatan
aktualisasi sesuai menggunakan format yang telah diberikan pembimbing
dan panitia Latsar CPNS Golongan III Kementerian Agama tahun 2019.
Selanjutnya, dari tanggal 29 – 30 November penulis mengumpulkan
bukti-bukti dokumentasi kegiatan aktualiasi yang selama ini telah
dilaksanakan untuk melengkapi laporan aktualisasi sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Terakhir, Laporan Aktualisasi diseminarkan pada
tanggal 3 Desember 2019 di hadapan coach, mentor dan penguji yang
merupakan wujud pertanggungjawaban dari penulis dalam laporan ini.
b. Analisis Dampak Terhadap Nilai-Nilai ANEKA
Kegiatan pembuatan laporan kegiatan aktualisasi dilakukan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar PNS yang terdiri dari Akuntabilitas dan Anti
Korupsi. Dengan menerapkan nilai nilai dasar ANEKA, kegiatan ini dapat
berjalan lancar dan hasil pun berkualitas dan dapat dipercaya. Namun,
apabila nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan dengan baik, maka laporan
yang dihasilkanpun menjadi kurang terpercaya dan tidak sesuai standar
yang benar.
c. Analisis Dampak Terhadap Visi Misi Organisasi
Nilai-nilai dasar PNS yang diterapkan, menjadikan kegiatan ini dapat
berjalan lancar dan hasil pun berkualitas dan dapat dipercaya. Namun,
apabila nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan dengan baik, maka laporan
yang dihasilkan pun menjadi kurang terpercaya dan tidak sesuai standar
yang benar, sehingga penulispun menjadi kurang dipercaya dan pada
akhirnya visi misi madrasah akan menjadi sulit untuk tercapai.
50
d. Analisis Dampak Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Nilai-nilai dasar PNS yang diterapkan, menjadikan kegiatan ini dapat
berjalan lancar dan hasil pun berkualitas dan dapat dipercaya. Namun,
apabila nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan dengan baik, maka laporan
yang dihasilkan pun menjadi kurang terpercaya dan tidak sesuai standar
yang benar, sehingga nilai-nilai budaya kerja kementerian agama seperti
integritas, profesionalitas, tanggung jawab dan keteladanan juga tidak
berjalan dengan baik.
51
B. Strategi Pembimbingan
1. Pengendalian Kegiatan Aktualisasi
a. Kegiatan Aktualisasi 1
Judul Kegiatan No. 1 Melakukan komunikasi dan konsultasi serta meminta
arahan kepada Kepala Madrasah dan Pembina Seni
Budaya
Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan
5 November 2019
Daftar Lampiran Bukti
Kegiatan/Evidence
1. Foto kegiatan
2. Surat Rekomendasi dari Pimpinan untuk
melakukan rancangan aktualisasi
Deskripsi kegiatan:
Pertama, Membuat janji dengan Kepala Madrasah dan Pembina Seni Budaya terkait
dengan Rancangan Aktualisasi Penyusunan Modul Videografi Dasar untuk
Ekstrakurikuler Sinematografi.
Kedua, Setelah jadwal pertemuan sudah disepakati, langkah selanjutnya adalah
menyampaikan maksud dan tujuan dari pokok permasalahan dan rancangan kegiatan
kepada Kepala Madrasah dan Pembina Seni Budaya.
Ketiga, Mencatat arahan-arahan yang disampaikan oleh Kepala Madrasah dan
Pembina Seni Budaya terkait dengan kegiatan aktualisasi
b. Kegiatan Aktualisasi 2
Judul Kegiatan No. 2 Mendesain rancangan isi modul
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 4 – 8 November 2019
Daftar Lampiran Bukti
Kegiatan/Evidence
1. Outline materi Modul Videografi Dasar
2. Foto kegiatan
Deskripsi kegiatan:
Penulis mendesain rancangan isi modul dengan memilah materi-materi videografi
dasar. Materi yang dimasukkan adalah materi dasar dalam videografi yang kemudian
disusun outlinenya. Kegiatan mendesain berlangsung dari tanggal 4 – 8 November
2019.
52
c. Kegiatan Aktualisasi 3
Judul Kegiatan No. 3 Menyusun buku modul
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 11 – 25 November 2019
Daftar Lampiran Bukti
Kegiatan/Evidence
1. Draft Modul Videografi Dasar
2. Foto kegiatan
Deskripsi Kegiatan:
Materi yang sudah dipilah dan dimasukkan ke dalam outline selanjutnya disusun atau
ditulis menjadi modul. Kegiatan ini dilakukan dari mulai tanggal 11 sampai tanggal 25
November 2019 dan menghasilkan output draft pertama modul videografi dasar. Draft
ini kemudian akan divalidasi atau diuji ke publik kepada Kepala Madrasah dan
Pembina Seni Budaya.
d. Kegiatan Aktualisasi 4
Judul Kegiatan No. 4 Validasi atau uji publik buku modul videografi dasar
kepada Kepala Madrasah dan Pembina Seni
Budaya
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 25 – 28 November 2019
Daftar Lampiran Bukti
Kegiatan/Evidence
1. Surat Validasi
2. Foto kegiatan
Deskripsi Kegiatan:
Draft pertama modul videografi dasar dirilis untuk pertama kalinya untuk diuji validasi
oleh Kepala Madrasah dan Pembina Seni Budaya. Setelah membuat janji pertemuan,
penulis berkonsultasi kepada Pembina Seni Budaya terkait draft modul videografi
dasar. Setelah itu, penulis ganti berkonsultasi dengan Pembina Seni Budaya.
Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 25 sampai tanggal 28 November 2019.
e. Kegiatan Aktualisasi 5
Judul Kegiatan No. 5 Memberikan materi kepada siswa ekskul
sinematografi dengan menggunakan buku modul
videografi dasar
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 28 – 29 November 2019
53
Daftar Lampiran Bukti
Kegiatan/Evidence
1. Foto kegiatan
Deskripsi Kegiatan:
Pemberian materi kepada siswa peserta ekstrakurikuler sinematografi merupakan
wujud implementasi penggunaan modul yang telah disusun. Berlangsung dari mulai
tanggal 28 – 29 November, penulis memberikan materi Bab II tentang kamera serta
sekilas penjelasan mengenai materi awal Bab III tentang White Balance.
f. Kegiatan Aktualisasi 6
Judul Kegiatan No. 6 Evaluasi terhadap penggunaan buku modul
videografi oleh siswa ekstrakurikuler sinematografi
Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan
30 November 2019
Daftar Lampiran Bukti
Kegiatan/Evidence
1. Testimoni berbentuk video
2. Hasil kuesioner dari Google Form
Deskripsi Kegiatan:
Untuk bisa mengukur capaian implementasi yang telah dilakukan pada kegiatan
sebelumnya, maka penulis melakukan evaluasi terhadap modul dan penerapannya
dengan menggunakan kuesioner dan wawancara.
Pertama-tama, penulis menentukan daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner
lalu menyebarkannya kepada subjek evaluasi, product-user modul, yaitu siswa
peserta ekstrakurikuler sinematografi.
Kedua, penulis lalu mengumpulkan hasil kuesioner dan wawancara lalu
menganalisisnya sehingga mengetahui kekurangan dari penggunaan modul untuk
menyampaikan materi kepada para siswa.
Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 30 November 2019 setelah kegiatan
implementasi.
54
g. Kegiatan Aktualisasi 7
Judul Kegiatan No. 7 Membuat laporan aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
ASN
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 26 – 30 November 2019
Daftar Lampiran Bukti
Kegiatan/Evidence
Dokumen Laporan Aktualisasi
Laporan kegiatan aktualisasi merupakan salah satu bentuk tanggung jawab
peserta Latsar terhadap kegiatan-kegiatan habituasi yang telah dilaksanakan di
satuan kerjanya masing-masing. Proses penulisan laporan sudah penulis lakukan
dimulai dari tanggal 26 November.
Pada tanggal 26 November – 28 November 2019, penulis mulai menyusun
laporan kegiatan aktualisasi sesuai menggunakan format yang telah diberikan
pembimbing dan panitia Latsar CPNS Golongan III Kementerian Agama tahun 2019.
Selanjutnya, dari tanggal 29 – 30 November penulis mengumpulkan bukti-bukti
dokumentasi kegiatan aktualiasi yang selama ini telah dilaksanakan untuk melengkapi
laporan aktualisasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Terakhir, Laporan Aktualisasi diseminarkan pada tanggal 3 Desember 2019 di
hadapan coach, mentor dan penguji yang merupakan wujud pertanggungjawaban dari
penulis dalam laporan ini.
55
2. Pembimbingan dengan Mentor
Nama Peserta Leistar Adiguna, S.Sn.
Satuan Kerja MTs Negeri 1 Pandeglang
Tempat Aktualisasi MTs Negeri 1 Pandeglang
Tanggal Catatan
Bimbingan Hasil
Capaian/Output Paraf
Mentor
5 November 2019
Izin melaksanakan rancangan kegiatan aktualisasi
Dukungan rencana aktualisasi
Komunikasi jika ada kendala
Surat rekomendasi pelaksanaan rancangan aktualisasi
21 November 2019
Revisi hasil outline rancangan modul
Saran untuk mempelajari sistematika penulisan modul lain
Hasil revisi rancangan modul
29 November 2019
Validasi buku modul Surat validasi
56
3. Pembimbingan dengan Coach
Nama Peserta Leistar Adiguna, S.Sn.
Satuan Kerja MTs Negeri 1 Pandeglang
Tempat Aktualisasi/Satker MTs Negeri 1 Pandeglang
Tanggal Catatan
Bimbingan Hasil
Capaian/Output Media
Komunikasi
21 Nov 2019
Setiap kegiatan setidaknya memuat nilai-nilai dasar PNS
Sistematika laporan harus sesuai dengan yang telah diberikan coach
Menuliskan minimal nilai –nilai dasar PNS pada setiap kegiatan
Membuat laporan sesuai dengan arahan coach
Tatap muka saat monev
28 Nov 2019 Membuat pertanyaan untuk kuesioner minimal 10
Membuat kuesioner sesuai arahan coach Pesan Whatsapp
30 Nov 2019
Bagian kesimpulan dan saran pakai poin per poin dan bukan uraian naratif
Membuat bagian kesimpulan dan saran sesuai arahan coach
Pesan Whatsapp
1 Des 2019 Izin untuk mencetak laporan
Hasil print out laporan Pesan Whatsapp
57
DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang No. 05 Tahun 2014 Tentang Manajemen Aparatur Sipil Negara. Lembaran Negara RI Tahun 2014. Sekretariat Negara. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. 2018. Peraturan Lembaga Administrasi Negara nomor 12 tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaran Negara RI Tahun 2018. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
---------------------------------------------------. Etika Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
---------------------------------------------------. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
---------------------------------------------------. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Habituasi. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
-------------------------------------------------. Manajemen Apratur Sipil Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
--------------------------------------------------. Whole of Government. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
1
KEGIATAN 1
KOMUNIKASI DAN KONSULTASI DENGAN KEPALA MADRASAH DAN WAKIL
KEPALA MADRASAH BIDANG KURIKULUM
Berkonsultasi dengan Ibu Kepala Madrasah MTsN 1 Pandeglang
Berkonsultasi dengan Pembina Seni Budaya MTsN 1 Pandeglang
2
KEGIATAN 2
MENDESAIN RANCANGAN ISI MODUL
Berdiskusi dengan Tim Penyusun
Membuat rancangan outline isi modul
3
Outline Rancangan Modul Videografi Dasar Bab 1 – Pendahuluan
Bab 2 - Mengenal Kamera
Pengertian & Jenis
Kamera Analog
Kamera Digital
Bab 3 – Pengoperasian Kamera
Pengaturan Dasar
Aperture
Shutter Speed
ISO
Exposure
White Balance
Lensa
Aspek Rasio
Bab 4 – Teknik Pengambilan Gambar
Type of Shot
Camera Angle
Camera Movement
Komposisi
Bab 5 - Penutup