Date post: | 26-Feb-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
Log In Sign Up
Laporan praktikum HORTIKULTURA
Uploaded byGandun Badrus
top 3% 666
1 PENDAHULUAN Latar belakang Bawang merah merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput,berbatang pendek dan berakar serabut. Daunnya panjang sertaberongga seperti pipa. Pangkal daunnya dapat berubah fungsiseperti menjadi umbi lapis. Oleh karena itu, bawang merah disebutumbi lapis. Tanaman bawang merah mempunyai aroma yang spesifikyang marangsang keluarnya air mata karena kandungan minyak eterisalliin. Batangnya berbentuk cakram dan di cakram inilah tumbuhtunas dan akar serabut. Bunga bawang merah berbentuk bongkol padaujung tangkai panjang yang berlubang di dalamnya. Bawang merahberbunga sempurna dengan ukuran buah yang kecil berbentuk kubahdengan tiga ruangan dan tidak berdaging. Tiap ruangan terdapat
dua biji9 yang agak lunak dan tidak tahan terhadap sinar matahari(Sunarjono, 2004) Rotasi tanaman bawang merah dengan padi setahunsekali dan dengan tebu tiga tahun sekali (seperti di kabupatenbrebes) cukup baik dan sangat membantu mempertahankanproduktivitas lahan. Untuk menjaga kelestarian produktivitasdari lahan, lahan tidak boleh dibiarkan mempunyai salinitas yangtinggi dan drainase yang jelek. Tanaman bawang merah ini dapatditanam dan tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1000 meterdpl. Walaupun demikian, untuk pertumbuhan optimal adalah padaketinggian 0-450 meter dpl. Komoditas sayuran ini umumnya pekaterhadap keadaan iklim yang buruk seperti curah hujan yang tinggiserta keadaan cuaca yang berkabut. Tanaman bawang merahmembutuhkan penyinaran
2 cahaya matahari yang maksimal (minimal 70% penyinaran), suhuudara 25º-32ºC serta kelembaban nisbi yang rendah (Sutaya et al,1995) Bawang merah dapat diperbanyak dengan dua cara, yaitu bahantanam berupa biji botani dan umbi bibit. Pada skala penelitian,perbanyakan bawang merah dengan biji mempunyai prospek cerahkarena memiliki beberapa keuntungan (kelebihan) antara lain :keperluan benih relatif sedikit ± 3 kg/ha, mudah didistribusikandan biaya transportasi relatif rendah, daya hasil tinggi sertasedikit mengandung wabah penyakit. Hanya saja perbanyakan denganbiji memerlukan penanganan dalam hal pembibitan di persemaianselama ± 1 bulan setelah itu bisa dibudidayakan dengan cara biasa( Rukmana,1994) Penyiangan pertama dilakukan umur 7-10 HST dandilakukan secara mekanik untuk membuang gulma atau tumbuhan liaryang kemungkinan dijadikan inang hama ulat bawang. Pada saatpenyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang. Dilakukanpendangiran, yaitu tanah di sekitar tanaman didangir dan dibumbunagar perakaran bawang merah selalu tertutup tanah. Selain itubedengan yang rusak atau longsor perlu dirapikan kembali dengancara memperkuat tepi-tepi selokan dengan lumpur dari dasarsaluran (di Brebes disebut melem) (Prabowo, 2007) Tujuan 3
TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput,berbatang pendek dan berakar serabut. Daunnya panjang sertaberongga seperti pipa. Pangkal daunnya dapat berubah fungsiseperti menjadi umbi lapis. Oleh karena itu, bawang merah disebutumbi lapis. Tanaman bawang merah mempunyai aroma yang spesifikyang marangsang keluarnya air mata karena kandungan minyak eterisalliin. Batangnya berbentuk cakram dan di cakram inilah tumbuhtunas dan akar serabut. Bunga bawang merah berbentuk bongkol padaujung tangkai panjang yang berlubang di dalamnya. Bawang merahberbunga sempurna dengan ukuran buah yang kecil berbentuk kubahdengan tiga ruangan dan tidak berdaging. Tiap ruangan terdapatdua biji9 yang agak lunak dan tidak tahan terhadap sinar matahari(Sunarjono, 2004) Menurut Rahayu dan Berlian (1999) tanamanbawang merah dapat di klasifikasikan sebagai berikut: Kingdom :Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas :Monocotyledonae Ordo : Liliales Family : Liliaceae Genus : AliumSpesises : Alium ascalonicum L.
12 Kualitas bibit merupakan faktor penentu hasil tanaman. Tanaman yang dipergunakan sebagai bibit harus cukup tua. Yaitu berkisar antara 70-80 hari setelah tanam. Bibit kualitas baik adalah berukuran sedang, sehat, keras dan permukaan kulit luarnya licin/ mengkilap. Bibit yang terlalu kecil pertumbuhannya kurangvigor dan hasilnya sedikit sedangkan umbi bibit yang besar harganya terlalu mahal. Ukuran umbi bibit yang optimal adalah 3-4gram/umbi. Umbi bibit yang baik yang telah disimpan 2-3 bulan dan umbi masih dalam ikatan (umbi masih ada daunnya). Penyimpananyang baik dan biasa dilakukan oleh petani adalah dengan menyimpandiatas para-para dapur atau disimpan di gudang. Umbi bibit harus sehat, ditandai dengan bentuk umbi yang kompak (tidak keropos), kulit umbi tidak luka (tidak terkelupas atau berkilau). Pada praktikum kali ini didapatkan hasil pengamatan dan pengukuran tanaman bawang merah pada minggu ke-4 adalah pada tanaman pertamayang menunjukan laju pertumbuhan yang terbaik yaitu dengan tinggitanaman 19 cm dengan jumlah daun 3 helai, sedangkan untuk persentase hidupnya adalah dari 24 umbi yang ditanam didalam
polybag yang tumbuh masih ada 5 umbi saja sehingga masih ada 19 umbi yang belum tumbuh, sehingga persentase hidupnya masih 20,84%. Pada minggu ke-8 didapatkan hasil pengamatan dan pengukuran tanaman bawang merah adalah dari 24 umbi yang ditanamdidalam polybag total bawang merah yang tumbuh berjumlah 10 umbi,dengan persentase hidupnya 41,67 %. Laju pertumbuhan yang terbaikterdapat pada polybag ke enam belas dengan tinggi tanaman 22,5 cmdan mempunyai jumlah daun 7 helai. 13 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Bawang merah adalah tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis. Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis 2. Pada minggu ke-4 adalah pada tanaman pertama yang menunjukan lajupertumbuhan yang terbaik yaitu dengan tinggi tanaman 19 cm denganjumlah daun 3 helai, sedangkan untuk persentase hidupnya adalah dari 24 umbi yang ditanam didalam polybag yang tumbuh hanya ada 5umbi 3. Pada minggu ke-8 didapatkan hasil pengamatan dan pengukuran tanaman bawang merah adalah dari 24 umbi yang ditanam didalam polybag total bawang merah yang tumbuh berjumlah 10 umbi, denganpersentase hidupnya 41,67 %. Laju pertumbuhan yang terbaik terdapat pada polybag ke enam belas dengan tinggi tanaman 22,5 cmdan mempunyai jumlah daun 7 helai. Saran 1. Sebaiknya waktu praktikum bisa ditambah lebih banyak lagi supaya mahasiswa lebih menguasai dalam pengamatan praktium kali ini 2.
Sebaiknya dalam melakukan pengamatan tinggi tanaman, luas daun, dan banyaknya helai daun dilakukan lebih rajin lagi agar setiap mahasiswa dapat mengetahui laju pertumbuhan suatu tanaman.
14 DAFTAR PUSTAKA AAk, 2004. Pedoman Bertanam Bawang, Kanisius, Yogyakarta. Hlm 18.BPPT, 2007 . Teknologi budidaya Tanaman Pangan. Deptan. 2007 . Pengenalan Dan Pengendalian Beberapa OPT Benih Hortikultura. Deptan, 2007 . Prospek Dan Arah Pengembangan Agribisnis Bawang Merah. c Moekesan.T.K., Prabaningrum, L., dan Meitha, L.R., 2000. Penerapan PHT. Pada system Tanaman Tumpang gilir. Bawang merah dan cabai.. Balai Penelitian Tanaman Sayuran Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, Jakarta Hlm 8-10, 30. Sudirja, 2007 Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang Bombay. Penebar Swadaya, Jakarta. Hlm. 179. Sumarni, N., dan A. Hidayat. 2005. Budidaya bawang merah. http://litbang_deptan.go.id. Diakses pada tanggal 23 November 2008. Sunarjono, H.H. 2004. Bertanam 30 JenisSayuran. Panebar Swadaya. Jakarta. Sutaya, R.,G. Grubben, dan H. Sutarno. 1995. Pedoman Bertanam Sayuran Dataran Rendah. UGM Press. Yogyakarta. Rukmana, R. 1994. Bawang Merah, Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta. Prabowo. 2007. Budidaya bawang merah. http://teknik-budidaya.blogspot.com. Diakses pada tanggal 23 November 2008
BAB 1PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Bawang merah adalah merupakan sayuran penting di Indonesia, selain untuk bumbu masak, bawang merah juga dapat digunakan sebagai obat-obatan. Dengan banyaknya penggunaan bawang merah menjadikan bawang pasar bawang merahsangat terbuka luas, baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Bawang merahmerupakan salah satu komoditas sayuran unggulan nasional yang sejak lamadiusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas ini merupakan sumber pendapatandan kesempatan kerja yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi wilayah (Rp2,7 triliun/tahun) dengan potensi pengembangan areal cukup luas mencapai ± 90.000 ha (Baswarsiati, 2009).Rata-rata produksi bawang merah di Indonesia masih tergolong rendah, jikadibandingkan dengan potensi hasil, sebagai contoh produksi rata-rata bawang merahex. Philipina adalah 4,4 ton/ha – 14 ton/ha, sedangkan potesi hasil adalah 20 ton/ha – 25 ton/ha. Oleh karena itu berbaikan sistim budidaya adalah sangatlah penting.Bawang merah di Indonesia telah lama dibudidayakan oleh petanisecara komersil, dimana sebagian besar hasil produksinya ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar. Usaha peningkatan produksi pertanian hortikulturatidak lepas dari
peranan pupuk sebagai bahan penyubur. Hal yang mungkin belumtercapai dengan baik adalah meningkatkan efisiensi penggunaannya. Pengunaanini perlu ditingkatkan karena salah satu faktor yang membatasi produksi tanamanadalah unsur hara. Pupuk dapat digunakan untuk mencapai keseimbangan hara bagi pertumbuhantanaman, sehingga dapat mencapai produksi yang optimal(Setyamidjaja, l986). Pupuk cair merupakan pupuk yang dibuat dari bahan bakukotoran ternak, kompos, limbah alam dengan kandungan unsur hara lengkap.Pupuk ini mempunyai kelebihan diantaranya adalah memperbaiki sifat fisik ,kimia dan biologi tanah, meningkatkan kondisi lingkungan yang baik untuk
BAB IPENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG PERCOBAAN
Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulanyang sejak lama telah di usahakan oleh petani secara intensif.Komoditas sayuran ini termasuk kedalam kelompok rempah tidak
bersubtitusi yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan sertabahan obat tradisional. Komoditas ini juga sumber pendapatan dankesempatan kerja yang memberikan distribusi cukup tinggi terhadapperkembangan ekonomi wilayah.
Dari analisis data ekspor-impor mengindikasikan bahwa selamaperiode tersebut Indonesia adalah negara importer bawang merah,karena volume ekspor untuk komuditas tersebut secara konsistenselalu lebih rendah dibandingkan volume impornya.
Berbagai indikator menyangkut status, potensi dan prospekpengembangan bawang merah di atas secara implisit tidak saja ciripositif perkembangan bawang merah, tetapi celah dan kesenjangan(sumber pertumbuhan produksi bawang merah yang didominasi olehpertumbuhan areal serta peningkatan impor yang semakin mengancamdaya saing bawang merah domestik) yang perlu mendapat perhatianlebih serius untuk segera ditangani.
Untuk dapat menghasilkan produksi bawang merah secara optimaldan meningkatkan hasil produksi harus memperhatikan beberapafaktor, diantaranya adalah pengaturan jarak tanaman, agar tanamansatu dengan tanaman yang lain tidak bersaing untuk mendapatkanunsur hara, air, mineral, sinar, udara dan ruang untuk hidup.
1.2. TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum ini bertujuan untuk melihat respon pertumbuhan
tanaman bawang merah pada persaingan sejenis.
1.3. KEGUNAAN PRAKTIKUM
Meminimalkan dampak negatif persaingan sejenis pada tanamanbawang merah di lahan pertanian dengan pengaturan jarak tanam.Dan apabila melakukan penanaman dalam jumlah banyak danmengetahui dampak negatifnya bisa menghindari dampaknya ataumeminimalkan dampak yang terjadi untuk meningkatkan produksi.Praktikum ini juga dapat menjadikan pengalaman serta pembelajaranyang berguna saat mahasiswa terjun ke masyarakat atau kelapanagan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Persaingan terjadi ketika organisme baik dari spesiesyang sama maupun dari spesies yang berbeda menggunakan sumberdaya alam. Di dalam menggunakan sumber daya alam, tiap-tiaporganisme yang bersaing akan memperebutkan sesuatu yangdiperlukan untuk hidup dan pertumbuhannya. Menurut Gopal danBhardwaj (1979), persaingan yang dilakukan organisme-organismedapat memperebutkan kebutuhan ruang (tempat), makanan, unsurehara, air, sinar, udara, agen penyerbukan, agen dispersal, ataufactor-faktor ekologi lainnya sebagai sumber daya yang dibutuhkanoleh tiap-tiap organisme untuk hidup dan pertumbuhannya.(Indriyanto,2006)
Harper (1961) dalam Dede Setiadi,1989, menyatakan bahwapersaingan antar jenis digunakan untuk menggambarkan adanyapersaingan antara individu-individu tanaman yang sejenis.Persaingan antar jenis terdiri atas:
1. Persaingan aktivitas.2. Persaingan sumber makanan.
Kershan (1973), mengemukakan bahwa persaingan antar jenis yangterdiri atas fase sedling sangat menentukan jumlah tanaman yangdapat hidup sampai tingkat dewasa. (Dede Setiadi,1989).Persaingan intraspesifik pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapafactor yaitu:
1. Jenis tanaman Sifat-sifat biologi tanaman, system perakaran, bentuk
pertumbuhan dan fisiologi tumbuhan. Misal sistem perakarantanaman ilalang yang menyebar luas menyebabkan persaingan dalammemperebutkan unsur hara. Bentuk daun yang lebar seperti dauntalas menyebabkan laju transpirasi yang tinggi sehinggamenimbulkan persaingan dalam memperebutkan air.
2. Kepadatan tumbuhan
jarak yang sempit antar tanaman pada suatu lahan menyebabkanpersaingan terhadap zat-zat makanan hal ini karena zat hara yangtersedia tidak mencukupi bagi pertumbuhan tanaman.
3. penyebaran tanamanpenyebaran tanaman dapat dilakukan melalui penyebaran biji
dan melalui rimpang (akar tunas). Tanaman yang penyebarannyadengan biji mempunyai kemampuan bersaing yang lebih tinggi daritanaman yang menyebar melalui rimpang. Namun demikian persainganpenyebaran tanaman tersebut sangat dipengaruhi factor-faktorlingkungan lain seperti suhu, cahaya, oksigen dan air.
4. Waktulamanya tanaman sejenis hidup bersama. Peruode 25-30%
pertama dari daur tanaman merupakan periode yang paling pekaterhadap kerugian yang disebabkan oleh persaingan.(Wijiyanti,2008).
Bawang Merah Bawang merah merupakan tanaman semusim berumur sangatpendek dan di perbanyak melalui vegetatif. Akan tetapi tanaman bawang merah yang telah melalui periode pendinginan (vernalisasi)mengalami pembungaan di lapangan. Bawang merah biasanya digunakan sebagaipenyedapmasakan sehari-hari termasuk dijadikan bawang goreng.Kegunaan lain bawang merah, yaitu sebagai obat tradisional untukmenurunkan suhu orang panas demam. Daerah produksi bawang merahyang terbesar adalah Brebes-Tegal di Jawa Tengah dan Probolinggodi Jawa Timur.Taksonomi bawang merahDevisio : SpetmathophytaSub-Devisio : AngrospermaeKelas : MonocotyledoneOrdo : Lilialaes (lihaflorae)Famili : LilialaesGenus : AlliumSpecies : Allium asoalonicium
Syarat tumbuh bawang merahTanaman ini dapat ditanaman dan tumbuh di datarsn rendah
sampai ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Walaupundemikian untuk pertumbuahan optimal adalah pada ketinggian 0-450meter dari permukan laut. Komoditas sayuran ini pada umumnya pekaterhadap keadaan iklim yang buruk seperti curah hujan danintensitas curah hujan yang tinggi serta cuaca berkabut. Tanamanbawang merah memerlukan penyinaran cahaya matahari yang maksimal(minima 70% penyinaran), suhu udara 25-32o C serta kelembapannasti yang rendah. Jenis tanah yang cocok untuk tanaman bawang merah yaitutanah aluvial atau kombinasinya dengan tanah Glei-humus ataulatosol. Ciri-ciri tanah yang baik antara lain yang berstukturremah, tekstur sedang sampai liat, darainase atau aerasi baik,mengandung bahan organik yang cukup dan reaksi tanah tidak masam(pH:5,6-6,5). Waktu tanam yang baik adalah musim kemarau denganketersedian air atau pengairan yang cukup, yaitu pada bulanApril-Mei setelah panen padi pada bulan Juli atau Agustus.Penanaman dimusim kemarau tersebut biasanya dilaksanakan padalahan bekas sawah atau tebu, sedangkan penanaman di musim hujandilakukan pada lahan tegalan. Selain iyu bawang merah dapatditanam secara tumpangsari seperti tanaman capai.
BAB IIIBAHAN dan METODE PERCOBAAN
3.1. Tempat dan Waktu PercobaanPercobaan ini dilakukan di Fakultas Pertanian Universitas
Tidar Magelang mulai tanggal 04/10/2012 s/d 12/11/2012.
3.2. Bahan dan Alat PercobaanAlat yang digunakan dalam percobaan ini adalah polybag,
cetok, penggaris, timbangan, gunting dan alat tulis. Sedangkanbahan yang digunakan adalah tanah gembur, pupuk, umbi bawangmerah, dan air keran untuk menyiram.
3.3. Metode Percobaan Metode percobaan dilakukan dengan 4 perlakuann yang berbeda yaitu:
a. S1 berisi 1 tanaman bawang merah perpolybag.b. S2 berisi 2 tanaman bawang merah perpolybag.c. S3 berisi 3 tanaman bawang merah perpolybag.d. S4 berisi 4 tanaman bawang merah perpolibag,
Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3x. Pengambilan data berupa tinggi tanaman dan jumlah daun dilakukan setiap minggu hingga minggu ke-5. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan metode statistic yang kemudian diplotkan dalam bentukgrafik dan histogram.
3.4. Pelaksanaan Percobaan
1. Tahap pengisian media tanam dan bahan tanamDitentukan lokasi untuk tempat pengambilan tanah. Tanah
yang diambil dimasukan ke dalam polybag kurang lebih tigaperempat dari isi polybag. Kemudian setiap polybag diberi tanda.Polybag yang telah diisi tanah dibiarkan sampai pada waktupenanaman.
Sebelum umbi yang telah disiapkan untuk ditanam sebaiknyadilakukan pemilihan umbi yang paling bagus atau baik untuk ditanam terlebih dahulu dan pemangkasan pada ujung umbi atau1/3nya, bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan.
2. Tahap PenanamanUmbi atau tunas yang sudah dipilih dengan baik kemudian
ditanam di dalam polybag yang telah disiapkan. Pola penanamandisesuaikan dengan metode percobaan, setiap polybag yang telahditanami umbi ditandai dengan menggunakan kertas label. Padapolybag 1 ditanam 1 umbi bawang merah, pada polybag 2 ditanami 2umbi bawang merah, pada polybag 3 ditanam 4 umbi bawang merah,dan pada polybag 4 ditanam 8 umbi bawang merah. Jarak masing-masing biji diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlaluberdekatan dan penanaman umbi yaitu diditanam 2/3nya supayamempercepat pertumbuhan dan mencegah kebusukan pada umbi atautunas.
3. Tahap pemeliharaanTahap pemeliharaan meliputi:
a. PenyiramanPenyiraman yang telah dilakukan pada percobaan ini yaitu setiap
2x sehari dengan menggunakan air kran.b. Penyulaman
Penyulaman dilakukan apa bila umbi yang ditanam tidak tumbuh.Penyulaman maksimal dilakukan hingga dua minggu setelahpenanaman. Pada percobaan ini penyulaman dilakukan tiga polybagyaitu pada- Polybag S1(1-1) pada polybag ini disulam 1 tanaman bawang merahkarena umbi bawang merah yang ditanam busuk.- Polybag S3 (3-2) pada polybag ini disulam 2 tanaman bawangmerah karena umbi bawang merah tidak tumbuh.
c. Penyianaganpenyiangan dilakukan apabila di sekitar tanam tumbuh tumbuhan
penganggu atau gulma, tanaman penganggu tersebut dicabut agartidak menganggu pertumbuhan bawang merah.
d. Pengendalian hama dan penyakitdilakukan dengan cara mengambil secara langsung hama yang
menyerang tanamani bawang merah dan memotong daun yang terkenahama atau penyakit.
3.5. Parameter Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada semua tanaman bawang merah yang ada dengan parameter pengamatan sebagia berikut:
1. Tinggi tanaman (cm)Pengukuran tanaman dilakukan menggunan penggaris pada
tanaman yang tingginya kurang dari 30 cm dan menggunakan metrenpada tanaman yang tingginya lebih dari 30 cm dengan cara diukurdari pangkal tanaman sampai pada titik tumbuh atau ujung dauntanaman bawang merah. Pengukuran dilakukan setiap minggu hinggaminggu ke-5.
2. Jumlah daunPenghitungan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung
jumlah yang terbentuk pada setiap tanaman dan dilakukan setiapminggu hingga menggu ke-5.
3. Panjang akar (cm)Pengukuran panjang akar tanaman dilakukan setelah tanaman
dipanen dan akarnya telah dibersihkan dari tanah, carapengukurannya dilakukan dari leher akar sampai ujung akarterpanjang.
4. Berat basah akar (g)Penimbangan berat basah akar dilakukan setelah pemanenan
saat akar masih dalam keadaan segar, penimbangan dilakukan menggunakan timbanagan analitis.
5. Berat kering akar (g)Penimbangan berat kering akar dilakukan setelah akar
dikeringkan menggunakan oven hingga diperoleh berat konstan,penimbanggan dilakukan menggunakan timbangan digital.
6. Berat basah tanaman bagian atas (g)Penimbangan berat basah tanaman bagian atas dilakukan
setelah pemanenan saat tanaman masih dalam keadaan segar,penimbangan dilakukan menggunakan timbanagan analitis.
7. Berat kering tanaman bagian atas (g)Penimbangan berat kering tanaman bagian atas dilakukan
setelah tanaman dikeringkan menggunakan oven hingga diperoleh berat konstan, penimbanggan dilakukan menggunakan timbangan digital.
8. Pengamatan visualPengamatan visual dilakukan pada saat panen dengan tujuan
untuk mengetahui atau membandingkan percobaan yang telah dilakukan berdasarkan perlakuannya. Pengatan visual ini meliputi tinggi tanaman, besar dan tebal daun, warna daun, kekekaran bagian atas tanaman, distribusi akar dan besar umbi.
BAB IV
PANEN
4.1. Waktu panen
Pemanenan dilakukan di laboratorium Fakultas PertanianUniversitas Tidar Magelang pada hari Senin tanggal 12 November2012.
4.2. Alat yang digunakan
Alat yang digunakan untuk pemanenan adalah: metren,timbangan, kantung kertas koran sebanyak 42 lembar, pisau/cutter,ember dan, alat tulis.
4.3. Cara panen
1. Mengukur tinggi tamaman dan menghitung jumlah daun.2. Menyiram media secukupnya.3. Menyobek polybag dan melepaskan tanah dari akar,
mengusahakan agar akar tidak putus.4. Mencuci dan mencelupkan akar kedalam ember yang berisi air,
membersihkan tanah yang menempel pada akar, menuliskan danmengamati system perakarannya.
5. Memisahkan bagian atas tanaman dengan bagian akarnya, dengancara memotong pada leher akar kemudian mengukur panjangakarnya.
6. Menimbang berat basah masing-masing bagian sesuai denganperlakuannya.
7. Memasukkan masing-masing bagian sesuai dengan kodeperlakuannya kedalam kantung kertas untuk dioven.
8. Mengoven bagian tanaman selama 2x 24 jam untuk mendapatkanberat kering.
9. Menimbang masing-masing berat keringnya.
BAB V
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASANDari percobaan yang telah dilakukan diperoleh data yang
menunjukkan tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, berat basah akar, berat kering akar, berat basah tanaman bagian atas dan berat kering tanaman bagian atas dari tanaman bawang merah pada setiap percobaan. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan metode statistik yang kemudian dimasukkan dan dibuat dalam bentuk grafik dan histogram. Data yang tersaji dalam bentukgrafik dan histogram adalah rata-rata tanaman perparameter pengamatan setiap percobaan perminggu.
5.1. Grafik rata-rata tinggi tanaman tiap minggu
Tinggi tanaman dari minggu keminggu selalu mengalamikanaikan. Pada perlakuan S1 jumlah populasi di dalamnya hanyasatu tanaman, sehingga pada perlakuan S1 tidak terjadi kompetisimemiliki tinggi tanaman tertinggi karena dengan tidak adanyakompetisi maka kebutuhan unsur hara, air, penyinaran, mineraldan, ruang hidup dapat tercukupi. Rata-rata tinggi tanaman padaperlakuan S1 terus mengalami kenaikan setiap minggunya denganrata-rata tinggi tanaman yang lebih tinggi dari rata-rata tinggi
Kompetisi yang terjadi pada perlakuan S2 mempengaruhipertumbuhan tinggi tanaman. Dengan adanya kompetisi padaperlakuan S2 maka terjadi perebutan unsur hara, penyinaran, air,mineral dan ruang untuk hidup, karena adanya kompetisi makatinggi rata-rata S2 lebih rendah di banding dengan tinggi rata-rata S1.
Pada perlakuan S3 daya saing yang terjadi lebih besardibanding S2 dan S1 karena itulah nutrisi yang diperlukan untuktumbuh diperebutkan oleh indvidu lebih banyak. Dengan daya saingyang lebih besar maka pertumbuhannya semakin terhambat, tapi padaS3 pada minggu 3,4 dan 5 lebih tinggi dari S2. Walaupun demikiandiameter daun atau bagian atas tanaman pada tanaman S2 lebihbesar dibanding S3, itu berarti tanaman pada perlakuan S3 lebihmemilih untuk tumbuh lebih tinggi untuk memperebutkan ataumendapatkan sinar matahari.
Pada perlakuan S4 daya saing yang terjadi lebih besardibanding perlakuan yang lain karena itulah nutrisi yangdiperlukan untuk tumbuh diperebutkan lebih banyak oleh individu.Dengan daya saing yang lebih besar maka pertumbuhannya semakinterhambat, pada S4 tinggi tanaman lebih tinggi dari S2 dan S3.Walaupun demikian diameter daun dan kekekaran pada tanaman S2 danS3 lebih besar dibanding S4. Tanaman S4 lebih tinggi karenatanaman bersaing untuk memperebutkan sinar matahari yaitu dengancara mempertinggi tanaman.
5.2. Grafik rata-rata jumlah daun tiap minggu
Jumlah daun dari setiap perlakuan hingga minggu ke-5 selalumengalami kenaikan, dari grafik di atas terlihat bahwa terjadinyakompetisi sangat mempengaruhi bertambahnya jumlah daun, padaperlakuan S1 yang tidak mengalami kompetisi jumlah daunnya dariminggu ke minggu terus mengalami kenaikan. Akan tetapi dilihatdari grafik di atas jumlah daun S1 paling sedikit dibandingperlakuan yang lain, tetapi diameter daun dan kekekaran S1 lebihbesar dan bagus dibanding perlakuan yang lain.
Dari populasi yang padat maka terjadi kompetisi yang tinggimaka nutrisi yang didapat oleh setiap tanaman akan semakinsedikit sehingga pembentukan jumlah daunnya akan terhambat. Akantetapi dilihat dari grafik di atas hingga minggu ke-4 semakintinggi tingkat persaingannya maka jumlah daun yang terbentuksemakin banyak karena tanaman memperbanyak daun untukberkompetisi mendapatkan cahaya dan penguapan. Pada perlakuan S2jumlah daun lebih banyak karena adanya kompetisi untuk penguapandan unsur haranya terpenuhi sehingga pada tanaman S2 daunnyalebih banyak dibading percobaan yang lain.
5.3. Histogram panjang akar
Histogram di atas menunjukkan panjang akar terpanjang adalahS1, akar bertambah panjang karena tanaman terpenuhi unsur hara,air, mineral dan ruang hidupnya, serta nutrisi yang cukupsehingga pertumbuhan panjang akarnya semakin cepat. Pada S4walaupun kompetisinya semakin tinggi tapi panjang akar palingpendek dari perlakuan yang lain hal itu dikarenakan S4 kekurangansumber makanan atau ruang hidup yang lebih sempit sehingga akartidak dapat bertambah panjang. Dilihat dari histogram di atasmenunjukkan semakin banyak persaingan tanaman bawang merah padasuatu tempat maka panjang akar akan semakin pendek dikarenakankekurangan sumber makanan atau ruang hidup yang lebih sempit.
5.4. Histogram berat basah dan berat kering akar
Berat basah akar merupakan berat akar setelah dipanen. Beratbasah akar dipengaruhi oleh kompetisi dengan mengabaikanperlakuan pada S3, semakin tinggi daya saing pada suatu tempathidup maka semakin sedikit cabang akar yang terbentuk dandiameter akarnya semakin kecil dari histogram di atas diketahuibahwa berat basah akar pada S4 lebih ringan dari perlakuan yanglain. Tapi pada percobaan ini didapatkan berat basah akar S3lebih berat dibanding S2, mungkin hal itu dikarenan pada S3kompetisi tidak mempengaruhi banyaknnya akar atau terjadikesalahan dalam penimbagan atau dalam pemberian kode.
Berat kering akar adalah berat akar yang telah dikeringkandalam oven. Berat kering akar juga dipengaruhi oleh kompetisiseperti berat basah akar di atas. Berat kering akar terberatyaitu pada perlakuan S1, karena pada S1 ruang hidupnya lebihluas, nutrisi pada tanah lebih tercukupi dan tidak adanyakompetisi dibanding perlakuan lain. Pada perlakuan S2 beratnyalebih ringan dibanding S1, S3 dan S4. Dalam percobaan iniseharusnya semakin tinggi daya saing beratnya semakin rendah,tetapi pada berat kering akar S3 dan S4 lebih berat dibanding S2tidak sama pada berat basahnya, mungkin hal ini terjadi kesalahanpada pengovenan atau penimbanagan.
5.5. Histogram berat basah dan berat kering tanaman bagian atas
Berat basah tanaman bagian atas merupakan berat segartanaman bagian atas setelah dipanen. Sedangkan berat keringtanaman bagian atas adalah berat tanaman bagian atas yang telahdikeringkan dalam oven. Histogram di atas menunjukkan bahwatanaman bagian atas pada S1 paling berat dibanding denganpercobaan yang lain. Bawang merah pada perlakuan S1 memilikidiameter daun lebih besar dan daun lebih banyak dibandingpercobaan lain. Karena pada S1 hanya tumbuh satu tanaman bawangmerah sehingga bawang merah yang tumbuh lebih terpenuhi unsurhara dan luas ruang hidupnya.
Semakin banyak tanaman bawang merah pada suatu tempat ruanghidup maka tingkat kompetisi atau daya saing yang terjadi akansemakin besar. Seperti dilihat histogram di atas menunjukkanberat basah dan berat kering tanaman bagian atas dipengaruhi olehkompetisi, berat basah dan berat kering pada tanaman dengan dayasaing yang semakin tinggi maka beratnya akan semakin ringan.Dengan daya saing yang tinggi maka pertumbuhan terhambat sehinggadari histogram di atas diketahui bahwa berat basah dan beratkering tanaman bagian atas pada S4 lebih ringan dari S1, S2 danS3.
BAB VIKESIMPULAN
Persaingan sejenis yang terjadi pada tanama bawang merahmempengarui pertumbuhan tanaman bawang merah tersebut. Semaikintinggi tingkat persaingannya maka pertumbuhan tanaman semakinterhambat, daun dan umbinya semakin terhambat. Faktor-faktor yangmempengaruhi persaingan sejenis adalah kepadatan atau jaraktanam, luas media untuk menanam. Semakin rapat jarak tanam atausemakin sempit media untuk menanam, maka pertumbuhannya akansemakin terhambat karena perasaingan untuk mendapatkan zat air,hara, dan mineral semakin ketat. Semakin tinggi tingkatpersaingan maka pertumbuhannya tanaman semakin terhambat.
BAB VIIDAFTAR PUSTAKA
Irawan, 2 D. 2007. Prinsip-prinsip Ekologi. Jakarta: Bumi Angkasa.Wirakusumah.S. 1003. Dasar-dasar Ekologi bagi populasi dan komunitas. U1-Pres: Jakarta
www.wikipedia.com / bawang merah.www.google.com
LAMPIRAN
No.
Kombinasi UlanganTinggi Tanaman
Minggu1
(cm)
Minggu2
(cm)
Minggu3
(cm)
Minggu4
(cm)
Minggu5
(cm)1. S1: 1
tanaman1 12 26 40 50 59,52 8 21 32 39 463 10 27 35 49 53,5
Rata-rata 10 24,6 35,6 46 532. S2: 2
tanaman1 6,5 21 36 42 49,52 5,5 25 35 43 48,53 9 25 30 39 44
Rata-rata 7 23,6 33,6 41,3 47,33. S3: 4
tanaman1 4,5 28 35 43,5 48,52 10,5 8,5 37 50,5 52,53 9 25,5 33 42 46
Rata-rata 8 20,5 35 45,3 494. S4: 8
tanaman1 12 30,5 37,5 56,5 592 7 24,5 29,5 42,5 473 8 28 35 44 45
Rata-rata 9 27,6 34 47,5 50,3Tabel 1 : Tinggi Tanaman
No.
Kombinasi UlanganJumlah daun
Minggu1
Minggu2
Minggu3
Minggu4
Minggu5
1. S1: 1tanaman
1 2 5 5 8 102 6 8 10 13 163 5 9 10 14 17
Rata-rata 4,3 7,3 8,3 11,6 14,32. S2: 2
tanaman1 10 16 20 31 362 9 14 19 36 363 0 14 18 20 26
Rata-rata 6,3 14,6 19 29 32,63. S3: 4 1 6 12 15 16 16
tanaman 2 6 10 12 14 163 6 21 30 36 43
Rata-rata 6 14,3 19 22 254. S4: 8
tanaman1 8 10 14 17 182 8 21 27 32 343 14 16 20 25 26
Rata-rata 10 15,6 20,3 24,4 26 Tabel 2: Jumlah daun
Tabel 3: Berat basah dan berat kering brangkasan dan akar
No Kombinasi
Ulangan
Bagian atas tanaman AkarBeratBasah(g)
BeratKering(g)
BeratBasah(g)
BeratKering(g)
1. S1: 1 tanaman
1 17,76 1,22 1,15 0,232 31,00 1,66 0,85 0,173 44,64 4,00 3,59 0,68
Rata-rata 46,22 3,56 5,19 0,362. S2:
2 tanaman
1 50,00 4,42 5,87 0,672 48,00 4,13 5,30 0,203 40,66 2,15 4,40 0,05
Rata-rata 31,13 2,29 1,86 0,303. S3:
4 tanaman
1 10,05 1,42 4,00 0,452 28,50 2,40 3,20 0,383 41,15 2,28 1,58 0,30
Rata-rata 26,56 2.03 2,92 0,374. S4:
8 tanaman
1 7,16 0,33 2,00 0,352 9,59 1,60 2,05 0,803 14,91 2,12 0,10 0,13
Rata-rata 10,55 1,35 1,38 0,42
Tabel 4: Panjang terpanjang akar tanaman
No Kombinasi Ulangan
Panjang
(cm)1. S1: 1
tanaman1 35,52 343 32,5
Rata-rata 342. S2: 2
tanaman1 292 263 28
Rata-rata 27,63. S3: 4
tanaman1 18,52 29,53 24
Rata-rata 244. S4: 8
tanaman1 202 213 12
Rata-rata 17,6
Contoh Karya Ilmiah Biologi tentang Tumbuhan Bawang Merah
“KARYA TULIS ILMIAH TENTANG PENELITIAN
PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIK PADA TANAMAN UMBI
LAPIS (BAWANG MERAH)”
Disusun Oleh :
-Brendan Ardiyanto (03)
-Melissa Hadinata (22)
-Muhammad Radhitya F (24)
-Riska Yandini (32)
Kelas X.3
SMA Negeri 90 Jakarta
Tahun Ajaran 2012/2013
Jl. Sabar Petukangan Selatan Pesanggrahan Jakarta
Selatan
Telp. : 7341866 / Fax. : 7341889
HALAMAN MOTTO
Cintailah alam kita, karena alam kita bukan hanya untuk kita
tetapi juga untuk anak dan cucu kita.
Ilmu tanpa beramal sama seperti pohon yang tiada berbuah.
Sertailah doa saat kita menuntut ilmu, karena usaha dan doa
adalah kunci keberhasilan yang sempurna.
Sukses bukanlah akhir dari segalanya. Kegagalan bukanlah sesuatu
yang fatal, namun keberanian untuk meneruskan kehidupanlah yang
di perhatikan.
Bermimpilah seolah-olah anda hidup selamanya. Hiduplah seakan-
akan ini adalah hari terakhir anda.
i
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis ini telah di setujui dan di sahkan pada Hari ………. Tanggal
…...
Bulan ……….. Tahun ……. Oleh :
Wali
Kelas
Pembimbing Tekhnis
(Dra. Asna Diana,
MM) (Hj.
Emmi. S,Pd)
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis ini kami persembahkan dan sangat mengucapkan berterima
kasih kepada :
1. Drs. Matalih, M. Si . sebagai kepala SMA Negeri 90 Jakarta
2. Dra. Asna Diana, MM. sebagai wali kelas kelas X.3
3. Hj. Emmi S,Pd . sebagai pembimbing tekhnis
4. Ayah dan ibu kami yang telah memberikan motivasi, kasih sayang
serta doa kepada kami.
5. Teman-Teman kelas X.3
iii
ABSTRAKSI
Penelitian tentang “pertumbuhan bawang merah” ini hanya
membuktikan untuk bawang bisa tumbuh dengan sempurna.
Penelitian ini penelitian ini dilakukan dengan cara
meneliti bawang merah dalam satu minggu. Penelitian dari hari pertama
diawali dengan menanam bawang merah di segelas pelastik. Dihari kedua
belum ada perubahan. Tetapi di hari ke tiga sudah muncul daun kecil
dan akar serabut, di hari ke empat mulai tumbuh besar dan berakar
serabut. Demikian dengan hari seterusnya ada pertumbuhan sedikit demi
sedikit. Dan hari ke tujuh daunnya sudah tumbuh lebat. Rata-rata
pertumbuhan tinggi daun adalah 3 cm.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat tuhan kami AllahSWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta kesehatan kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini sesuai dengan yang
kami harapkan. Karya tulis yang berjudul “Penelitian Perubahan-
Perubahan Fisik Pada Tanaman Umbi Lapis (Bawang Merah), penyusun buat
dengan tujuan melengkapi nilai tugas dalam pelajaran Biologi pada
tahun ajaran 2012/2013. Kami selaku penyusun sangat berterima kasih
kepada bapak kepala SMA Negeri 90 Jakarta, beserta bapak/ibu guru yang
telah membimbing dan membantu penyusun dalam penyusunan karya tulis
ini. Penyusun berharap agar karya tulis ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembacanya.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan ataupun
pembahasan karya tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
jika ada kekurangan dan kelebihannya kami mengucapkan mohon maaf.
Terima kasih.
Jakarta, …………………. 2012
Ketua Penyusun
(Melissa Hadinata)
v
DAFTAR ISI
HALAMAN MOTTO………………………………………………………………..i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………....ii
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………………..iii
ABSTRAKSI ………………………………………………………………………..iv
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah…………………………………1
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………….2
D. Manfaat Penulisan………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN MASALAH
A. Pengertian Tanaman Bawang Merah……………………………………….3
B. Kegunaan dan Kekurangan Bawang Merah……………………………….
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Tanggal Penelitian……………………………………………4
B. Metode Penelitian…………………………………………………………
C. Alat dan Bahan Penelitian………………………………………………..
D. Cara Kerja Penelitian……………………………………………………..
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian Pertumbuhan Bawang………………………………….
B. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………………
BAB V PENUTUP
A. Simpulan………………………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..
LAMPIRAN GAMBAR DAN FOTO……………………………………….........
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bawang Merah merupakan salah satu tanaman dan tumbuhan berjenis
umbi lapis. Bawang merah banyak digunakan sebagai bumbu berbagai macam
masakan di Asia Tenggara maupun di dunia. Namun, ada kegunaan lain
yang ada dari bawang merah yaitu, bawang merah sebagai obat
tradisional karena mengandung banyak antiseptic dan senyawa aillin.
Pada zaman dahulu sampai sekarang, bawang merah merupakan hal
yang wajib hadir sebagai bumbu penyedap masakan. Namun, disamping
kegunaannya yang banyak sekali. Bawang merah juga mempunyai kekurangan
yaitu, membuat manusia yang memakannya berlebihan mempunyai bau badan
yang berlebihan pula.
Berdasarkan uraian diatas, bawang merah merupakan suatu tumbuhan
yang berperan penting untuk manusia. Maka dari itu kami tertarik untuk
menyusun karya tulis dan mengambil topik dari tanaman bawang merah
ini.
B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan diatas, maka perumusan
masalah pada karya tulis ilmiah ini dibatasi pada:
A. Pengertian Tanaman Bawang Merah.
B. Kegunaan dan Kekurangan Bawang Merah
1
C. Tujuan Penulisan.
Dalam penulisan karya tulis ini, penyusun memiliki
beberapa tujuan, antara lain :
Untuk melengkapi nilai tugas kami dalam pelajaran Biologi pada tahun
ajaran 2012/2013.
Untuk mengembangkan bakat dan kompetensi siswa dalam menyusun karya
tulis.
Untuk mengetahui kegunaan serta kekurangan tanaman bawang.
D. Manfaat Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini, penyusun juga memiliki
beberapa manfaat untuk pembaca, antara lain :
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai tanaman bawang.
Memberikan informasi berupa pengetahuan umum kepada pembaca.
2
BAB II Pembahasan Masalah
A. Pengertian Tanaman Bawang Merah.
Bawang merah (allium cepa L kelompok aggregatum) adalah
sejenis tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan Asia Tenggara dan
dunia. Orang jawa menyebut bawang merah dengan nama ‘brambang’. Bagian
yang paling banyak di gunakan atau di manfaatkan adalah umbi, meskipun
beberapa tardisi kuliner juga menggunakan daun serta tangkai bunganya
sebagai bumbu penyebab masakan. Tanaman ini di duga berasal dari
daerah Asia Tengah atau Asia Tenggara
Klasifikasi
Ilmiah
Nama Binomial
-Kerajaan :
Plantae
Allium cepa
-Divisi :
Magnoliophyta
L
-Kelas : Liliopsida
-Ordo : Asparagales
-Famili : Amaryllidaceae
-Genus : Allium
-Species : A.cepa
Dekripsi
Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk
tandan yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Pada ujung dan
pangkal tangkai mengecil dan di bagian tengah pun mengembung,
bentuknya seperti pipa yang berlubang di dalamnya. Tangkai bunga ini
sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan mencapi 30-50
cm
3
Bunga bawang merah termasuk bunga yang sempuna yang setiap
bunga terdapat benang sari dan putik. Bakal buah sebenarnya terbentuk
dari 3 daun buah yang disebut carpel, yang membentuk 3 buah ruang dan
dalam setiap ruang itu terdapat 2 calon biji.
Buah bawang berbentuk bulat dengan ujung yang tumpul.
Bentuk biji agak pipih. Biji bawang merah dapat digunakan sebagai
bahan perbanyakan tanaman secara generatif.
Bawang merah mengandung vitamin c, kalium, serat dan asam
folat. Selain itu, bawang merah juga mengandung kalsium dan zat besi.
Bawang merah juga mengandung zat pengatur tubuh alami berupa hormon
auksin dan giberelin.
B. Kegunaan dan Kekuarangan Tanaman Bawang Merah
Kegunaan tanaman bawang merah, antara lain :
Dapat di gunakan sebagi bumbu masakan dan berguna untuk
menyedapkan rasa dalam suatu masakan.
Dapat di goreng untuk di jadikan bawang goreng, berguna untuk
penyedap tampilan suatu masakan saat di hidangkan.
Dapat meredakan demam, karena bawang merah bersifat sebagai
antipiretik yang secara cepat dapat menurunkan suhu tubuh.
Sebagai anti inflamasi dan anti
alergi
4
Sebagai anti kanker, karena bawang merah mengandung quercitin
yang dapat menangkal kanker.
Dapat melancarkan dahak, karena bawang merah adalah ekspektoran
Mampu menghambat perkembangan virus influenza tipe 1
Kekurangan tanaman bawang merah, antara lain :
Mengganggu keadaan lambung, karena jika suhu tubuh meningkat
memakan bawang merah akan berdampak kurang baik untuk tubuh.
Dapat membuat bau badan menjadi berlebihan
Hati-Hati bagi penderita darah rendah.
Dapat menyebabkan bau mulut.
5
BAB III Metode Penelitian
A. Tempat dan Tanggal Penelitian
Tempat penelitian sendiri di lakukan di rumah ketua
penyusun di daerah Kreo, Ciledug, Tangerang. Dimana kondisi
lingkungannya cukup memadai untuk menanam tanaman bawang merah ini.
Tanggal penelitian ini pun dimulai dari tanggal 15-23 Agustus 2012.
Mulai dari bawang itu di tanam, tumbuh tunas lalu tumbuh batang.
B. Metode Penelitian
Sebagai bahan penyusun karya tulis ini maka penyusun
menggunakan metode penulisan serta metode penelitian. Metode observasi
langsung di area pekarangan rumah untuk mengetahui hasil penelitian
itu sendiri. Dan tidak kalah penting adalah penyusun juga menggunakan
metode kepustakaan untuk mendapatkan data yang pailit.
C. Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang di butuhkan untuk melakukan penelitian iniyaitu :
Pot atau Cup bening yang lebih besar dari gelas Aqua, sebagai
wadah.
Kamera, sebagai alat bukti penelitian.
6
Bahan yang di butuhkan , yaitu :
1 buah bawang merah
Tanah secukupnya.
Air untuk menyiram tanaman itu setiap pagi dan sore.
D. Cara Kerja Penelitian
Cara kerja penelitian tanaman bawang merah, antara lain :
1. Jika memakai cup bening, bawahnya di lupangi dulu sebagai resapan
air, cukup 4-8 bolongan saja.
2. Beri tanah secukupnya kira-kira ¾ cup bening atau pot yang
digunakan.
3. Taruh bawang yang akan di tanam di atasnya. Usahakan saat menaruh
bawang agak di tekan namun jangan sampe masuk.
4. Siram setiap pagi dan sore, atau jika perlu di foto sebagai bukti
penelitian.
7
Bab IV Hasil Penelitian
A. Hasil Penelitian Pertumbuhan Bawang
Hari
ke 1
Hari
ke 2
Hari
ke 3
Hari
ke 4
Hari
ke 5
Hari
ke 6
Hari
ke 7
Hari
ke 8
Rata
_rata
tingg
i
Belum
tumbu
h
tunas
Belum
tumbu
h
tunas
Mulai
tumbu
h
tunas
/
akar
Tumbu
h
batan
g
Tumbu
h
batan
g
Tumbu
h
batan
g
Tumbu
h
batan
g
Tumbuh
langsu
ng
3 cm 7 cm 13 cm 15 cm 17 cm 3 cm
B. Pembahasan Penelitian
Setiap hari tanaman bawang tumbuh sekitar 3 cm .faktor
yang mempengaruhi percepatan pertumbuhan adalah cahaya yang cukup
serta iklim dan cuaca yang mendukung dan kadar air yang cukup untuk
mengatur kelembapan .
8
BAB V Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan Penelitian
Cahaya matahari ,temperature kelembapan atau kadar air
adalah factor yang sangat mempengaruhi pertumubuhan bawang. Cahaya
matahari membantu proses fotosintesis . Temperature mempercepat
pertumbuhan jika temperatur terlalu rendah atau terlalu tinggi akan
menyebabkan pertumbuhan lambat dan berhenti. Tanah dan udara yang
kurang lembab berpengaruh baik karena menigkatkan penyerapan air dan
menurunkan penguapan.
B. Saran
Bila menanam bawang sebaiknya airnya jangan terlalu
banyak agar tanaman bawang tidak cepat busuk lalu perhatikan
pula.intensitas cahaya ,temperature dan kelembapan udara.
9
DAFTAR PUSTAKA
Id.wikipedia.org (minggu,19 agustus 2012. 20:12)
Kompasiana.com (minggu,19 agustus 201