+ All Categories
Home > Documents > Laporan Gempa Bumi Pagai-Mentawai 24 Agustus 2016

Laporan Gempa Bumi Pagai-Mentawai 24 Agustus 2016

Date post: 10-Dec-2023
Category:
Upload: phpmu
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
13
L PAGAI, MENTAW Rach Fu BADAN METEOR Stasiun Pusat G LAPORAN GEMPA BUMI WAI-SUMATERA BARAT, 14 AGUSTUS 201 Disusun Oleh : hmad Billyanto, S.Kom., M.Kom ungsional PMG Muda BMKG ROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA n Geofisika Klas I Padang Panjang Gempabumi Regional VI Padang 2016 16 A
Transcript

LAPORAN GEMPA

PAGAI, MENTAWAI

Rachmad Billyanto, S.Kom., M.Kom

Fungsional PMG Muda BMKG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Stasiun Geofisika Klas I Padang Panjang

Pusat Gempab

LAPORAN GEMPA BUMI

, MENTAWAI-SUMATERA BARAT, 14 AGUSTUS 201

Disusun Oleh :

achmad Billyanto, S.Kom., M.Kom

Fungsional PMG Muda BMKG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Stasiun Geofisika Klas I Padang Panjang

Pusat Gempabumi Regional VI Padang

2016

2016

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

LAPORAN GEMPA

PAGAI, MENTAWAI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN GEOFISIKA KLAS I PADANG PANJANG

I. PARAMETER GEMPA

Hari/ Tanggal : Rabu, 24

Pukul : 20: 48:45

Lintang : 2.95° LS

Bujur : 100.07°

Lokasi : Pusat gempa berada di

MENTAWAI

Kedalaman : 21 Km

Kekuatan : 5.8 SR

Potensi : Tidak Berpotensi Tsunami

Gambar 1. Peta Lokasi ep

LAPORAN GEMPA BUMI

PAGAI, MENTAWAI, 14 AGUSTUS 2016

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN GEOFISIKA KLAS I PADANG PANJANG

GEMPA BUMI YANG TERJADI (GEMPA BUMI PERTAMA

Agustus 2016

20: 48:45 WIB

BT

: Pusat gempa berada di laut 24 Km Barat Daya Pulau Pagai

MENTAWAI

Tidak Berpotensi Tsunami

Gambar 1. Peta Lokasi episenter gempa bumi Pertama

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PERTAMA)

24 Km Barat Daya Pulau Pagai -

I-1. PARAMETER GEMPA

Hari/ Tanggal

Pukul

Lintang

Bujur

Lokasi

Kedalaman

Kekuatan

Gambar 2. Peta Lokasi episenter gempa

I-2. PARAMETER GEMPA

Hari/ Tanggal

Pukul

Lintang

Bujur

Lokasi

Kedalaman

Kekuatan

PARAMETER GEMPA BUMI SUSULAN (Susulan Pertama)

: Rabu, 24 Agustus 2016

: 22:59:01 WIB

: 3.11° LS

: 99.97° BT

: Pusat gempa berada di laut 41 Km Barat Daya Pulau

Pagai - MENTAWAI

: 19 Km

: 3.8 SR

Gambar 2. Peta Lokasi episenter gempa bumi susulan pertama

PARAMETER GEMPA BUMI SUSULAN (Susulan Kedua)

: Kamis, 25 Agustus 2016

: 00:26:56 WIB

: 2.95° LS

: 99.97° BT

: Pusat gempa berada di laut 28 Km Barat Daya Pulau

Pagai - MENTAWAI

: 30 Km

: 3.5 SR

Km Barat Daya Pulau

Km Barat Daya Pulau

Gambar 3. Peta Lokasi episenter gempa

I-3. PARAMETER GEMPA

Hari/ Tanggal

Pukul

Lintang

Bujur

Lokasi

Kedalaman

Kekuatan

. Peta Lokasi episenter gempa bumi susulan kedua

PARAMETER GEMPA BUMI SUSULAN (Susulan Ketiga)

: Kamis, 25 Agustus 2016

: 02:04:43 WIB

: 3.25° LS

: 99.92° BT

: Pusat gempa berada di laut 40 Km Barat Daya Pulau

Pagai -MENTAWAI

: 20 Km

: 3.8 SR

Km Barat Daya Pulau

Gambar 4. Peta Lokasi episenter gempa

II. KRONOLOGI KEJADIAN GEMPABUMI

Kronologi kejadian Gempa bumi

dengan proses diseminasi informasinya, diuraikan dalam bentuk time line seperti terlihat pada

Tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1. Time Line Gempa

Waktu

(WIB)

20:48:45 Terjadi Gempa bumi yang terasa langsung oleh observer

PPI

20:51

Live sinyal dan

MASI, UBSI, MKBI, KSI, KRJI, MNAI, BKNI, JMBI, MASI, SBSI,

UBSI, LWLI, PMBI, GSI, KASI, TRSI, DSRI, KLI, PSI, BLSI,

MNAI, TPRI, PPBI, TSI, SBJI, KCSI, SKJI, T

LWLI, LEM).

Mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa terjadi gempa bumi

yang dirasakan di beberapa kota/daerah

. Peta Lokasi episenter gempa bumi susulan ketiga

KRONOLOGI KEJADIAN GEMPABUMI

bumi di Pagai tanggal 24 Agustus 2016 Magnitude 5

dengan proses diseminasi informasinya, diuraikan dalam bentuk time line seperti terlihat pada

Time Line Gempa bumi Pagai tanggal 24 Agustus 2016 20: 48:45

Time Line Gempa bumi Pagai

24 Agustus 2016

Terjadi Gempa bumi yang terasa langsung oleh observer di Stageof

Live sinyal dan Stasiun Status Blinking (PPSI, MKBI, KRJI, SISI,

MASI, UBSI, MKBI, KSI, KRJI, MNAI, BKNI, JMBI, MASI, SBSI,

UBSI, LWLI, PMBI, GSI, KASI, TRSI, DSRI, KLI, PSI, BLSI,

MNAI, TPRI, PPBI, TSI, SBJI, KCSI, SKJI, TPI, SKJI, TNGI,

).

Mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa terjadi gempa bumi

yang dirasakan di beberapa kota/daerah

5.8 SR sampai

dengan proses diseminasi informasinya, diuraikan dalam bentuk time line seperti terlihat pada

20: 48:45 WIB

di Stageof

PPSI, MKBI, KRJI, SISI,

MASI, UBSI, MKBI, KSI, KRJI, MNAI, BKNI, JMBI, MASI, SBSI,

UBSI, LWLI, PMBI, GSI, KASI, TRSI, DSRI, KLI, PSI, BLSI,

TNGI,

Mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa terjadi gempa bumi

III. GEMPA BUMI SUSULAN

Sampai dengan tanggal 25 Agustus

gempa bumi susulan seperti yang terdapat pada

Gambar 5. Peta Distribusi Gempa Susulan Tanggal 24

Waktu

(WIB)

20:52

Start Interaktif Tool Seiscomp3

Automatic Analisa SeiscomP3

secara manual

20:52 Mendapatkan parameter, OT=

Mag = 5.8 SR, Kedalaman : 10 Km dan dikirim ke ESDX

20:53 Mendapatkan Info dari

informasi parameter gempabumi

20:54

Pengiriman Informasi

peringatan dini tsunami

di Stageof PPI seperti telepon, Facebook, WA, Email, Telegram

Memberikan informasi parameter gempabumi dirasakan

informasi daerah mana saja yang merasakan ke PGN BMKG Pusat

melalui telepon.

20:55 Memonitor keseluruhan system, Alat processing lainnya dan media

komunikasi lainnya Pembuatan berita gempabumi dirasakan.

BUMI SUSULAN

Agustus 2016 jam 08.30 WIB, tercatat ada 3 (tiga) kali terjadi

bumi susulan seperti yang terdapat pada gambar dan tabel peta berikut :

Distribusi Gempa Susulan Tanggal 24-25 Agustus 2016

Time Line Gempabumi Samudra Hindia

Sumatera Barat 02 Maret 2016

Start Interaktif Tool Seiscomp3

Analisa SeiscomP3 berbunyi dan Analisa SeiscomP3

manual

Mendapatkan parameter, OT=20:48:45 WIB 2.93° LS – 100.07

, Kedalaman : 10 Km dan dikirim ke ESDX

Mendapatkan Info dari WRS DVB kemudian Pengiriman SMS

informasi parameter gempabumi dari BMKG Pusat Secara Otomatis

Pengiriman Informasi dan memberikan penjelasan gempabumi

peringatan dini tsunami melalui media komunikasi lainnya yang ada

di Stageof PPI seperti telepon, Facebook, WA, Email, Telegram

Memberikan informasi parameter gempabumi dirasakan

informasi daerah mana saja yang merasakan ke PGN BMKG Pusat

melalui telepon.

Memonitor keseluruhan system, Alat processing lainnya dan media

komunikasi lainnya Pembuatan berita gempabumi dirasakan.

kali terjadi

25 Agustus 2016

Analisa SeiscomP3

07° BT,

Pengiriman SMS

dari BMKG Pusat Secara Otomatis

gempabumi dan

media komunikasi lainnya yang ada

di Stageof PPI seperti telepon, Facebook, WA, Email, Telegram

Memberikan informasi parameter gempabumi dirasakan beserta

informasi daerah mana saja yang merasakan ke PGN BMKG Pusat

Memonitor keseluruhan system, Alat processing lainnya dan media

Tabel 2. Gempabumi susulan gempabumi Samudra Hindia, 2 Maret 2016 19:49:46 WIB

IV. KEADAAN SEISMOTEKTONIK

Wilayah Barat Pulau Sumatera sering terjadi gempa bumi karena posisinya di

sepanjang jalur tumbukan dua lempeng bumi, yaitu lempeng (Samudra) Hindia yang

bergerak menunjam ke bawah lempeng (benua) Sumatera. Dan busur kepulauan di bagian

baratnya adalah bagian dari lempeng Eurasia. Sedangkan lempeng lainnya berada di

bawah Lautan Hindia. Batas tumbukan dua lempeng ini dapat diamati berupa jalur palung

laut dalam di sebelah Barat Sumatera sampai ke Kepulauan Andaman. Lempeng Hindia

menunjam dibawah Sumatera dengan kecepatan 50−60 cm/tahun dan kemiringan dari

zona penunjamannya sekitar 12° [Natawidjaja, 2003; Prawirodirdjo, 2000].

Batas antara lempeng yang menunjam dan massa batuan di atasnya disebut sebagai

bidang kontak dari zona penunjaman atau disebut juga sebagai bidang zona subduksi. Di

Sumatera bidang zona subduksi ini dapat diamati (dari data seismisitasnya) sampai

kedalaman sekitar 300 km di bawah Pulau Sumatera. Bagian zona subduksi dari palung

sampai kedalaman 40 km-an, umumnya mempunyai sifat regas (elastik) dan batas kedua

lempeng ini di beberapa tempat terekat/terkunci erat. Karena itu dorongan terus menerus

dari Lempeng Hindia menyebabkan terjadinya akumulasi energi-potensial regangan pada

bidang kontak yang merekat erat ini berupa pengkerutan (Gambar 1.5a) [Chlieh et al., in

press]. Bidang kontak zona subduksi dangkal ini biasa disebut sebagai “megathrust”

(=mega-patahan naik yang berkemiringan landai). Inilah yang menjadi sumber gempa

bumi di lepas pantai barat Sumatera.

Keaktifan gempa bumi di wilayah laut mentawai juga sering disebut zona Sesar

Mentawai. yaitu struktur patahan yang telah diidentifikasi di sepanjang lepas pantai timur

Kepulauan Mentawai. Struktur tersebut dapat dikenali dalam data seismik refleksi, dan

disebutkan berkembang sebagai sesar mendatar oleh sekelompok peneliti asal Perancis

No

Origin

Time

TIME

(WIB) Mag TypeMag Lat Lon Depth Remarks

Mainshock 24/8/16 20:48:45 5.8 MLv 2.95° S 100.07° E 21 km 24 Km Barat Daya Pulau Pagai

1 24/8/16 22:59:01 3.8 MLv 3.11° S 99.97° E 19 km 41 Km Barat Daya Pulau Pagai

2 25/8/16 00:26:56 3.5 MLv 2.95° S 99.97° E 30 km 28 Km Barat Daya Pulau Pagai

3 25/8/16 02:04:43 3.8 MLv 3.25° S 99.97° E 20 km 40 Km Barat Daya Pulau Pagai

dan Indonesia. kelompok peneliti dari Inggris melakukan kerja lapangan di Pulau Nias,

untuk mendalami stratigrafi batuan yang berkembang di pulau yang berada di sebelah

baratlaut Kepulauan Mentawai yang menyatakan bahwa Sesar Mentawai terbentuk sebagai

hasil reaktifasi sesar-sesar normal yang telah bertanggung jawab dalam pembentukan

cekungan di daerah forearc Sumatra.

Perancis dan Indonesia juga meperlihatkan bahwa sebenarnya struktur yang berkembang

di lepas pantai timur Kepulauan Mentawai dapat diidentifikasi sebagai patahan

naik. Hasil-hasil penelitian terdahulu yang cukup beragam tersebut, mendorong untuk

dilakukannya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan data yang diakuisisi berkat

kerjasama antara institusi akademis dan industri serta data yang sebelumnya telah dimiliki

industri. Dengan membuat interpretasi geologi yang menjelaskan hubungan stratigrafi

serta pola struktur yang berkembang di dalam cekungan forearc Sumatra bagian selatan,

(Structural evolution of backthrusting in the Mentawai Fault Zone, offshore Sumatran

forearc - Jurnal Geochemistry, Geophysics, Geosystems. Vol 13 Issue 12

Gambar 6 . Peta jalur Zona Subduksi wilayah Barat Sumatera

dan Indonesia. kelompok peneliti dari Inggris melakukan kerja lapangan di Pulau Nias,

mi stratigrafi batuan yang berkembang di pulau yang berada di sebelah

baratlaut Kepulauan Mentawai yang menyatakan bahwa Sesar Mentawai terbentuk sebagai

sesar normal yang telah bertanggung jawab dalam pembentukan

forearc Sumatra. Hasil penelitian lebih lanjut oleh peneliti

Perancis dan Indonesia juga meperlihatkan bahwa sebenarnya struktur yang berkembang

di lepas pantai timur Kepulauan Mentawai dapat diidentifikasi sebagai patahan

hasil penelitian terdahulu yang cukup beragam tersebut, mendorong untuk

dilakukannya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan data yang diakuisisi berkat

kerjasama antara institusi akademis dan industri serta data yang sebelumnya telah dimiliki

. Dengan membuat interpretasi geologi yang menjelaskan hubungan stratigrafi

serta pola struktur yang berkembang di dalam cekungan forearc Sumatra bagian selatan,

Structural evolution of backthrusting in the Mentawai Fault Zone, offshore Sumatran

Jurnal Geochemistry, Geophysics, Geosystems. Vol 13 Issue 12)

. Peta jalur Zona Subduksi wilayah Barat Sumatera ( Natawidjaja,20

dan Indonesia. kelompok peneliti dari Inggris melakukan kerja lapangan di Pulau Nias,

mi stratigrafi batuan yang berkembang di pulau yang berada di sebelah

baratlaut Kepulauan Mentawai yang menyatakan bahwa Sesar Mentawai terbentuk sebagai

sesar normal yang telah bertanggung jawab dalam pembentukan

Hasil penelitian lebih lanjut oleh peneliti-peneliti asal

Perancis dan Indonesia juga meperlihatkan bahwa sebenarnya struktur yang berkembang

di lepas pantai timur Kepulauan Mentawai dapat diidentifikasi sebagai patahan-patahan

hasil penelitian terdahulu yang cukup beragam tersebut, mendorong untuk

dilakukannya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan data yang diakuisisi berkat

kerjasama antara institusi akademis dan industri serta data yang sebelumnya telah dimiliki

. Dengan membuat interpretasi geologi yang menjelaskan hubungan stratigrafi

serta pola struktur yang berkembang di dalam cekungan forearc Sumatra bagian selatan,

Structural evolution of backthrusting in the Mentawai Fault Zone, offshore Sumatran

( Natawidjaja,2007 )

Gambar 7. Sumber –

Gambar diatas menunjukkan

tumbukkan lempeng ini. Ellips berwarna menunjukkan sumber gempa dan angka

disebelahnya menunjukkan tahun dan besarnya megnitudo gempa yang terjadi termasuk

gempa bumi 26 Desember 2004 (Mw : 9.2

(Mw : 8.7) dan Gempa bumi Bengkulu 12 September 2007.

– sumber utama gempa bumi pada zona subduksi

Gambar diatas menunjukkan banyak gempa besar yang terjadi pada zona subduksi atau

tumbukkan lempeng ini. Ellips berwarna menunjukkan sumber gempa dan angka

jukkan tahun dan besarnya megnitudo gempa yang terjadi termasuk

umi 26 Desember 2004 (Mw : 9.2), Gempa bumi Nias – Simeulue 28 maret 2005

bumi Bengkulu 12 September 2007. (sumber : Natawidjaja.,2000

bumi pada zona subduksi

anyak gempa besar yang terjadi pada zona subduksi atau

tumbukkan lempeng ini. Ellips berwarna menunjukkan sumber gempa dan angka

jukkan tahun dan besarnya megnitudo gempa yang terjadi termasuk

Simeulue 28 maret 2005

sumber : Natawidjaja.,2000)

Gambar 8. Sejarah gempa

V. PETA GONCANGAN GEMPA

Berdasarkan informasi dari

sosial dan lainnya bahwa didaerahnya merasakan goyangan akibat gempa

Pagai dan Sikakap IV MMI, Siberut II

MMI, Bengkulu, Padang Panjang,

akibat gempa bumi tersebut.

gempa bumi merusak yang terjadi di wilayah Sumatera Barat

sekitarnya.

PETA GONCANGAN GEMPA BUMI

Berdasarkan informasi dari masyarakat yang memberitahukan melalui telepon, media

didaerahnya merasakan goyangan akibat gempa bumi seperti : di

Siberut II-IV MMI, Painan, Padang, Solok, Mukomuko II

MMI, Bengkulu, Padang Panjang, Bukittinggi II MMI dan tidak ada laporan kerusakan

Sumatera Barat dan

asyarakat yang memberitahukan melalui telepon, media

bumi seperti : di

Painan, Padang, Solok, Mukomuko II-III

dan tidak ada laporan kerusakan

Gambar 9. Peta goncangan gempa. Peta goncangan gempa bumi (Skala MMI) Pagai, 24 Agustus

24 Agustus 2016

Gambar 10. Peta goncangan gempa

(sumber: Seismoteknik BMKG).

. Peta goncangan gempa bumi (Skala MMI) Pagai, 24 Agustus

(sumber: Seismoteknik BMKG).

(Skala MMI) Pagai, 24 Agustus 2016

V. KESIMPULAN

1. Gempa bumi yang terjadi di Pagai, Mentawai, 24 Agustus 2016 ini merupakan gempa

bumi tektonik yang diakibatkan oleh aktivitas Lempeng Indo-Australia dengan

Lempeng Eurasia pada kedalaman dangkal.

1. Parameter gempa bumi yang terjadi di Pagai, Mentawai, 24 Agustus 2016 pada jam

20: 48:45 WIB mempunyai magnitudo 5.8 SR, kedalaman 21 kilometer dan episenter

2.95° LS – 100.07 ° BT, di laut 24 Km Barat Daya Pulau Pagai - Kepulauan

Mentawai Sumatera Barat

2. Gempa bumi yang terjadi menimbulkan goyangan yang dirasakan dengan skala

Intensitas MMI terbesar di Pagai dan Sikakap IV MMI (II SIG-BMKG)

3. Sampai dengan tanggal 25 Agustus 2016 jam 11.00 WIB, tercatat ada 3 kali terjadi

gempa bumi susulan dengan kekuatan magnitude berkisar 3.5-3.8 SR

4. Tidak adanya laporan kerusakan bangunan akibat gempa bumi tersebut.


Recommended