Date post: | 28-Feb-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
LARI JARAK PENDEK (SPRINT)
Salah satu lomba dalam atletik adalah lari jarak pendek.
Lari jarak pendek atau sering disebut dengan lari sprint adalah
lari yang menempuh jarak antara 100 m , 200 m dan jarak 400 m.
Kunci pertama yang harus dikuasi oleh pelari cepat adalah start.
Keterlambatan atau ketidak telitian pada waktu melakukan start,
sangat merugikan seorang pelari.kebutuhan utama untuk lari jarak
pendek adalah kecepatan. Lari jarak pendek (sprint) adalah semua
perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan
penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh.
Kelangsungan gerak pada sprint secara teknik sama, kalau
ada perbedaan hanyalah terletak pada penghematan penggunaan
tenaga karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh
jarak yang harus ditempuh, makin membutuhkan daya tahan yang
besar. Nomor-nomor pada lari jarak pendek yaitu : 100 m, 200 m,
dan 400 m.
Dalam suatu perlombaan lari jarak pendek, ada peraturan
perlombaan yang telah ditetapkan oleh induk organisasi atletik
internasional IAAF (International Amateur Atletik Federation) atau tingkat
nasional PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). Yang
meliputi Sarana dan peralatan, peraturan berlari, ataupun petugas
dalam lari.
1
Gambar 1. Perlombaan lari jarak pendek
A. SARANA DAN PERALATAN
1. Lapangan
Gambar 2. Lapangan atletik untuk lari
Perlombaan lari jarak pendek dilakukan di lapangan yang
dibuat lintasan atau ban. Lintasan atau ban perlombaan
jumlahnya ada 8 buah. Lebar setiap lintasan berukuran 1,22
meter.
2. Pistol start
3. Start block (blok awal) yang dapat disetel (tanpa per).
4. Tiang finish 2 buah, tinggi 1,37m, lebar 8cm, tebal 2cm.
5. Pita finish dipasang setinggi 1,22m.
6. Kursi finish dengan 8 tangga untuk timers (pencatat
waktu).
7. Stopwatch 24 buah untuk pelari.
8. Camera finish (alat foto finish).
B. TEKNIK BERLARI JARAK PENDEK
Pelaksanaan teknik lari jarak pendek yang benar adalah sebagai
berikut.
2
1. Gerakan awal, posisi tubuh berdiri di belakang garis
start. Kemudian, lakukan sikap start jongkok.
2. Selepas melakukan start jongkok, larilah dengan langkah
lebar dan cepat. Pendaratan pada ujung telapak kaki
dengan lutut dibengkokkan, tangan diayun ke depan terarah
dagu dan badan condong ke depan.
3. Setelah berlari kurang lebih berjarak 20 meter, langkah
lari diperlebar dan kecepatan ditingkatkan sehingga
memasuki garis finish.
Sebelum melakukan sprint, pelari (sprinter) harus melakukan
tahap persiapan terlebih dahulu. Pada tahap ini yang
ditekankan adalah sikap relaksasi, yaitu dengan menarik napas
agar pelari dapat lebih relaks. Adapun gerakannya yaitu,
mengangkat kedua tangan sambil menarik napas, dilanjutkan
dengan menurunkan tangan dengan memulai sikap start serta
menghembuskan napas seiring dengan gerakan tangan ke bawah.
Teknik yang harus dikuasai oleh pelari cepat (sprint) adalah
start atau tolakan, lari sprint, dan finish.
1. Start (Tolakan)
Start lari jarak pendek yaitu start jongkok. Start ini
terbagi menjadi tiga jenis yaitu : start pendek, start
menengah, dan start panjang. Penamaan start tersebut
tergantung pada penempatan lutut kaki belakang. Seorang
pelari bebas menentukan jenis start yang akan digunakan
dalam lari jarak pendek.
1. Start pendek (Bunch Start)
Cara melakukannya :
3
a) Langkahkan kaki kanan ke depan dan tempatkan kaki kiri
di belakang. Jari-jari kaki kiri belakang kira-kira
segaris dengan tumit kaki kanan yang berada di depan.
b) Jatuhkan badan ke depan dan letakkan tangan di belakang
garis start. Jari-jari tangan meregang membentuk huruf
V (antara ibu jari dan keempat jari lainnya).
Sejajarkan jari tangan dengan garis start.
c) Sikap kedua lengan lurus, berat badan bertumpu pada
kedua lengan, dan pandangan lurus ke depan.
d) Kemudian angkat panggul ke atas hingga posisi pantat
lebih tinggi dari pundak. Kedua lengan tetap lurus,
tetapi dengan leher yang tetap lemas.
e) Kemudian tolakan lari pada balok start dengan sekuat-
kuatnya, lalu larilah secepat-cepatnya.
2. Start menengah (Medium Start)
Secara umum start menengah sama dengan start pendek.
Perbedaan keduanya terletak pada penempatan posisi kaki
depan dengan kaki belakang sebagai berikut :
a) Saat badan diturunkan posisi lutut segaris dengan ujung
jari-jari kaki depan.
b) Gerakan selanjutnya sama dengan yang dilakukan pada
start pendek.
3. Start panjang (Long Start)
Secara umum urutan gerakan, sikap tangan, dan badan sama
dengan start pendek dan start menengah. Perbedaannya
terletak pada penempatan posisi kaki depan dan kaki
belakang sebagai berikut :
a) Saat menurunkan badan, letakkan lutut kaki belakang
(kiri) segaris dengan tumit Kaki depan (kanan) atau
lebih mundur lagi.
4
b) Gerakan selanjutnya sama dengan yang dilakukan dalam
start pendek dan menengah.
Start yang digunakan pada nomor lari jarak pendek adalah start
jongkok. Ada tiga aba-aba yang dilakukan pada lari jarak pendek
menggunakan start jongkok, antara lain :
1. Aba-aba “bersedia”
a. Lutut kaki belakang diletakkan/ditempatkan berjarak satu
kepal sejajar dengan ujung kaki depan.
b. Kedua lengan lurus sejajar dengan bahu danletakkan di
belakang garis start, dengan pinggiran jari telunjuk dan
ibu jari menapak di tanah.
c. Pandangan lurus ke depan kira-kira 2,5 m. Usahakan badan
tetap rileks berat badan berada di kedua belah tangan.
2. Aba-aba “siap”
a. Angkat panggul ke arah depan atas dengan tenang, sampai
sedikit lebih tinggi dari bahu.
b. Berat badan lebih ke depan, kepala rendah leher tetap
kendor, pandangan ke bawah, lengan tetap lurus dan siku
tetap lurus.
c. Pada waktu mengangkat panggul, ambil napas dalam-dalam.
d. Pusatkan perhatian pada aba-aba “ya”.
5
3. Aba-aba “ya”
a. Ayun lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang
kuat-kuat.
b. Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai terkejang lurus. Kaki
kanan melangkah secepat mungkin, dan secepatnya mencapai
tanah.
c. Dari sikap jongkok berubah ke sikap lari, badan harus naik
sedikit demi sedikit. Jangan ada gerakan ke samping.
d. Langkah lari makin lama makin melebar dengan kecepatan
penuh.
Setelah terdengan aba-aba “ya”, pelari segera menolak dengan kuat
sebagai awalan. Pelari mencondongkan tubuh ke depan selama 5
sampai 6 meter pertama. Setelah jarak tersebut terlampaui,
sprinter mengambil posisi sprint yang lebih tegak untuk sisa
lomba. Pada jarak 40 meter, tubuh sprinter telah tegak sepenuhnya
2. Teknik Lari
Dalam lari sprint ada tiga teknik dasar yang harus
dikuasai yaitu : gerakan kaki, ayunan lengan, dan posisi badan
saat berlari.6
a. Gerakan kaki
Gerakan kaki dalam lari jarak pendek yaitu melangkah dengan
selebar dan secepat mungkin. Posisi kaki belakang saat menolak
dari tanah seakan tertendang lurus ke depan dengan cepat. Saat
bersamaan lutut ditekuk secara wajar agar paha mudah terayun ke
depan. Ketika mendaratkan kaki, yang digunakan adalah ujung
telapak kaki dengan lutut agak ditekuk.
b. Ayunan lengan
Lengan diayun ke depan atas sebatang hidung. Posisi siku ditekuk
lebih kurang membentuk sudut 90o.
c. Sikap badan
Saat berlari sikap badan harus rileks condong ke depan dengan
kepala segaris punggung. Pandangan mata lurus ke depan.
3. Teknik Finish
Untuk melewati garis finish, biasanya persaingan para
pelari cukup ketat. Oleh karena itu, pelari perlu menguasai
teknik memasuki garis finish dengan tepat. Terdapat beberapa
teknik untuk melewati garis finish, yaitu :
a. Pelari terus berlari secepatnya tanpa mengurangi kecepatan
dan mengubah sikap.
b. Pelari memasuki garis finish dengan membusungkan dada ke
depan dan kedua tangan ke belakang.
7
c. Pelari menjatuhkan salah satu bahu ke depan atau memiringkan
sisi tubuh bagian atas ke depan (dada dan bahu). Yang perlu
diperhatikan yaitu saat memiringkan badan ke depan jangan
berlebihan karena gerakan tersebut dapat mengganggu
keseimbangan badan.
C. AKTIVITAS BELAJAR KETERAMPILAN LARI
Selain teknik dasar dalam berlari jarak pendek di atas untuk
mengasah keterampilan berlari ,berikut ada latihan teknik dasar
lari jarak pendek yang perlu dilakukan oleh para pelari sebelum
berlari. Latihan tersebut antara lain :
1. Latihan Lari di Tempat dengan Berganti Kecepatan
Latihan lari di tempat dapat dilakukan dengan berganti-
ganti kecepatan. Mula-mula latihan dimulai dengan pelan dan
makin cepat. Variasi mengangkat lutut (hingga rata air) bisa
pula dilakukan. Praktik pelaksanaannya dari pelan, terus
ditambah kecepatannya.
2. Latihan Berjalan dengan Lutut Diangkat Tinggi
Caranya berjalan perlahan dan mengangkat paha kanan ke
posisi horizontal. Kaki kiri diluruskan sepenuhnya hingga ke
ujung kaki saat paha kaki kanan horizontal. Lengan ditekukkan
pada siku dengan sudut 90o. Selanjutnya, berganti dengan paha
kaki kiri yang diangkat. Lakukan secara bergantian sepanjang
10 meter mulai dari langkah perlahan sampai langkah
dipercepat.
3. Latihan Berjalan dengan Meluruskan Lutut
Cara latihan ini hampir sama dengan latihan 1, hanya
saja ketika paha yang diangkat pada posisi horizontal, kaki
sepenuhnya diluruskan. Dimulai dengan berjalan mengangkat paha
kanan hingga horizontal, kaki kiri tegak lurus dengan telapak
kaki menapak tanah. Selanjutnya, kaki kanan diluruskan
8
sepenuhnya sejajar paha dengan kaki kiri tetap dalam posisi
tegak lurus. Kemudian, gantian kaki kiri yang diangkat dan
diluruskan. Begitu seterusnya dengan urutan gerakan lutut
diluruskan setiap kali paha diangkat. Lakukan latihan mulai
dari perlahan sampai dipercepat dengan jarak 10 meter.
4. Latihan Menendang ke Belakang
Caranya diawali dengan secara perlahan bergerak ke
depan dengan menendangkan tumit ke belakang sampai mengenai
bokong. Latihan ini membantu mengembangkan pola gerakan kaki
ke belakang tubuh. Lakukan latihan ini berulang kali mulai
dari perlahan sampai dipercepat dengan jarak 10 meter.
5. Latihan Menggerakkan Lengan
Caranya diawali dengan berkonsentrasi untuk
mempertahankan sudut lengan pada siku tetap 90o bersamaan
dengan ayunan lengan ke depan. Latihan dimulai dengan berdiri,
berjalan, berlari-lari kecil, dan sprint. Lakukan latihan ini
berulang kali untuk mendapatkan gerak ayunan lengan yang
sempurna.
6. Latihan Berlari dengan Lutut Tinggi Diikuti Sprint
Caranya dimulai dengan bergerak perlahan-lahan ke depan
sejauh 5 meter dengan menekankan pada pengangkatan lutut yang
tinggi. Pada gerakan ini, lutut tidak perlu diluruskan.
Selanjutnya berlari sekencang-kencangnya ke depan sejauh 10
meter. Lakukan latihan ini berulang kali untuk mendapatkan
kecepatan sprint yang baik.
7. Latihan Pengulangan Sprint dari Start Melayang
Caranya dimulai dengan melakukan lari akselerasi (lari
dengan kecepatan tetap) sepanjang 20-30 meter dari start
berdiri, lalu melakukan sprint sepanjang 20-30 meter. Untuk
itu, diperlukan lintasan sepanjang 40-60 meter dengan diberi
tanda sebagai batas lari akselerasi dan lari sprint. Latihan
9