+ All Categories
Home > Documents > MAKALAH BIOTEKNOLOGI

MAKALAH BIOTEKNOLOGI

Date post: 27-Feb-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
36
MAKALAH BIOTEKNOLOGI KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq, hidayah, rahmat dan karunianya serta kelapangan berpikir dan waktu, sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalahdengan judul “BIOTEKNOLOGI”. Makalah ini disusun sebagai tugas yang diberikan oleh guru pembimbing mata pelajaran"Biologi". Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin. Selain itu beberapa hal yang penting lainnya yang berkaitan denganBioteknologi akan kita bahas disini. Kemudian saya juga menyadari bahwa materi dan teknik yangsaya sampaikan dalam makalah ini masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca
Transcript

MAKALAH BIOTEKNOLOGI

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq,

hidayah, rahmat dan karunianya serta kelapangan berpikir dan

waktu, sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan

makalahdengan judul “BIOTEKNOLOGI”. Makalah ini  disusun

sebagai tugas yang diberikan oleh guru pembimbing

mata pelajaran"Biologi".

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak

ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi

pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah

dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan

varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan

dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi

pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin,

antibiotik, dan insulin. Selain itu beberapa hal yang

penting lainnya yang berkaitan denganBioteknologi akan kita

bahas disini.

Kemudian saya juga menyadari bahwa materi dan teknik yangsaya

sampaikan dalam makalah ini masih memiliki beberapa

kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca

sangat diharapkan agar makalah ini menjadi lebih baik. Atas

kritik dan sarannya saya mengucapkan terimakasih.

Akhir kata pengantar saya mengucapkan terima kasih karena

telah berkenan membaca makalah ini. Semoga memberikan manfaat

kepada kita semua.  

Duri, 1 April 2014

Prafika Alvionita

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Rumusan Masalah 

3. Tujuan Penelitian

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Bioteknologi

2. Dasar Pengembangan Bioteknologi

3. Peran Bioteknologi

4. Pemanfaatan Bioteknologi

5. Dampak Bioteknologi

BAB III PENUTUP

1.  Kesimpulan

2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari

pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-

lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam

proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu

organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi

tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme

dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen

pada organisme tersebut. Selain itu bioteknologi juga

memanfaatkan sel tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan

sebagai bahan dasar sebagai proses industri.

Prinsip-prisip bioteknologi telah digunakan untuk membuat

dan memodifikasi tanaman, hewan, dan produk makanan.

Bioteknologi yang menggunakan teknologi yang masih sederhana

ini disebut bioteknologi konvensional atau tradisional.

Penerapan bioteknologi konvensional ini sering diterapkan

dalam pembuatan produk-produk makanan. Seiring dengan

perkembangan dan penemuan dibidang molekuler maka teknologi

yang digunakan dalam bioteknologi pada saat ini semakin

canggih.bioteknologi yang menggunakan teknologi canggih ini

disebut bioteknologi modern. Dari perkembangan tersebut

menjadi latar belakang untuk membahas lebih jauh tentang

bioteknologi.

B.Rumusan Masalah

    Rumusan masalah dalam makalah ini adalah,

1.Apa yang dimaksud dengan Bioteknologi ?

2.Bagaimana dasar pengembangan Bioteknologi ?

3.Bagaimana peran bioteknologi ?

4.Bagaimana pemanfaatan bioteknologi dlm kehidupan manusia ?

5.Apa saja dampak yang di alami manusia dengan adanya

bioteknologi ?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dari makalah ini adalah,

1.Mengetahui pengertian Bioteknologi;

2.Mengetahui dasar pengembangan bioteknologi;

3.Mengetahui peran biteknologi;

4.Mengetahui pemanfaatan bioteknologi dalam kehidupan sehari-

hari;

5.Mnegetahui dampak positif dan negative bioteknologi.

BAB II. PEMBAHASAN

A.Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan

makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun

produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses

produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini,

perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi

semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,

seperti biokimia, komputer, biologi molekular,mikrobiologi,

genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata

lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan

berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia

sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang

teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang

sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk

menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta

pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan

bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan

penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam

jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak

sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan

bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi

antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.

Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat,

terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan

ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa

genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan

sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan

kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik

maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker

ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga

memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang

mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh

dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan

menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan

DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan

produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika

dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap

hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi pada

masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup

dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraianminyak bumi yang

tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang

bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan

bakteri jenis baru.

B.Dasar pengembangan Bioteknologi

Pada masa lalu, bioteknologi selalu diartikan sebagai

teknologi fermentasi. Namun, seiring dengan perkembangan

zaman, bioteknologi semakin berkembang tidak hanya pada

mikroorganisme sehingga definisi bioteknologi berubah menjadi

lebih luas. 

Dari sekian banyak definisi bioteknologi, salah satu definisi

yang dibuat oleh United Nation Convention on Biological

Diversity mencakup semua dan paling luas. Definisi tersebut

menyebutkan bahwa bioteknologi adalah semua aplikasi teknologi

yang menggunakan sistem biologi, organisme hidup, atau

turunannya untuk membuat atau memodifikasi produk atau proses

untuk keperluan umum.

Salah satu ciri dari bioteknologi adalah digunakannya

agen biologi dalam proses tersebut. Agen biologi tersebut

dapat berupa mikro organisme, hewan, tumbuhan, atau bagian

dari makhluk hidup tersebut. Dari penjelasan tersebut secara

sederhana dapat dibuat alur bioteknologi seperti pada bagan

berikut.

Bioteknologi secara sederhana telah dikenal manusia sejak

ribuan tahun yang lalu. Contohnya, di bidang teknologi pangan

adalah pembuatan bir, roti, atau keju. Saat ini, bioteknologi

berkembang pesat terutama di negara-negara maju. Kemajuan ini

ditandai dengan ditemukannya berbagai teknologi, misalnya

rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinasi DNA dan

kloning.

                                                               

       

Perkembangan bioteknologi sangat dipengaruhi oleh

perkembangan ilmu-ilmu dasar, seperti perkembangan

mikrobiologi, genetika, dan biokimia. Mikrobiologi mempunyai

peranan sangat penting karena studi awal mengenai manipulasi

genetika dilakukan terhadap kelompok mikroorganisme. 

Penelitian awal terhadap mikroorganisme relatif lebih

sederhana dibandingkan kelompok makhluk hidup lainnya. Selain

itu, kelompok mikroorganisme mudah ditumbuhkan; pertumbuhannya

relatif cepat, mudah dilakukan persilangan, analisis genetika,

fisiologi, dan biokimia. Penelitian awal mengenai makhluk

hidup transgenik hasil persilangan gen juga dilakukan terhadap

mikroorganisme.

Mikrobiologi bukan satu-satunya ilmu dasar yang berperan

penting dalam pengembangan bioteknologi. Genetika dan biokimia

pun berperan penting dalam pengembangan bioteknologi. Genetika

beserta pemahaman mengenai pola perwarisan sifat dan substansi

genetik menjadi dasar dalam teknologi rekombinasi DNA,

persilangan, dan mutasi. Biokimia memberikan dasar pemahaman

mengenai struktur genetik dan makromolekul lain, misalnya

enzim.

Pada akhirnya, mikrobiologi, genetika, dan biokimia

berkembang secara simultan dan saling memengaruhi sehingga

mendorong perkembangan bioteknologi. Ketiga ilmu dasar

tersebut selanjutnya mendukung perkembangan biologi molekular

sebagai suatu disiplin ilmu baru yang melandasi pegetahuan

mengenai makhluk hidup dilihat dari molekul pembentuknya.

Biologi molekular menjadi ilmu yang mendasari bioteknologi

modern.

Ilmu-ilmu dasar dan teknologi yang lain juga mempunyai

peranan penting dalam perkembangan bioteknologi. Perkembangan

bioteknologi saat ini sudah sedemikian luas sehingga batasan

antardisiplin ilmu dan antarteknologi semakin tipis dan sulit

dibedakan. Secara ringkas, hubungan antardisiplin ilmu dan

teknologi yang turut mengembangkan bioteknologi terangkum

dalam Bagan berikut.

Beberapa disiplin ilmu dan teknologi yang mendukung

bioteknologi menghasilkan cabang-cabang bioteknologi baru, di

antaranya, bioteknologi pertanian, bioteknologi lingkungan,

bioteknologi kesehatan, dan bioteknologi industri. Pada saat

ini, bioteknologi tidak hanya terbatas pada eksperimen di

laboratorium, melainkan sudah berkembang menjadi industri

besar.

C.Peran Bioteknologi

Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai

kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai

contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap

tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.

Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas

suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi

tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme

dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen

pada organisme tersebut.

Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut

menyebabkan "lahirnya organisme baru" produk bioteknologi

dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia. Produk

bioteknologi, antara lain:

·Jagung resisten hama serangga

·Kapas resisten hama serangga

·Pepaya resisten virus

·Enzim pemacu produksi susu pada sapi

·Padi mengandung vitamin A

·Pisang mengandung vaksin hepatitis

D.Pemanfaatan Bioteknologi

1. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Pertanian

Dewasa ini telah banyak ditemukan bibit unggul dengan

mengadakan hibridisasi sehingga mendapatkan varietas baru yang

diinginkan. Melalui teknik hibridisasi telah didapatkan

varietas unggul seperti kacang-kacangan dan serealia. Varietas

padi yang bersifat unggul memiliki rasa yang enak, tahan

penyakit, daya simpan lama dan berumur pendek.

Pengendalian hama dewasa ini telah dikembangkan melalui

pengendalian hama secara biologis, karena penggunaan pestisida

dapat menyeabkan hama menjadi resisten, sisa pestisida dapat

mencemari lingkungan dan residunya tersimpan dalam tanaman

yang akan menimbulkan berbagai masalah bagi kehidupan manusia.

Pengendalian hama dpat dilakukan dgn berbagai cara antara lain

:

.memanfaatkan predator alamiah, contoh : hama lebah penyengat

untuk kupu-kupu artona yang merusak kelapa.

.memutuskan siklus hidup hama, misalnya dengan mengadakan rotasi

tanaman

.menggunakan bibit unggul tahan lama, misalnya VUTW ( Varietas

Unggul Tahan Wereng )

.Penyediaan bahan makanan khususnya perbanyakan bibit tanaman

dikembangkan teknik kultur jaringan untuk perbanyakan tanaman

perkebunan yang diperbanyak secara vegetatif dan menghasilkan

banyak tanaman klon dari sejumlah jaringan awal

 2.      Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan

2. Bioteknologi di bidang kesehatan 

dewasa ini difokuskan untuk penemuan obat-obatan dalam hal-

hal seperti tersebut di bawah ini :

.Memerangi penyakit jantung dan saluran darah, kanker dan kencing

manis.

.Mendapatkan antibiotika yang lebih baik dan lebih murah untuk

melawan penyebaran mikroorganisme menular yang telah menjadi

resisten terhadap antibiotika konvensional.

.Menemukan vaksin untuk melawan virus (hepatitis, influenza,

rabies) dan penyakit malaria serta penyakit tidur.

. Dapat melakukan uji diagnosis yang cepat dan tepat untuk

membantu dokter dalam menentukan diagnosis berbagai penyakit.

.Penyempurnaan metode pencangkokan organ yang sesuai agar tidak

terjadi proses penolakan.

.Penyempurnaan teknik perbaikan kimia tubuh untuk menyembuhkan

penyakit keturunan, misalnya hemofili.

Sebelum rekayasa genetika dikembangkan untuk memerangi

diabetes dilakukan ekstraksi insulin dari pankreas babi atau

lembu. Hal ini akan memakan banyak sekali biaya dan insulin

yang dihasilkan dapat mengakibatkan hipersensitivitas maupun

resistensi. Setelah teknik rekayasa genetika dikembangkan,

maka sekarang telah dapat dibuat insulin manusia oleh bakteri.

Ini dilakukan dengan jalan menyematkan gen pengkode

pembentukan insulin manusia pada bakteri.

Untuk membuat insulin, mula-mula membuat rancangan urutan

ADN yang mengode asam amino insulin yang telah diketahui.

Kemudian diikuti dengan sintesis kimiawi gen rantai A dan gen

rantai B insulin, tetapi pembuatannya dilakukan secara

terpisah. Masing-masing mengandung kodon metionin pada ujung

5’ (yang tentunya menjadi ujung amino protein yang

ditranslasikan) dan menghentikan urutan pada ujung 3’. Masing-

masing gen disisipkan ke dalam gen β-galaktosidase plasmid.

Kemudian dimasukkan ke dalam E. coli. E. colidibiakkan dalam medium

yang mengandung galaktosa sebagai sumber C dan sumber energi

dan bukan glukosa. Sebab itu bakteri akan mensintesis β-

galaktosidase. Bersamaan dengan ini disintesis pula rantai A

dan rantai B insulin, yang dilekatkan oleh sisa metionin.

Setelah pelarutan bakteri, maka perlakuan dengan sianogen

bromida akan memecah protein pada metionin. Dengan demikian

rantai insulin akan terpisah dari β-galaktosidase. Rantai-

rantai dimurnikan dan digabungkan, maka terjadilah insulin

asli manusia.

        Saat ini sedang dikembangkan pendekatan sintetik lain,

gen untuk molekul pemula insulin atau proinsulin disintesis

dan disisipkan ke dalam E. coli. Proinsulin yang dihasilkan

dimurnikan. Proinsulin dicerna dengan enzim tripsin dan

karboksipeptidase, maka terjadilah insulin manusia .

3. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang pangan

Dalam perkembangan tentang bahan makanan saat sekarang ini

banyak dipengaruhi oleh bantuan mikroorga nisme yang

menguntungkan. Berdasarkan hasil percobaan, berikut ini

ditampilkan tabel pemanfaatan mikroorganisme baik fermentasi

substrat padat, hasil, dan mikrobanya.

Mikroorganisme (mikroba) yang bermanfaat 

Selain tabel tentang manfaat mikroorganisme, berikut ini

juga ditampilkan tabel tentang beberapa manfaat enzim hasil

aktivitas dari mikroorganisme (mikroba) beserta peman

faatannya

Mikroorganisme, Enzim, dan Pemanfaatannya

Mikroorganisme sangat besar peranannya dalam bidang pangan.

Mikroorganisme dapat mengubah suatu bahan pangan menjadi bahan

pangan lain dengan nilai gizi lebih tinggi, rasa lebih enak,

lebih mudah dicerna dan dengan penampilan lebih menarik.

Selain pengubahan bahan makanan mikroorgaisme itu sendiri

dapat digunakan sebagai sumber makanan oleh manusia maupun

hewan.

Dibalik manfaatnya yang besar, mikroorganisme juga dapat

menjadi penyebab utama kerusakan makanan kita. Mikroorganisme

ialah penyebab makanan menjadi busuk dan beracun. Pada bab ini

hanya dibahas peran positif mikroorganisme dalam bidang pangan

khususnya yang berkaitan dengan bioteknologi pangan.

Hasil pangan yang diproduksi oleh mikroorganisme sangat

luas kisarannya, dari pangan hasil fermentasi secara

tradisional yang telah ada sejak zaman dahulu sampai pada

produk-produk mutakhir. Pangan hasil fermentasi yang telah ada

sejak zaman dahulu ialah roti, keju, yoghurt, anggur, bir,

tempe, oncom, kecap dan lain-lain. Produk-produk mutakhir,

antara lain mikroprotein dan protein sel tunggal. Peran yang

dimainkan oleh mikroorganisme dalam produksi bahan pangan

meliputi penggunaan enzim mikroba atau metabolit yang lain,

berbagai proses fermentasi pangan dan pembiakan mikroorganisme

tertentu dalam skala besar sebagai bahan pangan .

Penggunaan bioteknologi, sebagaimana ilmu pengetahuan

lainnya kadang-kadang bersifat embigu, yakni disatu sisi dapat

bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia,

tetapi disisi lain dapat dimanipulasi untuk tujuan destruktif.

Teknik rekayasa genetik misalnya, menjanjikan kepada kita

antara lain dapat menghilangkan berbagai jenis penyakit

keturunan melalui “penggantian” gen. Pada kondisi yang sama

pembelokan tehnik ini bisa saja terjadi akibat munculnya

godaan, sehingga manusia melalui percobaannya dapat

menciptakan manusia super atau bahkan menciptakan monster

maupun penjahat demi mencapai tujuannya.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah dampak bioteknologi

terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia. Hewan–hewan yang

telah mengalami modifikasi secara genetik belum tentu langsung

dapat dikonsumsi oleh manusia karena efek samping resiko

genetik atau adanya residu antibiotik pada daging yang akan

termakan oleh manusia akibat pengobatan jangka panjang,

demikian pendapat sebagian orang. Namun, sebagian lainnya

mengatakan bahwa dengan bioteknologi, produk makanan menjadi

lebih sehat, contohnya daging dapat diproduksi kandungan lemak

dan kolesterol yang rendah atau jenis susu yang lebih mudah

dicerna.

Dampak ilmu pengetahuan terhadap cara berpikir manusia

dewasa ini sungguh dahsyat. Rasionalitas ilmu pengetahuan itu

tidak hanya mengubah cara pandang tradisional kita,  tetapi

juga teologi yang terlalu theosentris. Ilmu pengetahuan secara

umum membantu manusia untuk memecahkan masalahnya, sehingga

falsafah Tuhan Allahnya deisme (pandangan yang menegaskan

bahwa hanya Tuhan yang dapat memecahkan problem manusia)

berangsur-angsur hilang.

Selanjutnya dikatakan bahwa manfaat ilmu pengetahuan dan

teknologi akan memperbesar kekuasaan kita atas alam dan

masyarakat dan atas diri kita sendiri, sehingga akan muncul

lagi bahaya dari teknologi yaitu semakin meningkatnya ilmu

pengetahuan, teknologi dan bioteknologi justru akan melayani

nafsu terhadap kekuasaan atau keinginan irrasional untuk

mendominasi.

Untuk mengurangi bahaya yang mungkin timbul akibat

teknologi maupun bioteknologi maka manusia sebagai makhluk

Tuhan, mengingat dan menerapkan apa yang ditulis Nasution

(1999) yaitu setiap kali seorang ilmuwan akan mengadakan

penelitian ia harus sadar akan kedudukannya sebagai manusia di

bumi ini.

 4. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Perternakan dan

Perikanan.

Penggunaan bioteknologi guna meningkatkan produksi peternakan 

meliputi:

1)teknologi produksi, seperti inseminasi buatan, embrio transfer,

kriopreservasi embrio, fertilisasi in vitro, sexing sperma

maupun embrio, cloning dan spliting.

2)rekayasa genetika, seperti  genome maps, masker asisted

selection, transgenik, identifikasi genetik, konservasi

molekuler,

3)peningkatan efisiensi dan kualitas pakan, seperti manipulasi

mikroba rumen, dan

4)bioteknologi yang berkaitan dengan bidang veteriner  (Gordon,

1994 ; Niemann dan Kues, 2000).

 Teknologi reproduksi yang telah banyak dikembangkan adalah,

a)transfer embrio berupa teknik Multiple Ovulation and Embrio

Transfer (MOET). Teknik ini telah diaplikasikan secara luas di

Eropa, Jepang, Amerika dan Australia dalam dua dasawarsa

terakhir untuk menghasilkan anak (embrio) yang banyak dalam

satu kali siklus reproduksi.

b)kloning  telah dimulai sejak 1980an pada domba. Saat ini

pembelahan embrio secara fisik (spliting) mampu menghasilkan

kembar identik pada domba, sapi, babi dan kuda.

c)produksi embrio secara in vitro, teknologi In vitro Maturation

(IVM), In Vitro Fertilisation (IVF), In Vitro Culture (IVC),

telah berkembang dengan pesat. Kelinci, mencit, manusia, sapi,

babi dan  domba telah berhasil dilahirkan melalui fertilisasi

in vitro (Hafes, 1993).

   Di Indonesia, transfer embrio mulai dilakukan pada tahun

1987.  Dengan teknik ini seekor sapi betina mampu menghasilkan

20-30 ekor anak sapi (pedet) pertahun. Penelitian terakhir

membuktikan bahwa menciptakan jenis ternak unggul sudah bukan

masalah lagi. Dengan teknologi transgenik, yakni dengan jalan

mengisolasi gen unggul, memanipulasi dan kemudian memindahkan

gen tersebut dari satu organisme ke organisme lain, maka

ternak unggul yang diinginkan dapat diperoleh. Babi

transgenik, di Princeton Amerika Serikat kini sudah berhasil

memproduksi hemoglobin manusia sebanyak 10-15% dari total

hemoglobin manusia, bahkan laporan terakhir mencatat adanya

peningkatan presentasi hemoglobin manusia yang dapat

dihasilkan oleh babi transgenik ini.

   Dalam bidang perikanan, kebutuhan adanya penerapan

teknologi sangat dinantikan, mengingat adanya penangkapan ikan

yang melebihi potensi lestari (over fishing), banyaknya

terumbu karang yang rusak dan dengan adanya peningkatan

konsumsi ikan. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sarwono

mengakui adanya kebutuhan penerapan teknologi, tetapi ia juga

mengakui adanya ketakutan pada dampak penerapan teknologi

tinggi.

  Penelitian bioteknologi dalam bidang perikanan, di utamakan

pada tiga kelompok, yaitu: akuakultur, pemanfaatan produksi

alam dan prosesing bahan makanan yang bernilai ekonomi tinggi.

Pengembangan bioteknologi di bidang akuakultur meliputi

seleksi, hibridasi, rekayasa kromosom dan pendekatan biologi

molekuler seperti transgenik sangat dibutuhkan untuk

menyediakan benih dan induk ikan.

  Pada akuakultur, program peningkatan sistem kekebalan ikan

telah dilakukan dengan menggunakan vaksin, imunostimulan,

probiotik dan  bioremediasi. Vaksin dapat memacu produksi

antibiotik spesifik dan hanya efektif untuk mencegah satu

patogen tertentu. Imunostimulan merupakan teknik meningkatkan

kekebalan yang non spesifik, misalnya  lipopolysaccharide dan

B-glucan yang telah diterapkan untuk ikan dan udang di

Indonesia. Probiotik diaplikasikan pada pakan atau dalam

lingkungan perairan budidaya sebagai penyeimbang mikroba dalam

pencernaan dan lingkungan perairan.

   Pada tahun 1980 penelitian transgenik pada ikan telah

dimulai dengan mengintroduksi gen tertentu kepada organisme

hidup lainnya serta mengamati fungsinya secara in vitro. Dalam

teknik ini, gen asing hasil isolasi diinjeksi secara makro ke

dalam telur untuk memproduksi galur ikan yang mengandung gen

asing tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

pembuatan ikan transgenik, yaitu:

1)isolasi gen (clone DNA) yang akan diinjeksi pada telur,

2)identifikasi gen pada anak ikan yang  telah mendapatkan injeksi

gen asing tadi,  dan

3)keragaman dari turunan ikan yang diinjeksi gen asing tersebut.

 5. Manfaat Bioteknologi Dalam bidang Industri

Dalam bidang industri peranan mikroorganisme dapat

dijumpai pada teknologi pemisahan logam. Beberapa jenis

bakteri ada yang dapat hidup pada logam, misalnya bakteri besi

Thiobacillus ferroxidans yang mampu mengoksidasi besi (II)

menjadi besi (III), dengan reaksi sebagai berikut. 

               

4Fe2+ + 3+

+ 4H + O 4Fe + 2H O 

Bakteri tersebut mirip dengan Thiobacillus thiooxi dants

yang dapat mentoleransi nilai pH hingga 2,5 dengan mendapatkan

energi dari senyawasenyawa belerang dan ionion Fe2+ . Habitat

bakteri ini di perairan yang asam dari bijih logam, terutama

sulfida logam, seperti FeS2.

Dengan proses oksidasi oleh bakteri dari senyawa senyawa

belerang tereduksi atau belerang unsur menjadi asam sulfat

dari Fe3+, maupun oleh oksidasi secara kimia logam berat yang

tidak larut menjadi sulfat logam, maka bakteri yang berada

dalam bijih besi mampu memisah dari bijih besinya.

Bakteri juga dapat melakukan penyediaan asam belerang pada

pemisahan bijih logam yang dilakukan oleh dua macam bakteri

tersebut di atas. Selain bijih besi yang dipisahkan, juga bisa

tembaga (Cu), seng (Zn), kobalt (Co), emas (Au), dan uranium.

Contoh bakteri lain yang dapat dimanfaatkan dalam bioteknologi

sebagai berikut,

.Gallinella ferruginea, mampu mengoksidasi Fe men jadi Fe 3+, yang hidup di lapisan

besi oksidasi pada air buangan.

.Leptothrix ochracea, mampu mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+, yang hidup di lapisan

besi oksidasi pada air buangan.

.Leptothrix discopharus , mampu mengoksidasi Mn2+ menjadi Mn4+ .

6.Manfaat Bioteknologi Dalam Menyelesaikan Masalah Sosial

Molekul DNA dapat diisolasi dari sel kemudian dideteksi

sehingga memberikan gambaran enzim retriksi yang khas pada

setiap orang. Dalam kasus pembunuhan, pengadilan bisa melacak

pelakunya bila penjahat meninggalkan sampel darah atau

jaringan ditempat terjadinya kejahatan. Demikian pula kasus

perebutan anak di pengadilan dapat diselesaikan denganadanya

hasil tes DNA, karena anak memiliki kesamaan enzim retriksi

dengan orang tuanya.

E.      Dampak Bioteknologi

Dalam kehidupan manusia bioteknologi tidak hanya membawa

dampak yang positif saja tetapi juga dampak negative.

1.       Dampak Positif

Dampak positif dengan adanya bioteknologi adalah sebagai

berikut,

1. Bidang Pangan

Bioteknologi memainkan peranan penting dalam bidang pangan

yaitu dengan memproduksi makanan dengan bantuan mikroba

(tempe,roti,keju,yoghurt,kecap,dll) ,vitamin, dan enzim.

2. Bidang Kesehatan

Bioteknologi juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan

misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan

vaksin, terapi gen dan pembuatan antibiotik. Proses

penambahann DNA asing pada bakteri merupaka prospek untuk

memproduksi hormon atau obat-obatan di dunia kedokteran.

contohnya pada produksi hormon insulin, hormon pertumbuhan dan

zat antivirus yang disebut interferon. Orang yang menderita

diabetes melitus membutuhkan suplai insulin dari luar tubuh.

Dengan menggunakan teknik DNA rekombinan, insulin dapat

dipanen dari bakteri.

3. Bidang Lingkungan 

Bioteknologi dapat digunakan untuk perbaikan lingkungan

misalnya dalam hal mengurangi pencemaran dengan adanya teknik

pengolahan limbah dan dengan memanipulasi mikroorganisme.

4. Bidang Pertanian 

Adanya perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan dengan

teknik modifikasi genetik dengan bioteknologi melalui rekayasa

genetika untuk memperoleh varietas unggul, produksi tinggi,

tahan hama, patogen, dan herbisida. Perkembangan Biologi

Molekuler memberikan sumbangan yang besar terhadap kemajuan

ilmu pemuliaan ilmu tanaman (plant breeding). Suatu hal yang

tidak dapat dipungkiri bahwa perbaikan genetis melalu

pemuliaan tanaman konvemsional telah memberikan kontribusi yng

sangat besar dalam penyediaan pangan dunia.

Dalam bidang pertanian telah dapat dibentuk tanaman dengan

memanfaatkan mikroorganisme dalam fiksasi nitogen yang dapat

membuat pupuknya sendiri sehingga dapat menguntungkan pada

petani. Demikian pula terciptanya tanaman yang tahan terhadap

tanah gersang. Mikroba yang di rekayasa secara genetik dapat

meningkatkan hasil panen pertanian, demikian juga dalam cara

lain, seperti meningkatkan kapasitas mengikat nitrogen dari

bacteri Rhizobium. Keturunan bacteri yang telah disempurnakan

atau diperbaiki dapat meningkatkan hasil panen kacang kedelai

sampai 50%. Rekayasa genetik lain sedang mencoba mengembangkan

turunan dari bacteri Azotobacter yang melekat pada akar tumbuh

bukan tumbuhan kacang-kacangan (seperti jagung) dan

mengembangbiakan, membebaskan tumbuhan jagung dari

ketergantungan pada kebutuhan pupuk amonia (pupuk buatan). 

Hama tanaman merupakan salah satu kendala besar dalam

budidaya tanaman pertanian. Untuk mengatasinya, selama ini

digunakan pestisida. Namun ternyata pestisida banyak

menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain matinya

organigme nontarget, keracunan bagi hewan dan manusia, serta

pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, perlu dicari terobosan

untuk mengatasi masalah, tersebut dengan cara yang lebih aman.

Kita mengetahui bahwa mikroorganisme yang terdapat di alam

sangat banyak, dan setiap jenis mikroorganisme tersebut

memiliki sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak jenis

mikroorganisme, ada suatu kelompok yang bersifat patogenik

(dapat menyebabkan penyakit) pada hama tertentu, namun tidak

menimbulkan penyakit bagi makhluk hidup lain. Contoh

mikroorganisme tersebut adalah bakteri Bacillus thuringiensis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillus thuringiensis

mampu menghasilkan suatu protein yang bersifat toksik bagi

serangga, terutama seranggga dari ordo Lepidoptera. Protein

ini bersifat mudah larut dan aktif menjadi menjadi toksik,

terutama setelah masuk ke dalam saluran pencemaan serangga.

Bacillus thuringiensis mudah dikembangbiakkan, dan dapat

dimafaatkan sebagai biopestisida pembasmi hama tanaman.

Pemakaian biopestisida ini diharapkan dapat mengurangi dampak

negatif yang timbul dari pemakaian pestisida kimia.

Dengan berkembangnya bioteknologi, sekarang dapat diperoleh

cara yang lebih efektif lagi untuk membasmi hama. Pada saat

ini sudah dikembangkan tanaman transgenik yang resisten

terhadap hama. Tanaman transgenik diperoleh dengan cara

rekayasa genetika. Gen yang mengkode pembentukan protein

toksin yang dimiliki oleh B. thuringiensis dapat diperbanyak

dan disisipkan ke dalam sel beberapa tanaman budidaya. Dengan

cara ini, diharapkan tanaman tersebut mampu menghasilkan

protein yang bersifat toksis terhadap serangga sehingga

pestisida tidak diperlukan lagi.

5.Bidang Peternakan

Peningkatan produksi ternak ,meningkatkan efisiensi dan

kualitas pakan seperti manipulasi mikroba rumen, menghasilkan

embrio yang banyak dalam satu kali siklus reproduksi,

menciptakan jenis ternak unggul, dan dapat memproduksi asam

amino tetentu.

Hewan ternak diberi perlakuan dengan produk-produk yang

dihasilkan dari metode DNA rekombinan. Produk ini mencakup

vaksin-vaksin baru atau yang didesain ulang, antibodi dan

hormon-hormon pertumbuhan. Misalnya, beberapa sapi perah

disuntik dengan hormon pertumbuhan sapi (BGH, bovine growth

hormone) yang dibuat oleh E.coli untuk menaikkan produksi susu

(vaksin ini dapat meningkatkan hingga 10%). BGH juga

meningkatkan perolehan bobot dalam daging ternak. Sejauh ini

telah lulus dari semua uji keamanan dan BGH sekarang digunakan

secara meluas dalam kelompok pabrik susu.

Adapun hewan transgenik, organisme yang mengandung gen dari

spesies lain,termasuk ternak penghasil daging dan susu, serta

beberapa spesies ikan yang yang dipelihara secara komersial,

dihasilkan dengan menyuntikkan DNA asing ke dalam nukleus sel

telur atau embrio muda. 

6.Bidang Hukum

Dengan teknologi DNA, menawarkan aplikasi bagi kepentingan

forensik. Pada kriminalitas dengan kekerasan, darah atau

jaringan lain dalam jumlah kecil dapat tertinggal di tempat

kejadian perkara. Jika ada perkosaan, air mani dalam jumlah

kecil dapat ditemukan dalam tubuh korban. Melalui pengujian

sidik jari DNA (DNA finngerprint), dapat diidentifikasi pelaku

dengan derajat kepastian yang tinggi karena urutan DNA setiap

orang itu unik (kecuali untuk kembar identik). Sampel darah

atau jaringan lain yang dibutuhkan dalam tes DNA sangat

sedikit (kira-kira 1000 sel). 

DNA fingerprint merupakan satu langkah lebih maju dalam

proses pengungkapan kejahatan di Indonesia. Keakuaratan hasil

yang hampir mencapai 100% menjadikan metode DNA fingerprint

selangkah lebih maju dibandingkan dengan proses biometri yang

telah lama digunakan kepolisian untuk identifika

2.Dampak Negatif

1.Dampak terhadap kesehatan 

Produk-produk hasil rekayasa genetika memiliki resiko

potensial sebagai berikut: 

.Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat menjadi

racun dan atau imunogenik untuk manusia dan hewan. 

. Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti, genom

bermutasi dan bergabung, adanya kelainan bentuk generasi

karena racun atau imunogenik, yang disebabkan tidak stabilnya

DNA rekayasa genetik. 

.Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit

mungkin diaktifkan oleh rekayasa genetik. 

.Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer gen

horizontal, membuat tidak menghilangkan infeksi. 

.Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi, jalur

utama penyebab penyakit.

.DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan

sebagai promoter sintetik yang dapat mengakibatkan kanker

dengan pengaktifan oncogen (materi dasar sel-sel kanker). 

.Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan

herbisida dan meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni

manusia dan binatang seperti pada tanaman.

2. Dampak terhadap lingkungan 

Saat ini, umat manusia mampu memasukkan gen ke dalam

organisme lain dan membentuk "makhluk hidup baru" yang belum

pernah ada. Pengklonan, transplantasi inti, dan rekombinasi

DNA dapat memunculkan sifat baru yang belum pernah ada

sebelumnya. Pelepasan organisme-organisme transgenik ke alam

telah menimbulkan dampak berupa pencemaran biologis di

lingkungan kita. Setelah 30 tahun Organisme Hasil Rekayasa

Genetik (OHRG) atau Genetically Modified Organism (GMO), lebih

dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya terdokumentasikan

dalam laporan International Specialty Products. Di antaranya: 

.Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan kedelai rekayasa

genetik menurun sampai 20 persen dibandingkan dengan kedelai

non-rekayasa genetik. Bahkan kapas Bt di India gagal sampai

100 persen. 

.Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida, sebaliknya penggunaan

pestisida tanaman rekayasa genetik meningkat 50 juta pound

dari 1996 sampai 2003 di Amerika Serikat.

.Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan liar, sebagaimana hasil

evaluasi pertanian Kerajaan Inggris. 

.Bt tahan pestisida dan roundup tahan herbisida yang merupakan

dua tanaman rekayasa genetik terbesar praktis tidak

bermanfaat. 

.Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai rekayasa genetik di

Amerika Latin, sekitar 15 hektar di Argentina sendiri, mungkin

memperburuk kondisi karena adanya permintaan untuk biofuel.

Meluasnya kasus bunuh diri di daerah India, meliputi 100.000

petani antara 1993-2003 dan selanjutnya 16.000 petani telah

meninggal dalam waktu setahun.

.Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan dengan adanya

kematian dan penyakit di lapangan dan di dalam tes

laboratorium.

.Herbisida roundup mematikan katak, meracuni plasenta manusia dan

sel embrio. Roundup digunakan lebih dari 80 persen semua

tanaman rekayasa genetik yang ditanam di seluruh dunia. 

.Kontaminasi transgen tidak dapat dihindarkan. Ilmuwan menemukan

penyerbukan tanaman rekayasa genetik pada non-rekayasa genetik

sejauh 21 kilometer. 

3. Dampak terhadap etika moral 

Penyisipan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat

dianggap telah melanggar hukum alam dan kurang dapat diterima

oleh masyarakat. Pemindahan gen manusia ke dalam tubuh hewan

dan sebaliknya sudah mendapatkan reaksi keras dari berbagai

kalangan. Permasalahan produk-produk transgenik tidak

berlabel, membawa konskuensi bagi kalangan agama tertentu.

Terlebih lagi teknologi kloning yang akan dilakukan pada

manusia. 

Bioteknologi yang berkaitan dengan reproduksi manusia

sering membawa masalah baru, karena masyarakat belum

menerimanya. berikut ini beberapa contoh mengenai masalah

ini: 

.seorang nenek melahirkan cucunya dari embrio cucu yang dibekukan

dalam tabung pembeku karena ibunya tidak mampu hamil karena

penyakit tertentu. Kemudian di masyarakat timbul sebuah

pertanyaan "anak siapa bayi tersebut?" 

.pasangan suami istri menunda kehamilan. sperma suami dititipkan

di bank sperma. beberapa tahun setelah suami meninggal, sang

janda ingin mengandung anak dari almarhum suaminya. Dia

mengambil sperma yang dititipkan di bank sperma. bagaimanakah

staus dari anak tersebut ?, bolehkah wanita tersebut

mengandung anak dari suami yang telah meninggal ?. 

.meminta sperma orang lain di bank sperma untuk difertilisasi di

dalam rahim wanita merupakan pelanggaran atau bukan ? 

4. Dampak ekonomi 

Terdapat suatu kecenderungan bahwa bioteknologi tidak

terlepas dari muatan ekonomi. Muatan ekonomi tersebut terlihat

dari adanya hak paten bagi produk-produk hasil rekayasa

genetik, sehingga penguasaan bioteknologi hanya pada lembaga-

lembaga tertentu saja. Hal ini memaksa petani-petani kecil

untuk membeli bibit kepada perusahaan perusahaan yang memiliki

hak paten. Produk Bioteknologi dapat merugikan peternak-

peternak tradisional seperti pada kasus penggunaan hormon

pertubuhan sapi hingga naik sebesar 20%. hormon tersebut hanya

mampu dibeli oleh perusahaan peternakan yang bermodal besar.

Hal tersebutmenimbulkan suatu kesenjangan ekonomi. Menyikapi

adanya dampak negatif bioteknologi, perlu adanya tindakan-

tindakan untuk menanggulangi meluasnya dampak tersebut, antara

lain sebagai berikut: 

Sejak Stanley Cohen melakukan rekombinasi DNA tahun 1972,

telah dikeluarkan peraturan agar ada ijin atau rekomendasi

sebelum para pakar melakukan rekombinasi. Ini dilakukan agar

rekombinasi DNA yang dilakukan tidak digunakan untuk tujuan

yang negatif. 

1.Pemerintah Amerika Serikat melarang cloning manusia apapun

alasannya. Namun tidak semua negara mempunyai peraturan

seperti Amerika Serikat. Seperti Singapura, tidak melarang

cloning tersebut.

2.Undang-undang yang melarang pembuatan senjata biologis yang

berlaku untuk semua negara di dunia. 

3.Selain undang-undang dan peraturan, prosedur kerja di

laboratorium telah membatasi kemungkinan terjadinya dampak

negatif. Misalnya kondisi laboratorium harus suci hama

(aseptik), limbah yang keluar dari laboratorium diolah

terlebih dahulu. 

4.Pengawasan dan pemberian sertifikasi bahwa produk-produk yang

berlabel bioteknologi tidak menyebabkan gangguan pada

kesehatan manusia. 

5.Penerapan bioteknologi harus tetap berdasarkan nilai-nilai

moral dan etika karena semua makhluk hidup mempunyai

kepentingan yang sama dalam menjaga "ekosistem manusia" 

6.Penegakkan di bidang hukum dengan jalan menaati UU No.12 tahun

1992 tentang sistem budidaya pertanian, dan UU No.4 tahhun

1994 tentang pengesahan konvensi PBB mengenai keanekaragaman

hayati. Bagian penjelasan umum, sub bab Manfaat Konvensi butir

6 menyatakan bahwa "pengembangan dan penaanganan bioteknologi

agar Indonesia tidak dijadikan ajang ujicoba pelepasan GMO

oleh negara lain. 

7.Pada tingkat nasional, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan

surat keputusan bersama (SKB) Nomor  998.I/ Kpts/ OT.210/ 9/

99;790.a/ KptsXI/ 1999;1145A/ MENKES/ SKB/ IX/ 1999;015A/

Meneg PHOR/ 09/ 1999 tentang Keamanan Hayati dan Keamanan

Pangan Produk Pertanian Hasil Rekayasa Genetika Tanaman. Surat

Keputusan bersama tersebut melibatkan Menteri Pertanian,

Menteri Kehutanan dan Perkebunan, Menteri Kesehatan, dan

Menteri Negara Pangan dan Hortikultura. Dalam keputusan

tersebut mengharuskan adanya pengujian tanaman pangan hasil

rekayasa genetika sebelum dikomersialkan sesuai standar

protokol WHO. Standar protokol WHO tersebut meliputi uji

toksisitas, alergenitas, dan kandungan nutrisi. 

8.Pada tingkat internasional, pemerintah Amerika Serikat misalnya

telah membentuk badan khusus yang bernama FDA (Food and Drugs

Administration). FDA bertugas menangani keamanan pangan,

termasuk produk rekayasa genetika. Badan ini telah membuat

pedoman keamanan pangan yang bertujuan untuk memberikan

kepastian bahwa produk baru termasuk hasil rekayasa genetika,

harus aman untuk dikonsumsi sebelum dikomersialkan. Badan

Internasional Food and Agriculture Organization (FAO) juga

telah mengeluarkan beberapa petunjuk rekomendasi mengenai

bioteknologi dan keamanan pangan. Beberapa rekomendasi yang

dikeluarkan FAO adalah sebagai berikut :

.Pengaturan keamanan pangan yang komprehensif sehingga dapat

melindungi kesehatan konsumen. Setiap negara harus dapat

menempatkan peraturan tersebut seimbang dengan perkembangan

teknologi. 

.Pemindahan gen dari pangan yang menyebabkan alerg hendaknya

dihindari kecuali telah terbukti bahwa gen yang dipindahkan

tidak menunjukkan alergi. 

.Pemindahan gen dari bahan pangan yang mengandung alergen tidak

boleh dikomersialkan.

.Senyawa alergen pangan dan sifat dari alergen yang menetapkan

kekebalan tubuh dianjurkan untuk diidentifikasi. 

.Negara berkembang harus dibantu dalam pendidikan dan pelatihan

tentang keamanan pangan yang ditimbulkan oleh modifikasi

genetika. 

Pelaksanaan kloning harus mempertimbangkan beberapa prosedur,

antara lain :

1.Riset klinis harus disesuaikan dengan prinsip moral dan ilmu

pengetahuan serta didasarkan atas eksperimen dengan fakta-

fakta ilmiah yang sudah pasti. 

2.Riset klinis hendaknya diadakan secara sah oleh ahli yang

berkompeten dan di bawah pengawasan tenaga medis yang ahli di

bidangnya. 

3.Setiap proyek riset klinis hendaknya didahului oleh suatu

observasi yang cermat terhadap bahaya yang mungkin terjadi

dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh. 

4.Dokter seharusnya memberikan perhatian khusus dalam menjalankan

riset klinis; yang mengubah kepribadian orang menjadi objek,

akibat obat-obatan, atau prosedur percobaan.

BAB III. PENUTUP

A.Kesimpulan

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari

pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-

lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam

proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Beberapa disiplin ilmu dan teknologi yang mendukung

bioteknologi menghasilkan cabang-cabang bioteknologi baru, di

antaranya, bioteknologi pertanian, bioteknologi lingkungan,

bioteknologi kesehatan, dan bioteknologi industri. Pada saat

ini, bioteknologi tidak hanya terbatas pada eksperimen di

laboratorium, melainkan sudah berkembang menjadi industri

besar.

Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut

menyebabkan "lahirnya organisme baru" produk bioteknologi

dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia. Produk

bioteknologi, antara lain:

·Jagung resisten hama serangga

·Kapas resisten hama serangga

·Pepaya resisten virus

·Enzim pemacu produksi susu pada sapi

·Padi mengandung vitamin A

·Pisang mengandung vaksin hepatitis

Dalam kehidupan manusia bioteknologi tidak hanya membawa

dampak yang positif saja tetapi juga dampak negative.

B.Saran

Dari Penulisan dan penelitian makalah ini penulis menyadari

terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis berharap

agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran agar makalah

ini menjadi lebih baik.


Recommended