+ All Categories
Home > Documents > MAKALAH DESAIN ORGANISASI

MAKALAH DESAIN ORGANISASI

Date post: 03-Dec-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
31
DESAIN ORGANISASI MATA KULIAH DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS DOSEN : MARLIANA B. WINANTI OLEH : LERISA LIVIARDI KELAS : SI-4 NIM : 10514146 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2014
Transcript

DESAIN ORGANISASI

MATA KULIAH DASAR MANAJEMEN DAN BISNIS

DOSEN : MARLIANA B. WINANTI

OLEH : LERISA LIVIARDI

KELAS : SI-4

NIM : 10514146

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya,

saya dapat menyelesaikan tugas besar makalah yang berjudul “Desain Organisasi” di mata

kuliah Dasar Manajemen dan Bisnis.

Tidak lupa saya sampaikan terimakasih kepada dosen yang telah memberikan materi

selama kuliah berlangsung. Saya juga berterima kasih kepada orang tua saya yang telah

membantu dalam penyusunan makalah ini, juga kepada teman-teman saya yang memberikan

kontribusi baik langsung maupun tidak langsung.

Tentunya saya berharap dapat memenuhi apa yang menjadi tugas saya melalui

makalah ini, juga telah bermanfaat bagi diri saya sendiri karena menambah ilmu dalam

bidang dasar manajemen dan bisnis.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari

itu saya berharap kritik dan saran yang membangun dari dosen terkait, guna

menyempurnakan tugas makalah yang saya buat ini.

i

DAFTAR ISI

ContentsKATA PENGANTAR............................................................................................................................ i

BAB I....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................1

1.2 Tujuan......................................................................................................................................1

1.3 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1

BAB II...................................................................................................................................................2

PEMBAHASAN...................................................................................................................................2

2.1 Pengertian Oganisasi..........................................................................................................2

2.2 Model Organisasi...................................................................................................................3

2.3 Pengertian Desain Organisasi..............................................................................................10

2.4 Proses dalam Desain Organisasi..........................................................................................11

2.5 Model Desain Organisasi.................................................................................................12

2.6 Desain Struktural Modern....................................................................................................13

Berikut ini akan diuraikan dan dianalisa berbagai model struktural lebih baru yang telah dirancang dan diimplemantasikan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut:.......................................13

2.7 Desain Organisasi sebagai Modal Awal Perencanaan Strategis...........................................15

2.8 Konfigurasi Organisasi........................................................................................................15

LAMPIRAN........................................................................................................................................18

STUDI KASUS DESAIN ORGANISASI...........................................................................................18

BAB III..................................................................................................................................................27

KESIMPULAN.......................................................................................................................................27

DAFTAR REFERENSI:......................................................................................................................28

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDesain organisasi dinyatakan sebagai proses pembuatan keputusan yang

dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi

untuk organisasi dann lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi

tersebut. Desain organisasi menuntut manajer untuk melihat secara berssamaan ke

dalam organisasi dan keluar organisasi.

Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal yang penting, pertama

adalah perubahan strategi dan lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu,

desain organisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam

struktur termasuk mencoba dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka menyusun

desain organisasi. Manajer hendaknya memandang desain organisasi sebagai

pemecahan masalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan gaya situasional atau

kontingensi, yaitu struktur yang ada di desain untuk menyesuaiakan keadaan

organisasi atau sub unitnya yang unik.

1.2 Tujuan

1. Memahami perilaku yang terjadi dalam organisasi.

2. Dapat meramalkan kejadian-kejadian yang terjadi.

3. Dapat mengendalikan perilaku-perilaku yang terjadi dalam

organisasi.

1.3 Rumusan Masalah1. Pengertian Organisasi

2. Pengertian Desain Organisasi

3. Proses dalam Desain Organisasi

4. Model Desain Organisasi

5. Desain Organisasi sebagai Modal Awal Perencanaan Strategis

6. Desain Struktural Modern

7. Desain Organisasi sebagai Modal Awal Perencanaan Strategis

8. Konfigurasi Organisasi

9. Studi Kasus

1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Oganisasi

Manajemen sangat berkaitan erat dengan organisasi sebagai suatu tempat, manajemen

itu akan berperan secara aktif. Suatu organisasi tanpa adanya manajemen yang baik di

dalamnya, akan sulit bagi organisasi tersebut untuk melakukan aktivitasnya dengan baik.

Untuk lebih jelas, dalam hal ini beberapadefenisi yang menjadi titik tolak untuk penjelasan

uraian-uraian selanjutnya, yakni:

1. Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar,terdiri atas

dua orang atau lebih dan yang relatif terus-menerus gunamencapai satu atau

serangkaian tujuan bersama (Robbins dan Judge, 2008:5).

2. Organisasi adalah suatu pengaturan orang-orang secara sengaja untuk pencapaian

tujuan bersama (Yuli, 2005:2).

3. Organisasi adalah penyusunan dan pengelolaan berbagai aktivitas manusia(baik

dengan institusi/lembaga maupun tidak), yang bertujuanmenjalankan suatu fungsi

atau maksud tertentu (Kusdi, 2009:4).

Berdasarkan defenisi-defenisi tersebut dapat diketahui beberapa elemen dasar yang menjadi

ciri suatu organisasi yaitu:

1. Kumpulan orang

2. Pengaturan

3. Pengelolaan, dan

4. Tujuan Bersama

Dari ciri tersebut dapat dirumuskan defenisi organisasi yaitu suatu kumpulan orang yang

diatur dan dikelola dengan hubungan-hubungan formal dalam rangkaian terstruktur untuk

mencapai tujuan bersama secara efektif.

2

2.2 Model Organisasi

1. Model organisasi mekanistik

yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi tingkat tinggi.

Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip yang berkaitan dengan fungi pimpinan untuk

mengorganisasi dan empat diantaranya berhubungan dengan pemahaman model mekanistik

yaitu:

Prinsip Spesialisasi yaitu merupakan sarana terbaik untuk mendayagunakan tenaga

individu dan kelompok.

Prinsip Kesatuan Arah yaitu semua pekerjaan harus dikelompokkan berdasarkan

keahlian.

Prinsip Wewenang dan Tanggung jawab yaitu manager harus mendapat pendelegasian

wewenang yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan

kepadanya.

Prinsip Rantai Skalar yaitu hasil alami dari pelaksanaan ketiga prinsip sebelumnya

adalah rantai tingkatan manajer dari peringkat wewenang paling tinggi sampai dengan

peringkat paling rendah. Rantai scalar adalah jalur keseluruhan komunikasi vertical

dalam sebuah organisasi.

Birokrasi mempunyai berbagai arti. Secara tradiusional istilah ini mengacu pada konsep ilmu

politik tentang pemerintahan. Akan tetapi menurut Max Weber struktur birokratik ialah

struktur yang lebih unggul bila dibandingkan dengan struktur lainnya Weber yakin bahwa

untuk mencapai manfaat desain birokratik secara maksimum harus memiliki karakteristik

berikut yaitu :

Semua tugas dibagi-bagi menjadi pekerjaan yang sangat dispesialisasi.

Setiap tugas dilaksanakan menurut sistem pengaturan abstrak guna menjamin

keseragaman dan koordinasi berbagai tugas yang berbeda.

Setiap anggota atau kantor organisasi hanya bertanggung jawab atas prestasi kerja

kepada satu manajer.

Setiap pegawai organisasi berhubungan dengan pegawai lain dan para klien secra

impersonal dan formal.

3

Pekerjaan dalam organisasi birokratik didasarkan atas kualifikasi teknis dan terlindung

dari pemberhentian secarab sewenang-wenang.

Model mekanistik sangat efisien karena karakteristik strukturnya. Model ini sangat kompleks

karena menekankan pada spesialisasi kerja, sangat disentralisasikan karena menekankan

wewenang dan tanggung jawab, sangat formal karena menekankan fungsi sebagai dasar

utama departementalisasi. Karakteristik dan praktek organisasi ini mendasari model

organisasi yang diterapkan secara luas. Namun, model mekanistik bukan satu-satunya model

yang diterapkan.

2. Model Organik

Yaitu menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi.

Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan dan prosedur, wewenang yang

disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi.

Model organik desain organisasi merupakan kontars dari model mekanistik. Karakteristik dan

praktek organisasi yang mendasari model organik sama sekali berbeda dari karakteristik dan

praktek yang mendasari model mekanistik. Perbedaan yang paling mencolok antara kedua

model itu berasal dari criteria keefektifan yang berbeda yang ingin diusahakan sebesar-

besarnya oleh masing-masing model. Jika model mekanistik berusaha untuk mencapai

efisiensi dan produksi secara maksimum, maka model organik berusaha untuk mencapai

keluwesan dan keadaptasian yang maksimum. Organisasi organik bersifat luwes dan dapat

beradaptasi dengan tuntutan perubahan lingkungan karena desain organisasinya mendorong

untuk lebih mendayagunakan potensi manusia.

Desain organisasi yang menimbulkan rasa berharga dan motivasi serta mempermudah

keluwesan dan keadaptasian biasanya memiliki karakteristik berikut :

Desain itu relative sederhana karena tidak memerlukan spesialisasi, melainkan

menekankan kepada peningkatan cakupan pekerjaan.

Desain itu relative didesentralisasikan karena menekankan pendelegasian wewenang

dan peningkatan kedalaman pekerjaan.

Dan relatife formal sebab menekankan produk dan pelanggan sebagai dasar

departemensi.

4

Tabel Perbedaan Model Mekanistik dan Organik

No Struktur Model Mekanistik Struktur Model Organik1. Proses kepemimpinan tidak mencakup

persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan. Bawahan merasa tidak bebas mendiskusikan masalah dengan atasan

Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakina dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan. Bawahan merasa bebas mendiskusikan masalah dengan atasan.

2. Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa aman, dan ekonomik  melalui perasaan takut dan sanksi.

Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode partisipasi.

3. Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah cenderung terganggu, tidak akurat, dan dipandang dengan rasa curiga.

Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secra bebas keseluruh organisasi yaitu ke atas, kebawah dan kesamping.

4. Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas

Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif.

5. Proses pengambilan keputusan hanya terjadi di tingkat puncak

Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatanmelalui proses kelompok.

6. Proses penyusunan tujuan dilakukan di tingkat puncak organisasi tanpa mendorong adanya partisipasi.

Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi

7. Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan atas kekeliruan  yang terjadi.

Proses kendali menyebar ke seluruh  organisasi dan menekankan pemecahan masalah dan pengendalian diri sendiri.

B. Teori Organisasi

1. Teori Organisasi Struktural Klasik

Berlo (1960) menyarankan bahwa komunikasi berhubungan dengan organisasi sosial melalui

3 cara :

Pertama sistem sosial dihasilkan lewat komunikasi. Keseragaman perilaku dan tekanan

untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma dihasilkan diantara anggota-anggota

kelompok.

Kedua bila sistem sosial telah berkembang ia menentukan komu ikasi anggota-

anggotanya. Sistem sosial ini mempengaruhi bagaimana, ke, dan dari siapa. Status sosial

seseorang dalam sistem, misalnya , meningkatkan kemungkinan berbicara kepada orang-

orang yang punya status setara dan mengurangi kemungkinan komunikasi dengan orang-

orang yang berstatus jauh lebih tinggi dan jauh lebih rendah.

5

Ketiga pengetahuan mengenai suatu sistem sosial dapat membantu kita membuat

prediksi yang akurat mengenai orang-orang tanpa mengetahui lebih banyak daripada

peranan-peranan yang mereka duduki  dalam sistem.

Ciri-ciri suatu organisasi terbirokrasi yang ideal menurut Max Weber yaitu ;

Suatu organisasi terdiri dari hubungan-hubungan yang ditetapkan antara jabatan-jabatan

Tujuan atau rencana organisasi terbagi dalam tugas-tugas. Ketentuan kewajiban dan

tanggung jawab melekat pada jabatan, job description tentu saja merupakan salah satu

metode untuk memenuhi karakteristik ini.

Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban dioberikan

kepadajabatan.Weber menyebutnya kewenangan legalyaitu yang disyahkan oleh

kepercayaan akan supremasi hokum.

Garis-garis kewenangan dan jabatan diatur menurut suatu tatanan hierarkis.

Suatu sistem aturan dan regulasi yang umum tetapi tegas yang ditetapkan secara formal

mengatur tindakan dan fungsi jabatan dalam organisasi.

Prosedur dalam organisasi bersifat formal dan impersonal yakni peraturan-peraturan

organisasi berlaku bagi setiap orang.

Suatu sikap dan prosedur untuk menerapkan suatu system disiplin yang merupakan

bagian dari organisasi.

Anggota organisasi harus memisahkan kehidupan pribadi dan kehidupan organisasi.

Pegawai dipilih untuk bekerja dalam organisasi berdasarkan kualifikasi teknis dll

Meskipun pekerjaan dalam birokrasi berdasarkan kecakapan teknis, kenaikan jabatan

dilakukan berdasarkan senioritas dan prestasi kerja.

Meskipun analisis Weber tentang teori organisasi dapat menguraikan banyak organisasi yang

beroperasi dewasa ini, sejumlah pemikiran dan teori lain memberikan sumbangan untuk

memahaami cara kerja organisasi dan khususnya komunikasi organisasi. Dua teori disamping

teori komunikasi memberikan pandangan yang berguna, yaitu teori manajemen dan teori

organisasi. Terkadang para penulis membuat sedikit perbedaan antara teori pengelolaan dan

teori pengorganisasian. Karena kedua teori ini sering sangat mirip, tapi terkadang berbeda.

Kita akan menguraikan teori klasik manajemen secara singkat, teori yang sesuai dengan teori

formal Weber mengenai organisasi.

6

Weber dan Taylor menyajikan teori organisasi dan manajemen dapat secara langsung dilacak

ke minat pengawasan secara fungsional. Secara bersama Weber dan Taylor membahas

anatomi organisasi formal yang dapat disebut sebagai teori structural klasik. Pendekatan

Taylor terhadap manajemen dilakukan di sekitar 4 unsur kunci yaitu :

1. Pembagian kerja, menyangkut tentang bagaimana tugas, kewajiban dan pekerjaan  

organisasi didistribusikan.  Dalam pengertian birokratik kewajiban perusahaan secara

sistematis dibebankan kepada jabatan-jabatan dalam suatu tatanan spesialisasi menurun.

2. Proses Skalar dan Fungsional, berkaitan dengan pertumbuhan vertical dan horizontal

organisasi. Proses scalar menunjukkan rantai perintah atau dimensi vertical organisasi.

3. Struktur, berkaitan dengan hubungan-hubungan logis antara berbagai fungsi dalam

organisasi. Teori-teori klasik berfokus pada dua struktur dasar yang disebut dengan Lini

dan Staf

4. Struktur Tinggi dan Struktur Datar, terdapat berbagai bentuk struktur organisasi, namun

pada dasarnya terbgai dua yaitu struktur datar dan horizontal.

5. Rentang Pengawasan, menunjukkan jumlah bawahan yang berada di bawah pengawasan

seorang atasan. Meskipun sering dinyatakan bahwa jumlah bawahan yang dapat diawasi

seorang manajer adalah lima atau enam orang dalam praktek rentang pengawasan

tersebut bervariasi.

1. 2. Teori Transisional

Membahas teori klasik mengenai organisasi dan manajemen ke teori system dan perilaku

yang lebih mutakhir.

Teori Perilaku

1. Teori Komunikasi Kewenangan Chester Bernard mempublikasikan The function of the

executivenya yaitu pikiran-pikiran baru muncul. Ia menyatakan bahwa organisasi adalah

system orang, bukan struktur yang direkayasa secara mekanis. Definisi Bernard

mengenai organisasi formal suatu system kegiatan 2 orang atau lebih yang dilakukan

secara sadar dan terkoordinasikan menitikberatkan konsep system dan konsep orang.

Bernard juga menyatakan bahwa kewenagan merupakan suatu fungsi kemauan untuk

bekerja sama.

7

2. Teori Hubungan ManusiawiKesimpulan yang berkembang dari studi Hawthorne

menyebutkan Efek Hawthorne yaitu : (1) Perhatian terhadap orang-orang boleh jadi

mengubah sikap dan perilaku mereka (2) Moral dan produktifitas dapat meningkat

apabila para pegawai mempunyai kesempatan untuk berinteraksi satu sama lainnya.

Menurut Mayo sering disebut sebagai orang yang memulai pergerakan hubungan

manusiawi (human relations movements). Sebenarnya Perrow (1973) menyatakan

bahwa dengan berdasarkan pandangan Bernard dan Mayo pergerakan hubungan

manusiawi muncul setelah perang dunia ke II.

3. Teori Fusi Bakke dan Argyris, sadar akan banyaknya masalah dalam rangka memuaskan

minat manusia yang berlainan dan dalam rangka memenuhi tuntutan penting struktur

birokrasi, Bakke (1950) menyarankan suatu proses fusi. Ia berpendapat bahwa

organisasi hingga suatu tahap tertentu mempengaruhi individu , sementara pada saat

yang sama individupun mempengaruhi organisasiu.

4. Teori Peniti Penyambung Likert, Rensis Likert berjasa mengembangkan suatu model

terkenal dengan sebutan model penit penyambung yang menggambarkan struktur

organisasi. Konsep peniti penyambung berkaitan dengan kelompok-kelompok yang

tumpang tindih.

Teori Sistem

Setiap pembahasan mengenai suatu system menyangkut interdependensi. Jelasnya

menunjukkan bahwa terdapat suatu kesalingtergantungan diantara komponen atau satuan

suatu system.

Nonsumativitas menunjukkan bahwa suatu system tidak sekedar jumlah dari bagian-

bagiannya.

Unsur-unsur struktur, fungsi dan evolusi

Keterbukaan

Hirarki.

1. Teori Sistem Sosial Katz dan Kahn, pendapat mereka bahwa struktur sosial berbeda

dengan struktur  mekanis dan biologis.

2. Adhokrasi dan Teori Buck Bogers, organisasi formal disinggung dalam analisis ini.

3. 3. Teori Mutakhir

8

Dua macam teori mutakhir yang mencerminkan perubahan dalam pemikiran yang selama ini

dianut oleh organisasi :

Teori Weik mengenai Pengorganisasian, Weik mengatakan bahwa ortganisasi adalah

kata benda, yang juga merupakan suatu mitos.dst, Fokusnya jelas yaitu pengorganisasian

alih-alih organisasi. Proses pengorganisasian menghasilkan apa yang dinamakan

organisasi. Penekanannya terletak pada aktivitas dan proses. Peranan orang-orang dan

perilaku mereka dikemukakan dalam pembahasan teori perilaku dan teori system. Ada

tiga tahap utama dalam proses organisasi Weik (1979) yaitu :

o Tahap Pemeranan secara sederhana berarti bahwa para anggota organisasi

menciptakan ulang organisasi lingkungan mereka dengan menetukan dan

merundingkan makna khusus bagi suatu peristiwa.

o Seleksi yaitu  aturan-aturan dan siklus komunikasi digu8nakan untuk memnentukan

pengurangan yang sesuai dengan ketidakjelasan.

o Tahap Retensi yaitu memungkinkan organisasi menyimpan informasi mengenai

cara organisasi itu memberi respon atas berbagai situasi.

o Teori Kultural Organisasi, Walaupun para pemerhati perilaku organisasi cenderung

berharap terlau banyak dari teori-teori rasional tentang perilaku manusia telah

mengecewakan dalam meramalkan perilaku. Prinsip-prinsip yang berasal dari teori

seperti ini lebih banyakl merupakan kepercayaan dasar daripada seperangkat aturan

yang dapat diandalkan. Penjelasan-penjelasan yang mengikuti pandangan objektif

mengenai dunia cenderung menerangkan kulit luar organisasi tetapi tidak

menyinggung jiwa organisasi.Konsep budaya menurut Sonya Sackmann

menjabarkan 3 perspektif budaya secara luas mengenia budaya yang diterapkan

pada situasi ortganisasi yang berhubungan dengan pengelolaan yaitu (1) perspektif

holistic, (2) perspektif variabel dan (3) perspektif kognitif.

Pandangan pembentukan pemahaman subjektif memandang budaya sebagai konteks  yang

dibangun secara simbolik, yang memungkinkan orang-orang untuk memahami berbagai

peristiwa.Organisasi adalah perilaku simbolik dan eksistensinya bergantung pada makna

bersama dan pada penafsiran yang diperoleh melalui interaksi manusia.

9

2.3 Pengertian Desain Organisasi

Desain organisasi merupakan langkah awal dalam memulai pelaksanaan kegiatan

perusahaan untuk pencapaian tujuan perusahaan. Pengertian yang jelas tentang desain

organisasi oleh beberapa ahli sebagai berikut:

1. Desain organisasi adalah struktur organisasi tertentu sebagai hasil dari berbagai

keputusan dan tindakan para manajer (Ivancevich, Konopaske,dan Matteson,

2007:236).

2. Desain organisasi adalah keseluruhan rangkaian elemen struktural dan hubungan di

antara elemen-elemen tersebut yang digunakan untuk mengelola organisasi secara

total (Griffin, 2004:352).

3. Desain organisasi adalah sebuah proses memilih dan mengelola aspek-aspek

struktural dan kultural yang dilakukan oleh para manajer sehingga organisasi mampu

mengendalikan kegiatan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan

bersama (Wisnu dan Nurhasanah, 2005:11).

Beberapa pengertian tersebut dapat diketahui bahwa desain organisasi merupakan proses

memilih dan mengelola segala aspek-aspek dalam organisasi sehingga menciptakan suatu

struktur organisasi tertentu untuk mencapai tujuan bersama.

Pada umumnya orang akan menganggap struktur sama dengan desain organisasi.

Sesungguhnya desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan

struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur merupakan hasil dari proses desain.

Proses desain merupakan suatu kegiatan yang bersifat kontinu dan dirancang oleh manajer.

Apapun bentuk atau hasil dari proses desain tersebut, para perancang desain organisasi harus

merancang sebuah organisasi yang dapat membuat organisasi tersebut tetap bertahan hidup.

Selain itu pemilihan desain organisasi tersebut akan menentukan besar kecilnya

organisasi.Setiap ukuran organisasi akan memberikan keuntungan masing-masing, namun

diharapkan tercapainya tujuan organisasi dan juga eksistensi dari organisasi.

10

2.4 Proses dalam Desain Organisasi

Menurut Ivancevich, Konopaske, dan Matteson (2007:236) dalam desain organisasi

terdapat empat proses yang harus dilakukan, yaitu:

1. Pembagian Kerja

Pembagian kerja adalah proses membagi pekerjaan menajdi jabatan-jabatan spesifik

untuk memaksimalkan manfaat spesialisasi. Keuntungan ekonomis dari pembagian pekerjaan

menjadi jabatan-jabatan khusus merupakan alasan historis utama yang mendasari penciptaan

organisasi.

2. Departementalisasi

Alasan – alasan untuk mengelompokkan pekerjaan – pekerjaan tergantung pada

kebutuhan untuk mengkoordinasikan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Pekerjaan – pekerjaan

spesialisasi dipisahkan satu sama lain, saling berhubungan dengan keseluruhan tugas, dan

pencapaian keseluruhan pekerjaan membutuhkan pencapaian setiap pekerjaan. Tetapi

pekerjaan – pekerjaan tersebut harus dilakukan dengan cara dan urutan tertentu, sesuai

dengan yang dikehendaki pihak manajemen ketika pekerjaan tersebut disusun.

3. Pendelegasian Wewenang

Pendelegasian wewenang adalah proses pembagian kewenangan dari atas ke bawah di dalam

suatu organisasi. Para manajer akan memutuskan seberapa besar kewenangan yang

seharusnya didelegasikan kepada setiap jabatan dan pemegang jabatan. Pendelegasian

wewenang mengacu secara khusus pada kewenangan mengambil keputusan.

4. Rentang Kendali

Rentang kendali adalah jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. Rentang ini merupakan

satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan tinggi suatu struktur organisasi. Pertimbangan

yang penting dalam menentukan rentang kendali seorang manajer bukanlah jumlah hubungan

yang mungkin terjadi, melainkan frekuensi dan intensitas hubungan yang sebenarnya.

11

2.5 Model Desain Organisasi Model desain organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu

organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-

hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang

menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam

suatu organisasi. Desain mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi,

koordinasi, sentralisasi, desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran satuan kerja.

1. Desain Organisasi Mekanistik:

a. Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan.

b. Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa aman dan ekonomi melalui

perasaan takut dan sanksi.

c. Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke

bawah dan cenderung terganggu tidak akurat.

d. Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas

tujuan dan metode departemental.

e. Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif.

f. Proses penyusun tujuan dilakukan di tingkat puncak original, tanpa mendorong

adanya partisipasi kelompok.

g. Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.

       2. Desain Organisasi Organik.

a. Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara

atasan dan bawahan dalam segala persoalan.

b. Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metodepartisipasi.

c. Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara

bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.

d. Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat

mempengaruhi tujuan dan metode partemental.

e. Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses

kelompok.

12

f. Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk

menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis.

g. Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan

pengendalian diri.

3. Organisasi birokratikOrganisasi birokratik memiliki banyak kemiripan dengan organisasi mekanik. Dimensi

kompleksitas dan formalisasinya sama sama tinggi, namun pembedanya pada sentralsasi yang

rendah.

2.6 Desain Struktural Modern

Berikut ini akan diuraikan dan dianalisa berbagai model struktural lebih baru yang telah dirancang dan diimplemantasikan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut:

1. Organisasi ProyekOrganisasi-organisasi proyek semakin banyak digunakan dalam industri-industri dengan

teknologi tinggi yang memerlukan perhatian besar terhadap perencanaan, penelitian dan

pengembangan dan koordinasi. Sebagai contoh, proyek pengembangan produk baru, proyek

perluasan bangunan pabrik, survei pasar dan sebagainya. Struktur proyek diciptakan bila

manajemen mamutuskan untuk memusatkan sejumlah besar kekuatan dan sumber daya

organisasi untuk suatu periode tertentu pada pencapaian suatu tujuan proyek khusus. Seorang

manajer proyek mempunai wewenang lini untuk memimpim para anggota tim selama jangka

waktu proyek. Setelah proyek selesai, tim dibubarkan,dan para anggota tim kembali ke

departemen-Departemen fungsional asalnya.

Berbagai Tipe Struktur Proyek:Ada beberapa macam bentuk struktur proyek. Bentuk pertama adalah organisasi

proyek individual. Struktur ini hanya terdiri dari manajer proyek. Yang tidak mempunyai

kegiatan-kegiatan atau personalia yang secara langsung melapor kepadanya. Tipe kedua

adalah organisasi proyek staf. Dengan tipe sturktur ini, manajer proyek mempunyai staf

13

pendukung yang disediakan bagi kegiatan-kegiatan poyek. Tetapi tugas-tugas fungsional

pokok organisasi dilaksanakan oleh departemen-departemen lini tradisional. Variasi ketiga

adalah organisasi proyek Intermix dimana didalamnya manajer proyek mempunyai personalia staf dan dipilih kepala-kepala fungsional utama yang melapor secara langsung

kepadnya. Tipe keempat disebut organisasi proyek agregat.

2. Organisasi MatriksBila struktur proyek diimplementasikan terhadap struktur fungsional , hasilnya adalah

sebuah matriks. Kadang-kadang organisasi matriks (matriks organization) dianggap sebagai

suatu bentuk organisasi proyek, plus organisasi fungsional dan nama-namanya digunakan

dengan saling dapat dipertukarkan. Jadi,Organisasi matriks adalah organisasi proyek plus

organisasi fungsional dan bukan hanya variasi dari organisasi proyek. Hamparan proyek

memberikan dimensi horizontal (lateral) pada orientasi vertikal tradisional dalam sturktur

fungsional. Bentuk organisasi matriks ini akan sangat bermanfaat apabila :

a. Kegiatan mempunyai waktu penyelesaian yang terbatas dan skedul waktu harus

ditepati.

b. Pengendalian biaya merupakan faktor kritis.

c. Banyak keterampilan atau keahlian khusus yang membutuhkan koordinasi bagi

penyelesaian proyek.

d. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan banyak yang baru dan belum dikenal para anggota

tim proyek.

3. Organisasi Bentuk BebasTipe organisasi yang berhubungan erat dengan model-model proyek dan matriks

adalah struktur organisasi modern bentuk bebas, kadang-kadang

disebut Naturalistik atau organik. Tipe-tipe bentuk bebas dapat dipandang sebagai perluasan

pola Desentralisasi. Disamping itu, ada dua karakteristik umum tipe organisasi ini. Pertama,

organisasi bentuk bebas mengggunakan secara ekstensif sistem informasi yang

dikomputerisasikan, terutama untuk mengevaluasi satuan-satuan kerja organsasional. Kedua,

organisasi bentuk bebas biasanya beranggotakan dan dikelola oleh para manajer muda dan

dinamis yang berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan.

14

2.7 Desain Organisasi sebagai Modal Awal Perencanaan Strategis

Efektifitas individu, kelompok dan organisasi selain dipengaruhi oleh perilaku dan

proses organisasi juga dipengaruhi oleh struktur organisasi. Bagi sebuah organisasi hal

terpenting agar organisasi dapat mencapai tujuannya yaitu organisasi harus memiliki desain

atau struktur organisasi yang menunjang perencanaan strategis.Namun demikian banyak

organisasi yang kurang mampu mendesain struktur sesuai tujuan perencanaan strategis

organisasi. Keadaan tersebut menyebabkan organisasi gagal mencapai visi dan misinya.

Salah satu peran utama seorang eksekutif dan manajer adalah merencanakan dan

mengeksekusi strategi organisasi, termasuk menyusun desain organisasi. Strategi penyusunan

desain organisasi hendaknya disesuaikan dengan bidang organisasinya masing-masing.

Contoh, organisasi sekolah yang visinya menjadi sekolah unggul dalam mutu dan prestasi,

maka desain organisasinya harus disesuaikan dengan visi dan misi tersebut.

Adanya hubungan antara perencanaan strategis dan desain organisasi sangat penting.

Kelemahan yang sangat dirasakan selama ini yaitu kurangnya pemahaman para eksekutif dan

manajer untuk menyadari hal tersebut. Oleh sebab itu, perlu dipelajari lebih mendalam

mengenai bagaimana mendesain organisasi agar bisa selaras dengan perencanaan strategi

organisasi secara menyeluruh.

2.8 Konfigurasi Organisasi

Menurut Henry Mintzberg dalam menciptakan suatu desain organisasi yang efektif, maka mengemukan pendapatnya yang ditulis dalam sebuah buku Structure In Five : Designing Efective Organization. Buku ini menjelaskan bagaimana organisasi dibentuk dari beberapa elemen untuk menjadi suatu konfigurasi/struktur yang lebih efektif.

Terdapat dua argumentasi sebagai dasar simpulan yang menyatakan konfigurasi mendorong keefektifan organisasi yaitu :1.  seleksi alamiah. Dalam hal ini lingkungan mendorong bentuk organisasi untuk melanjutkan kelangsungan hidupnya, agar terjadi efisien biaya dan dapat bersaing,   sebuah  organisasi   harus  dapat  menyesuaikan  diri  dengan  sifat struktural industrinya.2. organisasi dapat didorong ke arah konfigurasi tertentun untuk mencapai konsistensi dalam karakteristik internal organisasi sehingga cocok dengan situasi mereka.

Kerangka kerja karya Henry Mintzberg dalam mengklasifikasikan konfigurasi bertumpu pada dua hal yaitu mekanisme koordinasi dan elemen dasar organisasi yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut. Mekanisme Koordinasi merupakan bagian fundamental ketika organisasi mengkoordinasi kegiatan organisasi, yang meliputi:

15

1. Mutual Adjustment, merupakan koordinasi  kerja dengan  proses komunikasiinformal. Di sini kontrol kerja terletak pada pelakunya. Biasanya digunakan untukorganisasi yang sederhana, tapi juga digunakan pada organisasi yang sangatkompleks.2. Direct     Supervisor,     merupakan     koordinasi     kerja     dimana     seseorang bertanggungjawab untuk keseluruhan pekerjaan yang  lain.  Dia memberikaninstruksi dan mengawasi tindakan yang lainnya.3. Standarisasi, yang dibedakan menjadi 3 bagian itu :

·         Standarisasi pekerjaan, saat isi pekerjaan itu telah diprogram secaraspesifik

·         Standarisasi output, ketika hasil dari kerja secara spesifik telahdiprogram: misalnya profit, penjualan dan sejenisnya

·         Standarisasi keahlian ketika kinerja dari pekerjaan dan pelatihansecara spesifik telah ditentukan, misalnya lulusan psikologi, ekonomi S2,dsb.Elemen Dasar Desain Konfigurasi Terdiri Dari 5 Bagian Yang Meliputi:

1.      The operating coreYaitu para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi dan jasa

2.      The Strategic ApexManajer tingkat puncak, yang diberi tanggung jawab keseluruhan untuk organisasi tersebut. Dia menjamin agar organisasi menjalankan misi perusahaan yang telah digariskan.

3.      The Middle LinePara manajer yang menjadi penghubung operating core dengan strategic apex

4.      The TechnostructurePara analis yang mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan bentuk standarisasi tertentu dalam organisasi

5.      The Support StaffOrang-orang yang mengisi unit staf, yang memberi jasa pendukung tidak langsung kepada organisasi. Salah satu dari kelima bagian tersebut dapat mendominasi sebuah organisasi yang membuat terbentuknya lima desain konfigurasi. Masing-masing desain konfigurasi mempunyai kelebihan dan kekurangan yang unik. Konsisten dengan falsafah kontingensi, masing-masing adalah konfigurasi yang lebih disukai pada situasi tertentu.Kelima Desain Konfigurasi Itu Adalah

(1)   Simple StructureKarakteristik Simple Structure : pada umumnya tidak

mempunyai technostructure (kalaupun ada hanyalah sedikit), sedikit staf pendukung, pembagian kerja yang tidak kaku dan hirarki manajerial yang kecil. Penggunaan perencanaan, pelatihan, dan perantara juga sangatlah minimal.

16

(2)   Machine BureaucracyMachine Bureacuracy mempunyai tugas operasi rutin yang sangat tinggi, peraturan

yang sangat diformalisasi, tugas yang dikelompokkan ke dalam departemen fungsional, wewenang yang disentralisasi, pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando dan sebuah struktur adminsitrasi yang rumit dengan perbedaan yang tajam antara aktivitas lini dan staf. Karakteristik utama dari Machine Bureacuracy adalah obsesinya terhadap kontrol dengan mencoba mengeliminasi semua kemungkinan ketidakpastian, sehingga operasi dapat berjalan dengan lancar tanpa gangguan.

(3)   Profesional BureaucracyLedakan ilmu pengetahuan khususnya di Negara Barat membuat Professional

Bureaucracy makin digemari pada tahun 1980-an. Eksplorasi ilmu pengetahuan menciptakan kelas baru dari organisasi yang membutuhkan para profesional untuk menghasilkan produk dan jasa mereka. Hal ini telah menciptakan kebutuhan akan suatu disain organisasi yang menyandarkan diri pada spesialisasi yang didasarkan atas kepemilikan kemampuan individual dan bukan atas dasar pembagian kerja. Professional Bureaucracy kemudian diciptakan untuk memberi kesempatan kepada organisasi mempekerjakan spesialis yang sangat terlatih sambil tetap memperoleh efisiensi dari standarisasi. Konfigurasi ini juga memberikan alternatif karena merupakan birokrasi yang menggabungkan standarisasi dengan desentralisasi.

(4)   Divisional FormBerbeda dengan konfigurasi lainnya, dalam Divisionalised Form tidak terdapat struktur yang lengkap dari strategic apex ke operating core,tapi lebih kepada sebuah struktur yang melapisi struktur yang lain. Konfigurasi Divisionalised Form berfokus pada hubungan struktural antara headquarters dan divisinya, yaitu antara strategic apex dan bagian manajer middle line.

(5)   Adhocracy.Sejarah Adhocracy dapat ditelusuri mulai dari Perang Dunia II, dimana pada waktu itu angkatan bersenjata Amerika menciptakan tim ad hocyang kemudian dibubarkan setelah misi telah mereka tuntaskan. Di sini terlihat tidak adanya jangka waktu yang pasti bagi keberadaan mereka, tim bisa saja bertahan selama jangka waktu sehari, sebulan, ataupun setahun. Adhocracy dicirikan oleh diferensiasi horizontal yang tinggi, diferensiasi vertikal yang rendah karena tingkatan administrasi yang banyak akan membatasi kemampuan organsasi untuk melakukan penyesuaian. Kebutuhan akan pengawasan juga adalah minimal karena para professional telah menghayati perannya seperti yang diinginkan oleh manajemen.

17

LAMPIRAN

STUDI KASUS DESAIN ORGANISASI

Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Struktur Dan Desain Organisasi Modern di Perguruan

Tinggi (Studi Kasus di UNS)

1. Sekilas tentang UNS

Universitas Sebelas Maret berdiri sejak 11 Maret 1976, yang awalnya merupakan

gabungan dari 5 perguruan tinggi yang ada di Surakarta. Penggabungan beberapa perguruan

tinggi tersebut, mempunyai satu tujuan yang besar, yakni meningkatkan kualitas pendidikan

tinggi di Surakarta.Setelah 5 tahun melakukan konsolidasi, UNS mempersiapkan diri untuk

memulai proses perkembangannya. Pembangunan secara fisik dimulai pada tahun 1980. Di

bawah kepemimpinan dr. Prakosa, kampus yang semula terletak di beberapa tempat

disatukan dalam suatu kawasan. Lokasi tersebut adalah di daerah Kentingan, di tepi Sungai

Bengawan Solo, dengan cakupan area sekitar 60 hektar. Di daerah Kentingan inilah,

pembangunan kampus tahap pertama berakhir pada tahun 1985.

Langkah percepatan UNS dimulai untuk melangkah ke arah yang lebih baik. Semangat

dan komitmen yang tinggi untuk melakukan perubahan sangatlah dibutuhkan untuk membuat

kemajuan di setiap sisi kehidupan UNS. Efek dari perubahan tersebut sangatlah

mengesankan. Sekarang ini, UNS Solo merupakan universitas muda dengan pertumbuhan

yang luar biasa. Dengan berbagai potensi yang ada, misal seperti dokter bedah kulit dengan

reputasi nasional (Fakultas Kedokteran), penemuan starbio dan padi tahan garam (Fakultas

Pertanian), dan beberapa kemajuan yang terjadi di setiap fakultas dan unit-unit kerja lainnya.

UNS juga melakukan langkah maju dalam perkembangan teknologi informasi. Dengan

ekspansi jaringan teknologi informasi yang lebih besar lagi, Pusat Komputer UNS Solo

membuat torehan sejarah UNS dalam buku kemajuan dan perkembangan UNS. Torehan-

torehan sejarah yang lebih mengesankan lainnya akan terjadi seiring dengan pertumbuhan

dan perkembangan universitas ini.

18

Hingga usianya yang lebih dari tiga dasa warsa, UNS terus berjuang mengemban

amanah yang cukup berat, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Berbagai kegiatan telah

dilakukan, telah banyak pula prestasi yang diraih. Saat ini UNS telah tumbuh

dan  berkembang menjadi  salah  satu  universitas terpandang di Indonesia.  Di masa

mendatang, UNS diharapkan mampu berkembang sebagai perguruan tinggi yang unggul

dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, baik di tingkat

nasional sejajar dengan  perguruan tinggi yang terlebih dahulu berkembang, maupun di

tingkat internasional yang mampu berkiprah sebagai perguruan tinggi otonom dan berkelas

dunia (world class university). Pada saat ini UNS secara terus menerus berbenah diri berpacu

melaksanakan program percepatan pengembangan di bidang: a). pemerataan dan perluasan

akses; b). peningkatan mutu, relevansi dan daya saing; dan c). Peningkatan tata kelola,

akuntabilitas dan pencitraan publik.

 Upaya untuk mengembangkan UNS menjadi universitas unggul di tingkat

internasional dan maju di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni seperti yang

diamanatkan dalam Visi dan Misi Universitas Sebelas Maret (UNS), mempunyai konsekuensi

dan tanggung jawab yang besar, terutama dalam membangun komitmen bersama yakni

mengedepankan kualitas, profesional, efektif dan efisien. Adapun visi, misi, tujuan dan

lembaga/unit di bawah naungan UNS diantaranya:

a.    Visi     Universitas Sebelas Maret menjadi Pusat Pengembangan Ilmu, Teknologi, dan Seni yang

Unggul di Tingkat Internasional dengan Berlandaskan pada Nilai-Nilai Luhur Budaya

Nasional

b.    Misi

1)   Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang menuntut pengembangan diri dosen

dan mendorong kemandirian mahasiswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan

sikap.

2)   Menyelenggarakan penelitian yang mengarah pada penemuan baru di bidang ilmu,

teknologi, dan seni.

3)   Menyelenggarakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi pada upaya

pemberdayaan masyarakat.

19

c.    Tujuan

1)   Menciptakan lingkungan yang mendorong setiap warga kampus mau belajar guna

mengembangkan kemampuan diri secara optimal;

2)   Menghasilkan  lulusan yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berbudi luhur;

cerdas, terampil, dan mandiri; serta sehat jasmani, rohani, dan sosial;

3)   Melahirkan temuan-temuan baru di bidang ilmu, teknologi, dan seni yang dapat digunakan

untuk memecahkan masalah dalam masyarakat dan untuk membangun kehidupan yang lebih

baik

4)   Mendiseminasikan hasil pendidikan dan pengajaran serta penelitian kepada masyarakat

sehingga terjadi tranformasi secara terus menerus menuju kehidupan yang lebih modern;

5)   Menggali dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya nasional sebagai salah satu landasan

berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam kehidupan, baik di dalam maupun di luar kampus;

6)   Mengembangkan pranata kehidupan yang lebih beradab menuju terciptanya masyarakat

yang makin cerdas, terampil, mandiri, demokratis, damai, dan religius;

7)   Mendukung  terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdaulat, bersatu, adil,

dan makmur;

8)   Menjadikan Universitas Sebelas Maret perguruan tinggi yang unggul di kawasan Asia

Pasifik pada tahun 2015.

d.   Lembaga/unit dibawah UNS

1)   Fakultas terdiri dari 8 yaitu: fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Kedokteran,

Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas Hukum, Fakultas Sastra,

Fakultas MIPA dan Fisipol.

2)   Unit-unit di UNS: UPT Pusat Komputer (Puskom), UPT Perpustakaan (Perpus), UPT

Pelayanan dan Pengembangan Bahasa (P2B), UPT Laboratorium Pusat MIPA (Lab Pusat),

UPT Penerbitan dan Percetakan (UNS Press), dan UPT Mata Kuliah Umum (MKU).     

3)   Biro administrasi: akademik, umum dan keuangan, kemahasiswaan, perencanaan dan sistem

informasi.

4)   Lembaga: Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Masyarakat.

20

2. Analisis  SWOT UNS

a.    Organisasi ukuran

    Universitas Sebelas Maret Surakarta termasuk universitas nasional di Indonesia. Hal itu

dibuktikan dari besarnya jumlah mahasiswa dan asal mahasiswa dari berbagai provinsi di

Indonesia. Oleh karena itu, UNS termasuk organisasi dengan skala besar karena membawahi

berbagai lembaga yang jumlahnya besar dan beberapa letaknya juga terpisah jarak/tempat.

b.   Siklus Hidup

     Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan di atas, UNS termasuk dalam kategori pemuda

dalam siklus hidup organisasi. Hal ini dijelaskan dalam sekilas profil tentang UNS, bahwa

UNS termasuk universitas muda yang baru tumbuh tiga dasawarsa. Pada tahap ini, organisasi

ini/UNS berusaha untuk tumbuh. Penekanan dalam tahap ini adalah untuk menjadi lebih

besar. Organisasi ini menggeser perhatian dari keinginan pendiri dengan keinginan

pelanggan. Organisasi ini menjadi lebih organik dalam struktur selama fase ini. Selama fase

ini bahwa struktur formal dirancang, dan beberapa pendelegasian wewenang terjadi.

c.    Strategi

    Saat ini UNS berusaha menerapakan strategi produk jasaterbaru dan terbaik (strategi

diferensiasi), dengan lebih efisien dan lebih efektif biaya (cost-leadership strategy). Hal ini

sudah dilakukan di beberapa fakultas yang terbukti unggulan di tingkat nasional. Selain itu,

biaya yang lebih efisien juga sudah diupayakan UNS sejak dahulu dibandingkan PTN lain.

Hanya saja, saat ini beredar kabar UNS semakin tinggi cost pendidikan yg dibebankan

masyarakat, sejak diterapkan BLU.

d.   Lingkungan

    Indonesia saat ini berada menuju pasar bebas dunia, termasuk dunia pendidikan. Hal ini

terbukti dari semakin bertambahnya universitas asing yang berdiri di Indonesia. Langkah

yang dipilih Indonesia merupakan respon dari lingkungan yang dinamis,keinginan pelanggan

yang terus berubah-kebalikan dari lingkungan yang stabil. Selain itu, perubahan zaman

dengan tuntutan dan ancaman-ancamannya juga terus bergulir. Kondisi ini sering dianggap

sebagai kondisi bergolak. Hal ini juga dihadapi UNS sebagai salah satu lembaga pendidikan

21

tinggi di Indonesia. Perubahan zaman dan lingkungan yang dinamis, menuntut UNS untuk

lebih proaktif dan inovatif.

e.    Teknologi

      Saat ini UNS telah berusaha mengoptimalkan penggunaan teknologi di berbagai ranah.

Hal itu terlihat dari penggunaan aplikasi pelayanan dan informasi berbasis website di hampir

seluruh fakultas. Selain itu, agar pemanfaatan teknologi semakin optimal kini juga

diberdayakan unit khusus yang mengurus IT yaitu Unit Pusat Komputer (PUSKOM)

f.     Model Struktur dan desain Organisasi UNS saat ini

    UNS tergolong organisasi besar yang mengembangkan struktur formal. Tugas yang sangat

khusus, dan aturan rinci dan mendikte pedoman prosedur kerja. Komunikasi

interorganisasional mengalir terutama dari atasan kepada bawahan, dan hubungan hirarkis

menjadi dasar untuk kewenangan, tanggung jawab, dan pengendalian. Jenis struktur yang

tinggi atau dimensi vertikal dipilih UNS saat ini, karena mempertimbangkan aturan dari

pemerintah dan dirasa mampu untuk beroperasi secara efektif. Itulah salah satu alasan

organisasi yang berukuran besar sering mekanistik-mekanistik sistem biasanya dirancang

untuk memaksimalkan spesialisasi dan meningkatkan efisiensi (desain organisasi mekanistik)

termasuk UNS.

Tabel 2. Analisis SWOT UNS

S W O T

Ukuran Organisai √

Siklus Hidup √

Lingkungan √

Strategi √

Teknologi √

Struktur dan Desain

Organisasi

22

3.      Struktur dan Desain Organisasi Modern yang Tepat Bagi UNSBerbagai program, kebijakan dan kegiatan telah dilakukan UNS secara

berkesinambungan untuk menghadapi tantangan perubahan global yang terus melaju cepat,

dinamis, interdependen dan kompleks. Harus kita akui bahwa tantangan di masa mendatang

jauh lebih berat, karena pengembangan pendidikan tinggi tidak dapat dipisahkan dari

perkembangan ilmu pengetahuan,  teknologi, seni budaya, dan ekonomi dunia yang semakin

pesat. Perubahan-perubahan tersebut pada akhirnya menuntut agar lulusan perguruan tinggi

memiliki kompetensi yang handal dan berdaya saing.

Apabila kita telaah lebih dalam, saat ini sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia

termasuk UNS, masih mengalami berbagai permasalahan internal seperti banyaknya regulasi

yang belum sepenuhnya mengakomodasi efektivitas pelayanan, atau permasalahan eksternal

seperti kualitas dan relevansi lulusannya yang belum sepadan dengan kebutuhan pasar

kerja/dunia industri, sehingga keseluruhan harapan masyarakat tersebut belum sepenuhnya

secara maksimal dapat diwujudkan.

Berdasarkan analisis SWOT yang sudah dilakukan, UNS memiliki dua kekuatan yaitu

teknologi, strategi dan jaringan organisasi yang besar. Selain itu, UNS juga memiliki peluang

yaitu peluang umur organisasi yang masih muda, dan lingkungan dinamis. Melihat kekuatan

dan peluang yang ada merupakan hal yang positif yang harus diimbangi oleh struktur dan

desain organisasi yang baik agar menjadi kekuatan mencapai visi UNS. Namun berdasarkan

analisis SWOT yang dilakukan, struktur dan desain organisasi UNS masih menjadi

kelemahan karena terlalu kaku, terkotak-kotak, pengambilan keputusan yang lambat, tidak

ada knowledge sharing dan cost yang tinggi sehingga tidak efisien. Oleh karena itu agar

kekuatan dan peluang itu maksimal perlu ada perubahan, dan pengembangan sturktur dan

desain organisasi yang modern, yang lebih fleksibel dan efektif efisien. Berdasarkan teori

yang dijelaskan sebelumnya, menurut penulis UNS lebih tepat memilih  struktur dan desain

organisasi bentuk bebas atau dikenal dengan jaringan antar organisasi.

             Struktur dan desain organisasi bentuk bebas/jaringan antar organisasi memiliki dua

karakteristik yaitu Pertama, organisasi bentuk bebas mengggunakan secara ekstensif sistem

informasi yang dikomputerisasikan, terutama untuk mengevaluasi satuan-satuan kerja

organsasional. Kedua, organisasi bentuk bebas biasanya beranggotakan dan dikelola oleh

para manajer muda dan dinamis yang berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan.

Pemilihan struktur dan desain organisasi ini sebagai bentuk respon tuntuan zaman yang

semakin berat, tantangan perubahan global yang terus melaju cepat, dinamis, interdependen

23

dan kompleks. Harus kita akui bahwa tantangan di masa mendatang jauh lebih berat,

termasuk di perguruan tinggi.

4.    Kelebihan dan Kekurangan Struktur dan Desain Organisasi bentuk

bebas atau jaringan antar organisasi di UNS.

a.    Kelebihan Struktur dan Desain Organisasi bentuk bebas atau jaringan antar organisasi di

UNS

1)      Struktur organisasi semakin datar dan tersebar.

     Bentuk organisasi yang datar membuat rentang kendali semakin mudah dan tidak terlalu

luas, sehingga organisasi menjadi mudah dikontrol. Selain itu, organisasi juga dapat tersebar

ke beberapa wilayah, termasuk sebuah kekuatan bila UNS ingin mengembangkan organisasi

diluar JATENG.

2)   Memungkinkan organisasi memiliki wilayah yang semakin besar.

    Bentuk desain organisasi modern ini membantu UNS menjadi salah satu univeristas

unggulan di Asia Pasifik. Tujuan ini bisa dicapai bila UNS memperluas cakupan dan

pengaruhnya ke beberapa wilayah di Indonesia bahkan Asia. Adapun sistem kerja dan

kontrolnya dibantu dengan teknologi secara virtual.

3)   Memberikan dampak efisiensi efektif bagi UNS

    Dengan bentuk organisasi yang datar, tentu mengurangi karyawan yang pada akhirnya

mengurangi beban UNS. Kerja menjadi esfisien dan efektif. Selain itu adanya bantuan IT

berbasis virtual memudahkan kerja karyawan yang menjadi lebih cepat dan tepat.

4)   Memudahkan komunikasi lintas tempat dan lintas lembaga

    Adanya bantuan IT berbasis virtual memudahkan komunikasi antar karyawan yang

berbeda tempat, berbeda fungsi, sehingga koordinasi menjadi lebih cepat dan efektif.

5)   Mempermudah pengambilan keputusan

   Struktur organisasi bentuk modern ini merupakan pengembangan dari struktur

desentralisasi. Bentuk modern ini membuat pengambilan keputusan menjadi lebih cepat

karena penentuan keputusan kini sudah tidak bergantung pada rektor atau dekan lagi, tetapi

kepada setiap individu. Namun pengambilan keputusan tetap mengacu pada peraturan rektor

dan diawasi rektor.

6)   Mengembangkan Knowledge Sharing

24

     Struktur dan desain modern ini memungkinkan penyelesain suatu tugas dari beberapa

karyawan dari lintas unit maupun lintas ilmu. Perbedaan pengetahuan dapat menjadi

khasanah baru bagi setiap karyawan, dan menjadi sebuah media mengembangkan ilmu/teori

dari praktek sharing ilmu secara nyata.  Hal ini dapat memicu profesionalisme atau keahlian

yang lebih.

7)   Struktur organisasi menjadi lebih fleksibel

      Bentuk modern ini memungkinkan pergantian karyawan dengan mudah dan cepat sesuai

dengan tuntutan tugas kerja. Selain itu kerja juga lebih bebas/fleksibel karena aturan kerja

yang tidak terbelit-belit/kaku, karena tidak harus seperti SOP kerja.

8)   UNS  lebih produktif dan inovatif

     Dengan struktur kerja yang baik menyebabkan para pekerja bekerja dengan giat guna

mencapai hasil yang baik.Bagitu banyak orang-orang yang kompeten dibidang masing-

masing, menimbulkan kreativitas, ide-ide serta inovasi,sehingga perusahan tidak berjalan

ditempat dan varietas kerja pun makin beragam.

9)   UNS lebih berkembang dan maju                                                                                   

Dengan banyaknya inovasi yang muncul maka organisasi pun akan cepat berkembang dengan

mengatur setiap tujuan-tujuan yang diharapkan dapat memajukan organisasi.

b.    Kekurangan Struktur dan Desain Organisasi bentuk bebas atau jaringan antar organisasi di

UNS

1)   Awal perubahan membutuhkan biaya yang besar

      Struktur dan desain organisasi modern ini merupakan suatu bentuk revolusi dari struktur

organisasi mekanistik tradisional. Desain modern ini dapat tercapai bila didukung dengan

biaya yang memadai. Biaya besar dikeluarkan untuk berbagai peralatan IT, training karyawan

dan penyesuaian fasilitas yang ada.

2)   Mendapat pertentangan dari karyawan senior yang berpikir stagnan

       Struktur dan desain modern ini dimungkinkan mengancam karyawan senior yang

berpikir stagnan. Karyawan tersebut merasa hal itu mengancam karier dan kekuasannya,

karena mereka tidak bisa mengikuti perubahan tuntutan prosedur baru. Hal ini yang akan

menjadi penghalang terbesar keberjalanan struktur dan desain modern.

3)   Regulasi pemerintah yang belum mendukung

25

      Struktur dan desain modern organisasi dapat terwujud bila disetuji pemerintah, karena

UNS merupakan PT negeri di bawah DIKTI. Regulasi yang dituntut pemerintah yang ada

saat ini masih berbentuk mekanistik formal yang berjenjang tinggi. Bila pemerintah tidak

mengizinkan perubahan bentuk struktur dan desain modern, maka hal itu hanya akan menjadi

mimpi.

4)   Muncul konflik vertikal dan horizontal

    Banyak variasi orang yang ahli dan kompeten dibidangnya dalam suatu

tugas, dapat memunculkankonflik-konflik baik secara vertikal maupun horizontal.  Tidak

jarang terjadi gesekan-gesekan opini dan ide dimasing-masing bidang yang dapat menganggu

stabilitas organisasi.

5)   Kontrol yang semakin berat

     Sulit mengontrol organisasi karena banyaknya bidang, divisi, serta ilmuwan-ilmuwan di

masing-masing bidang.  sehingga harus merekrut dewan pengawas ditiap bidang.

6)   Pelacakan penyimpangan semakin sulit

    Penympangan-penympangan menjadi sulit terlacak dan lebih sering terjadi yang dapat

merugikan organisasi. banyaknya bidang yang harus dikontrol menyebabkan lemahnya

pengawasan.

7) Timbul persaingan tidak sehat

    Muncul persaingan yang tidak sehat karena masing-masing individu merasa ahli dan

berperan dalam organisasi. Sehingga terkadang timbul rasa ingin lebih hebat dari yang lain

dalam menyelesaikan tugas di depan umum, dengan menghalalkan segala cara. Hal ini

berdampak pada iklim kerja yang tidak sehat.

26

BAB III

KESIMPULAN

Desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur

untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan desain organisasi, maka keadaan perusahaan bisa

terkontrol dan bisa meminimalisir apabila terdapat kendala kedepannya dan bisa memajukan

perusahaan untuk bisa menjadi perusahaan yang unggul dibidangnya. Tetapi tidak luput dari

aturan, dalam mendesain organisasi diperlukan adanya pertimbangan serta pemilihan yang

matang dalam menentukan cara/jenis mendesain organisasinya, tepat/tidak dan dapatkah cara

itu mengimplementasikan tujuan daripada organisasi tersebut nantinya.

Tiga dimensi organisasi meliputi Kompleksitas, Formalisasi dan Sentralisasi.

Kompleksitas terdiri dari diferensisasi horizontal yang berorientasi pada unit-unit dalam suatu

organisasi seperti misalnya departemen. Sedangkan diferensiasi Vertikal berorientasi pada

level (jabatan) dalam suatu organisasi, misalnya saja golongan (pangkat) pada PNS.

Diferensiasi Spasial lebih berorientasi pada lokasi (letak geografis) organisasi tersebut.

Formalisasi, yaitu sejauh mana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan prosedur

untuk mengaturperilaku dari para pegawainya. Sentralisasi, tingkat di mana pengambilan

keputusan dikonsentrasikan pada suatu titik  tunggal di dalam organisasi.

Adapun dimensi-dimensi dalam organisasi terdiri dari Ukuran, Komponen

administratif, Rentang kendali, Spesialisasi, Standardiasasi, Formalisasi, Sentralisasi,

Kompleksitas, Delegasi wewenang, Integrasi, Diferensiasi.

Model desain organisasi terdiri dari Organisasi mekanistik serta Organisasi Organik.

Organisasi mekanistik Yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan

efisiensi tingkat tinggi. Sementara, model organisasi organik yaitu menekankan pada

pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi.

faktor ketika mendesain organisasi, di antar satu yang sangat penting adalah teknologi,

sifat kerja itu sendiri, karakteristik orang yang melakukan kerja, tuntutan lingkungan

organisasi, keperluan untuk menerima dan memproses informasi dari lingkungan tersebut,

dan keseluruhan strategi yang di pilih organisasi untuk berhubungan dengan lingkungan.

27

DAFTAR REFERENSI:

https://ardiiblog.wordpress.com/2013/04/18/desain-organisasi//

http://khampenkkhan.blogspot.com/2013/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26551/4/Chapter%20II.pdf

http://ibugurusejati.blogspot.com/2013/01/struktur-dan-desain-organisasi-modern.html

https://h0404055.wordpress.com/2010/04/02/model-dan-teori-organisasi/

28


Recommended