+ All Categories
Home > Documents > Sistem Organisasi Manajemen

Sistem Organisasi Manajemen

Date post: 02-Feb-2023
Category:
Upload: uts
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
24
Tugas Individu 1 Mata Kuliah : Manajemen Lembaga Informasi Tema : Konsep dan Teori Sistem, Organisasi, dan Manajemen Dosen : Drs. Dian Sinaga M.Si., Nurmaya Prahatmaja S.Sos., Disusun Oleh : Ashri Nooraida Permana 210210120065 DIIP B
Transcript

Tugas Individu 1

Mata Kuliah : Manajemen Lembaga InformasiTema : Konsep dan Teori Sistem, Organisasi,

dan ManajemenDosen : Drs. Dian Sinaga M.Si.,

Nurmaya Prahatmaja S.Sos.,

Disusun Oleh :Ashri Nooraida Permana

210210120065DIIP B

Departemen Ilmu Informasi danPerpustakaan

Fakultas Ilmu KomunikasiUniversitas Padjadjaran

2013Konsep dan Teori Sistem

Definisi Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama melakukan suatu

kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Terdapat

dua pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu:

a. Pendekatan yang menekankan pada prosedur

Prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-

tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang

harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya,

kapan (when) dikerjakan, dan bagaimana (how)

mengerjakannya. Disini, sistem dianggap sebagai suatu

jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. .

(FitzGerald, dalam Jogiyanto, 2005)

b. Pendekatan yang menekankan pada elemen dan atau

komponen sistem

Sistem dianggap sebagai sekumpulan elemen yang saling

berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai suatu

tujuan tertentu. (Cushing, Davis, Murdick, Fuller,

Ross, etc). McLeod (2004: 9) juga menyebutkan bahwa

sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang

terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai

suatu tujuan. Pendekatan ini sifatnya lebih luas dan

lebih banyak diterima oleh berbagai kalangan.

Kunci dari Sistem

a. Terdapat elemen : yang merupakan bagian/

komponen/ subsistem. Seperti alat,

manusia, peraturan, dsb.

b.Terdapat interaksi : yang merupakan suatu hubungan antar

individu

c.Terintegrasi : yang merupakan satu kesatuan

d. Terdapat tujuan : Goal (tujuan ) biasanya

untuk ruang lingkup yang lebih luas,

seperti Sistem bisnis

Objective (sasaran) biasanya untuk ruang

lingkup yang lebih sempit, seperti sistem

akuntansi, sistem produksi, dll.

Karakteristik Sistem

Gambar : Karakteristik Sistem(Sumber: Jogiyanto, 2005)

a. Komponen sistem

Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi atau bekerjasama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat

berupa suatu subsitem atau bagian-bagian dari sistem yang

mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu

fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara

keseluruha.

b. Batas sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara satu

sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan

luarnya. Batas sistem dapat menunjukkan scope sistem

tersebut.

c. Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar sistem adalah segala sesuatu di luar

batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang dapat

bersifat menguntungkan ataupun merugikan. Lingkungan luar

sistem yang menguntungkan yaitu energi dari sistem dan

dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.

Sedangkan lingkungan luar sistem yang merugikan harus

ditahan dan dikendalikan, karena kalau tidak akan

mengganggu kelangsungan hidup sistem.

d. Penghubung sistem (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem lainnya, melalui interface:

- Sumberdaya mengalir dari satu sistem ke sistem

lainnya.

- Output satu subsistem menjadi input bagi lainnya.

- Satu subsistem berintegrasi dengan lainnya membentuk

satu kesatuan.

e. Masukan sistem (input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam

sistem, yang berupa maintenance input, energi yang dimasukan

agar sistem dapat beroperasi, misalnya program komputer.

Dan signal input, energi yang diproses menjadi output,

seperti data.

f. Keluaran sistem (output)

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna

(contohnya: informasi) dan sisa pembuangan (contohnya:

panas dari komputer), dan dapat menjadi input bagi

subsistem lainnya atau kepada supra sistem.

g. Pengolah sistem

Pengolah sistem dapat merubah input menjadi output

(transformasi/ proses).

h. Sasaran sistem

Setiap sistem pasti memiliki tujuan (goal) atau sasaran

(objective). Sasaran sistem menentukan input yang dibutuhkan

dan output yang dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil

bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto H. M (2004 : 687), klasifikasi sistem

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau

ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik

merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses

alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah

sistem yang dirancang oleh manusia, sistem ini melibatkan

interaksi antara manusia dengan mesin.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah

dapat diprediksi.

Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan

pasti. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa

depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur

probabilitas.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan

tidak terpengaruh

dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem

yang berhubungan

dan terpengaruh dengn lingkungan luarnya.

Konsep dan Teori Organisasi

Definisi Organisasi

Organisasi adalah kesatuan susunan yang terdiri dari

sekelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama, yang dapat

dicapai secara lebih efektif dan efisien melalui tindakan

secara bersama-sama, dimana dalam melakukan tindakan itu ada

pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab bagi tiap-tiap

personal yang terlibat didalamnya untuk mencapai tujuan

organisasi.

Pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam,

yaitu organisasi arti statis dan organisasi dalam arti

dinamis.

a. Organisasi Dalam Arti Statis

Organisasi dalam arti statis berarti melihat organisasi

sebagai sesuatu yang tidak bergerak atau diam. Ada

berbagai macam pandangan tentang organisasi dalam arti

statis, diantaranya:

Organisasi dipandang sebagai wadah atau sebagai alat

yang berarti :

- Organisasi sebagai alat pencapaian tujuan yang

ditetapkan sebelumnya,

- Organisasi merupakan wadah daripada sekelompok orang

(group of people) yang mengadakan kerjasama untuk

mencapai tujuan bersama.

- Organisasi sebagai wadah atau tempat di mana

administrasi dan manajemen dijalankan yang

memungkinkan administrasi dan manajemen itu bergerak

sehingga memberi bentuk pada administrasi dan

manajemen.

Organisasi dipandang sebagai jaringan dari hubungan

kerja yang bersifat formal

Organisasi dipandang sebagai saluran hirarki kedudukan

atau jabatan yang ada, yang menggambarkan secara jelas

tentang garis wewenang, garis komando dan garis

tanggungjawab.

Dari pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa organisasi

dalam arti statis berarti organisasi merupakan wadah atau

tempat kegiatan administrasi dan manajemen berlangsung

dengan gambaran yang jelas tentang saluran hirarki

daripada kedudukan, jabatan wewenang, garis komando dan

tanggungjawab.

b. Organisasi Dalam Arti Dinamis

Memandang organisasi sebagai organisme yang dinamis

berarti memandang suatu organ yang hidup. Organisasi

tidak hanya dari segi bentuk dan wujudnya, tetapi juga

melihat organisasi itu dari segi isinya. Isi daripada

organisasi adalah sekelompok orang-orang yang melakukan

kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain

organisasi dalam arti dinamis berarti menyoroti aktivitas

atau kegiatan yang ada didalam organisasi, serta segala

macam aspek yang berhubungan dengan usaha pencapaian

tujuan yang hendak dicapai.

Terdapat berbagai pandangan tentang organisasi dalam arti

dinamis, diantaranya:

Organisasi dalam arti dinamis berarti organisasi itu

selalu bergerak mengadakan pembagian tugas atau

pekerjaan sesuai dengan sistem yang telah ditentukan

serta sesuai pula dengan lingkup daripada organisasi

itu.

Organisasi dalam arti dinamis berarti memandang

organisasi itu dari segi isinya, yaitu sekelompok orang

yang melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan

bersama. Jadi organisasi dalam arti dinamis menyoroti

unsur manusia yang ada di dalamnya.

Organisasi dalam arti dinamis selalu diharapkan kepada

dua macam kemungkinan, yaitu:

Kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang, yang

berarti organisasi selalu bergerak untuk tumbuh dan

berkembang sesuai tuntutan zaman.

Kemungkinan organisasi itu akan mati. Hal ini

merupakan ancaman dan tantangan yang mau tidak mau

harus dapat diatasi.

Dari pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa organisasi

dalam arti dinamis merupakan proses kerjasama antara

orang-orang yang tergabung didalamnya. Organisasi itu

selalu bergerak, tumbuh dan berkembang untuk

mempertahankan eksistensinya.

Untuk mencapai tujuan organisasi, terdapat berbagai

proses yang harus dilalui. Langkah-langkah dari proses itu

berupa perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

pemberian motivasi (motivating), pengawasan (controlling) dan

pengambilan keputusan (decision making). Proses tersebut disebut

sebagai fungsi manajemen, sehingga organisasi dalam arti

dinamis disebut pula organisasi sebagai fungsi, yaitu

organisasi yang memberi kemungkinan manajemen untuk bergerak.

Konsep Organisasi

Organisasi dapat didefinisikan sebagai koordinasi

sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Pada perusahaan

yang besar tujuan yang besar dibagi lagi dalam beberapa

tujuan yang lebih kecil agar lebih mudah dikelola. Bahkan

tujuan yang lebih kecil tadi masih dapat dibagi lagi ke dalam

sub-sub tujuan. Bentuk ini disebut Struktur Hirarki

Gambar : Struktur Hirarki

Dalam suatu organisasi dikenal adanya tingkatan supervisi

dan rentang pengawasan.

a. Tingkatan supervisi : menunjukkan banyaknya jenjang

antara manajemen tingkat atas sampai dengan manajemen

yang paling bawah.

b. Rentang pengawasan : menunjukkan bawahan yang harus

melapor kepada manajemen.

c. Sentralisasi : Pengambilan keputusan yang diserahkan

kepada manajer tingkat atas.

d. Desentralisasi : Pengambilan keputusan sebagian

diserahkan kepada manajer tingkat di bawahnya

Ciri-Ciri Organisasi

a. Lembaga sosial yang terdiri atas kumpulan orang dengan

berbagai pola interaksi yang ditetapkan.

b. Dikembangkan untuk mencapai tujuan

c. Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun

d. Instrumen sosial yang mempunyai batasan yang secara

relatif dapat diidentifikasi.

Bentuk-Bentuk Organisasi

a. Bentuk Jalur

Bentuk organisasi jalur adalah bentuk yang menunjukan

adanya garis komando sentral dari atasan kepada bawahan.

Dimana bawahan harus menyampaikan pertanggungan jawab

sesuai garis komando yang ditetapkan. Setiap pimpinan

memberi perintah kepada bawahannya masing-masing sesuai

dengan jalurnya, atau setiap bawahan harus bertanggung

jawab langsung kepada atasan yang memberi komando. Pada

organisasi bentuk jalur, pimpinan mempunyai kewenangan

melimpahkan sebagian kekuasaannya kepada bawahannya, atau

kepada satuan-satuan organisasi yang ada dibawahnya,

sehingga pemimpin tidak perlu langsung berhubungan dengan

bawahannya. Bawahan terdekat dengan pimpinan diberi

kewenangan untuk memberi perintah kepada bawahannya lagi,

sehingga terbentuk jaringan komando yang berantai dan

membentuk hirarki jaringan birokrasi.

b. Bentuk organisasi lini dan staff

Bentuk organisasi garis (line organization) dan staf adalah

bentuk organisasi dimana pimpinan mempunyai staff sebagai

pembantu yang tidak memiliki kewenangan memberi komando.

Staf tidak memiliki bawahan, jika staf akan memberi

perintah kepada bawahan harus melalui pimpinan terlebih

dahulu, atau mengatasnamakannya atas seizin pimpinan.

Staf dapat berarti tangan kanan, pembantu pimpinan, ia

merupakan orang yang dipercayai atasan dalam bidang

keahliannya. Staf berfungsi sebagai pembantu pimpinan

yang memberi masukan kepada pimpinan sesuai keahliannya.

Kalaupun ada hubungan antara staf dan bawahan biasanya

bersifat koordinatif dan konsultatif, bukan komando.

Pimpinan bisa langsung memberi komando kepada bawahan

tanpa melalui staf, dan bawahan yang diperintah langsung

menyampaikan pertanggungan jawab kepada atasannya tanpa

melalui staf.

c. Bentuk organisasi fungsional

Bentuk organisasi fungsional adalah organisasi yang

mendasarkan kepada keahlian. Sebagian wewenang dari pucuk

pimpinan dilimpahkan kepada satuan organisasi yang ada

dibawahnya sesuai dengan fungsinya sebagai staf, atau

pimpinan mempunyai unit pada organisasi bawahan sebagai

pelaksanan yang sesuai dengan bidang kerjanya. Staf

mempunyai kewenangan memberi perintah kepada bawahan

sebagai pelaksana sesuai dengan fungsi atau keahliannya.

Tiap-tiap staf mempunyai fungsi tersendiri yang dipimpin

oleh seorang ahli dibidangnya dan pimpinan melimpahkan

wewenang kepada staf pelaksana dalam bidang tertentu

sesuai keahliannya.

Jenis-Jenis Organisasi

Organisasi Sebagai Suatu Sistem

Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang saling

berhubungan dan saling bergantung yang diatur sedemikian rupa

sehingga menghasilkan suatu kesatuan (Stephen P. Robbins,

1994: 11). Dalam sebuah sistem, fungsi-fungsi khusus

didefferensiasikan dan menggantikan pola umum yang bermaacam-

macam. Sebagaimana dalam organisasi terdapat divisi,

departemen, dan unit lainnya yang dipisahkan untuk

melaksanakan aktifivitas khusus. Agar dapat mempertahankan

kesatuan diantara bagian-bagian yang didefferensiasi dan

keseluruhan bentuk yang lengkap, setiap sistem mempunyai

proses integrasi timbal balik. Dalam organisasi, integrasi ini

dicapai melalui perangkat-perangkat seperti tingkatan hirarki

yang dikoordinasi, supervisi langsung, dan peraturan serta

kebijakan. Sistem membutuhkan diferensiasi untuk

mengidentifikasi sub-sub bagian organisasi dan integrasi untuk

memastikan bahwa sistem tidak terpecah menjadi elemen-elemen

yang terpisah dari sistem organisasi.

Berdasarkan Tingkat Kepastian StrukturOrganisasi FormalOrganisasi Informal

Peranan Individu dalam Organisasi

Menurut Barnard, terdapat tiga elemen peranan individu

dalam organisasi, yaitu:

a. Kemauan untuk bekerjasama.

Setiap individu dalam organisasi tersebut tidak

mempunyai intensitas kemauan yang sama untuk

bekerjasama, bahkan kebanyakan dari individu tidak

mempunyai kemauan untuk bekerjasama. Kemauan untuk

bekerjasama tergantung pada kepuasan yang diperoleh

individu tersebut dalam hasil kerjasama dalam bentuk

imbalan yang diberikan organisasi

b. Tujuan yang ingin dicapai

Kemauan untuk bekerjasama tidak dapat dikembangkan

kalau tidak ada tujuan yang jelas dengan sendirinya.

Tujuan merupakan elemen penting dalam organisasi

c. Komunikasi

Yang merupakan sarana untuk mengadakan koordinasi antar

berbagai subsistem dalam organisasi.

Konsep dan Teori Manajemen

Definisi Manajemen

Menurut G.R Terry, manajemen merupakan suatu proses

perencanaan, pengorganisasian, penggiatan, dan pengawasan

yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran

yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia

dan sumber-sumber lainnya. McFarland (1979) juga mengemukakan

empat pengertian manajemen yang biasa digunakan dalam

kehidupan sehari-hari, diantaranya:

a. Manajemen berupa proses-proses pengorganisasian, yang

berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

penggiatan dan pengevaluasian.

b. Manajemen berarti karir atau jabatan.

c. Manajemen berarti kelompok orang yang bertanggungjawab

dalam menjalankan sebuah organisasi.

d. Manajemen merupakan sebuah ilmu atau seni untuk

mengatur orang lain.

Konsep Manajemen

1. Konsep Manajemen Klasik

Konsep ini mempelajari manajemen secara ilmiah

berdasarkan prinsip spesialisasi, sentralisasi,

formalitas dan sistem hirarki yang kuat berkaitan dengan

wewenang, pengawasan, untuk meningkatkan efisiensi dan

produktivitas. Terdapat dua kelompok, yaitu:

a. Scientific Management Approach

Menurut Federick W. Taylor, prinsip dasarnya adalah:

Menentukan metode terbaik untuk melaksanakan tiap

tugas dengan dasar ilmiah.

Seleksi secara ilmiah sehingga setiap pekerja akan

diberikan tanggung jawab untuk tugas yang lebih

cocok.

Pendidikan dan pengembangan karyawan secara ilmiah.

Kerjasama antara pihak manajemen dan karyawan.

Menggunakan sistem upah yang berbeda berdasar

produktivitasnya.

b. Administrative Management Approach

Henry Fayol memberikan perhatian pada manajemen

organisasi secara keseluruhan dan mendefinisikan

fungsi manajemen yaitu planning, organizing,

commanding, coordinating, controlling. Ia mengemukakan

14 prinsip manajemen, yaitu pembagian kerja, wewenang,

disiplin, kesatuan komando, kesatuan arah - unity of

deriction, subordination of the individual, renumerisasi,

sentralisasi, hirarkhi, order, keadilan, stabilitas

personil, inisiatif, esprit de corps.

2. Konsep Manajemen Behavioristik

Pendekatan ini menekankan bahwa manajemen akan efektif

apabila ada pemahaman tentang pekerja - lebih

berorientasi pada manusia sebagai pelaku. Beberapa konsep

behavioristik, antara lain:

a. Human Relations

Kontribusi dan pendekatan Human Relations:

Penyempurnaan pendekatan klasik yang menganggap

bahwa produktivitas semata persoalan mekanis.

Menunjukkan pentingnya manager style dan memberikan

perhatian pada teaching people management skills daripada

teaching technical skills.

Mendorong perhatian pada group dynamic.

b. Behavioral Science Approach

Pendekatan ini yakin bahwa self actualizing man adalah

konsep yang lebih akurat untuk menerangkan motivasi

manusia dan mencoba mengintegrasikannya dengan

organisasi.

Menurut Maslow, individu mempunyai 5 kebutuhan dasar

yaitu physical needs, security needs, social needs, esteem needs,

dan self actualization needs. Kebutuhan tersebut akan

menimbulkan suatu keinginan untuk memenuhinya.

Organisasi perlu mengenali kebutuhan tersebut dan

berusaha untuk memenuhinya agar timbul kepuasan.

3. Konsep System Model

a. Teori Contingency

Teori ini menyatakan bahwa tidak ada satu sistem

manajemen yang optimum, sistem tergantung pada tingkat

perubahan lingkungannya. Sistem ini disebut sistem

organik (sebagai lawan sistem mekanistik). Ciri-ciri

dari sistem ini adalah:

Substansinya berupa manusia bukan tugas.

Kurang menekankan hirarki

Struktur saling berhubungan, fleksibel, dalam bentuk

kelompok

Kebersamaan dalam nilai, kepercayaan dan norma

Pengendalian diri sendiri, penyesuaian bersama

b. Model Open Systems

Asumsi yang dikembangkan adalah dalam model ini

adalah:

Saling ketergantungan

Keterbukaan, memberi reaksi atas penaruh lingkungan

Totalitas gugus

Rasional

Obyektivitas

Pentingnya kerjasama dan group yang kompak

Model ini juga mengandung 3 aspek pokok, yaitu:

Organisasi adalah suatu sistem, yaitu suatu

rangkaian bagian yang saling berhubungan. Sistem

tersebut ditentukan oleh cara bagaimana bagian-

bagian tersebut saling berhubungan.

Sistem terbuka, artinya beroperasi dalam suatu

lingkungan yang dinamis. Sifat dari lingkungan

menentukan sifat dari sistem dan kelangsungan

hidupnya.

Tugas manajerial adalah mendiagnosa sifat lingkungan

dan memilih bentuk organisasi yang sesuai.

4. Konsep Manajemen Network

Asumsi dasar dari konsep manajemen network adalah:

Discontinuity secara sosial, ekonomis, dan teknologi

Loosely coupled organizations, adalah organisasi terbagi dalam

unit yang kecil dan longgar.

Loose coupling, adalah situasi dimana unsur organisasi

responsif satu sama lain, tetapi tetap dipertahankan

terpisah dan mempunyai identitas sendiri.

Synergies and alliances, unit membentuk networks dan alliances di

dalam dan di luar organisasi untuk mencapai synergies

yang lebih tinggi.

Collaborative, ditandai dengan kultur yang memberi nilai

tinggi untuk individu yang mandiri, proaktif, empowered,

dan collaborative.

The management of meaning, mission and vision for shared values, goals,

and beliefs, mencerminkan visi bersama dari organisasi dan

misi yang diterima bersama.

Transformational leadership, memerlukan pola kepemimpinan

yang dapat mengadakan transformasi dan pola perubahan.

Dari asumsi-asumsi tersebut, terbentuklah suatu model

integratif organisasi yang disesuaikan dengan kondisi

yang dihadapi organisasi tersebut.

Teori Manajemen

1. Aliran klasik

Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-

fungsi manajemennya.

Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada

penerapan fungsi-fungsi tersebut.

2. Aliran perilaku

Aliran ini disebut juga aliran manajemen hubungan

manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek

manusia dan perlunya manajemen untuk memahami manusia.

3. Aliran manajemen Ilmiah

Aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika

untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini,

pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat

berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.

4. Aliran analisis sistem

Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang

berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan

teorinya.

5. Aliran manajemen berdasarkan hasil

Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama

kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini

memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai

bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.

6. Aliran manajemen mutu

Aliran manajemen berdasarkan pada kualitas produksi dan

jasa pelyanan .

Unsur-Unsur Manajemen

Unsur-unsur manajemen (tools of management) meliputi:

a. Men, yaitu sumber daya manusia organisasi, eksekutif

dan operatif.

b. Money, yaitu dana operasional untuk mencapai tujuan.

c. Methode, yaitu cara-cara untuk mencapai tujuan.

d. Materials, yaitu bahan-bahan untuk mencapai tujuan.

e. Machines, yaitu mesin/alat untuk mencapai tujuan.

f. Market, yaitu pasar untuk menjual barang/jasa.

Tipe-Tipe Manajemen

Tipe-tipe manajemen menurut Harbison dan Myers:

1. Patrimonial Management

Terdapat apabila suatu perusahaan dimiliki oleh sebuah

keluarga dan kedudukan-kedudukan yang penting dalam

hirarki perusahaan dikuasai oleh anggota-anggota

keluarga tersebut.

2. Political Management

Suatu bentuk manajemen dimana kedudukan-kedudukan

penting dan pokok dalam organisasi dipegang oleh mereka

yang mempunyai hubungan-hubungan politik berdasarkan

atas loyalitas pada suatu partai politik tertentu.

3. Profesional Management

Kedudukan yang strategis dan penting diserahkan kepada

mereka yang telah memberikan bukti akan kecakapannya,

kapasitas, kesanggupan, keahlian atau dengan perkataan

lain atas dasar jasa dan hasil yang mereka berikan

kepada perusahaan.

Fungsi Manajemen

Menurut Dessler (1996), fungsi-fungsi dari manajemen

adalah:

a. Planning, meliputi penentuan tujuan, tindakan,

pengembangan aturan dan prosedur-prosedur, pengembangan

rencana dan melakukan prediksi.

b. Organizing, meliputi pemberian tugas, bagian-bagian,

pendelegasian wewenang, dan mengkoordinir pekerjaan.

c. Staffing, meliputi rekruitmen karyawan, pelatihan dan

pengembangan.

d. Leading, mencakup pemberian perintah, menjaga motivasi

dan semangat kerja karyawan.

e. Controlling, menentukan standar, melakukan perbaikan bila

diperlukan.

Hubungan antara Sistem, Organisasi, dan

Manajemen

Dapat disimpulkan, bahwa manajemen merupakan sarana untuk

mencapai tujuan organisasi. Tanpa manajemen, sebuah organisasi

tidak akan berjalan dengan baik, dan tujuan dari organisasi

tersebut akan sulit dicapai. Karena itulah manajemen perlu

untuk diterapkan pada setiap organisasi.

Untuk melakukan kegiatan pengelolaannya, manajemen

memerlukan sistem. Dengan terdapatnya elemen-elemen yang

terdapat pada sistem, maka hal yang diinginkan manajemen yang

merupakan tujuan dari organisasi akan terlaksana dan tercapai.

Oleh karena itu sistem, organisasi, dan manajemen

memiliki hubungan keterkaitan yang erat. Organisasi memerlukan

manajemen untuk mencapai tujuannya, dan manajemen memerlukan

sistem untuk melakukan kegiatan pengelolaannya tersebut.

Gambar: Keterkaitan antara sistem, organisasi, dan manajemen

Sumber Referensi

Furqon, Chairul. “Konsep Sistem”http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/197207152003121-CHAIRUL_FURQON/002._SIM-konsep_sistem.pdf(Diakses pada 6 Oktober 2013)

Kurniasih, Rini, dkk. “ Konsep dasar organisasi : Definisi, Tujuan, dan Proses”http://rinikurniasih11.files.wordpress.com/2012/05/makalah-profdik.pdf

(Diakses pada 6 Oktober 2013)

Sumangelipu , Andi. “Teori dan Perspektif Organisasi”http://xa.yimg.com/kq/groups/25103345/868618104/name/Presentasi+Teori+Organisasi+%26+Perspektif(ver2003).ppt(Diakses pada 6 Oktober 2013)

http://digilib.unila.ac.id/96/4/I_Gede_Ariawan_BAB_II.pdf(Diakses pada 6 Oktober 2013)

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_bisnis/Bab_2.pdf

(Diakses pada 6 Oktober 2013)

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/442/jbptunikompp-gdl-hambalinim-22097-3-babii.pdf

(Diakses pada 6 Oktober 2013)

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197907122005011-NURDIN/HAND_OUT_TEORI_ORGANISASI.pdf(Diakses pada 6 Oktober 2013)

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab%202_09-240.pdf

(Diakses pada 6 Oktober 2013)

http://repository.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/921/bab2.pdf

(Diakses pada 6 Oktober 2013)

http://s_tiwi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17350/MINGGU_3.doc

(Diakses pada 6 Oktober 2013)

http://umita.ac.id/KONSEP%20MANAJEMEN%20MM%20UMT.ppt(Diakses pada 6 Oktober 2013)


Recommended