Tugas Individu 1
Mata Kuliah : Manajemen Lembaga InformasiTema : Konsep dan Teori Sistem, Organisasi,
dan ManajemenDosen : Drs. Dian Sinaga M.Si.,
Nurmaya Prahatmaja S.Sos.,
Disusun Oleh :Ashri Nooraida Permana
210210120065DIIP B
Departemen Ilmu Informasi danPerpustakaan
Fakultas Ilmu KomunikasiUniversitas Padjadjaran
2013Konsep dan Teori Sistem
Definisi Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama melakukan suatu
kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Terdapat
dua pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu:
a. Pendekatan yang menekankan pada prosedur
Prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-
tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang
harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya,
kapan (when) dikerjakan, dan bagaimana (how)
mengerjakannya. Disini, sistem dianggap sebagai suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. .
(FitzGerald, dalam Jogiyanto, 2005)
b. Pendekatan yang menekankan pada elemen dan atau
komponen sistem
Sistem dianggap sebagai sekumpulan elemen yang saling
berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. (Cushing, Davis, Murdick, Fuller,
Ross, etc). McLeod (2004: 9) juga menyebutkan bahwa
sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai
suatu tujuan. Pendekatan ini sifatnya lebih luas dan
lebih banyak diterima oleh berbagai kalangan.
Kunci dari Sistem
a. Terdapat elemen : yang merupakan bagian/
komponen/ subsistem. Seperti alat,
manusia, peraturan, dsb.
b.Terdapat interaksi : yang merupakan suatu hubungan antar
individu
c.Terintegrasi : yang merupakan satu kesatuan
d. Terdapat tujuan : Goal (tujuan ) biasanya
untuk ruang lingkup yang lebih luas,
seperti Sistem bisnis
Objective (sasaran) biasanya untuk ruang
lingkup yang lebih sempit, seperti sistem
akuntansi, sistem produksi, dll.
Karakteristik Sistem
Gambar : Karakteristik Sistem(Sumber: Jogiyanto, 2005)
a. Komponen sistem
Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi atau bekerjasama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat
berupa suatu subsitem atau bagian-bagian dari sistem yang
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruha.
b. Batas sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara satu
sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem dapat menunjukkan scope sistem
tersebut.
c. Lingkungan luar sistem (environment)
Lingkungan luar sistem adalah segala sesuatu di luar
batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang dapat
bersifat menguntungkan ataupun merugikan. Lingkungan luar
sistem yang menguntungkan yaitu energi dari sistem dan
dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.
Sedangkan lingkungan luar sistem yang merugikan harus
ditahan dan dikendalikan, karena kalau tidak akan
mengganggu kelangsungan hidup sistem.
d. Penghubung sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem lainnya, melalui interface:
- Sumberdaya mengalir dari satu sistem ke sistem
lainnya.
- Output satu subsistem menjadi input bagi lainnya.
- Satu subsistem berintegrasi dengan lainnya membentuk
satu kesatuan.
e. Masukan sistem (input)
Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam
sistem, yang berupa maintenance input, energi yang dimasukan
agar sistem dapat beroperasi, misalnya program komputer.
Dan signal input, energi yang diproses menjadi output,
seperti data.
f. Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna
(contohnya: informasi) dan sisa pembuangan (contohnya:
panas dari komputer), dan dapat menjadi input bagi
subsistem lainnya atau kepada supra sistem.
g. Pengolah sistem
Pengolah sistem dapat merubah input menjadi output
(transformasi/ proses).
h. Sasaran sistem
Setiap sistem pasti memiliki tujuan (goal) atau sasaran
(objective). Sasaran sistem menentukan input yang dibutuhkan
dan output yang dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil
bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto H. M (2004 : 687), klasifikasi sistem
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau
ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses
alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah
sistem yang dirancang oleh manusia, sistem ini melibatkan
interaksi antara manusia dengan mesin.
3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah
dapat diprediksi.
Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan
pasti. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan
tidak terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan
dan terpengaruh dengn lingkungan luarnya.
Konsep dan Teori Organisasi
Definisi Organisasi
Organisasi adalah kesatuan susunan yang terdiri dari
sekelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama, yang dapat
dicapai secara lebih efektif dan efisien melalui tindakan
secara bersama-sama, dimana dalam melakukan tindakan itu ada
pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab bagi tiap-tiap
personal yang terlibat didalamnya untuk mencapai tujuan
organisasi.
Pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu organisasi arti statis dan organisasi dalam arti
dinamis.
a. Organisasi Dalam Arti Statis
Organisasi dalam arti statis berarti melihat organisasi
sebagai sesuatu yang tidak bergerak atau diam. Ada
berbagai macam pandangan tentang organisasi dalam arti
statis, diantaranya:
Organisasi dipandang sebagai wadah atau sebagai alat
yang berarti :
- Organisasi sebagai alat pencapaian tujuan yang
ditetapkan sebelumnya,
- Organisasi merupakan wadah daripada sekelompok orang
(group of people) yang mengadakan kerjasama untuk
mencapai tujuan bersama.
- Organisasi sebagai wadah atau tempat di mana
administrasi dan manajemen dijalankan yang
memungkinkan administrasi dan manajemen itu bergerak
sehingga memberi bentuk pada administrasi dan
manajemen.
Organisasi dipandang sebagai jaringan dari hubungan
kerja yang bersifat formal
Organisasi dipandang sebagai saluran hirarki kedudukan
atau jabatan yang ada, yang menggambarkan secara jelas
tentang garis wewenang, garis komando dan garis
tanggungjawab.
Dari pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa organisasi
dalam arti statis berarti organisasi merupakan wadah atau
tempat kegiatan administrasi dan manajemen berlangsung
dengan gambaran yang jelas tentang saluran hirarki
daripada kedudukan, jabatan wewenang, garis komando dan
tanggungjawab.
b. Organisasi Dalam Arti Dinamis
Memandang organisasi sebagai organisme yang dinamis
berarti memandang suatu organ yang hidup. Organisasi
tidak hanya dari segi bentuk dan wujudnya, tetapi juga
melihat organisasi itu dari segi isinya. Isi daripada
organisasi adalah sekelompok orang-orang yang melakukan
kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain
organisasi dalam arti dinamis berarti menyoroti aktivitas
atau kegiatan yang ada didalam organisasi, serta segala
macam aspek yang berhubungan dengan usaha pencapaian
tujuan yang hendak dicapai.
Terdapat berbagai pandangan tentang organisasi dalam arti
dinamis, diantaranya:
Organisasi dalam arti dinamis berarti organisasi itu
selalu bergerak mengadakan pembagian tugas atau
pekerjaan sesuai dengan sistem yang telah ditentukan
serta sesuai pula dengan lingkup daripada organisasi
itu.
Organisasi dalam arti dinamis berarti memandang
organisasi itu dari segi isinya, yaitu sekelompok orang
yang melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan
bersama. Jadi organisasi dalam arti dinamis menyoroti
unsur manusia yang ada di dalamnya.
Organisasi dalam arti dinamis selalu diharapkan kepada
dua macam kemungkinan, yaitu:
Kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang, yang
berarti organisasi selalu bergerak untuk tumbuh dan
berkembang sesuai tuntutan zaman.
Kemungkinan organisasi itu akan mati. Hal ini
merupakan ancaman dan tantangan yang mau tidak mau
harus dapat diatasi.
Dari pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa organisasi
dalam arti dinamis merupakan proses kerjasama antara
orang-orang yang tergabung didalamnya. Organisasi itu
selalu bergerak, tumbuh dan berkembang untuk
mempertahankan eksistensinya.
Untuk mencapai tujuan organisasi, terdapat berbagai
proses yang harus dilalui. Langkah-langkah dari proses itu
berupa perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pemberian motivasi (motivating), pengawasan (controlling) dan
pengambilan keputusan (decision making). Proses tersebut disebut
sebagai fungsi manajemen, sehingga organisasi dalam arti
dinamis disebut pula organisasi sebagai fungsi, yaitu
organisasi yang memberi kemungkinan manajemen untuk bergerak.
Konsep Organisasi
Organisasi dapat didefinisikan sebagai koordinasi
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Pada perusahaan
yang besar tujuan yang besar dibagi lagi dalam beberapa
tujuan yang lebih kecil agar lebih mudah dikelola. Bahkan
tujuan yang lebih kecil tadi masih dapat dibagi lagi ke dalam
sub-sub tujuan. Bentuk ini disebut Struktur Hirarki
Gambar : Struktur Hirarki
Dalam suatu organisasi dikenal adanya tingkatan supervisi
dan rentang pengawasan.
a. Tingkatan supervisi : menunjukkan banyaknya jenjang
antara manajemen tingkat atas sampai dengan manajemen
yang paling bawah.
b. Rentang pengawasan : menunjukkan bawahan yang harus
melapor kepada manajemen.
c. Sentralisasi : Pengambilan keputusan yang diserahkan
kepada manajer tingkat atas.
d. Desentralisasi : Pengambilan keputusan sebagian
diserahkan kepada manajer tingkat di bawahnya
Ciri-Ciri Organisasi
a. Lembaga sosial yang terdiri atas kumpulan orang dengan
berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
b. Dikembangkan untuk mencapai tujuan
c. Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
d. Instrumen sosial yang mempunyai batasan yang secara
relatif dapat diidentifikasi.
Bentuk-Bentuk Organisasi
a. Bentuk Jalur
Bentuk organisasi jalur adalah bentuk yang menunjukan
adanya garis komando sentral dari atasan kepada bawahan.
Dimana bawahan harus menyampaikan pertanggungan jawab
sesuai garis komando yang ditetapkan. Setiap pimpinan
memberi perintah kepada bawahannya masing-masing sesuai
dengan jalurnya, atau setiap bawahan harus bertanggung
jawab langsung kepada atasan yang memberi komando. Pada
organisasi bentuk jalur, pimpinan mempunyai kewenangan
melimpahkan sebagian kekuasaannya kepada bawahannya, atau
kepada satuan-satuan organisasi yang ada dibawahnya,
sehingga pemimpin tidak perlu langsung berhubungan dengan
bawahannya. Bawahan terdekat dengan pimpinan diberi
kewenangan untuk memberi perintah kepada bawahannya lagi,
sehingga terbentuk jaringan komando yang berantai dan
membentuk hirarki jaringan birokrasi.
b. Bentuk organisasi lini dan staff
Bentuk organisasi garis (line organization) dan staf adalah
bentuk organisasi dimana pimpinan mempunyai staff sebagai
pembantu yang tidak memiliki kewenangan memberi komando.
Staf tidak memiliki bawahan, jika staf akan memberi
perintah kepada bawahan harus melalui pimpinan terlebih
dahulu, atau mengatasnamakannya atas seizin pimpinan.
Staf dapat berarti tangan kanan, pembantu pimpinan, ia
merupakan orang yang dipercayai atasan dalam bidang
keahliannya. Staf berfungsi sebagai pembantu pimpinan
yang memberi masukan kepada pimpinan sesuai keahliannya.
Kalaupun ada hubungan antara staf dan bawahan biasanya
bersifat koordinatif dan konsultatif, bukan komando.
Pimpinan bisa langsung memberi komando kepada bawahan
tanpa melalui staf, dan bawahan yang diperintah langsung
menyampaikan pertanggungan jawab kepada atasannya tanpa
melalui staf.
c. Bentuk organisasi fungsional
Bentuk organisasi fungsional adalah organisasi yang
mendasarkan kepada keahlian. Sebagian wewenang dari pucuk
pimpinan dilimpahkan kepada satuan organisasi yang ada
dibawahnya sesuai dengan fungsinya sebagai staf, atau
pimpinan mempunyai unit pada organisasi bawahan sebagai
pelaksanan yang sesuai dengan bidang kerjanya. Staf
mempunyai kewenangan memberi perintah kepada bawahan
sebagai pelaksana sesuai dengan fungsi atau keahliannya.
Tiap-tiap staf mempunyai fungsi tersendiri yang dipimpin
oleh seorang ahli dibidangnya dan pimpinan melimpahkan
wewenang kepada staf pelaksana dalam bidang tertentu
sesuai keahliannya.
Jenis-Jenis Organisasi
Organisasi Sebagai Suatu Sistem
Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang saling
berhubungan dan saling bergantung yang diatur sedemikian rupa
sehingga menghasilkan suatu kesatuan (Stephen P. Robbins,
1994: 11). Dalam sebuah sistem, fungsi-fungsi khusus
didefferensiasikan dan menggantikan pola umum yang bermaacam-
macam. Sebagaimana dalam organisasi terdapat divisi,
departemen, dan unit lainnya yang dipisahkan untuk
melaksanakan aktifivitas khusus. Agar dapat mempertahankan
kesatuan diantara bagian-bagian yang didefferensiasi dan
keseluruhan bentuk yang lengkap, setiap sistem mempunyai
proses integrasi timbal balik. Dalam organisasi, integrasi ini
dicapai melalui perangkat-perangkat seperti tingkatan hirarki
yang dikoordinasi, supervisi langsung, dan peraturan serta
kebijakan. Sistem membutuhkan diferensiasi untuk
mengidentifikasi sub-sub bagian organisasi dan integrasi untuk
memastikan bahwa sistem tidak terpecah menjadi elemen-elemen
yang terpisah dari sistem organisasi.
Berdasarkan Tingkat Kepastian StrukturOrganisasi FormalOrganisasi Informal
Peranan Individu dalam Organisasi
Menurut Barnard, terdapat tiga elemen peranan individu
dalam organisasi, yaitu:
a. Kemauan untuk bekerjasama.
Setiap individu dalam organisasi tersebut tidak
mempunyai intensitas kemauan yang sama untuk
bekerjasama, bahkan kebanyakan dari individu tidak
mempunyai kemauan untuk bekerjasama. Kemauan untuk
bekerjasama tergantung pada kepuasan yang diperoleh
individu tersebut dalam hasil kerjasama dalam bentuk
imbalan yang diberikan organisasi
b. Tujuan yang ingin dicapai
Kemauan untuk bekerjasama tidak dapat dikembangkan
kalau tidak ada tujuan yang jelas dengan sendirinya.
Tujuan merupakan elemen penting dalam organisasi
c. Komunikasi
Yang merupakan sarana untuk mengadakan koordinasi antar
berbagai subsistem dalam organisasi.
Konsep dan Teori Manajemen
Definisi Manajemen
Menurut G.R Terry, manajemen merupakan suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, penggiatan, dan pengawasan
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya. McFarland (1979) juga mengemukakan
empat pengertian manajemen yang biasa digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, diantaranya:
a. Manajemen berupa proses-proses pengorganisasian, yang
berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
penggiatan dan pengevaluasian.
b. Manajemen berarti karir atau jabatan.
c. Manajemen berarti kelompok orang yang bertanggungjawab
dalam menjalankan sebuah organisasi.
d. Manajemen merupakan sebuah ilmu atau seni untuk
mengatur orang lain.
Konsep Manajemen
1. Konsep Manajemen Klasik
Konsep ini mempelajari manajemen secara ilmiah
berdasarkan prinsip spesialisasi, sentralisasi,
formalitas dan sistem hirarki yang kuat berkaitan dengan
wewenang, pengawasan, untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas. Terdapat dua kelompok, yaitu:
a. Scientific Management Approach
Menurut Federick W. Taylor, prinsip dasarnya adalah:
Menentukan metode terbaik untuk melaksanakan tiap
tugas dengan dasar ilmiah.
Seleksi secara ilmiah sehingga setiap pekerja akan
diberikan tanggung jawab untuk tugas yang lebih
cocok.
Pendidikan dan pengembangan karyawan secara ilmiah.
Kerjasama antara pihak manajemen dan karyawan.
Menggunakan sistem upah yang berbeda berdasar
produktivitasnya.
b. Administrative Management Approach
Henry Fayol memberikan perhatian pada manajemen
organisasi secara keseluruhan dan mendefinisikan
fungsi manajemen yaitu planning, organizing,
commanding, coordinating, controlling. Ia mengemukakan
14 prinsip manajemen, yaitu pembagian kerja, wewenang,
disiplin, kesatuan komando, kesatuan arah - unity of
deriction, subordination of the individual, renumerisasi,
sentralisasi, hirarkhi, order, keadilan, stabilitas
personil, inisiatif, esprit de corps.
2. Konsep Manajemen Behavioristik
Pendekatan ini menekankan bahwa manajemen akan efektif
apabila ada pemahaman tentang pekerja - lebih
berorientasi pada manusia sebagai pelaku. Beberapa konsep
behavioristik, antara lain:
a. Human Relations
Kontribusi dan pendekatan Human Relations:
Penyempurnaan pendekatan klasik yang menganggap
bahwa produktivitas semata persoalan mekanis.
Menunjukkan pentingnya manager style dan memberikan
perhatian pada teaching people management skills daripada
teaching technical skills.
Mendorong perhatian pada group dynamic.
b. Behavioral Science Approach
Pendekatan ini yakin bahwa self actualizing man adalah
konsep yang lebih akurat untuk menerangkan motivasi
manusia dan mencoba mengintegrasikannya dengan
organisasi.
Menurut Maslow, individu mempunyai 5 kebutuhan dasar
yaitu physical needs, security needs, social needs, esteem needs,
dan self actualization needs. Kebutuhan tersebut akan
menimbulkan suatu keinginan untuk memenuhinya.
Organisasi perlu mengenali kebutuhan tersebut dan
berusaha untuk memenuhinya agar timbul kepuasan.
3. Konsep System Model
a. Teori Contingency
Teori ini menyatakan bahwa tidak ada satu sistem
manajemen yang optimum, sistem tergantung pada tingkat
perubahan lingkungannya. Sistem ini disebut sistem
organik (sebagai lawan sistem mekanistik). Ciri-ciri
dari sistem ini adalah:
Substansinya berupa manusia bukan tugas.
Kurang menekankan hirarki
Struktur saling berhubungan, fleksibel, dalam bentuk
kelompok
Kebersamaan dalam nilai, kepercayaan dan norma
Pengendalian diri sendiri, penyesuaian bersama
b. Model Open Systems
Asumsi yang dikembangkan adalah dalam model ini
adalah:
Saling ketergantungan
Keterbukaan, memberi reaksi atas penaruh lingkungan
Totalitas gugus
Rasional
Obyektivitas
Pentingnya kerjasama dan group yang kompak
Model ini juga mengandung 3 aspek pokok, yaitu:
Organisasi adalah suatu sistem, yaitu suatu
rangkaian bagian yang saling berhubungan. Sistem
tersebut ditentukan oleh cara bagaimana bagian-
bagian tersebut saling berhubungan.
Sistem terbuka, artinya beroperasi dalam suatu
lingkungan yang dinamis. Sifat dari lingkungan
menentukan sifat dari sistem dan kelangsungan
hidupnya.
Tugas manajerial adalah mendiagnosa sifat lingkungan
dan memilih bentuk organisasi yang sesuai.
4. Konsep Manajemen Network
Asumsi dasar dari konsep manajemen network adalah:
Discontinuity secara sosial, ekonomis, dan teknologi
Loosely coupled organizations, adalah organisasi terbagi dalam
unit yang kecil dan longgar.
Loose coupling, adalah situasi dimana unsur organisasi
responsif satu sama lain, tetapi tetap dipertahankan
terpisah dan mempunyai identitas sendiri.
Synergies and alliances, unit membentuk networks dan alliances di
dalam dan di luar organisasi untuk mencapai synergies
yang lebih tinggi.
Collaborative, ditandai dengan kultur yang memberi nilai
tinggi untuk individu yang mandiri, proaktif, empowered,
dan collaborative.
The management of meaning, mission and vision for shared values, goals,
and beliefs, mencerminkan visi bersama dari organisasi dan
misi yang diterima bersama.
Transformational leadership, memerlukan pola kepemimpinan
yang dapat mengadakan transformasi dan pola perubahan.
Dari asumsi-asumsi tersebut, terbentuklah suatu model
integratif organisasi yang disesuaikan dengan kondisi
yang dihadapi organisasi tersebut.
Teori Manajemen
1. Aliran klasik
Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-
fungsi manajemennya.
Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada
penerapan fungsi-fungsi tersebut.
2. Aliran perilaku
Aliran ini disebut juga aliran manajemen hubungan
manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek
manusia dan perlunya manajemen untuk memahami manusia.
3. Aliran manajemen Ilmiah
Aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika
untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini,
pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat
berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.
4. Aliran analisis sistem
Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang
berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan
teorinya.
5. Aliran manajemen berdasarkan hasil
Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama
kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini
memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai
bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.
6. Aliran manajemen mutu
Aliran manajemen berdasarkan pada kualitas produksi dan
jasa pelyanan .
Unsur-Unsur Manajemen
Unsur-unsur manajemen (tools of management) meliputi:
a. Men, yaitu sumber daya manusia organisasi, eksekutif
dan operatif.
b. Money, yaitu dana operasional untuk mencapai tujuan.
c. Methode, yaitu cara-cara untuk mencapai tujuan.
d. Materials, yaitu bahan-bahan untuk mencapai tujuan.
e. Machines, yaitu mesin/alat untuk mencapai tujuan.
f. Market, yaitu pasar untuk menjual barang/jasa.
Tipe-Tipe Manajemen
Tipe-tipe manajemen menurut Harbison dan Myers:
1. Patrimonial Management
Terdapat apabila suatu perusahaan dimiliki oleh sebuah
keluarga dan kedudukan-kedudukan yang penting dalam
hirarki perusahaan dikuasai oleh anggota-anggota
keluarga tersebut.
2. Political Management
Suatu bentuk manajemen dimana kedudukan-kedudukan
penting dan pokok dalam organisasi dipegang oleh mereka
yang mempunyai hubungan-hubungan politik berdasarkan
atas loyalitas pada suatu partai politik tertentu.
3. Profesional Management
Kedudukan yang strategis dan penting diserahkan kepada
mereka yang telah memberikan bukti akan kecakapannya,
kapasitas, kesanggupan, keahlian atau dengan perkataan
lain atas dasar jasa dan hasil yang mereka berikan
kepada perusahaan.
Fungsi Manajemen
Menurut Dessler (1996), fungsi-fungsi dari manajemen
adalah:
a. Planning, meliputi penentuan tujuan, tindakan,
pengembangan aturan dan prosedur-prosedur, pengembangan
rencana dan melakukan prediksi.
b. Organizing, meliputi pemberian tugas, bagian-bagian,
pendelegasian wewenang, dan mengkoordinir pekerjaan.
c. Staffing, meliputi rekruitmen karyawan, pelatihan dan
pengembangan.
d. Leading, mencakup pemberian perintah, menjaga motivasi
dan semangat kerja karyawan.
e. Controlling, menentukan standar, melakukan perbaikan bila
diperlukan.
Hubungan antara Sistem, Organisasi, dan
Manajemen
Dapat disimpulkan, bahwa manajemen merupakan sarana untuk
mencapai tujuan organisasi. Tanpa manajemen, sebuah organisasi
tidak akan berjalan dengan baik, dan tujuan dari organisasi
tersebut akan sulit dicapai. Karena itulah manajemen perlu
untuk diterapkan pada setiap organisasi.
Untuk melakukan kegiatan pengelolaannya, manajemen
memerlukan sistem. Dengan terdapatnya elemen-elemen yang
terdapat pada sistem, maka hal yang diinginkan manajemen yang
merupakan tujuan dari organisasi akan terlaksana dan tercapai.
Oleh karena itu sistem, organisasi, dan manajemen
memiliki hubungan keterkaitan yang erat. Organisasi memerlukan
manajemen untuk mencapai tujuannya, dan manajemen memerlukan
sistem untuk melakukan kegiatan pengelolaannya tersebut.
Gambar: Keterkaitan antara sistem, organisasi, dan manajemen
Sumber Referensi
Furqon, Chairul. “Konsep Sistem”http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/197207152003121-CHAIRUL_FURQON/002._SIM-konsep_sistem.pdf(Diakses pada 6 Oktober 2013)
Kurniasih, Rini, dkk. “ Konsep dasar organisasi : Definisi, Tujuan, dan Proses”http://rinikurniasih11.files.wordpress.com/2012/05/makalah-profdik.pdf
(Diakses pada 6 Oktober 2013)
Sumangelipu , Andi. “Teori dan Perspektif Organisasi”http://xa.yimg.com/kq/groups/25103345/868618104/name/Presentasi+Teori+Organisasi+%26+Perspektif(ver2003).ppt(Diakses pada 6 Oktober 2013)
http://digilib.unila.ac.id/96/4/I_Gede_Ariawan_BAB_II.pdf(Diakses pada 6 Oktober 2013)
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_bisnis/Bab_2.pdf
(Diakses pada 6 Oktober 2013)
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/442/jbptunikompp-gdl-hambalinim-22097-3-babii.pdf
(Diakses pada 6 Oktober 2013)
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197907122005011-NURDIN/HAND_OUT_TEORI_ORGANISASI.pdf(Diakses pada 6 Oktober 2013)
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab%202_09-240.pdf
(Diakses pada 6 Oktober 2013)
http://repository.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/921/bab2.pdf
(Diakses pada 6 Oktober 2013)
http://s_tiwi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17350/MINGGU_3.doc
(Diakses pada 6 Oktober 2013)
http://umita.ac.id/KONSEP%20MANAJEMEN%20MM%20UMT.ppt(Diakses pada 6 Oktober 2013)