+ All Categories
Home > Documents > MAKALAH MANCOVA

MAKALAH MANCOVA

Date post: 27-Jan-2023
Category:
Upload: uny
View: 1 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
22
MANCOVA DAN ASUMSI Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Desain Eksperimen Dosen Pengampu : Dr.Heri Retnowati Disusun Oleh: Melkianus Suluh 13708251091 Dima Riaulita 13708251090 Tursina Ratu 13708251001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014
Transcript

MANCOVA DAN ASUMSIDisusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Desain

Eksperimen

Dosen Pengampu : Dr.Heri Retnowati

Disusun Oleh:

Melkianus Suluh 13708251091

Dima Riaulita 13708251090

Tursina Ratu 13708251001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014

BAB IPENDAHULUAN

Analisis Kovariansi (ANCOVA) merupakan teknik

statistika yang mengkombinasikan analisis regresi dan

analisis varians. Analisis Kovariansi sangat membantu

dalam menghasilkan kesimpulan yang lebih akurat. Pada

variabl dependen, terdapat satu atau lebih kuantitatif

variabel yang dikenal kovariat atau konkomitan

variabel. Secara umum, kovariat merupakan variabel yang

secara teoritik berkorelasi dengan variabel terikat

(dependen variabel) atau beberapa variabel yang

menunjukkan korelasi pada beberapa jenis subjek yang

sama dapat dipandang sebagai kovariat. Tujuan utama

kovariat dilibatkan dalam penelitian adalah untuk

memperoleh presisi dengan menghilangkan variansi

kesalahan. Selain itu, pengikutsertaan kovariat juga

bertujuan untuk menurunkan efek dari beberapa faktor

yang tidak dapat dikontrol oleh peneliti.

Dalam kasus tertentu, jika peneliti

mengikutsertakan berbagai macam level variabel sebagai

faktor penuh maka akan berdampak pada rancangan yang

sulit. Jika faktor tersebut bersifat kuantitatif, maka

dapat diikutsertakan sebagai kovariat dimana hasil dari

kovariat tersebut bersesuaian dengan variabel terikat

sebelum melakukan perbandingan kelompok. ANCOVA

berfungsi untuk memurnikan pengaruh variabel dependen

dari pengaruh variabel konkomitan. Namun, analisis ini

tidak dapat digunakan untuk penelitian terhadap lebih

dari dua variabel secara bersamaan, sehingga diperlukan

teknik analisis untuk penelitian terhadap lebih dari

dua variabel secara bersamaan. Teknik analisis

multivariat yang digunakan untuk mengatasi masalah

tersebut adalah Multivariate Analysis of Covariance (MANCOVA).

Multivariate Analysis of Covariance (MANCOVA) adalah

analisis kovarians dimana setidaknya ada dua variabel

dependen yang diukur secara simultan untuk menguji

apakah terdapat perbedaan perlakuan terhadap sekelompok

variabel dependen setelah disesuaikan dengan pengaruh

variabel konkomitan. Dalam makalah ini penulis

menekankan pada asumsi dari MANCOVA sebelum pada tahapan

analisis lebih lanjut.

BAB II

PEMBAHASAN

A. MANCOVAMANCOVA (Multiple analysis of covariance (MANCOVA)

merupakan gabungan antara MANOVA dan regresi

multivariate. Analisis MANCOVA merupakan analisis

dimana setidaknya ada dua variabel dependen yang

dianggap simultan. MANCOVA memiliki kemiripan

dengan MANOVA, namun terdapat independen interval

yang ditambahkan sebagai kovariat. Dalam MANCOVA,

peneliti memperkirakan adanya perbedaan statistik

pada variabel terikat ganda dengan mengelompokkan

variabel bebas sementara mengontrol variabel

ketiga yakni kovariat. Kovariat diikutsertakan

sehingga dapat mereduksi eror serta adanya analisis

yang dilakukan dapat mengeliminasi efek kovariat

pada hubungan antara variabel bebas dan variabel

terikat. Dengan demikian, MANCOVA bertujuan untuk

mengetahui apakah terdapat perbedaan perlakuan

terhadap sekelompok variabel dependen setelah

disesuaikan dengan pengaruh variabel konkomitan.

B. ASUMSI MANCOVA

Dalam multivariate analysis of covariance

(MANCOVA), smua asumsi sama dengan MANOVA,

namun terdapat beberapa asumsi tambahan terkait

dengan kovariat. Untuk MANCOVA, terdapat

beberapa asumsi yang harus dipenuhi sebelum

pengujian MANCOVA dilakukan yakni sebagai

berikut :

1. Normalitas

Distribusi normal multivariate merupakan

perluasan dari distribusi normal univariat.

Dalam analisis multivariate asumsi

multivariat normal perlu diperiksa untuk

memastikan data pengamatannya mengikuti

distribusi normal agar statistik inferensi

dapat digunakan dalam menganalisis data

tersebut. Variabel y1, y2, …yp dikatakan

berdistribusi normal multivariate dengan

parameter μ dan Ʃ jika mempunya densitas

peluang :

f(y1, y2, …, yp ) = 1

(2π )p2|Ʃ|

12

e−12

(y−π )'Ʃ−1 (y−π)

dengan :y1 = variabel yang diamati (i= 1, 2,…p)μ = rata-rata sampelƩ = matriks varians kovarians

Jika y1, y2, …yp berdistribusi normal

multivariate maka (y−π)'Ʃ−1 (y−π ) berdistribusi

χp2 . Berdasarkan sifat ini maka pemeriksaan

distribusi normal dapat dilakukan dengan cara

membuat plot chi square. Dalam hal ini dihitung

jarak Mahalanobis dari setiap observasi

terhadap centroid group.

2. Homogenitas matriks varians kovarian

Asumsi yang harus dipenuhi dalam MANCOVA

adalah kesamaan matriks varians kovarians (Ʃ)

antar grup pada variabel dependen. Untuk

meneguji syarat ini dapat menggunakan uji

Box’s M dengan langkah sebagai berikut :

Hipotesis:

H0: Ʃ1 = Ʃ2 = …..= Ʃk (matriks varians

kovarians homogen)

H1: ∃Ʃi ≠ Ʃj untuk i ≠ j (matriks varians

kovarians tidak homogen)

Taraf signifikansi α= 0.05

Statistik uji

M = Ʃi=jk (ni−1)ln |S|−Ʃi=j

k (ni−1 ) ln |Si|

C-1= 1- { 2p2+3p−16 (p+1 )(k−1)}{Ʃi=j

k 1n1−1

−1

Ʃi=jk (n1−1) }

Dimana S= Ʃi=jk (n1−1)Si

Ʃi=jk (n1−1)

, S adalah matriks

kovariansi gabungan penduga bagi Ʃ,Si

adalah matriks kovarians Ʃi untuk i= 1,

2, …, k dan p adalah banyaknya respon

yang diamati, ni adalah ukuran contoh

ke-i, selanjutnya menghitung MC-1 .

Kriteria keputusan

H0 ditolak jika MC-1 > χv=12

(k−1) (p ) (p+1);(∝)

2

H0 diterima jika MC-1 < χv=12

(k−1) (p ) (p+1);(∝)

2

Jika nilai MC-1 ≤ χv=12

(k−1) (p ) (p+1);(∝)

2 maka H0

diterima sehingga asumsi homogenitas

matriks varians kovarians terpenuhi.

3. Ada hubungan linear antara variabel dependen

dengan variabel konkomitan

Hipotesis :

H0: B = 0 (variabel X tidak mempengaruhi

variabel Y)

H0: B ≠ 0 (variabel X mempengaruhi variabel

Y)

Taraf signifikansi Taraf signifikansi α= 0.05

Statistik uji menggunakan uji Wilks’ Lambda

sebagai berikut :

Λ=|Eyx|

|Eyx+Hz| =|Eyy−Eyz.Exx.−1 Exy|

|Eyy|

Statistik Wilks’ Lambda dapat

ditranformasikan ke statistik F, dengan

demikian dapat dilakukan perbandingan dengan

table distribusi F.

Kriteria keputusan :

Pada distribusi F, H0 ditolak jika F hitung >

F table atau pvalue<αsehingga dapat diartikan

bahwa variabel konkomitan mempengaruhi

terhadap variabel dependen.

4. Kesamann kemiringan antar perlakuan

(Homogeneity of Regression Slopes)

Pada model MANCOVA, harus memenuhi asumsi

bahwa terdapat hubungan variabel dependen

dengan variabel konkomitan homogen antar

perlakuan. Untuk menguji hipotesis ini, maka

dilakukan perhitungan matriks jumlah kuadrat

dan hasil kali silang galat tiap kelompok.

Misalkan Elkmerupakan matriks jumlah kuadrat,

maka hasil kali silang galat tiap kelompok

adalah sebagai berikut :

Elk=[Exxlk Exylk

Eyxlk Eyylk]Matriks untuk regresi dihitung secara

terpisah pada masing-masing kelompok dan

hasilnya dijumlahkan.

Hipotesis :

H0: koefisien regresi homogen antar perlakuan

H0 : B1 = B2 = B3

H1: koefisien regresi tidak homogen antar

perlakuan

H1 : B1 ≠ B2 ≠ B3

Taraf signifikansi α = 0.05

Statistik uji

Hlk=∑l=1

g

∑k=1

bEyxlk.Exxlk

−1 .Exylk−Eyx.Exx−1.Exy

Dan matriks jumlah kuadrat dalam model penuh

adalah

E=Eyy−∑l=1

g

∑k=1

bEyxlk.Exxlk

−1 .Exylk

Jika menggunakan statistic uji Wilks’ Lambda,

maka :

Λ=|E|

|E+Hlk| =|Eyy−∑

l=1

g

∑k=1

bEyxlk.Exxlk−1 .Exylk|

|Eyy−Eyx.Exx−1.Exy|

Kriteria keputusan

H0ditolak jika pvalue koefisien regresi < α

dan H0 diterima jika pvalue koefisien regresi

> α atau dengan kata lain terdapat kesamaan

kemiringan pada grup (treatmen)

Selanjutnya, setelah asumsi MANCOVA terpenuhi dilakukan

uji MANCOVA dengan menggunakan uji Wilks’ Lambda dengan

hipotesis tergantung pada tujuan dari masing-masing

penelitian.

Contoh:

Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat

pengaruh metode diskusi dengan diskoveri terhadap hasil

belajar IPA dan matematika siswa. Dalam hal ini

terdapat variabel lain yaitu IQ yang diperkirakan dapat

mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa.

VD

KOV

:

:

IPA (Y1)Matematika (Y2)IQ (X)

IV

: Metode1: Diskusi2: Diskoveri

Pengujian Asumsi

No X Y1 Y2 Metode1 106.00 35.00 36.00 1.002 97.00 54.00 56.00 1.003 102.00 31.00 31.00 1.004 95.00 58.00 59.00 1.005 103.00 35.00 34.00 1.006 94.00 62.00 62.00 1.007 104.00 39.00 36.00 1.008 104.00 41.00 38.00 1.009 92.00 68.00 66.00 1.0010 90.00 45.00 41.00 1.0011 105.00 47.00 42.00 1.0012 90.00 74.00 70.00 1.0013 105.00 51.00 45.00 2.0014 88.00 78.00 73.00 2.0015 90.00 75.00 81.00 2.0016 106.00 57.00 49.00 2.0017 87.00 79.00 85.00 2.0018 107.00 61.00 52.00 2.0019 85.00 88.00 80.00 2.0020 83.00 85.00 91.00 2.0021 82.00 87.00 93.00 2.0022 83.00 94.00 84.00 2.0023 108.00 71.00 59.00 2.0024 84.00 98.00 82.00 2.00

1. Normalitas

Kriteria pengujian

Ho : Sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal

Ha : Sampel tidak berasal dari populasi yang

berdistribusi normal

Dalam hal ini peneliti mengacu pada uji Shapiro-

Wilk karena subjek penelitian <50. Untuk menguji

normalitasmultivariate data dengan SPSS terhadap

kelas dan model, dapat dilakukan langkah-langkah

berikut ini:

Selanjutnya:

• Pilih Y1, Y2 sebagai dependent list

• Pilih metode sebagai factor list

• Klik tombol Plots

• Pilih Normality test with plots

Menu SPSS akan tampak seperti gambar berikut:

Tests of Normality

Metode

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.Y1 Diskusi .142 12 .200* .942 12 .530

Diskoveri

.123 12 .200* .958 12 .751

Y2 Diskusi .239 12 .057 .880 12 .087Diskoveri

.247 12 .042 .877 12 .081

a. Lilliefors Significance Correction*. This is a lower bound of the true significance.

Pada uji normalitas di atas, diperoleh nilai

signifikansi pada tes Shapiro-Wilks lebih dari α(Peneliti menggunakan α0.05¿. Dengan demikian dapat

diketahui bahwa sampel yang digunakan pada penelitian

ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

a. Uji persamaan varians

Kriteria pengujian

H0: varians populasi adalah identik

H1: varians populasi tidak identik(berbeda)

Dengan kriteria jika probabilitas >0.05 berarti

H0 diterima dan Jika probabilitas <0.05 maka H0

ditolak. Uji kesamaan varian dengan SPSS

diperoleh hasil sebagai berikut :

Levene's Test of Equality of ErrorVariancesa

F df1 df2 Sig.

Y1 .834 1 22 .371

Y2 1.647 1 22 .213

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + X + PEKERJAAN Dari uji persamaan varians dengan uji Levene,

dapat dilihat bahwa nilai probabilitas untuk Y1

dan Y2 > α, sehingga H0 diterima

b. Uji persamaan Kovarians

Ho: kovariansi variabel dependen pada setiap

grup adalah sama

H1: Kovariansi variabel dependen pada setiap

grup tida sama

1) Kriteria pengujian bahwa probabilitias>0.05

berarti H0 diterima dan probabilitas<0.05

berarti H0 ditolak. Langkah mencari

homogenitas matriks varians kovarians

Entry data atau buka file data yang akan

dianalisis

Pilih menu berikut ini:

Analyze

General Linear Model Multivariate

Selanjutnya:

• Pilih Y1, Y2 sebagai dependent list

• Pilih metode sebagai factor list

• Pilih IQ, sebagai covariat

• Klik tombol Options

•Kemudian pilih homogenity test pada display,

klik OK.

Menu SPSS akan tampak seperti pada hasil

perhitungan

Berdasarkan output SPSS pada tabel Box’s M

test diperoleh nilai Box’s M sebesar 13.976

dan nilai signifikansi ¿α=0,05 maka H0

diterima. Artinya ketiga variabel dependen

(Y1 dan Y2) mempunyai matriks varians

kovarians yang sama pada grup-grup yang ada

(pekerjaan).

3. Ada hubungan linear antara variabel dependen

dengan variabel konkomitan

Kriteria pengujian :

H0:B=0 (artinya nilai IQ tidak mempengaruhi nilai

tes dalam bidang IPA dan

matematika).

H1:B≠0(artinya nilai IQ mempengaruhi nilai tes

dalam bidang IPA dan matematika).

Box's Test of Equality of CovarianceMatricesa

Box's M 13.976

F 4.200

df1 3

df2 87120.000

Sig. .006

Tests the null hypothesis that the observed covariance matrices of the dependent variables are equal across groups.

a. Design: Intercept + X + PEKERJAAN

Hal ini berarti bahwa H0ditolak jika pvalue<α

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear

antara variabel dependen dengan konkomitan maka

dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

Maka akan tampil output sebagai berikut :

Berdasarkan output dari syntax, dapat dilihat

nilai Wilks’ Lambda sebesar 0.226, dengan F

(1,21) sebesar 0.226 dan nilai p = 0.000, atau

p < α. Dengan demikian dapat dilihat bahwavariabel dependen (Y1, dan Y2) berhubungan

secara linear dengan variabel konkomitan.

4. Perlakuan memiliki kesamaan kemiringan

(Homogeneity of Regression Slopes)

Kriteria pengujian

Hipotesis :

H0 : B1 = B2 = B3 ( koefisien regresi homogen antar

perlakuan)

H1 : B1 ≠ B2 ≠ B3 (koefisien regresi tidak homogen

antar perlakuan)

Dengan kriteria keputuasan yaitu H0ditolak jika

pvalue < α dan H0 diterima jika pvalue > α atau

dengan kata lain terdapat kesamaan kemiringan pada

grup (treatmen)

Langkah pengujian kesamaan kemiringan dilakukan

dengan cara sebagai berikut :

Tests of Between-Subjects Effects

Source

Dependent Variable

Type III Sumof Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model

Y1 7871.616a 3 2623.872 38.662 .000

Y2 7960.958b 3 2653.653 44.637 .000

Intercept Y1 5669.820 1 5669.820 83.543 .000

Y2 6169.993 1 6169.993 103.785 .000

METODE Y1 45.451 1 45.451 .670 .423

Y2 3.642 1 3.642 .061 .807

X Y1 2822.156 1 2822.156 41.584 .000

Y2 3325.430 1 3325.430 55.937 .000

METODE * X Y1 106.491 1 106.491 1.569 .225

Y2 22.577 1 22.577 .380 .545

Error Y1 1357.342 20 67.867

Y2 1189.000 20 59.450

Total Y1 104611.000 24

Y2 96151.000 24

Corrected Total

Y1 9228.958 23

Y2 9149.958 23

a. R Squared = .853 (Adjusted R Squared = .831)

b. R Squared = .870 (Adjusted R Squared = .851)

Atau dapat menggunakan syntax dengan format

sebagai berikut :

Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :

Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa

interaksi antara pekerjaan*IQ memiliki

signifikansi pada Y1 dan Y2 sebesar 0.225 dan

0.545 serta hasil output syntax dapat dilihat

bahwa nilai Wils Lambda sebesar 0.917 dengan

signifikansi sebesar 0.443, dimana < dari α

sehingga H0 diterima dan berari bahwa perlakuan

memiliki kesamaan kemiringan regresi.

BAB III

PENUTUP

MANCOVA (Multiple analysis of covariance (MANCOVA)

merupakan gabungan antara MANOVA dan regresi

multivariate. Analisis MANCOVA merupakan analisis

dimana setidaknya ada dua variabel dependen yang

dianggap simultan. Untuk MANCOVA, terdapat

beberapa asumsi yang harus dipenuhi sebelum

pengujian MANCOVA dilakukan yakni normalitas,

homogenitas matriks varians kovarian, ada hubungan

linear antara variabel dependen dengan variabel

konkomitan serta erlakuan memiliki kesamaan

kemiringan (Homogeneity of Regression Slopes).

DAFTAR PUSTAKA

Rencher, A. (1998). Multivariat statistical inference dan

application. Newyork: John Willey & Sons Inc.

Huberty, Carl & Olejnik Stephen. (2006). Applied

MANOVA and Discriminant Analysis Second Edition. Newyork:

John Willey & Sons Inc.


Recommended