+ All Categories
Home > Documents > Makalah PHC

Makalah PHC

Date post: 02-Feb-2023
Category:
Upload: nationalmidwiferyinstitute
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum deklarasi Alma Ata tahun 1978 tentang Perawatan Kesehatan Utama (PHC), Indonesia telah mengembangkan berbagai bentuk Puskesmas di beberapa daerah. Berdasarkan penelitian pada tahun 1976 diketahui bahwa 200 masyarakat kegiatan kesehatan berbasis (CBHA) telah di terapkan dan di laksanakan dalam masyarakat. Seiring waktu, Puskesmas telah berkembang pesat dalam berbagai bentuk CBHA dan salah satu itu di catat sebagai Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu). Aktivitas itu meliputi lima program utama, yaitu keluarga perencanaan, kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi, imunisasi dan diare pencegahan. Selain posyandu, ada rumah sakit bersalin desa (VMH) yang dikelola oleh bidan desa sebagai cara untuk membuat kesehatan ibu dan anak dekat dengan masyarakat jasa. CBHA dapat tumbuh secara progresif karena didukung oleh pusat kesehatan. Namun, CBHA pergi ke penurunan ketika krisis moneter pada tahun 2997 meledak yang mengakibatkan multi-dimensi krisis, krisismenciptakan reformasi total dalam banyak
Transcript

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebelum deklarasi Alma Ata tahun 1978 tentang

Perawatan Kesehatan Utama (PHC), Indonesia telah

mengembangkan berbagai bentuk Puskesmas di

beberapa daerah. Berdasarkan penelitian pada tahun

1976 diketahui bahwa 200 masyarakat kegiatan

kesehatan berbasis (CBHA) telah di terapkan dan di

laksanakan dalam masyarakat.

Seiring waktu, Puskesmas telah berkembang

pesat dalam berbagai bentuk CBHA dan salah satu

itu di catat sebagai Posyandu (Pos Pelayanan

Terpadu). Aktivitas itu meliputi lima program

utama, yaitu keluarga perencanaan, kesehatan ibu

dan anak, perbaikan gizi, imunisasi dan diare

pencegahan. Selain posyandu, ada rumah sakit

bersalin desa (VMH) yang dikelola oleh bidan desa

sebagai cara untuk membuat kesehatan ibu dan anak

dekat dengan masyarakat jasa.

CBHA dapat tumbuh secara progresif karena

didukung oleh pusat kesehatan. Namun, CBHA pergi

ke penurunan ketika krisis moneter pada tahun 2997

meledak yang mengakibatkan multi-dimensi krisis,

krisismenciptakan reformasi total dalam banyak

aspek, termasuk di sektor kesehatan. Meskipun

penting, desentralisasi menguasasi aspek yang

paling pembangunan, termasuk sektor kesehatan. Ini

telah benar-benar mengubah model perencanaan, yang

sebelumnya adalah sentralisasi menjadi tergantung

pada masing-masing kabupaten. Ini memiliki

implikasi pada prioritas pengaturan masing-masing

kabupaten. Banyak perhatian lebih pada pemerintah

daerah aspek kuratif daripada promotf dan tindakan

pencegahan. Setelah euforia demokrasi berakhir,

semua sektor termasuk kesehatan mulai menghidupkan

kembali dan merevisi prioritas mereka untuk skala

yang lebih baik. Pada tingkat visi misi pusat dan

nilai-nilai DepKes dirumuskan dan dijelaskan ke

empat strategi utama, yaitu:

1. Untuk mengaktifkan dan memberdayakan

masyarakat hidup sehat

2. Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan berkualitas

3. Untuk meningkatkan sistem informasi

surveilans, monitoring dan kesehatan

4. Untuk meningkatkan pembiayaan kesehatan

Semua strategi di atas terkait dengan Primary

Health Care, dua yang pertama pada nomor 1 dan 2

erat terkait dengan perawatan kesehatan primer.

Hal itu menunjukkan peran pentingnya Primary

Health Care dalam pembangunan kesehatan di

Indonesia.

Pelayanan kesehatan primer atau PHC merupakan

pelayanan kesehatan essensial yang dibuat dan bisa

teeerjangkau secara universal oleh individu dan

keluarga di dalam masyarakat. Fokus dari pelayanan

kesehatan primer luas jangkauannya dan merangkum

beerbagai aspek masyarakat dan kebutuhan

kesehatan. PHC merupakan pola penyajian pelayanan

kesehatan dimana konsumen pelayanan kesehatan

menjadi mitra dengan profesi dan ikut serta

mencapai tujuan umum kesehatan yang lebih baik.

Akses ke pelayanan kesehatan merupakan hak

asasi manusia dan negara bertanggung jawab untuk

memenuhinya. Di beberapa negara di dunia, termasuk

Indonesia, pelayanan kesehatannya tumbuh menjadi

industri yang tak terkendali dan menjadi tidak

manusiawi. Mengalami hal yang oleh Badan Kesehatan

Dunia (WHO) sebagai “the commercialization of

health care in unregulated health systems”.

Kondisi ini ditandai dengan maraknya

komersialisasi pelayanan dan pendidikan, yang

dipicu oleh pembiayaan kesehatan yang belum baik.

Setelah deklarasi Alma Ata (1978), program

kesehatan menjadi gerakan politik universal.

Deklarasi ini telah menjadi tonggak sejarah

peradaban manusia. Kesehatan diakui sebagai hak

asasi manusia tanpa memandang status sosial

ekonomi, ras dan kewaranegaraan, agama serta

gender.

Sebagai hak asasi manusia, kesehatan menjadi

sektor yang harus di perjuangkan, serta

meningkatkan bahwa kesehatan berperan sebagai alat

pembangunan sosial dan bukan sekadar hasil dari

kemajuan pembangunan ekonomi semata. Kesadaran ini

melahirkan konsep primary health care (PHC) yang

intinya: pertama, menggalang potensi pemerintah –

swasta – masyarakat lintas sektor, mengingat

kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Kedua,

menyeimbangkan layanan kuratif dan preventif serta

menolak dominasi elite dokter yang cenderungf

mengutamakan pelayanan rumah sakit, peralatan

canggih dan mahal. Ketiga memanfaatkan teknologi

secara tepat guna pada setiap tingkat pelayanan.

Berbagai negara di belahan dunia, seperti Uni

Eropa, Amerika Latin, serta di beberapa negara

Asia, berhasil menata kembali sistem kesehatannya

dengan kembali menerapkan primary health care

(PHC) sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa latar belakang dari Primary Health Care

(PHC)

2. Apa pengertian dari Primary Health Care (PHC)

3. Apa tujuan PHC

4. Apa unsur utama dari PHC

5. Apa Prinsip dari PHC

6. Apa Program dari PHC

7. Apa tanggung jawab tenaga kesehatan dalam PHC

8. Bagaimana Perkembangan PHC Di Indonesia?

1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Latar Belakang Dari PHC

2. Untuk Mengetahui Pengertian Dari PHC

3. Untuk mengetahui tujuan PHC

4. Untuk mengetahui unsur utama dari PHC

5. Untuk Mengetahui Prinsip Dari PHC

6. Untuk Mengetahui Program dari PHC

7. Untuk Mengetahui Tanggungjawab Tenaga

Kesehatan dalam PHC

8. Untuk Mengetahui Perkembangan PHC Di

Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang PHC

World Health Essembly tahun 1977 telah

menghasilkan kesepakatan global untuk mencapai

“Kesehatan Bagi Semua atau Health for All” . Pada

tahun 2000 (KBS 2000 / HFA by The Year 2000),

yaitu tercapainya suatu derajat kesehatan yang

optimal yang memungkinkan setiap orang hidup

produktif baik secara sosial maupun ekonomi.

Selanjutnya pada tahun 1978, konferensi di

Alma Ata menetapkan Primary Health Care (PHC)

sebagai pendekatan atau strategi global untuk

mencapai kesehatan bagi semua (KBS) atau Health

for All by The Year 2000 (HFA 2000). Dalam

konferensi tersebut Indonesia juga ikut

menandatangani dan telah mengambil kesepakatan

global pula dengan menyatakan bahwa untuk

mencapai kesehatan bagi semua tahun 2000 (HFA

2000) kuncinya adalah PHC (Primary Health Care)

dan bentuk operasional dari PHC tersebut di

Indonesia adalah PKMD (Pengembangan Kesehatan

Masyarakat Desa).

Hal tersebut disadari bahwa kesehatan adalah

kebutuhan dasar dan modal utama untuk hidup,

karena setiap manusia berhak untuk hidup dan

memiliki kesehatan. Kenyataannya tidak semua orang

memperoleh atau mampu memiliki derajat kesehatan

yang optimal, karena berbagai masalah bersama

secara global, diantaranya adalah kesehatan

lingkungan yang buruk, sosial ekonomi yang rendah

yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan-

kebutuhan gizi, pemeliharaan kese hatan,

perididikan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.Oleh

karena itu Primary Health Care merupakan salah

satu pendekatan dan alat untuk mencapai Kesehatan

Bagi Semua Pada Tahun 2000 sebagai tujuan

pembangunan kesehatan semesta dalam mencapai

derajat kesehatan yang optimal. Di Indonesia

bentuk operasional PHC adalah PKMD dengan

berlandasakan kepada Garis-Garis Besar Haluan

Negara (GBHN) yang merupakan ketetapan MPR untuk

dilaksanakan dengan melibatkan kerjasama lintas

sektoral dari instansi-instansi yang berwenang

dalam mencapai derajat kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat.

Pada tahun 1981 setelah diidentifikasi tujuan

kesehatan untuk semua dan strategi PHC untuk

merealisasikan tujuan, WHO membuat indikator

global untuk pemantauan dan evaluasi yang dicapai

tentang sehat untuk semua pada tahun 1986.

indikator tersebut adalah :

1. perkembangan sosial dan ekonomi

2. penyediaan pelayanan kesehatan status

kesehatan

3. kesehatan sebagai objek atau bagian dari

perkembangan sosial ekonomi.

Pemimpin perawat yang menjadi kunci dalam

mencetuskan usaha perawatan PHC adalah Dr. Amelia

Maglacas pada tahun 1986.

2.2 Pengertian PHC

Primary Health Care (PHC) adalah pelayanan

kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan

teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat

diterima secara umum baik oleh individu maupun

keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi

mereka sepenuhnya, serta biaya yang dapat

terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk

memelihara setiap tingkat perkembangan mereka

dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance)

dan menentukan nasib sendiri (self determination).

Pelayanan kesehatan primer / PHC merupakan

strategi yang dapat dipakai untuk menjamin tingkat

minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua

penduduk. PHC menekankan pada perkembangan yang

bisa di terima, terjangkau, pelayanan kesehatan

yang diberikan adalah essensial bisa diraih dan

mengutamakan pada peningkatan serta kelestarian

yang di sertai percaya pada diri sendiri disertai

partisipasi masyarakat dalam menentukan sesuatu

tentang kesehatan.

2.3 Tujuan PHC

Tujuan umum

Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap

pelayanan yang diselenggarakan, sehingga akan dicapai

tingkat kepuasan pada masyarakat yang menerima

pelayanan.

Tujuan khusus

1. Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk

yang dilayani

2. Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk

yang dilayani

3. Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis

dari populasi yang dilayani

4. Pelayanan harus secara maksimum menggunakan

tenaga dan sumber sumber daya lain dalam

memenuhi kebutuhan masyarakat. 

2.4 Unsur Utama Dalam PHC

Tiga unsur utama yang terkandung dalam PHC adalah

sebagai berikut :

1. Mencakup upaya-upaya dasar kesehatan

2. Melibatkan peran serta masyarakat

3. Melibatkan kerjasama lintas sektoral

2.5 Prinsip PHC

Pada tahun 1978, dalam konferensi Alma Ata

ditetapkan prinsip-prinsip PHC sebagai pendekatan

atau strategi global guna mencapai kesehatan bagi

semua. Lima prinsip PHC sebagai berikut :

a. Pemerataan upaya kesehatan

Distribusi perawatan kesehatan menurut prinsip ini

yaitu perawatan primer dan layanan lainnya untuk

memenuhi masalah kesehatan utama dalam masyarakat

harus diberikan sama bagi semua individu tanpa

memandang jenis kelamin, usia, kasta, warna,

lokasi perkotaan atau pedesaan dan kelas sosial.

b. Penekanan pada upaya preventif

Upaya preventif adalah upaya kesehatan yang

meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan

memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan

dengan peran serta individu agar berprilaku sehat

serta mencegah berjangkitnya penyakit.

c. Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya

kesehatan

Teknologi medis harus disediakan yang dapat

diakses, terjangkau, layak dan diterima budaya

masyarakat (misalnya penggunaan kulkas untuk

vaksin cold storage).

d. Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian

Peran serta atau partisipasi masyarakat untuk

membuat penggunaan maksimal dari lokal, nasional

dan sumber daya yang tersedia lainnya. Partisipasi

masyarakat adalah proses di mana individu dan

keluarga bertanggung jawab atas kesehatan mereka

sendiri dan orang-orang di sekitar mereka dan

mengembangkan kapasitas untuk berkontribusi dalam

pembangunan masyarakat. Partisipasi bisa dalam

bidang identifikasi kebutuhan atau selama

pelaksanaan.

Masyarakat perlu berpartisipasi di desa,

lingkungan, kabupaten atau tingkat pemerintah

daerah. Partisipasi lebih mudah di tingkat

lingkungan atau desa karena masalah heterogenitas

yang minim.

e. Kerjasama lintas sektoral dalam membangun

kesehatan

Pengakuan bahwa kesehatan tidak dapat diperbaiki

oleh intervensi hanya dalam sektor kesehatan

formal; sektor lain yang sama pentingnya dalam

mempromosikan kesehatan dan kemandirian

masyarakat. Sektor-sektor ini mencakup, sekurang-

kurangnya: pertanian (misalnya keamanan makanan),

pendidikan, komunikasi (misalnya menyangkut

masalah kesehatan yang berlaku dan metode

pencegahan dan pengontrolan mereka); perumahan;

pekerjaan umum (misalnya menjamin pasokan yang

cukup dari air bersih dan sanitasi dasar) ;

pembangunan perdesaan; industri; organisasi

masyarakat (termasuk Panchayats atau pemerintah

daerah , organisasi-organisasi sukarela , dll).

2.6 Program PHC

Dalam pelaksanaan PHC harus memiliki 8 Program PHC

yaitu :

1. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara

pencegahan penyakit serta pengendaliannya

2. Peningkatan penyedediaan makanan dan perbaikan

gizi

3. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar

4. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB

5. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi

utama

6. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic

setempat

7. Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa

8. Penyediaan obat-obat essensial

2.7 Tanggungjawab Tenaga Kesehatan dalam PHC

1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam

pengembangan dan implementasi pelayanan

kesehatan dan program pendidikan kesehatan

2. Kerjasama dengan masyarakat, keluarga, dan

individu

3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik

asuhan diri sendiri pada masyarakat

4. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada

petugas pelayanan kesehatan dan kepada

masyarakat

5. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan

masyarakat.

2.8 Perkembangan PHC di Indonesia

PHC merupakan hasil pengkajian, pemikiran,

pengalaman dalam pembangunan kesehatan di banyak

negara yang diawali dengan kampanye massal pada

tahun 1950-an dalam pemberantasan penyakit

menular, karena pada waktu itu banyak negara yang

tidak mampu mengatasi dan menanggulangi wabah

penyakit TBC, campak, diare dan sebagainya.

Pada tahun 1960 teknologi kuratif dan

preventif dalam struktur pelayanan kesehatan telah

mengalami kemajuan. Sehingga timbulah pemikiran

untuk mengembangkan konsep “Upaya Dasar

Kesehatan”.

Pada tahun 1972/1973, WHO mengadakan studi

dan mengungkapkan bahwa banyak negara tidak puas

atas sistem kesehatan yang dijalankan dan banyak

issue tentang kurangnya pemerataan pelayanan

kesehatan di daerah – daerah pedesaan. Akhirnya

pada tahun 1977 dalam sidang kesehatan dunia

(World Health Essembly) dihasilkan kesepakatan

“Health for All by The Year 2000 atau Kesehatan

Bagi Semua Tahun 2000 dengan sasaran semesta

utamanya adalah : “Tercapainya Derajat Kesehatan

yang Memungkinkan Setiap Orang Hidup Produktif

Baik Secara Sosial Maupun Ekonomi”. Oleh karena

itu untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan

perubahan orientasi dalam pembangunan kesehatan

yang meliputi perubahan-perubahan dari :

1. Pelayanan Kuratif ke promotif dan preventif

2. Daerah perkotaan ke pedesaan

3. Golongan mampu ke golongan masyarakat

berpenghasilan rendah

4. Kampanye massal ke upaya kesehatan terpadu

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Primary Health Care (PHC) merupakan hasil

pengkajian, pemikiran, pengalaman dalam

pembangunan kesehatan di banyak negara yang

diawali dengan kampanye massal pada tahun 1950-an

dalam pemberantasan penyakit menular, karena pada

waktu itu banyak negara tidak mampu mengatasi dan

meenanggulangi wabah penyakit TBC, campak, diare

dan sebagainya.

Primary Health Care (PHC) adalah pelayanan

kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan

teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat

diterima secara umum baik oleh individu maupun

keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi

mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat

terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk

memelihara setiap tingkat perkembangan mereka

dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance)

dan menentukan nasib sendiri (Self determination).

Di Indonesia, pelaksanaan Primary Health Care

secara umum dilaksanakan melalui pusat kesehatan

dan di bawahnya (termsuk sub-pusat kesehatan,

pusat kesehatan berjalan) dan banyak kegiatan

berbasis kesehatan masyarakat seperti Rumah

BersalinDesa dan Pelayanan Kesehatan Desa seperti

Layanan Pos Terpadu (ISP atau Posyandu). Secara

administratif, indonesia terdiri dari 33 provinsi,

349 Kabupaten dan 91 Kotamadya, 5.263 Kecamatan

dan 62.806 Desa.

Di Indonesia, PHC memiliki tiga strategi

utama, yaitu kerjassama multisektoral, partisipasi

masyarakat dan penerapan teknologi yang sesuai

dengan kebutuhan dengan pelaksanaan di masyarakat.

Sampai saat ini semua penerapan itu telah berjalan

meskipun ada beberapa hambatan dalam

pelaksanaannya.

Pilihan ganda

1. Apakah bentuk operasional dari PHC…

a. PKMD b. Penke

s

c. PNC

d. KIE e. ANC

Jawaban :

A

2. Ada berapakah unsur utama dalam PHC. . .

a. 2

b. 3

c. 4

d. 5

e. 6

Jawaban :

B

3. Yang termasuk dalam unsur PHC adalah …

a. Mencakup upaya-upaya dasar kesehatan

b. Mencakup kesejahteraan dasar kesehatan

c. Melibatkan kerjasama lintas vektor

d. Menentukan kesehatan masyarakat

e. Memimpin dalam PHC

Jawaban :

A

4. Ada berapa prinsip dalam PHC …

a. 5

b. 6

c. 3

d. 4

e. 2

Jawaban :

A

5. Yang tidak termasuk dalam prinsip PHC adalah …

a. Peninggian upaya kesehatan

b. Penekanan pada upaya preventif

c. Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya

kesehatan

d. Peran serta masyarakat dalam semangat

kemandirian

e. Kerjasama lintas sektoral dalam membangun

kesehatan

Jawaban :

A

6. Apakah kepanjangan dari PHC adalah …

a. Primary Health Care

b. Primart Hlthc come

c. Health Primary Care

d. Primary Health Core

e. Primary Care Health

Jawaban : A

7. Peningkatan penyedediaan makanan dan perbaikan

gizi termasuk dalam….

a. Unsur PHC

b. Program PHC

c. Stasus gizi

d. Prinsip PHC

e. Perkembangan PHC

Jawaban : B

8. Ada berapakah program yang harus dimiliki dalam

pelaksanaan PHC…

a. 5

b. 9

c. 7

d. 6

e. 8

Jawaban : E

9. Apa sajakah yang bukan dalam perubahan-perubahan

yang terjadi di perkembangan phc di Indonesia…

a. Pelayanan Kuratif ke promotif dan preventif

b. Daerah perkotaan ke pedesaan

c. Golongan mampu ke golongan masyarakat

berpenghasilan rendah

d. Kampanye massal ke upaya kesehatan terpadu

e. Pelayanan dalam perkembangan kesehatan

Jawaban : E

10. pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan

kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan

sosial yang dapat diterima secara umum termasuk

dalam pengertian dari…

a. pengertian PHC

b. pengertian konsep

c. pengertian unsur

d. pengertian program

e. pengertian uud

jawaban : A

Essay

1. Apa yang dimaksud dengan PHC?

pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan

kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah

dan sosial yang dapat diterima secara umum

baik oleh individu maupun keluarga dalam

masyarakat melalui partisipasi mereka

sepenuhnya, serta biaya yang dapat terjangkau

oleh masyarakat dan negara untuk memelihara

setiap tingkat perkembangan mereka dalam

semangat untuk hidup mandiri (self reliance)

dan menentukan nasib sendiri (self

determination)

2. Apa Tujuan Umum PHC?

Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat

terhadap pelayanan yang diselenggarakan,

sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada

masyarakat yang menerima pelayanan.

3. Apa tujuan khusus PHC?

1) Pelayanan harus mencapai keseluruhan

penduduk yang dilayani

2) Pelayanan harus dapat diterima oleh

penduduk yang dilayani

3) Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan

medis dari populasi yang dilayani

4) Pelayanan harus secara maksimum

menggunakan tenaga dan sumber sumber

daya lain dalam memenuhi kebutuhan

masyarakat.

4. Apa unsur utama dari PHC?

Tiga unsur utama yang terkandung dalam PHC

adalah sebagai berikut :

4. Mencakup upaya-upaya dasar kesehatan

5. Melibatkan peran serta masyarakat

6. Melibatkan kerjasama lintas sektoral

5. Apa prinsip PHC?

a. Pemerataan upaya kesehatan

b. Penekanan pada upaya preventif

c. Penggunaan teknologi tepat guna dalam

upaya kesehatan

d. Peran serta masyarakat dalam semangat

kemandirian

e. Kerja sama lintas sektoral dalam

membangun kesehatan

6. Apa program PHC?

1) Pendidikan mengenai masalah kesehatan

dan cara pencegahan penyakit serta

pengendaliannya

2) Peningkatan penyedediaan makanan dan

perbaikan gizi

3) Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar

4) Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB

5) Imunisasi terhadap penyakit-penyakit

infeksi utama

6) Pencegahan dan pengendalian penyakit

endemic setempat

7) Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa

8) Penyediaan obat-obat essensial

7. Apa tanggung jawab tenaga kesehatan dalam

PHC?

1) Mendorong partisipasi aktif masyarakat

dalam pengembangan dan implementasi

pelayanan kesehatan dan program

pendidikan kesehatan

2) Kerjasama dengan masyarakat, keluarga,

dan individu

3) Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan

teknik asuhan diri sendiri pada

masyarakat

4) Memberikan bimbingan dan dukungan kepada

petugas pelayanan kesehatan dan kepada

masyarakat

5) Koordinasi kegiatan pengembangan

kesehatan masyarakat.

8. Apa yang dimaksud pemerataan upaya kesehatan

dalam prinsip PHC?

Distribusi perawatan kesehatan menurut

prinsip ini yaitu perawatan primer dan

layanan lainnya untuk memenuhi masalah

kesehatan utama dalam masyarakat harus

diberikan sama bagi semua individu tanpa

memandang jenis kelamin, usia, kasta, warna,

lokasi perkotaan atau pedesaan dan kelas

sosial.

9. Apa yang dimaksud penekanan pada upaya

preventif dalam prinsip PHC?

Upaya preventif adalah upaya kesehatan yang

meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan

memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan

dengan peran serta individu agar berprilaku

sehat serta mencegah berjangkitnya penyakit.

10. Apa yang dimaksud peran serta masyarakat

dalam semangat kemandirian dalam prinsip PHC?

Peran serta atau partisipasi masyarakat untuk

membuat penggunaan maksimal dari lokal,

nasional dan sumber daya yang tersedia

lainnya. Partisipasi masyarakat adalah proses

di mana individu dan keluarga bertanggung

jawab atas kesehatan mereka sendiri dan

orang-orang di sekitar mereka dan

mengembangkan kapasitas untuk berkontribusi

dalam pembangunan masyarakat. Partisipasi

bisa dalam bidang identifikasi kebutuhan atau

selama pelaksanaan.


Recommended