+ All Categories
Home > Documents > Makalah sim

Makalah sim

Date post: 23-Jan-2023
Category:
Upload: aditya
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
33
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan sistem informasi pada saat ini menempati peranan utama dan sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan atau organisasi. Hal ini diwujudkan dengan penggunaan komputer sebagai alat bantu yang mampu menyimpan dan mengolah segala macam data secara cepat, tepat dan akurat. Seiring dengan perkembangan tersebut, suatu perusahaan atau organisasi dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas sistem informasi agar bisa bersaing dalam era globalisasi. Untuk meningkatkan kualitas dari sistem informasi tersebut, penggunaan teknologi informasi yang optimal akan menunjang efisiensi dan efektivitas kerja, sehingga dapat menghasilkan keluaran yang akurat. Pegadaian merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengkreditan atas dasar gadai. Pegadaian berfungsi untuk mengupayakan pelayanan yang semakin baik kepada rakyat kecil dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi mereka. Proses pencatatan dan laporan pemberian kredit gadai yang dilakukan di Kantor PERUM Pegadaian Cabang Suci Bandung selama ini terasa kurang efisien karena salah satunya adalah penyajian dan penyampaian data masih dilakukan secara manual. Oleh sebab itu diperlukan suatu sistem informasi yang mampu mendukung
Transcript

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dan sistem informasi pada saat ini

menempati peranan utama dan sangat dibutuhkan oleh suatu

perusahaan atau organisasi. Hal ini diwujudkan dengan penggunaan

komputer sebagai alat bantu yang mampu menyimpan dan mengolah

segala macam data secara cepat, tepat dan akurat. Seiring dengan

perkembangan tersebut, suatu perusahaan atau organisasi dituntut

untuk dapat meningkatkan kualitas sistem informasi agar bisa

bersaing dalam era globalisasi. Untuk meningkatkan kualitas dari

sistem informasi tersebut, penggunaan teknologi informasi yang

optimal akan menunjang efisiensi dan efektivitas kerja, sehingga

dapat menghasilkan keluaran yang akurat.

Pegadaian merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam

bidang pengkreditan atas dasar gadai. Pegadaian berfungsi untuk

mengupayakan pelayanan yang semakin baik kepada rakyat kecil dan

memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi

mereka.

Proses pencatatan dan laporan pemberian kredit gadai yang

dilakukan di Kantor PERUM Pegadaian Cabang Suci Bandung selama

ini terasa kurang efisien karena salah satunya adalah penyajian

dan penyampaian data masih dilakukan secara manual. Oleh sebab

itu diperlukan suatu sistem informasi yang mampu mendukung

pengolahan data pemberian kredit gadai dengan menggunakan sistem

terkomputerisasi. Dengan sistem komputerisasi yang baik, maka

proses pencatatan dan laporan pemberian kredit Gadai menjadi

lebih mudah dan lebih cepat.

1.2 Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah yang dilakukan dapat terarah dengan

baik dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka yang

dilakukan adalah mengambil langkah dengan membatasi pembahasan

permasalahan hanya pada proses penggadaian barang, dari mulai

menggadaikan sampai barang tersebut di lunasi di Kantor PERUM

Pegadaian Cabang Giant Pondok Bambu.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah :

1. Untuk memenuhi salah satu syarat Tugas makalah Sistem

Informasi Management. Manajemen Informatika semester 3.Pada

Akademi Management Informatika dan Komputer Bina Sarana

Informatika (AMIK BSI).

2. Merancang flowchart Penggadaian Barang, Pembayaran dan

Pelunasan, untuk mempermudah penjelasan.

3. Untuk mengetahui bagaimana sistem Informasi Pemberian Kredit

Gadai pada PERUM Pegadaian Cabang Giant Pondok Banbu yang

sedang berjalan.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan :

Mengetahui syarat-syarat serta alur pegadaian, pembayaran,

serta pelunasan

1.4 Metodologi Penelitian

Dalam menyusun laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan

beberapa teknik pengumpulan data, antara lain :

1. Studi Kepustakaan

Yaitu teknik pengumpulan data yang didapat dari buku-buku

panduan atau refensi yang sesuai dengan masalah yang dibahas,

dengan cara mempelajari dan menelaah isi literature melalui

metode pendekatan pada masalah yang sebenarnya atau yang

berhubungan dengan tugas yang diberikan.

2. Studi Lapangan

Yaitu teknik pengumpulan data melalui tinjauan langsung pada

objek pembahasan guna mendapatkan data yang konkret dengan

cara :

a. Observasi / Pengamatan

Yaitu melakukan pengumpulan data secara langsung terhadap

kegiatan-kegiatan sebenarnya dan mengumpulkan data yang

diperoleh dari hasil pengamatan terhadap objek yang

dimaksud.

b. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari hasil

wawancara secara langsung dengan staf dan karyawan.

c. Penelitian

Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati langsung

bagaimana suatu proses kerja berlangsung

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1A SEJARAH

Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan

Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga

keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga

ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus

1746.

Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari

tangan Belanda (1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah

dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan

usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah

setempat (liecentie stelsel).Namun metode tersebut berdampak

buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau

lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah

berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode liecentie stelsel

diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian

diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi

kepada pemerintah.

Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode

pacth stelsel tetap dipertahankan dan menimbulkan dampak yang

sama dimana pemegang hak ternyata banyak melakukan

penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya

pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan

‘cultuur stelsel’ dimana dalam kajian tentang pegadaian, saran

yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani

sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan

manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil

penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan

Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur

bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan

tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di

Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April

diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.

Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan

Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan

tempat tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan Pegadaian

dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan

yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi

kebijakan maupun Struktur Organisasi Jawatan Pegadaian.

Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang disebut ‘Sitji

Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang

Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi

yang bernama M. Saubari.

Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor

Jawatan Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen)

karena situasi perang yang kian terus memanas. Agresi militer

Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan Pegadaian dipindah

lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan Kantor

Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian

kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam

masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu

sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian

berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN),

selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui

dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum

(PERUM) hingga sekarang.

Kini usia Pegadaian telah lebih dari seratus tahun,

manfaat semakin dirasakan oleh masyarakat, meskipun perusahaan

membawa misi public service obligation, ternyata perusahaan

masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam bentuk

pajak dan bagi keuntungan kepada Pemerintah, disaat mayoritas

lembaga keuangan lainnya berada dalam situasi yang tidak

menguntungkan.

2.1B PENGERTIAN

Menurut kitab undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150,

gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang

atas suatu barang bergaak. Barang bergerak tersebut diserahkan

kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang

atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang.

Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada

orang berpiutnag untuk menggunakan barang bergerak yang telah

diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak yang berhutang

tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.

Perusahaan Umum Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha

di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk

melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam

bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai

seperti dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal

1150 di atas . Tugas Pokoknya adalah memberi pinjaman kepada

masyarakat atas dasar hokum gadai agar masyarakat tidak

dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang

cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari

masyarakat.Hal ini didasari pada fakta yang terjadi di

lapangan bahwa terdapat lembaga keuangan yang seperti lintah

darat dan pengijon yang dengan melambungkan tingkat suku bunga

setinggi-tingginya.

2.1C PROFILE PERUSAHAAN

Perum Pegadaian adalah sebuah BUMN di Indonesia yang usaha intinya adalah bidang jasa penyaluran kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadai.

Didirikan : Sukabumi, 1 April 1901

Kantor pusat : Jl. Kramat Raya No.163,

Jakarta, Indonesia

Daerah layanan : Seluruh Indonesia

Tokoh penting : Suwhono; Direktur Utama

Produk Konvensional : KCA, Kreasi, Krasida, Krista, Kucica, Investa

Syariah: Rahn, Arrum, Mulia

Situs web : www.pegadaian.co.id

LOGO

Identitas korporat baru Pegadaian terdiri dari kombinasi teks

1. “PEGADAIAN” dengan simbol “pohon dan timbangan” yang mencerminkan melindungi, bersahabat, transparan, mudah dan kokoh.

2. Pohon rindang adalah Melindungi dan membantu masyarakat,

3. Senantiasa bertumbuh dan berkembang, Mencerminkan keteduhan,

4. Warna hijau merupakan warna agraris yang akrab denganmasyarakat

5. Timbangan berwarna hitam Keseimbangan dan keterbukaan dalam

6. pelayanan serta menjunjung tinggi kejujuran,

7. Teks “PEGADAIAN” huruf miring yaitu Sederhana, kepraktisan dan

8. kemudahan, dinamis, terus bergerak maju. Sedangkan huruf balok

9. melambangkan keteguhan dan kekokohan

MASKOT

Budaya perusahaan diaktualisasikan dalam bentuk simbol / maskot dan jargon si "INTAN" yang ber makna:

Inovatif :

1. Berinisiatif, kreatif dan produktif2. Berorientasi pada solusi

Nilai Moral Tinggi :

3. Taat Beribadah4. Jujur dan berfikir positif

Terampil :

5. Kompeten di bidangnya6. Selalu mengembangkan diri

Adi Layanan :

7. Peka dan cepat tanggap8. Empatik, santun dan ramah

Nuansa Citra :

9. Memiliki sense of belonging10. Peduli nama baik perusahaan

Makna yang terkandung dalam maskot SI INTAN :

Kepala berbentuk berlian memberi makna bahwa Pegadaian mengenalbatu intan sudah puluhan tahun, Intan tidak lebih dari sebuah bongkahan batu yang diciptakan alam dalam suatu proses beratus tahun lamanya. Kekerasannya menjadikan dia tidak dapat tergores dari benda lain.

Tetapi dia juga dapat dibentuk menjadi batu yang sangat cemerlang(brilliant) . Dengan kecemerlangan itulah kemudian dia disebut berlian. Karakteristik batu intan itu diharapkan terdapat juga pada setiap insan Pegadaian.

Sikap tubuh dengan tangan terbuka dan tersenyum memberi makna sikap seorang pelayan yang selalu siap memberikan pelayanan primakepada siapa saja. Rompi warna hijau bermakna memberi keteduhan sebagai insan Pegadaian.

VISI:

“PADA TAHUN 2013 PEGADAIAN MENJADI CHAMPION DALAM PEMBIAYAAN MIKRO DAN KECIL YANG BERBASIS GADAI DAH FIDUCIA BAGI MASYARAKAT MENENGAH KE BAWAH.”

MISI:

1. Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat khusunya golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi

keungan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro kecil dan menengah, atas dasar hukum gadai dan fiducia.

2. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten.

3. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.

SLOGAN

“MENGATASI MASALAH TANPA MASALAH”

Slogan ini mencerminkan ciri utama pelayanan Pegadaian, yaitu :

1. Mengatasi masalah keuangan atau kebutuhan dana dalam pelayanan dalam waktu yang relative singkat.

2. Tidak menuntut persyaratan administrasi yang menyulitkan.

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi di kantor cabang

1. Kepala cabang.

a. Menerima daftar dan melaksanakan pembayaran atas gaji

pegawai kantor cabang.

b. Menyelenggarakan pengurusan pembayaran dan pelaporan.

c. Mengelola penerimaan, penyimpanan dan

mengadministrasikan uang kas dari

bank di kantor cabang.

d. Membuat laporan bulanan kegiatan perbendaharaan

di kantor cabang.

e. Menyajikan data dan laporan kas mingguan.

2. Bagian penaksir.

Penaksir mempunyai tugas untuk menentukan besar kecilnya

KEPALA CABANG

BAG. GUDANGKASIRBAG. PENAKSIR

agunan barang yang akan dikreditkan atau digadaikan

berdasarkan ketentuan yang berlaku di pegadaian.

3. Kasir.

Kasir bertugas untuk memberikan uang kredit kepada nasabah

sesuai dengan Surat Bukti Kredit ( SBK ) atau Formulir

Permintaan Kredit ( FPK ).

4. Bagian Gudang.

Bagian gudang bertugas untuk menyimpan barang –

barang milik nasabah yang menjadi barang jaminan kredit

atau gadai.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 ANALISA SISTEM INFORMASI

2.1A PROSEDUR GADAI BARANG

Syarat – Syarat Menggadaikan barang :

1. Mengisi Formulir Permintaan Kredit

2. Foto copy KTP atau identitas resmi lainnya

3. Menyerahkan barang jaminan

4. Untuk kendaraan bermotor membawa BPKB dan STNK asli

5. Nasabah menandatangani Surat Bukti Kredit (SBK)

Formulir permintaan Kredit

Barang yang dapat digadaikan:

Pada dasarnya, hampir semua barang bergerak dapat digadaikan

di pegadaian dengan pengecualian untuk barang-barang tertentu.

Barang-barang yng dapat digadaikan meliputi:

a.Barang perhiasan

b.Perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina, intan,

mutiara, dan batu mulia.

c.Kendaraan

d.Mobil, sepeda motor, sepeda,dan lain-lain

e.Barang elektronik

f.Kamera, refrigerator, freezer, radio, tape recorder, video

player, televise, dan lain-lain

g.Barang rumah tangga

h.Perlengkapan dapur, perlengkapan makan, dan lain-lain

i.Mesin-mesin

j.Tekstil

k.Barang lain yang dianggap bernilai oleh Perum pegadaian.

Namun mengingat keterbatasan tempat penyimpanan, keterbatasan

sumber daya manusia di pegadaian, perlunya meminimalkan resiko

yang ditanggung oleh Perum Pegadaian, serta memperhatikan

peraturan yang berlaku, maka ada barang-barang tertentu yang

tidak dapat digadaikan. Barang-barang yang tidak dapat digadaikan

meliputi :

a.Binatang ternak, karena memerlukan tempat penyimpanan khusus

dan memerlukan cara pemeliharaan khusus.

b.Hasil bumi, karena mudah busuk atau rusak

c.Barang dagangan dalam jumlah besar, karena memerlukan tempat

penyimpanan sangat besar yang tidak dimiliki oleh pegadaian.

d.Barang yang cepat rusak, busuk, atau susut

e.Barang yang amat kotor

f.Kendaraan yang sangat besar

g.Barang-barang seni yang sulit ditaksir

h.Barang yang sangat mudah terbakar

i.Senjata api, amunisi, dan mesiu

j.Barang yang disewabelikan

k.Barang milik pemerintah

l.Barang ilegal

Mekanisme transaksi menggadaikan barang :

Alur proses transaksi oleh nasabah adalah sebagai berikut :

1. Nasabah datang kemudian dilayani oleh petugas.

2. Petugas mengecek apakah nasabah telah terdaftar sebagai

member ato tidak, jika telah terdaftar maka nasabah dapat

melakukan transaksi menggadaikan barang. Namun jika

belum terdaftar maka petugas akan menginformasikan kepada

nasabah untuk mendaftar sebagai member pegadaian

terlebih dahulu.

3. Untuk satu transaksi pinjaman uang, nasabah memberikan satu

atau lebih barang sebagai jaminan.

4. Barang yang dijaminkan dicatat jenis, merk, tipe, tanggal

pembelian, tanggal tebus, keterangan mengenai barang

tersebut.

5. Kemudian proses selanjutnya yaitu menaksir harga barang yang

dijaminkan. Pegadaian mempunyai data mengenai harga barang

berdasarkan jenis, merek dan tipe barangnya

untuk memudahkan dalam penaksiran barang. Hanya barang –

barang yang ada dalam daftar ini yang dapat diterima sebagai

barang jaminan / digadaikan. Petugas mengentry

data – data barang yang digadaikan, kemudian system

memproses perhitungan harrga taksiran barang tersebut.

6. Setelah penaksiran harga barang jaminan selesai, maka

petugas yang melayani transaksi pinjaman baru bisa

menentukan berapa pinjaman yang bisa diberikan. Besar

pinjaman

yang harus dikembalikan oleh nasabah

adalah sebesar pinjaman ditambah bunga sesuai ketentuan dari

pegadaian.

7. Pegadaian menawarkan berbagai paket – paket produk jasa yang

dimiliki oleh pegadaian sehingga nasabah dapat menetukan

pilihannya sesuai dengan kebutuhannya.

Surat Bukti Kredit (bagian depan)

Surat Bukti Kredit (bagian belakang)

STRUK TANDA TERIMA UANG PINJAMAN

FLOWCHART MEKANISME TRANSAKSI GADAI BARANG

3.1B PROSEDUR PEMBAYARAN GADAI

MEKANISME TRANSAKSI PEMBAYARAN GADAI

1. Nasabah datang dan dilayani petugas

2. Menunjukan KTP dan memberikan SBK kepada kasir untuk

dicocokan datanya

3. Kasir menginput data dari SBK nasabah

4. Kasir memberi informasi ke nasabah jumlah bunga yang harus

dibayarkan

5. Nasabah membayar bunga yang harus dibayarkan

6. Kasir input pembayaran dari nasabah ke computer

7. Kasir mencetak struk pembayaran dan SBK terbaru serta member

kembalian(jika ada)

8. Nasabah menerima struk dan SBK terbaru serta kembalian.

3.1.C PROSEDUR CICILAN GADAI

MEKANISME TRANSAKSI CICILAN GADAI

1. Nasabah datang dan dilayani petugas

2. Menunjukan KTP dan memberikan SBK kepada kasir untuk

dicocokan datanya

3. Kasir menginput data dari SBK nasabah

4. Kasir memberi informasi ke nasabah jumlah bunga dan cicilan

yang harus dibayarkan

5. Nasabah membayar bunga dan cicilan yang harus dibayarkan

6. Kasir input pembayaran dari nasabah ke computer

7. Kasir mencetak struk pembayaran dan SBK terbaru serta member

kembalian(jika ada)

8. Nasabah menerima struk dan SBK terbaru serta kembalian.

3.1.D PELUNASAN

MEKANISME TRANSAKSI PELUNASAN GADAI

1. Nasabah datang dan dilayani petugas

2. Nasabah memberi SBK dan KTP

3. Kasir menginput data dari SBK nasabah

4. Kasir memberi informasi ke nasabah jumlah bunga yang harus

dibayarkan

5. Nasabah membayar bunga yang harus dibayarkan

6. Kasir input pembayaran dari nasabah ke computer

7. Kasir member Kitir kepada pemegang gudang

8. Pemegang gudang mencari barang nasabah

9. Pemegang gudang meminta struk pembayaran kepada nasabah

10. Pemegang gudang memberi barangnya kepada nasabah.

3.2  TOOL BLOK PERUSAHAAN

1. Blok Input

Alat Input yang digunakan menggunakan mouse dan keyboard untuk

menginput data nasabah.

2. Blok Output

Alat Output yang digunakan menggunakan monitor  dan printer

sebagai alat keluaran.

3. Blok Model

Menggunakan aplikasi pegadaian berbasis DOS.

4. Blok Teknologi

Tingkat teknologi yang digunakan menggunakan internet. Email

perusahaan, database yang terkoneksi internet, agar dapat di

update di seluruh pegadaian di indonesia.

5. Blok Database

Untuk database yang digunakan yaitu mysql.

6. Blok Kontrol

Pengamanan fisik : pengamanan terhadap kebakaran, gempa,

contohnya : alat pemadam, UPS & genset untuk mati listrik, kamera

cctv, dll

Pengamanan non fisik : sistem pertahanan terhadap serangan virus

dengan memasang anti virus dan password pada setiap sistemnya.

2.3 PERMASALAHAN/KENDALA

1. Apabila nasabah tidak dapat membayar barang yang digadai

akan dilelang oleh Pegadaian tersebut.

2. Nasabah sulit dihubungi saat masa jatuh tempo barang yang

digadai akan habis

3. Nasabah pindah rumah

4. Nasabah tidak terima barang yang digadai dilelang

5. Mendapat cemooh dari nasabah yang barangnya dilelang dengan

berbagai macam alasan.

6. Nasabah tidak mengetahui barang apa saja yang bisa digadai.

7. Kerugian akibat salah taksir barang

8. Kasir salah memberikan kembalian uang kepada nasabah

Brosur

Website Pergadaian : www.pegadaian.co.id

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai

piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut

diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang

mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang

mempunyai utang. Perusahaan Umum Pegadaian adalah satu-satunya

badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin

untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan

dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum

gadai seperti dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata

Pasal 1150 di atas . Tugas Pokoknya adalah memberi pinjaman

kepada masyarakat atas dasar hokum gadai agar masyarakat tidak

dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang

cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari

masyarakat.Hal ini didasari pada fakta yang terjadi di

lapangan bahwa terdapat lembaga keuangan yang seperti lintah

darat dan pengijon yang dengan melambungkan tingkat suku bunga

setinggi-tingginya. Kegiatan usaha Perum Pegadaian dipimpin

sebuah dewan direksi yang terdiri dari seorang direktur utama

dan beberapa direktur.

Berdasarkan paparan di atas, tidak sulit untuk

menggadaikan suatu barang. Dapat di lihat bahwa untuk

menggadaikan suatu barang tidak terlalu berbelit-belit, untuk

pembayaran, perpanjangan, maupun pelunasan pun terbilang cukup

murah, tidak banyak prosedur yang harus di lalui.

Dalam kaitannya pemanfaatan technologi, PT.Pegadaian

Persero sudah banyak memanfaatkan technologi baik untuk

promosi maupun dalam memberikan pelayanan yang terbaik, dapat

dilihat dari tersedianya website, untuk data nasabah pun sudah

terkomputerisasi, baik data pribadi, barang gadaian, maupun

pembayaran. Semuanya sudah tersimpan dalam database, jadi

nasabah bisa mengetahui berapa sisa tagihan yang harus ia

bayarkan dan tanggal jatuh tempo. Bagi karyawan pun sangat

banyak manfaatnya, para karyawan tidak perlu berlama-lama

mencari satu persatu nama nasabah, cukup masukkan ID

Pelanggan, maka semua data pelanggan akan keluar.


Recommended