BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dan sistem informasi pada saat ini
menempati peranan utama dan sangat dibutuhkan oleh suatu
perusahaan atau organisasi. Hal ini diwujudkan dengan penggunaan
komputer sebagai alat bantu yang mampu menyimpan dan mengolah
segala macam data secara cepat, tepat dan akurat. Seiring dengan
perkembangan tersebut, suatu perusahaan atau organisasi dituntut
untuk dapat meningkatkan kualitas sistem informasi agar bisa
bersaing dalam era globalisasi. Untuk meningkatkan kualitas dari
sistem informasi tersebut, penggunaan teknologi informasi yang
optimal akan menunjang efisiensi dan efektivitas kerja, sehingga
dapat menghasilkan keluaran yang akurat.
Pegadaian merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam
bidang pengkreditan atas dasar gadai. Pegadaian berfungsi untuk
mengupayakan pelayanan yang semakin baik kepada rakyat kecil dan
memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi
mereka.
Proses pencatatan dan laporan pemberian kredit gadai yang
dilakukan di Kantor PERUM Pegadaian Cabang Suci Bandung selama
ini terasa kurang efisien karena salah satunya adalah penyajian
dan penyampaian data masih dilakukan secara manual. Oleh sebab
itu diperlukan suatu sistem informasi yang mampu mendukung
pengolahan data pemberian kredit gadai dengan menggunakan sistem
terkomputerisasi. Dengan sistem komputerisasi yang baik, maka
proses pencatatan dan laporan pemberian kredit Gadai menjadi
lebih mudah dan lebih cepat.
1.2 Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah yang dilakukan dapat terarah dengan
baik dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka yang
dilakukan adalah mengambil langkah dengan membatasi pembahasan
permasalahan hanya pada proses penggadaian barang, dari mulai
menggadaikan sampai barang tersebut di lunasi di Kantor PERUM
Pegadaian Cabang Giant Pondok Bambu.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu syarat Tugas makalah Sistem
Informasi Management. Manajemen Informatika semester 3.Pada
Akademi Management Informatika dan Komputer Bina Sarana
Informatika (AMIK BSI).
2. Merancang flowchart Penggadaian Barang, Pembayaran dan
Pelunasan, untuk mempermudah penjelasan.
3. Untuk mengetahui bagaimana sistem Informasi Pemberian Kredit
Gadai pada PERUM Pegadaian Cabang Giant Pondok Banbu yang
sedang berjalan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan :
Mengetahui syarat-syarat serta alur pegadaian, pembayaran,
serta pelunasan
1.4 Metodologi Penelitian
Dalam menyusun laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan
beberapa teknik pengumpulan data, antara lain :
1. Studi Kepustakaan
Yaitu teknik pengumpulan data yang didapat dari buku-buku
panduan atau refensi yang sesuai dengan masalah yang dibahas,
dengan cara mempelajari dan menelaah isi literature melalui
metode pendekatan pada masalah yang sebenarnya atau yang
berhubungan dengan tugas yang diberikan.
2. Studi Lapangan
Yaitu teknik pengumpulan data melalui tinjauan langsung pada
objek pembahasan guna mendapatkan data yang konkret dengan
cara :
a. Observasi / Pengamatan
Yaitu melakukan pengumpulan data secara langsung terhadap
kegiatan-kegiatan sebenarnya dan mengumpulkan data yang
diperoleh dari hasil pengamatan terhadap objek yang
dimaksud.
b. Wawancara
Yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari hasil
wawancara secara langsung dengan staf dan karyawan.
c. Penelitian
Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati langsung
bagaimana suatu proses kerja berlangsung
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1A SEJARAH
Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan
Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga
keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga
ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus
1746.
Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari
tangan Belanda (1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah
dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan
usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah
setempat (liecentie stelsel).Namun metode tersebut berdampak
buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau
lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah
berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode liecentie stelsel
diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian
diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi
kepada pemerintah.
Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode
pacth stelsel tetap dipertahankan dan menimbulkan dampak yang
sama dimana pemegang hak ternyata banyak melakukan
penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya
pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan
‘cultuur stelsel’ dimana dalam kajian tentang pegadaian, saran
yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani
sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan
manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan
Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur
bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan
tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di
Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April
diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.
Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan
Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan
tempat tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan Pegadaian
dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan
yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi
kebijakan maupun Struktur Organisasi Jawatan Pegadaian.
Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang disebut ‘Sitji
Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang
Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi
yang bernama M. Saubari.
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor
Jawatan Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen)
karena situasi perang yang kian terus memanas. Agresi militer
Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan Pegadaian dipindah
lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan Kantor
Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian
kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam
masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu
sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian
berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN),
selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui
dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum
(PERUM) hingga sekarang.
Kini usia Pegadaian telah lebih dari seratus tahun,
manfaat semakin dirasakan oleh masyarakat, meskipun perusahaan
membawa misi public service obligation, ternyata perusahaan
masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam bentuk
pajak dan bagi keuntungan kepada Pemerintah, disaat mayoritas
lembaga keuangan lainnya berada dalam situasi yang tidak
menguntungkan.
2.1B PENGERTIAN
Menurut kitab undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150,
gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang
atas suatu barang bergaak. Barang bergerak tersebut diserahkan
kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang
atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang.
Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada
orang berpiutnag untuk menggunakan barang bergerak yang telah
diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak yang berhutang
tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Perusahaan Umum Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha
di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk
melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam
bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai
seperti dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal
1150 di atas . Tugas Pokoknya adalah memberi pinjaman kepada
masyarakat atas dasar hokum gadai agar masyarakat tidak
dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang
cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari
masyarakat.Hal ini didasari pada fakta yang terjadi di
lapangan bahwa terdapat lembaga keuangan yang seperti lintah
darat dan pengijon yang dengan melambungkan tingkat suku bunga
setinggi-tingginya.
2.1C PROFILE PERUSAHAAN
Perum Pegadaian adalah sebuah BUMN di Indonesia yang usaha intinya adalah bidang jasa penyaluran kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadai.
Didirikan : Sukabumi, 1 April 1901
Kantor pusat : Jl. Kramat Raya No.163,
Jakarta, Indonesia
Daerah layanan : Seluruh Indonesia
Tokoh penting : Suwhono; Direktur Utama
Produk Konvensional : KCA, Kreasi, Krasida, Krista, Kucica, Investa
Syariah: Rahn, Arrum, Mulia
Situs web : www.pegadaian.co.id
LOGO
Identitas korporat baru Pegadaian terdiri dari kombinasi teks
1. “PEGADAIAN” dengan simbol “pohon dan timbangan” yang mencerminkan melindungi, bersahabat, transparan, mudah dan kokoh.
2. Pohon rindang adalah Melindungi dan membantu masyarakat,
3. Senantiasa bertumbuh dan berkembang, Mencerminkan keteduhan,
4. Warna hijau merupakan warna agraris yang akrab denganmasyarakat
5. Timbangan berwarna hitam Keseimbangan dan keterbukaan dalam
6. pelayanan serta menjunjung tinggi kejujuran,
7. Teks “PEGADAIAN” huruf miring yaitu Sederhana, kepraktisan dan
8. kemudahan, dinamis, terus bergerak maju. Sedangkan huruf balok
9. melambangkan keteguhan dan kekokohan
MASKOT
Budaya perusahaan diaktualisasikan dalam bentuk simbol / maskot dan jargon si "INTAN" yang ber makna:
Inovatif :
1. Berinisiatif, kreatif dan produktif2. Berorientasi pada solusi
Nilai Moral Tinggi :
3. Taat Beribadah4. Jujur dan berfikir positif
Terampil :
5. Kompeten di bidangnya6. Selalu mengembangkan diri
Adi Layanan :
7. Peka dan cepat tanggap8. Empatik, santun dan ramah
Nuansa Citra :
9. Memiliki sense of belonging10. Peduli nama baik perusahaan
Makna yang terkandung dalam maskot SI INTAN :
Kepala berbentuk berlian memberi makna bahwa Pegadaian mengenalbatu intan sudah puluhan tahun, Intan tidak lebih dari sebuah bongkahan batu yang diciptakan alam dalam suatu proses beratus tahun lamanya. Kekerasannya menjadikan dia tidak dapat tergores dari benda lain.
Tetapi dia juga dapat dibentuk menjadi batu yang sangat cemerlang(brilliant) . Dengan kecemerlangan itulah kemudian dia disebut berlian. Karakteristik batu intan itu diharapkan terdapat juga pada setiap insan Pegadaian.
Sikap tubuh dengan tangan terbuka dan tersenyum memberi makna sikap seorang pelayan yang selalu siap memberikan pelayanan primakepada siapa saja. Rompi warna hijau bermakna memberi keteduhan sebagai insan Pegadaian.
VISI:
“PADA TAHUN 2013 PEGADAIAN MENJADI CHAMPION DALAM PEMBIAYAAN MIKRO DAN KECIL YANG BERBASIS GADAI DAH FIDUCIA BAGI MASYARAKAT MENENGAH KE BAWAH.”
MISI:
1. Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat khusunya golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi
keungan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro kecil dan menengah, atas dasar hukum gadai dan fiducia.
2. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten.
3. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.
SLOGAN
“MENGATASI MASALAH TANPA MASALAH”
Slogan ini mencerminkan ciri utama pelayanan Pegadaian, yaitu :
1. Mengatasi masalah keuangan atau kebutuhan dana dalam pelayanan dalam waktu yang relative singkat.
2. Tidak menuntut persyaratan administrasi yang menyulitkan.
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi di kantor cabang
1. Kepala cabang.
a. Menerima daftar dan melaksanakan pembayaran atas gaji
pegawai kantor cabang.
b. Menyelenggarakan pengurusan pembayaran dan pelaporan.
c. Mengelola penerimaan, penyimpanan dan
mengadministrasikan uang kas dari
bank di kantor cabang.
d. Membuat laporan bulanan kegiatan perbendaharaan
di kantor cabang.
e. Menyajikan data dan laporan kas mingguan.
2. Bagian penaksir.
Penaksir mempunyai tugas untuk menentukan besar kecilnya
KEPALA CABANG
BAG. GUDANGKASIRBAG. PENAKSIR
agunan barang yang akan dikreditkan atau digadaikan
berdasarkan ketentuan yang berlaku di pegadaian.
3. Kasir.
Kasir bertugas untuk memberikan uang kredit kepada nasabah
sesuai dengan Surat Bukti Kredit ( SBK ) atau Formulir
Permintaan Kredit ( FPK ).
4. Bagian Gudang.
Bagian gudang bertugas untuk menyimpan barang –
barang milik nasabah yang menjadi barang jaminan kredit
atau gadai.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 ANALISA SISTEM INFORMASI
2.1A PROSEDUR GADAI BARANG
Syarat – Syarat Menggadaikan barang :
1. Mengisi Formulir Permintaan Kredit
2. Foto copy KTP atau identitas resmi lainnya
3. Menyerahkan barang jaminan
4. Untuk kendaraan bermotor membawa BPKB dan STNK asli
5. Nasabah menandatangani Surat Bukti Kredit (SBK)
Formulir permintaan Kredit
Barang yang dapat digadaikan:
Pada dasarnya, hampir semua barang bergerak dapat digadaikan
di pegadaian dengan pengecualian untuk barang-barang tertentu.
Barang-barang yng dapat digadaikan meliputi:
a.Barang perhiasan
b.Perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina, intan,
mutiara, dan batu mulia.
c.Kendaraan
d.Mobil, sepeda motor, sepeda,dan lain-lain
e.Barang elektronik
f.Kamera, refrigerator, freezer, radio, tape recorder, video
player, televise, dan lain-lain
g.Barang rumah tangga
h.Perlengkapan dapur, perlengkapan makan, dan lain-lain
i.Mesin-mesin
j.Tekstil
k.Barang lain yang dianggap bernilai oleh Perum pegadaian.
Namun mengingat keterbatasan tempat penyimpanan, keterbatasan
sumber daya manusia di pegadaian, perlunya meminimalkan resiko
yang ditanggung oleh Perum Pegadaian, serta memperhatikan
peraturan yang berlaku, maka ada barang-barang tertentu yang
tidak dapat digadaikan. Barang-barang yang tidak dapat digadaikan
meliputi :
a.Binatang ternak, karena memerlukan tempat penyimpanan khusus
dan memerlukan cara pemeliharaan khusus.
b.Hasil bumi, karena mudah busuk atau rusak
c.Barang dagangan dalam jumlah besar, karena memerlukan tempat
penyimpanan sangat besar yang tidak dimiliki oleh pegadaian.
d.Barang yang cepat rusak, busuk, atau susut
e.Barang yang amat kotor
f.Kendaraan yang sangat besar
g.Barang-barang seni yang sulit ditaksir
h.Barang yang sangat mudah terbakar
i.Senjata api, amunisi, dan mesiu
j.Barang yang disewabelikan
k.Barang milik pemerintah
l.Barang ilegal
Mekanisme transaksi menggadaikan barang :
Alur proses transaksi oleh nasabah adalah sebagai berikut :
1. Nasabah datang kemudian dilayani oleh petugas.
2. Petugas mengecek apakah nasabah telah terdaftar sebagai
member ato tidak, jika telah terdaftar maka nasabah dapat
melakukan transaksi menggadaikan barang. Namun jika
belum terdaftar maka petugas akan menginformasikan kepada
nasabah untuk mendaftar sebagai member pegadaian
terlebih dahulu.
3. Untuk satu transaksi pinjaman uang, nasabah memberikan satu
atau lebih barang sebagai jaminan.
4. Barang yang dijaminkan dicatat jenis, merk, tipe, tanggal
pembelian, tanggal tebus, keterangan mengenai barang
tersebut.
5. Kemudian proses selanjutnya yaitu menaksir harga barang yang
dijaminkan. Pegadaian mempunyai data mengenai harga barang
berdasarkan jenis, merek dan tipe barangnya
untuk memudahkan dalam penaksiran barang. Hanya barang –
barang yang ada dalam daftar ini yang dapat diterima sebagai
barang jaminan / digadaikan. Petugas mengentry
data – data barang yang digadaikan, kemudian system
memproses perhitungan harrga taksiran barang tersebut.
6. Setelah penaksiran harga barang jaminan selesai, maka
petugas yang melayani transaksi pinjaman baru bisa
menentukan berapa pinjaman yang bisa diberikan. Besar
pinjaman
yang harus dikembalikan oleh nasabah
adalah sebesar pinjaman ditambah bunga sesuai ketentuan dari
pegadaian.
7. Pegadaian menawarkan berbagai paket – paket produk jasa yang
dimiliki oleh pegadaian sehingga nasabah dapat menetukan
pilihannya sesuai dengan kebutuhannya.
3.1B PROSEDUR PEMBAYARAN GADAI
MEKANISME TRANSAKSI PEMBAYARAN GADAI
1. Nasabah datang dan dilayani petugas
2. Menunjukan KTP dan memberikan SBK kepada kasir untuk
dicocokan datanya
3. Kasir menginput data dari SBK nasabah
4. Kasir memberi informasi ke nasabah jumlah bunga yang harus
dibayarkan
5. Nasabah membayar bunga yang harus dibayarkan
6. Kasir input pembayaran dari nasabah ke computer
7. Kasir mencetak struk pembayaran dan SBK terbaru serta member
kembalian(jika ada)
8. Nasabah menerima struk dan SBK terbaru serta kembalian.
3.1.C PROSEDUR CICILAN GADAI
MEKANISME TRANSAKSI CICILAN GADAI
1. Nasabah datang dan dilayani petugas
2. Menunjukan KTP dan memberikan SBK kepada kasir untuk
dicocokan datanya
3. Kasir menginput data dari SBK nasabah
4. Kasir memberi informasi ke nasabah jumlah bunga dan cicilan
yang harus dibayarkan
5. Nasabah membayar bunga dan cicilan yang harus dibayarkan
6. Kasir input pembayaran dari nasabah ke computer
7. Kasir mencetak struk pembayaran dan SBK terbaru serta member
kembalian(jika ada)
8. Nasabah menerima struk dan SBK terbaru serta kembalian.
3.1.D PELUNASAN
MEKANISME TRANSAKSI PELUNASAN GADAI
1. Nasabah datang dan dilayani petugas
2. Nasabah memberi SBK dan KTP
3. Kasir menginput data dari SBK nasabah
4. Kasir memberi informasi ke nasabah jumlah bunga yang harus
dibayarkan
5. Nasabah membayar bunga yang harus dibayarkan
6. Kasir input pembayaran dari nasabah ke computer
7. Kasir member Kitir kepada pemegang gudang
8. Pemegang gudang mencari barang nasabah
9. Pemegang gudang meminta struk pembayaran kepada nasabah
10. Pemegang gudang memberi barangnya kepada nasabah.
3.2 TOOL BLOK PERUSAHAAN
1. Blok Input
Alat Input yang digunakan menggunakan mouse dan keyboard untuk
menginput data nasabah.
2. Blok Output
Alat Output yang digunakan menggunakan monitor dan printer
sebagai alat keluaran.
3. Blok Model
Menggunakan aplikasi pegadaian berbasis DOS.
4. Blok Teknologi
Tingkat teknologi yang digunakan menggunakan internet. Email
perusahaan, database yang terkoneksi internet, agar dapat di
update di seluruh pegadaian di indonesia.
5. Blok Database
Untuk database yang digunakan yaitu mysql.
6. Blok Kontrol
Pengamanan fisik : pengamanan terhadap kebakaran, gempa,
contohnya : alat pemadam, UPS & genset untuk mati listrik, kamera
cctv, dll
Pengamanan non fisik : sistem pertahanan terhadap serangan virus
dengan memasang anti virus dan password pada setiap sistemnya.
2.3 PERMASALAHAN/KENDALA
1. Apabila nasabah tidak dapat membayar barang yang digadai
akan dilelang oleh Pegadaian tersebut.
2. Nasabah sulit dihubungi saat masa jatuh tempo barang yang
digadai akan habis
3. Nasabah pindah rumah
4. Nasabah tidak terima barang yang digadai dilelang
5. Mendapat cemooh dari nasabah yang barangnya dilelang dengan
berbagai macam alasan.
6. Nasabah tidak mengetahui barang apa saja yang bisa digadai.
7. Kerugian akibat salah taksir barang
8. Kasir salah memberikan kembalian uang kepada nasabah
Brosur
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai
piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut
diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang
mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang
mempunyai utang. Perusahaan Umum Pegadaian adalah satu-satunya
badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin
untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan
dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum
gadai seperti dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Pasal 1150 di atas . Tugas Pokoknya adalah memberi pinjaman
kepada masyarakat atas dasar hokum gadai agar masyarakat tidak
dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang
cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari
masyarakat.Hal ini didasari pada fakta yang terjadi di
lapangan bahwa terdapat lembaga keuangan yang seperti lintah
darat dan pengijon yang dengan melambungkan tingkat suku bunga
setinggi-tingginya. Kegiatan usaha Perum Pegadaian dipimpin
sebuah dewan direksi yang terdiri dari seorang direktur utama
dan beberapa direktur.
Berdasarkan paparan di atas, tidak sulit untuk
menggadaikan suatu barang. Dapat di lihat bahwa untuk
menggadaikan suatu barang tidak terlalu berbelit-belit, untuk
pembayaran, perpanjangan, maupun pelunasan pun terbilang cukup
murah, tidak banyak prosedur yang harus di lalui.
Dalam kaitannya pemanfaatan technologi, PT.Pegadaian
Persero sudah banyak memanfaatkan technologi baik untuk
promosi maupun dalam memberikan pelayanan yang terbaik, dapat
dilihat dari tersedianya website, untuk data nasabah pun sudah
terkomputerisasi, baik data pribadi, barang gadaian, maupun
pembayaran. Semuanya sudah tersimpan dalam database, jadi
nasabah bisa mengetahui berapa sisa tagihan yang harus ia
bayarkan dan tanggal jatuh tempo. Bagi karyawan pun sangat
banyak manfaatnya, para karyawan tidak perlu berlama-lama
mencari satu persatu nama nasabah, cukup masukkan ID
Pelanggan, maka semua data pelanggan akan keluar.