Virus
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hampir semua di antara kita pernah menderita flu.
Flu atau influenza merupakan salah satu penyakit yang
disebabkan oleh virus. Selain influenza, berbagai
penyakit yang mematikan juga disebabkan oleh virus.
Contohnya adalah AIDS dan flu burung. Hal tersebut
mendorong manusia untuk terus bekerja keras mempelajari
virus guna menemukan obat untuk mengatasi penyakit yang
disebabkannya.
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang
menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat
bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi
dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi
sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit
obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat
(DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang
diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas
protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.
Genom virus menjadi baik protein yang digunakan untuk
memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan
dalam daur hidupnya.
Politeknik Negeri Samarinda 1
Virus
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-
partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme
multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal),
sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk
jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota
(bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk
hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi
biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya
ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu,
baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV),
hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman
(misalnya virus mosaik tembakau/TMV). Ukurannya sekitar
25-300 mikron. Ukuran virus disebut juga ukuran renik.
Oleh sebab itu, virus tidak bisa dilihat dengan mata
atau mikroskop biasa, tapi harus menggunakan mikroskop
elektron.
1.2. Tujuan
Untuk mengetahui asal mula penemuan virus dan
ciri-ciri virus
Untuk mengetahui parasitisme virus
Untuk mengetahui klasifikasi virus
Untuk mengetahui peranan virus dalam kehidupan
manusia
Politeknik Negeri Samarinda 2
Virus
Untuk mengetahui pencegahan dan pengobatan
akibat virus
1.3. Manfaat
Menambah pengetahuan mengenai virus dan
peranannya dalam kehidupan sehari-hari
Dapat melakukan pencegahan dan pengobatan jika
terserang penyakit akibat virus
Sebagai bahan pengajaran untuk matakuliah
Bioproses.
Politeknik Negeri Samarinda 3
Virus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Asal Mula Penemuan Virus dan Ciri-ciri Virus
Aktivitas manusia yang berlebihan dan diiringi
oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
canggih telah banyak menimbulkan dampak bagi
kehidupan . Dampak tersebut antara lain adalah
timbulnya berbagai polusi akibat kegiatan yang
menghasilkan sampah, terlebih lagi bila sampah-sampah
tersebut tidak di daur ulang. Akibatnya timbullah
masalah tersendiri di bidang kesehatan, yaitu banyaknya
jenis penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme yang
hidup pada sampah.
Berbagai penyakit juga disebabkan oleh aktifitas
virus. Umumnya penyakit akibat virus ini lebih susah
untuk diatasi. Oleh karena itu, perhatian manusia
terhadap virus semakin besar setelah ditemukannya
berbagai penyakit yang aneh dan belum pernah ditemukan
sebelumnya. Gambar 2.1 berikut adalah contoh beberapa
virus penyebab penyakit.
Politeknik Negeri Samarinda 4
Virus
Gambar 2.1 Beberapa contoh virus
Virus berasal dari bahasa latin virulae yang artinya
‘menular’. Virus merupakan substansi aseluler (tubuh
tidak berupa sel), karena hanya memiliki kapsid
(selubung yang berfungsi sebagai dinding) dan asam
nukleat , tetapi tidak memiliki inti sel, sitoplasma,
dan membrane sel. Ukuran virus sangat kecil, sehingga
disebut juga mikroba atau mikroorganisme. Di dalam
biologi, virus dipelajari lebih mendalam pada cabang
ilmu mikrobiologi atau lebih khusus lagi disebut
virologi.
2.1.1 Asal Mula Penemuan Virus
Menurut para ahli biologi, virus merupakan
substansi atau bentuk peralihan antara benda hidup
(makhluk hidup) dan benda mati. Virus disebut benda
mati karena virus lebih dominan mempunyai ciri-ciri
sebagai benda mati daripada ciri-ciri makhluk hidup.
Virus berbentuk seperti molekul atau partikel yang
disebut virion. Tetapi virus juga menunjukkan ciri-ciri
makhluk hidup karena virus mempunyai materi genetik
Politeknik Negeri Samarinda 5
Virus
berupa asam nukleat yang terdiri dari ADN (Asam
Deoksiribo Nukleat) atau ARN (Asam Ribo Nukleat), serta
dapat melakukan perkembangbiakan yang dinamakan
replikasi.
Sejarah penemuan virus dimulai tahun 1883 oleh
ilmuwan Jerman yang bernama Adolf Meyer. Ia melakukan
penelitian pada tanaman tembakau. Pada suatu ketika ia
menemukan adanya daun tembakau yang tidak normal. Daun
tersebut berwarna hijau kekuning-kuningan, yang
ternyata setelah diamati, terdapat cairan atau lender.
Daun yang mengalami hal demikian menderita penyakit
mosaik. Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme
yang kita sebut virus. Penyakit mosaik ini menyebabkan
pertumbuhan tembakau menjadi terhambat (kerdil) dan
daunnya berwarna belang-belang.
Gambar 2.2 Adolf Mayer
Menurut Meyer, penyakit mosaik pada daun tembakau
tersebut dapat menular. Hal ini dibuktikan dengan
menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang telah
tertulari penyakit mosaik ke tanaman tembakau yang
Politeknik Negeri Samarinda 6
Virus
masih normal (segar). Setelah diamati ternyata daun
yang semula normal tersebut menjadi berwarna hijau
kekuning-kuningan (berbintik-bintik kuning). Setelah
dilakukan penelitian, penyebab penyakit tersebut adalah
mikroba yang kecil sekali dan hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop elektron.
Gambar 2.3 Mikroskop Elektron
Penelitian serupa dengan yang dilakukan oleh Meyer
tersebut dilakukan kembali oleh Dmitri Ivanovsky. Ia
berhasil menemukan filter (alat penyaring) bakteri. Di
dalam penelitiannya, Ivanovsky mengoleskan hasil
saringan (dari daun tembakau yang telah terkena
penyakit mosaik) pada daun tanaman yang sehat. Hasilnya
tanaman yang sehat tersebut akhirnya tertular.
Ivanovsky menyimpulkan bahwa mikroba penyebab penyakit
tersebut adalah mikroba yang bersifat patogen (penyebab
penyakit) yang mempunyai ukuran lebih kecil daripada
bakteri, karena mikroba tersebut dapat lolos dari
saringan atau filter untuk menyaring bakteri.
Politeknik Negeri Samarinda 7
Virus
Gambar 2.4 Dmitri Ivanovsky
Selanjutnya, pada tahun 1897, M. Beljerinck,
seorang ahli mikrobiologi berkebangsaan Belanda,
menemukan fakta bahwa mikroorganisme yang menyerang
tembakau tersebut dapat melakukan reproduksi dan tidak
dapat dibiakkan pada medium untuk bakteri. Fakta
lainnya adalah apabila mikroorganisme tersebut
dimasukkan kedalam alkohol, ia tidak mati mati. Tetapi
pada waktu itu M. Beijerinck belum berhasi menemukan
struktur dan spesies mikroorganisme tersebut.
Gambar 2.5 M. Beljerinck
Politeknik Negeri Samarinda 8
Virus
Menyusul penemuan Beijerinck, ilmuwan Amerika,
Wendell M. Stanlye, pada tahun 1935 berhasil
mengkristalkan makhluk hidup yang menyerang tanaman
tembakau. Hasil penelitian tersebut menjawab pertanyaan
tentang makhluk apa yang menyebabkan penyakit tersebut.
Makhluk hidup tersebut kemudian dinamakan TMV (
Tobacco Mosaic Virus) atau Virus Mosaik Tembakau. Sampai
saaati ini penelitian-penelitian tentang virus dan
penyakit-panyakit yang disebabkan oleh virus terus
dilakukan dan semakin berkembang.
Gambar 2.6 Wendell M. Stanlye
Politeknik Negeri Samarinda 9
Virus
Gambar 2.7 Virus Tembakau dan Tembakau yangterserang virus
2.1.2 Ciri – Ciri Virus
Ciri-ciri virus meliputi ukuran, bentuk, struktur
dan fungi, cara hidup serta cara reproduksinya.
a. Ukuran virus
Ukuran virus berkisar antara 25-300 nm.
Virus yang berukuran 25 nm dijumpai pada virus
penyebab polio. Sedangkan virus yang berukuran
100 nm misalnya Bakteriofag atau virus T
(Bacteriophage atau phage), yaitu virus yang
berukuran lebih kurang 300 nm contohnya adalah
TMV ( Tobacco Mosaic Virus).
Politeknik Negeri Samarinda 10
Virus
Gambar 2.8 Beberapa ukuran virus
b. Bentuk tubuh
Bentuk tubuh virus sangat bervariasi .
Virus yang berbentuk bulat contohnya adalah virus
influenza (Influenza virus) dan HIV penyebab AIDS.
Virus juga ada yang berbentuk oval, seperti virus
rabies (Rabiez virus). Bentuk batang dijumpai pada
TMV , bentuk jarum dijumpai pada Tungrovirus (virus
penyebab kekerdilan pada batang padi), dan bentuk
seperti huruf T dijumpai pada Bakteriofag.
Sedangkan bentuk polihedral contohnya adalah pada
Adenovirus (penyebab penyakit demam).
Politeknik Negeri Samarinda 11
Virus
Gambar 2.10 Rabiez virus (kiri) dan Tungrovirus (kanan)
Gambar 2.11 Beberapa bentuk Virus
c. Struktur dan fungsi
Tubuh virus bukan merupakan sel (aseluler),
tidak memiliki inti sel, sitoplasma, dan membran
sel, tetapi hanya memiliki kapsid sebagai
pelindung luar. Virus berupa partikel (molekul)
yang disebut virion. Tubuh virus yang berupa
Kristal atau partikel inti lebih menunjukkan ciri
Politeknik Negeri Samarinda 12
Virus
mineral daripada ciri kehidupan. Oleh karena itu
ada anggapan bahwa virus bukan makhluk hidup.
Struktur tubuh virus yang kita gunakan
sebagai contoh dalam pembahasan ini adalah
struktur tubuh Bakteriofag (virus T). Tubuh virus
T terbagi atas bagian kepala dan bagian ekor.
Bagian kepala terbungkus oleh suatu selubung dari
protein yang disebut kapsid. Kapsid mempunyai
fungsi sebagai pemberi bentuk pada virus, dan
juga berfungsi sebagai pelindung bagian dalam
tubuh virus. Bagian di luar kapsid terdapat
selubung yang tersusun dari lipida dan
karbohidrat.
Gambar 2.12 Struktur tubuh bakteriofag
Politeknik Negeri Samarinda 13
Virus
Di dalam tubuh virus (isi tubuh virus)
terdapat materi genetik sederhana yang terdiri
dari senyawa asam nukleat yang berupa ADN atau
ARN. Bentuk ADN dan ARN tergantung pada
spesifikasi virus. Setiap jenis virus hanya
memiliki 1 macam molekul materi genetik, yaitu
ADN saja atau ARN saja. Materi genetik tersebut
dapat berupa rantai ganda yang berpilin atau
rantai tunggal, dengan bentuk memanjang, lurus,
atau melingkar.
Gambar 2.13 Materi Genetik (DNA atau RNA
saja)
Bentuk kapsid pada virus bermacam-macam,
ada yang bulat, oval, batang, polihedral, atau
seperti huruf T. Pada beberapa virus, misalnya
virus flu dan herpes, di luar kapsid masih
terdapat struktur tambahan yang berupa kapsul
pembungkus atau amplop. Kapsul pembungkus ini
berfungsi membantu virus untuk menyerang
Politeknik Negeri Samarinda 14
Virus
(menginfeksi) tubuh inang atau hospes, sehingga
tubuh inang tersebut menderita suatu penyakit.
Gambar 2.14 Struktur Kapsid pada Virus Influensa
d. Cara hidup
Virus tidak dapat hidup di alam secara
bebas, melainkan harus berada didalam sel makhluk
hidup yang lain. Berbagai makhluk hidup dapat
terserang virus, misalnya manusia, hewan,
tumbuhan dan bakteri.
Virus yang menginfeksi bakteri disebut
sebagai bakteriofag atau disingkat fag. Virus
yang menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit
pada manusia, misalnya cacar, polio, hepatitis,
mata belek, influenza, demam berdarah, diare,
ebola, dan AIDS. AIDS disebabkan oleh HIV yang
Politeknik Negeri Samarinda 15
Virus
menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus yang
menginfeksi hewan misalnya yang menyebabkan
penyakit sampar pada ayam, anjing gila (rabies),
dan penyakit kuku pada ternak. Virus yang
menyerang tumbuhan misalnya penyebab penyakit
mosaik pada tembakau, kanker pada jeruk, dan
busuk pada sayuran.
Virus yang menyerang tanaman biasanya
ditularkan pada serangga. Serangga yang mengisap
atau memakan tanaman yang terkena virus dapat
menularkannya ke tanaman lain. Virus yang
menyerang manusia dapat ditularkan baik secara
kontak langsung maupun tak langsung dengan
penderita. Polio dan hepatitis dapat ditularkan
melalui air sumur yang tercemar, piring makan,
sendok makan, dll. Cacar, mata belek dan polio
dapat ditularkan melalui kontak langsung. Demam
berdarah ditularkan oleh nyamuk aedes agypti. HIV
ditularkan melalui darah, cairan sekresi vagina,
semen (ejakulasi), air susu, hubungan kelamin,
jarum suntik, dan transfusi darah. Selain itu
juga dapat ditularkan melalui plasenta ibu hamil
ke janinnya.
Virus harus dibiakkan didalam jaringan
makhluk hidup. Di laboratorium, virus dapat
dibiakkan didalam embrio telur ayam
Politeknik Negeri Samarinda 16
Virus
e. Cara berkembang biak
Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-
sel hidup dan untuk reproduksinya virus hanya
memerlukan asam nukleat. Karena dapat melakukan
reproduksi, maka virus dianggap sebagai makhluk
hidup (organisme).
Di dalam proses reproduksi, virus
memerlukan lingkungan sel hidup (di dalam
jaringan tubuh) sehingga virus memerlukan
organisme lain sebagai inang atau hospesnya.
Contoh organisme yang menjadi hospes virus adalah
bakteri, jaringan embrio, hewan, tumbuhan, dan
manusia. Proses reproduksi virus disebut
replikasi (penggandaan diri tubuh virus). Proses
replikasi virus semenjak menempel pada sel inang
sampai terbentuknya virus yang baru melibatkan
siklus litik dan siklus lisogenik.
Politeknik Negeri Samarinda 17
Virus
Gambar 2.15 Siklus litik dan lisogenik Bakteriofag
Siklus litik adalah replikasi virus yang
disertai dengan matinya sel inang setelah
terbentuk anakan virus yang baru. Siklus litik
virus yang telah berhasil diteliti oleh para
ilmuwan adalah siklus litik virus T (Bacteriophage),
yaitu virus yang menyerang bakteri Escherichia coli
(bakteri yang terdapat di dalam colon atau usus
besar manusia).
Siklus litik Bakteriofag terdiri atas 5
fase, yaitu fase adsorbsi, fase penetrasi sel
inang, fase eklifase, fase replikasi, dan fase
pemecahan sel inang. Berikut penjelasannya.
1) Fase Adsorbsi
Pada fase ini, ujung ekor Bakteriofag menempel
atau melekat pada bagian tertentu dari dinding
sel bakteri yang masih dalam keadaan normal.
Daerah itu disebut daerah reseptor (receptor site
atau receptor spot). Virus yang menyerang bakteri
E. coli, memiliki lisozim (lisozyme) yang berfungsi
merusak atau menselubungi dinding sel bakteri.
2) Fase injeksi
Politeknik Negeri Samarinda 18
Virus
Pada fase ini, kulit ujung ekor virus T dan
dinding sel bakteri E. coli yang telah menyatu
tersebut larut hingga terbentuk saluran dari
tubuh virus T dengan sitoplasma sel bakteri.
Melalui saluran ini ADN virus merusak ke dalam
sitoplasma bakteri dan bercampur dengannya.
3) Fase eklifase
Pada fase ini, setelah bercampur dengan
sitoplasma bakteri, ADN virus mengambili alih
kendali ADN bakteri. Pengendalian ini terjadi
di dalam proses penyusunan atau sintesis
protein di dalam sitoplasma bakteri. Seterusnya
ADN virus mengendalikan sintesis protein kapsid
virus.
4) Fase replikasi (fase sintesis : penyusunan)
Virus baru pada fase ini mulai dibentuk. ADN
virus T mengadakan pembentukan atau penyusunan
ADN virus yang baru, dengan menggunakan ADN
bakteri sebagai bahan materinya, serta
membentuk selubung protein kapsid virus. Maka
terbentuklah beratus-ratus molekul ADN baru
virus yang lengkap dengan selubungnya. Setiap
sel bakteri E.coli yang diserang oleh virus T
dapat menghasilkan 200-300 virus T yang baru.
5) Fase pemecahan sel inang atau litik
Politeknik Negeri Samarinda 19
Virus
Setelah terbentuk virus T yang baru, dinding
sel bakteri akan pecah (litik). Selanjutnya
sejumlah virus T yang baru tersebut akan keluar
dan siap untuk menyerang sel bakteri E.coli yang
baru (yang lain).
Selain secara litik, reproduksi virus juga bisa
terjadi secara lisogenik. Pada siklus lisogenik, ADN
atau ARN virus menempel pada kromosom sel inang
(membentuk profage) dan mengadakan replikasi. Bedanya
dengan siklus litik, pada siklus lisogenik sel inang
tidak pecah atau mati, sehingga setiap kali sel inang
membelah di dalamnya juga terdapat virus-virus yang
berkembangbiak.
Daur lisogenik diawali dengan fase adsorbsi, dan
injeksi seperti daur litik. Setelah itu, virus masuk ke
penggabungan, fase pembelahan, fase sintesis, fase
perakitan, dan akhirnya fase litik.
a. Fase Adsorbsi
Uraian sama dengan daur litik
b. Fase Injeksi
Uraian sama dengan daur litik
c. Fase Penggabungan
Ketika memasuki fase injeksi, DNA virus masuk
kedalam tubuh bakteri. Selanjutnya, DNA virus
menyisip kedalam DNA bakteri atau melakukan
penggabungan. DNA bakteri berbentuk sirkuler,
Politeknik Negeri Samarinda 20
Virus
yakni seperti kalung yang tidak berujung dan
berpangkal. DNA tersebut berupa benang ganda yang
berpilin.
Mula-mula DNA bakteri putus, kemudian DNA virus
menggabungkan diri diantara benang yang putus
tersebut, dan akhirnya terbentuk DNA sirkuler baru
yang telah disisipi DNA virus. Dengan kata lain,
didalam DNA bakteri terkandung materi genetic
virus.
d. Fase Pembelahan
Dalam keadaan tersambung itu, DNA virus tidak
aktif, yang dikenal sebagai profag. Oleh karena
DNA virus menjadi satu dengan DNA bakteri, maka
jika DNA bakteri melakukan replikasi, profag juga
ikut melakukan replikasi. Misalnya saja jika
bakteri akan membelah diri, DNA bakteri mengopi
diri dengan proses replikasi. Dengan demikian,
profag juga ikut terkopi. Terbentuklah dua sel
bakteri sebagai hasil pembelahan dan dalam setiap
sel anak bakteri terkandung profag yang identik.
Demikian seterusnya hingga proses pembelahan
bakteri berlangsung berulang kali sehingga setiap
sel bakteri yang terbentuk didalamnya terkandung
profag. Dengan demikian jumlah profag mengikuti
jumlah sel bakteri yang ditumpanginya.
e. Fase Sintesis
Politeknik Negeri Samarinda 21
Virus
Oleh karena satu dan lain hal, misalnya karena
radiasi atau pengaruh zat kimia tertentu, profag
tiba-tiba aktif. Profag tersebut memisahkan diri
dari DNA bakteri. Selanjutnya, DNA virus
mengadakan sintesis, yakni mensintesis protein
untuk digunakan sebagai kapsid bagi virus-virus
baru. Selain itu, DNA virus juga melakukan
replikasi DNA sehingga DNA virus menjadi banyak.
f. Fase Perakitan
Kapsid-kapsid dirakit menjadi kapsid virus yang
utuh, yang berfungsi sebagai selubung virus.
Kapsid virus yang terbentuk mecapai 100-200 kapsid
baru. Selanjutnya, DNA hasil replikasi masuk ke
dalamnya guna membentuk virus-virus baru.
g. Fase Litik
Setelah terbentuk virus-virus baru terjadilah
lisis sel bakteri (uraian sama dengan daur litik).
Virus-virus yang terbentuk berhamburan keluar dari
sel bakteri lalu menyerang bakteri baru. Dalam
daur selanjutnya, virus dapat mengalami daur litik
atau daur lisogenik. Demikian seterusnya.
2.2. Parasitisme virus
Jika bakteriofag menginfeksikan genomnya ke dalam
sel inang, maka virus hewan diselubungi oleh
endositosis atau, jika terbungkus membran, menyatu
dengan plasmalema inang dan melepaskan inti
Politeknik Negeri Samarinda 22
Virus
nukleoproteinnya ke dalam sel. Beberapa virus (misalnya
virus polio), mempunyai tempat-tempat reseptor yang
khas pada sel inangnya, yang memungkinkannya masuk.
Setelah di dalam, biasanya genom tersebut mula-mula
ditranskripsi oleh enzim inang tetapi kemudian biasanya
enzim yang tersandi oleh virus akan mengambil alih.
Sintesis sel inang biasanya berhenti, genom virus
bereplikasi dan kapsomer disintesis sebelum menjadi
virion dewasa. Virus biasanya mengkode suatu enzim yang
diproduksi terakhir, merobek plasma membran inang
(tahap lisis) dan melepaskan keturunan infektif; atau
dapat pula genom virus terintegrasi ke dalam kromsom
inang dan bereplikasi bersamanya (provirus). Banyak
genom eukariota mempunyai komponen provirus. Kadang-
kadang hal ini mengakibatkan transformasi neoplastik
sel melalui sintesis protein biasanya hanya diproduksi
selama penggandaan virus. Virus tumor DNA mencakup
adenovirus dan papavavirus; virus tumor DNA terbungkus
dan mencakup beberapa retrovirus (contohnya virus
sarkoma rous).
2.3. Klasifikasi Virus
Contoh klasifikasi virus adalah klasifikasi
Baltimore yang membagi virus berdasarkan kombinasi asam
nukleatnya (DNA atau RNA), rantai asam nukleatnya
(tunggal atau ganda), dan cara replikasinya. Asam
Politeknik Negeri Samarinda 23
Virus
nukleat adalah senyawa yang berfungsi sebagai pembawa
sifat. Ada dua jenis asam nukleat, yaitu DNA dan RNA.
DNA pada umumnya berupa rantai ganda berpilin (double
helix) sedangkan RNA berupa rantai tunggal atau ganda
tak bepilin. Virus juga memiliki bermacam-macam asam
nukleat. Klasifikasi Baltimore yang mengelompokkan
virus bedasarkan tipe asam nukleatnya adalah sebagai
berikut:
Kelompok I : virus DNA rantai ganda
Kelompok II : virus DNA rantai tunggal
Kelompok III : virus RNA rantai ganda
Kelompok IV : virus RNA rantai tunggal positif
Kelompok V : virus RNA rantai tunggal negative
Kelompok VI : virus RNA transkripsi balik
Kelompok VII : virus DNA transkripsi balik
Ada juga pengelompokkan virus berdasarkan asam
nukleatnya, yaitu virus DNA dan virus RNA sebagai
berikut:
1. Virus DNA
Virus DNA adalah virus yang asam nukleatnya berupa
DNA, baik untai ganda maupun untai tunggal. Golongan
ini mencakup virus dari kelompok I dan II. Ketika
virus menginfeksi sel inang, DNA mengalami replikasi
(penggandaan) menjadi beberapa DNA. DNA juga
mengalami transkripsi membentuk mRNA (RNA duta). RNA
Politeknik Negeri Samarinda 24
Virus
duta (mRNA) akan mengalami translasi (penerjemahan)
untuk menghasilkan protein selubung virus. Masih
didalam sel inang, DNA dan protein virus
mengkontruksi diri menjadi virus-virus baru. mRNA
juga mentranslasi membentuk enzim penghancur yang
akhirnya menghancurkan membran sel. Dengan demikian
sel inang lisis (hancur) dan virus-virus keluar dan
siap menginfeksi sel inang yang baru. Virus yang
intinya berupa DNA misalnya virus herpes,
bakteriofag, virus cacar.
2. Virus RNA
Virus RNA memiliki asam nukleat berupa RNA, baik
untai ganda maupun untai tunggal. Golongan ini
mencakup virus dari kelompok III, IV, V. virus ini
didalam sel inang akan mengalami replikasi membentuk
RNA-RNA baru. RNA juga mengalami translasi membentuk
protein untuk selubung virus. didalam sel inang, RNA
dan protein virus mengkontruksi diri menjadi virus-
virus baru. mRNA juga mentranslasi membentuk enzim
lisis. Enzim lisis akan menghancurkan membran sel.
Dengan demikian sel inang lisis (hancur) dan virus-
virus keluar dan siap menginfeksi sel inang yang
baru.
3. Virus Transkripsi Balik (reserve transcribing virus)
Virus ini merupakan virus yang bereplikasi
menggunakan transkripsi balik, yaitu pembentukan DNA
Politeknik Negeri Samarinda 25
Virus
dengan cetakan RNA. Golongan ini mencakup virus dari
kelompok VI, dan VII. Contoh dari virus ini adalah
retrovirus, misalnya HIV penyebab penyakit AIDS.
Berbeda dengan virus DNA dan RNA, retrovirus masuk
ke dalam sel dengan cara endositosis. Endositisis
adalah masuknya molekul dengan cara sebagai berikut.
Sel membentuk tonjolan kemudian molekul dicaplok dan
ditelan masuk kedalam sel. Jadi dengan cara
endositosis, baik inti maupun kapsid retrovirus ikut
masuk kedalam sel inang.
Didalam sel inang, RNA retrovirus dapat membuat kopi
DNA (cDNA). Hal ini dapat terjadi karena retrovirus
memiliki enzim transcriptase balik, yaitu enzim yang
dapat membuat kopi DNA dari RNA. Kemampuan itu tidak
dimiliki oleh organisme selain virus. DNA kopi ini
kemudian diintegrasikan kedalam DNA inang (pada
umunya sel hewan). DNA kemudian mengalami
transkripsi membentuk messenger RNA (mRNA), baik
mRNA yang akan menjadi RNA inti virus, maupun mRNA
yang membawa kodon yang akan ditranslasikan menjadi
protein dan enzim transcriptase balik.
Selanjutnya RNA–RNA inti virus, enzim transcriptase
balik, dan protein virus mengkontruksi diri
membentuk virus-virus baru. Retrovirus tidak
memproduksi enzim lisis. Jadi, virus-virus baru yang
dibentuk didalam sel inang keluar sel dengan tidak
Politeknik Negeri Samarinda 26
Virus
menghancurkan membran sel, tetapi dengan cara
eksositosis. Eksositosis adalah kebalikan dari
endositosis.
2.4. Peranan Virus dalam Kehidupan Manusia
Virus ada yang bermanfaat bagi manusia, ada pula
yang menimbulkan kerugian bagi manusia. Berikut akan
diuraikan contoh-contoh virus yang menguntungkan dan
yang merugikan.
2.4.1 Virus yang menguntungkan
Pada daur hidup lisogenik, salah satu fasenya
adalah fase penggabungan. Pade fase lisogenik, DNA
virus menyambungkan diri ke DNA bakteri. Ini
menyebabkan didalam DNA bakteri terkandung profag (DNA
virus). Dengan kata lain, didalam bakteri terkandung
materi genetik virus. Ketika profag aktif dan DNA
bakteri hancur, sebagian DNA bakteri yang tidak hancur
ada yang terbawa DNA virus. Dengan demikian, DNA virus
dapat mengandung gen bakteri. Misalnya, didalam DNA
virus terkandung DNA bakteri pertama. Apabila virus ini
menginfeksi bakteri kedua, dan kemudian mengikuti daur
lisogenik, maka didalam DNA bakteri kedua ini
terkandung DNA virus dan DNA bakteri pertama.
DNA materi genetik yang dapat menentukan sifat
makhluk hidup. Jika DNA berubah, maka sifat makhluk
hidup pun berubah. Berdasarkan prinsip ini, jika
Politeknik Negeri Samarinda 27
Virus
didalam bakteri kedua terdapat DNA virus dan DNA
bakteri pertama maka sebagian sifat bakteri pertama
dapat dimiliki oleh bakteri kedua. Jadi, bakteri kedua
memiliki sebagian sifat bakteri pertama. berdasarkan
prisip diatas, maka virus digunakan untuk keperluan
berikut ini :
a. Membuat antitoksin
Melihat kasus lisogenik ini, para pakar
berpikir, bagaimana kala sebelumnya didalam DNA
virus digabungkan DNA (gen) lain yang
menguntungkan , sehingga sifat menguntungkan ini
dimiliki oleh bakteri yang diinfeksi. Sebagai
contoh, kedalam DNA virus dsambungkan DNA (gen)
manusia yang mengontrol sintesis antitoksin (pelawan
racun). Selanjutnya, gen tadi disambungkan ke sel
bakteri oleh virus lisogenik. Sel bakteri ini kini
memuat gen manusia, yakni gen penghasil antitoksin.
Dengan kata lain bakteri yang semula tidak dapat
menghasilkan antitoksin manusia, sekarang mampu
memproduksi antitoksin manusia.
Apabila bakteri terus menerus membelah diri,
berarti setiap sel bakteri baru yang dihasilkan akan
mengandung DNA manusia dan mampu memproduksi
antitoksin. Antitoksin yang diproduksi dapat
dipisahkan dan digunakan untuk melawan penyakit pada
Politeknik Negeri Samarinda 28
Virus
manusia. Bakteri yang demikian dipelihara terus
menerus. Tentu saja diusahakan agar DNA virus yang
tergabung itu tidak “kumat” lagi, agar DNA virus
tidak “pergi” dari dalam sel bakteri. Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa virus dapat
“dititipi” gen manusia atau gen organisme lain untuk
dimasukkan kedalam sel bakteri sehingga sel bakteri
tersebut membawa sifat gen yang dititipkan tersebut.
b. Melemahkan Bakteri
Contoh lain tentang virus yang menguntungkan
adalah virus yang menyerang bakteri pathogen. Jika
DNA virus lisogenik masuk kedalam DNA bakteri
pathogen, maka bakteri tersebut menjadi tidak
berbahaya. Misalnya bakteri penyakit difteri dan
bakteri penyebab demam scarlet yang berbahaya akan
berubah sifat menjadi tidak bebahaya jika didalam
DNA-nya tersambung oleh profag.
c. Memproduksi Vaksin
Selain itu, beberapa virus digunakan untuk
memproduksi vaksin. Vaksin adalah pathogen yang
telah dilemahkan sehingga jika menyerang manusia,
tidak berbahaya lagi. Karena diberi vaksin, tubuh
manusia akan memproduksi antibody. Kelak jika
pathogen yang sesungguhnya menyerang, tubuh telah
kebal Karena berhasil memproduksi antibody bagi
pathogen tersebut.
Politeknik Negeri Samarinda 29
Virus
Ada beberapa teknik yang digunakan dalam produksi
vaksin, antara lain :
Inaktivasi vaksin dengan menggunakan formalin
(vaksin tifoid dan polio).
Menggunakan bagian tertentu dari antigen
mikroorganisme penyebab penyakit untuk memicu
respon imun.
Melemahkan mikroorganisme hidup dengan
merekayasa kondisi pertumbuhannya.
Vaksin yang dibuat daru racun (toksin) yang
sering disebut toksoid.
Menggunakan organisme yang hampir sama dengan
virulen tetapi tidak menimbulkan gejala serius.
d. Berperan dalam bioteknologi
Contoh Baculovirus dapat digunakan sebagai
pestisida biologis untuk membunuh serangga pada
tanaman budidaya.
e. Teknik rekayasa genetika dilakukan dengan
memanfaatkan gen dari mikroorganisme penyebab
penyakit agar dapat menghasilkan antigen.
Beberapa pakar biologi terutama yang berkecimpung
dalam bidang rekayasa genetika justru banyak terbantu
dengan keberadaan virus ini.
Berikut adalah beberapa manfaat dari penciptaan
virus ini :
Politeknik Negeri Samarinda 30
Virus
Virus dapat digunakan untuk memproduksi interveron
yaitu sejenis senyawa yang dimanfaatkan untuk
mencegah replikasi virus di dalam sel induk.
Virus juga dimanfaatkan untuk pembuatan vaksin
berbagai jenis mikroba penyebab penyakit bagi
manusia seperti: vaksin sabin dan salk untuk
mencegah penyakit polio vaksin pasteur untuk
mencegah penyakit rabies.
Virus juga dapat dimanfaatkan sebagai antibakterial
karena dapat menghancurkan bakteri-bakteri yang
mengganggu pada produk-produk makanan yang
diawetkan.
Virus juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan insulin. Sebagai contoh virus penyebab
kanker dapat dicangkokkan bersama dengan gen-gen
penghasil insulin atau zat lain ke bakteri
sehingga bakteri tersebut dapat berkembangbiak
dengan cepat dan sekaligus memproduksi insulin
atau zat lain.
Beberapa virus dapat dimanfaatkan untuk re-
kombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen
penyebab inveksi yang terdapat di dalam virus dapat
diubah menjadi gen baik (gen Penyembuh).
Virus bermanfaat sebagai antibodi pada serum darah
sebagaimana sekresi pada membran mukosa yang
Politeknik Negeri Samarinda 31
Virus
membantu tubuh menghancurkan unsur-unsur asing
seperti virus (virus melawan virus).
Virus berguna sebagai sebagai model sistem
untuk mempelajari peristiwa-peristiwa yang
mengendalikan informasi genetik, karena virus
sebenarnya adalah potongan-potongan informasi
genetik yang berbeda dengan informasi genetik
sel.
2.4.2 Virus yang merugikan
a. Penyakit pada tumbuhan
1) MozaikDisebut mozaik karena pada tanaman yang
terinfeksi (tomat, labu dan tembakau) menunjukkan
bercak-bercak pada daunnya atau buahnya. Misalnya,
penyakit mozaik pada tanaman tembakau yang
disebabkan tanaman diserang virus Tobacco Mozaik
Virus (TMV).
Gambar 2.16 Penyakit Mosaik oleh TMV
2) Burik kuning
Politeknik Negeri Samarinda 32
Virus
Burik kuning menyerang pada tanaman padi dan
aster melalui plasmodesmata sehingga menyebar ke
seluruh tubuh tanaman. Ini disebabkan
plasmodesmata berfungsi untuk menghubungkan ruang-
ruang antar sel.
3) KerdilTanaman yang terserang virus tungro,
pertumbuhannya akan terhambat sehingga tampak
kerdil, penyebarannya oleh perantara serangga
wereng coklat dan wereng hijau berpindah dari
tanaman satu ke tanaman lainnya. Untuk mengatasi
virus tungro ini pemerintah telah menggalakan
penanaman padi VUTW (varietas unggul tahan
wereng).
b. Penyakit pada hewan
1) Polyoma penyebab tumor
Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak
and Feather Disease) dan virus polyoma adalah
penyakit paling umum yang menyebabkan burung
kesulitan memproduksi bulu.
Politeknik Negeri Samarinda 33
Virus
Gambar 2.17 Virus polyoma dan ayam yang
terserang polyoma
2) New Castle Disease (NCD), Menyerang sistem
saraf pada ternak unggas, misalnya ayam. NCD
umumnya disebut dengan tetelo.
Gambar 2.18 Virus Tetelo
3) Virus Rabies yang dapat menyerang pada anjing,
kucing, rakun serta monyet. Rabies adalah
penyakit infeksi tingkat akut pada susunan
saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies.
Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat
ditularkan dari hewan ke manusia. Virus rabies
ditularkan ke manusia melalui gigitan hewan
misalnya oleh anjing, kucing, kera, rakun, dan
kelelawar. Rabies disebut juga penyakit anjing
gila. Salah satu ciri anjing yang terkena
rabies adalah terus-menerus mengeluarkan air
liur.
Politeknik Negeri Samarinda 34
Virus
Gambar 2.19 Virus Rabies
4) Adenovirus penyebab penyakit saluran
pernafasan, beberapa menyebabkan tumor pada
hewan tertentu.
Gambar 2.20 Adenovirus
c. Penyakit pada manusia
1) AIDS
HIV merupakan virus yang menyebabkan AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome), suatu
penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
HIV merupakan golongan virus yang jarang terdapat
pada manusia, yaitu retrovirus.
Politeknik Negeri Samarinda 35
Virus
Gambar 2.21 Retrovirus
Retrovirus merupakan virus RNA yang dapat
membuat DNA melalui proses transkripsi balik. Oleh
karenanya, virus ini melengkapi diri dengan enzim
spesifik reverse transcriptase. HIV menyerang
limfosit T4 yang mempunyai peranan penting dalam
mengatur imunitas. Seseorang yang mengidap HIV
jumlah limfosit T akan menurun. Sekali terinfeksi
HIV maka seumur hidup orang tersebut akan membawa
virus HIV. Virus HIV terdapat pada darah, cairan
sperma, cairan yang dihasilkan vagina dan cairan
tubuh lainnya dari penderita AIDS.
Penularan AIDS dapat terjadi melalui hal-hal
berikut ini :
Hubungan seksual baik homoseksual maupun
heteroseksual.
Transfusi darah dan produk darah lainnya yang
berasal dari pengidap AIDS.
Penggunaan jarum yang berulang-ulang untuk
penyuntikan, tusuk jarum, tato.
Politeknik Negeri Samarinda 36
Virus
Dari ibu ke bayinya sewaktu persalinan atau
lewat ASI (air susu ibu).
Penularan AIDS tidak dapat melalui hal-hal
sebagai berikut.
Gigitan nyamuk atau serangga
Berangkulan
Bersin
Batuk
Air kolam renang
Urutan proses seseorang yang sehat dapat
tertular virus HIV adalah sebagai berikut :
Selama 3-6 bulan, dalam darahnya belum
ditemukan HIV (tes darah negatif).
Setelah 3-6 bulan, test darah akan
menunjukkan HIV positif sehingga sudah
kategori pengidap (carrier).
Lebih kurang 5-10 tahun kemudian mulai timbul
gejala letih, lesu, lelah, berat badan
menurun drastis, demam (panas) lebih dari 1
bulan, diare lebih dari 1 bulan, sesak nafas
dan batuk kering, pembesaran kelenjar getah
bening, sariawan yang lama atau terus
menerus, penyakit kulit dan pada akhirnya
penderita akan meninggal dunia karena
penderita terserang oleh macam-macam infeksi
akibat tidak memiliki kekebalan tubuh.
Politeknik Negeri Samarinda 37
Virus
Pencegahan agar kita tidak terkena virus HIV
adalah sebagai berikut :
Dari segi hubungan seksual :
a) hanya berhubungan seksual dengan suami
atau istri
b) hindari perilaku seks bebas
c) kelompok dengan resiko tinggi (wanita
tunasusila) perlu melindungi diri dengan
alat kontrasepsi.
Dari segi sanitasi
a) pemeriksaan darah dengan teliti
b) jarum dan alat tusuk kulit yang lain harus
steril dan sekali pakai
c) pecandu obat bius harus menghentikan
kebiasaannya
d) mensterilkan alat yang tercemar dengan
cara dimusnahkan
e) membakar semua alat yang telah dipakai
oleh penderita.
Cara melalui ibu
Dengan mengimbau agar ibu yang terinfeksi
AIDS untuk tidak hamil.
2) Hepatitis
Pada penyakit ini , virus menyerang hati
penderita hingga membengkak, mengakibatkan empedu
beredar keseluruh tubuh. Akibatnya, kulit dan bola
Politeknik Negeri Samarinda 38
Virus
mata penderita berwarna kuning. Itulah sebabnya
penyakit ini disebut penyakit kuning.
Gambar 2.22 Hepatitis Virus
Saat ini dikenal ada lima virus hepatitis
yang dapat menginfeksi manusia yaitu virus yang
menyebabkan hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis
A dan E tergolong ringan dan dapat pulih dalam
beberapa minggu. Hepatitis B, C dan D dapat
menyebabkan hepatitis kronis yang diderita selama
hidup.
Hepatitis A dan E disebarkan melalui feses
dan dan dapat menginfeksi tubuh melalui air dan
makanan yang tercemar feses penderita. Untuk
mencegah terkena hepatitis A dan E, kita harus
menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta
makanan dan minuman yang kita santap.
Hepatitis B, C dan D ditularkan terutama
melalui kontak darah dengan penderita. Hepatitis
D diderita hanya orang yang terinfeksi virus
hepatitis B. orang yang beresiko tinggi terkena
hepatitis B, C dan D adalah pecandu obat, pekerja
Politeknik Negeri Samarinda 39
Virus
kesehatan, pasien cuci darah, orang yang memiliki
banyak pasangan seksual dan bayi yang lahir dari
ibu yang terinfeksi hepatitis ini. Saat ini baru
tersedia vaksin untuk hepatitis B, sedangkan
hepatitis C dan D belum ada vaksinnya. Untuk
menghindari terkena hepatitis B, C dan D adalah
dengan mengurangi kontak dengan virus hepatitis
ini. Misalnya denga menghindari pemakaian barang-
barang pribadi secara bersama-sama dengan
penderita hepatitis, antara lain sakit gigi, pisau
cukur dan gunting kuku.
Hepatitis B, virus ini berkembang di dalam
jaringan hati sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya kerusakan sel-sel hati.
Gambar 2.23 Virus Hepatitis B (kiri) dan
Hepatitis C (kanan)
Tanda dan gejala hepatitis B pada keadaan
akut adalah nafsu makan berkurang, mual, lesu,
muntah dan demam, nyeri sendi, setelah 3-10 hari
Politeknik Negeri Samarinda 40
Virus
air seni berwarna gelap (coklat) seperti teh,
kulit dan bagian putih mata berwarna kuning.
Hepatitis B dapat dicegah dengan vaksinasi,
diharapkan terbentuk kekebalan terhadap penyakit
hepatitis B dengan daya lindung kurang lebih lima
tahun, kemudian usaha yang dapat kita lakukan
adalah dengan mengkonsumsi makanan yang tinggi
kalori dan proteinnya, istirahat cukup, tidak
mengkonsumsi makanan dan minuman yang beralkohol,
mengkonsumsi obat dan vitamin yang berfungsi
memperbaiki fungsi hati.
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati
yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV=
Hepatitis C virus). Virus Hepatitis C masuk ke sel
hati, menggunakan mesin genetik dalam sel untuk
menduplikasi virus Hepatitis C, kemudian
menginfeksi banyak sel lainnya. 15% dari kasus
infeksi Hepatitis C adalah akut, artinya secara
otomatis tubuh membersihkannya dan tidak ada
konsekwensinya. Sayangnya 85% dari kasus, infeksi
Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan
merusak hati bertahun-tahun. Dalam waktu tersebut,
hati bisa rusak menjadi sirosis (pengerasan hati),
stadium akhir penyakit hati dan kanker hati.
Hepatitis berarti pembengkakan pada hati.
Banyak macam dari virus Hepatitis C. Dalam banyak
Politeknik Negeri Samarinda 41
Virus
kasus, virus yang masuk ke dalam tubuh, mulai
hidup di dalam sel hati, mengganggu aktivitas
normal dari sel tersebut, lalu menggunakan mesin
genetik dalam sel untuk menduplikasi virus
Hepatitis C kemudian menginfeksi sel lain yang
sehat.
Jika anda penderita Hepatitis C, sangat
penting untuk mengkonsumsi makanan sehat dan
menghindari alkohol. Alkohol akan memperparah
kerusakan hati anda, baik anda dalam pengobatan
ataupun tidak. Salah satu gejala umum dari
Hepatitis C adalah kelelahan kronis. Kelelahan
juga bisa sebagai efek samping pengobatan
Hepatitis C. Rasa lelah akibat Hepatitis C dapat
diatasi dengan istirahat cukup dan menjalankan
olah raga yang rutin.
Virus Hepatitis C sangat pandai merubah
dirinya dengan cepat. Sekarang ini ada sekurang-
kurangnya enam tipe utama dari virus Hepatitis C
(yang sering disebut genotipe) dan lebih dari 50
subtipenya. Hal ini merupakan alasan mengapa tubuh
tidak dapat melawan virus dengan efektif dan
penelitian belum dapat membuat vaksin melawan
virus Hepatitis C. Genotipe tidak menentukan
seberapa parah dan seberapa cepat perkembangan
penyakit Hepatitis C, akan tetapi genotipe
Politeknik Negeri Samarinda 42
Virus
tertentu mungkin tidak merespon sebaik yang lain
dalam pengobatan.
Sering kali orang yang menderita Hepatitis C
tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah
terjadi bertahun-tahun lamanya. Jika gejala-gejala
di bawah ini ada yang mungkin samar :
Lelah
Hilang selera makan
Sakit perut
Urin menjadi gelap
Kulit atau mata menjadi kuning (disebut
"jaundice") jarang terjadi
Dalam beberapa kasus,Hepatitis C dapat
menyebabkan peningkatan enzim tertentu pada hati,
yang dapat dideteksi pada tes darah rutin.
Walaupun demikian, beberapa penderita Hepatitis C
kronis mengalami kadar enzim hati fluktuasi
ataupun normal.
Meskipun demikian, sangat perlu untuk
melakukan tes jika anda pikir anda memiliki resiko
terjangkit Hepatitis C atau jika anda pernah
berhubungan dengan orang atau benda yang
terkontaminasi. Satu-satunya jalan untuk
Politeknik Negeri Samarinda 43
Virus
mengidentifikasi penyakit ini adalah dengan tes
darah.
Penularan Hepatitis C biasanya melalui kontak
langsung dengan darah atau produknya dan jarum
atau alat tajam lainnya yang terkontaminasi. Dalam
kegiatan sehari-hari banyak resiko terinfeksi
Hepatitis C seperti berdarah karena terpotong atau
mimisan, atau darah menstruasi. Perlengkapan
pribadi yang terkena kontak oleh penderita dapat
menularkan virus Hepatitis C (seperti sikat gigi, alat
cukur atau alat manicure). Resiko terinfeksi Hepatitis
C melalui hubungan seksual lebih tinggi pada orang
yang mempunyai lebih dari satu pasangan.
Penularan Hepatitis C jarang terjadi dari ibu
yang terinfeksi Hepatitis C ke bayi yang baru
lahir atau anggota keluarga lainnya. Walaupun
demikian, jika sang ibu juga penderita HIV
positif, resiko menularkan Hepatitis C sangat
lebih memungkinkan. Menyusui tidak menularkan
Hepatitis C.
Jika anda penderita Hepatitis C, anda tidak
dapat menularkan Hepatitis C ke orang lain melalui
pelukan, jabat tangan, bersin, batuk, berbagi alat
makan dan minum, kontak biasa, atau kontak lainnya
yang tidak terpapar oleh darah. Seorang yang
Politeknik Negeri Samarinda 44
Virus
terinfeksi Hepatitis C dapat menularkan ke orang
lain 2 minggu setelah terinfeksi pada dirinya.
3) Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue,
yang termasuk genus flavivirus. Ada beberapa
subtipe virus ini, misalnya DEN-1, DEN-2, DEN-3
dan DEN-4. Dengue yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti menunjukkan gejala panas
tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari,
nafsu makan dan minum turun, lemah, mual, muntah,
sakit kepala, sakit perut, nyeri ulu hati, bintik
merah di kulit, pendarahan di gusi dan hidung,
berak darah, muntah darah. Pada tingkat yang lebih
parah terjadi pendarahan pada organ-organ tubuh
sehingga dapat menyebabkan kematian. Pendarahan
karena virus menyebabkan jumlah trombosit (zat
pembeku darah) menurun.
Politeknik Negeri Samarinda 45
Virus
Gambar 2.24 Daur hidup flavivirus
Pemberantasan sarang nyamuk dengan
membersihkan tempat-tempat air, kain atau pakaian
jangan sampai tergantung, menguras bak penampungan
air, mengubur kaleng bekas, memberi obat (misalnya
ABATE) pada tempat air yang sulit dikuras sehingga
jentik-jentik nyamuk mati, penyemprotan dengan
racun serangga untuk membasmi nyamuk dewasa.
Gambar 2.25 Virus Dengue (kanan) dan Nyamuk Aedes
Aegypti (kiri)
4) Influenza
Penyakit ini menyerang semua manusia. Virus
influenza berbentuk bola. Asam nukleatnya terdiri
dari 8 bagian RNA yang berbeda didalam kapsid.
Kapsid terdiri dari membran protein dan molekul
glikoprotein. Ada lebih dari 200 macam virus
penyebab influenza yang telah diketahui. Bagian
yang diserang oleh virus influenza adalah saluran
napas bagian atas, hingga timbul ingus. Orang yang
Politeknik Negeri Samarinda 46
Virus
baru saja sembuh dari influenza dapat terserang
lagi. Sebenarnya orang tersebut sudah kebal
terhadap virus influenza yang baru menyerangnya.
Influenza disebabkan oleh infeksi virus
Orthoneovirus, ditularkan lewat udara dan masuk ke
alat-alat pernafasan. Tanda dan gejalanya adalah
demam, sakit kepala, nafsu makan menurun, nyeri
otot, biasanya akan sembuh sendiri dalam 3-7 hari.
Pencegahan dengan jalan menjaga daya tahan tubuh
serta menghindari interaksi dengan penderita.
Jadi, influenza yang dideritanya kemudian
disebabkan oleh virus influenza yang lain. Untuk
menangkalnya, usahakan tubuh tetap sehat dengan
makan dan istirahat yang cukup. Virus flu burung
tergolong virus influenza.
Gambar 2.26 Influenza Virus
5) SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) atau
sindrom pernafasan akut.
Politeknik Negeri Samarinda 47
Virus
Pada pertengahan Maret 2003, dunia
digemparkan oleh kemunculan penyakit infeksi virus
baru, yaitu Sindrom Pernapasan Akut Parah (Severe
Acute Respiratory Syndrome). Penyakit ini lebih
dikenal sebagai SARS. SARS diduga disebabkan oleh
virus baru yang bermutasi dari virus Corona. Virus
ini menyerang sistem pernafasan.
1) Gejala awal demam lebih dari 38oC tubuh,
menggigil.
2) Masa inkubasi 2 sampai 10 hari.
3) Lemah, letih dan lesu.
4) Batuk kering dan sesak nafas karena
kekurangan oksigen.
Penularan diduga kuat melalui kontak langsung
dengan penderita, udara (dari batuk atau bersin
orang yang terinfeksi), bersentuhan dengan benda
yang mengandung virus dan feses. Obat atau vaksin
khusus untuk SARS belum berhasil dibuat. Obat-
obatan interferon tampak menjanjikan, tetapi
berefek samping, yaitu terjadi depresi dan nyeri
otot.
Cara pencegahan adalah sebagai berikut.
1) Hindari berkunjung ke daerah yang terkena
wabah.
Politeknik Negeri Samarinda 48
Virus
2) Hindari penderita dengan gejala pneumonia.
3) Hindari menyentuh organ mulut, mata dan
hidung.
4) Petugas medis diharap menggunakan masker.
6) Polio
Virus polio memiliki capsid dengan bentuk
icosahendral, virionnya tidak berselubung, sferis
dan berukuran 20-30 nm, termasuk RNA virus.
Manusia merupakan satu-satunya inang alami virus
polio dan pada umumnya polio menyerang anak-anak.
Masa inkubasi virus ini 3-35 hari, tapi umumnya
antara 7-14 hari. Sumber utama virus ini dari
saluran usus orang yang terinfeksi. Feses orang
tersebut mengandung virus polio yang dapat menular
lewat mulut melalui makanan yang terkontaminasi
olehnya. Virus ini menyerang sel-sel yang
membatasi saluran pencernaan dan selsel susunan
saraf pusat, masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman atau pernafasan. Gejala klinik infeksi
virus polio adalah demam, malaise, sakit
tenggorokan, sakit kepala, meningitis aseptic,
poliomyelitis paralitik (lumpuh). Jadi, virus yang
menyerang selaput otak (meninges) dan merusak sel
saraf diotak depan akan menyebabkan lumpuh.
Pencegahannya dilakukan dengan vaksinasi secara
Politeknik Negeri Samarinda 49
Virus
oral. Vaksin untuk polio adalah vaksin Salk dan
Sabin. Vaksin Salk berfungsi dengan mengaktifkan
produksi antibodi di serum. Vaksin menetralkan
virus yang virulen (mampu menginfeksi) saat
memasuki aliran darah dan mencegah serangan ke
sistem saraf. Sementara vaksin Sabin mengandung
virus polio yang sudah dilemahkan.
Gambar 2.27 Virus Polio
7) Smallpox (cacar)
Cacar adalah penyakit akut, fatal dan sering
epidemik. Cacar menyerang tubuh dan menimbulkan
luka pada sekujur tubuh dan wajah. Virus cacar
(virus varicela, smallpox virus) merupakan virus
DNA dengan ukuran 250 x 400 nm. Virus ini dapat
bertahan hidup di luar sel inang. Manusia
merupakan satusatunya inang alami virus ini,
meskipun dapat pula menyerang kera Infeksi awal
virus variola pada manusia terjadi pada membran
mukosa saluran pernafasan bagian atas. Virus ini
Politeknik Negeri Samarinda 50
Virus
memperbanyak diri dalam mukosa dan jaringan limfa
sehingga terjadi verimia pertama.
Veremia sekunder terjadi setelah
perkembangbiakan virus dalam organ-organ yang
mengakibatkan erupsi pada kulit dan membran
mukosa. Gejala awalnya adalah menggigil, demam,
sakit kepala, sakit punggung dan lesu. Luka
pertama muncul di wajah, kemudian menyebar ke
lengan atas, tangan, dan anggota badan yang lain.
Masa inkubasi virus ini biasanya 12-16 hari.
Sumber infeksi adalah orang yang terinfeksi.
Penyebaran penyakit terjadi melalui kontak
langsung, sekresi mulut, hidung dan benda yang
terkontaminasi virus tersebut, seperti tempat
tidur dan selimut. Cacar dapat diatasi dengan
pemberian vaksin cacar.
Gambar 2.28 Virus variola penyebab cacar
8) Flu burung
Virus flu burung pertama dideteksi di
Hongkong tahun 1997. Setelah mereda, virus ini
Politeknik Negeri Samarinda 51
Virus
kembali merebak diakhir tahun 2003 dan mematikan
ratusan ribu ekor ayam di berbagai negara,
termasuk Indonesia. Dari berbagai strain virus flu
burung, hanya ada satu strain yang dapat
menginfeksi manusia, yaitu H5N1.
Flu Burung disebabkan oleh virus influenza
tipe A, dulu hanya menginfeksi unggas, tetapi
belakangan ditemukan juga di kuda, babi, kucing
dan manusia. Virus ini dapat berkembang dan
melintas, pindah dari unggas ke manusia, ada
banyak subtipe virus influenza ini karena jenis
virus ini mudah sekali bermutasi atau berubah
bentuk, tetapi berubahnya tidak langsung total.
Secara kasar, misalnya sekarang virus ini
bertangan dua, besok dapat berubah bertangan dua
setengah. Karena mudah berubah maka seseorang yang
hari ini terkena flu dan telah sembuh, besoknya
dia bisa terkena flu lagi.
Cara penularan virus ini melalui pernafasan
dan juga dari debu atau udara, penularan dari
unggas terutama dari droplet (lendir yang terutama
dari hidung unggas). Lendir tersebut dapat
menginfeksi lewat air, wadah pakan dan kotoran
(faeces). Pada manusia penularannya dapat lewat
ingus atau saat bersin, sedangkan perpindahan
virus dari unggas ke manusia melalui udara.
Politeknik Negeri Samarinda 52
Virus
Masa inkubasi setelah terinfeksi virus ini
sekitar 3 hari, artinya pada hari ke-3 setelah
terinfeksi, penderita akan menunjukkan gejala-
gejala penyakit. Meskipun sekarang ini belum
ditemukan bukti perpindahan flu burung dari
manusia ke manusia, sebaiknya orang terdekat di
sekitar penderita tidak kontak dulu atau membatasi
kontak dengan penderita. Jika harus kontak, lebih
baik menggunakan masker. Gejala pada manusia yang
terinfeksi flu burung sama dengan gejala flu
biasa, yaitu demam tinggi (>38 °C) disertai pilek.
Seperti pada unggas, virus ini pada manusia juga
akan beredara ke seluruh pembuluh darah dan
menyebabkan demam tinggi. Jika suhu tubuh tidak
diturunkan pembuluh darah akan pecah, apabila
terjadi pada pembuluh darah otak dapat berakibat
fatal. Jika mengalami gejala seperti ini sebaiknya
langsung berkonsultasi dengan dokter, apalagi jika
gejala tersebut tidak segera sembuh.
Politeknik Negeri Samarinda 53
Virus
Gambar 2.29 Avian Flu
Virus memiliki kemampuan tinggi untuk
mengubah tingkat keganasan atau struktur
proteinnya. Dengan kata lain, virus dapat memiliki
kemampuan lain yang pada awalnya tidak
dimilikinya. Hal yang ditakutkan adalah jika virus
flu burung dan virus flu biasa ini bercampur
membentuk virus baru. Misalnya, seseorang tertular
flu burung yang mematikan ini kemudian pada saat
yang sama dia tertular virus flu manusia yang
sangat gampang menular. Dua jenis virus ini
kemudian bercampur membentuk virus baru yang
mematikan dan mudah sekali menular. Untuk mencegah
terinfeksi oleh virus flu burung, tindakan yang
perlu dilakukan antara lain:
a. Mencuci tangan atau mandi dengan sabun jika
melakukan kontak dengan unggas.
b. Membersihkan kotoran unggas setiap hari.
Politeknik Negeri Samarinda 54
Virus
c. Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi
makanan bergizi dan beristirahat cukup.
d. Mengolah daging unggas secara benar, yaitu suhu
80°C minimal 1 menit dan telur unggas pada suhu
64°C selama 4,5 menit.
Orang yang beresiko tinggi terinfeksi virus ini
terutama peternak dan pedagang unggas.
9) Mata Belek
Penderita mengalami sakit mata parah, mata
berwarna merah sekali dan mengeluarkan air mata
serta kotoran mata yang banyak. Biasanya mata
penderita agak membengkak.
10) Campak
Campak biasanya menyerang anak-anak. Gejala
campak adalah demam tinggi, mengigau, batuk, mata
pedih jika terkena cahaya dan rasa ngilu diseluruh
tubuh. Diawal fase inkubasi, virus berkembang biak
disaluran pernapasan atas. diakhir fase inkubasi,
virus menuju kedarah dan beredar keseluruh bagian
tubuh, terutama kulit. Infeksi virus campak sering
diikuti infeksi sekunder oleh bakteri penyebab
pneumenia dan infeksi telinga.
Politeknik Negeri Samarinda 55
Virus
Gambar 2.30 Penyakit campak
11) Herpes Simplex
Virus ini menyerang membran lendir di mulut,
alat kelamin, mata dan kulit. Kulit yang terserang
tersa sakit, panas, memerah dan melepuh. Ada dua
tipe virus penyebab herpes, yaitu HSV (Herpes
Simplex Virus) tipe 1 dan HSV tipe 2. HSV tipe 1
biasanya menyerang bibir, mulut, hidung, dagu, dan
pipi. Umumnya menginfeksi bayi dan anak-anak. HSV
tipe 1 dapat berpindah melalui ciuman, berbagi
alat makan dan handuk. HSV tipe 2 menyerang alat
kelamin dan ditularkan melalui hubungan seksual.
Gambar 2.31 Herpes Simplex
12) Gondong
Politeknik Negeri Samarinda 56
Virus
Gondong (parotitis) berbeda dengan gondok
akibat kekurangan iodium. Gondong disebabkan
karena serangan virus RNA, yang dapat menyerang
otak, pankreas, kelenjar parotid (di leher) dan
jantung. Infeksi pada kalenjar parotid menimbulkan
bengkak dibelakang telinga dalam waktu 18-21 hari
setelah infeksi.
Penyakit ini mudah menular ke orang lain
melalui hidung dan mulut. Akan tetapi jika
seseorang telah sembuh dari penyakit gondong, dia
akan memiliki kekebalan terhadap penyakit ini.
Gambar 2.32 Gondong
13) Kanker
Ada sebagian kanker yang disebabkan oleh
virus. Virus yang menyerang adalah virus yang
dapat menyisipkan DNA nya ke dalam genom manusia.
Virus dapat mengakibatkan sel penderita membelah
terus-menerus menjadi kanker.
14) Penyakit Ebola
Virus ebola pada awalnya menyerang sejenis
kera di hutan Afrika. Disebut virus ebola karena
Politeknik Negeri Samarinda 57
Virus
ditemukan di sungai Ebola di Zaire, Afrika. Pada
tahun 1976 diketahui bahwa virus ini dapat
menyerang manusia dan menimbulkan kematian.
Penularan pada manusia dapat disebabkan kontak
kulit dengan penderita dan dari cairan tubuh
penderita. Penderita mengalami pendarahan
disekujur tubuhnya.
Pada manusia ,mula-mula virus tersebut
menyerang sel darah putih makrofag dan jaringan
fibroblas. Virus berkembang biak dan menetap di
jaringan tersebut. Selanjutnya virus menyebar
menembus organ-organ tubuh dan menyerang lapisan
endotelium serta jaringan ikat di bawahnya.
Setelah seminggu, penderita mengalami pendarahan
di dalam tubuhnya, menderita kerusakan ginjal
serta hati. Pada saat seperti ini penderita
mengalami demam, sakit kepala yang hebat dan
merasa sangat capek. Berikutnya penderita
mengalami penggumpalan darah dan pendarahan, baik
di dalam tubuh maupun di bagian luar tubuhnya,
hingga akhirnya tak tertolong lagi.
Politeknik Negeri Samarinda 58
Virus
Gambar 2.33 Virus ebola
15) Cacar Air dan Herpes Zoster
Cacar air dan herpes zoster disebabkan oleh
virus yang sama, yaitu virus Varicella zoster.
Cacar air pada anak-anak adalah penyakit ringan,
tetapi pada orang dewasa dapat menyebabkan
kematian. Masa inkubasi cacar air antara 14-16
hari.Virus terdapat dilendir saluran pernapasan
dan kemudian masuk kedarah dan beredar ketubuh,
terutam kulit. Gejala cacar air antara lain demam
dan terbentuk gelembung kulit kering. Jika tidak
terjadi infeksi bakteri, luka akan sembuh tanpa
berbekas.
Politeknik Negeri Samarinda 59
Virus
Gambar 2.34 Virus Varicella
Herpes zoster adalah infeksi saraf sensori
oleh VZV (Varicella Zoster Virus). Herpes zoster
terjadi pada orang dewasa yang pernah terkena
cacar air pada saat kecil. Infeksi zoster sangat
pedih dan hanya terdapat disepanjang saraf sensori
yang terinfeksi. Penderita dapat lumpuh jika
infeksi terjadi di sumsum tulang belakang, tetapi
umumnya dapat sembuh dalam 2-4 minggu.
Cacar air dan herpes zoster saling
berkaitan. Setelah cacar air sembuh, virus
tinggaldi jaringan saraf. Virus tersebut dapat
menjadi aktif dan jika kondisi tubuh penderita
lemah dapat menimbulkan herpes zoster.
16) Pilek ( Selesma)
Pilek disebarkan oleh ludah penderita yang
terinfeksi dan kontak langsung. Gejala penyakit
Politeknik Negeri Samarinda 60
Virus
ini tampak dalam waktu 12-28 jam setelah infeksi.
Gejalanya adalah tenggorokan kering, mata berair,
hidung mengeluarkan cairan dan membran hidung
membesar sehingga susah bernapas.
Pilek merupakan penyakit ringan dan tidak
berbahaya. Hal yang perlu diwaspadai adalah
infeksi sekunder oleh bakteri. Pilek tidak dapat
diobati dengan antibiotik. Antibiotik hanya
berguna mengobati infeksi yang disebabkan bakteri.
17) Rabies (Anjing Gila)
Virus rabies menyerang sistem saraf pusat
penderita. Virus rabies berbentuk seperti peluru
dan dapat menginfeksi semua hewan berdarah panas
misalnya anjing, kelelawar, serigala dan kucing.
Manusia juga dapt terkena rabies. Gejala rabies
pada manusia adalah sakit kepala, gugup, demam,
lesu dan lumpuh. Kemudian diikuti mengigau,
tertawa tanpa sebab dan koma. Penderita mengalami
hidrofobia (takut air).
Infeksi terjadi karena gigitan hewan yang
terinfeksi atau karena kontak luka terbuka dengan
ludah hewanyang terinfeksi. Masa inkubasi antara
10-14 hari sampai beberapa bulan. Pengobatannya
adalah dengan pemberian vaksin rabies.
18) Prion
Politeknik Negeri Samarinda 61
Virus
Pada tahun 1998 negara-negara Eropa dan Asia
menolak impor daging sapi dari Inggris, karena
diduga daging sapi dari Inggris berasal dari sapi
yang terkena sakit gila (penyakit sapi gila).
Dikhawatirkan penyakit sapi gila ini menular
kepada orang yang memakannya.
Penyakit sapi gila disebabkan oleh protein
asing (prion) yang merusak pusat saraf (otak).
Penyakit ini dapat menyerang sapi, kambing dan
domba. Prion adalah suatu bentuk protein
penginfeksi. Prion akan mengubah struktur normal
protein hewan yang terinfeksi sehingga menjadi
abnormal. Prion pada umumnya tahan terhadap enzim
protease, panas, radiasi dan penggunaan formalin.
Struktur prion ini lebih sederhana dibanding
struktur virus.
Tabel 2.1 Beberapa virus, penyakit yang
ditimbulkan, bagian tubuh yang diserang serta cara
penularannyaNo
.
Nama
Virus
Penyakit
yang
Ditimbulk
an
Bagian
Tubuh
yang
Diserang
Cara Penularannya
1. Virus
Cacar
Cacar Saluran
pernapasa
n bagian
atas dan
Melalui kontak
langsung dengan
sumber infeksi,
sekresi hidung,
Politeknik Negeri Samarinda 62
Virus
menyebar
melalui
darah
mulut, dan benda
yang telah
terkontaminasi
oleh virus,
seperti handuk,
washlap, selimut,
baju, dan seprai2. Virus
Influe
nza
Influenza Bagian
atas
saluran
pernapasa
n
Melalui udara
3. Virus
Polio
Polio Selaput
otak dan
merusak
sel saraf
otak
depan
Melalui feses
orang yang telah
terserang polio
dan melalui
makanan/minuman
yang telah
terkontaminasi4. Virus
Gondon
g /
Virus
RNA
Gondong Otak,
kelenjar
parotid,
pankreas,
dan
jantung
Kontak langsung,
percikan ludah
(droplet),
muntahan, dan bisa
pula melalui air
kencing5. Virus
Rabies
Rabies
atau
Penyakit
Anjing
Sistem
saraf
pusat
Melalui gigitan
dari hewan yang
telah terinfeksi
Politeknik Negeri Samarinda 63
Virus
Gila penderita rabies6. Virus
Varise
la
Herpes
Zoster
atau
Penyakit
Cacar Air
Saluran
pernapasa
n bagian
atas,
kemudian
menyebar
melalui
darah dan
berhenti
di dalam
kulit
Melalui saluran
pernapasan dengan
cara airborne droplets
dan secara kontak
langsung
7. Virus
Dengue
Demam
Berdarah
(DBD)
Pembuluh
darah
Melalui gigitan
nyamuk Aedes
Aegypti8. Virus
Ebola
Ebola Sel darah Awalnya virus
ebola menyerang
sel darah putih
makrofag dan
fibroblast,
setelah itu virus
menyebar ke
seluruh jaringan
tubuh dan jaringan
ikat di bawahnya9. Virus
Herpes
Simple
x
Herpes
Simplex
Kulit,
selaput
lendir,
mata,
Virus masuk ke
dalam tubuh
melalui luka
kecil, pada bayi
Politeknik Negeri Samarinda 64
Virus
bibir,
mulut,
alat
kelamin,
dan
kadang-
kadang
otak
virus sering
ditularkan pada
saat dilahirkan
2.5 Pencegahan dan pengobatan
Virus penyakit dapat masuk ke dalam tubuh manusia
dengan beragam cara, di antaranya melalui :
Makanan
Udara
Pakaian
Minuman
Transfusi darah
Air
Kontak tangan
Mulut
Tenggorokan
Air susu
Air liur
Namun sebagian besar virus masuk ketubuh manusia
melalui mulut dan hidung, sebagian melalui kulit yang
luka. Sebenarnya di dalam tubuh kita ada sistem
pertahanan yang dapat menyerang virus yang masuk.
Politeknik Negeri Samarinda 65
Virus
Ketika ada virus yang masuk, tubuh akan segera
menyerangnya dengan cara sebagai berikut :
1. Cara yang pertama adalah sel darah putih atau
fogosit akan segera memakan dan merusak virus.
2. Cara yang kedua adalah tubuh menghasilkan molekul
protein yang disebut antibodi. Benda asing yang
masuk ke dalam tubuh disebut antigen. Virus juga
dikenali tubuh sebagai antigen. Ketika antigen masuk
ke dalam tubuh, maka tubuh akan terpicu memproduksi
antibodi. Antibodi ini sangat spesifik dan menyerang
hanya pada antigen yang memicunya.
Oleh karena virus menggunakan komponen sel untuk
memproduksi dirinya dan virus tinggal di dalam sel,
maka sulit mengeleminasi virus tanpa membunuh sel.
Mematikan virus sama dengan mematikan sel. Oleh sebab
itu, Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling
efektif adalah vaksinasi yang mencegah sel dari infeksi
virus, untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap
proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala
akibat infeksi virus.
Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus biasanya
disalah-antisipasikan dengan penggunaan antibiotik,
yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap
kehidupan virus. Efek samping penggunaan antibiotik
dapat meningkatkan resistensi terhadap bakteri.
Politeknik Negeri Samarinda 66
Virus
terhadap antibiotik. Karena itulah diperlukan
pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah suatu
penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.
Obat-obatan antibiotik yang digunakan dalam
memerangi penyakit infeksi oleh bakteri tidak dapat
digunakan untuk mematikan virus. Namun jika terserang
influenza kita sering juga diberi obat antibiotik.
Sebenarnya antibiotik ini untuk mematikan bakteri
penyebab infeksi sekunder yang sering menyertai
penyakit oleh virus. Demikian pula obat-obatan
influenza sebenarnya hanya untuk mengobati gejalanya.
Virus itu sendiri hanya dapat dilawan oleh daya tahan
tubuh kita (antibodi). Oleh karena itu, jika terkena
influenza, makanlah makanan yang bergizi dan istirahat
yang cukup.
Terbentuknya antibodi di dalam tubuh dapat
dirangsang secara buatan. Untuk merangsang sel tubuh
membentuk antibodi, tubuh diberi vaksin atau bibit
penyakit yang dilemahkan. Setelah tubuh membentuk
antibodi, tubuh akan kebal terhadap serangan penyakit.
Virus juga dapat dibuat vaksin, misalnya vaksin polio,
hepatitis, dan cacar. Vaksin merangsang sel-sel
limfosit untuk menghasilkan antibodi. Jadi, vaksin
dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Pasa saat ini juga telah diketahui bahwa sel-sel
inang yang terinfeksi virus merespons dengan
Politeknik Negeri Samarinda 67
Virus
menghasilkan protein khas yang disebut interferon.
Interferon ini tidak dapat mengamankan sel dari infeksi
virus. Akan tetapi, jika interferon ke luar sel dan
berinteraksi dengan membran sel, maka sel-sel yang
mengikat interferon ini tidak dapat diinfeksi oleh
virus. Sekarang para ahli mengembangkan penelitian
tentang interferon ini dalam upaya menemukan obat anti
virus.
Politeknik Negeri Samarinda 68
Virus
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Virus adalah parasit yang berukuran mikroskopik
yang menginfeksi sel organisme biologis. Beberapa hal
mengenai virus antara lain :
1. Asal mula penemuan virus dimulai tahun 1883 oleh
ilmuwan Jerman Adolf Meyer dimana ia menemukan daun
tembakau berwarna hijau kekuning-kuningan dimana
terdapat cairan atau lendir. Penyakit ini disebut
penyakit mosaik. Melalui penelitiannya penyebab
penyakit tersebut adalah mikroba yang sangat kecil
dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop electron.
Selanjutnya Dmitri Ivanovsky berhasil menemukan
alat penyaring bakteri namun saat digunakan untuk
menyaring mikroba penyebab penyakit mosaik mikroba
tersebut dapat lolos dari saringan sehingga ia
menyimpulkan bahwa mikroba tersebut lebih kecil
dari bakteri. Pada tahun 1897, M. Beljerinck ahli
mikrobiologi Belanda menemukan fakta bahwa
mikroorganisme tersebut tidak dapat bereproduksi
pada medium bakteri. Selanjutnya Wendell M. Stanlye
ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan makhluk
hidup tersebut dan diberi nama TMV (Tobacco Mosaic
Virus).
Politeknik Negeri Samarinda 69
Virus
Ciri-ciri virus adalah sebagai berikut :
Ukuran virus berkisar antara 25-300 nm.
Bentuk tubuh virus sangat bervariasi, ada yang
bulat, oval, jarum, batang, seperti huruf T dan
juga bentuk polihedral.
Tubuh virus bukan merupakan sel. Struktur tubuh
virus T terdiri dari bagian kepala dan bagian
ekor. Dimana pada bagian kepala terbungkus oleh
protein yang disebut kapsid yang dilindungi
lipida dan karbohidrat. Di dalam tubuh virus
terdapat materi genetik sederhana yang terdiri
dari asam nukleat berupa ADN atau ARN saja.
Virus hanya dapat hidup didalam sel makhluk hidup
dan dapat mengkristal di luar sel makhluk hidup.
Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-
sel hidup dan reproduksinya memerlukan asam
nukleat. Reproduksi virus terjadi dalam
siklus litik dan lisogenik.
2. Jika bakteriofag menginfeksikan genomnya ke dalam
sel inang, maka virus hewan diselubungi endositas
atau jika terbungkus membrane, menyatu dengan
plasmalema inang dan melepaskan inti
nukleoproteinnya ke dalam sel.
3. Virus diklasifikasikan berdasarkan kombinasi asam
nukleatnya (DNA atau RNA), rantai asam nukleatnya
(tunggal atau ganda) dan cara replikasinya.
Politeknik Negeri Samarinda 70
Virus
4. Beberapa peranan virus dalam kehidupan sehari-
hari :
Virus yang menguntungkan dapat digunakan untuk
membuat antitoksin, melemahkan bakteri,
memproduksi vaksin, dalam bidang bioteknologi
Baculovirus digunakan sebagai pestisida biologis
dan virus juga digunakan untuk teknik rekayasa
genetika.
Virus yang merugikan dapat menyebabkan penyakit
pada tumbuhan seperti mozaik, burik kuning dan
kerdil pada tanaman. Sedangkan pada hewan dapat
menyebabkan Polyoma, NCD, rabies, dan penyakit
saluran pernafasan.
Pada manusia virus dapat menyebabkan beberapa
penyakit yaitu AIDS, hepatitis, DBD, influenza,
SARS, polio, cacar, flu burung, mata belek,
campak, herpes, gondong, kanker, ebola, herpes
zoster, rabies dll.
5. Pencegahan terhadap virus dilakukan oleh tubuh
dimana sel darah putih dapat memakan virus dan
adanya antibodi yang mampu menyerang virus. Untuk
penyembuhannya infeksi virus diantisipasi dengan
penggunaan antibiotic, makan-makanan yang bergizi
dan istirahat yang cukup.
Politeknik Negeri Samarinda 71
Virus
3.2 Soal dan Jawaban
1.Sebutkan ciri-ciri tubuh virus.
Ukuran virus berkisar antara 25-300 nm.
Bentuk tubuh virus sangat bervariasi, ada yang
bulat, oval, jarum, batang, seperti huruf T dan
juga bentuk polihedral.
Tubuh virus bukan merupakan sel. Struktur tubuh
virus T terdiri dari bagian kepala dan bagian
ekor. Dimana pada bagian kepala terbungkus oleh
protein yang disebut kapsid yang dilindungi
lipida dan karbohidrat. Di dalam tubuh virus
terdapat materi genetik sederhana yang terdiri
dari asam nukleat berupa ADN atau ARN saja.
Virus hanya dapat hidup didalam sel makhluk
hidup dan dapat mengkristal di luar sel makhluk
hidup.
Virus hanya dapat berkembang biak pada sel-sel
hidup dan reproduksinya memerlukan asam nukleat.
Reproduksi virus terjadi dalam siklus litik dan
lisogenik.
2.Jelaskan bagaimana struktur tubuh virus
Bakteriofag yang menyerang bakteri Esche richia coli.
Politeknik Negeri Samarinda 72
Virus
Tubuh virus T terbagi atas bagian kepala dan
bagian ekor. Bagian kepala terbungkus oleh suatu
selubung dari protein yang disebut kapsid. Kapsid
mempunyai fungsi sebagai pemberi bentuk pada
virus, dan juga berfungsi sebagai pelindung bagian
dalam tubuh virus. Bagian di luar kapsid terdapat
selubung yang tersusun dari lipida dan
karbohidrat. Di dalam tubuh virus (isi tubuh
virus) terdapat materi genetik sederhana yang
terdiri dari senyawa asam nukleat yaitu ADN saja
atau ARN saja.
3.Apakah perbedaan antara siklus lisogenik dan
siklus litik ?
Pada siklus lisogenik sel inang tidak pecah atau
mati, sehingga setiap kali sel inang membelah di
dalamnya juga terdapat virus-virus yang
berkembangbiak sedangkan pada siklus litik
replikasi virus disertai dengan matinya sel inang
setelah terbentuk anakan virus yang baru.
4.Sebutkan peranan virus yang menguntungkan bagi
kehidupan manusia.
Virus yang menguntungkan bagi manusia dapat
digunakan untuk membuat antitoksin, melemahkan
bakteri, memproduksi vaksin, dalam bidang
Politeknik Negeri Samarinda 73
Virus
bioteknologi Baculovirus digunakan sebagai
pestisida biologis dan virus juga digunakan untuk
teknik rekayasa genetika.
5.Sebutkan peranan virus yang merugikan tubuh
manusia.
Pada manusia virus dapat menyebabkan beberapa
penyakit yaitu AIDS, hepatitis, DBD, influenza,
SARS, polio, cacar, flu burung, mata belek,
campak, herpes, gondong, kanker, ebola, herpes
zoster, rabies dll.
6. Sebutkan beberapa hal yang memungkinkan terjadinya
penularan AIDS.
Hubungan seksual baik homoseksual maupun
heteroseksual.
Transfusi darah dan produk darah lainnya yang
berasal dari pengidap AIDS.
Penggunaan jarum yang berulang-ulang untuk
penyuntikan, tusuk jarum, tato.
Dari ibu ke bayinya sewaktu persalinan atau
lewat ASI (air susu ibu).
Politeknik Negeri Samarinda 74