+ All Categories
Home > Documents > MANAJEMEN KESEHATAN HEWAN NONRUMINANSIA 2014

MANAJEMEN KESEHATAN HEWAN NONRUMINANSIA 2014

Date post: 27-Feb-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
67
MANAJEMEN KESEHATAN HEWAN NONRUMINANSIA Pengampu Jadwal kuliah Praktikum
Transcript

MANAJEMEN KESEHATAN HEWAN NONRUMINANSIA

• Pengampu• Jadwal kuliah

• Praktikum

MANAJEMEN KANDANG BABI

Segi ekonomis ternak babi

• Sumber daging

• Konversi pakan yang tinggi» 1: 3,5 kg pakan

• Prolifik» beranak 2 x per tahun

» 6 – 12 anak per kelahiran

• Persentase karkas» 65 – 80 %

» Sapi 50 – 60 %

» Domba, Kambing 45 – 55 %

» Kerbau 38 %

• Kandungan lemak tinggi (nilai energi tinggi)

• Efisien mengubah sisa makanan, limbah pertanian, dsb.

• Mudah beradaptasi thd peralatan otomatis penghematan biaya dan tenaga buruh

Segi yang kurang menguntungkan

• Usaha ternak tidak bisa di sembarang tempat (segi sosial budaya, dan lain-lain)

• Butuh banyak konsentrat (sistem pencernaan sederhana /nonruminansia)

• Peka terhadap infeksi

• Harga fluktuatif

• Kebutuhan biologis babi karena adanya mekanisme homeostasis

• Tergantung faktor-faktor external seperti:• Altitude• Garis lintang bumi• Radiasi surya• Suhu dan kelembaban udara• Curah hujan• Angin• Komposisi udara• Bahan-bahan pencemar udara

• Bila homeostasis gagal babi stress keseimbangan hormonal terganggu dan tingkah laku berubah

PERUBAHAN TINGKAH LAKU

FAKTOR GENETIK FAKTOR LINGKUNGAN

Misal: Kandang yang kurang memadai,

Defisiensi zat makanan

BAU DARI KANDANG DISEBABKAN OLEH GABUNGAN BERBAGAI

BAHAN BERBAU DALAM FESES DAN URIN:

AMONIA, HIDROGEN SULFIDA, SKATOL, INDOL, DSB.

LIMBAH TERNAK BABI MENGANDUNG SEKITAR 80 MACAM SENYAWA

YANG MENIMBULKAN BAU

ALAT UNTUK MENGIDENTIFIKASI BAHAN BERBAU : SCENTOMETER

Fungsi Kandang

• Melindungi dari lingkungan yang merugikan (angin langsung, hujan, sinar matahari)

• Mempertahankan kehangatan dalam kandang• Mempermudah tatalaksana peternakan• Mempermudah pengawasan dalam penggunaan pakan

– Pengawasan dan pencatatan lebih mudah pada tujuan tertentu spt reproduksi, penggemukan, dll.

• Mempermudah pengawasan pertumbuhan dan pengawasan kesehatan

• Menghemat tempat dan mengurangi pengotoran di sembarang tempat

• Mempermudah pengawasan keamanan

PERENCANAAN PETERNAKAN BABI

PEMILIHAN LOKASI PETERNAKAN BABI

• PERLU PERSIAPAN UNTUK JANGKA

PANJANG

• PERLU MEMPERHATIKAN FAKTOR

FISIK, EKONOMI DAN SOSIAL

• ANALISIS MENGENAI DAMPAK

LINGKUNGAN (AMDAL) (bila diperlukan)

DAMPAK YANG PERLU DITENTUKAN ANTARA LAIN:

1.BANYAKNYA MANUSIA YANG AKAN TERKAIT DI SEKITARNYA

2. LUAS WILAYAH PENYEBARAN DAMPAK

3. LAMANYA DAMPAK BERLANGSUNG

4. INTENSITAS DAMPAK

5. BANYAKNYA KOMPONEN LINGKUNGAN LAINNYA YANG AKAN TERKENA

6. SIFAT KUMULATIF DAMPAK TERSEBUT

7. SIFAT DAMPAK TERSEBUT APAKAH REVERSIBLE ATAU IRREVERSIBLE

LUAS LAHAN PETERNAKAN

• HARUS CUKUP LUAS, SESUAI DENGAN BESAR USAHA PETERNAKAN

• HARUS CUKUP UNTUK MENAMPUNG LIMBAH PETERNAKAN

• SEDAPAT MUNGKIN ADA LAHAN TANAMAN PANGAN/PAKAN UNTUK PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK

• HARUS ADA JALAN MASUK YANG CUKUP KUAT PADA MUSIM HUJAN

TOPOGRAFI LAHAN

• DIPILIH TOPOGRAFI YANG COCOK UNTUK PETERNAKAN BABI

• LIMBAH TERNAK DAPAT MENGALIR KE TEMPAT PENAMPUNGAN LIMBAH CUKUP DENGAN GAYA GRAVITASI

• REMBESAN DARI KANDANG DAN PENAMPUNGAN LIMBAH DAPAT TETAP TINGGAL DI LAHAN PETERNAKAN DAN TIDAK MENCEMARI LAHAN LAIN

Sistem pengelolaan

• Tradisional (peternakan kecil)

– Ternak dibiarkan berkeliaran

• Tanpa pagar

• Dengan pagar

– Kawat, bambu, pagar hidup

– Harus tersedia naungan dan sumber air

– Kandang sederhana

• Tipe deep litter sederhana

• Kandang beralaskan semen

• Kandang beralaskan bambu di atas kolam

• Modern (peternakan besar)

– Punya berbagai macam kandang,ruang dan perlengkapan untuk

berbagai keperluan pemeliharaan (kandang induk, kandang pejantan,

kandang melahirkan, kandang bibit, kandang penggemukan, ruang

penyimpanan pakan, perlengkapan penggilingan pakan, saluran air

minum, dan lain-lain)

Sistem pengelolaan

• Sistem intensif– Pemeliharaan dalam kandang

• Sistem semi intensif– Pemeliharaan di luar (padang rumput) dan pemeliharaan di

kandang secara intensif bagi babi yang digemukkan

• Sistem ekstensif– Pemeliharaan seluruhnya dilakukan di padang

penggembalaan/halaman setengah tertutup

Banyak induk

Pemukim lahan sekitar 50 100 200

Golongan (1): pusat kegiatan pinggir kota,

rumah sakit, sekolah bungalow 725 900 1100

Golongan (2): banyak rumah-rumah

pemukiman 450 550 700

Golongan (3): sedikit rumah pemukiman,

tempat rekreasi & industri 360 450 550

Golongan (4): Daerah pertanian dan

peternakan, sedikit rumah pemukiman 320 400 500

Tabel. Jarak pisah minimum (meter) peternakan babi dari pemukiman

Konversi potensi pencemaran berbagai spesies:

Seekor babi gemukan = seekor sapi remaja gemukan= 1,5 ekor babi induk

= 15 ekor ayam petelur (kotoran basah)

= 30 ekor ayam petelur (kotoran kering)

= 60 ayam petelur (kotoran kering, 50% air)

= 100 ekor broiler

LUAS KANDANG

tergantung pada: • jumlah babi yang dipelihara• tipe usaha yang dijalankan

(tipe usaha penggemukan hanya butuh kandang sederhana

dan semacam saja).

Tabel .Besar skala usaha peternakan babi

Skala usaha Banyak induk Populasi babi

Usaha keluarga

Usaha kecil

Usaha sedang

Usaha besar

Usaha sangat besar

1-20

20-50

50-200

200-1250

Lebih dari 1250

1-25

250-450

450-2200

2200-10000

Lebih dari 10000

Tabel. Suhu optimal bagi ternak babi

Status babi Bobot badan (kg) Suhu optimal (°C)

Baru lahir

Menyusu

Lepas sapih/fase pertumbuhan

Fase bertumbuh-pengakhiran

Babi bunting

Induk menyusukan anak

1-2

2-5

5-40

40-90

130-250

130-250

35

25-34

18-24

12-22

14-20

5-18

Babi akan tumbuh baik pada suhu termonetral: 20 – 26 ºC

Syarat-syarat faktor fisik bangunan kandang untuk daerah tropis

• Bahan bangunan tahan lama, relatif murah, berdaya pantul tinggi terhadap sinar

• Berkemampuan rendah menyimpan beban panas dari tubuh ternak

• Landaian (slope) atap cukup (30 – 45 º) untuk melindungi dari panas, hujan, angin

• Langit-langit bangunan cukup tinggi

• Sirkulasi udara terjamin baik

• Luas ruangan cukup

• Arah memanjang (poros) bangunan adalah timur - barat

LANTAI

• 1. Lantai polos (solid floor, plesteran)

• 2. Lantai berbilah (slotted floor, galar)

– batang besi beton

– alumunium

– logam berlubang

– fiberglass

– plastik polietilen

– bambu

• 3. Gabungan antara lantai polos dan berbilah/galar

Tabel. Luas kandang

Berat badan (kg) Luas kandang (m 2)

11 - 18 0,4

18 – 45 0,5

45 – 68 0,7

68 – 95 0,8

induk 1,5

induk dengan anak 10

Tabel. Panjang tempat pakan per ekor babi

Berat badan (kg) Panjang tempat pakan(cm)

14 15

20 17

40 21

60 25

90 30

120 35

induk 50

Tabel. Jumlah kotoran yang dihasilkan per ekor babi per hari

Umur (minggu) Berat badan (kg) Volume kotoran padat dan

cair (liter)

8 -12 14 – 24 1,5 – 2,0

13 – 15 24 – 37 2,0 – 3,0

16 – 20 37 – 54 3,0 – 4,5

21 – 24 54 – 72 4,5 – 7,0

25 – 28 72 – 90 7,0 – 8,0

induk dengan anak 14,0

KANDANG KUDA

KUDA PERLU TEMPAT PERLINDUNGAN TERHADAPDINGINANGINSINAR MATAHARIHUJAN

KANDANG HENDAKNYA ●BERLOKASI DI TEMPAT YANG MEMILIKI SALURAN PEMBUANGAN AIR/LIMBAH (DRAINASE) YANG BAIK●VENTILASINYA BAIK● ADA TEMPAT KHUSUS UNTUKPENYIMPANAN PAKANBEDDING (JERAMI UNTUK BERBARING)PERALATAN/PAKAIAN KUDA (HORSE TAG)

STALLKOMPARTEMEN UNTUK SATU HEWAN YANG BERADA PADASEBUAH STABLE

STABLEBANGUNAN TEMPAT KUDA DIPELIHARA

MOWTEMPAT PENYIMPANAN JERAMI/RUMPUT, DLL.

CORRAL/PADDOCKLAPANGAN RUMPUT ATAU JALUR TEMPAT KUDA BERLATIH (LAPANGAN TERTUTUP)PAGARNYA TERBUAT DARI KAYU TEBAL

KUDA UKURAN KECIL (MISAL PONY)

PERLU KANDANG BOX (BOX STALL) UKURAN 3 X 3 S/D 3 X 3, 7 MKANDANG TAMBAT (TIE STALL) UKURAN 0.9 X 1,8 M

KUDA UKURAN SEDANG

PERLU BOX STALL UKURAN 3 X 3,7 S/D 3,7 X 3,7 MTIE STALL UKURAN 1,5 X 2,7 M

KUDA UKURAN BESAR

PERLU BOX STALL UKURAN 3,7 X 3,7 S/D 4,9 X 4,9 MTIE STALL UKURAN 1,5 X 3,7 M

KUDA BUNTING

PERLU BOX STALL UKURAN 4,9 X 4,9 S/D 4,9 X 6,1 M

LANTAI KANDANG

LANTAI TANAH ATAU LANTAI KAYU LEBIH DIANJURKAN UNTUK KANDANG KUDA

LANTAI BETON TERLALU KERAS UNTUK KUDA

PAGAR

PAGAR KAYU ATAU LOGAM MERUPAKAN PAGAR YANG TERBAIK

PAGAR ANYAMAN KAWAT SEBAIKNYA DIHINDARI KARENA DAPAT MENYEBABKAN TERSANGKUT-NYA KAKI KUDA

PAGAR KAWAT BERDURI TIDAK BAIK KARENA DAPAT MENYEBABKAN LUKA

PAGAR ELEKTRIK

DESINFEKSI KANDANG

• Kandang yang pernah dipakai harus didesinfeksi dulu sebelum dimasuki ternak yang baru datang

• Kandang perlu didesinfeksi secara periodik (3 atau 6 bulan)

• Kandang melahirkan harus didesinfeksi sebelum induk bunting dimasukkan ke dalam kandang

• Bahan yang dipakai disesuaikan dengan kondisi tempat

• Soda kaustik, soda pencuci, kapur, gas formaldehid, fenol, uap panas, kapur tohor

Syarat-syarat bahan desinfektan(semakin banyak syarat yang dipenuhi, maka semakin baik)

1. Efektif walaupun ada bahan organik (kotoran ternak, dll.)

2. Dapat bercampur homogen dengan air dan tetap efektif walau diencerkan

3. Dapat membunuh banyak kuman (bersifat broad spectrum)

4. Tidak berbahaya bagi manusia dan ternak

5. Tidak merusak permukaan lantai, dinding, peralatan

6. Cukup murah, mudah diperoleh, mudah diangkut

7. Tidak berbau keras dan menyengat hidung

8. Cepat bereaksi tetapi tidak cepat hilang daya kerjanya bila bereaksi dengan bahan organik

9. Efektif pada berbagai suhu (Daya kerja desinfektan biasanya lebih efektif pada suhu yang meningkat)

Macam-macam desinfektan

• Kaustik soda (soda api)

– larutan 1 -2 % membunuh sebagian besar virus dan bakteri, kecuali Mycobacterium tuberculosis

– dapat merusak cat, plitur, pernis

– dapat digunakan terhadap kayu, coran dan metal kecuali alumunium

– hati-hati dalam penggunaan karena mengiritasi kulit

– sebaiknya digunakan untuk mendesinfeksi ruang yang telah dikosongkan

• Soda pencuci

– jarang digunakan karena kurang efektif• Kapur

– kapur bereaksi lambat, kurang mantap sebagai desinfektan

– kapur dapat memerihkan mata

• Gas formaldehid

– umumnya digunakan sebagai fumigan di kandang unggas

– sangat efektif terhadap bakteri dan virus, tetapi sangat toksik

– bekerja lambat dan tidak berkemampuan tinggi untuk menyusup,sehingga bangunan perlu dibersihkan dan dibasahi/dibuat lembabsebelum fumigasi

– bangunan harus ditutup rapat selama 48 jam

– jarang dipakai pada peternakan babi

• Desinfektan golongan fenol

– fenol atau asam karbolat agak toksik sehingga yang biasa dipakai adalah senyawa sejenis lainnya

– kresol (lysol) aktif terhadap berbagai kuman, banyak dipakai untuk desinfeksi bangunan, peralatan pertanian, sepatu bot. Bersifat toksik dan jangan dipakai terhadap kulit

– ortofenol kurang toksik, tidak berbau, banyak digunakan pada peternakan sapi perah

• Alkohol

– umumnya digunakan sebagai antiseptik daripada sebagai desinfektan

– etil alkohol (etanol) dan isopropil alkohopl dalam larutan 70 % biasa dipakai untuk desinfeksi kulit dan alat bedah

– metil alkohol sangat beracun dan jangan digunakan terhadap ternak

• Iodin

– larutan 2,5 % banyak digunakan untuk desinfeksi kulit

– larutan yang lebih pekat akan membakar kulit

• Uap panas (steam) dan panas kering (dry heat)

– dipakai dengan tekanan tinggi

– sering digunakan untuk kandang babi (di USA)

– panas kering juga sering digunakan, bahkan bisa untuk lantai kayu (di USA dan Eropa)

Desinfeksi dengan kapur

paling murah

• Cara

– kandang dibersihkan dan dicuci dengan air lalu dibiarkan kering

– lantai dan tembok kandang dilabur dengan larutan kapur

– setiap sudut kandang harus tertutup larutan kapur dan dibiarkan kering

– ternak dimasukkan ke kandang setelah 3 – 7 hari berlalu

Lima Kebebasan Hewan

Farm Animal Welfare Council UK (1992)

Bebas dari rasa lapar dan haus

Bebas dari rasa tidak nyaman

Bebas dari rasa sakit, cedera dan penyakit

Bebas untuk mengekspresikan tingkah lakualamiahnya

Bebas dari rasa takut dan stress

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Terbatasnya perilaku ‘alamiah’

Nampak jelas : kandang indukan dengan jeruji besi

Tidak tampak jelas -ruang gerak yang terbatas

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Ruang gerak & waktu berbaring

80

60

40

20

0

jerami alasplastik semen

% waktu

berbaring

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Input dan Output dari Kesejahteraan

HEWAN – BERDASARKAN PENGUKURAN

LINGKUNGAN

Kandang & pakan

PETERNAK

Pelatihan

HEWAN

Perkembang-biakan

INPUT

OUTPUTPenyakit/Produksi Tingkah Laku Fisiologis

CONTOH :

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Input dalam Kesejahteraan

• Peternak – Empati

– Pengetahuan

– Kemampuan mengobservasi

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Input dalam Kesejahteraan• Lingkungan

– Perkandangan

– Alas

– Kualitas pakan

– Persediaan air

• Hewan

– Keturunan, umur dan jenis kelamin yang cocok untuk sistem peternakan

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Lima kebebasan hewan dan input dalam kesejahteraan

• Bebas dari rasa lapar dan haus dengan

memberikan akses terhadap air dan makanan

untuk menjaga kesehatan dan kekuatan

mentalnya

• Bebas dari rasa tidak nyaman dengan

menyediakan lingkungan yang layak termasuk

tempat penampungan (shelter) dan tempat

istirahat yang layak.

• Bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit dengan

pencegahan atau diagnosa yang tepat dan

penanganan Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Lima kebebasan hewan dan

input dalam kesejahteraan

• Bebas untuk mengekspresikan tingkah laku

alamiahnya dengan memberikan ruang gerak

yang cukup, memberikan fasilitas dan

pengelompokan sesuai dengan jenisnya

• Bebas dari rasa takut dan stress dengan

memastikan kondisi dan penanganan yang

diberikan menghindari hewan dari penderitaan

mental

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Mengukur masalah kesejahteraan

• Tingkat

keparahan

• Lama kejadian

• Jumlah yang

terkena dampak

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Mengukur tingkat keparahan• Perilaku

contoh: ketakutan

• Penyakit

contoh: Kelumpuhan,

pneumonia

• Produksi

Contoh : tingkat pertumbuhan

• Fisiologi

Contoh : detak jantung, cortisol

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Tingkat Keparahan: contoh

• Seberapa sulit isolasi sosial dari biri-biri?

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Tingkat Keparahan: contoh

Suara yang diperdengarkan per menit

4.5

3

1.5

0isolasi

ruang gerakisolasivisual

Baldock & Sibley, 1990

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Tingkat keparahan: contoh

0

Isolasiruang gerak

30

20

10

Penambahandetak jantung(detak/min)

Isolasi visual

Baldock & Sibley, 1990

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Lama kejadian: contoh

• Berapa lama domba akan menjadi sensitif

terhadap rasa sakit setelah mengalami

kepincangan?

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Lama Kejadian : contoh

Ley et al.1995

5

2.5

0

Threshold stimulus (N)

Normal(Tidak pincang) Pincang 3 bulan setelah

sembuh dari kepincangan

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Jumlah yang terkena dampak : Contoh

• Dalam satu kesempatan, perkirakan

berapa persen hewan ternak di UK yang

mengalami kepincangan?

15% 22% 26%

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Mengukur kesejahteraan:

Babi betina dalam kandang indukan

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Tingkat Keparahan: Membuat sarang &

stress pada babi betina (Lawrence et al 1994)

60

40

20

0

Cortisol

(ng/ml)

Dasar Selama masa indukan

Kandang indukan

Kandangdengan ruang gerak

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Lama Kejadian : Cortisol pasca melahirkan dan menyusui

Cortisol

(nmol/l)

1 7 14 21 28

Hari setelah melahirkan dan menyusui

6

2

4

0

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Kandang indukan

(melahirkan dan menyusui)

Tingkat Keparahan

Membatasi kebebasan untuk bergerak

Membatasi kebebasan untuk membuat sarang

Membatasi kebebasan untuk menjauhi anak babi

Lama kejadian

3-4 minggu

Jumlah yang terkena dampak

Kebanyakan dari babi betina berada dalamsistem intensif

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Permasalahan Intristik

• Kandang indukan (melahirkan dan

menyusui) digunakan diberbagai belahan

dunia

• Sekarang ini pertimbangan intrinsik tidak

dapat dipungkiri dalam produksi komersil

babi dalam ruangan

– Contoh : manfaat yang diperoleh anak babi

dan keuntungan produksi lebih tinggi dari

harga babi betina

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Mengukur kesejahteraan:

ternak yang kurus• Tingkat keparahan

– Seberapa kurus ternak tersebut (penilaian

kondisi tubuh)?

• Lama kejadian

– Sudah berapa lama ternak tersebut terlihat

kurus?

• Jumlah yang terkena dampak

– Berapa banyak ternak yang kurus?

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009

Kesimpulan/Ringkasan

• Kesejahteraan dapat diamati/diukur

– Lima Kebebasan Hewan adalah acuan

yang berguna

• Mempertimbangkan faktor input dalam

kesejahteraan

– Peternak, Lingkungan, Hewan

• Termasuk hewan – berdasarkan pengukuran

– Tingkat keparahan, lama kejadian dan

jumlah yang terkena dampak

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Recommended