+ All Categories
Home > Documents > MANAJEMEN KOPERASI

MANAJEMEN KOPERASI

Date post: 24-Feb-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
121
MANAJEMEN KOPERASI MANAJEMEN KOPERASI Pemahaman yang keliru tentang manajemen koperasi menjadi awal terpuruknya daya saing koperasi. Betapa tidak Jumlah koperasi Indonesia mencapai 150 ribu unit dengan hampir 30 juta anggota teapi volume usaha keseluruhan hanya mencapai Rp 68 T dengan Total SHU Rp. 5 T bandingan dengan PD Indonesia yang mencapai Lebih dari 5000 T maka koperasi hanya menyumbang kurang 2% . Apa yang salah? jika kita menuding lembaga maka Dekopin sebagai satu satunya lembaga yang menaungi koperasi Indonesia yang harus bertanggung jawab, tetapi menurut saya tidak sampai disitu, sperti apapaun kita berteriakpada Dekopin tidak banyak yang kita bisa dapatkan harapan terakhir adalah memperbaiki manajemen koperasi kita. Definisi manajemen koperasi yang sering dipakai adalah.. mencapai tujuan koperasi dengan bekerjasama sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi, definisi ini tidak akan anda temukan dalam jurnal manajemen koperasi manapun karena saya memng ini adalah hasil pemikiran saya yang saya rumuskan setelah beberapa tahun memimpin sebuah organisasi koperasi beromzet 11 M / Tahun Tidak hanya sekedar aspek organisasi manajemen pemasaran koperasi serta manajemen keuangan koperasi juga menjadi penting untuk dipahami. Pemasaran dan dan finance seringkali menjadi momok menakutkan pasca hancurnya sistem monopoli ala KUD . Di banyak skripsi manajemen koperasi yang saya baca koperasi selalu digambarkan seragam dekat dengan laum marginal dan tidak mempunyai kemampuan bersaing. Munculnya berbagai macam bentuk koperasi saat ini juga mengaharuskan kita membuat penyesuaian manajemen koperasi syariah tentu akan sangat berbeda jika dibandinkan dengan manajemen koperasi sekolah, dan untuk hal ini saja koperasi tidak memiliki kemampuan memadai, bahkan konsep dasar manajemen strategi koperasi masih sangat sulit dicari
Transcript

MANAJEMEN KOPERASI

MANAJEMEN KOPERASIPemahaman yang keliru tentang manajemen koperasi menjadi awalterpuruknya daya saing koperasi. Betapa tidak Jumlah koperasiIndonesia mencapai 150 ribu unit dengan hampir 30 juta anggotateapi volume usaha keseluruhan hanya mencapai Rp 68 T denganTotal SHU Rp. 5 T bandingan dengan PD Indonesia yang mencapaiLebih dari 5000 T maka koperasi hanya menyumbang kurang 2% .

Apa yang salah? jika kita menuding lembaga maka Dekopin sebagaisatu satunya lembaga yang menaungi koperasi Indonesia yang harusbertanggung jawab, tetapi menurut saya tidak sampai disitu,sperti apapaun kita berteriakpada Dekopin tidak banyak yang kitabisa dapatkan harapan terakhir adalah memperbaiki manajemenkoperasi kita.

Definisi manajemen koperasi yang sering dipakai adalah.. mencapaitujuan koperasi dengan bekerjasama sesuai dengan nilai danprinsip koperasi, definisi ini tidak akan anda temukan dalamjurnal manajemen koperasi manapun karena saya memng ini adalahhasil pemikiran saya yang saya rumuskan setelah beberapa tahunmemimpin sebuah organisasi koperasi beromzet 11 M / Tahun

Tidak hanya sekedar aspek organisasi manajemen pemasaran koperasiserta manajemen keuangan koperasi juga menjadi penting untukdipahami. Pemasaran dan dan finance seringkali menjadi momokmenakutkan pasca hancurnya sistem monopoli ala KUD .

Di banyak skripsi manajemen koperasi yang saya baca koperasiselalu digambarkan seragam dekat dengan laum marginal dan tidakmempunyai kemampuan bersaing. Munculnya berbagai macam bentukkoperasi saat ini juga mengaharuskan kita membuat penyesuaianmanajemen koperasi syariah tentu akan sangat berbeda jikadibandinkan dengan manajemen koperasi sekolah, dan untuk hal inisaja koperasi tidak memiliki kemampuan memadai, bahkan konsepdasar manajemen strategi koperasi masih sangat sulit dicari

standarnya.

Sebuah keinginan besar bagi saya adalah terciptanya sebuah konsepmanajemen koperasi indonesia yang memang mempunyai fungsimanajemen koperasi yang tepat untuk negeri ini . Mungkin kitabelum sampai pada sistem informasi manajemen koperasi yang baiktetapi setidaknya kita harus berupaya sebaik mungkin untukmenjadikan koperasi Indonesia jaya. Sampai ketemu di postingmanajemen koperasi seanjutnya

Koperasi dikatakan sebagai kontra failing power artinya secarasederhanya sebagai kekuatan pengimbang kapitalisme, caranya? Kitatau dalam sistem ekonomi pasar semakin besar jumlah yang kitabelanjakan akan semakin banyak potongan harga yang kita peroleh,pada kondisi seperti ini bagi pemilik kapital atau modal akansangat menguntungkan.

Sedangkan bagi yang tidak mempunyai cukup kapital atau modal akanmemperoleh harga yang tinggi. Dalam upaya menaikan posisi tawarekonomi dan meningkatkan skala ekonomi rakyat inilah koperasidibutuhkan.

Dalam manajemen koperasi memahami bahwa koperasi itu kekuatanutamanya adalah kebutuhan bersama dalam konteks ekonomi, sukareadan terbuka serta partisipasi total dari anggota. Logikanyaketika angota merasakan manfaat ekonomi dri koperasi maka memberbase economic akan berjalan.

Kami akan mencoba menampilkan gambar struktur organisasi , dalamkonteks ini gambar organisasi koperasi . Aspek ini merupakanbagian penting dari kesuksesan pengelolaan koperasi, kenapademikian? pengertian struktur organisasi menyebutkan bahwaStruktur organisasi adalah konfigurasi peran formal yangdidalamnya dimaksudkan sebagai prosedur, governansi dan mekanismekontrol, kewenangan serta proses pengambilan kebijakan .

Struktur organisasi koperasi dibentuk sedemikan rupa sesuaidengan idiologi dan strategi pengembangan untuk memperolehStrategic competitiveness sehingga setiap koperasi boleh jadi

mempunyai bentuk yang berbeda secara fungsional karenamenyesuaikan dengan strategi yang sedang dikembangkan tetepisecara basic idologi terutama terkait dengan perangkat organisasikoperasi akan menunjukan kesamaan

Ada baiknya kita sedikit membahas tentang perangkat organisasikoperasi. setidaknya dalam koperasi kita mengenal 3 perangkatorganisasi yang jamak digunakan yaitu:

- Rapat Anggota- Pengurus- Pengawas

Tiga unsur diatas juga sering kita sebut sebagai perangkatmanajemen koperasi. Bentuk ini tentu berbeda dengan organisasiperusahaan swasta berbentu PT misalnya, Perbedaan mendasar initidak saja dipengaruhi oleh idiologi tetapi juga aplikasioperasional manajemen. Berikut penjelasan singkat terkait denganfungsi dan peran perangkar organisasi koperasi.

Perangkat organisasi koperasi Rapat Anggota (RA)

RA merupakan forum tertinggi koperasi yang dihadiri oleh anggotasebagai pemilik. Wewenang RA diantaranya adalah menetapkana. AD/ARTb. Kebijakan Umum Organisasi, Manajemen, dan usaha koperasic. Memilih, mengangkat, memberhantikan pengurus dan pengawas.d. RGBPK dan RAPBKe. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus pengawas.f. Amalgamasi dan pembubaran koperasi

Rapat Anggota bisa dilakukan RAT, RAK dan RALB. Secara umumRAdianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlahanggta, tetapi untuk beberapa kasus jumlah ini bisa disesuaikandengan AD/ART Koperasi.

Perangkat organisasi koperasi Pengurus

Pengurus koperasi adalah pemegang kuasa RA untuk mengelola

koperasi, artinya pengurus hanya boleh melakukan segala macamkresi manajemen yang tidak keluar dari koridor keputusan RA.Pengurus merupakan pimpinan kolektif tidak berdiri sendiri denganpertangungjawaban bersama. Biasanya pengurus yang tetrdiri atasbeberapa anggota pengurus.

Tugas dan kewajiban pengurus koperasi adalah:- Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai keputusan RAT.- Untuk melaksanakan tugas pengurus berkewajiban:1). Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan proker2). Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan laporan keuangandan pertanggungjawaban3). Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarakan pembukuankeuanagn dan Inventaris.4). Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarkan administrasi5). Pengurus koperasi berkewajiban Menyelenggarkan RAT.

Wewenang Pengurus koperasi :1). Pengurus berwenang mewakili koperasi didalam dan diluarkoperasi.2). Pengurus berwenang melakukan tindakan hukum atau upaya lainuntuk kepentingan anggota dan kemanfaatan koperasi.3). Pengurus berwenang memutuskan penerimaan anggota danpemberhentian anggota sesuai ketentuan AD/ART.

Tanggung Jawab Pengurus koperasi

Pengurus koperasi bertanggungjwab atas segala upaya yangberhubungan dengan tugas kewajiban, dan wewenangnya.

Perangkat organisasi koperasi Pengawas

Pengawas dipilh oleh RA untuk mengawasi pelaksanaan keputusan RATdan juga idiologi. Tugas pengawas tidak untuk mencari-carikesalahan tetapi untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan olehkoperasi sesuai dengan idiologi, AD/ART koperasi dan keputusanRA.

Tugas, kewajiban dan wewenang pengawas koperasi sebagai berikut.

1). Pengawas koperasi berwenang dan bertugas melakukan pengawasanterhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan organisasi.2). pengawas wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasanyadan merahasiakan hasil laporanya kepada pihak ketiga.3). Pengawas koperasi meneliti catatan dan fisik yang adadikoperasi dan mendapatkan keterangan yang diperlukan.

RANGKUMAN MATERI EKONOMI KOPERASI

BAB IKONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI

I.    KONSEP KOPERASI1.   Konsep Koperasi BaratAdalah koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secarasukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan,dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya sertamenciptakan keuntungan timbale balik bagi anggota koperasi maupunperusahaan koperasi.2.   Konsep Koperasi SosialisAdalah koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dandibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjangperencanaan nasional. Menurut konsep ini, koperasi tidak berdirisendiri tetapi merupakan subsistem dari system sosialisme untukmencapai tujuan-tujuan system sosialis-komunis.3.   Konsep Koperasi Negara BerkembangKarena koperasi sudah berkembang dengan cirri tersendiri, yaitudominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan danpengembangannya. Bertujuan meningkatkan kondisi social ekonomianggotanya.

II.    LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI1.   Keterkaitan Ideologi, System Perekonomian dan Aliran Koperasi-       Ideologi System Perekonomian Aliran Koperasi

-       Liberalisme/Kapitalisme System Ekonomi Bebas LiberalYardstick

-       Tidak termasuk Liberalisme dan Sosialisme System EkonomiCampuran Persemakmuran (commonwealth)

2.   Aliran Koperasi      Aliran Yardstick      Aliran Sosialis      Aliran Persemakmuran (commonwealth)

III.    SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI1.   Sejarah Lahirnya Koperasi      1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yangberkembang dewasa ini. Tahun 1852 jumlah koperasi di Inggrissudah mencapai 100 unit.

      1862 Dibentuk Pusat Koperasi Pembelian “The CooperativeWhole Sale Society (CWS)”

      1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori olehFerdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen.

      1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori olehHerman Schulze.

      1896 di London terbentuklah ICA (International CooperativeAlliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakaninternasional.

2.   Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia      1895 di Leuwiliang didirikan pertama kalai koperasi diIndonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”).

      1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr.JH. Boeke sebagai Adviseur voor Volks-credietwezen.

      12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi seJawa yang pertama di Tasikmalaya.

      1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140Tentang Penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan koperasi sebagaipelaksananya.

      1961, diselenggarakaan musyawarah Nasional Koperasi I(Munaskop I) di Surabaya untuk melaksanakan prinsip demokrasiTerpimpin dan Ekonomi Terpimpin.

IV.    TUJUAN KOPERASI

Sesuai UU No. 25/1992 Pasal 3Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnyadan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatananperekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yangmaju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

BAB IIPENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

I.    PENGERTIAN KOPERASIPengertian koperasi menurut:Definisi ILOTerdapat 6 elemen yang didukung dalam koperasi, yaitu:

         Koperasi adalah perkumpulan orang-orang         Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan         Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai         Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan

dikendalikan secara demokratis         Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang

dibutuhkan         Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara

seimbang

Definisi Arifinal Chaniago (1984)Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orangatau badan hukum yang memberikan kebebasan kepada anggota untukmasuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaanmenjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah paraanggotanya.

Definisi P.J.V. DoorenThere is no single definition (for cooperative) which isgenerally accepted, but the common principle is that cooperativeunion is an association of number, either personal or corporate,which have voluntarily come together in pursuit of a commoneconomic objective.

Definisi Hatta (Bapak Koperasi Indonesia)Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupanekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolongtersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawanberdasarkan ‘seorang buat semua dan semua buat seorang’.

Definisi MunknerKoperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan‘urusniaga’ secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolongmenolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuanekonomi, bukan social seperti yang dikandung gotong royong.

Definisi UU No. 25/1992Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang ataubadan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkanprinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yangberdasar atas azas kekeluargaan.

II.    TUJUAN KOPERASITujuan Utama:Koperasi adalah memajukan anggota pada khususnya dan masyarakatpada umumnya serta membagi tata perekonomian nasional dalamrangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmurberdasarkan pancasila dan UUD 1945

III.    PRINSIP-PRINSIP KOPERASI      Prinsip-prinsip Munkner      Prinsip Rochdale      Prinsip Raiffeisen      Prinsip Herman Schulze      Prinsip ICA      Prinsip / Sendi Koperasi Menurut UU No. 12 / 1967      Prinsip Koperasi UU No. 25 / 1992

BAB IIIMANAJEMEN DAN ORGANISASI

BENTUK ORGANISASI      Menurut Hanel:Suatu system social ekonomi atau social teknik yang terbuka danberorientasi pada tujuan.

      Menurut RopkeIdentifikasi Ciri KhususKumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompokkoperasi), Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi socialekonomi (swadaya kelompok koperasi), Pemanfaatan koperasisecara bersama oleh anggota (perusahaan koperasi), Koperasibertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaanbarang dan jasa).

DiIndonesia :Bentuk: Rapat Anggota, Pengurus, Pengelola dan Pengawas-       RapatAnggota: Wadah anggota untuk mengambil keputusan.-       Pengurus: Mewakili koperasi didalam & luar pengadilan sertameningkatkan peran koperasi

-       Pengawas: Perangkat organisasi yang dipilih dari anggotadan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannyaorganisasi & usahak operasi.

-       Pengelola: Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa &wewenang oleh pengurus untuk mengembangkan usaha dengan efisien& profesional

BAB IVTUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI

I.       Badan Usaha         Koperasi adalah badan usaha atau perusahaan yang tetap

tunduk pada kaidah & aturan prinsip ekonomi yang berlaku (UUNo. 25, 1992)

         Mampu untuk menghasilkan keuntungan dan megembalikanorganisasi & usahanya

         Ciri utama koperasi adalah pada sifat keanggotaan;seperti pemilik sekaligus pengguna jasa

         Pengelolaan koperasi sebagai badan usaha dan unitekonomi rakyat memerlukan system manajemen usaha (keuangan,teknik, organisasi & informasi) dan system keanggotaan(membership system)

II.    Tujuan & Nilai-       Perusahaan Bisnis

         Theory of the firm; perusahaan perlu menetapkan tujuan:o   Mendefinisikan organisasio   Mengkoordinasi keputusano   Menyediakan normao   Sasaran yang lebih nyata

         Tujuan perusahaan: Maximize profit, maximize the valueof the firm, minimize cost.

-       Koperasi         Berorientasi pada profit oriented & benefit oriented         Landasan operasional didasarkan pada pelayanan

(service at a cost)         Memajukan kesejahteraan anggota merupakan prioritas

utama (UU No. 25, 1992)         Kesulitan utama pada pengukuran nilai benefit dan

nilai perusahaan.

III.    Kontribusi Teori Bisnis pada Success Koperasi  Maximization of sales (William Banmoldb)  Maximization of management utility (Oliver Williamson)  Satisfying Behaviour (Herbert Simon)

IV.    Kontribusi Teori Laba pada Success Koperasi  Konsep laba dalam koperasi adalah SHU  Innovation theory of profit  Managerial Efficiency Theory of profit

V.    Kegiatan Usaha UsahaKey success factors kegiatan usaha koperasi:

-          Status dan motif anggota koperasi-          Bidang usaha (bisnis)-          Permodalan Koperasi-          Manajemen Koperasi

-          Organisasi Koperasi-          System Pembagian Keuntungan (Sisa Hasil Usaha)

VI.    Status & Motif Anggota         Anggota sebagai pemilik (owners) dan sekaligus pengguna

(users/customers)         Owners : menanamkanmodal investasi         Customers : memanfaatkan pelayanan usahak operasi dengan

maksimal         Kriteriaminimal anggota koperasi

o   Tidak berada dibawah garis kemiskinan & memiliki potensiekonomi

o   Memiliki pola income regular yang pasti

VII.    BisnisKoperasi  Usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota

untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.  Dapat memberikan pelayanan untuk masyarakat (bila terdapat

kelebihan kapasitas; dalam rangka optimalisasi economies ofscale).

  Usaha dan peran utama dalam bidang sendi kehidupan ekonomirakyat.

BAB VSISA HASIL USAHA

I.    PENGERTIAN SHUMenurut pasal 45 ayat(1) UU No. 25/1992, adalah sebagai berikut:Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yangdiperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dankewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yangbersangkutan.

II.    INFORMASI DASARBeberapa informasi dasar dalam penghitungan SHU anggota diketahuisebagai berikut:

1.SHU Total Koperasi pada satu tahun buku.2.Bagian (persentase) SHU anggota.3.Total simpanan seluruh anggota.4.Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yangbersumber dari anggota.5.Jumlah simpanan per anggota.6.Omzet atau volume usaha per anggota.7.Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota.8.Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota.

III.    RUMUS PEMBAGIAN SHUMenurutUU No. 25/1992 pasal5 ayat1 mengatakan bahwa “PembagianSHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modalyang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkanperimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan inimerupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.

SHU per anggotaSHUA = JUA + JMADimana:SHUA = Sisa Hasil Usaha AnggotaJUA = Jasa Usaha AnggotaJMA = Jasa Modal Anggota

SHU per anggota dengan model matematikaSHU Pa = Va x JUA + Sa x JMA ----- ----- VUK TMS

Dimana:SHU Pa : Sisa Hasil Usaha per AnggotaJUA : Jasa Usaha AnggotaJMA : Jasa Modal AnggotaVA : Volume usaha Anggota (total transaksi anggota)UK : Volume usaha total koperasi (total transaksi Koperasi)Sa : Jumlah simpan ananggotaTMS : Modal sendiri total (simpanan anggota total)

IV.    PRINSIP-PRINSIP PEMBAGIAN SHU KOPERASI

1.SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.2.SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yangdilakukan anggota sendiri.3.Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.4.SHU anggota dibayar secara tunai.

BAB VIPOLA MANAJEMEN KOPERASI

I.    PengertianManajemendan PerangkatOrganisasiDefinisi Paul Hubert Casselman dalam bukunya berjudul “TheCooperative Movement and some of its Problems” yang mengatakan bahwa: “Cooperation is aneconomic system with social content”.Artinya koperasi harus bekerja menurut prinsip-prinsip ekonomidengan melandaskan pada azas-azas koperasi yang mengandung unsur-unsur social di dalamnya.

Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemenkoperasi melibatkan 4 unsur (perangkat) yaitu:a). Anggotab). Pengurusc). Manajerd). Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggotapelanggan

Menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat OrganisasiKoperasi adalah:a). Rapat anggotab). Pengurusc). Pengawas

BAB VIIJENIS –JENIS DAN BENTUK KOPERASI

I.    JENIS KOPERASIa.    JenisKoperasi MenurutPP 60 Tahun1959• KoperasiDesa• KoperasiPertanian• KoperasiPeternakan• KoperasiPerikanan• KoperasiKerajinan/Industri• KoperasiSimpanPinjam• KoperasiKonsumsi

b.   Jenis Koperasi Menurut Teori Klasik• Koperasi pemakaian• Koperasi penghasil atau Koperasi produksi• Koperasi Simpan Pinjam

II.    BENTUK KOPERASI (SESUAI PP No. 60 Tahun1959)Terdapat 4 bentuk Koperasi, yaitu:a. Koperasi Primerb. Koperasi Pusatc. Koperasi Gabungand. Koperasi IndukDalam hal ini, bentuk Koperasi masih dikaitkan dengan pembagianwilayah administrasi.

III.    BENTUK KOPERASI (ADMINISTRASI PEMERINTAHAN; PP 60Tahun1959)

•Di tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa•Di tiap Daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi•Di tiap Daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi•Di Ibu Kota ditumbuhkan Induk Koperasi

IV.    KOPERASI PRIMER & KOPERASI SEKUNDER• Koperasi Primer merupakan Koperasi yang anggota-anggotanyaterdiri dari orang–orang.• KoperasiSekunder merupakan Koperasi yang anggota-anggotanyaadalah organisasi koperasi.

BAB VIIIPERMODALAN KOPERASI

I.    KONSEP MODAL• Modal merupakan sejumlah dana yang akan digunakan untuk melaksanakan usaha-usaha Koperasi.– Modal jangka panjang– Modal jangka pendek•Koperasi harus mempunyai rencana pembelanjaan yang konsisten.

II. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASIA.    SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU NO. 12/1967)•Simpanan Pokok•Simpanan Wajib•Simpanan Sukarela•Modal SendiriB. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU No. 25/1992)•Modal sendiri (equity capital)•Modal pinjaman (debt capital)

II.    SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU No. 25/1992) Modal sendiri (equity capital) , bersumber dari simpanan pokok anggota, simpanan wajib, dana cadangan, dan donasi/hibah.

Modal pinjaman ( debt capital), bersumber dari anggota, koperasi lainnya, bank atau lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, serta sumber lainyang sah.

BAB IXEVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI

ANGGOTA

I.    Efek-Efek Ekonomis KoperasiSalah satu hubungan penting yang harus dilakukan koperasi adalahdengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagi pemiliksekaligus pengguna jasa koperasi.Motivasi ekonomi anggota sebagi pemilikakan mempersoalkan dana(simpanan-simpanan) yang telah diserahkannya, apakahmenguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai penggunaakan

mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang-jasa,menguntungkan tidaknya pelayanan koperasi dibandingkanpenjual/pembeli diluar koperasi.

II.    Efek Harga dan Efek BiayaPartisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi. Sedangkantingkat partisipasi anggota dipengaruhi oleh beberapa factordiantaranya: Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secarautilitarian maupun normatif.Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis.Kemanfaatan ekonomis yang dimaksud adalah insentif berupapelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atauadanya pengurangan biaya dan atau diperolehnya hargamenguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baiksecara tunai maupun dalam bentuk barang.

III.    Analisis Hubungan Efek Ekonomis dan Keberhasilan koperasiKeberhasilan koperasi ditentukan oleh salah satu faktornya adalahpartisipasi anggota dan partispasi anggota sangat berhubunganerat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapatoleh anggota tsb.

IV.    Penyajian dan Analisis Neraca PelayananAda dua factor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkanpelayanan kepada anggotanya.1.Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutamaorganisasi non koperasi).2.Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu danperadaban. Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhananggota dalam mengkonsumsi produk-produk yang ditawarkan olehkoperasi.

BAB XEVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DI LIHAT DARI

SISI PERUSAHAAN

I.    Efisiensi Perusahaan Koperasi

Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang diterima anggota dapatdihitung dengan cara sebagai berikut:TME = MEL + METLMEN = (MEL + METL) – BABagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serbausaha (multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsungdapat dihitung dengan cara sebagai berikut:MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPUMETL = SHUaDimana:1.   MEL (Manfaat ekonomi langsung) adalah manfaat ekonomi yangditerima oleh anggota

langsung diperoleh pada saat terjadinya transaksi antara anggotadengan koperasinya.2.   METL (Manfaat ekonomi tidak langsung) adalah manfaat ekonomiyang diterima oleh

anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi diperolehkemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periodepelaporan keuangan/pertanggungjawaban pengurus & pengawas, yaknipenerimaan SHU anggota.

1.Tingkat efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota(TEBP) = Realisasi Biaya pelayanan

Anggaran biaya pelayanan= Jika TEBP < 1 berarti efisien biaya pelayanan BU ke anggota

2.Tingkat efisiensi biaya usaha ke bukan anggota(TEBU) = Realisasi biaya usaha

Anggaran biaya usahaJika TEBU < 1 berarti efisien biaya usaha

II.    EfektivitasKoperasiEfektivitas adalah pencapaian target output yang diukur dengancara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), denganoutput realisasi atau sungguhnya (Os), jikaOs >Oa disebutefektif.Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK):

EvK = Realisasi SHUk + Realisasi MELAnggaran SHUk+ Anggaran MEL

= JikaEvK > 1, berarti efektif

III.    Produktivitas KoperasiProduktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yangdigunakan (I), jika (O>1) disebut produktif.Rumus perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi

PPK = SHUk x 100 %(1)Modal koperasi

PPK = Lababersihdrusahadgnnon anggotax 100%

(2)Modal koperasi

BAB XIPERANAN KOPERASI

Peranan Koperasi dalam berbagai bentuk pasar.Berdasarkansifatdanbentuknya, pasar diklasifikasikan menjadi 2macam:1. Pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market).2. Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitivemarket) , yaitu: Monopoli, Persaingan Monopolistik (monopolistic competition), danOligopoli.

Peranan Koperasi dalam Persaingan Sempurna (perfect competitivemarket)Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:- Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak- Produk yang dijual perusahaana dalah sejenis (homogen)- Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar- Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna

Koperasi dalam Pasar MonopolistikCiri-cirinya:      Banyak pejual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam

      Produkyang dihasilkan tidak homogeny      Ada produk substitusinya      Keluar atau masuk ke industry relative mudah      Harga produk tidak sama disemua pasar, tetapi berbeda-bedasesuai dengan keinginan penjualnya

      Gambar

Koperasi dalam Pasar Oligopolio  Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapaperusahaan (penjual) yang menguasai pasar

o  Dua strategi dasar untuk Koperasi dalam pasar oligopoly yaitustrategi harga dan nonharga

BAB XIIPEMBANGUNAN KOPERASI

I.    Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang (di Indonesia ) Kendala yang dihadapi masyarakat:1. Perbedaan pendapat masayarakat mengenai Koperasi2. Cara mengatasi perbedaan pendapat tersebut dengan menciptakan3 kondisi yaitu:a. Koqnisib. Apeksic. Psikomotor

3. Masa Implementasi UU No.12 Tahun 1967Tahapan membangun Koperasi:a. Ofisialisasib. De-ofisialisasic. Otonomisasi4. Misi UU No.25 Tahun 1992 Merupakan gerakan ekonomi rakyat dalam rangka mewujudkanmasyarakat yang maju, adil, Makmur berlandaskan Pancasila dan UUD1945.

II.    Tahapan Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang menurutA. Hanel, 1989

TahapI : Pemerintah mendukung perintisan pembentukan organisasikoperasi.TahapII : Melepaskan ketergantungan kepada sponsor dan pengawasanteknis, manajemen dan keuangan secara langsung dari pemerintahdan atau organisasi yang dikendalikan oleh pemerintah.TahapIII : Perkembangan koperasi sebagai organisasi koperasi yangmandiri.

gugun gunadi

Kamis, 05 Januari 2012

rangkuman materi ekonomi koperasi

BAB 1 : Konsep, Aliran, dan Sejarah

Koperasi

1. Konsep Koperasi

A. Konsep Koperasi Barat

Koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara

sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan,

dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta

menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi

maupun perusahaan koperasi.

Unsur-unsur Positif Konsep Koperasi Barat :

         Keinginan individu dapat dipuaskan dengan cara bekerja sama

antar sesama anggota, dengan saling membantu dan saling

menguntungkan.

         Setiap individu dengan tujuan yang sama dapat

berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan menanggung

risiko bersama

         Hasil berupa surplus atau keuntungan didistribusikan kepada

anggota sesuai dengan metode yang telah disepakati.

         Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan

sebagai cadangan koperasi.

Dampak langsung koperasi terhadap anggotanya adalah:

         Promosi kegiatan ekonomi anggota.

         Pengembangan usaha perusahaan koperasi dalam hal investasi,

formasi permodalan, pengembangan sumber daya manusia (SDM),

pengembangan keahlian untuk bertindak sebagai wirausahawan, dan

kerja sama antar koperasi secara horizontal dan vertikal.

Dampak koperasi secara tidak langsung adalah sebagai berikut:

           Pengembangan sosial ekonomi sejumlah produsen skala kecil

maupun pelanggan.

           Mengembangkan inovasi pada perusahaan skala kecil,

misalnya inovasi teknik dan metode produksi.

           Memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang

dengan pemberian harga yang wajar antara produsen dengan

pelanggan, serta pemberian kesempatan yang sama pada koperasi

dan perusahaan kecil.

B.  Konsep Koperasi Sosialis

Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi direncanakan

dan dikendalikan oleh pemerintah, dan dibentuk dengan tujuan

merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan

nasional.Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri

tetapi merupakan subsistem dari sistem sosialisme untuk

mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis.

C. Konsep Koperasi Negara Berkembang

         Koperasi sudah berkembang dengan ciri tersendiri, yaitu

dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan

pengembangannya.

         Perbedaan dengan Konsep Sosialis, pada konsep Sosialis,

tujuan koperasi untuk merasionalkan faktor produksi dari

kepemilikan pribadi ke pemilikan kolektif sedangkan konsep

koperasi negara berkembang, tujuan koperasi adalah meningkatkan

kondisi sosial ekonomi anggotanya.

2. LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI 

A. Keterkaitan Ideologi, Sistem Perekonomian dan

lairan koperasi,  Aliran Koperasi

 Aliran Yardstick

Dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis

atau yang menganut perekonomian Liberal.

Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi,

menetralisasikan dan mengoreksi

Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap

jatuh bangunnya koperasi di tengah-tengah masyarakat. Maju

tidaknya koperasi terletak di tangan anggota koperasi sendiri

Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama dinegara-

negara barat dimana industri berkembang dengan pesat. Seperti

di AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda dll.

 Aliran Sosialis

         Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk

mencapai kesejahteraan masyarakat

         Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa

Timur dan Rusia

 Aliran Persemakmuran (Commonwealth)

Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam

meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.

Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan

strategis dan memegang peranan utama dalam struktur

perekonomian masyarakat

Hubungan Pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat

“Kemitraan (partnership)”, dimana pemerintah bertanggung jawab

dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan

baik.

3. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI

A. Sejarah Lahirnya Koperasi

1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern

yang berkembang dewasa ini. Th 1852 jumlah koperasi di Inggris

sudah mencapai 100 unit.

1862 dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian “The

Cooperative Whole Sale Society (CWS)

1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori

oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen.

1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark

dipelopori oleh Herman Schulze.

1896 di London terbentuklah ICA (International

Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan

internasional.

B. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia

1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali koperasi

di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”).

Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dkk mendirikan

Bank Simpan Pinjam untuk menolong teman sejawatnya para pegawai

negeri pribumi melepaskan diri dari cengkeraman pelepas uang.

Bank Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai

istilah UU No. 14 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan,

diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der

Inlandsche Hoofden” = Bank Simpan Pinjam para ‘priyayi’

Purwokerto.Atau dalam bahasa Inggris “the Purwokerto Mutual

Loan and Saving Bank for Native Civil Servants”

1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai

oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur voor Volks-credietwezen.

Komisi ini diberi tugas untuk menyelidiki apakah koperasi

bermanfaat di Indonesia.

        12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se

Jawa yang pertama di Tasikmalaya

        1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140

tentang Penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan koperasi sebagai

pelaksananya.

1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi I

(Munaskop I) di Surabaya untuk melaksanakan prinsip Demokrasi

Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin

1965, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 14

th 1965, dimana prinsip NASAKOM (Nasionalis, Sosialis dan

Komunis) diterapkan di Koperasi. 

1967 Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 12

tahun 1967 tentang Pokok Pokok Perkoperasian disempurnakan dan

diganti dengan UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian

Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1995 tentang

kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Koperasi

BAB 2 : Pengertian dan Prinsip-

prinsip Koperasi

1. Pengertian Koperasi

Definisi ILO

Dalam definisi ILO tersebut, terdapat 6 elemen yang dikandung koperasi

sebagai berikut:

a.    Koperasi adalah perkumpulan orang-orang (association of

persons).

b.    Penggabungan orang-orang tersebut berdasar kesukarelaan

(voluntarily joined together).

c.    Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai (to achieve a

common economic end).

d.    Koperasi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis (badan

usaha) yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis

(formation of a democratically controlled business

organization).

e.    Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan

(making equitable contribution to the capital required)

f.    Anggota koperasi menerima risiko dan manfaat secara seimbang

(accepting a fair share of the risk and benefits of the

undertaking).

Definisi Chaniago

Arifinal Chaniago (1984) mendefinisikan koperasi sebagai suatu

perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang

memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan

bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi

kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

 Definisi Dooren

P.J.V Dooren mengatakan bahwa, tidak ada satu pun definisi koperasi

yang diterima secara umum (Nasution, M. dan M. Taufiq, 1992). Namun

demikian, Dooren masih tetap memberikan definisi koperasi sebagai

berikut:

There is no single definiton (for cooperative) which is generally

accepted, but the common principle is that cooperative union is an

associaton of member, either personal or corporate, which have

voluntarily come together in pursuit of a common economic objective.

Definisi Dooren Dooren sudah memperluas pengertian koperasi, di mana koperasi

tidaklah hanya kumpulan orang-orang, akan tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari badan-badan hukum (corporate).

Definisi Hatta

Moh. Hatta. Bapak Koperasi Indonesia ini mendefinisikan koperasi

yaitu:

“Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan

ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong-menolong tersebut

didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan ’seorang

buat semua dan semua buat seorang”.

Definisi Munkner

Munkner mendefinisikan koperasi sebagai organisasi tolong-menolong

yang menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep

tolong-menolong

Definisi UU No.25/1992

Definisi koperasi Indonesia menurut UU No. 25/1992 tentang

Perkoperasian adalah sebagai berikut: 

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang

atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi

rakyat, yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.

Berdasarkan batasan koperasi ini, koperasi Indonesia mengandung

5 unsur sebagai berikut:

a.       Koperasi adalah badan usaha (business

enterprise)Sebagai badan usaha, maka koperasi harus memperoleh

laba. Laba merupakan elemen kunci dalam suatu sistem usaha

bisnis, di mana sistem itu akan gagal bekerja tanpa memperoleh

laba.

b.      Koperasi adalah kumpulan orang-orang dan atau badan-badan

hukum koperasi

c.       Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja

berdasarkan “prinsip-prinsip koperasi”

d.      Koperasi Indonesia adalah “gerakan ekonomi rakyat”

Koperasi Indonesia merupakan bagian dari sistem perekonomian

nasional. Kegiatan usaha koperasi tidak semata-mata hanya

ditujukan kepada anggota, tetapi juga kepada masyarakat umum.

e.        Koperasi Indonesia “berazaskan kekeluargaan”

2. Tujuan koperasi

Tujuan utama koperasi adalah mewujudkan masyarakat adil

makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang

– Undang Dasar 1945.

Dalam BAB II Pasal 3 Undang – undang RI No. 25 Tahun 1992,

menyatakan bahwa koperasi bertujuan untuk:

“Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan

perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang

maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang –

undang Dasar 1945”.

Selanjutnya fungsi koperasi tertuang dalam pasal 4 UU No. 25

Tahun 1992 tentang perkoperasian, yaitu:

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotapada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkankesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

b. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupanmanusia dan masyarakat.

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan danketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya.

d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasionalyang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dandemokrasi ekonomi.

3. PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

Prinsip Munkner

o   Keanggotaan bersifat sukarela

o   Keanggotaan terbuka

o   Pengembangan anggota

o   Identitas sebagai pemilik dan pelanggan

o   Manajemen dan pengawasan dilaksanakan scr demokratis

o   Koperasi sbg kumpulan orang-orang

Prinsip Rochdale

o   Pengawasan secara demokratis

o   Keanggotaan yang terbuka

o   Bunga atas modal dibatasi

o   Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota sebanding dengan jasa

masing-masing anggota

o   Penjualan sepenuhnya dengan tunai

Prinsip Raiffeisen

o   Swadaya

o   Daerah kerja terbatas 

o   SHU untuk cadangan

o   Tanggung jawab anggota tidak terbatas

o   Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan

Prinsip Schulze

o   Swadaya

o   Daerah kerja tak terbatas

o   SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan kepada anggota

o   Tanggung jawab anggota terbatas

o   Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan

o   Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota

Prinsip Ica

o   Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan

yang dibuat-buat

o   Kepemimpinan yang demokratis atas dasar satu orang satu suara

o   Modal menerima bunga yang terbatas (bila ada)

o   SHU dibagi 3 : cadangan, masyarakat, ke anggota sesuai dengan

jasa masing-masing

o   Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus

menerus

o   Gerakan koperasi harus melaksanakan kerjasama yang erat, baik

ditingkat regional, nasional maupun internasional

Prinsip-prinsip koperasi Indonesia

Prinsip atau sendi koperasi menurut UU No. 12/1967

Sifat keanggotaan sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara Indonesia

Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pemimpin demokrasi dalam koperasi 

Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggotaAdanya pembatasan bunga atas modal

Mngembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya

Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka

Swadaya, swakarta dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar percaya pada diri sendiri

Prinsip koperasi UU No. 25 / 1992

Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka Pengelolaan dilakukan secara demokrasi

Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota

Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

Kemandirian

Pendidikan perkoperasian

  RANGKUMAN BAB 3

BAB 3 : ORGANISASI DAN MANAJEMEN

1. BENTUK ORGANISASI

Menurut James A.F. Stoner definisi organisasi adalah alat untuk

mencapai tujuan. Sedangkan pengorganisasian (organizing) adalah

mengkoordinasikan sumber daya manusia dan sumber daya modal

yang dimiliki, yang dilakukan oleh seorang manager.

• Organisasi Menurut Hanel

Organisasi koperasi diartikan sebagai suatu sistem sosial

ekonomi atau sosial teknik, yang terbuka dan berorientasi pada

tujuan.

• Organisasi Menurut Ropke

Ciri-ciri organisasi men urut Ropke adalah sabagai berikut :

Terdapat sejumlah individu yang bersatu dalam suatu kelompok

yang mempunyai kepentingan /tujuan yang sama, yang disebut

kelompok koperasi.

Terdapat anggota koperasi yang bergabung dalam kelompok usaha

untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi mereka, yang disebut

swadaya kelompok koperasi.

Anggota yang bergabung memanfaatkan koperasi secara bersamaan,

yang disebut perusahaan koperasi

Koperasi sebagai perusahaan mempunyai tugas untuk menunjang

kepentingan para anggotanya.

• Organisasi di Indonesia

Struktur organisasi di Indonesia terdiri dari :

Rapat anggota

Pengurus

Pengawas

Pengelola

2. HIRARKI TANGGUNG JAWAB

• Pengurus

Pengurus adalah perwakilan anggota koperasi yang dipilih melalui

rapat anggota, yang bertugas mengelola organisasi dan usaha.

Kedudukan pengurus sebagai penerima mandat dari pemilik

koperasi yang mempunyai fungsi dan wewenang sebagai pelaksana

keputusan rapat anggota sangat strategis dan menentukan maju

mundurnya koperasi, hal ini ditetapkan dalam UU Koperasi No.25

tahun 1992 pasal 29 ayat (2).

• Pengelola

Pengelola koperasi adalah mereka yang diangkat dan diberhentikan

oleh pengurus untuk mengembangkan usaha koperasi secara efisien

dan profesional.

Kedudukan pengelola adalah sebagai pegawai yang diberi wewenang

oleh pengurus.

• Pengawas

Pengawas adalah perangkat organisasi yang dipilih dari anggota

dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya

roda organisasi dan usaha koperasi.

Menurut UU No. 25 tahun 1992 pasal 39 ayat (1), pengawas

bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan

dan pengelolaan koperasi. Sedangkan ayat (2) menyatakan

pengawas berwenang untuk meneliti segala catatan yang ada pada

koperasi, dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

3. POLA MANAJEMEN

Pola umum manajemen koperasi bergaya manajemen partisipatif,

yang menggambarkan adanya interaksi antarunsur manajemen

koperasi.

Menurut A.H. Gophar manajemen koperasi dapat ditelaah dari tiga

sudut pandang, yaitu :

• Organisasi : terbentuk dari tiga unsur yakni anggota,

pengurus, dan karyawan

• Proses : mengutamakan demokrasi dalam pengambilan keputusan

• Gaya : menganut gaya partisipatif

BAB 4 : TUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI

1. PENGERTIAN BADAN USAHA

Badan Usaha atau Perusahaan adalah suatu organisasi yang

mengkombinasikan dan mengorganisasikan sumber-sumber daya untuk

tujuan memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa

untuk dijual.

2. KOPERASI SEBAGAI BADAN USAHA    

Koperasi adalah badan usaha (UU No.25 tahun1992), maka koperasi

merupakan kombinasi dari manusia, aset-aset fisik dan non

fisik, informasi dan teknologi. Selain harus memiliki 4 sistem

tersebut, koperasi juga harus memasukkan sistem yang ke 5 yakni

keanggotaan (membership system), karena hal ini merupakan jati

diri dan nilai keunggulan koperasi.

3. TUJUAN DAN NILAI KOPERASI

Definisi tujuan perusahaan menurut Prof. William F. Glueck

(1984) dalam bukunya Strategy Management And Bussiness Policy,

adalah sebagai hasil akhir yang dicari organisasi melalui

eksistensi dan operasinya.

Menurut teori tujuan perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan

jangka pendek. Namun pada perkembangannya disadari bahwa

keuntungan jangka panjang lebih penting.

Untuk mencapai nilai perusahaan pada tingkat yang ditetapkan

oleh manajemen, maka perusahaan bisnis mengkelompokkan tujuan

umumnya menjadi 3, yaitu :

• Memaksimumkan Keuntungan

Untuk memaksimumkan keuntungan yang perlu diperhatikan adalah

penerimaan itu sendiri. Maka bagian pemasaran (marketing

department) memegang peranan yang sangat dominan agar harga

dipasar bisa bersaing sempurna, bagian produksi dan personalia

(production and personnel departement) dapat merangsang

penjualan (sales) dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan

pengembangan produk baru. Dengan model matematika dapat ditulis

sebagai berikut.

P = TR – TC

Atau

TR = Q X P

Dimana : P = Profit (keuntungan)

TR = Total revenue (penerimaan total)

TC = Total Cost (biaya total)

Q = quantity (jumlah)

P = Price (harga)

• Memaksimumkan Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan (value of firm) adalah nilai dari laba yang

diperoleh dan yang diharapkan pada masa yang akan datang, yang

dihitung pada masa sekarang dengan memperhitungkan tingkat

resiko dan tingkat bunga yang tepat. Dalam hal ini bagian

keuangan (finance department) dan bagian akuntansi (accounting

departement) yang lebih dominan dalam pengaturannya.

Hal ini dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut.

n TRt - TCt

Nilai perusahaan = ∑

t = 0 (1 + r) t

Dimana : TRt = Penerimaan total pada tahun t

TCt = Biaya total pada tahun t

t = tahun

r = discounted factor atau discount rate

• Meminimumkan Biaya

Dilihat dari aspek teori organisasi tanggung jawab utama dalam

hal meminimasi biaya terletak pada bagian produksi (production

department) yang didukung oleh bagian personalia (personnel

department).

Secara matematis , rumusan biaya ini dapat diekspresikan sebagai

berikut.

TC = FC + VC

Dimana : TC = Biaya total (total cost)

FC = Biaya tetap (fixed cost)

VC = Biaya variabel (variabel cost)

4. MENDFINISIKAN TUJUAN PERUSAHAAN KOPERASI

Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidak

berorientasi pada laba, melainkan juga pada manfaat. Dalam

manajemen koperasi tidaklah mengejar keuntungan sebagai tujuan

perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan.

Untuk koperasi di Indonesia, tujuan badan usaha koperasi adalah

memajukan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya (UU No. 25 / 1992 pasal 3).

5. KETERBATASAN TEORI PERUSAHAAN

Teori perusahaan begitu luas , dan tidak memberikan suatu

alternatif yang memuaskan bagi koperasi. Disatu sisi, koperasi

harus memuaskan anggotanay sebagai pemilik perusahaan dimana

koperasi dituntut harus mampu menghasilkan keuntungan atau sisa

hasil usaha, namun disisi lain, koperasi harus dapat memberikan

pelayanan yang memuaskan kepada konsumen (anggota dan

masyarakat sekitar) secara optimal.

6. TEORI LABA

Dalam koperasi laba disebut Sisa Hasil Usaha (SHU). Menurut

teori laba, tingkat keuntungan pada setiap perusahaan biasanya

berbeda pada setiap jenis industrinya.

Ada beberapa teori laba, seperti berikut ini .

• Teori laba menanggung resiko

• Teori laba friksional

• Teori laba monopoli

• Teori laba inovasi

• Teori laba efisiensi

7. FUNGSI LABA

Fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya

partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya.

Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin

tinggi pula manfaat yang diterima oleh anggotanya.

8. KEGIATAN USAHA KOPERASI

Ada 6 aspek dasar yang menjadi untuk mencapai tujuan koperasi

sebagai badan usaha yaitu:

Status dam motif anggota koperasi

Kegiatan usaha

Permodalan koperasi

Manajemen koperasi

Organisasi koperasi, dan

Sistem pembagian keuntungan (SHU).

• Status dan Motif Anggota Koperasi

Status anggota koperasi sebagai badan usaha adalah sebagai

pemilik dan sebagai pemakai. Sebagai pemilik kewajibannya

adalah melakukan investasi di koperasinya. Sedangkan sebgai

pemakai, anggota harus menggunakan secara maksimum pelayanan

usaha yang diselenggarakan koperasi.Motif dasar koperasi adalah

kebutuhan ekonomi yang mendorong setiap orang untuk menjadi

anggota koperasi.

• Kegiatan Usaha

Seluruh kegiatan usaha koperasi didasarkan pada maksimisasi

pelayanan atau pemenuhan kebutuhan ekonomi anggotanya. Kegiatan

pelayanan ini sekaligus diharapkan menjadi sumber keuntungan

bagi perusahaan koperasi.

• Permodalan Koperasi

Modal koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan organisasi

koperasi. Modal usaha terdiri dari modal investasi dan modal

kerja.

Permodalan koperasi di Indonesia terdiri dari modal sendiri dan

modal pinjaman (UU No.25 /1992 pasl 41, bab VII tentang

perkoperasian).

• Sisa Hasil Usaha Koperasi

Pembagian SHU tidak terlepas dari filosofi dasar koperasi,

dimana asas keadilan menjadi hal yang sangat penting untuk

dilaksanakan dalam kehidupan berkoperasi.

BAB 5 : SISA HASIL USAHA

1. PENGERTIAN SHU

Dari aspek ekonomi manajerial, SHU adalah selisih dari seluruh

pemasukan atau penerimaan total (total revenue [TR]) dengan

biaya total (total cost [TC]) dalam satu tahun buku. Dari aspek

legalistik, pengertian SHU menurut UU No. 25/1992, tentang

perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah sebagai berikut.

1) SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam

satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan

kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang

bersangkutan.

2) SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota

sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota

dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan

perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan

Rapat Anggota.

3) Besarnya penumpukan modal dana cadangan ditetapkan dalam

Rapat Anggota.

Mengacu pada pengertian diatas, maka besarnya SHU yang diterima

oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya

partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan

pendapatan koperasi.

• Informasi Dasar

Perhitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan bila beberapa

informasi dasr diketahui sebagai berikut.

1) SHU total koperasi pada satu tahun buku

2) Bagian (persentase) SHU anggota

3) Total simpanan seluruh anggota

4) Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang

bersumber dari anggota

5) Jumlah simpanan per anggota

6) Omzet atau volume usaha per anggota

7) Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota

8) Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota

2. RUMUS PEMBAGIAN SHU

SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut :

SHUA = JUA +JMA

Dimana :

SHUA : Sisa Hasil Usaha Anggota

JUA : Jasa Usaha Anggota

JMA : Jasa Modal Anggota

Dengan menggunakan model matematika, SHU per anggota dapat

dihitung sebagai berikut.

SHUPa = Va x JUA + Sa x JMA

VUK TMS

Dimana :

SHU Pa : Sisa Hasil Usaha per Anggota

JUA : Jasa Usaha Anggota

JMA : Jasa Modal Anggota

VA : Volume usaha Anggota (total transaksi anggota)

UK : Volume usaha total koperasi (total transaksi koperasi)

Sa : Jumlah simpanan anggota

TMS : Modal sendiri total (simpanan anggota total)

3. PRINSIP-PRINSIP PEMBAGIAN SHU

Agar tercermin azas keadilan, demokrasi, transparasi, dan sesuai

dengan prinsip-prinsip koperasi, maka perlu diperhatikan

prinsip-prinsip pembagian SHU sebagai berikut.

1) SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota

2) SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang

dilakukan anggota sendiri

3) Pembagian SHU anggota dilakukn secara transparan

4) SHU anggota dibayar secara tunai

4. PEMBAGIAN SHU PER ANGGOTA

Dengan menggunakan rumus perhitungan SHU, maka perolehan SHU per

anggota dibagi berdasarkan kontribusinya terhadap modal dan

transaksi usaha. Hal ini sesuai dengan pembukuan yang telah

dilakukan oleh koperasi tersebut.

BAB 6 :POLA MANAJEMEN KOPERASI

1. PENGERTIAN MANAJEMEN DAN PERANGKAT

ORGANISASI

Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian

upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya

organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut James A.F. Stoner definisi organisasi adalah alat untuk

mencapai tujuan. Sedangkan pengorganisasian (organizing) adalah

mengkoordinasikan sumber daya manusia dan sumber daya modal

yang dimiliki, yang dilakukan oleh seorang manager.

• Pengertian Manajemen

Pengertian Manajemen Istilah manajemen, terjemahannya dalam

bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.

Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka

akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga

pengertian yaitu: Manajemen sebagai suatu proses, 1. Manajemen

sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas

manajemen, 2. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai

suatu ilmu pengetahuan (Science) Menurut pengertian yang

pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda

definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan

tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama

itu, dikemukakan tiga buah definisi. Dalam Encylopedia of the

Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses

dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan

dan diawasi. Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen

adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang

lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan

yang sama. Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah

kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen.

Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan

aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut

manajemen. Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah

seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun

sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan

mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain

mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua

pendapat itu sama mengandung kebenarannya.<1> Menurut G.R.

Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang

melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang

kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang

nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun

seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil

yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang

diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta

kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen. Menurut Mary

Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan

suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini

mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai

suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain

untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu,

bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya

sendiri. Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya

itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja

yang dapat diterima secara universal.

Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan untuk mewujudkan

tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian

orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.

Fungsi-fungsi manajemen:

1. Perencanaan (planning)

2. Pengorganisasian (organizing)

3. Pengarahan dan pengimplementasian (directing/leading)

4. Pengawasan dan pengendalian (controlling)

• Pengertian koperasi

Pengertian koperasi menurut pendekatan asal yaitu kata koperasi

berasal dari bahasa Latin “coopere”, yang dalam bahasa Inggris

disebut cooperation (bekerja sama). Co berarti bersama dan

operation berarti bekerja. Dalam hal ini kerja sama yang

dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan dan

tujuan yang sama.

Organisasi koperasi diartikan sebagai suatu sistem sosial

ekonomi atau sosial teknik, yang terbuka dan berorientasi pada

tujuan.

• Pengertian Manajemen Koperasi

Manajemen koperasi adalah

Menurut A.H. Gophar manajemen koperasi dapat ditelaah dari tiga

sudut pandang, yaitu :

Organisasi : terbentuk dari tiga unsur yakni anggota,

pengurus, dan karyawan

Proses : mengutamakan demokrasi dalam pengambilan keputusan

Gaya : menganut gaya partisipatif

2. RAPAT ANGGOTA

merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam menetapkan

kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha

koperasi. Kebijakan yang sifatnya sangat strategis dirumuskan

dan ditetapkan pada forum Rapat Anggota. Umumnya, Rapat Anggota

diselenggarakan sekali setahun.

3. PENGURUS

dipilih dan diberhentikan oleh rapat anggota. Dengan demikian,

Pengurus dapat dikatakan sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota

dalam mengoperasionalkan kebijakan-kebujakan strategis yang

ditetapkan Rapat Anggota. Penguruslah yang mewujudkan arah

kebijakan strategis yang menyangkut organisasi maupun usaha.

4. PENGAWAS

mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan

kebijakan yang dilaksanakan oleh pengurus. Pengawas dipilih dan

diberhentikan oleh Rapat Anggota. Oleh sebab itu, dalam

struktur organisasi koperasi, posisi Pengawas dan Pengurus

adalah sama.

5. PENGELOLA

adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh

Pengurus, untuk melaksanakan teknis operasional dibidang usaha.

Hubungan Pengelola usaha (managing director) dengan pengurus

koperasi adalah hubungan kerja atas dasar perikatan dalam

bentuk perjanjian atau kontrak kerja.

6. PENDEKATAN SISTEM PADA KOPERASI

Menurut Draheim koperasi mempunyai sifat ganda, yaitu :

- Organisasi dari orang-orang dengan unsur eksternal ekonomi dan

sifat-sifat sosial (pendekatan sosiologi)

- Perusahaan biasa yang harus dikelola sebagai layaknya

perusahaan biasa dalam ekonomi pasar (Pendekatan Neo Klasik)

BAB 7 : JENIS DAN BENTUK KOPERASI

1. JENIS KOPERASI

Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk pengelompokan

koperasi. Untuk memisah –misahkan koperasi yang serba heterogen

itu satu sama lainnya. Indonesia dalam sejarahnya menggunakan

berbagai dasar atau criteria seperti: lapangan usaha,tempat

tinggal para anggota,golongan dan fungsi ekonominya. Pemisahan-

pemisahan yang menggunakan berbagi criteria tersebut

selanjutnya disebut dengan penjenisan.

• Menurut PP No. 60/1959

Jenis koperasi dalam PP No.60 / 1959

a. koperasi desa

b. koperasi peternakan

c. koperai perikanan

d. koperasi kerajinan / industri

e. koperasi simpan pinjam

• Menurut Teori Klasik

Penjelasan Penjenisan Koperasi:

1. Dasar penjenisan adalah kebutuhan dari dan untuk maksud

efisiensi karena kesamaan aktivitas atau keperluan ekonominya

2. Koperasi mendasarkan perkembang pada potensi ekonomi daerah

kerjannya.

3. Tidak dapat dipastikan secara umum dan seragam jenis koperasi

yang mana yang diperlukan bagi setiap bidang. Penjenisan

koperasi seharusnya diadakan berdasarkan kebutujan dan

mengingat akan tujuan efisiensi.

Bermacam-macam jenis Koperasi baik tingkat primer maupun tingkat

sekunder mulai bermunculan pada era 1970-an,seperti:

1. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN)

2. Lembaga Jaminan Kredit Koperasi (LJKK)

3. Koperasi Asuransi Indonesia (KAI)

4. Koperasi Unit Desa (KUD)

5. Koperasi Jasa Audit

6. Koperasi Pembiayaan Indonesia (KPI)

7. Koperasi Distribusi Indonesia (KDI)

2. KETENTUAN PENJENISAN KOPERASI SESUAI UU NO. 12/1967

Konsep Penggolongan koperasi (Undang –undanng No. 12/67 pasal

17)

1. Penjelasan koperasi didasarkan pada kebutuhan diri dan untuk

efisiensi suatu golongan dalam masyarakat yang homogen karena

kesamaan aktivitas / kepentingan ekonominya guna mencapai

tujuan bersama anggota anggotanya.

2. Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna kepentingan dan

perkembangan koperasi Indonesia, di tiap daerah kerja hanya

terdapat satu koperasi angota sejenis dan setingkat.

3. BENTUK KOPERASI

• Sesuai PP No. 60/1959

Koperasi menurut UU No.25 tahun 1992 pasal 15 “Koperasi dapat

berbentuk Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder.”

Bentuk Koperasi menurut PP No.60 tahun 1959:

Dalam PP No.60 tahun 1959 (pasal 13 bab IV) dikatakan bahwa

bentuk kopeasi ialah tingkat-tingkat koperasi yang didasarkan

pada cara-cara pemusatan,penggabungan dan perindukannya.

Dari ketentuan tersebut,maka didapat 4 bentuk koperasi,yaitu:

a. Primer

b. Pusat

c. Gabungan

d. Induk

Keberadaan dari koperasi-koperasi tersebut dujelaskan dalam

pasal 18 dari PP 60/59,yang mengatakan bahwa:

a. Ditiap-tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa

b. Ditiap-tiap daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi

c. Ditiap-tiap daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi

d. Di IbuKota ditumbuhkan Induk koperasi

• Sesuai Wilayah Administrasi Pemerintah

Bentuk koperasi menurut UU No.12 tahun 1967:

Undang-undang No.12 tahun 1967 tentang Pokok-pokok perkoperasian

masih mengaitkan bentuk-bentuk koperasi itu dengan wilayah

administrasi pemerintahan (pasal 16) tetapi tidak secara

ekspresif mengatakan bahwa kooperasi pusat harus berada di

IbuKota Kabupaten dan Koperasi Gabungan harus berada ditingkat

Propinsi.

Pasal 16 butir (1) Undang0undang No.12/1967 hanya mengatakan:

daerah kerja koperasi Indonesia pada dasarnya.didasarkan pada

kesatuan wilayah administrasi Pemerintahan dengan memperhatikan

kepentingan ekonomi.

• Koperasi Primer dan Sekunder

Koperasi Primer

Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan

beranggotakan orang-seorang. Koperasi primer dibentuk oleh

sekurang-kurangnya 20 orang.

Yang termasuk dalam koperasi primer adalah:

a. Koperasi Karyawan

b. Koperasi Pegawai Negeri

c. KUD

Koperasi Sekunder

Koperasi sekunder merupakan koperasi yang anggota - anggotanya

adalah organisasi koperasi.

BAB 8 : PERMODALAN KOPERASI

1. ARTI MODAL KOPERASI

Sebagai badan usaha koperasi sama dengan bentuk badan usaha

lainnya, yaitu sama-sama berorientasi laba dan membutuhkan

modal. Koperasi sebagai wadah demokrasi ekonomi dan sosial

harus menjalankan usahanya. Oleh karena itu kehadiran modal

dalam koperasi ibarat pembuluh darah yang mensuplai darah

(modal) bagi kegiatan-kegiatan lainnya dalam koperasi.

Dalam memulai suatu usaha, modal merupakan salah satu faktor

penting disamping faktor lainnya, sehingga suatu usaha bisa

tidak berjalan apabila tidak tersedia modal. Artinya, bahwa

suatu usaha tidak akan pernah ada atau tidak dapat berjalan

tanpa adanya modal. Hal ini menggambarkan bahwa modal yang

menjadi faktor utama dan penentu dari suatu kegiatan usaha.

Karenanya setiap orang yang akan melalukan kegiatan usaha, maka

langkah utama yang dilakukannya adalah memikirkan dan mencari

modal untuk usahanya.

Kedudukan modal dalam suatu usaha dikatakan oleh Suryadi

Prawirosentono (2002: 117) sebagai berikut:

Modal adalah salah satu faktor penting diantara berbagai faktor

produksi yang diperlukan. Bahkan modal merupakan faktor

produksi penting untuk pengadaan faktor produksi seperti tanah,

bahan baku, dan mesin. Tanpa modal tidak mungkin dapat membeli

tanah, mesin, tenaga kerja dan teknologi lain. Pengertian modal

adalah “suatu aktiva dengan umur lebih dari satu tahun yang

tidak diperdagangkan dalam kegiatan bisnis sehari-hari.”

Modal merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dapat

menghasilkan keuntungan pada waktu yang akan datang dan

dinyatakan dalam nilai uang. Modal dalam bentuk uang pada suatu

usaha mengalami perubahan bentuk sesuai dengan kebutuhan untuk

mencapai tujuan usaha, yakni :

• Sebagian dibelikan tanah dan bangunan

• Sebagian dibelikan persediaan bahan

• Sebagian dibelikan mesin dan peralatan

• Sebagian lagi disimpan dalam bentuk uang tunai (cash)

Selain sebagai bagian terpenting di dalam proses produksi, modal

juga merupakan faktor utama dan mempunyai kedudukan yang sangat

tinggi di dalam pengembangan perusahaan. Hal ini dicapai

melalui peningkatan jumlah produksi yang menghasilkan

keuntungan atau laba bagi pengusaha. (bersambung di edisi

berikutnya)

2. SUMBER MODAL

• Menurut UU No. 12/1967

Menurut UU No. 12/1967 tentang pokok-pokok perkoperasian bahwa

adanya pembatasan bunga atas modal dalam prinsip-prinsip atau

sendi-sendi dasar koperasi.

• Menurut UU No. 25/1992

Modal koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan organisasi

koperasi. Modal usaha terdiri dari modal investasi dan modal

kerja.

Permodalan koperasi di Indonesia terdiri dari modal sendiri dan

modal pinjaman (UU No.25 /1992 pasl 41, bab VII tentang

perkoperasian).

Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan

kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal. Adapun modal

koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman.

Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai

berikut:

• Simpanan Pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh

anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.

Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang

bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok

jumlahnya sama untuk setiap anggota.

• Simpanan Wajib

Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus

dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan

kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan

yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat

diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota

koperasi.

• Simpanan khusus/lain-lain misalnya:Simpanan sukarela (simpanan

yang dapat diambil kapan saja), Simpanan Qurba, dan Deposito

Berjangka.

• Dana Cadangan

Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari

penyisihan Sisa Hasil usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan

modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari

keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila

diperlukan.

• Hibah

Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai

dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat

hibah/pemberian dan tidak mengikat

adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai

berikut:

• Anggota dan calon anggota

• Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan

perjanjian kerjasama antarkoperasi

• Bank dan Lembaga keuangan bukan banklembaga keuangan lainnya

yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perudang-

undangan yang berlaku

• Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Dan sumber lain yang sah

3. DISTRIBUSI CADANGAN KOPERASI

Kedudukan Modal Dalam Koperasi

Anggota koperasi sebagai kumpulan orang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan ekonomi melalui usaha ekonomi koperasi, dengan

pengertian anggota sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa

koperasi (UU Pasal 17) koperasi adalah perusahaan yang

berorientasi kepada pengguna jasa atau user oriented firm

(UOF). Koperasi bukan kumpulan modal atau perusahaan yang

berorientasi kepada investor atau investororiented firm (IOF).

Modal merupakan unsure penting dalam menjalankan usaha, tetapi

jika koperasi mengandalkan kekuatan modal seperti pesaingnya,

maka koperasi tidakakan mampu menandinginya. Jika koperasi

menggunakan cara lawannya, maka koperasi akan menghadapi

pergaulan tanpa akhir (never ending struggle) untuk memiliki

modal yang mencukupi. Modal utama koperasi adalah orang atau

anggotanya yang bersedia menyatukan usahanya melalui kegiatan

koperasi.

Cara paling konvensional yang dianut koperasi dalam berusaha

adalah pooling, yaitu pembelian atau penjualan bersama.

Pembelian bersama dilakukan oleh koperasi konsumen yang

anggotanya memerlukan barang konsumsi. Sedang penjualan bersama

diperlukan oleh koperasi produsen yang anggotanya memerlukan

penjualan barang yang diproduksi dan atau pembelian bersama

sarana produksi. Meskipun modal tetap diperlukan, tetapi dengan

pooling kebutuhan modal dapat ditekan serendah mungkin

(minimized), karena tidak ada transaksi jual beli antara

koperasi dengan anggotanya. Koperasi bekerja atas dasar

anggaran atau operation at cost. Dalam hal ini bukan

perhitungan untung-rugi yang digunakan, tetapi SHU atau surplus

akibat efisiensi. Contoh pooling yang sampai sekarang tetap

berjalan adalah penjualan susu yang dilakukan oleh koperasi di

lingkingan Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) kepada

Industry Pengolahan Susu (IPS), dan penjualan Tandan Buah Segar

(TBo\S) kelapa sawit kepada industry pengolajan minyak. Cara

pooling memberikan alas an yang paling kuat bagi koperasi untk

memperoleh keringanan pajak penghasilan, karena tidak ada

transaksi jual-beli antara koperasi dengan anggota

Masalah biasanya muncul ketika koperasi memasuki proses bisnis

yang lebih rumit seperti bergerak dalam usaha pengolahan atau

manufaktur, sehingga cara pooling menjadi kurang praktis.

Pengumpulan bahan baku dari anggota dilakukan berdasar

transaksi jual-beli, perhitungannya berdasar untung-rugi dengan

perolehan keuntungan (laba) dan bukan surplus. Dalam cara ini

insentif kepada anggota tetap dapat diberikan melalui harga

pembelian yang tinggi sesuai perhitungan harga jual produk

akhir (active price policy) disamping pembagian setiap tahun

(deviden). Disamping itu, usaha koperasi lain yang berkaitan

dengan penumpukkan modal anggota adalah kegiatan simpan pinjam

yang dilakukan oleh KSP atau credit unions.

BAB 9 : Dana Cadangan

Dana cadangan diperoleh dan dikumpulkan dari penyisihan sebagian

sisa hasil usaha (SHU) tiap tahun, dengan maksud jika sewaktu-

waktu diperlukan untuk menutup kerugian dan keperluan memupuk

permodalan. Posisi dana cadangan dalam sisi pasiva menunjukkan

bahwa jika terjadi kerugian dengan sendirinya akan

terkompensasi dengan dana cadangan, dan apabila tidak mencukupi

ditambah dengan simpanan. Dapat dimengerti adanya ketentuan

dalam hukum dagang bahwa jika kerugian suatu perusahaan

mencapai lebih dari setengah modalnya wajib diumumkan. Karena

modal perusahaan sudah berkurang dan beresiko.

Pemupukan dana cadangan koperasi dilakukan secara terus-menerus

berdasarprosentase tertentu dari SHU, sehingga bertambah setiap

tahun tanpa batas. Jika koperasi menerima fasilitas pemerintah,

ditentukan bahwa prosentasi penyisihan dana cadangan semakin

besar. Dana cadangan sering lebih besar jumlahnya disbanding

simpanan anggota. Apabila dana cadangan sering lebih besar

jumlahnya dibanding simpanan anggota. Apabila dana cadangan

menjadi sangat besar dan simpanan anggota. Apabila dana

cadangan menjadi sangat besar dan simpanan anggota tetap kecil,

maka koperasi tidak ubahnya seperti perusahaan bersama atau

mutual company (onderling;perusahaan tanpa pemilik). Ada yang

berpendapat bahwa memang mutual company merupakan bentuk akhir

dari koperasi, yang tentu bukan menjadi tujuannya. Dilihat dari

tujuan dana cadangan untuk menutup kerugian setelah mencapai

sekurang-kurangnya seperlima dari jumlah modal koperasi.

Sebelum mencapai jumlah tersebut penggunaannya dibatasi hanya

untuk menutup kerugian. Setelah tercapai jumlah tersebut dapat

ditambah sesuai dengan kepentingan koperasi.

Ada pendapat di kalangan koperasi bahwa dana cadangan merupakan

modal social, bukan milik anggota dan tidak boleh dibagikan

kepada anggota sekalipun dalam keadaan koperasi dibubarkan.

Sebenarnya tidak tepat ada larangan penggunaan dana cadangan

termasuk untuk dibagikan kepada anggota, sepanjang tidak

melanggar batas minimumnya. Misalnya pada saat koperasi

mengalami kerugian dalam tahun buku tertentu, tetapi ingin

membagikan SHU kepada anggota dengan pertimbangan tidak

merugikan usaha koperasi dan melanggar ketentuan tentang dana

cadangan.

EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI

SISI ANGGOTA

1. EFEK-EFEK EKONOMIS KOPERASI

Salah satu hubungan penting yang harus dilakukan koperasi adalah

dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagi pemilik

sekaligus pengguna jasa koperasi.

Motivasi ekonomi anggota sebagi pemilik akan mempersoalkan dana

(simpanan-simpanan) yang telah di serahkannya, apakah

menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai pengguna

akan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang-jasa,

menguntungkan tidaknya pelayanan koperasi dibandingkan

penjual /pembeli di luar koperasi.

Pada dasarnya setiap anggota akan berpartisipasi dalam kegiatan

pelayanan perusahaan koperasi:

1. Jika kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya

2. Jika pelayanan itu di tawarkan dengan harga, mutu atau

syarat-syarat yang lebih menguntungkan di banding yang di

perolehnya dari pihak-pihak lain di luar koperasi.

2. EFEK-EFEK HARGA DAN BIAYA

Partisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi. Sedangkan

tingkat partisipasi anggota di pengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya: Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara

utilitarian maupun normatif.

Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis.

Kemanfaatan ekonomis yang di maksud adalah insentif berupa

pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien,

atau adanya pengurangan biaya dan atau di perolehnya harga

menguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU)

baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.

Bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang begitu

dominan, maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus di

bedakan antara harga untuk anggota dengan harga untuk non

anggota. Perbedaan ini mengharuskan daya analisis yang lebih

tajam dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang bersaing.

Istilah partisipasi dikembangkan untuk menyatakan atau

menunjukkan peran serta (keikutsertaan) seseorang atau

sekelompok orang dalam aktivitas tertentu. Karena itulah

Partisipasi anggota koperasi sangat menentukan keberhasilan

koperasi. Dimensi-dimensi partisipasi dijelaskan sebagai

berikut:

a. Dimensi partisipasi dipandang dari sifatnya

Dipandang dari segi sifatnya, pertisipasi dapat berupa,

partisipasi yang dipaksakan (forced) dan partisipasi sukarela

(foluntary). Jika tidak dipaksa oleh situasi dan kondisi,

partisipasi yang dipaksakan (forced) tidak sesuai dengan

prinsip koperasi keanggotaan terbuka dan sukarela serta

manajemen demokratis. Partisipasi yang sesuai pada koperasi

adalah partisipasi yang bersifat sukarela.

b. Dimensi partisipasi dipandang dari bentuknya

Dipandang dari sifat keformalannya, partisipasi dapat bersifat

formal (formal participation) dan dapat pula bersifat informal

(informal participation). Pada koperasi kedua bentuk

partisipasi ini bisa dilaksanakan secara bersama-sama.

c. Dimensi partisipasi dipandang dari pelaksanaannya

Dipandang dari segi pelaksanaannya, partisipasi dapat

dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Pada

koperasi partisipasi langsung dan tidak langsung dapat

dilaksanakan secara bersama-sama tergantung pada situasi dan

kondisi serta aturan yang berlaku. Partisipasi langsung dapat

dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas koperasi (membeli atau

menjual kepada koperasi), memberikan saran-saran atau informasi

dalam rapat-rapat, memberikan kontribusi modal, memilih

pengurus, dan lain-lain. Partisipasi tidak langsung terjadi

apabila jumlah anggota terlampau benyak, anggota tersebar di

wilayah kerja koperasi yang terintegrasi, sehingga diperlukan

perwakilan-perwakilan untuk menyampaikan aspirasinya

d. Dimensi partisipasi dipandang dari segi kepentingannya

Dari segi kepentingannya partisipasi dalam koperasi dapat berupa

partisipasi kontributis (contributif participation) dan

partisipasi intensif (incentif participation). Kedua jenis

partisipasi ini timbul sebagai akibat dari peran ganda anggota

sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan. Dalam

kedudukannya sebagai pemilik:

1. Para anggota memberikan kontribusinya terhadap pembentukan

dan pertumbuhan perusahaan koperasi dalam bentuk kontribusinya

terhadap pembentukan dan pertumbuhan perusahaan koperasi dalam

bentuk kontribusi keuangan (penyerahan simpanan pokok, simpanan

wajib, simpanan sukarela atau dana-dana pribadi yang

diinvestasikan pada koperasi), dan

2. Mengambil bagian dalam penetapan tujuan, pembuatan keputusan

dan proses pengawasan terhadap jalannya perusahaan koperasi.

Partisipasi semacam ini disebut juga partisipasi kontributif.

Dalam kedudukannya sebagai pelanggan/pemakai, para anggota

memanfaatkan berbagai potansi pelayanan yang disediakan oleh

perusahaan koperasi dalam menunjang kepentingannya. Partisipasi

ini disebut partisipasi insentif.

Menurut Hanel (1989) insentif dan kontribusi anggota

perseorangan terhadap koperasinya dapat dijelaskan secara

singkat sebagai berikut:

a. Peningkatan pelayanan yang efisien melalui penyediaan barang

dan jasa oleh perusahaan koperasi akan menjadi perangsang

pernting bagi anggota untuk turut memberikan kontribusinya bagi

b. Kontribusi para anggota dalam

Cara meningkatkan koperasi dapat dilakukan beberapa kegiatan

seperti:

a. Menyediakan barang-barang atau jasa-jasa yang dibutuhkan oleh

anggota yang relatif lebih baik dari para pesaingnya di pasar.

b. Meningkatkan harga pelayanan kepada anggota, misalnya:

• Menetapkan harga jual yang relatif lebih murah dari harga umum

• Harga beli yang relatif lebih tinggi dari harga umum

• Pemberian bunga kredit yang lebih rendah dari bunga umum

• Pemberian bunga tabungan minimal sam dengan tingkat bungan

umum disertai pelayanan yang lebih baik

• Pemberian diskon atau potongan harga untuk anggota

• Menurunkan biaya yang harus dibayar anggota pada saat

pembelian barang atau penjualan bahan melalui pelaksanaan

pembelian atau penjualan di tempat pelayanan anggota yang

mendekati tempat tinggal anggota

c. Menyediakan barang-barang yang tidak tersedia di pasar bebas

wilayah koperasi atau tidak disediakan oleh pemerintah.

d. Berusaha memberikan deviden per anggota (SHU per anggota)

yang meningkat dari waktu ke waktu.

e. Memperbesar alokasi dana dari aktivitas bisnis koperasi

dengan non anggota melalui pemberian kredit dengan bunga yang

relatif lebih murah dan jangka waktu pemngembalian relatif

lama.

f. Menyedihkan berbagai tunjangan (bila mampu) keanggotaan,

seperti tunjangan hari raya, tunjangan kesehatan, dan lain-lain

Meningkatkan partisipasi kontributif anggota dalam pengambilan

keputusan dapat dilakukan dengan cara:

1. Menjelaskan tentang maksud, tujuan perencanaan dan keputusan

yang akan dikeluarkan.

2. Meminta tanggapan dan saran tentang perencanaan dan keputusan

yang akan dikeluarkan.

3. Meminta informasi tentang segala sesuatu dari semua anggota

dalam usaha membuat keputusan dan mengambil keputusan.

4. Memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota dalam

pengambilan keputusan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan partisipasi

kontributif keuangan bersamaan dengan meningkatkan partisipasi

insentif, yaitu:

1. Memperbesar peranan koperasi dalam usaha anggota dengan

menciptakan manfaat ekonomi yang meningkat dari waktu ke waktu.

2. Memperbesar rate of return melalui usaha yang sungguh-sungguh

dan profesionil.

3. Membangun dan meningkatkan kepercayaan anggota terhadap

manajemen koperasi melalui:

Pemilihan pengurus dan pengelola yang mempunyai kemampuan

manajerial, jujur dan dapat dipercaya,

Melaksanakan catatan pembukuan yang jelas dan transparan, dan

Memperbesar kepentingan anggota untuk mengaudit koperasi.

Sedangkan tingkat partisipasi anggota di pengaruhi oleh beberapa

faktor diantaranya:

Ö Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian

maupun normatif.

Ö Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis.

Kemanfaatan ekonomis yang di maksud adalah insentif berupa

pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien,

atau adanya pengurangan biaya dan atau di perolehnya harga

menguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU)

baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.

Ö Bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang begitu

dominan, maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus di

bedakan antara harga untuk anggota dengan harga untuk non

anggota. Perbedaan ini mengharuskan daya analisis yang lebih

tajam dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang bersaing.

3. ANALISIS HUBUNGAN EFEK EKONOMIS DENGAN KEBERHASILAN KOPERASI

Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya

yang di kejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan

(benefit oriented). Di tinjau dari konsep koperasi, fungsi laba

bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi

ataupun transaksi anggota dengan koperasinya.

Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi

manfaat yang di terima oleh anggota. Keberhasilan koperasi di

tentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota

dan partispasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek

ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapat oleh anggota tsb.

4. PENYAJIAN DAN ANALISIS NERACA PELAYANAN

Di sebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para anggota dan

perubahan lingkungan koperasi, terutama tantangantantangan

kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara

kontinu di sesuaikan. Ada dua faktor utama yang mengharuskan

koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya.

1. Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama

organisasi non koperasi).

2. Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu

dan peradaban. Perubahankebutuhan ini akan menentukan pola

kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi produk-produk yang di

tawarkan oleh koperasi.

Bila koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan

kebutuhan anggota yang lebih besar dari pada pesaingnya, maka

tingkat partisipasi anggota terhadap koperasinya akan

meningkat. Untuk meningkatkan pelayanan, koperasi memerlukan

informasi-informasi yang dating terutama dari anggota koperasi.

BAB 10 : EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI

PERUSAHAAN

1. EFISIENSI PERUSAHAAN KOPERASI

Tidak dapat di pungkiri bahwa koperasi adalah badan usaha yang

kelahirannya di landasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan

orang-orang bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi

tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya,

meskipun tujuan utamanya melayani anggota.

2. EFEKTIVITAS KOPERASI

v Efektivitas adalah pencapaian target output yang di ukur

dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa),

dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os > Oa di

sebut efektif.

v Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :

EvK = Realisasi SHUk + Realisasi MEL

Anggaran SHUk + Anggaran MEL = Jika EvK >1, berarti efektif

3. PRODUKTIVITAS KOPERASI

v Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input

yang digunakan (I), jika (O>1) di sebut produktif. Rumus

perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi

PPK = SHUk x 100 % (1) Modal koperasi

PPK = Laba bersih dr usaha dgn non anggota x 100% (2) Modal

koperasi

a) Setiap Rp.1,00 Modal koperasi menghasilkan SHU sebesar Rp…..

b) Setiap Rp.1,00 modal koperasi menghasilkan laba bersih dari

usaha dengan non anggota sebesar Rp….

4. ANALISIS LAPORAN KOPERASI

Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari laporan

pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi.

Laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu

alat evaluasi kemajuan koperasi. Laporan Keuangan Koperasi

berisi

(1) Neraca,

(2) perhitungan hasil usaha (income statement),

(3) Laporan arus kas (cash flow),

(4) catatan atas laporan keuangan

(5) Laporan perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan

tambahan.

a) Perhitungan hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan

usaha yang berasal dari anggota dan bukan anggota. Alokasi

pendapatan dan beban kepada anggota dan bukan anggota pada

perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan manfaat yang

di terima oleh anggota dan bukan anggota.

b) Laporan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi

dari koperasi-koperasi. Dalam hal terjadi penggabungan dua atau

lebih koperasi menjadi satu badan hukum koperasi, maka dalam

penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva bersih

yang riil dan bilamana perlu melakukan penilaian kembali. Dalam

hal operasi mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha yang

berada di bawah satu pengelolaan, maka di susun laporan

keuangan konsolidasi atau laporan keuangan gabungan.

c) Demikian penulisan ini tidak untuk bertujuan komersil tetapi

untuk penambahan nilai dalam menunjang mata kuliah adaptif

softskill mengenai ekonomi koperasi. Semoga penulisan ini dapat

bermanfaat untuk kita semua dalam mengembangkan koperasi dengan

mengevaluasi kembali manfaat dari hasil yang diberikan dalam

koperasi yang dilihat dari sisi perusahaan.

BAB 11: PERANAN KOPERASI DI

BERBAGAI KEADAAN PERSAINGAN

Di Pasar Persaingan Sempurna

Suatu pasar disebut bersaing sempurna jika terdapat

banyak penjual dan pembeli sehingga tidak ada satu pun dari

mereka dapat mempengaruhi harga yang berlaku; barang dan jasa

yang dijual di pasar adalah homogen; terdapat mobilitas sumber

daya yang sempurna; setiap produsen maupun konsumen mempunyai

kebebasan untuk keluar-masuk pasar; setiap produsen maupun

konsumen mempunyai informasi yang sempurna tentang keadaan

pasar meliputi perubahan harga, kuantitas dan kualitas barang

dan informasi lainnya; tidak ada biaya atau manfaat eksternal

berhubungan dengan barang dan jasa yang dijual di pasar.

Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna bersifat

“penerima harga” (price taker).

Kurva permintaan yang dihadapi sebuah perusahaan dalam

pasar persaingan sempurna merupakan sebuah garis horizontal

pada tingkat harga yang berlaku di pasar.Kuantitas output

ditentukan berdasarkan harga pasar dan tujuan memaksimumkan

laba, yaitu pada saat MR = MC.

Dalam jangka waktu yang sangat pendek, kurva penawaran

pasar berbentuk garis vertikal sehingga harga ditentukan oleh

permintaan pasar. Dalam jangka panjang, harga dapat naik, tetap

atau turun tergantung pada perubahan permintaan komoditi yang

bersangkutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah

produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang

sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh

produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan

lain-lain.

Ciri-ciri Pasar Pesaingan Sempurna :

1.      Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak.

Banyaknya penjual dan pembeli menyebabkan masing-masing pihak

tidak dapat mempengaruhi harga. Harga ditentukan oleh mekanisme

permintaan dan penawaran di pasar. Dengan demikian,

pengusahalah yang menyesuaikan usahanya dengan harga pasar yang

telah ada. Demikian pula konsumen secara perorangan tidak dapat

mempengaruhi harga pasar dengan jalan memperbesar atau

memperkecil jumlah pembeliannya.

2.      Produk yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogen).

Produk yang ditawarkan adalah sama dalam segala hal. Dalam

pikiran pembeli, masing-masing hasil produksi suatu perusahaan

dilihat sebagai sebuah substitusi yang sempurna untuk hasil

produksi dari perusahaan lain di pasaran. Akibatnya penentuan

pembelian oleh konsumen tidak tergantung kepada siapa yang

menjual produk tersebut.

3.      Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar.

Masing-masing penjual ataupun pembeli mempunyai kebebasan untuk

masuk dan keluar pasar. Tidak turut sertanya salah satu

pengusaha atau pembeli dalam pasar tersebut, tidak akan

berpengaruh kepada harga pasar, karena jumlah produk yang

ditarik/dibeli sedemikian kecilnya sehingga dapat diabaikan

jika dibandingkan dengan total produk yang terdapat di pasar.

4.      Para pembeli dan penjual memiliki. informasi yang sempurna

Para penjual dan pembeli mempunyai informasi yang lengkap

mengenai kondisi pasar, struktur harga, dan kuantitas barang

yang sesungguhnya. Keterangan ini mudah didapat dan tidak

memerlukan biaya yang besar (costless).Berdasarkan kondisi di

atas, dapat diamati keseimbangan / ekuilibrium dari suatu badan

usaha koperasi untuk jangka waktu pendek, menengah, dan jangka

panjang.

Dalam struktur pasar persaingan sempurna, harga

ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand) dengan

penawaran (supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing

dalam pasar persaingan sempurna disebut penerima harga (price

taker). Jadi apabila koperasi masuk dan menjual produknya ke

pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna, maka koperasi

hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya.

Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi harga, walaupun

seluruh produk anggotanya dikumpul dan dijual melalui

koperasi.  Oleh karena itu, persaingan “harga” tidak cocok

diterapkan oleh para pelaku bisnis termasuk koperasi di pasar

bersaing sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih

besar, maka koperasi harus mampu bersaing dalam hal “biaya”. 

Menurut konsepsi koperasi, biaya produksi akan dapat

diminimumkan berdasakan skala ekonomi, baik sebagai koperasi

produsen maupun konsumen.

·         Di Pasar Monopolistik

Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana

terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi

memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar

monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang

dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang

membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah :

shampoo, pasta gigi, dll.

Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk

membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan

produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan

aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.

Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan

untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar

produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini

berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan

ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah

berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau

produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di

Indonesia.

Ciri-ciri dari pasar monopolistik adalah:

1.      Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di

pasar.

2.      Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated

produk.

3.      Para penjual memiliki kekuatan Pasar Oligopoli.

Ciri-ciri Pasar Monopolistik :

1.      Penjual atau pengusaha dari suatu produk adalah banyak,

serta jenis produk yang beragam. Misalnya produk rokok, rokok

diproduksi oleh banyak pengusaha, dan setiap pengusaha satu

sama lain bersaing secara tidak sempurna.

Produk yang ditawarkan tidak sama dalam segala hal. Akibatnya

penentuan pembelian oleh konsumen tergantung kepada siapa yang

menjual produk tersebut. Disini, perusahaan-perusahaan terpacu

untuk terikat dalam persaingan non-harga, misalnya melalui

periklanan dan tipe lain dari promosi, karena produk yang

dihasilkan tidak sejenis dan para pembeli atau konsumen tidak

mengetahuinya.

2.      Ada produk substitusinya.

Dapat digantikan penggunaannya secara sempurna oleh produk

lain. Ada produk lain yang serupa yang dapat memberikan

kepuasan yang sama.

3.      Keluar atau masuk ke industri relative mudah.

4.      Harga produk tidak sama di semua pasar.

Tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjual, karena

penjual atau pengusaha dalam pasar ini adalah banyak sehingga

konsumen yang harus menyesuaikan dalam hal “harga”.

5.      Pengusaha dan konsumen produk tertentu sama-sama bersaing.

Tetapi persaingan tersebut tidak sempurna, karena produk yang

dihasilkan tidak sama dalam banyak hal. Produk pengusaha yang

mana yang akan menduduki tempat monopolistic, ditentukan oleh

konsumen produk tersebut dan bukan pengusahanya.

Untuk menentukan bentuk pasar dari suatu produk

perusahaan, sangat tergantung kepada pembedaan (diferensiasi)

produk yang dihasilkan perusahaan tersebut dengan produk

pengganti yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Semakin

kecil/sedikit perbedaannya, maka lebih cenderung ke pasar

persaingan sempurna. Sebaliknya, semakin jauh jarak

perbedaannya maka semakin cenderung ke arah bentuk pasar

monopoli.

Oleh karena itu, apabila koperasi ingin memaksimumkan

keuntungannya dalam struktur pasar monopolistic, maka secara

teoritis, koperasi harus mampu menghasilkan produk yang sangat

berbeda dengan yang dihasilkan oleh pengusaha lain. Tentu

strategi dan taktik bisnis dalam promosi, sedikit banyak sangat

menentukan perbedaan tersebut.

·         Di Pasar Monopsoni

Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha

menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas

barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas. Kondisi

Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan

industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar

dalam harga bagi petani adalah nonsen. Salah satu contoh

monopsoni juga adalah penjualan perangkat kereta api di

Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu

yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan

dibeli oleh KAI.

Apabila seorang pengusaha membeli suatu faktor produksi

secara bersaing sempurna dengan pengusaha lain,maka ia secara

perorangan tidak bisa mempengaruhi harga dari faktor produksi

itu.

·         Di Pasar Oligopoli

Pasar Oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis

barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah

perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam

pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai

bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan

yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing

mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk

baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan

untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu

upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk

kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan

oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal

di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual

terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku

usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.

Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-

industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti,

industri semen, industri mobil, dan industri kertas.

Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan

ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya

oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi,

khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik

dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai

oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang

mengatur mengenai kartel.

Jenis-jenis pasar Oligopoli :

1.      Pasar oligopoly murni.

Barang yang diperdagangkan sama fisiknya (identik), hanya

berbeda merknya saja.

2.      Pasar oligopoly dengan pembedaan (differentiated

oligopoly).

Barang yang diperdagangkan dapat dibedakan. Perusahaan

mengeluarkan beberapa produk untuk piihan konsumen.

Ciri-ciri pasar Oligopoli:

a.       Terdapat banyak pembeli di pasar.

Umumnya dalam pasar oligopoly adalah produk-produk yang memiliki

pangsa pasar besar dan merupakan kebutuhan sehari-hari, seperti

semen, Provider telefon selular, air minum, kendaraan bermotor,

dan sebagainya.

b.      Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai

pasar.

Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki

modal besar saja (konglomerasi). Karena ada ketergantungan

dalam perusahaan tersebut untuk saling menunjang. Contoh:

bakrie group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan

telefon seluler (esia)

c.       Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa

berbeda mutunya.

Perusahaan mengeluarkan beberapa jenis sebagai pilihan yang

berbeda atribut, mutu atau fiturnya. Hal ini adalah alat

persaingan antara beberapa perusahaan yang mengeluarkan

beberapa jenis produk yang sama, atau hamper sama di dalam

pasar oligopoly

Untuk mencegah persaingan harga yang ekstrim, beberapa

perusahaan atau pemerintah menetapkan aturan mengenai harga

standar sehingga tidak ada persaingan harga yang mencolok.

Peran koperasi di didalam pasar oligopoly adalah sebagai

retailer (pengecer), dikarenakan untuk terjun ke dalam pasar

oligopoly ini diperlukan capital intensive (modal yang tinggi).

Koperasi dapat berperan sebagai pengecer produk berbagai jenis

dari beberapa produsen. Keuntungan diperoleh dari laba

penjualan.

BAB 12 : PEMBANGUNAN KOPERASI DI

NEGARA BERKEMBANG

Pembangunan Koperasi di Indonesia

Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara

maju (barat) dan negara berkembang memang sangat diametral. Di

barat koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan

ketidakadilan pasar, oleh karena itu tumbuh dan berkembang

dalam suasana persaingan pasar. Bahkan dengan kekuatannya itu

koperasi meraih posisi tawar dan kedudukan penting da lam

konstelasi kebijakan ekonomi termasuk dalam perundingan

internasional. Peraturan perundangan yang mengatur koperasi

tumbuh kemudian sebagai tuntutan masyarakat koperasi dalam

rangka melindungi dirinya.

Di negara berkembang koperasi dirasa perlu dihadirkan

dalam kerangka membangun institusi yang dapat menjadi mitra

negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai

kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kesadaran antara

kesamaan dan kemuliaan tujuan negara dan gerakan koperasi dalam

memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat ditonjolkan

di negara berkembang, baik oleh pemerintah kolonial maupun

pemerintahan bangsa sendiri setelah kemerdekaan, berbagai

peraturan perundangan yang mengatur koperasi dilahirkan dengan

maksud mempercepat pengenalan koperasi dan memberikan arah bagi

pengembangan koperasi serta dukungan/perlindungan yang

diperlukan.

Pembangunan koperasi dapat diartikan sebagai proses

perubahan yang menyangkut kehidupan perkoperasian Indonesia

guna mencapai kesejahteraan anggotanya. Tujuan pembangunan

koperasi di Indonesia adalah menciptakan keadaan masyarakat

khususnya anggota koperasi agar mampu mengurus dirinya sendiri

(self help).

A. Permasalahan dalam Pembangunan Koperasi

Koperasi bukan kumpulan modal, dengan demikian tujuan

pokoknya harus benar-benar mengabdi untuk kepentingan anggota

dan masyarakat di sekitarnya. Pembangunan koperasi di Indonesia

dihadapkan pada dua masalah pokok yaitu masalah internal dan

eksternal koperasi.

* Masalah internal koperasi antara lain: kurangnya pemahaman

anggota akan manfaat koperasi dan pengetahuan tentang kewajiban

sebagai anggota. Harus ada sekelompok orang yang punya

kepentingan ekonomi bersama yang bersedia bekerja sama dan

mengadakan ikatan sosial. Dalam kelompok tersebut harus ada

tokoh yang berfungsi sebagai penggerak organisatoris untuk

menggerakkan koperasi ke arah sasaran yang benar.

* Masalah eksternal koperasi antara lain iklim yang mendukung

pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota

koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang jelas dan efektif

untuk perjuangan koperasi, sistem prasarana, pelayanan,

pendidikan, dan penyuluhan.

B. Kunci Pembangunan Koperasi

Menurut Ace Partadiredja dosen Fakultas Ekonomi

Universitas Gajah Mada, faktor-faktor yang menghambat

pertumbuhan koperasi Indonesia adalah rendahnya tingkat

kecerdasan masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena

pemerataan tingkat pendidikan sampai ke pelosok baru dimulai

pada tahun 1986, sehingga dampaknya baru bisa dirasakan paling

tidak 15 tahun setelahnya.

Berbeda dengan Ace Partadiredja, Baharuddin berpendapat

bahwa faktor penghambat dalam pembangunan koperasi adalah

kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup

koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus,

pengawas, dan manajer belum berjiwa koperasi sehingga masih

perlu diperbaiki lagi.

Prof. Wagiono Ismangil berpendapat bahwa faktor penghambat

kemajuan koperasi adalah kurangnya kerja sama di bidang ekonomi

dari masyarakat kota. Kerja sama di bidang sosial (gotong

royong) memang sudah kuat, tetapi kerja sama di bidang usaha

dirasakan masih lemah, padahal kerja sama di bidang ekonomi

merupakan faktor yang sangat menentukan kemajuan lembaga

koperasi.

Ketiga masalah di atas merupakan inti dari masalah

manajemen koperasi dan merupakan kunci maju atau tidaknya

koperasi di Indonesia.

Untuk meningkatkan kualitas koperasi, diperlukan keterkaitan

timbal balik antara manajemen profesional dan dukungan

kepercayaan dari anggota. Mengingat tantangan yang harus

dihadapi koperasi pada waktu yang akan datang semakin besar,

maka koperasi perlu dikelola dengan menerapkan manajemen yang

profesional serta menetapkan kaidah efektivitas dan efisiensi.

Untuk keperluan ini, koperasi dan pembina koperasi perlu

melakukan pembinaan dan pendidikan yang lebih intensif untuk

tugas-tugas operasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut,

apabila belum mempunyai tenaga profesional yang tetap, dapat

dilakukan dengan bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan

yang terkait.

Dekan Fakultas Administrasi Bisnis universitas Nebraska

Gaay Schwediman, berpendapat bahwa untuk kemajuan koperasi maka

manajemen tradisional perlu diganti dengan manajemen modern

yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

* semua anggota diperlakukan secara adil,

* didukung administrasi yang canggih,

* koperasi yang kecil dan lemah dapat bergabung (merjer) agar

menjadi koperasi yang lebih kuat dan sehat,

* pembuatan kebijakan dipusatkan pada sentra-sentra yang layak,

* petugas pemasaran koperasi harus bersifat agresif dengan

menjemput bola bukan hanya menunggu pembeli,

* kebijakan penerimaan pegawai didasarkan atas kebutuhan, yaitu

yang terbaik untuk kepentingan koperasi,

* manajer selalu memperhatikan fungsi perencanaan dan masalah

yang strategis,

* memprioritaskan keuntungan tanpa mengabaikan pelayanan yang

baik kepada anggota dan pelanggan lainnya,

* perhatian manajemen pada faktor persaingan eksternal harus

seimbang dengan masalah internal dan harus selalu melakukan

konsultasi dengan pengurus dan pengawas,

* keputusan usaha dibuat berdasarkan keyakinan untuk

memperhatikan kelangsungan organisasi dalam jangka panjang,

* selalu memikirkan pembinaan dan promosi karyawan,

* pendidikan anggota menjadi salah satu program yang rutin

untuk dilaksanakan.

SUMBER

http://www.ekonomirakyat.org/edisi_17/artikel_5.htm

http://ruth-happy.blogspot.com/2010/01/pembangunan-

koperasi.html

-         http://www.unjabisnis.net/2010/04/ekonomi-koperasi.html

-         http://rismaeka.wordpress.com/2011/11/17/ekonomi-koperasi

Manajemen Koperasi

Tidak hanya sekedar aspek organisasi manajemen pemasaran koperasi serta manajemen keuangan koperasi juga menjadi penting untuk dipahami. Pemasaran dandan finance seringkali menjadi momok menakutkan pasca hancurnya sistem monopoli ala KUD .

Di banyak skripsi manajemen koperasi yang saya baca koperasi selalu digambarkan seragam dekat dengan laum marginal dan tidak mempunyai kemampuan bersaing. Munculnya berbagai macam bentuk koperasi saat ini juga mengaharuskankita membuat penyesuaian manajemen koperasi syariah tentu akan sangat berbeda

jika dibandinkan dengan manajemen koperasi sekolah, dan untuk hal ini saja koperasi tidak memiliki kemampuan memadai, bahkan konsep dasar manajemen strategi koperasi masih sangat sulit dicari standarnya.

Sebuah keinginan besar bagi saya adalah terciptanya sebuah konsep manajemen koperasi indonesia yang memang mempunyai fungsi manajemen koperasi yang tepat untuk negeri ini . Mungkin kita belum sampai pada sistem informasi manajemen koperasi yang baik tetapi setidaknya kita harus berupaya sebaik mungkin untuk menjadikan koperasi Indonesia jaya. Sampai ketemu di posting manajemen koperasi seanjutnya

Koperasi dikatakan sebagai kontra failing power artinya secara sederhanya sebagai kekuatan pengimbang kapitalisme, caranya? Kita tau dalam sistem ekonomi pasar semakin besar jumlah yang kita belanjakan akan semakin banyak potongan harga yang kita peroleh, pada kondisi seperti ini bagi pemilik kapital atau modal akan sangat menguntungkan.

Sedangkan bagi yang tidak mempunyai cukup kapital atau modal akan memperoleh harga yang tinggi. Dalam upaya menaikan posisi tawar ekonomi dan meningkatkan skala ekonomi rakyat inilah koperasi dibutuhkan.

Dalam manajemen koperasi memahami bahwa koperasi itu kekuatan utamanya adalah kebutuhan bersama dalam konteks ekonomi, sukarea dan terbuka serta partisipasitotal dari anggota. Logikanya ketika angota merasakan manfaat ekonomi dri koperasi maka member base economic akan berjalan.

Kami akan mencoba menampilkan gambar struktur organisasi , dalam konteks ini gambar organisasi koperasi . Aspek ini merupakan bagian penting dari kesuksesan pengelolaan koperasi, kenapa demikian? pengertian struktur organisasi menyebutkan bahwa Struktur organisasi adalah konfigurasi peran formal yang didalamnya dimaksudkan sebagai prosedur, governansi dan mekanisme kontrol, kewenangan serta proses pengambilan kebijakan .

Struktur organisasi koperasi dibentuk sedemikan rupa sesuai dengan idiologi dan strategi pengembangan untuk memperoleh Strategic competitiveness sehingga setiap koperasi boleh jadi mempunyai bentuk yang berbeda secara fungsional karena menyesuaikan dengan strategi yang sedang dikembangkan tetepi secara basic idologi terutama terkait dengan perangkat organisasi koperasi akan menunjukan kesamaan

Ada baiknya kita sedikit membahas tentang perangkat organisasi koperasi. setidaknya dalam koperasi kita mengenal 3 perangkat organisasi yang jamak digunakan yaitu:

- Rapat Anggota- Pengurus- Pengawas

Tiga unsur diatas juga sering kita sebut sebagai perangkat manajemen koperasi.Bentuk ini tentu berbeda dengan organisasi perusahaan swasta berbentu PT misalnya, Perbedaan mendasar ini tidak saja dipengaruhi oleh idiologi tetapi juga aplikasi operasional manajemen. Berikut penjelasan singkat terkait denganfungsi dan peran perangkar organisasi koperasi.

Perangkat organisasi koperasi Rapat Anggota (RA)

RA merupakan forum tertinggi koperasi yang dihadiri oleh anggota sebagai pemilik. Wewenang RA diantaranya adalah menetapkana. AD/ARTb. Kebijakan Umum Organisasi, Manajemen, dan usaha koperasic. Memilih, mengangkat, memberhantikan pengurus dan pengawas.d. RGBPK dan RAPBKe. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus pengawas.f. Amalgamasi dan pembubaran koperasi

Rapat Anggota bisa dilakukan RAT, RAK dan RALB. Secara umumRA dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah anggta, tetapi untuk beberapakasus jumlah ini bisa disesuaikan dengan AD/ART Koperasi.

Perangkat organisasi koperasi Pengurus

Pengurus koperasi adalah pemegang kuasa RA untuk mengelola koperasi, artinya pengurus hanya boleh melakukan segala macam kresi manajemen yang tidak keluar dari koridor keputusan RA. Pengurus merupakan pimpinan kolektif tidak berdiri sendiri dengan pertangungjawaban bersama. Biasanya pengurus yang tetrdiri atasbeberapa anggota pengurus.

Tugas dan kewajiban pengurus koperasi adalah:- Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai keputusan RAT.- Untuk melaksanakan tugas pengurus berkewajiban:1). Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan proker2). Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban3). Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarakan pembukuan keuanagn dan Inventaris.4). Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarkan administrasi5). Pengurus koperasi berkewajiban Menyelenggarkan RAT.

Wewenang Pengurus koperasi :1). Pengurus berwenang mewakili koperasi didalam dan diluar koperasi.2). Pengurus berwenang melakukan tindakan hukum atau upaya lain untuk kepentingan anggota dan kemanfaatan koperasi.3). Pengurus berwenang memutuskan penerimaan anggota dan pemberhentian anggotasesuai ketentuan AD/ART.

Tanggung Jawab Pengurus koperasi

Pengurus koperasi bertanggungjwab atas segala upaya yang berhubungan dengan tugas kewajiban, dan wewenangnya.

Perangkat organisasi koperasi Pengawas

Pengawas dipilh oleh RA untuk mengawasi pelaksanaan keputusan RAT dan juga idiologi. Tugas pengawas tidak untuk mencari-cari kesalahan tetapi untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan oleh koperasi sesuai dengan idiologi, AD/ART koperasi dan keputusan RA.

Tugas, kewajiban dan wewenang pengawas koperasi sebagai berikut.

1). Pengawas koperasi berwenang dan bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan organisasi.2). pengawas wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasanya dan merahasiakan hasil laporanya kepada pihak ketiga.3). Pengawas koperasi meneliti catatan dan fisik yang ada dikoperasi dan mendapatkan keterangan yang diperlukan.

Perencanaan Strategis Dengan Menggunakan Analisa SWOT Untuk Koperasi Indonesia

Setelah membahas tentang RAT kita lanjutkan dengan pembahasan bagaimana cara menyusun rencana strategis menggunakan anlisa SWOT untuk Koperasi Indonesia.

Dalam Manajemen Koperasi Perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk koperasi yang akan dilakukan pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi Indonesia harus mempertimbangka Sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang.Kita Bisa ambil Contoh Kondisi saat ini disini dan disini

Untuk melakukan perencanaan Strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal atau eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.

Organisasi Koperasi seacara kelembagaan harus mempunyai perangkat organisasi koperasi yang menjadi sarana dalam pencapaian tujuan koperasi. Perangkat fundamental dalam perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang wajib ada adalah parameter-parameter idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif,

Untuk mempercepat percapaian Renstra koperasi diperlukan:

- Spesific ( kekhususan)- Measurable ( Terukur)- Achieveable ( Dapat dicapai)- Rationable ( Rasional, dapat dipahami)- Timebound ( Ada limit/batas waktu)

Bagimana cara menyusun Renstra Koperasi

Renstra koperasi pertama kali kita rumuskan dengan 3 menjawab pertanyaan mendasar:

1. Dimana koperasi kita saat ini berada, dan akan kemana arahan koperasi kita?2. Kemana tujuan koperasi kita, ingin pergi kemana koperasi kita.?3. Bagaimana atau dengan apa koperasi kita pergi atau mencapai tujuan tersebut?

Setelah kita berhasil mejawab ke 3 pertanyaan diatas kita akan melakukan evaluasi organisasi koperasi dengan menggunakan Analisa SWOT.

secara terperici tahapan menyusun Renstra koperasi adalah sebagai berikut.

Melakukan Analisa SWOT untuk koperasi KitaPerumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Analisa SWOT adalahpola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengen SWOT yaitu Streght ( Kekuatan) Weakness ( Kelemahan koperasi Kita ) Oportunity ( Peluang Koperasi kita) dan threat ( ancaman pada Koperasi ) . Pengurus harus mengkalsifikasikan hal2 ditas menjadi sebuah tabel yang kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam renstra koperasi.Seorang pengurus koperasi harus paham betul kondisi koperasinya, Pengurus harus mampu melakukanforecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari forecasting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan analisi SWOT Koperasi. Proses pertama yang harus dilakukan adalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan "strengths" dan weaknesses serta sumberdaya organisasi. Kemdian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, social, ekonomi dan budaya akan meminculkan opportunities dan threats

Menentukan target Koperasi.Setelah analis SWOt koperasi selesai dilakukan langjah berikutnya adalah menntukan target. Fase ini merupakan salah satubagian terpenting dari penyusunan strategi koperasi. Target ini diperoleh dari proses telaah realistis terhadap analisa SWOT yang telah ditentukan sebelumnya dan target koperasi harus diyakini oleh seluruh komponen organisasi koperasi, bahwa koperasi mampu mencapainya.

Perumusan Strategi KoperasiFase ini adalah upaya penyusunan siasat untuk menyelesaikan permasalahan

koperasi sekaligus cara untuk pencapaian target koperasi.

Hasil Renstra Koperasi biasanya berupa Garis-Garis Besar program Kerja ( GBPK ) Koperasi yang juga harus disertai dengan Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belenja Koperasi ( APBK) hasil perumusan Renstra akan dibaha dan Disahakan di RAT Koperasi Perencanaan Strategis Dengan Menggunakan Analisa SWOT Untuk Koperasi Indonesia

Setelah membahas tentang RAT kita lanjutkan dengan pembahasan bagaimana cara menyusun rencana strategis menggunakan anlisa SWOT untuk Koperasi Indonesia.

Dalam Manajemen Koperasi Perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk koperasi yang akan dilakukan pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi Indonesia harus mempertimbangka Sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang.Kita Bisa ambil Contoh Kondisi saat ini disini dan disini

Untuk melakukan perencanaan Strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal atau eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.

Organisasi Koperasi seacara kelembagaan harus mempunyai perangkat organisasi koperasi yang menjadi sarana dalam pencapaian tujuan koperasi. Perangkat fundamental dalam perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang wajib ada adalah parameter-parameter idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif,

Untuk mempercepat percapaian Renstra koperasi diperlukan:- Spesific ( kekhususan)- Measurable ( Terukur)- Achieveable ( Dapat dicapai)- Rationable ( Rasional, dapat dipahami)- Timebound ( Ada limit/batas waktu)

Bagimana cara menyusun Renstra Koperasi

Renstra koperasi pertama kali kita rumuskan dengan 3 menjawab pertanyaan mendasar:

1. Dimana koperasi kita saat ini berada, dan akan kemana arahan koperasi kita?2. Kemana tujuan koperasi kita, ingin pergi kemana koperasi kita.?3. Bagaimana atau dengan apa koperasi kita pergi atau mencapai tujuan tersebut?

Setelah kita berhasil mejawab ke 3 pertanyaan diatas kita akan melakukan evaluasi organisasi koperasi dengan menggunakan Analisa SWOT.

secara terperici tahapan menyusun Renstra koperasi adalah sebagai berikut.

Melakukan Analisa SWOT untuk koperasi KitaPerumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Analisa SWOT adalahpola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengen SWOT yaitu Streght ( Kekuatan) Weakness ( Kelemahan koperasi Kita ) Oportunity ( Peluang Koperasi kita) dan threat ( ancaman pada Koperasi ) . Pengurus harus mengkalsifikasikan hal2 ditas menjadi sebuah tabel yang kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam renstra koperasi.Seorang pengurus koperasi harus paham betul kondisi koperasinya, Pengurus harus mampu melakukanforecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari forecasting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan analisi SWOT Koperasi. Proses pertama yang harus dilakukan adalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan "strengths" dan weaknesses serta sumberdaya organisasi. Kemdian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, social, ekonomi dan budaya akan meminculkan opportunities dan threats

Menentukan target Koperasi.Setelah analis SWOt koperasi selesai dilakukan langjah berikutnya adalah menntukan target. Fase ini merupakan salah satubagian terpenting dari penyusunan strategi koperasi. Target ini diperoleh dari proses telaah realistis terhadap analisa SWOT yang telah ditentukan sebelumnya dan target koperasi harus diyakini oleh seluruh komponen organisasi koperasi, bahwa koperasi mampu mencapainya.

Perumusan Strategi KoperasiFase ini adalah upaya penyusunan siasat untuk menyelesaikan permasalahan koperasi sekaligus cara untuk pencapaian target koperasi.

Hasil Renstra Koperasi biasanya berupa Garis-Garis Besar program Kerja ( GBPK ) Koperasi yang juga harus disertai dengan Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belenja Koperasi ( APBK) hasil perumusan Renstra akan dibaha dan Disahakan di RAT Koperasi

Dasar-dasar Manajemen Semua organisasi baik formal maupun informal membutuhkan adanya fungsi manajemen. Sebab tanpa manajemen yang baik, tujuan organisasi tidak akan tercapai secara efisien. Selain itu dalam pencapaian tujuan organisasi sering ada berbagai hal yang bertentangan dengan kepentingan pribadi beberapa anggota, atau bahkan ada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang salingbertentangan. Untuk menjaga keseimbangan antara para anggota yang mempunyai berbagai kepentingan tersebut sangat dibutuhkan manajemen yang baik, sehingga

pertentangan antaranggota dapat dikendalikan dan selanjutnya pencapaian tujuanorganisasi tidak terganggu. Seperti ilmu sosial yang lain, manajemen mempunyai banyak pengertian, ada yangmengartikan manajemen sebagai suatu proses, adapula yang mengartikan manajemensebagai suatu seni untuk mencapai suatu tujuan melalui pengaturan terhadap orang lain. Definisi yang lebih sering digunakan adalah definisi yang dikemukakan oleh Stoner yang mengatakan: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Manajemen Koperasi Koperasi seperti halnya organisasi yang lain membutuhkan manajemen yang baik agar tujuan koperasi tercapai dengan efisien. Hal yang membedakan manajemen koperasi dengan manajemen umum adalah terletak pada unsur-unsur manajemen koperasi yaitu rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Adapun tugas masing-masing dapat diperinci sebagai berikut : Rapat anggota bertugas untuk menetapkan anggaran dasar, membuat kebijaksanaan umum, mengangkat/memberhentikan pengurus dan pengawas. Pengurus koperasi bertugas memimpin koperasi dan usaha koperasi sedangkan Pengawas tugasnya mengawasi jalannya koperasi. Untuk koperasi yang unit usahanya banyak dan luas, pengurus dimungkinkan mengangkat manajer dan karyawan. Manajer atau karyawan tidak harus anggota koperasi dan seyogyanya memang diambil dari luar koperasi supaya pengawasannyalebih mudah. Mereka bekerja karena ditugasi oleh pengurus, maka mereka juga bertanggung jawab kepada pengurus.

Pengertian, Manfaat dan Tujuan Perencanaan

1. Perencanaan merupakan proses dasar manajemen. Dalam perencanaan manajer memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan, bagaimana melakukan dan siapa yang harus melakukan.

2. Setiap organisasi memerlukan perencanaan. Baik organisasi yang bersifat kecil maupun besar sama saja membutuhkan perencanaan. Hanya dalam pelaksanaannya diperlukan penyesuaian-penyesuaian mengingat bentuk, tujuan dan luas organisasi yang bersangkutan.

3. Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang fleksibel, sebab perencanaan akan berbeda dalam situasi dan kondisi yang berubah-ubah di waktu yang akan datang. Apabila perlu dalam pelaksanaannya diadakan perencanaan kembali sehingga semakin cepat cita-cita/tujuan organisasi untuk dicapai.

Tipe dan Proses Perencanaan

1. Ada empat-tahap dasar perencanaan, yaitu : (1) menetapkan tujuan dan serangkaian tujuan, (2) merumuskan keadaan saat ini, (3) mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan dan (4) mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.

2. Perencanaan yang dibuat oleh perusahaan yang satu belum tentu sama dengan yang dibuat oleh perusahaan lain. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan tipe organisasi, jangka waktu yang digunakan dan tipe manajer yang mengelola perusahaan.

3. Secara garis besar ada dua tipe rencana yaitu rencana strategis dan operasional. Perencanan strategis mencakup proses pemilihan tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan dan program untuk menjaminbahwa tujuan tersebut dapat dicapai, sedangkan rencana operasional menguraikan lebih rinci bagaimana rencana-rencana strategis akan dicapai.

Perencanaan dalam Koperasi

1. Organisasi koperasi sama dengan organisasi yang lain, perlu dikelola dengan baik agar dapat mencapai tujuan akhir seefektif mungkin.

2. Fungsi perencanaan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting karenamerupakan dasar bagi fungsi manajemen yang lain. Agar tujuan akhir koperasi dapat dicapai maka koperasi harus membuat rencana yang baik, dengan melalui beberapa langkah dasar pembuatan rencana yaitu menentukantujuan organisasi mengajukan beberapa alternatif cara mencapai tujuan tersebut dan kemudian alternatif-alternatif tersebut harus dikaji satu per satu baik buruknya sebelum diputuskan alternatif mana yang dipilih

3. Tipe rencana yang dapat diambil dalam koperasi dapat bermacam-macam tergantung pada jangka waktu dan jenjang atau tingkatan manajemen.

Pengorganisasian dan Struktur Organisasi Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antarapara anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien. Pelaksanaan proses pengorganisasian akan mencerminkan struktur organisasi yangmencakup beberapa aspek penting seperti:

1. pembagian kerja, 2. departementasi,

3. bagan organisasi,

4. rantai perintah dan kesatuan perintah,

5. tingkat hierarki manajemen, dan

6. saluran komunikasi dan sebagainya.

Struktur Organisasi dalam Koperasi Sebagai pengelola koperasi, pengurus menghadapi berbagai macam masalah yang harus diselesaikan. Masalah yang paling sulit adalah masalah yang timbul dari dalam dirinya sendiri, yaitu berupa keterbatasan. Keterbatasan dalam hal pengetahuan paling sering terjadi, sebab seorang pengurus harus diangkat oleh,dan dari anggota, sehingga belum tentu dia merupakan orang yang profesional dibidang perusahaan. Dengan kemampuannya yang terbatas, serta tingkat pendidikanyang terbatas pula, pengurus perlu mengangkat karyawan yang bertugas membantunya dalam mengelola koperasi agar pekerjaan koperasi dapat diselesaikan dengan baik. Dengan masuknya berbagai pihak yang ikut membantu pengurus mengelola usaha koperasi, semakin kompleks pula struktur organisasi koperasi tersebut. Pemilihan bentuk struktur organisasi koperasi harus disesuaikan dengan macam usaha, volume usaha, maupun luas pasar dari produk yang dihasilkan. Pada prinsipnya semua bentuk organisasi baik, walaupun masing-masing mempunyai kelemahan.

Pengertian, Manfaat dan Tujuan Pengarahan Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Sebab masing-masingorang yang bekerja di dalam suatu organisasi mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Supaya kepentingan yang berbeda-beda tersebut tidak saling bertabrakan satu sama lain, maka pimpinan perusahaan harus dapat mengarahkannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Seorang karyawan dapat mempunyai prestasi kerja yang baik, apabila mempunyai motivasi. Maka dari itu, tugas pimpinan perusahaan adalah memotivasi karyawannya agar mereka menggunakan seluruh potensi yang ada dalam dirinya untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Supaya manajer atau pimpinan perusahan dapat memberikan pengarahan yang baik, pertama-tama ia harus mempunyai kemampuan untuk memimpin perusahaan dan harus pandai mengadakan komunikasi secara vertikal.

Manajemen Kepegawaian Seorang manajer kepegawaian adalah pembantu pengurus yang diserahi tugas mengurus administrasi kepegawaian, yang mencakup:

1. mendapatkan pegawai yang mau bekerja dalam koperasi, 2. meningkatkan kemampuan kerja pegawai,

3. menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik sehingga para karyawan tersebut tidak bosan bekerja bahkan dapat meningkatkan prestasinya,

4. melaksanakan kebijaksanaan yang dibuat pengurus, mengawasi pelaksanaannya dan menyampaikan informasi maupun laporan kepada pengurussecara teratur,

5. memberikan saran-saran/usul-usul perbaikan.

Pengertian dan Tujuan Pengawasan Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk membuat semua kegiatan perusahaan sesuai dengan rencana. Proses pengawasan dapat dilakukan dengan melalui beberapa tahap, yaitu menetapkan standar, membandingkan kegiatan yang dilaksanakan dengan standar yang sudah ditetapkan, mengukur penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, kemudian mengambil tindakan koreksi apabila diperlukan. Setiap perusahaan mengadakan pengawasan dengan tujuan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. Ada beberapa alasan yang dapat diberikan mengapa hampir setiap perusahaan menghendaki adanya proses pengawasan yang baik. Alasan-alasan tersebut antara lain:

1. manajer dapat lebih cepat mengantisipasi perubahan lingkungan, 2. perusahaan yang besar akan lebih mudah dikendalikan,

3. kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh anggota organisasi dapat dikurangi.

Berdasarkan waktu melakukan pengawasan, dikenal ada tiga tipe pengawasan yaitu, feedforward controll, concurrent controll, dan feedback control.

Teknik dan Metode Pengawasan Secara garis besar pengawasan dapat dibagi menjadi dua, yaitu metode pengawasan kualitatif dan metode pengawasan kuantitatif. Pengawasan kualitatifdilakukan oleh manajer untuk menjaga performance organisasi secara keseluruhan, sikap serta performance karyawan. Metode pengawasan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan data, biasanya digunakan untuk mengawasi kuantitas maupun kualitas produk. Ada beberapa cara yang biasa digunakan untukmengadakan pengawasan kuantitatif, antara lain: dengan menggunakan anggaran, mengadakan auditing, analisis break even, analisis rasio dan sebagainya.

Hubungan Kerja antara Manajer dengan Pengurus dan Pihak Lain Dewasa ini semakin banyak koperasi yang mengangkat manajer untuk menangani usaha koperasi dengan berbagai macam alasan. Alasan yang biasa dikemukakan adalah yang menyangkut kemampuan pengurus. Pengurus diangkat dari anggota koperasi yang mempunyai kemampuan terbatas di bidang manajemen perusahaan. Selain itu pengurus mempunyai tugas yang lebih luas, yaitu memimpin koperasi secara keseluruhan, sehingga hal-hal yang bersifat operasional dapat diserahkan kepada manajer. Dari segi waktu, pengurus dipilih hanya untuk

jangka waktu tertentu untuk mengurus usaha koperasi, sebab biasanya pengurus mempunyai pekerjaan sendiri selain menjadi pengurus koperasi. Sedangkan menjalankan usaha koperasi tidak dapat dilakukan sambil lalu, tetapi harus dikerjakan penuh ketekunan. Seorang manajer koperasi diangkat pengurus untuk membantu menjalankan usaha koperasi, oleh karena itu manajer harus mempertanggungjawabkan pekerjaannya kepada pengurus, bukan kepada orang lain. Manajer hanya boleh mengerjakan sesuatu kalau diberi kewenangan atau kekuasaan oleh pengurus, misalnya dalam berhubungan dengan bank, manajer hanya boleh mengadakan kontak dengan bank untuk hal-hal yang diizinkan oleh pengurus. Di luar hal-hal yang diizinkan tersebut, manajer tidak boleh mengadakan hubungan dengan bank, melainkan pengurus sendiri yang akan melakukannya. Dewasa ini masih banyak koperasi yang membutuhkan bimbingan dari pihak lain, misalnya koperasi ditingkat atasnya, Departemen Koperasi maupun pemerintah daerah di mana koperasi tersebut beroperasi. Manajer koperasi yang masih mendapat binaan dari pihak lain, harus mampu membawa diri dalam berhubungan dengan pengurus maupun pembinanya. Selain itu juga harus bersiap-siap seandainya suatu saat bimbingan tersebut dikurangi atau dihilangkan sama sekali. Oleh karena itu pengurus maupun manajer harus mempersiapkan diri dalammasa transisi tersebut, sehingga pada suatu saat koperasi dapat mandiri, tidakmemerlukan bimbingan lagi.

Tugas dan Tanggung Jawab Manajer Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengurus agar manajer yang diangkatnya dapat bekerja sebaik-baiknya, misalnya status manajer harus jelas,sistem gaji yang mampu memotivasi manajer dan memberi kesempatan kepada manajer untuk meningkatkan kemampuannya. Seorang manajer diangkat oleh pengurus, diberi wewenang untuk melaksanakan tugas di bidang usaha koperasi yang mencakup semua pelaksanaan usaha koperasi,seperti di bidang perencanaan, pelaksanaan usaha, kepegawaian, administrasi, dan pengawasan terhadap jalannya usaha. Manajer memperoleh wewenang dari pengurus, maka dia harus mempertanggung-jawabkan semua tindakannya kepada pengurus dan selanjutnya pengurus bertanggung jawab kepada rapat anggota. Manajer yang melakukan penyelewengan, berhak dilakukan tindakan-tindakan tertentu oleh pengurus. Tindakan tersebut ada yang ringan, misalnya diperingatkan atau diskors, tetapi dapat pula dilakukan tindakan yang keras apabila kesalahan manajer cukup berat. Misalnya manajer tersebut dipecat, atau bahkan dituntut di muka pengadilan, apabila tindakan manajer menimbulkan kerugian yang besar bagi koperasi. Berhubung tugas manajer sangat berat maka hendaknya manajer yang diangkat memenuhi beberapa persyaratan seperti taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat,jujur, berpendidikan cukup dan berpengalaman di bidang yang akan dikelolanya.

Administrasi Koperasi Suatu perkumpulan dari sekelompok orang, yang mempunyai tujuan tertentu membutuhkan administrasi yang baik. Ada dua macam pengertian administrasi,

pertama, administrasi berasal dari kata administratie dalam bahasa Belanda yang mencakup kegiatan tulis-menulis, surat-menyurat serta penyusunan dan penyimpanan naskah-naskah beserta pencatatan-pencatatan yang diperlukan. Yang kedua, administrasi yang berasal dari kata administration dalam bahasa Inggris, mencakup semua proses penyelenggaraan usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Penyelenggaraan administrasi yang baik mempunyai suatu tujuan yaitu efisiensi.Efisiensi di sini menggambarkan adanya perbandingan yang paling baik antara suatu usaha dengan hasil yang dicapai dari usaha tersebut. Dilihat dari hasilnya, suatu usaha dikatakan efisien bila usaha tersebut memberikan hasil yang terbaik. Sebaliknya dilihat dari segi usaha, suatu usaha dapat dikatakan efisien apabila hasil yang ditentukan dapat dicapai dengan usaha yang paling ringan. Proses penyelenggaraan usaha bersama meliputi rangkaian perbuatan yang dapat dibagi menjadi delapan jenis yang sering disebut sebagai delapan unsur administrasi. Kedelapan unsur tersebut adalah organisasi, manajemen, komunikasi, kepegawaian, keuangan, perbekalan, ketatausahaan dan perwakilan.

Sumber Keuangan dan Penggunaan Dana Koperasi Sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang ekonomi, koperasi membutuhkanmodal untuk menjalankan usahanya. Ada empat macam modal koperasi menurut penggunaannya, yaitu (1) modal untuk organisasi, (2) modal untuk alat perlengkapan, (3) modal kerja atau modal lancar dan (4) modal untuk uang muka.Untuk memenuhi kebutuhannya akan modal, koperasi memiliki beberapa sumber modal, antara lain: dari anggota, berupa simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela; dari Sisa Hasil Usaha dan dari luar koperasi, yang dapat berupa pinjaman dari bank maupun dari penanam modal.

Auditing Koperasi Koperasi supaya dapat bersaing dengan perusahaan lain harus dalam kondisi sehat, baik dari sudut organisasi maupun keuangannya. Untuk keperluan tersebut, koperasi harus menjalani pemeriksaan secara periodik. Pemeriksaan dapat dilakukan oleh pihak intern koperasi, yaitu oleh pengawas. Salah satu tugas pengawas adalah memeriksa jalannya koperasi, baik dari aspek organisasi,manajemen maupun keuangan. Pemeriksaan oleh pihak intem sering kurang objektif, karena dalam kenyataan memang sulit memeriksa diri sendiri dan mencari kesalahan sendiri. Selain itu ada kemungkinan anggota pengawas tidak mempunyai bekal pengetahuan tentang akuntansi. Pemeriksaan yang lebih baik dapat dilakukan oleh seorang akuntan, meskipun untuk itu dibutuhkan biaya yang banyak. Di Indonesia telah dibentuk suatu badan yang disebut Koperasi Jasa Audit (KJA), yang anggotanya adalah koperasi dan bertugas mengaudit anggotanya. Selain mengaudit, KJA juga bertugas membinakoperasi yang bersangkutan dan apabila diperlukan, memberi tambahan pengetahuan kepada pengurus koperasi binaannya mengenai masalah keuangan dan perkoperasian. Unsur-unsur akuntansi yang diaudit KJA pada dasamya sama dengan yang dilakukanakuntan publik. Akan tetapi dalam praktik, tidak semua koperasi melaksanakan

pembukuan dengan baik. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya diadakan penyederhanaan, sesuai dengan situasi dan kondisi koperasi yang bersangkutan, dan selanjutnya tugas KJA adalah membina koperasi yang bersangkutan supaya dapat melaksanakanOrganisasiDefinisi organisasi adalah sekumpulan orang yang berkumpul dalam suatu wadah yang terdiri dari pipinan dan anggota-anggotanya yang saling mengikatkan diri dalam sistem. Memiliki Visi, misi dan tujuan bersama.Organisasi dibangun oleh struktur kompleks yang melibatkan banyak parameter dan aspek. Komponen utama organisasi adalah people. Faktor ini kemudian biasa disebut sebagai SDM. Kemudian kelengkapan organiasi meliputi perangkat organisasi dan pendukungnya. Faktor nonformal diluar sistem kelembagaan namun melekat dalam aktivitas organisasi seperti budaya, ikatan emosi, ratio persahabatan,kebersamaan dan solidaritas adalah aspek-aspek yang sangat berpenaruh dalam proses manajemenOrganisasi dilihat dari aspek kematangan seluruh.komponen organisasi mengalamipertumbuhan sebagai berikut:Embrionic ( Masa adaptasi)Growth ( Ditandai dengan aktivitas yang beragam)Maturation ( Masa puncak)Quantum ( Kondisi dimana ada keinginan untuk mencari tantanganbaru)Decline ( penurunan / kemunduran)Desain OrganisasiDesain organisasi yang disebut juga perencanaan struktur organisasi adalah suatu pencapaian usaha terpadu melalui penyusunan dan penatan tugas dan tanggung jawab; serta aliran atau arus pekerjaan, dari semua komponen dan aktivitas dalam organisasi. Dari semiua komponen dan aktivitas dalam organisasi. Proses ini dijalankan oleh leader dan manajer untuk menyusun dan mengembangkan interaksi efektif antar komponen dalam organisasi untuk mencapaitujuan.Proses perencanaan ini adalah struktur organisasi yang meliputi 2 dimensi untama yaitu:1. Pengelompokan tugas dan tanggung jawab, ini berkenaan denganspesialisasi tugas, pekerjaan, pembagian dalam devisi atau departemen,termasuk didalamnya garis/instruksi dan satf/ pembantu.Dimensi pengelompokan tugas, tugas-tugas yang ada dikelompokanmenjadi pekerjaan. Terdapat 3 dimensi pengelompokan

a. Spesialisasi tugas pekerjan.Spesialisasi ini akan memberikan identitas pekerjaan dan membuatbatasan- batasan tanggung jawab.b. Pembagian departemen.Selanjutnya setelah spesialisasi dilakukan maka dilakukan usaha untukmengelompokan tugas spesialis tersebut kedalam departemen ataudivisi. Pembagian ini tergantung dari kebijakan organisasi sesuaianalisa kebutuhan.c. Hubungan garis/ komando dan staf/pembantu

Penentuan mekanisme kekuasan; meliputi hak wewenang, garis komando,rentang kendali dll.Penentuan mekanisme pengaruh dalam organisasi sangat penting dalam menjaga kontradiksi kekuasaan. Mekanisme ini terkait dengan bagaimana mengarahkan organisasi dengan perangkat-perangkat sistem, proses prosedur dll. Untuk melakukan upaya pengarahan itu diperlukan penggunaan kekuasaanDesain organisasi yang baik akan lebih memberikn peluang pencapaian tujuan organisasi.Singkat, Mengenai ManajemenManajemen adalah faktor terpenting dalam sebuah organisasi. Jika dianalogikan manajemen merupakan nyawa dari sebuah stuktur kelembagaan. Peranan inilah yangmenjadikan manajemen tidak saja penting tetapi juga sangat vital. Peformance organisasi ditentukan oleh rancang bangun manajemen. Goal dari menajemen adalah kesempurnaan pencapaian visi organisasi.Seringkali manajemen berkaitan dengan cara mengatur,how to manage untuk mencapai tujuan organisasi. Esensi mengatur disini tidak hanya menata saja, tetapi ada aspek-aspek pendukungnya.Joseph L, menyatakan bawa manajemen adalah : " Gets things done trough other people"Penjelasan dari defenisi diatas adalah :Manejemen adalah suatu proses dimana suatu kelompok secara kerjasama mengarahkan tindakan atau kerjanya untuk mencapai tujuan bersama. Proses tersebut mencakup teknik-teknik yang digunakan untuk para manajer untuk mengkordinaikan kegiatan atau aktivitas orang-orang lain menuju tercapainya tujuan bersama.Defnisi yang saat ini dipakai oleh banyak kalangan adalah buah pemikiran dari dua pakar Ilmu Manajeman Taylor dan Henry Fayol. Pemikir – pemikir jenius yangoleh kaum sosialis dan kapitalis pada awal abad 18 disebut sebagai bapak sebagai pendiri ilmu manajemen menyatakan sesuatu harus disederhanakan seminimal mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan seharusnya dibagi dan diberikan suatu standar ukuran tertentu. Konsep manajemen fayol sangat berpengaruh dalamupaya menhilmiahkan ilmu manajeman.Konsep Manajemen Fayol di kemukakan sebagai berikut :Plan ( Merencanakan) ; Merencanakan erat kaitanya dengan bagaimana melihat sumberdaya, melakukan analisis terhadap kondisi factual sekaligus meramalkan kondisi – kondisi atau perubahan pada masa datang ‘ future trend". Dari berbagai input tersebut dibuat strategi-strategi untuk mancapai tujuan organisasi.Organize ( Mengorganisir): Aktivitas yang ditujukan untuk melaksanakan plan. Komponen organiz meliputi siapa yang malakukan apa, kapan dilakukan dan bagaimana pekerjaan dilakukan.Coordinate ( Kordinasi) Upaya untuk menjaga kestabilan kinerja yang kandusif, efektif dan efesien.Control ( Mangawasi), proses yang maliputi penilaian dan pengukuran hasil pekerjaan.Konep Manajemen lain di kemukakan oleh George Terry :Planning

OrganizingActuating ( Penggerakan)Controlling ( Pengawasan dan pengendalian)Perencanaan StrategisPerencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini yang akan dilakukan pada masa dating. Pengambilan keputusan ini harus melihat Sumber daya, kondisi saat ini serta melakukan peramalan atas prakondisi dan kedaan yang mempengaruhi organisasi dimasa dating. Minimal ada 4 aspek penting dalam strategic planning yaitu masa depan dan perkiraannya, aspek lingkungan baikinternalaataueksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.Organisasi seacara kelembagaan harus mempunyai perngkat organisasi yangmenjadisarana dalam pencapaian tujuan organisasi. Perangkat mendasar perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang waib ada adalah parameter-paramer idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif,

Untuk mempercepatpercapaian strategic planning diperlukan:- Spesific ( kekhususan)- Measurable ( Terukur)- Achieveable ( Dapat dicapai)- Rationable ( Rasional, dapat dipahami)- Timebound ( Ada limit/batas waktu)PerencanaanSrategic planning dapat kita rumuskan dengan 3 pertanyaan mendasar:1. Dimana kita saat ini berada, dan akan kemana arahan kita?2. Kemana tujuan kita, ingin pergi kemana kita.?3. Bagaimana atau dengan apa kita pergi atau mencapai tujuan tersebut?Kemudian sebagai evaluasi kita menyapaikan pertanyaan tentang kepuasan kitadalammencapai tujuan tersebut.Tahap-tahap perencanaan adalah sebagai berikut:1. Analisa SWOTTahap selanjutnya adalah Analisa SWOT. Perumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Seorang manajer organisasi harus paham betul kondisi organisasinya, informasi detail sekaligus mampu melakukan forecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari fore casting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan SWOT. Proses pertama yang harus dilakukanadalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan "strengths" dan weaknesses serta sumberdaya organisasi. Kemdian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, social, ekonomi dan budaya akan meminculkan opportunities dan threats2. Menentukan targetKomponen ini adalah bagian terpenting dari penyusunan strategi. Manajemen harus mengarahkan seluruh proses pada sasaran yang telah ditentuan. Target inidihasilkan dari proses telaah realistis terhadap analisa SWOT yang telah ditentukan sebelumnya. Satu hal yang tidak boleh dilupakan, target harus diyakini oleh seluruh manajemen, bahwa organisasi mampu mencapainya.

StrategiProses ini adalah upaya penyusunan siasat untuk menjawab permasalahan dan metode pencapaian targetDalam strategi masa depan dapat meliputi semua aspek dalam organisasi , seperisumberdaya, Perubahan anggaran dll. Strategiini kemudian dirumuskan menjadi salaj satu perangkat proses yang nantinya akan dijadikan acauan dalam menjalankan aktivitas organisasi.Pelaksanaan dan MonitoringDidasarkan pada perencanaan strategi yang telah ditentukan sebelumnya, aplikasi dari selurh rstrategi tersebut harus dilakukan sesuai tugas dan fungsi yang ada. Perlu ada mekanisme monitoring untuk memantau proses pelaksanaan strategi seperti rapat-rapat rutin dan mekanisme pelaporan.Manajemen harus dapat memastikan bahwa proses sudah berjalan sebagaimana mestinya. Pastikan bahwa setiap tahapan pelaksanaan mempunyai target hasil.Idealnya setiap recana strategis dilaksanakan untuk jangka waktu 5 tahun, tidakterpengaruh dengan pergantian personel atau manajemen. Perencanaan strategi harus mempunyai kekuatan mengikat kepada setiap manajemen yang berkuasa.Tidak dapat dipungkiri bahwa dinamika stuktur social bahkan organisasi seringkali membuat perencanaan membutuhkan perbaikan dan pembenaan, oleh karena itu perlu mekanisme koreksi dari manjemen

Pengambilan KeputusanManfaat Pengambilan Keputusan.Setiap permasalahan memerlukan solusi, dan solusi adalah buah dari proses pengambilan keputusan. Hidup itu sendiri adalah masalah ( prespektif relative)artinya kita selalu merlukan proses pengambilan keputusan. Sama halnya dengan kehidupan organisasi yang sangat kompleks, peranan pengambilan kepusan mempnyai arti yang tidak hanya penting namun juga mendasar.

Proses pengambilan keputusan1. Identifikasi masalahSetiap leader damn manajer harus mampu menyimpulkan sebuah inti permaslahan, temukan hakekat permasalahan, lihat latarbelakang kenapa permasalahan itu muncul. Setiap permaslahan harus dinyatakan dengan tegas mulai dari latar belakang dan hubungan sebab-akibat yangberpengaruh terhadapnya. Kumpulkan datadan informasi tetang problem tersebut.2. Pilihan AlternatifDaridata yang telah dikumpulkan, tentukan alternative-alterntif pemecahan. Semuakemungkinan yang mungkin dilakukan disusu menurut criteria yang disepakati. Ada beberapa teknik pendekatan yang bisa dilakukan. Kita dapat melakukan pendekatan ide alternative beba disampaikan kemudian kita melakukan penyempitan3. Analisa Alternatif

Semua alternative di pertimbngkan dengan perimbangan resiko, kemungkinan tercapai, kesiapan organisasi, factor ekstenal serta factor-faktor lain

Mengenal Anggota koperasiDefinisi Anggota KoperasiSiapa anggota koperasi? Ada beberapa literature yang dapat kita gunakan . Kitabahas 1 argumen paling esensial dari koperasi Indonesia yaituUU No. 25 TH. 1992Undang-undang ini adalah dasar hukum koperasi yang mempunyai kedudukan yuridissangat kuat. UU ini digunakan sebagai patokan oleh seluruh gerakan koperasi Indonesia.Pada Bab V pasal 17 disebutkan bahwaButir 1. Anggota Koperasi adalah pemilik dan pelangganPada Pasal 19 disebutkanButir 1. Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi.Butir 4. Setiap anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama terhadap koperasi sebagimana diatur dalam anggaran dasar.Bagaimana kewajiban anggota?Kita menekankan keawajiban anggota kepada poin-poin penting yang nantinya akandi kentekstualkan dengan fenomena actual dan klasik di Koperasi terutama KopmaUGM.Pasal 20 menyebutkan bahwa kewajiban anggota adalah:Sub Butir a. Mematuhi AD/ART serta keputusan yang disepakati di RATSub Butir b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.Sub Butir c. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas azas kekeluargaan.Mari kita kupas makna dari pasal 17Sebagai pemilik, anggota ikut menyerahkan modal, menentukan kebijakan dan rencana kerja melalui RAT, mengawasi pelaksanaanya dan menanggung resiko.Sebagai pelanggan, anggota mengikatkan diri untuk selalu menggunakan jasa dan terlibat dalam kegiatan ekonomi yang disediakan kopersi.Konsep dasar koperasi adalah untuk menjadi anggota harus mempunyai motivasi ekonomi yang sama, artinya jika motif untuk masuk koperasi tidak sama dengan yang dijalankan koperasi maka seharusnya tidak bisa diterima menjadi anggota.Kesimpulanya sebagai berikutjika anggota tidak meyetor simpanan wajib atau pokok dalam periode tertentuJika anggota tidak melakukan transaksi belanja di koperasi untuk memenuhi kebutuhanyaJika calon anggota mempunyai motif untuk masuk koperasi tidak sama dengan yangdijalankan koperasi maka seharusnya tidak bisa diterima menjadi anggotaJika anggota tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana disebutkanpada Pasal 17 UU No. 25 TH. 1992maka dia sudah kehilangan haknya untuk sebagi anggota karena telah melanggar AD/ARTManajemen Organisasi Koperasi

Mengenal Perangkat Organisasi KoperasiPerangkat mengandung pengertian sejumlah alat atau perlengkapan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Dalam konsep koperasi pernagkat tersebut minimal terdisri atas 3 hal yaitu;- rapat Anggota- Pengurus- Pengawas3 aspek tersebut adalah satu kesatuan dan tidak dapat dan harus berjalan simultan.Bila digambarkan hubungan kerja antar perangkat adalah sebagai berikut:Keterangan____ Garis komando__ __ Garis Pengawasan1. Rapat AnggotaRA merupakan forum tertinggi koperasi yang dihadiri oleh anggota sebagai pemilik. Wewenag RA diantaranya adalah menetapkana. AD/ARTb. Kebijakan Umum Organisasi, Manajemen, dan usaha koperasic. Memilih, mengangkat, memberhantikan pengurus dan pengawas.d. RGBPK dan RAPBKe. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus pengawas.f. Amalgamasi dan pembubaran koperasiRapat Anggota dapat berbentuk RAT, RAK dan RALBRA dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah anggta dan disepakati oleh lebih dari setenganh anggota yang hadir.2. PengurusPengurus koperasi merupakan pemegang kuasa RA untuk mengelola koperasi.Persyaratan calon pengurus dicantumkan dalam AD/ART.Syarat-syarat Umum untuk pengurus adalaha. Mempunyai sikap mental yang baik yang dapat dilihat dari prilaku sehari-hari.b. Mempunyai pengetahuan tentang koperasic. Mempunyai waktu untuk mengelola koperasiPengurus merupakan pimpinan kolektif yang etrdiri atas beberapa anggota pengurus. Tugas dan kewajiban pengurus adalah:- Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai keputusan RAT.- Untuk melaksanakan tugas pengurus berkewajiban:1). Mengajukan proker2). Mengajukan laporan keuangandan pertanggungjawaban tugas.3). Menyelenggarakan pembukuan keuanagn dan Inventaris.4). Menyelenggarkan administrasi5). Menyelenggarkan RAT.Pada prinsipnya RAT diselenggarakan dan dipimpin oleh pengurus tetapi pengurusdapat diserahakan kepada anggota pada saat pertanggungjawaban pengurus.Pengurus berwenang:d. Mewakili koperasi didalam dan diluar koperasi.e. Melakukan tindakan hukum atau upaya lain untuk kepentingan anggota dan

kemanfaatan koperasi.f. Memutuskan penerimaan anggota dan pemberhentian anggota sesuai ketentuan AD/ART.Tanggung Jawab PengurusAdalah atas segala upaya yang berhubungan dengan tugas kewajiban, dan wewenangnya.Pertanggungjawaban pengurus di Rat munkin tidak diterima karena kelalaian ataukesengajaan yang menyebabkan kerugaian. Apabila itu terjadi pengurus secara kolektif atau perseorangan bertanggungjawab kerugian tersebut kecualai pengurus dapat membuktikan bahwadia tidak lalai dan telah berupaya untuk mencegah perbuatan yang merugikan tersebut.3. PengawasPengaeas seperti hanlnay pengurus dipilh oleh RA untuk mengawasi pelaksanaan keputusan RATPada prisipnya tugas pengawas tidak untuk mencari-cari kesalahan tetapiuntuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan oleh koperasi sesuai dengan RA.. apabila pengawas menemukan penyimpangan maka itu harus dikonsultasikan kepada pengurusuntuk diambil tindakan, selanjunya hasil pengawasan dilaporkan kepada RA.a. Pengawas Tetap.Adalah pengawas yang dipilih pada rapat anggota.Tugas, kewajiban dan wewenang pengawas secara umum adalah sebagai berikut.- untuk melaksanakan tugasnya pengawas berwenang Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan organisasi.- Dalam rangka pelaksanaan tugas pengawas wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasanya dan merahasiakan hasil laporanya kepada pihak ketiga.- meneliti catatan dan fisik yang ada dikoperasi dan mendapatkan keterangan yang diperlukanPenutupTidak semua organisasi harus meniru manajemen organisasi lain, meskipun bergerak pada level dan wilayah yang sama. Setiap organisasi harus mampu menemukan karakteristiknya sendiri. Kemampuan mengelola perbedaan yang boleh jadi adalah kelebihan itulah yang menyebabkan organiasi dapat terus tumbuh danbersaing dengan kelembagaan sejenis atau organisasi lain. OrganisasiDefinisi organisasi adalah sekumpulan orang yang berkumpul dalam suatu wadah yang terdiri dari pipinan dan anggota-anggotanya yang saling mengikatkan diri dalam sistem. Memiliki Visi, misi dan tujuan bersama.Organisasi dibangun oleh struktur kompleks yang melibatkan banyak parameter dan aspek. Komponen utama organisasi adalah people. Faktor ini kemudian biasa disebut sebagai SDM. Kemudian kelengkapan organiasi meliputi perangkat organisasi dan pendukungnya. Faktor nonformal diluar sistem kelembagaan namun melekat dalam aktivitas organisasi seperti budaya, ikatan emosi, ratio persahabatan,kebersamaan dan solidaritas adalah aspek-aspek yang sangat berpenaruh dalam proses manajemenOrganisasi dilihat dari aspek kematangan seluruh.komponen organisasi mengalamipertumbuhan sebagai berikut:Embrionic ( Masa adaptasi)

Growth ( Ditandai dengan aktivitas yang beragam)Maturation ( Masa puncak)Quantum ( Kondisi dimana ada keinginan untuk mencari tantanganbaru)Decline ( penurunan / kemunduran)Desain OrganisasiDesain organisasi yang disebut juga perencanaan struktur organisasi adalah suatu pencapaian usaha terpadu melalui penyusunan dan penatan tugas dan tanggung jawab; serta aliran atau arus pekerjaan, dari semua komponen dan aktivitas dalam organisasi. Dari semiua komponen dan aktivitas dalam organisasi. Proses ini dijalankan oleh leader dan manajer untuk menyusun dan mengembangkan interaksi efektif antar komponen dalam organisasi untuk mencapaitujuan.Proses perencanaan ini adalah struktur organisasi yang meliputi 2 dimensi untama yaitu:1. Pengelompokan tugas dan tanggung jawab, ini berkenaan denganspesialisasi tugas, pekerjaan, pembagian dalam devisi atau departemen,termasuk didalamnya garis/instruksi dan satf/ pembantu.Dimensi pengelompokan tugas, tugas-tugas yang ada dikelompokanmenjadi pekerjaan. Terdapat 3 dimensi pengelompokan

a. Spesialisasi tugas pekerjan.Spesialisasi ini akan memberikan identitas pekerjaan dan membuatbatasan- batasan tanggung jawab.b. Pembagian departemen.Selanjutnya setelah spesialisasi dilakukan maka dilakukan usaha untukmengelompokan tugas spesialis tersebut kedalam departemen ataudivisi. Pembagian ini tergantung dari kebijakan organisasi sesuaianalisa kebutuhan.c. Hubungan garis/ komando dan staf/pembantuPenentuan mekanisme kekuasan; meliputi hak wewenang, garis komando,rentang kendali dll.Penentuan mekanisme pengaruh dalam organisasi sangat penting dalam menjaga kontradiksi kekuasaan. Mekanisme ini terkait dengan bagaimana mengarahkan organisasi dengan perangkat-perangkat sistem, proses prosedur dll. Untuk melakukan upaya pengarahan itu diperlukan penggunaan kekuasaanDesain organisasi yang baik akan lebih memberikn peluang pencapaian tujuan organisasi.Singkat, Mengenai ManajemenManajemen adalah faktor terpenting dalam sebuah organisasi. Jika dianalogikan manajemen merupakan nyawa dari sebuah stuktur kelembagaan. Peranan inilah yangmenjadikan manajemen tidak saja penting tetapi juga sangat vital. Peformance organisasi ditentukan oleh rancang bangun manajemen. Goal dari menajemen adalah kesempurnaan pencapaian visi organisasi.Seringkali manajemen berkaitan dengan cara mengatur,how to manage untuk mencapai tujuan organisasi. Esensi mengatur disini tidak hanya menata saja, tetapi ada aspek-aspek pendukungnya.Joseph L, menyatakan bawa manajemen adalah : " Gets things done trough other

people"Penjelasan dari defenisi diatas adalah :Manejemen adalah suatu proses dimana suatu kelompok secara kerjasama mengarahkan tindakan atau kerjanya untuk mencapai tujuan bersama. Proses tersebut mencakup teknik-teknik yang digunakan untuk para manajer untuk mengkordinaikan kegiatan atau aktivitas orang-orang lain menuju tercapainya tujuan bersama.Defnisi yang saat ini dipakai oleh banyak kalangan adalah buah pemikiran dari dua pakar Ilmu Manajeman Taylor dan Henry Fayol. Pemikir – pemikir jenius yangoleh kaum sosialis dan kapitalis pada awal abad 18 disebut sebagai bapak sebagai pendiri ilmu manajemen menyatakan sesuatu harus disederhanakan seminimal mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan seharusnya dibagi dan diberikan suatu standar ukuran tertentu. Konsep manajemen fayol sangat berpengaruh dalamupaya menhilmiahkan ilmu manajeman.Konsep Manajemen Fayol di kemukakan sebagai berikut :Plan ( Merencanakan) ; Merencanakan erat kaitanya dengan bagaimana melihat sumberdaya, melakukan analisis terhadap kondisi factual sekaligus meramalkan kondisi – kondisi atau perubahan pada masa datang ‘ future trend". Dari berbagai input tersebut dibuat strategi-strategi untuk mancapai tujuan organisasi.Organize ( Mengorganisir): Aktivitas yang ditujukan untuk melaksanakan plan. Komponen organiz meliputi siapa yang malakukan apa, kapan dilakukan dan bagaimana pekerjaan dilakukan.Coordinate ( Kordinasi) Upaya untuk menjaga kestabilan kinerja yang kandusif, efektif dan efesien.Control ( Mangawasi), proses yang maliputi penilaian dan pengukuran hasil pekerjaan.Konep Manajemen lain di kemukakan oleh George Terry :PlanningOrganizingActuating ( Penggerakan)Controlling ( Pengawasan dan pengendalian)Perencanaan StrategisPerencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini yang akan dilakukan pada masa dating. Pengambilan keputusan ini harus melihat Sumber daya, kondisi saat ini serta melakukan peramalan atas prakondisi dan kedaan yang mempengaruhi organisasi dimasa dating. Minimal ada 4 aspek penting dalam strategic planning yaitu masa depan dan perkiraannya, aspek lingkungan baikinternalaataueksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.Organisasi seacara kelembagaan harus mempunyai perngkat organisasi yangmenjadisarana dalam pencapaian tujuan organisasi. Perangkat mendasar perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang waib ada adalah parameter-paramer idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif,

Untuk mempercepatpercapaian strategic planning diperlukan:

- Spesific ( kekhususan)- Measurable ( Terukur)- Achieveable ( Dapat dicapai)- Rationable ( Rasional, dapat dipahami)- Timebound ( Ada limit/batas waktu)PerencanaanSrategic planning dapat kita rumuskan dengan 3 pertanyaan mendasar:1. Dimana kita saat ini berada, dan akan kemana arahan kita?2. Kemana tujuan kita, ingin pergi kemana kita.?3. Bagaimana atau dengan apa kita pergi atau mencapai tujuan tersebut?Kemudian sebagai evaluasi kita menyapaikan pertanyaan tentang kepuasan kitadalammencapai tujuan tersebut.Tahap-tahap perencanaan adalah sebagai berikut:1. Analisa SWOTTahap selanjutnya adalah Analisa SWOT. Perumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Seorang manajer organisasi harus paham betul kondisi organisasinya, informasi detail sekaligus mampu melakukan forecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari fore casting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan SWOT. Proses pertama yang harus dilakukanadalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan "strengths" dan weaknesses serta sumberdaya organisasi. Kemdian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, social, ekonomi dan budaya akan meminculkan opportunities dan threats2. Menentukan targetKomponen ini adalah bagian terpenting dari penyusunan strategi. Manajemen harus mengarahkan seluruh proses pada sasaran yang telah ditentuan. Target inidihasilkan dari proses telaah realistis terhadap analisa SWOT yang telah ditentukan sebelumnya. Satu hal yang tidak boleh dilupakan, target harus diyakini oleh seluruh manajemen, bahwa organisasi mampu mencapainya.

StrategiProses ini adalah upaya penyusunan siasat untuk menjawab permasalahan dan metode pencapaian targetDalam strategi masa depan dapat meliputi semua aspek dalam organisasi , seperisumberdaya, Perubahan anggaran dll. Strategiini kemudian dirumuskan menjadi salaj satu perangkat proses yang nantinya akan dijadikan acauan dalam menjalankan aktivitas organisasi.Pelaksanaan dan MonitoringDidasarkan pada perencanaan strategi yang telah ditentukan sebelumnya, aplikasi dari selurh rstrategi tersebut harus dilakukan sesuai tugas dan fungsi yang ada. Perlu ada mekanisme monitoring untuk memantau proses pelaksanaan strategi seperti rapat-rapat rutin dan mekanisme pelaporan.Manajemen harus dapat memastikan bahwa proses sudah berjalan sebagaimana mestinya. Pastikan bahwa setiap tahapan pelaksanaan mempunyai target hasil.Idealnya setiap recana strategis dilaksanakan untuk jangka waktu 5 tahun, tidakterpengaruh dengan pergantian personel atau manajemen. Perencanaan strategi harus mempunyai kekuatan mengikat kepada setiap manajemen yang

berkuasa.Tidak dapat dipungkiri bahwa dinamika stuktur social bahkan organisasi seringkali membuat perencanaan membutuhkan perbaikan dan pembenaan, oleh karena itu perlu mekanisme koreksi dari manjemen

Pengambilan KeputusanManfaat Pengambilan Keputusan.Setiap permasalahan memerlukan solusi, dan solusi adalah buah dari proses pengambilan keputusan. Hidup itu sendiri adalah masalah ( prespektif relative)artinya kita selalu merlukan proses pengambilan keputusan. Sama halnya dengan kehidupan organisasi yang sangat kompleks, peranan pengambilan kepusan mempnyai arti yang tidak hanya penting namun juga mendasar.

Proses pengambilan keputusan1. Identifikasi masalahSetiap leader damn manajer harus mampu menyimpulkan sebuah inti permaslahan, temukan hakekat permasalahan, lihat latarbelakang kenapa permasalahan itu muncul. Setiap permaslahan harus dinyatakan dengan tegas mulai dari latar belakang dan hubungan sebab-akibat yangberpengaruh terhadapnya. Kumpulkan datadan informasi tetang problem tersebut.2. Pilihan AlternatifDaridata yang telah dikumpulkan, tentukan alternative-alterntif pemecahan. Semuakemungkinan yang mungkin dilakukan disusu menurut criteria yang disepakati. Ada beberapa teknik pendekatan yang bisa dilakukan. Kita dapat melakukan pendekatan ide alternative beba disampaikan kemudian kita melakukan penyempitan3. Analisa AlternatifSemua alternative di pertimbngkan dengan perimbangan resiko, kemungkinan tercapai, kesiapan organisasi, factor ekstenal serta factor-faktor lain

Mengenal Anggota koperasiDefinisi Anggota KoperasiSiapa anggota koperasi? Ada beberapa literature yang dapat kita gunakan . Kitabahas 1 argumen paling esensial dari koperasi Indonesia yaituUU No. 25 TH. 1992Undang-undang ini adalah dasar hukum koperasi yang mempunyai kedudukan yuridissangat kuat. UU ini digunakan sebagai patokan oleh seluruh gerakan koperasi Indonesia.Pada Bab V pasal 17 disebutkan bahwaButir 1. Anggota Koperasi adalah pemilik dan pelangganPada Pasal 19 disebutkanButir 1. Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi.Butir 4. Setiap anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama terhadap koperasi sebagimana diatur dalam anggaran dasar.

Bagaimana kewajiban anggota?Kita menekankan keawajiban anggota kepada poin-poin penting yang nantinya akandi kentekstualkan dengan fenomena actual dan klasik di Koperasi terutama KopmaUGM.Pasal 20 menyebutkan bahwa kewajiban anggota adalah:Sub Butir a. Mematuhi AD/ART serta keputusan yang disepakati di RATSub Butir b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.Sub Butir c. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas azas kekeluargaan.Mari kita kupas makna dari pasal 17Sebagai pemilik, anggota ikut menyerahkan modal, menentukan kebijakan dan rencana kerja melalui RAT, mengawasi pelaksanaanya dan menanggung resiko.Sebagai pelanggan, anggota mengikatkan diri untuk selalu menggunakan jasa dan terlibat dalam kegiatan ekonomi yang disediakan kopersi.Konsep dasar koperasi adalah untuk menjadi anggota harus mempunyai motivasi ekonomi yang sama, artinya jika motif untuk masuk koperasi tidak sama dengan yang dijalankan koperasi maka seharusnya tidak bisa diterima menjadi anggota.Kesimpulanya sebagai berikutjika anggota tidak meyetor simpanan wajib atau pokok dalam periode tertentuJika anggota tidak melakukan transaksi belanja di koperasi untuk memenuhi kebutuhanyaJika calon anggota mempunyai motif untuk masuk koperasi tidak sama dengan yangdijalankan koperasi maka seharusnya tidak bisa diterima menjadi anggotaJika anggota tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana disebutkanpada Pasal 17 UU No. 25 TH. 1992maka dia sudah kehilangan haknya untuk sebagi anggota karena telah melanggar AD/ARTManajemen Organisasi KoperasiMengenal Perangkat Organisasi KoperasiPerangkat mengandung pengertian sejumlah alat atau perlengkapan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Dalam konsep koperasi pernagkat tersebut minimal terdisri atas 3 hal yaitu;- rapat Anggota- Pengurus- Pengawas3 aspek tersebut adalah satu kesatuan dan tidak dapat dan harus berjalan simultan.Bila digambarkan hubungan kerja antar perangkat adalah sebagai berikut:Keterangan____ Garis komando__ __ Garis Pengawasan1. Rapat AnggotaRA merupakan forum tertinggi koperasi yang dihadiri oleh anggota sebagai pemilik. Wewenag RA diantaranya adalah menetapkana. AD/ARTb. Kebijakan Umum Organisasi, Manajemen, dan usaha koperasi

c. Memilih, mengangkat, memberhantikan pengurus dan pengawas.d. RGBPK dan RAPBKe. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus pengawas.f. Amalgamasi dan pembubaran koperasiRapat Anggota dapat berbentuk RAT, RAK dan RALBRA dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah anggta dan disepakati oleh lebih dari setenganh anggota yang hadir.2. PengurusPengurus koperasi merupakan pemegang kuasa RA untuk mengelola koperasi.Persyaratan calon pengurus dicantumkan dalam AD/ART.Syarat-syarat Umum untuk pengurus adalaha. Mempunyai sikap mental yang baik yang dapat dilihat dari prilaku sehari-hari.b. Mempunyai pengetahuan tentang koperasic. Mempunyai waktu untuk mengelola koperasiPengurus merupakan pimpinan kolektif yang etrdiri atas beberapa anggota pengurus. Tugas dan kewajiban pengurus adalah:- Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai keputusan RAT.- Untuk melaksanakan tugas pengurus berkewajiban:1). Mengajukan proker2). Mengajukan laporan keuangandan pertanggungjawaban tugas.3). Menyelenggarakan pembukuan keuanagn dan Inventaris.4). Menyelenggarkan administrasi5). Menyelenggarkan RAT.Pada prinsipnya RAT diselenggarakan dan dipimpin oleh pengurus tetapi pengurusdapat diserahakan kepada anggota pada saat pertanggungjawaban pengurus.Pengurus berwenang:d. Mewakili koperasi didalam dan diluar koperasi.e. Melakukan tindakan hukum atau upaya lain untuk kepentingan anggota dan kemanfaatan koperasi.f. Memutuskan penerimaan anggota dan pemberhentian anggota sesuai ketentuan AD/ART.Tanggung Jawab PengurusAdalah atas segala upaya yang berhubungan dengan tugas kewajiban, dan wewenangnya.Pertanggungjawaban pengurus di Rat munkin tidak diterima karena kelalaian ataukesengajaan yang menyebabkan kerugaian. Apabila itu terjadi pengurus secara kolektif atau perseorangan bertanggungjawab kerugian tersebut kecualai pengurus dapat membuktikan bahwadia tidak lalai dan telah berupaya untuk mencegah perbuatan yang merugikan tersebut.3. PengawasPengaeas seperti hanlnay pengurus dipilh oleh RA untuk mengawasi pelaksanaan keputusan RATPada prisipnya tugas pengawas tidak untuk mencari-cari kesalahan tetapiuntuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan oleh koperasi sesuai dengan RA.. apabila pengawas menemukan penyimpangan maka itu harus dikonsultasikan kepada pengurusuntuk diambil tindakan, selanjunya hasil pengawasan dilaporkan kepada RA.

a. Pengawas Tetap.Adalah pengawas yang dipilih pada rapat anggota.Tugas, kewajiban dan wewenang pengawas secara umum adalah sebagai berikut.- untuk melaksanakan tugasnya pengawas berwenang Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan organisasi.- Dalam rangka pelaksanaan tugas pengawas wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasanya dan merahasiakan hasil laporanya kepada pihak ketiga.- meneliti catatan dan fisik yang ada dikoperasi dan mendapatkan keterangan yang diperlukanPenutupTidak semua organisasi harus meniru manajemen organisasi lain, meskipun bergerak pada level dan wilayah yang sama. Setiap organisasi harus mampu menemukan karakteristiknya sendiri. Kemampuan mengelola perbedaan yang boleh jadi adalah kelebihan itulah yang menyebabkan organiasi dapat terus tumbuh danbersaing dengan kelembagaan sejenis atau organisasi lain.Manajemen Koperasi Tugas manajemen koperasi adalah menghimpun, mengkoordinasi dan mengembangkan potensi yang ada pada anggota sehingga potensi tersebut menjadi kekuatan untukmeningkatkan taraf hidup anggota sendiri melalui proses “nilai tambah”. Hal itu dapat dilakukan bila sumberdaya yang ada dapat dikelola secara efisien danpenuh kreasi (inovatif) serta diimbangi oleh kemampuan kepemimpinan yang tangguh. Manajemen koperasi memiliki tugas membangkitkan potensi dan motif yang tersedia yaitu dengan cara memahami kondisi objektif dari anggota sebagaimana layaknya manusia lainnya. Pihak manajemen dituntut untuk selalu berpikir selangkah lebih maju dalam memberi manfaat dibanding pesaing hanya  dengan ituanggota atau calon anggota tergerak untuk memilih koperasi sebagai alternatif yang lebih rasional dalam melakukan transaksi ekonominya. Rumusan  manfaat bagi setiap orang akan berbeda hal itu  tergantung kepada pandangan hidup terhadap nilai manfaat  itu  sen-diri. Motif berkoperasi bagi sementara orang adalah  untuk memperoleh nilai tambah ekonomis seperti, me-ningkatnya penghasilan atau menambah kekayaan (aset) usaha. Tetapi bagi sebagian orang menjadi anggota koperasi bukan karena adanya dorongan materi atau alasan finansial akan tetapi semata-mata  untuk kepuasan batin saja atau alasan ideal lainnya. Untuk menjaga momentum pertumbuhan usaha maupun perkembangan koperasi pada umumnya pihak manajemen perlu mengupayakan agar  koperasi tetap menjadi alternatif yang menguntungkan, dalam arti lain manajemen koperasi harus mampu mempertahankan manfaat (benefit) koperasi  lebih besar dari manfaat yang disediakan oleh non-koperasi. Atau koperasi harus selalu mengembangkan keunggulan kompetitif dan komparatif  dalam sistem  manajemen yang  dikembangkannya. Perangkat organisasi koperasi sebagaimana diatur dalam pasal 21 Undang-Undang Perkoperasian Nomor 25 tahun 1992 terdiri atas, (a)  rapat anggota, (b) pengurus, dan (c) pengawas. Ketiganya dalam organisasi koperasi memiliki tugas mengembangkan kerjasama sehingga membentuk suatu  kesatuan sistem pengelolaan. Untuk menuju  ke  arah 

itu  diperlukan  komitmen unsur-unsur  tersebut  terhadap sistem kerja yang telah disepakati bersama. Rapat anggota merupakan kolektivitas  suara  anggota yang merupakan pemilik organisasi dan  juga merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. Ide-ide dan kebijakan dasar  dihasilkan dalam forum ini. Anggaran dasar dan anggaran rumah  tangga,  anggaran pendapatan dan belanja, pokok-pokok program  dan ketentuan-ketentuan dasar dibuat  berdasarkan musyawarah anggota, yang selanjutnya dilaksanakan oleh pengurus  atau manajer dan pengawas. Secara sistimatis Roy (1981,426) menunjuk kekuasaan dan  tanggungjawab anggota. Sehubungan  dengan  beratnya  kewajiban  yang   harus diemban anggota, maka sistem penerimaan  keanggotaan  se-layaknya menggunakan standar minimal kualifikasi. Standar minimal  kualifikasi tersebut berhubungan dengan  tingkatminimal  pemahaman calon anggota terhadap hak, tanggung jawab dan  kewaji-ban selaku anggota. Dengan demikian memungkin-kan anggota memiliki pengetahuan yang relatif sama menge-nai organisasi dan tujuan yang hendak dicapai. Penetapan standar minimal kualifikasi  tidak bertentangan dengan  prinsip "keanggotaan terbuka" karena pada dasarnya memung-kinkan setiap orang untuk menjadi anggota,  akan tetapi  sebelum pendaftaran dilakukan setiap anggota perlu memiliki wawasan minimal sebagai anggota. Untuk keperluan itulah diperlukan pendidikan dasar bagi calon anggota. Standar minimal kualifikasi tersebut menyangkut  pemahaman dan ketertautan diri terhadap isi anggaran dasar dan ang-garan  rumah tangga serta ketentuan lain dalam organisasi. Pengurus adalah orang-orang yang dipercaya oleh rapat anggota untuk menjalankan tugas dan wewenang dalam menjalankan roda organisa-si dan usaha. Sehubungan dengan hal  itu, maka pengurus wajib melaksanakan harapan dan amanah anggota yang disampaikan dalam forum  rapat anggota. Pengurus perlu menjabarkan  kehendak anggota dalam program kerja yang lebih teknis. Pasal 30 dalam perundang-undangan yang sama telah menetapkan tugas pengurus adalah (a) mengelola koperasi dan usahanya, (b) mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana Anggaran pendapatan dan belanja koperasi, (c) menyelengga-rakan rapat anggota, (d) mengajukan laporan keuangan dan pertang-gungjawaban pelaksanaan tugas, (e) memelihara daftar buku anggota pengurus. Selain tugas seperti di atas pengurus pun memiliki kewenangan, untuk, (a) mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan, (b) memutuskan  penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuandalam anggaran dasar, (c) melakukan  tindakan  dan upaya  bagi  kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggungjawabnya dan keputusan rapat anggota. Untuk terlaksananya tugas tersebut, pengurus dibantu oleh pengelola dan  karyawan lainnya. Mengenai kehadiran pengelola telah diatur dalam pasal 32, yang berisi ketentuan sebagai berikut, (a) pengurus  koperasi  dapat mengangkat pengelola dan diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha, (b) dalam  hal  pengurus koperasi bermaksud untuk mengangkat pengelola, maka rencana pengangkatan tersebut diajukan kepada rapat anggota untuk mendapat persetujuan, (c) pengelola bertanggungjawab kepada pengurus, (d) pengelola usaha oleh  pengelola  tidak  mengurangi  tanggungjawab pengurus sebagaimana ditentukan dalam pasal 31.

Pengangkatan pengelola dan  karyawan didasarkan pada tingkat kebutuhan dan tuntutan yang  diha-dapi oleh masing-masing koperasi. Pada umumnya pengangkatan sering disebabkan  karena alasan-alasan, (a) organisasi semakin besar dan kompleks, (b) biasanya pemilihan pengurus karena alasan “personality”, bukan berdasarkan keahlian, (c) masa kerja pengurus terbatas, (d) mengurus koperasi ditempatkan sebagai kerja sambilan, (d) sulit  memisahkan antara kepentingan, sebagai anggota yang menjalankan  usaha pribadidengan kepentingan sebagai pengurus yang harus mengelola perusahaan koperasi, atau (e) kurang memiliki waktu dan keahlian. Pengelola perlu memiliki berbagai kompetensi dan sikap tertentu untuk menjalankan fungsinya. Diantaranya adalah sikap terbuka terhadap hal-hal atau penemuan-penemuan baru (inovasi) yang mendukung jalannya tugas keorganisasian dan usaha. Malahan lebih dari pada itu harus terangsang untuk mencari terobosan-terobosan baru yang belum ditemukan oleh pesaing. Sikap yang terlalutoleran terhadap cara-cara lama sampai batas tertentu akan sangat membahayakanterhadap eksistensi dan daya hidup koperasi. Hal yang harus disadari oleh pengelola hasrat anggota maupun konsumen bukan anggota selalu dalam keadaan dinamis, walau arah dinamika itu tidak selalu berjalan ke muka, tetapi mungkinakan kembali ke semula. Dengan demikian esensi inovasi dapat diklasifikasi dengan: (a) menerima dan menerapkan cara atau teknologi yang sama sekali baru,(b) memodifikasi cara atau teknologi lama sehingga terkesan baru, (c) menerapkan cara baru dari tekbologi lama. Sikap lain yang harus dimiliki pengelola hubungannya dengan usaha adalah kemampuan dalam menghimpun modal. Menarik modal, baik dari dalam maupun luar, bukanlah pekerjaan ringan mengingat hal itu sangat berhubungan dengan kepercayaan pihak anggota maupun pihak non-anggota terhadap koperasi. Memposisikan usaha yang dijalankan sebagai sarana investasi rasional merupakantanggungjawab pengelola. Kepemimpinan  merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pengelola. Data empiris menyatakan sikap ini masih tergolong rendah di kalangan pengelolaterutama KUD. Tanpa sikap ini, pengelola tidak lebih dari karyawan biasa yang menggantungkan hidup dari koperasi. Terakhir adalah kemampuan manajerial yang berhubungan dengan kebersediaan dan ketersedian pengelola untuk melaksanakan fungsi manajemen secara proporsional dan profesional sehingga apa yang dikerjakan merupakan hasil kerja yang terurut dan terukur. Pengawas  atau badan  pemeriksa  adalah  orang-orang   yang diangkat oleh forum rapat anggota untuk mengerjakan  tugas pengawasan kepada pengurus. Tiga hal penting yang diawasi dari pengurus oleh pengawas, yakni: (a) keorganisasian; (b) keusahaan; (c) keuangan. Tugas  pengawas  dalam  manajemen  koperasi  memiliki posisi strategis, mengingat secara tidak langsung, posisi-nya dapat menjadi pengaman dari ketidakjujuran, ketidaktepatan pengelolaan atau ketidakprofesionalan pengurus.Oleh sebab itu menjadi pengawas harus memiliki  per-syaratan kemampuan (kompentensi), yaitu: a) kompentensi pribadi; b) kompentensi profesional. Kompetensi pribadi menyangkut, kharisma atau kewibawaan, kejujuran dan kepemimpinan. Kompetensi pertama  ini angat ditentukan oleh personaliti yang dimiliki oleh seorang  pengawas. Kompetensi ini dapat terbentuk  secara

alamiah tetapi  juga dapat  non-alamiah, misal, karena status sosial ekonomi yang dimiliki. Kompentensi profesional menyangkut  kemam-puan  teknis, seperti: akuntansi, menejerial,   menilai kelayakan  usaha  dlsb. Kompentensi  terbentuk karena pengalaman  dan pendidikan. Idealnya seorang pengawas memiliki  dua kompentensi itu  sekaligus,  tetapi pengalaman empiris membuktikan  sangat sulit mendapatkan pengawas dari kalangan  anggota dengan kualifikasi demikian.Beberapa kasus ketidakberfungsian pengawas dalam manajemen koperasi, menjadi awal dari kekisruhan dan kemunduran koperasi secara umum. Ketidak berfungsian tersebut sering disebabkan, antara lain disebabkan, (a) kurangnya motivasi danrasa tanggung jawab, (b) tidak memahami lapangan tugas dan wewenang yang dimiliki, (c) pada beberapa kasus kurangnya perhatian rapat anggota terhadap hasil temuan pengawas. Ukuran Keberhasilan Para ahli koperasi masih belum terlihat kesepakatan pendapat  mengenai bagaimana dan apa ukuran efektivitas koperasi   yang setepatnya. Hal itu  sebagaimana diungkapkan Blumle (Dulfer dan Hamm, 1985) yakni, “ Finally let ussee what  co-operative  science  has  to say, for it has been widely debating the  problem  of  success. In current discussion  about  the  promotional taskthis problem is linked up  with  the  co-operative system of objectives  and  member  participation.  But  there will be disappointment in the results of this research for anybody  who  approaches with hopes and analysis of the diverse attempts  to make   the promotional maxims operational, and to measurement co-operative success.” Oleh sebab itu sampai saat ini mengukur efektivitas  koperasi  tidaklah  sesederhana mengukur  efektivitas organisasi atau  badan  usaha  lain  bukan  koperasi. Efektivitas organisasi koperasi tidak  saja semata berkenaan dengan aspek ekonomi  melainkan  juga  akan berkenaan dengan aspek sosialnya. Akan tetapi sebagai konsekuensi logis dari kondisi koperasi  yang selalu  dalam keadaan bersaing dengan organisasi lain untuk mendapatkan sumberdaya maka merumuskan keberhasilan merupakan hal yang penting. Keunggulan merupakan syarat utama untuk terlibat dalam persaingan itu. Keunggulan  yang harus dimiliki senantiasa memuat dimensi koperasi sebagai unit usaha maupun gerakan swadaya. Ketangguhan dalam dimensi gerakan swadaya sangat ditentukan oleh tingkat  keperdu-liaan anggota dalam fungsinya sebagai pemilik untuk turut dalam proses  pengembangan Koperasi. Partisipasi anggota merupakan indikator dalam konteks. Sementara dilihat dari fungsi “badan usaha”ketangguhan koperasi diukur oleh kemampuannya  dalam mengembangkan dan menguasai  pasar. Hal ini sangat ditentukan oleh kemampuan koperasi dalam meraih lebih  besar potensi yang dimiliki pasar ketimbang para pesaing. Koperasi harus mampu memberi alternatif rasional bagi pelanggannya (anggota) melalui berbagai kebijakan insentif usaha maupun perbaikan dalam teknis pelayanan pelanggan. Rumusan sederhana mengenai penjelasan di atas adalah, “Koperasi berhasil bila mampu mengembangkan usaha yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya bagi anggota, dengan mengoptimalkan keterlibatan potensi anggota di dalam proses dan hasil usaha”. Sehubungan dengan itu Ropke (1989) berpendapat perlunya uji partisipasi (Participation-test) dan  uji pasar

(Market-test) untuk mengukur keberhasilan koperasi. Kedua indikator keberhasilan bermuara pada, semakin baiknya tingkat kesejahteraan relatif anggota koperasi. Hal itu juga dikemukakan oleh Hanel (1985,76) yakni, "Advantages of cooperation and, thus,  produce  sufficient  promotional  potential  for  the benefit of the members".

MATERI MANAJEMEN KOPERASI

Februari 15, 2011 oleh pebriwasito

1.1.  Pengertian Organisasi koperasi

Pengertian koperasi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu pengertian umum dan menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Pengertian  secara  umum :  Koperasi  adalah  suatu  perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan para anggotanya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian di

berikan pengertian sebagai berikut : Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan

orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Inti dari pengertian koperasi tersebut diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Koperasi Sebagai Badan Usaha

Koperasi sebagai organisasi ekonomi yg berwatak sosial harus mampu menjalan  kegiatannya secara seimbang, jangan sampai

kegiatan ekonominya tidak diisi dan hanya di landasi oleh nilai-nilai kemasyarakatan tertentu.

Sebagai badan usaha, koperasi adalah sebuah perusahaan yang harusmampu berdiri sendiri menjalankan kegiatan usahanya mendapatkan laba. Sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya para anggota-anggotanya.

1. Beranggotakan Orang-orang

Pengaruh dan penggunaan modal jangan mengurangi arti koperasi Indonesia. I

Ini berarti koperasi harus benar-benar mengabdikan kepada perikemanusiaan

dan bukan kepada kebendaan.

1. Asas Kekeluargaan

Koperasi harus menyadari bahwa di dalamnya terdapat kepribadian Indonesia.

Asas kekeluargaan mencerminkan adanya kesadaran dari hati nurani manusia

untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi : oleh semua, untuk semua di

bawah pimpinan pengurus yang dipilih anggota atas dasar keadilan,kebenaran

dan keberanian berkorban bagi kepentingan bersama.

1.2.  Ciri-ciri Pokok Koperasi Indonesia

Dari pengertian yang telah dipaparkan di muka maka beberapa cirripokok berikut haruslah nampak di dalam koperasi, antara lain :

1. Koperasi Indonesia adalah kumpulan orang-orang dan bukan kumpulanmodal.

Ini berarti bahwa koperasi Indonesia harus benar-benar mengabdikan kepada

perikemanusiaan bukan peri kebendaan.

1. Koperasi Indonesia bekerjasama, bergotong royong berdasarkan persamaan

derajat, hak dan kewajiban yang berarti koperasi seharusnya adalah merupakan

wadah demokrasi ekonomi dan social

1. Segala kegiatan koperasi Indonesia harus didasarkan atas kesadaran para anggota

Dalam koperasi tidak boleh ada paksaan, ancaman, intimidasi dan campur tangan

dari pihak lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan internal koperasi.

1. Tujuan koperasi Indonesia harus benar-benar merupakan kepentinganbersama

dari para anggotanya dan tujuan tersebut dicapai berdasarkan karya dan jasa yang

disumbangkan para anggota masing-masing.

1.3.  Pentingnya Manajemen Koperasi

Manajemen merupakan salah satu bagian penting dari organisasi koperasi. Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung padamutu dan kerja  manajemennya. Apabila

orang-orang dalam manajemen ini memiliki kejujuran, kecakapan dangiat dalam bekerja

maka besarlah kemungkinannya koperasi akan maju pesat atau setidak-tidaknya tendensi untuk terjadinya kebangkrutan dapat ditanggulangi dan sebaliknya.

Manajemen memang bukanlah satu-satunya unsur yang menentukan gagal tidaknya

suatu usaha, tetapi  bagaimanapun  orang-orang  yang dalam manajemen ini mempunyai peranan penting. Lebih-lebih   dalam  organisasi  koperasi  yang bukan kumpulan modal

uang melainkan kumpulan orang-orang. Sehingga dari sekian banyak koperasi yang gagal banyak diantaranya yang disebabkan oleh kekacauan dalam bidang manajemen.

Setiap usaha kerjasama harus ada seorang pejabat atau lebih yang memimpin segenap proses penyelenggaraan dalam usaha kerjasama yang desebut dengan  manajer.

Dalam proses penyelenggaraan usaha kerjasama, manajer itu melakukan pekerjaan dari dua segi :

1). Menggerakkan orang-orang, yaitu mendorong, memimpin, menjuruskan, menertibkan

orang-orang agar melakukan perbuatan-perbuatan dalam menuju kea rah tercapainya

tercapainya tujuan yang telah ditentukan dalam usaha kerjasama itu.

2). Mengarahkan fasilitas, yaitu menghimpun, mengatur, memeliharadan mengendalikan

alat, benda, uang dan metode kerja serta peralatan apapun yang diperlukan untuk

menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam usaha kerja sama itu.

Dalam menggerakkan orang-orang dan mengerahkan fasilitas, managermelakukan lima pola perbuatan : perencanaan, pembuatan keputusan,pembimbingan, pengorganisasian, pengendalian.

1. Perencanaan

Menentukan terlebih dahulu hal-hal yang harus dikerjakan dan caramengerjakan

nya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

1. Pembuatan keputusan

Melakukan pemilihan diantara berbagai kemungkinan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan, pertentangan-pertentangan dan keragi-raguan yang timbul dalam proses penyelenggaraan usaha kerja sama itu.

1. Pembimbingan

Memerintah, menugaskan, memberi arah dan menuntut bawahan untuk melaksana

kan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.

1. Pengkoordinasian

Menghubung-hubungkan, menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semua berlangsung secara tertib dan seirama menuju kearah tercapainya tujuan tanpa terjadinya kekacauan, percekcokanatau kekosongan kerja.

1. Pengendalian

Melakukan kegiatan pemeriksaan, mencocokkan & mengusahakan agar pekerjaan

pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan hasil yang dikehendaki.

Manajemen merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi. Sebagaimana di ketahui  hakikat  manajemen  adalah  mencapai  tujuan melalui tangan orang lain. Pencapaian tujuan melalui tangan orang lain itu dilakukan oleh manajemen dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Dengan demikian,

keberhasilan manajemen sebuah organisasi akan sangat tergantung pada pelaksanaan masing-masing fungsi tersebut.

Koperasi sebagai bentuk badan  usaha  yang  bergerak di bidang perekonomian, mempunyai tatanan manajemen  yang  berbeda  dengan badan usaha non koperasi. Perbedaan  tersebut  terletak  padaasas  koperasi  yang  bersifat   demokratis dimana pengelolaan koperasi adalah dari. Oleh dan untuk anggota. Karena itu dalam tatanan

manajemen koperasi Indonesia mempunyai unsur-unsur : Rapat anggota, pengurus, pengawas dan manajer.

Dalam manajemen koperasi kekuasaan tertinggi adalah di tangan Rapat Anggota, sebab koperasi adalah organisasi diri, oleh dan untuk anggota. Karena rapat anggota yang pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan organisasi dengan sendirinya tidak dapat

mengelola kegiatan-kegiatan koperasi. Baik pengurus maupun pengawas dipilih oleh anggota-anggota dan bertindak untuk dan atas nama anggota.

Seperti badan usaha lainnya, koperasi juga akan menghadapi berbagai persoalan

dalam mencapai tujuan. Sebagian besar tugas manajemen adalah memecahkan persoalan persoalan itu dan membuat keputusan yang akan menuju sasaran yang dikehendaki.


Recommended