Date post: | 24-Feb-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
MANAJEMEN KOPERASI
MANAJEMEN KOPERASIPemahaman yang keliru tentang manajemen koperasi menjadi awalterpuruknya daya saing koperasi. Betapa tidak Jumlah koperasiIndonesia mencapai 150 ribu unit dengan hampir 30 juta anggotateapi volume usaha keseluruhan hanya mencapai Rp 68 T denganTotal SHU Rp. 5 T bandingan dengan PD Indonesia yang mencapaiLebih dari 5000 T maka koperasi hanya menyumbang kurang 2% .
Apa yang salah? jika kita menuding lembaga maka Dekopin sebagaisatu satunya lembaga yang menaungi koperasi Indonesia yang harusbertanggung jawab, tetapi menurut saya tidak sampai disitu,sperti apapaun kita berteriakpada Dekopin tidak banyak yang kitabisa dapatkan harapan terakhir adalah memperbaiki manajemenkoperasi kita.
Definisi manajemen koperasi yang sering dipakai adalah.. mencapaitujuan koperasi dengan bekerjasama sesuai dengan nilai danprinsip koperasi, definisi ini tidak akan anda temukan dalamjurnal manajemen koperasi manapun karena saya memng ini adalahhasil pemikiran saya yang saya rumuskan setelah beberapa tahunmemimpin sebuah organisasi koperasi beromzet 11 M / Tahun
Tidak hanya sekedar aspek organisasi manajemen pemasaran koperasiserta manajemen keuangan koperasi juga menjadi penting untukdipahami. Pemasaran dan dan finance seringkali menjadi momokmenakutkan pasca hancurnya sistem monopoli ala KUD .
Di banyak skripsi manajemen koperasi yang saya baca koperasiselalu digambarkan seragam dekat dengan laum marginal dan tidakmempunyai kemampuan bersaing. Munculnya berbagai macam bentukkoperasi saat ini juga mengaharuskan kita membuat penyesuaianmanajemen koperasi syariah tentu akan sangat berbeda jikadibandinkan dengan manajemen koperasi sekolah, dan untuk hal inisaja koperasi tidak memiliki kemampuan memadai, bahkan konsepdasar manajemen strategi koperasi masih sangat sulit dicari
standarnya.
Sebuah keinginan besar bagi saya adalah terciptanya sebuah konsepmanajemen koperasi indonesia yang memang mempunyai fungsimanajemen koperasi yang tepat untuk negeri ini . Mungkin kitabelum sampai pada sistem informasi manajemen koperasi yang baiktetapi setidaknya kita harus berupaya sebaik mungkin untukmenjadikan koperasi Indonesia jaya. Sampai ketemu di postingmanajemen koperasi seanjutnya
Koperasi dikatakan sebagai kontra failing power artinya secarasederhanya sebagai kekuatan pengimbang kapitalisme, caranya? Kitatau dalam sistem ekonomi pasar semakin besar jumlah yang kitabelanjakan akan semakin banyak potongan harga yang kita peroleh,pada kondisi seperti ini bagi pemilik kapital atau modal akansangat menguntungkan.
Sedangkan bagi yang tidak mempunyai cukup kapital atau modal akanmemperoleh harga yang tinggi. Dalam upaya menaikan posisi tawarekonomi dan meningkatkan skala ekonomi rakyat inilah koperasidibutuhkan.
Dalam manajemen koperasi memahami bahwa koperasi itu kekuatanutamanya adalah kebutuhan bersama dalam konteks ekonomi, sukareadan terbuka serta partisipasi total dari anggota. Logikanyaketika angota merasakan manfaat ekonomi dri koperasi maka memberbase economic akan berjalan.
Kami akan mencoba menampilkan gambar struktur organisasi , dalamkonteks ini gambar organisasi koperasi . Aspek ini merupakanbagian penting dari kesuksesan pengelolaan koperasi, kenapademikian? pengertian struktur organisasi menyebutkan bahwaStruktur organisasi adalah konfigurasi peran formal yangdidalamnya dimaksudkan sebagai prosedur, governansi dan mekanismekontrol, kewenangan serta proses pengambilan kebijakan .
Struktur organisasi koperasi dibentuk sedemikan rupa sesuaidengan idiologi dan strategi pengembangan untuk memperolehStrategic competitiveness sehingga setiap koperasi boleh jadi
mempunyai bentuk yang berbeda secara fungsional karenamenyesuaikan dengan strategi yang sedang dikembangkan tetepisecara basic idologi terutama terkait dengan perangkat organisasikoperasi akan menunjukan kesamaan
Ada baiknya kita sedikit membahas tentang perangkat organisasikoperasi. setidaknya dalam koperasi kita mengenal 3 perangkatorganisasi yang jamak digunakan yaitu:
- Rapat Anggota- Pengurus- Pengawas
Tiga unsur diatas juga sering kita sebut sebagai perangkatmanajemen koperasi. Bentuk ini tentu berbeda dengan organisasiperusahaan swasta berbentu PT misalnya, Perbedaan mendasar initidak saja dipengaruhi oleh idiologi tetapi juga aplikasioperasional manajemen. Berikut penjelasan singkat terkait denganfungsi dan peran perangkar organisasi koperasi.
Perangkat organisasi koperasi Rapat Anggota (RA)
RA merupakan forum tertinggi koperasi yang dihadiri oleh anggotasebagai pemilik. Wewenang RA diantaranya adalah menetapkana. AD/ARTb. Kebijakan Umum Organisasi, Manajemen, dan usaha koperasic. Memilih, mengangkat, memberhantikan pengurus dan pengawas.d. RGBPK dan RAPBKe. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus pengawas.f. Amalgamasi dan pembubaran koperasi
Rapat Anggota bisa dilakukan RAT, RAK dan RALB. Secara umumRAdianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlahanggta, tetapi untuk beberapa kasus jumlah ini bisa disesuaikandengan AD/ART Koperasi.
Perangkat organisasi koperasi Pengurus
Pengurus koperasi adalah pemegang kuasa RA untuk mengelola
koperasi, artinya pengurus hanya boleh melakukan segala macamkresi manajemen yang tidak keluar dari koridor keputusan RA.Pengurus merupakan pimpinan kolektif tidak berdiri sendiri denganpertangungjawaban bersama. Biasanya pengurus yang tetrdiri atasbeberapa anggota pengurus.
Tugas dan kewajiban pengurus koperasi adalah:- Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai keputusan RAT.- Untuk melaksanakan tugas pengurus berkewajiban:1). Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan proker2). Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan laporan keuangandan pertanggungjawaban3). Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarakan pembukuankeuanagn dan Inventaris.4). Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarkan administrasi5). Pengurus koperasi berkewajiban Menyelenggarkan RAT.
Wewenang Pengurus koperasi :1). Pengurus berwenang mewakili koperasi didalam dan diluarkoperasi.2). Pengurus berwenang melakukan tindakan hukum atau upaya lainuntuk kepentingan anggota dan kemanfaatan koperasi.3). Pengurus berwenang memutuskan penerimaan anggota danpemberhentian anggota sesuai ketentuan AD/ART.
Tanggung Jawab Pengurus koperasi
Pengurus koperasi bertanggungjwab atas segala upaya yangberhubungan dengan tugas kewajiban, dan wewenangnya.
Perangkat organisasi koperasi Pengawas
Pengawas dipilh oleh RA untuk mengawasi pelaksanaan keputusan RATdan juga idiologi. Tugas pengawas tidak untuk mencari-carikesalahan tetapi untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan olehkoperasi sesuai dengan idiologi, AD/ART koperasi dan keputusanRA.
Tugas, kewajiban dan wewenang pengawas koperasi sebagai berikut.
1). Pengawas koperasi berwenang dan bertugas melakukan pengawasanterhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan organisasi.2). pengawas wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasanyadan merahasiakan hasil laporanya kepada pihak ketiga.3). Pengawas koperasi meneliti catatan dan fisik yang adadikoperasi dan mendapatkan keterangan yang diperlukan.
RANGKUMAN MATERI EKONOMI KOPERASI
BAB IKONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI
I. KONSEP KOPERASI1. Konsep Koperasi BaratAdalah koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secarasukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan,dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya sertamenciptakan keuntungan timbale balik bagi anggota koperasi maupunperusahaan koperasi.2. Konsep Koperasi SosialisAdalah koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dandibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjangperencanaan nasional. Menurut konsep ini, koperasi tidak berdirisendiri tetapi merupakan subsistem dari system sosialisme untukmencapai tujuan-tujuan system sosialis-komunis.3. Konsep Koperasi Negara BerkembangKarena koperasi sudah berkembang dengan cirri tersendiri, yaitudominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan danpengembangannya. Bertujuan meningkatkan kondisi social ekonomianggotanya.
II. LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI1. Keterkaitan Ideologi, System Perekonomian dan Aliran Koperasi- Ideologi System Perekonomian Aliran Koperasi
- Liberalisme/Kapitalisme System Ekonomi Bebas LiberalYardstick
- Tidak termasuk Liberalisme dan Sosialisme System EkonomiCampuran Persemakmuran (commonwealth)
2. Aliran Koperasi Aliran Yardstick Aliran Sosialis Aliran Persemakmuran (commonwealth)
III. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI1. Sejarah Lahirnya Koperasi 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yangberkembang dewasa ini. Tahun 1852 jumlah koperasi di Inggrissudah mencapai 100 unit.
1862 Dibentuk Pusat Koperasi Pembelian “The CooperativeWhole Sale Society (CWS)”
1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori olehFerdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen.
1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori olehHerman Schulze.
1896 di London terbentuklah ICA (International CooperativeAlliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakaninternasional.
2. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia 1895 di Leuwiliang didirikan pertama kalai koperasi diIndonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”).
1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr.JH. Boeke sebagai Adviseur voor Volks-credietwezen.
12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi seJawa yang pertama di Tasikmalaya.
1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140Tentang Penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan koperasi sebagaipelaksananya.
1961, diselenggarakaan musyawarah Nasional Koperasi I(Munaskop I) di Surabaya untuk melaksanakan prinsip demokrasiTerpimpin dan Ekonomi Terpimpin.
IV. TUJUAN KOPERASI
Sesuai UU No. 25/1992 Pasal 3Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnyadan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatananperekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yangmaju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
BAB IIPENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
I. PENGERTIAN KOPERASIPengertian koperasi menurut:Definisi ILOTerdapat 6 elemen yang didukung dalam koperasi, yaitu:
Koperasi adalah perkumpulan orang-orang Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan
dikendalikan secara demokratis Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang
dibutuhkan Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara
seimbang
Definisi Arifinal Chaniago (1984)Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orangatau badan hukum yang memberikan kebebasan kepada anggota untukmasuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaanmenjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah paraanggotanya.
Definisi P.J.V. DoorenThere is no single definition (for cooperative) which isgenerally accepted, but the common principle is that cooperativeunion is an association of number, either personal or corporate,which have voluntarily come together in pursuit of a commoneconomic objective.
Definisi Hatta (Bapak Koperasi Indonesia)Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupanekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolongtersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawanberdasarkan ‘seorang buat semua dan semua buat seorang’.
Definisi MunknerKoperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan‘urusniaga’ secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolongmenolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuanekonomi, bukan social seperti yang dikandung gotong royong.
Definisi UU No. 25/1992Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang ataubadan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkanprinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yangberdasar atas azas kekeluargaan.
II. TUJUAN KOPERASITujuan Utama:Koperasi adalah memajukan anggota pada khususnya dan masyarakatpada umumnya serta membagi tata perekonomian nasional dalamrangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmurberdasarkan pancasila dan UUD 1945
III. PRINSIP-PRINSIP KOPERASI Prinsip-prinsip Munkner Prinsip Rochdale Prinsip Raiffeisen Prinsip Herman Schulze Prinsip ICA Prinsip / Sendi Koperasi Menurut UU No. 12 / 1967 Prinsip Koperasi UU No. 25 / 1992
BAB IIIMANAJEMEN DAN ORGANISASI
BENTUK ORGANISASI Menurut Hanel:Suatu system social ekonomi atau social teknik yang terbuka danberorientasi pada tujuan.
Menurut RopkeIdentifikasi Ciri KhususKumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompokkoperasi), Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi socialekonomi (swadaya kelompok koperasi), Pemanfaatan koperasisecara bersama oleh anggota (perusahaan koperasi), Koperasibertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaanbarang dan jasa).
DiIndonesia :Bentuk: Rapat Anggota, Pengurus, Pengelola dan Pengawas- RapatAnggota: Wadah anggota untuk mengambil keputusan.- Pengurus: Mewakili koperasi didalam & luar pengadilan sertameningkatkan peran koperasi
- Pengawas: Perangkat organisasi yang dipilih dari anggotadan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannyaorganisasi & usahak operasi.
- Pengelola: Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa &wewenang oleh pengurus untuk mengembangkan usaha dengan efisien& profesional
BAB IVTUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI
I. Badan Usaha Koperasi adalah badan usaha atau perusahaan yang tetap
tunduk pada kaidah & aturan prinsip ekonomi yang berlaku (UUNo. 25, 1992)
Mampu untuk menghasilkan keuntungan dan megembalikanorganisasi & usahanya
Ciri utama koperasi adalah pada sifat keanggotaan;seperti pemilik sekaligus pengguna jasa
Pengelolaan koperasi sebagai badan usaha dan unitekonomi rakyat memerlukan system manajemen usaha (keuangan,teknik, organisasi & informasi) dan system keanggotaan(membership system)
II. Tujuan & Nilai- Perusahaan Bisnis
Theory of the firm; perusahaan perlu menetapkan tujuan:o Mendefinisikan organisasio Mengkoordinasi keputusano Menyediakan normao Sasaran yang lebih nyata
Tujuan perusahaan: Maximize profit, maximize the valueof the firm, minimize cost.
- Koperasi Berorientasi pada profit oriented & benefit oriented Landasan operasional didasarkan pada pelayanan
(service at a cost) Memajukan kesejahteraan anggota merupakan prioritas
utama (UU No. 25, 1992) Kesulitan utama pada pengukuran nilai benefit dan
nilai perusahaan.
III. Kontribusi Teori Bisnis pada Success Koperasi Maximization of sales (William Banmoldb) Maximization of management utility (Oliver Williamson) Satisfying Behaviour (Herbert Simon)
IV. Kontribusi Teori Laba pada Success Koperasi Konsep laba dalam koperasi adalah SHU Innovation theory of profit Managerial Efficiency Theory of profit
V. Kegiatan Usaha UsahaKey success factors kegiatan usaha koperasi:
- Status dan motif anggota koperasi- Bidang usaha (bisnis)- Permodalan Koperasi- Manajemen Koperasi
- Organisasi Koperasi- System Pembagian Keuntungan (Sisa Hasil Usaha)
VI. Status & Motif Anggota Anggota sebagai pemilik (owners) dan sekaligus pengguna
(users/customers) Owners : menanamkanmodal investasi Customers : memanfaatkan pelayanan usahak operasi dengan
maksimal Kriteriaminimal anggota koperasi
o Tidak berada dibawah garis kemiskinan & memiliki potensiekonomi
o Memiliki pola income regular yang pasti
VII. BisnisKoperasi Usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota
untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Dapat memberikan pelayanan untuk masyarakat (bila terdapat
kelebihan kapasitas; dalam rangka optimalisasi economies ofscale).
Usaha dan peran utama dalam bidang sendi kehidupan ekonomirakyat.
BAB VSISA HASIL USAHA
I. PENGERTIAN SHUMenurut pasal 45 ayat(1) UU No. 25/1992, adalah sebagai berikut:Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yangdiperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dankewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yangbersangkutan.
II. INFORMASI DASARBeberapa informasi dasar dalam penghitungan SHU anggota diketahuisebagai berikut:
1.SHU Total Koperasi pada satu tahun buku.2.Bagian (persentase) SHU anggota.3.Total simpanan seluruh anggota.4.Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yangbersumber dari anggota.5.Jumlah simpanan per anggota.6.Omzet atau volume usaha per anggota.7.Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota.8.Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota.
III. RUMUS PEMBAGIAN SHUMenurutUU No. 25/1992 pasal5 ayat1 mengatakan bahwa “PembagianSHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modalyang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkanperimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan inimerupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.
SHU per anggotaSHUA = JUA + JMADimana:SHUA = Sisa Hasil Usaha AnggotaJUA = Jasa Usaha AnggotaJMA = Jasa Modal Anggota
SHU per anggota dengan model matematikaSHU Pa = Va x JUA + Sa x JMA ----- ----- VUK TMS
Dimana:SHU Pa : Sisa Hasil Usaha per AnggotaJUA : Jasa Usaha AnggotaJMA : Jasa Modal AnggotaVA : Volume usaha Anggota (total transaksi anggota)UK : Volume usaha total koperasi (total transaksi Koperasi)Sa : Jumlah simpan ananggotaTMS : Modal sendiri total (simpanan anggota total)
IV. PRINSIP-PRINSIP PEMBAGIAN SHU KOPERASI
1.SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.2.SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yangdilakukan anggota sendiri.3.Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.4.SHU anggota dibayar secara tunai.
BAB VIPOLA MANAJEMEN KOPERASI
I. PengertianManajemendan PerangkatOrganisasiDefinisi Paul Hubert Casselman dalam bukunya berjudul “TheCooperative Movement and some of its Problems” yang mengatakan bahwa: “Cooperation is aneconomic system with social content”.Artinya koperasi harus bekerja menurut prinsip-prinsip ekonomidengan melandaskan pada azas-azas koperasi yang mengandung unsur-unsur social di dalamnya.
Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemenkoperasi melibatkan 4 unsur (perangkat) yaitu:a). Anggotab). Pengurusc). Manajerd). Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggotapelanggan
Menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat OrganisasiKoperasi adalah:a). Rapat anggotab). Pengurusc). Pengawas
BAB VIIJENIS –JENIS DAN BENTUK KOPERASI
I. JENIS KOPERASIa. JenisKoperasi MenurutPP 60 Tahun1959• KoperasiDesa• KoperasiPertanian• KoperasiPeternakan• KoperasiPerikanan• KoperasiKerajinan/Industri• KoperasiSimpanPinjam• KoperasiKonsumsi
b. Jenis Koperasi Menurut Teori Klasik• Koperasi pemakaian• Koperasi penghasil atau Koperasi produksi• Koperasi Simpan Pinjam
II. BENTUK KOPERASI (SESUAI PP No. 60 Tahun1959)Terdapat 4 bentuk Koperasi, yaitu:a. Koperasi Primerb. Koperasi Pusatc. Koperasi Gabungand. Koperasi IndukDalam hal ini, bentuk Koperasi masih dikaitkan dengan pembagianwilayah administrasi.
III. BENTUK KOPERASI (ADMINISTRASI PEMERINTAHAN; PP 60Tahun1959)
•Di tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa•Di tiap Daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi•Di tiap Daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi•Di Ibu Kota ditumbuhkan Induk Koperasi
IV. KOPERASI PRIMER & KOPERASI SEKUNDER• Koperasi Primer merupakan Koperasi yang anggota-anggotanyaterdiri dari orang–orang.• KoperasiSekunder merupakan Koperasi yang anggota-anggotanyaadalah organisasi koperasi.
BAB VIIIPERMODALAN KOPERASI
I. KONSEP MODAL• Modal merupakan sejumlah dana yang akan digunakan untuk melaksanakan usaha-usaha Koperasi.– Modal jangka panjang– Modal jangka pendek•Koperasi harus mempunyai rencana pembelanjaan yang konsisten.
II. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASIA. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU NO. 12/1967)•Simpanan Pokok•Simpanan Wajib•Simpanan Sukarela•Modal SendiriB. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU No. 25/1992)•Modal sendiri (equity capital)•Modal pinjaman (debt capital)
II. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU No. 25/1992) Modal sendiri (equity capital) , bersumber dari simpanan pokok anggota, simpanan wajib, dana cadangan, dan donasi/hibah.
Modal pinjaman ( debt capital), bersumber dari anggota, koperasi lainnya, bank atau lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, serta sumber lainyang sah.
BAB IXEVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI
ANGGOTA
I. Efek-Efek Ekonomis KoperasiSalah satu hubungan penting yang harus dilakukan koperasi adalahdengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagi pemiliksekaligus pengguna jasa koperasi.Motivasi ekonomi anggota sebagi pemilikakan mempersoalkan dana(simpanan-simpanan) yang telah diserahkannya, apakahmenguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai penggunaakan
mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang-jasa,menguntungkan tidaknya pelayanan koperasi dibandingkanpenjual/pembeli diluar koperasi.
II. Efek Harga dan Efek BiayaPartisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi. Sedangkantingkat partisipasi anggota dipengaruhi oleh beberapa factordiantaranya: Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secarautilitarian maupun normatif.Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis.Kemanfaatan ekonomis yang dimaksud adalah insentif berupapelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atauadanya pengurangan biaya dan atau diperolehnya hargamenguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baiksecara tunai maupun dalam bentuk barang.
III. Analisis Hubungan Efek Ekonomis dan Keberhasilan koperasiKeberhasilan koperasi ditentukan oleh salah satu faktornya adalahpartisipasi anggota dan partispasi anggota sangat berhubunganerat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapatoleh anggota tsb.
IV. Penyajian dan Analisis Neraca PelayananAda dua factor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkanpelayanan kepada anggotanya.1.Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutamaorganisasi non koperasi).2.Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu danperadaban. Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhananggota dalam mengkonsumsi produk-produk yang ditawarkan olehkoperasi.
BAB XEVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DI LIHAT DARI
SISI PERUSAHAAN
I. Efisiensi Perusahaan Koperasi
Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang diterima anggota dapatdihitung dengan cara sebagai berikut:TME = MEL + METLMEN = (MEL + METL) – BABagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serbausaha (multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsungdapat dihitung dengan cara sebagai berikut:MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPUMETL = SHUaDimana:1. MEL (Manfaat ekonomi langsung) adalah manfaat ekonomi yangditerima oleh anggota
langsung diperoleh pada saat terjadinya transaksi antara anggotadengan koperasinya.2. METL (Manfaat ekonomi tidak langsung) adalah manfaat ekonomiyang diterima oleh
anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi diperolehkemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periodepelaporan keuangan/pertanggungjawaban pengurus & pengawas, yaknipenerimaan SHU anggota.
1.Tingkat efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota(TEBP) = Realisasi Biaya pelayanan
Anggaran biaya pelayanan= Jika TEBP < 1 berarti efisien biaya pelayanan BU ke anggota
2.Tingkat efisiensi biaya usaha ke bukan anggota(TEBU) = Realisasi biaya usaha
Anggaran biaya usahaJika TEBU < 1 berarti efisien biaya usaha
II. EfektivitasKoperasiEfektivitas adalah pencapaian target output yang diukur dengancara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), denganoutput realisasi atau sungguhnya (Os), jikaOs >Oa disebutefektif.Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK):
EvK = Realisasi SHUk + Realisasi MELAnggaran SHUk+ Anggaran MEL
= JikaEvK > 1, berarti efektif
III. Produktivitas KoperasiProduktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yangdigunakan (I), jika (O>1) disebut produktif.Rumus perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi
PPK = SHUk x 100 %(1)Modal koperasi
PPK = Lababersihdrusahadgnnon anggotax 100%
(2)Modal koperasi
BAB XIPERANAN KOPERASI
Peranan Koperasi dalam berbagai bentuk pasar.Berdasarkansifatdanbentuknya, pasar diklasifikasikan menjadi 2macam:1. Pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market).2. Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitivemarket) , yaitu: Monopoli, Persaingan Monopolistik (monopolistic competition), danOligopoli.
Peranan Koperasi dalam Persaingan Sempurna (perfect competitivemarket)Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:- Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak- Produk yang dijual perusahaana dalah sejenis (homogen)- Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar- Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna
Koperasi dalam Pasar MonopolistikCiri-cirinya: Banyak pejual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam
Produkyang dihasilkan tidak homogeny Ada produk substitusinya Keluar atau masuk ke industry relative mudah Harga produk tidak sama disemua pasar, tetapi berbeda-bedasesuai dengan keinginan penjualnya
Gambar
Koperasi dalam Pasar Oligopolio Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapaperusahaan (penjual) yang menguasai pasar
o Dua strategi dasar untuk Koperasi dalam pasar oligopoly yaitustrategi harga dan nonharga
BAB XIIPEMBANGUNAN KOPERASI
I. Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang (di Indonesia ) Kendala yang dihadapi masyarakat:1. Perbedaan pendapat masayarakat mengenai Koperasi2. Cara mengatasi perbedaan pendapat tersebut dengan menciptakan3 kondisi yaitu:a. Koqnisib. Apeksic. Psikomotor
3. Masa Implementasi UU No.12 Tahun 1967Tahapan membangun Koperasi:a. Ofisialisasib. De-ofisialisasic. Otonomisasi4. Misi UU No.25 Tahun 1992 Merupakan gerakan ekonomi rakyat dalam rangka mewujudkanmasyarakat yang maju, adil, Makmur berlandaskan Pancasila dan UUD1945.
II. Tahapan Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang menurutA. Hanel, 1989
TahapI : Pemerintah mendukung perintisan pembentukan organisasikoperasi.TahapII : Melepaskan ketergantungan kepada sponsor dan pengawasanteknis, manajemen dan keuangan secara langsung dari pemerintahdan atau organisasi yang dikendalikan oleh pemerintah.TahapIII : Perkembangan koperasi sebagai organisasi koperasi yangmandiri.
gugun gunadi
Kamis, 05 Januari 2012
rangkuman materi ekonomi koperasi
BAB 1 : Konsep, Aliran, dan Sejarah
Koperasi
1. Konsep Koperasi
A. Konsep Koperasi Barat
Koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara
sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan,
dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta
menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi
maupun perusahaan koperasi.
Unsur-unsur Positif Konsep Koperasi Barat :
Keinginan individu dapat dipuaskan dengan cara bekerja sama
antar sesama anggota, dengan saling membantu dan saling
menguntungkan.
Setiap individu dengan tujuan yang sama dapat
berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan menanggung
risiko bersama
Hasil berupa surplus atau keuntungan didistribusikan kepada
anggota sesuai dengan metode yang telah disepakati.
Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan
sebagai cadangan koperasi.
Dampak langsung koperasi terhadap anggotanya adalah:
Promosi kegiatan ekonomi anggota.
Pengembangan usaha perusahaan koperasi dalam hal investasi,
formasi permodalan, pengembangan sumber daya manusia (SDM),
pengembangan keahlian untuk bertindak sebagai wirausahawan, dan
kerja sama antar koperasi secara horizontal dan vertikal.
Dampak koperasi secara tidak langsung adalah sebagai berikut:
Pengembangan sosial ekonomi sejumlah produsen skala kecil
maupun pelanggan.
Mengembangkan inovasi pada perusahaan skala kecil,
misalnya inovasi teknik dan metode produksi.
Memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang
dengan pemberian harga yang wajar antara produsen dengan
pelanggan, serta pemberian kesempatan yang sama pada koperasi
dan perusahaan kecil.
B. Konsep Koperasi Sosialis
Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi direncanakan
dan dikendalikan oleh pemerintah, dan dibentuk dengan tujuan
merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan
nasional.Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri
tetapi merupakan subsistem dari sistem sosialisme untuk
mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis.
C. Konsep Koperasi Negara Berkembang
Koperasi sudah berkembang dengan ciri tersendiri, yaitu
dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan
pengembangannya.
Perbedaan dengan Konsep Sosialis, pada konsep Sosialis,
tujuan koperasi untuk merasionalkan faktor produksi dari
kepemilikan pribadi ke pemilikan kolektif sedangkan konsep
koperasi negara berkembang, tujuan koperasi adalah meningkatkan
kondisi sosial ekonomi anggotanya.
2. LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI
A. Keterkaitan Ideologi, Sistem Perekonomian dan
lairan koperasi, Aliran Koperasi
Aliran Yardstick
Dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis
atau yang menganut perekonomian Liberal.
Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi,
menetralisasikan dan mengoreksi
Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap
jatuh bangunnya koperasi di tengah-tengah masyarakat. Maju
tidaknya koperasi terletak di tangan anggota koperasi sendiri
Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama dinegara-
negara barat dimana industri berkembang dengan pesat. Seperti
di AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda dll.
Aliran Sosialis
Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat
Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa
Timur dan Rusia
Aliran Persemakmuran (Commonwealth)
Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam
meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.
Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan
strategis dan memegang peranan utama dalam struktur
perekonomian masyarakat
Hubungan Pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat
“Kemitraan (partnership)”, dimana pemerintah bertanggung jawab
dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan
baik.
3. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI
A. Sejarah Lahirnya Koperasi
1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern
yang berkembang dewasa ini. Th 1852 jumlah koperasi di Inggris
sudah mencapai 100 unit.
1862 dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian “The
Cooperative Whole Sale Society (CWS)
1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori
oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen.
1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark
dipelopori oleh Herman Schulze.
1896 di London terbentuklah ICA (International
Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan
internasional.
B. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali koperasi
di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”).
Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dkk mendirikan
Bank Simpan Pinjam untuk menolong teman sejawatnya para pegawai
negeri pribumi melepaskan diri dari cengkeraman pelepas uang.
Bank Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai
istilah UU No. 14 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan,
diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der
Inlandsche Hoofden” = Bank Simpan Pinjam para ‘priyayi’
Purwokerto.Atau dalam bahasa Inggris “the Purwokerto Mutual
Loan and Saving Bank for Native Civil Servants”
1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai
oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur voor Volks-credietwezen.
Komisi ini diberi tugas untuk menyelidiki apakah koperasi
bermanfaat di Indonesia.
12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se
Jawa yang pertama di Tasikmalaya
1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140
tentang Penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan koperasi sebagai
pelaksananya.
1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi I
(Munaskop I) di Surabaya untuk melaksanakan prinsip Demokrasi
Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin
1965, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 14
th 1965, dimana prinsip NASAKOM (Nasionalis, Sosialis dan
Komunis) diterapkan di Koperasi.
1967 Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 12
tahun 1967 tentang Pokok Pokok Perkoperasian disempurnakan dan
diganti dengan UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian
Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1995 tentang
kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Koperasi
BAB 2 : Pengertian dan Prinsip-
prinsip Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Definisi ILO
Dalam definisi ILO tersebut, terdapat 6 elemen yang dikandung koperasi
sebagai berikut:
a. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang (association of
persons).
b. Penggabungan orang-orang tersebut berdasar kesukarelaan
(voluntarily joined together).
c. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai (to achieve a
common economic end).
d. Koperasi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis (badan
usaha) yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis
(formation of a democratically controlled business
organization).
e. Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
(making equitable contribution to the capital required)
f. Anggota koperasi menerima risiko dan manfaat secara seimbang
(accepting a fair share of the risk and benefits of the
undertaking).
Definisi Chaniago
Arifinal Chaniago (1984) mendefinisikan koperasi sebagai suatu
perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang
memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan
bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi
kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
Definisi Dooren
P.J.V Dooren mengatakan bahwa, tidak ada satu pun definisi koperasi
yang diterima secara umum (Nasution, M. dan M. Taufiq, 1992). Namun
demikian, Dooren masih tetap memberikan definisi koperasi sebagai
berikut:
There is no single definiton (for cooperative) which is generally
accepted, but the common principle is that cooperative union is an
associaton of member, either personal or corporate, which have
voluntarily come together in pursuit of a common economic objective.
Definisi Dooren Dooren sudah memperluas pengertian koperasi, di mana koperasi
tidaklah hanya kumpulan orang-orang, akan tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari badan-badan hukum (corporate).
Definisi Hatta
Moh. Hatta. Bapak Koperasi Indonesia ini mendefinisikan koperasi
yaitu:
“Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan
ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong-menolong tersebut
didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan ’seorang
buat semua dan semua buat seorang”.
Definisi Munkner
Munkner mendefinisikan koperasi sebagai organisasi tolong-menolong
yang menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep
tolong-menolong
Definisi UU No.25/1992
Definisi koperasi Indonesia menurut UU No. 25/1992 tentang
Perkoperasian adalah sebagai berikut:
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat, yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.
Berdasarkan batasan koperasi ini, koperasi Indonesia mengandung
5 unsur sebagai berikut:
a. Koperasi adalah badan usaha (business
enterprise)Sebagai badan usaha, maka koperasi harus memperoleh
laba. Laba merupakan elemen kunci dalam suatu sistem usaha
bisnis, di mana sistem itu akan gagal bekerja tanpa memperoleh
laba.
b. Koperasi adalah kumpulan orang-orang dan atau badan-badan
hukum koperasi
c. Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja
berdasarkan “prinsip-prinsip koperasi”
d. Koperasi Indonesia adalah “gerakan ekonomi rakyat”
Koperasi Indonesia merupakan bagian dari sistem perekonomian
nasional. Kegiatan usaha koperasi tidak semata-mata hanya
ditujukan kepada anggota, tetapi juga kepada masyarakat umum.
e. Koperasi Indonesia “berazaskan kekeluargaan”
2. Tujuan koperasi
Tujuan utama koperasi adalah mewujudkan masyarakat adil
makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang
– Undang Dasar 1945.
Dalam BAB II Pasal 3 Undang – undang RI No. 25 Tahun 1992,
menyatakan bahwa koperasi bertujuan untuk:
“Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang –
undang Dasar 1945”.
Selanjutnya fungsi koperasi tertuang dalam pasal 4 UU No. 25
Tahun 1992 tentang perkoperasian, yaitu:
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotapada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkankesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupanmanusia dan masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan danketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasionalyang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dandemokrasi ekonomi.
3. PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Prinsip Munkner
o Keanggotaan bersifat sukarela
o Keanggotaan terbuka
o Pengembangan anggota
o Identitas sebagai pemilik dan pelanggan
o Manajemen dan pengawasan dilaksanakan scr demokratis
o Koperasi sbg kumpulan orang-orang
Prinsip Rochdale
o Pengawasan secara demokratis
o Keanggotaan yang terbuka
o Bunga atas modal dibatasi
o Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota sebanding dengan jasa
masing-masing anggota
o Penjualan sepenuhnya dengan tunai
Prinsip Raiffeisen
o Swadaya
o Daerah kerja terbatas
o SHU untuk cadangan
o Tanggung jawab anggota tidak terbatas
o Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan
Prinsip Schulze
o Swadaya
o Daerah kerja tak terbatas
o SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan kepada anggota
o Tanggung jawab anggota terbatas
o Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan
o Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota
Prinsip Ica
o Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan
yang dibuat-buat
o Kepemimpinan yang demokratis atas dasar satu orang satu suara
o Modal menerima bunga yang terbatas (bila ada)
o SHU dibagi 3 : cadangan, masyarakat, ke anggota sesuai dengan
jasa masing-masing
o Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus
menerus
o Gerakan koperasi harus melaksanakan kerjasama yang erat, baik
ditingkat regional, nasional maupun internasional
Prinsip-prinsip koperasi Indonesia
Prinsip atau sendi koperasi menurut UU No. 12/1967
Sifat keanggotaan sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara Indonesia
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pemimpin demokrasi dalam koperasi
Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggotaAdanya pembatasan bunga atas modal
Mngembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya
Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka
Swadaya, swakarta dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar percaya pada diri sendiri
Prinsip koperasi UU No. 25 / 1992
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Kemandirian
Pendidikan perkoperasian
RANGKUMAN BAB 3
BAB 3 : ORGANISASI DAN MANAJEMEN
1. BENTUK ORGANISASI
Menurut James A.F. Stoner definisi organisasi adalah alat untuk
mencapai tujuan. Sedangkan pengorganisasian (organizing) adalah
mengkoordinasikan sumber daya manusia dan sumber daya modal
yang dimiliki, yang dilakukan oleh seorang manager.
• Organisasi Menurut Hanel
Organisasi koperasi diartikan sebagai suatu sistem sosial
ekonomi atau sosial teknik, yang terbuka dan berorientasi pada
tujuan.
• Organisasi Menurut Ropke
Ciri-ciri organisasi men urut Ropke adalah sabagai berikut :
Terdapat sejumlah individu yang bersatu dalam suatu kelompok
yang mempunyai kepentingan /tujuan yang sama, yang disebut
kelompok koperasi.
Terdapat anggota koperasi yang bergabung dalam kelompok usaha
untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi mereka, yang disebut
swadaya kelompok koperasi.
Anggota yang bergabung memanfaatkan koperasi secara bersamaan,
yang disebut perusahaan koperasi
Koperasi sebagai perusahaan mempunyai tugas untuk menunjang
kepentingan para anggotanya.
• Organisasi di Indonesia
Struktur organisasi di Indonesia terdiri dari :
Rapat anggota
Pengurus
Pengawas
Pengelola
2. HIRARKI TANGGUNG JAWAB
• Pengurus
Pengurus adalah perwakilan anggota koperasi yang dipilih melalui
rapat anggota, yang bertugas mengelola organisasi dan usaha.
Kedudukan pengurus sebagai penerima mandat dari pemilik
koperasi yang mempunyai fungsi dan wewenang sebagai pelaksana
keputusan rapat anggota sangat strategis dan menentukan maju
mundurnya koperasi, hal ini ditetapkan dalam UU Koperasi No.25
tahun 1992 pasal 29 ayat (2).
• Pengelola
Pengelola koperasi adalah mereka yang diangkat dan diberhentikan
oleh pengurus untuk mengembangkan usaha koperasi secara efisien
dan profesional.
Kedudukan pengelola adalah sebagai pegawai yang diberi wewenang
oleh pengurus.
• Pengawas
Pengawas adalah perangkat organisasi yang dipilih dari anggota
dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya
roda organisasi dan usaha koperasi.
Menurut UU No. 25 tahun 1992 pasal 39 ayat (1), pengawas
bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan
dan pengelolaan koperasi. Sedangkan ayat (2) menyatakan
pengawas berwenang untuk meneliti segala catatan yang ada pada
koperasi, dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
3. POLA MANAJEMEN
Pola umum manajemen koperasi bergaya manajemen partisipatif,
yang menggambarkan adanya interaksi antarunsur manajemen
koperasi.
Menurut A.H. Gophar manajemen koperasi dapat ditelaah dari tiga
sudut pandang, yaitu :
• Organisasi : terbentuk dari tiga unsur yakni anggota,
pengurus, dan karyawan
• Proses : mengutamakan demokrasi dalam pengambilan keputusan
• Gaya : menganut gaya partisipatif
BAB 4 : TUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI
1. PENGERTIAN BADAN USAHA
Badan Usaha atau Perusahaan adalah suatu organisasi yang
mengkombinasikan dan mengorganisasikan sumber-sumber daya untuk
tujuan memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa
untuk dijual.
2. KOPERASI SEBAGAI BADAN USAHA
Koperasi adalah badan usaha (UU No.25 tahun1992), maka koperasi
merupakan kombinasi dari manusia, aset-aset fisik dan non
fisik, informasi dan teknologi. Selain harus memiliki 4 sistem
tersebut, koperasi juga harus memasukkan sistem yang ke 5 yakni
keanggotaan (membership system), karena hal ini merupakan jati
diri dan nilai keunggulan koperasi.
3. TUJUAN DAN NILAI KOPERASI
Definisi tujuan perusahaan menurut Prof. William F. Glueck
(1984) dalam bukunya Strategy Management And Bussiness Policy,
adalah sebagai hasil akhir yang dicari organisasi melalui
eksistensi dan operasinya.
Menurut teori tujuan perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan
jangka pendek. Namun pada perkembangannya disadari bahwa
keuntungan jangka panjang lebih penting.
Untuk mencapai nilai perusahaan pada tingkat yang ditetapkan
oleh manajemen, maka perusahaan bisnis mengkelompokkan tujuan
umumnya menjadi 3, yaitu :
• Memaksimumkan Keuntungan
Untuk memaksimumkan keuntungan yang perlu diperhatikan adalah
penerimaan itu sendiri. Maka bagian pemasaran (marketing
department) memegang peranan yang sangat dominan agar harga
dipasar bisa bersaing sempurna, bagian produksi dan personalia
(production and personnel departement) dapat merangsang
penjualan (sales) dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan
pengembangan produk baru. Dengan model matematika dapat ditulis
sebagai berikut.
P = TR – TC
Atau
TR = Q X P
Dimana : P = Profit (keuntungan)
TR = Total revenue (penerimaan total)
TC = Total Cost (biaya total)
Q = quantity (jumlah)
P = Price (harga)
• Memaksimumkan Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan (value of firm) adalah nilai dari laba yang
diperoleh dan yang diharapkan pada masa yang akan datang, yang
dihitung pada masa sekarang dengan memperhitungkan tingkat
resiko dan tingkat bunga yang tepat. Dalam hal ini bagian
keuangan (finance department) dan bagian akuntansi (accounting
departement) yang lebih dominan dalam pengaturannya.
Hal ini dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut.
n TRt - TCt
Nilai perusahaan = ∑
t = 0 (1 + r) t
Dimana : TRt = Penerimaan total pada tahun t
TCt = Biaya total pada tahun t
t = tahun
r = discounted factor atau discount rate
• Meminimumkan Biaya
Dilihat dari aspek teori organisasi tanggung jawab utama dalam
hal meminimasi biaya terletak pada bagian produksi (production
department) yang didukung oleh bagian personalia (personnel
department).
Secara matematis , rumusan biaya ini dapat diekspresikan sebagai
berikut.
TC = FC + VC
Dimana : TC = Biaya total (total cost)
FC = Biaya tetap (fixed cost)
VC = Biaya variabel (variabel cost)
4. MENDFINISIKAN TUJUAN PERUSAHAAN KOPERASI
Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidak
berorientasi pada laba, melainkan juga pada manfaat. Dalam
manajemen koperasi tidaklah mengejar keuntungan sebagai tujuan
perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan.
Untuk koperasi di Indonesia, tujuan badan usaha koperasi adalah
memajukan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya (UU No. 25 / 1992 pasal 3).
5. KETERBATASAN TEORI PERUSAHAAN
Teori perusahaan begitu luas , dan tidak memberikan suatu
alternatif yang memuaskan bagi koperasi. Disatu sisi, koperasi
harus memuaskan anggotanay sebagai pemilik perusahaan dimana
koperasi dituntut harus mampu menghasilkan keuntungan atau sisa
hasil usaha, namun disisi lain, koperasi harus dapat memberikan
pelayanan yang memuaskan kepada konsumen (anggota dan
masyarakat sekitar) secara optimal.
6. TEORI LABA
Dalam koperasi laba disebut Sisa Hasil Usaha (SHU). Menurut
teori laba, tingkat keuntungan pada setiap perusahaan biasanya
berbeda pada setiap jenis industrinya.
Ada beberapa teori laba, seperti berikut ini .
• Teori laba menanggung resiko
• Teori laba friksional
• Teori laba monopoli
• Teori laba inovasi
• Teori laba efisiensi
7. FUNGSI LABA
Fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya
partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya.
Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin
tinggi pula manfaat yang diterima oleh anggotanya.
8. KEGIATAN USAHA KOPERASI
Ada 6 aspek dasar yang menjadi untuk mencapai tujuan koperasi
sebagai badan usaha yaitu:
Status dam motif anggota koperasi
Kegiatan usaha
Permodalan koperasi
Manajemen koperasi
Organisasi koperasi, dan
Sistem pembagian keuntungan (SHU).
• Status dan Motif Anggota Koperasi
Status anggota koperasi sebagai badan usaha adalah sebagai
pemilik dan sebagai pemakai. Sebagai pemilik kewajibannya
adalah melakukan investasi di koperasinya. Sedangkan sebgai
pemakai, anggota harus menggunakan secara maksimum pelayanan
usaha yang diselenggarakan koperasi.Motif dasar koperasi adalah
kebutuhan ekonomi yang mendorong setiap orang untuk menjadi
anggota koperasi.
• Kegiatan Usaha
Seluruh kegiatan usaha koperasi didasarkan pada maksimisasi
pelayanan atau pemenuhan kebutuhan ekonomi anggotanya. Kegiatan
pelayanan ini sekaligus diharapkan menjadi sumber keuntungan
bagi perusahaan koperasi.
• Permodalan Koperasi
Modal koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan organisasi
koperasi. Modal usaha terdiri dari modal investasi dan modal
kerja.
Permodalan koperasi di Indonesia terdiri dari modal sendiri dan
modal pinjaman (UU No.25 /1992 pasl 41, bab VII tentang
perkoperasian).
• Sisa Hasil Usaha Koperasi
Pembagian SHU tidak terlepas dari filosofi dasar koperasi,
dimana asas keadilan menjadi hal yang sangat penting untuk
dilaksanakan dalam kehidupan berkoperasi.
BAB 5 : SISA HASIL USAHA
1. PENGERTIAN SHU
Dari aspek ekonomi manajerial, SHU adalah selisih dari seluruh
pemasukan atau penerimaan total (total revenue [TR]) dengan
biaya total (total cost [TC]) dalam satu tahun buku. Dari aspek
legalistik, pengertian SHU menurut UU No. 25/1992, tentang
perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah sebagai berikut.
1) SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam
satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan
kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang
bersangkutan.
2) SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota
sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota
dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan
perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota.
3) Besarnya penumpukan modal dana cadangan ditetapkan dalam
Rapat Anggota.
Mengacu pada pengertian diatas, maka besarnya SHU yang diterima
oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya
partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan
pendapatan koperasi.
• Informasi Dasar
Perhitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan bila beberapa
informasi dasr diketahui sebagai berikut.
1) SHU total koperasi pada satu tahun buku
2) Bagian (persentase) SHU anggota
3) Total simpanan seluruh anggota
4) Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang
bersumber dari anggota
5) Jumlah simpanan per anggota
6) Omzet atau volume usaha per anggota
7) Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota
8) Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota
2. RUMUS PEMBAGIAN SHU
SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut :
SHUA = JUA +JMA
Dimana :
SHUA : Sisa Hasil Usaha Anggota
JUA : Jasa Usaha Anggota
JMA : Jasa Modal Anggota
Dengan menggunakan model matematika, SHU per anggota dapat
dihitung sebagai berikut.
SHUPa = Va x JUA + Sa x JMA
VUK TMS
Dimana :
SHU Pa : Sisa Hasil Usaha per Anggota
JUA : Jasa Usaha Anggota
JMA : Jasa Modal Anggota
VA : Volume usaha Anggota (total transaksi anggota)
UK : Volume usaha total koperasi (total transaksi koperasi)
Sa : Jumlah simpanan anggota
TMS : Modal sendiri total (simpanan anggota total)
3. PRINSIP-PRINSIP PEMBAGIAN SHU
Agar tercermin azas keadilan, demokrasi, transparasi, dan sesuai
dengan prinsip-prinsip koperasi, maka perlu diperhatikan
prinsip-prinsip pembagian SHU sebagai berikut.
1) SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota
2) SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang
dilakukan anggota sendiri
3) Pembagian SHU anggota dilakukn secara transparan
4) SHU anggota dibayar secara tunai
4. PEMBAGIAN SHU PER ANGGOTA
Dengan menggunakan rumus perhitungan SHU, maka perolehan SHU per
anggota dibagi berdasarkan kontribusinya terhadap modal dan
transaksi usaha. Hal ini sesuai dengan pembukuan yang telah
dilakukan oleh koperasi tersebut.
BAB 6 :POLA MANAJEMEN KOPERASI
1. PENGERTIAN MANAJEMEN DAN PERANGKAT
ORGANISASI
Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut James A.F. Stoner definisi organisasi adalah alat untuk
mencapai tujuan. Sedangkan pengorganisasian (organizing) adalah
mengkoordinasikan sumber daya manusia dan sumber daya modal
yang dimiliki, yang dilakukan oleh seorang manager.
• Pengertian Manajemen
Pengertian Manajemen Istilah manajemen, terjemahannya dalam
bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.
Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka
akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga
pengertian yaitu: Manajemen sebagai suatu proses, 1. Manajemen
sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen, 2. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai
suatu ilmu pengetahuan (Science) Menurut pengertian yang
pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda
definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan
tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama
itu, dikemukakan tiga buah definisi. Dalam Encylopedia of the
Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses
dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan
dan diawasi. Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen
adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang
lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan
yang sama. Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah
kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen.
Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan
aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut
manajemen. Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah
seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun
sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan
mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain
mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua
pendapat itu sama mengandung kebenarannya.<1> Menurut G.R.
Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang
kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang
nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun
seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil
yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang
diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta
kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen. Menurut Mary
Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan
suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini
mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai
suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain
untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu,
bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya
sendiri. Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya
itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja
yang dapat diterima secara universal.
Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan untuk mewujudkan
tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.
Fungsi-fungsi manajemen:
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Pengarahan dan pengimplementasian (directing/leading)
4. Pengawasan dan pengendalian (controlling)
• Pengertian koperasi
Pengertian koperasi menurut pendekatan asal yaitu kata koperasi
berasal dari bahasa Latin “coopere”, yang dalam bahasa Inggris
disebut cooperation (bekerja sama). Co berarti bersama dan
operation berarti bekerja. Dalam hal ini kerja sama yang
dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan dan
tujuan yang sama.
Organisasi koperasi diartikan sebagai suatu sistem sosial
ekonomi atau sosial teknik, yang terbuka dan berorientasi pada
tujuan.
• Pengertian Manajemen Koperasi
Manajemen koperasi adalah
Menurut A.H. Gophar manajemen koperasi dapat ditelaah dari tiga
sudut pandang, yaitu :
Organisasi : terbentuk dari tiga unsur yakni anggota,
pengurus, dan karyawan
Proses : mengutamakan demokrasi dalam pengambilan keputusan
Gaya : menganut gaya partisipatif
2. RAPAT ANGGOTA
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam menetapkan
kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha
koperasi. Kebijakan yang sifatnya sangat strategis dirumuskan
dan ditetapkan pada forum Rapat Anggota. Umumnya, Rapat Anggota
diselenggarakan sekali setahun.
3. PENGURUS
dipilih dan diberhentikan oleh rapat anggota. Dengan demikian,
Pengurus dapat dikatakan sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota
dalam mengoperasionalkan kebijakan-kebujakan strategis yang
ditetapkan Rapat Anggota. Penguruslah yang mewujudkan arah
kebijakan strategis yang menyangkut organisasi maupun usaha.
4. PENGAWAS
mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan yang dilaksanakan oleh pengurus. Pengawas dipilih dan
diberhentikan oleh Rapat Anggota. Oleh sebab itu, dalam
struktur organisasi koperasi, posisi Pengawas dan Pengurus
adalah sama.
5. PENGELOLA
adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh
Pengurus, untuk melaksanakan teknis operasional dibidang usaha.
Hubungan Pengelola usaha (managing director) dengan pengurus
koperasi adalah hubungan kerja atas dasar perikatan dalam
bentuk perjanjian atau kontrak kerja.
6. PENDEKATAN SISTEM PADA KOPERASI
Menurut Draheim koperasi mempunyai sifat ganda, yaitu :
- Organisasi dari orang-orang dengan unsur eksternal ekonomi dan
sifat-sifat sosial (pendekatan sosiologi)
- Perusahaan biasa yang harus dikelola sebagai layaknya
perusahaan biasa dalam ekonomi pasar (Pendekatan Neo Klasik)
BAB 7 : JENIS DAN BENTUK KOPERASI
1. JENIS KOPERASI
Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk pengelompokan
koperasi. Untuk memisah –misahkan koperasi yang serba heterogen
itu satu sama lainnya. Indonesia dalam sejarahnya menggunakan
berbagai dasar atau criteria seperti: lapangan usaha,tempat
tinggal para anggota,golongan dan fungsi ekonominya. Pemisahan-
pemisahan yang menggunakan berbagi criteria tersebut
selanjutnya disebut dengan penjenisan.
• Menurut PP No. 60/1959
Jenis koperasi dalam PP No.60 / 1959
a. koperasi desa
b. koperasi peternakan
c. koperai perikanan
d. koperasi kerajinan / industri
e. koperasi simpan pinjam
• Menurut Teori Klasik
Penjelasan Penjenisan Koperasi:
1. Dasar penjenisan adalah kebutuhan dari dan untuk maksud
efisiensi karena kesamaan aktivitas atau keperluan ekonominya
2. Koperasi mendasarkan perkembang pada potensi ekonomi daerah
kerjannya.
3. Tidak dapat dipastikan secara umum dan seragam jenis koperasi
yang mana yang diperlukan bagi setiap bidang. Penjenisan
koperasi seharusnya diadakan berdasarkan kebutujan dan
mengingat akan tujuan efisiensi.
Bermacam-macam jenis Koperasi baik tingkat primer maupun tingkat
sekunder mulai bermunculan pada era 1970-an,seperti:
1. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN)
2. Lembaga Jaminan Kredit Koperasi (LJKK)
3. Koperasi Asuransi Indonesia (KAI)
4. Koperasi Unit Desa (KUD)
5. Koperasi Jasa Audit
6. Koperasi Pembiayaan Indonesia (KPI)
7. Koperasi Distribusi Indonesia (KDI)
2. KETENTUAN PENJENISAN KOPERASI SESUAI UU NO. 12/1967
Konsep Penggolongan koperasi (Undang –undanng No. 12/67 pasal
17)
1. Penjelasan koperasi didasarkan pada kebutuhan diri dan untuk
efisiensi suatu golongan dalam masyarakat yang homogen karena
kesamaan aktivitas / kepentingan ekonominya guna mencapai
tujuan bersama anggota anggotanya.
2. Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna kepentingan dan
perkembangan koperasi Indonesia, di tiap daerah kerja hanya
terdapat satu koperasi angota sejenis dan setingkat.
3. BENTUK KOPERASI
• Sesuai PP No. 60/1959
Koperasi menurut UU No.25 tahun 1992 pasal 15 “Koperasi dapat
berbentuk Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder.”
Bentuk Koperasi menurut PP No.60 tahun 1959:
Dalam PP No.60 tahun 1959 (pasal 13 bab IV) dikatakan bahwa
bentuk kopeasi ialah tingkat-tingkat koperasi yang didasarkan
pada cara-cara pemusatan,penggabungan dan perindukannya.
Dari ketentuan tersebut,maka didapat 4 bentuk koperasi,yaitu:
a. Primer
b. Pusat
c. Gabungan
d. Induk
Keberadaan dari koperasi-koperasi tersebut dujelaskan dalam
pasal 18 dari PP 60/59,yang mengatakan bahwa:
a. Ditiap-tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa
b. Ditiap-tiap daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi
c. Ditiap-tiap daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi
d. Di IbuKota ditumbuhkan Induk koperasi
• Sesuai Wilayah Administrasi Pemerintah
Bentuk koperasi menurut UU No.12 tahun 1967:
Undang-undang No.12 tahun 1967 tentang Pokok-pokok perkoperasian
masih mengaitkan bentuk-bentuk koperasi itu dengan wilayah
administrasi pemerintahan (pasal 16) tetapi tidak secara
ekspresif mengatakan bahwa kooperasi pusat harus berada di
IbuKota Kabupaten dan Koperasi Gabungan harus berada ditingkat
Propinsi.
Pasal 16 butir (1) Undang0undang No.12/1967 hanya mengatakan:
daerah kerja koperasi Indonesia pada dasarnya.didasarkan pada
kesatuan wilayah administrasi Pemerintahan dengan memperhatikan
kepentingan ekonomi.
• Koperasi Primer dan Sekunder
Koperasi Primer
Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan orang-seorang. Koperasi primer dibentuk oleh
sekurang-kurangnya 20 orang.
Yang termasuk dalam koperasi primer adalah:
a. Koperasi Karyawan
b. Koperasi Pegawai Negeri
c. KUD
Koperasi Sekunder
Koperasi sekunder merupakan koperasi yang anggota - anggotanya
adalah organisasi koperasi.
BAB 8 : PERMODALAN KOPERASI
1. ARTI MODAL KOPERASI
Sebagai badan usaha koperasi sama dengan bentuk badan usaha
lainnya, yaitu sama-sama berorientasi laba dan membutuhkan
modal. Koperasi sebagai wadah demokrasi ekonomi dan sosial
harus menjalankan usahanya. Oleh karena itu kehadiran modal
dalam koperasi ibarat pembuluh darah yang mensuplai darah
(modal) bagi kegiatan-kegiatan lainnya dalam koperasi.
Dalam memulai suatu usaha, modal merupakan salah satu faktor
penting disamping faktor lainnya, sehingga suatu usaha bisa
tidak berjalan apabila tidak tersedia modal. Artinya, bahwa
suatu usaha tidak akan pernah ada atau tidak dapat berjalan
tanpa adanya modal. Hal ini menggambarkan bahwa modal yang
menjadi faktor utama dan penentu dari suatu kegiatan usaha.
Karenanya setiap orang yang akan melalukan kegiatan usaha, maka
langkah utama yang dilakukannya adalah memikirkan dan mencari
modal untuk usahanya.
Kedudukan modal dalam suatu usaha dikatakan oleh Suryadi
Prawirosentono (2002: 117) sebagai berikut:
Modal adalah salah satu faktor penting diantara berbagai faktor
produksi yang diperlukan. Bahkan modal merupakan faktor
produksi penting untuk pengadaan faktor produksi seperti tanah,
bahan baku, dan mesin. Tanpa modal tidak mungkin dapat membeli
tanah, mesin, tenaga kerja dan teknologi lain. Pengertian modal
adalah “suatu aktiva dengan umur lebih dari satu tahun yang
tidak diperdagangkan dalam kegiatan bisnis sehari-hari.”
Modal merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dapat
menghasilkan keuntungan pada waktu yang akan datang dan
dinyatakan dalam nilai uang. Modal dalam bentuk uang pada suatu
usaha mengalami perubahan bentuk sesuai dengan kebutuhan untuk
mencapai tujuan usaha, yakni :
• Sebagian dibelikan tanah dan bangunan
• Sebagian dibelikan persediaan bahan
• Sebagian dibelikan mesin dan peralatan
• Sebagian lagi disimpan dalam bentuk uang tunai (cash)
Selain sebagai bagian terpenting di dalam proses produksi, modal
juga merupakan faktor utama dan mempunyai kedudukan yang sangat
tinggi di dalam pengembangan perusahaan. Hal ini dicapai
melalui peningkatan jumlah produksi yang menghasilkan
keuntungan atau laba bagi pengusaha. (bersambung di edisi
berikutnya)
2. SUMBER MODAL
• Menurut UU No. 12/1967
Menurut UU No. 12/1967 tentang pokok-pokok perkoperasian bahwa
adanya pembatasan bunga atas modal dalam prinsip-prinsip atau
sendi-sendi dasar koperasi.
• Menurut UU No. 25/1992
Modal koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan organisasi
koperasi. Modal usaha terdiri dari modal investasi dan modal
kerja.
Permodalan koperasi di Indonesia terdiri dari modal sendiri dan
modal pinjaman (UU No.25 /1992 pasl 41, bab VII tentang
perkoperasian).
Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan
kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal. Adapun modal
koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman.
Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai
berikut:
• Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang
bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok
jumlahnya sama untuk setiap anggota.
• Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus
dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan
kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan
yang sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat
diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota
koperasi.
• Simpanan khusus/lain-lain misalnya:Simpanan sukarela (simpanan
yang dapat diambil kapan saja), Simpanan Qurba, dan Deposito
Berjangka.
• Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari
penyisihan Sisa Hasil usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan
modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari
keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila
diperlukan.
• Hibah
Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai
dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat
hibah/pemberian dan tidak mengikat
adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai
berikut:
• Anggota dan calon anggota
• Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan
perjanjian kerjasama antarkoperasi
• Bank dan Lembaga keuangan bukan banklembaga keuangan lainnya
yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perudang-
undangan yang berlaku
• Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Dan sumber lain yang sah
3. DISTRIBUSI CADANGAN KOPERASI
Kedudukan Modal Dalam Koperasi
Anggota koperasi sebagai kumpulan orang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi melalui usaha ekonomi koperasi, dengan
pengertian anggota sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa
koperasi (UU Pasal 17) koperasi adalah perusahaan yang
berorientasi kepada pengguna jasa atau user oriented firm
(UOF). Koperasi bukan kumpulan modal atau perusahaan yang
berorientasi kepada investor atau investororiented firm (IOF).
Modal merupakan unsure penting dalam menjalankan usaha, tetapi
jika koperasi mengandalkan kekuatan modal seperti pesaingnya,
maka koperasi tidakakan mampu menandinginya. Jika koperasi
menggunakan cara lawannya, maka koperasi akan menghadapi
pergaulan tanpa akhir (never ending struggle) untuk memiliki
modal yang mencukupi. Modal utama koperasi adalah orang atau
anggotanya yang bersedia menyatukan usahanya melalui kegiatan
koperasi.
Cara paling konvensional yang dianut koperasi dalam berusaha
adalah pooling, yaitu pembelian atau penjualan bersama.
Pembelian bersama dilakukan oleh koperasi konsumen yang
anggotanya memerlukan barang konsumsi. Sedang penjualan bersama
diperlukan oleh koperasi produsen yang anggotanya memerlukan
penjualan barang yang diproduksi dan atau pembelian bersama
sarana produksi. Meskipun modal tetap diperlukan, tetapi dengan
pooling kebutuhan modal dapat ditekan serendah mungkin
(minimized), karena tidak ada transaksi jual beli antara
koperasi dengan anggotanya. Koperasi bekerja atas dasar
anggaran atau operation at cost. Dalam hal ini bukan
perhitungan untung-rugi yang digunakan, tetapi SHU atau surplus
akibat efisiensi. Contoh pooling yang sampai sekarang tetap
berjalan adalah penjualan susu yang dilakukan oleh koperasi di
lingkingan Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) kepada
Industry Pengolahan Susu (IPS), dan penjualan Tandan Buah Segar
(TBo\S) kelapa sawit kepada industry pengolajan minyak. Cara
pooling memberikan alas an yang paling kuat bagi koperasi untk
memperoleh keringanan pajak penghasilan, karena tidak ada
transaksi jual-beli antara koperasi dengan anggota
Masalah biasanya muncul ketika koperasi memasuki proses bisnis
yang lebih rumit seperti bergerak dalam usaha pengolahan atau
manufaktur, sehingga cara pooling menjadi kurang praktis.
Pengumpulan bahan baku dari anggota dilakukan berdasar
transaksi jual-beli, perhitungannya berdasar untung-rugi dengan
perolehan keuntungan (laba) dan bukan surplus. Dalam cara ini
insentif kepada anggota tetap dapat diberikan melalui harga
pembelian yang tinggi sesuai perhitungan harga jual produk
akhir (active price policy) disamping pembagian setiap tahun
(deviden). Disamping itu, usaha koperasi lain yang berkaitan
dengan penumpukkan modal anggota adalah kegiatan simpan pinjam
yang dilakukan oleh KSP atau credit unions.
BAB 9 : Dana Cadangan
Dana cadangan diperoleh dan dikumpulkan dari penyisihan sebagian
sisa hasil usaha (SHU) tiap tahun, dengan maksud jika sewaktu-
waktu diperlukan untuk menutup kerugian dan keperluan memupuk
permodalan. Posisi dana cadangan dalam sisi pasiva menunjukkan
bahwa jika terjadi kerugian dengan sendirinya akan
terkompensasi dengan dana cadangan, dan apabila tidak mencukupi
ditambah dengan simpanan. Dapat dimengerti adanya ketentuan
dalam hukum dagang bahwa jika kerugian suatu perusahaan
mencapai lebih dari setengah modalnya wajib diumumkan. Karena
modal perusahaan sudah berkurang dan beresiko.
Pemupukan dana cadangan koperasi dilakukan secara terus-menerus
berdasarprosentase tertentu dari SHU, sehingga bertambah setiap
tahun tanpa batas. Jika koperasi menerima fasilitas pemerintah,
ditentukan bahwa prosentasi penyisihan dana cadangan semakin
besar. Dana cadangan sering lebih besar jumlahnya disbanding
simpanan anggota. Apabila dana cadangan sering lebih besar
jumlahnya dibanding simpanan anggota. Apabila dana cadangan
menjadi sangat besar dan simpanan anggota. Apabila dana
cadangan menjadi sangat besar dan simpanan anggota tetap kecil,
maka koperasi tidak ubahnya seperti perusahaan bersama atau
mutual company (onderling;perusahaan tanpa pemilik). Ada yang
berpendapat bahwa memang mutual company merupakan bentuk akhir
dari koperasi, yang tentu bukan menjadi tujuannya. Dilihat dari
tujuan dana cadangan untuk menutup kerugian setelah mencapai
sekurang-kurangnya seperlima dari jumlah modal koperasi.
Sebelum mencapai jumlah tersebut penggunaannya dibatasi hanya
untuk menutup kerugian. Setelah tercapai jumlah tersebut dapat
ditambah sesuai dengan kepentingan koperasi.
Ada pendapat di kalangan koperasi bahwa dana cadangan merupakan
modal social, bukan milik anggota dan tidak boleh dibagikan
kepada anggota sekalipun dalam keadaan koperasi dibubarkan.
Sebenarnya tidak tepat ada larangan penggunaan dana cadangan
termasuk untuk dibagikan kepada anggota, sepanjang tidak
melanggar batas minimumnya. Misalnya pada saat koperasi
mengalami kerugian dalam tahun buku tertentu, tetapi ingin
membagikan SHU kepada anggota dengan pertimbangan tidak
merugikan usaha koperasi dan melanggar ketentuan tentang dana
cadangan.
EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI
SISI ANGGOTA
1. EFEK-EFEK EKONOMIS KOPERASI
Salah satu hubungan penting yang harus dilakukan koperasi adalah
dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagi pemilik
sekaligus pengguna jasa koperasi.
Motivasi ekonomi anggota sebagi pemilik akan mempersoalkan dana
(simpanan-simpanan) yang telah di serahkannya, apakah
menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai pengguna
akan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang-jasa,
menguntungkan tidaknya pelayanan koperasi dibandingkan
penjual /pembeli di luar koperasi.
Pada dasarnya setiap anggota akan berpartisipasi dalam kegiatan
pelayanan perusahaan koperasi:
1. Jika kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya
2. Jika pelayanan itu di tawarkan dengan harga, mutu atau
syarat-syarat yang lebih menguntungkan di banding yang di
perolehnya dari pihak-pihak lain di luar koperasi.
2. EFEK-EFEK HARGA DAN BIAYA
Partisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi. Sedangkan
tingkat partisipasi anggota di pengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya: Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara
utilitarian maupun normatif.
Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis.
Kemanfaatan ekonomis yang di maksud adalah insentif berupa
pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien,
atau adanya pengurangan biaya dan atau di perolehnya harga
menguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU)
baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.
Bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang begitu
dominan, maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus di
bedakan antara harga untuk anggota dengan harga untuk non
anggota. Perbedaan ini mengharuskan daya analisis yang lebih
tajam dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang bersaing.
Istilah partisipasi dikembangkan untuk menyatakan atau
menunjukkan peran serta (keikutsertaan) seseorang atau
sekelompok orang dalam aktivitas tertentu. Karena itulah
Partisipasi anggota koperasi sangat menentukan keberhasilan
koperasi. Dimensi-dimensi partisipasi dijelaskan sebagai
berikut:
a. Dimensi partisipasi dipandang dari sifatnya
Dipandang dari segi sifatnya, pertisipasi dapat berupa,
partisipasi yang dipaksakan (forced) dan partisipasi sukarela
(foluntary). Jika tidak dipaksa oleh situasi dan kondisi,
partisipasi yang dipaksakan (forced) tidak sesuai dengan
prinsip koperasi keanggotaan terbuka dan sukarela serta
manajemen demokratis. Partisipasi yang sesuai pada koperasi
adalah partisipasi yang bersifat sukarela.
b. Dimensi partisipasi dipandang dari bentuknya
Dipandang dari sifat keformalannya, partisipasi dapat bersifat
formal (formal participation) dan dapat pula bersifat informal
(informal participation). Pada koperasi kedua bentuk
partisipasi ini bisa dilaksanakan secara bersama-sama.
c. Dimensi partisipasi dipandang dari pelaksanaannya
Dipandang dari segi pelaksanaannya, partisipasi dapat
dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Pada
koperasi partisipasi langsung dan tidak langsung dapat
dilaksanakan secara bersama-sama tergantung pada situasi dan
kondisi serta aturan yang berlaku. Partisipasi langsung dapat
dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas koperasi (membeli atau
menjual kepada koperasi), memberikan saran-saran atau informasi
dalam rapat-rapat, memberikan kontribusi modal, memilih
pengurus, dan lain-lain. Partisipasi tidak langsung terjadi
apabila jumlah anggota terlampau benyak, anggota tersebar di
wilayah kerja koperasi yang terintegrasi, sehingga diperlukan
perwakilan-perwakilan untuk menyampaikan aspirasinya
d. Dimensi partisipasi dipandang dari segi kepentingannya
Dari segi kepentingannya partisipasi dalam koperasi dapat berupa
partisipasi kontributis (contributif participation) dan
partisipasi intensif (incentif participation). Kedua jenis
partisipasi ini timbul sebagai akibat dari peran ganda anggota
sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan. Dalam
kedudukannya sebagai pemilik:
1. Para anggota memberikan kontribusinya terhadap pembentukan
dan pertumbuhan perusahaan koperasi dalam bentuk kontribusinya
terhadap pembentukan dan pertumbuhan perusahaan koperasi dalam
bentuk kontribusi keuangan (penyerahan simpanan pokok, simpanan
wajib, simpanan sukarela atau dana-dana pribadi yang
diinvestasikan pada koperasi), dan
2. Mengambil bagian dalam penetapan tujuan, pembuatan keputusan
dan proses pengawasan terhadap jalannya perusahaan koperasi.
Partisipasi semacam ini disebut juga partisipasi kontributif.
Dalam kedudukannya sebagai pelanggan/pemakai, para anggota
memanfaatkan berbagai potansi pelayanan yang disediakan oleh
perusahaan koperasi dalam menunjang kepentingannya. Partisipasi
ini disebut partisipasi insentif.
Menurut Hanel (1989) insentif dan kontribusi anggota
perseorangan terhadap koperasinya dapat dijelaskan secara
singkat sebagai berikut:
a. Peningkatan pelayanan yang efisien melalui penyediaan barang
dan jasa oleh perusahaan koperasi akan menjadi perangsang
pernting bagi anggota untuk turut memberikan kontribusinya bagi
b. Kontribusi para anggota dalam
Cara meningkatkan koperasi dapat dilakukan beberapa kegiatan
seperti:
a. Menyediakan barang-barang atau jasa-jasa yang dibutuhkan oleh
anggota yang relatif lebih baik dari para pesaingnya di pasar.
b. Meningkatkan harga pelayanan kepada anggota, misalnya:
• Menetapkan harga jual yang relatif lebih murah dari harga umum
• Harga beli yang relatif lebih tinggi dari harga umum
• Pemberian bunga kredit yang lebih rendah dari bunga umum
• Pemberian bunga tabungan minimal sam dengan tingkat bungan
umum disertai pelayanan yang lebih baik
• Pemberian diskon atau potongan harga untuk anggota
• Menurunkan biaya yang harus dibayar anggota pada saat
pembelian barang atau penjualan bahan melalui pelaksanaan
pembelian atau penjualan di tempat pelayanan anggota yang
mendekati tempat tinggal anggota
c. Menyediakan barang-barang yang tidak tersedia di pasar bebas
wilayah koperasi atau tidak disediakan oleh pemerintah.
d. Berusaha memberikan deviden per anggota (SHU per anggota)
yang meningkat dari waktu ke waktu.
e. Memperbesar alokasi dana dari aktivitas bisnis koperasi
dengan non anggota melalui pemberian kredit dengan bunga yang
relatif lebih murah dan jangka waktu pemngembalian relatif
lama.
f. Menyedihkan berbagai tunjangan (bila mampu) keanggotaan,
seperti tunjangan hari raya, tunjangan kesehatan, dan lain-lain
Meningkatkan partisipasi kontributif anggota dalam pengambilan
keputusan dapat dilakukan dengan cara:
1. Menjelaskan tentang maksud, tujuan perencanaan dan keputusan
yang akan dikeluarkan.
2. Meminta tanggapan dan saran tentang perencanaan dan keputusan
yang akan dikeluarkan.
3. Meminta informasi tentang segala sesuatu dari semua anggota
dalam usaha membuat keputusan dan mengambil keputusan.
4. Memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota dalam
pengambilan keputusan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan partisipasi
kontributif keuangan bersamaan dengan meningkatkan partisipasi
insentif, yaitu:
1. Memperbesar peranan koperasi dalam usaha anggota dengan
menciptakan manfaat ekonomi yang meningkat dari waktu ke waktu.
2. Memperbesar rate of return melalui usaha yang sungguh-sungguh
dan profesionil.
3. Membangun dan meningkatkan kepercayaan anggota terhadap
manajemen koperasi melalui:
Pemilihan pengurus dan pengelola yang mempunyai kemampuan
manajerial, jujur dan dapat dipercaya,
Melaksanakan catatan pembukuan yang jelas dan transparan, dan
Memperbesar kepentingan anggota untuk mengaudit koperasi.
Sedangkan tingkat partisipasi anggota di pengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya:
Ö Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian
maupun normatif.
Ö Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis.
Kemanfaatan ekonomis yang di maksud adalah insentif berupa
pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien,
atau adanya pengurangan biaya dan atau di perolehnya harga
menguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU)
baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.
Ö Bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang begitu
dominan, maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus di
bedakan antara harga untuk anggota dengan harga untuk non
anggota. Perbedaan ini mengharuskan daya analisis yang lebih
tajam dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang bersaing.
3. ANALISIS HUBUNGAN EFEK EKONOMIS DENGAN KEBERHASILAN KOPERASI
Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya
yang di kejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan
(benefit oriented). Di tinjau dari konsep koperasi, fungsi laba
bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi
ataupun transaksi anggota dengan koperasinya.
Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi
manfaat yang di terima oleh anggota. Keberhasilan koperasi di
tentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota
dan partispasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek
ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapat oleh anggota tsb.
4. PENYAJIAN DAN ANALISIS NERACA PELAYANAN
Di sebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para anggota dan
perubahan lingkungan koperasi, terutama tantangantantangan
kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara
kontinu di sesuaikan. Ada dua faktor utama yang mengharuskan
koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya.
1. Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama
organisasi non koperasi).
2. Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu
dan peradaban. Perubahankebutuhan ini akan menentukan pola
kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi produk-produk yang di
tawarkan oleh koperasi.
Bila koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan anggota yang lebih besar dari pada pesaingnya, maka
tingkat partisipasi anggota terhadap koperasinya akan
meningkat. Untuk meningkatkan pelayanan, koperasi memerlukan
informasi-informasi yang dating terutama dari anggota koperasi.
BAB 10 : EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI
PERUSAHAAN
1. EFISIENSI PERUSAHAAN KOPERASI
Tidak dapat di pungkiri bahwa koperasi adalah badan usaha yang
kelahirannya di landasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan
orang-orang bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi
tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya,
meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
2. EFEKTIVITAS KOPERASI
v Efektivitas adalah pencapaian target output yang di ukur
dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa),
dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os > Oa di
sebut efektif.
v Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvK = Realisasi SHUk + Realisasi MEL
Anggaran SHUk + Anggaran MEL = Jika EvK >1, berarti efektif
3. PRODUKTIVITAS KOPERASI
v Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input
yang digunakan (I), jika (O>1) di sebut produktif. Rumus
perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi
PPK = SHUk x 100 % (1) Modal koperasi
PPK = Laba bersih dr usaha dgn non anggota x 100% (2) Modal
koperasi
a) Setiap Rp.1,00 Modal koperasi menghasilkan SHU sebesar Rp…..
b) Setiap Rp.1,00 modal koperasi menghasilkan laba bersih dari
usaha dengan non anggota sebesar Rp….
4. ANALISIS LAPORAN KOPERASI
Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari laporan
pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi.
Laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu
alat evaluasi kemajuan koperasi. Laporan Keuangan Koperasi
berisi
(1) Neraca,
(2) perhitungan hasil usaha (income statement),
(3) Laporan arus kas (cash flow),
(4) catatan atas laporan keuangan
(5) Laporan perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan
tambahan.
a) Perhitungan hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan
usaha yang berasal dari anggota dan bukan anggota. Alokasi
pendapatan dan beban kepada anggota dan bukan anggota pada
perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan manfaat yang
di terima oleh anggota dan bukan anggota.
b) Laporan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi
dari koperasi-koperasi. Dalam hal terjadi penggabungan dua atau
lebih koperasi menjadi satu badan hukum koperasi, maka dalam
penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva bersih
yang riil dan bilamana perlu melakukan penilaian kembali. Dalam
hal operasi mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha yang
berada di bawah satu pengelolaan, maka di susun laporan
keuangan konsolidasi atau laporan keuangan gabungan.
c) Demikian penulisan ini tidak untuk bertujuan komersil tetapi
untuk penambahan nilai dalam menunjang mata kuliah adaptif
softskill mengenai ekonomi koperasi. Semoga penulisan ini dapat
bermanfaat untuk kita semua dalam mengembangkan koperasi dengan
mengevaluasi kembali manfaat dari hasil yang diberikan dalam
koperasi yang dilihat dari sisi perusahaan.
BAB 11: PERANAN KOPERASI DI
BERBAGAI KEADAAN PERSAINGAN
Di Pasar Persaingan Sempurna
Suatu pasar disebut bersaing sempurna jika terdapat
banyak penjual dan pembeli sehingga tidak ada satu pun dari
mereka dapat mempengaruhi harga yang berlaku; barang dan jasa
yang dijual di pasar adalah homogen; terdapat mobilitas sumber
daya yang sempurna; setiap produsen maupun konsumen mempunyai
kebebasan untuk keluar-masuk pasar; setiap produsen maupun
konsumen mempunyai informasi yang sempurna tentang keadaan
pasar meliputi perubahan harga, kuantitas dan kualitas barang
dan informasi lainnya; tidak ada biaya atau manfaat eksternal
berhubungan dengan barang dan jasa yang dijual di pasar.
Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna bersifat
“penerima harga” (price taker).
Kurva permintaan yang dihadapi sebuah perusahaan dalam
pasar persaingan sempurna merupakan sebuah garis horizontal
pada tingkat harga yang berlaku di pasar.Kuantitas output
ditentukan berdasarkan harga pasar dan tujuan memaksimumkan
laba, yaitu pada saat MR = MC.
Dalam jangka waktu yang sangat pendek, kurva penawaran
pasar berbentuk garis vertikal sehingga harga ditentukan oleh
permintaan pasar. Dalam jangka panjang, harga dapat naik, tetap
atau turun tergantung pada perubahan permintaan komoditi yang
bersangkutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah
produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang
sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh
produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan
lain-lain.
Ciri-ciri Pasar Pesaingan Sempurna :
1. Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak.
Banyaknya penjual dan pembeli menyebabkan masing-masing pihak
tidak dapat mempengaruhi harga. Harga ditentukan oleh mekanisme
permintaan dan penawaran di pasar. Dengan demikian,
pengusahalah yang menyesuaikan usahanya dengan harga pasar yang
telah ada. Demikian pula konsumen secara perorangan tidak dapat
mempengaruhi harga pasar dengan jalan memperbesar atau
memperkecil jumlah pembeliannya.
2. Produk yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogen).
Produk yang ditawarkan adalah sama dalam segala hal. Dalam
pikiran pembeli, masing-masing hasil produksi suatu perusahaan
dilihat sebagai sebuah substitusi yang sempurna untuk hasil
produksi dari perusahaan lain di pasaran. Akibatnya penentuan
pembelian oleh konsumen tidak tergantung kepada siapa yang
menjual produk tersebut.
3. Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar.
Masing-masing penjual ataupun pembeli mempunyai kebebasan untuk
masuk dan keluar pasar. Tidak turut sertanya salah satu
pengusaha atau pembeli dalam pasar tersebut, tidak akan
berpengaruh kepada harga pasar, karena jumlah produk yang
ditarik/dibeli sedemikian kecilnya sehingga dapat diabaikan
jika dibandingkan dengan total produk yang terdapat di pasar.
4. Para pembeli dan penjual memiliki. informasi yang sempurna
Para penjual dan pembeli mempunyai informasi yang lengkap
mengenai kondisi pasar, struktur harga, dan kuantitas barang
yang sesungguhnya. Keterangan ini mudah didapat dan tidak
memerlukan biaya yang besar (costless).Berdasarkan kondisi di
atas, dapat diamati keseimbangan / ekuilibrium dari suatu badan
usaha koperasi untuk jangka waktu pendek, menengah, dan jangka
panjang.
Dalam struktur pasar persaingan sempurna, harga
ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand) dengan
penawaran (supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing
dalam pasar persaingan sempurna disebut penerima harga (price
taker). Jadi apabila koperasi masuk dan menjual produknya ke
pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna, maka koperasi
hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya.
Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi harga, walaupun
seluruh produk anggotanya dikumpul dan dijual melalui
koperasi. Oleh karena itu, persaingan “harga” tidak cocok
diterapkan oleh para pelaku bisnis termasuk koperasi di pasar
bersaing sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih
besar, maka koperasi harus mampu bersaing dalam hal “biaya”.
Menurut konsepsi koperasi, biaya produksi akan dapat
diminimumkan berdasakan skala ekonomi, baik sebagai koperasi
produsen maupun konsumen.
· Di Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana
terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi
memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar
monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang
dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang
membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah :
shampoo, pasta gigi, dll.
Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk
membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan
produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan
aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan
untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar
produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini
berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan
ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah
berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau
produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di
Indonesia.
Ciri-ciri dari pasar monopolistik adalah:
1. Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di
pasar.
2. Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated
produk.
3. Para penjual memiliki kekuatan Pasar Oligopoli.
Ciri-ciri Pasar Monopolistik :
1. Penjual atau pengusaha dari suatu produk adalah banyak,
serta jenis produk yang beragam. Misalnya produk rokok, rokok
diproduksi oleh banyak pengusaha, dan setiap pengusaha satu
sama lain bersaing secara tidak sempurna.
Produk yang ditawarkan tidak sama dalam segala hal. Akibatnya
penentuan pembelian oleh konsumen tergantung kepada siapa yang
menjual produk tersebut. Disini, perusahaan-perusahaan terpacu
untuk terikat dalam persaingan non-harga, misalnya melalui
periklanan dan tipe lain dari promosi, karena produk yang
dihasilkan tidak sejenis dan para pembeli atau konsumen tidak
mengetahuinya.
2. Ada produk substitusinya.
Dapat digantikan penggunaannya secara sempurna oleh produk
lain. Ada produk lain yang serupa yang dapat memberikan
kepuasan yang sama.
3. Keluar atau masuk ke industri relative mudah.
4. Harga produk tidak sama di semua pasar.
Tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjual, karena
penjual atau pengusaha dalam pasar ini adalah banyak sehingga
konsumen yang harus menyesuaikan dalam hal “harga”.
5. Pengusaha dan konsumen produk tertentu sama-sama bersaing.
Tetapi persaingan tersebut tidak sempurna, karena produk yang
dihasilkan tidak sama dalam banyak hal. Produk pengusaha yang
mana yang akan menduduki tempat monopolistic, ditentukan oleh
konsumen produk tersebut dan bukan pengusahanya.
Untuk menentukan bentuk pasar dari suatu produk
perusahaan, sangat tergantung kepada pembedaan (diferensiasi)
produk yang dihasilkan perusahaan tersebut dengan produk
pengganti yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Semakin
kecil/sedikit perbedaannya, maka lebih cenderung ke pasar
persaingan sempurna. Sebaliknya, semakin jauh jarak
perbedaannya maka semakin cenderung ke arah bentuk pasar
monopoli.
Oleh karena itu, apabila koperasi ingin memaksimumkan
keuntungannya dalam struktur pasar monopolistic, maka secara
teoritis, koperasi harus mampu menghasilkan produk yang sangat
berbeda dengan yang dihasilkan oleh pengusaha lain. Tentu
strategi dan taktik bisnis dalam promosi, sedikit banyak sangat
menentukan perbedaan tersebut.
· Di Pasar Monopsoni
Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha
menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas
barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas. Kondisi
Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan
industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar
dalam harga bagi petani adalah nonsen. Salah satu contoh
monopsoni juga adalah penjualan perangkat kereta api di
Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu
yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan
dibeli oleh KAI.
Apabila seorang pengusaha membeli suatu faktor produksi
secara bersaing sempurna dengan pengusaha lain,maka ia secara
perorangan tidak bisa mempengaruhi harga dari faktor produksi
itu.
· Di Pasar Oligopoli
Pasar Oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis
barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah
perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam
pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai
bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan
yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing
mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk
baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan
untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu
upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk
kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan
oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal
di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual
terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku
usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-
industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti,
industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan
ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya
oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi,
khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik
dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai
oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang
mengatur mengenai kartel.
Jenis-jenis pasar Oligopoli :
1. Pasar oligopoly murni.
Barang yang diperdagangkan sama fisiknya (identik), hanya
berbeda merknya saja.
2. Pasar oligopoly dengan pembedaan (differentiated
oligopoly).
Barang yang diperdagangkan dapat dibedakan. Perusahaan
mengeluarkan beberapa produk untuk piihan konsumen.
Ciri-ciri pasar Oligopoli:
a. Terdapat banyak pembeli di pasar.
Umumnya dalam pasar oligopoly adalah produk-produk yang memiliki
pangsa pasar besar dan merupakan kebutuhan sehari-hari, seperti
semen, Provider telefon selular, air minum, kendaraan bermotor,
dan sebagainya.
b. Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai
pasar.
Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki
modal besar saja (konglomerasi). Karena ada ketergantungan
dalam perusahaan tersebut untuk saling menunjang. Contoh:
bakrie group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan
telefon seluler (esia)
c. Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa
berbeda mutunya.
Perusahaan mengeluarkan beberapa jenis sebagai pilihan yang
berbeda atribut, mutu atau fiturnya. Hal ini adalah alat
persaingan antara beberapa perusahaan yang mengeluarkan
beberapa jenis produk yang sama, atau hamper sama di dalam
pasar oligopoly
Untuk mencegah persaingan harga yang ekstrim, beberapa
perusahaan atau pemerintah menetapkan aturan mengenai harga
standar sehingga tidak ada persaingan harga yang mencolok.
Peran koperasi di didalam pasar oligopoly adalah sebagai
retailer (pengecer), dikarenakan untuk terjun ke dalam pasar
oligopoly ini diperlukan capital intensive (modal yang tinggi).
Koperasi dapat berperan sebagai pengecer produk berbagai jenis
dari beberapa produsen. Keuntungan diperoleh dari laba
penjualan.
BAB 12 : PEMBANGUNAN KOPERASI DI
NEGARA BERKEMBANG
Pembangunan Koperasi di Indonesia
Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara
maju (barat) dan negara berkembang memang sangat diametral. Di
barat koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan
ketidakadilan pasar, oleh karena itu tumbuh dan berkembang
dalam suasana persaingan pasar. Bahkan dengan kekuatannya itu
koperasi meraih posisi tawar dan kedudukan penting da lam
konstelasi kebijakan ekonomi termasuk dalam perundingan
internasional. Peraturan perundangan yang mengatur koperasi
tumbuh kemudian sebagai tuntutan masyarakat koperasi dalam
rangka melindungi dirinya.
Di negara berkembang koperasi dirasa perlu dihadirkan
dalam kerangka membangun institusi yang dapat menjadi mitra
negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kesadaran antara
kesamaan dan kemuliaan tujuan negara dan gerakan koperasi dalam
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat ditonjolkan
di negara berkembang, baik oleh pemerintah kolonial maupun
pemerintahan bangsa sendiri setelah kemerdekaan, berbagai
peraturan perundangan yang mengatur koperasi dilahirkan dengan
maksud mempercepat pengenalan koperasi dan memberikan arah bagi
pengembangan koperasi serta dukungan/perlindungan yang
diperlukan.
Pembangunan koperasi dapat diartikan sebagai proses
perubahan yang menyangkut kehidupan perkoperasian Indonesia
guna mencapai kesejahteraan anggotanya. Tujuan pembangunan
koperasi di Indonesia adalah menciptakan keadaan masyarakat
khususnya anggota koperasi agar mampu mengurus dirinya sendiri
(self help).
A. Permasalahan dalam Pembangunan Koperasi
Koperasi bukan kumpulan modal, dengan demikian tujuan
pokoknya harus benar-benar mengabdi untuk kepentingan anggota
dan masyarakat di sekitarnya. Pembangunan koperasi di Indonesia
dihadapkan pada dua masalah pokok yaitu masalah internal dan
eksternal koperasi.
* Masalah internal koperasi antara lain: kurangnya pemahaman
anggota akan manfaat koperasi dan pengetahuan tentang kewajiban
sebagai anggota. Harus ada sekelompok orang yang punya
kepentingan ekonomi bersama yang bersedia bekerja sama dan
mengadakan ikatan sosial. Dalam kelompok tersebut harus ada
tokoh yang berfungsi sebagai penggerak organisatoris untuk
menggerakkan koperasi ke arah sasaran yang benar.
* Masalah eksternal koperasi antara lain iklim yang mendukung
pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota
koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang jelas dan efektif
untuk perjuangan koperasi, sistem prasarana, pelayanan,
pendidikan, dan penyuluhan.
B. Kunci Pembangunan Koperasi
Menurut Ace Partadiredja dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Gajah Mada, faktor-faktor yang menghambat
pertumbuhan koperasi Indonesia adalah rendahnya tingkat
kecerdasan masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena
pemerataan tingkat pendidikan sampai ke pelosok baru dimulai
pada tahun 1986, sehingga dampaknya baru bisa dirasakan paling
tidak 15 tahun setelahnya.
Berbeda dengan Ace Partadiredja, Baharuddin berpendapat
bahwa faktor penghambat dalam pembangunan koperasi adalah
kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup
koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus,
pengawas, dan manajer belum berjiwa koperasi sehingga masih
perlu diperbaiki lagi.
Prof. Wagiono Ismangil berpendapat bahwa faktor penghambat
kemajuan koperasi adalah kurangnya kerja sama di bidang ekonomi
dari masyarakat kota. Kerja sama di bidang sosial (gotong
royong) memang sudah kuat, tetapi kerja sama di bidang usaha
dirasakan masih lemah, padahal kerja sama di bidang ekonomi
merupakan faktor yang sangat menentukan kemajuan lembaga
koperasi.
Ketiga masalah di atas merupakan inti dari masalah
manajemen koperasi dan merupakan kunci maju atau tidaknya
koperasi di Indonesia.
Untuk meningkatkan kualitas koperasi, diperlukan keterkaitan
timbal balik antara manajemen profesional dan dukungan
kepercayaan dari anggota. Mengingat tantangan yang harus
dihadapi koperasi pada waktu yang akan datang semakin besar,
maka koperasi perlu dikelola dengan menerapkan manajemen yang
profesional serta menetapkan kaidah efektivitas dan efisiensi.
Untuk keperluan ini, koperasi dan pembina koperasi perlu
melakukan pembinaan dan pendidikan yang lebih intensif untuk
tugas-tugas operasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut,
apabila belum mempunyai tenaga profesional yang tetap, dapat
dilakukan dengan bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan
yang terkait.
Dekan Fakultas Administrasi Bisnis universitas Nebraska
Gaay Schwediman, berpendapat bahwa untuk kemajuan koperasi maka
manajemen tradisional perlu diganti dengan manajemen modern
yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
* semua anggota diperlakukan secara adil,
* didukung administrasi yang canggih,
* koperasi yang kecil dan lemah dapat bergabung (merjer) agar
menjadi koperasi yang lebih kuat dan sehat,
* pembuatan kebijakan dipusatkan pada sentra-sentra yang layak,
* petugas pemasaran koperasi harus bersifat agresif dengan
menjemput bola bukan hanya menunggu pembeli,
* kebijakan penerimaan pegawai didasarkan atas kebutuhan, yaitu
yang terbaik untuk kepentingan koperasi,
* manajer selalu memperhatikan fungsi perencanaan dan masalah
yang strategis,
* memprioritaskan keuntungan tanpa mengabaikan pelayanan yang
baik kepada anggota dan pelanggan lainnya,
* perhatian manajemen pada faktor persaingan eksternal harus
seimbang dengan masalah internal dan harus selalu melakukan
konsultasi dengan pengurus dan pengawas,
* keputusan usaha dibuat berdasarkan keyakinan untuk
memperhatikan kelangsungan organisasi dalam jangka panjang,
* selalu memikirkan pembinaan dan promosi karyawan,
* pendidikan anggota menjadi salah satu program yang rutin
untuk dilaksanakan.
SUMBER
http://www.ekonomirakyat.org/edisi_17/artikel_5.htm
http://ruth-happy.blogspot.com/2010/01/pembangunan-
koperasi.html
- http://www.unjabisnis.net/2010/04/ekonomi-koperasi.html
- http://rismaeka.wordpress.com/2011/11/17/ekonomi-koperasi
Manajemen Koperasi
Tidak hanya sekedar aspek organisasi manajemen pemasaran koperasi serta manajemen keuangan koperasi juga menjadi penting untuk dipahami. Pemasaran dandan finance seringkali menjadi momok menakutkan pasca hancurnya sistem monopoli ala KUD .
Di banyak skripsi manajemen koperasi yang saya baca koperasi selalu digambarkan seragam dekat dengan laum marginal dan tidak mempunyai kemampuan bersaing. Munculnya berbagai macam bentuk koperasi saat ini juga mengaharuskankita membuat penyesuaian manajemen koperasi syariah tentu akan sangat berbeda
jika dibandinkan dengan manajemen koperasi sekolah, dan untuk hal ini saja koperasi tidak memiliki kemampuan memadai, bahkan konsep dasar manajemen strategi koperasi masih sangat sulit dicari standarnya.
Sebuah keinginan besar bagi saya adalah terciptanya sebuah konsep manajemen koperasi indonesia yang memang mempunyai fungsi manajemen koperasi yang tepat untuk negeri ini . Mungkin kita belum sampai pada sistem informasi manajemen koperasi yang baik tetapi setidaknya kita harus berupaya sebaik mungkin untuk menjadikan koperasi Indonesia jaya. Sampai ketemu di posting manajemen koperasi seanjutnya
Koperasi dikatakan sebagai kontra failing power artinya secara sederhanya sebagai kekuatan pengimbang kapitalisme, caranya? Kita tau dalam sistem ekonomi pasar semakin besar jumlah yang kita belanjakan akan semakin banyak potongan harga yang kita peroleh, pada kondisi seperti ini bagi pemilik kapital atau modal akan sangat menguntungkan.
Sedangkan bagi yang tidak mempunyai cukup kapital atau modal akan memperoleh harga yang tinggi. Dalam upaya menaikan posisi tawar ekonomi dan meningkatkan skala ekonomi rakyat inilah koperasi dibutuhkan.
Dalam manajemen koperasi memahami bahwa koperasi itu kekuatan utamanya adalah kebutuhan bersama dalam konteks ekonomi, sukarea dan terbuka serta partisipasitotal dari anggota. Logikanya ketika angota merasakan manfaat ekonomi dri koperasi maka member base economic akan berjalan.
Kami akan mencoba menampilkan gambar struktur organisasi , dalam konteks ini gambar organisasi koperasi . Aspek ini merupakan bagian penting dari kesuksesan pengelolaan koperasi, kenapa demikian? pengertian struktur organisasi menyebutkan bahwa Struktur organisasi adalah konfigurasi peran formal yang didalamnya dimaksudkan sebagai prosedur, governansi dan mekanisme kontrol, kewenangan serta proses pengambilan kebijakan .
Struktur organisasi koperasi dibentuk sedemikan rupa sesuai dengan idiologi dan strategi pengembangan untuk memperoleh Strategic competitiveness sehingga setiap koperasi boleh jadi mempunyai bentuk yang berbeda secara fungsional karena menyesuaikan dengan strategi yang sedang dikembangkan tetepi secara basic idologi terutama terkait dengan perangkat organisasi koperasi akan menunjukan kesamaan
Ada baiknya kita sedikit membahas tentang perangkat organisasi koperasi. setidaknya dalam koperasi kita mengenal 3 perangkat organisasi yang jamak digunakan yaitu:
- Rapat Anggota- Pengurus- Pengawas
Tiga unsur diatas juga sering kita sebut sebagai perangkat manajemen koperasi.Bentuk ini tentu berbeda dengan organisasi perusahaan swasta berbentu PT misalnya, Perbedaan mendasar ini tidak saja dipengaruhi oleh idiologi tetapi juga aplikasi operasional manajemen. Berikut penjelasan singkat terkait denganfungsi dan peran perangkar organisasi koperasi.
Perangkat organisasi koperasi Rapat Anggota (RA)
RA merupakan forum tertinggi koperasi yang dihadiri oleh anggota sebagai pemilik. Wewenang RA diantaranya adalah menetapkana. AD/ARTb. Kebijakan Umum Organisasi, Manajemen, dan usaha koperasic. Memilih, mengangkat, memberhantikan pengurus dan pengawas.d. RGBPK dan RAPBKe. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus pengawas.f. Amalgamasi dan pembubaran koperasi
Rapat Anggota bisa dilakukan RAT, RAK dan RALB. Secara umumRA dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah anggta, tetapi untuk beberapakasus jumlah ini bisa disesuaikan dengan AD/ART Koperasi.
Perangkat organisasi koperasi Pengurus
Pengurus koperasi adalah pemegang kuasa RA untuk mengelola koperasi, artinya pengurus hanya boleh melakukan segala macam kresi manajemen yang tidak keluar dari koridor keputusan RA. Pengurus merupakan pimpinan kolektif tidak berdiri sendiri dengan pertangungjawaban bersama. Biasanya pengurus yang tetrdiri atasbeberapa anggota pengurus.
Tugas dan kewajiban pengurus koperasi adalah:- Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai keputusan RAT.- Untuk melaksanakan tugas pengurus berkewajiban:1). Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan proker2). Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban3). Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarakan pembukuan keuanagn dan Inventaris.4). Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarkan administrasi5). Pengurus koperasi berkewajiban Menyelenggarkan RAT.
Wewenang Pengurus koperasi :1). Pengurus berwenang mewakili koperasi didalam dan diluar koperasi.2). Pengurus berwenang melakukan tindakan hukum atau upaya lain untuk kepentingan anggota dan kemanfaatan koperasi.3). Pengurus berwenang memutuskan penerimaan anggota dan pemberhentian anggotasesuai ketentuan AD/ART.
Tanggung Jawab Pengurus koperasi
Pengurus koperasi bertanggungjwab atas segala upaya yang berhubungan dengan tugas kewajiban, dan wewenangnya.
Perangkat organisasi koperasi Pengawas
Pengawas dipilh oleh RA untuk mengawasi pelaksanaan keputusan RAT dan juga idiologi. Tugas pengawas tidak untuk mencari-cari kesalahan tetapi untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan oleh koperasi sesuai dengan idiologi, AD/ART koperasi dan keputusan RA.
Tugas, kewajiban dan wewenang pengawas koperasi sebagai berikut.
1). Pengawas koperasi berwenang dan bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan organisasi.2). pengawas wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasanya dan merahasiakan hasil laporanya kepada pihak ketiga.3). Pengawas koperasi meneliti catatan dan fisik yang ada dikoperasi dan mendapatkan keterangan yang diperlukan.
Perencanaan Strategis Dengan Menggunakan Analisa SWOT Untuk Koperasi Indonesia
Setelah membahas tentang RAT kita lanjutkan dengan pembahasan bagaimana cara menyusun rencana strategis menggunakan anlisa SWOT untuk Koperasi Indonesia.
Dalam Manajemen Koperasi Perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk koperasi yang akan dilakukan pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi Indonesia harus mempertimbangka Sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang.Kita Bisa ambil Contoh Kondisi saat ini disini dan disini
Untuk melakukan perencanaan Strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal atau eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.
Organisasi Koperasi seacara kelembagaan harus mempunyai perangkat organisasi koperasi yang menjadi sarana dalam pencapaian tujuan koperasi. Perangkat fundamental dalam perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang wajib ada adalah parameter-parameter idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif,
Untuk mempercepat percapaian Renstra koperasi diperlukan:
- Spesific ( kekhususan)- Measurable ( Terukur)- Achieveable ( Dapat dicapai)- Rationable ( Rasional, dapat dipahami)- Timebound ( Ada limit/batas waktu)
Bagimana cara menyusun Renstra Koperasi
Renstra koperasi pertama kali kita rumuskan dengan 3 menjawab pertanyaan mendasar:
1. Dimana koperasi kita saat ini berada, dan akan kemana arahan koperasi kita?2. Kemana tujuan koperasi kita, ingin pergi kemana koperasi kita.?3. Bagaimana atau dengan apa koperasi kita pergi atau mencapai tujuan tersebut?
Setelah kita berhasil mejawab ke 3 pertanyaan diatas kita akan melakukan evaluasi organisasi koperasi dengan menggunakan Analisa SWOT.
secara terperici tahapan menyusun Renstra koperasi adalah sebagai berikut.
Melakukan Analisa SWOT untuk koperasi KitaPerumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Analisa SWOT adalahpola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengen SWOT yaitu Streght ( Kekuatan) Weakness ( Kelemahan koperasi Kita ) Oportunity ( Peluang Koperasi kita) dan threat ( ancaman pada Koperasi ) . Pengurus harus mengkalsifikasikan hal2 ditas menjadi sebuah tabel yang kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam renstra koperasi.Seorang pengurus koperasi harus paham betul kondisi koperasinya, Pengurus harus mampu melakukanforecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari forecasting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan analisi SWOT Koperasi. Proses pertama yang harus dilakukan adalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan "strengths" dan weaknesses serta sumberdaya organisasi. Kemdian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, social, ekonomi dan budaya akan meminculkan opportunities dan threats
Menentukan target Koperasi.Setelah analis SWOt koperasi selesai dilakukan langjah berikutnya adalah menntukan target. Fase ini merupakan salah satubagian terpenting dari penyusunan strategi koperasi. Target ini diperoleh dari proses telaah realistis terhadap analisa SWOT yang telah ditentukan sebelumnya dan target koperasi harus diyakini oleh seluruh komponen organisasi koperasi, bahwa koperasi mampu mencapainya.
Perumusan Strategi KoperasiFase ini adalah upaya penyusunan siasat untuk menyelesaikan permasalahan
koperasi sekaligus cara untuk pencapaian target koperasi.
Hasil Renstra Koperasi biasanya berupa Garis-Garis Besar program Kerja ( GBPK ) Koperasi yang juga harus disertai dengan Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belenja Koperasi ( APBK) hasil perumusan Renstra akan dibaha dan Disahakan di RAT Koperasi Perencanaan Strategis Dengan Menggunakan Analisa SWOT Untuk Koperasi Indonesia
Setelah membahas tentang RAT kita lanjutkan dengan pembahasan bagaimana cara menyusun rencana strategis menggunakan anlisa SWOT untuk Koperasi Indonesia.
Dalam Manajemen Koperasi Perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk koperasi yang akan dilakukan pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi Indonesia harus mempertimbangka Sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang.Kita Bisa ambil Contoh Kondisi saat ini disini dan disini
Untuk melakukan perencanaan Strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal atau eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.
Organisasi Koperasi seacara kelembagaan harus mempunyai perangkat organisasi koperasi yang menjadi sarana dalam pencapaian tujuan koperasi. Perangkat fundamental dalam perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang wajib ada adalah parameter-parameter idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif,
Untuk mempercepat percapaian Renstra koperasi diperlukan:- Spesific ( kekhususan)- Measurable ( Terukur)- Achieveable ( Dapat dicapai)- Rationable ( Rasional, dapat dipahami)- Timebound ( Ada limit/batas waktu)
Bagimana cara menyusun Renstra Koperasi
Renstra koperasi pertama kali kita rumuskan dengan 3 menjawab pertanyaan mendasar:
1. Dimana koperasi kita saat ini berada, dan akan kemana arahan koperasi kita?2. Kemana tujuan koperasi kita, ingin pergi kemana koperasi kita.?3. Bagaimana atau dengan apa koperasi kita pergi atau mencapai tujuan tersebut?
Setelah kita berhasil mejawab ke 3 pertanyaan diatas kita akan melakukan evaluasi organisasi koperasi dengan menggunakan Analisa SWOT.
secara terperici tahapan menyusun Renstra koperasi adalah sebagai berikut.
Melakukan Analisa SWOT untuk koperasi KitaPerumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Analisa SWOT adalahpola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengen SWOT yaitu Streght ( Kekuatan) Weakness ( Kelemahan koperasi Kita ) Oportunity ( Peluang Koperasi kita) dan threat ( ancaman pada Koperasi ) . Pengurus harus mengkalsifikasikan hal2 ditas menjadi sebuah tabel yang kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam renstra koperasi.Seorang pengurus koperasi harus paham betul kondisi koperasinya, Pengurus harus mampu melakukanforecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari forecasting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan analisi SWOT Koperasi. Proses pertama yang harus dilakukan adalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan "strengths" dan weaknesses serta sumberdaya organisasi. Kemdian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, social, ekonomi dan budaya akan meminculkan opportunities dan threats
Menentukan target Koperasi.Setelah analis SWOt koperasi selesai dilakukan langjah berikutnya adalah menntukan target. Fase ini merupakan salah satubagian terpenting dari penyusunan strategi koperasi. Target ini diperoleh dari proses telaah realistis terhadap analisa SWOT yang telah ditentukan sebelumnya dan target koperasi harus diyakini oleh seluruh komponen organisasi koperasi, bahwa koperasi mampu mencapainya.
Perumusan Strategi KoperasiFase ini adalah upaya penyusunan siasat untuk menyelesaikan permasalahan koperasi sekaligus cara untuk pencapaian target koperasi.
Hasil Renstra Koperasi biasanya berupa Garis-Garis Besar program Kerja ( GBPK ) Koperasi yang juga harus disertai dengan Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belenja Koperasi ( APBK) hasil perumusan Renstra akan dibaha dan Disahakan di RAT Koperasi
Dasar-dasar Manajemen Semua organisasi baik formal maupun informal membutuhkan adanya fungsi manajemen. Sebab tanpa manajemen yang baik, tujuan organisasi tidak akan tercapai secara efisien. Selain itu dalam pencapaian tujuan organisasi sering ada berbagai hal yang bertentangan dengan kepentingan pribadi beberapa anggota, atau bahkan ada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang salingbertentangan. Untuk menjaga keseimbangan antara para anggota yang mempunyai berbagai kepentingan tersebut sangat dibutuhkan manajemen yang baik, sehingga
pertentangan antaranggota dapat dikendalikan dan selanjutnya pencapaian tujuanorganisasi tidak terganggu. Seperti ilmu sosial yang lain, manajemen mempunyai banyak pengertian, ada yangmengartikan manajemen sebagai suatu proses, adapula yang mengartikan manajemensebagai suatu seni untuk mencapai suatu tujuan melalui pengaturan terhadap orang lain. Definisi yang lebih sering digunakan adalah definisi yang dikemukakan oleh Stoner yang mengatakan: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Manajemen Koperasi Koperasi seperti halnya organisasi yang lain membutuhkan manajemen yang baik agar tujuan koperasi tercapai dengan efisien. Hal yang membedakan manajemen koperasi dengan manajemen umum adalah terletak pada unsur-unsur manajemen koperasi yaitu rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Adapun tugas masing-masing dapat diperinci sebagai berikut : Rapat anggota bertugas untuk menetapkan anggaran dasar, membuat kebijaksanaan umum, mengangkat/memberhentikan pengurus dan pengawas. Pengurus koperasi bertugas memimpin koperasi dan usaha koperasi sedangkan Pengawas tugasnya mengawasi jalannya koperasi. Untuk koperasi yang unit usahanya banyak dan luas, pengurus dimungkinkan mengangkat manajer dan karyawan. Manajer atau karyawan tidak harus anggota koperasi dan seyogyanya memang diambil dari luar koperasi supaya pengawasannyalebih mudah. Mereka bekerja karena ditugasi oleh pengurus, maka mereka juga bertanggung jawab kepada pengurus.
Pengertian, Manfaat dan Tujuan Perencanaan
1. Perencanaan merupakan proses dasar manajemen. Dalam perencanaan manajer memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan, bagaimana melakukan dan siapa yang harus melakukan.
2. Setiap organisasi memerlukan perencanaan. Baik organisasi yang bersifat kecil maupun besar sama saja membutuhkan perencanaan. Hanya dalam pelaksanaannya diperlukan penyesuaian-penyesuaian mengingat bentuk, tujuan dan luas organisasi yang bersangkutan.
3. Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang fleksibel, sebab perencanaan akan berbeda dalam situasi dan kondisi yang berubah-ubah di waktu yang akan datang. Apabila perlu dalam pelaksanaannya diadakan perencanaan kembali sehingga semakin cepat cita-cita/tujuan organisasi untuk dicapai.
Tipe dan Proses Perencanaan
1. Ada empat-tahap dasar perencanaan, yaitu : (1) menetapkan tujuan dan serangkaian tujuan, (2) merumuskan keadaan saat ini, (3) mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan dan (4) mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
2. Perencanaan yang dibuat oleh perusahaan yang satu belum tentu sama dengan yang dibuat oleh perusahaan lain. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan tipe organisasi, jangka waktu yang digunakan dan tipe manajer yang mengelola perusahaan.
3. Secara garis besar ada dua tipe rencana yaitu rencana strategis dan operasional. Perencanan strategis mencakup proses pemilihan tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan dan program untuk menjaminbahwa tujuan tersebut dapat dicapai, sedangkan rencana operasional menguraikan lebih rinci bagaimana rencana-rencana strategis akan dicapai.
Perencanaan dalam Koperasi
1. Organisasi koperasi sama dengan organisasi yang lain, perlu dikelola dengan baik agar dapat mencapai tujuan akhir seefektif mungkin.
2. Fungsi perencanaan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting karenamerupakan dasar bagi fungsi manajemen yang lain. Agar tujuan akhir koperasi dapat dicapai maka koperasi harus membuat rencana yang baik, dengan melalui beberapa langkah dasar pembuatan rencana yaitu menentukantujuan organisasi mengajukan beberapa alternatif cara mencapai tujuan tersebut dan kemudian alternatif-alternatif tersebut harus dikaji satu per satu baik buruknya sebelum diputuskan alternatif mana yang dipilih
3. Tipe rencana yang dapat diambil dalam koperasi dapat bermacam-macam tergantung pada jangka waktu dan jenjang atau tingkatan manajemen.
Pengorganisasian dan Struktur Organisasi Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antarapara anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien. Pelaksanaan proses pengorganisasian akan mencerminkan struktur organisasi yangmencakup beberapa aspek penting seperti:
1. pembagian kerja, 2. departementasi,
3. bagan organisasi,
4. rantai perintah dan kesatuan perintah,
5. tingkat hierarki manajemen, dan
6. saluran komunikasi dan sebagainya.
Struktur Organisasi dalam Koperasi Sebagai pengelola koperasi, pengurus menghadapi berbagai macam masalah yang harus diselesaikan. Masalah yang paling sulit adalah masalah yang timbul dari dalam dirinya sendiri, yaitu berupa keterbatasan. Keterbatasan dalam hal pengetahuan paling sering terjadi, sebab seorang pengurus harus diangkat oleh,dan dari anggota, sehingga belum tentu dia merupakan orang yang profesional dibidang perusahaan. Dengan kemampuannya yang terbatas, serta tingkat pendidikanyang terbatas pula, pengurus perlu mengangkat karyawan yang bertugas membantunya dalam mengelola koperasi agar pekerjaan koperasi dapat diselesaikan dengan baik. Dengan masuknya berbagai pihak yang ikut membantu pengurus mengelola usaha koperasi, semakin kompleks pula struktur organisasi koperasi tersebut. Pemilihan bentuk struktur organisasi koperasi harus disesuaikan dengan macam usaha, volume usaha, maupun luas pasar dari produk yang dihasilkan. Pada prinsipnya semua bentuk organisasi baik, walaupun masing-masing mempunyai kelemahan.
Pengertian, Manfaat dan Tujuan Pengarahan Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Sebab masing-masingorang yang bekerja di dalam suatu organisasi mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Supaya kepentingan yang berbeda-beda tersebut tidak saling bertabrakan satu sama lain, maka pimpinan perusahaan harus dapat mengarahkannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Seorang karyawan dapat mempunyai prestasi kerja yang baik, apabila mempunyai motivasi. Maka dari itu, tugas pimpinan perusahaan adalah memotivasi karyawannya agar mereka menggunakan seluruh potensi yang ada dalam dirinya untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Supaya manajer atau pimpinan perusahan dapat memberikan pengarahan yang baik, pertama-tama ia harus mempunyai kemampuan untuk memimpin perusahaan dan harus pandai mengadakan komunikasi secara vertikal.
Manajemen Kepegawaian Seorang manajer kepegawaian adalah pembantu pengurus yang diserahi tugas mengurus administrasi kepegawaian, yang mencakup:
1. mendapatkan pegawai yang mau bekerja dalam koperasi, 2. meningkatkan kemampuan kerja pegawai,
3. menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik sehingga para karyawan tersebut tidak bosan bekerja bahkan dapat meningkatkan prestasinya,
4. melaksanakan kebijaksanaan yang dibuat pengurus, mengawasi pelaksanaannya dan menyampaikan informasi maupun laporan kepada pengurussecara teratur,
5. memberikan saran-saran/usul-usul perbaikan.
Pengertian dan Tujuan Pengawasan Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk membuat semua kegiatan perusahaan sesuai dengan rencana. Proses pengawasan dapat dilakukan dengan melalui beberapa tahap, yaitu menetapkan standar, membandingkan kegiatan yang dilaksanakan dengan standar yang sudah ditetapkan, mengukur penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, kemudian mengambil tindakan koreksi apabila diperlukan. Setiap perusahaan mengadakan pengawasan dengan tujuan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. Ada beberapa alasan yang dapat diberikan mengapa hampir setiap perusahaan menghendaki adanya proses pengawasan yang baik. Alasan-alasan tersebut antara lain:
1. manajer dapat lebih cepat mengantisipasi perubahan lingkungan, 2. perusahaan yang besar akan lebih mudah dikendalikan,
3. kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh anggota organisasi dapat dikurangi.
Berdasarkan waktu melakukan pengawasan, dikenal ada tiga tipe pengawasan yaitu, feedforward controll, concurrent controll, dan feedback control.
Teknik dan Metode Pengawasan Secara garis besar pengawasan dapat dibagi menjadi dua, yaitu metode pengawasan kualitatif dan metode pengawasan kuantitatif. Pengawasan kualitatifdilakukan oleh manajer untuk menjaga performance organisasi secara keseluruhan, sikap serta performance karyawan. Metode pengawasan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan data, biasanya digunakan untuk mengawasi kuantitas maupun kualitas produk. Ada beberapa cara yang biasa digunakan untukmengadakan pengawasan kuantitatif, antara lain: dengan menggunakan anggaran, mengadakan auditing, analisis break even, analisis rasio dan sebagainya.
Hubungan Kerja antara Manajer dengan Pengurus dan Pihak Lain Dewasa ini semakin banyak koperasi yang mengangkat manajer untuk menangani usaha koperasi dengan berbagai macam alasan. Alasan yang biasa dikemukakan adalah yang menyangkut kemampuan pengurus. Pengurus diangkat dari anggota koperasi yang mempunyai kemampuan terbatas di bidang manajemen perusahaan. Selain itu pengurus mempunyai tugas yang lebih luas, yaitu memimpin koperasi secara keseluruhan, sehingga hal-hal yang bersifat operasional dapat diserahkan kepada manajer. Dari segi waktu, pengurus dipilih hanya untuk
jangka waktu tertentu untuk mengurus usaha koperasi, sebab biasanya pengurus mempunyai pekerjaan sendiri selain menjadi pengurus koperasi. Sedangkan menjalankan usaha koperasi tidak dapat dilakukan sambil lalu, tetapi harus dikerjakan penuh ketekunan. Seorang manajer koperasi diangkat pengurus untuk membantu menjalankan usaha koperasi, oleh karena itu manajer harus mempertanggungjawabkan pekerjaannya kepada pengurus, bukan kepada orang lain. Manajer hanya boleh mengerjakan sesuatu kalau diberi kewenangan atau kekuasaan oleh pengurus, misalnya dalam berhubungan dengan bank, manajer hanya boleh mengadakan kontak dengan bank untuk hal-hal yang diizinkan oleh pengurus. Di luar hal-hal yang diizinkan tersebut, manajer tidak boleh mengadakan hubungan dengan bank, melainkan pengurus sendiri yang akan melakukannya. Dewasa ini masih banyak koperasi yang membutuhkan bimbingan dari pihak lain, misalnya koperasi ditingkat atasnya, Departemen Koperasi maupun pemerintah daerah di mana koperasi tersebut beroperasi. Manajer koperasi yang masih mendapat binaan dari pihak lain, harus mampu membawa diri dalam berhubungan dengan pengurus maupun pembinanya. Selain itu juga harus bersiap-siap seandainya suatu saat bimbingan tersebut dikurangi atau dihilangkan sama sekali. Oleh karena itu pengurus maupun manajer harus mempersiapkan diri dalammasa transisi tersebut, sehingga pada suatu saat koperasi dapat mandiri, tidakmemerlukan bimbingan lagi.
Tugas dan Tanggung Jawab Manajer Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengurus agar manajer yang diangkatnya dapat bekerja sebaik-baiknya, misalnya status manajer harus jelas,sistem gaji yang mampu memotivasi manajer dan memberi kesempatan kepada manajer untuk meningkatkan kemampuannya. Seorang manajer diangkat oleh pengurus, diberi wewenang untuk melaksanakan tugas di bidang usaha koperasi yang mencakup semua pelaksanaan usaha koperasi,seperti di bidang perencanaan, pelaksanaan usaha, kepegawaian, administrasi, dan pengawasan terhadap jalannya usaha. Manajer memperoleh wewenang dari pengurus, maka dia harus mempertanggung-jawabkan semua tindakannya kepada pengurus dan selanjutnya pengurus bertanggung jawab kepada rapat anggota. Manajer yang melakukan penyelewengan, berhak dilakukan tindakan-tindakan tertentu oleh pengurus. Tindakan tersebut ada yang ringan, misalnya diperingatkan atau diskors, tetapi dapat pula dilakukan tindakan yang keras apabila kesalahan manajer cukup berat. Misalnya manajer tersebut dipecat, atau bahkan dituntut di muka pengadilan, apabila tindakan manajer menimbulkan kerugian yang besar bagi koperasi. Berhubung tugas manajer sangat berat maka hendaknya manajer yang diangkat memenuhi beberapa persyaratan seperti taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat,jujur, berpendidikan cukup dan berpengalaman di bidang yang akan dikelolanya.
Administrasi Koperasi Suatu perkumpulan dari sekelompok orang, yang mempunyai tujuan tertentu membutuhkan administrasi yang baik. Ada dua macam pengertian administrasi,
pertama, administrasi berasal dari kata administratie dalam bahasa Belanda yang mencakup kegiatan tulis-menulis, surat-menyurat serta penyusunan dan penyimpanan naskah-naskah beserta pencatatan-pencatatan yang diperlukan. Yang kedua, administrasi yang berasal dari kata administration dalam bahasa Inggris, mencakup semua proses penyelenggaraan usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Penyelenggaraan administrasi yang baik mempunyai suatu tujuan yaitu efisiensi.Efisiensi di sini menggambarkan adanya perbandingan yang paling baik antara suatu usaha dengan hasil yang dicapai dari usaha tersebut. Dilihat dari hasilnya, suatu usaha dikatakan efisien bila usaha tersebut memberikan hasil yang terbaik. Sebaliknya dilihat dari segi usaha, suatu usaha dapat dikatakan efisien apabila hasil yang ditentukan dapat dicapai dengan usaha yang paling ringan. Proses penyelenggaraan usaha bersama meliputi rangkaian perbuatan yang dapat dibagi menjadi delapan jenis yang sering disebut sebagai delapan unsur administrasi. Kedelapan unsur tersebut adalah organisasi, manajemen, komunikasi, kepegawaian, keuangan, perbekalan, ketatausahaan dan perwakilan.
Sumber Keuangan dan Penggunaan Dana Koperasi Sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang ekonomi, koperasi membutuhkanmodal untuk menjalankan usahanya. Ada empat macam modal koperasi menurut penggunaannya, yaitu (1) modal untuk organisasi, (2) modal untuk alat perlengkapan, (3) modal kerja atau modal lancar dan (4) modal untuk uang muka.Untuk memenuhi kebutuhannya akan modal, koperasi memiliki beberapa sumber modal, antara lain: dari anggota, berupa simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela; dari Sisa Hasil Usaha dan dari luar koperasi, yang dapat berupa pinjaman dari bank maupun dari penanam modal.
Auditing Koperasi Koperasi supaya dapat bersaing dengan perusahaan lain harus dalam kondisi sehat, baik dari sudut organisasi maupun keuangannya. Untuk keperluan tersebut, koperasi harus menjalani pemeriksaan secara periodik. Pemeriksaan dapat dilakukan oleh pihak intern koperasi, yaitu oleh pengawas. Salah satu tugas pengawas adalah memeriksa jalannya koperasi, baik dari aspek organisasi,manajemen maupun keuangan. Pemeriksaan oleh pihak intem sering kurang objektif, karena dalam kenyataan memang sulit memeriksa diri sendiri dan mencari kesalahan sendiri. Selain itu ada kemungkinan anggota pengawas tidak mempunyai bekal pengetahuan tentang akuntansi. Pemeriksaan yang lebih baik dapat dilakukan oleh seorang akuntan, meskipun untuk itu dibutuhkan biaya yang banyak. Di Indonesia telah dibentuk suatu badan yang disebut Koperasi Jasa Audit (KJA), yang anggotanya adalah koperasi dan bertugas mengaudit anggotanya. Selain mengaudit, KJA juga bertugas membinakoperasi yang bersangkutan dan apabila diperlukan, memberi tambahan pengetahuan kepada pengurus koperasi binaannya mengenai masalah keuangan dan perkoperasian. Unsur-unsur akuntansi yang diaudit KJA pada dasamya sama dengan yang dilakukanakuntan publik. Akan tetapi dalam praktik, tidak semua koperasi melaksanakan
pembukuan dengan baik. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya diadakan penyederhanaan, sesuai dengan situasi dan kondisi koperasi yang bersangkutan, dan selanjutnya tugas KJA adalah membina koperasi yang bersangkutan supaya dapat melaksanakanOrganisasiDefinisi organisasi adalah sekumpulan orang yang berkumpul dalam suatu wadah yang terdiri dari pipinan dan anggota-anggotanya yang saling mengikatkan diri dalam sistem. Memiliki Visi, misi dan tujuan bersama.Organisasi dibangun oleh struktur kompleks yang melibatkan banyak parameter dan aspek. Komponen utama organisasi adalah people. Faktor ini kemudian biasa disebut sebagai SDM. Kemudian kelengkapan organiasi meliputi perangkat organisasi dan pendukungnya. Faktor nonformal diluar sistem kelembagaan namun melekat dalam aktivitas organisasi seperti budaya, ikatan emosi, ratio persahabatan,kebersamaan dan solidaritas adalah aspek-aspek yang sangat berpenaruh dalam proses manajemenOrganisasi dilihat dari aspek kematangan seluruh.komponen organisasi mengalamipertumbuhan sebagai berikut:Embrionic ( Masa adaptasi)Growth ( Ditandai dengan aktivitas yang beragam)Maturation ( Masa puncak)Quantum ( Kondisi dimana ada keinginan untuk mencari tantanganbaru)Decline ( penurunan / kemunduran)Desain OrganisasiDesain organisasi yang disebut juga perencanaan struktur organisasi adalah suatu pencapaian usaha terpadu melalui penyusunan dan penatan tugas dan tanggung jawab; serta aliran atau arus pekerjaan, dari semua komponen dan aktivitas dalam organisasi. Dari semiua komponen dan aktivitas dalam organisasi. Proses ini dijalankan oleh leader dan manajer untuk menyusun dan mengembangkan interaksi efektif antar komponen dalam organisasi untuk mencapaitujuan.Proses perencanaan ini adalah struktur organisasi yang meliputi 2 dimensi untama yaitu:1. Pengelompokan tugas dan tanggung jawab, ini berkenaan denganspesialisasi tugas, pekerjaan, pembagian dalam devisi atau departemen,termasuk didalamnya garis/instruksi dan satf/ pembantu.Dimensi pengelompokan tugas, tugas-tugas yang ada dikelompokanmenjadi pekerjaan. Terdapat 3 dimensi pengelompokan
a. Spesialisasi tugas pekerjan.Spesialisasi ini akan memberikan identitas pekerjaan dan membuatbatasan- batasan tanggung jawab.b. Pembagian departemen.Selanjutnya setelah spesialisasi dilakukan maka dilakukan usaha untukmengelompokan tugas spesialis tersebut kedalam departemen ataudivisi. Pembagian ini tergantung dari kebijakan organisasi sesuaianalisa kebutuhan.c. Hubungan garis/ komando dan staf/pembantu
Penentuan mekanisme kekuasan; meliputi hak wewenang, garis komando,rentang kendali dll.Penentuan mekanisme pengaruh dalam organisasi sangat penting dalam menjaga kontradiksi kekuasaan. Mekanisme ini terkait dengan bagaimana mengarahkan organisasi dengan perangkat-perangkat sistem, proses prosedur dll. Untuk melakukan upaya pengarahan itu diperlukan penggunaan kekuasaanDesain organisasi yang baik akan lebih memberikn peluang pencapaian tujuan organisasi.Singkat, Mengenai ManajemenManajemen adalah faktor terpenting dalam sebuah organisasi. Jika dianalogikan manajemen merupakan nyawa dari sebuah stuktur kelembagaan. Peranan inilah yangmenjadikan manajemen tidak saja penting tetapi juga sangat vital. Peformance organisasi ditentukan oleh rancang bangun manajemen. Goal dari menajemen adalah kesempurnaan pencapaian visi organisasi.Seringkali manajemen berkaitan dengan cara mengatur,how to manage untuk mencapai tujuan organisasi. Esensi mengatur disini tidak hanya menata saja, tetapi ada aspek-aspek pendukungnya.Joseph L, menyatakan bawa manajemen adalah : " Gets things done trough other people"Penjelasan dari defenisi diatas adalah :Manejemen adalah suatu proses dimana suatu kelompok secara kerjasama mengarahkan tindakan atau kerjanya untuk mencapai tujuan bersama. Proses tersebut mencakup teknik-teknik yang digunakan untuk para manajer untuk mengkordinaikan kegiatan atau aktivitas orang-orang lain menuju tercapainya tujuan bersama.Defnisi yang saat ini dipakai oleh banyak kalangan adalah buah pemikiran dari dua pakar Ilmu Manajeman Taylor dan Henry Fayol. Pemikir – pemikir jenius yangoleh kaum sosialis dan kapitalis pada awal abad 18 disebut sebagai bapak sebagai pendiri ilmu manajemen menyatakan sesuatu harus disederhanakan seminimal mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan seharusnya dibagi dan diberikan suatu standar ukuran tertentu. Konsep manajemen fayol sangat berpengaruh dalamupaya menhilmiahkan ilmu manajeman.Konsep Manajemen Fayol di kemukakan sebagai berikut :Plan ( Merencanakan) ; Merencanakan erat kaitanya dengan bagaimana melihat sumberdaya, melakukan analisis terhadap kondisi factual sekaligus meramalkan kondisi – kondisi atau perubahan pada masa datang ‘ future trend". Dari berbagai input tersebut dibuat strategi-strategi untuk mancapai tujuan organisasi.Organize ( Mengorganisir): Aktivitas yang ditujukan untuk melaksanakan plan. Komponen organiz meliputi siapa yang malakukan apa, kapan dilakukan dan bagaimana pekerjaan dilakukan.Coordinate ( Kordinasi) Upaya untuk menjaga kestabilan kinerja yang kandusif, efektif dan efesien.Control ( Mangawasi), proses yang maliputi penilaian dan pengukuran hasil pekerjaan.Konep Manajemen lain di kemukakan oleh George Terry :Planning
OrganizingActuating ( Penggerakan)Controlling ( Pengawasan dan pengendalian)Perencanaan StrategisPerencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini yang akan dilakukan pada masa dating. Pengambilan keputusan ini harus melihat Sumber daya, kondisi saat ini serta melakukan peramalan atas prakondisi dan kedaan yang mempengaruhi organisasi dimasa dating. Minimal ada 4 aspek penting dalam strategic planning yaitu masa depan dan perkiraannya, aspek lingkungan baikinternalaataueksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.Organisasi seacara kelembagaan harus mempunyai perngkat organisasi yangmenjadisarana dalam pencapaian tujuan organisasi. Perangkat mendasar perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang waib ada adalah parameter-paramer idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif,
Untuk mempercepatpercapaian strategic planning diperlukan:- Spesific ( kekhususan)- Measurable ( Terukur)- Achieveable ( Dapat dicapai)- Rationable ( Rasional, dapat dipahami)- Timebound ( Ada limit/batas waktu)PerencanaanSrategic planning dapat kita rumuskan dengan 3 pertanyaan mendasar:1. Dimana kita saat ini berada, dan akan kemana arahan kita?2. Kemana tujuan kita, ingin pergi kemana kita.?3. Bagaimana atau dengan apa kita pergi atau mencapai tujuan tersebut?Kemudian sebagai evaluasi kita menyapaikan pertanyaan tentang kepuasan kitadalammencapai tujuan tersebut.Tahap-tahap perencanaan adalah sebagai berikut:1. Analisa SWOTTahap selanjutnya adalah Analisa SWOT. Perumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Seorang manajer organisasi harus paham betul kondisi organisasinya, informasi detail sekaligus mampu melakukan forecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari fore casting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan SWOT. Proses pertama yang harus dilakukanadalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan "strengths" dan weaknesses serta sumberdaya organisasi. Kemdian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, social, ekonomi dan budaya akan meminculkan opportunities dan threats2. Menentukan targetKomponen ini adalah bagian terpenting dari penyusunan strategi. Manajemen harus mengarahkan seluruh proses pada sasaran yang telah ditentuan. Target inidihasilkan dari proses telaah realistis terhadap analisa SWOT yang telah ditentukan sebelumnya. Satu hal yang tidak boleh dilupakan, target harus diyakini oleh seluruh manajemen, bahwa organisasi mampu mencapainya.
StrategiProses ini adalah upaya penyusunan siasat untuk menjawab permasalahan dan metode pencapaian targetDalam strategi masa depan dapat meliputi semua aspek dalam organisasi , seperisumberdaya, Perubahan anggaran dll. Strategiini kemudian dirumuskan menjadi salaj satu perangkat proses yang nantinya akan dijadikan acauan dalam menjalankan aktivitas organisasi.Pelaksanaan dan MonitoringDidasarkan pada perencanaan strategi yang telah ditentukan sebelumnya, aplikasi dari selurh rstrategi tersebut harus dilakukan sesuai tugas dan fungsi yang ada. Perlu ada mekanisme monitoring untuk memantau proses pelaksanaan strategi seperti rapat-rapat rutin dan mekanisme pelaporan.Manajemen harus dapat memastikan bahwa proses sudah berjalan sebagaimana mestinya. Pastikan bahwa setiap tahapan pelaksanaan mempunyai target hasil.Idealnya setiap recana strategis dilaksanakan untuk jangka waktu 5 tahun, tidakterpengaruh dengan pergantian personel atau manajemen. Perencanaan strategi harus mempunyai kekuatan mengikat kepada setiap manajemen yang berkuasa.Tidak dapat dipungkiri bahwa dinamika stuktur social bahkan organisasi seringkali membuat perencanaan membutuhkan perbaikan dan pembenaan, oleh karena itu perlu mekanisme koreksi dari manjemen
Pengambilan KeputusanManfaat Pengambilan Keputusan.Setiap permasalahan memerlukan solusi, dan solusi adalah buah dari proses pengambilan keputusan. Hidup itu sendiri adalah masalah ( prespektif relative)artinya kita selalu merlukan proses pengambilan keputusan. Sama halnya dengan kehidupan organisasi yang sangat kompleks, peranan pengambilan kepusan mempnyai arti yang tidak hanya penting namun juga mendasar.
Proses pengambilan keputusan1. Identifikasi masalahSetiap leader damn manajer harus mampu menyimpulkan sebuah inti permaslahan, temukan hakekat permasalahan, lihat latarbelakang kenapa permasalahan itu muncul. Setiap permaslahan harus dinyatakan dengan tegas mulai dari latar belakang dan hubungan sebab-akibat yangberpengaruh terhadapnya. Kumpulkan datadan informasi tetang problem tersebut.2. Pilihan AlternatifDaridata yang telah dikumpulkan, tentukan alternative-alterntif pemecahan. Semuakemungkinan yang mungkin dilakukan disusu menurut criteria yang disepakati. Ada beberapa teknik pendekatan yang bisa dilakukan. Kita dapat melakukan pendekatan ide alternative beba disampaikan kemudian kita melakukan penyempitan3. Analisa Alternatif
Semua alternative di pertimbngkan dengan perimbangan resiko, kemungkinan tercapai, kesiapan organisasi, factor ekstenal serta factor-faktor lain
Mengenal Anggota koperasiDefinisi Anggota KoperasiSiapa anggota koperasi? Ada beberapa literature yang dapat kita gunakan . Kitabahas 1 argumen paling esensial dari koperasi Indonesia yaituUU No. 25 TH. 1992Undang-undang ini adalah dasar hukum koperasi yang mempunyai kedudukan yuridissangat kuat. UU ini digunakan sebagai patokan oleh seluruh gerakan koperasi Indonesia.Pada Bab V pasal 17 disebutkan bahwaButir 1. Anggota Koperasi adalah pemilik dan pelangganPada Pasal 19 disebutkanButir 1. Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi.Butir 4. Setiap anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama terhadap koperasi sebagimana diatur dalam anggaran dasar.Bagaimana kewajiban anggota?Kita menekankan keawajiban anggota kepada poin-poin penting yang nantinya akandi kentekstualkan dengan fenomena actual dan klasik di Koperasi terutama KopmaUGM.Pasal 20 menyebutkan bahwa kewajiban anggota adalah:Sub Butir a. Mematuhi AD/ART serta keputusan yang disepakati di RATSub Butir b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.Sub Butir c. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas azas kekeluargaan.Mari kita kupas makna dari pasal 17Sebagai pemilik, anggota ikut menyerahkan modal, menentukan kebijakan dan rencana kerja melalui RAT, mengawasi pelaksanaanya dan menanggung resiko.Sebagai pelanggan, anggota mengikatkan diri untuk selalu menggunakan jasa dan terlibat dalam kegiatan ekonomi yang disediakan kopersi.Konsep dasar koperasi adalah untuk menjadi anggota harus mempunyai motivasi ekonomi yang sama, artinya jika motif untuk masuk koperasi tidak sama dengan yang dijalankan koperasi maka seharusnya tidak bisa diterima menjadi anggota.Kesimpulanya sebagai berikutjika anggota tidak meyetor simpanan wajib atau pokok dalam periode tertentuJika anggota tidak melakukan transaksi belanja di koperasi untuk memenuhi kebutuhanyaJika calon anggota mempunyai motif untuk masuk koperasi tidak sama dengan yangdijalankan koperasi maka seharusnya tidak bisa diterima menjadi anggotaJika anggota tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana disebutkanpada Pasal 17 UU No. 25 TH. 1992maka dia sudah kehilangan haknya untuk sebagi anggota karena telah melanggar AD/ARTManajemen Organisasi Koperasi
Mengenal Perangkat Organisasi KoperasiPerangkat mengandung pengertian sejumlah alat atau perlengkapan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Dalam konsep koperasi pernagkat tersebut minimal terdisri atas 3 hal yaitu;- rapat Anggota- Pengurus- Pengawas3 aspek tersebut adalah satu kesatuan dan tidak dapat dan harus berjalan simultan.Bila digambarkan hubungan kerja antar perangkat adalah sebagai berikut:Keterangan____ Garis komando__ __ Garis Pengawasan1. Rapat AnggotaRA merupakan forum tertinggi koperasi yang dihadiri oleh anggota sebagai pemilik. Wewenag RA diantaranya adalah menetapkana. AD/ARTb. Kebijakan Umum Organisasi, Manajemen, dan usaha koperasic. Memilih, mengangkat, memberhantikan pengurus dan pengawas.d. RGBPK dan RAPBKe. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus pengawas.f. Amalgamasi dan pembubaran koperasiRapat Anggota dapat berbentuk RAT, RAK dan RALBRA dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah anggta dan disepakati oleh lebih dari setenganh anggota yang hadir.2. PengurusPengurus koperasi merupakan pemegang kuasa RA untuk mengelola koperasi.Persyaratan calon pengurus dicantumkan dalam AD/ART.Syarat-syarat Umum untuk pengurus adalaha. Mempunyai sikap mental yang baik yang dapat dilihat dari prilaku sehari-hari.b. Mempunyai pengetahuan tentang koperasic. Mempunyai waktu untuk mengelola koperasiPengurus merupakan pimpinan kolektif yang etrdiri atas beberapa anggota pengurus. Tugas dan kewajiban pengurus adalah:- Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai keputusan RAT.- Untuk melaksanakan tugas pengurus berkewajiban:1). Mengajukan proker2). Mengajukan laporan keuangandan pertanggungjawaban tugas.3). Menyelenggarakan pembukuan keuanagn dan Inventaris.4). Menyelenggarkan administrasi5). Menyelenggarkan RAT.Pada prinsipnya RAT diselenggarakan dan dipimpin oleh pengurus tetapi pengurusdapat diserahakan kepada anggota pada saat pertanggungjawaban pengurus.Pengurus berwenang:d. Mewakili koperasi didalam dan diluar koperasi.e. Melakukan tindakan hukum atau upaya lain untuk kepentingan anggota dan
kemanfaatan koperasi.f. Memutuskan penerimaan anggota dan pemberhentian anggota sesuai ketentuan AD/ART.Tanggung Jawab PengurusAdalah atas segala upaya yang berhubungan dengan tugas kewajiban, dan wewenangnya.Pertanggungjawaban pengurus di Rat munkin tidak diterima karena kelalaian ataukesengajaan yang menyebabkan kerugaian. Apabila itu terjadi pengurus secara kolektif atau perseorangan bertanggungjawab kerugian tersebut kecualai pengurus dapat membuktikan bahwadia tidak lalai dan telah berupaya untuk mencegah perbuatan yang merugikan tersebut.3. PengawasPengaeas seperti hanlnay pengurus dipilh oleh RA untuk mengawasi pelaksanaan keputusan RATPada prisipnya tugas pengawas tidak untuk mencari-cari kesalahan tetapiuntuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan oleh koperasi sesuai dengan RA.. apabila pengawas menemukan penyimpangan maka itu harus dikonsultasikan kepada pengurusuntuk diambil tindakan, selanjunya hasil pengawasan dilaporkan kepada RA.a. Pengawas Tetap.Adalah pengawas yang dipilih pada rapat anggota.Tugas, kewajiban dan wewenang pengawas secara umum adalah sebagai berikut.- untuk melaksanakan tugasnya pengawas berwenang Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan organisasi.- Dalam rangka pelaksanaan tugas pengawas wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasanya dan merahasiakan hasil laporanya kepada pihak ketiga.- meneliti catatan dan fisik yang ada dikoperasi dan mendapatkan keterangan yang diperlukanPenutupTidak semua organisasi harus meniru manajemen organisasi lain, meskipun bergerak pada level dan wilayah yang sama. Setiap organisasi harus mampu menemukan karakteristiknya sendiri. Kemampuan mengelola perbedaan yang boleh jadi adalah kelebihan itulah yang menyebabkan organiasi dapat terus tumbuh danbersaing dengan kelembagaan sejenis atau organisasi lain. OrganisasiDefinisi organisasi adalah sekumpulan orang yang berkumpul dalam suatu wadah yang terdiri dari pipinan dan anggota-anggotanya yang saling mengikatkan diri dalam sistem. Memiliki Visi, misi dan tujuan bersama.Organisasi dibangun oleh struktur kompleks yang melibatkan banyak parameter dan aspek. Komponen utama organisasi adalah people. Faktor ini kemudian biasa disebut sebagai SDM. Kemudian kelengkapan organiasi meliputi perangkat organisasi dan pendukungnya. Faktor nonformal diluar sistem kelembagaan namun melekat dalam aktivitas organisasi seperti budaya, ikatan emosi, ratio persahabatan,kebersamaan dan solidaritas adalah aspek-aspek yang sangat berpenaruh dalam proses manajemenOrganisasi dilihat dari aspek kematangan seluruh.komponen organisasi mengalamipertumbuhan sebagai berikut:Embrionic ( Masa adaptasi)
Growth ( Ditandai dengan aktivitas yang beragam)Maturation ( Masa puncak)Quantum ( Kondisi dimana ada keinginan untuk mencari tantanganbaru)Decline ( penurunan / kemunduran)Desain OrganisasiDesain organisasi yang disebut juga perencanaan struktur organisasi adalah suatu pencapaian usaha terpadu melalui penyusunan dan penatan tugas dan tanggung jawab; serta aliran atau arus pekerjaan, dari semua komponen dan aktivitas dalam organisasi. Dari semiua komponen dan aktivitas dalam organisasi. Proses ini dijalankan oleh leader dan manajer untuk menyusun dan mengembangkan interaksi efektif antar komponen dalam organisasi untuk mencapaitujuan.Proses perencanaan ini adalah struktur organisasi yang meliputi 2 dimensi untama yaitu:1. Pengelompokan tugas dan tanggung jawab, ini berkenaan denganspesialisasi tugas, pekerjaan, pembagian dalam devisi atau departemen,termasuk didalamnya garis/instruksi dan satf/ pembantu.Dimensi pengelompokan tugas, tugas-tugas yang ada dikelompokanmenjadi pekerjaan. Terdapat 3 dimensi pengelompokan
a. Spesialisasi tugas pekerjan.Spesialisasi ini akan memberikan identitas pekerjaan dan membuatbatasan- batasan tanggung jawab.b. Pembagian departemen.Selanjutnya setelah spesialisasi dilakukan maka dilakukan usaha untukmengelompokan tugas spesialis tersebut kedalam departemen ataudivisi. Pembagian ini tergantung dari kebijakan organisasi sesuaianalisa kebutuhan.c. Hubungan garis/ komando dan staf/pembantuPenentuan mekanisme kekuasan; meliputi hak wewenang, garis komando,rentang kendali dll.Penentuan mekanisme pengaruh dalam organisasi sangat penting dalam menjaga kontradiksi kekuasaan. Mekanisme ini terkait dengan bagaimana mengarahkan organisasi dengan perangkat-perangkat sistem, proses prosedur dll. Untuk melakukan upaya pengarahan itu diperlukan penggunaan kekuasaanDesain organisasi yang baik akan lebih memberikn peluang pencapaian tujuan organisasi.Singkat, Mengenai ManajemenManajemen adalah faktor terpenting dalam sebuah organisasi. Jika dianalogikan manajemen merupakan nyawa dari sebuah stuktur kelembagaan. Peranan inilah yangmenjadikan manajemen tidak saja penting tetapi juga sangat vital. Peformance organisasi ditentukan oleh rancang bangun manajemen. Goal dari menajemen adalah kesempurnaan pencapaian visi organisasi.Seringkali manajemen berkaitan dengan cara mengatur,how to manage untuk mencapai tujuan organisasi. Esensi mengatur disini tidak hanya menata saja, tetapi ada aspek-aspek pendukungnya.Joseph L, menyatakan bawa manajemen adalah : " Gets things done trough other
people"Penjelasan dari defenisi diatas adalah :Manejemen adalah suatu proses dimana suatu kelompok secara kerjasama mengarahkan tindakan atau kerjanya untuk mencapai tujuan bersama. Proses tersebut mencakup teknik-teknik yang digunakan untuk para manajer untuk mengkordinaikan kegiatan atau aktivitas orang-orang lain menuju tercapainya tujuan bersama.Defnisi yang saat ini dipakai oleh banyak kalangan adalah buah pemikiran dari dua pakar Ilmu Manajeman Taylor dan Henry Fayol. Pemikir – pemikir jenius yangoleh kaum sosialis dan kapitalis pada awal abad 18 disebut sebagai bapak sebagai pendiri ilmu manajemen menyatakan sesuatu harus disederhanakan seminimal mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan seharusnya dibagi dan diberikan suatu standar ukuran tertentu. Konsep manajemen fayol sangat berpengaruh dalamupaya menhilmiahkan ilmu manajeman.Konsep Manajemen Fayol di kemukakan sebagai berikut :Plan ( Merencanakan) ; Merencanakan erat kaitanya dengan bagaimana melihat sumberdaya, melakukan analisis terhadap kondisi factual sekaligus meramalkan kondisi – kondisi atau perubahan pada masa datang ‘ future trend". Dari berbagai input tersebut dibuat strategi-strategi untuk mancapai tujuan organisasi.Organize ( Mengorganisir): Aktivitas yang ditujukan untuk melaksanakan plan. Komponen organiz meliputi siapa yang malakukan apa, kapan dilakukan dan bagaimana pekerjaan dilakukan.Coordinate ( Kordinasi) Upaya untuk menjaga kestabilan kinerja yang kandusif, efektif dan efesien.Control ( Mangawasi), proses yang maliputi penilaian dan pengukuran hasil pekerjaan.Konep Manajemen lain di kemukakan oleh George Terry :PlanningOrganizingActuating ( Penggerakan)Controlling ( Pengawasan dan pengendalian)Perencanaan StrategisPerencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini yang akan dilakukan pada masa dating. Pengambilan keputusan ini harus melihat Sumber daya, kondisi saat ini serta melakukan peramalan atas prakondisi dan kedaan yang mempengaruhi organisasi dimasa dating. Minimal ada 4 aspek penting dalam strategic planning yaitu masa depan dan perkiraannya, aspek lingkungan baikinternalaataueksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.Organisasi seacara kelembagaan harus mempunyai perngkat organisasi yangmenjadisarana dalam pencapaian tujuan organisasi. Perangkat mendasar perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang waib ada adalah parameter-paramer idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif,
Untuk mempercepatpercapaian strategic planning diperlukan:
- Spesific ( kekhususan)- Measurable ( Terukur)- Achieveable ( Dapat dicapai)- Rationable ( Rasional, dapat dipahami)- Timebound ( Ada limit/batas waktu)PerencanaanSrategic planning dapat kita rumuskan dengan 3 pertanyaan mendasar:1. Dimana kita saat ini berada, dan akan kemana arahan kita?2. Kemana tujuan kita, ingin pergi kemana kita.?3. Bagaimana atau dengan apa kita pergi atau mencapai tujuan tersebut?Kemudian sebagai evaluasi kita menyapaikan pertanyaan tentang kepuasan kitadalammencapai tujuan tersebut.Tahap-tahap perencanaan adalah sebagai berikut:1. Analisa SWOTTahap selanjutnya adalah Analisa SWOT. Perumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Seorang manajer organisasi harus paham betul kondisi organisasinya, informasi detail sekaligus mampu melakukan forecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari fore casting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan SWOT. Proses pertama yang harus dilakukanadalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan "strengths" dan weaknesses serta sumberdaya organisasi. Kemdian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, social, ekonomi dan budaya akan meminculkan opportunities dan threats2. Menentukan targetKomponen ini adalah bagian terpenting dari penyusunan strategi. Manajemen harus mengarahkan seluruh proses pada sasaran yang telah ditentuan. Target inidihasilkan dari proses telaah realistis terhadap analisa SWOT yang telah ditentukan sebelumnya. Satu hal yang tidak boleh dilupakan, target harus diyakini oleh seluruh manajemen, bahwa organisasi mampu mencapainya.
StrategiProses ini adalah upaya penyusunan siasat untuk menjawab permasalahan dan metode pencapaian targetDalam strategi masa depan dapat meliputi semua aspek dalam organisasi , seperisumberdaya, Perubahan anggaran dll. Strategiini kemudian dirumuskan menjadi salaj satu perangkat proses yang nantinya akan dijadikan acauan dalam menjalankan aktivitas organisasi.Pelaksanaan dan MonitoringDidasarkan pada perencanaan strategi yang telah ditentukan sebelumnya, aplikasi dari selurh rstrategi tersebut harus dilakukan sesuai tugas dan fungsi yang ada. Perlu ada mekanisme monitoring untuk memantau proses pelaksanaan strategi seperti rapat-rapat rutin dan mekanisme pelaporan.Manajemen harus dapat memastikan bahwa proses sudah berjalan sebagaimana mestinya. Pastikan bahwa setiap tahapan pelaksanaan mempunyai target hasil.Idealnya setiap recana strategis dilaksanakan untuk jangka waktu 5 tahun, tidakterpengaruh dengan pergantian personel atau manajemen. Perencanaan strategi harus mempunyai kekuatan mengikat kepada setiap manajemen yang
berkuasa.Tidak dapat dipungkiri bahwa dinamika stuktur social bahkan organisasi seringkali membuat perencanaan membutuhkan perbaikan dan pembenaan, oleh karena itu perlu mekanisme koreksi dari manjemen
Pengambilan KeputusanManfaat Pengambilan Keputusan.Setiap permasalahan memerlukan solusi, dan solusi adalah buah dari proses pengambilan keputusan. Hidup itu sendiri adalah masalah ( prespektif relative)artinya kita selalu merlukan proses pengambilan keputusan. Sama halnya dengan kehidupan organisasi yang sangat kompleks, peranan pengambilan kepusan mempnyai arti yang tidak hanya penting namun juga mendasar.
Proses pengambilan keputusan1. Identifikasi masalahSetiap leader damn manajer harus mampu menyimpulkan sebuah inti permaslahan, temukan hakekat permasalahan, lihat latarbelakang kenapa permasalahan itu muncul. Setiap permaslahan harus dinyatakan dengan tegas mulai dari latar belakang dan hubungan sebab-akibat yangberpengaruh terhadapnya. Kumpulkan datadan informasi tetang problem tersebut.2. Pilihan AlternatifDaridata yang telah dikumpulkan, tentukan alternative-alterntif pemecahan. Semuakemungkinan yang mungkin dilakukan disusu menurut criteria yang disepakati. Ada beberapa teknik pendekatan yang bisa dilakukan. Kita dapat melakukan pendekatan ide alternative beba disampaikan kemudian kita melakukan penyempitan3. Analisa AlternatifSemua alternative di pertimbngkan dengan perimbangan resiko, kemungkinan tercapai, kesiapan organisasi, factor ekstenal serta factor-faktor lain
Mengenal Anggota koperasiDefinisi Anggota KoperasiSiapa anggota koperasi? Ada beberapa literature yang dapat kita gunakan . Kitabahas 1 argumen paling esensial dari koperasi Indonesia yaituUU No. 25 TH. 1992Undang-undang ini adalah dasar hukum koperasi yang mempunyai kedudukan yuridissangat kuat. UU ini digunakan sebagai patokan oleh seluruh gerakan koperasi Indonesia.Pada Bab V pasal 17 disebutkan bahwaButir 1. Anggota Koperasi adalah pemilik dan pelangganPada Pasal 19 disebutkanButir 1. Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi.Butir 4. Setiap anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama terhadap koperasi sebagimana diatur dalam anggaran dasar.
Bagaimana kewajiban anggota?Kita menekankan keawajiban anggota kepada poin-poin penting yang nantinya akandi kentekstualkan dengan fenomena actual dan klasik di Koperasi terutama KopmaUGM.Pasal 20 menyebutkan bahwa kewajiban anggota adalah:Sub Butir a. Mematuhi AD/ART serta keputusan yang disepakati di RATSub Butir b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.Sub Butir c. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas azas kekeluargaan.Mari kita kupas makna dari pasal 17Sebagai pemilik, anggota ikut menyerahkan modal, menentukan kebijakan dan rencana kerja melalui RAT, mengawasi pelaksanaanya dan menanggung resiko.Sebagai pelanggan, anggota mengikatkan diri untuk selalu menggunakan jasa dan terlibat dalam kegiatan ekonomi yang disediakan kopersi.Konsep dasar koperasi adalah untuk menjadi anggota harus mempunyai motivasi ekonomi yang sama, artinya jika motif untuk masuk koperasi tidak sama dengan yang dijalankan koperasi maka seharusnya tidak bisa diterima menjadi anggota.Kesimpulanya sebagai berikutjika anggota tidak meyetor simpanan wajib atau pokok dalam periode tertentuJika anggota tidak melakukan transaksi belanja di koperasi untuk memenuhi kebutuhanyaJika calon anggota mempunyai motif untuk masuk koperasi tidak sama dengan yangdijalankan koperasi maka seharusnya tidak bisa diterima menjadi anggotaJika anggota tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana disebutkanpada Pasal 17 UU No. 25 TH. 1992maka dia sudah kehilangan haknya untuk sebagi anggota karena telah melanggar AD/ARTManajemen Organisasi KoperasiMengenal Perangkat Organisasi KoperasiPerangkat mengandung pengertian sejumlah alat atau perlengkapan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Dalam konsep koperasi pernagkat tersebut minimal terdisri atas 3 hal yaitu;- rapat Anggota- Pengurus- Pengawas3 aspek tersebut adalah satu kesatuan dan tidak dapat dan harus berjalan simultan.Bila digambarkan hubungan kerja antar perangkat adalah sebagai berikut:Keterangan____ Garis komando__ __ Garis Pengawasan1. Rapat AnggotaRA merupakan forum tertinggi koperasi yang dihadiri oleh anggota sebagai pemilik. Wewenag RA diantaranya adalah menetapkana. AD/ARTb. Kebijakan Umum Organisasi, Manajemen, dan usaha koperasi
c. Memilih, mengangkat, memberhantikan pengurus dan pengawas.d. RGBPK dan RAPBKe. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus pengawas.f. Amalgamasi dan pembubaran koperasiRapat Anggota dapat berbentuk RAT, RAK dan RALBRA dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah anggta dan disepakati oleh lebih dari setenganh anggota yang hadir.2. PengurusPengurus koperasi merupakan pemegang kuasa RA untuk mengelola koperasi.Persyaratan calon pengurus dicantumkan dalam AD/ART.Syarat-syarat Umum untuk pengurus adalaha. Mempunyai sikap mental yang baik yang dapat dilihat dari prilaku sehari-hari.b. Mempunyai pengetahuan tentang koperasic. Mempunyai waktu untuk mengelola koperasiPengurus merupakan pimpinan kolektif yang etrdiri atas beberapa anggota pengurus. Tugas dan kewajiban pengurus adalah:- Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai keputusan RAT.- Untuk melaksanakan tugas pengurus berkewajiban:1). Mengajukan proker2). Mengajukan laporan keuangandan pertanggungjawaban tugas.3). Menyelenggarakan pembukuan keuanagn dan Inventaris.4). Menyelenggarkan administrasi5). Menyelenggarkan RAT.Pada prinsipnya RAT diselenggarakan dan dipimpin oleh pengurus tetapi pengurusdapat diserahakan kepada anggota pada saat pertanggungjawaban pengurus.Pengurus berwenang:d. Mewakili koperasi didalam dan diluar koperasi.e. Melakukan tindakan hukum atau upaya lain untuk kepentingan anggota dan kemanfaatan koperasi.f. Memutuskan penerimaan anggota dan pemberhentian anggota sesuai ketentuan AD/ART.Tanggung Jawab PengurusAdalah atas segala upaya yang berhubungan dengan tugas kewajiban, dan wewenangnya.Pertanggungjawaban pengurus di Rat munkin tidak diterima karena kelalaian ataukesengajaan yang menyebabkan kerugaian. Apabila itu terjadi pengurus secara kolektif atau perseorangan bertanggungjawab kerugian tersebut kecualai pengurus dapat membuktikan bahwadia tidak lalai dan telah berupaya untuk mencegah perbuatan yang merugikan tersebut.3. PengawasPengaeas seperti hanlnay pengurus dipilh oleh RA untuk mengawasi pelaksanaan keputusan RATPada prisipnya tugas pengawas tidak untuk mencari-cari kesalahan tetapiuntuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan oleh koperasi sesuai dengan RA.. apabila pengawas menemukan penyimpangan maka itu harus dikonsultasikan kepada pengurusuntuk diambil tindakan, selanjunya hasil pengawasan dilaporkan kepada RA.
a. Pengawas Tetap.Adalah pengawas yang dipilih pada rapat anggota.Tugas, kewajiban dan wewenang pengawas secara umum adalah sebagai berikut.- untuk melaksanakan tugasnya pengawas berwenang Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan organisasi.- Dalam rangka pelaksanaan tugas pengawas wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasanya dan merahasiakan hasil laporanya kepada pihak ketiga.- meneliti catatan dan fisik yang ada dikoperasi dan mendapatkan keterangan yang diperlukanPenutupTidak semua organisasi harus meniru manajemen organisasi lain, meskipun bergerak pada level dan wilayah yang sama. Setiap organisasi harus mampu menemukan karakteristiknya sendiri. Kemampuan mengelola perbedaan yang boleh jadi adalah kelebihan itulah yang menyebabkan organiasi dapat terus tumbuh danbersaing dengan kelembagaan sejenis atau organisasi lain.Manajemen Koperasi Tugas manajemen koperasi adalah menghimpun, mengkoordinasi dan mengembangkan potensi yang ada pada anggota sehingga potensi tersebut menjadi kekuatan untukmeningkatkan taraf hidup anggota sendiri melalui proses “nilai tambah”. Hal itu dapat dilakukan bila sumberdaya yang ada dapat dikelola secara efisien danpenuh kreasi (inovatif) serta diimbangi oleh kemampuan kepemimpinan yang tangguh. Manajemen koperasi memiliki tugas membangkitkan potensi dan motif yang tersedia yaitu dengan cara memahami kondisi objektif dari anggota sebagaimana layaknya manusia lainnya. Pihak manajemen dituntut untuk selalu berpikir selangkah lebih maju dalam memberi manfaat dibanding pesaing hanya dengan ituanggota atau calon anggota tergerak untuk memilih koperasi sebagai alternatif yang lebih rasional dalam melakukan transaksi ekonominya. Rumusan manfaat bagi setiap orang akan berbeda hal itu tergantung kepada pandangan hidup terhadap nilai manfaat itu sen-diri. Motif berkoperasi bagi sementara orang adalah untuk memperoleh nilai tambah ekonomis seperti, me-ningkatnya penghasilan atau menambah kekayaan (aset) usaha. Tetapi bagi sebagian orang menjadi anggota koperasi bukan karena adanya dorongan materi atau alasan finansial akan tetapi semata-mata untuk kepuasan batin saja atau alasan ideal lainnya. Untuk menjaga momentum pertumbuhan usaha maupun perkembangan koperasi pada umumnya pihak manajemen perlu mengupayakan agar koperasi tetap menjadi alternatif yang menguntungkan, dalam arti lain manajemen koperasi harus mampu mempertahankan manfaat (benefit) koperasi lebih besar dari manfaat yang disediakan oleh non-koperasi. Atau koperasi harus selalu mengembangkan keunggulan kompetitif dan komparatif dalam sistem manajemen yang dikembangkannya. Perangkat organisasi koperasi sebagaimana diatur dalam pasal 21 Undang-Undang Perkoperasian Nomor 25 tahun 1992 terdiri atas, (a) rapat anggota, (b) pengurus, dan (c) pengawas. Ketiganya dalam organisasi koperasi memiliki tugas mengembangkan kerjasama sehingga membentuk suatu kesatuan sistem pengelolaan. Untuk menuju ke arah
itu diperlukan komitmen unsur-unsur tersebut terhadap sistem kerja yang telah disepakati bersama. Rapat anggota merupakan kolektivitas suara anggota yang merupakan pemilik organisasi dan juga merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. Ide-ide dan kebijakan dasar dihasilkan dalam forum ini. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, anggaran pendapatan dan belanja, pokok-pokok program dan ketentuan-ketentuan dasar dibuat berdasarkan musyawarah anggota, yang selanjutnya dilaksanakan oleh pengurus atau manajer dan pengawas. Secara sistimatis Roy (1981,426) menunjuk kekuasaan dan tanggungjawab anggota. Sehubungan dengan beratnya kewajiban yang harus diemban anggota, maka sistem penerimaan keanggotaan se-layaknya menggunakan standar minimal kualifikasi. Standar minimal kualifikasi tersebut berhubungan dengan tingkatminimal pemahaman calon anggota terhadap hak, tanggung jawab dan kewaji-ban selaku anggota. Dengan demikian memungkin-kan anggota memiliki pengetahuan yang relatif sama menge-nai organisasi dan tujuan yang hendak dicapai. Penetapan standar minimal kualifikasi tidak bertentangan dengan prinsip "keanggotaan terbuka" karena pada dasarnya memung-kinkan setiap orang untuk menjadi anggota, akan tetapi sebelum pendaftaran dilakukan setiap anggota perlu memiliki wawasan minimal sebagai anggota. Untuk keperluan itulah diperlukan pendidikan dasar bagi calon anggota. Standar minimal kualifikasi tersebut menyangkut pemahaman dan ketertautan diri terhadap isi anggaran dasar dan ang-garan rumah tangga serta ketentuan lain dalam organisasi. Pengurus adalah orang-orang yang dipercaya oleh rapat anggota untuk menjalankan tugas dan wewenang dalam menjalankan roda organisa-si dan usaha. Sehubungan dengan hal itu, maka pengurus wajib melaksanakan harapan dan amanah anggota yang disampaikan dalam forum rapat anggota. Pengurus perlu menjabarkan kehendak anggota dalam program kerja yang lebih teknis. Pasal 30 dalam perundang-undangan yang sama telah menetapkan tugas pengurus adalah (a) mengelola koperasi dan usahanya, (b) mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana Anggaran pendapatan dan belanja koperasi, (c) menyelengga-rakan rapat anggota, (d) mengajukan laporan keuangan dan pertang-gungjawaban pelaksanaan tugas, (e) memelihara daftar buku anggota pengurus. Selain tugas seperti di atas pengurus pun memiliki kewenangan, untuk, (a) mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan, (b) memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuandalam anggaran dasar, (c) melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggungjawabnya dan keputusan rapat anggota. Untuk terlaksananya tugas tersebut, pengurus dibantu oleh pengelola dan karyawan lainnya. Mengenai kehadiran pengelola telah diatur dalam pasal 32, yang berisi ketentuan sebagai berikut, (a) pengurus koperasi dapat mengangkat pengelola dan diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha, (b) dalam hal pengurus koperasi bermaksud untuk mengangkat pengelola, maka rencana pengangkatan tersebut diajukan kepada rapat anggota untuk mendapat persetujuan, (c) pengelola bertanggungjawab kepada pengurus, (d) pengelola usaha oleh pengelola tidak mengurangi tanggungjawab pengurus sebagaimana ditentukan dalam pasal 31.
Pengangkatan pengelola dan karyawan didasarkan pada tingkat kebutuhan dan tuntutan yang diha-dapi oleh masing-masing koperasi. Pada umumnya pengangkatan sering disebabkan karena alasan-alasan, (a) organisasi semakin besar dan kompleks, (b) biasanya pemilihan pengurus karena alasan “personality”, bukan berdasarkan keahlian, (c) masa kerja pengurus terbatas, (d) mengurus koperasi ditempatkan sebagai kerja sambilan, (d) sulit memisahkan antara kepentingan, sebagai anggota yang menjalankan usaha pribadidengan kepentingan sebagai pengurus yang harus mengelola perusahaan koperasi, atau (e) kurang memiliki waktu dan keahlian. Pengelola perlu memiliki berbagai kompetensi dan sikap tertentu untuk menjalankan fungsinya. Diantaranya adalah sikap terbuka terhadap hal-hal atau penemuan-penemuan baru (inovasi) yang mendukung jalannya tugas keorganisasian dan usaha. Malahan lebih dari pada itu harus terangsang untuk mencari terobosan-terobosan baru yang belum ditemukan oleh pesaing. Sikap yang terlalutoleran terhadap cara-cara lama sampai batas tertentu akan sangat membahayakanterhadap eksistensi dan daya hidup koperasi. Hal yang harus disadari oleh pengelola hasrat anggota maupun konsumen bukan anggota selalu dalam keadaan dinamis, walau arah dinamika itu tidak selalu berjalan ke muka, tetapi mungkinakan kembali ke semula. Dengan demikian esensi inovasi dapat diklasifikasi dengan: (a) menerima dan menerapkan cara atau teknologi yang sama sekali baru,(b) memodifikasi cara atau teknologi lama sehingga terkesan baru, (c) menerapkan cara baru dari tekbologi lama. Sikap lain yang harus dimiliki pengelola hubungannya dengan usaha adalah kemampuan dalam menghimpun modal. Menarik modal, baik dari dalam maupun luar, bukanlah pekerjaan ringan mengingat hal itu sangat berhubungan dengan kepercayaan pihak anggota maupun pihak non-anggota terhadap koperasi. Memposisikan usaha yang dijalankan sebagai sarana investasi rasional merupakantanggungjawab pengelola. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pengelola. Data empiris menyatakan sikap ini masih tergolong rendah di kalangan pengelolaterutama KUD. Tanpa sikap ini, pengelola tidak lebih dari karyawan biasa yang menggantungkan hidup dari koperasi. Terakhir adalah kemampuan manajerial yang berhubungan dengan kebersediaan dan ketersedian pengelola untuk melaksanakan fungsi manajemen secara proporsional dan profesional sehingga apa yang dikerjakan merupakan hasil kerja yang terurut dan terukur. Pengawas atau badan pemeriksa adalah orang-orang yang diangkat oleh forum rapat anggota untuk mengerjakan tugas pengawasan kepada pengurus. Tiga hal penting yang diawasi dari pengurus oleh pengawas, yakni: (a) keorganisasian; (b) keusahaan; (c) keuangan. Tugas pengawas dalam manajemen koperasi memiliki posisi strategis, mengingat secara tidak langsung, posisi-nya dapat menjadi pengaman dari ketidakjujuran, ketidaktepatan pengelolaan atau ketidakprofesionalan pengurus.Oleh sebab itu menjadi pengawas harus memiliki per-syaratan kemampuan (kompentensi), yaitu: a) kompentensi pribadi; b) kompentensi profesional. Kompetensi pribadi menyangkut, kharisma atau kewibawaan, kejujuran dan kepemimpinan. Kompetensi pertama ini angat ditentukan oleh personaliti yang dimiliki oleh seorang pengawas. Kompetensi ini dapat terbentuk secara
alamiah tetapi juga dapat non-alamiah, misal, karena status sosial ekonomi yang dimiliki. Kompentensi profesional menyangkut kemam-puan teknis, seperti: akuntansi, menejerial, menilai kelayakan usaha dlsb. Kompentensi terbentuk karena pengalaman dan pendidikan. Idealnya seorang pengawas memiliki dua kompentensi itu sekaligus, tetapi pengalaman empiris membuktikan sangat sulit mendapatkan pengawas dari kalangan anggota dengan kualifikasi demikian.Beberapa kasus ketidakberfungsian pengawas dalam manajemen koperasi, menjadi awal dari kekisruhan dan kemunduran koperasi secara umum. Ketidak berfungsian tersebut sering disebabkan, antara lain disebabkan, (a) kurangnya motivasi danrasa tanggung jawab, (b) tidak memahami lapangan tugas dan wewenang yang dimiliki, (c) pada beberapa kasus kurangnya perhatian rapat anggota terhadap hasil temuan pengawas. Ukuran Keberhasilan Para ahli koperasi masih belum terlihat kesepakatan pendapat mengenai bagaimana dan apa ukuran efektivitas koperasi yang setepatnya. Hal itu sebagaimana diungkapkan Blumle (Dulfer dan Hamm, 1985) yakni, “ Finally let ussee what co-operative science has to say, for it has been widely debating the problem of success. In current discussion about the promotional taskthis problem is linked up with the co-operative system of objectives and member participation. But there will be disappointment in the results of this research for anybody who approaches with hopes and analysis of the diverse attempts to make the promotional maxims operational, and to measurement co-operative success.” Oleh sebab itu sampai saat ini mengukur efektivitas koperasi tidaklah sesederhana mengukur efektivitas organisasi atau badan usaha lain bukan koperasi. Efektivitas organisasi koperasi tidak saja semata berkenaan dengan aspek ekonomi melainkan juga akan berkenaan dengan aspek sosialnya. Akan tetapi sebagai konsekuensi logis dari kondisi koperasi yang selalu dalam keadaan bersaing dengan organisasi lain untuk mendapatkan sumberdaya maka merumuskan keberhasilan merupakan hal yang penting. Keunggulan merupakan syarat utama untuk terlibat dalam persaingan itu. Keunggulan yang harus dimiliki senantiasa memuat dimensi koperasi sebagai unit usaha maupun gerakan swadaya. Ketangguhan dalam dimensi gerakan swadaya sangat ditentukan oleh tingkat keperdu-liaan anggota dalam fungsinya sebagai pemilik untuk turut dalam proses pengembangan Koperasi. Partisipasi anggota merupakan indikator dalam konteks. Sementara dilihat dari fungsi “badan usaha”ketangguhan koperasi diukur oleh kemampuannya dalam mengembangkan dan menguasai pasar. Hal ini sangat ditentukan oleh kemampuan koperasi dalam meraih lebih besar potensi yang dimiliki pasar ketimbang para pesaing. Koperasi harus mampu memberi alternatif rasional bagi pelanggannya (anggota) melalui berbagai kebijakan insentif usaha maupun perbaikan dalam teknis pelayanan pelanggan. Rumusan sederhana mengenai penjelasan di atas adalah, “Koperasi berhasil bila mampu mengembangkan usaha yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya bagi anggota, dengan mengoptimalkan keterlibatan potensi anggota di dalam proses dan hasil usaha”. Sehubungan dengan itu Ropke (1989) berpendapat perlunya uji partisipasi (Participation-test) dan uji pasar
(Market-test) untuk mengukur keberhasilan koperasi. Kedua indikator keberhasilan bermuara pada, semakin baiknya tingkat kesejahteraan relatif anggota koperasi. Hal itu juga dikemukakan oleh Hanel (1985,76) yakni, "Advantages of cooperation and, thus, produce sufficient promotional potential for the benefit of the members".
MATERI MANAJEMEN KOPERASI
Februari 15, 2011 oleh pebriwasito
1.1. Pengertian Organisasi koperasi
Pengertian koperasi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu pengertian umum dan menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Pengertian secara umum : Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan para anggotanya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian di
berikan pengertian sebagai berikut : Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Inti dari pengertian koperasi tersebut diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Koperasi Sebagai Badan Usaha
Koperasi sebagai organisasi ekonomi yg berwatak sosial harus mampu menjalan kegiatannya secara seimbang, jangan sampai
kegiatan ekonominya tidak diisi dan hanya di landasi oleh nilai-nilai kemasyarakatan tertentu.
Sebagai badan usaha, koperasi adalah sebuah perusahaan yang harusmampu berdiri sendiri menjalankan kegiatan usahanya mendapatkan laba. Sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya para anggota-anggotanya.
1. Beranggotakan Orang-orang
Pengaruh dan penggunaan modal jangan mengurangi arti koperasi Indonesia. I
Ini berarti koperasi harus benar-benar mengabdikan kepada perikemanusiaan
dan bukan kepada kebendaan.
1. Asas Kekeluargaan
Koperasi harus menyadari bahwa di dalamnya terdapat kepribadian Indonesia.
Asas kekeluargaan mencerminkan adanya kesadaran dari hati nurani manusia
untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi : oleh semua, untuk semua di
bawah pimpinan pengurus yang dipilih anggota atas dasar keadilan,kebenaran
dan keberanian berkorban bagi kepentingan bersama.
1.2. Ciri-ciri Pokok Koperasi Indonesia
Dari pengertian yang telah dipaparkan di muka maka beberapa cirripokok berikut haruslah nampak di dalam koperasi, antara lain :
1. Koperasi Indonesia adalah kumpulan orang-orang dan bukan kumpulanmodal.
Ini berarti bahwa koperasi Indonesia harus benar-benar mengabdikan kepada
perikemanusiaan bukan peri kebendaan.
1. Koperasi Indonesia bekerjasama, bergotong royong berdasarkan persamaan
derajat, hak dan kewajiban yang berarti koperasi seharusnya adalah merupakan
wadah demokrasi ekonomi dan social
1. Segala kegiatan koperasi Indonesia harus didasarkan atas kesadaran para anggota
Dalam koperasi tidak boleh ada paksaan, ancaman, intimidasi dan campur tangan
dari pihak lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan internal koperasi.
1. Tujuan koperasi Indonesia harus benar-benar merupakan kepentinganbersama
dari para anggotanya dan tujuan tersebut dicapai berdasarkan karya dan jasa yang
disumbangkan para anggota masing-masing.
1.3. Pentingnya Manajemen Koperasi
Manajemen merupakan salah satu bagian penting dari organisasi koperasi. Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung padamutu dan kerja manajemennya. Apabila
orang-orang dalam manajemen ini memiliki kejujuran, kecakapan dangiat dalam bekerja
maka besarlah kemungkinannya koperasi akan maju pesat atau setidak-tidaknya tendensi untuk terjadinya kebangkrutan dapat ditanggulangi dan sebaliknya.
Manajemen memang bukanlah satu-satunya unsur yang menentukan gagal tidaknya
suatu usaha, tetapi bagaimanapun orang-orang yang dalam manajemen ini mempunyai peranan penting. Lebih-lebih dalam organisasi koperasi yang bukan kumpulan modal
uang melainkan kumpulan orang-orang. Sehingga dari sekian banyak koperasi yang gagal banyak diantaranya yang disebabkan oleh kekacauan dalam bidang manajemen.
Setiap usaha kerjasama harus ada seorang pejabat atau lebih yang memimpin segenap proses penyelenggaraan dalam usaha kerjasama yang desebut dengan manajer.
Dalam proses penyelenggaraan usaha kerjasama, manajer itu melakukan pekerjaan dari dua segi :
1). Menggerakkan orang-orang, yaitu mendorong, memimpin, menjuruskan, menertibkan
orang-orang agar melakukan perbuatan-perbuatan dalam menuju kea rah tercapainya
tercapainya tujuan yang telah ditentukan dalam usaha kerjasama itu.
2). Mengarahkan fasilitas, yaitu menghimpun, mengatur, memeliharadan mengendalikan
alat, benda, uang dan metode kerja serta peralatan apapun yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam usaha kerja sama itu.
Dalam menggerakkan orang-orang dan mengerahkan fasilitas, managermelakukan lima pola perbuatan : perencanaan, pembuatan keputusan,pembimbingan, pengorganisasian, pengendalian.
1. Perencanaan
Menentukan terlebih dahulu hal-hal yang harus dikerjakan dan caramengerjakan
nya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
1. Pembuatan keputusan
Melakukan pemilihan diantara berbagai kemungkinan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan, pertentangan-pertentangan dan keragi-raguan yang timbul dalam proses penyelenggaraan usaha kerja sama itu.
1. Pembimbingan
Memerintah, menugaskan, memberi arah dan menuntut bawahan untuk melaksana
kan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
1. Pengkoordinasian
Menghubung-hubungkan, menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semua berlangsung secara tertib dan seirama menuju kearah tercapainya tujuan tanpa terjadinya kekacauan, percekcokanatau kekosongan kerja.
1. Pengendalian
Melakukan kegiatan pemeriksaan, mencocokkan & mengusahakan agar pekerjaan
pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan hasil yang dikehendaki.
Manajemen merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi. Sebagaimana di ketahui hakikat manajemen adalah mencapai tujuan melalui tangan orang lain. Pencapaian tujuan melalui tangan orang lain itu dilakukan oleh manajemen dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Dengan demikian,
keberhasilan manajemen sebuah organisasi akan sangat tergantung pada pelaksanaan masing-masing fungsi tersebut.
Koperasi sebagai bentuk badan usaha yang bergerak di bidang perekonomian, mempunyai tatanan manajemen yang berbeda dengan badan usaha non koperasi. Perbedaan tersebut terletak padaasas koperasi yang bersifat demokratis dimana pengelolaan koperasi adalah dari. Oleh dan untuk anggota. Karena itu dalam tatanan
manajemen koperasi Indonesia mempunyai unsur-unsur : Rapat anggota, pengurus, pengawas dan manajer.
Dalam manajemen koperasi kekuasaan tertinggi adalah di tangan Rapat Anggota, sebab koperasi adalah organisasi diri, oleh dan untuk anggota. Karena rapat anggota yang pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan organisasi dengan sendirinya tidak dapat
mengelola kegiatan-kegiatan koperasi. Baik pengurus maupun pengawas dipilih oleh anggota-anggota dan bertindak untuk dan atas nama anggota.
Seperti badan usaha lainnya, koperasi juga akan menghadapi berbagai persoalan
dalam mencapai tujuan. Sebagian besar tugas manajemen adalah memecahkan persoalan persoalan itu dan membuat keputusan yang akan menuju sasaran yang dikehendaki.