+ All Categories
Home > Documents > Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia

Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia

Date post: 01-Dec-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
16
MAKALAH METODE PEMBELAJARAN BAHASA: METODE TATA BAHASA – TERJEMAH, AUDIO – LINGUAL, SAS, LANGSUNG, PEMBATASAN BAHASA, MEMBACA, DAN BIBAHASA Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Dr. Yuliyati, M.Pd Oleh: Alfan Nur Azizi NIM. 14761030 PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG April, 2016
Transcript

MAKALAH

METODE PEMBELAJARAN BAHASA: METODE TATA BAHASA – TERJEMAH, AUDIO – LINGUAL, SAS, LANGSUNG,

PEMBATASAN BAHASA, MEMBACA, DAN BIBAHASA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:

Dr. Yuliyati, M.Pd

Oleh:

Alfan Nur AziziNIM. 14761030

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

April, 2016

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional sangatlah perlu untuk diajarkan

pada setiap jenjang pendidikan. Pembelajaran bahasa Indonesia ini selalu

diajarkan dengan waktu yang cukup lama pada setiap kelas di berbagai jenjang

pendidikan.

Dalam membelajarkan suatu materi pembelajaran diperlukan metode yang

tepat. Sehingga materi tersebut dapat tersampaikan secara maksimal kepada

peserta didik, dan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Hal ini juga

telah dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 125:

هم وج��د حسن عظة م مة و ح ك ب ل�ع إلى سبيل رب �� ة ل� ٱ ل� ل� ٱ ل� ل� ٱ ل ٱبيله لم بمن ضل عن س�� ك هو أ س إن رب تي هي أ ل ۦب ل� � ن ل� ٱ

تدين م لم ب ل�وهو أ ل� ٱ ١٢٥ل�Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. An-Nahl, 16 : 125)1

Dengan demikian, dalam makalah ini penulis akan membahas tentang

metode-metode dalam membelajarkan bahasa Indonesia. Dalam makalah ini akan

dijelaskan macam-macam metode yang dapat digunakan oleh guru untuk

membelajarkan bahasa Indonesia sehingga pembelajaran menjadi aktif dan

menyenangkan.

1 Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 125

-2-

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Apa definisi metode pembelajaran bahasa Indonesia?

2. Bagaimana metode pembelajaran bahasa Indonesia?

C. Tujuan Pembahasan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka pembahasan makalah ini bertujuan

untuk:

1. Menjelaskan definisi pembelajaran bahasa Indonesia

2. Menjelaskan metode pembelajaran bahasa Indonesia

-3-

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Metode Pembelajaran

Menurut Richards, metodologi terdiri atas kegiatan, tugas, dan pengalaman

belajar yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Menurut Syukur

Ghazali, metodologi pembelajaran bukanlah seperangkat prosedur pengajaran

yang pasti, melainkan metode adalah sebuah proses yang dinamis dan kreatif dan

dapat mencerminkan asumsi-asumsi tertentu tentang bahasa, tentang proefisiensi,

dan pembelajaran.2

B. Metode-metode Pembelajaran Bahasa Indonesia

Dalam membelajarkan bahasa Indonesia, banyak metode yang dapat

digunakan. Sehingga pembelajaran bahasa Indonesia menjadi efektif dan

menyenangkan serta mudah dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Berikut ini beberapa metode yang dapat diimplementasikan dalam

membelajarkan bahasa Indonesia:

1. Metode Tata Bahasa – Terjemahan

Metode ini dilakukan dengan cara memusatkan pembelajaran pada

kosakata bahasa.3 Sehingga pembelajaran bahasa Indonesia dengan

menggunakan metode ini dapat cukup mudah dan sederhana.

Metode ini diwarisi dari pola pengajaran bahasa Latin. Pada metode

pembelajaran ini, siswa ditekankan untuk memahami kosakata, dan

2 A. Syukur Ghazali, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan Komunikatif – Interaktif (Bandung: PT. Refika Aditama, 2010), halaman 923 Anonim, Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia, http://nurulelkhalieqy.blogspot.co.id/2012/03/metode-dan-strategi-pembelajaran-bahasa.html, diakses pada 02 April 2016 Pukul 11.41 WIB

-4-

menggunakannya sesuai dengan aturan-aturan kebahasaan yang mana aturan-

aturan tata bahasa tersebut diajarkan secara deduktif.4

Metode ini awalnya digunakan untuk keperluan dalam menelaah

bahasa secara ilmiah, dan bukan secara praktis sebagai alat komunikasi.

Sehingga menelaah bahasa secara ilmiah dengan metode tata bahasa ini akan

berhasil. Sebab langkah-langkah dalam metode ini yang pertama adalah

mempelajari kosakata, kemudian bunyi dan tanda dalam bahasa tersebut, dan

langkah yang terakhir adalah mempelajari tata bahasanya.

Pada metode tata bahasa ini, kemampuan menyimak dan berbicara

tidak dikembangkan. Sehingga dengan menggunakan metode ini, peserta

didik dapat menerjemahkan suatu bahasa dengan baik dan menyusunnya

sesuai dengan tata bahasa yang baik. Namun, peserta didik akan mengalami

kesulitan jika menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi.5

Keunggulan metode ini terletak pada kesederhanaan dalam

penggunaan metode pembelajaran. Pembelajaran sangat mudah untuk

dilaksanakan sebab siswa hanya diberikan wacana dan daftar kosakata,

selanjutnya siswa mengamati dan menerjemahkan kosakata tersebut dan

menggunakannya sesuai dengan tata bahasa yang sesuai.

Kelemahan metode tata bahasa ini antara lain: (1) hanya

memperhatikan aspek bahasa yang statis, bukan dalam situasi penggunaan

bahasa sebagai alat komunikasi, (2) hanya mengembangkan keterampilan

membaca, menulis dan terjemah, sedangkan keterampilan menyimak dan

berbicara tidak dikembangkan. Sehingga penguasaan kosakata dan tata bahasa

hanya digunakan untuk linguistik dan bukan untuk keterampilan berbahasa.

4 Syukur Ghazali, Pembelajaran Keterampilan ... halaman 935 Basennang Saliwangi, Pengantar Strategi Belajar – Mengajar Bahasa Indonesia (Malang: IKIP Malang, 1991) halaman 49

-5-

2. Metode Audio – Lingual

Metode audio lingual adalah metode pembelajaran bahasa Indonesia

yang lebih menekankan pada pentingnya pola bahasa dalam proses

pembelajaran serta berasumsi bahwasanya bahasa lisan sebagai bentuk

komunikasi yang paling utama. Metode ini diambil dari bidang psikologis

behavioral. Sehingga kegiatan yang ditekankan pada metode ini adalah

menghafalkan dialog, mengulang kalimat, dan latihan berulang-ulang (drill).

Dengan demikian, maka sesungguhnya pembelajaran bahasa, menurut

metode ini, merupakan proses kebiasaan. Yakni dengan cara mempraktekkan

pola-pola kalimat, dengan cara latihan berulang-ulang dan latihan

transformasi.6

Tujuan pembelajaran dengan menggunakan metode audio lingual

antara lain adalah:

a. Peserta didik dapat memahami bahasa ketika berbicara dengan kecepatan

normal dan peduli dengan hal-hal yang terjadi di sekitar pembicara

b. Pembelajar bahasa mampu berbicara dalam pengucapan yang diterima dan

tata bahasa yang tepat

c. Pembelajar bahasa tidak memiliki kesulitan dalam memahami materi

cetak

d. Pembelajar bahasa mampu menulis dengan standar yang baik

Dalam melaksanakan metode pembelajaran bahasa audio lingual

diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:7

a. Penyajian dialog atau bacaan pendek dengan cara dibacakan secara

berulang oleh guru, sedangkan siswa menyimak tanpa melihat teks

b. Peniruan dan penghafalan dialog atau bacaan pendek

c. Penyajian pola-pola kalimat yang terdapat dalam dialog atau bacaan

6 Syukur Ghazali, Pembelajaran Keterampilan ... halaman 947 Nur Afifah, Makalah Metode Audiolingual, http://nurafifah14.blogspot.co.id/2014/12/makalah-metode-audiolingual.html, diakses pada 06 April 2016 Pukul 13.34

-6-

d. Dramatisasi dialog atau bacaan pendek yang sudah dilatihkan

e. Latihan membuat kalimat lain sesuai dengan pola kalimat yang sudah

dipelajari

Adapun kelebihan dari metode ini antara lain adalah:

a. Metode audio lingual mencoba membuat pembelajaran bahasa menjadi

lebih mudah diakses oleh peserta didik dalam jumlah besar

b. Secara positif dril dapat membantu siswa dalam mengembangkan

kemampuan oralnya

Sedangkan kekurangan metode audio lingual adalah:

a. Dril dengan mengulang-ulang sering kali membuat peserta didik jenuh

b. Pembelajaran akan berpusat pada guru bukan pada siswa

3. Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik)

Metode pembelajaran bahasa dengan SAS ini berdasarkan pada ilmu

jiwa oleh Gestalt, yakni ilmu jiwa totalitas. Ilmu jiwa ini berasumsi

bahwasanya segala penginderaan dan kesadaran sebagai satu keseluruhan.

Sehingga pengamatan pertama seseorang terhadap satu hal akan bersifat

menyeluruh.8

Dengan demikian, maka pembelajaran dengan menggunakan metode

ini, siswa harus diperkenalkan terhadap struktur secara totalitas terlebih

dahulu. Selanjutnya siswa akan mengamati struktur tersebut secara utuh yang

kemudian akan dianalisis secara berkelanjutan, hingga sampai pada wujud

terkecil dari satuan bahasa yakni huruf-huruf. Sehingga tahapan yang

dilakukan siswa pada proses ini meliputi tiga tahapan, yakni : (1) analisis

kalimat menjadi kata-kata, (2) kata menjadi suku kata, dan (3) suku kata

menjadi huruf. Pada proses inilah disebut dengan proses analitik.9

8 Basennang Saliwangi, Pengantar Strategi ..., halaman 539 Iyosrosmana, Metode Pembelajaran Struktur Analisis Sintesis https://iyosrosmana.wordpress.com/2009/09/30/41/, diakses pada 06 April 2016 pukul 18.47 WIB

-7-

Tahap selanjutnya siswa akan didorong untuk menyimpulkan struktur

bahasa yang terurai tersebut menjadi satuan yang utuh kembali. Yakni dari

huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat.

Dengan demikian, maka tahap ini disebut dengan tahap sintesis.

Setelah melakukan tahap demi tahap di atas, diharapkan siswa dapat

menemukan kembali struktur bahasa secara utuh. Sebab, apabila seseorang

berkehendak untuk melakukan satu hal, maka diperlukan analisis terhadap

perbuatan itu secara totalitas. Yakni dengan mencari informasi tentang segala

hal yang berkaitan dengan hal tersebut secara parsial atau bagian demi bagian.

Setelah mengenal setiap bagian dari satu hal, maka ia akan mengembalikan

bagian-bagian tersebut menjadi satu kesatuan yang utuh. Maka terwujudlah

sebuah proses yang disebut dengan analisis – sintesis.

Misalnya, dari kalimat “Ini bola.” Pada proses analisis akan menjadi

sebagaimana berikut:

ini bola

ini bola

i ni bo la

i n i b o l a.

Selanjutnya, siswa akan mensintesis kalimat tersebut, sehingga akan

menjadi sebagaimana berikut:

i n i b o l a

i ni bo la

ini bola

ini bola

-8-

Secara utuh, proses SAS tersebut sebagai berikut:

ini bola

ini     bola

i    ni            bo   la

i    n   i               b   o   l   a

i     ni           bo   la

ini         bola

ini bola

Beberapa keunggulan pada metode ini antara lain, (1) metode ini

sejalan dengan prinsip linguistik yang memandang bahwasanya satuan bahasa

terkecil untuk berkomunikasi adalah kalimat, yang mana kalimat tersusun

oleh satuan-satuan bahasa di bawahnya, yakni kata, suku kata, dan huruf, (2)

metode ini mempertimbangkan pengalaman bahasa anak, sehingga

pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa, sebab pembelajaran bahasa

dengan metode SAS ini bertolak dari hal-hal yang dikenal oleh anak, (3)

metode ini sesuai dengan prinsip inkuiri, siswa dapat mengenal sesuatu

berdasarkan temuannya sendiri.10

4. Metode Linguistik

Metode linguistik sering juga disebut dengan metode oral-aural.

Metode ini merupakan metode pembelajaran yang sering digunakan dalam

pembelajaran bahasa asing.

Ciri-ciri dari metode linguistik ini adalah:

a. Pembelajaran berdasarkan atas analisis deskriptif bunyi-bunyi dan sistem

bahasa yang akan diajarkan dan bahasa ibu siswa

b. Bahan yang akan diajarkan kepada siswa berdasarkan analis deskriptif

bahasa yang akan diajarkan dan bahasa ibu siswa10 Iyosrosmana, Metode Pembelajaran...

-9-

c. Diajarkan sistem sistem bunyi-bunyi bahasa yang bersangkutan terlebih

dahulu

d. Pola penyusunan bahasa serta struktur bahasa diajarkan setelah siswa

mengenal bunyi-bunyi bahasa tersebut

e. Pengenalan kosakata Aris dimanfaatkan untuk pelajaran pembelajaran

bunyi-bunyi bahasa dan pola penyusunan strukturnya

f. Penjelasan tentang tata bahasa perlu diberikan dan hendaknya

memanfaatkan bahasa ibu siswa

g. Pembelajaran tata bahasa hendaknya dipadukan dengan latihan

pemakaian bahasa agar siswa tidak menggunakan bahasa tersebut secara

otomatis

h. Penutur asli (native speaker) sebaiknya dimanfaatkan untuk latihan

pemakaian bahasa

i. contoh pemakaian bahasa dalam hubungan pemakaiannya yang

sesungguhnya sama pentingnya dengan memberikan penjelasan tentang

pengertian kata-kata dan struktur bahasa itu, dalam pemakaian

sesungguhnya

Dalam menggunakan metode ini, perlu diketahui terlebih dahulu

bahasa ibu siswa dan bahasa yang akan diajarkan. Hal tersebut menyangkut

bunyi bahasa, perbendaharaan kata, dan strukturnya, sehingga diperoleh

persamaan dan perbedaan antara bahasa ibu siswa dan bahasa yang akan

diajarkan. Dengan demikian, pada metode ini tidaklah dilarang menggunakan

bahasa ibu siswa dalam pembelajaran bahasa yang akan diajarkan, sebab

bahasa ibu siswa akan memperkuat pemahaman siswa terhadap bahasa

tersebut.11

5. Metode Langsung

Penerapan metode langsung dalam pembelajaran bahasa dengan cara

semua aspek bahasa diberikan dengan menggunakan bahasa yang diajarkan. 11 Basennang Saliwangi, Pengantar Strategi ..., halaman 51

-10-

Yakni pembelajaran bahasa Indonesia di daerah manapun menggunakan

pengantar bahasa Indonesia secara keseluruhan tanpa diselingi dengan bahasa

ibu.

Kosakata dan struktur bahasa yang diajarkan kepada siswa adalah

kosakata dan struktur bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi sehari-

hari. Pada tahap permulaan, tata bahasa yang ajarkan tidaklah banyak dan

tidak dalam bentuk formal.

Penerapan metode langsung dalam pembelajaran bahasa

membutuhkan latihan menyimak dan meniru secara intensif hingga bentuk

bahasa tersebut benar-benar dikuasai oleh siswa. Menurut Kosadi Hidayat,

pelaksanaan metode langsung dalam pembelajaran bahasa adalah, mula-mula

siswa disuruh meniru perbuatan guru yang diiringi dengan ucapan, yakni kata

atau kalimat yang menggambarkan perbuatan tersebut. Gerak dan ucapan

tersebut kemudian dilanjutkan dengan dialog singkat, lalu percakapan bertiga,

berempat, dan seterusnya, sehingga suasana belajar berubah menjadi sebuah

drama kecil yang diwarnai dengan gerakan-gerakan dan percakapan.12

6. Metode Pembatasan Bahasa

Metode ini menekankan pada perlunya pembatasan dan penggradasian

kosakata dan struktur bahasa yang diajarkan kepada siswa. Yang dimaksud

dengan pembatasan dan penggradasian bahasa adalah dalam hal penggunaan

kosakata dan urutan penyajiannya. Kata-kata yang sering digunakan di

masyarakatlah yang diambil sebagai sumber dan latihan penggunaan bahasa.13

Metode ini berupaya untuk mencari jalan yang paling singkat dan

paling efisien agar dalam waktu yang relatif singkat, siswa dapat menguasai

12 Kosadi Hidayat, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, dalam Muhajir Utomo, Metode Langsung dalam Pembelajaran Bahasa, http://www.balaibahasa.com/metode-langsung-dalam-pembelajaran-bahasa.html, diakses pada 08 April 2016 pukul 04.18 WIB13 Gede Upadana, Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia, http://gede-upadana.blogspot.co.id/2012/04/metode-pembelajaran-bahasa-indonesia.html, diakses pada 08 April 2016, pukul 04.28 WIB

-11-

sejumlah kosakata dan pola kalimat yang sering digunakan dalam kehidupan

sehari-hari.

Langkah-langkah dalam metode pembatasan bahasa ini adalah:14

a. Kata-kata dan pola kalimat yang diajarkan adalah yang sering digunakan

dalam kehidupan sehari-hari

b. Banyaknya kata dan pola kalimat yang diajarkan tidaklah dianggap

penting

c. Selain faktor kekerapan penggunaan juga nilai struktural, keumumannya

di lingkungan pemakai bahasa itu, dan daya pakainya untuk membentuk

kata baru dan fungsi stilistikanya.

7. Metode Membaca

Metode ini bertujuan agar siswa memiliki kemampuan dalam

memahami teks bacaan yang diperlukan dalam pembelajaran siswa. Metode

membaca ini hanya untuk melatih keterampilan siswa dalam membaca.

Menurut Madusari dkk, langkah-langkah dalam menerapkan metode

membaca antara lain:15

a. Pemberian kosakata dan istilah yang dianggap sukar dari guru kepada

siswa. Kosakata ini diberikan dengan pengertian dan contoh penggunaan

dalam kalimat

b. Penyajian teks bacaan di dalam kelas. Bacaan dibaca dalam hati dengan

batas waktu yang ditentukan oleh guru.

c. Diskusi ini bacaan

d. Penjelasan tentang tata bahasa dilakukan dengan singkat. Hal ini

dilakukan jika dianggap perlu oleh guru

e. Pembicaraan kosakata yang relevan dengan bacaan

14 Basennang Saliwangi, Pengantar Strategi ... halaman 5115 Gede Upadana, Metode Pembelajaran ...

-12-

f. Pemberian tugas seperti mengarang (sesuai dengan teks bacaan, membuat

dengan, skema, diagram, rangkuman, dan sebagainya, yang relevan

dengan teks bacaan yang telah disajikan

8. Metode Bibahasa

Metode bibahasa ini berdasarkan pada persamaan dan perbedaan

antara bahasa pertama atau bahasa ibu siswa dan bahasa yang diajarkan.

Persamaan dan berbedaan itu tidak hanya dilihat dari kosakata saja, melainkan

pada bunyi bahasa, bentuk bahasa, dan sintaksis kedua bahasa tersebut.

Metode ini mirip dengan metode linguistik, di mana bahasa ibu siswa

digunakan untuk memperkuat penjelasan guru tentang perbedaan-perbedaan

fonetik, kosakata, struktur kalimat, dan tata bahasa guna memberikan

pemahaman yang lebih kuat terhadap siswa.16 Masing-masing aspek yang

berbeda digunakan sebagai dasar dan latihan yang diberikan secara sistematis.

Penerapan metode ini akan tampak dengan banyaknya variasi,

misalnya dengan dialog, penggunaan multimedia, laboratorium, dan upaya-

upaya lain yang relevan dan mendukung metode bibahasa ini dalam

pembelajaran bahasa Indonesia.

Membahas metode pembelajaran bahasa Indonesia sangatlah luas. Dengan

keterbatasan penulis, tentu saja masih banyak metode pembelajaran bahasa

Indonesia lain yang masih belum dijelaskan dalam tulisan ini.

16 Teguh Prasetyo, Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia, https://teguhsatu.wordpress.com/2009/12/15/metode-dan-strategi-pembelajaran-bahasa-indonesia/, diakses pada 08 April 2016 pukul 05.45 WIB

-13-

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Metodologi pembelajaran bukanlah seperangkat prosedur pengajaran yang

pasti, melainkan metode adalah sebuah proses yang dinamis dan kreatif dan

dapat mencerminkan asumsi-asumsi tertentu tentang bahasa, tentang

proefisiensi, dan pembelajaran

2. Macam-macam metode dalam pembelajaran Bahasa Indonesia antara lain:

a. Metode tata bahasa – terjemahan

Metode tata bahasa – terjemahan ini dilakukan dengan memusatkan

pembelajaran pada kosakata bahasa. Sehingga pembelajaran bahasa

Indonesia dengan metode ini sangat mudah dan sederhana.

b. Metode audio – lingual

Metode audio lingual adalah metode pembelajaran bahasa Indonesia yang

lebih menekankan pada pentingnya pola bahasa dalam proses

pembelajaran serta berasumsi bahwasanya bahasa lisan sebagai bentuk

komunikasi yang paling utama. Pembelajaran bahasa, menurut metode ini,

merupakan proses kebiasaan. Yakni dengan cara mempraktekkan pola-

pola kalimat, dengan cara latihan berulang-ulang dan latihan transformasi.

c. Metode SAS (Struktur Analitik Sintetik)

Pembelajaran dengan menggunakan metode ini, siswa harus

diperkenalkan terhadap struktur secara totalitas terlebih dahulu. Tahap

selanjutnya siswa akan didorong untuk menyimpulkan struktur bahasa

yang terurai tersebut menjadi satuan yang utuh kembali.

d. Metode linguistik

Dalam menggunakan metode linguistik, perlu diketahui terlebih dahulu

bahasa ibu siswa dan bahasa yang akan diajarkan.

-14-

e. Metode langsung

Penerapan metode langsung dalam pembelajaran bahasa dengan cara

semua aspek bahasa diberikan dengan menggunakan bahasa yang

diajarkan.

f. Metode pembatasan bahasa

Metode ini menekankan pada perlunya pembatasan dan penggradasian

kosakata dan struktur bahasa yang diajarkan kepada siswa.

g. Metode membaca

Metode ini bertujuan agar siswa memiliki kemampuan dalam memahami

teks bacaan yang diperlukan dalam pembelajaran siswa. Metode membaca

ini hanya untuk melatih keterampilan siswa dalam membaca.

h. Metode bibahasa

Metode bibahasa ini berdasarkan pada persamaan dan perbedaan antara

bahasa pertama atau bahasa ibu siswa dan bahasa yang diajarkan

B. Saran

Dalam mengajarkan materi pembelajaran khususnya bahasa Indonesia, diperlukan

metode-metode yang kreatif guna menciptakan suasana pembelajaran yang aktif,

inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dengan demikian materi

pembelajaran akan lebih mudah untuk disampaikan kepada peserta didik tanpa

merasa bosan.

-15-

DAFTAR RUJUKAN

Afifah, Nur. Makalah Metode Audiolingual. http://nurafifah14.blogspot.co.id/2014/12/makalah-metode-audiolingual.html, diakses pada 06 April 2016 Pukul 13.34

Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 125

Anonim, Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. http://nurulelkhalieqy.blogspot.co.id/2012/03/metode-dan-strategi-pembelajaran-bahasa.html, diakses pada 02 April 2016 Pukul 11.41 WIB

Ghazali, A. Syukur. 2010. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan Komunikatif – Interaktif . Bandung: PT. Refika Aditama

Iyosrosmana, Metode Pembelajaran Struktur Analisis Sintesis. https://iyosrosmana.wordpress.com/2009/09/30/41/, diakses pada 06 April 2016 pukul 18.47 WIB

Prasetyo, Teguh. Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. https://teguhsatu.wordpress.com/2009/12/15/metode-dan-strategi-pembelajaran-bahasa-indonesia/, diakses pada 08 April 2016 pukul 05.45 WIB

Saliwangi,Basennang. 1991. Pengantar Strategi Belajar – Mengajar Bahasa Indonesia. Malang: IKIP Malang

Upadana, Gede. Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia. http://gede-upadana.blogspot.co.id/2012/04/metode-pembelajaran-bahasa-indonesia.html, diakses pada 08 April 2016, pukul 04.28 WIB

Utomo, Muhajir. Metode Langsung dalam Pembelajaran Bahasa. http://www.balaibahasa.com/metode-langsung-dalam-pembelajaran-bahasa.html, diakses pada 08 April 2016 pukul 04.18 WIB

-16-


Recommended