+ All Categories
Home > Documents > Modul Dream Weaver 8

Modul Dream Weaver 8

Date post: 10-Nov-2023
Category:
Upload: stmik-indonesia-banjarmasin
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
81
1 Bab 1 Pendahuluan Macromedia Dreamweaver merupakan sebuah HTML editor Profesional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web beserta halaman web. Saat ini terdapat software dari group Macomedia yang banyak digunakan untuk mendesain situs web. Macromedia Dreamweaver 3 merupakan versi lama yang menjadi web authoring terbaik pada tahun 2000. Di tahun 2001, Macromedia meluncurkan Macromedia Dreamweaver 4 yang lebih baik dan lebih canggih. Setahun kemudian muncul release terbaru dengan sebutan Macromedia Dreamweaver 2002 atau dikenal dengan Dreamweaver MX dan MX 2004. Pada saat ini, sudah beredar update yang terbaru yakni Macromedia Dreamweaver 8. Pada Dreamweaver 8 terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja tetapi juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi web dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman web base, antara lain PHP, JSP, ASP dan ColdFusion. Dreamweaver merupakan software populer yang digunakan oleh web designer maupun web programmer guna mengembangkan sebuah situs web. Ruang kerja, fasilitas dan kemampuan Dreamweaver mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain dan maintain sebuah web. Dreamweaver juga dilengkapi dengan fasilitas untuk manajemen situs yang cukup lengkap. Fasilitas penyuntingan secara visual dari Dreamweaver 8 membuat anda dapat menambah desain dan fungsionalitas halaman web tanpa perlu menulis satu baris kodepun. Anda dapat membuat dan mengedit image dalam Adobe Photoshop. Anda juga dapat menambahkan objek Flash secara langsung dalam Macromedia 8.
Transcript

1

Bab 1

Pendahuluan

Macromedia Dreamweaver merupakan sebuah HTML editor Profesional

untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web beserta halaman web.

Saat ini terdapat software dari group Macomedia yang banyak digunakan untuk

mendesain situs web. Macromedia Dreamweaver 3 merupakan versi lama yang

menjadi web authoring terbaik pada tahun 2000. Di tahun 2001, Macromedia

meluncurkan Macromedia Dreamweaver 4 yang lebih baik dan lebih canggih.

Setahun kemudian muncul release terbaru dengan sebutan Macromedia

Dreamweaver 2002 atau dikenal dengan Dreamweaver MX dan MX 2004. Pada

saat ini, sudah beredar update yang terbaru yakni Macromedia Dreamweaver 8.

Pada Dreamweaver 8 terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai

software untuk desain web saja tetapi juga untuk menyunting kode serta

pembuatan aplikasi web dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman

web base, antara lain PHP, JSP, ASP dan ColdFusion.

Dreamweaver merupakan software populer yang digunakan oleh web

designer maupun web programmer guna mengembangkan sebuah situs web.

Ruang kerja, fasilitas dan kemampuan Dreamweaver mampu meningkatkan

produktivitas dan efektivitas dalam desain dan maintain sebuah web.

Dreamweaver juga dilengkapi dengan fasilitas untuk manajemen situs yang

cukup lengkap. Fasilitas penyuntingan secara visual dari Dreamweaver 8

membuat anda dapat menambah desain dan fungsionalitas halaman web tanpa

perlu menulis satu baris kodepun. Anda dapat membuat dan mengedit image

dalam Adobe Photoshop. Anda juga dapat menambahkan objek Flash secara

langsung dalam Macromedia 8.

2

1.1 Requirement

Berikut ini spesifikasi hardware dan software untuk menjalankan

Dreamweaver.

System requirements untuk Microsoft Windows:

• Processor Intel Pentium III 600 MHz atau lebih cepat.

• Windows 98, Windows 2000, Windows XP, or Windows .NET Server 2003

• Setidaknya RAM 128 MB (rekomendasi 256 MB)

• Setidaknya sisa space 275 MB

• A16-bit monitor dengan resolusi 1024 x 768 pixel atau yang lebih baik.

1.2 Fasilitas

User Interface pada Dreamweaver 8 lebih baik dari versi sebelumnya.

Karena didalamnya memuat peningkatan kemampuan tooolbar, dimana bisa

digunakan untuk memodifikasi toolbar yang sudah ada atau menambahkan

fungsi baru. Selain user interface baru, Dreamweaver 8 memiliki kemampuan

untuk menyunting kode dengan lebih baik. Dapat melakukan print kode pada

jendela Code View, selain itu juga memiliki fasilitas Code Hints yang membantu

dalam urusan tag, serta Tag Inspector yang sangat berguna dalam menangani

Tag HTML. Dreamweaver 8 memiliki panel baru, yaitu panel Snippets yang

memberikan fasilitas untuk menyunting dan menyimpan blok kode yang sering

digunakan. Kemampuan baru lainnya adalah fasilitas untuk menangani dokumen

- dokumen baru seperti XHTML, Extension Manager ditingkatkan

kemampuannya, kemampuan validasi dan debug di browser serta fasilitas untuk

menangani aplikasi database yang sebelumnya hanya ada di Macromedia 8

Ultradev.

1.3 Memulai Dreamweaver 8

Sama dengan program-program lainnya, untuk menjalankan sebuah

program yang diinginkan, terlebih dahulu anda harus mengaktifkan komputer.

Dari tampilan program Windows, pilih START yang berada di pojok kiri bawah,

3

kemudia pilih ALL PROGRAMS untuk menampilkan semua program aplikasi yang

terpasang pada komputer. Pilih folder MACROMEDIA >> MACROMEDIA

DREAMWEAVER 8. Pada saat anda memanggil pertama kali, akan ditampilkan

kotak dialog yang menanyakan pilihan layout ruang kerja yang ingin anda

gunakan.

1.4 Ruang Kerja

Saat Anda pertama kali mulai menjalankan Dreamweaver 8, akan tampil

sebuah kotak dialog Workspace Setup yang digunakan untuk memilih tampilan

ruang kerja.

Gambar 1.1 Tampilan kotak dialog tipe ruang kerja Dreamweaver 8

• Designer workspace : adalah sebuah penggabungan ruang kerja

menggunakan MDI (Multiple Document Interface), di mana semua jendela

dokumen dan panel tergabung di dalam satu jendela aplikasi yang besar, dengan

sisi panel group di sebelah kanan. Tampilan ini paling disukai beberapa

pengguna.

• Coder workspace : adalah ruang kerja yang tergabung dengan letak sisi panel

group berada di sebelah kiri. Tampilan yang sama digunakan oleh Macromedia

HomeSite dan Macromedia ColdFusion Studio, dan jendela dokumen

menampilkan kode secara default. Tampilan ini sudah diakui kemudahannya

4

oleh pengguna Homesite atau Coldfusion Studio dan pengguna kode lain yang

ingin mengenal tampilan ruang kerja.

Ketika Anda memulai Dreamweaver tanpa membuka sebuah dokumen,

makan akan tampil halaman awal Dreamweaver pada lembar kerja. Halaman

awal akan memudahkan pengguna dalam mengakses tutorial, memilih file yang

pernah dibuka, membuat halama baru, membuat halaman dari contoh dan

Dreamweaver Exchange, dimana anda dapat menambahkan kemampuan baru

dari beberapa tampilan Dreamweaver. Gunakan halaman awal seperti halaman

web. Untuk menghilangkan tampilan awal, lakukan langkah:

Gambar 1.2 Tampilan jendela awal

1. Jalankan Dreamweaver tanpa membuka dokumen. Halaman awal

akan ditampilkan pada layar monitor anda.

2. Klik Don’t Show Again

Ruang kerja pada Dreamweaver 8 memiliki komponen – komponen yang

memberikan fasilitas dan ruang untuk menuangkan kreasi anda dalam bekerja,

seperti dalam gambar dibawa ini. Komponen - komponen yang disediakan oleh

ruang kerja Dreamweaver 8 antara lain adalah insert bar, Document toolbar,

5

Document window, Kelompok panel, tag selector, Property inspector dan Site

panel.

Gambar 1.3 Tampilan ruang kerja

• Document window : berfungsi untuk menampilkan dokumen di mana anda

sekarang bekerja

• Insert Bar : mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam

objek seperti image, tabel dan layer ke dalam dokumen.

• Document toolbar : berisi tombol-tombol dan menu pop-up yang

menyediakan tampilan berbeda dari Document window.

• Files panel : memperlihatkan group file berdasrkan site yang sedang

dikerjakan.

• Tag Selector : berfungsi menampilkan hirarki tag di sekitar pilihan yang aktif

pada desin view.

• Property Inspector : digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai

properti objek dan teks.

• Site panel : digunakan untuk mengatur file dan folder yang membentuk situs

web anda.

6

1.5 Komponen Ruang Kerja

Pada ruang kerja Dreamweaver 8 terdapat beberapa komponen utama

yang membentuk suatu ruang kerja. Ruang kerja tersebut memberikan kesatuan

tampilan antara menu utama, panel, property inspector serta toolbar.

Menu Utama

Sistem menu yang terdapat dalam Dreamweaver 8 sangatlah sederhana

dan mudah untuk dipahami karena perintah yang terdapat pada hampir sebagian

besar fungsi menu terdapat juga dalam panel. Anda tidak akan menghabiskan

waktu dengan perintah yang terdapat pada menu tetapi akan lebih banyak

bekerja dengan panel. Pada sistem menu Dreamweaver 8 terdapat beberapa

komponen yang dapat digunakan, yakni :

• Menu file dan Menu edit

Berisi item menu standar untuk menu file dan menu Edit seperti New,

Open, Save, Save all, Cut, Copy, Paste, Undo dan Redo. Menu file terdiri dari

beberapa macam perintah untuk menampilkan atau membuat dokumen baru,

seperti Preview in browser dan Print code. Menu edit berisi perintah untuk

pemilihan, seperti Select parent tag dan Find dan Replace.

• Menu View

Berisi perintah untuk menampilkan beberapa macam tampilan dari

dokumen anda (seperti tampilam design view dan tampilan code) dan untuk

menampilkan dan menyembunyikan beberapa elemen halaman dan tombol

Dreamweaver dan toolbar.

• Menu Insert

Berisikan alternatif baris Insert untuk menyisipkan obyek dalam

dokumen.

7

• Menu Modify

Berfungsi untuk melakukan perubahan properti item atau halaman

terpilih. Dengan menggunakan menu ini anda dapat mengedit atribut tag,

mengganti tabel dan elemen tabel dan bermacam bentuk aksi untuk item librari

dan template.

• Menu Text

Berfungsi untuk mempermudah dalam melakukan format teks.

• Menu Command

Berisi akses ke beberapa perintah, format kode yang sesuai dengan format

pilihan anda. Membuat photo album, dan melakukan pengeditan gambar.

• Menu Site

Berisi item menu untuk mengelola situs dan melakukan upload dan

download file.

• Menu window

Menyediakan akses ke seluruh panel, inspector dan jendela dalam

Dreamweaver.

• Menu Help

Akses menuju bantuan berupa dokumentasi yang telah disediakan.

Baris Standar

Pada saat anda membuka jendela Dreamweaver 8, secara default hanya

menampilkan Document Bar tanpa menampilkan Standard Bar.

Gambar 1.4 Standard Bar

8

Untuk menambahkan atau mengaktifkan Standard Bar, langkah – langkahnya

sebagai berikut:

1. Buatlah dokumen baru

2. Pilih perintah menu View > Toolbars sehingga tampil submenu Document

dan Standard

3. Klik pilihan Standard untuk menampilkan standard bar

4. Gunakan perintah yang sama untuk menyembunyikan tampilan Standar bar.

Untuk menyembunyikan, anda bisa mengklik pilihan yang sudah terpilih.

Baris Tombol Dokumen

Document Toolbar berisi tombol-tombol dan menu pop-up yang

menyediakan tampilan berbeda dari document window. Anda dapat memberikan

judul document window pada bagian Title.

Gambar 1.5 Document Toolbar

9

Baris Insert

Terdiri dari tombol-tombol untuk membuat dan menyisipkan obyek

seperti tabel, layer dan gambar. Ketika anda menggulung pointer melewati

sebuah tombol, tampil sebuah kotak keterangan dengan menampilkan nama

tombol.

Gambar 1.6 Tampilan Insert Bar sebelum diganti

(Untuk mengganti tampilan Insert Bar, Anda dapat memilih Show as Tabs pada

menu tarik. Selanjutnya tampilan Insert Bar akan berubah menjadi Tabulasi

diatas Insert Bar)

10

Gambar 1.7 Tampilan Insert Bar setelah diganti

Baris Insert digunakan untuk mengatur beberapa kategori pilihan sebagai

berikut:

Common memungkinkan untuk membuat dan menyisipkan beberapa

penggunaan obyek biasa, seperti gambar dan tabel di atas.

Layout memungkinkan untuk menyisipkan tabel, div tag, layer, dan frame.

Kita dapat memilih 3 tampilan tabel : Standard (default), Expanded Tables

dan Layout. Ketika mode tampilan dipilih. Kita dapat menggunakan tombol

layout dreamweaver : Draw Layout Cell dan Draw Layout Table.

Forms berisi tombol-tombol untuk membuat form dan menyisipkan elemen

form.

Text memungkinkan kita untuk menyisipkan beberapa teks dan daftar.

Format tag, seperti b, em, p, h1 dan ul.

HTML menyediakan fasilitas untuk menyisipkan tag HTML untuk mistar

horizontal, head content, tabel, frame dan script.

Server-code disediakan untuk halaman-halaman yang menggunakan bahasa

khusus seperti : ASP, ASP.NET, CFML Basic, CFML Flow, CFML Advanced, JSP

dan PHP. Selain itu juga disediakan obyek - obyek server code yang dapat

disisipkan dalam tampilan code.

Application memungkinkan kita untuk menyisipkan elemen dinamis seperti

recordset, repeated region dan record insertion dan update form.

Flash Elements untuk menyisipkan objek flash.

Favorites untuk mengelompokkan dan mengatur tombol - tombol baris

insert yang anda gunakan dalam satu wadah.

11

Jendela Dokumen

Document Window merupakan bagian yang digunakan untuk mendesain

halaman web. Dalam Document Window dipakai untuk menyisipkan teks, image

serta objek lain yang mendukung pembuatan situs web. Tidak seperti versi

sebelumnya, Dreamweaver 8 memuat dokumen - dokumen yang sedang dibuka

dalam jendela yang sama. Jika anda perhatikan untuk dokumen yang terbuka

dalam jendela yang sama, akan disimpan dalam tab-tab seperti lembar kerja pada

Microsoft Excel.

Dengan demikian anda dapat dengan mudah berpindah antar dokumen

tanpa harus menutup tampilan jendela yang sudah terbuka, yaitu dengan

mengklik tab dokumen yang anda inginkan.

Gambar 1.8 Document Window

Panel Group

Merupakan kumpulan panel yang saling berkaitan satu sama lain yang

dikelompokkan bersama dibawah satu judul. Kalau diperhatikan pada bagian

panel group, disitu terdapat beberapa panel yang tersusun secara rapi pada

12

bagian sebelah kanan window. Kelompok panel tersebut antara lain : Design,

Code, Application, Files dan Answer.

Pada setiap bagian dari panel group terdapat beberapa macam panel lagi,

misalnya pada panel group Design berisikan panel HTML, Style, CSS Style dan

Behaviour. Pada bagian panel group Files terdapat panel Site dan Assets. Untuk

menguraikan panel group, anda bisa klik panah expander di sebelah kiri nama

group.

Kita juga dapat memisahkan panel group yang tersusun tersebut dengan

menggeser mouse pada bagian pojok kiri dari judul group sampai panel tersebut

terlepas dari panel group.

Gambar 1.9 Panel Group (Geser pada pojok kiri atas judul panel sehingga panel akan terlepas dari group)

File Panel

Merupakan bagian dari panel group selain panel Assets. Bagian ini

berfungsi untuk mengatur file dan folder yang akan membentuk situs Anda.

13

Panel ini memiliki fungsi lain yang cukup penting karena memungkinkan untuk

mengatur dan bekerja terhadap file-file tersebut dengan efisien.

Gambar 1.10 Files panel didalam panel group files

Pada bagian ini, kita dapat melakukan beberapa aktivis, antara lain

manajemen file, koneksi ke remote server, menempatkan file ke server atau

menyalin file dari server ke situs lokal.

Snippet Panel

Panel ini merupakan kode yang sering digunakan dan disisipkan pada

dokumen. Kita bisa mengambil kode snappet built-in yang ada di dalam bagian

snippet dengan menentukan terlebih dahulu kode apa yang akan disisipkan ke

dalam dokumen.

Misalnya: apabila kita ingin membuat sebuah judul beserta menu, maka

anda harus memilih Headers, selanjutnya anda bisa menentukan bentuk dari

Headers tersebut. Selain Headers, anda juga bisa menggunakan kode lainnya,

seperti footer, layout navigasi, fungsi javascript dan masih banyak lagi seperti

yang dapat Anda lihat pada hirarki.

14

Gambar 1.11 Snippets panel

Anda juga bisa menambah atau mengubah kode snippet yang sudah ada sesuai

dengan kebutuhan.

Tag Inspector

Salah satu fasilitas terbaru dari Dreamweaver 8. Dalam hal tag Inspector

anda dapat melihat struktur hirarki tag dan atribut - atribut yang dapat

ditambahkan atau di edit.

15

Gambar 1.12 Tag Body dalam panel group tag Inspector

Tag Selector

Terdapat pada bagian bawah document window atau pada bagian status

bar. Fungsi dari Tag selector adalah untuk menampilkan hirarki tag pada design

view yang aktif. Pada saat anda mengaktifkan jendela document window, secara

otomatis pada bagian status bar akan muncul indikator <body>.

Gambar 1.13 Tag Selector

Property Inspector

Digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek dan teks

yang terpilih. Setiap objek maupun teks mempunyai properti yang berbeda -

beda. Contoh Properti Teks : jenis font, ukuran, perataan dsb. Untuk Image :

nama image, ukuran image, dan sebagainya.

16

Gambar 1.14 Property Inspector Text

Gambar 1.15 Property Inspector Image

17

Bab 2

Dasar – Dasar Dreamweaver

Sebelum kita memulai membangun situs web. Kita harus mengetahui

pengertian situs web. Situs web adalah suatu kesatuan dari halaman - halaman

yang terhubung dengan atribut sama. Sebuah web memiliki banyak komponen

web seperti image, text, media dan objek yang saling berhubungan.

2.1 Web Server

Sebelum kita melangkah untuk mendesain Web, kita diwajibkan untuk

menyediakan Personal Web Server, hal ini dibutuhkan untuk mengetes hasil

disain yang sudah dihasilkan lewat browser lokal atau lewat jaringan. Ada

beberapa produk software Web Personal Server yang bisa kita gunakan yakni :

Aphace Web Server, Personal Web Server (PWS) atau Internet Information

Services (IIS).

Install PWS

Berikut langkah-langkah untuk menginstal PWS dalam Sistem Operasi

Window 95/98/Me atau NT Workstation :

1. Double-click File source progran PWS yang ada dalam Windows 98 CD atau

download lewat internet.

2. Ikuti installasi wizardnya.

3. Ketika menanyakan untuk directori Home Default-nya, ikuti saja sesuai

default-nya seperti berikut C:\Inetpub\wwwroot

4. Klik Finish untuk menyelesaikan Installasinya.

18

Install IIS

Berikut langkah-langkah untuk menginstal IIS dalam Sistem Operasi

Window 2000/XP:

1. Pada Window 2000, Pilih Start > Settings > Control Panel > Add/Remove

Programs.

2. Pada Window XP, Pilih Start > Control Panel > Add/Remove Programs.

3. Pilih Add/Remove Windows Components.

4. Pilih IIS dan Ikuti Instruksi Installasinya dan persiapkan master CD sistem

operasinya.

Testing Web Server

Setelah semuanya beres untuk memastikan apakah web server kita

berjalan dengan baik maka cobalah dengan cara berikut ini:

1. Buka Notepad.

2. Ketikan seperti ini “ <p> Server berjalan dengan Baik</p>”.

3. setelah itu Save ke file C:/inetpub/wwwroot/test.html (ingat!jangan lupa

untuk memberikan Extensi .html atau .htm.

4. kemudian klik internet explorer, kemudian ketikan:

5. Kalau benar akan muncul Tulisan “Server berjalan dengan Baik”

6. Berarti anda telah sukses memasang web server pada komputer anda

2.2 Membuat Situs Lokal

Situs lokal memiliki pengertian bahwa seluruh file yang digunakan untuk

membangun sebuah web tersebut secara fisik berada dalam dalam

komputer/server yang berdiri sendiri. Kita bisa menempatkan dalam folder yang

sudah ditentukan.

Dalam Dreamweaver, untuk membuat sebuah situs web kita perlu

mendefinisikan situs dengan menggunakan Kotak Dialog Site Definition. Dalam

proses pendefinisia, ada 2 cara yang dapat kita pilih. Yakni : Basic dan Advance.

19

Adapun langkah untuk mengatur pendefinisian site dengan versi Basic sebagai

berikut :

1. Pilih perintah menu Site > Manage Sites

Gambar 2.1 Tampilan kotak dialog Manage Sites

Dalam menu diatas terdapat beberapa tombol New, Edit, Duplicate,

Remove, Export dan Import. Ketika kita memilih New maka akan muncul menu

melayang yakni:

• Site, jika file-file web pekerjaan kita akan ditaruh di folder lokak

• FTP & Server, ini dipilih bila file-file situs web kita ada di jaringan atau

komputer lain.

Kemudian pilih langkah termudah dengan menu Basic

20

Gambar 2.2 Langkah ke-1 Site Definition

2. Klik Next untuk masuk pada kotak dialog berikutnya. Anda ditanya apakah

akan membuat halaman statis atau membuat halaman dinamis dengan bahasa

web programming.

Gambar 2.3 Langkah ke-2 Site Definition

3. Klik untuk melakukan browse dan meletakkan hasil pekerjaan web

kita.

21

Gambar 2.4 Langkah ke-3 Site Definition

4. Pilih Local/Network dan masukkan alamat folder situs kita

Gambar 2.4 Langkah ke-4 Site Definition

22

Gambar 2.5 Langkah ke-5 Site Definition

5. Klik Done untuk mengakhiri proses.

Gambar 2.6 Langkah ke-6 Site Definition

Selanjutnya akan muncul dalam Files Panel root folder lokal, sebagai bukti bahwa

langkah-langkah diatas telah sukses dilakukan.

23

Gambar 2.7 Langkah ke-7 Site Definition

2.3 Membuat Halaman Baru

Untuk membuat halaman web baru, gunakan perintah menu File > New

atau dengan shorcut Ctrl + N

Gambar 2.8 Membuat Halaman Baru

24

2.4 Melihat Situs Lokal

Anda dapat melihat file-file yang ada pada situs lokal maupun situs remote

(pada server), karena site panel memiliki kemampuan untuk koneksi ke server

dengan menggunakan protokol FTP, LAN, WebDav, RDS maupun Source Safe

Database.

Gambar 2.9 Tampilan Situs Lokal

Sedangkan prosedur untuk melihat struktur dan file situs adalah:

1. Pastikan aktif dalam Files Panel

2. Klik Kotak Site Files View > Site Map

• Teks dengan warna Merah berarti mempunyai link yang rusak.

• Teks dengan warna Biru dan dengan ikon Globe sebagai tanda file dari site lain

atau mempunyai link khusus.

• Sebuah tanda cek Hijau berarti file tersebut sedang dipilih.

• Sebuah tanda cek Merah mempunyai arti file tersebut sedang dipilih orang lain.

• Sebuah ikon yang mempunyai tanda kunci merupakan file yang mempunyai

sifat Read-Only.

25

Gambar 2.10 Tampilan Situs Lokal secara Site Map

Toolbar pada Files Panel

Toolbar merupakan sekumpulan tombol perintah yang terletak dalam

sebuah bidang garis.

Gambar 2.11 Toolbar Files Panel

26

Bab 3

Mendesain Halaman Web

Mendesain merupakan perpaduan dari seni, iptek dan keterampilan.

Kriteria Situs yang baik salah satunya adalah mempunyai kesamaan tema dalam

halaman-halamannya. Sistem Navigasi yang mudah dan dimengerti akan

membuat pengunjung merasa puas dan akan kembali lagi. Font, warna, layout

dan image merupakan inti dari kesesuaian sebuah desain halaman web.

3.1 Mengatur Properti Halaman

User Interface pada Dreamweaver 8 sedikit berbeda dengan versi

sebelumnya. Telah mengalami peningkatan kemampuan pada toolbar sehingga

mudah dimodifikasi atau menambahkan fungsi baru. Membuka page properties

dilakukan dengan cara:

1. Pilih perintah menu Modify+Page Properties atau Ctrl+J sehingga akan

muncul gambar

Gambar 3.1 Kotak Dialog Page Properties

27

• Appearance

Mengatur jenis, style, ukuran dan warna font kemudian warna latar

belakang dan ukuran margin halaman.

• Link

Mengatur jenis, style dan warna font untuk link ketika tampil, rollover atau

kondisi setelah dikunjungi.

• Headings

Menentukan sendiri style yang digunakan untuk teks naskah anda.

• Title/Encoding

Memberikan judul halaman pada bagian title.

• Tracing Image

Fasilitas untuk membuat latar belakang dari sebuah image dan bisa diatur

tingkat ketajamannya.

3.2 Menambah Judul Halaman Web

Title digunakan untuk memberikan judul halaman web. Selain kotak

dialog Page Properties.

Gambar 3.2 Toolbar Document

3.3 Membuat Latar Belakang dengan Gambar

Langkah-langkah untuk mengambil gambar dan menggunakannya sebagai

latar belakang, adalah:

1. Klik kanan lembar kerja Document Window, pilih Page Properties.

2. Pada kotak dialog, klik tombol Browse.

Gambar 3.3 Kotak Teks Background Image

28

3.4 Mengisi Latar Belakang dengan Warna

Dengan mengklik dropdown pada bagian Background.

Gambar 3.4 Tampilan pilihan warna untuk background

3.5 Menentukan Warna untuk Teks Link

Selain warna default untuk teks pada halaman web. Ada beberapa jenis

teks yang lainnya, seperti:

• Links, Warna yang akan digunakan pada semua teks dan email link yang

mengandung hyperlink.

• Visited Links, Warna yang akan digunakan pada link yang sudah pernah

dikunjungi.

• Active Links, Warna yang akan digunakan pada link yang sedang ditunjuk atau

pada saat pointer mouse masih dalam keadaan ditekan pada teks link.

• Rollover Links, Warna yang akan digunakan pada link saat pointer mouse

melewati teks tersebut.

3.6 Menentukan Ukuran Margin

Untuk menentukan batas margin pada lembar kerja Dreamweaver. Anda

dapat memasukkan nilai pada kotak teks margin, yakni : Left Margin, Top Margin,

Right Margin dan Bottom Margin.

29

3.7 Memberikan Gambar untuk Tracing

Pada kotak dialog Page Properties bagiab bawah terdapat properti

Tracing Image. Tracing Image adalah sebuah gambar bertipe JPEG, GIF atau

PNG. Caranya sebagai berikut:

• Klik Kanan pada lembar kerja dan pilih menu Page Properties. Klik tombol

Browse disamping pilihan Tracing Image.

Gambar 3.5 Tampilan Slide Transparancy

30

Bab 4

Tabel

Dalam Macromedia Dreamweaver 8, tabel yang digunakan ada 2 jenis,

yaitu tabel biasa dan layout tabel

4.1 Membuat Tabel

Tabel biasa adalah sebuah tabel sederhana yang biasa anda buat melalui

program Word dan tabel biasa ini merupakan inti dari tabel layout yang anda

buat. Langkah membuat sebuah tabel biasa, sebagai berikut:

1. Letakkan kursor pada lembar kerja document window.

2. Gunakan menu Insert+Table (Ctrl+Alt+T)

Gambar 4.1 Kotak Dialog Tabel

31

3. Contoh jika kita masukkan nilai Rows :3 dan Columns :5 dengan border :1

Gambar 4.2 Contoh Tabel

4. Tampilkan Properti Tabel dengan cara Window+Properties atau Ctrl+F3

Gambar 4.3 Property Inspector Tabel

Keterangan Tabel

• Table id, Untuk pemberian nama Tabel selanjutnya digunakan dalam

pemrograman.

• Rows, Menentukan Jumlah Baris

• Cols, Menentukan jumlah Kolom

• CellSpace, Memberikan jarak antar sel dalam Tabel

Gambar 4.4 Tabel dengan nilai Cellspace yang berbeda

CellPad, Mengatur jarak antar isi sel dengan batas tepi sel.

32

Gambar 4.5 Tabel dengan nilai Cell Padding yang berbeda

4.2 Mengubah Properti Tabel

Beberapa istilah dalam perubahan dalam sebuah Tabel, yakni :

• Merge, Menggabungkan dua atau lebih sel yang bersebelahan

Gambar 4.6 Tampilan beberapa cell setelah digabung

• Splits, Untuk memecah sel menjadi beberapa baris atau kolom.

Gambar 4.7 Kotak Dialog Split Cell

33

Gambar 4.8 Tampilan cell setelah dipecah

• No Wrap, Digunakan untuk mencegah agar teks yang dimasukkan tidak

berlipat atau berpindah baris sehingga akan berada dalam satu baris yang sama.

Gambar 4.9 Tampilan Teks menggunakan No Wrap

4.3 Menggunakan Format Tabel

Format Tabel juga bisa dilakukan dengan memakai model yang telah

disediakan Dreamweaver, dengan cara:

1. Pilih Tabel yang akan anda format

2. Pilih menu Command – Format Table

34

Gambar 4.10 Tampilan Kotak Dialog Format Table

4.4 Contoh Pembuatan Halaman Web

Lakukan langkah-langkah berikut:

1. Tambahkan satu buah document window baru.

2. Atur Propertinya.

3. Buat Tabel dengan 19 Baris dan 6 kolom, width 100% dan border 1.

4. Gabungkanlah beberapa Cell.

5. Ubah Border menjadi 0 ubah pula Cellpad dan Cellspace menjadi 0.

6. Gunakan Warna dan imajinasi anda.

35

Gambar 4.11 Tampilan Layout dengan Tabel dan Warna

36

Bab 5

Layer

Layer adalah fasilitas yang penting dalam proses pendesainan. Berbeda

dengan Tabel, layer dapat diatur dan tidak terkesan kaku. Anda dapat

meletakkan tabel, form, teks, image di dalam sebuah layer. Anda juga dapat

mengatur objek gambar secara bertumpuk. Secara Umum Layer diartikan

sebagai sebuah lapisan tembus pandang yang lebih mirip dengan plastik. Fungsi

utamanya adalah sebagai penambah kemampuan kontrol dan fleksibilitas tata

letak sebuah web.

Hanya saja, ketika anda akan memakai layer. Perlu diperhatikan bahwa

layer tidak support dengan browser yang lama (contoh: IE 4 kebawah), sehingga

perlu dipikirkan siapa saja calon pengakses web tersebut.

5.1 Menyisipkan Layer

Untuk menyisipkan layer ke dalam jendela dokumen anda tidak ada

ketentuan khusus. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Pilih menu Insert – Layout Objects – Layer.

2. Klik tombol Layer yang ada pada kategori Layout.

Setelah anda mengaktifkan layer, buatlah sebuah objek layer dalam jendela

dokumen. Langkahnya adalah:

1. Tempatkan pointer mouse pada area yang akan dimuat layer.

2. Buatlah sebuah kotak.

3. Atur lebar dan tinggi, kemudia lepaskan tombol mouse.

4. Anda dapat menyisipkan beberapa layer dengan lebih mudah dengan meng-

klik tombol layer dan tekan tombol Ctrl. Kemudian geser ikon layer yang berada

di Insert Bar pada jendela dokumen sebanyak yang anda inginkan.

37

Gambar 5.1 Kotak Layer

5.2 Properti Layer

Anda dapat mengatur layer dari Properti Inspector.

Gambar 5.2 Tampilan Properti Layer

Keterangan :

Z-Index, Untuk mengatur urutan Layer

Vis, Mengatur visibilitas sebuah layer

Overflow, Digunakan untuk menentukan kondisi isi layer yang melampaui

ukuran sebenarnya.

• Visible, mengubah sesuai ukuran isi layer

• Hidden, menyembunyikan layer sehingga isi tidak kelihatan

• Scroll, menampilkan penggulung pada layer

• Auto, mengaktifkan batang penggulung pada saat isi melampui batas layar

38

5.3 Mengatur Layer

Pertama yang perlu dilakukan adalah memilih layer tersebut terlebih

dahulu. Setelah itu baru memberikan perintah modifikasi, memindah, mengubah

ukuran, meratakan dsb.

Memilih Layer

Bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :

1. Memakai panel layer

Gambar 5.3 Tampilan Panel Layer

2. Menggunakan mouse, tekan Shift untuk memilih lebih dari satu layer

Menyembunyikan Tampilan Layer

Jika ingin menyembunyikan layer yang tampak pada layar dengan cara

sebagai berikut :

1. Aktifkan panel layer pada panel group

2. Klik tombol mata yang terletak pada panel group, atau dengan cara

menggunakan Properti Inspector yaitu dengan memilih hidden pada kotak vis.

Menghindari Overlaping layer

Untuk menghindari layer yang bertumpuk atau overlapping.

39

Gambar 5.4 Tampilan Layer sebelum dan setelah pilihan prevent overlaps

Mengatur Perataan Layar

Selain teks dan objek gambar, perataan juga dapat dilakukan terhadap

layer.

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Pilih beberapa layer yang akan diatur perataannya

2. Pilih menu Modify > Align kemudian pilih salah satu perintah perataan :

Left, Right, Top, Bottom.

Membuat Layer Bertingkat

Layer adalah sebuah media yang digunakan untuk meletakkan abjek

didalamnya. Selain dapat berdiri sendiri, layer juga dapat diisi dengan layer.

Pilih salah satu cara di bawah ini :

• Pilih perintah menu Insert > Layout Objects > Layer

• Geser tombol dari insert bar pada kategori Common kemudian letakkan

didalam layer induk.

• Klik tombol sambil menekan tombol Alt.

40

Bab 6

Image

Gambar memegang peranan dalam pembuatan user interface, presentasi,

katalog produk dsb. Ada beberapa tipe file gambar yang bisa digunakan dalam

halaman web, antara lain JPEG, GIF dan PNG.

6.1 Memasukkan Gambar

Sebelum memasukkan gambar ke dalam halaman web anda. Anda harus

membiasakan untuk menyimpan file kedalam folder web. Ini dilakukan untuk

mencegah munculnya File://... Sehingga dapat menyebabkan gambar tidak

ditampilkan sewaktu dijalankan pada browser secara online.

41

Gambar 6.1 Tampilan konfirmasi penyalinan gambar

Beberapa Langkah memasukkan gambar :

1. Pada kategori Common di Insert bar, klik pada ikon image , atau geser ikon

image ke document window.

2. Pilih menu Insert > Image

3. Geser sebuah gambar ke dalam lembar kerja anda, sehingga anda akan ditanya

tentang penyalinan file. Klik OK jika anda jadi memilihnya.

6.2 Mengatur Properti Gambar

Setelah image terpasang, akan terlihat Properti Insperctor.

Gambar 6.2 Properti sebuah gambar

Mengatur Jarak Gambar

Mengatur jarak gambar dengan teks sekitarnya. Ini penting dalam sebuah

desain. Anda dapat memasukkan nilai ke dalam kotak teks V Space dan H Space.

42

Gambar 6.3 Properti untuk mengatur jarak spasi gambar

6.3 Membuat Link Pada Gambar

Membuat link pada gambar tidaklah sulit, sama seperti pembuatan link

pada teks. Kita tinggal menghubungkan gambar dengan alamat halaman atau

situs.

Langkah-langkahnya adalah :

1. Sisipkan sebuah gambar ke dalam document window.

2. Jika sudah terpilih, lakukan salah satu perintah ini :

• Pilih Modify > Make Link, tentukan alamat yang dituju kemudian OK

• Isikan alamat halaman pada properti Link di bagian Property Inspector

3. Tentukan Target pada kotak target.

Membuat Image Map

Image Map adalah gambar yang memiliki beberapa daerah tertentu, pada

daerah tersebut dapat diberi link. Fasilitas yang diberikan untuk membuat image

map ada tiga, adalah :

• (Rectangular Hotspot Tool) , membuat daerah link berbentuk kotak.

• (Oval Hotspot Tool) , membuat link dengan bentuk oval/lingkaran

• (Polygon Hotspot Tool) , membuat link berbentuk poligon/bebas.

Gambar 6.4 Contoh pemakaian Image Map

43

Bab 7

Frame

Frame adalah cara untuk menggabungkan beberapa halaman menjadi satu

halaman web yang utuh. Atau dengan frame merupakan sarana membagi

halaman web menjadi beberapa bagian. Kelebihan Frame daripada Tabel atau

Layer adalah : kita dapat menampilkan beberapa halaman web sekaligus dalam

document window. Secara teknis juga mengurangi beban server dalam

menjalankan pemrosesan karena server hanya perlu bekerja sekali saja.

Kemudian dapat menampilkan halaman baru yang bukan permanen dengan

lebih cepat.

7.1 Menyisipkan Frame

Untuk menyisipkan sebuah frame atau beberapa frame sekaligus, anda

dapat melakukan dengan 2 cara, cara pertama yakni:

1. Pastikan tidak ada dokumen aktif yang dibuka.

2. Pilih File > New sehingga tampil kotak dialog New Document.

3. Aktifkan tabulasi General kemudian pilih kategori Frameset. Maka akan

muncul beberapa pilihan yang sudah disediakan.

44

Gambar 7.1 Tampilan Frameset pada kotak dialog

4. Pilih dan kemudian pilih tombol Create.

Cara kedua adalah :

1. Aktifkan kursor pada document window.

2. Aktifkan tabulasi Layout dan tekan tombol Frames pada Insert Bar.

Gambar 7.2 Ikon Frameset pada insert bar

3. Pilih menu Insert > HTML > Frames, kemudian pilih salah satu frameset yang

tersedia pada submenu Frames. Dan ulangi seperlunya.

7.2 Mendesain Frameset Sendiri

Saat membuat frameset sendiri, anda harus mengaktifkan Frame Border.

Frame borders sangat membantu dalam pendesainan frameset karena anda

dapat melihat batas frame pada documnet window sehingga memudahkan untuk

mengatur.

45

Caranya sebagai berikut:

1. Aktifkan document window.

2. Pilih menu View > Visual Aids > Frame Borders untuk mengaktifkan

tampilan border frame.

Sedangkan langkah-langkah untuk membuat frameset sendiri adalah sebagai

berikut :

1. Pastikan anda aktif pada document window.

2. Pilih perintah menu Modify > Frameset.

3. Selanjutnya pilih frameset yang sudah disediakan:

• Splite Frame Left dan Splite Frame Right untuk membagi frame dengan pola

vertikal.

• Splite Frame Up dan Splite Frame Down untuk membagi frame dengan pola

horisontal.

4. Untuk menggeser border frame, anda dapat menggunakan pointer mouse.

5. Membuat frame baru dari frame yang sudah ada gunakan kombinasi Alt+drag.

6. Untuk memilih dan modifikasi Frame, kita dapat mengaktifkan Frame panel

dengan Shift+F2.

Gambar 7.3 Tampilan Frame pada Frame panel

Menyimpan Frame

Setelah membuat frame. Anda harus menyimpan frame tersebut agar bisa

ditampilkan di browser. Anda diminta untuk menyimpan frame dan frameset

tersebut terlebih dahulu.

46

Caranya sedikit berbeda, jika ada 5 buah frame maka harus disimpan 5

buah file dan 1 buah frameset untuk menampung file-file tersebut. Langkahnya

adalah :

1. Aktifkan salah satu bagian dalam frame untuk mengaktifkan frame yang akan

disimpan.

2. Pilih perintah menu File > Save Frame

3. Ketik nama frame pada bagian file name dan tekan tombol Save

4. Terakhir, simpan dengan menu File > Save Frameset

Menghapus Frame

Lakukan langkah berikut :

1. Arahkan pointer mouse pada border frame yang ingin dihapus.

2. Geser border tersebut keluar dari area document window.

7.3 Mengatur Properti Frame dan Frameset

Frameset adalah induk yang dapat menampung beberapa frame lain

didalamnya dan dapat memiliki beberapa frameset lainnya.

Mengatur Properti Frame

Untuk mengaktifkan frame. Lakukan dengan Alt+Klik sehingga akan

muncul properti pada Properti Inspector.

Gambar 7.4 Properti Frame

47

Mengatur Properti Frameset

Lakukan dengan meng-klik salah satu border framenya atau dengan

memilih border frame terluar pada panel frame. Sehingga akan muncul Properti

Inspector seperti dibawah ini.

Gambar 7.5 Properti Frameset

7.4 Contoh Pembuatan Frame

Dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Buat halaman web baru pada jendela program anda

2. Tambahkan sebuah frame Top and Nest Left Frame

3. Atur lebar frame sesuai dengan imajinasi anda

4. Tambahkan beberapa frame lagi.

5. Beri nama untuk masing-masing frame :

• Frame paling atas : bannerframe

• Frame kedua : topframe

• Frame Bagian ketiga : leftframe

• Frame bagian keempat : mainframe

• Frame bagian kelima : rightframe

6. Tambahkan warna sesuai imajinasi pada setiap frame.

7. Simpan dengan nama Frameku.htm

8. Buka jendela browser dengan F12.

48

Gambar 7.6 Tampilan frame setelah diberi warna

49

Bab 8

Form

Fasilitas form memudahkan user untuk berinteraksi dengan web. Dengan

menggunakan form dapat dikumpulkan informasi dari pengunjung dan

melakukan interaksi dengan mereka. Forma disusun dari beberapa objek yang

disusun seperti sebuah model pengisian formulir.

Berikut gambar beberapa objek yang terdapat pada form, antar lain:

Gambar 8.1 Insert form dalam insert bar

8.1 Menyisipkan Form

Dalam membuat form terlebih dahulu menyediakan wadah untuk

menampung objek-objek form. Agar ketika informasi didapatkan, semua bisa

terkirim untuk diprose.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Pastikan aktif dalam document window

2. Aktifkan tabulasi Form pada Insert Bar

3. Atau dengan menu Insert > Form

4. Pada halaman akan terlihat garis putus-putus

Gambar 8.2 Tampillan objek form

5. Pada bagian Property Inspector akan tampil properti form

50

Gambar 8.3 Properti Form

Agar memudahkan dalam membuat form yang rapi, dibutuhkan tabel

untuk meletakkan masing-masing objek. Dengan Tabel maka akan lebih mudah

mengatur dan akan membuat user lebih mudah mengisinya.

8.2 Menyisipkan Text Field

Text Field merupakan sarana yang sering dipakai, karena akan memuat

informasi berupa teks dan karakter. Langkahnya sebagai berikut :

Lakukan salah satu langkah berikut :

• Pilih menu Insert > Form > Text Field

• Klik tombol ikon pada Insert Bar

Berikut adalah gambar properti Text filed

Gambar 8.4 Properti text Field

Menyisipkan Text Area

Langkahnya sebagai berikut :

• Pilih menu Insert > Form Object > Textarea

• Klik tombol ikon pada Insert Bar

51

Berikut gambar properti Textarea

Gambar 8.5 Properti textarea

Menyisipkan Checkbox

Langkahnya sebagai berikut :

• Pilih menu Insert > Form > Check Box

• Klik tombol ikon pada Insert Bar

Berikut gambar properti Checkbox

Gambar 8.6 Properti Checkbox

Menyisipkan Radio Button

Langkahnya sebagai berikut :

• Pilih menu Insert > Form > Radio Button

• Klik tombol ikon pada Insert Bar

Berikut gambar properti Radio Button

Gambar 8.7 Properti Radio Button

52

Menyisipkan Radio Group

Langkahnya sebagai berikut :

• Pilih menu Insert > Form > Radio Group

• Klik tombol ikon pada Insert Bar

Gambar 8.8 Kotak Dialog Radio Group

Menyisipkan List/Menu

Langkahnya sebagai berikut :

• Pilih menu Insert > Form > List Menu

• Klik tombol ikon pada Insert Bar

Berikut gambar List/Menu

Gambar 8.9 Kotak Dialog List/Menu

53

Menyisipkan File Field

Langkahnya sebagai berikut :

• Pilih menu Insert > Form > File Field

• Klik tombol ikon pada Insert Bar

Gambar 8.10 Tampilan File Field

Menyisipkan Button

Langkahnya sebagai berikut :

• Pilih menu Insert > Form > Button

• Klik tombol ikon pada Insert Bar

2. Memberi nama button, ketikkan pada kotak teks Label

3. Tentukan aksinya, pilih Submit atau Reset

8.3 Contoh Pembuatan Form

Lakukan langkah berikut ini untuk membuat tampilan form isian :

1. Buka sebuah document window dan beri judul : Form Isian

2. Atur Propertinya, sebagai berikut :

• Warna Latar belakang : #fffcc

• Teks beri warna #000000

• Left margin : 0

• Top Margin : 0

• Margin Width : 0

• Margin Height : 0

3. Tambahkan teks “Form Isian” sebagai judul dari form.

4. Atur teks dengan menggunakan Bank Gothic Lt Bt, ukuran font : 4 dan beri

warna font : #000099

5. Tambahkan teks dibawahnya dengan ”Isikan identitas Anda pada form berikut

ini :

54

6. Atur format teks tersebut dengan font Georgia, Times New Roman, Times,

Serif dengan ukuran font 4 dan warna : #000099

7. Atur perataan teks dengan Text Indent agar posisi dari teks tidak terlalu ke

kiri.

Gambar 8.11 Tampilan Hasil Form Isian yang sudah jadi

55

Bab 9

Membuat Navigasi/Link

Navigasi merupakan sarana utama di dalam sebuah web. Navigasi

membantu user agar mudah menemukan dan tidak tersesat di dalam web

dengan cepat. Navigasi memegang peran penting terhadap keberhasilan sebuah

situs. Navigasi yang benar, indah dan mudah dimengerti akan memudahkan user

internet sehingga akan membuat daya tarik bagi pendatang baru.

9.1 Membuat Link

Sebenarnya sebuah Link hanyalah menambahkan perintah tag <a

href=””></a>. Anda dapat menambahkan tag <a name> pada lokasi yang

diinginkan. Tag ini merupakan semacam pemberi alamat atau penanda bagian

halaman supaya dapat dikenali dan menjadi target link.

Beberapa target link :

• Link ke Halaman lain

• Link ke Situs lain

• Link ke file lain

• Link ke lokasi lain

• Link ke email

• Link null/kosong

9.2 Membuat Link Anchor

Link Anchor digunakan untuk membuat link ke lokasi tertentu dalam

dokumen. Biasanya dipakai jika dokumen sebuah halaman panjang sekali. Agar

tidak perlu malakukan scroll dan langsung kepada tulisan yang diinginkan.

56

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Siapkan teks data yang diinginkan

2. Tempatkan kursor pada bagian yang akan diisi dengan Anchor

3. Klik tombol Named Anchor pada Insert Bar kategori Common untuk

membuka kotak dialog Named Anchor.

Gambar 9.1 Tampilan Named Anchor

4. Isikan nama untuk Anchor

5. Klik Ok jika sudah selesai

Setelah Anchor yang dibuat sudah selesai. Kita tinggal menghubungkan

teks dengan tanda yang sduah ada. Lakukan langkah berikut :

1. Pilih teks yang akan dijadikan link

2. Pada Property Inspector, isikan pada kotak link tanda pagar # diikuti nama

Anchor yang sudah dibuat.

Gambar 9.2 Pemberian link pada teks

3. Jika ingin melihat hasil, silahkan dilihat di browser

9.3 Membuat Link Email

Tujuan membuat link email agar saat di klik, maka akan terbuka sebuah

jendela untuk membuat sebuah message baru dari program yang telah di set,

57

seperti Microsoft Outlook atau Outlook Express dan secara otomatis

menampilkan alamat email dalam link di bagian To.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Tempatkan kursor pada tempat dimana akan disisipkan sebuah email.

2. Pilih email Insert > Email link atau dengan menekan tombol pada Insert Bar

kategori Common.

Gambar 9.3 Kotak dialog Email link

Gambar 9.4 Tampilan Property Inspector dengan alamat email

9.4 Membuat Link dengan Flash

Untuk membuat teks flash, lakukan langkah-langkah berikut :

1. Tempatkan kursor di document view

2. Klik tombol sehingga akan muncul kotak dialog

58

Gambar 9.5 Tampilan kotak Dialog Insert Flash Text

9.5 Membuat Link dengan Flash Button

Berbeda dengan flash text, Flash Button merupakan sebuah tombol yang

dapat diisi dengan teks dengan tampilan yang lebih variatif.

Caranya sebagai berikut :

1. Tempatkan kursor di document view

2. Klik tombol sehingga akan muncul kotak dialog. Atau dengan cara pilih

menu Insert > interactive image > Flash Button

59

Gambar 9.6 Tampilan Insert Flash Button

9.6 Membuat Navigasi

Navigasi bar merupakan suatu cara lain untuk membuat link dengan

menggunakan sebuah atau beberapa sumber yang menjadi satu dalam navigasi

utama.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Pilih menu Insert > Image Objek > Navigation Bar atau dengan mengklik

tombol Navigation Bar .

Beberapa keterangan :

• Up Image, menampilkan gambar awal di browser

• Over Image, menampilkan gambar saat mouse diarahkan ke gambar.

• Down Image, menampilkan gambar saat terjadi klik pada gambar

60

• Over While Down Image, menampilkan gambar sewaktu mouse mengarah

kapada gambar.

Gambar 9.7 Kotal Dialog Insert Navigation Bar

Membuat Jump Menu

Jump menu merupakan fasilitas Dreamweaver 8 yang menampilkan menu

pull-down dalam suatu form dan mampu menyediakan link dengan tempat

terbatas. Ada 2 jump yakni jumap yang lanagsung dan jump memakai tombol.

Langkahnya adalah :

• Klik tombol Jump Menu pada Insert Bar kategori Form atau dengan

memakai menu Insert > Form > Jump Menu

61

Gambar 9.8 Kotak doalog Insert Jump Menu (Jika ingin menambahkan button GO maka pada option ’Insert go button after menu’ di isi)

Membuat Pop-Up Menu

Pop-up banyak dipakai dalam membuat menu terutama bila isi web

berstruktur cukup banyak. Selain tidak memakan tempat dan bertingkat, kita

tidak perlu bingung dalam menempatkan menu ini. Kita dapat menggunakan teks

atau gambar dalam hal ini.

Sebelum mebuat pop-up, kita harus membuat sebuah teks penghubung.

Adapaun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Pilih teks yang akan dijadikan penghubung

2. Buatlah sebuah lenk kosong untuk teks tersebut pada Properti Inspector

dengan memberikan tanda # pada kotak Link. Link kosong ini berfungsi untuk

menampilkan pop-up menu.

62

Gambar 9.9 Tampilan link kosong pada teks sebagai menu

3. Pilih menu Window > Behaviors dan aktifkan panel Behaviour atau anda

juga dapat menggunakan kombinasi Ctrl+F3.

4. Aktifkan pada teks pertama, Klik tanda pada panel Behaviour. Kemudian pilih

submenu Show Pop-up Menu pada tampilan yang ada sehingga tampil kotak

dialog Show Pop-up Menu, seperti gambar di bawah ini.

Gambar 9.10 Tampilan kotak dialog Show Pop-Up Menu

63

5. Pastikan anda aktif pada tabulasi Contents. Pada bagian ini, isi dan pilih

beberapa ketentuan berikut :

• Masukkan nama menu pada kotak teks

• Tentuka alamat URL pada kotak Link. Jika akan difungsikan sebagai label saja,

maka kosongkan saja.

• Tentukan target linknya pada kotak target

• Anda dapat menambahkan menu lagi dengan klik tombol .

• Tombol Indent Item digunakan untuk membuat isi menu, sehingga item

tambahan akan masuk. Jika ingin mengembalikan ke posisi semula. Silahkan klik

.

• Tombol panah atas atau bawah digunakan untuk menaikkan atau

menurunkan posisi item.

6. Aktifkan tab Appearance untuk mengubah tampilan menu pop-up.

Gambar 9.11 Tab Appearance

64

Aktifkan tab Advanced. Berfungsi untuk mengubah tampilan kotak menu pop-

up.

Gambar 9.12 Tab Advanced

7. Klik tab Position untuk mengatur posisi pop-up menu.

Gambar 9.13 Tab Position

8. Untuk mengakhiri pembuatan menu Pop-Up, klik OK.

65

Gambar 9.14 Tampilan Pop-Up Menu pada jendela browser

Mengatur Validasi pada Form

Aksi behaviour ini berfungsi untuk melakukan validasi form. Jika anda

menggunakan form pengisian, aksi behaviour ini akan sangat membantu

mengingat di dalam sebuah form pasti akan mempunyai proses validasi. Ada 2

buah validasi yang sering digunakan, yaitu validasi client side dan server side.

Sebuah form pengisian biasanya menggunakan validasi client side.

Untuk menggunakan behaviour validation form, ikutilah langkah berikut :

1. Buat form pada document window.

Gambar 9.15 Contoh tampilan form

66

2. Aktifkan tombol Submit, kemudian klik tombol plus pada panel Behaviour.

Pilih aksi Validation Form pada menu yang muncul untuk membuka kotak

dialog Validation Form.

Gambar 9.16 Tampilan kotak dialog Validation Form

Setelah selesai klik OK, dan kemudian tes dengan browser.

Gambar 9.17 Hasil validasi.

Mengatur Tampilan Layer

Behaviour ini sangatlah menarik untuk meningkatkan interaktif dan daya

tarik sebuah halaman web. Dengan menggunakan behaviour Show-Hide Layers

dapat membuat menu, gambar dan informasi tersembunyi yang ditampilkan

hanya pada saat dibutuhkan saja. Untuk lebih jelasnya, silahkan ikuti langkah-

langkah berikut :

1. Aktif pada halaman document window anda

2. Tambahkan sebuah tabel dengan teks dan desainlah tabel dengan bentuk

seperti dibawah ini.

67

Gambar 9.18 Tabel untuk Show-Hide Layer.

3. Selanjutnya buat 2 buah layer dengan nama yang berbeda.

Gambar 9.19 Layer untuk Show-Hide Layer.

4. Atur tampilan dari kedua layer tersebut menjadi hidden (tersembunyi)

5. Buatlah link kosong untuk teks Makanan dan Minuman

6. Aktifkan teks Makanan kemudia klik tanda plus pada panel Behaviour untuk

menambahkan aksi Show-Hide Layers sehingga akan tampak sebuah kotak

dialog Show-Hide Layers.

Gambar 9.20 Tabel untuk Show-Hide Layer.

7. Pada bagian layer ‘Makanan’ kemudian klik Show dan kemudian OK.

8. Pada panel Behaviour, ubah onCLick menjadi onMouseOver.

9. Ulangi langkah yang sama terhadap ‘makanan’.

10.Pada bagian layer ‘Makanan’ kemudian klik Hide dan kemudian OK.

11.Pada panel Behaviour, ubah onCLick menjadi onMouseOout.

68

12.Ujilah dalam browser.

Gambar 9.21 Hasil tampilan Show-Hide Layer

9.7 Efek Transisi

Efek Transisi digunakan untuk membuat animasi pada halaman web. Ini

bisa dinikmati dengan IE. 4 keatas. Yang dibutuhakan hanyalah sebuah elemen

yang ada pada <meta> di HTML.

Ada 24 macam efek transisi yang disediakan Dreamweaver.

69

Menyisipkan Efek Transisi

Berikut ini cara menyisipkan efek transisi dengan menggunakan meta tag.

1. Tampilkan halaman web yang akan disisipi efek transisi.

2. Pilih menu Insert > HTML > Head Tags > Meta.

Gambar 9.22 Tampilan kotak dialog Meta

3. Pada bagian Attribute, pilih HTTP-Equivalent.

4. Pilih bagian Value, pilihlah item sesuai yang anda inginkan.

• Page-enter : Saat masuk halaman lain dalam suatu situs.

70

• Page-Exit : Saat keluar dari sebuah halaman situs.

• Site-Enter : Saat masuk ke sebuah website.

• Site-Exit : Saat keluar dari website.

5. Di bagian Content, isikan RevealTrans(Duration=15, Transition=23)

sehingga hasilnya akan tampak.

• Duration, Menentukan waktu yang diperlukan untuk menjalankan sebuah efek

sampai efek tersebut selesai dimainkan.

• Transition, Menentukan jenis trannsisi dengan mencantumkan nilainya.

Gambar 9.23 Contoh tampilan efek transisi

71

Bab 10

Cascading Style Sheet (CSS)

CSS (Cascading Style Sheet) merupakan salah satu cara yang sangat

populer dalam teknologi web untuk melakukan optimasi atau efisiensi dalam

menyimpan setting tampilan baik warna, font atau gambar.

Dalam Dreamweaver sendiri menyediakan fasilitas template untuk membuat

CSS. Dengan cara File > New > CSS Style Sheets sehingga akan muncul gambar

di bawah ini:

Gambar 10.1 Template CSS

72

Jika anda ingin membuat CSS sendiri maka ikuti langkah-langkah berikut ini :

1. Pada Menu Window > pilih satu file HTML.

2. Pilih menu Window > CSS style, untuk menampilkan Panel CSS style.

3. Diatas Panel CSS style, klik tombol radio button Edit Style untuk menampilkan

style yang telah tersedia. Dan perlu anda ingat jika anda sebelumnya belum

mendefinisikan stylenya pada dokumen anda, maka akan ada pesan no style

available.

4. Pada panel CSS Style bawah, Klik Tombol Attach Stlyle Sheet.

5. pada dialog box External Link style sheet, klik Browse untuk menempatkan

style sheetnya.

6. Pada dialog Box Select Style Sheet File, Browse ke asset Folder yang

sebelumnya anda buat, kemudian pilih file tersebut.

7. Pada dialog box External link Style Sheet, pilih Ok . Nama dan isi style sheet

tersebut akan tampil pada panel CSS Style Sheet.

8. di Save

Contoh Code CSS untuk : Text yang mempunyai Link

.text

{

FONT-WEIGHT: bold;

FONT-SIZE: 10px; COLOR: #ffffff;

FONT-FAMILY: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;

TEXT-DECORATION: none

}

.text:hover

{

COLOR: #ffff00;

TEXT-DECORATION: none

}

73

10.1 Penulisan pada Tag dengan Atribute Style Contoh:

Gambar 10.2 Struktur Atribut Style pada CSS

Gambar 10.3 Hasil Tampilan Struktur Atribut Style CSS

10.2 Penulisan dengan Head Contoh:

Gambar 10.4 Struktur Head pada CSS

74

Gambar 10.5 Hasil Tampilan Struktur Head pada CSS

10.3 Penulisan dengan Class Contoh:

Gambar 10.6 Struktur Class pada CSS

75

Gambar 10.7 Hasil Tampilan Struktur Class pada CSS

10.4 Penulisan dengan ID Contoh:

Gambar 10.8 Struktur ID pada CSS

Gambar 10.9 Hasil Tampilan Struktur ID pada CSS

76

Bab 11

JavaScript

Javascript adalah bahasa yang berbentuk kumpulan skrip yang pada

fungsinya berjalan pada suatu dokumen HTML, sepanjang sejarah internet

bahasa ini adalah bahasa skrip pertama untuk web. Bahasa ini adalah bahasa

pemrograman untuk memberikan kemampuan tambahan terhadap bahasa

HTML dengan mengijinkan pengeksekusian perintah perintah di sisi user, yang

artinya di sisi browser bukan di sisi server web.

Javascript bergantung kepada browser(navigator) yang memanggil

halaman web yang berisi skrip skrip dari Javascript dan tentu saja terselip di

dalam dokumen HTML. Javascript juga tidak memerlukan kompilator atau

penterjemah khusus untuk menjalankannya (pada kenyataannya kompilator

Javascript sendiri sudah termasuk di dalam browser tersebut). Lain halnya

dengan bahasa “Java” (dengan mana JavaScript selalu di banding bandingkan)

yang memerlukan kompilator khusus untuk menterjemahkannya di sisi

user/klien.

11.1 Penulisan pada Tag

Contoh:

77

Gambar 11.1 Struktur ID Tag pada JavaScript

Gambar 11.2 Hasil Tampilan Struktur ID Tag pada JavaScript

78

11.2 Penulisan dengan Tag <script>

Contoh:

Gambar 11.3 Struktur Tag <SCRIPT> pada JavaScript

Gambar 11.4 Hasil Tampilan Struktur Tag <SCRIPT> pada JavaScript

11.3 Tipe Data

Tipe-tipe data pada javascript yaitu: string, number, boolean, null, object

dan function.

11.4 Variabel

Dengan variabel kita dapat menyimpan informasi pada memori dan dapat

kita pergunakan berkali-kali. Untuk membuat variabel ketik awalan var atau bisa

juga langsung dengan nama variabel tersebut.

Contoh: var namaKu = “Fansyah” atau namaKu = “Fansyah”

79

Gambar 11.5 Struktur Penulisan JavaScript

Gambar 11.6 Hasil Tampilan JavaScript

11.5 Operator, IF, dan Perulangan

Operator pada javascritp mirip dengan operator pada php, lihat pada

bagian PHP untuk mempelajari operator matematika, perbandingan dan logika.

Begitu juga dengan sintak if dan perulangan.

80

Contoh Operator Matematika:

Gambar 11.7 Contoh Operator Matematika

Contoh Pengkondisian dengan IF:

Gambar 11.8 Contoh Penggunaan IF

81

Contoh Perulangan dengan For:

Gambar 11.9 Contoh Penggunaan for

Contoh Penulisan Function:

Gambar 11.10 Contoh Penggunaan function


Recommended