Date post: | 21-Feb-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Dasar
2.1.1 Pengertian Mekatronika
Mekatronika adalah interaksi yang sinergis antara
disiplin ilmu mekanika, elektronika dan sistem kontrol
untuk menghasilkan suatu produk yang dapat dikontrol
secara otomasi dengan tujuan meringankan pekerjaan
manusia.
.Gambar 2.1 Skema Mekatron
2.1.2 Sistem Mekatronika
Sistem Mekatronika secara umum merupakan sistem
sederhana yang membentuk suatu fungsi yang cerdas, yang
terdiri dari sensor, kontroller, dan aktuator.
Secara khusus terbagi atas :
Open loop
Sensor
Amplifier
ADC Controller
DAC Aktuator
Gambar 2.2 Open loop
Sensor yang dapat menangkap dan menerima
rangsangan dari lingkungan luar dan meneruskan
rangsangan dalam bentuk sinyal, namun sewaktu-waktu
rangsangan dari lingkungan tidak selalu kuat sehingga
sinyal yang dihasilkan oleh sensor menjadi lemah, maka
untuk mengantisipasikan hal tersebut digunakan
Amplifier untuk memperkuat sinyal lemah dari sensor
agar tidak terjadi kesalahan pada tahapan lebih lanjut.
Kemudian sinyal yang berupa sinyal analog sebelumnya
dikonversikan terlebih dahulu menjadi sinyal digital
karena pada tahapan lebih lanjut yaitu Controller hanya
dapat membaca sinyal digital sehingga ADC (Analog Digital
Conventer) akan mengkonversikan sinyal analog menjadi
sinyal digital untuk dibaca. Lalu Controller sebagai
pusat pengendali suatu sistem atau proses akan
memutuskan suatu perintah dari sinyal yang telah
tersebut akan diterima oleh Aktuator untuk dilaksanakan
suatu tindakan sesuai dengan perintah dari controller
namun sebelum dibaca oleh aktuator, perintah yang
berupa sinyal digital tersebut haruslah dikonversikan
menjadi sinyal analog karena Aktuator hanya dapat
membaca sinyal analog.
Closed loopE.
KontrolE.Pengkoreksi
VariabelYang dikontrol
Elemen pembanding
E. Pengukur(Alat
ukur)
Sinyal erorlerror
E.Proses
Nilaiterukur
Input
output
Gambar 2.3 Closed loop
Sistem kendali lup tertutup (closed loop system)
memanfaatkan variabel yang sebanding dengan selisih
respon yang terjadi terhadap respon yang diinginkan.
Sistem kontrol loop tertutup adalah suatu proses
pengendalian dimana variabel yang dikendalikan
(output) disensor secara kontiniu, kemudian
dibandingkan dengan besaran acuan.
2.1.3 Sensor
A. Pengertian Sensor
Sensor adalah suatu komponen atau alat yang dapat
mendeteksi suatu besaran atau nilai dan dapat
menghasilkan sinyal berdasarkan kuantitas dan kualitas
yang diukur.
B. Karakteristik Sensor
1. Kecermatan
Ukuranterkecil (skala) yang dapatdirasakanoleh
sensor.
2. Keterulangan/ketepatan
Variasi nilai yang hampir sama dari pengukuran yang
berulang-ulang.
3. Ketelitian
Kesesuaian harga yang terukur dengan harga
sebenarnya.
Gambar 2.4 Ketelitian
4. Sensitivitas
Kemampuan sensor merasakan suatu perubahan yang
kecil.
Gambar 2.5 Sensitivitas
5. Histerisis
Kesalahan atau eror yang terjadi pada pengukuran
secara kontinu dari 2 arah yang berlawanan.
Gambar 2.6 Histerisis
6. Non-linearity error
Kesalahan yang terjadikarena sensor tidak linier
(walaupun secara teoritis sensor dinyatakan linier).
Gambar 2.7 Non linearity error
7. Range
Jangkauan nilai atau besaran yang dapat dirasakan
oleh sensor.
C. Jenis-jenis Sensor
Berdasarkan kondisi kerja :
1. Sensor kontak
Antara sensor dan besaran atau nilai yang diukur
saling berinteraksi dan saling mempengaruhi.
Contoh : metal sensor detector
Gambar 2.8 Metal Sensor Detector
2. Sensor non kontak
Antara sensor dan besaran atau nilai yang diukur
tidak saling berinteraksi dan besaran atau nilai
yang diukurmempengaruhisensor.
Contoh :Light Emitting Diode (LED), Photocell, termometer.
Gambar 2.9 Photocell
Berdasarkan prinsip kerja :
1. Sensor mekanik
Sensor yang berpengaruh terhadap perubahan mekanik.
Contoh : Strain gage, LVDT Load cell
Gambar 2. 10 Strain gage
2. Sensor optik
Sensor yang berpengaruh terhadap perubahan cahaya.
Contoh : Photocell.
Gambar 2.11 Photocell
3. Sensor magnetik
Sensor yang berpengaruh terhadap perubahan secara
magnetik.
Contoh : metal sensor detector
Gambar 2.12 Metal Sensor Detector
4. Sensor elektrik
Sensor yang berpengaruh terhadap perubahan secara
elektrik(arus, tegangan)
Contoh : potensiometer, sensor kapasitif
Gambar 2.13 Potensiometer
5. Sensor temperatur
Sensor yang berpengaruh terhadap perubahan
temperatur.
Contoh : Thermistor, termokopel
Gambar 2.14 Thermistor
Jenis-jenis sensor industry, terbagi atas :
1. Proximity, biasanya sensor digital ini mendeteksi
keberadaan dari objek. Sensor proximity terbagi
atas :
Proximity mekanik. Sensor ini membutuhkan kontak
secara fisik dan mudah diintegrasikan pada
mesin.Biasanya dipakai pada limit switch,indicator
ada/tidak ada,pintu tertutup/terbuka.
Gambar 2.15 Sensor proximity mekanik
Proximity optik. Pada sensor ini tidak terjadi
kontak antara sensor dengan objek dan tidak
sensitif terhadap getaran.
Gambar 2.16 Sensor proximity optic
Proximity induktif. Sensor ini berfungsi
mendeteksi ketebalan
,level ketinggian,deteksi tabrakan.
Gambar 2.17 Sensor proximity induktif
2. Sensor Posisi dan Kecepatan, yaitu sensor yang
mendeteksi posisi dan kecepatan dari objek.
Sensor posisi dan kecepatan terbagi atas:
Potensiometer. Prinsip kerjanya yaitu ujung
dari poros potensiometer berfungsi sebagai
sensor (mis: untuk suatu bukaan suatu gerakan
rotasional ). Perubahan bukaan tersebut akan
mengubah harga tahanan listrik yang
mengakibatkan perubahan Voltase listrik
(Vout).
Gambar 2.18 Potensiometer
Linier Variable Differential Transformer (LVDT). LVDT
memiliki sensor dengan prinsip kerja induktif
(perubahan tegangan imbas).
Gambar 2.19 LVDT
Rotary Encoder. Rotary Encoder adalah sensor
digital untuk mengetahui posisi yang sudah
dicapai pada suatu gerakan rotasi.
Gambar 2.20 Rotary Encoder
3. Sensor Gaya dan Tekanan. Umumnya gaya dan tekanan
diukur secara tidak langsung dengan memanfaatkan
defleksi/ deformasi/ regangan dari suatu
permukaan. Contohnya : Strain gage
Gambar 2.21 Strain gage
2.1.4 Kontroller
Kontroller adalah suatu komponen atau alat yang
berfungsi menerima sinyal dari sensor ,mengolah
sinyal tersebut, dan mengambil keputusan dari sinyal
yang diterima, dan memberikan sinyal kepada
aktuator.
Jenis-jenis kontroller :
1. IC (intergrate circut)
Gambar 2.22 IC(intergrate circut)
2. MC (micro controller)
Gambar 2.23 MC (micro controller)
3. PLC
Gambar 2.24 PLC
4. MP (mikro processor)
Gambar 2.25 MP (mikro processor)
6. PC(personal komputer)
Gambar 2.26 PC (personal komputer)
2.1.5 Aktuator
Aktuator adalahsuatu komponen atau alat sebagai
pengeksekusi sinyal yang diterima dari kontroller
atau menghasilkan sebuah perubahan secara fisik.
Jenis-jenis aktuator :
1. Aktuator mekanik.Pada aktuator mekanik terjadi
perubahan fisik berupa gerakan mekanik.
Contoh : roda gigi, belt
Gambar 2.27 Roda gigi
2. Aktuator elektrik.biasanya digunakan solenoid,
motor arus searah. Sifat mudah diatur dengan
torsi kecil sampai sedang.Aktuator ini memanfaat
kan tenaga listrik atau elektrik.
Contoh : selenoid, motor listrik
Gambar 2.28 Selenoid
3. Aktuator Fluid Power,yaitu aktuator yang
memanfaatkan fluida cair maupun gas.
- Hidrolik.Aktuator yang memanfaatkan fluida
cair. Contoh : excavator
Gambar 2.29 Aktuator hidrolik
- Pneumatik.Aktuator yang memanfaatkan fluida
gas.Contoh : pneumatik silinder
Gambar 2.30 Pneumatik silinder
4. Aktuator material aktif ,pada aktuator material
aktif keluaran yang terjadi dapat berupa cahaya.
Contohnya : LED
Gambar 2.31 LED
5. Aktuator Piezoelektrik. Material Piezo elektrik
menghasilkan arus listrik bila terdeformasi
Contohnya : Piezo load cell
Gambar 2.32 Aktuator piezo elektrik
2.1.7 Sinyal
Sinyal terbagi atas:
1. Sinyal Analog, level sinyal kontinu terhadap
waktu. Misalnya: sinyal yang keluar dari sensor
analog atau sinyal radio.
Sinyal Digital, Sinyal tidak kontinu
(diskrit) terhadap fungsi waktu. Biasanya
terdiri dari hanya 2 level sinyal seperti
hidup/mati, ya/tidak, true/false, open/closed.
Misalnya: sinyal yang keluar dari
mikroprocessor.
.
I
0 0
T
1 2 3 4
5 Gambar 2.36 Sinyal Digital
2.1.1 Sistem Bilangan
Sistem bilangan terdiri atas :