+ All Categories
Home > Documents > Pemanfaat Jamur Tiram Sebagai Campuran Es Krim

Pemanfaat Jamur Tiram Sebagai Campuran Es Krim

Date post: 06-May-2023
Category:
Upload: independent
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
38
JAJANAN POSITIF “ES KRIM JAMUR” Karya Tulis Ini Ditulis untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Kelas IX Tahun Pelajaran 2014/2015 Disusun Oleh : Rafidah Fawwazia Hidayat IX C – 17 SMP NEGERI 1 MAGELANG Jalan Pahlawan No. 66, Magelang Telepon : 0293-362525 E-mail : [email protected]
Transcript

JAJANAN POSITIF “ES KRIM JAMUR”

Karya Tulis Ini Ditulis untuk

Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Kelas IX

Tahun Pelajaran 2014/2015

Disusun Oleh :

Rafidah Fawwazia Hidayat

IX C – 17

SMP NEGERI 1 MAGELANG

Jalan Pahlawan No. 66, Magelang

Telepon : 0293-362525

E-mail : [email protected]

HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul “Jajanan Positif” ini,

telah diterima, disetujui, dan disahkan pada :

hari :

tanggal :

tempat : SMP Negeri 1 Magelang

Kepala Sekolah Pembimbing

Kunadi, S. Pd., M. Pd. Supartilah,

S. Pd.

NIP : 1961100519830318 NIP :

196505071987032008

ii

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa, karena dengan pertolongan-Nya kami dapat

menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Jajanan

Positif”. Meskipun banyak rintangan menghadang, tetapi

kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada guru

pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan

laporan penelitian ini. Kami juga mengucapkan

terimakasih kepada teman-teman yang juga turut memberi

masukan secara langsung maupun tidak langsung dalam

pembuatan karya tulis ilmiah ini.

Dalam karya tulis ini, kami berharap dapat

memberikan hal-hal yang bermanfaat kepada masyarakat,

dan dapat berguna bagi kita semua.

Penulisiii

Rafidah Fawwazia H

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................i

HALAMAN PENGESAHAN................................ii

PRAKATA..........................................iii

DAFTAR ISI........................................iv

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang...............................6

Rumusan Masalah..............................7

iv

Tujuan.......................................7

Manfaat......................................8

BAB II LANDASAN TEORI

Makanan Jajanan..............................8

Jamur Tiram.................................10

Es Krim.....................................12

Penelitian Terkait..........................14

Hipotesa....................................15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian...........................16

Prosedur Penelitian..........................16

Cara/ Penggunaan.............................18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian.............................19

Pembahasan...................................19

Keuntungan...................................21

BAB V PENUTUP

Kesimpulan..................................22

Saran.......................................22

DAFTAR PUSTAKA....................................24

LAMPIRAN..........................................25

v

vi

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Masa-masa SMP adalah masa dimana remaja

sedang tumbuh paling pesat. Pada masa ini,

mereka membutuhkan zat gizi yang banyak dan

bervariasi. Di rumah, mereka mendapatkan zat-

zat gizi penting tersebut dari makanan pokok

mereka sehari-hari, sebanyak tiga kali sehari,

yaitu pagi, siang, dan sore/ malam hari. Di

sekolah, remaja-remaja tersebut terkadang

membawa bekal dari rumah, dan memakannya saat

beristirahat. Namun, apabila remaja-remaja

tersebut tidak sempat membuat/ dibuatkan bekal

sekolah, maka, mereka akan mencari jalan

alternatif yaitu membeli jajan di kantin. Bagi

mereka, membeli jajanan seperti sebuah bagian

yang tidak terpisahkan dari kehidupan di

sekolah. Kebiasaan remaja-remaja untuk

mengonsumsi jajan turut mempengaruhi kontribusi

energi dan zat gizi bagi remaja. Menurut

Suhardjo (1989), menyebutkan bahwa kebiasaan

jajan merupakan istilah untuk menggambarkan

kebiasaan dan prilaku yang berhubungan dengan

makan dan makanan seperti frekuensi makan,

jenis makanan, kepercayaan terhadap makanan

(pantangan), preferensi terhadap makanan, dan

cara pemilihan makanan.

Penelitian Ulya (2003) yang dilakukan pada

salah satu sekolah dasar di Jakarta Timur

menyebutkan bahwa kontribusi makanan jajanan

terhadap konsumsi sehari siswa berkisar antara

10-20%. Energi dari makanan jajanan memberikan

kontribusi sebesar 17.36%, protein sebesar

12.4%, karbohidrat sebesar 15.1%, dan lemak

sebesar 21.1% terhadap konsumsi sehari.

Sekarang, karena terjadi perkembangan

zaman, es krim tradisional pun juga berkembang.

Sekarang, bisa kita temukan jajanan es krim di

kantin-kantin sekolah. Namun, es krim-es krim

ini mengandung zat gizi yang minim, atau hanya

mengandung lemak jenuh saja. Melihat banyaknya

kontribusi zat gizi yang diberikan dari makanan

jajanan sekolah remaja, maka dari itu kami

mencari sebuah cara yang dapat menarik

perhatian remaja-remaja tersebut agar dapat

mengonsumsi jajanan positif yang mengandung

zat-zat gizi yang diperlukan. Kami memutuskan

untuk membuat Es Krim Jamur Tiram Putih, yang

dapat dibuat oleh siapa saja dan dimana saja.

Jamur tiram putih sudah terkenal akan kandungan

zat-zat gizi yang sangat banyak, dan sudah

diolah menjadi banyak olaham makanan, dan juga

8

digemari oleh masyarakat. Maka dari itu, kami

berharap Es Krim Jamur Tiram Putih ini akan

membuat konsumsi zat-zat penting bagi remaja

meningkat, atau bahkan dapat memenuhi kebutuhan

zat-zat gizi remaja-remaja di SMP.

II. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana cara membuat sebuah jajanan yang

nikmat namun juga bergizi banyak?

2. Bagaimana pemanfaatan jamur tiram sebagai

bahan penambah zat gizi pada es krim?

3. Bagaima penerimaan siswa-siswa terhadap es

krim jamur?

4. Bagaimana komposisi yang tepat dalam membuat

es krim jamur?

III. TUJUAN

1. Mencari cara membuat sebuah jajanan yang

nikmat namun juga bergizi banya.

2. Menemukan cara memanfaatkan jamur tiram

sebagai bahan penambah zat gizi pada es krim.

3. Melihat penerimaan siswa-siswa sbeagai

responden terhadap es krim jamur.

4. Mengetahui komposisi yang tepat dalam membuat

es krim jamur.

9

IV. MANFAAT

Bagi masyarakat :

i. Memberi pengetahuan dan pengalaman

tambahan mengenai salah satu cara

membuat jajanan nikmat namun juga

sehat.

ii. Memperluas ilmu pengetahuan masyarakat

akan kandungan gizi dari jamur tiram.

Bagi siswa :

iii. Sebagai referensi karya tulis lebih

lanjut.

iv. Mengajak murid untuk mulai mengonsumsi

makanan jajanan sehat, yang memiliki

kandungan gizi lebih banyak daripada

jajanan tidak sehat.

10

11

BAB II

LANDASAN TEORI

I. Makanan Jajanan

Gambar 1.1 Makanan jajanan

Makanan jajanan yang dijual oleh pedangan

kaki lima atau dalam istilah lain disebut “street

food”, menurut FAO (Food Assosiation Organisation)

didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang

dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di

jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum lain

yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa

pengolahan atau persiapan lebih lanjut.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 942/Menkes/SK/VII/2003, makanan

jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah

oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan

atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk

dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga,

rumah makan/restoran, dan hotel. Jajanan merupakan

segala jenis penganan yang dijajakan, jenis

makanan yang dijual di kaki lima, pinggiran jalan,

di stasiun, di pasar, di tempat pemukiman serta

lokasi yang sejenis (Winarno, 1997).

Dari semua definisi dapat disimpulkan bahwa

makanan jajanan adalah segala jenis panganan atau

kudapan dan minuman yang dijual di warung-warung

atau pedagang kaki lima yang siap saji dan dapat

langsung disantap yang dibuat dari bahan-bahan

untuk pembuatan makanan tanpa dicampur dengan

bahan kimia dan dikemas dengan baik.

1. Kandungan Nilai Gizi Makanan Jajanan

Berbagai jenis makanan jajanan yang

dikonsumsi oleh seseorang harus mengandung

nilai gizi. Proporsi makanan jajanan yang

dikonsumsi rata-rata mengandung nilai gizi

yang cukup. Jenis makanan jajanan seperti

risoles, kue bugis, bola-bola, tergolong

jenis makanan padat kalori diikuti oleh kue

mangkok, bakpao, dan combro. Beberapa jenis

makanan tersebut juga merupakan sumber

protein yang baik seperti misalnya bakpao,

bola-bola yang mengandung telur atau daging,

mengandung nilai protein tinggi. Dari jenis

makanan dengan kalori rendah tetapi tinggi

protein adalah tahu pong dan cake kue.

13

Ada beberapa contoh makanan jajanan yang

sering dikonsumsi anak sekolah seperti satu

potong bakwan dengan berat 40 gram, energi

100 kalori, protein 1,7 gram; satu bungkus

chiki dengan berat 16 gr, energi 80 kalori,

protein 0,9 gram; coklat satu bungkus dengan

berat 16 gram, energi 475 kalori, protein 2,0

gram; satu bungkus es mambo dengan berat 25

gram, energi 152 kalori, protein 0,0 gram,

satu buah pisang goreng dengan berat 60 gram,

energi 132 kalori, protein 1,4 gram; satu

buah permen dengan berat 2 gram, energi 100

kalori, protein 0,0 gram; satu porsi somai

dengan berat 170 gram, energi 95 kalori,

protein 4,4 gram (Supariasa, Bakri, Bachyar.

Fajar, Ibnu, 2001).

II. Jamur Tiram

Gambar 1.2 Jamur tiram

Jamur tiram (Pleurotus oestreatus) banyak tumbuh

di daerah tropis salah satunya indonesia, karena

faktor suhu dan kelembapan sangat menentukan14

syarat tumbuhnya jamur tiram. Jamur tiram memiliki

bentuk fisik seperti tiram dan memiliki varian

warna yang berbeda-beda, seperti putih, coklat,

kuning dll. Walau demikian, yang paling banyak

disukai masyarakat adalah jenis jamur tiram

putih.  Jamur tiram termasuk tumbuhan pertanian

organik dan tidak mengandung kolesterol. 

Menurut Cahyana et al (1997), jamur tiram

merupakan salah satu jenis jamur kayu yang secara

umum mudah tumbuh dan mempunyai kemampuan adaptasi

tumbuh yang luas. Metode budidayanya cukup

sederhana dan murah. Jenis yang sering

dibudidayakan antara lain Pleurotus sp. Florida,

Pleurotus sajor-caju, Pleurotus ostreatus, Pleurotus cydiosus,

Pleurotus flabellatus, dan Pleurotus sapidus.

Menurut Crisan dan Sands (1978) di dalam

Chang dan Hayes (1978), didapat komposisi zat gizi

dalam Pleurotus ostreatus. Jamur tiram segar umumnya

mengandung 85-95 % air dan jamur yang telah

dikeringkan mengandung 5-20 % air. Berdasarkan

penelitian lain yang dilakukan oleh Kementrian

Industri Thailand, setiap per seratus gram (100

gr)  jamur tiram memiliki 56,6 persen karbohidrat,

dan 19 sampai 35% protein dengan 9 macam asam

amino. Berdasar berat kering jamur tiram

mengandung protein sekitar 23 – 33 %, karbohidrat

36 – 68 %, lemak 3,3 – 4,7 % dan asam amino 12 –

22 % (Ortega, et al. 1992). Oleh karena itu, jamur

15

tiram dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein

alternatif. Selain itu, di dalamnya juga

terkandung vitamin D dan C mineralnya terdiri dari

K (Potassium), P, (Fosfor), Na (Natrium), Ca

(Kalsium), Mg (Magnesium), juga Zn (Seng), Fe (Zat

besi), dan Mn (Mangan). Jamur tiram juga

mengandung karbohidrat riboflanvin serta niasin

yang merupakan vitamin B. Hal ini adalah yang

paling utama dalam kandungan jamur tiram. Selain

itu, jamur tiram juga mengandung Mikroelemen yang

bersifat logam  rendah maka menjadikan jamur tiram

sangat aman untuk dikonsumsi setiap waktu. Jika

kita mengkonsumsinya selama 3 minggu,

dapat menurunkan kolesterol hingga 40%. Serat

jamur sangat baik untuk pencernaan. Kandungan

seratnya mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok

untuk para pelaku diet.

Jamur tiram memiliki nilai gizi yang setara

dengan daging. Namun, jamur tiram memiliki

kelebihan lain, yang sudah disebutkan sebelumnya,

yaitu tidak mengandung kolesterol jahat yang

berbahaya bagi kesehatan. Pendapat ini diperkuat

dengan penelitian yang dilakukan oleh United States

Drugs and Administration. Lembaga tersebut melakukan

penelitian pada tikus. Dengan pemberian jamur

tiram selama tiga minggu berturut-turut, kadar

kolesterol dalam serum turun hingga 40%. Hal ini

merupakan kabar gembira bagi penderita kolesterol.

16

Dengan mengkonsumsi jamur tiram, asupan gizi bagi

tubuh tetap terpenuhi, tetapi tetap aman terhadap

kadar kolesterol. Bahkan jika dikonsumsi secara

rutin, jamur tiram dapat menurunkan kadar

kolesterol dalam darah.

III. Es Krim

-

Gambar 1.3 Es krim

Es krim adalah, produk susu yang ditambahkan

dengan lemak susu atau lemak nabati atau krim atau

mentega atau campuran dari beberapa produk

tersebut, dengan gula dan dengan atau tanpa

penambahan bahan pangan lain yang diizinkan. Dari

sumber lain, es krim dikatakan sebagai jenis

makanan semi padat yang dibuat dengan cara

pembekuan tepung es krim atau dari campuran susu,

lemak hewan maupun nabati, gula, dengan atau

tanpa bahan makanan lain dan bahan tambahan

makanan yang diijinkan (SNI, 1995). Menurut Saleh

(2004), es krim merupakan makanan beku dari susu

yang melewati tahap pasteurisasi, homogenisasi,

17

pematangan es krim dengan menyimpannya ke dalam

lemari es, serta pembekuan dan pengadukan

Istilah es krim, sering disebut untuk sebuah

makanan beku yang dibuat dari adonan atau campuran

produk susu (Lemak susu dan padatan susu) pada

presentase tertentu bersama gula, perasa, pewarna,

dan penstabil, dengan atau tanpa telur, buah,

kacang-kacangan, dan selalu dibuat lembut dengan

cara pengembangan dang pengadukan selama proses

pembekuan (Arbuckle, 1972). . Maka dari itu, dapat

disimpulkan bahwa es krim adalah makanan beku

dari susu yang telah diolah melewati beberapa

tahap, yang dicampur dengan bahan-bahan lain yang

diizinkan, dan dibuat dengan cara pengadukan dan

pembekuan di dalam tempat pendingin.

Es krim, merupakan hasil pembekuan sebagai

sistem buih (foam) yang biasanya mengandung 40-50

% udara. Menurut Astawan (2005), es krim merupakan

makanan yang banyak disukai masyarakat mulai dari

balita anak-anak, dewasa hingga manula. Es krim

memiliki kandungann nutrisi yang sangat bermanfaat

bafi tubuh. Bahan-bahan yang digunakan dalam

pembuatan es krim adalah lemak susu, padatan susu

tanpa lemak (Skim), gula pasar, penstabil,

pengemulsi, dan pencitarasa. Selain itu, esk rim

juga termasuk produk olahan susu yang dibuat

melalu pembekuan dan agiatasi dengan prinsip

18

membentuk rongga udara pada campuran bahan es krim

(Susilorini-Sawitri, 2006). Dalam 100 gram es

krim, biasanya mengandung 24.4 g karbohidrat,

10.72 g lemak, dan 201 Kkal energi.

Umumnya, bahan penstabil es krim memiliki

fungsi sebagai zat yang memprerbaiki tekstur,

mencegah pembentukan kristal es besar, memberi

keseragaman produk, menurunkan cepat leleh, dan

memperbaiki sifat produk (Arbuckle-Marshall,

2000), dan yang biasanya digunakan adalah agar-

agar (karagena), karena sifat pengentalnya.

Lalu, seperti yang dikatakan sebelumnya,

mayoritas es krim mengandung susu. Susu adalah

cairan putih yang disekresikan oleh kelenjar

mammae pada binatang mamalia betina, untuk bahan

makanan dan sumber gizi bagi anaknya (Winarno,

1993). Sebagian besar susu yang dikonsumsi

manusia, adalah susu sapi. Selain itu, sebenarnya

masih banyak susu lain, yang biasnya diikuti nama

ternak asal, seperti susu kambing, susu kuda, dan

lainnya, dan susu manusia disebut ASI atau air

susu ibu (Sediaoetama, 1985).

Sementara itu, kandungan dalam 100 gram es

krim adalah :

19

Tabel 1.1

Kandungan gizi

dalam 100 g es krim

IV. Penelitian Terkait

1. Penelitian oleh Harsanti Yundaswari dari

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Semarang, tahun 2011 yang berjudul “Es Krim

Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Tinggi Zat Besi

dan Zink”, yang membuktikan bahwa es krim

tersebut dan terdapat kadar zat besi, zink,

dan protein es krim, serta rekomendasi

komposisi es krim jamur yang lebih banyak

disukai.

20

Informasi Gizi per 100 gram

(g)Energi 841 kj

201 kkalLemak 10,72 gLemak Jenuh 6,618 gLemak tak Jenuh Ganda 0,432 gLemak tak Jenuh

Tunggal

2,93 g

Kolesterol 40 mgProtein 3,52 gKarbohidrat 24,4 gSerat 0,7 gGula 22,3 gSodium 74 mgKalium 202 mg

2. Penelitian oleh Yunita Syafitri, Hidayat

Syarief, Yayuk Farida Baliwati tentang

Kebiasaan Jajan Siswa Sekolah Dasar (Studi

Kasus Di Sdn Lawanggintung 01 Kota Bogor),

yang meneliti tentang kontribusi zat gizi

dari makanan jajanan sekolah terhadap siswa-

siswa sebuah sekolah dasar, yang mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan anak.

V. Hipotesa

Diharapkan es krim ini dapat dinikmati

kalangan remaja-remaja SMP, dan mengandung

zat gizi yang diperlukan remaja-remaja SMP

untuk tumbuh dan berkembang.

Para responden lebih memilih sampel II es

krim jamur tiram.

21

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

I. Setting Penelitian

1) Tempat Penelitian :

Penelitian ini dilakukan di SMPN Negeri 1

Magelang, Jalan Pahlawan No. 66, Magelang.

Pembuatan es krim dilakukan di Kom. Melati

Purna, E.44, Mertoyudan, Magelang.

2) Objek Penelitian

Uji coba es krim jamur tiram, dalam pemudahan

penyaluran obat kepada anak-anak.

Siswa-siswa-siswi SMP Negeri 1 Magelang.

II. Prosedur Penelitian

Metode penelitian adalah bagaimana secara berurut

suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa

dan prosedur bagaiamana suatu penelitian dilakukan

(Moh. Nazir, 2005:44).

1) Uji Eksperimen

Hakekat penelitian eksperimen (experimental

research) adalah meneliti pengaruh perlakuan

terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat

perlakuan (Alsa 2004). Menurut Hadi (1985)

penelitian eksperimen adalah penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui akibat yang

ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan

secara sengaja oleh peneliti. Sejalan dengan

hal tersebut, Latipun (2002) mengemukakan bahwa

penelitian eksperimen merupakan penelitian yang

dilakukan dengan melakukan manipulasi yang

bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi

terhadap perilaku individu yang diamati.

Penelitian eksperimen pada prisipnya dapat

didefinisikan sebagai metode sistematis guna

membangun hubungan yang mengandung fenomena

sebab akibat (causal-effect relationship) (Sukardi

2011:179). Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa

uji eksperimen adalah meneliti pengaruh dari

perlakuan dari peneliti yang sengaja maupun

tidak disengaja, terhadap objek penelitian.

2) Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini

dilakukan dengan teknik angket. Angket adalah

suatu alat pengumpul data yang berupa

serangkaian pertanyaan yang diajukan pada

responden untuk mendapat jawaban

(Depdikbud:1975). Angket adalah suatu daftar

atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus

dijawab secara tertulis juga ( WS.

Winkel,1987). Angket merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengadakan komunikasi dengan sumber data ( I.

Djumhur, 1985 ). Dengan ini, dapat disimpulkan

bahwa angket adalah daftar pertanyaan yang

24

harus dijawab responden yang dilakukan dengan

tertulis atau dengan berkomunikasi langsung

dengan sumber data/ responden.

Pembuatan Es Krim Jamur Tiram

Bahan I :

i. 150 mL krim (Bisa diganti dengan krimer

cair)

ii.90 mL susu kental manis

iii. 40 gram jamur tiram (Segar)

iv.30 mL air masak

Bahan II :

i. 150 mL krim

ii.90 mL susu kental manis

iii. 90 gram jamur tiram (Segar; 40 gram

setelah direbus)

iv.30 mL air masak

Alat :

i. Mangkok besar (Tempat mengaduk es krim)

ii. Sendok/ spatula

iii. Tempat es krim (Disesuaikan)

iv. Pisau

v. Blender

vi. Tempat pendinginan (Lemari es)

Prosedur Pembuatan

Bahan I :

i. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

ii. Cuci jamur tiram

25

iii. Potong jamur secara kasar

iv. Masukkan jamur tiram dan air

v. Masukkan susu kental manis ke dalam

blender

vi. Masukkan krim lalu blender campuran es

krim

vii. Pindahkan campuran es krim ke tempat

es krim

viii. Masukan ke tempat pendingin sekitar 1

jam

ix. Apabila sudah terasa keras, blender

kembali

x. Lakukan cara vi dan vii sebanyak 3

kali agar es krim lebih lembut

Bahan II :

xi. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

xii. Cuci jamur tiram

xiii. Rebus jamur tiram selama ± 1-3 menit

xiv. Potong jamur secara kasar

xv. Masukkan jamur tiram dan air

xvi. Masukkan susu kental manis ke dalam

blender

xvii. Masukkan krim lalu blender campuran es

krim

xviii. Pindahkan campuran es krim ke tempat

es krim

xix. Masukan ke tempat pendingin sekitar 1

jam

26

xx. Apabila sudah terasa keras, blender

kembali

xxi. Lakukan cara vi dan vii sebanyak 3

kali agar es krim lebih lembut

III. Cara/ Penggunaan

1) Ambil piring/ mangkuk dan sendok kecil

2) Ambil es krim (Banyak es krim tidak ada

batasannya), lalu letakkan ke atas piring/

mangkuk

3) Nikmati es krim jamur tiram (Bisa ditambahkan

hiasan sesuai selera)

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. Hasil Penelitian

Penjelasan Singkat

Ketika kami menyebarkan sampel kepada 10

responden secara acak pada tanggal 31 November

2014 di SMP Negeri 1 Magelang, 6 responden lebih

menyukai sampel II, dengan banyak jamur yang

dicampur sebanyak 90 gram namun direbus terlebih

dahulu, karena rasa es krim tersebut lebih enak.

Sementara itu, responden yang memilih sampel I

menyatakan bahwa sampel I bertekstur lebih baik.

Rasa dari es krim-es krim tersebut disebutkan

sudah cukup, walau mayoritas responden mengatakan

bahwa rasa jamur masih terlalu tajam. Warna dari

es krim tidak terlalu mencolok, namun tetap bisa

menggugah selera. Aroma dari es krim yang dibuat

mengeluarkan aroma jamur.

II. Pembahasan

A. Cara membuat jajanan yang nikmat namun juga

bergizi banyak

Salah satu cara membuat jajanan yang nikmat

namun juga bergizi banyak kali ini adalah

dengan membuat es krim jamur tiram. Dengan cara

yang bahan yang dapat dicari oleh segala

kalangan, es krim jamur tiram adalah satu

jajanan yang lezat, namun juga memiliki ciri

khas-nya sendiri. Ciri khas tersebut sangat

terlihat pada aroma dan rasa es krim. Selain

rasa manis dari susu kental manis, ada suatu

rasa khas yang diciptakan dari jamur tiram yang

dimasukkan ke dalam campuran dasar es krim

(susu, krim, air). Kami tidak menambahkan gula

ke dalam campuran es krim tersebut, karena rasa

manis dari susu kental manis dirasa sudah

cukup.

B. Pemanfaatan jamur tiram sebagai bahan penambah

zat gizi pada es krim

Pemanfaatan jamur tiram sebagai bahan penambah

zat gizi pada es krim adalah dengan cara

mencampur kan jamur tiram yang telah direbus

sejenak ke dalam campuran dasar es krim,

dilumatkan dengan blender, lalu dibekukan di

dalam lemari pendingin.

C. Penerimaan siswa-siswa terhadap es krim jamur

Siswa-siswa yang kami pilih secara acak dan

merasakan kedua sampel tersebut lebih memilih

sampel II. Jamur tiram yang dicampurkan ke

dalam campuran dasar es krim membuat perubahan

29

yang signifikan terhadap rasa dan aroma es.

Pada sampel I, responden menyatakan bahwa

sampel tersebut lebih baik dalam unsur teksturm

sementara pada sampel II, lebih baik dalam

unsur keseimbangan rasa. Hal ini tentu

dipengaruhi oleh perebusan jamur pada sampel

II, yang sedikit melemaskan jamur tiram

tersebut. Kemudian, walau jamur tiram yang

dimasukkan ke dalam sampel I adalah jamur segar

yang sudah dibersihkan dengan air mengalir,

tidak ada komplikasi yang terjadi kepada

responden yang mencobanya. Namun, mayoritas

responden lebih memilih sampel II karena rasa.

D. Komposisi yang tepat dalam membuat es krim

jamur

Komposisi es krim yang paling tepat adalah

komposisi II. Komposisinya adalah :

i. 150 mL krim

ii. 90 mL susu kental manis

iii. 90 gram jamur tiram (Segar; 40 gram

setelah direbus)

iv. 30 mL air masak

Dengan cara pembuatan :

i. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

ii. Cuci jamur tiram

iii. Rebus jamur tiram selama ± 1-3 menit

iv. Potong jamur secara kasar

30

v. Masukkan jamur tiram dan air

vi. Masukkan susu kental manis ke dalam

blender

vii. Masukkan krim lalu blender campuran es

krim

viii. Pindahkan campuran es krim ke tempat

es krim

ix. Masukan ke tempat pendingin sekitar 1

jam

x. Apabila sudah terasa keras, blender

kembali

xi. Lakukan cara vi dan vii sebanyak 3

kali agar es krim lebih lembut

III. Keuntungan

1. Lebih aman karena es krim ini dibuat dari

bahan-bahan alami.

2. Jamur tiram yang diolah menjadi bahan

tambahan es krim menambah kandungan zat gizi

secara signifikan.

3. Es krim ini dapat dinikmati oleh segala

kalangan.

31

32

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasar hasil pembuatan es krim jamur tiram dan

hasil angket dari responden, diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

1. Salah satu cara untuk membuat sebuah jajanan

yang nikmat namun juga bergizi banyak adalah

dengan membuat es krim jamur.

2. Pemanfaatan jamur tiram sebagai bahan

penambah zat gizi pada es krim yang tepat

adalah dengan mencampurkan jamur tiram 90

gram yang direbus terlebih dahulu ke dalam

campuran dasar es krim, dilumatkan dengan

blender, lalu dibekukan di dalam lemari

pendingin.

3. Siswa-siswa menerima lebih baik sampel II es

krim jamur tiram, disebabkan karena rasa.

4. Komposisi yang tepat dalam membuat es krim

jamur adalah dengan memakai campuran II ,

dan dengan cara pengolahan jamur yang direbus

terlebih dahulu.

B. Saran

Untuk masyarakat :

1. Masyarakat sebaiknya membuat jajanan yang

nikmat namun juga bergizi seperti es krim

jamur tiram.

2. Apabila masyarakat ingin memanfaatkan jamur

tiram, sebaiknya dilakukan dengan cara saat

membuat sampel II.

3. Agar masyarakat mendapatkan es krim jamur

tiram yang dapat diterima dengan baik,

sebaiknya menggunakan dengan bahan dari

sampel II.

4. Agar masyarakat mendapatkan komposisi terbaik

akan es krim jamur, dapat memakai sampel II.

Untuk penelitian lebih lanjut

1. Para peneliti sebaiknya mencari kandungan es

krim jamur tiram dari es krim sampel I dan

II.

2. Para peneliti sebaiknya memberikan kemasan

yang lebih memadai terhadap es krim jamur

tiram ini.

3. Para peneliti sebaiknya juga menyebarkan

sampel kepada masyarakat di suatu daerah

untuk melihat penerimaan mereka.

:

34

DAFTAR PUSTAKA

Yundaswari, Harsanti. 2011. Es Krim Jamur Tiram (Pleurotus

ostreatus) Tinggi Zat Besi dan Zink. Semarang : Program Studi

Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas

Diponegoro.

35

Maharsi, Petrus. 2013. Pengembangan Produk Es Krim Dari

Bahan Susu Sapi. Semarang: Jurusan Akuntansi

Politeknik Negeri Semarang.

Rahardjo, Sekti. 2003. Kajian Proses dan Formulasi Pembuatan

Sosi Nabati dari Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Bogor :

Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian

Bogor.

Harlistaria, Meta Fitri. dkk. Analisis Kelayakan Teknis dan

Finansial Produksi Sosis Jamur Tiram (pada) Skala Industri Kecil

(Studi Kasus di Budidaya Jamur Tiram ‘Wahyu’ Kota Mojokerto).

Malang: Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP-

Univ. Brawijaya.

Syafitri, Yunita. dkk. 2009. Keniasaan Jajan Siswa Sekolah

Dasar (Studi Kasus di SDN Lawanggintung 01 Kota Bogor). Bogor

: Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi

Manusia Institut Pertanian Bogor.

Sucrama, Alintang Widhiwaca. dkk. 2010. Pemanfaatan

Jamur Tiram Menjadi Sosis Sebagai Makanan Bergizi dan Aman

Bagi Kesehatan Guna Membuka Peluang Bisnis di Desa Kalidawir

Tanggulangin Sidoarjo. Malang : Jurusan Pendidikan

Luar Sekolah, Universias Negeri Malang.

Tanpa Pengarang. 2014. Kalori Dalam Es Krim dan Faktor Gizi.

http://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/esk-

rim?portionid=49787&portionamount=100,000 (22

Oktober 2014).

36

Tanpa Pengarang. 2014. Kandungan Gizi Jamur Tiram.

http://www.rajajamurindonesia.com/kandungan-gizi-

jamur-tiram/ (22 Oktober

2014).

Tanpa Pengarang. 2012 Pengertian Definisi Angket.

http://mediainformasill.blogspot.com/2012/04/penge

rtian-definisi-angket.html (11 November 2014).

LAMPIRAN

Gambar i : Bahan-bahan es krim

Gambar ii : Memasukkan

bahan

37

Gambar iii : Campuran es

krim

Gambar iv : Hasil pelumatan bahan es

krim

38


Recommended