Date post: | 06-May-2023 |
Category: |
Documents |
Upload: | independent |
View: | 0 times |
Download: | 0 times |
JAJANAN POSITIF “ES KRIM JAMUR”
Karya Tulis Ini Ditulis untuk
Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Kelas IX
Tahun Pelajaran 2014/2015
Disusun Oleh :
Rafidah Fawwazia Hidayat
IX C – 17
SMP NEGERI 1 MAGELANG
Jalan Pahlawan No. 66, Magelang
Telepon : 0293-362525
E-mail : [email protected]
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul “Jajanan Positif” ini,
telah diterima, disetujui, dan disahkan pada :
hari :
tanggal :
tempat : SMP Negeri 1 Magelang
Kepala Sekolah Pembimbing
Kunadi, S. Pd., M. Pd. Supartilah,
S. Pd.
NIP : 1961100519830318 NIP :
196505071987032008
ii
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena dengan pertolongan-Nya kami dapat
menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Jajanan
Positif”. Meskipun banyak rintangan menghadang, tetapi
kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada guru
pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan
laporan penelitian ini. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman yang juga turut memberi
masukan secara langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan karya tulis ilmiah ini.
Dalam karya tulis ini, kami berharap dapat
memberikan hal-hal yang bermanfaat kepada masyarakat,
dan dapat berguna bagi kita semua.
Penulisiii
Rafidah Fawwazia H
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................ii
PRAKATA..........................................iii
DAFTAR ISI........................................iv
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang...............................6
Rumusan Masalah..............................7
iv
Tujuan.......................................7
Manfaat......................................8
BAB II LANDASAN TEORI
Makanan Jajanan..............................8
Jamur Tiram.................................10
Es Krim.....................................12
Penelitian Terkait..........................14
Hipotesa....................................15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian...........................16
Prosedur Penelitian..........................16
Cara/ Penggunaan.............................18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian.............................19
Pembahasan...................................19
Keuntungan...................................21
BAB V PENUTUP
Kesimpulan..................................22
Saran.......................................22
DAFTAR PUSTAKA....................................24
LAMPIRAN..........................................25
v
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Masa-masa SMP adalah masa dimana remaja
sedang tumbuh paling pesat. Pada masa ini,
mereka membutuhkan zat gizi yang banyak dan
bervariasi. Di rumah, mereka mendapatkan zat-
zat gizi penting tersebut dari makanan pokok
mereka sehari-hari, sebanyak tiga kali sehari,
yaitu pagi, siang, dan sore/ malam hari. Di
sekolah, remaja-remaja tersebut terkadang
membawa bekal dari rumah, dan memakannya saat
beristirahat. Namun, apabila remaja-remaja
tersebut tidak sempat membuat/ dibuatkan bekal
sekolah, maka, mereka akan mencari jalan
alternatif yaitu membeli jajan di kantin. Bagi
mereka, membeli jajanan seperti sebuah bagian
yang tidak terpisahkan dari kehidupan di
sekolah. Kebiasaan remaja-remaja untuk
mengonsumsi jajan turut mempengaruhi kontribusi
energi dan zat gizi bagi remaja. Menurut
Suhardjo (1989), menyebutkan bahwa kebiasaan
jajan merupakan istilah untuk menggambarkan
kebiasaan dan prilaku yang berhubungan dengan
makan dan makanan seperti frekuensi makan,
jenis makanan, kepercayaan terhadap makanan
(pantangan), preferensi terhadap makanan, dan
cara pemilihan makanan.
Penelitian Ulya (2003) yang dilakukan pada
salah satu sekolah dasar di Jakarta Timur
menyebutkan bahwa kontribusi makanan jajanan
terhadap konsumsi sehari siswa berkisar antara
10-20%. Energi dari makanan jajanan memberikan
kontribusi sebesar 17.36%, protein sebesar
12.4%, karbohidrat sebesar 15.1%, dan lemak
sebesar 21.1% terhadap konsumsi sehari.
Sekarang, karena terjadi perkembangan
zaman, es krim tradisional pun juga berkembang.
Sekarang, bisa kita temukan jajanan es krim di
kantin-kantin sekolah. Namun, es krim-es krim
ini mengandung zat gizi yang minim, atau hanya
mengandung lemak jenuh saja. Melihat banyaknya
kontribusi zat gizi yang diberikan dari makanan
jajanan sekolah remaja, maka dari itu kami
mencari sebuah cara yang dapat menarik
perhatian remaja-remaja tersebut agar dapat
mengonsumsi jajanan positif yang mengandung
zat-zat gizi yang diperlukan. Kami memutuskan
untuk membuat Es Krim Jamur Tiram Putih, yang
dapat dibuat oleh siapa saja dan dimana saja.
Jamur tiram putih sudah terkenal akan kandungan
zat-zat gizi yang sangat banyak, dan sudah
diolah menjadi banyak olaham makanan, dan juga
8
digemari oleh masyarakat. Maka dari itu, kami
berharap Es Krim Jamur Tiram Putih ini akan
membuat konsumsi zat-zat penting bagi remaja
meningkat, atau bahkan dapat memenuhi kebutuhan
zat-zat gizi remaja-remaja di SMP.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara membuat sebuah jajanan yang
nikmat namun juga bergizi banyak?
2. Bagaimana pemanfaatan jamur tiram sebagai
bahan penambah zat gizi pada es krim?
3. Bagaima penerimaan siswa-siswa terhadap es
krim jamur?
4. Bagaimana komposisi yang tepat dalam membuat
es krim jamur?
III. TUJUAN
1. Mencari cara membuat sebuah jajanan yang
nikmat namun juga bergizi banya.
2. Menemukan cara memanfaatkan jamur tiram
sebagai bahan penambah zat gizi pada es krim.
3. Melihat penerimaan siswa-siswa sbeagai
responden terhadap es krim jamur.
4. Mengetahui komposisi yang tepat dalam membuat
es krim jamur.
9
IV. MANFAAT
Bagi masyarakat :
i. Memberi pengetahuan dan pengalaman
tambahan mengenai salah satu cara
membuat jajanan nikmat namun juga
sehat.
ii. Memperluas ilmu pengetahuan masyarakat
akan kandungan gizi dari jamur tiram.
Bagi siswa :
iii. Sebagai referensi karya tulis lebih
lanjut.
iv. Mengajak murid untuk mulai mengonsumsi
makanan jajanan sehat, yang memiliki
kandungan gizi lebih banyak daripada
jajanan tidak sehat.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
I. Makanan Jajanan
Gambar 1.1 Makanan jajanan
Makanan jajanan yang dijual oleh pedangan
kaki lima atau dalam istilah lain disebut “street
food”, menurut FAO (Food Assosiation Organisation)
didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang
dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di
jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum lain
yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa
pengolahan atau persiapan lebih lanjut.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 942/Menkes/SK/VII/2003, makanan
jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah
oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan
atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk
dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga,
rumah makan/restoran, dan hotel. Jajanan merupakan
segala jenis penganan yang dijajakan, jenis
makanan yang dijual di kaki lima, pinggiran jalan,
di stasiun, di pasar, di tempat pemukiman serta
lokasi yang sejenis (Winarno, 1997).
Dari semua definisi dapat disimpulkan bahwa
makanan jajanan adalah segala jenis panganan atau
kudapan dan minuman yang dijual di warung-warung
atau pedagang kaki lima yang siap saji dan dapat
langsung disantap yang dibuat dari bahan-bahan
untuk pembuatan makanan tanpa dicampur dengan
bahan kimia dan dikemas dengan baik.
1. Kandungan Nilai Gizi Makanan Jajanan
Berbagai jenis makanan jajanan yang
dikonsumsi oleh seseorang harus mengandung
nilai gizi. Proporsi makanan jajanan yang
dikonsumsi rata-rata mengandung nilai gizi
yang cukup. Jenis makanan jajanan seperti
risoles, kue bugis, bola-bola, tergolong
jenis makanan padat kalori diikuti oleh kue
mangkok, bakpao, dan combro. Beberapa jenis
makanan tersebut juga merupakan sumber
protein yang baik seperti misalnya bakpao,
bola-bola yang mengandung telur atau daging,
mengandung nilai protein tinggi. Dari jenis
makanan dengan kalori rendah tetapi tinggi
protein adalah tahu pong dan cake kue.
13
Ada beberapa contoh makanan jajanan yang
sering dikonsumsi anak sekolah seperti satu
potong bakwan dengan berat 40 gram, energi
100 kalori, protein 1,7 gram; satu bungkus
chiki dengan berat 16 gr, energi 80 kalori,
protein 0,9 gram; coklat satu bungkus dengan
berat 16 gram, energi 475 kalori, protein 2,0
gram; satu bungkus es mambo dengan berat 25
gram, energi 152 kalori, protein 0,0 gram,
satu buah pisang goreng dengan berat 60 gram,
energi 132 kalori, protein 1,4 gram; satu
buah permen dengan berat 2 gram, energi 100
kalori, protein 0,0 gram; satu porsi somai
dengan berat 170 gram, energi 95 kalori,
protein 4,4 gram (Supariasa, Bakri, Bachyar.
Fajar, Ibnu, 2001).
II. Jamur Tiram
Gambar 1.2 Jamur tiram
Jamur tiram (Pleurotus oestreatus) banyak tumbuh
di daerah tropis salah satunya indonesia, karena
faktor suhu dan kelembapan sangat menentukan14
syarat tumbuhnya jamur tiram. Jamur tiram memiliki
bentuk fisik seperti tiram dan memiliki varian
warna yang berbeda-beda, seperti putih, coklat,
kuning dll. Walau demikian, yang paling banyak
disukai masyarakat adalah jenis jamur tiram
putih. Jamur tiram termasuk tumbuhan pertanian
organik dan tidak mengandung kolesterol.
Menurut Cahyana et al (1997), jamur tiram
merupakan salah satu jenis jamur kayu yang secara
umum mudah tumbuh dan mempunyai kemampuan adaptasi
tumbuh yang luas. Metode budidayanya cukup
sederhana dan murah. Jenis yang sering
dibudidayakan antara lain Pleurotus sp. Florida,
Pleurotus sajor-caju, Pleurotus ostreatus, Pleurotus cydiosus,
Pleurotus flabellatus, dan Pleurotus sapidus.
Menurut Crisan dan Sands (1978) di dalam
Chang dan Hayes (1978), didapat komposisi zat gizi
dalam Pleurotus ostreatus. Jamur tiram segar umumnya
mengandung 85-95 % air dan jamur yang telah
dikeringkan mengandung 5-20 % air. Berdasarkan
penelitian lain yang dilakukan oleh Kementrian
Industri Thailand, setiap per seratus gram (100
gr) jamur tiram memiliki 56,6 persen karbohidrat,
dan 19 sampai 35% protein dengan 9 macam asam
amino. Berdasar berat kering jamur tiram
mengandung protein sekitar 23 – 33 %, karbohidrat
36 – 68 %, lemak 3,3 – 4,7 % dan asam amino 12 –
22 % (Ortega, et al. 1992). Oleh karena itu, jamur
15
tiram dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein
alternatif. Selain itu, di dalamnya juga
terkandung vitamin D dan C mineralnya terdiri dari
K (Potassium), P, (Fosfor), Na (Natrium), Ca
(Kalsium), Mg (Magnesium), juga Zn (Seng), Fe (Zat
besi), dan Mn (Mangan). Jamur tiram juga
mengandung karbohidrat riboflanvin serta niasin
yang merupakan vitamin B. Hal ini adalah yang
paling utama dalam kandungan jamur tiram. Selain
itu, jamur tiram juga mengandung Mikroelemen yang
bersifat logam rendah maka menjadikan jamur tiram
sangat aman untuk dikonsumsi setiap waktu. Jika
kita mengkonsumsinya selama 3 minggu,
dapat menurunkan kolesterol hingga 40%. Serat
jamur sangat baik untuk pencernaan. Kandungan
seratnya mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok
untuk para pelaku diet.
Jamur tiram memiliki nilai gizi yang setara
dengan daging. Namun, jamur tiram memiliki
kelebihan lain, yang sudah disebutkan sebelumnya,
yaitu tidak mengandung kolesterol jahat yang
berbahaya bagi kesehatan. Pendapat ini diperkuat
dengan penelitian yang dilakukan oleh United States
Drugs and Administration. Lembaga tersebut melakukan
penelitian pada tikus. Dengan pemberian jamur
tiram selama tiga minggu berturut-turut, kadar
kolesterol dalam serum turun hingga 40%. Hal ini
merupakan kabar gembira bagi penderita kolesterol.
16
Dengan mengkonsumsi jamur tiram, asupan gizi bagi
tubuh tetap terpenuhi, tetapi tetap aman terhadap
kadar kolesterol. Bahkan jika dikonsumsi secara
rutin, jamur tiram dapat menurunkan kadar
kolesterol dalam darah.
III. Es Krim
-
Gambar 1.3 Es krim
Es krim adalah, produk susu yang ditambahkan
dengan lemak susu atau lemak nabati atau krim atau
mentega atau campuran dari beberapa produk
tersebut, dengan gula dan dengan atau tanpa
penambahan bahan pangan lain yang diizinkan. Dari
sumber lain, es krim dikatakan sebagai jenis
makanan semi padat yang dibuat dengan cara
pembekuan tepung es krim atau dari campuran susu,
lemak hewan maupun nabati, gula, dengan atau
tanpa bahan makanan lain dan bahan tambahan
makanan yang diijinkan (SNI, 1995). Menurut Saleh
(2004), es krim merupakan makanan beku dari susu
yang melewati tahap pasteurisasi, homogenisasi,
17
pematangan es krim dengan menyimpannya ke dalam
lemari es, serta pembekuan dan pengadukan
Istilah es krim, sering disebut untuk sebuah
makanan beku yang dibuat dari adonan atau campuran
produk susu (Lemak susu dan padatan susu) pada
presentase tertentu bersama gula, perasa, pewarna,
dan penstabil, dengan atau tanpa telur, buah,
kacang-kacangan, dan selalu dibuat lembut dengan
cara pengembangan dang pengadukan selama proses
pembekuan (Arbuckle, 1972). . Maka dari itu, dapat
disimpulkan bahwa es krim adalah makanan beku
dari susu yang telah diolah melewati beberapa
tahap, yang dicampur dengan bahan-bahan lain yang
diizinkan, dan dibuat dengan cara pengadukan dan
pembekuan di dalam tempat pendingin.
Es krim, merupakan hasil pembekuan sebagai
sistem buih (foam) yang biasanya mengandung 40-50
% udara. Menurut Astawan (2005), es krim merupakan
makanan yang banyak disukai masyarakat mulai dari
balita anak-anak, dewasa hingga manula. Es krim
memiliki kandungann nutrisi yang sangat bermanfaat
bafi tubuh. Bahan-bahan yang digunakan dalam
pembuatan es krim adalah lemak susu, padatan susu
tanpa lemak (Skim), gula pasar, penstabil,
pengemulsi, dan pencitarasa. Selain itu, esk rim
juga termasuk produk olahan susu yang dibuat
melalu pembekuan dan agiatasi dengan prinsip
18
membentuk rongga udara pada campuran bahan es krim
(Susilorini-Sawitri, 2006). Dalam 100 gram es
krim, biasanya mengandung 24.4 g karbohidrat,
10.72 g lemak, dan 201 Kkal energi.
Umumnya, bahan penstabil es krim memiliki
fungsi sebagai zat yang memprerbaiki tekstur,
mencegah pembentukan kristal es besar, memberi
keseragaman produk, menurunkan cepat leleh, dan
memperbaiki sifat produk (Arbuckle-Marshall,
2000), dan yang biasanya digunakan adalah agar-
agar (karagena), karena sifat pengentalnya.
Lalu, seperti yang dikatakan sebelumnya,
mayoritas es krim mengandung susu. Susu adalah
cairan putih yang disekresikan oleh kelenjar
mammae pada binatang mamalia betina, untuk bahan
makanan dan sumber gizi bagi anaknya (Winarno,
1993). Sebagian besar susu yang dikonsumsi
manusia, adalah susu sapi. Selain itu, sebenarnya
masih banyak susu lain, yang biasnya diikuti nama
ternak asal, seperti susu kambing, susu kuda, dan
lainnya, dan susu manusia disebut ASI atau air
susu ibu (Sediaoetama, 1985).
Sementara itu, kandungan dalam 100 gram es
krim adalah :
19
Tabel 1.1
Kandungan gizi
dalam 100 g es krim
IV. Penelitian Terkait
1. Penelitian oleh Harsanti Yundaswari dari
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Semarang, tahun 2011 yang berjudul “Es Krim
Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Tinggi Zat Besi
dan Zink”, yang membuktikan bahwa es krim
tersebut dan terdapat kadar zat besi, zink,
dan protein es krim, serta rekomendasi
komposisi es krim jamur yang lebih banyak
disukai.
20
Informasi Gizi per 100 gram
(g)Energi 841 kj
201 kkalLemak 10,72 gLemak Jenuh 6,618 gLemak tak Jenuh Ganda 0,432 gLemak tak Jenuh
Tunggal
2,93 g
Kolesterol 40 mgProtein 3,52 gKarbohidrat 24,4 gSerat 0,7 gGula 22,3 gSodium 74 mgKalium 202 mg
2. Penelitian oleh Yunita Syafitri, Hidayat
Syarief, Yayuk Farida Baliwati tentang
Kebiasaan Jajan Siswa Sekolah Dasar (Studi
Kasus Di Sdn Lawanggintung 01 Kota Bogor),
yang meneliti tentang kontribusi zat gizi
dari makanan jajanan sekolah terhadap siswa-
siswa sebuah sekolah dasar, yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak.
V. Hipotesa
Diharapkan es krim ini dapat dinikmati
kalangan remaja-remaja SMP, dan mengandung
zat gizi yang diperlukan remaja-remaja SMP
untuk tumbuh dan berkembang.
Para responden lebih memilih sampel II es
krim jamur tiram.
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
I. Setting Penelitian
1) Tempat Penelitian :
Penelitian ini dilakukan di SMPN Negeri 1
Magelang, Jalan Pahlawan No. 66, Magelang.
Pembuatan es krim dilakukan di Kom. Melati
Purna, E.44, Mertoyudan, Magelang.
2) Objek Penelitian
Uji coba es krim jamur tiram, dalam pemudahan
penyaluran obat kepada anak-anak.
Siswa-siswa-siswi SMP Negeri 1 Magelang.
II. Prosedur Penelitian
Metode penelitian adalah bagaimana secara berurut
suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa
dan prosedur bagaiamana suatu penelitian dilakukan
(Moh. Nazir, 2005:44).
1) Uji Eksperimen
Hakekat penelitian eksperimen (experimental
research) adalah meneliti pengaruh perlakuan
terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat
perlakuan (Alsa 2004). Menurut Hadi (1985)
penelitian eksperimen adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui akibat yang
ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan
secara sengaja oleh peneliti. Sejalan dengan
hal tersebut, Latipun (2002) mengemukakan bahwa
penelitian eksperimen merupakan penelitian yang
dilakukan dengan melakukan manipulasi yang
bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi
terhadap perilaku individu yang diamati.
Penelitian eksperimen pada prisipnya dapat
didefinisikan sebagai metode sistematis guna
membangun hubungan yang mengandung fenomena
sebab akibat (causal-effect relationship) (Sukardi
2011:179). Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa
uji eksperimen adalah meneliti pengaruh dari
perlakuan dari peneliti yang sengaja maupun
tidak disengaja, terhadap objek penelitian.
2) Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan teknik angket. Angket adalah
suatu alat pengumpul data yang berupa
serangkaian pertanyaan yang diajukan pada
responden untuk mendapat jawaban
(Depdikbud:1975). Angket adalah suatu daftar
atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus
dijawab secara tertulis juga ( WS.
Winkel,1987). Angket merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengadakan komunikasi dengan sumber data ( I.
Djumhur, 1985 ). Dengan ini, dapat disimpulkan
bahwa angket adalah daftar pertanyaan yang
24
harus dijawab responden yang dilakukan dengan
tertulis atau dengan berkomunikasi langsung
dengan sumber data/ responden.
Pembuatan Es Krim Jamur Tiram
Bahan I :
i. 150 mL krim (Bisa diganti dengan krimer
cair)
ii.90 mL susu kental manis
iii. 40 gram jamur tiram (Segar)
iv.30 mL air masak
Bahan II :
i. 150 mL krim
ii.90 mL susu kental manis
iii. 90 gram jamur tiram (Segar; 40 gram
setelah direbus)
iv.30 mL air masak
Alat :
i. Mangkok besar (Tempat mengaduk es krim)
ii. Sendok/ spatula
iii. Tempat es krim (Disesuaikan)
iv. Pisau
v. Blender
vi. Tempat pendinginan (Lemari es)
Prosedur Pembuatan
Bahan I :
i. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
ii. Cuci jamur tiram
25
iii. Potong jamur secara kasar
iv. Masukkan jamur tiram dan air
v. Masukkan susu kental manis ke dalam
blender
vi. Masukkan krim lalu blender campuran es
krim
vii. Pindahkan campuran es krim ke tempat
es krim
viii. Masukan ke tempat pendingin sekitar 1
jam
ix. Apabila sudah terasa keras, blender
kembali
x. Lakukan cara vi dan vii sebanyak 3
kali agar es krim lebih lembut
Bahan II :
xi. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
xii. Cuci jamur tiram
xiii. Rebus jamur tiram selama ± 1-3 menit
xiv. Potong jamur secara kasar
xv. Masukkan jamur tiram dan air
xvi. Masukkan susu kental manis ke dalam
blender
xvii. Masukkan krim lalu blender campuran es
krim
xviii. Pindahkan campuran es krim ke tempat
es krim
xix. Masukan ke tempat pendingin sekitar 1
jam
26
xx. Apabila sudah terasa keras, blender
kembali
xxi. Lakukan cara vi dan vii sebanyak 3
kali agar es krim lebih lembut
III. Cara/ Penggunaan
1) Ambil piring/ mangkuk dan sendok kecil
2) Ambil es krim (Banyak es krim tidak ada
batasannya), lalu letakkan ke atas piring/
mangkuk
3) Nikmati es krim jamur tiram (Bisa ditambahkan
hiasan sesuai selera)
27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
I. Hasil Penelitian
Penjelasan Singkat
Ketika kami menyebarkan sampel kepada 10
responden secara acak pada tanggal 31 November
2014 di SMP Negeri 1 Magelang, 6 responden lebih
menyukai sampel II, dengan banyak jamur yang
dicampur sebanyak 90 gram namun direbus terlebih
dahulu, karena rasa es krim tersebut lebih enak.
Sementara itu, responden yang memilih sampel I
menyatakan bahwa sampel I bertekstur lebih baik.
Rasa dari es krim-es krim tersebut disebutkan
sudah cukup, walau mayoritas responden mengatakan
bahwa rasa jamur masih terlalu tajam. Warna dari
es krim tidak terlalu mencolok, namun tetap bisa
menggugah selera. Aroma dari es krim yang dibuat
mengeluarkan aroma jamur.
II. Pembahasan
A. Cara membuat jajanan yang nikmat namun juga
bergizi banyak
Salah satu cara membuat jajanan yang nikmat
namun juga bergizi banyak kali ini adalah
dengan membuat es krim jamur tiram. Dengan cara
yang bahan yang dapat dicari oleh segala
kalangan, es krim jamur tiram adalah satu
jajanan yang lezat, namun juga memiliki ciri
khas-nya sendiri. Ciri khas tersebut sangat
terlihat pada aroma dan rasa es krim. Selain
rasa manis dari susu kental manis, ada suatu
rasa khas yang diciptakan dari jamur tiram yang
dimasukkan ke dalam campuran dasar es krim
(susu, krim, air). Kami tidak menambahkan gula
ke dalam campuran es krim tersebut, karena rasa
manis dari susu kental manis dirasa sudah
cukup.
B. Pemanfaatan jamur tiram sebagai bahan penambah
zat gizi pada es krim
Pemanfaatan jamur tiram sebagai bahan penambah
zat gizi pada es krim adalah dengan cara
mencampur kan jamur tiram yang telah direbus
sejenak ke dalam campuran dasar es krim,
dilumatkan dengan blender, lalu dibekukan di
dalam lemari pendingin.
C. Penerimaan siswa-siswa terhadap es krim jamur
Siswa-siswa yang kami pilih secara acak dan
merasakan kedua sampel tersebut lebih memilih
sampel II. Jamur tiram yang dicampurkan ke
dalam campuran dasar es krim membuat perubahan
29
yang signifikan terhadap rasa dan aroma es.
Pada sampel I, responden menyatakan bahwa
sampel tersebut lebih baik dalam unsur teksturm
sementara pada sampel II, lebih baik dalam
unsur keseimbangan rasa. Hal ini tentu
dipengaruhi oleh perebusan jamur pada sampel
II, yang sedikit melemaskan jamur tiram
tersebut. Kemudian, walau jamur tiram yang
dimasukkan ke dalam sampel I adalah jamur segar
yang sudah dibersihkan dengan air mengalir,
tidak ada komplikasi yang terjadi kepada
responden yang mencobanya. Namun, mayoritas
responden lebih memilih sampel II karena rasa.
D. Komposisi yang tepat dalam membuat es krim
jamur
Komposisi es krim yang paling tepat adalah
komposisi II. Komposisinya adalah :
i. 150 mL krim
ii. 90 mL susu kental manis
iii. 90 gram jamur tiram (Segar; 40 gram
setelah direbus)
iv. 30 mL air masak
Dengan cara pembuatan :
i. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
ii. Cuci jamur tiram
iii. Rebus jamur tiram selama ± 1-3 menit
iv. Potong jamur secara kasar
30
v. Masukkan jamur tiram dan air
vi. Masukkan susu kental manis ke dalam
blender
vii. Masukkan krim lalu blender campuran es
krim
viii. Pindahkan campuran es krim ke tempat
es krim
ix. Masukan ke tempat pendingin sekitar 1
jam
x. Apabila sudah terasa keras, blender
kembali
xi. Lakukan cara vi dan vii sebanyak 3
kali agar es krim lebih lembut
III. Keuntungan
1. Lebih aman karena es krim ini dibuat dari
bahan-bahan alami.
2. Jamur tiram yang diolah menjadi bahan
tambahan es krim menambah kandungan zat gizi
secara signifikan.
3. Es krim ini dapat dinikmati oleh segala
kalangan.
31
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasar hasil pembuatan es krim jamur tiram dan
hasil angket dari responden, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Salah satu cara untuk membuat sebuah jajanan
yang nikmat namun juga bergizi banyak adalah
dengan membuat es krim jamur.
2. Pemanfaatan jamur tiram sebagai bahan
penambah zat gizi pada es krim yang tepat
adalah dengan mencampurkan jamur tiram 90
gram yang direbus terlebih dahulu ke dalam
campuran dasar es krim, dilumatkan dengan
blender, lalu dibekukan di dalam lemari
pendingin.
3. Siswa-siswa menerima lebih baik sampel II es
krim jamur tiram, disebabkan karena rasa.
4. Komposisi yang tepat dalam membuat es krim
jamur adalah dengan memakai campuran II ,
dan dengan cara pengolahan jamur yang direbus
terlebih dahulu.
B. Saran
Untuk masyarakat :
1. Masyarakat sebaiknya membuat jajanan yang
nikmat namun juga bergizi seperti es krim
jamur tiram.
2. Apabila masyarakat ingin memanfaatkan jamur
tiram, sebaiknya dilakukan dengan cara saat
membuat sampel II.
3. Agar masyarakat mendapatkan es krim jamur
tiram yang dapat diterima dengan baik,
sebaiknya menggunakan dengan bahan dari
sampel II.
4. Agar masyarakat mendapatkan komposisi terbaik
akan es krim jamur, dapat memakai sampel II.
Untuk penelitian lebih lanjut
1. Para peneliti sebaiknya mencari kandungan es
krim jamur tiram dari es krim sampel I dan
II.
2. Para peneliti sebaiknya memberikan kemasan
yang lebih memadai terhadap es krim jamur
tiram ini.
3. Para peneliti sebaiknya juga menyebarkan
sampel kepada masyarakat di suatu daerah
untuk melihat penerimaan mereka.
:
34
DAFTAR PUSTAKA
Yundaswari, Harsanti. 2011. Es Krim Jamur Tiram (Pleurotus
ostreatus) Tinggi Zat Besi dan Zink. Semarang : Program Studi
Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro.
35
Maharsi, Petrus. 2013. Pengembangan Produk Es Krim Dari
Bahan Susu Sapi. Semarang: Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Semarang.
Rahardjo, Sekti. 2003. Kajian Proses dan Formulasi Pembuatan
Sosi Nabati dari Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Bogor :
Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian
Bogor.
Harlistaria, Meta Fitri. dkk. Analisis Kelayakan Teknis dan
Finansial Produksi Sosis Jamur Tiram (pada) Skala Industri Kecil
(Studi Kasus di Budidaya Jamur Tiram ‘Wahyu’ Kota Mojokerto).
Malang: Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP-
Univ. Brawijaya.
Syafitri, Yunita. dkk. 2009. Keniasaan Jajan Siswa Sekolah
Dasar (Studi Kasus di SDN Lawanggintung 01 Kota Bogor). Bogor
: Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi
Manusia Institut Pertanian Bogor.
Sucrama, Alintang Widhiwaca. dkk. 2010. Pemanfaatan
Jamur Tiram Menjadi Sosis Sebagai Makanan Bergizi dan Aman
Bagi Kesehatan Guna Membuka Peluang Bisnis di Desa Kalidawir
Tanggulangin Sidoarjo. Malang : Jurusan Pendidikan
Luar Sekolah, Universias Negeri Malang.
Tanpa Pengarang. 2014. Kalori Dalam Es Krim dan Faktor Gizi.
http://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/esk-
rim?portionid=49787&portionamount=100,000 (22
Oktober 2014).
36
Tanpa Pengarang. 2014. Kandungan Gizi Jamur Tiram.
http://www.rajajamurindonesia.com/kandungan-gizi-
jamur-tiram/ (22 Oktober
2014).
Tanpa Pengarang. 2012 Pengertian Definisi Angket.
http://mediainformasill.blogspot.com/2012/04/penge
rtian-definisi-angket.html (11 November 2014).
LAMPIRAN
Gambar i : Bahan-bahan es krim
Gambar ii : Memasukkan
bahan
37