+ All Categories
Home > Documents > PEMANTAU PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF BERBASIS GOOGLE MAPS

PEMANTAU PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF BERBASIS GOOGLE MAPS

Date post: 24-Feb-2023
Category:
Upload: maspriesttnyahoo
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
12
NASKAH PUBLIKASI SISTEM INFORMASI PEMANTAU PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF BERBASIS GOOGLE MAPS Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan pada Program Diploma IV Program Studi Elektronika Instrumentasi Jurusan Teknofisika Nuklir Oleh: PURWANTORO NIM. 041100120 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL YOGYAKARTA 2013
Transcript

NASKAH PUBLIKASI

SISTEM INFORMASI

PEMANTAU PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF

BERBASIS GOOGLE MAPS

Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Sains Terapan pada Program Diploma IV

Program Studi Elektronika Instrumentasi

Jurusan Teknofisika Nuklir

Oleh:

PURWANTORO

NIM. 041100120

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

YOGYAKARTA

2013

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

NASKAH PUBLIKASI

SISTEM INFORMASI

PEMANTAU PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF

BERBASIS GOOGLE MAPS

Oleh :

PURWANTORO

041100120

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal: Juli 2013

Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Djiwo Harsono, M.Eng Adi Abimanyu, S.ST

NIP. 19590202 198512 1 001 NIP. 19820930 2009901 1 002

Ketua Jurusan Teknofisika Nuklir

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Ir. Zaenal Abidin, M.Kes

NIP. 19620703 198703 1 005

1

SISTEM INFORMASI PEMANTAU PENGANGKUTAN ZAT

RADIOAKTIF BERBASIS GOOGLE MAPS

Purwantoro, Djiwo Harsono, Adi Abimanyu

Jurusan Teknofisika Nuklir,

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional

Jl. Babarsari PO BOX 6101/YKBB Yogyakarta 55281

Telp : (0274)48085; Fax : (0274)489715

Homepage: www.sttn-batan.ac.id E-mail: [email protected]

ABSTRAK

SISTEM INFORMASI PEMANTAU PENGANGKUTAN ZAT

RADIOAKTIF BERBASIS GOOGLE MAPS. Pembuatan prototipe

perangkat monitoring radiasi yang dipadukan dengan Global Positioning

System dengan fitur online monitoring yang berbasis pada teknologi Short

Message Service yang disebut sebagai In Vehicle Module Radioactive

Monitoring System. Perangkat ini mengirimkan data ke Control Room Module

dalam bentuk teks dengan jumlah 38 karakter melalui teknologi Short Message

Service. Diperlukan perangkat lunak yang dapat menampilkan data dari In

Vehicle Module Radioactive Monitoring System pada peta sehingga menjadi

informasi realtime melalui komunkasi nirkabel. Perangkat lunak ini dibuat

menggunakan bahasa pemrograman php dan MySQL sebagai databasenya.

Untuk antar muka penerimaan data digunakan Gammu yang berperan sebagai

SMS Gateway. Data SMS yang diterima selanjutnya diparsing untuk menjadi

sebuah data koordinat dan ditampilkan pada peta digital online Google Maps.

Hasil yang diperoleh adalah sebuah peta online berbasis web yang bisa

menampilkan posisi, waktu dan paparan radiasi setiap jarak 2 menit dari

pengangkut zat radioaktif. Data yang telah dikirim disimpan pada database

yang dapat diakses pada waktu mendatang jika dibutuhkan. Waktu realtime

untuk pemrosesan setiap data SMS adalah ± 8 detik dengan akurasi posisi pada

lingkungan terbuka adalah <6 meter dan pada kondisi lingkungan padat adalah

±17 meter

Kata kunci : monitoring, pengangkutan zat radioaktif, google maps, gps, sms

ABSTRACT

INFORMATION SYSTEM MONITORING RADIOACTIVE

MATERIAL TRANSPORT BASED ON GOOGLE MAPS. Radiation

monitoring device prototyping combined with Global Positioning System

monitoring with online features based on Short Message Service technology

called Radioactive Module In Vehicle Monitoring System. This device sends

data to the Control Room Module in the form of text with 38 characters amount

through Short Message Service technology. It would require software that can

display data from Radioactive Module In Vehicle Monitoring System on the

map so that it becomes real time information through a wireless personal

2

communication. The software is built using PHP and MySQL as the database.

For receiving data interface used Gammu as SMS Gateway. Subsequently

received SMS data to be parsed and displayed an coordinate data on the map

Google Maps. The result is a web-based online maps that can show position,

time and radiation exposure every 2 minutes distance from transport of

radioactive substances. The data have been sent are stored in a database that

can be accessed in the future if needed. Realtime processing time for each SMS

data is ± 25 seconds with an accuracy of positioning in open environments are

<6 meters and on solid environmental conditions is ± 17 meters.

Keywords: monitoring, transport of radioactive materials, google maps, gps,

sms

PENDAHULUAN

In Vehicle Module Radioactive

Monitoring Sistem (IVM-RMS) merupakan

sub sistem yang ditempatkan pada trans

portasi pengangkut zat radioaktif yang

terdiri dari modul berbasis mikrokontroler

dengan modul GPS Receiver dan GSM

modem serta dilengkapi dengan detektor

radiasi. GPS receiver merupakan teknologi

yang memanfaatkan komunikasi satelit

untuk menentukan lokasi dalam bentuk

koordinat. Sedangkan GSM modem

merupakan teknologi komuniasi data yang

menggunakan jaringan selullar. IVM-RMS

akan mengumpulkan informasi yang terdiri

dari informasi posisi berupa koordinat

lintang dan bujur, waktu serta informasi

laju paparan radiasi, kemudian mengirim

kannya ke Control Room Module melalui

komunikasi nirkabel berbasis Short

Message Service (SMS) [1].

Pembuatan Sistem Informasi Peman

tau Pengangkutan Zat Radioaktif Berbasis

Google Maps merupakan pengembangan

dari Pembuatan Perangkat Lunak

Penampil, Penyimpan Dan Pengiriman

Data GPS Survey Meter Dengan PC

Melalui Port USB [2]. Pada sistem ini akan

dibuat perangkat lunak berbasis web untuk

menampilkan koordinat posisi kendaraan

pengangkut zat radioaktif serta paparan

radiasinya pada peta online berbasis

Google Maps.

Sistem ini dikembangkan dengan

menggunakan bahasa pemrograman web

PHP dengan pendukung webserver

XAMPP, SMS Gateway Gammu dan

database MySQL. Pengujian dilakukan

dengan menempatkan IVM-RMS pada

suatu tempat dan menunggu alat tersebut

mengirimkan data. Data dikirimkan setiap

2 menit sekali dan akan langsung diproses

oleh SMS Gateway Gammu untuk

disimpan pada database MySQL. Setiap

SMS yang masuk akan diproses oleh

program yang dibuat menggunakan bahasa

pemrograman PHP. Data SMS yang masuk

di–pharsing (dipisahkan) menjadi infor

masi berupa waktu, koordinat dan paparan

radiasi. Hasilnya dapat diamati pada peta

yang diakses melalui browser internet.

Jadi Sistem Informasi Pemantau

Pengangkutan Zat Radioaktif Berbasis

Google Maps adalah sebuah perangkat

lunak berbasis web yang dapat

memberikan informasi posisi kendaraan

dan paparan radiasi zat radioaktif yang

dibawa pada sebuah peta online berbasis

Google Maps.

TEORI DAN TATA KERJA

Sistem informasi pemantau pengang

kutan zat radioaktif terdiri dari dua sub

sistem utama yaitu In Vehicle Module

Radioactive Monitoring System dan

Control Room Module. In Vehicle Module

3

Radioactive Monitoring System (IVM-

RMS) adalah alat yang ditempatkan pada

transportasi pengangkut zat radioaktif. Alat

ini berupa sistem berbasis mikrokontroler

dengan modul GPS dan GSM modem dan

dilengkapi dengan alat detektor radiasi,

seperti terlihat pada gambar blok diagram

IVM-RMS pada Gambar 1. IVM-RMS

akan mengumpulkan data radiasi, lokasi

dan waktu kemudian mengirimkannya ke

Control Room Module melalui komunikasi

nirkabel.

Gambar 1. Blok Diagram IVM-RMS [2].

Control Room Module (CRM)

terdiri PC, telepon genggam GSM yang

memiliki fasilitas modem atau modem

GMS yang mendukung perintah AT-

COMMAND, pengolah database dan

pengolah data SMS. CRM dapat

ditempatkan dimana saja selama ada sinyal

GSM. Modul ini berfungsi sebagai

penerima dan pengolah data untuk

selanjutnya disimpan dalam basis data dan

ditampilkan pada peta berbasis Google

Maps. Blok diagram CRM dapat dilihat

pada Gambar 2.

Pada sub sistem IVM-RMS

digunakan teknologi GPS yaitu sistem

satelit navigasi dan penentuan posisi

menggunakan satelit. Sistem ini dapat

digunakan oleh banyak orang sekaligus,

didesain untuk memberikan posisi dan

kecepatan tiga dimensi yang teliti, dan juga

informasi mengenai waktu secara kontinyu

di seluruh dunia.

Gambar 2. Blok Diagram CRM.

GPS bekerja dengan cara

mengumpulkan data dari minimal 3 satelit,

masing-masing mengenai jarak dari sebuah

titik di bumi (GPS receiver) bersamaan

dengan lokasi satelit tersebut. Dari semua

data itu, lokasi titik (GPS receiver) dapat

ditentukan dengan cara menerapkan

konsep triangulasi. Ketelitian posisi yang

dihasilkan oleh GPS mempunyai spektrum

yang sangat luas dari ketelitian orde

milimeter sampai dengan puluhan meter.

Luasnya spektrum ketelitian yang bisa

diberikan memungkinkan penggunaan GPS

secara efektif sesuai dengan ketelitian yang

diinginkan[3].

Namun demikian GPS juga

mempunyai kekurangan yang harus

diperhatikan, agar alat penerima sinyal

GPS dapat menerima sinyal GPS, maka

tidak boleh ada penghalang antara

penerima dan satelit yang bersangkutan.

Seperti halnya didaerah yang bannyak

pepohonan ataupun gedung-gedung

tinggi[3].

Dari berbagai format penulisan

koordinat, ada tiga macam format

koordinat yang dipakai pada GPS sebagai

titik penentu lokasi suatu area, yakni:

1. Koordinat yang mengandung

derajat (degree), menit (minutes),

4

dan detik (seconds), disebut juga

DMS.

Format: derajat menit detik koma

detik (dd mm ss.ss)

2. Koordinat yang mengandung

derajat (degree) dan menit

(minutes), disebut juga MinDec.

Format: derajat menit koma menit

(dd mm.mmmm)

Ketentuan:

Pada kasus dimana tidak ada

keterangan lintang dan bujur, maka:

� Pada Latitude, tanda ”-”

menyatakan Selatan/South, dan

pada Longitude tanda “-“

mewakili Barat / West

3. Koordinat yang mengandung

derajat saja (DegDec)

Format: derajat koma derajat

(dd.dddddd)

Pada kasus dimana tidak ada

keterangan lintang dan bujur, maka:

� Pada Latitude, tanda ”-”

menyatakan Selatan/South, dan

pada Longitude tanda “-“

mewakili Barat / West

Pengembangan sistem informasi

berbasis web menggunakan bahasa

pemrograman Hypertext Preprocessor atau

sering disebut PHP yaitu bahasa scripting

yang menyatu dengan HTML dan

dijalankan pada server side [4]. Untuk

penyimpanan data digunakan MySQL,

sebuah sistem basis data yang bersifat

client-server. MySQL dapat berjalan

mencapai 100 akses secara berkesinam

bungan dan dapat menangani basis data

yang berukuran sampai dengan 100

gigabyte dengan jumlah record yang bisa

ditangani sampai dengan 50 juta.

Untuk menampilkan peta pada sistem

informasi ini digunakan Google Maps.

Google Maps adalah sebuah peta digital

yang merupakan bagian dari sistem GIS

modern dan paling banyak digunakan saat

ini. Tidak perlu melakukan digitasi peta

sendiri karena google maps sudah

mencakup peta dari seluruh dunia. Kita

dapat menambahkan fitur Google Maps

dalam web kita sendiri dengan Google

Maps API. Google Maps API adalah

sebuah library JavaScript[5].

Google Maps menyediakan layanan

script API yang kaya dan bisa

dikembangkan. Google Maps API menye

diakan kumpulan objek dan metode yang

memungkinkan untuk mengintegrasikan

Google Maps kedalam sebuah website.

Pada Google Maps API terdapat 4 jenis

pilihan model peta yang disediakan oleh

Google, diantaranya adalah: Roadmap,

Satellite, Terrain dan Hybrid.

Cara Kerja

IVM-RMS ditempatkan pada

pengangkut zat radioaktif. Alat ini akan

mengumpulkan data posisi dari Modul

GPS, data paparan dari modul monitor

radiasi dan mengirimkan data tersebut

dalam bentuk SMS ke CRM setiap jangka

waktu tertentu. SMS diterima oleh CRM

dan diproses kedalam basis data

menggunakan bantuan perangkat lunak

GAMMU dan skript PHP. Dari proses

tersebut akan didapat data berupa waktu,

tanggal, koordinat lintang, koordinat bujur

dan besar paparan radiasi. Data koordinat

selajutnya ditampilkan menggunakan script

PHP menjadi sebuah informasi posisi

kendaraan pengangkut zat radioaktif pada

peta berbasis google maps. Blok diagram

sistem informasi pemantau pengangkutan

zat radioaktif berbasis google maps dapat

dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Sistem Informasi Pemantau

Pengangkutan Zat Radioaktif

Bahan

1. Google API Key

2. Data Dummy

5

3. Perangkat Lunak Notepad ++

4. Perangkat Lunak GAMMU SMS

Gateway

5. Perangkat Lunak XAMPP

6. Perangkat Lunak Hyperterminal

Peralatan

1. In Vehicle Module Radioactive

Monitoring System

2. Modem GSM Wavecom M1306B USB

3. Laptop

METODOLOGI

Diagram alir pelaksanaan kegiatan

pembuatan sistem informasi pemantau

pengangkutan zat radioaktif berbasis

google maps ditunjukkan pada Gambar 4.

Pembuatan sistem informasi ini hanya

terbatas pada pembuatan perangkat lunak

untuk penerimaan data sms dan penampil

posisi pada peta berbasis google maps.

Gambar 4. Langkah Kerja Pembuatan

Sistem Informasi

Inisialisasi Modem Modem yang digunakan adalah

Wavecom seri 1306B dengan koneksi

USB. Inisialisasi ini bertujuan untuk

mengetahui port mana yang digunakan

modem, yang selanjutnya akan digunakan

SMS Gateway untuk berkomunikasi.

Langkah untuk Inisialisasi Modem adalah :

� Menyambungkan modem pada salah

satu port usb di komputer.

� Mengecek port yang dipakai melalui

menu Start – Control Panel – Device

Manager

� Pada Port(COM & LPT) akan muncul

modem yang kita tancapkan

sebelumnya yaitu Prolific USB-to-

Serial Comm Port (COM15), tampak

seperti pada Gambar 5.

Gambar 5. Inisiasi Port Modem

Konfigurasi SMS Gateway

� Membuat file konfigrasi gammurc me

nggunakan aplikasi bantu notepad++

dengan script sebagai berikut :

[gammu]

Port = com15:

Connection = at115200

� Membuat file konfigurasi smsdrc me

nggunakan aplikasi bantu notepad++

dengan script sebagai berikut :

[gammu]

port = com15:

connection = at115200

[smsd]

service = mysql

logfile =

C:/xampp/htdocs/gammu/logsmsdrc1

debuglevel = 0

phoneid = wavecomusb

commtimeout = 30

Mulai

Persiapan Alat

Dan Bahan

Identifikasi

Data IVM

Perancangan

Sistem

Perancangan

Database

Seting Koneksi Modem

(port dan baudrate)

Seting Berhasil ?

Simulasi Pengiriman

Data IVM

Data Diterima ?

Pembuatan Halaman

Web Penampil Peta

Sesuai Lokasinya ?

Pengujian Dengan IVM

Informasi Tampil Sesuai

Data SMS ?

Selesai

Y

Y

Y

T

Setting SMS

Gateway

T

T

A

A

B T

B

6

sendtimeout = 600

send = yes

receive = yes

checksecurity = 0

pc = localhost

user = root

password =

database = gammu

Identifikasi Data SMS

Data yang dikirimkan dari IVM-

RMS berupa SMS dengan panjang 38

karakter alphabet dengan format *hhmmss

ddbbttLLLLLLLLBBBBBBBBBlljjppp#.

Dalam data SMS 38 karakter tersebut

mengadung beberapa informasi, sehingga

perlu dilakukan identifikasi dari masing

masing fungsinya, dan didapatkan data

yang dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Identifikasi data SMS dari IVM-

RMS

No Data Panjang Data

1 Jam hh (2 digit)

2 Menit mm (2 digit)

3 Detik ss (2 digit)

4 Tanggal dd (2 digit)

5 Bulan bb (2 digit)

6 Tahun tt (2 digit)

7 Koordinat LLLLLLLL (8

8 Koordinat BBBBBBBBB (9

9 Posisi lintang ll (2 digit)

10 Posisi bujur jj (2 digit)

11 Paparan ppp (3 digit)

Konversi Koordinat

Untuk mengetahui data apa saja

yang terdapat pada sms yang diterima dari

IVM-RMS, berikut adalah tabel isi SMS.

Contoh SMS yang diterima adalah

*090527170613074667931102485648369

081#

Dari contoh tersebut pada Tabel 2

didapatkan koordinat lintang adalah

0746.6793 S dan koordinat bujur

11024.8564 E. Format dari data koordinat

diatas adalah 07 derajat 46.6793 menit

lintang selatan dan 110 derajat 24.8564

menit bujur timur, dari data lintang dan

bujur diatas jenis koordinat tersebut adalah

derajat menit (DegMin) dengan format

ddmm.mmmm untuk lintang dan

dddmm.mmmm untuk bujur.

Tabel 2. Contoh Isi SMS Yang Diterima

CRM

Field Isi Deskripsi

Waktu 090527 hhmmss

Tanggal 170613 ddmmyy

Koordinat 07466793 ddmm.mmmm

Koordinat 110248564 dddmm.mmmm

Posisi 83 ASCII Code

Posisi 69 ASCII Code

Paparan 081 Desimal

Sedangkan format yang didukung

oleh google maps adalah koordinat jenis

decimal. Format koordinat lintang dalam

format decimal adalah dd.ddddd, untuk

membedakan posisi lintang maka

ditambahkan tanda min (-) untuk posisi

lintang selatan (S). Format koordinat bujur

dalam decimal adalah ddd.ddddd, untuk

membedakan posisi bujur maka

ditambahkan tanda min (-) untuk posisi

bujur barat (W).

Supaya koordinat yang didapatkan

bisa digunakan oleh google maps sebagai

acuan untuk menampilkan posisi pada peta,

perlu dilakukan konversi koordinat dari

format derajat menit menjadi format

decimal.

Untuk mengkonversi koordinat me

njadi format decimal digunakan persamaan

1 dan persamaan 2.

Konversi ddmm.mmmm ke dd.ddddd :

0.ddddd = mm.mmmm/60.......................(1)

dd.ddddd= dd + 0.ddddd ........................(2)

Proses konversi dilakukan setiap

kali ada SMS diterima. Supaya proses ini

bisa berjalan secara otomatis, dibuat

sebuah script PHP yang akan dijalankan

setiap kali ada SMS diterima. Proses

7

retrieving SMS ditunjukkan pada Gambar

6.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang diperoleh adalah sebuah

perangkat lunak berbasis web yang

menampilkan posisi pada peta google

maps. Dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 6. Diagram Alir Proses Retrieving

SMS

Gambar 7. Halaman Peta Menampilkan

Titik Posisi Hasil Pemantauan

Halaman peta ini menampilkan peta

google maps dengan tipe roadmap.

Informasi yang ditampilkan adalah posisi

pengangkut sesuai titik koordinat yang

dikirimkan oleh IVM-RMS. Pada setiap

titik-titik koordinat yang ditampilkan akan

menampilkan informasi berupa jam,

tanggal, koordinat dan paparan radiasinya

ketika dipilih oleh mouse. Pada halaman ini

juga ditampilkan tabel yang berisi data

posisi yang ditampilkan pada peta,

informasi berupa data tabular ini

membantu untuk mengidentifikasi urutan

posisi yang ditampilkan pada peta

Pengujian

Pengujian bertujuan untuk

mengetahui posisi pada peta Google Maps

dari IVM-RMS dalam keadaan diam (tidak

bergerak), pengujian juga dilakukan untuk

mengetahui response time terhadap

penerimaan SMS sampai dengan proses

disimpan dalam basis data, uji coba

dilakukan dengan cara meletakkan IVM-

RMS pada satu posisi tertentu selama

jangka waktu tertentu dan mengirimkan

konfirmasi/permintaan info lokasi setiap

jangka waktu yang telah ditentukan.

Pengujian dilakukan tanggal 17 Juni 2013

pada lokasi di Laboratorium Elektronika

PTAPB-BATAN, Pos Satpam Pintu Timur

PTAPB-BATAN, Lantai IV Gedung

STTN-BATAN, Depan Kantin STTN-

BATAN

Pengujian Lokasi Pertama

Pengambilan data posisi pada lokasi

pertama dengan meletakan IVM di

ruangan Laboratorium Elektronika

PTAPB-BATAN dengan posisi didekat

jendela dengan gedung tinggi disekitarnya.

Gambar 8. Sebaran Koordinat Pengujian

Posisi Lokasi Pertama

Terlihat bahwa jarak terjauh pada

Pengujian lokasi pertama adalah dari

Mulai

IVM Kirim SMS

SMS Diterima

Modem

Ada SMS ?

Daemon Cek SMS

Simpan Di Tabel

Inbox

Jalankan

simpan_data.php,

simpan di tabel

data_gps

Selesai

T

Y

8

no.486 ke no.485 (-7.778140,110.414314)

ke (-7.777740,110.414215) Jarak terdekat

pada pengujian lokasi pertama adalah dari

no. 487 ke 483 (-7.777770, 110.414299) ke

(-7.777758, 110.414299) Perhitungan jarak

menggunakan persamaan haversine

formula, menunjukkan bahwa range jarak

terjauh adalah 45,56 m , dan range jarak

terdekat adalah 2,21 m dengan jarak

simpangan rata-rata 17,06 m. Grafik

sebaran koordinat yang diperoleh dapat

dilihat pada Gambar 8.

Pengujian Lokasi Kedua

Pengujian posisi alat pada lokasi kedua

dilakukan dengan meletakan IVM di area

terbuka yaitu di depan pos satpam pintu

timur PTABP-BATAN. Lokasi kedua ini

cenderung pada lingkungan yang terbuka.

Gambar 9. Sebaran Koordinat Pengujian

Posisi Lokasi Kedua

Dari Gambar 9 dapat dilihat bahwa

koordinat tidak mengalami perubahan

selama pengujian, ini menunjukan GPS

Receiver tetap mendapatkan sinyal dari

satelite dengan posisi yang tidak berubah.

Pengujian Lokasi Ketiga

Pengujian posisi alat pada lokasi

ketiga dilakukan di Laboratorium

Instrumentasi Nuklir STTN-BATAN

Lantai 4 dengan posisi IVM dekat dengan

jendela.

Gambar 10. Sebaran Koordinat Pengujian

Posisi Lokasi Ketiga

Hasil pengujian posisi pada lokasi

ketiga pada Gambar 10 terlihat bahwa

koordinat yang diperoleh adalah sama. Hal

ini menunjukkan GPS Receiver tetap

mendapatkan sinyal dari satelite dengan

posisi yang tidak berubah atau dengan

simpangan 0 m.

Pengujian Lokasi Keempat

Pengujian posisi alat pada lokasi

keempat dilakukan dengan posisi

dikelilingi gedung tinggi yang belokasi di

depan kantin STTN-BATAN. Terlihat

bahwa jarak terjauh pada pengujian lokasi

keempat adalah dari no.543 ke no.545 (-

7,778665, 110,412407) ke (-7,77852,

110,412064) Jarak terdekat pada pengujian

lokasi pertama adalah dari no. 543 ke 547

(-7,778665, 110,412407) ke (-7,778628,

110,412399) Perhitungan jarak

menggunakan persamaan haversine

formula, menunjukkan bahwa range jarak

terjauh adalah 41,08 m , dan range jarak

terdekat adalah 4,20 m dengan jarak

simpangan rata-rata 12,69 m. Grafik

pergeseran titik yang diperoleh dapat

dilihat pada Gambar 11.

9

Gambar 11. Sebaran Koordinat Pengujian

Posisi Lokasi Keempat

Pengujian Response Time

Response time pada sistem

informasi pemantau pengangkutan zat

radioaktif tentukan dari waktu data diambil

,data diterim sampai dengan data diproses

untuk disimpan dalam basis data. Data

selisih waktu ini ambil dari pengujian

posisi pada lokasi pertama sampai dengan

pengujian posisi pada lokasi keempat.

Dari pengujian yang dilakukan,

waktu paling lama yang diperlukan dari

pengambilan data sampai dengan sms

diterima adalah 6 detik dan waktu paling

cepat adalah 3 detik dengan rata-rata 3

detik. Sedangkan waktu paling lama yang

dibutuhkan untuk pemrosesan sms sampai

disimpan dalam basis data adalah 2 menit

19 detik dan waktu tercepat nya adalah 1

detik dengan rata rata 5 detik.

Analisis dan Evaluasi

Pada pengujian lokasi pertama

dengan IVM diam terlihat bahwa walaupun

dalam keadaan diam namun IVM tetap

tidak dapat memberi informasi titik lokasi

yang pasti. Hal ini dapat dikarenakan

masalah sinyal satelit, kondisi lingkungan,

dan memang batasan kemampuan dari GPS

Receiver nya sendiri. Pergeseran posisi

rata-rata pada pengujian lokasi pertama

sebesar 17,06 meter. Pada pengujian lokasi

kedua dengan rentang waktu lebih singkat

dengan lokasi yang relatif terbuka

menunjukkan posisi yang sama,

menandakan IVM bekerja dalam kondisi

stabil atau dalam keadaan yang sama. Pada

pengujian lokasi ketiga mengambil lokasi

pada ketinggian yaitu di Laboratorium

Instrumentasi Nuklir STTN-BATAN

Lantai 4 menunjukkan posisi yang sama.

Selanjutnya pada pengujian lokasi keempat

IVM diletakan pada posisi yang dihimpit

gedung tinggi yaitu di depan kantin STTN-

BATAN. Diperoleh pergeseran posisi rata

rata sebesar 12,69 meter.

Pada pengujian dengan IVM diam

terlihat jarak terjauh yang sangat

melenceng dari spek GPS Receiver yang

memiliki range 6 meter, yakni 45,56 meter

dan 41,08 meter. Hal ini dapat disebabkan

karena kondisi sinyal yang tidak stabil dan

kondisi lingkungan sekitar yang terdapat

bangunan tinggi. Pada pengujian lokasi

pertama lokasi berada didalam gedung

walaupun IVM diletakkan didekat jendela

dan disekitar lokasi banyak terdapat

gedung tinggi. Kemudian pengujian lokasi

keempat berada pada lokasi yang dihimpit

gedung tinggi. Namun dari diskusi yang

dilakukan, penyebab lain yang

mempengaruhi adalah jumlah satelite yang

digunakan dalam perhitungan posisi

koordinat. GPS Receiver di IVM diseting

untuk menggunakan satelit sebanyak 3

buah. Memang hal ini mempunyai

keuntungan yaitu respon yang cepat dalam

menentukan posisi namun mempunyai

kelemahan pada akurasinya.

KESIMPULAN

1. Berhasil dikembangkan sistem informa

si pengangkutan zat radioaktif berbasis

google maps menggunakan bahasa

pemrograman PHP, MySQL database,

dengan kemampuan menampilkan

titik-titik koordinat posisi pengangkut

zat radioaktif beserta paparan radiasi

nya pada peta virtual berbasis Google

Maps.

2. Berhasil dikembangkan sistem oto

matisasi penerimaan dan penyimpanan

data yang dikirimkan dari In Vehicle

Module Radioactive Monitoring

System kedalam database.

10

3. Waktu yang dibutuhkan dari proses

pengambilan data oleh GPS Receiver

sampai dengan sms diproses kedalam

database adalah 8 detik dengan

kondisi jaringan selular pada saat off

peak. Dengan refresh time pada peta

selama 2 menit, dapat disimpulkan

bahwa sistem ini bersifat realtime.

UCAPAN TERIMAKASIH

Diucapkan terima kasih kepada Bapak Adi

Abimanyu , S.ST yang telah memberikan

kesempatan untuk melakukan kegiatan

pengembangan sistem informasi pemantau

pengangkutan zat radioaktif berbasis

google maps, Bpk. Ir. Djiwo Harsono,

M.Eng, yang telah memberikan bimbingan

untuk melakukan pengembangan sistem

informasi pemantau pengangkutan zat

radioaktif berbasis google maps.

DAFTAR PUSTAKA

[1] PURWANTORO, 2013, Sistem

Informasi Pemantau Pengangkutan Zat

Radioaktif Berbasis Google Maps,

Tugas Akhir pada Jurusan Teknofisika

Nuklir, Sekolah Tinggi Teknologi

Nuklir – BATAN, Yogyakarta.

[2] ABIMANYU, A., PRAJITNO, JU

MARI & SETIAWAN, J. B. 2010.

Pembuatan Perangkat Lunak Penampil,

Penyimpan dan Pengiriman Data GPS

Survey Meter Dengan PC Melalui Port

USB. Pada : Prosiding Seminar Nasio

nal VI SDM Teknologi Nuklir, 18

November 2010, STTN-BATAN, Yog

yakarta

[3] ABIDIN, H. Z. 2007. Penentuan Posisi

dengan GPS dan Aplikasinya, PT

Pradnya Paramita, Jakarta.

[4] ANONIM. 2013. PHP Manual

[Online].http://www.php.net/manual/en

/preface.php Diakses pada 7 Februari

2013.

[5] NOVERGUST, D., PRAMADI

HANTO, D. & TAUFIQURRAHMAN.

2012. Sistem Online Untuk Kemanan

Dan Pelacakan Kendaraan Mengguna

kan GPS Tracker Dan Google Map. S1,

Politeknik Negeri Surabaya, Surabaya.


Recommended